Maret 23, 2022
Home »
asia barat 1
» asia barat 1
asia barat 1
Maret 23, 2022
asia barat 1
HALAMAN 1
Mesopotamia
Mesopotamia yaitu area yang ada antara
sungai Tigris dan Eufrat, terbentang dari kaki bukit Taurus-Armenia di utara sampai ke
Teluk Persia. area ini di bagian barat dibatasi oleh padang pasir Syria, dan di bagian
timur dibatasi oleh pegunungan Zagros. area Mesopotamia dibagi ke
dalam 2 bagian, yaitu Mesopotamia atas dan Mesopotamia Bawah atau Babilonia
dataran endapan tanah subur yang ada di selatan Bagdad modern. Pada masa itu
Mesopotamia Atas memiliki 2 pusat peradaban utama, di area Eufrat
Atas antaralain: kota tua, seperti Carchemish, Harran, Gozan, Khabur, dan
Mari. Di area ini berdiri kerajaan Hurrian di Mittani abad 15 SM dan kerajaan
Amorite di Mari abad 18 SM . Pusat-pusat yang lain yaitu Tiggris Atas dekat kuala
tempat pertemuan air sungai Zab. area ini adalah kerajaan Assyria dengan kotakota besarnya , Assur, Ninevah, Calah, dan Dur Sharrukin.
Mesopotamia Bawah, yang adalah situs orang Sumeria dan Akkadia kuno,
terbagi menjadi bagian utara dan selatan. Bagian utara terpusat di
sekitar Babilon, antaralain: kota-kota, seperti Eshnunna di Diyala, Sippar, Kutha, Kis,
Borsippa, dan Isin di Eufrat. Di bagian selatan dalam ada kota-kota Sumeria lama,
yaitu Eridu dan UR, yang memiliki jalur masuk ke Teluk Persia. Jauh ke utara ada kotakota seperti Larsa, Uruk, Lagash, dan Umma. Nippur, yang berada di pusat negeri yaitu
sebagai pusat kekepercayaan an Sumeria dan Akkadia. Tanah bagian selatan ini kondisinya
berawa-rawa. orang ini muncul 4000 SM dan dapat bertahan dengan melakukan drainase
dan instalasi irigasi.Kerajaan Sumeria
SUMERIA
bahwa , orang pertama kali yang menempati Mesopotamia yaitu
orang Sumeria. Kemungkinan merekalah yang menciptakan tradisi irigasi pada
masa Calcholithic Obeidian , yang dimulai tidak jauh sesudah 4000 SM. Pendudukan
tanah genting lembah sungai Tigris-Eufrat, yang adalah keunggulan kekuasaan
manusia yang menciptakan peradaban ini, yaitu karya orang Sumeria.
mulanya , kekuasaan orang Sumeria bukan sebuah kota
politik ekumenis mewakili semua dunia yang menundukan semua domain tanah
genting Tigris-Eufrat yang sudah menjadi milik mereka sendiri. pelopor dilakukan oleh beberapa kelompok Sumeria yang terpisah , pengolah tanah di oase-oase Asia Barat Daya sudah menemukan cara untuk irigasi memanfaatkan tanah genting sungai kembar Tigris-Eufrat
memakai teknik irigasi
yang memerlukan kerja sama banyak manusia. Dengan
membuka dan mengolah tanah genting di lembah bawah Tigris dan Eufrat itu ,
orang Sumeria menciptakan sebuah peradaban-peradaban .
Selama lima atau enam abad pertama dalam sejarah peradaban Sumeria
Sekitar 3100-2500 SM , kota kota mulai tumbuh muncul berdampingan tanpa saling
bersatu. , tanah genting Tigris-Eufrat dibuka secara bertahap.
Dalam waktu lama sawah-sawah yang diairi dan padang
rumput yang berair yang dibuat oleh para pendiri masing-masing kota menjadi oasis.
Selama tahap pertama peradaban Sumeria, luas rawa yang dimiliki
setiap kelompok , di luar ujung teritori yang sudah dibuka oleh setiap kelompok ,
masing-masing tanpa bersaing dengan kelompok lainnya yang menundukan
petak-petak lain ,sekitar paro milinium ketiga SM, ciri yang menonjol
bukan terpeliharanya status istimewa di setiap kota , namun
perseteruan antar kota. , relief dasar yang menjelaskan Raja
Eannatum di Lagash sedang merayakan kemenangannya atas tetangganya, Umma,
.menandakan bahwa, sebelumnya, peperangan antar kota di Sumeria sudah terorganisir . Pasukan Raja Eannatum dilengkapi
dengan helm-helm dari logam yang mahal dan tameng-tameng , namun mereka juga dilatih secara baik untuk menyerbu musuh dalam formasi ruas
jari. Pangkal pertikaian antara Lagash dan Umma pada masa Eannatum yaitu
kepemilikan sebuah kanal di perbatasan antara dua kota itu , yang dapat
menghasilkan tanah produktif di tengahnya yang bergantung pada irigssi dan drainase
dari kanal yang diperebutkan itu .
kota orang Sumeria yang berkuasa sesudah Umma yaitu Urukagina.
Urukagina mencaplok bukan hanya Lagash namun juga semua kota Sumeria.
lalu ia meluaskan kerajannya melampaui batas-batas Sumeria hingga kerajaan
ini membentang dari laut ke laut, yaitu dari ujung kepala teluk Persia sampai pantai
Mediterrania di Syria bagian utara. , Raja
Lugalzaggisi 2371-2347 SM menaklukkan kerajaan Urukagina. keunggulan
Lugalzaggisi dalam menyatukan Sumeria yaitu secara politik, lalu
meluaskan kerajaannya ke arah barat laut untuk menciptakan pengendalian tunggal atas air
di Tigris dan Eufrat. lalu , penguasa Sumeria ini memiliki sumber kayu
Sumeria di Gunung Amanus, dan kemungkinan juga sumber tembaga ,
Sebagian pemukiman penduduk Sumeria paling awal yaitu Ur, Uruk,
dan Eridu yang semuanya berada di ujung barat daya rawa besar ini yang
bersebelahan dengan jazirah Arab. walau berdekatan dengan jazirah Arab, orang Sumeria bukan berasal dari jazirah Arab, karena bahasa mereka tidak
memiliki afinitas dengan bahasa keluarga Semitik. Mereka berbeda dengan
para migran yang berasal dari Arab ke area Asia dan Afrika yang
semuanya berbahasa Semitik.
Penguasa juga menghabiskan sebagian kekayaan dan waktu
luangnya untuk karya seni peralatan dari logam. Otoritas penguasa didukung
oleh supranaturalisme. Selain mengatur sistem irigasi yang adalah sarana
publik yang sangat penting, penguasa juga melayani kelompok sebagai mediator
antara kelompok itu dan dewa-dewa. Kepercayaan dewa-dewa yaitu kekuatan spiritual yang menggerakkan para penduduk di
kota Sumeria.
Sebagian dari dewa-dewanya masih menjelaskan kekuatan n alam
yang memiliki fungsi secara ekslusif. namun , sebelumnya sebagaian dewa
itu yaitu memiliki peran ganda, dan masing-masing dewa menjelaskan
kekuasaan manusia di suatu kota Sumeria. saat dewa-dewa
Sumeria pertama kali tergambar dalam pikiran penduduk Sumeria, mereka
ramah kepada alam. Namun, dengan dikuasainya tanah genting untuk diolah bersama-sama, orang Sumeria yang berhasil menjinakkan
tanah genting itu sudah menanamkan perubahan masa depan dengan cara menjadikan
dewa-dewa alam nenek moyang mereka untuk menjadi pelindung sakral , atau pelayan
sakral .
orang Sumeria
yaitu polytheistic, yang memuja banyak dewa. bahwa dewa-dewa dan dewi-dewi berprilaku layaknya manusia. Mereka
hidup mati ,makan, minum, menikah, ber keluarga ,para dewa
berprilaku adil dan benar, Masing-masing kota memiliki dewa dan dewi tersendiri, yang
mereka sembah dengan mengorbankan hewan-hewan, susu ,madu,roti .penduduk merayakan banyak hari-hari besar dengan ritual dan dan arakarakan. Acara yang terpenting terjadi pada yahun baru saat sang raja mencari dan
menginginkan hadiah dari dewi Inanna, yang memberikannya kemunculan ,Sang raja ikutdan dalam pernikahan dengan para dewi. orang Sumeria percaya bahwa ritual ini akan membuat tahun baru menjadi
bermanfaat dan makmur.
Seperti orang Mesir kuno, orang Sumeria percaya pada adanya alam
baka akherat . saat mati mereka percaya, manusia akan singgah di neraka selamanya, yang tanpa pembebasan. Pandangan orang Sumeria yang suran tentang alam
baka sedikit berbeda dengan orang Mesir tentang alam baka, Kemungkinan perbedaan dewa dewi inilah yang menjadikan perbedaan
pandangan tentang alam baka, Banjirnya sungai Tigris dan Euphrates menjadikan lebih merusak dibanding dengan banjirnya sungai Nil.
Peradaban Sumeria ini adalah peradaban regional paling awal yang
ada di Mesopotamia Bawah. Pembentukan peradaban ini terjadi pada masa
Protoliterate 3200-2850 SM . Peradaban ini juga satu-satunya yang tidak
berasal dari penduduk pra-peradaban, dan
bukan tiruan dari, atau berasal dari penduduk yang sudah ada sebelumnya.
orang Sumeria penemu pertama tulisan mereka. tulisan itu menegaskan kuasa pengaruh para pemimpin yang melek huruf atas
mayoritas anggotanya yang buta huruf.
Tulisan yang paling awal dikenal dalam bentuk pahat inscription , kepingan
tanah liat dalam bentuk pictographic penggunaan gambar sebagai lambang huruf
yang berbentuk gambar-gambar orang, benda, peristiwa dan tindakan , yang
ditemukan di kuil Uruk pada kira-kira 3200 SM. Kepingan-kepingan yang paling awal yang ditafsirkan sepenuhnya yaitu teks-teks kuno dari UR, kira-kira
2800 SM. penciptaan ideogram yakni tanda-tanda
konvensional yang sudah tidak terlihat secara jelas bekas-bekasnya sekalipun, yang
memiliki makna yang identik bagi semua anggota penduduk Sumeria yang
melek huruf . tahap terakhir yaitu penciptaan fonem-fonem yakni tanda-tanda
konvensional yang memiliki bunyi-bunyi yang dipakai sebagai bahasa tutur.
Tulisan itu dinamakan juga dengan Cuneiform Writing. Jadi pada
tahun 3200 SM, mereka sudah menciptakan tulisan yang dinamakan dengan Cuneiform,
.yaitu sistem tulisan yang kira-kira sejaman dengan hieroglyphics yang adalah
hasil tradisi penduduk Mesir kuno. orang sumeria memakai alat
yang ditunjukkan secara jelas, yang dinamakan dengan stylus, untuk menuliskan
karakter-karakter yang terbentuk dari penggalan kecil pada lempengan tanah liat yang
lembut, yang lalu diperkeras dengan membakarnya. Membaca dan menulis
tulisan Cuneiform yaitu sulit, karena alpabhetnya terdiri dari 550 karakter. Para ahli
menulis tuliasan Sumeria belajar beberapa tahun pendidikan dengan tekun
untuk memperoleh kemahiran. Namun demikian, Cuneiform dipakai secara luas
di Timur Tengah selama ratusan tahun. orang Sumeria juga mengenalkan sistem penomeran. Mereka
merencanakan sistem penomeran yang didasarkan pada 60 unit. Mereka membagi
jam ke dalam 60 menit dan lingkaran ke dalam 360 derajat, sebagaimana yang masih
kita pakai sekarang. Mereka juga merencanakan dasar aljabar dan geometri.
orang Sumeria juga sudah merencanakan sastra. Syair
orang Sumeria yang berbentuk cerita, yang sering dinamakan dengan The Epic of
Gilgamesh, yaitu satu karya yang tertua dari bentuk sastra di dunia ini. Syair
kepahlawanan ini yaitu koleksi cerita tentang seorang pahlawan yang dinamakan
Gilgamesh. Satu dari perjalanan Gilgamesh di dunia yaitu mencari keabadian muncul .
Dalam perjalanannya, dia menemukan satu orang yang selamat dari banjir yang besar
yang merusak dunia. Dalam akhir cerita, Gilgamesh sudah belajar kebenaran yang
terbesar tentang kesemua annya, bahwa pahlawan pasti mati karena pertempuran, dan
memerlukan peranakan keledai untuk membawa barang-barang. Ciri lain dari peradaban Sumeria yaitu terkonsentrasinya minoritas penduduk
non-agrikultural di kota-kota yang hidup dengan surplus produksi agrikultural
mayoritas. Kota-kota ini menjadi pusat-pusat ritual , tempat kelompok berkumpul secara periodik untuk melaksanakan ritual-ritual religius dan
pengorganisasian kerja-kerja publik. Pusat-pusat ritual ini mungkin memiliki
sedikit tempat tinggal tetap, namun pusat-pusat itu akan menjadi kota-kota
dengan rumah-rumah di sekitar tempat ibadah.
Jadi, masa Protoliterate ini dibuktikan dengan munculnya kota kota yang
sudah terorganisir. Hal ini terlihat dari kompleksnya pengerjaan irigasi, yang
dilengkapi dengan sistem kanalnya. Zigurat, menara-menara yang mendominasi
kompleks kuil-kuil Sumeria juga sudah dibangun. , menara Babel, suatu
struktur bangunan tujuh tingkat sampai puncak kuil, yang mencapai ketinggian 300
kaki.
Zigurat yaitu candi berbentuk piramid yang menjulang tinggi ke arah alambaka . Sisi-sisi kemiringannya berbentuk teras-teras, atau anak tangga yang
luas, yang terkadang ditumbuhi pohon-pohon atau semak-semak. Pada masingmasing puncak zigurat berdiri kuil atau tempat sakral sebagai tempat pemimpin dewa
atau dewa-dewa kota. Para pemimpin tinggal di tempat yang bagus dengan
halaman gedung yang luas. , penduduk tinggal di
rumah-rumah kecil yang terkumpul dan hanya memiliki jalan dan lorong-lorong
sempit. Para tukang batu yang praktek berdagang, sama seperti tukang tenun
atau tukang kayu, tinggal dan bekerja di jalan yang sama. Toko-toko dipinggiran jalan
inilah yang membentuk bazar, sebagai cikal bakal yang sekarang dinamakan dengan
mall.
kota kota pada masa Mesopotamia yang paling awal diorganisasikan secara
ekonomik dan kekepercayaan an dalam bentuk kelompok -kelompok yang dikepali seorang
pendeta, yang mewakili atau melambangkan dewa penolong atau dewa-dewa kota.
majelis tinggi politik warga kota atau orang sudah tua juga diatur. Kombinasi teokrasi dan demokrasi primitif di kota-kota kekuasaan dipegang oleh seorang Ensi
atau gubernur. Dia memegang kekuasaan politik atau kekepercayaan an, atau diperintah
oleh seorang raja atau Lugal, suatu sebutan superior yang sering dipakai karena
kedaulatannya yang luas. Pada masa imperium, kekuasaan politik berkembang dalam
bentuk monarki ,sedang itu, dewa-dewa orang Sumeria pada masa yang paling awal erat
kaitannya dengan fenomena alam. Bahkan dewa-dewa ini dikonsepsikan dalam
bentuk manusia dan diorganisasikan dalam satu kota -kosmik yang
menggambanrkan bentuk-bentuk sosial dari Sumeria pra-monarki. Dunia para dewa
adalah makro-kosmos dari orang Sumeria, sedang kuil-kuil duniawai yaitu
sebagai tempat tinggal para dewa. majelis tinggi dewa-dewa antara lain melibatkan empat
dewa utama, yaitu Anu dema langit tua yang berperan sebagai kepala majelis tinggi dewa ,
Enlil dewa halilintar muda , Ninkhursag atau Ninmakh sebagai ibu besar,
personifikasi dewa kesuburan , dan Enki dewa air bawah tanah, sumber kekuatan
penciptaan bumi. Tiga dewa penting lainnya yaitu Nanna bulan , Utu matahari ,
dan Inanna Venus . Perayaan kekepercayaan an yang menjelaskan peperangan
kosmogonik asal-usul terjadinya alam yang dimainkan pada perayaan Tahun Baru,
menempatkan Enlil lalu dewa Marduk dalam tradisi Babilonia, sebagai
penumpas kekacauan dan menggambil alih kedudukan raja.
AKKADIA
Peradaban masa Akkadia ini diawali dari adanya suku orang yang memiliki
asal-usul Semit berimigrasi dari area barat area Bulan Sabit ke bagian Atas dan
Tengah Mesopotamia. walau kurang berkembang dibandingkan orang Sumeria,
orang nomadik ini secara perlahan membangun kota kota seperti halnya orang di
Mesopotamia Bawah. Pada kira-kira 2400 SM, salah seorang dari pemimpin sukuorang Semit ini, dikenal dengan Sargon I, membentuk kesatuan dari
kota kota -kota kota yang ada di Mesopotamia Atas. Sargon I lalu berhasil
memperluas area nya sampai ke Mesopotamia Bawah dengan menaklukkan
orang Sumeria, dan memaksa mereka untuk tunduk terhadap pemerintahannya.
Peristiwa inilah yang menandai dimulainya asimilasi secara pelahan antara orang Sumeria dan orang Semit. sesudah penaklukkan itu , berdirilah univikasi
Mesopotamia yang pertama, yang lalu dikenal sebagai Imperium Akkadia, Keturunan orang Semit yang pertama kali datang ke area
Mesopotamia bagian selatan yaitu suku Akkadia. Pendiri dinasti Akkadia yaitu
Sargon I. keunggulan Sargon I yaitu dapat merebut kerajaan Sumeria yang disatukan
Lugalzagizi. Sargon I memulai kariernya sebagai penguasa Kish, yang kemudian
keluar untuk membangun kotanya sendiri di Agade. kesuksesan Sargon I merebut
kerajaan yang dikuasai Lugalzagizi bukan yang pertama kali dilakukan oleh
seorang penguasa berbahasa Semitik dalam catatan sejarah. orang Byblos
600-700 sebelum masa Sargon I yang berbahasa Semitik yaitu yang pertama kali
menjalin hubungan perdagangan dan kultural dengan Mesir semasa Fir‟aun. Namun
demikian, Kerajaan Akkadia semasa Sargon I adalah kekuasaan besar pertama.
Akkadia semasa Sargon I, dengan ibukotanya di Agade, kekuasaannya pada
sungai Tigris dan Eufrat yang mengalir dari Sumeria, dan membentang ke arah barat
laut sejauh batas-batas tanag gentingnya.
Sargon I di Agade berkuasa pada sekitar 2371-2316 SM, dan dinasti yang
didirikannya bertahan samapi sekitar 2230 SM. Dalam kebesarannya, kerajaan yang
didirikan Sargon I yaitu dapat diimbangkan kepada Kerajaan Kuno dalam sejarah
Mesir Fir‟aun. Agade sebagai ibukota kerajaan Akkadia ada di luar batas-batas
Sumeria bagian barat laut. orang Akkadia yaitu penyelundup semi-barbar,
dan Sargon I bedan keturunannya, seperti pendahulunya, Ligalzaggisi, adalah
manusia-manusia perang. Sargon I sendiri dilaporkan sudah memimpin sebuah
ekspidisi ke Asia Kecil bagian timur untuk menanggapi bantuan yang akan diberikan
oleh sebuah pemukiman para pedagang. Langkah Sargon I yang luar biasa ini
memang legendaris.
Di lihat dari peradaban yang pernah mereka dirikan sebenarnya hanyalah
adopsi dari peradaban yang pernah ada. bahwa, Akkadia mengadopsi
peradaban Sumeria nyaris secara enbloc, termasuk tulisan dan bahkan kepercayaan nya.
Sebagian besar dewa Akkadia yaitu dewa-dewa Sumeria yang disamarkan secara
halus dengan nama-nama Semitik. Bahasa Akkadia ditulis dengan huruf Sumeria,
walau huruf-hurufnya terasa janggal untuk mengekspresikan sebuah bahasa dari keluarga Semitik, karena akar sebuah kata Semitik bukan sebuah urutan dari
silabel-silabel namun satu rangkaian dari tiga konsonan.
Peradaban Sumeria sudah merencanakan dua ciri yang menonjol saat
orang Akkadia mengambil alihnya. Salah satu ciri itu yaitu ketaatan
religius, sedang ciri yang lain yaitu kemampuan berdagang. Ketaatan itu
diekspresikan secara muncul dalam arca-arca sesembahan yang kecil bentuknya, yang
adalah genre pokok dari seni rupa Sumeria. Dewa-dewa adalah para pemilik
kekayaan terbesar, dan para administrator kuil-kuilnya menjadi pionir yang
menerapkan metode perdagangan yang pernah dilakukan oerang Sumeria secara
sistematis dan dalam sekala yang besar. Diketahui bahwa dalam berdagang, orang Sumeria sama seriusnya dengan kegiatan berdagang.
Sekitar tahun 2230 SM, dinasti Sargon I digulingkan oleh orang
gunung Gutaean yang barbar dari timur laut. Sejak tahun 2130-2120 SM, baik
area Sumeria maupun Akkadia berada di bawah kekuasaan Gutaean. Selama
masa masa kekuasaan Gutaean ini, orang Amoriah yang berbahasa Semitik masuk
ke Akkadia dari arah barat daya dan lalu mendirikan Kerajaan Babilonia.
orang Gutaean yang sebelumnya dibenci oleh penduduk Sumeria dan
Akkadia pada akhirnya dibunuh dan diusir oleh Amoriah. sedang itu, orang
Amoriah berperan kepemimpinan pada tahap berikutnya.
BABYLONIA LAMA
kebesaran Akkadia runtuh dengan
.datangnya orang Amoriah yang sama-sama Semit. Jadi Amoriah adalah
kelompok kedua orang Semit yang berhasil merebut supremasi politik di area
lembah Tigris dan Eufrat di bawah kepemimpinan Hammurabi 1792-1750 SM .
Hammurabi sebagai penguasa Babylonia dan penguasa dunia terbesar
sepanjang sejarah kuno. Melalui beberapa peperangan dan penaklukan, ia berhasil
memperluas area kekuasaannya. sesudah berhasil menyatukun semua area
bekas kekuasaan Sumeria-Akkadia, dia menamakan negeri ini Babylonia.Hamurabi yaitu seorang administrator dan sekaligus legislator yang ulung.
Dia berhasil merumuskan dan mengkondifikasikan hukum-hukum yang berlaku di
Babylonia. Pada tahun 1901-1902, ahli arkeolog Perancis yang bernama M.
De. Morgan menemukan ‟ sebuah lempengan batu yang di atasnya bertuliskan
hukum-hukum yang dirumuskan Hammurabi. Lempengan ini lalu dinamakan sebagai
kitab hukum tertua. Kitab hukum ini berisi ketentuan mengenai hak-hak dan
kewajiban semua warga penduduk kerajaan Babylonia. Prinsip hukum yang ada
di dalamnya yaitu hukuman mata untuk mata dan gigi untuk gigi . Kitab hukum ini
sangat besar pengaruhnya dalam penyusunan hukum orang Romawi, sedang hukum
orang Romawi adalah dasar penyususnan hukum orang Eropa modern.
Undang-undang Hamurabi ini menandakan adanya struktur pemerintahan.
Undang-undang ini diterapkan di beberapa kota kota Mesopotamia. Kira-kira
pertengahan abad ke-17 SM, Hamurabi mengumpulkan beberapa kode hukum yang
ada, lalu dikompilasikan menjadi undang -undang yang seragam dan dipakai
di semua area Imperium Babilonia. Sekalipun ada beberapa hukum yang tidak
cocok menurut ukuran manusia modern, karena adanya perlakuan yang kasar
terhadap hukum, namun undang-undang Hamurabi adalah tahapan yang penting
dalam perkembangan manusia .
Dalam perjalanannya, kerajaan Hammurabi terancam oleh orang
pegunungan di Gutium. Hammurabi berusaha mencegah ancaman dari Gutium
dengan cara menyerbu , namun strategi ini tidak efektif. Hanya 10 tahun seusai
penaklukan Hamurabi, pada tahun kedelapan kekuasaan penerusnya,
Samsuilun pada tahun 1743 SM , orang barbar Kassite yang turun dari Gutium
untuk pertama kalinya melanggar batas Babylonia. orang barbar Kassite
sudah mendirikan rezim di Babylonia sekitar tahun 1732. sesudah kematian
Hammurabi, sejarah politik orang Babylonia tidak dikenal orang. Suku-suku kecil
lalu menundukan area ini secara bergantian, sampai pada akhirnya semua
area ini ditaklukkan oleh orang Assyria.
KERAJAAN ASSYRIA
Munculnya Assyria adalah kisah baru dalam sejarah Iraq. Jadi
orang Semit lainnya yang kekuasaannya mendominasi bagian utara area
Mesopotamia yaitu orang Assyria. kota baru yang tumbuh dan disuplai air
dari sungai Tigris meliputi Ashur, Arbela, Nimrud atau Calah , dan Nineveh.
Sejarah Assyria pada dasarnya adalah kisah raja-raja. Melalui pertumpahan
darah, mereka menaklukkan kota demi kota , dan akhirnya mereka berhasil
mendirikan kerajaan Assyria yang kuat. Lantaran kekejaman mereka dalam medan
peperangan, membuat mereka sering dijuluki sebagai momok atau hantu. Dalam
setiap peperangan, mereka selain menjarah juga membantai dengan
cara demikian ini mereka merasakan kepuasan.
Diketahui, Assyria muncul pada abad ke-14 SM sebagai sebuah kekuasaan
militer. Sekitar tahun 932-745, Assyria mulai melancarkan agresinya terhadap
tetangga-tetangganya. Selama tahun 932-859 SM, Assyria menaklukkan kelompok kelompok Aramaen yang sudah muncul mapan di sebelah timur sungai Eufrat, persis di
ambang pintu barat area Assyria. Pada tahun 858-856 SM, Shalmaneser III
membawa tentara Assyria memasuki Syria dengan menaklukkan Bit Adini, sebuha
kota Aramaen yang menundukan tonjolan barat sungai Eufrat.
Pada tahun 853 SM, Shalmaneser III menderita kekalahan dari koalisi di
Qarqar di sungai Orontes sebelah utara Hamath Hamah . Dia kembali menginvansi
Syria pada tahun 849, 848, dan 845 SM. Karena lemahnya koalisi anti-Assyria, maka
pada 841 SM dapat memukul Damaskus dan memaksa bekas sekutu Damaskus untuk
mengakui kekuasaan Assyria. Namun demikian, Shalmaneser III menderita kekalahan di Urartu, dan pada tahun 831 SM dia digulingkan oleh sebuah kudeta dalam
negeri, dan akhirnya tewas pada tahun 824 SM. Demikian pula, kudeta
ini melumpuhkan penerusnya. Shamshi-Adad V, sampai tahun 822 SM. orang
Urartu yang sudah bersatu dalam sebuah kota yang kuat berhasil menyaingi Assyria
selama kekuasaan Raja Argistis I 785-753 SM yang memerintah Syria utara dan
Sisilia timur. Pada tahun 745 SM, area penting dan strategis ini berada di
bawah kendali orang Urartu, bukan Assyria.
Dalam proses sejarah diceritakan bahwa pada pergolakan itu , penguasa
kota Assyria, Nineveh dan Arbela memberontak bersama dengan beberapa kabupaten .
Pada 746 SM, ibukota Kalkhu bergolak yang mengakibatkan Raja Asshurnirari V
terbunuh, dan tahta ditempati pada tahun 745 oleh seorang pria yang tak dikenal asalusulnya dab berpura-pura bernama Tiglath-Pileser III. lalu , Shalmaneser V,
pengganti Tiglath-Pileser II, sudah digantikan oleh seorang raja dari keluarga yang
berbeda, yang dikenal dengan nama Sargon II. Pada masa Sargon II inilah kerajaan
Assyria memperoleh pencerahan kembali.
Sargon II 722-705 SM adalah salah seorang raja yang kejam. Pada
tahun 722 SM, dia menaklukkan Samaria, ibukota kerajaan Israel, dan menahan
pembesar-pembesar dari sepuluh orang Israel. Para tahanan ini dikenal sebagai
sepuluh tahanan yang hilang , karena keadaan nasib mereka tidak pernah diketahui
lagi. Sennacherib, putra Sargon II, adalah raja penakluk ulung. Ia berhasil
menaklukkan Babylonia, menundukan Mesir dan Syria. Asshurbanipal 668-626 SM ,
sebagai cucu Sargon II, adalah raja Assyria yang terbesar. Hampir semua Asia
Barat tunduk pada kekuasaannya. sesudah kematiannya kerajaan Assyria menurun
secara drastis.
orang Assyria asli musnah dipicu oleh perang yang terjadi terus
menerus dan karena wajib militer bagi tenaga laki-laki sebagai pekerja di koloni
orang Assyria dan menjadi pasukan yang ditempatkan di dalam suatu kota yang
sudah ditaklukkan. Kekosongan di area tempat tinggal penduduk Assyria dipenuhi
oleh pengungsian orang asing yang masuk, sampai jumlah penduduk dari Assyria
menjadi semi orang Armenia. ketegangan sosial yang terjadi
memaksa penduduk Assyria untuk terus menerus berpindah untuk meningkatkan jarak yang akan memancing ketidak teraturan politik dalam negeri. Pada akhirnya di
tahun 612 SM Nineveh, ibu kota kerajaan Assyria diserbu dan ditaklukkan oleh
Aryan Medes dari Persia. Dengan peristiwa ini berakhirlah kekuasaan kerajaan
Assyria.
Basis ekonomi Assyria yaitu sabuk tanah agrikultural yang kaya di
area nya sendiri antara tepi kiri sungai Tigris dan kaki barat daya dataran Zagros.
Jantung Assyria ynag subur ini lebih luas dibandingkan tanah agrikultur di sekitar Napata
yang menjadi basis ekonomi bagi kekuasaan militer Kush, namun jauh lebih kecil
dibandingkan dengan tanah pertanian di Babylonia. Tidak seperti Babylonia dan
Kush, Assyria sangat bergantung pada bukan irigasi, namun curah hujan untuk
tanaman agrikultur.
Peradaban Assyria banyak terpengaruh oleh peradaban Babylonia. Dengan
mengambil peradaban orang lain, orang Assyria merencanakan peradabannya
hingga hampir ke semua penjuru dunia. Sekalipun demikian, mereka tidak sekedar
menjiplak peradaban orang lain. Sumbangan peradaban mereka yang asli yaitu
dalam bidang seni pahat, arsitektur, dan seni lukis. Sennacherib sudah merubah
ibukota Nineveh menghiasinya menjadi kota yang sangat indah, sehingga berkat
keindahannya menjadikan kota ini dijuluki sebagai kota matahari. Sebagian raja-raja
Assyria yaitu kaum terpelajar dan sangat mencintai kepustakaan. Ashurbanibal
adalah seorang raja yang mendirikan sebuah perpustakaan dengan berbagai
kumpulan buku-buku yang luar biasa. Perpustakaan ini dipandang sebagai satusatunya peninggalan orang Semit yang terpenting.
orang Assyria dipandang sebagai orang Romawinya-Asia .
Lantaran sebagaimana orang Romawi, Assyria juga berhasil mendirikan kekuasaan
yang luas. Jika orang Romawi mengambil peradaban Yunani yang ditaklukkannya
lalu merencanakan dan menyebarkannya ke semua penjuru dunia, demikian
juga orang Assyria. Mereka mengambil alih peradaban Babylonia, merencanakan nya dan lalu menyebarkannya ke semua area
kekuasaannya. Sebagaimana orang Romawi, Assyria juga memperkenalkan sistem
sentralisai administrasi pemerintahan. area -area kabupaten dikuasakan kepada
seorang kepala area yang bergelar gubernur yang bertanggung jawab secara
langsung kepada raja. Mereka membangun beberapa jalan raya untuk memperlancar
perhubungan area -area kekuasaannya yang berjauhan.
Warisan kerajaan Assyria berupa alfabet Phoeic dan bahasa versi Armenia.
Dalam hal ini alfabet Phoeic sebagai sarana bahasa Armenia. Untuk menulis alfabet
dan bahasa armenia labih mudah dan lebih cepat karena ditulis di atas daun lontar
dibanding menuliskan di lembaran tanah liat versi Sumeria pada masa Akkadia.
Sebuah bas-relief dari istana Sennacherib pada Nineveh melukiskan dua pelajar
Assyria berdiri berdampingan.
BABYLONIA BARU
sesudah kekuasaan Assyria mengalami kehancuran dengan matinya raja
Asshurbanipal pada tahun 626 SM, orang Babylonia bangkit kembali di bawah
kekuasaan dinasti Chaldean atau dinasti Babylonia baru 625-538 SM . Pendiri
dinasti ini yaitu Nabopolassar. Pada masanya, area sampai perbatasan Mesir dapat
ditaklukkan, menginvasi Raja Yahudi, Hebrew, dan secara bengis menaklukkan
kota Yerusalem pada tahun 586 SM. Pada pertengahan abad ke-6 SM, kekuasaan
Babylonia-Chaldean ini dikalahkan oleh orang Persia.
orang Babylonia menyembah banyak dewa-dewa alam.
Marduk adalah dewa mereka yang terbesar, sedang Isthar sebagai
dewa kasih sayang. Bentuk utama kepercayaan mereka yaitu kepercayaan terhadaparwah manusia jahat. Mereka juga mempercayai ramalan dari langit dan bintang-bintang
mengenai suatu peristiwa yang terjadi. Para ahli nujum Chaldean mahir dalam bidang
perbintangan, sehingga mereka tersohor ke penjuru dunia.
, bahwa orang Babylonia menciptakan banyak pakar dan tenaga ahli dalam bidang
pertanian. Mereka menggali beberapa sungai unruk keperluan pengairan pertanian di
musim kemarau. Selain itu, mereka juga membuat bendungan untuk melindungi
pertanian mereka dari ancaman banjir di musim hujan. Dalam bidang industri dan
perdagangan, orang ini sudah mencapai kemajuan. Para pedagang ini menciptakan
sistem timbangan dan takaran. Lebih kurang selama dua ribu tahun, negeri Babylonia
menjadi pusat perdagangan dan perniagaan area lembah sungai Tigris-Eufrat.
saat itu orang Babylonia sudah mengenal ragam tulisan yang dinamakan
cuneiform. Sistem ini dipandang lebih maju dibandingkan tulisan orang Mesir Kuno.
orang Babylonia memakai 400-500 simbol suku kata. Tidak diketahui apakah
mereka sudah memakai kertas, namun biasanya memakai lempenganlempengan sebagai media tulis.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, orang babylonia sudah banyak mencapai
kemajuan. Kemajuan mereka dalam ilmu astronomi mengungguli kemajuan orang
Mesir. Pengetahuan mereka dalam bidang astronomi berawal dari hasrat mereka
dalam bidang astrologi. Mereka membagi zodiak ke dalam dua belas simbol dan
menyebutkan kedudukan masing-masing. Mereka mampu meramalkan terjadinya
gerhana matahari dan juga bulan. Demikian pula mereka memakai sistem
kalender yang lebih maju dibanding orang Mesir. Mereka membagi bilangan tahun
menjadi dua belas bulan, membagi malam dan siang menjadi bilangan jam, dan
membagi tujuh bilangan hari dalam satu minggu.
PERSIA
Sebutan Persia dipakai untuk menunjuk pada suatu area yang adalah tempat
berkembangnya tradisi dan bahasa Persia. pada suatu area yang berada di bagian selatan Iran,
yang pada masa dahulu dikenal dengan nama Persis, atau kemungkinan lain Pārs atau
Parsa, yang pada masa modern dikenal dengan Fārs. Parsa adalah nama bagi
penduduk nomadik Indo-Eropa yang bermigrasi ke tempat itu kira-kira pada tahun 1000
SM. Sebutan Parsa untuk pertama kali dipakai pada masa pemerintahan Shalmanesar II,
seorang raja Assyria, pada tahun 844 SM. Selama masa kekuasaan dinasti Achaeminayah
Persia 559-330 SM , orang Yunani kuno untuk pertama kali menemukan
penduduk Persis di dataran tinggi Iran, yaitu saat orang Achaeminiyah suku
asli Persis melakukan perluasan atas area kekuasaan politik mereka.
orang Achaeminiyah adalah dinasti yang dominan selama masa sejarah
Yunani sampai masa kekuasaan Alexander the Great, dan pemakaian nama Persia secara
perlahan diperluas oleh orang Yunani dan lainnya untuk menyebut semua
penduduk yang tinggal di dataran tinggi Iran. ini diperkuat dengan
berdirinya dinasti Sasania, juga berasal dari suku Persis, yang tradisi nya
mendominasi dataran tinggi Iran sampai abad ke-7 M. Penduduk area ini secara
tradisional menyebut area nya sebagai Iran, Land of the Aryan , dan pada tahun
1935, pemerintah Iran menyatakan bahwa nama Iran dipakai sebagai pengganti Persia.
namun , kedua sebutan itu , dipakai secara bergantian saat
dipakai untuk menunjuk masa masa -masa masa sebelum abad ke-20.Sejarah masa lalu Iran dapat dibagi ke dalam tiga tahap : 1 masa masa prasejarah,
dimulai dengan bukti-bukti paling awal adanya manusia yang menghuni dataran tinggi
Iran kira-kira 100.000 SM dan berakhir pada kira-kira milenium pertama SM, 2 priode
protosejarah, dimulai sejak paruh pertama milenium pertama SM, dan 3 masa masa dinasti
Achaeminiyah abad ke-6 sampai ke-4 SM , saat Iran sepenuhnya memasuki sejarah
tertulis. Peradaban Elam, yang terpusat di dataran rendah Khuzestan, adalah
pengecualian, karena Elam sudah memasuki sejarah tertulis sejak kira-kira 3000 SM
mengiringi kota tetangganya, Mesopotamia .
transkrip yang berhubungan dengan masa masa prasejarah sepenuhnya
bersifat arkeologis. Kegiatan penggalian yang dilakukan di Iran masih terbatas pada
beberapa situs. Pada tahun 1930-an terjadi peningkatan dalam kegiatan eksplorasi
arkeologis, namun kegiatan itu terhenti dengan pecahnya Perang Dunia II. sesudah
perang berakhir, kegiatan penggalian arkeologi Iran dilakukan lagi. Antara tahun 1950
sampai 1979, terjadi perkembangan yang pesat dalam studi arkeologi Iran.
Untuk memperoleh kabar mengenai masa masa protosejarah, para ahli masih
dan terutama mengandalkan bukti-bukti berdasarkan temuan arkeologis, ada pula kabar yang diperoleh dari transkrip tertulis.
namun , tidak satupun dari kedua sumber ini, baik lokal maupun kontemorer yang berkaitan
dengan peristiwa yang ingin dijelaskan. beberapa sumber yang ditemukan
dewasa ini, terkait dengan peradaban Assyria dan Babilonia, yang
menyinggung peristiwa di dataran tinggi Iran, pada tulisan kuno
cuneiform yang ditemukan di dataran rendah Mesopotamia. Beberapa di antaranya
berupa kabar lokal, yang berupa legenda dan kisah-kisah, yang diperkirakan
menceritakan peristiwa pada milenium pertama sebelum masehi. Ada juga
kabar yang berasal dari ahli sejarah Yunani, Herodotus, namun tidak dapat
membantu dalam merekonstruksi masa masa protosejarah.
Untuk mengetahui lebih jauh saat kekuasaam dinasti Achaeminiyah,
seseorang harus mempelajari transkrip lain, tulisan-tulisan yang
berkaitan dengan Mesopotamia, Elam, dan Iran.
Peradaban Elam Berbeda dengan dataran tinggi Iran yang tidak mengalami masa kebangkitan
urban, peradaban melek huruf sudah berlangsung di Mesopotamia sejak akhir
milenium ke-4 dan awal milenium ke-3, demikian juga yang terjadi di dataran rendah
Khuzestan, yang adalah pusat peradaban orang Elam. Secara geografis,
peradaban Elam tidak hanya berkembang di Khuzestan, namun juga meliputi area area dataran rendah dan dataran tinggi yang berada di bagian utara dan timurnya.
Kekuatan peradaban Elam didasarkan pada kemampuannya untuk mengatasi
perbedaan area di bawah koordinasi pemerintahan yang memberikan peluang
terjadinya tukar-menukar transkrip alam ke masing-masing area . Secara
tradisional hal ini dilakukan melalui struktur pemeritahan yang bersifat federal.
Sangat erat hubungannya dengan bentuk pemerintahan di Elam yaitu
adanya sistem pewarisan dan distribusi kekuasaan. Pola yang biasa berlaku secara
umum dalam pemerintahan saat itu yaitu adanya kekuasann seorang raja besar
yang membawahi pangeran-pangeran vassal. Pada masa yang paling awal, raja besar
itu tinggal di kota Susa, yang berfungsi sebagai ibu kota federal. Ia memerintah
bersama dengan saudara laki-lakinya yang paling tua, dinamakan raja muda viceroy .
Seorang raja muda biasanya berkedudukan di kota asli penguasa dinasti. Raja muda
ini akan mewarisi kedudukan raja besar. kemudian , khusus di
.kota Susa ada tiga pejabat, yaitu raja besar the overlord , raja muda the
viceroy , dan pangeran atau bupati the prince atau the regent . Pangeran atau bupati
biasanya adalah anak dari seorang raja besar, atau, bila raja besar itu
tidak memiliki anak, maka yang menjadi pangeran yaitu kemenakan laki-lakinya.
saat seorang raja besar tewas , yang akan menggantikannya yaitu
raja muda. sedang itu pangeran Susa tetap dalam kedudukan semula, dan saudara
laki-laki tertua dari seorang raja muda yang sudah naik kedudukannya sebagai raja
besar akan menempati posisi sebagai raja muda yang baru. bila semua saudara
laki-laki raja besar itu tewas atau tidak memiliki saudara laki-laki, maka
pangeran Susa dipromosikan untuk menjadi raja muda. sesudah itu, maka anak dari
raja besar atau kemenakan laki-lakinya akan menempati posisi sebagai pangeran Susa
yang baru.Demikianlah kompleksitas sistem pemerintahan Elam antaralain:
pengawasan, keseimbangan, dan pewarisan kekuasaan, selain adanya keturunan yang
bersifat bilateral dan perkawinan levirat perkawinan yang wajib dilakukan antar
seorang janda dengan saudara laki-laki suaminya yang sudah mati . Apa yang luar
biasa dari pengalaman Elam yaitu bagaimana mereka mempraktikkan sistem itu . namun pada masa kekuasaan Elam yang baru,
seorang anak akan menggantikan kekuasaan yang dimiliki oleh ayahnya.
Sejarah Elam dapat dibagi ke dalam diga tahap utama: masa masa kuno,
pertengahan, dan masa masa baru. Dalam semua masa masa , Elam memiliki keterkaitan
yang sangat kuat dengan peradaban Sumeria, Babilonia, dan Assyria, baik dalam
bentuk perdagangan dan peperangan. Dalam
sikap yang sama, Elam juga sering terlibat dalam peristiwa yang terjadi di
dataran tinggi Iran. Keduanya terlibat karena kepentingan untuk memadukan semua
peradaban yang ada di dataran rendah dalam rangka menundukan penduduk yang suka
perang dan untuk menundukan sumer-sumber ekonomi di area itu.
ELAM KUNO
Raja-raja yang paling awal dari masa masa Elam Kuno berkuasa pada
tahun 2700 SM. Pada tahun-tahun itu mereka sudah terlibat konflik dengan
Mesopotamia, dalam masalah ini yaitu dengan kota Ur. Para penguasa dari masa masa
awal ini digantikan oleh dinasti Awan Shustar . Raja ke-11 dari keturunan ini
membuat perjanjian bilateral dengan Naram-Sin dari Akkad memerintah kira-kira
tahun 254-221 SM . namun penguasa baru sudah muncul, yaitu dinasti Simash,
diperikirakan di pegunungan selatan Lorestan.
Peristiwa yang terkenal dari masa masa ini yaitu penaklukkan Elam oleh Shulgi
dari dinasti Ur ke-3 kira-kira tahun 2094-2047 SM . Akhirnya, orang Elam bangkit
dengan melakukan kudeta dan menggulingkan dinasti Ur ke-3, suatu
peristiwa yang selalu diingat di dalam nyanyin dan teks-teks Mesopotamia. Kirakira pada pertengahan abad ke-19 sebelum masehi, penguasa Elam sudah berganti
dengan dinasti yang baru, yaitu dinasti Eparti. Raja ketiga dari keturunan ini,
Shirukdukh, secara aktif sudah melakukan berbagai koalisi militer untuk melawan kebangkitan penguasa Babilon, namun kemajuan yang dilakukan Hammurabi tidak
bisa ditahan, dan Elam dapat ditundukkan pada tahun 1764 SM.
namun , kerajaan Babilon Kuno dengan cepat mengalami kemunduran
seiring dengan kematian Hammurabi, dan tidak lama lalu orang Elam berhasil
melakukan balas dendam. Kutir-Nahhunte menyerbu Samsuiluna kira-kira pada
tahun 1749-1712 SM , anak Hammurabi, suatu peristiwa yang diingat lebih dari 1000
tahun lalu dalam suatu inskripsi raja Assyiria Ashurbanipal. Dapat dianggap
bahwa dengan pukulan ini, orang Elam kembali lagi berhasil memperoleh
kebebasan nya. Akhir dari dinasti Eparti, kemungkinan terjadi pada akhir abad ke-
16 SM.
ELAM PERTENGAHAN
sesudah selama dua abad tidak ada transkrip yang mengungkapkannya,
masa masa Pertengahan Elam dibuka dengan munculnya dinasti Anzanit, yang ada di
pegunungan timur laut Khuzestan. Ekspansi politik yang dilakukan oleh
Khumbannumena kira-kira pada tahun 1285-1266 SM , raja keempat dari keturunan
ini, dengan cepat berhasil, dan kesuksesan nya ini ditandai dengan sebutan
kepadanya sebagai Expander of the Empire . Ia lalu digantikan oleh anaknya,
Untash-Gal, sejaman dengan Shalmaneser I dari Assyria kira-kira tahun 1274-1245
SM dan mendirikan kota Dur Untash sekarang bernama Choga Zanbil .
Pada tahun-tahun pemerintahan Untash-Gal, Elam mengalami kemajuan yang
pesat dan segera memicu konflik dengan penguasa Assyria. Tukulti-Ninurta I dari
Assyria melakukan operasi tentaranya di pegunungan-pegunungan utara Elam pada
bagian akhir abad ke-13 SM. Elam di bawah kekuasaan Kidin-Khutran, raja kedua
sesudah untash-Gal, berhasil melakukan serbuan balasan ke Babilonia. namun ,
.bagaimanapun juga, penguasa Assyria kelihatanya sangat kuat. Tukulti-Ninurta
berusaha melakukan perluasan, dan dalam waktu yang singkat berhasil menundukan
bagian selatan Mesopotamia. Keadaan Kidin-Khutran semakin lemah, dan akhirnya
dinasti Anzanite mengalami kehancuran.
sesudah masa masa dinasti yang pendek, pada pertengahan kedua masa masa
Pertengahan Elam dibuka dengan munculnya pemerintaha Shutruk-Nahhunte I kira-kira tahun 1160 SM . Dua orang raja yang sama-sama kuat dan dua orang raja yang
sama-sama kurang mengesankan mengiringi pendiri dinasti baru, pada masa masa ini,
Elam menjadi salah satu penguasa militer yang besar di Timur Tengah.
Tukulti-Ninurta tewas kira-kira tahun 1208 SM, dan Assyria mengalami
kemunduran dipicu terjadinya konflik internal. sedang itu, Elam mengalami
kemajuan yang pesat dan mulai melakukan penyerbuan secara ekstensif ke area
Sungai Diyala dan pusat Mesopotamia. Shutruk-Nahhunte I berhasil menaklukkan
Babilon dan membawa kode Hammurabi yang terkenal ke Susa. Shilkhak-InShushinak, saudara laki-laki dan pengganti anak Shutruk-Nahhunte yang paling
muda, Kutir-Nahhunte, masih khawatir dengan perkembangan di Assyria, melakukan
penyerbuan ke utara sampai ke area Kirkuk.namun , di Babilonia, dinasti
kedua dari Isin memimpin kudeta terhadap kekuasaan Elam, dan penguasa
Elam di Mesopotamia tengah akhirnya mengalami kehancuran. Sejak masa itu,
kekuasaan militer Elam mulai mengalami kemunduran yang drastis. Nebuchadrezzar
I dari Babilonia kira-kira tahun 1119-1098 SM melakukan penyerbuan ke Elam,
namun mengalami kegagalan. serbuan kedua dari Babilonia berhasil dengan
sukses, dan semua area Elam mengalami kehancuran. Peristiwa ini sudah
menandai berakhirnya Elam masa masa pertengahan.
Penting untuk diketahui bahwa selama masa masa Elam Pertengahan sistem kuno
yang berkaitan dengan pergantian dan distribusi kekuasaan tidak berlaku lagi. Sistem
yang berlaku yaitu seorang anak menggantikan ayahnya, dan tidak terjadi
pembagian kewenangan dalam sistem federal. Keadaan ini menjelaskan adanya
peningkatan otoritas yang terpusat di Susa dalam rangka mengefektifkan serbuan
militer ke luar dan sekaligus mempertahankan Elam dari seangan-serbuan pihak lain.
Sistem regionalisme kuno yang sebanding dengan federalisme harus tersingkir, dan
perselisihan yang terkait dengan persaudaraan sudah melemahkan Elam pada masa masa
Elam-Baru, dapat menjadi akar terhadap perkembangan sentrifugal abad ke-13 dan 12
SM.
ELAM-BARU
Suatu masa masa kegelapan yang panjang sudah memisahkan antara masa masa Elam
Pertengan dan Elam-Baru. Pada tahun 742 SM dinamakan kan bahwa Huban-Nugash naik
tahta menjadi raja Elam. area nya dibagi-bagi ke dalam kerajaan-kerajaan yang
terpisah, dengan posisi kekuasaan pusat yang lemah. Selama abad-abad yang
lalu , orang Elam tetap berusaha untuk terlibat dalam masalah di
Mesopotamia, yaitu melakukan kerjasama dengan Babilonia untuk menghadapi tekanan
dari adanya ekspandi yang dilakukan oleh Assyria-Baru.
Pada masa itu mereka berhasil dengan kebijakan itu , baik secara militer
maupun diplomatik, namun secara kesemua an sebetulnya kebijakan itu sudah
memberikan jalan bagi meningkatnya kekuasaan Assyria. Kekacauan-kekacauan
lokal yang terjadi di lingkungan dinasti Elam dari waktu ke waktu sudah diperkeruh
dengan keterlibatan orang Asyyria maupun Babilonia. sedang itu angkatan
perang Assyria sudah berhasil mengurangi kekuasaan Elam dan berhasil menundukan
Luristan. Adanya tekanan, internal maupun eksternal, sudah
memicu kehancuran kekuasaan pusat di Elam. Dalam usahanya untuk
memperbaiki urusan politik dan diplomatik yang sudah kronis, pasukan Ashurbanipal
akhirnya melakukan serbuan antara tahun 692 dan 639 dan menginvasi Susa,
meruntuhkan bangunan-bangunan, melakukan perampokan dan menebarkan garam ke
tanah-tanah orang Elam.
MEDIAN
pendiri kerajaan Median yaitu Deioces, yang menurut
Herodotus, memerintah dari tahun 728-675 SM, dan menjadikan kota Ecbatana
sekarang Hamadan sebagai ibukota kerajaan. Usaha itu dilakukan bersama
Daiukku, seorang raja lokal Zagros yang dinamakan kan dalam teks-teks kuno yaitu
seorang tawanan yang dideportasi ke Asyyria oleh Sargon II pada tahun 714 SM.
Menurut Herodotus, Deioces digantilan oleh anaknya yang bernama Phraortes
dan memerintah antara tahun 675-633 SM. Ia menaklukan Persia, namun lalu
tewas dalam suatu suatu serbuan ke Assyria. Beberapa cerita bisa jadi benar
adanya. Teks-teks Assyria mengatakan tentang Kashtariti sebagai seorang pemimpin
kelompok konglomerat dari orang Median, Scaythian, dan Mannaeans, dan berbagai penduduk lokal Zagros lainnya yang secara serius mengancam kedamaian perbatasan
bagian timur Assyria selama pemerintahan Esarhadon 680-669 SM . Mungkin sekali
bahwa Phraortes yaitu Kashtariti ini, meskipun tidak dapat dibuktikan baik secara
historis atau lingistik. Bahwa ada seorang raja Median pada masa masa ini yang
memakai kekuasaan politik dan militernya untuk menundukan area Persia
yaitu masuk akal, meskipun tidak dapat dibuktikan.
Pada awal abad ke-9 SM dan dengan meningkatnya pengaruh pada akhir abad
ke-8 dan awal abad ke-7, kelompok nomadik memasuki area Iran
bagian barat, kemungkinan menyeberang dari Kaumasalah . Di antara kelompokkelompok ini yang dominan yaitu suku Scythians, dan keterlibatan mereka dalam
persoalan dataran tinggi di bagian brat selama abad ke-7 sudah menandai dimulainya
sejarah Abad Besi.
Herodotus menceritakan mengenai masa masa dominasi kekuasaan Scaythian
dengan menyebutnya Scythian interregnum masa peralihan pemerintahan Scythian
dalam sejarah dinasti Median. Meskipun penanggalan yang berkaitan dengan
peristiwa ini tidak begitu jelas, umumnya hal ini dapat dilihat sebagai masa
surutnya pemerintahan Phraortes dan Cyaxares, yang terjadi antara tahun 653 hingga
625 SM. Apakah masa peralihan pemerintahan semacam ini secara aktual benarbenar terjadi dan, bila benar-benar terjadi, apakah hal itu tidak dapat ditentukan
lalu dibandingkan menjadi pertanyaan terbuka. Jelasnya, bahwa sejak pertengahan
abad ke-7 SM, ada beberapa kelompok Scythian yang besar di area Iran Barat
yang memberikan ancaman terhadap Assyria.
Herodotus melaporkan bagaimana, di bawah Cyaxares 625-585 , Scaythian
digulingkan dengan cara licik, yaitu saat raja-raja mereka diundang dalam suatu
pesta minuman keras dan lalu dibunuh. Kira-kira, pada masa ini, Scythian
bergerak dari Iran bagian barat ke tempat lain atau mereka tertarik untuk
merencanakan konfederasi di bawah hegemoni orang Median. Cyaxares
adalah sejarah yang tercatat dalam transkrip teks-teks kuno sebagai
Uvakhshatra.
Herodotus menceritakan bagaimana Cyaxares mengorganisasikan kembali
pasukan Median ke dalam satuan-satuan khusus: pasukan tombak, pemanah, dan pasukan berkuda. Persatuan dan pengorganisasin kembali orang Median adalah
tantangan bagi Assyria. Mereka menyerbu salah satu kota perbatasan penting
Assyria, Arrapkha, pada tahun 615 SM, mengepung kota Niniveh pada tahun 614
SM, namun tidak berhasil menaklukkannya, dan berhasil memporak-porandakan pusat
kekepercayaan an Assyria, yaitu kota Ashur.
kerjasama antara Babilon dan Media diperkuat dengan adanya pertunangan
antara cucu perempuan Cyaxares dengan putra Raja Babilonia Nabopolossar, yaitu
Nebuchadrezzar II 605-562 SM . Pada tahun 612, serbuan ke Niniveh dilakukan
.lagi, dan kota itu berhasil dikuasai pada akhir bulan Agustus pasukan Babilonia
sangat telambat untuk ikut terlibat dalam peperangan itu . Pasukan Babilonia dan
Median kembali bersama-sama melakukan penyerbuan terhadap tentara Assyria
yang melarikan diri ke bagian barat, yaitu ke area Syria. Pasukan Assyria minta
bantuan ke Mesir. Penguasa Asyyria terakhir, Ashur-uballit II, menghilang dari
catatan sejarah pada tahun 609.
Persoalan yang muncul lalu yaitu bagaimana membagi hasil rampasan
perang di antara para pemenang. catatan kuno tidak menjelaskan hal
itu , tapi kelihatanya Babilonia memperoleh peninggalan Asyyria yang ada di
area bulan sabit yang subur fertile crescent , sedang Median memperoleh
semua area di dataran tinggi. Pemerintahan Median berhasil menundukan area area di bagian timur Anatolia yang adalah bagian dari kekuasaan Uratu.
Akhirnya, kerajaan Median terlibat dalam peperangan dengan kerajaan Lydia,
penguasa politik yang berkuasa di Asia Kecil bagian barat.
Pada tahun 585 SM, kemungkinan melalui mediasi yang dilakukan oleh
Babilonia, tercipta perdamaian antara Media dan Lydia, dan menjadikan Sungai
Halys Kizil sebagai garis perbatasan antara dua kerajaan itu . kemudian ,
terjadi keseimbangan baru di area Timur Tengah, yaitu antara Median, Lydia,
Babilonia, dan Mesir, yang berada jauh di selatan. saat tewas , Cyaxares
mewariskan area kekuasaan yang sangat luas: semua Anatolia sampai sungai
Halys; semua area Iran bagian barat sampai ke timur, yaitu sampai ke Teheran;
dan semua area barat daya Iran, termasuk Fars. Astyages melanjutkan kekuasaan ayahnya, Cyaxares, menduduki tahta
Median 585-550 . Pemerintahannya tidak begitu terkenal. kerjasama dengan
Babilonia tidak berjalan dengan baik, dan ini membuktikan bahwa Babilonia
mengkhawatirkan penguasa Median. namun , penguasa Media memang tidak
melakukan ancaman kepada pihak lain, karena Astyages sendiri berada di bawah
ancaman. Memang, Astyages dan Median tidak lama lalu digulingkan oleh
penguasa baru dari area Iran, yaitu Cyrus II the Great dari Persia.
PERSIA DI BAWAH CYRUS II
Dinasti penguasa Persia berpusat di Fars, area bagian selatan Iran
transkrip kuno mencatat Assyria dinamakan Parsumash , yang bila ditelusuri akan bermuara
pada leluhur mereka, Haxamanish atau Achamenes. Tidak ada bukti-bukti sejarah
yang mengkabarkan keberadaan raja-raja ini. umumnya , ada tiga orang
penguasa antara Achaemenes dan Cyrus II, yaitu: Teispes, Cyrus I, dan Cambyses I.
Teispes, yang membebaskan diri dari dominasi Median pada masa yang
dinamakan sebagai masa peralihan pemerintahan Scythian, berpikir untuk memperluas
area kekuasaannya dan membagi area kerajaan saat menjelang
kematiannya kepada kedua orang anaknya, yaitu Cyrus I dan Ariaramnes. Cyrus I
menjadi raja Persia, yang dalam catatan Ashurbanipal, sudah bersumpah untuk
melakukan kerjasama dengan Assyria sesudah kehancuran Elam dalam penyerbuan yang
terjadi antara tahun 642-639 SM. saat Median menundukan Persia dan diperkirakan
berada di bawah kekuasaan Cyaxares, Cambyses I berpikir untuk menyatukan Persia
sebagai Vassal kerajaan Median. Anaknya, Cyrus II, menikah dengan anak
perempuan raja Astyages, dan pada tahun 550 mewarisi kedudukan ayahnya dalam
konfederasi Median.
Cyrus II, pada masa kecilnya sudah memperlihatkan karakternya, yang akan
memberikan jaminan terhadap muncul nya kelak, yaitu dengan memperoleh panggilan
Cyrus the Great. Ia memperlihatkan kepribadian yang luar biasa, dan akhirnya
menjadi seorang raja yang terkenal. Ia berhasil menyatukan kelompok
Persia dan Iran, yang sebelumnya tidak bisa dilakukan oleh ayahnya. Ia berinisiatif
untuk melakukan pertukaran diplomatik dengan Nobonidus dari Babilonia 556-539 . Akhirnya, secara terbuka ia melakukan kudeta terhadap Median. Pada tahun
550 SM, kerajaan Median berubah menjadi kerajaan Persia pertama, dan raja-raja
Achaeminiyah dengan tiba-tiba muncul di pentas internasional yang disegani banyak
pihak.
Cyrus II lalu melakukan beberapa ekspansi untuk memperluas
area kekuasaannya. Merasa percaya bahwa Babilonia tidak menjadi ancaman
terhadap Persia, ia melakukan penyerbuan ke Lydia yang berada di bawah kekuasaan Croesus yang hebat. Lydia meminta bantuan ke Babilonia, namun tidak
berhasil. Cyrus II berhasil menundukan Cilicia, dan kemudian ia sudah
memotong semua rute yang memungkinkan datangnya bantuan ke Lydia. Croesus
melakukan penyerbuan , namun berhasil dikalahkan dalam peperangan yang
terjadi pada tahun 547 SM di Sungai Halys.
Karena lama tidak terjadi penyerbuan , orang Lydia mengira bahwa
peperangan pada tahun itu tidak akan terjadi, merekapun kembali ke ibu kota Sardis,
dan membubarkan pasukannya. namun , tiba-tiba Cyrus II melakukan
penyerbuan . Ia menyerbu dan mengepung orang Lydia dalam benteng Sardis
dan berhasil menangkap Croesus pada tahuh 546. kota kota Yunani yang
berada di sepanjang pantai barat Asia Kecil, yang berada di bawah kekuasaan Lydia,
kecuali Miletus, menyerah tanpa perlawan. area -area lainnya secara
sistematik berhasil ditaklukkan oleh jenderal-jenderal pasukan Persia. Cyrus sendiri
memiliki kesibukan di tempat lain, yaitu di timur, dengan mulai melakukan
penyerbuan ke Babilonia pada tahun 540 SM.
Tidak di mana pun juga Cyrus memperlihatkan kejeniusan politik dan
militernya selain dalam penaklukkan Babilon. penyerbuan ke Babilon secara aktual
sebetulnya sudah dimulai saat ia membujuk Babilonia agar tidak melakukan
kegiatan apapun selama ia melakukan penyerbuan ke Lydia. Melalui kesepakatan
itu , ia berhasil menaklukkan Lydia. saat selesai dengan misinya, ia
memutuskan kerjasama dengan Babilonia. lalu , ia mengambil kesempatan
dengan munculnya ketidakpuasan dan ketidakpuasan internal yang sedang melanda
Babilonia.Nobonidus, yang saat itu sedang bertahta di Babilonia, bukan raja yang
populer. Ia tidak begitu peduli dengan masalah pemerintahannya dan
menjauhkan diri dari pendeta-pendeta pribumi Babilonia. Penulis Deutero-Isaiah,
yang berbicara atas nama para tawanan Yahudi di Babilon, menjelaskan harapan
dari rakyat Nobonidus bahwa Cyrus II yaitu sang pembebas. Dengan tahapantahapan yang sudah disusunnya, penyerbuan militer ke Babilonia hampir mencapai
antiklimaknya.
kejatuhan kota terbesar di Timur Tengah itu tinggal menunggu waktu. Cyrus
II mengerahkan pasukannya ke kota itu pada akhir musim semi di tahun 539
SM. Dengan menggenggam patung dewa Marduk di tangannya, menjelaskan
bahwa ia ingin memerintah negeri itu sebagai orang Babilonia, bukan sebagai
seorang penakluk. Ia pun dielu-elukan dan disambut dengan penuh suka cita oleh
penduduk sebagai pengganti yang sah untuk menduduki tahta kerajaan. Satu langkah
yang dilakukan Cyrus II lalu yaitu membawa Persia mencapai perbatasan
Mesir.
Sedikit yang dikenal dari pemerintahan Cyrus II. Tindakan cepat yang
dilakukan anaknya sekaligus penggantinya, Cambyses II, dengan melakukan
penyerbuan yang berhasil ke Mesir, menegaskan bahwa kesuksesan itu tidak
lepas dari persiapan yang sudah dilakukan dengan baik pada masa Cyrus II. namun
pendiri kekuasaan Persia itu segera kembali ke timur untuk mempertahankan
pemerintahannya dari serbuan suku-suku yang suka memberontak yang berasal dari
orang Iran sendiri. Salah satu persoalan pokok yang selalu berulang dalam
sejarah Iran yaitu ancaman yang datang dari timur. Seberapa jauh penaklukkan
Cyrus II ke area timur tidak begitu jelas. Apa yang diketahui yaitu bahwa ia
tewas pada tahun 529 SM, saat berperang di suatu tempat di area Oxus
Amu Daya dan Sungai Jaxartes Syr Darya .
ACHAEMINIYAH ABAD VI-V SM
CAMBYSES
saat kematian Cyrus II the Great, kerajaan dilimpahkan kepada anaknya,
Cambyses II memerintah tahun 529-522 SM . sudah terjadi beberapa kerusuhan
dalam pemerintahan saat kematian Cyrus II. Cambyes II secara diam-diam sudah membunuh saudaranya, Bardiya Smerdis , untuk mempertahankan kedudukannya,
sedang ia sedang memimpin penyerbuan ke Mesir pada tahun 525 SM. Parao
Ahmose II dari dinasti ke-26 berusaha menopang pertahanannya dengan menyewa
tentara bayaran dari Yunani namun dikhianati.
Cambyses II berhasil menyeberangi kerasnya Gurun Sinai, yang secara
tradisional adalah garis pertahanan Mesir pertama dan paling kuat. Pasukan
Mesir berada di bawah komando Psamtik III, anak dan pengganti Ahmose II, untuk
melakukan pertempuran di Pelusium. Tiga operasi penyerbuan sudah dilakukan oleh
Cambyses II, namun semuanya dilaporkan mengalami kegagalan: satu pasukan
menyerbu Carthage, para pelaut Phoenicia, yang adalah tulang punggung
angkatan laut Persia, menolak untuk berlayar melawan koloni mereka sendiri; satu
pasukan menyerbu oasis Amon padang pasir di sebelah barat Sungai Nil , yang
menurut Herodotus, sudah dikalahkan oleh badai pasir yang dahsyat; dan satu pasukan
dipimpin oleh Cambyses II sendiri menyerbu Nubia. Usaha yang terakhir ini
memperoleh kesuksesan , namun pasukan itu sudah mengalami penderitaan
karena kurangnya persediaan. sesudah peristiwa itu, Mesir menempatkan pasukannya
di tiga tempat yang strategis: Daphnane di bagian timur delta, Memphis, dan
Elephantin. Di tempat-tempat itu tentara bayaran yang berasal dari orang
Yahudi menjadi pasukan inti.
Pada tahun 522 SM, Cambyses memperoleh berita tentang kudeta di
Iran yang dipimpin oleh Bardiya, saudara laki-lakinya. Beberapa kabupaten dari
kerajaan itu mengakui keberadaan penguasa baru. Bardiya sudah menjanjikan
kepada mereka yang mengakui kedudukannya dengan pembebasan pajak selama tiga
tahun. Cambyes tewas kemungkinan dipicu infeksi menyusul kecelakaan
berupa goresan pedang yang menimpa dirinya karena ingin cepat-cepat kembali ke
istanya di Persia untuk membenahi pemerintahannya. Darius, seorang jenderal dalam
pasukan Cambyses dan salah seorang pangeran dari keluarga Achaeminiyah, sudah
sampai di Persia, ia pun dengan pasukannya segera menumpas para pemberontak,
yang lalu membawa keberuntungan pada dirinya.
Dalam transkrip yang ada, keadaan Cambyses kurang menguntungkan,
sebagian berasal dari para informan Mesir kepada Herodotus dan sebagian lagi karena motif-motif para propaganda Darius I. Cambyses dilaporkan sudah memerintah Mesir
dengan kasar dan sudah menodai ritual dan tempat sakral mereka. penyerbuan
militernya keluar Mesir dilaporkan mengalami kegagalan. Ia dituduh sudah melakukan
pembunuhan dalam menghadapi kudeta yang terjadi dalam lingkungan
keluarganya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa dia sudah gila.
DARIUS I
Darius I, dipanggil the Great, menceritakan secara rinci tentang penggulingan
Bardiya palsu dan tahun-tahun pertama kekuasannya, dalam inskripsi kerajaannya
yang terkenal, yang tertulis pada permukaan batu yang ada di kaki Bukit Bisotun,
beberapa mil sebelah timur kota Kermanshah sekarang. beberapa ahli sejarah menilai
bahwa cerita Darius lebih adalah sebuah propaganda dan membantah bahwa
Bardiya bukan seorang penipu.
Menurut Darius I, enam pemimpin pejabat Achaeminiyah sudah membantu
melakukan pembunuhan terhadap sang penipu dan secara bersama-sama mereka
menyatakan Darius sebagai pewaris Cambyses yang sah. Darius yaitu salah seorang
dari anggota keluarga kerajaan Achaeminiyah. Buyutnya yaitu Ariaramnes, anak
Teispes, yang berkuasa di Persia bersama-sama dengan saudaranya Cyrus I. Anak
Ariaramnes, Arsames, dan cucu laki-lakinya, Hystaspes ayah Darius I , tidak
menjadi raja di Persia, karena kekuasaan kerajaan disatukan ditempatkan di tangan
Cambyses I melalui Cyaxares. namun Hystaspes adalah seorang pangeran
yang penting dan menjadi gubernur Persis. Darius sendiri mewarisi sifat-sifat Cyrus
the Great, seorang penguasa yang memiliki kepribadian yang kuat dan dinamis.
Antara tahun 522-521 SM sudah dilakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk
meredakan kudeta yang dikaitkan dengan klaim Bardiya bahwa dialah
yang berhak naik tahta dan menggantikan Darius. Hampir semua kabupaten dalam
kerajaan terlibat konflik, termasuk Persia, terutama sekali, Media. Kebijakan yang
dikeluarkan saat itu yaitu memberikan pengampunan atau hukuman kepada setiap
pemimpin pemberontak, ditambah dengan dilakukannya koordinasi dan pembagian
kekuasaan. Melalui kebijakan itu, terciptalah suasana yang damai dalam kerajaan, dan kekuasaan Darius I tidak dipersoalkan lagi. lalu , ia mencurahkan perhatiannya untuk mengorganisasikan dan mengkonsolidasikan keturunannya.
aktifitas yang dilakukannya, bagaimanapun juga tidak menghalangi
usaha Darius untuk menjalankan kebijakan ekspansionis. penyerbuan ke area
timur diteruskan lagi sehingga area nya semakin bertambah sampai ke bagian utara
anak benua India. Ekspansi ke area barat dimulai pada tahun 516 SM dengan
menyerbu Hellepont, dan berhasil menundukan pantai barat dan utara Laut Hitam.
Tujuan strategis dibalik penyerbuan ini yaitu untuk mengganggu dan bila
mungkin yaitu untuk menghentkan perdagangan orang Yunani di area Laut
Hitam, yaitu memasok biji kacangtanah,kacanghijau ,gandum, padi-padian ke Yunani. Darius I untuk pertama kali
melakukan penyerbuan ke Eropa dan berhasil mencapai area bagian utara Sungai
Danube. Ia lalu mendirikan markas markas yang dapat menyeberang ke Hellespont.
Sebagai tanggapan terhadap kemajuan itu atau tepatnya karena alasan-alasan
internal, kota-kota Yunani Ionia di pantai barat Asia Kecil melakukan perlawanan
terhadap penguasa Persia pada tahu 500 SM. Persia terkejut dengan tanggapan itu ,
dan perlawanan pertama ini ternyata berhasil. orang Ionia memperoleh
bantuan dari orang Athena dan pada tahun 498 mereka melakukan serbuan
brutal yang lain.
Di satu sisi Darius berusaha melakukan genjatansenjata , sedang di sisi yang lain
ia sudah melakukan persiapan untuk melakukan serbuan balik. namun , usahausaha yang dilakukan militer Persia hanya berhasil sebagian, dan orang Ionia
bisa beristirahat sedang antara tahun 496-495 SM. serbuan brutal yang berhasil
dilakukan militer Persi terjadi pada tahun 494 SM. Armada Yunani berhasil
menghalau Miletus, dan pasukan Persia secara sistematis mulai berkurang karena
terjadinya kudeta kota-kota. Kira-kira pada tahun 492 Mardonius, menantu
laki-laki Darius, menjadi komisaris khusus untuk kota Ionia. Ia menekan para tiran
lokal dan mengembalikan pemerintahan yang demokratis kepada beberapa kota. Pada
masa itu luka-luka yang dipicu karena kudeta sudah dapat diperbaiki,
dan sejak tahun 481 Xerxes dapat menarik mundur pasukannya dari area ini.
Pada tahun 492 SM Mardonius juga berhasil menundukan Thrace dan
Macedonia, kesuksesan pertama dalam penyerbuan terhadap orang Scythia dan area -area yang hilang selama kudeta orang Ionia.
kesuksesan itu mengiringi penaklukan Persia ke Yunani yang sudah memicu
kekalahan Darius dalam Peperangan Marathon pada akhir musim semi tahun 490 SM.
Darius terpaksa mendur dan untuk menghadapi Yunani kelihatanya diperlukan usahausaha yang lebih konsentrasi dan menyeluruh. Ia mulai melakukan usaha persiapan
untuk penaklukan ke Yunani dalam skala yang besar dan terkoordinasi. namun
rencana itu terhenti pada tahun 486 SM dipicu dua peristiwa, yaitu
terjadinya kudeta di Mesir, dan kematian Darius.
XERXES I
Xerxes I memerintah tahun 486 465 SM , yaitu anak laki-laki tertua Darius
dengan Ratu Atossa, dilahirkan sesudah ayahnya naik tahta. Ia sudah ditunjuk sebagai
putera mahkota pada awal tahun 498 SM. Selama menjadi putera mahkota, ia
menjabat sebagai gubernur di Babilonia. Raja baru ini dengan cepat berusaha
meredakan kudeta di Mesir dengan penyerbuan tunggal yang dilakukan
pada tahun 484 SM.
Xerxes tidak mengikuti kebijakan yang dilakukan oleh Cyrus dan Darius
dalam memerintah area -area asing secara baik dengan mengambil sikap yang
sesuai dengan tradisi lokal. Ia dengan kejam tidak mengindahkan bentuk-bentuk
pemerintahan orang Mesir dan memaksakan keinginannya kepada para pemberontak
dalam gaya Persia. Rencana untuk melakukan penaklukan ke Mesir yang sudah dimulai
pada masa Darius semakin tertunda dengan adanya kudeta di Babilonia pada
tahun 482 SM.
Xerxes kembali memberikan perhatiannya ke arah barat, yaitu ke Yunani. Ia
menghabiskan musim dingin di Sardis pada tahun 48-480 SM dan memimpin
penyerbuan baik melalui daratan maupun lautan ke Yunani. Yunani bagian utara
jatuh pada tahun 480 SM, Yunani pada bulan Agustus tahun 480 SM bertahan di
Thermopylae, dan pasukan Persian menyerbu Athena, menundukan dan membakar kota
Acropolis. namun di Peperangan Salamis pasukan Persia mengalami kemunduran,
sehingga daya dorong untuk melakukan penaklukan menjadi mandul. Xerxes, sebagai seorang raja yang cukup lama jauh dari Asia dengan tanggung
jawabnya yang luas bermaksud kembali, dan membiarkan Mardonius untuk
melakukan operasi lebih jauh. penaklukan berakhir dengan terjadinya Perang Plataea,
dengan jatuhnya Thebes yang adalah benteng kekuatan pro-Persia , dan
kekalahan angkatan laut Persia di Mycale pada tahun 479 SM.
Dari ketiga hal di atas, kekalahan Persia dalam Perang Plataea yaitu yang
paling menentukan, karena pada perang itulah Mardonius terbunuh. Isu yang beredar
dalam perang itu mungkin masih meragukan, namun kurangnya kepemimpinan,
organisasi yang kacau dan kurangnya kedisiplinan, memicu pasukan Persia
mengalami kehancuran. Pada waktu-waktu yang lalu hal seperti ini kelihatanya
sudah menjadi pola, karena Persia tidak pernah bisa mengatasi problem militernya.
Pembentukan Liga Delia, yang menandai kebangkitan imperialisme Athena,
sudah memicu kekacauan di pantai barat Asia Kecil, sekaligus mengakhiri
ambisi militer Persia di Aegean mengiringi peristiwa yang terjadi di Plataea. Xerxes
sudah kehilangan semangatnya dan tenggelam dalam kesenangan muncul di Susa,
Ecbatana, dan Persepolis. Tipu daya para harem atau selir-selir raja yang terus
menerus melemahkan kekuatan dan vitalitas kerajaan Achaeminiyah memicu
terjadinya pembunuhan atas raja pada tahun 465 SM.
ARTAXERXES I SAMPAI DARIUS II
Kematian Xerxes I adalah titik balik dalam sejarah Achaeminiyah.
Kekuatan dan kecakapan yang sesekali muncul pada para pengganti Xerxes tidak
mampu menghindari kehancuran dan kerajaan itu secara perlahan menuju pada
kematiannya. Usaha-usaha keras yang dilakukan para raja sesudah kematian Xerxes
yaitu sebagai bentuk penghormatan kepada Cyrus, Cambyses, dan Darius yang sudah
membangun kerajaan.
Ada tiga orang raja yang bertahta sesudah kematian Xerxes, yaitu Artaxerxes
memerintah 465-425 SM , Xerxes II memerintah 425-424 SM , dan Darius II
Ochus memerintah 423-404 SM . Masing-masing dari ketiganya memiliki kelemahan dalam kedudukannya sebagai individu maupun sebagai raja. kesuksesan yang diperoleh selama masa pemerintahan mereka terutama sekali dipicu oleh
kelemahan atau kekacauan-kekacauan yang dihadapi oleh musuh-musuh mereka.
Artaxerxes I menghadapi beberapa kali kudeta , yang paling penting
di antaranya yaitu kudeta Mesir yang terjadi pada tahun 459 SM. Sampai
tahun 454, ia tidak berhasil sepenuhnya untuk menumpas kudeta itu. Suatu
perjanjian damai yang menguntungkan, yaitu perjanjian damai Callia Peace of
Callia debfab Athena di tandatangani pada tahun 448 SM. Dalam perjanjian itu
Persia menyetujui untuk kelur dari Aegea, dan Athena menyetujui untuk
menyerahkan Asia Kecil kepada kerajaan Achaeminiyah. Pada tahun 439 SM, Athena
melanggar perjanjian dengan melakukan serbuan ke Samos. Akibatnya, Persia
kembali mengerahkan pasukan militernya ke barat.
Xerxes II hanya memerintah selama 45 hari. Ia dibunuh saat sedang dalam
keadaan pingsan sesudah minum-minuman keras oleh anak dari salah seorang gundik
ayahnya. Pembunuh itu sendiri lalu dibunuh oleh Darius II. Darius II
lalu naik sebagai penggantinya sesudah terjadi maksud terselubung dalam istana. Pada
masa perintahannya terjadi beberapa kudeta , di antaranya yaitu yang terjadi
di Media.
Peristiwa penting yang terjadi selama masa tiga pemerintahan di atas yaitu
meletusnya Perang Peloponnesia antara Sparta dan Athena. Keadaan itu sudah
dimanfaatkan dengan baik oleh para pemanah Persia terkenal. Koin-koin emas dinasti
Achaeminiyah melukiskan bagaimana para pemanah itu melakukan pengintaian, dan
sudah memanfaatkan kabar yang mereka peroleh untuk membujuk ke dua kota
Yunani itu . Pada mulanya orang Persia mendorong orang Athena
untuk menyerbu Sparta, dari usahanya ini disepakatilah perjanjian damai Callia.
lalu , sesudah terjadi melapetaka penyerbuan Athena ke Sicilia pada tahun 413
SM, orang Persia kini mendekati pihak Sparta. Dengan disepakatinya
perjanjian Miletus pada tahun 412 SM, orang Persia secara leluasa berhasil
menundukan area bagian barat Asia Kecil. Pasukan sparta akhirnya berhasil
menginvasi Athena pada tahun 404 SM.
Selain fakta bahwa orang Persia sudah memainkan dua sisi perlawanan
terhadap masing-masing pihak, merekapun sudah berkerja secara lebih baik. Dua orang gubernur Persia di Asia Kecil terlibat di dalam tipu muslihat di atas,
Tissaphernes dari Sardis dan Phanabazus dari Hellespontine Prygia. Kedua orang ini
kelihatanya sudah memperoleh izin untuk melakukan intervensi ke dalam perang
Yunani. namun saat Mesir melakukan kudeta pada tahun 405 SM, Persia
tidak dapat berbuat banyak, dan sejak itu Mesir menjadi kota yang merdeka.
Artaxerxes II naik tahta pada tahun 404 SM dan memerintah sampai tahun
359 SM. Peristiwa penting yang terjadi pada masa kekuasaannya yang panjang yaitu
peperangan dengan Sparta, yang berakhir dengan ditandatanginya perjanjian yang
menguntungkan pihak Persia. Selain itu yaitu kudeta yang terjadi di Mesir;
kudeta Cyrus the Younger, saudara sang raja; dan kudeta yang
dikenal dengan sebutan kudeta satrap gubernur .
Sparta, sesudah kemenangannya atas Athena, membangun kerajaan kecil atas
namanya sendiri dan segera terlibat peperangan dengan Persia. Persoalan besarnya
yaitu berkaitan dengan kota kota Yunani di Asia Kecil. saat Sparta
memprovokasi gubernur Persia di Anatolia untuk menyerbu yang lainnya, orang Persia mengirimkan emas ke Yunani dan membujuk mereka untuk melakukan
kudeta kepada Sparta. orang Persia membangun kembali pasukannya
dan menempatkan seorang adminral Athena yang cakap dan tangkas, Conon, sebagai
komandannya.
Pertunjukan itu berlangsung dari tahun 400 sampai 387 SM, dan memaksa
Sparta untuk terus bergerak maju. Athena yang sudah melakukan perbaikan, dengan
dibantu oleh Persia, berhasil membangun kekuasaan yang seimbang di Yunani.
Akhirnya Artaxerxes bisa maju setapak demi setapak dalam usahanya untuk
menaklukkan Yunani dan memaksakan apa yang dinamakan nya Perdamaian Raja King's
Peace antara tahun 387-386 SM. Sekali lagi Yunani terpaksa harus menghentikan
klaimnya atas Asia Kecil dan sepakat untuk mempertahankan status quonya di
Yunani saja.
Cyrus the Younger, yang tertangkap dalam masalah usaha pembunuhan pada
saat penobatan Artaxerxes, namun lalu diberi pengampunan, menjadi komandan
di salah satu propvinsi di Asia Kecil. Pada tahun 401 SM, ia melakukan
kudeta lagi, dan dengan didukung oleh 10.000 tentara bayaran dari Yunani, mengerahkan pasukanya ke timur untuk merebut tahta kerajaan. Ia dapat dikalahkan
dan terbunuh dalam Perang Cunaxa yang terjadi pada musim panas di Mesopotamia.
Meskipun mengalami kekalahan, tentara bayaran yang berasal dari Yunani
tidak dan merta bubar. Mereka tetap bersatu dan lalu melakukan perjalanan
yang terkenal, tercatat dalam Anabasis dari Xenophon, yaitu menuju arah utara dan
menjadikan Laut Hitam sebagai tempat tinggalnya. kelihatanya tidak ada peristiwa
lain pada akhir sejarah dinasti Achaeminiyah selain terjadinya kelemahan-kelemahan
internal yang melanda kerajaan ini.
Pada tahun 379 SM Artaxerxes mengumpulkan tentara bayaran dari Yunani
untuk melakukan serbuan ke Mesir. serbuan yang dilakukan terhadap dinasti ke-30
Mesir pada tahun 373 SM itu ternyata mengalami kegagalan. Dalam suasana galau
karena kegagalan serbuan ke Mesir, tiba-tiba muncul kudeta satrap, atau
kudeta yang dilakukan oleh para gubernur kabupaten . beberapa gubernur
bangkit untuk melakukan perlawana terhadap pemerintah pusat. Aroandas Orantes ,
gubernur Armenia, bahkan berani mencetak koin emas atas namanya sendiri sebagai
bentuk tantangan terhadap raja Artaxerxes.
Rencana umum dari para pemberontak kelihatanya yaitu melakukan serbuan
secara serentak. kudeta para satrap gubernur , yang dipimpin raja Tachos
dengan didukung oleh tentara bayaran dari Yunani, mengerahkan pasukan ke arah
timur melalui Syria dengan Mesir sebagai targetnya. serbuan ke Mesir dibatalkan
karena pemimpin kudeta di Mesir yaitu saudara Tachos. Artaxerxes
berusaha keras untuk menenangkan para satrap yang meninggalkan dirinya. beberapa
satrap, termasuk Arondas, memperoleh pengampunan dan kembali menemati posnya
sebagai gunernur.
Kesan dari kudeta itu lebih dari sekedar
melawan otoritas pusat, namun para satrap ingin kembali ke kabupaten masing-masing
dan merampasnya atas nama Artaxerxes. Menurut para satrap bahwa mereka secara
aktual memiliki otoritas dan pengendalian yang lebih besar atas peristiwa yang terjadi di
area masing-masing dibanding Artaxerxes yang menundukan kerajannya.
Persekongkolan lawan persekongkolan, intrik yang terjadi di antara para
gundik raja, dan pembunuhan, sudah mengantarkan Artaxerxes III naik tahta pada tahun 395 SM. Ia dengan cepat melakukan pembersihan terhadap semua anggota
keluarga kerajaan yang diperkirakan menjadi penghalang atas kekuasaannya. Usaha
baru yang dilakukan untuk menundukan Mesir dipukul mundur pada tahun 351 SM.
Kemunduran ini terjadi akibat meletusnya kudeta di Sidon dan akhirnya
semua area Palestina dan Phoenisia.
Sebagian area Cilicia juga melakukan kudeta , namun pemberontakan itu dapat dihentikan pada tahun 345 SM. Suasana damai pun hanya
berlangsung sebentar-sebentar. Tentara bayaran dari Thebe, Argiv, demikian juga
dari kota-kota Yunani di Asia Kecil, secara bersama-sama dikerahkan untuk
menyerbu Mesir. serbuan yang dilakukan pada tahun 343 SM dengan dipimpin
langsung oleh Artaxerxes ternyata berhasil dengan sukses. namun , dinasti lokal Mesir
itu berhasil melarikan diri ke selatan, yaitu ke Nubia. Di tempat yang baru
itu mereka mempertahankan pemerintahan yang merdeka.
saat bersamaan, Persia merasa salah karena menolak permintaan untuk
membantu Athena dalam menghadapi kebangkitan kekuasaan Philip II dari
Macedonia. Pada tahun 339 SM, pasukan Persia harus menghadapi tentara Macedonia
di Thrace sendirian. Pada tahun-tahun berikutnya, dalam peperangan di Chaeronea,
Philip II berhasil memperluas hegemoninya di semua area Yunani. Ia pun berhasil
menyatukan Yunani yang tahan terhadap emas Persia.
Artaxerxes diracun oleh dokternya di tempat orang kasim Bagoas. Bagoas
mengangkat anak Artaxerxes yang paling muda, Arses, sebagai raja 338-336 SM
dengan harapan dapat menjadi penguasa di belakang layar, namun Arses tidak dapat
mengabulkan keingian Bagoas dengan mudah. Ia berusaha meracun Bagoas, namun
yang terjadi sebaliknya, ia terbunuh dalam suatu tindakan balas dendam. Bagoas
lalu merekayasa pengangkatan Darius III sebagai pengganti Arses, yang
menjadi gubernur di Armenia. Banyak di antara anggota keluarga istana yang
terbunuh dalam intrik itu .
Darius III berhasil meredakan kudeta yang dilakukan Khababash
pada tahun 337-336 di Mesir. namun awal dari ambang kehancuran dinasti Achaeminiyah sudah tampak saat pada tahun 334 SM mengalami kekalahan dalam Perang
Granicus dengan Alexander the Great. Persepolis jatuh ke tangan Alexander pada bulan April 330 SM, dan Darius III yang adalah keturunan Achaeminiyah
terakhir terbunuh pada musim panas di tahun yang sama.
Kemenangan yang diraih oleh Alexander tidaklah diperoleh dengan cara
mudah. Kekacauan yang terjadi menjelang kehancuran dinasti Achaeminiyah, seperti
kudeta , pembunuhan, kelemahan para raja yang berada dalam perangkap
para gundiknya, permainan untung-untungan, dan aturan yang keliru,
tidak dapat diceritakan semua nya. Sumber-sumber, terutama Yunani, sering
memojokan Persia dan cenderung melihat peristiwa yang terjadi hanya dari
satu sudut pandang saja.
ACHAEMINIYAH
tradisi yang berkembang di bawah dinasti Achaeminiyah dalam realitasnya adalah penduduk dan tradisi dari berbagai penduduk yang
ada di area kerajaan. Dari mosaik seperti itu kadang-kadang sulit untuk memisahmisahkan mana yang adalah Persia atau adalah perkembangan dari masa masa
Achaeminiyah, dan oleh karena itu adalah sumbangan orang Iran awal terhadap
penduduk dan tradisi Timur Tengah seperti biasa.
Bahasa yang ada dan dipakai di area kerajaan tentu saja mengikuti
keanekarkepercayaan n penduduknya. orang Persia, sejak semula memakai
bahasa Persia Kuno, dialek orang Iran baratdaya bahasa Median adalah
dialek Iran baratdaya , dan adalah penduduk yang masih buta huruf. Bahasa
mereka pertama kali ditulis saat Darius memerintahkan adanya suatu skrip yang
sesuai untuk mencatat bahwa ia mulai berkuasa di Bisotum. Adanya fakta bahwa
hanya sedikit orang saja yang bisa membaca saat itu menjadi alasan mengapa
Darius di Bisotum meminta agar prasasti-prasati kerajaan ditulis dalam tiga
bahasa, yaitu bahasa Persia Kuno,Babilonia, dan Elam.
Bahasa Persia Kuno tidak pernah dijadikan bahasa tulis kerajaan. Bahasa
Elam, yang ditulis di lembaran yang berbahan tanah liat, kelihatanya sudah menjadi
bahasa para pemimpin Persis. Arsip-arsip yang berkaitan dokumen administratifdalam bahasa Elam ditemukan di Persepolis. Selain itu, bahasa Aram juga
adalah bahasa kerajaan dan bahasa yang paling banyak dipakai dalam
birokrasi kerajaan. Awal dari pengaruh bahasa Aram di Persia sudah dapat dilihat
dalam prasasti kerajaan Persia Kuno pada akhir dinasti Achaeminiyah.
Tidak banyak diketahui mengenai organisasi komunitas sosial yang berkembang pada
masa masa Achaeminiyah. seperti biasa, organisasi sosial saat didasarkan pada
cara-cara feudal, baik yang berkaitan dengan fungsi-fungsi ekonomi maupun
sosial. penduduk tradisional Indo-Iran terbagi ke dalam tiga kelas: ksatria atau
aristokrat, pendeta, dan petani atau penggembala. Persilangan pembagian ini
adalah struktur kesukuan yang didasarkan pada keturunan patrilineal.
Gelar raja diraja, yang dipakai oleh para shah Iran pada abad ke-20, menggambarkan adanya otoritas kekuasaan yang terpusat. Struktur piramid ini
memperlihatkan adanya otoritas tertinggi yang bersifat pribadi yang dimiliki
seorang raja. umumnya , raja dipilih dari keluarga tertentu oleh kelas
ksatria. Ia lalu disakral kan dan melekat padanya kharisma kerajaan.
Pengorganisasian dan pengawasan penduduk tentu saja dapat berubah
sesuai dengan tuntutan para penguasa dan mengalami banyak manipulasi karena
meningkatnya pemikiran politik penduduknya. , bahkan pada saat yang lebih lalu , ada bukti-bukti
bahwa konsep asli orang Iran yang terkait dengan keluarga dan organisasi sosial
masih menghargai dan mempertahankan kebudyaan Persia.
kepercayaan orang Iran pada priode pra-Achaeminiyah dan Achaeminiyah
adalah sedikit , kepercayaan mereka bercorak politeistik
yang mempercayai corak kekepercayaan an yang sama dengan
kelompok Indo-Iran dan Indo-Eropa. Para Dewa
diasosiasikan dengan fenomena alam, dengan fungsi-fungsi sosial, militer, dan
ekonomi, dan dengan prinsip abstrak seperti keadilan dan kebenaran.
kegiatan kekepercayaan annya meliputi pengorbanan hewan korban,
penyembahan pada api, dan meminum juice tanaman durian ,pisang yang dicampur haoma, sejenis minuman
keras alami.
Baru kira-kira pada tahun 600 SM, di bagian timur laut dataran tinggi Iran,
muncul seorang pemuka kepercayaan yang bernama Zoroaster Zaathushtra .
kepercayaan Zoroaster yang ia kembangkan lebih rumit
dibandingkan kepercayaan yang sudah ada sebelumnya. namun ciri-ciri utama
kepercayaan nya masih tetap ada. yang
menekankan perlunya kejujuran, selalu bicara benar, dan meninggalkan
kebohongan.
Dalam ajarannya, kebohongan dipersonifikasikan dengan Druj,
pemimpin kerajaan iblis. Melalui ajarannya, ia menghapus banyak dewa yang ada
pada kepercayaan Indo-Iran sebelumnya. junjungan tinggi yang disembah yaitu Ahura Mazda,
yang nampaknya adalah ciptaan, baik nama dan sifat-sifatnya, Zoroaster.
Meskipun secara teknis ajarannya bersifat monoteistik, namun kepercayaan Zoroaster
memandang dunia dalam pengertian dualistik, Ahura Mazda dan Dusta , yang
secara mendalam terlibat dalam perjuangan jiwa manusia.
Zoroasster, seperti diperkirakan, berusaha untuk memperbaharui praktipraktik dan kepercayaan kekepercayaan an orang Iran sebelumnya. Ia pertama-tama
menolak, namun lalu ternyata mengizinkan adanya bentuk manipulasi dalam
praktik pemujaan haoma, penyembahan api, dan menolak praktik pengorbanan
binatang. Penyembahan terhadap api adalah istilah yang salah, karena para
pengikut Zoroaster tidak pernah menyembah api. Istilah itu dipakai untuk
menghormati api yang adalah simbol kebenaran utama.
Pertanyaan yang lalu muncul yaitu : apakah para penganut
Zoroaster dari dinasti Achaeminiyah atau setidaknya para pengikutnya memahami
misi sang junjungan ? Kemungkinan Cyrus the Great, Darius I, Xerxes I dan para
penggantinya, memahami ajaran sang junjungan . Jawaban sederhana atas pertanyaan
itu dapat diketahui karena Zoroaster sebagai kepercayaan sudah mengalami
perkembangan dan manipulasi seiring berjalannya waktu, yaitu dipengaruhi oleh kepercayaan dan kegiatan , dan oleh kepercayaan -kepercayaan penduduk Timur
Tengah yang sudah melakukan kontak dengan orang Iran.
junjungan tinggi dari raja-raja dinasti Achaeminiyah yaitu Ahura Mazda Yang
Agung. Xerxes dan para penggantinya masih menyebut nama dewa-dewa yang
lain, namun Ahura Mazda ditempatkan sebagai dewa tertinggi. Dalam prasastinya,
Darius hanya menyebut junjungan tinggi Ahura Mazda. Bukti yang menonjol yaitu terlihat
dalam sifat-sifat Darius. Sifat-sifat yang melekat padanya sangat sesuai dengan
sifat moral Zoroaster, dan dalam beberapa contoh, sangat cocok dengan ajaran
teologi Zoroaster.
Selama masa pemerintahan Darius dan Xerxes, catatan-catatan arkeologis
yang ditemukan memperlihatkan bahwa ritual -ritual kekepercayaan an yang
dilakukan saat itu sesuai dengan perkembangan kepercayaan Zoroaster. ritual
haoma dipraktik-kan di Persepolis, namun ritual pengorbanan binatang tidak
dilakukan. Lebih dari itu, api menempati peran yang utama dalam kepercayaan orang Achaeminiyah.
Selain kenyataan di atas, ada kemungkinan sudah terjadi perselisihan antara
Cambyses dan Darius di satu pihak dengan Bardiya, seorang pendeta orang
Media, di pihak lain. kelihatanya ada adanya motivasi-motivasi kekepercayaan an
dan politik di balik penindasan Xerxes terhadap dewa deva/daeva yang
disembah dan penghancuran tempat peribadatan mereka. Ada kemungkinan sudah
terjadi konflik di kalangan anggota keluarga istana, yang menjadi pengikut kepercayaan
Zoroaster, para pendukung kepercayaan Zoroaster seperti dipraktikkan oleh orang Iran lainnya, para pengkut kepercayaan Iran kuno, dan para pengikut kepercayaan kepercayaan asing, yang dalam pandangan ajaran Zoroaster patut dicela.
Adanya kompromi dan sinkretisme kemudian adalah suatu
gejala yang tidak dapat dihindari. Meskipun kalender Zoroaster diadopsi sebagai
kalender resmi kerajaan dalam pemerintahan Artaxerxes I; sejak masa Artaxerxes
II, junjungan tinggi orang kuno, yaitu dewa Mithra dan dewi Anahita Anahiti sudah
ditempatkan di sisi Ahura Mazda.
kemudian , dalam suatu pengertian, raja-raja dinasti Achaeminiyah
yaitu para pengikut Zoroaster, namun kepercayaan Zoroaster itu sendiri tidak ada kepercayaan yang harus dilembagakan. Apakah kepercayaan yang dianut oleh
orang yang berada di luar lingkaran istana? Satu perkiraan bahwa
ritual Iran kuno adalah kepercayaan yang dipraktikkan secara
umum. Magi, yang berasal dari para pendeta orang Media, kemungkinan lebih
berpengaruh di penduduk , demikian juga dengan kepercayaan dan praktikpraktik kekepercayaan an yang berasal dari luar.
Seni orang Achaeminiyah, seperti halnya kepercayaan , adalah campuran
dari banyak unsur. Untuk memberikan gambaran mengenai konstruksi istananya
di Susa, dengan kebanggan yang dapat dibenarkan Darius mengatakan, kayu
cedar nama pohon yang ada di pegunungan Libanon diambil dari sana... kayu
yang diambil dari Gandara dan Carmania. Emas diambil dari Sardis dan Bactria...
batu permata lapis-lazuli diambil dari Sogdiana. Batu pirus diambil dari
Chorasmia, perak dan kayu eboni diambil dari Mesir, barang-barang perhiasan
diambil dari Ionia, gading diambil dari Ethiopia, Sind, dan Arashosia, pemotong
batu dan para penempa batu berasal dari orang Ionia dan Sardia. Para pandai besi
berasal dari orang Media dan Mesir. orang yang menempa perhiasan
berasal dari Babilonia, dan orang yang menghias dinding berasal dari
Media dan Mesir.
Itulah bidang seni yang ada di lingkungan istana, yang sebelumnya
tidak mendapat perhatian. Bahan-bahan dan pekerja seninya berasal dari semua
area yang berada dalam kekuasaan raja, oleh karena itu cita rasa, bentuk, dan
motifnya tercampur satu sama lain dalam suatu seni dan arsitektur yang bersifat
eklektik semilih dari berbagai area . ini mencerminkan
pemahaman kerajaan dan orang Persia tentang bagaimana seharusnya
kerajaan berperan. Sekalipun begitu secara kesemua an sepenuhnya bersifat Peria.
Demikianlah dinasti Achaeminiyah memperlihatkan toleransinya
berkaitan dengan kebiasaan dan pemerintahan lokal. orang Persia dapat
mengendalikan kebijakan umum dan administrasi kerajaan, kemudian
toleransi mereka dalam bidang seni menjadikan semuanya bersifat Persia. Di Pasargadae, ibu kota pemerintahan Cyrus the Great dab Cambyses di tanah air
orang Peris, yaitu Fars, dan di Persepolis, tetangga kota yang didirikan oleh
Darius the Great dan lalu dipakai oleh para penerusnya, dapat ditelusuri asal
usul konstruksi, hiasan, dan relif-relif patung, namun konsepsi, perencanaan, dan
hasil akhir dengan jelas bersifat Persia. Demikian juga berkaitan dengan seni
dekoratifnya, memperlihatkan seni Persia yang luar biasa: barang-barang pecah
belah yang berasal dari logam, perhiasan, persenjataan, dan barang tembikar.
orang Persia memang perlu mendatangkan
para pekerja seni, karena mereka sendiri pada dasarnya adalah orang
barbar yang tidak memiliki cita rasa seni dan perlu segera menciptakan seni istana
untuk mengimbangi kebangkitan politik mereka yang tiba-tiba. namun ,
penggalian terhadap situs-situs masa masa protosejarah tidak memperlihatkan hal
ini . Cyrus boleh jadi adalah pemimpin suku-suku Persia yang
memiliki cita rasa seni tinggi sekalipun tidak sebaik peradaban Babilonia dan
Mesir. saat ia membangun Pasargadae, ia memperlihatkan cita rasa seninya
yang bercorak Iran. Di antara contoh yang dipandang memadai yaitu penataan
ruang aula dan hiasan emas.
Adanya ruang aula di istana sekarang ini yaitu berasal dari tradisi
arsitektural Iran. Seni hiasan emas dinasti Achaeminiyah, adalah tradisi yang
berasal dari masa Abad Besi II pada masa pemerintahan Hasanlu dan Marlik.
Kota Persepolis, yang didirikan oleh Darius dan Xerxes, adalah salah satu
.warisan artistik terbesar dari dunia kuno. Kota ini dibangun dengan perencanaan
yang sangat matang, kaya dengan ornamen arsitektur yang luar biasa, dan relifrelif dekorasi yang menarik .