hama

Tampilkan postingan dengan label hama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hama. Tampilkan semua postingan

hama
















































































































Pala atau dinamakan  juga  Myristica fragrans  sebagai tumbuhan  rempah dari Maluku,  Ambon dan Ternate. area  itu  Pala tumbuh menyebar liar dan pala juga ditemukan di area  Papua Nugini. Bangsa Arab memperoleh  Pala melalui perdagangan dari Jawa dan India, sementara itu 
Pala dikenal di eropa pada abad ke 12, eksploitasi Pala secara intensif dilakukan pada jaman penjajahaan Belanda. Pada saat itu, pala dijadikan komoditas termahal dalam perdagangan, harga fulinya seharga tiga ekor domba atau setengah ekor sapi, Belanda memonopoli perdagangan pala dengan melakukan pembatasan penanaman yang dikhususkan hanya pada pulau Banda dan Maluku, dan jika  ada tumbuh ditempat lain harus ditebang sampai habis.
1 Deskripsi tumbuhan  pala 
 Pala atau nama latin Myristica fragrans ini dapat tumbuh subur hampir di seluruh kawasan Indonesia, sentra penanamannya ada  di Maluku Utara dengan luas 22.136 ha, Aceh 16.748 ha, Sulawesi 12.136 ha, Maluku 9.036 ha, dan Jawa Barat 3.195 ha. Pala akan tumbuh optimal pada iklim panas dan curah hujan yang diperlukan  juga cukup banyak. Pohon pala yaitu  pohon yang 
rimbun dengan tinggi sampai 18 meter, daun berbentuk bundar telur dan bunga keluar dari ketiak daun dengan warna kuning terang, bunga jantan dan betina terpisah. Buah Pala berbentuk bulat panjang dengan warna kekuningan yang 
kemudian berubah menjadi merah tua dan berbau wangi. tumbuhan  Pala yaitu  tumbuhan  tropis yang tumbuh optimum pada ketinggian tempat 0-700 dpl. Suhu ideal bagi tumbuhan  Pala  tumbuh sekitar 18°-34°C, dengan curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun. Lokasi yang sebaik 
memiliki sifat  tanah yang subur, gembur, drainase yang baik dan memiliki pH 5,5 - 6,5. tumbuhan  Pala dikenal memiliki berbagai manfaat terutama pada bagian biji dan dan bunga Pala yang dipakai  untuk menghasilkan minyak Atsiri. Pala dibuat untuk makanan sebagai manisan dan sirup. Produk manisan buah Pala banyak diproduksi oleh usaha besar, sedang dan besar. Kekhasan rasa manisan Pala, tidak semua area  dapat ditemui manisan itu  memicu  manisan Pala ini dijadikan salah satu pilihan oleh-oleh pada suatu area . Morfologi tumbuhan  pala  sebagai berikut : 
1. Akar 
tumbuhan  pala yang berusia  panjang dapat mencapai tinggi pohon  meter dengen membentuk akar tunggang yang cukup dalam, bahkan ukuran 
kedalaman akan hampir sama dengan tinggi pohonnya dan memiliki  akar serabut seperti tumbuhan  monokotil. 
2. Batang 
tumbuhan  pala dapat dideskripsikan sebagai pohon yang berpenampilan indah dengan tinggi 10-20 meter, menjulang tinggi ke atas dan ke pinggir, mahkota pohonnya meruncing, berbentuk kerucut, lonjong dan bulat dengan percabangan relatif teratur. 
3. Daun 
Daun pala berwarna hijau mengkilap dan gelap, panjang 5-14 cm, lebar 3-7 cm dan panjang tangkai daun 0,4-1,5 cm. Daunnya berwarna hijau mengkilap dan  gelap. Penentuan jenis kelamin secara dini dapat diduga dari bentuk helaian 
daun. Bentuk helaian daun lebih terkulai yaitu  ciri pala betina. sedang  bentuk helaian daun yang relatif lebih kecil dengan letak daun lebih tegak. 
menunjukanpala jantan. 
4. Bunga 
Cara pembungaan pada pala unisexual-dioecious, walau  ada  juga yang polygamous hermaphrodite. Pala yaitu  tumbuhan  berumah dua dioecous  dimana bunga jantan dan bunga betina ada  pada induk pohon yang berbeda. Salah satu masalah dalam pengembangan pala yaitu  penentuan jenis 
kelamin jantan dan betina harus menunggu sampai tumbuhan  berbunga  lebih kurang 5 tahun  Seratus  100 pohon pala rata-rata ada  55 pohon betina atau 
Flos Feminieus yaitu  bunga yang hanya memiliki  putik  alat kelamin betina  40 pohon jantan atau Flos Masculus yaitu  bunga yang memiliki  benang sari  alat kelamin jantan dan 5 pohon yang hermaphrodite yaitu  bunga yang memiliki  benang sari dan putik. 
5. Buah/Biji 
Buahnya bulat sampai lonjong, berwarna hijau kekuningan, jika  masak akan berbelah dua dengan diameter 3-9 cm. Daging buahnya tebal dan asam. Biji berbentuk bulat sampai lonjong dengan panjang 1,5-4,5 cm dan lebar 1-2,5 cm. Warna bijinya coklat sedang  kernel bijinya berwarna keputihan. Fulinya merah gelap dan ada pula yang putih kekuningan dan membungkus biji 
menyerupai jala. Kulitnya mengandung minyak atsiri, tetapi juga ada  pada daun walau  dalam jumlah yang sedikit. tumbuhan  Pala berbuah pada usia  4 tahun, buah Pala dipanen saat  buahnya sudah mulai membuka. Warna kulit buah kuning kehijauan, tekstur keras, dan diameter yang bervariasi antara 3-9 cm. Bila masak daging buanhnya akan tertutup oleh arilis yang dinamakan  fuli atau mace. Fuli yaitu  kulit pembungkus biji Pala yang berwarna kemerahan, dan seperti jaring yang berlubang, biji pala itu  berwarna coklat, berbentuk bulat telur, panjang sekitar 1,5-4,5 cm,dam tebal 1-2,5 cm.161 Pala termasuk jenis pohon yang tumbuh mencapai 15 meter.162 Klasifikasi tumbuhan  Pala yaitu  : 
Filum  : Plantae 
Divisi  : Magnoliphyta 
Kelas  : Magnoliopsida 
Ordo   : Magnoliales 
Famili  : Myristicaceae 
Genus   : Myristica  
Spesies : Myristica fragrans.
 
 
Entomologi yaitu  ilmu yang mempelajari serangga ,Entomologi ini membahas tentang sifat  morfologi, fisiologi, habitat, metamorphosis  peran serangga ,Serangga hama yaitu  hewan yang merugikan bagi tumbuhan . Dampak serangga inilah yang  dirasakan oleh penduduk    yang memicu  kerugian mental   finansial. Serangga ini melangsungkan hidupnya pada tumbuhan  pala,  melakukan  siklus hidupnya pada tumbuhan  itu . Serangga selama hidupnya berubah bentuk beberapa kali perubahan ini dinamakan  metamorfosis, metamorfosis terbagi atas dua macam yaitu sempurna dan tidak sempurna.  Perbedaan keduanya ada pada tahap kepompong, jika metamorfosis sempuna memiliki tahap kepompong sedang  pada metamorfosis tidak sempurna tidak memilikinya. Setiap tahapan dari siklus hidup serangga dapat berperan sebagai 
hama seperti larva yang menggerogoti  tumbuhan  pala.  tumbuhan  Pala  Myristica fragrans itu  diserang oleh serangga hama  kumbang dan rayap yang menggerogoti batang  tumbuhan  itu   ,ini  dipicu  oleh populasi dari jenis burung yang semakin menurun jumlahnya yang diakibatkan oleh maraknya pemburuan  burung yang dilakukan oleh penduduk  ini  membuat terputusnya rantai makanan dalam ekosistem hutan, gejala kerusakan 
yang dimunculkan  oleh serangga hama Batocera hercules itu  yaitu  batang tumbuhan  pala yang digerek membentuk bulatan seperti dilubangi dan 
menghasilkan serbuk yang menempel disekitar lubang yang digerek. larva yang ditemukan di dalam batang tumbuhan  pala yang sudah  digerek itu  merujuk kepada serangga  hama Batocera sp, yang diketahui berdasar larva yang berukuran besar 8-10 cm yang terbentuk di dalam batang tumbuhan  pala yang  sudah  rusak atau  lapuk dan ada  lubang gerekan yang ada  pada permukaan batang tumbuhan  pala.  tumbuhan  Pala  Myristica fragrans yaitu   hasil perkebunan  Semakin menurunnya produksi pala dipicu  oleh serangga hama yang menggerogoti  batang tumbuhan  pala yang memicu  kematian pada tumbuhan  pala itu .  
pengendalian dari hama-hama ini masih belum 
dapat diatasi sebab  masih minimnya pengetahuan tentang serangga hama yang menggerogoti  tumbuhan  pala itu .   Serangga memiliki sifat  morfologi yang  berbeda-beda tiap spesiesnya dan dengan sifat  yang khas ini serangga  digolongkan  berdasar  bentuk morfologinya. sifat  serangga hama  ini yaitu  sifat  dari morfologi serangga hama baik itu dari tipe mulut, antena, sayap dan bentuk kaki yang mencangkup dalam caput, thoraks atau  abdomen pada serangga hama yang merusak tumbuhan  pala  Myristica fragrans ,
 tumbuhan  pala berbatang sedang dengan 
tinggi mencapai 18 m, memiliki daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang tahun,  tumbuh di area  tropis pada ketinggian di bawah 700 m dari permukaan laut. Serangga 
suka menyerang tumbuhan  pala disebab kan serangga memperoleh  nutrisi dari batang tumbuhan  pala itu . Serangga dinamakan  juga Insekta  insect atau heksapoda. Insect berasal dari 
kata insecure. Kata in berarti menjadi, sedang  secare artinya memotong dan membagi. arti kata Insect yaitu  binatang yang badannya terdiri dan potongan-potongan atau segmen-segmen. Selain itu serangga juga yaitu  hama yang banyak jenis dan paling banyak menyerang tumbuhan  pertanian. Serangga menempati posisi dominan di muka bumi ini.  serangga memiliki jumlah yang sangat banyak dan melebihi semua hewan melata daratan lainnya dan secara praktik mereka ada  dimana-
mana. Serangga yaitu  hewan Poikiloterm. Bila suhu lingkungan menurun, maka suhu tubuh juga ikut turun dan proses fisiologinya menjadi lamban. 
Beberapa serangga dapat hidup pada suhu yang sangat rendah dan beberapa lagi mampu hidup pada suhu tinggi. Serangga tahan terhadap suhu rendah sebab di dalam jaringan tubuhnya tersimpan Etilenaglikol.Banyak  serangga yang berharga bagi kehidupan manusia ,Salah satunya aktivitas penyerbukan oleh serangga-serangga yang memungkinkan produksi pertanian yang lebih banyak hasil panen, termasuk banyak buah dari hasil perkebunan buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, madu , sutera, Serangga termasuk dalam filum Artropoda, kelas insect yaitu   kelas terbesar terlihat dari segi jumlah spesies untuk semua filum dalam kerajaan binatang. Ciri khas dari bentuk dewasa kelas insect yaitu  antaralain: 
. Bagian luar tubuh tertutupi oleh lapisan keras yang dinamakan  integumen atau eksoskleton. 
Tubuh terdiri dari tiga segmen, yaitu kepala  caput  dada  toraks  dan perut  abdomen  
Kepala biasanya ada  satu pasang antena, satu pasang mandibel, memiliki maksila dan labium, dan  memiliki sepasang mata majemuk. 
Pada bagian dada ada  tiga pasang tungkai dan satu atau dua pasang sayap dan sering tanpa sayap. Abdomen atau perut biasanya tidak memiliki tungkai, kecuali pada masa pradewasa terutama anggota-anggota ordo Lepidoptera ada yang bertungkai semu. Struktur dari sistem pencernaan makanan berbentuk tabung dan sistem 
peredaran darah terbuka. Sistem pernapasan melalui trakea dan terbuka pada bagian luar melalui sprirakel,Ukuran serangga berkisar kira-kira 0,25 sampai 330 mm panjang dan kira-kira 0,5 sampai 300 mm dalam bentangan sayap. 
 
Perilaku Serangga Hama Merusak tumbuhan , diantaranya yaitu :
-Serangga menyerang  menggerek, melubangi, menghisap cairan, menggorok, memicu  kanker, memicu  bengkak atau puru pada batang atau cabang dan ranting sehingga pengangkutan 
 transportasi zat makanan terganggu atau terhenti sama sekali sehingga tumbuhan  menjadi layu atau mati. 
-Serangga menyerang  menggerek, melubangi, menghisap cairan, menggorok, memicu  kanker, memicu  bengkak atau puru pada akar tumbuhan  sehingga proses pengisapan/penyerapan unsur hara, air, dan lain-lain terganggu. 
-Serangga sebagai vektor atau penular penyakit tumbuhan . 
- Mengambil bagian-bagian tertentu tumbuhan  untuk dijadikan sarang atau tempat meletakkan telur, sehingga merusak tumbuhan . 
-Membawa serangga jenis lain yang berpotensi menjadi hama tumbuhan . 
-Serangga menyerang  menggerek, melubangi, menghisap cairan, menggorok, memicu  kanker, memicu  bengkak atau puru pada bagian daun sehingga proses fotosintesis terganggu.
- Serangga menyerang  menggerek, melubangi, menghisap cairan, menggorok, memicu  kanker, memicu  bengkak atau puru pada bagian buah atau biji sehingga buah rusak atau  bijinya hampa. 
-Serangga menyerang atau merusak  menggerek, melubangi, menghisap cairan, menggorok, memicu  kanker, memicu  bengkak atau puru pada titik tumbuh tumbuhan . 

 Siklus Hidup dan metamorphosis serangga 
berdasar metamorfosisnya, Insekta digolongkan menjadi Ametamorfosis  Ametabola  metamorfosis tidak sempurna  Hemimetabola dan 
metamorfosis sempurna  Holometabola  Pada kelompok insect ametamorfosis, bentuk tubuh larva hingga dewasa tidak berbeda, seperti kutu buku  lepisma  Bentuk tubuh kelompok metamorfosis tidak sempurna hanya mengalami sedikit perubahan, seperti pada capung yang hanya terjadi pengantian kulit  molting dan 
metamorfosis sempurna mengalami perubahan bentuk pada setiap tahapnya , yaitu telur-larva-kepompong  pupa imago  dewasa 
 
Serangga berkembang dengan bertelur yang terbentuk didalam ovarium betina, kemampuan reproduksi serangga sangat besar. serangga terkenal sebagai organisme yang memiliki tingkat hidup yang tinggi dan mampu bertahan dari berbagai kondisi lingkungan yang ekstrem seperti kekeringan, musim dingin, hujan, panas dan lain-lain. ini  dimungkinkan sebab  serangga memiliki pola hidup bawaan yang khas meliputi pola reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan individu-invidu dalam populasi. Pola inilah yang dinamakan  dengan siklus hidup  life cycle 


Perkembangan serangga di alam dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : 
 
 
-Cahaya/Warna 
Beberapa aktivitas serangga dipengaruhi oleh tanggapan  terhadap cahaya, sehingga muncul  jenis serangga yang aktif pada pagi, siang, sore 
atau  malam hari. Cahaya matahari dapat mempengaruhi aktivitas dan distribusi lokalnya. Serangga juga tertarik pada warna seperti warna hijau dan kuning. Serangga betina yang akan bertelur datang pada tumbuhan  sebab  tertarik oleh warna tumbuhan  itu . contoh  pada kumbang 
- Angin  
Angin berperan dalam membantu penyebaran serangga, teruatama bagi angin yang berukuran kecil. contoh  Apid  Homoptera; Aphididae 
dapat terbang terbawa oleh angin sampai sejauh 1.300 km yang dapat menyebar  dari satu tempat ketempat yang lain. 
-Suhu  
Serangga memilki kisaran suhu tertentu di mana dia akan dapat hidup. Diluar kisaran suhu itu  serangga akan mati kedinginan atau kepanasan. Pengaruh suhu ini jelas terlihat pada proses fisiologis serangga. Pada suhu tertentu aktivitas serangga akan tinggi, namun  pada suhu yang lain akan berkurang  menurun  biasanya kisaran suhu yang  efektif yaitu  antaralain: suhu minimum 15℃, suhu optimum 25℃, dan suhu maksimum 45℃. 

- Kelembaban 
Kelembaban tanah, udara,  tempat hidup serangga   mempengaruhi distirbusi, kegiatan,  perkembangan serangga. Kelembaban yang sesuai  akan lebih baik dibandingkan  suhu yang ekstrim. Contoh dari pengaruh kelembaban terhadap perkembangan serangga hama,  pada kumbang Amborosia, tidak dapat  hidup dalam kayu yang kering. 
-Morfologi Serangga 
Ukuran serangga beragam. Yang kecil ukurannya kurang dari 0,25 mm, sedang  yang terbesar mencapai 15- 25 cm. berat rata-rata serangga tidak lebih dari 5,72 mg. Sebagai contoh, berat lalat sekitar 15-30 mg. Sementara itu, berat rata-rata ulat dewasa 3,5 gram. tubuh serangga terdiri dari 3 bagian yaitu Cepal  kepala  Toraks  dada  dan Abdomen  perut 
a. Caput  kepala 
Cepal atau kepala terdiri atas sepasang antena, mulut, mata majemuk  facet dan mata tunggal  oselus  Antena ada  di dekat mata yang 
berfungsi sebagai indera penciuman, pendengaran dan peraba.Tipe mulut tergantung pada jenis makanannya, ada tipe menjilat, mengunyah dan 
menghisap.sedang  mata tunggal terdiri dari satu lensa dan dilapisi oleh kutikula yang transparan dan mata majemuk terdiri atas lensa kecil yang 
berbentuk segi enam yang dinamakan omatidium. Posisi kepala berdasar letak arah alat mulutnya dapat dibedakan menjadi : 
-Opistognatus  obligue  jika  bagian dari alat mulut mengarah ke belakang dan ada  di antara sela-sela pasangan tungkai, contoh pada walang sangit  ordo Hemiptera  
-Hypognatus  vertikal  jika  bagian dari alat mulut mengarah ke bawah dan segmen-segmen kepala ada dalam posisi yang sama dengan tungkai, contoh pada belalang. 
- Progantus  horizontal  jika  bagian dari alat mulut mengarah ke depan dan biasanya serangga ini aktif mengejar mangsa, contoh pada Coccinela arcuta ordo Coleoptera 

 
 
Serangga berhasil menyesuaikan diri pada hampir semua jenis lingkungan, yang dicapai dengan beberapa  rekayasa  bagian-bagian tubuhnya. Salah satu rekayasa  itu  berkaitan dengan alat mulutnya.Jenis alat mulut serangga menentukan  jenis makan dan macam kerusakan yang dimunculkan nya. Bagian-bagian  alat mulut serangga   terdiri atas sebuah lambrum, sepasang mandibel, sepasang maksila dan sebuah labium  
serat hipofaring.   alat mulut serangga dapat digolongkan  menjadi: 
1 Mengigit-mengunyah, seperti pada ordo Orthoptera, coleoptera, isoptera dan larva atau ulat. 
2 Menusuk, menghisap, seperti padaordo homoptera dan hemiptera 
3 Menghisap, seperti pada ordo Lepidoptera imagonya 
4 Menjilat dan menghisap seperti pada ordo diptera. 
Serangga memiliki  antena yang ada  pada kepala dan biasanya tampak seperti “benang” memanjang. Antena yaitu  organ penerima ransangan, seperti bau, rasa, raba dan panas, antena terdiri atas 
tiga ruas  . Ruas dasar dinamakan  scape. Scape ini masuk kedalam area  yang menyelaput  membraneus pada kepala. Ruas kedua dinamakan  
pedisel dan ruas ketiga dan seterusnya dinamakan flagella  flagellum=tunggal ,Antena serangga bervariasi, baik itu dari bentuk dan ukuran, beberapa variasi antenna serangga berikut ini : 
1 Setaceus  seperti duri atau rambut kaku dan ruas-ruas menjadi lebih langsing  ke arah ujung. contoh  pada capung, capung jarum dan 
peloncat daun. 
2 Filiform seperti benang, ruas-ruasnya berukuran hampir sama dari pangkal ke ujung dan bentuknya membulat. contoh  pada kubang tanah. 

3 Moniliform seperti manik-manik, ruas-ruasnya berukuran sama dan bentuk bulat. contoh  pada kumbang keriput kayu. 
4 Serrate seperti gergaji, ruas-ruas antenanya berbentuk segitiga, terutama pada bagian pertengahan atau pertiga ujungnya. contoh  
pada kumbang loncat balik. 
5 Pektinat seperti sisir, segmen memanjang ke arah lateral, langsing dan panjang. contoh  pada kumbang warna api. 
6  Bentuk gada yaitu  ruas ruas meningkat garis tengahnya ke arah distal atau semakin ke ujung semakin besar. Bentuk gada ini  dibedakan menjadi 4 macam. 
a Calvatebila peningkatan besar ke arah ujung secara bertahap. contoh  pada tenebrionidae. 
b Kapitate yaitu  bila ruas ujungnya tiba-tiba membesar contoh  pada nitidulidae. 
c Lamelate yaitu  bila ruas-ruasnya ujungnya meluas ke samping membentuk sejenis  pelat-pelat. contoh  pada kumbang juni. 
d Flabelata, bila ruas-ruas ujungnya memiliki pelebaran ke samping dan berbentuk lembaran-lembaran panjang. contoh  pada kumbang sedar. 

7 Genikulate memiliki bentuk siku, ruas pertama panjang, ruas-ruas berikutnya kecil  membentuk sudut dengan ruas pertama. contoh  pada semut dan kumbang rusa. 
8 Plumose seperti bulu, kebanyakan ruas-ruasnya dengan rambut-rambut panjang. contoh  pada nyamuk. 
9 Aristate, ruas terakhir biasanya membesar dan memilki sejenis  rambut kayu yang dinamakan  arista, contoh  pada lalat rumah. 
10 Stilate, pada ujung terakhir ada  struktur seperti jari memanjang yang dinamakan  stilus atau stili contoh  pada lalat penyelinap. 
 
b. Toraks  dada 
Dada atau toraks pada serangga dibagi atas protoraks, mesotoraks dan metatoraks, sebelah lateral toraks dinamakan  pleura, dan sebelah ventral dinamakan  sternum. Serangga memiliki dua pasang spirakel  stigmata pada mesotoraks 
dan metatoraks. Namun, pada saat larva spirakel hanya ada  satu pasang  pada toraks, serangga memiliki anggota gerak berupa kaki yang ada  pada 

Tungkai atau kaki yaitu  salah satu embelan pada toraks serangga selain sayap, tungkai serangga terdiri atas beberapa ruas. Ruas pertama dinamakan  koksa  cosa  yaitu   bagian yang langsung melekat pada toraks. Ruas kedua dinamakan  trokharter  trocharter berukuran lebih pendek dari pada koksa. Ruas ketiga dinamakan  femur yaitu  ruas terbesar dan ruas ke empat 
dinamakan  tibia biasanya lebih ramping dan ada  duri atau taji. Ruas terakhir dinamakan  tarsus, yang terdiri atas tiga ruas  dan diujung terasu ada  pretarsus yang terdiri dari sapasang kuku tarsus nyang di sebut claw dan dianataranya ada  seperti bantalan yang dinamakan  arolium. 
Setiap segmen toraks serangga dewasa dilengkapi dengan sepasang tungkai yang berfungsi untuk pergerakan.  tipe tungkai pada serangga yaitu  : 
- Tungkai natatorial yaitu  bentuk yang direkayasa  untuk berenang seperti  pada kumbang perenang. Tungkai tengah dan belakang pipih dan segmen tungkai berukuran sama. 
-Tungkai fossorial yaitu  bentuk tungkai dari nimfa cicada  rie-rie dan jangkrik. Bentuk tungkai depan diperpendek dan mengandung skelerotin yang tebal. Ada proyeksi gigi dari femur atau tibia yang 
dipakai  untuk mencakar atau menggali tanah. 
-Tungkai clasping yaitu  bentuk tungkai pada beberapa serangga air yang direkayasa  untuk memegang betina selama kopulasi.
-Tipe tungkai ambulatorial yang juga dinamakan  tungkai untuk berjalan  terdiri dari 6 segmen, yaitu koksa, trokanter, femur, tibua, tarsus dan pretarsus. Pretarsus terdiri dari kuku atau ungues yang sering 
benrbentuk satu tonjolan   lobe yang dinamakan  arolium atau memilki dua tonjolan dinamakan  pulvilli. Tipe tungkai ini biasa ada  pada belalang. 
-Tipe tungkai cursorial memiliki bentuk tungkai yang panjang  dan ramping. Tungkai ini dapat ditemukan pada jenis-jenis serangga yang banyak berlari. Jenis serangga yang memilki tungkai ini yaitu  kumbang harimau dan kecoa. 
- Tungkai saltatorial yaitu  tungkai untuk melompat. Jenis ini biasanya memiliki bentuk femur yang lebih besar dari tibia. Kebanyakan bentuk tungkai ini ada  pada metatorack seperti pada belalang sembah yang dipakai  untuk melompat ke depan. -Tungkai raptorial yaitu  tungkai yang ditemukan pada serangga parasit seperti kutu manusia  Anoplura  Pada tipe ini tungkai bagian  depan direkayasa  untuk menangkap dan memegang  untuk dimakan. Otot yang besar yaitu  flexor. jika  otot berkontraksi, tibia ditarik ke belakang berlawanan dengan femur. Pada femur dan 
tibia sering ada  taji contoh  pada belalang sembah  mantidae  


Serangga ada yang bersayap dan ada pula yang tidak bersayap. Jumlah sayap pada serangga ada yang sepasang, ada juga yang dua pasang. Fungsi sayap beguna untuk proteksi dan terbang. Bentuk sayap juga beragam, ada yang tipis dan bersifat membraneus seperti  pada lalat, nyamuk, tawon dan kupu-kupu. Jenis-jenis sayap ini berfungsi sebagai alat terbang. Bentuk sayap depan pada ordo coleoptera sangat keras yang berfungsi untuk  melindungi tubuhnya. Sementara itu pada belalang sayap depan lebih keras dari pada sayap belakang yang berbentuk membranues.
 
Abdomen  perut 
Abdomen serangga terdiri atas 10-12 segmen. Abdomen serangga terdiri atas tergum  bagian atas dan sternum  bagian bawah  sedang  plueron pada bagian tengah tidak terlalu terlihat jelas disebab kan sebgain bergabung dengan tergum. Pada abdomen betina ada  10 ruas tergum dan 8 ruas sternum sedang  pada jantan ada  10 ruas tergum dan 9 ruas sternum.

Serangga  salah satu komponen keanekaragaman hayati  berperan  dalam jaring makanan yaitu sebagai herbivora, karnivora, dan detrivor. Serangga herbivora yaitu  faktor pemicu  utama 
dalam kehilangan hasil, baik secara langsung memakan jaringan tumbuhan  atau sebagai vektor dari patogen tumbuhan. Serangga juga dapat berperan sebagai kendali  biologi  predator bagi serangga lain yang mampu menekan populasi 
hama serangga perkebunan. Serangga predator yang umum yaitu  belalang sembah  Hierodula sp.; Mantodea; Mantidae yang memangsa serangga-serangga lain. Dalam suatu ekosistem perkebunan juga ada  serangga parasit pada serangga lain  Cleptoparasitisme  contoh  dari ordo Diptera dan Hymenoptera yang dapat bersifat sebagai sebagai endoparasit atau ektoparasit. Keberadaan serangga parasit di perkebunan dapat membantu menekan populasi hama serangga. Penyakit tumbuhan terjadi sebagai interaksi dari inang yang rentan, 
patogen yang virulen, dan lingkungan biotik dan  abiotik yang lebih mendukung perkembangan dan penyebaran patogen. Hubungan patogen dengan inang nya  dinamakan  dengan hubungan parasitisme. Hama diartikan  sebagai segala 
organisme yang mengurangi ketersediaan, kualitas atau nilai sumber daya yang dimiliki manusia.Hama secara taksonomi, berasal dari golongan mikroorganisme atau mamalia ,serangga sebagai  penyerbukan ,serangga lebah untuk sayuran dan buah-buahan  dan   serangga juga berperan sebagai predator dan parasit beberapa jenis hama tumbuhan , dan ini  bermanfaat dalam bentuk 
pengendalian hama tumbuhan  seperti gulma.  hampir 50% dari serangga yaitu  pemakan tumbuhan  fitofagus  selebihnya yaitu  pemakan serangga lain  entomofagus  binatang lain 
atau sisa-sisa makanan. Kebanyakan tipe-tipe tumbuhan, termasuk segala jenis hasil-hasil tumbuhan  yang sedang tumbuh, diserang dan dirusak oleh serangga.Kerusakan itu dipicu  oleh sebab  dimakan serangga atau bertelur pada tumbuhan atau bertindak sebagai agen dalam penularan penyakit-penyakit tumbuhan.Kerusakan 
ini bervariasi dari pengurangan hasil-hasil panenan sampai ke penghancuran sempurna dari tumbuhan itu . Kehadiran serangga pada tumbuhan dapat 
membantu proses penyerbukan silang dan meningkatkan hasil buah dan biji. Keuntungan penyerbukan silang pada tumbuhan  yaitu  meningkatkan variabilitas  keturunannya.  peranan serangga dalam kehidupan manusia ada dua, yaitu  menguntungkan dan merugikan, peranan serangga yang menguntungkan  berguna itu  antara lain: 
Serangga pemakan bahan organik.Serangga pemakan gulma. Serangga sebagai bahan penelitian. Serangga sebagai penyerbuk. Serangga sebagai hasil produk  seperti: madu, lilin, sutra, Serangga yang bersifat entomofagus   predator dan parasitoid  ,


peranan serangga yang merugikan  merusak antara lain: Serangga perusak produk dalam simpanan  hama gudang   Serangga sebagai vektor penyakit bagi tumbuhan , hewan maupun manusia. 
Serangga perusak tumbuhan  di lapangan, baik buah, daun, ranting, cabang, batang, akar maupun bunga.  


Hampir semua tumbuhan  yang berguna bagi manusia dapat dirusak oleh serangga. Serangga merusak tumbuhan  dengan cara : 
Membawa serangga lain ke pertumbuhan , dan serangga itu  lalu berkembang biak dan merusak tumbuhan . Menularkan organisme pemicu  penyakit tumbuhan , atau membuat luka pada tumbuhan  sehingga organism sekunder masuk ke dalam tumbuhan . memakan bagian tumbuhan  dengan cara menggerek batang, cabang, ranting, buah dan biji. Mengisap cairan daun, sehingga menjadi keriting. memicu  puru pada tumbuhan . Menggorok daun, yaitu membuat terowongan di antara epidermis atas dan bawah daun. 
Serangga yang merugikan yaitu serangga yang merusak tumbuhan . Hama digolongkan menjadi dua, yaitu tipe pemakan  chewing type dan tipe penghisap  sucking type  Serangga hama tipe pemakan memiliki  mandibula yang dipakai  untuk mengunyah makan sehingga tumbuhan  yang 
terserang oleh serangga hama jenis ini akan menunjukan kerusakan, seperti defolisasi daun, lubang pada daun dan buah, gigitan pada daun, gerekan pada batang dan buah, kerusakan akar.  
Serangga hama tipe penghisap memiliki  rekayasa  alat mulut untuk menghisap cairan tumbuhan , serangga seperti kutu, wereng, kepik yaitu  serangga hama jenis ini. Hama tumbuhan  pala 
mampu menyerang sekitar 30% tumbuhan  pala sehingga produksi pala mengalami penurunan  Serangga yang menjadi hama pada tumbuhan  pala berasal dari famili Cerambicidae  Batocera hercules  Phlaeothripidae, Coccidae, Diaspididae dan 
Scolitidae , serangga yang ditemukan pada tumbuhan  Pala terdiri atas beberapa famili itu  yaitu  famili Nitidulidae   individu  Scolitidae    Cicadellidae    Tephritidae    dan Formicidae  

1. Famili Cerambicidae, Hama penggerek  Batocera sp  Pala ini sudah dibudidayakan oleh penduduk  secara turun- temurun sejak abad ke 20 dan yaitu  penghasilan pokok penduduk  setempat. Seiring dengan berjalannya waktu, tumbuhan  itu  hampir 
mengalami kepunahan. ini  dipicu  oleh beberapa faktor salah satunya yaitu  gangguan hama dan penyakit, dan sejauh ini belum dilakukan pengendalian secara intensif. Hama yang ditemukan menyerang tumbuhan  pala di pulau Watubela yaitu  penggerek batang  Batocera 
hercules: Budidaya tumbuhan  pala sering mengalami kendala antara lain adanya serangan penyakit dan hama yang memicu  menurunnya kualitas maupun kuantitas biji dan fuli. Salah satu penyakit pada tumbuhan  pala yaitu  hama penggerek batang yang dipicu  oleh Batocera 
Hercules. Hama penggerek batang juga sudah  tersebar di berbagai area  di Indonesia antara lain di Jawa, Sulawesi dan Ambon  Intensitas serangannya mencapai 30% dan dapat menurunkan produksi pala sampai 60%  Selain di Indonesia, Batocera sp. juga ditemukan di Philipina, Sri Lanka dan Papua New Guine  ,Sistem budidaya berpengaruh terhadap perkembangan hama Batocera sp. bahwa dengan menjaga kebersihan kebun dan sekitarnya akan meniadakan tempat hama Batocera sp. 
Gejala kerusakan batang pala akibat hama penggerek batang terlihat batang berlubang dengan diameter 0,5-1,0 cm. Lubang gerekan 
terlihat pada batang 1-2 m dari permukaan tanah. Lubang gerekan tampak adanya garis-garis mendatar dengan ukuran 1,5-2,0 cm dan lebar 2-3 mm, tampak juga serbuk-serbuk kayu bekas gerekan dan pada lubang gerek keluar cairan atau gum berwarna coklat. Kerusakan terlihat pada tumbuhan -tumbuhan  yang memiliki lingkar batang di atas 80 cm atau memiliki diameter batang di atas 25,5 cm. sifat  dari larva hama ini 
berukuran 6-10 cm, berwarna putih agak coklat, dan pada bagian abdomen memiliki ruas 8-9, caput berbentuk oval dan berwarna coklat kemerahan. 
jenis hama yang menyerang tumbuhan  pala yaitu  penggerek batang  Batocera sp.  rayap, dan kumbang Areoceum foriculatus. Khusus pada 
rayap, hama ini menyerang tumbuhan  pala secara berkoloni yang dimulai dari akar hingga batang atas tumbuhan  yang memicu  sistem absorbsi unsur hara yang dilakukan oleh tumbuhan  melalui akar menjadi terhambat sehingga memicu  tumbuhan  akan sering menyerang biji pala. 
Imagonya menggerek biji, kemudian meletakkan telur di dalamnya. Di dalam biji itu , telur akan menetas dan menjadi lundi yang dapat  menggerek biji pala secara keseluruhan. Pencegahannya dapat dilakukan dengan mengeringkan secepatnya biji pala yang sudah diambil dari buahnya.
 Famili Coccidae.  ini tergolong kedalam Superfamili Coccoidea Handlirsch selain Famili Asterolecaniidea dan Famili Diaspididea. Kata Coccoidea berarti kokkos yang artinya biji. dinamakan  demikian sebab  bentuk serangga 
ini juga menyerupai biji. Keluarga ini ada yang bentuknya cembung mengkilap dan ada juga yang datar betina yang dewasa oval memanjang 
dan datar atau bulat. Kerangka luarnya seperti kulit yang keras, ada yang licin, kasar, terbuka atau sedikit tertutup lilin, segmennya kabur dan tidak 
jelas. Antena juga tidak ada atau hanya kecil dan terdiri dari 7-8 ruas. Ada yang berkaki, ada juga yang tidak berkaki, atau kakinya kerdil dengan 
sepasang mata kecil  ocelli   Kutu jantan ada yang bersayap dan ada juga yang  tidak bersayap 
dan  stylusnya pendek dan tumpul. Sisiknya tumbuh bersama dengan badanya. Serangga yang tergolong famili coccidae yaitu  coccus viridis 
 green atau nama sinonimnya lecanium viridae. Serangga ini dinamakan  juga kutu sisik hijau lunak atau kutu sisik hijau kopi. Hama ini yaitu  
pemakan segala tumbuhan   polifag dan tersebar diarea  tropis dan subtropis.
  Famili Diaspididae.  ini tergolong kedalam Superfamili Coccoidea Hanlirsch. Kata diaspididae berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia  di tengah dan 
aspis  perisai yang bulat  dinamakan  demikian sebab  hama ini tampak seperti sisik yang bulat atau perisai. Sisik ini terbentuk dari lilin yang di 
keluarkan melalui kelenjar yang ada  di punggung dan perut hama bagian belakang. Bentuknya berubah-ubah, ada yang bulat, memanjang, 
berbentuk benang dan sebagainya. Permukaannya kadang-kadang datar, cembung, kerucut, licin, kasar,tipis dan halus, dan  kasar dan tegar. 
Warnya ada yang putih ,kelabu, kuning, coklat, merah redup, dan hitam. Hama jantan biasanya berukuran lebih kecil dibandingkan  betina dan 
biasanya memanjang dan berwarna lebih pucat. Hama jantan ini ada yang bersayap dan tidak bersayap, antenna tumbuh sempurna, memiliki 3 
pasang ocelli  mata  dan  stylus yang panjang dan ramping sementara itu betina tidak berantena atau rudimeter, tidak bermata dan berkaki. 
. Famili Cicadellidae  berasal dari kata cicadelle yang artinya cicada yang kecil. Famili ini termasuk dalam Superfamili Cicadoidea. Serangga berukuran kecil yang panjang 2-6 mm. cicada ini suka melompat hingga diberi nama hama pelompat daun  leaf hoppers  Spesies ini banyak yang 
menularkan penyakit  virus tumbuhan  atau mycoplasma, terutama pada padi.
. Famili Tephritidae Kata Tephritidae berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu trupetes yang artinya gurdi, jara atau  bor. dinamakan  demikian sebab  adanya ovipositor pada lalat betina. Lalat ini lazim dinamakan  pula lalat buah.Lalat buah ada yang ukuranya kecil dan ada juga yang ukurannya sedang. Panjangnya lebih kurang 1-6 mm, biasanya lalat buah berwarna cerah, kuning, coklat, orange, hitam atau kombinasi dari warna itu . 
Abdomennya terdiri atas 5 ruas. Kepalanya besar dan lebar dengan leher yang sangat kecil. Biasanya sayapnya lebar dengan bercak hitam. 
. Famili Rhinotermitidae, Rayap  Coptotermes curvignatus  ,rayap yang merugikan secara ekonomis dan belum ditemukan teknik pengendaliannya secara tepat. Rayap subteran 
Coptotermes curvignathus yaitu  jenis yang paling sukses hidup di lingkungan perkebunan hingga perkotaan. Serangga ini dapat membentuk koloni dalam jumlah yang besar dan memiliki wilayah jelajah yang tinggi. Dalam koloni C.curvignathus dapat dijumpai lebih dari satu juta individu 
dengan wilayah jelajah sekurang-kurangnya 450 m2. Serangan rayap pada tumbuhan  pala yaitu  salah satu kendala utama yang perlu ditanggulangi. Serangan hama ini dapat menimbulkan kerusakan fisik secara langsung pada tumbuhan  yang berdampak negatif pada hasil produksi. Akibat serangan rayap juga memicu  perlukaan pada bagian akar tumbuhan  yang dapat menghambat translokasi air dan zat hara dari tanah terganggu dan akhirnya tumbuhan  mati.
Rayap C. curvignathus Holmgren yaitu  salah satu jenis rayap tanah dari famili Rhinotermitidae.Ciri-ciri dari rayap ini yaitu kepala yang berwarna kuning, dengan bentuk kepala bulat dan panjangnya sedikit lebih besar dari lebarnya. Antena terdiri dari 15 segmen, dimana segmen kedua dan keempat berukuran sama panjang. Mandibel  rahang berbentuk arit dan melengkung di ujungnya. Panjang kepala dengan mandibel 2,46-2,66 mm, panjang kepala tanpa mandibel 1,56-1,68 mm. Lebar kepala 1,40-1,44 mm dengan lebar pronotum 1,00-1,03 mm dan panjangya 0,56 mm dan  panjang badan 5,5-60 mm   Bagian abdomen ada  rambut seperti duri yang 
menutupinya.Abdomen berwarna putih kekuning-kuningan. Bagian tengah dari mandibel kasta prajurit ada  cairan putih seperti susu yang akan 
dikeluarkan pada saat koloni rayap ini diganggu  

 Serangga hama Odontogonius sp memiliki  sifat  tipe mulut mengigit dan mengunyah, caput bertipe prognatus, antena bertipe clavate, kaki bertipe cursorial, memiliki dua pasang sayap dan ditemukan pada batang. Serangga hama  Tenebrio molitor  memiliki  sifat  tipe mulut mengigit 
dan mengunyah, caput bertipe prognatus, antena bertipe clavte, kaki bertipe  cursorial, memiliki dua pasang sayap dan ditemukan pada batang. Serangga hama Crytolaemus montrouzieri memiliki  sifat  tipe mulut mengigit dan mengunyah, caput bertipe prognatus, antena bertipe clavate, kaki bertipe  cursorial, memiliki dua pasang sayap dan ditemukan pada daun dan buah.  Serangga hama Macropanesthia rhinocerus yang ada  pada ordo Blattodea memiliki  sifat  tipe mulut mengigit dan mengunyah, caput bertipe hypognatus, antena bertipe clavate, kaki bertipe cursorial, memiliki dua 
pasang sayap dan ditemukan pada batang. Serangga hama Podisus maculeventis 
yang ada  pada ordo hemiptera memiliki  sifat  tipe mulut mengigit dan mengunyah, caput bertipe epistognatus, antena bertipe filiform, kaki bertipe 
cursorial, memiliki dua pasang sayap dan ditemukan pada daun dan batang. Serangga hama Anasa tritis memiliki  sifat  tipe mulut mengigit dan 
mengunyah, caput bertipe epistognatus, antena bertipe filiform, kaki bertipe cursorial, memiliki dua pasang sayap dan ditemukan pada daun dan batang.  Serangga hama Reticulitermes flavipes yang ada  pada ordo isoptera memiliki  sifat  tipe mulut mengigit dan mengunyah, caput bertipe 
prognatus, antena bertipe clavate, kaki bertipe cursorial, memiliki dua pasang sayap dan ditemukan pada daun dan batang. Serangga hama Spathosternum sp .yang ada  pada ordo orthoptera memiliki  sifat  tipe mulut mengigit dan mengunyah, caput bertipe hypognatus, antena bertipe filiform, kaki bertipe saltatorial, memiliki dua pasang sayap dan ditemukan pada daun. 
  
Serangga hama dari ordo Coleoptera hidup dalam batang tumbuhan  pala, seperti ditemukannya larva serangga hama kumbang Tenebrio molitor, 
Odontotaenius sp dan Batocera hercules dalam batang tumbuhan  pala dan ada   saluran gerekan dari larva itu . Salah satu tanda adanya suatu batang tumbuhan  pala terkena hama penggerek batang yaitu  ada nya lubang dan serbuk di 
bawah pohon pala itu . bahwa gejala yang dimunculkan  oleh hama penggerek pala batang tumbuhan  pala yaitu adanya pada batang tumbuhan  pala den ada  serbuk berkas 
penggerekan.  Salah satu pemicu  ordo Coleoptera menjadi dominan sebagai serangga hama , dari spesies serangga hama yang ditemukan 6 diantaranya berasal dari ordo Coleoptera. 
 serangga yang menjadi hama pada tumbuhan  pala berasal dari famili Cerambicidae, Phlaeothiripidae, Coccidae, Diaspididae dan Scolitidae. Famili Cerambicidae, Coccidae, Scolitidae termasuk kedalam ordo coleoptera. Famili cerambicidae dan Scolitidae yaitu  serangga pengerek batang. Hama penggerek batang seperti hama kumbang Tenebrio molitor, Odontotaenius sp. dan Batocera hercules dapat memicu  kematian pada tumbuhan  pala disebab kan hama penggerek ini dapat merusak pembuluh angkut, seperti xilem dan floem yang tidak bisa mengangkut sari makanan keseluruh bagian salah satunya daun sebagai tempat proses fotosintesis. berdasar  hasil 
 larva Batocera hercules dapat memicu  terputusnya aliran zat dari akar ke bagian tumbuhan  lainnya sehingga lama-kelamaan akan memicu  tumbuhan  itu  mengering yang kemudian 
patah dan mati. seperti yang pada lokasi penelitian di temukan lubang gerekan batang tumbuhan  pala, Batang tumbuhan  pala juga terindikasi adanya kumbang yang mendiami batang tumbuhan  penghasil minyak atrisi itu  sebab  ditemukannya jenis kumbang Odontogenius sp. dan Tenebrio molitor. Hama kumbang ini mengerogoti batang tumbuhan  pala yang dapat memicu  rusaknya jaringan dalam batang tumbuhan  pala itu  ,Selain 
ditemukannya imago kumbang juga ditemukan larva dari serangga hama Batocera 
hercules, Larva serangga hama Batocera hercules sebab  ditemukan persis pada  tempat ditemukannya masing-masing dari imago itu , selain itu larva itu  didukung dengan ciri-ciri yang memperkuat jenis dari larva itu . Larva 
Batocera hercules memiliki sifat  dari larva hama ini berukuran 6-10 cm, berwarna putih agak coklat, dan pada bagian abdomen memiliki ruas 8 – 9, caput berbentuk oval dan berwarna coklat kemerahan.214 Bagian atas tajuk pohon pala 
yang mati diduga tempat hidupnya Batocera hercules dan larvanya dapat menyebar keseluruh bagian dan  dapat hidup selama 3 tahun. 
Famili lain dalam ordo Coleoptera yang ditemukan yaitu  famili Cocccinellidae yang spesiesnya yaitu  Crytolaemus montrouzieri, Epilancha indica, Branchiacatha sp. Ketiga serangga ditemukan pada daun tumbuhan  pala, serangga ini memiliki corak yang cantik dan beraneka ragam namun  serangga 
ini berperan sebagai hama sebab  serangga ini memakan daun dari tumbuhan  yang diserangnya.  
Crytolaemus montrouzieri yang didapatkan pada saat penelitian yaitu  larva Crytolaemus montrouzieri, imago dari Crytolaemus montrouzieri berwarna merah dengan caput berwarna hitam. Serangga hama yang juga ditemukan pada 
tumbuhan  pala yaitu  ordo Hemiptera. Ordo Hemiptera berada diposisi kedua  sesudah  ordo Coleoptera sebagai serangga hama yang banyak ditemukan pada tumbuhan  pala yang ditemukan yaitu Anasa tristis dan Podisus maculeventis yang 
ditemukan pada buah, bunga dan daun untuk menyerap sari makanan pada tumbuhan  pala. Ordo yang juga ditemukan di daun yaitu  ordo Orthoptera yang menjadi hama dengan memakan daun pala sebagai sumber nutrisi bagi belalang 
itu .  Ordo Blattodea di wakili oleh Macropatiensthia rhinoceros atau dinamakan  kecoa tanah namun  dalam penelitian ditemukan pada batang tumbuhan  pala sebagai hama pada tumbuhan  pala itu , salah satu alasan kenapa kecoa tanah ada dibatang yaitu  dipicu  sumber makanan dan nutrisi dari tumbuhan  pala. Ordo Isoptera juga ditemukan pada tumbuhan  pala sebagai hama yang menyerah pada bagian batang. berdasar  hasil penelitian Fachrizal Yusmar menyatakan bahwa hama rayap ini menyerang tumbuhan  pala secara koloni  mulai dari bagian 
akar sampai pada bagian batang yang dapat memicu  sistem absorbsi unsur pada tumbuhan  melalui  akar akan terhambat  dan memicu  kematian. dimana serangga yang menyerang tumbuhan  pala meraka  yaitu  serangga yang bentuk seperti kumbang, ulat, dan rayap yang berperan  sebagai hama tumbuhan  pala. Serangga hama yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini ada  pada pagi dan siang hari. Hal itu  dipicu  oleh aktifitas serangga hama dalam mencari makanan dari tumbuhan  pala itu .  Kondisi  fisik mempengaruhi keberadaan serangga hama di lingkungan. Pada stasiun I   Gunung Tingkat Tujuh  suhu pada pagi hari berada 
pada kisaran 26.8℃ , siang hari 30.7℃,  sore hari 29.4℃ dan rata-rata suhu di stasiun I yaitu  28.9℃. Stasiun II   Gunung Tingkat Tujuh  suhu pada pagi hari berada pada kisaran 28.9℃ , siang hari 32.2℃,  sore hari 31.5℃ dan rata-rata suhu di stasiun II yaitu  30.8℃. Stasiun III  Gunung Tinggi  suhu pada pagi hari berada pada kisaran 28 ℃ , siang hari 32.5 ℃,  sore hari 30.2℃ dan rata-rata suhu di 
stasiun II yaitu  30.2 ℃.   bahwa serangga hama lebih banyak ditemukan pada perkebunan di Gunung Tinggi dan di Gunung Tingkat tujuh 
dibandingkan  di Gunung Naga ini  dipicu  oleh suhu di Gunung Naga lebih  rendah dibandingkan  Gunung Tinggi dan di Gunung Tingkat tujuh. Dari hasil pengamatan diketahui suhu berpengaruh terhadap jumlah spesies serangga hama yang ditemukan yang mana serangga hama lebih banyak ditemukan pada suhu yang berkisaran 30,5℃  sedang  pada Gunung Naga berkisaran 28.9 ℃ sebab    lokasi perkebunan di Gunung Naga berada pada ketinggian 296 mdpl yang biasa  berkabut dan bersuhu rendah sehingga serangga enggan keluar dari sarang jika  suhu terlalu rendah atau dalam kondisi hujan. Stasiun II dan III memiliki 
ketinggian masing-masing 130 mdpl dan 186 mdpl.  bahwa faktok abiotik yang berperan  dalam aktivitas serangga hama yaitu  intensitas cahaya, jumlah individu serangga hama akan mengalami penurunan pada siang hari dan sore hari, intensitas cahaya pada pagi hari yaitu  faktor penyumbang individu serangga hama terbanyak dan intensitas cahaya akan memberikan pengaruh pada suhu dan kelembaban.  Ordo Coleoptera  kumbang  
1 Brachiacantha sp. 
Brachiacantha sp. yaitu  serangga yang tergolong ke dalam famili Cocccinellidae. Lady bug atau kumbang koksi dianggap sebagai predator akan 
tetapi ada beberapa yang menjadi hama bagi tumbuhan  salah satunya Brachiacantha sp. disebab  serangga hama ini dapat merusak daun pada tumbuhan  yang diserangnya. Brachiacantha sp. ditemukan pada daun tumbuhan  pala, serangga ini sedang hinggap pada daun. Brachiacantha sp. ditemukan 3 individu pada daun tumbuhan  pala, Brachiacantha sp. yaitu  serangga lady bug yang memiliki warna hitam dan bercorak kuning dan orange, corak pada bagian elytra serangga ini berupa bintik-bintik yang berjumlah 6 bintik. kumbang ini berbentuk cembung dan lonjong, kumbang ini berwarna dasar hitam dan bintik berwarna merah, orange dan kuning. 
Tipe antena clavate denagn 11 ruas antena.  
Brachiacantha sp.digolongkan  ke dalam famili Cocinellidae. Serangga  ini biasanya  berukuran 0,8-10 mm, berwarna cerah dan berbentuk cembung. Kepala tersembunyi dibawah pronotum yang meluas kesamping. Tipe caput  lady bug ini bertipe Prognatus  alat mulut mengarah ke depan  Mulut berfungsi pengigit dan mengunyah, tipe antena clavate yaitu seperti moniliform dan adanya 
peningkatan besar kearah ujung secara bertahap. Kaki cursorial yaitu  tungkai dengan bentuk yang panjang dan ramping, biasa dipakai  untuk berlari dan berjalan. Sayap serangga terdiri atas dua macam yaitu  elytra dan membraneus dimana elytra menutupi sayap membraneus dibawahnya. Klasifikasi serangga Branchiacatha  sp yaitu  antaralain:  Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Coleoptera 
Famili  : Cocccinellidae 
Genus  : Branchiacatha 
Spesies : Branchiacatha sp. 
 
 Epilancha indica 
 Serangga Epilachna indica digolongkan  ke dalam famili cocinellidae. Serangga ini biasanya  berukuran 0,8-10 mm, berwarna cerah dan berbentuk   cembung. Kepala tersembunyi di bawah pronotum yang meluas ke samping. 
Serangga Epilachna dianggap sebagai hama yang serius bagi tumbuhan . Serangga ini memiliki warna mulai dari merah terang hingga coklat berkarat hingga kuning keemasan. Panjangnya 6 atau 7 milimeter. Telurnya berwarna kuning, panjangnya sekitar 1,3 milimeter, dan direkatkan dalam kelompok hingga pada bagian bawah daun.  
Larva biasanya berwarna kuning, berduri, dan berbentuk pil. Masing-masing  panjangnya sekitar 1,5 milimeter saat  pertama kali muncul, dan tumbuh hingga satu sentimeter sebelum kepompong. Serangga ini memicu  rusaknya 
jaringan tumbuhan dipicu  serangga ini memakan jaringan daun dan membuat daun itu  menjadi rusak dan mati, dan  berwarna kecoklatan.
  Epilacha indica ditemukan di bawah daun dan batang, serangga ini memiliki warna keemasan dan memiliki jumlah bintik sebanyak 12 bintik atau 6 pasang dan satu pasang bersatu antara kedua elytra. saat  ditemukannya serangga ini pada 
daun kondisi daun  pada saat itu sudah rusak ada kemungkinan dimakan oleh Epilacha indica. Epilacha indica yaitu  serangga hama yang memakan daun tumbuhan  yang diserangnya Serangga hama ini hidup di dedaunan sebagai 
tempat memperoleh  makanannya, serangga ini memiliki tipe mulut menggigit dan mengunyah yang biasanya dimiliki oleh serangga hama.  
Tipe caput prognatus yaitu alat mulut mengarah kedepan, antena bertipe  clavate, kaki bertipe currosial yaitu  tungkai panjang dan ramping biasanya dipakai   untuk berjalan dan berlari. Memiliki elytra yang keras yang menutupi 
sayap membranus yang tipis untuk terbang. Serangga ini berwarna kuning dengan  bintik hitam. Klasifikasi serangga Epilancha indica  yaitu  antaralain: 
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Coleoptera 
Famili  : Cocccinellidae 
Genus  : Epilancha 
Spesies : Epilancha indica.

 Batocera hercules 
Hasil penelitian di lapangan Batocera hercules ditemukan pada batang tumbuhan  pala, larva serangga ini ditemukan di dalam batang tumbuhan  pala, berdasarakan pengukuran larva Batocera hercules memiliki panjang 6 cm dan memiliki 9 segmen dan  memiliki bintik pada tiap segmen. Batocera hercules yaitu  serangga hidup parasit ada  tumbuhan  pala sebab  dapat memicu  kematian pada tumbuhan  pala. Serangga ini memiliki antena atau tanduk yang panjang yang bersegmen. Antena serangga hama ini memiliki ukuran lebih panjang dibandingkan  badannya. 
Kumbang Batocera hercules memiliki antena yang panjang, memiliki elytra yang berwarna abu-abu, larva ditanamkan ke dalam batang pohon untuk 
dirusak. larva serangga  ini berukuran 6-10 cm, berwarna putih agak coklat, dan pada bagian 
abdomen memiliki 8-9 ruas, caput berbentuk oval dan berwarna kemerahan.Larva kumbang ini biasanya mengebor ke dalam kayu dan dapat memicu  kerusakan pada batang kayu hidup atau kayu yang sudah  ditebang.   Batocera hercules digolongkan  ke dalam famili Cerambycidae yaitu  
serangga yang memiliki sungut yang panjang, kebanyakan famili Cerambycidae memilki panjang 3 sampai 60 mm. Famili cerambycidae memilki warna yang cerah dan ada juga yang berwarna yang tidak cerah, serangga ini aktif pada malam 
hari, pada waktu siang mungkin ditemukan pada bawah kulit kayu untuk beristirahat. Kebanyakan famili Cerambycidae yaitu  mengobor kayu pada 
tahapan larva, banyak dari jenis serangga inni beperan sebagai hama atau merusak tumbuhan  dan pepohonan. Serangga dewasa meletakan telur ke dalam celah batang  pohon  yang sudah  dilubanginya.Tipe caput serangga  ini yaitu  prognatus  alat mulut mengarah ke depan  
Mulut berfungsi pengigit dan menguyah, tipe antena setaceus yaitu rambut yang kaku yang semakin ke ujung semakin meruncing. Kaki cursorial yaitu  tungkai panjang dan ramping. Sayap serangga terdiri atas dua macam yaitu  elytra dan membraeus dimana elytra menutupi sayap membraneus di bawahnya. Serangga 
ini berwarna ke abu-abuan, dan berukuran 4-5 cm. Klasifikasi serangga Batocera hercules yaitu  antaralain: 
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Coleoptera 
Famili  : Cerambycidae 
Genus  : Batocera 
Spesies : Batocera hercules.
Odontotaenius sp 
  Odontotaenius sp  yaitu  penggerek batang tumbuhan  sebab  ditemukan dalam batang tumbuhan  pala, serangga ini ditemukan 7 individu  dan hidup berkoloni pada tumbuhan  pala. 
Odontotaenius sp  yaitu  kumbang dalam famili Passalidae dan berkilau hitam dan memiliki banyak alur panjang pada elytra. Kumbang ini berwarna hitam mengkilap dan pada bagian elytra ada  selir yang memanjang dari pangkal sampai ujung. Kumbang ini biasanya ditemukan di bawah, atau di dalam, batang kayu tua, sesuai dengan tipe mulutnya penggigit dan pengunyah serangga ini 
tergolong ke dalam hama sebab  memakan daun dan pengerek batang tumbuhan . Serangga hama ini digolongkan  ke dalam famili Passalidae, kumbang ini memiliki warna yang mengkilat dengan lekuk longitudinal di bagian elytra dan 
dan memiliki tanduk yang khas pada bagian caput. Kumbang ini ada  di dalam kayu yang membusuk, serangga dewasa menyiapkan makanan untuk serangga yang lebih muda. Serangga hama ini memakan kayu tua yang membusuk. Kumbang ini membuat lubang pada pohon untuk makan dan berkembang biak. Odontotaenius sp. dewasa dapat hidup lebih dari setahun. Serangga ini memiliki caput bertipe prognatus  alat mulut mengarah ke 
depan  Mulut berfungsi pengigit dan mengunyah, tipe antena clavate yaitu seperti moniliform dan adanya peningkatan besar kearah ujung secara bertahap. Kaki cursorial yaitu  tungkai dengan bentuk yang panjang dan ramping, biasa 
dipakai  untuk berlari dan berjalan. Sayap serangga terdiri atas dua macam yaitu  elytra dan membraneus dimana elytra menutupi sayap membraneus dibawahnya. Klasifikasi serangga Odontoteanius sp yaitu  antaralain: 
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Coleoptera 
Famili  : Passalidea 
Genus  : Odontotaenius.
 
 Tenebrio molitor 
ditemukan di bawah kulit kayu bagian batang tumbuhan  pala yang berperan sebagai pengerek sebab  disekitar ditemukannya serangga ini ditemukan serbuk kayu dari dari gerekan batang. Serangga ini berwarna hitam muda. Kumbang tenebrio molitor termasuk ke dalam  famili Tenebrionidae, berwana hitam dan pada bagian elytra ada  selir dan sayap berjumlah 2 pasang. Serangga ini hanya ditemukan 2 individu pada tumbuhan  pala. Kumbang tenebrio molitor digolongkan  ke dalam famili tenebrionidae, kebanyakan tenrebrionidae makan material tumbuh-tumbuhan berbagai ragam dan sering kali 
merusak dan ditemukan di bawah kulit kayu yang longgar. Kumbang genus  Tenebrio berwarna hitam atau coklat gelap dan panjangnya 13-17 mm.236 
Ukuran Tenebrio molitor memiliki panjang 13-17 mm, lebar 4,5-6 mm. Biasanya berwarna coklat gelap sampai hitam muda, larva berwarna kuning dan berukuran 3 mm dan bagian luar serangga ini  dilapisi oleh kitin yang keras,memiliki antenna yang pendek. Caput bertipe Prognatus  alat mulut mengarah ke depan  Mulut berfungsi pengigit dan mengunyah, tipe antena clavate yaitu seperti 
miniliform dan adanya peningkatan besar ke arah ujung secara bertahap. Kaki cursorial yaitu  tungkai dengan bentuk yang panjang dan ramping, biasa 
dipakai  untuk berlari dan berjalan. Sayap serangga terdiri atas dua macam yaitu  elytra dan membraneus dimana elytra menutupi sayap membraneus dibawahnya. Klasifikasi serangga Tenebrio molitor  yaitu  antaralain: 
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Coleoptera 
Famili  : tenebrionidae 
Genus  : Tenebrio  
Spesies : Tenebrio molitor.
 
 Crytolaemus montrouzieri 
larva Cytolaemus montrouzieri ditemukan pada buah tumbuhan  pala tepatnya pada bagian tangkai buah dan ditemukan berkoloni, larva serangga ini berwarna putih dan memiliki rambut  halus berwarna putih. Selain ditemukan pada buah juga ditemukan pada daun tumbuhan  pala. Serangga tergolong ke dalam famili Cocccinellidae dengan 
genus Crytoleamus. Serangga ini memiliki dua peranan yaitu  pada saat larva serangga ini berperan sebagai hama bagi tumbuhan  dengan cara menghisap sari sari tumbuhan  itu , namun  pada saat imago serangga ini akan bersifat 
predator dengan memangsa serangga yang lebih kecil. Serangga ini juga sering dinamakan  mealy bug. Ladybug mealybug dewasa berwarna hitam 
dengan kepala coklat. Bagian bawah tubuh juga berwarna hitam dan coklat,  kepala coklat, prothorax dan perut. Kepala kecil memiliki sepasang mata majemuk dan dua antena coklat pendek. Larva menetas dari telur dan ditutupi 
dengan lilin flocculent putih dan tampak seperti kutu putih berbulu. Tiga pasang kaki dipakai  untuk berjalan. Saat larva tumbuh ditandai dengan perubahan kulit. Ada empat instar larva  tahap  saat  instar larva keempat sepenuhnya tumbuh, ia menempelkan dirinya ke tempat terlindung untuk menjadi pupa. Tahap dewasa dan larva dari mealybug memiliki tiga pasang kaki yang dapat dipakai  untuk berjalan. Mealy bug dewasa memiliki sayap yang dipakai  untuk terbang.  Tipe caput lady bug ini bertipe prognatus  alat mulut mengarah ke depan   Mulut berfungsi menggigit dan mengunyah, tipe antena clavate yaitu seperti moniliform dan adanya peningkatan besar ke arah ujung secara bertahap. Kaki cursorial yaitu  tungkai dengan bentuk yang panjang dan ramping, biasa 
dipakai  untuk berlari dan berjalan. Sayap serangga terdiri atas dua macam yaitu  elytra dan membraneus dimana elytra menutupi sayap membraneus dibawahnya. Klasifikasi serangga Crytoleamus montrouzieri yaitu  : 
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Coleoptera 
Famili  : Cocccinellidae 
Genus  : Crytolaemus 
Spesies : Crytolaemus montrouzieri.
 
 Ordo Hemiptera  kepik 
 Podisus maculeventis 
 Podisus maculeventis  ditemukan pada daun sedang berdiri diatas permukaan atas daun. Serangga ini  berwarna coklat dengan bintik hitam sisi belakang tubuhnya. ada  tanduk runcing pada disisi samping toraks. Sayap terdiri dua pasang dan dua macam yaitu elytra dan membranues, sayap bagian elytra menutupi setengah sayap 
membraneus. Serangga dari ordo Hemiptera ini termasuk ke dalam famili Pentatomidea. Serangga ini ditemukan pada daun sebagai habitatnya. Serangga ini berwarna coklat pucat hingga coklat dan panjangnya bisa 8,5-13 mm.  Serangga ini digolongkan  ke dalam famili Pentatomidae. 
Pentatomidae kebanyakan terdiri dari serangga dari pemakan tumbuhan, memiliki sungut lima ruas. Kepik ini memiliki bau yang busuk.Serangga ini memiliki garis gelap yang khas pada ujung membran dari setiap forewing yang dapat 
membentuk satu coretan gelap saat  ujung sayap tumpang tindih. Tipe caput prognatus yaitu alat mulut mengarah ke depan, serangga ini memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap, kaki bertipe currosial yaitu  tungkai panjang dan ramping 
biasanya dipakai   untuk berjalan dan berlari. Serangga ini memilki antena bertipe filiform yaitu tipe antena yang memanjang dan bersegmen-segmen. Klasifikasi serangga Podisus maculeventis yaitu  antaralain:  
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Hemiptera 
Famili  : Pentatomidea 
Genus  : Podisus 
Spesies : Podisus maculeventis.
 
 
 Anasa tristis 
 Anasa tritis ditemukan pada buah dan daun, serangga ini berwarna coklat dengan bintik coklat muda ditepi sayap samping, garis coklat muda ataun kekuningan juga ada  pada tepi torack 
Anasa tritis. Sayap elytra menutupi setengah sayap membraneus serangga ini tergolong ke dalam serangga hama ini. Serangga ini berukuran 1.5 cm serangga dapat memicu  kerusakan pada tumbuhan  yang diserangnya. Serangga ini biasa 
ditemukan pada daun, bunga dan buah,  Anasa tristis dewasa yaitu  serangga berwarna coklat keabu-abuan, agak pipih yang mencapai panjang sekitar 1,5 cm  0,6 inci dan lebar 0,75 cm  0,3 inci  Sering ada deretan bintik coklat dan emas alternatif di sepanjang tepi perut. Serangga ini dapat bertahan hidup selama tiga atau empat bulan. Serangga Anasa tritis digolongkan  ke dalam famili Coreidae, serangga mengeluarkan bau  yang khas. Famili Coreida yaitu  pemakan tumbuh-tumbuhan 
dan dianggap hama, Anasa tritis yaitu  hama yangmerusak dan berwarna coklat gelap dan kepala yang kecil dibandingkan  pronotum dan  berukuran 13 mm.Tipe caput prognatus yaitu alat mulut mengarah ke depan, serangga ini memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap, kaki bertipe currosial yaitu  tungkai panjang dan ramping biasanya dipakai   untuk berjalan dan berlari. Serangga ini memilki antena bertipe filiform yaitu tipe antena yang memanjang dan bersegmen-segmen. Klasifikasi serangga Anasa tristis yaitu  : 
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Hemiptera 
Famili  : Coreidae 
Genus  : Anasa 
Spesies : Anasa tristis,
 
Ordo Blattodea  Kecoa 
 Macropatiensthia rhinoceros 
 ini hidup pada tanah, dan  pada bawah kulit tumbuhan  pala. Serangga ini ditemukan 2 individu dalam batang tumbuhan  pala dan berwarna hitam dan memiliki 9 segmen pada bagian abdomen, dan 3 segmen pada bagian torack, segmen pertama menutupi bagian caput dari serangga ini, serangga ini berukuran 4 cm. Kecoa Macropatiensthia rhinoceros digolongkan  kedalam famili 
blaberidae yang memiliki panjang 50 mm dan memiliki berwarna kecoklatan.Kecoa Macropatiensthia rhinoceros dapat memiliki panjang 6 cm dan dapat hidup selama 10 tahun, kecoa ini berwarna hitam dengan 12 segmen, serangga ini hidup di dalam tanah dan serasah makan  daun  yang sudah mati.Kecoa Macropatiensthia rhinoceros termasuk kedalam famili Blaberidae. Serangga ini memiliki Tipe caput hypognatus yaitu alat mulut mengarah kebawah, serangga ini memiliki tipe mulut pengigit dan menguyah, kaki bertipe currosial yaitu  tungkai 
panjang dan ramping biasanya dipakai   untuk berjalan dan berlari. Serangga ini memilki antena bertipe filiform yaitu tipe antena yang memanjang dan bersegmen-segmen. Klasifikasi serangga Macropatiensthia  rhinoceros yaitu  :
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda 
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Blatodea 
Famili  : Blaberidae 
Genus  : Macropatiensthia 
Spesies : Macropatiensthia rhinoceros.
 
 
d. Ordo Isoptera  Rayap 
Reticulitermes flavipes 
 ditemukan dalam jumlah  banyak dan hidup berkoloni dalam batang tumbuhan  pala. Rayap ini memilki caput yang berwarna kuning keemasan dan abdomen yang berwarna putih kekuningan. Saat ditemukan ada  satu individu ratu di antara koloni itu ,  Reticulitermes flavipes bersifat hemimetabolous, berukuran sedang, polimorfik  memiliki lebih dari satu bentuk dan yaitu  serangga sosial.  Reticulitermes flavipes ini hidup secara berkoloni dan dipimpin oleh ratu.  Reticulitermes flavipes digolongkan  kedalam famili rhinotermitidae, rayap ini memiliki ukuran 6-8 mm, tidak memiliki sayap dan berwarna pucat, 
tersebar di bawah tanah dan juga pada kayu dan arayap ini melakukan kontak  dengan tanah.Reticulitermes flavipes memiliki mulut yang menggigit dan mengunyah, dan antena terdiri dari 9 hingga 30 segmen. Bentuk-bentuk alat 
 reproduksi primer bersayap memiliki empat sayap. Setiap anggota koloni  Reticulitermes flavipes  pekerja, tentara, dan raja & ratu terlihat berbeda. Ukuran tentara Reticulitermes flavipes sedikit lebih besar dari pekerja dan memiliki kepala  oranye yang diperbesar dan gelap. Para pekerja berwarna putih krem dan  panjangnya sekitar 5-6 mm dan ratu melakukan reproduksi dan menjadi makhluk 
besar dengan panjang hingga 9 cm. Para raja berwarna krem seperti para pekerja, dan terlihat seperti belatung kecil dibandingkan dengan ratu.Caput bertipe prognatus  alat mulut mengarah ke depan  Mulut berfungsi pengigit dan  menguyah, tipe antena clavate yaitu seperti moniliform dan adanya peningkatan besar kearah ujung secara bertahap. Kaki ambulatorial  yaitu  tungkai yang 
dipakai  untuk berjalan ditandai tibia yang memanjang. Klasifikasi serangga  Reticulitermes flavipes yaitu  : 
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Isoptera 
Famili  : Rhinotermitidae 
Genus  : Reticulitermes 
Spesies : Reticulitermes flavipes
 
Ordo Orthoptera  belalang 
Spathosternum sp. 
ditemukan pada daun dan belalang ini berwarna coklat muda pada bagian caput dan toraks dan 
berwarna coklat kehitaman pada abdomen. Serangga ini berukuran kecil sekitar 5 mm yaitu  belalang kecil yang termasuk kedalam famili Acrididea. berdasar pengukuran belalang ini memiliki panjang 4 mm. Serangga ini dikatakan sebagai serangga hama sebab kan Spathosternum 
sp. memakan daun tumbuhan  yang diserangnya. Spathosternum sp. memiliki mulut  yang menggigit dan mengunyah, yang dimiliki oleh serangga hama. Serangga ini berarna coklat dan kombinasi hitam pada tungkai, torack dan abdomen. Caput bertipe hypognatus  alat mulut mengarah ke bawah  
  Spathosternum sp. digolongkan  ke dalam famili acrididae, serangga ini memiliki sungut yang pendek dibandingkan  tubuhnya dan berwarna kelabu atau kecoklatan. Serangga ini yaitu  serangga pemakan tumbuhan dan sering kali 
merusak tumbuhan . Spathosternum sp. Memiliki ukuran 5-7 mm, berwarna coklat muda sampai coklat kehitaman, memiliki tipe antena filiform dengan 12 segmen, Mulut berfungsi pengigit dan mengunyah, tipe antena filifrom yaitu seperti benang yang ruas-ruasnya sama dari pangkal sampai ke ujung. Kaki  saltatorial  yaitu  tungkai yang dipakai  untuk melompat yang ditandai oleh 
ukuran femur lebih besar dari pada tibia, memiliki 2 pasang sayap yang lurus. Klasifikasi serangga Spathosternum sp yaitu  : 
Kingdom : Animalia 
Filum   : Arthopoda  
Kelas   : Insecta 
Ordo  : Orthoptera 
Famili  : Acrididea 
Genus  : Spathosternum 
Spesies : Spathosternum sp.
 Serangga yaitu  gerombol hewan yang dominan di muka  bumi dengan jumlah spesies hampir 80 % dari jumlah total hewan di bumi. Dari 75000 spesies golongan serangga, sekitar 2500 spesies ada  di negara kita  . Serangga Sebagian bersifat sebagai predator, parasitoid, atau musuh 
alami ,Kebanyakan spesies serangga  bermanfaat bagi manusia.  hampir setiap tahun  serangga berhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi, kemampuan  memakan jenis makanan yang berbeda, dan  menyelamatkan diri dari musuhnya, Serangga termasuk makhluk hidup dalam Phylum Arthropoda dan Class 
Insecta, serangga berperan   dalam kehidupan sebab  serangga  berperan pada proses produksi 
yang ada di rantai makan, yaitu sebagai pembantu dalam proses penyerbukan tanaman sebagai produsen  di rantai makanan. Serangga dapat bersifat merusak tanaman sebagai hama dan sumber  penyakit pada manusia. Namun, tidak semua serangga bersifat sebagai hama atau  penyakit.  serangga  diperlukan dan berguna bagi manusia.  dari gerombol lebah, belalang, jangkrik, ulat sutera, dan kupu - kupu bisa mendatangkan keuntungan  manusia ,serangga yaitu  salah satu jenis fauna yang terancam kepunahan, terbukti dengan semakin sulitnya kita menemukan serangga di sekitar tempat tinggal kita selain 
serangga yang bersifat  hama   seperti nyamuk, lalat,  .  ini   sesuatu yang memprihatinkan disebab kan serangga - serangga yang dimiliki atau hidup di negara kita  sebagian besar tidak dapat ditemukan di negara - negara lain di dunia, oleh sebab  itu perlu dilakukan usaha untuk dapat 
menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada di negara kita  khususnya jenis - jenis serangga yang sebetulnya  ikut menjadi cermin keadaan area yang ada di negara kita ,   serangga cuma hanya  bisa hidup  pada area  yang memiliki kualitas area yang baik, terhindar dari 
segala jenis pencemaran area. 
  tubuh serangga terbagi atas 3 ruas utama tubuh  Kepala, dada, dan abdomen). Morfologi Serangga pada bagian kepala, ada  mulut, antena, 
mata majemuk  faset dan mata tunggal  ocelli). Pada bagian torak, ditemukan tungkai 3 pasang dan spirakel. sedang  di bagian abdomen dapat dilihat  membran timpanum, spirakel, dan alat kelamin . penggolongan  serangga dapat dilakukan dengan 3 macam cara, yaitu : 

--. penggolongan  menurut Jenis fisiknya : 
 Diptera : Serangga bersifat parasit, serangga ini memiliki tubuh yang relatif kecil dan memiliki sepasang bersayap, contoh  : lalat, nyamuk, wereng,  .  Coleoptera : Serangga ini memiliki ciri - ciri bertubuh keras atau memiliki membran di tubuhnya, contoh  : kumbang, kaki seribu. 
 Hymenoptera : Serangga jenis ini memiliki tubuh kecil dan hidup bergerombol di dalam satu sarang, contoh  : semut, lebah, rayap. 
 Lepidoptera : Serangga jenis ini memiliki tubuh yang lebih besar, dan memiliki 2 pasang sayap yang besar, contoh  : kupu - kupu, dan ngengat. 
 Odonata : Serangga jenis ini memiliki tubuh yang kecil dan ramping dan  memiliki sayap sebanyak 2 pasang,  contoh  : capung dan laron. 
 Orthiptera : Serangga ini memiliki tubuh yang besar dan  keras dan memiliki 2 pasang sayap, contoh  : belalang. 

--penggolongan  menurut bentuk mulutnya : 
 Mulut Pengunyah : Serangga jenis ini memiliki mulut yang memingkinkan ia mengunyah makananya, seperti : belalang, dan kumbang 
 Mulut Penghisap : Serangga jenis ini memiliki bentuk mulut yang memanjang sehingga memungkinkan untuk menghisap makanan, seperti : kupu - kupu, dan lebah.  Mulut Penusuk : Serangga ini memiliki bentuk mulut yang 
tipis dan panjang mirip seperti bentuk jarum untuk menusuk dan menghisap makanan, seperti yang dimiliki oleh nyamuk.  Mulut Penjilat : Serangga jenis ini memiliki bentuk mulut bercabang dan lengket sehingga memungkinkan untuk menjilat 
makanan yang ada, seperti yang dimiliki oleh lalat. 


-- penggolongan  menurut jenis makanannya :  
 Fitophagus, yaitu serangga pemakan tumbuhan, segala sesuatu yang berasal atau dihasilkan oleh tumbuhan.  Zoophagus, yaitu serangga pemakan hewan lain baik vertebrata maupun invertebrata. Serangga yang bersifat predator dan parasit 
termasuk ke dalam gerombol ini. 
 Saprophagus, yaitu serangga pemakan materi organik atau organisme lain yang sudah  mati. 
 Omnivorus, yaitu serangga pemakan hewan maupun tumbuhan. 

 Kupu - kupu 
 Kupu-kupu termasuk dalam ordo Lepidoptera dan kelas Insecta  serangga yang permukaan sayapnya tertutup oleh sisik. Lepidoptera  lepis 
berarti sisik, pteron berarti sayap dibedakan menjadi 2  dua golongan yaitu kupu-kupu  sub ordo Rhopalocera sekitar 200 spesies dan ngengat  sub ordo Heterocera sekitar 100- 140 spesies. Pembagian itu  dilakukan berdasar  ciri  dari masing-masing sub ordo yaitu antaralain : Kupu-kupu biasanya  aktif di waktu siang  diurnal  sedang  gengat kebanyakan aktif di waktu malam  nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. 
 usia  kupu-kupu berkisar antara 3  hingga  4   minggu. Siklus hidupnya dimulai dari telur, lalu  menjadi larva  ulat). kemudian , larva membentuk kepompong  pupa  baru akhirnya muncul sebagai kupu-kupu/ imago. Imago memerlukan  waktu 3  hingga 4   jam untuk penyempurnaan warna dan pengeringan sayap sebelum siap untuk terbang mencari makan dan pasangan hidupnya. 
  ada 7   manfaat dari kupu-kupu ,antara lain :  
Sumber protein, contoh  kupu-kupu pisang.  
 Sebagai Koleksi.menjadi obyek wisata pendidikan yang menarik, Membantu penyerbukan tanaman, contoh  Euploea callithoe dan Papilio iswara.  
 memiliki  nilai artistik , sebagai hiasan dinding, meja, penindih kertas, tatakan gelas, tirai dan dompet.  Bahan penelitian biologis.   Bahan industri, seperti ngengat sutera   Bombix mori  
Brasil di hutan belantara Amazon memiliki jenis terbanyak. Kupu-kupu di negara kita  lebih unik dan beragam, , terjadi pemisahan habitat kupu-kupu secara geografis. 50 % Kupu-kupu negara kita  yaitu  kupu-kupu endemik yang berarti cuma hanya  hidup di tempat itu. Amazon cuma hanya  memiliki tingkat endemisitas kupu-kupu kurang dari 10 % dari total jumlah jenisnya. 
Sulawesi yaitu  pulau yang memiliki keunikan kupu-kupu tertinggi di negara kita . Dari 100 jenis yang ada di sana, sebanyak 40  jenis  yaitu  jenis yang cuma hanya  dapat ditemukan  di kawasan itu. 20 jenis kupu-kupu di negara kita  sudah  dimasukkan ke dalam daftar jenis satwa yang dilindungi . Antara lain Cethosia myrina yang dikenal sebagai kupu-kupu sayap rendah yang cuma hanya  ditemukan  di  Sulawesi, Trogonoptera brookiana yang dikenal sebagai kupu-kupu raja Brooke yang ditemukan  di Sumatera dan Kalimantan. 16 jenis kupu-kupu dari marga  Ornithoptera atau kupu-kupu sayap burung ditemukan  di Maluku dan Papua.  sedang 11 jenis kupu-kupu dari marga Troides yang dikenal sebagai kupu-kupu raja  contohnya Troides hypolitus  kebanyakan ditemukan  di negara kita  bagian barat dan Sulawesi, dan  beberapa jenis berada di Maluku dan Papua. kupu-kupu sayap burung Ornithoptera aesacus yang cuma hanya  ditemukan di Pulau Obi dan kupu-kupu sayap burung Ornithoptera croesus yang cuma hanya  ditemukan di pulau-pulau di Maluku Utara. 60 Spesies Kupu-kupu ada  di Lampung. Di negara kita  spesies kupu - kupu tersebar hampir di semua area  dari   Barat, negara kita  Tengah, dan negara kita  Timur, namun  spesies kupu - kupu yang  berasal dari area  negara kita  Timur dipandang paling baik sebab  memiliki kualitas alam yang masih terjaga dengan baik.  
 
 penggolongan  zoologis kupu-kupu menurut Symposium Royal Entomology Society  1984 yaitu  antaralain :  
1. Struktur Morfologi Menurut Smart  1976 ciri khusus  dari kupu-kupu yaitu  badan terbagi menjadi tiga bagian yaitu, caput  kepala  thoraks 
 dada dan abdomen  perut). Ada 3  pasang tungkai  kaki dan dua pasang sayap ada  pada ruas dada, alat kelamin dan anus ada  di 
ujung ruas perut. Tubuh kupu-kupu dilapisi oleh chitin  eksoskeleton atau rangka luar dan tersusun dalam cicin yang seragam atau segmen-
segmen yang dipisahkan oleh membran fleksibel. Pada setiap bagian kupu-kupu  kepala, dada dan perut tertutup lapisan lembut, berbulu halus 
dan berwarna menyolok/ menyala.   ketiga 
bagian tubuh kupu-kupu itu  memiliki struktur tersendiri dengan fungsi masing-masing bagian antaralain : 

- Kepala  caput  Kepala berbentuk kapsul bulat kecil yang mengemban alat makan dengan sensorik. Alat makan dinamakan  probosis, sedang  alat sensorik yaitu  sepasang antena yang 
biasanya menebal pada bagian ujungnya. Mata kupu-kupu  berbentuk seperti belahan bola yang membengkak pada bagian atas kepala dan biasanya dinamakan  mata majemuk. 

- Dada   thoraks  Dada yaitu  bagian tengah tubuh kupu-kupu dan berfungsi sebagai penggerak, dimana kaki dan sayap menempel. Thoraks tersusun dari 3 segmen yang masing-masing segmen ada  sepasang tungkai untuk berjalan dan berpegangan.2 pasang sayap ada  pada mezothoraks dan metathoraks  bagian kedua dan ketiga dari segmen dada). Pada beberapa jenis kupu-kupu sayap belakang memiliki  tornus 
 ekor). 

-  Perut   abdomen  Abdomen yaitu  bagian yang lunak dibandingkan kepala dan dada. Perut memiliki 10  segmen namun cuma hanya  7  atau 8 yang mudah terlihat. Segmen ujung yaitu  alat kelamin dari kupu-kupu, dimana pada jantan terdiri dari sepasang penjepit, sedang  pada betina segmen itu  berubah menjadi ovipositor  alat 
untuk meletakkan telur 
Kupu-kupu yaitu  hewan yang mengalami metamorfis sempurna  holometabolisme yaitu : proses perubahan fisik biologis hewan sesudah  
dilahirkan atau menetas baik berupa perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel dimulai dari telur kupu-kupu yang biasanya ada  di daun, menetas lalu  menjadi ulat  larva). ulat menjadi besar dan memanjang, ia akan berubah menjadi kepompong.  pupa /chrysalis lalu  kupu-kupu dewasa  imago   Di negara kita  juga dikenal sebagai negara dengan jenis spesies kupu - kupu terbanyak kedua sesudah  Brasil, sebab  di negara kita  dapat ditemukan 15% 
dari keseluruhan spesies kupu - kupu yang ada di dunia, dan 50% diantaranya yaitu  spesies endemik atau spesies yang cuma hanya  bisa ditemukan di 
negara kita . Keberadaan kupu - kupu yaitu  salah satu indikator kualitas area dari sebuah area , sebab  kelangsungan hidup kupu - kupu   
ditentukan oleh keadaan  area di sekitarnya. Kupu - kupu yaitu  serangga yang paling indah, dan paling sempurna dari segi metamorfosisnya 
oleh sebab  itu jenis serangga ini harus dilindungi keberadaanya agar keanekaragaman jenis yang ada di negara kita  dapat tetap terjaga. 

penggolongan  ilmiah dari kupu-kupu termasuk 
Kingdom Animalia, Phylum Arthopoda, Class Insecta, Ordo Lepidoptera, Sub Ordo Heteroneura dan Super Familly Rhopalocera. negara kita  memiliki 5 famili  kupu-kupu dari 15 famili yang ada di dunia . Kelima famili kupu-kupu itu  memiliki  ciri-ciri sebagai berikut  : 
1. Papilionidae : Famili Papilionidae dinamakan  juga sebagai kupu-kupu ekor burung wallet atau swallow tail ,ini disebab kan bentuk sayap depannya panjang dan runcing  mirip  ekor burung walet. Namun tidak seluruh jenis Papilionidae memiliki ciri seperti itu.  ukuran badan dari famili ini besar, warna menarik dan biasanya warna 
itu  menutupi seluruh tubuh, antena pendek, kuat dan kadang-kadang bersisik. Beberapa spesies sayap belakang memiliki  tornus yang menjulur ke dalam ekornya. 
Pieridae  : Famili Pieridae dinamakan  juga sebagai kupu-kupu ujung oranye, kupu-kupu putih, dan kupu belerang , Rentangan sayap antara 25-100mm, warna dasar putih atau  kuning dengan beberapa spesies diantaranya berpola dan penuh 
warna. Sebagian besar spesies dari famili ini yaitu  hama terutama  yang berwarna putih, dan hidup secara bergerombol. Telurnya  berbentuk seperti kumparan, larva mulus tanpa tonjolan dan pupanya 
berkembang dengan kepala di bawah,
     
. Nymphalidae : ciri-ciri dari famili ini  memiliki  rentangan sayap antara 25-130 mm dengan warna yang   bervariasi. Telur terdiri dari beberapa bentuk namun     sumbu horizontal melebihi sumbu vertikal. Larva biasanya  memiliki bulu  duri). bahwa tungkai-tungkai depan  menyusut dan tidak ada cakar dan cuma hanya  tungkai-tungkai tengah dan belakang yang dipakai untuk berjalan. 

Lycaenidae : rentangan sayap antara 15-80 mm, biasanya berwarna metalik biru atau ungu. Pada ekor  sayap belakang ada  bintik - bintik. Telur berbentuk pipih,  menonjol, atau berbintik - bintik, sedang  Larva berbentuk agak pipih dan berwarna hijau atau coklat, Pupa berukuran pendek dan 
kuat. Famili ini memiliki  200 spesies di seluruh dunia. 

Hespiridae :  jenis kupu-kupu yang termasuk ke dalam famili ini    memiliki ciri-ciri seperti 
ukuran tubuhnya sedang, bentang sayap 4-5 cm, berwarna coklat muda hingga  coklat tua dengan bercak-bercak putih pada. Jenis kupu-kupu yang termasuk ke dalam famili ini biasanya aktif menjelang malam atau pada waktu cahaya matahari masih remang-remang di pagi hari yang dinamakan  krepuskuler. Kupu-kupu dewasa memakan nektar bunga atau embun madu pada tumbuhan hutan, betinanya bertelur pada daun tumbuhan inang  contoh : pisang yang masih 
muda dan segar. Telur yang menetas memakan daun mulai dari bagian tepi. Larva biasanya menggulung daun dan memakan daun dari dalam. Ulat yang berpupasi di dalam gulungan daun inang 
sebelum menetas menjadi kupu dewasa.
   habitat yaitu  hasil interaksi dari beberapa komponen ,Komponen itu  meliputi komponen fisik yang terdiri dari air, tanah, topografi, dan iklim, dan  komponen biologis yang terdiri dari manusia, vegetasi, dan margasatwa. Habitat yaitu  suatu tempat yang dipakai  untuk makan, minum, berlindung, bermain, dan berkembangbiak 
Syarat - syarat habitat kupu - kupu  : ada  vegetasi sebagai sumber makanan, tempat berlindung,dan tempat berkembang biak.  Terjaminnya kualitas udara, bebas dari polusi udara.  Terjaminya pencahyaan alami dari matahari.  Terjaminya kualitas air.  
 
 Konservasi memiliki pengertian mengenai usaha  
memelihara apa yang kita punya, Theodore Roosevelt  1902  yaitu  orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Konservasi dalam pengertian sekarang, sering diterjemahkan sebagai pemanfaatan sumberdaya alam secara benar  , Konservasi  dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi 
dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedang  dari segi ekologi, konservasi 
yaitu  alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. 
 Konservasi yaitu  manajemen pemakaian  biosfer oleh manusia sehingga memberi  keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi yang akan datang Secara keseluruhan, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati  KSDAH yaitu  pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara benar  untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.   Konservasi yaitu  memakai  sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama ,Konservasi yaitu  alokasi sumberdaya alam antar waktu  generasi yang optimal secara sosial ,Konservasi yaitu  manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen yaitu  survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan .Ada 2 cara pendekatan di dalam kegiatan konservasi kupu - kupu yaitu :  Konservasi di dalam kawasan  konservasi in-situ dengan penekanan  konservasi  ekosistem  atau habitat alami kupu-kupu. Rusaknya habitat yaitu  hal yang amat merugikan dalam konservasi kupu-kupu. Makin meningkatnya aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam, memicu  berubahnya komposisi organisme di dalam 
ekosistem, yang pada gilirannya menjadi ancaman bagi kehidupan jenis  kupu-kupu. biasanya  kupu-kupu akan meninggalkan habitatnya yang 
sudah  berubah, bahkan dapat mati sebab  tidak dapat menemukan makanannya yang cocok. Pemeliharaan habitat kupu-kupu dengan cara 
memperbanyak jenis-jenis tumbuhan makanan ulat dan yang menghasilkan madu yaitu  langkah benar  untuk melindungi kupu-kupu dari kepunahan, Konservasi di luar kawasan  konservasi ex-situ dengan tekanan utama pada konservasi jenis. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara :
 - Penangkaran, yang bertujuan untuk menjaga dan 
menyelamatkan kupu-kupu dari kepunahan, dan  meningkatkan populasi dan kualitas kupu-kupu untuk menunjang kesejahteraan kita. 
Konsep penangkaran, yang juga yaitu  konsep kegiatan konservasi, dapat dijelaskan  melalui kegiatan : 
 Restorasi, yang bertujuan untuk mengembalikan jenis-jenis kupu-kupu yang sudah  hilang dari habitatnya.  Preservasi,  untuk melestarikan kupu-kupu dengan pemeliharaan dan perlindungan kupu-kupu dan ekosistemnya.  Pemungutan hasil, yang bertujuan untuk pemanenan kupu-kupu dari hasil penangkaran untuk perdagangan dan 
penambahan populasi di alam. 

- Peternakan kupu-kupu, yaitu pengelolaan yang memerlukan pengawetan tanah dan tumbuhan di atasnya untuk menjaga kelestarian kupu-kupu dan ekosisitemnya secara keseluruhan, dan  dapat memberi  insentif ekonomi. 
- Taman kupu-kupu, bertujuan untuk memanfaatkan daya tarik jenis kupu-kupu hasil penangkaran sebagai  obyek wisata yang 
memiliki nilai estetika dengan keindahan dan keanekaragaman jenisnya, untuk tujuan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagai obyek pengenalan jenis kupu-kupu di 
alam. faktor-faktor pada kegiatan penangkaran kupu-kupu  yaitu  antaralain : 
 Penyediaan sarana penangkaran kupu-kupu, berupa penangkaran  dengan luas yang optimal, sumber air untuk menunjang kehidupan kupu-kupu, dan perlindungan dari sinar matahari. 
 Penyediaan tumbuhan pakan larva/ulat, tumbuhan pelindung, dan tumbuhan sumber nektar bagi imago  kupu-kupu dewasa).  Teknik penangkaran, meliputi teknik penanganan pakan, pemeliharaan telur, pemeliharaan larva, pemeliharaan pre-pupa dan pupa, dan pemeliharan imago  kupu-kupu dewasa).  Teknik pengawetan kupu-kupu yang akan dibuat koleksi, meliputi .teknik membunuh, teknik pelemasan, teknik penataan.  Bahan kimia untuk membunuh serangga dipakai  untuk membunuh kupu - kupu terlebih dahulu, bahan kimia yang baik yaitu  etyl acetate.  Bahan kimia etyl acetate dibubuhkan pada kapas atau bahan yang memiliki daya serap lain di dalam sebuah botol bersama serangga yang akan diawetkan. Serangga akan menjadi lebih lunak walaupun ditinggal di dalam botol yang mengandung etyl acetate. Serangga yang berkulit keras  biasanya langsung di pin atau disemat, sedang  untuk serangga yang bertubuh lebih lembut seperti afid, anai - anai, boleh dibunuh dan  disimpan dalam alkohol 70%. Larva kupu - kupu atau rama - rama perlu disimpan dalam larutan KAAD, sehingga mengembang sepenuhnya  30 menit atau beberapa jam lalu  disimpan dalam alkohol 95%.  Dosis larutan KAAD : 
Kerosene   1 bagian 
Alkohol etyl 95%  10 bagian 
Asid asetik glacial   2 bagian 
Diaxane    1 bagian 
 Menyemat serangga  Pinning : Serangga yang berkulit keras dan besar boleh disemat dengan pin dari atas hingga menembus badanya. Serangga jenis Coleoptera  kumbang disemat hingga menembus sayap kanannya, lalat, lebah, rama - rama/kupu - kupu biasanya disemat hingga menembus bagian thorax dan pangkal sayapnya. Semua serangga harus disemat sejajar dengan permukaannya yaitu 1 inci dari atas ujung pin. Ini dapat ditentukan dengan memakai  blok - blok 
penyemat  pinnig block). Kupu - kupu biasanya diletakan di atas papan  spreading board yang dibuat dari bahan kayu ataupun polystyrene  dimana sayap kupu -kupu perlu diatur dan dikembangkan sehingga dapat kering sesuai dengan posisi yang diinginkan. Untuk serangga - serangga kecil dapat ditempelkan  mount ke atas kertas tebal  cardboard points dengan memakai  pin. Serangga itu  harus diletakan dalam posisi kepala yang berhadap - hadapan dan titik ujung segitiga card board itu  berada di sebelah kiri pin.  Mengeringkan serangga  : Serangga yang sudah  disemat perlu  dikeringkan sebelum disimpan ke dalam kotak - kotak serangga. Susun serangga - serangga yang sudah disemat di atas selembar polystyrene, lalu  masukan ke dalam pengering pada suhu 45°C, keringkan hingga beberapa hari. Serangga yang sudah disemat juga dapat dikeringkan di bawah sinar matahari namun  perlu diawasi dari semut - semut dan pengganggu lainya.
 Melabel    : Tiap - tiap serangga haruslah 
dilabel dengan nama tempat dan darimana serangga itu diambil bedan  keterangan dan juga nama pengawet yang dingunakan untuk serangga 
itu . Label - label yang diberikan sebaiknya kecil kurang lebih 5/8 inci pada pin dan  dilekatkan dekat dengan serangga/objeknya. Catatan 
tambahan seperti jenis tumbuhan dimana asal habitatnya sebaiknya juga dicantumkan dan dapat ditulis pada label yang lain dan dilekatkan kurang 
lebih 1/2 inci pada pin di bawah label yang terdahulu.  Menyimpan serangga  : Serangga yang sudah  dikeringkan dan diberi label perlu disimpan dalam kotak - kotak serangga yang khusus. 
Kotak - kotak itu sebaiknya dilapisi dengan gabus dan ditutup dengan kertas putih. Kotak itu juga harus kedap udara dan dapat mencegah 
serangga atau hewan perusak seperti semut, lipas, atau ngengat untuk masuk. Racun pembasmi ngengat  Naptelene juga perlu diberikan dalam 
gulungan kain tipis dan diletakan pada ujung bawah kotak. Sejenis larutan dapat dibuat sebgai perawatan dalam kotak - kotak serangga ini, dengan .cara disapukan dalam permukaan dalam kotak, lalu  dijemur hingga kering, cara pembuatannya yaitu  antaralain : 
Bahan  :    Dosis : 
Serbuk Napthelene    3lb  1360gr 
Kloroform     1lb 
Beechwood Creosolte             1lb 
Minyak petrol     4 ½ pts 
 Cara menyediakan   : Campurkan kloroform dengan 1 ½  lb serbuk nephtelene, aduk hingga merata dan tambahkan lagi 1 ½ lb 
serbuk nephtelene dan diikuti dengan penambahan beechwood creosolte. Aduk untuk melarutkan dan lalu  tambahkan petrol. Sesudah itu  sapukan pada kotak, keringkan kotak sehingga tinggal selapis serbuk halus nephtelene. 
 Melembutkan serangga  : Serangga yang sudah kering harus dilunakan dahulu sebelum disemat. Serangga yang sudah kering dapat disimpan dalam kotak yang kedap udara di atas sebuah kertas tebal 
ataupun kertas yang memiliki daya serap yang diletakan di atas pasir basah, beri sedikit  beberapa tetes asid karbolik pada pasir. Serangga - 
serangga akan menjadi lunak sesudah  24 hingga 48 jam.  kegiatan penangkaran atau konservasi kupu - kupu yaitu  : 
 Melestarikan populasi spesies kupu - kupu dari ancaman kerusakan alam  dan juga tindakan tidak bertanggungjawab manusia. Menjaga potensi 
kekayaan alam dari ancaman kepunahan.  Menjadi percontohan Penangkaran kupu - kupu sebagai usaha  pemberdayaan kita, yang dimasa depan  diharapkan dapat menjadi alternatif sumber mata pencaharian kita setempat dalam 
rangka pelestarian manfaat taman nasional.  
 Salah satu obyek wisata.   Sebagai sarana pendidikan.   Menarik minat masyrakat agar peduli dengan keberadaan kupu - kupu,  dan juga keberlangsungan alam sekitar mereka. 
Manfaat adanya penangkaran kupu - kupu : 
 Meningkatkan peran dan  kita akan tidakan pelestarian dan  penyelamatan satwa jenis kupu - kupu yang ada di negara kita .  memberi  alternatif penghasilan tambahan bagi kita melalui 
penangkaran kupu - kupu.  Menjadi contoh atau tolok ukur bagi area  lain di negara kita  yang belum memiliki fasilitas penangkaran kupu - kupu. 
 Di dalam kegiatan penangkaran atau konservasi diperlukan  peralatan  yang dapat mendukung kegiatan sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya  fasilitas konservasi, dalah  ini alat - alat yang diperlukan  dalam fasilitas 
konservasi kupu - kupu yaitu  : 
Termometer Ruangan.  Jaring untuk menangkap kupu-kupu.   Kuas kecil dan kuas besar.  Jarum pentul.  Kertas label.  Alat suntik.  Papan kayu. 
 Alkohol 70 %.  Plastik transparan dan Lem fox. 
 Tanaman jenis bunga.  Pohon.  Alat semprot. 
  Alat tulis kantor.  Bangunan penangkaran. 
 Cawan petri tempat penetasan telur.  Rak dan kotak tempat pembesaran larva.  Rak tempat pembesaran pupa. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Kata museum berasal dari bahasa Yunani yang berarti kuil atau rumah  peribadatan pada jaman Yunani klasik. Kuil itu  biasa difungsikan untuk 
memuja sembilan dewi lambang cabang ilmu dan kesenian yang ada di Yunani pada saat itu. Dewi - dewi itu yaitu  :  
Dewi Erato : Dewi yang menguasai puisi dan lirik. 
 Dewi Polyhimne : Dewi yang menguasai syair rindu.  Dewi Uranic : Dewi yang menguasai ilmu talak.  Dewi Calliops : Dewi yang menguasai syair pahlawan.  Dewi Cleo  : Dewi yang menguasai sejarah.  Dewi Euterpe : Dewi yang menguasai musik.  Dewi Melphorone : Dewi yang menguasai seni tragedi.  Dewi Thalic : Dewi yang menguasai seni komedi.  Dewi Terpsichore : Dewi yang menguasai seni rupa. 
 Selain itu museum juga berasal dari kata Muze, yaitu  nama dari putra Dewa Zeus, dewi utama dalam pantheon Yunani klasik yang dijadikan lambang pelengkap pemujaan manusia terhadap agama dan ritual yang ditujukan pada Dewa Zeus. 
Pengertian museum yang dipakai  sekarang yaitu  definisi yang sudah dirumuskan oleh  ICOM International Council of Museum yang yaitu  
lembaga museum internasional dibawah UNESCO, museum diartikan sebuah lembaga yang bersifat tetap dan tidak mencari keuntungan, melayani 
kita, terbuka untuk biasa , memperoleh dan merawat koleksi, menghubungkan dan memamerkan koleksi untuk tujuan studi, penelitian dan rekreasi dimana kita dapat melihat objek secara langsung sehingga dapat dipelajari dan diteliti secara baik dan benar secara dua dimensi maupun tiga dimensi. 
 
Tugas museum : 
memberi  bimbingan edukatif pada siswa dan kita.  Menerbitkan penelitian dan pengetahuan tentang benda - benda atau makhluk hidup yang penting bagi kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Mengumpulkan, merawat, dan mengawetkan benda - benda untuk koleksi. 
Memamerkan benda - benda koleksi dan  menjelaskan benda - benda itu  kepada pengunjung dengan berbagai cara, seperti : penerbitan buku, pembagian brosur, ceramah, seminar, diskusi, atau lomba yang  berkaitan  dengan museum. 



Fungsi - fungsi museum : 
Penyerahan hasil kebudayaan antar area  dan antar bangsa.  Pengenalan dan penghayatan kesenian.  Visualisasi warisan alam dan budaya. 
Tempat kita melihat cermin pertumbuhan manusia.  Mengumpulkan dan mengamankan warisan alam dan hasil budaya. . Dokumentasi dan penelitian ilmiah. Konservasi dan preparasi. 
 

 Benda koleksi yang ada di dalam museum dapat berusia ratusan bahkan ribuan tahun, oleh sebab  itu benda - benda itu perlu ditangani dengan cara 
khusus agar tidak rusak. Untuk menjaga keawetan dari benda - benda koleksi perlu penanganan khusus tergantung faktor penyeban kerusakan, seperti  : 
 

Faktor biologis juga dapat merusak 
keberadaan benda koleksi di dalam museum seperti binatang pengerat  tikus dan rayap dapat merusak benda - benda koleksi yang bersifat 
organik di dalam museum.  Faktor Mikroorganisme : Faktor pengganggu ini meliputi segala 
jenis jamur dan cendawan. Untuk mencegah kerusakan pada benda koleksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan 
cara menjaga kelembaban udara , Faktor yang tidak berkenaan dengan tempat, seperti kecelakaan/insiden, api, air, dan masalah keamanan museum. 
 Faktor iklim   : Meliputi kelembaban udara, dan keadaan   temperatur udara di dalam museum, standar yang sesuai untuk menjaga  keawetan benda - benda koleksi di dalam museum yaitu , kelembaban udara 45% - 60%, dan temperatur ruang 20°C - 40°C, jika lebih atau  kurang dari angka standar itu maka benda - benda koleksi akan rusak.  Faktor cahaya  : Meliputi cahaya alami, buatan, dan masalah  radiasi ultraviolet dan  kekuatan cahaya. Intensitas cahaya yang tinggi 
akan merusak benda koleksi yang bersifat organik. Intensitas cahaya  yang baik di dalam sebuah museum yaitu  50 - 150 lux.  Faktor polusi udara  : Polusi udara dapat memicu  .kerusakan, contoh  deposit pada kayu atau benda pamer lainya yang 
berbahan dasar kayu, deposit ini dapat memicu  perubahan bentuk pada benda koleksi. Untuk menghindarinya benda - benda koleksi harus 
dibersihkan secara berkala.  Serangga atau binatang ,
1. memamerkan  pameran  :
 Pendekatan Estetis, yaitu cara memamerkan  benda - benda koleksi dengan mengutamakan segi keindahan. sebab  itu penataan ruang pemeran ditunjang oleh latar belakang, pencahayaan, dan 
tata warna yang menarik   berguna. 
Pendekatan Intelektual, yaitu cara memamerkan  dan penempatan koleksi sehingga dapat mengungkapan dan  memberi  informasi ilmu pnegetahuan kepada pengunjung yang ditunjang 
dengan adanya foto - foto, label, gambar, sketsa, dan lain - lainya untuk memaparkan perjalanan penelitian dan prosesnya, dan juga  kemungkinan yang ada di masa yang akan datang. 

 Pendekatan Romantis Evokatif, yaitu cara memamerkan  dan penempatan koleksi tepat sesuai dengan keadaan  aslinya sehingga dapat mengungkapan suasana tertentu yang berkaitan  dengan koleksi yang dipamerkan. memamerkan  dengan metode ini dapat menarik minat pengunjung dan menumbuhkan komunikasi 
terhadap koleksi yang dipamerkan sebab  dapat membawa perasaan pengunjung pada suasana kehidupan yang berbeda sehingga menumbuhkan perasaan identifikasi terhadap area tertentu. memamerkan  dapat dilakukan dalam skala 
sebetulnya  ataupun miniatur 

2. Bentuk pameran  :
 Pameran tetap  : Pameran yang relatif tidak berubah - ubah, terutama dalam penentuan tema yang ada.  Pameran khusus/temporer : Pameran yang temanya berubah - ubah, dan  memerlukan  waktu yang relatif singkat. Pemilihan tema dapat dikaitkan dengan peristiwa, perayaan atau tema - tema lain yang bersifat khusus dan terkini. 
Pameran temporer ini bertujuan memberi  variasi agar kegiatan pameran yang ada di dalam museum tidak monoton. 


Syarat dan Jenis - jenis benda pameran 
 Obyek koleksi yaitu  sekumpulan benda -  benda bukti material manusia dan area sekitarnya yang berkaitan dengan suatu atau berbagai 
bidang atau berbagai cabang ilmu pengetahuan. Syarat -syarat sebuah benda dapat dijadikan koleksi di dalam museum : 
 memiliki  nilai budaya, sejarah, dan ilmiah. 
 Dapat diterangkan asal - usulnya secara wujud, tipe, gaya, fungsi, makna, dan  asal secara historis dan geografis.  Dapat dianggap sebagai suatu tanda peringatan suatu peristiwa sejarah/monumen. Dapat dianggap sebagai suatu dokumen, sebagai suatu bukti kenyataan, bukti kehadiran bagi penyelidikan ilmiah.  Benda asli atau realita, replika atau reproduksi yang sah menurut 
persyaratan permuseuman. Untuk jenis benda koleksi di museum dapat dijelaskan  antaralain : 
 Etnografika   : Benda budaya yang dibuat dan 
dipakai menurut tradisi setempat. 
 Diorama   : Gambaran tiga dimensi yang 
memeragakan alam sekitar, kebudayaan, dan sejarah yang penting. 
 Benda - benda grafika : Foto, peta, dan benda reproduksi yang dapat dijadikan dokumen. 
 Replika   : Benda reproduksi 
  Benda sejarah alam  : Benda asli yang berupa flora dan fauna, bebatuan, dan mineral. 
 Benda wawasan Nusantara : Benda asli atau replika yang mewakili sejarah alam budaya dari wilayah Nusantara. 
Numistika dan Heraldika : Numistika yaitu  setiap mata uang atau alat tukar yang pernah beredar, Heraldika yaitu  setiap benda yang berupa tanda jasa, lambang, dan tanda pangkat yang resmi. 
 Naskah   : Tulisan tangan yang menguraikan 
suatu peristiwa. 
 Buku/majalah antikuariat : Hasil penerbitan yang sudah langka. 
 Karya seni dan Senikria : Setiap hasil seni rupa dan senikria yang bernilai tinggi dalam ekspresi, gaya yang mewakili zamanya 
atau mengandung ciri - ciri tradisi setempat. 
  Prahistorika   : Benda budaya yang dibuat dalam 
kurun waktu sebelum manusia mengenal huruf/tulisan. 
 Arkeologika   : Benda budaya yang dibuat dalam 
kurun waktu sesudah  masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam 
 Historika   : Benda relic sejarah pada kurun 
waktu sejak masuknya bangsa - bangsa Eropa. 
 Keramik Asing  : Benda keramik yang berasal dari negeri asing. 
 Numistika dan Heraldika : Numistika yaitu  setiap mata uang atau alat tukar yang pernah beredar, Heraldika yaitu  setiap benda yang berupa tanda jasa, lambang, dan tanda pangkat yang resmi. 
 


Yang harus diperhatikan di dalam peletakan objek koleksi agar memperoleh kenyamanan dan kejelasan dalam menikmati objek koleksi : 
 Letak objek harus diperhitungkan sesuai dengan ukuran tubuh manusia dan perilaku manusia. Gerakan kepala yang wajar yaitu  30° ke atas, dan 40° kebawah dan kesamping.  Jarak pandang ke objek, jangan terlalu jauh atau terlalu dekat, 
jarak minimal yaitu  45 cm dari mata pengunjung dan paling jauh yaitu  1m dari mata pengunjung. 
 Peletakan secara In showcase  : Biasa dipakai  
untuk memamerkan benda - benda yang berukuran kecil dengan  memakai  material yang tembus pandang. 
  Persyaratan presentasi objek koleksi pada museum  : 
- Keamanan, keamanan museum harus memperoleh  perhatian yang serius, diusaha kan koleksi yang peka dihindarkan dari sentuhan 
pengunjung, dan bantuan dari bagian keamanan   diperlukan dalam mengawasi pengunjung. 
- Lalu lintas atau sirkulasi pengunjung,   diperlukan kedisiplinan dan pengaturan sirkulasi pengunjung yang akan menikmati objek koleksi. 
 -Tata pameran, meliputi segala penataan yang dimulai dengan menempatkan koleksi di dalam gedung. Untuk pameran ada  beberapa sistematika, di antaranya sistem periode, sistem disiplin ilmu, 
sistem regional, dan sistem benda sejenis.  
 -.Cahaya  lighting  baik cahaya alam ataupun buatan harus memenuhi  persyaratan ideal dari segi koleksi, keindahan, dan penerangan. Standar 
intensitas pencahayaan pada ruang pamer museum minimal 200 lux. Cahaya juga berguna sebagai pemberi aksen pada objek koleksi 
sehingga dapar menarik perhatian pengunjung untuk fokus mengamati objek koleksi. 
-.Label pada objek koleksi, harus padat, ringkas dan dapat dimengerti. Dilihat dari bentuk atau tempatnya harus indah dan jelas bagi seluruh 
  kita. 
- keadaan  udara, sirkulasi udara di dalam ruangan pameran harus memenuhi persyaratan yang baik, baik bagi koleksi maupun bagi pengunjung  suhu dalam ruang antara 27°C - 29°C sebab  akan 
mempengaruhi kosentrasi pengunjung dalam memperhatikan objek koleksi. 
-Peralatan audiovisual, untuk memperjelas objek yang akan dijelaskan dapat dipakai  sound system dan film. 
- Warna, memakai  warna - warna terang yang menarik pada area  sekitar objek koleksi agar menarik perhatian pengunjung museum, seperti 
warna kuning, merah, putih,  . 
-Ketinggian letak objek koleksi, tinggi minimal peletakan objek koleksi yaitu  75 cm dan maksimal 125 cm dari lantai agar pengunjung dapat 
melihat dan mengamati objek dengan baik. 

Butterfly House in St. Louis, America. 
Bangunan ini terletak di kota Saint. Louis, Amerika Serikat, bangunan ini didirikan oleh Sophia M. Sachs seroang pada tahun 1998, bangunan ini memiliki luas 8 Ha, dan menyimpan 100 jenis kupu - kupu dari jenis kupu - kupu yang  ada di dunia. Bangunan ini dipakai  sebagai sarana rekreasi dan juga pendidikan di kota Saint. Louis, sebab  bangunan ini dipakai  untuk meneliti  sekaligus sebagai tempat membudidayakan spesies kupu - kupu. Di dalam bangunan ini ada  fasilitas berupa taman kupu - kupu,  miniatur air terjun, danau mini, berbagai macam jenis bunga, dan tanaman, dan 
juga fasilitas penelitian kupu - kupu. Pada bangunan ini tidak ada  fasilitas  display koleksi kupu - kupu yang diawetkan, sebab  semua kupu - kupu yang ada di dalam bangunan ini dalam keadaan hidup dan pengunjung dapat berinteraksi langsung. 
   

 fasilitas Butterfly House/ Taman Kupu - kupu memiliki persyaratan dan fasilitas yang harus dimiliki yaitu : 
-Luasan  : Fasilitas/ bangunan Butterfly House harus  memiliki luasan minimal 1 Ha, disebab kan untuk menyediakan tempat hidup atau habitat dari kupu - kupu agar dapat berkembang  dengan baik. 
-Letak  : Berada pada area  yang jauh dari kepadatan perkotaan sebab  jika berada di tengah kota yang padat akan merusak habitat atau area tempat hidup dari kupu - kupu. 
- Fasilitas utama : Fasilitas utama berupa taman terbuka sebagai tempat hidup kupu - kupu yang ditanami dengan jenis - jenis bunga, 
tanaman semak - semak, dan juga pepohonan. Selain itu juga diperlukan adanya kolam atau air untuk menjaga kelembaban keadaan  udara habitat kupu - kupu di dalam fasilitas Butterfly House. Selain taman terbuka juga sarana konservasi juga harus disediakan untuk menjaga kelangsungan hidup kupu - kupu. 
- Fasilitas lain : Fasilitas pendukung yang bisa ditambahkan antara lain cafeteria, penjualan souvenir, dan juga kantor pengelola. 
Design Issue   : 
 Di negara kita  belum ada fasilitas Butterfly House yang mewadahi kegiatan keonservasi, rekreasi, dan edukasi secara bersama - sama.  ini akan 
diwujudkan dalam bangunan Butterfly House di Yogyakarta.  Jumlah sarana konservasi kupu - kupu yang belum banyak di negara kita , 
cuma hanya  3 sarana yang memiliki ijin resmi seiring semakin menurunya keadaan  area dan keadaan  alam.  Tidak terawatnya fasilitas konservasi kupu - kupu yang ada di negara kita  
sebab  tidak dikelola dengan baik. Baik secara managemen pengelolaan fasilitas yang bergantung pada perhatian dari pemerintah yang tidak 
sadar akan pentingnya menjaga fasilitas konservasi kupu - kupu sebagai salah satu usaha  menjaga kekayaan alam negara kita . 
 diperlukan nya fasilitas konservasi sekaligus mendukung kegiatan rekreasi dan edukasi untuk menarik minat belajar dan menyadarkan 
kita akan pentingnya menjaga keadaan  area dan menjaga kekayaan alam yang dimiliki negara kita . 
Bali Butterfly Park,  Jl. Batukaru, Sandan Wanasari, Bali,  ).  Fasilitas Bali Butterfly Park di Kabupaten Tabanan, Bali.  Fasilitas ini berdiri sejak tahun 1996, dan dikelola oleh P.T. Kupu - kupu Taman Lestari, fasilitas ini memiliki luasan 1 Ha dengan netting area   Ruangan yang tertutup Jaring 3700 M3. Untuk melepaskan kupu-2 yang minimum 3500 
ekor per bulan, dan terdiri dari berjenis - jenis kupu- kupu dari seluruh negara kita . Setiap hari dilepas ratusan ekor kupu-kupu yang beraneka warna, salah satu diantaranya yang paling terkenal di dunia ialah: kupu-kupu Sayap Burung Sorga 
 Omithoptera Paradisea Priamus dan berbagai jenis dari seluruh nusantara.  Di dalam fasilitas ini menyimpan 600 ekor kupu - kupu dari 80 spesies 
kupu - kupu asli negara kita . Selain dimanfaatkan sebagai objek wisata fasilitas ini juga dimanfaatkan sebagai sarana konservasi untuk melindungi spesies kupu - kupu yang ada di negara kita . Di dalam fasilitas ini mewadahi kegiatan wisata 
berupa interaksi langsung dengan kupu - kupu, pameran/display jenis - jenis kupu - kupu yang sudah diawetkan, dan juga kegiatan tour mengelilingi taman kupu - kupu ini, dan juga untuk kegiatan konservasi kupu - kupu. Pengunjung 
objek wisata bervariasi baik lokal atau mancanegara, pelajar, peneliti, atau cuma hanya  
pengunjung biasa yang sekedar ingin melihat koleksi kupu - kupu yang ada di fasilitas ini. 
 Taman Kupu - kupu Cihajuang, Bandung. 
   Fasilitas ini terletak di Jalan Raya Cihanjuang Km 3,3 No 58, Desa Cibaligo, Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Lokasi ini baru 
dibuka pada 29 Januari lalu. Meski terbilang baru, namun taman ini cukup menarik perhatian kita. Tempatnya masih asri dan hijau, ditambah penataan tempat yang begitu apik. Luas keseluruhan area Taman Kupu-kupu ini  mencapai 1,7 Ha. Ada sekitar 300 kupu-kupu dari 35 jenis yang ditangkarkan setiap harinya di tempat ini. Mereka terbang dalam sebuah di taman terbuka 
seluas 1.800 meter persegi yang dilapisi pagar dan jaring. Pengunjung yang masuk ke taman kupu-kupu akan ditemani oleh pemandu yang akan menjelaskan apa saja yang ingin diketahui seputar Taman Kupu-kupu dan kupu-kupu itu sendiri. Taman Kupu-kupu dibuka setiap hari dari 
pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB. Namun biasanya pada hari Senin hingga jumat, taman ini dipakai  untuk waktu kunjungan sekolah meski tetap membuka untuk biasa . Jika ingin mencari souvenir, ada toko aksesoris yang menjual berbagai pernak-pernik serba kupu-kupu. Atau bila merasa lapar, ada tempat makan di seberang taman yang bisa dikunjungi. Ada sekitar 16 meja 
bertenda yang bisa dipakai  untuk duduk-duduk atau makan. 
   
 
 
Perjuangan manusia melawan gangguan hama  Artropoda pengganggu sudah dimulai semenjak ia tercipta di muka bumi ini.  Sebagian hama menyerang manusia dan hewan ternak baik secara langsung dengan menghisap darahnya, maupun tidak langsung  sebagai penular berbagai jenis penyakit atau  sebagai pengganggu dengan 
caranya  nimbrung  di tempat peternakan sehingga memicu  gangguan fisik maupun psikis pada ternak dan orang yang di sekitarnya. area peternakan yang biasanya  berupa suatu kompleks bangunan kandang yang sering berdekatan dengan tempat tinggal manusia berikut berbagai fasilitas yang berkaitan  dengan berbagai  hajat hidupnya, termasuk juga jalan, selokan, berikut tanaman pekarangan dan hewan-hewan peliharaan lainnya, 
yaitu  sebuah ekosistem tersendiri yang unik.  area itu seringkali faktanya  banyak dimanfaatkan oleh hama pengganggu sebagai habitat, tempat istirahat dan  tempat mencari makan.  Berbagai jenis hama itu  hidup atau berada di area peternakan, yang keberadaannya dapat yaitu  gangguan atau bahkan bahaya bagi para hewan ternak dan juga orang-orang di sekitarnya. Hama pengganggu peternakan yang berasal dari gerombol Arthropoda dikenal 
dengan istilah Ektoparasit, sebab  hidupnya di luar tubuh inangnya  hewan atau manusia). Ektoparasit ini ada  yang bersifat obligat dan fakultatif. Yang bersifat obligat artinya seluruh stadiumnya, contohnya, kutu penghisap  Anoplura  
menghabiskan seluruh waktunya pada bulu dan rambut. gerombol yang bersifat fakultatif artinya ektoparasit itu menghabiskan waktunya sebagian besar di luar inangnya. Mereka datang mengganggu inang cuma hanya  pada saat makan atau menghisap darah ketika diperlukannya. Contohnya, kutu busuk  Hemiptera: Cimicidae  datang pada saat memerlukan  darah, sesudah  itu bersembunyi di tempat-tempat gelap atau 
celah-celah yang terlindung, jauh dari inangnya. Demikian juga yang dilakukan oleh berbagai jenis serangga penghisap darah dari Ordo Diptera, khususnya famili Culicidae  nyamuk, agas, mrutu, lalat punuk  Tabanidae  lalat pitak, lalat menjangan  lalat kandang  Stomoxys calcitrans  dan lalat kerbau  Haematobia exigua).  Ektoparasit yang banyak ditemukan  di peternakan negarakita  antara lain yaitu  berbagai jenis kutu  Phthiraptera  kutu busuk  Hemiptera  kutu franki  Coleoptera  
lalat  Muscidae  nyamuk  Culicidae  kecoa  Dyctioptera  pinjal  Siphonaptera).  tungau  Parasitiformes  dan caplak  Acariformes  Peranan ektoparasit dalam kehidupan hewan maupun manusia   merugikan sebab  dengan adanya 
kegelisahan itu dapat memicunya lupa makan, sehingga dapat menurunkan status gizi, produksi daging atau telur secara drastis.   beberapa jenis hama yang biasa  ditemukan  pada area peternakan antara lain berbagai jenis lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak dan tungau. 

yang berada di sekitar kandang ayam yaitu  
lalat rumah Musca domestica dan  lalat  hijau Chrysomya megacephala, dan di kandang sapi biasanya  lalat kandang Stomoxys calcitrans. Lalat ini berkembang biak pada habitat di tumpukan kotoran, sampah yang sudah  membusuk 
dan penuh dengan bakteri dan organisme patogen lainnya. Populasi lalat yang tinggi atau melimpah dapat mengganggu ketentraman hewan dan manusia sebab  memicu ketidak nyamanan sekitar dan dapat menularkan berbagai jenis penyakit gangguan pencernaan akibat berbagai jenis bakteri yang ditularkannya.  Semua lalat mengalami metamorfosis sempurna dalam perkembangannya. 
Telurnya diletakkan dalam medium yang dapat menjadi tempat perindukan larva. Larva seringkali makan dengan rakus. biasanya  larva lalat mengalami 4 kali molting selama hidupnya. Periode makan ini bisa berlangsung beberapa hari atau minggu, tergantung suhu, kualitas makan, jenis lalat dan faktor lain. sesudah  itu berubah menjadi pupa. Kebanyakan larva yang bersifat terestrial ini cenderung meninggalkan medium larva menuju tempat yang lebih kering untuk pupasi. Stadium pupa bisa beberapa hari, minggu atau bulan. Lalat dewasa muncul, lalu  terbang, 
mencari pasangan untuk kawin, dan yang betina sesudah  itu akan bertelur.  Populasi lalat meningkat tergantung musim dan keadaan  iklim, dan tersedianya tempat perindukan yang cocok. Suhu area, kelembaban udara dan curah hujan 
yaitu  komponen cuaca  yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas makhluk hidup di alam. Larva lalat amat rentan terhadap kelembaban udara, suhu  udara yang  menyimpang dan curah hujan yang berlebihan.   Di area  tropika, lalat rumah memerlukan  waktu 8-10 hari pada suhu 30 0C 
dalam satu siklus hidupnya, dari telur, larva, pupa dan dewasa. Lalat kandang Stomoxys calsitrans siklus hidup berkisar 3-5 minggu pada keadaan  optimal. Lalat ini menghisap darah hewan dan cenderung tetap di luar rumah di tempat yang terpapar sinar matahari.   Di negarakita , lalat hijau yang biasa  di area  peternakan dan permukiman 
yaitu  Chrysomyia megacephala., dan jenis lalat hijau di ternak yang digembalakan di 
padang rumput yaitu  Chrysomyia bezziana.  
 
 
Agas atau Mrutu  biting midges 
 Agas termasuk Famili Ceratopogonidae, dengan 4 
genus di antaranya menyerang hewan berdarah panas lainnya dan manusia. Keempat genus itu  yaitu  Culicoides, Forcipomyia  subgenus Lasiohelea  Austroconops dan Leptoconops, walau  demikian Culicoides yaitu  yang paling 
mendapat perhatian utama. Di negarakita  tercatat sebanyak 100 spesies Culicoides tersebar di 19 area  propinsi di negarakita . Spesies yang biasa  ditemukan  antara lain yaitu  Culicoides fulvus, C. 
peregrinus, C. orientalis, C. oxystoma, C. sumatrae, C. guttifer, C. huffi, C. palpifer, dan C. parahumeralis  Culicoides dewasa berukuran   kecil  1.5-5.0 mm  toraks sedikit bongkok dan menonjol ke atas kepala. Sayapnya  sempit dengan sedikit venasi tanpa sisik-sisik sayap  scales  bening dan berambut halus, pada beberapa spesies berbintik-bintik  bertotol-totol). Ketika istirahat sayap terlipat di atas abdomen. Antenanya panjang  terdiri atas 14 segmen sedang  palpi terdiri atas 5 segmen. Bagian dorsal toraks  ada  liang humerus  humeral pits). Telurnya berukuran 350-450 um, berbentuk 
lonjong diletakkan satu persatu. Larvanya berbentuk seperti cacing berwarna putih,  memiliki  kepala, dan toraks yang terdiri dari tiga ruas, dan  abdomen dengan 9  ruas. Pupanya berukuran 2-4 mm, berbentuk khas, lonjong dengan sepasang corong  pernafasan di area  toraks.  Culicoides betina mengigit dan menyerang hewan pada waktu senja hari dan  malam hari yang tenang, tanpa angin. Pada siang hari lalat berkerumun di dekat kolam  dan rawa-rawa, dan  tanah yang lembab tempat berkembang biak yang disukainya. 
Culicoides mengalami metamorfosis sempurna, yaitu dari telur, larva, pupa dan  dewasa. Habitat telur dan larva bersifat akuatik atau semiakuatik. Telur diletakkan  pada tanaman atau bahan tumbuh-tumbuhan dalam air dangkal contoh  tepi kolam  dan lubang-lubang pohon, bahan-bahan yang sudah  membusuk seperti batang pepaya, 
pangkal batang pisang, dan bahkan pada lubang tempat kotoran sapi. Dalam waktu  kira-kira tiga hari lalu  telur menetas menjadi larva yang halus, panjang dan  berputar berbelit masuk ke dalam dasar lumpur, tempat ia makan sisa tumbuhan 
dengan mandibulanya yang bergerigi. Periode larva ini berlangsung selama 1-12 bulan,  sesudah  itu berubah menjadi pupa. Lalat dewasa keluar dari pupa dalam waktu 3  hingga  5 hari. cuma hanya  lalat betina yang mengisap darah  0.139-0,410 mikroliter   sedang yang jantan menghisap cairan tumbuh-tumbuhan.  Peranan Culicoides dalam dunia kesehatan yaitu  sebagai penghisap darah 
yang   mengganggu dan juga sebagai vektor penular Leucocytozoonosis pada ternak unggas.  
 
Caplak Keras  Hard Tick 
 Caplak Keras termasuk Kelas Arachnida, Famili 
Ixodidae. Tubuh caplak keras bentuknya bulat telur dan memiliki  kulit  integumen yang liat dan memiliki  4 pasang kaki.. Bagian dorsal caplak ini memiliki  skutum atau perisai yang menutupi seluruh bidang dorsal tubuh pada caplak jantan, sedang  pada yang betina skutum cuma hanya  
menutupi sepertiga bagian tubuh anterior tubuh. Oleh sebab  itu tubuh caplak betina dapat berkembang lebih besar dari pada yang jantan sesudah  menghisap darah. Matanya baik pada yang jantan maupun betina terletak pada sisi 
lateral skutum.  Caplak keras sering ditemukan pada hewan-hewan domestik seperti sapi, 
kerbau, kuda, domba, kambing, anjing, kucing, dan unggas di berbagai wilayah di negarakita . Jenis-jenis itu  yaitu  Amblyomma testudinarium, Boophilus  microplus, Haemaphysalis bispinosa, H. cornigera, H. hystricis, H. papuana, H.  wellingtoni, Rhipicephalus haemaphysaloides, R. sanguineus, dan Dermacentor  auratus.   Daur hidupnya diawali dari telur yang diletakkan induknya di tanah. Caplak 
dewasa sesudah  kawin akan menghisap darah hingga  kenyang, lalu jatuh ke tanah dan  disinilah ia bertelur. Larva yang baru menetas segera akan mencari inangnya dengan  pertolongan benda-benda sekitarnya dan  bantuan alat olfaktoriusnya. sesudah   memperoleh  inangnya, ia akan menghisap darah inang hingga kenyang  enggorged  lalu akan jatuh ke tanah atau tetap tinggal pada tubuh inang itu  dan segera 
berganti kulit  molting menjadi nimfa. Nimfa menghisap darah kembali, sesudah   kenyang akan jatuh ke tanah dan molting menjadi caplak dewasa. Satu siklus daur  hidup berkisar antara 6 minggu hingga  tiga tahun. Yang dewasa dapat bertelur sekitar 100 - 18.000 butir/caplak.  Caplak   tahan terhadap perubahan fisik contoh  terendam air, 
kekeringan atau ketidakadaan makanan dalam waktu berbulan-bulan. berdasar  jumlah inang yang diperlukan caplak dalam melengkapi satu siklus daur hidupnya dikenal istilah caplak berumah satu, berumah dua dan berumah tiga.  
Caplak berumah satu yaitu semua stadiumnya  larva, nimfa dan  dewasa tinggal dalam satu inang yang sama, begitu pula proses pergantian kulit  molting dan perkawinan. sesudah  caplak dewasa kenyang darah barulah ia menjatuhkan diri dan 
bertelur di tanah, contohnya caplak sapi Boophilus microplus.  Caplak berumah dua yaitu larva dan nimfa tinggal dalam satu inang sedang  dewasa tinggal dalam inang yang lain, jadi dalam melengkapi siklus hidupnya caplak memerlukan dua inang. Contohnya Haemaphysalis. 
Caplak berumah tiga yaitu setiap stadium larva, nimfa dan dewasa masing-masing memerlukan inang yang berbeda. Larva berada pada inang pertama hingga  kenyang menghisap darah, sesudah  jatuh dan berganti kulit menjadi nimfa segera mencari inang kedua. Nimfa yang kenyang darah akan menjatuhkan diri dan berkembang menjadi caplak dewasa. Caplak dewasa makan dan kawin pada inang ketiga. Contohnya Amblyomma. 
 Selain sebagai pengganggu, caplak juga yaitu  penghisap darah yang ganas sehingga inang yang terserang menjadi anemia dan teriritasi. Garukan yang hebat dapat memicu  infeksi sekunder oleh bakteri. Beberapa jenis caplak keras berperan sebagai vektor berbagai penyakit, beberapa jenis caplak ini juga menghasilkan toksin  ixovotoxin yang mempengaruhi susunan syaraf pusat dan 
neuromuscular junction sehingga memicu  kelumpuhan  tick paralysis).  Caplak dapat menularkan penyakit melalui dua cara yaitu secara transtadial dan trasovarial. Secara transtadial artinya setiap stadium caplak baik larva, nimfa 
maupun dewasa mampu menjadi penular patogen, sedang  secara transovarial artinya caplak dewasa betina yang terinfeksi patogen akan dapat menularkannya pada generasi berikutnya melalui sel-sel telur. 

 
Caplak Lunak  Soft tick 
 Caplak lunak termasuk kedalam Ordo Parasitiformes, Famili Argasidae Jenis yang paling banyak ditemukan  yaitu  Argas persicus dan A. robertsi. Caplak lunak ini tersebar di Eropa, Asia dan beberapa negara di Afrika. Argas persicus dan 
A. robertsi yaitu  ektoparasit ayam, kalkun, burung 
merpati, angsa, burung kenari, burung unta dan juga dapat menggigit manusia.  Argas robertsi yaitu  jenis caplak lunak yang banyak ditemukan  pada ayam di negarakita . Caplak ini yang dewasa 
berukuran 4-10 x 2.5-6 mm dan bentuknya oval, bagian depan lebih sempit dibandingkan   posterior. Bagian pinggiran tubuhnya tajam. Caplak kenyang darah memiliki  warna kebiru-biruan, sedang yang belum makan darah berwarna coklat kekuningan dan saluran usus yang berwarna hitam tampak dari luar. Seperti halnya Argasidae yang lain, perbedaan jantan dan betina caplak ini sedikit sekali. Perbedaan kelamin cuma hanya  bisa dilihat pada bentuk lubang genital yang letaknya di bagian anterior permukaan ventral yaitu yang jantan lebih besar dibandingkan  yang betina.  Larva caplak lunak ini bentuknya bulat dan akan menjadi gendut bila kenyang darah, demikian pula halnya nimfa dan yang dewasanya. Berbeda dengan Ixodidae, 
caplak lunak cuma hanya  menyerang inangnya bila menghisap darah. Argasidae yaitu  caplak yang senang hidup di sarang inangnya. Caplak lunak ini yang betina bertelur di celah-celah kandang ayam, liang-liang tanah, retakan-retakan bangunan atau di bawah celah-celah pohon yang terlindung. Bentuk telurnya kecil, bulat, coklat dan diletakkan 
dalam gerombol yang terdiri atas 20-200 butir. Larva menetas sesudah  3 minggu atau lebih. Larva akan mencari inangnya sendiri, seringkali menempel pada sayap dan kenyang darah dalam waktu 7 hari. Stadia nimfa pada Argasidae berganti kulit beberapa kali, bisa 8 kali maksimal. Argas robertsi memiliki dua tahap nimfa yang masing-masing perlu waktu dua minggu dan kenyang darah. Nimfa dan dewasa bersembunyi di tempat terlindung dan akan menyerang inangnya pada malam hari, makan darah selama kira-kira dua jam. Yang dewasa makan sebulan sekali atau lebih, 
dan yang betina akan bertelur setiap sesudah  makan. Larva dapat hidup tanpa makan selama kira-kira tiga bulan. Nimfa dan dewasa dapat bertahan tanpa makan selama kira-kira lima tahun. 
 Caplak ini   mengganggu inangnya sehingga ia tidak dapat tidur atau istirahat sepanjang malam. Infestasi caplak yang tinggi dapat memicu  anemia, 
penurunan produksi telur dan daging.  

Kutu  Lice 
Kutu yaitu  serangga ektoparasit obligat sebab  
seluruh hidupnya  berada pada dan tergantung pada tubuh inangnya. Oleh sebab  itu secara morfologi kutu ini sudah  beradaptasi dengan cara hidupnya, contoh  dengan tidak memiliki sayap, sebagian besar tidak bermata, bentuk tubuh yang 
pipih dorsoventral, bagian  mulut disesuaikan untuk menusuk-isap atau untuk mengunyah,  dan memiliki enam tungkai atau kaki yang kokoh dengan kuku yang besar pada ujung tarsus yang 
bersama dengan tonjolan tibia berguna untuk merayap dan memegangi bulu atau rambut inangnya. Kebanyakan ahli Amerika menempatkan kutu dalam dua ordo yaitu Anoplura dan 
Mallophaga, sedang  ahli-ahli dari Inggris, Jerman dan Australia menempatkan dalam satu ordo tunggal yaitu Phthiraptera dengan sub ordo Anoplura  kutu penghisap  Mallophaga  kutu penggigit dan Rhynchophthirina  kutu gajah).   
Secara biasa  jenis-jenis kutu yang banyak menyerang hewan di negarakita  yaitu  Menopon gallinae, Menacanthus stramineus, Cuclotogaster heterographus, Goniocotes dissimilis, Goniodes gigas, dan Lipeurus caponis pada ayam; Columbicola columbae pada burung merpati dang unggas liar lainnya; Heterodoxus   longitarsus dan 
Trichodectes canis pada anjing; Felicola subrostratus pada anjing; Damalinia ovis, D. 
caprae, Linognathus ovillus, dan L. stenopsis pada domba dan kambing; Haematopinus  eurysternus dan H. tuberculatus pada sapi dan kerbau; dan Haematomyzus elephantis pada gajah. 
 mengenai  jenis-jenis kutu yang menyerang manusia terdiri atas tiga subspesies  yaitu Pediculus humanus capitis  kutu kepala  P. humanus  corporis  kutu badan dan  Phthirus pubis  kutu kemaluan). Kutu kepala dan badan ternyata yaitu  varietas  dari satu spesies. Keduanya dapat melakukan perkawinan  interbreeding  
keturunannya fertil dan perbedaan morfologinya juga sedikit.  Kutu mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulai dari telur, nimfa instar 
pertama hingga  ketiga lalu dewasa. Seluruh tahap perkembangannya secara biasa   berada pada inangnya. Telurnya berukuran 1-2 mm, berbentuk oval, berwarna putih  dan pada beberapa jenis permukaan telur bercorak-corak dan dilengkapi dengan  operkulum. Telur kutu dinamakan  nits  lingsa, Jawa  yang direkatkan pada bulu  rambut 
inangnya dengan  semacam zat semen pada bagian ujung dasar telur. Jumlah telur  yang dihasilkan oleh seekor induk kutu mencapai 10-300 butir selama hidupnya. Telur  menetas menjadi nimfa  kutu muda)sesudah  5-18 hari tergantung jenis kutu. Warna  nimfa dan kutu dewasa keputih-putihan, dan makin tua usia nya makin berwarna  gelap. Kutu dewasa bisa hidup 10 hari hingga beberapa bulan. 
 
Kutu Frengki  lesser mealworms 
 Alphitobius diaperinus atau lebih dikenal oleh 
praktisi sebagai kutu frenki tergolong ordo Coleoptera  dengan ciri biasa  sayap depan tebal sebagai pelindung  sayap belakang  elitron  dan dalam keadaan istirahat,  bertemu pada satu garis lurus ke mediodorsal. Pasangan  sayap belakang bening, dan dilipat di bawah elitra.  Bagian-bagian mulutnya disesuaikan untuk menggigit.  Serangga ini mengalami metamorfosis sempurna.   Kutu ini dapat mejadi hama pada peternakan ayam, banyak ditemukan di manure,  gudang pakan, makanan ayam  secara bergerombol dalam jumlah banyak. Frengki ini  memakan tepung, beras, kedelai, dan kacang-kacangan yang lembab dan sudah  
berjamur yang banyak ada  di sekitar peternakan ayam..   Kutu Alphitobius diaperinus meletakkan telurnya di litter pada alas atau kolong  kandang, gudang pakan.Telur berukuran 1.5 mm berwarna krem keputihan, diletakkan  pada celah dan retakan di dalam manure atau litter dan akan menetas dalam waktu 3 hingga  6 hari menjadi larva. Larva beruas-ruas dan memiliki  tiga pasang kaki. Larva 
ini berwarna kuning hingga  coklat. Larva akan menembus kayu-kayu kandang, panel,  dinding dan bahkan selubung kabel, bahkan bisa berpindah ke bangunan yang ada di  sekitarnya. Ketika berada di dalam kerangka kayu ini, larva banyak memicu   kerusakan . sesudah  itu larva berubah menjadi pupa. Stadium pupa berlangsung 3-10 hari dan berubah menjadi dewasa. Frengki dewasa bisa hidup selama 3 bulan hingga  satu tahun. Secara biasa  daur hidup ini   tergantung pada suhu, waktu yang diperlukan untuk perkembangan dari telur hingga menjadi dewasa menjadi singkat dengan meningkatnya suhu. Frengki tidak akan terlihat dalam jumlah banyak  hingga  manure mulai menumpuk paling tida 20-24 minggu. 
 
Pinjal  Flea  
Serangga ektoparasit ini bersifat semiobligat atau 
temporer, sebab  tidak seluruh siklus hidupnya berada  pada tubuh inangnya. cuma hanya  tahap dewasa yang  menghisap darah, oleh sebab  itu sering dikatakan  sebagai ektoparasit penghisap darah yang eksklusif.  Tubuhnya berbentuk pipih bilateral dan memiliki  kaki-kaki yang panjang terutama kaki belakang. Pinjal tidak memiliki sayap,  ini yaitu  bentuk adaptasi untuk  tinggal dan menghisap darah di antara bulu-bulu inangnya. hingga  saat ini diketahui  ada  sekitar 2500 jenis pinjal dari 239 genera. Dari jumlah ini 94% di antaranya  menyerang mamalia sedang  sisanya yaitu  parasit pada burung.   Ordo Siphonaptera terdiri atas beberapa famili, namun  yang terpenting sebagai ektoparasit yaitu  famili Pulicidae. Dari famili ini, ada  beberapa genus yang 
penting yaitu Tunga  pinjal chigoe)Ctenocephalides  pinjal kucing dan anjing   Echidnophaga  pinjal ayam  Pulex  pinjal manusia dan Xenopsylla  pinjal tikus).  mengenai  jenis-jenis yang sering ditemukan  sebagai ektoparasit utama dan memicu   masalah di negarakita  yaitu  Pulex irritans, Ctenocephalides felis, C. canis, dan 
Xenopsylla cheopis. 
Pinjal mengalami metamorfosis sempurna, yang didahului dengan telur, larva, pupa lalu  dewasa.  Pinjal betina akan meninggalkan inangnya untuk meletakkan telurnya pada tempat-tempat yang dekat dengan inangnya, seperti sarang tikus, celah-
celah lantai atau karpet, di antara debu dan kotoran organik, atau kadang-kadang di antara bulu-bulu inangnya. Telurnya menetas dalam waktu 2-24 hari tergantung jenis pinjal dan keadaan  area. Larva pinjal   aktif, makan berbagai jenis bahan organik di sekitarnya termasuk feses inangnya. Larvanya  terdiri atas 3-4 instar  mengalami  2-3 kali pergantian kulit instar dengan waktu berkisar antara 10-21 hari. Larva instar terakhir  bisa mencapai panjang 4-10 mm, sesudah  itu berubah menjadi pupa yang terbungkus kokon. keadaan  pupa yang berada dalam kokon seperti itu 
yaitu  usaha  perlindungan terhadap sekelilingnya. Tahap dewasa akan keluar 7-14 hari sesudah  terbentunya pupa. Lamanya siklus hidup pinjal  dari telur hingga dewasa berkisar antara 2-3 minggu pada keadaan  area yang baik. Pinjal dewasa akan menghindari cahaya, dan akan tinggal di antara rambut-rambut inang, pada pakaian 
atau tempat tidur manusia. Baik pinjal betina maupun yang jantan keduanya  menghisap darah beberapa kali pada siang atau malam hari.  Gangguan utama yang ditimbulkan oleh pinjal yaitu  gigitannya yang mengiritasi kulit dan cukup 
mengganggu.  Selain itu dalam dunia kesehatan, pinjal tikus Xenopsylla cheopis berperan sebagai vektor  penyakit pes  sampar  yang dipicu  oleh Yersinia pestis dan Ricketssia typhi. Pinjal anjing dan kucing, Ctenocephalides canis dan C. felis  berperan sebagai inang antara cacing pita Dipylidium caninum dan Hymenolepis 
diminuta. Pinjal C. canis dan C. felis juga yaitu  inang antara cacing filaria Dipetalonema reconditum. mengenai  pinjal chigoe, Tunga penetrans betina dapat bersarang pada kulit manusia atau babi, terutama pada ujung-ujung jari kaki atau di bawah kukunya dan memicu  pembengkakan berupa nodul-nodul abses yang 
menyakitkan . 
 Nyamuk 
Nyamuk tersebar luas di seluruh dunia mulai dari 
area  kutub hingga  ke area  tropika, dapat ditemukan  pada ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut hingga  pada  kedalaman 1.500 meter di bawah permukaan tanah di area  
pertambangan. Nyamuk termasuk ke dalam odo Diptera, famili Culicidae, dengan 3 subfamili yaitu Toxorhynchitinae  Toxorhynchites  Culicinae  Aedes  Culex, Mansonia, Armigeres, dan Anophelinae  Anopheles). Nyamuk di negarakita   terdiri atas  45 spesies, diantaranya 8 spesies Anopheles, 12 Aedes, 8 Culex, 8 Mansonia, sedang  sisanya tidak termasuk begitu mengganggu Beberapa contoh jenis nyamuk yang ada  di negarakita  yaitu   nyamuk malaria seperti Anopheles aconitus, An. sundaicus, An. maculatus, An. vagus, An kochi, dan An. barbirostris; nyamuk demam berdarah seperti Aedes aegypti dan 
Ae.albopictus; nyamuk rumah seperti Culex quinquefasciatus, nyamuk rawa-rawa  seperti Mansonia uniformes, nyamuk kebun, Armigeres subalbatus dan nyamuk gajah  seperti Toxorhynchites amboinensis.  Di dalam siklus hidupnya, nyamuk mengalami metamorfosis sempurna   holometabola yaitu telur, larva  jentik  pupa dan dewasa. Larva dan pupa  memerlukan air untuk kehidupannya, sedang  telur pada beberapa spesies seperti  Aedes aegypti dapat tahan hidup dalam waktu lama tanpa air, walau  harus tetap 
dalam area yang lembab. Nyamuk yaitu  serangga yang   sukses  memanfaatkan air area, termasuk air alami dan air sumber buatan yang sifatnya 
permanen maupun temporer.   Danau, aliran air, kolam, air payau, bendungan, saluran irigasi, air bebatuan,  septik teng, selokan, kaleng bekas dan lain lain dapat berperan sebagai tempat  bertelur dan tempat perkembangan larva nyamuk. Nyamuk dewasa bisa tinggal di  sekitar tempat perindukannya, tapi bisa juga terbang beberapa kilometer, tergantung spesies dan faktor lain. 
Nyamuk yang berada di sekeliling rumah seperti Culex quinquefasciatus, Ae.  aegypti dan Ae. albopictus, tumbuh dan berkembang dalam genangan air di sekitar  kediaman kita. Telur yang diletakkan di dalam air akan menetas dalam waktu satu  hingga  tiga hari pada suhu 30OC, namun  memerlukan  7 hari pada 16 OC. Larva  mengalami 4 kali pergantian kulit  instar dan segera berubah menjadi pupa. Bentuk  pupa yaitu fase tanpa makan dan   sensitif terhadap pergerakan air,   aktif 
jungkir balik di air. Pupa menjadi dewasa di atas permukaan air yang tenang. Stadium  ini cuma hanya  berlangsung dalam waktu 2-3 hari, namun  dapat diperpanjang hingga  10 hari  pada suhu rendah; di bawah suhu 10 OC tidak ada perkembangan. Waktu menetas  ekslosi  kulit pupa tersobek oleh gelembung udara dan oleh kegiatan bentuk dewasa  yang melepaskan diri. Siklus hidup bisa lengkap dalam waktu satu mingggu atau lebih 
tergantung suhu, makanan, spesies dan faktor lain. Nyamuk dewasa jantan biasanya   cuma hanya  tahan hidup selama 6 hingga  7 hari,   singkat hidupnya dan makanannya  yaitu  cairan tumbuhan atau nektar, sedang  yang betina dapat mencapai 2 minggu lebih di alam dan bisa menghisap darah  berbagai jenis hewan atau manusia.   Nyamuk ini selain menjadi pengganggu sebab  gigitannya yang memicu   kegatalan pada hewan dan menularkan penyakit malaria unggas yang dipicu  oleh 
Plasmodium gallinaceum, cacing jantung anjing  Dirofilaria immitis  bovine 
ephemeral virus, dan lain-lain. 

Kutu Busuk  Bed bug 
epinding atau kutu busuk termasuk serangga 
ektoparasit dari ordo Hemiptera, Famili Cimicidae dan jenis  yang ada  di negarakita  yaitu   Cimex hemipterus . Kepinding memiliki tubuh yang berbentuk oval dan  pipih dorso-ventral dengan panjang sekitar 4-7 cm. Berwarna merah kecoklatan dan mengkilat, dan akan berubah menjadi coklat tua dan membengkak sesudah  menghisap darah. Pasangan sayap depan kepinding sudah  bermodifikasi menjadi tonjolan hemelitra, sedang  sayap belakang menghilang, 
sehingga kepinding dikenal tidak memiliki sayap.  
Dalam perkembangannya, kepinding mengalami metamorfosis yang tidak sempurna yang diawali dengan tahap telur, nimfa dan lalu  dewasa. 
Perkembangan sejak dari tahap telur hingga dewasa memerlukan  waktu sekitar enam 
minggu hingga beberapa bulan tergantung temperatur dan ketersediaan bahan makanan. 
Kepinding jantan dan betina menghisap darah sejak dari tahap nimfa hingga dewasa, di malam hari saat ternak atau orang sedang tidur. Tanpa gangguan, kepinding dewasa dapat menghisap darah selama 10-15 menit, dan akan kembali 
menghisap darah sesudah  tiga hari.  Pada  siang hari, kepinding bersembunyi pada tempat-tempat yang gelap seperti celah-celah kandang atau alas kandang yang juga menjadi tempat bertelur dan 
menetap kutu busuk.  Gangguan kepinding terhadap inang terutama akibat gigitannya untuk 
memperoleh darah. Pada ternak dan beberapa orang, terutama pada infestasi kepinding  dalam waktu yang panjang, gigitan kepinding tidak menandakan  gejala apapun. Sebaliknya pada orang yang belum pernah, gigitan kepinding memicu  reaksi gatal dan diikuti peradangan lokal, sehingga biasanya akan digaruk berulang-
ulang. Pada keadaan ini aktifitas tidur dan lainnya menjadi terganggu. Gigitan kepinding biasanya ditandai dengan benjolan kecil keputihan dikulit yang jika  digaruk berulang-ulang akan berdarah, dan berakibat  timbulnya infeksi sekunder. 
 
 
Lipas atau Kecoa  
 Jenis-jenis lipas yang paling banyak ada  di 
area peternakan dan permukiman di negarakita  yaitu  Periplaneta americana dan Blatella germanica.  Lipas  tergolong serangga yang tidak disukai kehadirannya oleh penghuni area  peternakan, permukiman dan perusahaan yang berkaitan dengan industri makanan. Selain itu sifatnya yang lincah, selalu berkeliaran mencari makan kesana kemari pada malam hari  nokturnal 
baik di rumah maupun di tempat-tempat kotor di luar rumah. Cara mencari makan demikian juga menyebarkan penyakit manusia dengan meletakkan agen penyakit pada makanan, piring atau barang-barang lain yang dilaluinya.  Lipas tumbuh dan berkembang dengan cara metamorfosis sederhana. Kehidupan lipas berawal dari telur, lalu  nimfa dan dewasa. Generasinya tumpang tindih, sehingga semua stadium dapat ditemukan pada setiap saat dalam satu tahun. 
Celah dan retakan yaitu  tempat persembunyian dan perkembangbiakan yang disukainya. 
Betina meletakkan telurnya tidak satu persatu di alam akan namun  sekumpulan telur   16-50 butir secara teratur di dalam satu kantung yang dinamakan  dengan ooteka. Ooteka ini bentuknya seperti dompet, warnanya coklat hingga  hitam kecoklatan. Ooteka pada setiap jenis berbeda dan bisa dipakai  sebagai alat bantu dalam menentukan spesies apa dalam suatu tempat. Ooteka ini diletakkan pada sudut  barang/perabotan yang gelap dan lembab.  Pada beberapa jenis, ootheca menempel di bagian abdomen atau dibawa kemana mana samapai saatnya menetas. Di area  tropis 
telur menetas dalam periode 42-81 hari tergantung pada suhu, kelembaban area.  Telur menetas menjadi nimfa yang kecil, berwarna keputih-putihan dan belum bersayap. Nimfa berkembang agak lambat, tumbuh menjadi beberapa instar, setiap instar diakhiri dengan proses menyilih  ganti kulit dan berukuran semakin membesar. 
Jumlah instar   khusus  untuk setiap jenis lipas, jumlahnya bervariasi 5-13 instar sebelum menjadi lipas dewasa. Stadium ini  berlangsung 6 bulan hingga  3 tahun tergantung pada jenis lipas, suhu dan kelembaban area. Lipas dewasa  berusia  beberapa bulan bahkan hingga  dua tahun. Dalam stadium ini seekor betina dapat  menghasilkan 4-90 ooteka.  P. americana biasanya  yaitu  penghuni dinding bak septik dan saluran air  limbah peternakan dan akan berkelana mencari makan padamalam hari. mengenai  B.  germanica biasanya  hidup di dalam gedung hunian manusia yaitu pada celah-celah  dinding dan plafon, bergerombol, tidak senang berkelana. Kehidupan bergerombol pada lipas cuma hanya  berkait dengan habitat atau tempat huninya, yaitu berupa ruang atau rongga yang lembab, tertutup dan gelap.   Lipas dianggap sebagai pengganggu kesehatan sebab  kedekatannya dengan hewan, manusia dan biasanya  berkembang biak dan mencari makan di area  yang kotor, seperti tempat sampah, saluran pembuangan, dan septik teng. Makanan 
serangga ini dari makanan yang masih dimakan manusia hingga  kotoran manusia. Disamping itu lipas memiliki  perilaku  mengeluarkan makanan yang baru dikunyah atau memuntahkan makanan dari lambungnya. sebab  sifat inilah, mereka 
mudah menularkan penyakit pada manusia. Agen penyakit yang dapat ditularkan oleh lipas yaitu  berbagi jenis virus, bakteri, protozoa, cacing dan fungi  cendawan).  
 
  
Tungau  Mites 
Tungau termasuk ke dalam Ordo Acariformes,  yaitu  ektoparasit yang kecil   kurang dari 1 mm dan hampir tidak kasat mata. Kebanyakan tungau hidup bebas di alam  free living sedang  yang hidup sebagai ektoparasit cuma hanya  beberapa jenis saja. Jenis-jenis yang paling banyak ditemukan  di negarakita  antara lain yaitu  Sarcoptes scabiei pemicu  kudis pada manusia dan hewan Psoroptes ovis pada domba, Otodectes cynotis pemicu  otitis pada anjing, Knemidocoptes mutans pada unggas, Demodex canis pada 
anjing, dan Ornitonyssus bursa pada unggas. Tungau yang banyak menyerang ayam 
kampung di negarakita  yaitu  Ornithonyssus bursa 
 Tahap awal kehidupan tungau dimulai dari telur. Seekor tungau mampu menghasilkan beberapa ratus hingga  ribuan telur. Telur akan berubah menjadi larva yang memiliki  tiga pasang tungkai. Periode larva dapat bertindak sebagai ektoparasit. sesudah  kenyang menghisap darah segera berganti kulit  molting menjadi nimfa. Tahap nimfanya   panjang dan dapat dibagi menjadi protonimfa, deutonimfa dan tritonimfa. Bentuk deutonimfa tungau Astigmata bentuknya berbeda 
dengan tungau yang lain dan juga perilakunya. Tahap ini dikenal dengan hypopus dan   tahan terhadap perubahan area. Ia memiliki  alat pelekat untuk menempelkan tubuhnya pada serangga lain atau benda-benda di sekitar kandang. Pada 
tahap ini tungau tidak makan. Bentuk nimfa sudah mirip dengan yang dewasa namun  alat kelaminnya belum berkembang.  Ornithonyssus bursa banyak ditemukan pada ayam, unggas lainnya, terutama 
saat mengeram. Tungau ini terutama tersebar pada bulu-bulu sayap dan juga bagian tubuh lainnya. Telurnya akan menetas dalam waktu  tiga hari, dan menyebar menjadi larva dengan tiga pasang tungkai. Stadium larva ini tidak menghisap darah namun  berganti kulit dalam waktu sekitar 17 jam menjadi protonimfa yang mulai menghisap 
darah unggas. sesudah  satu hingga  dua hari berganti kulit lagi menjadi deutonimfa yang menghisap darah dan lalu  menjadi dewasa. Tungau ini tidak cuma hanya  mengganggu unggas namun  dapat juga menyerang manusia yang berada di sekitarnya. Pengendalian Hama pada Hewan Ternak  Pada prinsipnya hama tidak dapat diberantas habis, kecuali di dalam suatu lokasi yang amat terbatas dan benar-benar terisolasi dari populasi-populasi lainnya.  Oleh sebab  itu tidak dipakai  istilah pemberantasan melainkan pengendalian hama. Jadi selama lapangan atau areal yang kita hadapi masih berupa area yang 
memiliki  hubungan bebas secara fisik, biologis dan  sosial-ekonomis dengan area di sekitarnya, maka prinsip pengendalian yaitu  cuma hanya  menekan populasi hama hingga  ke tingkat yang tidak membahayakan, tidak merugikan atau tidak 
yaitu  gangguan bagi manusia. Cara-cara pengendalian hama pada hewan ternak dapt dilakukan secara fisik/ mekanik  pengelolaan area  kimia  insektisida  agen biotik  musuh alami dan 
paduan dari cara-cara itu   pengendalian terpadu). Cara-cara itu  dapat dilakukan sepanjang hasilnya dapat efektif dan efisien tertuju kepada stadium hama yang paling rawan  terhadap tindakan itu  mudah dilaksanakan, tidak memerlukan biaya terlalu besar, aman bagi manusia maupun makhluk bukan sasaran, dan  dapat diterima oleh   kita.  Selain itu perlu diingat bahwa bahwa tindakan ini 
tidak mengganggu kelestarian dan keseimbangan alam area yang bersangkutan, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemilihan cara pengendalian harus disesuaikan dengan spesies hama yang akan ditindak dan  dengan situasi dan keadaan  setempat.  Sebagai contoh untuk suatu 
kandang ternak di lokasi lokasi tertentu akan lebih mudah dan efektif jika  yang dijadikan sasaran yaitu  stadium pradewasanya, contoh  jentik nyamuk atau belatung lalat.  Untuk lokasi lainnya, mungkin cuma hanya  dewasanya saja atau kedua-
duanya dapat ditindak sekaligus ataupun bergantian.  Tindakan sanitasi area dan  pemasangan barier fisik seperti kawat kasa mungkin lebih tepat bagi peternakan tertentu. 
Urutan langkah pengendalian yang ideal yaitu  sebagai berikut:   
Menentukan cara penerapannya.  Bagaimana cara penerapan juga yaitu  satu  persoalan yang krusial. Di mana dilakukannya, kapan waktunya, dengan cara apa, formulasi mana yang paling tepat, dan  siapa yang akan melakukannya. Cara-cara 
penerapan yang dapat dilakukan untuk hama penggannggu di peternakan dan permukiman yaitu  space spraying  penyemrotan ruang  residual spraying  penyemprotan permukaan  baiting  pengumpanan atau fumigasi. Sebagai contoh 
pada penerapan space spray , waktu yaitu  hal yang   penting. sebab  bersifat nonresidual, maka penyemprotan harus dilakukan pada saat serangga 
sasaran dalam keadaan aktif. Jadi, kalau melihat pertimbangan-pertimbangan di atas maka pengendalian hama itu sebetulnya  memerlukan latar belakang pengetahuan yang luas, tidak sekedar menyemprot tanpa tanggung jawab. jika  urutan langkah ini dijalankan maka pengendalian hama akan terlaksana secara konsepsional sesuai dengan program integrated pest management. 
Masalah hama di area peternakan dan permukiman sebetulnya  yaitu  hasil rekayasa manusia pemukimnya sendiri, dengan menyediakan tempat-
tempat untuk perkembang-biakan, mencari makan dan untuk berisitirahat dan berlindung.  Beberapa jenis serangga tertentu seperti lalat dan kecoa sudah  mengadaptasikan diri dengan kehidupan hean ternak dan manusia di area permukimannya. Oleh sebab  itu, cara pengendalian hama peternakan dan permukiman yang paling tepat yaitu  menjaga kebersihan dan kesehatan 
areanya, agar tidak dapat  dipakai  sebagai tempat berkembang biak, tempat mencari makan atau tempat berlindung dan bersembunyi.  Ketika populasi hama sudah mencapai tingkat mengganggu, merugikan atau bahkan membahayakan terhadap ternak dan orang yang tinggal di sekitarnya, maka perlu ditindak dengan memakai  pestisida tapi dengan penuh kehati-hatian.  
  Mengetahui identitas hama sasaran.  Apakah hama yang akan dikendalikan, lalat, 
tungau, atau kutu dari jenis apa? 
Mengetahui sifat dan cara hidup  bioekologi hama sasaran.  Bagaimana daur hidup, habitat, waktu dan perilaku makan, waktu dan perilaku beristirahat, jarak terbang atau pemencarannya? Informasi ini penting untuk bahan penyusunan 
strategi pengendalian.  Sebagai contoh habitat lalat pradewasa yaitu  tumpukan kotoran hewan, sampah, dan tempat-tempat pembusukan lainnya, maka sasaran pengendaliannya yaitu   dengan menghilangkan habitat yang disukai lalat. 
Memilih pestisida. jika  keadaan mengharuskan pemakaian  pestisida, maka yang harus diingat yaitu  kemungkinan terjadinya berbagai akibat samping seperti kemungkinan keracunan langsung pada ternak dan makhluk bukan-sasaran lainnya, 
pencemaran dan timbulnya resistensi pada populasi hama serangga sasaran sesudah  
beberapa generasi. Golongan pestisida bermacam-macam dan masing-masing memiliki  target kerja terhadap serangga yang berbeda. pemakaian  yang terus menerus tidak terkendali dapat memicu  resistensi dan mengganngu ekosistem alam. Contoh insektisida yang saat ini banyak dipakai  yaitu  golongan piretroid sintetik seperti sipermetrin, bifentrin, permetrin  .  
 Memilih alternatif cara pengendalian.  Apakah cara-cara selain pemakaian  pestisida bisa dilakukan? Ataukan harus dipakai  pestisida? Andaikan ada cara lain diterapkan lalu, diselang-seling dengan pemakaian  pestisida dapat dilakukan? perlu pemantauan  populasi hama secara terus menerus,  sehingga dapat dipilih apakah perlu memakai  pestisida ataukah cukup dengan pengelolaan area atau keduanya.  

 Di negarakita , budidaya kacang panjang 
bisa dilakukan sepanjang musim. Namun 
kebiasaan petani menanamnya di awal musim 
hujan, terkecuali untuk tanah sawah, petani 
biasanya menanam di musim kemarau. Kacang 
panjang menyukai tipe tanah gembur yang terkena langsung sinar matahari dengan drainase yang baik. Kandungan hara yang berlebih memicu tanaman tumbuh subur, cuma hanya  produksi bijinya minim. sedang  di tanah yang unsur haranya lebih rendah, daun tanaman tidak begitu subur namun produksi bijinya bisa lebih baik  
 walau  sebagai bahan pokok padi dapat digantikan oleh subtitusi oleh bahan makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan idak dapat mudah digantikan oleh 
bahan makanan lainnya  Serangga ditemukan hampir di semua ekosistem. Semakin banyak tempat dengan berbagai ekosistem maka ada  jenis 
serangga yang beragam. Serangga yang 
berperan sebagai pemakan tanaman dinamakan  
hama, namun  tidak semua serangga berbahaya 
bagi tanaman. Ada juga serangga berguna 
seperti serangga penyerbuk, pemakan bangkai, 
predator dan parasitoid. setiap serangga 
memiliki  sebaran khas yang dipengaruhi 
oleh biologi serangga, habitat dan kepadatan 
populasi   Indeks keanekaragaman dapat di 
gunakan untuk menyatakan hubungan 
kelimpahan spesies dalam komunitas. 
Keanekaragaman spesies terdiri dari 2 
komponen yaitu : 
1. Jumlah spesies dalam komunitas yang sering dinamakan  kekayaan spesies. 
2. Kesamaan spesies. Kesamaan menandakan  bagaimana kelimpahan spesies itu  yaitu jumlah individu, biomassa, penutup tanah tersebar 
antara banyak spesies itu. Contohnya : pada suatu komunitas terdiri dari spesies jika 90% yaitu  1 
spesies dari 10% yaitu  9 dari yang tersebar, kesamaan dinamakan  rendah. Sebaliknya masing ± masing spesies jumlahnya 10%, kesamaannya 
maksimum. Beberapa tahun lalu  muncul penggolongan indeks atas indeks kekayaan dan indeks kesamaan. sesudah  itu digabungkan menjadi indeks keanekaragaman dengan variable yang menggolongkan struktur komunitas : 
1. Jumlah spesies 
2. Kelimpahan relatif spesies 
3. Homogenitas dan ukuran dari area 
sample  Walaupun setiap saat tanaman jagung 
memiliki keunggulan tertentu, namun  ancaman 
serangan hama atau penyakit tetap selalu ada. 
Sebagian besar hama yang menyerang yaitu  
golongan insekta atau serangga. sedang  penyakit yang menyerang tanaman biasanya  dipicu  oleh bakteri dan jamur. Oleh sebab  itu kewaspadaan dan  riset  yang cermat selalu diperlukan   
 Keanekaragaman jenis yaitu  sifat komunitas yang memperlihatkan tingkat keanekaragaman jenis organisme yang ada di dalamnya. Untuk memperoleh keragaman jenis ini cukup diperlukan kemampuan mengenal dan membedakan jenis walau  tidak dapat mengidentifikasikan jenis hama  
Populasi setiap organisme pada ekosistem tidak pernah sama dari waktu kewaktu lainnya, namun  naik turun. Demikian pula ekosistem yang terbentuk dari    populasi dan  area fisiknya senantiasa              berubah dan bertumbuh sepanjang waktu                   
Dalam ekosistem alami semua makhluk 
hidup berada dalam keadaan seimbang dan 
saling mengendalikan sehingga tidak terjadi 
hama. Di ekosistem alamiah keragaman jenis 
  tinggi yang berarti dalam setiap kesatuan ruang ada  flora dan fauna tanah yang beragam. Tingkat keanekaragaman tumbuhan  mempengaruhi timbulnya masalah hama. Sistem tumbuhan  yang beranekaragam berpengaruh kepada populasi spesies hama 
Dalam keadaan ekosistem yang stabil, populasi suatu jenis organisme selalu dalam keadaan keseimbangan dengan populasi organisme lainnya dalam komunitasnya. Keseimbangan ini terjadi sebab  adanya mekanisme pengendalian yang bekerja secara umpan balik negatif yang berjalan pada            tingkat antar spesies  persaingan predasi    dan tingkat inter spesies  persaingan teritorial                
Keanekaragaman makhluk hidup  ditandai dengan adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya. Keanekaragaman dari makhluk hidup dapat juga terlihat dengan adanya persamaan ciri antar makhluk hidup. Untuk dapat mengenal makhluk hidup khususnya pada hewan berdasar  ciri-ciri 
yang dimilikinya dapat dilakukan melalui riset  ciri-ciri morfologi, habitat, cara berkembang biak, jenis makanan, tingkah laku, dan beberapa ciri lain yang dapat dilihat  Berbeda dengan ekosistem alami 
agroekosistem memiliki keanekaragaman biotik dan genetik yang rendah malahan cenderung semakin seragam seperti yang kita lihat pada sistem persawahan kita, keadaan agroekosistem tidak stabil dan selalu berubah sebab  tindakan manusia untuk mengolah dan mengelola ekosistem untuk kepentingannya. Dalam keadaan demikian di ekosistem   mudah terjadi peningkatan populasi hama 
Pestisida memicu  serangga- serangga berevolusi ke arah resisten terhadap pestisida itu . Masalah hama menjadi lebih banyak,timbulnya wabah sekunder, musnahnya musuh alami seperti parasitoid/predator dan serangga berguna, bersistensi residu dan keracunan sebagai akibat pemakaian  pestisida yang berlebihan dan kurang hati- hati,di dalam ekosistem alami populasi suatu jenis serangga atau hewan pemakan tumbuhan tidak pernah eksplosif  meledak sebab  banyak faktor pengendaliannya baik yang bersifat abiotik 
maupun biotik. Dengan demikian dalam 
ekosistem alami serangga tidak berstatus 
sebagai hama. Di dalam ekosistem pertanian 
faktor pengendali itu  sudah banyak berkurang sehingga kadang ± kadang populasinya meledak dan menjadi hama , Ada 7 faktor yang saling berkaitan menentukan derajat naik turunnya keragaman jenis ekosistem yaitu : 
-Memanfaatkan sumber itu  yang satu menyerang yang lain atau sebaliknya. 
- Pemangsaan, yang mempertahankan  komunitas populasi dari jenis bersaing yang berbeda dibawah daya dukung masing- masing selain memperbesar 
kemungkinan hidupnya berdampingan sehingga mempertinggi keragaman, jika  intensitas dari pemangsaan terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat 
menurunkan keragaman jenis. 
-Kestabilan iklim, makin stabil keadaan suhu, kelembaban, salinitas, pH dalam suatu area, maka semakin banyak jenis dalam area itu . area yang stabil lebih memungkinkan keberlangsungan 
evolusi. 
-Produktivitas juga dapat menjadi syarat 
mutlak untuk keanekaragaman yang tinggi 
Ketujuh faktor ini saling berintekrasi untuk menetapkan keanekaragaman jenis dalam 
komunitas yang berbeda. Keanekaragaman 
spesies  lah penting dalam menentukan 
batas kerusakan yang dilakukan terhadap 
sistem  lah penting dalam menentukan 
batas kerusakan yang dilakukan terhadap 
sistem akan akibat turut campur tangan 
manusia  Serangga sering memiliki  ukuran dan 
penampilan yang mencolok dan juga dapat 
memproduksi suara dan kadang-kadang bisa 
menjadi hama yang merusak. Sebagian dari 
serangga ini tergolong fitofag, sementara yang 
lain hidup di sampah atau serangga lainnya. 
Beberapa mengkonsumsi tanaman dan 
makanan hewan sementara yang lain hidup di 
lumut dan tidak signifikan untuk pertanian. 
Serangga ini   sensitif terhadap faktor 
area, seperti temperatur, kelembaban, 
cahaya dan getaran  Mengingat adanya penemuan baru yang dilakukan beberapa di lapangan uji terbatas  LUT  masih ada sedikit kekhawatiran yang 
memicu  terganggunya keanekaragaman 
 biodiversitas dilokasi tumbuhan  jagung, 
padi dan kacang panjang itu . Oleh sebab  
itu, penulis tertarik meneliti biodiversitas yang 
ada  pada tumbuhan  jagung, padi dan 
kacang panjang pada lahan yang sama. a. Waktu, keragaman komunitas  bertambah sejalan waktu, berarti komunitas tua yang sudah lama 
berkembang, lebih banyak ada  organisme dibandingkan  komunitas muda yang berkembang. Waktu dapat berjalan dengan ekologi lebih pendek 
atau cuma hanya  puluhan generasi. 
- Heterogenitas ruang, semakin heterogen 
suatu area fisik semakin kompleks komunitas flora dan fauna disuatu tempat tersebar  dan semakin 
tinggi keragaman jenisnya. 
- Kompetisi terjadi jika  beberapa organisme memakai  sumber yang sama yang ketersediaannya kurang atau walaupun ketersediaannya cukup namun bersaing tetap juga  bila organism-organisme itu memanfaatkan 
sumber itu , yang satu menyerang yang lain atau sebaliknya. 
  
Jumlah serangga yang paling banyak tertangkap yaitu  dari family Coccinelidae  sebesar  49 ekor, diikuti oleh family Muscidae sebesar 46 ekor, sesudah  itu disusul oleh family Gomphidae sebesar 36 ekordan family  Papilionidae sebesar 22 ekor.   Serangga yang tertangkap pada tumbuhan  jagung yang paling banyak yaitu  family Coccinelidae.  ini diduga sebab  family 
Coccinelidae yaitu  bangsa dari Coleoptera yang mana yaitu  predator yang ada  pada tumbuhan  jagung itu . , jumlah serangga yang paling banyak tertangkap ada  pada  riset  ke-3 sebanyak 79 ekor, sedang  yang terendah ada  pada riset  ke-5 sebesar 39 ekor  Hasil riset  yang didapat 
menandakan  bahwa jumlah serangga yang 
tertangkap dengan memakai  berbagai 
perangkap pada tumbuhan  padi pada lahan 
kampung susuk yaitu  sebanyak 6 ordo yang 
terdiri dari  7 family dengan jumlah populasi 
serangga sebesar 69 ekor. Jumlah serangga yang paling banyak  dari family Gomphydae sebesar 17 ekor, diikuti oleh family Papilionidae sebesar 12 ekor,  sesudah  itu disusul oleh family Muscidae  sebesar 11 ekor dan family Coccinelidae sebesar 11 ekor. Serangga yang tertangkap pada tumbuhan  padi yang paling banyak  yaitu  family Gomphydae.  ini diduga sebab  family Gomphydae  yaitu hama 
yang ada  pada tumbuhan  padi itu . Dari 5 x riset , jumlah serangga yang paling banyak tertangkap ada  pada riset  ke-4 sebanyak 16 ekor, sedang  
yang terendah ada  pada riset  ke-3 sebesar 8 ekor  
Jumlah serangga yang paling banyak 
dari family Aphididae sebesar 64 ekor, diikuti 
oleh family Coccinelidae sebesar 32 ekor, 
sesudah  itu disusul oleh family Gomphydae 
sebesar 27 ekor dan family Blattelidae sebesar 
13 ekor. Serangga yang tertangkap pada 
tumbuhan  kacang panjang yang paling banyak yaitu  family Aphididae .  ini  diduga sebab  family Aphididae   yaitu  salah satu hama pemakan daun pada tumbuhan  kacang panjang. Dari 5 x riset , jumlah serangga yang paling banyak tertangkap ada  pada riset  ke-1 sebanyak 55 ekor,