katak

Tampilkan postingan dengan label katak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label katak. Tampilkan semua postingan

katak




katak makan ular

 Karen Lips sebagai  ahli biologi konservasi dari Universitas Maryland, Washington D.C,
Jodi Rowley sebagai ahli biologi konservasi dan National Geographic Explorer ,mengungkapkan bahwa  selalu diajarkan sejak sekolah dasar,  bahwa ular makan katak dalam rantai makanan,namun bila katak makan ular apa dunia ini sudah terbalik,Meski begitu, kesempatan untuk mengulik anthropomorphize foto ini tidak ada habisnya.katak amfibi hijau pohon Australia, bernama Litoria caerulea, Litoria caerulea  bisa anda  dapatkan di tempat tempat terdekat  kawasan Australia  hingga New Guinea, Litoria caerulea  jantan dewasa  panjang tubuhnya 8 sentimeter , Litoria caerulea  betina dewasa   panjang tubuhnya  12 sentimeter,Litoria caerulea  sering memangsa serangga kecil tetapi  kadang  sangat rakus dengan memangsa juga  katak lainnya,tikus , lalat,ayam bahkan ularLitoria caerulea  , ikan dan reptil pada umumnya tidak mampu mengunyah mangsa namun hanya menelanya saja, sehingga mengakibatkan Litoria caerulea menggeliat dan mengembung setelah  menerkam mangsanya,namun  ular yang  mempunyai  tubuh yang panjang  akan sulit untuk menelannya,namun , telah  banyak spesies katak yang tertangkap sedang menelan  ular kecil.

 mulut katak purba

 Marc Jones dari University of Adelaide dan South Australian Museum..Beelzebufo ampinga merupakan katak purba yang pernah  hidup  70 juta tahun yang lalu  dapat  melahap dinosaurus dinosaurus yang kecil, walaupun besar tubuh Beelzebufo ampinga hanya sebesar bola pantai saja,namun  Beelzebufo ampinga   masih dianggap katak terbesar yang pernah ada ,wajah Beelzebufo ampinga  mirip dengan katak Ceratophrys modern yang mempunyai badan bulat namun dengan bukaan  mulut yang sangat lebar,dengan memakai  skala perbandingan  katak Ceratophrys , peneliti mengukur kekuatan rahang  Beelzebufo ampinga , dengan instrumen tranduser pengukur  tekanan buatan yang  berbentuk 2 plat  titanium yang dilapisi  bahan lunak, ketika   Beelzebufo ampinga  menggigit plat, selanjutnya tranduser akan mengukur kekuatan tekanan dari  gigitan Beelzebufo ampinga ,  Ceratophrys  yang memiliki lebar kepala  5 sentimeter mempunyai kekuatan gigitan sebesar  3 kilogram atau 30 Newton ,sehingga kekuatanya setara kuda,manusia ,sapi dan kambing , katak bertanduk besar  amerika selatan yang memiliki lebar mulut 10 cm mempunyai  kekuatan gigitan sebesar  50 kilogram atau 500 Newton,sehingga kekuatanya setara singa, harimau,kura-kura,kuda nil  dan buaya, pada umumnya  katak yang mempunyai kekuatan  rahang yang  lemah sehingga mengonsumsi mangsa yang lebih kecil dari tubuhnya, katak bertanduk memangsa  hewan yang lebih bervariasi seperti  katak lain, ular dan hewan hewan lainya, rahang kuat mereka menjadi penentu keanekaragaman makanan ,
Beelzebufo ampinga mempunyai lebar mulut 16 sentimeter dengan  kekuatan gigitannya  mampu mencapai 250 kilogram atau 2.200 Newton,gigitanya setara  kura-kura penggigit yang dapat meremukan tulang  jari manusia.

katak panah emas 

peneliti dari State University of New York mengungkapkan bahwa  Phyllobates terribilis merupakan hewan katak yang berwarna emas atau dinamakan katak panah emas  itu tidak mampu  mati walaupun racun alkolid   batrachotoxin  yang dikeluarkan dari  kelenjar kulitnya dalam hitungan detik mampu menghabisi nyawa mangsanya, Phyllobates terribilis menghasilkan banyak  racun  yang mampu  menyebabkan 10 manusia dewasa meninggal, bila racun yang bersumber dari hasil sintesis makanan ini  masuk ke aliran darah manusia, maka kesempatan  untuk hidup hanya 10 menit, mekanisme racun Batrachotoxin  yaitu dengan membuka saluran sodium sel saraf, memblokir transmisi sinyal saraf ke otot secara permanen sehingga otot  menjadi kejang  dan akhirnya terjadi   gagal jantung, Ging Kuo Wang  dan  Sho-Ya Wang  sebagai peneliti memanfaatkan tikus pada penelitianya,dengan menguji coba 5 substansi asam amino alami yang ditemukan dalam otot  Phyllobates terribilis , pada otot tikus,saat ke 5  asam amino pada otot tikus diganti dengan  asam amino milik katak, maka tikus menjadi kebal terhadap racun  batrachotoxin,.peneliti  berupaya . mensubstitusi asam amino satu per satu, hasilnya  satu-satunya mutasi yang kebal terhadap toksin adalah N1584T, yang mana asam amino asparagin diganti dengan asam amino threonine.seperti juga pada  ikan buntal yang juga kebal dengan racun miliknya sendiri, resistensi racun Phyllobates terribilis  berasal dari mutasi genetika  tunggal,  daya tahan otomatis racun  batrachotoxin pada saluran sodium otot Phyllobates terribilis  yang diakibatkan oleh substitusi rNav1.4-N1584T yang setara,  yang melenyapkan  semua akibat dari racun batrachotoxin, kemungkinan sisa mutasi  secara khusus menahan racun batrachotoxin , pada  perlawanan toksin secara bertahap dalam racun Phyllobates terribilis pada masa masa evolusi. hal ini menjadi penyebab mengapa racun ini tidak membunuh pemiliknya.

katak dan kerbau 

Judith Brostein, sebagai pakar ekologi dari University of Arizona yang tidak  ikut dalam penelitian, Piotr Zudniak sebagai peneliti pakar ekologi dari Adam Mickiewicz University Polandia, ketika sedang meneliti burung  burung ,petani petani  melepaskan kerbau air  mereka agar  berkubang di rawa-rawa, saat itu juga katak-katak kecil  memanjat badan kerbau air  kemudian menumpang di punggungnya,saat musim gugur  di delta kizilimark tepi laut hitam, lalu peneliti mengumpulkan para peneliti untuk kembali ke utara Turki  ,peneliti   mengamati fenomena yang sama beberapa kali,  27 katak sekaligus menumpang di punggung seekor kerbau air, kerbau air sebagai mamalia berdarah panas,katak sebagai serangga berdarah dingin, katak rawa dan kerbau air mempunyai  hubungan simbiosis mutualisme,saat tiba  musim gugur , populasi  katak di rawa-rawa  meningkat ,katak katak ini menaiki kerbau guna  memakan serangga pada punggung kerbau, Selain itu, kerbau juga  menjadi semacam pemanas alami bagi  katak  saat suhu menurun pada musim gugur, Sebaliknya, kerbau terbebas dari  kutu dan lalat, namun peneliti lain beranggapan bahwa simbiosis mutualisme di antara hewan vertebrata sangat tidak mudah terjadi, simbiosis mutualisme di antara dua spesies vertebrata yang paling terpercaya  umumnya mengikutsertakan 1 spesies yang memakan  parasit dari spesies lainnya,contohnya burung burung yang bersatu padu  menjadi satu kelompok  untuk melindungi diri dari pemangsa dan ikan pembersih bersama ikan inangnya.