kutub es Antartika

Tampilkan postingan dengan label kutub es Antartika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kutub es Antartika. Tampilkan semua postingan

kutub es Antartika




91 Gunung Berapi Baru di Antartika

peneliti dari Edinburg University menganalisisa di bawah lapisan es dan menemukan puncak dari batuan basalt seperti pada  gunung berapi di Antartika barat, dibandingkan dengan data satelit dan database, geologi dari survei udara.
 mengungkapkan terdapat 91 gunung berapi ditemukan di kawasan barat  Antartika , yang bersembunyi di bawah lapisan es  dengan ketebalan  empat kilometer,  ini menjadi tambahan 47 gunung berapi  sebelumnya, puncak dari gunung-gunung aktif ini terpusat  di kawasan  yang disebut retakan Antartika barat, membentang 3.500 km dari paparan es Antartika Ross ke semenanjung Antartika, tingginya mulai dari 100 meter sampai 3.850 meter mirip gunung Eiger di Swiss. Sebelumnya  penjelajah melihat ujung dari gunung vulkanik yang  muncul  di atas es, paparan es Ross masih menyimpan  lebih banyak gunung vulkanik, menandakan bahwa wilayah ini menjadi kawasan  paling padat gunung berapi di dunia,lebih banyak daripada kawasan timur Afrika,yaitu  gunung Nyiragongo, Kilimanjaro, Longonot dan  gunung berapi aktif lainnya,jika salah satu gunung meletus  kestabilan lapisan es di Antartika barat bisa terganggu dan terjadi  kenaikan permukaan air laut , iklim yang mengakibatkan  lapisan es semakin menipis sehingga gunung  kehilangan tekanan  akhirnya mengakibatkan gunung aktif lebih cepat.

Danau  di Antartika

dengan data satelit dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA),
ilmuwan dari Durham University meneliti danau  yang digolongkan supraglasial   berwarna biru cerah muncul  di wilayah timur Antartika, Namun kemunculanya ini pertanda  dampak perubahan iklim. sebelumnya wilayah timur Antartika   diasumsikan relatif stabil ,tidak terjadi perubahan ,dan  sangat dingin.  dalam waktu tahun 2000 sampai 2013, terdapat 8.000 danau supraglasial yang terbentuk.Terbentuknya danau-danau ini disebabkan  meningkatnya suhu,Selama 37 hari dalam 2012 hingga 2013, suhu di  Antartika  di atas titik beku air,Suhu pada Januari 0,8 derajat celsius. sedang pada waktu  2007 hingga 2008  suhu di atas titik beku air hanya terjadi 5 hari dan suhu bulan Januari -1,8 derajat celsius, 
jumlah danau pada  2012 hingga 2013 lebih banyak 36 buah,Danau danau ini   tidak permanen, airnya dapat mengalir ke bagian  lapisan es bagian bawah sehingga mengganggu kestabilan es lain,hal itu dapat  memicu pelelehan es berjumlah besar bila terus berlanjut  Juli tahun 2016  sebagai masa terpanas dengan suhu 0,84 derajat celsius lebih tinggi dari suhu  tahun 1950 dan 1980,


gua di Antartika yang Hangat

arkeolog dari Universitas Waikato Selandia Baru , Australian National University  
 ANU Fenner School of Environment and Society dan  University of Maine, mengumpulkan tanah dari gua ,Gua di bawah lapisan es Antartika bersuhu  20  derajat Celsius   gua es di bawah gletser Antartika, Gunung Erebus, sebuah gunung berapi aktif di Pulau Ross di Antartika,yang ikut dalam ekspedisi ini mengatakan, kondisi gua yang hangat bisa mendukung pertumbuhan hewan dan tumbuhan ,selain itu pernah  menemukan  komunitas jamur  dan bakteri di gua vulkanik Antartika,analisisa forensik  tanah di gua ini mengindikasikan  jejak DNA dari hewan hewan kecil, ganggang dan  lumut  namun belum  terlihat  hewan dan tanaman ,DNA yang ditemukan di gua didominasi serupa dengan DNA dari  hewan  dan tumbuhan yang ditemukan  di Antartika namun tidak  bisa teridentifikasi,juga ditemuan  di  dekat Gunung Erebus menandakan ,kehidupan mahluk hidup di dalam gua Antartika lebih beraneka macam  Saat analisis forensik DNA sudah selesai, peneliti akan kembali ke gua untuk menyelidi lebih dalam lagi penemuan mereka,
 Gunung Erebus yang terletak  di tengah  Antartika yang dikelilingi oleh  banyak gua es yang terbentuk oleh  uap panas, kondisi  gua bersuhu  25 derajat celcius, terdapat cahaya di pintu gua  yang masuk ke dalam beberapa gua yang memiliki dinding tipis,  tanah dari gua-gua ini,ditemukan sisa-sisa DNA dari lumut, alga dan lainya kebanyakan  DNA mirip tanaman dan hewan di Antartika, banyak yang tidak teridentifikasi dan disebut  spesies  baru  sebelumnya juga ditemukan  ber macam macam fungi hidup  dan bakteri di gua-gua vulkanik Antartika


Iklim  Antartika  mirip Zaman Purba

glasiolog dari Universitas Massachusetts, Amherst, Amerika Serikat, dan Universitas Exeter, Inggris  meneliti contoh tanah dari area 640 kilometer di wilayah utara Antartika,   di Antartika meneliti  onggokan lumut yang tumbuh  cepat di semenanjung utara Antartika,menunjukan bahwa antartika  sebagai  benua terbesar kelima yang  sebagian besar  tertutup es,sebelumnya telah berubah, efek pemanasan global yang telah berlangsung selama 50 tahun  mengakibatkan  dua spesies lumut yang berbeda tumbuh  dengan cepat, dengan kecepatan  3 milimeter per tahun,  ekosistem terpencil ini, yang  tidak tersentuh oleh manusia,merasakan dampak perubahan iklim yang ditimbulkan oleh manusia, tumbuhan tumbuhan itu hanya mendominasi satu persen kawasan Antartika,  saat musim panas tiba, lumut membentuk lapisan tipis yang selanjutnya membeku saat musim dingin, Lalu, saat musim panas kembali, lumut menjadi  lapisan baru di atas lapisan yang lama dan  lumut tua turun ke bawah tanah yang beku,Semenanjung Antartika menjadi tempat  terhangat  mengakibatkan  kenaikan pertumbuhan lumut  empat  kali lipat,
indikator  Antartika bergerak mundur dalam waktu geologi  sebab tingkat karbon dioksida di atmosfer  naik di level yang tidak pernah ada  sejak Pliocene  3 juta tahun lalu saat lapisan es Antartika lebih kecil dan air laut lebih tinggi, bila emisi gas rumah kaca tidak terkedali, Antartika akan kembali  mundur dalam waktu geologi, semenanjung Antartika akan menjadi hutan  mirip  iklim rumah kaca di periode Cretaceous dan periode Eocene saat benua bebas dari es, pertumbuhan lumut Antartika masih  lambat dibandingkan kutub utara, dikutub utara mempunyai banyak tumbuhan dan berharap agar tumbuhan bisa  mengimbangi hilangnya karbon dari pencairan permafrost  tanah beku permanen.

gua es di bawah gletser Antartika

Dr Ceridwen Franser sebagai peneliti lain  dari ANU Fenner School of Environment and Society ,Profesor Craig Cary, peneliti dari Universitas Waikato Selandia Baru    dan 
 peneliti sebelumnya  sebenarnya sudah  mengoleksi  komunitas bakteri dari  gua gua  vulkanik Antartika,namun kini muncul kembali dengan alasan sebenarnya  cuma hanya sekedar  ingin meneliti  dan bukan untuk menguasai  tanah  gua itu namun lagi lagi  menemukan gua  lagi kali ini  yang ditemukan adalah gua es  di bawah gletser Antartika,  dekat   gunung berapi aktif  Pulau Ross di Antartika, yaitu Gunung Erebus, namun anehnya gua es di bawah gletser Antartika ini  bersuhu hangat, 25 derajat celsius,tidak seperti gua gua lainya yang ada , bagaikan memasuki suatu sauna  yang terdapat di dalam lingkungan tumpukan  es,terdapatnya  cahaya  matahari  masuk di dekat mulut gua, dengan  filter cahaya yang  lebih dalam di  beberapa gua yang mana lapisan  es di atasnya yang  tipis,
lingkungan gua yang hangat sangat   menunjang  pertumbuhan  tumbuhan,.
berdasarkan  analisis forensik  tanah dalam  gua mengandung  jejak DNA dari hewan hewan agak  kecil,hewan hewan kecil, hewan hewan sangat kecil ,ganggang, virus,bakteri, patogen,kuman,namun para peneliti   belum bertemu   hewan ini, namun peneliti  yakin mereka pernah tinggal disini,kemudian pergi meninggalkan tempat ini dengan meninggalkan jejak DNA ,disini,peneliti hanya mampu  mengambili jejak jejak DNA dari  tanaman dan hewan   di dalam gua, ini artinya peneliti beranggan angan bahwa  pernah  ada  suatu  komunitas perkumpulan yang hidup  hingga sempat berkembang pesat  di gua  es ini,  beberapa  DNA yang telah dikoleksi peneliti dari   gua  ternyata bentuknya sangat  mirip dengan DNA  tumbuhan  hewan di Antartika ,namun berdasar  dari penelitian ini  memberi petunjuk bahwa tidak menutup kemungkinan adanya kehidupan  berlangsung  di bawah es di Antartika, bahkan  mungkin saja  spesies baru pernah tinggal disini,

Kembalinya  Es Arktik 

bahwa  es merupakan  insulator panas yang baik maka  saat air membeku di bawah es yang mengapung, panas harus dilepaskan  dari bawah  lapisan es,  bertambahnya  tebal lapisan es, bertambah pula kesulitan panas  keluar membuat pembekuan jadi lambat,  mengembalikan kondisi es Arktik agar tetap utuh dengan cara  memompa air yang berada di bawah lapisan es  ke atas lapisan es saat musim dingin,saat air berada di atas lapisan  es, air menjadi membeku lebih cepat daripada air  di bawahnya, dengan 10 kincir angin di atas  pelampung di atas permukaan laut  pada musim dingin. digunakan untuk memompa air dari bawah keatas,namun kendalanya adalah pembekuan pipa saluran pompa air walaupun diameter pipa mencapai 10meter untuk menghisap air,pada  tenaga kincir angin ini,walaupun pipa air diberikan lapisan pemanas namun suhu  dalam air tetap mampu menyumbat jalur air

mumi  Arktika Kuno

arkeolog  menemukan dua mumi anak dan dewasa  yang berlapis tembaga di dalam permafrost lapisan   es permanen  di situs  Zeleny Yar ujung terpencil Siberia dekat di luar kota Salekhard lingkaran kutub utara   di persisir laut Kara, Samudera Arktika rusia sedang pada umumnya   Kota Salekhard selalu  diselimuti angin dingin suhu  seharinya sekitar -5,72 derajat celcius. distrik Yamalo-Nenets Rusia, Kedua mumi  terbungkus kulit kayu , tekstil tebal dan bulu hewan , mumi bayi ditutupi potongan tembaga,  sedang mumi dewasa dilapisi  plat tembaga, tembaga mempunyai kemampuan antimikroba yang dimanfaatkan  penduduk  masa Arktika kuno untuk mengawetkan mayat manusia,  mayat mayat  juga terawetkan secara alami oleh es di sekitarnyaTerletak di ujung terpencil Siberia dan sedikit di luar Kota Salekhard, tempat ditemukannya kedua mumi tersebut berada di lingkaran kutub utara dan berdiri  mumi bayi  berusia enam bulan   mumi dewasa dengan tinggi 170 sentimeter .hingga kini peneliti masih belum membuka pembungkus mumi yang sedianya akan . menjalani pengujian forensik, genetik dan analisis sejarah usia penemuan ini berasal dari abad ke-13 di Zaman Pertengahan Kedua mumi juga bukan yang pertama kali ditemukan di Zeleny Yar , sejak .tahun 1997 , tahun 2013 dan 2017  telah ditemukan 47 kuburan dan   sebuah mangkuk perunggu dari abad ke-10  berasal dari Persia yang terletak 5.950 kilometer dari Iran modern.