unik 10

Tampilkan postingan dengan label unik 10. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label unik 10. Tampilkan semua postingan

unik 10










TENGKORAK MISTERIUS
pada tahun 1800-an,  dari  sebuah pemakaman kuno di  dekat  kota  Sayre,  Bradford
County  -  Pennsylvania,  telah  ditemukan  kerangka  yang  serupa  kita   namun 
bertubuh besar. Selain soal tingginya, juga terdapat keanehan lain yaitu pada bagian
kening  tengkorak  kepalanya  terdapat  sepasang  tanduk.  Diperkirakan  dikuburkan
pada 1200.
Pada 1888, tujuh kerangka dalam posisi duduk ditemukan pada sebuah lokasi pemakaman
di  dekat Clearwater, Minnesota.  Masing-masing makhluk ini  ternyata memiliki  dua baris
deretan gigi, baik yang di rahang atas maupun di rahang bawah. Selain itu, dahinya lebih
pendek dan miring dibandingkan tengkorak kita  yang lazim.
Pada  1995,  periset  Robert Connolly  mempublikasikan  foto tengkorak kepala  berbentuk
kerucut  (gbr.2)  yang  ditemukan di  Nazca,  Peru.  Umurnya  diperkirakan  telah  mencapai
puluhan ribu tahun. Bentuk kepalanya ini  jelas  berbeda dengan karakteristik  tengkorak
kita   modern  maupun  kita   purba  Neanderthal  yang  memang  tak  pernah
ditemukan jejaknya di Amerika Selatan.
Robert Connolly juga melaporkan penemuan kerangka aneh lainnya, yang bentuknya sama
dengan  kita   modern,  kecuali  tengkorak  kepalanya  yang  besar  pada  bagian  atas
(cranium)  dan  rongga  mata  lebar  (gbr.3).  Karen  Scheidt  juga  melaporkan  penemuan
kerangka  dengan  bentuk  tengkorak  yang  sama  dari  sebuah  gua  di  Meksiko.  Sebuah
tengkorak  aneh  juga  ditemukan  di  sebuah  pertambangan  yang  berlokasi  di  dekat
Chihuahua, Meksiko pada 1930.  Bagian belakang kepalanya melebar sedangkan rongga
matanya besar. Diperkirakan berusia anak-anak. Pada akhir 1999, diperoleh hasil pengujian
DNA yang mengindikasikan bahwa tengkorak itu  adalah dari jenis kita .
Pada 1911, para pekerja tambang yang sedang melakukan penggalian pada sebuah area
berjarak 22 mil sebelah barat daya Lovelock,  Nevada, secara tidak sengaja menemukan
mumi seperti  kita  bertubuh raksasa,  dengan masih terdapat sisa  rambut berwarna
merah pada kepalanya.
Di  kalangan penduduk lokal  setempat,  suku indian Paiute  juga ada legenda kuno yang
menceritakan  tentang kita  raksasa  berambut merah,  yang mereka sebut Si-te-cahs
dan menjadi musuh suku-suku indian di daerah ini.
Tengkorak  aneh  juga  dilaporkan  banyak  ditemukan  di  gua-gua  gunung  kapur  Filipina,
antara lain di Bohol, Pegunungan Palaupau, Sumilio, Bukidnon dan pada beberapa tempat
di  Agusan. Tengkorak-tengkorak ini masing-masing hanya memiliki  satu rongga mata di
bagian dahi.
Pihak  otoritas  Filipina  pada  Februari  2002  menyatakan  bahwa  rongga  mata  itu 
terbentuk  secara  buatan  oleh  alam namun   kenyataannya  adalah  tak  ada  lagi  sepasang
rongga mata sebagaimana lazimnya selain hanya terdapat satu di dahinya.



PESAWAT TERBANG SEBELUM 200SM
 ditemukan  pada  balok  atas  penyangga  langit-langit
sebuah ruangan kuil  kerajaan  Mesir  Kuno,  yang  lokasinya  berada  di  Abydos,
beberapa  ratus  mil  sebelah  selatan  Kairo  dan  plato  Giza.  Objek-objek  pada
gambar  itu ,  dilihat  dari  perlengkapan  fisiknya  adalah  pesawat  yang
dioperasikan di  dalam lapisan berudara seperti  di  permukaan bumi, bukan untuk ruang
angkasa yang hampa udara. sebab  itu dipakai  sayap samping dan ekor serta baling-
baling. Kuil Abydos ini dibangun untuk Dewa Osiris oleh firaun Mesir kuno, Seti I (1306-1290
SM) dan diselesaikan oleh penerusnya, Ramses II
Replika  pesawat  yang  ditemukan  dari  masa  peradaban  Mesir  Kuno, dilihat  dari  bentuk
arsitekturnya sudah mirip sama pesawat terbang jaman sekarang yah...
Selain  itu  pada  1898,  dari  sebuah  makam kuno di  Saqquara,  Mesir,  yang  diperkirakan
dibuat pada 200 SM, juga telah ditemukan sebuah replika pesawat yang formatnya mirip
dengan pesawat terbang modern. Benda ini kini disimpan di Museum Kairo, Mesir.
Sketsa rancangan pesawat terbang pada masa peradaban Mesir Kuno
Dari China dilaporkan bahwa telah ditemukan beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa,
Tibet dan lalu dibawa ke Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna
dari Universitas itu menjelaskan bahwa dokumen itu  ternyata berisi petunjuk untuk
membuat  pesawat  luar  angkasa.  Cara-cara  pembuatan  mereka,  katanya,  adalah  anti-
gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu “laghima”, satu sumber tenaga
yang  tidak  diketahui  oleh  kita   modern.  Menurut  ahli  Yoga  Hindu,  “laghima”  ini
menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dokumen  sanskrit  kuno  juga  menyebutkan  bahwa,  Maharaja  India,  Ashoka  telah
membentuk sebuah kelompok “Sembilan Lelaki Misterius” yang terdiri atas para ilmuwan
terkenal  India  yang  dikatakan  mengkatalogkan  berbagai  jenis  sumber-sumber  sains.
Ashoka telah merahasiakan kerja-kerja mereka semua sebab  ia merasa bahwa penemuan
ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru bisa
jadi akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam, yang mana tidak diinginkan
oleh Ashoka sendiri. “Sembilan lelaki misterius” telah menulis sembilan buah buku yang
saling  berkaitan  antara  satu  sama  lain,  bertajuk  “Rahasia-rahasia  Gravitasi”.  Mereka
menyebut kendaraan angkasa itu  dengan Vimana / Astras. China menyatakan akan
mempelajari lebih lanjut dokumen itu  untuk program kajian angkasanya.
Waw, Klo  begitu  berarti  jauh-jauh  sebelum  Wright  Bersaudara  menciptakan  pesawat
Terbang, Peradaban-Peradaban zaman dulu, seperti  Mesir  Kuno, Sumeria, Yunani  Kuno
dan  mungkin  Atlantis  telah  mengenal  alat  transportasi  itu   dong?. Pantesan, dari
bermacam-macam buku yang aku baca, mengenai peradaban Atlantis yang menghilang,
dikisahkan memang pada masa itu Teknologinya sudah maju, walaupun dari segi arsitektur
teknologinya  masih  lebih  modern  sekarang.  Tapi  pengenalan  terhadap  macam-macam
benda semacam Lemari Es, dll talah ada sebelumnya. hebat yah...



WAJAH kita  DI PELEPAH PINANG
penyimpangan  dari  suatu  kebiasaan,  yang  alamiah  dan  normal  biasanya  kita
kategorikan  keanehan,  unik  dan  kadangkala  menjadi  mistis  baru.  Begitu  banyak
kejadian aneh yang pernah terjadi dan selalu memiliki ceritanya sendiri-sendiri, baik
di sekitar kita maupun di tempat yang jauh dari kita yang hanya dapat kita ketahui
dari pemberitaan, issue, rumors, bahkan gosip.
Nah,  yang  aneh  satu  ini  terjadi  di  sebuah  pedesaan  di  Sidikalang  Kabupaten  Dairi.
Menanggapi keanehan ini, banyak sikap orang yang muncul. Dari sikap kritis, sikap naif dan
sikap mistis tampak merespon keanehan ini. Tidak jarang penyikapan kita terhadap suatu
keanehan, justru lebih aneh dari keanehan itu sendiri.
.  Pelepah  buah  pinang  dengan  gambar  wajah  kita ,  lengkap  dengan  kerutan
kening dan rambut gimbal. 
Keterangan Gambar: Menjadi tontonan orang dari seantero



POMPEII
pompeii adalah  sebuah  kota
zaman Romawi  kuno yang  telah
menjadi puing dekat kota Napoli
dan  sekarang  berada  di  wilayah
Campania,  Italia.  Pompeii  hancur  oleh
letusan  gunung  Vesuvius  pada  79  M.
Debu  letusan  gunung  Vesuvius
menimbun kota Pompeii dengan segala
isinya  sedalam  beberapa  kaki
menyebabkan  kota  ini  hilang  selama
1.600 tahun sebelum ditemukan kembali
dengan  tidak  sengaja.  Semenjak  itu
penggalian kembali kota ini memberikan
pemandangan  yang  luar  biasa  terinci
mengenai  kehidupan  sebuah  kota  di
puncak  kejayaan  Kekaisaran  Romawi.
Saat ini kota Pompeii  merupakan salah
satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.
Lokasi
Pompeii terletak pada koordinat 40° 45′ 2″ LU, 14° 29′ 23″ BT, sebelah tenggara kota Napoli,
dekat dengan kota modern Pompei saat ini. Kota ini berdiri di lokasi yang terbentuk dari
aliran lava ke arah utara di  hilir  Sungai  Sarno (zaman dulu bernama Sarnus ).  Saat ini
daratan ini agak jauh letaknya di daratan, namun dahulu merupakan daerah yang dekat
dengan pantai.
Pada abad pertama M,  Pompeii  hanyalah  salah satu dari  sekian kota  yang berlokasi  di
sekitar kaki Gunung Vesuvius. Wilayah ini cukup besar jumlah penduduknya yang menjadi
makmur  sebab   daerah  pertaniannya  subur.  Beberapa  kelompok  kota  kecil  di  sekitar
Pompeii  seperti  Herculaneum juga  menderita  kerusakan  atau kehancuran  oleh  tragedi
letusan Vesuvius.
Vesuvius mengubur kota Pompeii
Para penduduk Pompeii,  seperti  mereka yang hidup di daerah itu sekarang, telah lama
terbiasa dengan getaran kecil, namun pada 5 Februari 62 terjadi gempa bumi yang hebat
yang  menimbulkan  kerusakan  yang  cukup  besar  di  sekitar  teluk  itu  dan  khususnya
terhadap  Pompeii.  Sebagian  dari  kerusakan  itu  masih  belum  diperbaiki  ketika  gunung
berapi  itu  meletus.  Namun,  ini  mungkin  merupakan  sebuah  gempa  tektonik  daripada
gempa  yang  disebabkan  oleh  meningkatnya  magma  yang  terdapat  di  dalam  gunung
berapi.
Sebuah  gempa  lainnya,  yang  lebih  ringan,  terjadi  pada  64,  peristiwa  ini  dicatat  oleh
Suetonius  dalam biografinya  tentang  Nero,  dalam De  Vita  Caesarum,  dan  oleh  Tacitus
dalam Buku XV dari Annales sebab  hal ini terjadi ketika Nero berada di Napoli dan tampil
dalam sebuah pertunjukan untuk pertama kalinya di sebuah panggung umum. Suetonius
mencatat bahwa kaisar tidak memedulikan gempa itu dan terus bernyanyi hingga selesai
lagunya,  sementara  Tacitus  mencatat  bahwa  teater  itu  runtuh  setelah  orang-orang  di
dalamnya dievakuasi.
Penulis Plinius Muda menulis bahwa getaran bumi itu tidaklah begitu menakutkan sebab 
sering terjadi di Campania .
Pada  awal  Agustus  tahun  79,  mata  air  dan  sumur-sumur  mengering.  Getaran-getaran
gempa ringan mulai terjadi pada 20 Agustus 79, dan menjadi semakin sering pada empat
hari berikutnya, namun peringatan-peringatan itu tidak disadari orang, dan pada sore hari
tanggal 24 Agustus, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu
merusakkan wilayah itu , mengubur Pompeii dan daerah-daerah pemukimanlainnya.
Kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.
Lenyap selama 16 abad
Lapisan debu tebal menutupi dua buah kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung
Vesuvius,  sehingga  kedua  kota  ini  menjadi  hilang  dan  terlupakan.  Kemudian  kota
Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748. Kedua kota ini digali
kembali  dari  lapisan debu tebal  dengan membebaskan semua bangunan-bangunan dan
lukisan dinding yang masih utuh. Sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada 1599
oleh seorang arsitek  bernama  Fontana  yang  menggali  sebuah  jalan  baru  untuk  sungai
Sarno,  namun  membutuhkan  lebih  dari  150  tahun  kemudian  barulah  sebuah
upaya/kampanye serius dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.
Raja Charles VII dari dua Sisilia sangat tertarik dengan temuan-temuan ini bahkan hingga ia
diangkat  menjadi  raja  Spanyol.  Giuseppe  Fiorelli  mengambil  tanggung jawab  ekskavasi
pada 1860. Hingga saat itu Pompeii dan Herculaneum dianggap telah hilang selamanya. Di
kemudian  hari,  Giuseppe  Fiorelli  adalah  orang  yang  menyarankan  penggunaan  teknik
injeksi plester terhadap ruangan kosong dalam tubuh korban Vesuvius yang sudah hancur
untuk membentuk kembali permukaan tubuh mereka secara sempurna.
Ada teori  tanpa  bukti  yang  menyatakan bahwa Fontana  menemukan beberapa  fresko
erotis selama penggalian yang dilakukannya, namun sebab  norma-norma kesopanan yang
amat kuat saat itu ia mengubur fresko-fresko itu kembali. Hal ini diperkuat oleh laporan-
laporan  penggalian  oleh  tim  lain  sesudahnya  yang  menyatakan  bahwa  daerah  galian
itu  menunjukkan suasana telah pernah digali dan dikuburkan kembali.
Forum  (bangunan  untuk  keperluan  sosial),  pemandian,  beberapa  rumah/gedung  dan
sejumlah  villa  telah  dapat  diselamatkan  dengan baik.  Sebuah hotel  (dengan luas  1000
meter persegi) ditemukan dekat dengan lokasi kota. Hotel ini lalu dinamakan Grand Hotel
Murecine .
Fakta  menyatakan  bahwa  Pompeii  merupakan  satu-satunya  situs  kota  kuno  di  mana
keseluruhan  struktur  topografinya  dapat  diketahui  dengan  pasti  tanpa  memerlukan
modifikasi atau penambahan. Kota ini tidak dibagi sesuai dengan pola-pola kota Romawi
pada umumnya disebab kan permukaan tanah yang tidak datar (kota ini berada di  kaki
gunung). Namun jalan-jalan di kota ini dibuat lurus dan berpola pada tradisi murni Romawi
kuno, permukaan jalan  terdiri  dari  batu-batu poligon dan memiliki  bangunan-bangunan
rumah dan toko-toko di kedua sisi jalan, mengikuti decumanus dan cardusnya. Decumanus
adalah jalan-jalan yang merentang dari timur ke barat, sementara cardus merentang dari
utara ke selatan.
Mengulang Sejarah Kaum Sodom dan Gomorah (Kaum junjungan  lot)?
Pemusnahan Pompeii  dari  muka bumi oleh bencana yang demikian dasyat ini  tentunya
bukan  tanpa  maksud.  Catatan  sejarah  menunjukkan  bahwa  kota  itu   ternyata
merupakan  pusat  kemaksiatan  dan  kemungkaran.  Kota  itu   dipenuhi  oleh
meningkatnya jumlah lokasi perzinahan atau prostitusi. Saking banyaknya hingga jumlah
rumah-rumah pelacuran tidak diketahui.  Organ-organ kemaluan pria  dengan ukurannya
yang asli digantung di pintu tempat-tempat pelacuran itu . Menurut tradisi ini, yang
berakar  pada  kepercayaan  Mithraic,  organ-organ  seksual  dan  hubungan  seksual
sepatutnya tidaklah tabu dan dilakukan di tempat tersembunyi,  akan namun   hendaknya
dipertontonkan secara terbuka.
Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota itu  dari  peta bumi dalam
waktu  sekejap.  Yang paling  menarik  dari  peristiwa  ini  adalah  tak  seorang pun mampu
meloloskan  diri  dari  keganasan  letusan  Vesuvius.  Hampir  bisa  dipastikan  bahwa  para
penduduk yang ada di  kota itu  tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat
sekejap itu , wajah mereka terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang
asyik  menyantap  makanan  terawetkan  pada  detik  itu .  Banyak  sekali  pasangan-
pasangan yang tubuhnya terawetkan berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan.
Yang  paling  mengagetkan  adalah  terdapat  sejumlah  pasangan  yang  berkelamin  sama,
dengan kata lain mereka melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseks). Ada pula
pasangan-pasangan  pria  dan  wanita  yang  masih  ABG.  Hasil  penggalian  fosil  juga
menemukan sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara
umum, raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi keterkejutan, seolah bencana yang
terjadi datang secara tiba-tiba dalam sekejab.
 Beberapa gambar jasad-jasad tubuh penduduk Pompeii yang terawetkan secara alami
Aspek ini  menunjukkan bahwa penghancuran Pompeii  mirip dengan peristiwa-peristiwa
adzab yang dikisahkan dalam Alqur'an maupun bible tentang penghancuran peradaban
kaum junjungan  Luth/loth yaitu Kaum Sodom dan Gomorah.
Masyarakat Sadum atau Sodom adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak
mentalnya,  tidak  mempunyai  pegangan  kepercayaan   atau  nilai  kekita an  yang  beradab.
Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan
perampasan  harta  milik  orang  lain  merupakan  kejadian  hari-hari  di  mana  yang  kuat
berkuasa,  sedang  yang  lemah  menjadi  korban  penindasan  dan  perlakuan  sewenang-
wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas dan budaya hidup mereka
adalah perbuatan homoseks di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.
Seorang pendatang yang masuk ke Sodom tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika
ia  membawa barang-barang yang berharga,  barangnya akan dirampas.  Bila  ia  melawan
atau  menolak  menyerahkannya  maka  nyawanya  tidak  akan  selamat.  Akan  namun   jika
pendatang  itu  seorang  lelaki  yang  bermuka  tampan  dan  berparas  elok,  maka  ia  akan
menjadi rebutan mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya. Sebaliknya bila
si  pendatang  itu  seorang  perempuan  muda  maka  dia  menjadi  mangsa  bagi  pihak
wanitanya pula.


 ATLANTIS
banyak  yang  percaya  bahwa
dahulu  kala  ada  kerajaan
maritim  yang  luas  yang
terletak  di  salah  satu
samudera  terluas  di  dunia.
Pengaruhnya demikian besar, sehingga
sisa  kebudayaan  dan  warisannya  bisa
ditemukan diseluruh dunia hingga saat
ini.  Tafsiran  arkeologis  menyebutkan
bahwa kerajaan maritim yang disebut
Atlantis itu terletak di laut Mediterania
Barat, ada pula yang berbeda pendapat
dengan menyebut pusatnya di Costa Rika dan Antartika. Namun bagi orang yang skpetic,
atlantis  hanya ada  di  pikiran  penulis  dan  pemikir  kreatif,  menurut  mereka  kerajaan itu
hanyalah imajinasi belaka. 
Apakah Atlantis hanyalah sebuah Mitos? ataukah seperti  kota kuno  Troy yang saat ini
telah  ditemukan  setelah berabad-abad hanya dianggap sebagai  Kerajaan  khayalan  dari
Filsuf Hommer?
Mengenai  atlantis,  sebenarnya  dulu  telah  pernah  membahasnya.Di  sini,  Namun,  yang
membuat saya ingin kembali mengangkat topik atlantis disebab kan ada seorang pria yang
yakin  mempunyai  jawaban  akan  segala  hal  yang  masih  menjadi  teka-teki  mengenai
kebudayaan besar masa silam ini, dan ia yakin mengetahui dimana letak sebenarnya dari
wilayah kerajaan itu . 
Atlantis merupakan kota hilang yang paling terkenal dan paling dicari sepanjang sejarah.
Kepopulerannya  bahkan  melebihi  kota-kota  hilang  yang  lainnya  seperti  Sodom  dan
Gomora yang juga sampai saat ini masih dicari sisa-sisa reruntuhannya.
Tak dipungkiri lagi, selama 3 millenium kita  terpesona terhadap cerita Atlantis. Pada
abad 4 SM, Filsuf Yunani Plato yang dianggap pemikir paling hebat pada masanya, menulis
sejarah benua hilang yang legendaris ini. Namun sayang, asal-usul pasti legenda Atlantis
boleh dikatakan tidak jelas. Menurut suatu kisah, cerita mengenai Atlantis diceritakan ke
Plato oleh Sokrates dan seorang penyair bernama Solon yang mendengar tentang budaya
hilang itu dari seorang pendeta Mesir.
Di  dalam Timeus  dan Critias,  Plato  menuliskan  kedua dialog yang  ia  curahkan tentang
Atlantis dengan gambaran yang detil dan komprehensif. Kata-katanya yang fasih berfungsi
sebagai  peta  yang  dipakai   sebagai  petunjuk  oleh  para  penjelajah  tangguh  yang
bertekad  mencari  sisa-sisa  kerajaan  ini.  Berikut  cuplikan  terjemahan  catatan  Plato
mengenai Atlantis dalam Timeus dan Critias:
 Pulau Atlantis ada di laut. Berhadapan dengan pilar Herkules. Dan wilayahnya lebih
besar  dari  Libya  dan  Asia  yang  disatukan.  Di  tengah  bagian  terpanjangnya,
disebelah laut ada daratan persegi panjang luas. Dikelilingi oleh pegunungan, dan
lebih tinggi dari permukaan laut. Mengandung gunung berapi, dan sering terkena
gempa dan banjir. Gunungnya menganung emas, perak, tembaga, dan timah. Dan
gabungan alami dari emas dan tembaga yang disebut orichalcum.
Daratan itu memiliki sistem kanal yang besar dan kecil, juga mata air dingin dan
panas  alami.  Tanahnya  subur  dan hasil  panennya  melimpah.  Di  dataran itu  ada
ibukota  yang  dikelilingi  oleh  bidang  konsentris.  Kota  itu  diliputi  tembok  batu
merah, putih, dan hitam. 
Dari cuplikan catatan Plato mengenai Atlantis diatas, digambarkan bahwa kerajaan besar
itu sebagai  sebuah pulau yang besar,  terletak diluar Selat Gibraltar yang disebut orang
Yunani  sebagai  Pilar  Herkules.  Sebuah pulau  yang  lebih  besar  dari  Libya  dan  Asia  bila
disatukan. Pada abad 4 SM masih belum diketahui bagaimana tatanan dunia. sebab nya
sulit bagi kita untuk mengerti dengan pasti apa yang dimaksudkan Plato dengan Asia dan
Libya bila disatukan. Sekarang, bisa dikatakan Libya yang dimaksud mungkin sama dengan
bagian Afrika Utara. Sedangkan Asia mungkin bisa diwakilkan dengan wilayah Turki dan
Timur  Tengah.  Dari  Sudut  pandang  Plato  di  Yunani,  Atlantis  terletak  di  laut  Atlantik,
akibatnya mayoritas pencarian benua hilang itu  di fokuskan di dasar laut.
Jim Allen,  ahli  peta  dan bekas  penerjemah intelejen udara  AU Inggris  memiliki  sebuah
perspektif baru dalam memeriksa ulang tulisan Plato. Ia menemukan yang ia yakini sebagai
inti geografis legenda Plato. Menurutnya, tak ada benua hilang yang terletak diantara sisi
seberang laut Gibraltar, maka ia berpendapat mungkin wilayah Atlantis berada di Amerika
Selatan. Dengan menggabungkan citra satelit dengan pengetahuan praktis ilmu ukur kuno,
Allen  yakin  ia  berhasil  membenarkan  hampir  semua  gambaran  Atlantis  Plato.  Ia  yakin
peradaban  hilang  itu   kini  telah  muncul  kedaratan,  sangat  berbeda  dengan  yang
diyakini banyak orang bahwa reruntuhannya masih terkubur didasar laut.
Altiplano,  begitulah yang ditunjuk Allen sebagai wilayah yang ia  yakini sebagai Atlantis.
Ada sesuatu yang sangat menarik dari wilayah Altiplano yang berhasil diamati oleh Allen
dengan foto Satelit yang ia dapatkan, yaitu apa yang tampak sebagai sisa-sisa kanal luas.
Kanal luas gambaran Allen membagi dua daratan Altiplano dalam gambar satelit. Pada titik
terlebarnya,  hampir 600 kaki dari  1  sisi  ke sisi  lainnya,  hampir persis dengan gambaran
Plato.
Plato mengatakan Atlantis sebagai sebuah benua, dalam arti benua disamping lautan (lihat
image disamping yang ditandai anak panah). Ada dataran persegi panjang, letaknya diatas
permukaan  laut.  Altiplano  merupakan  sebuah  wilayah  luas  di  Amerika  Selatan  dan
langsung berbatasan dengan Laut Pasifik. Wilayah ini memiliki lebar lebih dari 102 mil dan
panjangnya  hampir  300  mil,  ini  menjadikan  Altiplano  sebagai  dataran  persegi  panjang
terbesar di dunia. Sangat cocok dengan penggambaran Atlantis Plato.
Kembali ke Timeus dan Critias, Plato mencatat ukuran dataran Atlantis dalam stade. Stade
merupakan  satuan  pengukuran  yang  sering  dipakai   oleh  ahli  matematika  Yunani.  1
stade  sama  dengan  600  kaki.  Namun di  Amerika  Selatan,  satu  stade  hanya  300  kaki,
setengah dari satu stade dalam pengukuran Yunani Kuno.
Bekas-bekas Kanal di Wilayah Altiplano
Setelah  ukuran  dataran  Plato  dikonversi  didapatkan  ukuran  113  x  171  mil.  Satu-satunya
daerah di  Benua Amerika yang dapat memuat dataran sebesar ini  adalah Altiplano. Ya,
Altiplano memiliki hampir semua kriteria yang digambarkan Plato mengenai Atlantis. Suatu
wilayah yang dikelilingi oleh pegunungan yang mengandung emas, perak, tembaga, dan
timah. Seluruh daerahnya terletak  di  patahan yang sering memicu  gempa bumi.
Altiplano memiliki gambaran yang sempurna mengenai legenda Atlantis.
namun  beberapa ahli tidak setuju dengan Jim Allen dalam keyakinan bahwa Atlantis berada
di  Amerika  Selatan.  Mark  Aldenderfer,  Profesor  Antropology  dari  UC  Santa  Barbara
mengatakan  bahwa  Altiplano  adalah  lingkungan  yang  keras  selama  10-15  juta  tahun
terakhir. Tidak ada hubungan apapun tentang populasi pertanian yang maju seperti yang
digambarkan Plato untuk keberadaan Atlantis di wilayah Altiplano.
Daerah Altiplano Bolivia sampai saat ini  adalah daerah yang kaya akan mineral.  Logam
campuran  yang  disebut  sebagai  orichalcum  yang  digambarkan  sendiri  oleh  Plato  di
bukunya  juga  dapat  ditemukan  disini.  Dalam dialognya  tentang  Atlantis,  Plato  menulis
bahwa  nilai  Orichalcum  hanya  setingkat  dibawah  emas.  Orichalcum  sangat
membangkitkan minat sebab  hanya ditemukan di Altiplano, Andes.
Lalu nama Atlantis itu sendiri yang semakin memperdalam misteri.  Plato memberi nama
pulau mitologinya  sebagai  Atlantis  mungkin sebab   dihubungkan dengan  raksasa  Atlas
yang menopang langit.  Tapi  ada juga teori  lain yang menguatkan pendapat Allen. Kata
 Atl  berasal dari bahasa Aztec yang berarti air, sedangkan Antis  memiliki arti tembaga
dalam bahasa  Inca.  Semua kata  yang menyusunnya terdiri  dari  2  kata  dari  bahasa dua
peradaban kuno terbesar di Amerika Latin selain peradaban Maya kuno, yaitu peradaban
Aztec dan Inca. Saat ini, Allen memfokuskan hanya untuk menemukan ibukota Atlantis.
Pencariannya  membawanya  ke  Pampa  Aullagas,  gunung  berapi  yang  tidak  aktif  yang
dikelilingi  lautan pasir  dan bebatuan. Allen yakin  bahwa di  sini  ibukota  Atlantis  berada
sebelum tenggelam kedalam lautan luas. Lautan yang kini telah surut dan menjadi anak
sungai sempit dan kumpulan air yang lebih kecil. Kini, daerah ini hanya meninggalkan sisa-
sisa dasar laut yang kering dan gersang.
Sistem Posisi  Global  Genggam (GPS) yang dibawa Allen,  bekerjasama dengan 12 satelit
orbit.  Melalui proses triangulasi,  sistem itu memberikan info dalam bujur dan lintang di
lokasi manapun di seluruh dunia. Ini memungkinkan Allen untuk menentukan posisi pasti
pusat ibukota Atlantis di Altiplano. Menurut Plato, kota itu dikelilingi oleh dinding yang
mengitari sehingga berbentuk lingkaran penuh dengan jarak 50 stade dari cincin kota. Dan
Allen menemukan reruntuhan dinding di  tempat  itu.  Reruntuhan dinding dengan lebar
sekitar  1200  kaki  yang  sangat  cukup  untuk  menopang  semua  bangunan  seperti  yang
digambarkan Plato. Cincin konsentris juga memungkinkan penduduk untuk mereklamasi
daratan dari dasar danau dan menciptakan bentuk suatu pulau. Allen mengecek ulang info
GPS  dengan  Peta  Navigasi  Taktis  Altiplano.  Dengan  merubah  stade  menjadi  meter,  ia
menentukan posisi secara manual. Angkanya cocok dan bagi Allen, tampaknya dinding itu
ada  di  tempat  seharusnya.  Walau  ia  telah  temukan  daerah  yang  sangat  mirip  dengan
kerajaan  Plato,  beberapa  pakar  menganggap  kesimpulannya  terlalu  dini.  Tanpa
menghiraukan  lawannya,  Allen  merasa  daerah Altiplano  penuh bukti  yang ditulis  Plato
tentang dataran tinggi ini. Percaya deh

.

THE FACES OF BELMEZ
dipermulaan  Agustus  1971, seorang
wanita  Spanyol, Maria  Gomez
Pereira  merasa  mendapati
beberapa  peristiwa  ganjil  di
kediamannya.
Dikisahkan olehnya, tepatnya mulai tanggal
23  Agustus  1971, beberapa  citra/gambaran
raut wajah seorang laki-laki secara spontan
muncul  di  lantai  keramik  dapurnya, ingat,
hanya  kepalanya  saja, tanpa  badan  dan
organ2 lainnya.
Yang  lebih  menyeramkan  lagi, raut-raut
wajah  misterius  itu  selalu  mengikuti  mood
dari sang pemilik rumah, jika Nyonya Maria
Gomez sedang gembira raut wajah mereka
terlihat sumringah, begitu pula sebaliknya.
Fenomena  menyeramkan  itu   kurang
lebih  menghantui  dirinya  selama  satu
minggu  lamanya, sebelum  akhirnya  ia  berniat  menyewa
beberapa pekerja bangunan untuk membongkar beberapa
lantai keramik dapur.
Sebelumnya, fenomena misterius dikediaman Nyonya Maria
Gomez telah banyak diketahui oleh beberapa warga sekitar
dan dengan cepat tersebar
luas  hampir  keseluruh
negeri  sebab   beberapa
media  masa  maupun
elektronik  pada  saat  itu
selalu  memuat  fenomena
misterius  itu   sebagai
topik utamanya. 
Jika  kita  flash  back, memang  kediaman  yang  ditempati
oleh  Maria  Gomez  dulunya  merupakan  bekas  sebuah
tanah pekuburan. Hal itu baru diketahui setelah beberapa
pengkaji  dari  para ahli-ahli  supranatural  yang melakukan
investigasi singkat disana, serta beberapa oknum peneliti
yang  turut  serta  melakukan  penggalian  mendapati  beberapa  tulang  belulang  kita 
terkubur tepat dibawah lantai keramik dapur rumah. 
Uniknya, setelah lantai keramik dapur diganti dengan
yang  baru  serta  beberapa  tulang  belulang  kita 
telah  diangkat  dan  kemudian  dikuburkan  ditempat
lain,  fenomena  itu  masih  saja  muncul.  Dua  minggu
setelah  pembongkaran, dua  raut  wajah  kita 
kembali muncul di lantai baru, kali ini lengkap dengan
gambaran anggota tubuh mereka, lalu secara berturut-
turut  raut  wajah  lainnya  selalu  bermunculan  silih
berganti  setiap  harinya.  Nyonya  Maria  Gomez  yang
sudah  terlanjur  ketakuatan  setangah  mati  akhirnya
memutuskan  untuk  menjual  rumahnya  yang
menyeramkan.  Kini,  status  dari  rumah  itu 
menjadi  kepemilikan  pemerintahan  setempat  dan
dijadikan sebagai salah satu obyek pariwisata yang cukup unik disana.
Beberapa  pengunjung  yang  datang  juga  kerap  melihat  penampakan  mereka,  lengkap
dengan berbagai ekspresi wajah yang mereka tampilkan.
Ada  suatu  penelitian  unik  yang  dilakukan  oleh  beberapa  praktisi, yaitu  dengan
menempatkan sebuah kamera video yang sengaja ditinggalkan di tempat itu selama satu
hari  penuh.  Dari  hasil  yang didapat, mereka  cukup terkejut  sebab   raut-raut  wajah  itu
ternyata dapat saling berkomunikasi satu sama lainnya, hal itu terbukti ketika pita rekaman
diputar  terdengar  semacam suara  percakapan  lirih  yang  keluar  dari  arah-arah  mereka.
Sejauh ini, dari hasil penelitian oleh ahli Kimia yang menguji sampel dari struktur penyusun
lantai, memang benar tidak ditemukan bukti cat atau pewarna yang kemungkinan besar
menyebabkan pembentukan raut-raut wajah itu . Hingga saat ini belum ada yang bisa
menjelaskan bagaimana fenomena-fenomena itu bisa terbentuk.

THE LOST WORLD
sebuah  novel  diluncurkan  tahun  1912  dengan  judul  The  Lost  World.  Difilmkan
pertama kali  pada  tahun 1925.  Merupakan  karya  penulis  tenar  Sir  Arthur  Conan
Doyle,  berkenaan  dengan  sebuah  ekspedisi  ke  plato  dataran  tinggi  di  wilayah
Amerika Selatan di  teritori  Venezuela di  mana hewan prasejarah masih bertahan
hidup.
The Lost World (dunia yang hilang) adalah sebuah kisah fiksi ilmiah yang sangat tenar di
masanya,  bahkan  sudah  direproduksi  beberapa  kali  dan  serial  TV-nya  pernah  juga
ditayangkan di stasiun TV nasional kita.
Tapi  tahukah  Anda?  Gambaran  dunia  yang  hilang  dalam karya  Arthur  Conan Doyle  itu
berkenaan pula dengan suatu plato yang benar-benar ada di  dataran tinggi perbatasan
Venzuela, Guyana, dan Brasil. Persisnya di puncak Gunung Roraima. Plato yang senantiasa
tertutup kabut abadi bersaput awan.
Plato Gunung Roraima adalah salah satu tempat luar biasa di dunia. Bernuansa kuno dan
misterius. Terhampar di ketinggian 2.739 meter dengan formasi tebing batu vertikal yang
menjulang  dari  padang  rumput  dan  hutan.  Biasanya  dicapai  setelah  melintasi  Taman
Nasional Canaima di tenggara Venezuela.
Bentukan Geologi Tertua
Ciri unik penampakan plato Gunung Roraima adalah memang hasil bentukan alam tertua
yang diduga tersisa  dari  Era  Precambrian kira-kira  dua miliar  tahun lalu.  Plato  kuno ini
terstruktur dalam dataran seluas 2,5 km persegi. sebab  posisinya yang menjulang vertikal
dengan tebing bebatuan membuat akses ke plato lewat jalan darat hampir mustahil.
Namun ekspedisi darat spektakuler ke plato itu  dilakukan oleh Sir Everard im Thurn
dengan menembus belantara dan mendaki keterjalan bentukan dinding bebatuan Roraima
tahun 1884 hingga ke puncaknya.
Berdasarkan catatan perjalanan Everard yang menggambarkan sepotong dunia aneh yang
lain ini, menginspirasi penelitian untuk menguak misterinya. Ekspedisi Everard pula yang
menginspirasi  Sir  Arthur Conan Doyle untuk menulis  novel  klasik petualangan The Lost
World!
Kehidupan Misterius
Berbagai ekspedisi penelitian di plato Gunung Roraima, menghasilkan banyak temuan luar
biasa.  Betapa  para  ahli  sepakat  bahwa lingkungan di  Roraima itu  tidak  terusik  selama
jutaan tahun kecuali akibat gerusan angin dan air.
Di ketinggian hampir 3 km itu, tetumbuhan yang hidup di sana sangat unik. Beradaptasi
dengan lingkungan yang keras. Curah hujan tiada henti sepanjang tahun. Hampir seluruh
permukaan  tertutup  pecahan  bebatuan  pasir  yang  nyaris  tak  memungkinkan  tanaman
keras yang berakar panjang mampu bertahan hidup di sana.
Struktur  tanah  yang  rapuh  dan  kurang  nutrisi  ini  hanya  mampu  ditumbuhi  semacam
tanaman pelopor sebangsa lumut. Uniknya, yang terlihat menjulang justru bebatuan dan
tanah yang diukir oleh angin dan hujan. Bagaikan tonggak-tonggak pilar yang menyangga
awan.
Aliran air terdapat di plato yang mengalir deras menuju tebing dan melompat menjadi air
terjun di ujungnya. Merupakan air terjun yang tertinggi di dunia. Aliran air yang kemudian
bersatu dengan liukan sungai Amazon yang legendaris.
Tumbuhan Karnivora
Kerasnya kehidupan di Plato Roraima menjadi mimpi buruk bagi semua lingkungan hidup
yang sudah kita kenal. Namun ekosistem yang terbentuk di bentangan dunia yang hilang
ini menjalin suatu rantai komunitas yang magis dan menakutkan dalam kacamata kita .
Hasil penelitian hampir pasti membuktikan bahwa hukum rimba:  survival of the fittest 
(yang terkuat yang bertahan) berlaku mutlak  di  sini.  Dari  segi  flora,  banyak ditemukan
tetumbuhan  yang  berevolusi  menjadi  tumbuhan  karnivora  (pemakan  daging).  Sangat
mudah ditemukan tumbuhan semacam kantung semar rawa,  beberapa spesies sundew
(rangkaian tanaman berduri mirip kaktus yang menyembul dari dalam tanah dan memakan
serangga) dan bladderwort (sejenis lumut rumput). Ketiga jenis ini adalah tanaman indah
yang  punya  reputasi  sebagai  karnivora  mematikan  bagi  serangga  dan  hewan-hewan
mungil. Mereka mengisap nutrisi hewani dari binatang yang terjebak di perangkapnya.
Selain itu ditemukan juga tanaman semacam anggrek yang berbunga, dengan dahan yang
sangat kecil.
Sementara gambaran fisksi tentang dinosaurus, sama sekali tidak terlihat di plato Roraima.
Satu-satunya  mahluk  endemik  yang sudah teridentifikasi  hanyalah  hewan kecil  berkulit
hitam dengan lurik kuning di punggungnya. Lalu sebangsa kodok hitam kecil yang tidak
melompat melainkan merayap atau bergerak dengan menggelindingkan tubuhnya untuk
menuruni lereng.
Lalu  mahluk  lainnya  diyakini  kehilangan  kemampuan  melihat  alias  buta,  tak  mampu
berenang, dan hanya bergerak perlahan merayapi dataran.
Selebihnya  adalah  serangga-serangga  kecil  malang.  Dengan  sayap  yang  rapuh,  entah
memang hidup di sana atau terbawa angin tersesat di  plato Roraima.  Serangga sejenis
lalat,  kumbang  dan  nyamuk  inilah  yang  menjadi  santapan  mudah  tumbuhan  pemakan
daging. Atau barangkali juga menjadi mangsa bagi predator lain yang belum sepenuhnya
diketahui dari ketinggian Gunung Roraima.
Ekosistem yang unik di ketinggian ini, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
membongkar  semua  rahasianya.  Setidaknya  Roraima  tetap  dikenal  sebagai  salah  satu
dataran bentukan alam yang tertua di bumi. Sebuah dunia yang hilang!


TERJEBAK DI MASA SILAM
tanggal 4 Agustus 1951, fajar belum lagi menyingsing. Laut bergemuruh oleh derai
ombak yang menghantam karang di kawasan pesisir Puys, Prancis. Subuh yang
tenang dan damai.  Namun hari  itu berubah menjadi  pengalaman menakutkan
bagi dua turis perempuan asal Inggris yang sedang berlibur di Puys.
Puys,  sebuah  desa  tepi  pantai  dekat  pelabuhan Dieppe  di  Normandy,  Prancis  menjadi
lokasi wisata alternatif dengan pemandangan pantai, beting, dan tebing karang. Romantis
untuk sebagian orang yang suka laut. Hal  ini yang mendorong dua turis  perempuan itu
memilih Puys sebagai tempat liburan musim gugur. Namun pengalaman liburan itu menjadi
kenangan tak terlupakan bagi mereka.
Subuh  hari  itu,  kedua  turis  perempuan  itu  terbangun  oleh  gaduhnya  suara  tembakan
gencar.  Suara  itu  semakin  menguat  dengan  rentetan  tembakan  yang  semakin  gencar
disusul jeritan dan tangisan yang sangat kacau, lalu terdengar dengung sejumlah pesawat
pembom,  ledakan  bom,  tembakan  mortir  dan  tembakan,  teriakan…  Keduanya  kaget
bukan kepalang. Mereka kini seolah berada di tengah kancah pertempuran hebat.
Suara  demi  suara  pertempuran  itu  tetap  menggema dan terdengar  jelas  oleh  mereka.
Namun mereka tak berani bergeming keluar dari kamarnya. Hanya tiarap dan bersembunyi
ketakutan  di  sudut  kamar.  Tubuh menggigil  akibat  suara  tembakan  dan  ledakan  yang
kadang  terdengar  sangat  dekat,  atau  suara-suara  perintah  khas  militer  dalam  bahasa
Inggris dan Jerman, jeritan kesakitan, dan isak tangis.
Selama kurang lebih tiga jam mereka mendengar jelas semua suara pertempuran di luar
sana. Sampai akhirnya suara-suara mengerikan itu semakin samar… samar… dan hilang!
Debur  gelombang  menghantam  karang  sayup  kembali  terdengar.  Fajar  sudah
menyingsing.
Setelah menenangkandiri, keduanya kemudian memberanikan diri keluar kamar. Dengan
takut-takut mereka mengintip keluar jendela. Pemandangan di luar sana normal. Tak ada
bekas pertempuran baru sama sekali. Hanya rumah, karang, pantai, pepohonan… suasana
hariandi Puys.
Keduanya kemudian bertanya-tanya kepada beberapa orang yang berada di  dkat sana,
apakah  mereka  mendengar  suara  pertempuran  barusan?  Semua  hanya  menggeleng
dengan wajah bingung. Tak ada kegaduhan apapun apalagi suara tembakan dan ledakan
bom. Seorang penduduk lokal yang agak tua mengatakan tak ada pertempuran baru di
Normandia setelah D-Day Operation Overlord  (1945) dan Operation Jubilee (1942). Sang
kakek  menjelaskan  bahwa  Pelabuhan  Dieppe,  Puys  and  Pourville  merupakan  titik
pendaratan pasukan gabungan Sekutu (Inggris, Kanada, AS dan Polandia) dalam Operation
Jubille 19 Agustus 1942.
Lantas,  apakah  yang sebenarnya  terjadi?  Kedua  turis  Inggris  itu  tak  mengerti.  Mereka
sangat yakin bahwa apa yang mereka dengar adalah sebuah pertempuran yang bahkan
seolah  bisa  mereka  lihat.  Dalam kebingungan,  mereka  kemudian  membuat  laporan ke
otoritas setempat mengenai fenomena itu . Mulanya laporan itu diabaikan, namun
akhirnya sebuah lembaga khusus di Inggris tertarik akan hal itu .
Detail yang Mencengangkan
British Society of Psychical Research lah yang kemudian melakukan riset  dan penelitian
terhadap  fenomena itu .  Mereka  sangat  yakin  bahwa apa  yang  dialami  dua  turis
perempuan Inggris  itu  adalah bagian dari  misteri  alam yang tidak terpecahkan. Namun
mereka  punya  asumsi,  kemungkinan  keduanya  telah  terjebak  dalam kedutan  waktu .
Suatu fenomena terbukanya semacam portal energi di suatu tempat yang memungkinkan
orang bisa merasakan apa yang telah terjadi di masa lalu. Benarkah?
Mungkin  saja  benar.  sebab   penelitian  terhadap  laporan  perempuan  itu  memang
menunjukkan kesamaan peristiwa dengan kejadian nyata di Puys dalam gelar Operation
Jubilee,  yaitu operasi  tempur pendaratan Sekutu di  Normandia untuk memukul  Jerman
yang bercokol di Prancis pada 19 Agustus 1942. Operasi itu gagal dan kemudian menjadi
bahan pertimbangan penting untuk gelar operasi tempur berikutnya Operation Overlord 
D-Day 6 Juni 1945 yang sukses mengalahkan dominasi Jerman di Prancis.
Bukti-bukti kebenaran akurasi cerita kedua turis itu dibuktikan dengan kros cek terhadap
arsip data rahasia militer yang tidak pernah dipublikasikan.  Hasilnya ada sejumlah besar
persamaan persitiwa yang mencengangkan semua pihak.
Walau pun kedua perempuan itu mengetahui kisah tentang Operasi Jubilee di Dieppe dari
banyak literatur saat itu, mereka tak akan mendapat detail penting seperti yang tercantum
dalam arsip rahasia militer itu. Namun kenyataannya mereka memapar data detail yang
hampir persis sama dengan arsip militer itu .



RAKSASA CARDIFF 
suatu hari  pada 15 Oktober
1869,  kegemparan
membuncah  di  selatan
kota  Syracuse  dekat
Cardiff,  New  York.  Dua  pekerja
lepas  yang  sedang  menggali
sumur  di  lahan  pertanian  milik
William  G  Newell,  menemukan
kita   raksasa  yang  sudah
membatu.  Segera  kegemparan
melanda  Amerika  Serikat  dan
menyebar ke penjuru dunia. 
Penemuan itu terjadi secara tak sengaja, saat beliung Gideon Emmons dan Henry Nichols,
menyentuh benda keras di kedalaman 1 meter lebih di bawah tanah. Terkejut akan temuan
itu ,  kedua pekerja  itu  kemudian  mengangkat  batu berbentuk  kita   berukuran
raksasa yang tertidur dengan senyum tipis di bibirnya. Mereka melakukan pengukuran dan
diketahui panjang tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki kira-kira 10 kaki 4 inci (atau
kira-kira 3 meter).
Tiga hari setelah penemuan itu , sebuah suratkabar terbitan Syracuse menurunkan
berita headline berjudul A Wonderful Discovery  (Sebuah Penemuan Menakjubkan). Pers
menjulukinya sebagai  Raksasa  Cardiff  (Cardiff  Giant).  Orang-orang yang penasaran pun
berbondong-bondong menuju pertanian Nowell, ingin menyaksikan rupa kita  raksasa
yang  sudah  membatu  itu.  Bukan  hanya  dari  wilayah  Cardiff  dan  Syracuse,  tapi  dari
seantero New York dan negara bagian lainnya.
Berbagai teori , dugaan, serta pendapat umum sampai legenda dan mitos pun mengalir
mengenai raksasa yang membatu itu. Salah seorang pekerja yang menggali fosil itu 
menduga bahwa ini  adalah jasad raksasa dari  kaum suku Indian yang pernah mendiami
wilayah New York di masa lalu. Dugaan lain adalah kaum raksasa yang pernah mendiami
lembah-lembah, gua dan dunia bawah tanah di daratan Amerika ribuan tahun lalu. Ada lagi
yang  menghubungkannya  dengan  mitologi  kita   raksasa  pemangsa  kita   yang
disebut ogre. Bahkan yang lebih berani mengajukan teori itu merupakan fosil ras raksasa
yang pernah tercantum dalam Kitab Kejadian di Perjanjian Lama!
Walaupun  begitu  tak  sedikit  pula  yang  mengecam  bahwa  raksasa  yang  membatu  itu
adalah  sebuah  tipuan… sebab  mustahil  adanya  kita   utuh  bisa  menjadi  fosil  yang
membatu.
Kehebohan  itu  akhirnya  memancing  rasa  penasaran  para  ilmuwan.  Berdasarkan
pengamatan  singkat  Dr  John F  Boynton  mengajukan  teori  spekulasi  yang  menyatakan
kita  raksasa yang membatu itu adalah karya pahat dan ukir misionaris yang datang ke
daratan  Amerika  sekitar  abad  ke-17  untuk  mengesankan  penduduk  Indian  lokal,  demi
kepentingan syiar.
Sementara ahli geologi James Hall memprediksikan bahwa raksasa membatu itu bukanlah
fosil, melainkan sebuah patung kuno.
Pendapat  ahli  lain  justru  menyatakan  keaslian  fosil  itu  sebagai  kita   raksasa  yang
membatu.  Mereka yakin  berdasarkan temuan semacam pori-pori  di  bagian  luar  lapisan
batu itu, pori-pori yang mirip dengan pori-pori kita .
Spekulasi dan kontroversi pun semakin marak… benarkah itu fosil kita  raksasa yang
membatu atau patung batu kuno, atau hanya sebuah tipuan?
Menguak Kebenaran
Spekulasi  dan  kontroversi  terhadap  patung  batu  itu  justru  mengundang  lebih  banyak
pengunjung yang ingin menyaksikan keajaiban  itu  dari  dekat.  William G Newell
selaku pemilik pertanian tempat ditemukannya batu itu pun memutar otak.
Dua hari  setelah penemuan itu, ia kemudian memasang tenda pelindung dan mengutip
retribusi bagi pengunjung senilai 50 sen per kepala. Dari retribusi ini ia memetik hasil yang
lumayan. Apalagi jumlah pengunjung memang membeludak dari hari ke hari. Jika hari biasa
ratusan orang memenuhi lokasi itu , sementara pada hari Minggu bisa mencapai dua
ribuan pengunjung.
sebab  animo masyarakat yang tinggi Newell kemudian menjual hak penemuan itu senilai
75% kepada sindikat lima pedagang yang diketuai David Hannum. Dari situ ia memperoleh
keuntungan bersih 37.500 dolar.
Lantas pada 5 November 1869 David Hannum dan rekan memindahkan kita  batu itu ke
Kota  Syracuse  untuk  dipamerkan.  Rencananya  dari  Syracause  mereka  akan  menggelar
pameran keliling New York dan AS.
Namun  kemudian  kecurigaan  berlandaskan  motif  ekonomi  mulai  muncul.  Suratkabar
Pioneer  yang  pertamakali  mengecam  dan  mengungkapkan  bahwa  Raksasa  Cardiff  itu
hanyalah  sebuah  kebohongan  besar.  Mereka  menyebutkan  bahwa  kita   batu  itu
merupakan karya pemahat Kanada (pernyataan yang ternyata salah) yang dibuat setahun
lalu.
Pemberitaan  suratkabar  itu  mendorong  penelitian  lebih  lanjut  dari  ahli.  Seorang
paleontolog dari Universitas Yale Othniel C Marsh menyatakan bahwa kita  batu itu
memang  sebuah  kebohongan  terang-terangan.  Sejumlah  tanda  bahwa  itu  merupakan
patung buatan yang masih baru bisa dibuktikan secara ilmiah.
Pendapatnya ini didukung oleh sejumlah ahli lainnya. Bahkan ada ahli yang menyatakan
bahan dasar kita  batu raksasa itu adalah gipsum dan mereka bisa menemukan banyak
bekas pahatan di sekujur tubuh fosil  itu.
Beberapa  waktu  kemudian  tabir  itu  pun  mulai  terkuak.  Ada  bukti  transaksi  sebelum
penemuan kita   batu  itu,  bahwa  Newell  pernah  mengirimkan  sejumlah  besar  uang
kkepada George Hull (abang sepupunya) dalam sebuah proyek yang berhubungan dengan
arca.
Lantas penduduk di sekitar lokasi pertanian Newell teringat bahwa George Hull, seorang
pemilik pabrik cerutu, pada November 1868 pernah mengirimkan peti besi besar rahasia 
ke  pertanian  Newell  dan  melakukan  penggalian  dan  penimbunan  di  kawasan  itu.
Penyelidikan lainnya membuktikan bahwa George Hull pernah membeli bongkahan gipsum
dari pertambangan kawasan Fort Dodge, Iowa. Ia kemudian mengirimkan bongkahan gips
itu ke Chicago lalu menyewa seorang ahli pahat Jerman untuk membuat sebuah patung
raksasa yang terinspirasi dari Kitab Kejadian.
Setelah  patung raksasa tidur  itu  selesai,  Hull  kemudian menyiramnya dengan sejumlah
bahan kimia  agar  patung  itu  terlihat  kuno  dan  tampak  telah  melalui  masa  perubahan
waktu  yang  lama.  Ia  juga  membuat  detail  lubang  menyerupai  pori-pori  dengan
menggunakan jarum baja. Total pembuatan patung itu menelan biaya 2.600 dolar AS.
Patung  itu  kemudian  dikirimkan  secara  diam-diam  dalam  kotak  kargo  ke  kawasan
pertanian  Newell.  Berdua  mereka  telah  merencanakan  hal  itu  untuk  sensasi  dan
mendulang keuntungan.
Lantas seluruh bukti ini pun diajukan ke publik, dan pada Desember 1869, George Hull yang
dicecar  bukti  tak  terbantah  pun  mengakui  bahwa  itu  merupakan  patung  buatan  hasil
rekayasanya  setahun  lalu.  Mereka  membiarkan  patung  itu  terkubur  selama  setahun
sebelum  memulai  penggalian  kembali  agar  bisa  meyakinkan  orang…  Kebenaran  pun
terkuak sudah, bahwa patung itu hanya sebuah kebohongan belaka.
Monumen Kebohongan
Walaupun  George  Hull  sudah  mengakui  bahwa  itu  hanya  patung  rekayasa  yang  baru
berumur  setahun  lebih,  animo  publik  untuk  menyaksikannya  semakin  meningkat.
Pengakuan Hull agaknya telah menjadi promosi yang memancing rasa  ingin tahu publik.
Motif ekonomi yang kental dalam rekayasa patung itu ternyata tetap mendatangkan fulus.
PT  Barnum sebagai  sebuah  perusahaan  spesialis  pameran  barang antik  bahkan  berani
menawar  patung  itu   senilai  60.000  dolar  AS  untuk  sewa  selama  tiga  bulan  dan
kemungkinan akan membelinya. Namun, patung yang sudah dikuasai sindikat pedagang
David Hannum menolak tawaran itu dengan maksud ingin mengelola pemeran sendiri.
Barnum  kemudian  membuat  replikanya  dari  kayu  dengan  perbandingan  1:1  dan
memamerkannya. Di bawah kelola Barnum, barang replika ini pun memancing minat publik
dan menyedot banyak pengunjung. Sementara patung itu pun mulai berkeliling AS dalam
rangkaian pamerannya.
Pada Februari 1870, patung Raksasa Cardiff itu dikirim ke Boston. Di kota ini, pengunjung
masih  banyak.  namun   dalam  rangkaian  pameran  pada  bulan  dan  tahun  berikutnya,
pengunjung sudah kehilangan minat dan pameran itu pun merugi.
Sampai di sini berakhirnya masa kejayaan patung Raksasa Cardiff dan ia pun digudangkan
selama 30 tahun. Setelah masa itu lewat ia sesekali  dikeluarkan untuk dipamerkan pada
expo dan karnaval. Kali ini pengunjung sudah tidak membeludak sebab  patung itu 
dipandang  sebagai  bukti  rekayasa  terbesar  yang  pernah  dibuat.  Ia  menjadi  semacam
monumen kebohongan yang tetap dikenang.
Setelah berpindah pemilik beberapa kali, pada 1947 patung batu Raksasa Cardiff itu dibeli
Museum Pertanian  Cooperstown,  New  York.  Patung  ini  kemudian  ditempatkan  dalam
ruang diorama spesial lokasi pertanian Cardiff. Menjadi benda pamer di museum itu 
hinga kini, menjadi peringatan akan sebuah penipuan.
Sementara  replika  (duplikatnya)  yang  dibuat  PT  Barnum  kini  ditempatkan  di  Marvin's
Marvelous Mechanical Museum, sebuah museum alat permainan yang dioperasikan koin,
di Farmington Hills, Michigan.



KALUNG PENCABUT NYAWA
Perhiasan yang Memicu Revolusi di Prancis 
hancurnya  otoritas  kerajaan  Prancis,
bukanlah  dimulai  dengan  runtuhnya
penjara  Bastille,  namun   dimulai  dari
dalam  Istana  Versailles.  Ketika  itu
pemerintahan Prancis dipimpin Louis XV (1715-
1774). Tahun 1772, terjadilah penipuan terbesar
dalam  sejarah  kerajaan  Prancis,  yang
melibatkan gundik Louis XV Madame du Barry,
Ratu Louis XVI Marie Antoinette, Kardinal De
Rohan dan Jeanne De La Motte.
Menurut  alkisah,  Raja  Louis  XV  yang  sudah
berusia  lanjut  dan  mulai  pikun,  memiliki
wanita simpanan (gundik) bernama Madame
Du Barry. Wanita cantik ini, sangat disayangi
Louis  XV.  sebab  sayang itu ,  apapun yang  diminta  Du Barry,  senantiasa  dipenuhi
Louis XV. Ketika Du Barry minta dibelikan kalung berlian yang termahal di dunia, Louis XV
segera  memanggil  Boehmer,  seorang  pedagang  perhiasan  yang  sangat  dipercayai  di
lingkungan kerajaan.
Louis  XV  memerintah  Boehmer  untuk  mencari  berlian  termahal  itu .  Mendapat
pesanan yang demikian menggiurkan itu, Boehmer mulai mengumpulkan berlian termahal
dari seluruh daratan Eropa. Akhirnya, Boehmer berhasil mengumpulkan 600 batu berlian
termahal dari semua daerah dan negara di daratan Eropa. Boehmer yang memiliki naluri
bisnis, kemudian menggabungkan seluruh batu berlian dalam untaian kalung.
Sayangnya,  ketika  untaian  kalung  berlian  itu   sudah  selesai  dibentuk  dan  hendak
ditunjukkan kepada Louis XV dan Madame Du Barry, Louis XV keburu meninggal sebab 
penyakit cacar air. Boehmer tidak tahu harus berbuat apalagi. Ia hanya bisa merenungkan
nasib, sebab  apa yang dikerjakan menjadi sangat sia-sia. Apalagi Madame Du Barry sudah
tidak berminat memiliki kalung itu . Boehmer pun hampir bangkrut, sebab  ia tidak
tahu ke mana dan kepada siapa kalung yang nilainya 7 juta poundsterling atau kira-kira
US$7 juta itu dijual.
Ketika Raja Louis XV digantikan Raja Louis XVI yang istrinya Marie Antoinette, Boehmer
pun berusaha melakukan pendekatan dan meyakinkan Antoinette agar bersedia membeli
untaian  kalung  berisi  600  berlian  itu .  Namun,  Antoinette  merasa  tidak  tertarik
dengan  untaian  kalung  itu .  Selain  menutupi  leher  pemakai,  kalung  itu  kesannya
norak dan kampungan. Yang jelasnya, Antoinette yang ketika itu masih berusia 20 tahun,
merasa tidak nyaman jika memakai untai kalungan itu .Ketika  Antoinette  melahirkan  empat  orang  anaknya,  masing-masing  Marie-Thérèse-
Charlotte,  Louis-Joseph-Xavier-François,  Louis-Charles  dan  Sophie-Beatrix,  pedagang
berlian itu terus  berusaha menawarkan berlian  termahal  itu.  Walau Boehmer  berusaha
mengugah hati Antoinette, agar kalung itu  dibeli sebagai hadiah baptis bagi anak-
anaknya,  Antoinette  tetap  tidak  tertarik  dengan  untaian  kalung  itu.  Boehmer  merasa
sangat terpukul dengan kegagalannya menjual untaian kalung berlian itu .
Kardinal  Berjubah  Merah  dan  Wanita
Penipu
Dalam  perjalanan  hidup  sebagai  anggota
keluarga istana, Antoinette bertemu dengan
De  Rohan,  yang  dikenal  sebagai  Kardinal
Berjubah Merah. Antoinette, yang putri Raja
Austria ini, menyimpan perasaan tidak suka
terhadap De Rohan.  Antoinette  senantiasa
mensejajarkan  De  Rohan  dengan  untaian
kalung berlian  yang  senantiasa  ditawarkan
Boehmer.
Keduanya, De Rohan dan kalung berlian itu,
sama  buruknya,  dan  menyembunyikan
kemunafikan.  Untaian  kalung  berlian
sungguh  mahal,  namun  tidak  kelihatan
indah. Demikian juga dengan De Rohan yang
menerima suap, senantiasa menghabisi uang untuk para gundiknya. Di mata Antoinette,
De Rohan merupakan sosok menyebalkan, pembohong dan licik.
De Rohan, walau tahu sangat dibenci Antoinette, tetap bersikukuh untuk bisa dekat dan
diterima dalam lubuk hati  Antoinette.  Berbagai upaya dilakukan De Rohan untuk dapat
mengetuk  pintu  hati  Antionette.  Namun,  upaya  itu  sia-sia,  sebab   Antoinette  memang
merasa  muak  melihatnya.  Apalagi  kebusukan  De  Rohan  yang  punya  jabatan  rangkap
sebagai Utusan Raja Prancis dan Kardinal Berjubah Merah itu, sudah tersebar di seluruh
daratan Eropa.
Kemudian,  De  Rohan  bertemu  seorang  wanita  licik  bernama  Jeanne  De  La  Motte,
keturunan  keluarga  kerajaan  Valois.  Wanita  cantik  ini,  istri  dari  seorang  komandan
angkatan darat  yang tidak  terkenal  dan  tidak  punya  uang.  Ketika  bertemu De  Rohan,
Jeanne mengaku memiliki keahlian khusus, di mana ia dapat melakukan sesuatu yang bisa
mendekatkan  De  Rohan  dengan  Antoinette.  Untuk  memperkuat  keyakinan  De  Rohan,
Jeanne mengatakan bahwa dirinya teman dekat Antoinette. Usahanya berhasil, De Rohan
percaya  dan  meminta  Jeanne  untuk  melakukan  apapun  agar  Antoinette  bisa  dekat
dengannya.
Sekitar tiga bulan lamanya, Jeanne berusaha mengatur siasat bagaimana bisa mengelabui
De Rohan. Jeanne bertemu dengan seorang ahli pemalsuan dokumentasi. Kepada orang
itu ,  Jeanne  meminta  dibuatkan  sebuah  surat  yang  seakan-akan  surat  itu  dari
Antionette ditujukan kepada De Rohan. Ketika menerima surat itu , De Rohan merasa
senang sekali,  sehingga ia  merasa tambah yakin akan keahlian Jeanne. Apalagi,  Jeanne
dapat mengatur waktu untuk pertemuan De Rohan dengan Antoinette.
Waktu  untuk  pertemuan  sudah  ditetapkan  di  sebuah  taman  yang  kelihatan  semak  di
belakang Istana Versailles. Pertemuan itu malam hari. Hati De Rohan semakin berbunga-
bunga  dan tidak sabar  menunggu waktu pertemuan.  De Rohan, tidak menyadari  kalau
dirinya sudah masuk dalam perangkap kelicikan Jeanne yang akan mempertemukannya
dengan  Antinette  palsu.  Jeanne  dengan  kerja  kerasnya,  berhasil  menemukan  seorang
wanita yang sangat mirip sekali dengan Antoinette.
Saat  memasuki  kawasan  taman,  De  Rohan  melihat  Antoinette  sudah  menunggunya.
sebab   sedang  menghadap  ratu,  De  Rohan  pun  memberikan  hormat  dan  puji-pujian
kepada Antoinette palsu yang duduknya dengan posisi menyamping. Pertemuan itu hanya
beberapa  menit,  tapi  sangat  berkesan  bagi  De  Rohan,  sebab   Antoinette  palsu
memberikan  setangkai  bunga  mawar.  Pemberian  bunga  itu ,  dimaknai  De  Rohan
sebagai ungkapan cinta dari Antoniette.
Seminggu  kemudian,  Jeanne  membawa  surat  yang  terkesan  dari  Antoinette  dan
diserahkan kepada De Rohan. Di dalam surat itu, Antoinette minta dibelikan untaian kalung
berlian  termahal  yang  ada  pada  pedagang  Boehmer.  De  Rohan  yang  tidak  berpikir
panjang,  segera  membeli  untaian  kalung  berlian  itu   dan  menitipkannya  kepada
Jeanne untuk diserahkan kepada Antoinette.
Setelah menerima untaian kalung itu , Jeanne tersenyum. Akhirnya, untaian kalung
yang berisikan 600 berlian paling mahal dari seantero daratan Eropa itu, menjadi miliknya.
Kalung berlian itu, kemudian diserahkan kepada suaminya untuk dibawa ke London. Oleh
suami  Jeanne,  untaian  berlian  itu  dilepas,  dan  600  berlian  itu  dijualnya  di  pusat
perdagangan perhiasan di kawasan Bond Street London.
Sebagian  uang itu,  dikirim ke  Jeanne  yang kemudian  dibelikan  rumah  mewah  dengan
fasilitas  mewah  serta  sebuah  kereta  kuda.  Jeanne  menjalani  kehidupan  glaomournya
bersama seorang lelaki simpanannya.
Antoinette Marah
Dalam  kurun  waktu  enam,  di  setiap  pertemuan  resmi  dengan  Antoinette,  De  Rohan
merasa keheranan, sebab  Antoinette tidak pernah dilihatnya mengenakan untaian kalung
berlian termahal di dunia itu. Kemudian, dalam sebuah kesempatan, De Rohan menyapa
Antoinette dan menanyakan kenapa kalung berlian yang dihadiahkan itu, tidak dipakai.
Mendengar  itu,  Antoinette  menjadi  berang.  Ia  merasa  terhina  dan  dicemarkan  nama
baiknya  oleh  De  Rohan.  Merasa  tidak  senang,  Antoinette  memerintahkan  Parlemen
Prancis  untuk  melakukan  pengusutan  terhadap  pernyataan  De  Rohan.  Dari  hasil
penyidikan,  Jeanne  akhirnya  dijebloskan  ke  rumah  tahanan.  Sebagai  hukumannya,  di
bagian tubuh Jeanne dicap dengan besi panas, huruf V . Huruf ini sebagai tanda bahwa
dirinya adalah perampok dan penipu.
Jeanne dituduh melakukan tindakan penipuan yang mencemarkan nama baik Antionette
dan merugikan De Rohan.
Memicu Revolusi
Ternyata,  penahanan Jeanne de La Motte,  mendapat rasa simpatik dari  rakyat  Prancis.
Menurut  rakyat  yang  selama  ini  hidup  dalam kemiskinan  dan  kelaparan,  Jeanne  tidak
bersalah.  Mereka  yakin,  bahwa  Jeanne  dijadikan  kambing  hitam   dari  kehidupan
Antoinette yang memang suka berfoya-foya.
Walau di  lingkungan istana,  kejadian ini  dianggap sebagai  guyonan, namun bagi  rakyat
Prancis  dijadikan  sebagai  masalah  serius.  Rakyat  tidak  bisa  menerima,  Antoinette
menghambur-hamburkan  uang  untuk  membeli  kalung  berlian,  sementara  rakyat  hidup
dalam kemiskinan dan kelaparan. Kejadian ini, akhirnya memicu revolusi di Prancis.
Pergerakan  revolusi  membebaskan  Jeanne  de  La  Motte,  yang  kemudian  dilarikan  ke
London.  Sementara,  Antoinette  ditangkap  dan  dipenjarakan  sebab   menghamburkan-
hamburkan uang untuk membeli kalung berlian termahal di dunia. Tahun 1773, Antoinette
disidangkan di Pengadilan Revolusi.
Marie Antoinette  dihukum mati  oleh revolusi  dengan mesin  pancung guillotine.  Warga
Prancis menghakimi Antoinette sebagai ningrat yang suka berfoya-foya terutama di Istana
Trianon -faktanya memang begitu- dan cinta busana - serta berhura-hura hingga fajar tiba.
Benar tidaknya kasus ini,  sampai  sekarang belum dapat  dibuktikan.  Apalagi,  dua tahun
sebelum Antoinette dihukum pancung, Jeanne de La Motte, tewas bunuh diri, melompat
dari sebuah rumah di Edgware Street London.



TENGGELAMNYA KAPAL GOTHEBURG
lebih  dua  ratus  tahun silam,  pada September 1745 kapal  milik  Swedish  East  India
Company  (Svenska  Ostindiska  Companiet  atau  SOIC)  bernama  Gotheborg
menghantam  karang  di  kawasan  luar  pelabuhan  Gothenburg,  Swedia.  Kapal  ini
tenggelam setelah melakukan beberapa misi  dagang ke wilayah Tiongkok selama
enam tahun.
Kapal Gotheborg adalah salah satu kapal dalam armada dagang SOIC. Sejak SOIC didirikan
pada 1731 sampai tahun 1821 saja sudah melakukan 132 ekpedisi dan misi dagang. Dalam
kurun waktu ini tercatat delapan kapal dinyatakan hilang atau tenggelam.
Namun satu dari sekian kapal yang tenggelam itu, Kapal Gotheborg dianggap yang paling
menyedihkan. Betapa tidak, kapal itu justru karam saat sudah berada di Alvsborg Fortress
tepat di  gerbang masuk pelabuhan Gothenburg.  Walau seluruh kru kapal  dan sebagian
muatannya berhasil diselamatkan, kapal itu sama sekali tidak tertolong dan terpendam di
dasar laut selama 250 tahun.
Pada  Maret  1743  kapal  Gotheborg  sandar  di  teluk  kepulauan  Swedia  barat  persis
bersebelahan dengan kepulauan Styrso. Saat itu di awal musim semi dan kapal ini tengah
menanti angin berhembus yang bisa mengantarkannya ke luar dari Laut Utara.
Segera Kapten Moreen memberikan perintah untuk berangkat menuju tujuan mereka yang
terakhir. Tujuan itu  adalah Canton (Guang Zhou), di daratan Tiongkok.
Akhirnya  kapal  ini  berlayar  dan  selama dua  setengah tahun  dan  tak  seorangpun  yang
pernah mendengar apa-apa tentang kapal ini. Dalam catatannya disebut bahwa kapal agak
terlambat  pulang  sebab   meleset  dari  jadwal.  Sambil  menunggu  angin  muson  India,
Gotheborg lego jangkar di Batavia selama enam bulan.
Di  Batavia,  SOIC  juga  melakukan  perdagangan  dan  memasok  rempah-rempah  untuk
dibawa  kembali  ke  Eropa.  Selama tiga  kali  pelayarannya  bolak  balik  Swedia-Tiongkok,
Gotheborg  memang  selalu  singgah  di  Batavia.  Setelah  beristirahat  dan  melakukan
perbaikan kapal, Gotheborg kembali berlayar dari Batavia.
Perjalanan pulang mereka  melintasi  Samudera Hindia dan Samudera Atlantik  memakan
waktu yang lama. Dalam jadwal semestinya kapal itu sudah kembali hampir setahun yang
lalu.
Lantas  di  pagi  hari  12  September  1745  kapal  ini  muncul  di  horizon  luar  Pelabuhan
Gothenburg.  Seluruh kru yang sudah bosan dalam pelayaran bersorak,  namun tiba-tiba
terdengar suara hentakan keras. Kapal ini menghantam karang dan menenggelamkannya.
Diperkirakan 100 ton kargo (rempah, sutera, gula, keramik, keping emas dan perak) ini ikut
tenggelam.  Tragedi  ini  ternyata  menimbulkan  tanda  tanya.  Apakah  memang  kapal  ini
benar-benar menabrak karang? Pertanyaan itu terus bergema selama dua abad. Sejauh ini,
penyebab bencana masih misteri. Apa yang sebenarnya terjadi masih belum jelas. Meski
sejumlah arsip menemukan dokumen-dokumen yang hilang, rumor tetap saja mengatakan
ada sesuatu yang salah.
Penggalian Puing Gotheborg
Tenggelamnya Kapal Gotheborg, menimbulkan pertanyaan besar. Apakah kapal ini benar-
benar mengalami kecelakaan atau sebab  kesengajaan, atau… Selama 250 tahun bangkai
kapal itu  terkubur di dasar laut bersama rahasianya.
Sampai  akhirnya,  pada  tahun  1985,  Kapal  Gotheborg  ditemukan  kembali  di  dasar  laut
wilayah Swedia. Penemuan itu terjadi secara tak sengaja oleh seorang penyelam amatir.
Penemuan bangkai kapal ini menjadi topik hangat berita dunia, sebab  merupakan bagian
dari sejarah maritim perdagangan Swedia dan Kota Gothenburg ke wilayah Tingkok (kini
RRC).
Dalam kurun waktu 1986-1992, penggalian kembali sisa-sisa kapal itu  dilakukan. Dari
area penggalian di  dasar laut, pecahan dan bangkai kapal dikumpulkan beserta muatan
kargonya yang turut tenggelam.
Sembari melakukan penelitian dan penggalian, muncul gagasan untuk membangun replika
Kapal Gotheborg. Gagasan untuk membangun ulang kapal sesuai dengan bentuk aslinya
itu  dimulai  sejak  Juni  1993 dan  akhirnya  selesai  pada  Juni  2003.  Seluruh  pekerjaan  itu
dilakukan di galangan kapal Terra Nova di Eriksberg.
Selama sepuluh tahun, replika Kapal Gotheborg dengan menggunakan skala 1:1 akhirnya
berhasil  diselesaikan. Dua tahun setelah diluncurkan ke laut, kapal itu  dijadwalkan
untuk mengulang jejak sejarah 260 tahun lalu, yakni jalur pelayaran Silk Road on the Sea.
Pelayaran  replika  Kapal  Gotheborg  ini  juga  sekaligus  untuk  mem  peringati  55  tahun
terjalinnya hubungan diplomatik antara Swedia dan RRC. Bahkan saat pembangunan kapal
itu , beberapa pejabat RRC termasuk Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri
Wu Yi pernah melakukan kunjungan ke galangan kapal itu .
Berbeda  dengan armada  kapal  dagang lainnya  seperti  Portugis,  Spanyol,  Belanda  atau
Inggris, armada dagang SOIC justru disambut meriah dan tetap dikenang sebagai armada
dagang damai  di kawasan Asia khususnya di RRC dan Indonesia.
Kapal replika Gotheborg ini dibangun ulang dengan menggunakan material dari kayu dan
dibentuk  persis  dengan  aslinya.  Termasuk  bagian  dek,  kabin,  bahkan  tampilan
keseluruhannya. Bedanya, kapal replika ini dilengkapi dengan peralatan navigasi modern,
dua mesin Volvo Penta 2 X 22 kWh.
Performa umumnya, kapal replika ini berukuran panjang 58,5 meter (termasuk bowsprit),
lebar 11 meter, berbobot 1.150 ton dengan kecepatan jelajah 5- 6 knot (9-11 km/jam) dengan
kecepatan  maksimum  8  knot  (15  km/jam).  Selain  itu  kapal  replika  ini  juga  dilengkapi
dengan 14 canon (meriam) untuk penembakan penghormatan (salute), sementara kapal
aslinya yang tenggelam 260 tahun lalu memiliki 30 buah canon (meriam) dalam beberapa
Kumpulan Misteri Dunia vol 5 Hal 75
varian kaliber.  Artileri  kapal  itu  dulunya  hanya dipakai  untuk beladiri  mengantisipasi
kemungkinan serangan kapal-kapal bajak laut (bajaken) atau buccaneers (perompak).
Ekspedisi jejak sejarah Gotheborg ini dilepas oleh Raja Swedia Karel Gustaf pada 2 Oktober
2005. Kapal ini berlayar dengan 80 awak kapal, 50 di antaranya pelaut baru.
Dulunya  di  abad  18,  dalam  pelayaran  dagang  SOIC,  Gotheborg  biasanya  mengangkut
bahan mentah berupa besi  dan kayu.  Barang muatan ini  akan dijual  di  Cadiz (Spanyol)
untuk mendapatkan mata uang perak (piastres) Spanyol. Mata uang inilah yang dipakai 
membeli  produk-produk Tiongkok yang sangat diminati  oleh orang-orang Eropa seperti
sutera, keramik/porselin, teh, tumbuhan obat. Namun saat singgah di Batavia dan Jawa,
kapal ini juga membeli muatan tambahan berupa rempah-rempah.
Sementara  bagi  orang-orang  Tiongkok  pada  masa  itu,  barang-barang  Eropa  umumnya
kurang menarik, mereka justru lebih berminat pada koin-koin perak dan produksi barang-
barang  yang  terbuat  dari  logam.  Ketertarikan  yang  berbeda  terhadap  komoditi  ini
tentunya menghasilkan surplus di kedua belah pihak.
Bayangkan  saja,  saat  Gotheborg  tenggelam,  sebagian  barang-barang  yang  selamat
langsung di lelang di dermaga. Hasil lelang itu bahkan sudah memberi keuntungan pada
SOIC sebesar 14%.
Namun pelayaran kapal replika Gotheborg bukanlah untuk misi dagang, melainkan untuk
mengenang jejak sejarah misi dagang SOIC Swedia dan mengulang jalur pelayaran Silk road
on the Sea, termasuk jalur pelayaran Laksaman Zheng He (Cheng Ho).
Jejak Sejarah Gotheborg
Setelah  delapan  tahun  dikerjakan  sejak  Juni  1995,  replika  kapal  Gotheborg  akhirnya
diluncurkan  ke  laut  pada  6  Juni  2003.  Setelah  melakukan  berbagai  uji  coba pelayaran,
diputuskan kapal tiruan ini layak melakukanperjalanan jauh.
Sesuai dengan kapal aslinya, replika ini dijadwalkan akan melakukan perjalanan melintasi
jalur sutra laut (Silk  Road on the Sea).  Termasuk melintasi  jalur pelayaran yang pernah
dilakukan Laksamana Zheng He (Cheng Ho) 1405-433.
Rute pelayaran replika Kapal Gotheborg ini mengawali pelayarannya sejak 2 Oktober 2005.
Kapal berangkat dari pelabuhan Gothenburg (Swedia) menuju Cadiz (Spanyol) melintasi
Laut  Utara  (North  Sea)  kemudian  menyusuri  perairan  barat  Afrika  dan  menyeberang
Samudra Atlantik ke Recife (Brasil).  Dari sana kembali  menyeberang ke Cape Town lalu
singgah lagi di Port Elizabeth (Afrika Selatan).
Dari  Port  Elizabeth  melintasi  Samudera  Hindia  menuju  Fremantle  (Australia).  Setelah
sandar di Fremantle, kapal bergerak ke utara melintasi Selat Sunda dan singgah di Jakarta
(Indonesia) pada 18 Juni 2006. Di Jakarta, kapal Gotheborg sandar selama 10 hari sebelum
melanjutkan rutenya ke Guang Zhou (RRC). Lalu meneruskannya ke Shanghai (RRC). Dari
Shanghai  kapal  memutar  dan  singgah  di  Victoria  (Hongkong).  Menurut  rencana  dari
Hongkong kapal akan singgah di Singapura pada 30 Desember 2006.
Dari Singapura, perjalanan diteruskan melintasi Selat Malaka berbelok ke Samudera Hindia
dan  memasuki  gugus  kepulaun  Republik  Mauritus  dekat  Madagaskar.  Kemudian  kapal
berbelok  ke  Port  Elizabeth  lalu  ke  Cape  Town.  Dari  sini  kembali  melintasi  Samudera
Atlantik dan singgah di Ascension Island (Inggris).
Lalu pelayaran berlanjut hingga ke Azores (Portugis). Dari kepulauan wilayah Azores akan
berbelok  menuju  London  (Inggris).  Setelah  singgah  di  London,  kapal  Gotheborg  akan
mengakhiri pelayarannya dan kembali ke Gothenburg pada September 2007.
Total  seluruh  rute  tempuh  kapal  Gotheborg  pergi  pulang  akan  melintasi  jarak  sejauh
37.000 mil laut atau 68.524 km.
Namun  rute  perjalanan  itu  kemungkinan  bisa  saja  dievaluasi.  Alternatif  jalur  pelayaran
lainnya  adalah  melakukan perjalanan potong kompas dari  Terusan  Suez melintasi  Laut
Mediterranian.



CLEOPATRA 
ini  adalah  intrik  seorang  ratu  penguasa  Mesir.  Seorang  Firaun  Mesir  terakhir  yang
menggunakan senjata kewanitaan  untuk mempertahankan tahta dan pengaruhnya.
Ia merupakan ratu cantik mempesona yang bisa mempengaruhi tokoh besar Romawi
seperti Julius Caesar dan Mark Anthony.
Romawi merupakan kerajaan dan sumber kekuatan terbesar di “dunia Barat” pada masa
itu (510 SM -  476 M).  Namun dalam sejarah kejayaan  selama 500  tahun,  Romawi juga
mengalami  perang  saudara.  Di  ujung  perang  saudara  yang  paling  berkecamuk  dalam
sejarah Romawi, Mesir Kuno dibawah pemerintahan Cleopatra adalah satu kerajaan besar
yang ditaklukkan.
Julius Caesar
Saat  itu  Cleopatra,  sedang  mempersiapkan  pemberontakan  melawan  suami  yang  juga
adiknya,  Ptolemy XIII.  Ia menghimpun kekuatan dengan merekrut pasukan bangsa Arab
yang besar. Sementara gejolak di Romawi turut mempengaruhi Mesir. Penguasa Romawi,
Pompey  Yang  Agung  ditaklukkan  Julius  Caesar  di  Yunani  dan  melarikan  diri  ke  Mesir.
Namun,  di  negeri  itu  ia  segera  dibunuh  oleh  agen-agen  Ptolemy  XIII.  Caesar  tiba  di
Alexandria  dan  begitu  mengetahui  musuhnya  telah  tewas,  dia  memutuskan  untuk
mengambil alih kekuasaan di Mesir.
Setahun berlalu, Romawi berupaya mengendalikan kerajaan Mesir yang kaya-raya itu. Ini
dimanfaatkan Cleopatra untuk meningkatkan cita-cita politiknya dengan menaklukkan hati
Julius Caesar. Si Pemimpin Romawi ini sangat terpikat akan kecantikan Cleopatra dan atas
namanya dia bersedia membantu Cleopatra menumbangkan Ptolemy XIII.
Pada 47 SM, Ptolemy XIII dibunuh seusai kekalahan melawan pasukan Romawi di bawah
komando Julius Caesar. Cleopatra pun dinobatkan menjadi pemimpin. Julius dan Cleopatra
menghabiskan beberapa minggu bersama dan kemudian Caesar berangkat ke Asia kecil di
mana dia  menyatakan  slogannnya  Vini,  vidi,  vici  (Aku datang,  Aku  lihat,  Aku menang)
seusai meredakan pemberontakan.
Pada  Juni  47  SM,  Cleopatra  melahirkan  seorang  putra  yang  diakuinya  adalah  hasil
hubungan dengan Caesar dan diberinama Caesarion (Caesar kecil).
Saat Caesar kembali  ke Romawi,  Cleopatra dan Caesarion ikut menyertainya.  Cleopatra
tinggal di sebuah villa miliki Caesar di luar ibu kota. Namun Caesar dibunuh pada Maret 44
SM dan Cleopatra kembali ke Mesir.
Seiring tewasnya Julius Caesar, Romawi kembali mengalami perang saudara yang terpecah
pada 43 SM dengan formasi tritunggal pemerintahan yang terdiri dari Octavian keponakan
sekaligus  pewaris  Caesar,  Mark Anthony seorang jenderal  militer,  dan Lepidus seorang
negarawan Romawi. Anthony menjabat pemerintahan di sejumlah provinsi bagian timur
Kekaisaran Romawi,  dan dia memanggil  Cleopatra yang dituduhnya telah bersekongkol
dengan musuhnya ke Tarsus di Asia kecil.
Mark Anthony
Cleopatra  berusaha  memikat  Antony  sebagaimana  yang  pernah  ia  lakukan  terhadap
Caesar  dan  pada  41  SM.  Dia  tiba  di  Tarsus  dengan pakaian  laksana  Venus,  dewi  cinta
Romawi.
Anthony terpikat  dengan  kemolekan tubuh dan  rupa  Cleopatra.  Antony dan Cleopatra
kemudian  pergi  bersama  ke  Alexandria.  Di  sini  mereka  menghabiskan  musim  dingin
dengan pesta-pora dan percintaan yang panas.
Pada  40  SM,  Anthony kembali  ke Romawi  dan menikahi  saudara  perempuan Octavian
bernama Octavia dalam upayanya untuk menjadi sekutu Octavian.
Sementara itu, kekuasaan tritunggal semakin memburuk. Pada 37 SM, Antony berpisah
dengan  Octavia  dan  mengadakan  perjalanan  ke  timur  dengan  tujuan  untuk  mengajak
Cleopatra bergabung dengannya di Suriah. Pada saat itu Cleopatra telah melahirkan bayi
kembar laki-laki  dan  perempuan.  Menurut  pelaku  propaganda  Octavian,  mereka  lantas
menikah  yang  mana  hal  ini  dilarang  oleh  peraturan  Roma  yang  melarang  warganya
menikah dengan bangsa asing.
Kekalahan pasukan militer Anthony melawan Parthia pada 36 SM mengurangi wibawanya.
Namun pada 34 SM, dia berhasil mengalahkan Armenia. Untuk merayakan kemenangan ini,
dia melakukan prosesi kemenangan di sepanjang jalan-jalan di Alexandria di mana ia dan
Cleopatra duduk di singgasana keemasan, dan Caesarion serta anak-anaknya diberi gelar
kebangsawanan.  Banyak  kalangan  Romawi  menilai  (yang  dipicu  oleh  Octavian)  bahwa
Antony berniat hendak menyerahkan Romawi ke tangan asing.
Runtuhnya Mesir Kuno
Setelah  beberapa  tahun  mengalami  ketegangan  dan  serangan  propaganda,  Octavian
menyatakan perang melawan Cleopatra, dan sudah pasti menyerang Antony pada 31 SM.
Musuh-musuh Octavian bergabung dengan pihak Antony.
Pada 2 September 31SM, di Actium, Yunani, kawasan Laut Mediteranian, Armada Pasukan
Mark Anthony dibantu Mesir berhadapan dengan Armada laut Romawi dipimpin Agrippa
(jenderal kepercayaan Octavian) dan pecahlah pertempuran laut di yang dikenal sebagai
 Battle of Actium .
Namun  saat  Anthony  melihat  kapal  Cleopatara  memutar  menuju  daratan  Mesir,  kapal
komando  Anthony  pun  berbalik  mengejar.  Merasa  ditinggalkan  komandannya  dalam
pertempuran, membuat armada kapal pasukan loyalis Anthony patah semangat. Dengan
mudah  Armada  laut  Agrippa  menggilas  sisa-sisa  kapal  pasukan  Anthony  yang  masih
bertempur. Perang laut ini dimenangkan mutlak oleh Armada Agrippa.
Kekalahan itu membuka jalur pasukan Romawi untuk mendarat di Mesir dan melakukan
serangan. Satu persatu kota-kota penting Mesir ditaklukkan sampai setahun berlalu dan
ibu kota Mesir pun dikepung. Octavian memaksa Cleopatra dan Anthony untuk menyerah.
Sementara  Mark  Anthony  tetap  bertempur  dengan  sisa  pasukannya  mencoba
mempertahankan ibu kota. Membela Cleopatra dan kerajaan Mesir untuk terakhir kali.
Antony dikabari soal kematian Cleopatra, dia menikam dirinya dengan pedangnya sendiri.
Sebelum dia tewas, utusan lainnya menyampaikan bahwa Cleopatra masih hidup. Dengan
luka parah, Anthony pergi  menuju peristirahatan Cleopatra  dan tewas dipelukannya.  Ia
sempat berpesan agar Cleopatra berdamai dengan Octavian.
Ketika  utusan  pemerintahan  tritunggal  Romawi  tiba,  Cleopatra  mencoba  merayunya,
namun rayuan Cleopatra  tak  mengena.  Merasa  kesal,  kecewa,  dan  tak  mau berada  di
bawah kekuasaan Octavian, Cleopatra memutuskan untuk bunuh diri pada 30 Agustus 30
SM. Konon ia sengaja membiarkan seekor ular berbisa Mesir  yang merupakan lambang
kerajaan mematuknya.
Setelah  Cleopatra  mangkat,  Octavian  lantas  mengeksekusi  putranya  Caesarion  dan
menyerahkan  Mesir  kepada  Kekaisaran  Romawi.  Ia  menyita  dan  menggunakan  harta
Cleopatra untuk membayar para veteran perang.
Pada 27 SM, Octavian berubah nama menjadi Augustus yang merupakan kaisar pertama
yang paling berhasil  dari  segala  kaisar  di  Romawi.  Dia memerintah Kekaisaran Romawi
dengan damai dan aman hingga wafatnya pada 14 SM di usia 75. (Berbagai sumber)
Kisah Cleopatra, Ratu yang Legendaris
Namanya selalu dikenang dalam sejarah. Merupakan ratu Mesir Kuno yang menjadi Firaun
terakhir dari dinasti Ptolemy.
Ia punya nama lengkap Cleopatra Selene Philopator. Namun dikenal sebagai Cleopatra VII.
Cleoptara lahir pada tahun 69 Sebelum Masehi (SM) di Alexandria, Mesir dan meninggal
dunia di usia 39 tahun pada 30 SM.
Cleopatra adalah putri Ptolemy Auletes (Ptolemy XII), salah satu dinasti Ptolemy penguasa
Mesir Kuno mantan orang kepercayaan Alexander The Great sang penguasa Macedonia.
Ptolemy XII punya empat putri  dan dua putra. Namun semuanya meninggal saat masih
sangat muda.
Saat  Ptolemy XII  mangkat  tahun  51  SM,  kekuasaan  diserahkan  pada  Cleopatra  VII  dan
adiknya  Ptolemy  XIII  (12  tahun).  Kedua  penguasa  Mesir  Kuno  yang  masih  belia  ini
mendapat bimbingan dari penguasa Roma bernama Pompey. Saat itu memang Kerajaan
Ptolemaic Mesir bersekutu dengan Roma.
Sesuai  tradisi  Mesir  masa  itu,  Cleopatra  menikah  dengan  adiknya  Ptolemy  XIII.  Sejak
memangku  jabatan  sebagai  penguasa  Mesir  Kuno,  pemerintahannya  mulai  diguncang
berbagai persoalan. Ptolemy XIII tidak sepaham dengan istri sekaligus kakaknya Cleopatra
dan mengambil alih kekuasaan tunggal di Mesir. Cleopatra dibuang ke daerah Suriah.
Di  pengasingan,  dalam  upaya  menduduki  kembali  tahta  kerajaan,  Cleopatra  bertemu
dengan Julius Caesar. Keduanya pun terlibat api asmara. Dengan bantuan pasukan Romawi
yang dikirim Julius Caesar,  Cleoptara menyerang istana dan menumbangkan kekuasaan
Ptolemy XIII.
Kisah cinta Cleopatra dan Julius Caesar berakhir tanpa ada pernikahan. Namun hubungan
cinta mereka membuahkan seorang anak bernama Caesarion. Julius Caesar sendiri tewas
dalam pembunuhan yang dirancang dewan senat Romawi pada 15 maret 44 SM. Tewasnya
Julius Caesar menyebabkan perpecahan dalam kepemimpinan Romawi. Saat itulah Mark
Anthony  bersekutu  dengan  Cleopatra  yang  menguasai  Mesir.  Keduanya  pun  menjalin
asmara membara hingga  Cleopatra  melahirkan dua anak kembar Cleopatra  Selena dan
Alexander Helios.  Namun keduanya menikah juga pada tahun 36 SM. Buah pernikahan
resmi lahirlah Ptolemy Philadelphus.
Sementara itu kekuasaan Romawi sudah berhasil dikonsolidasi oleh Octavian dan Agrippa.
Dewan Senat Romawi kemudian mendeklarasikan perang terhadap Mesir, dan meminta
Mark Anthony untuk kembali bertugas ke Romawi. Namun Anthony yang sudah menikahi
Cleopatra dan sangat mencintai perempuan itu, menolak panggilan tugas dan berkhianat
terhadap  Romawi.  Ia  tetap  berpihak  pada  Mesir  dengan  seluruh  pasukannya.  Ia  mati
bunuh diri  dengan pedangnya.  Sedih melihat  suaminya mati,  Cleopatra pun mengambil
jalan  singkat.  Ia  mengurung  diri  di  tempat  pengasingan  dan  bunuh  diri  dengan
membiarkan ular berbisa mematuk tubuhnya. Tewasnya Cleopatra, berakhirlah kejayaan
kerajaan Mesir Kuno. Mesir kemudian takluk di bawah Romawi dan dijadikan salah satu
Provinsi  Kekaisaran  Roma.  Mayat  Marks  Anthony  dan  Cleoptara  dimakamkan
berdampingan di sebuah piramid.
Kecantikan Bagai Dewi
Ratu  Cleopatra  VII,  adalah  Firaun  Mesir  terakhir  yang  selalu  mendapat  tempat  di  hati
rakyat Mesir. Bahkan beratus-ratus tahun setelah kematiannya ia tetap dikenang sebagai
seorang  ratu  yang  luar  biasa.  Sesuatu  yang  menjadi  kenangan  adalah  perpaduan
kecantikan, seks, dan kharismanya.
Cleopatra  berasal  dari  bahasa  Yunani  Kuno yang artinya  keagungan  ayah   dan  nama
lengkap  Cleopatra  VII  -  Cleopatra  The  Philapator  mengandung  makna  sang  Dewi
Keagungan Ayah, atau putri kecintaan ayah . Begitulah sang ayah, Ptolemy XI memberinya
nama.
Pemberian nama Cleopatra oleh sang ayah bukan tanpa sebab. Mungkin sebab  Ptolemy XI
melihat  pancaran  kecantikan  putrinya  itu.  Cleopatra  memang  dikenal  sebagai  seorang
wanita yang berparas cantik dan bertubuh molek. Sejak kecil ia sudah memancarkan gairah
kewanitaan yang mengundang hasrat.
Ada beberapa sumber literatur yang menyebut bahwa Cleopatra bukan wanita berdarah
Mesir asli. Ia diduga wanita turunan campuran Macedonia, Yunani, dan Suriah. sebab  itu ia
mewarisi seluruh kecantikan indo Timur Tengah, Asia dan Eropa.
Saat pertama kali menduduki tahta kerajaan Mesir di usia 18 tahun, dalam banyak literatur,
ia digambarkan sebagai gadis belia yang sangat menggairahkan. Tinggi semampai dengan
lekuk  tubuh menawan,  buah dada  yang ranum menggoda,  kaki  jenjang,  pinggul  padat
berisi, wajah bulat telur, rambut hitam mengkilat, dan kulit halus putih berkilau.
Wajahnya  memancarkan  gairah  dan  vitalitas,  dengan  alis  sedikit  tebal,  mata  hitam
bersinar,  bibir  seksi  dengan sedikit  lekukan menawan di  bawah hidung,  tampak  selalu
tersenyum, namun menyimpan misteri liar  yang menggoda.
Kecantikan  wajah  dan  tubuh  Cleopatra  setidaknya  sangat  berpengaruh  terhadap
kepemimpinan  dan  politik  yang  dilakukannya.  Dengan semua senjata  kewanitaan   itu
semasa  hidupnya  ia  berhasil  mempertahankan  tahta  dan  kejayaan  Mesir  dari  tekanan
imperium besar seperti Romawi. Walau akhirnya Mesir runtuh juga di akhir hayatnya.
Berdasarkan literatur yang lain, Cleopatra disebutkan, sangat menyukai kehidupan glamor,
pesta-pesta  dan  kehidupan  romantis.  Ia  memang  perayu  dan  penggoda  ulung  yang
membuat setiap lelaki  yang pernah dekat,  tidur  dan bercinta dengannya akan takluk 
pada keanggunannya.
Namun, walaupun begitu, dalam urusan politik pemerintahan, ia dikenal sebagai  wanita
yang keras, tegas, dan ambisius. Karisma yang terpancar dari dalam dirinya membuat ia
mampu memerintah mesir selama dua puluh tahun lebih dengan berbagai perkembangan
yang mengagumkan.



MESSAGE IN THE BOTTLE
ini  bukan  dongeng.  Tapi
kejadian  nyata  yang  terjadi
sejak dulu kala. Sejumlah kisah
tentang  pesan-pesan  yang
dimasukkan  ke  dalam  botol  dan
dihanyutkan  ke  lautan.  Sebuah
cara pengiriman pesan yang tetap
dikenang dalam sejarah kita . 
Pesan  dalam  botol  (message  in  the  bottle)  adalah  suatu  bentuk  komunikasi  kuno .
Caranya dengan menempatkan sebuah surat atau pesan singkat di dalam sebuah tabung
kedap air (bisa drum, botol kaca, botol plastik atau kontainer khusus) dan dihanyutkan ke
laut  atau  samudera.  Biasanya  pesan  itu   tidak  ditujukan  kepada  alamat  tertentu,
sebab   sifatnya  yang  memang  bisa  mencapai  wilayah  mana saja  tergantung arus  laut.
sebab   itu,  penggunaan pesan dalam botol  biasanya  dilakukan dalam keadaan darurat
seperti pesan permintaan tolong yang dilakukan kapal tenggelam, kapal rusak, atau orang
yang terdampar di pulau terpencil.
Namun  sebab   ketidakefektifan  dan  terkesan  untung-untungan ,  pengiriman  pesan
dalam  botol  ini  pun  akhirnya  tidak  termasuk  dalam  sistem  pengiriman  pesan  formal.
Namun masih banyak orang hingga kini  yang memakainya sebagai  bagian dari  hiburan,
kesenangan  dan  permainan.  Bahkan  istilah  pesan  dalam  botol  juga  sudah  mengalami
perubahan makna. Bukan lagi pesan yang benar-benar disimpan dalam botol, tapi sudah
mengandung frase (pengertian) mengenai sebuah pesan yang disampaikan lewat media,
khusus dengan target tak terarah.
Botol memang sebuah wadah yang tepat untuk kondisi lautan. Sifat bahan pembuatnya
yang dari kaca, menyebabkan botol tidak terkena erosi air, kerusakan akibat air asin dan
sangat  sulit  diurai.  Selain  itu,  botol  tertutup  rapat  akan  kedap  air  dan  berisi  udara  di
dalamnya  yang  memungkinkan  terapung  dalam  waktu  lama.  sebab   sifatnya  yang
mengapung,  botol  akan  mengikuti  arah  angin  dan  arus  laut,  hingga  berhenti  saat
terhempar ke pantai dan daratan.
Dalam sejarah,  catatan  pertama penggunaan  pesan  dalam botol  telah  dilakukan  pada
tahun 310 SM oleh filsuf Yunani kuno Theophrastus, sebagai bagian dari eksperimen arus
laut untuk memperlihatkan bahwa Laut Mediterania adalah satu aliran dengan Samudera
Atlantik.
Lalu  catatan  lain  juga  membukukan  bahwa  Christopher  Colombus  (1451-1506)  sang
penjelajah dan penemu Benua Amerika  (New World) menggunakan pesan dalam botol
saat armada kapalnya dihantam sejumlah badai lautan.  Ia memasukkan laporan singkat
catatan perjalanannya dan pesan khusus untuk Ratu Spanyol ke dalam sebuah drum, lalu
melemparkannya ke laut. Ia berharap agar pesan itu bisa diterima, walaupun ia tak selamat
dari amukan badai.
Lantas di abad 16, Angkatan Laut Inggris menggunakan pesan dalam botol untuk memberi
informasi  kepada  sesama  armada  kapal  Inggris.  Pesan  itu  memuat  informasi  intelijen
penting mengenai posisi musuh dan keadaan perairan. Namun sebab  seringkali nelayan
menemukan botol pesan itu lalu membukanya, pesan intelijen pun bocor.
Ratu Elizabeth I  yang murka sebab  data intelijen sering dibuka dan akhirnya diketahui
publik,  kemudian menetapkan aturan khusus bahwa pesan dalam botol  milik  Angkatan
Laut Inggris  dan Kerajan Inggris  tidak boleh dibuka sembarangan,  kecuali  oleh pejabat
khusus  pembuka  pesan  kerajaan  Uncorker  of  Ocean  Bottles .  Pelanggaran  terhadap
perintah ini diancam hukuman mati.
Penggunaan pesan dalam botol  dalam catatan paling modern dilakukan oleh kita 
perahu   pada  Mei  2005.  Sejumlah 88 perahu kaum migran ini  diselamatkan  dari  lepas
pantai Costa Rica setelah otoritas terdekat  menemukan pesan dalam botol dari sebuah
kapal nelayan yang merapat. Pesan dalam botol itu ternyata diikatkan oleh konvoi kapal-
kapal pengungsi itu ke sebuah kapal nelayan yang melintas di dekat mereka. Isinya pesan
singkat SOS memohon mereka diselamatkan.
Romantisme Pesan Dalam Botol
Ada satu kisah romantis yang tetap dikenang tentang pesan dalam botol. Kisah tentang
sepasang anak kita  yang mulanya terpisah ribuan mil  oleh lautan, namun akhirnya
bersatu dalam ikatan cinta sejati. Perjodohan yang dibawa sebuah pesan dalam botol.
Adalah Ake  Viking,  seorang pelaut  Swedia  yang merasa  sangat  kesepian.  Ia  bekerja  di
sebuah kapal pesiar yang senantiasa mengarungi belahan dunia. sebab  pekerjaannya di
atas kapal, ia tak sempat bersosialisasi dengan kehidupan di daratan.
Pada tahun 1956, ia mencurahkan kerinduannya dalam sebuah surat. Dalam pesannya ia
berharap akan menemukan seorang gadis pujaan hati untuk dipersunting sebagai istrinya.
Ia meminta siapa saja wanita muda yang menemukan pesan itu agar membalas suratnya.
Dengan untung-untungan pun ia memasukkan pesan itu ke dalam sebuah botol anggur
bekas dan melemparnya ke tengah lautan.
Berbulan-bulan  kemudian,  seorang  nelayan  tua  di  Sisilia  (Itali)  menemukan  pesan  itu
tersangkut di jalanya. Ia kemudian membuka botol itu dan membaca surat di dalamnya. Si
nelayan membawa pulang pesan dalam botol itu dan dengan bercanda menunjukkan surat
itu  kepada putrinya, Paolina. Tergelitik keisengan dan rasa penasaran serta merasa
bahwa ini semacam permainan yang mengasyikkan, Paolina membalas surat itu  ke
alamat perusahan kapal pesiar itu .
Dalam bulan-bulan berikutnya suratnya berbalas, Ake Viking dan Paolina kemudian terlibat
intens dalam surat menyurat tanpa pernah bertemu. Obrolan korespondensi menjurus hal-
hal romantis dan hubungan mereka semakin menghangat.
Dua tahun kemudian, Ake Viking mengambil cuti mengunjungi Paolina di Sisilia. Jodoh pun
terpaut dan Ake Viking berjanji  untuk kembali  lagi.  Pada musim gugur 1958, Ake Viking
kembali ke Sisilia dan melamar Paolina pada pertemuan kedua mereka. Kedua sejoli ini pun
akhirnya menikah di tahun itu juga. Wah!
Kisah-kisah Pesan Dalam Botol
Banyak fakta yang berhubungan erat dengan pesan dalam botol. Kisahnya berbau sains,
misteri  dan  romantisme… namun  memang sarat  nuansa  humanis.  Hanya  berawal  dari
sebuah pesan dalam botol!
Satu kisah nyata memilukan yang misterius berasal dari catatan Chunosuke Matsuyama. Ia
adalah seorang pelaut Jepang yang menjadi  korban kapal  karam bersama 44 krunya di
tahun 1784. Dalam pelayaran, kapal mereka dihantam badai dan karam di lautan Pasifik.
Matsuyama dan sejumlah krunya yang selamat terdampar di sebuah pulau karang terpencil
di Pasifik.
Setengah  putus  asa  melihat  rekannya  satu  persatu  tewas  kelaparan,  Matsuyama
menuliskan tragedi yang menimpa mereka di atas sebuah kulit kayu lalu memasukkannya
ke sebuah botol. Setelah menyegel botol agar kedap air, ia melemparkannya ke lautan.
Kira-kira 150 tahun kemudian di tahun 1934, pesan dalam botol yang dituliskan Matsuyama
tersapu ombak dan mendarat di pantai berpasir di desa kelahirannya. Tak ada penjelasan
yang bisa menjawab bagaimana pesan itu bisa sampai di desa kelahiran Matsuyama?
Pesan dari Medan Perang
Keanehan lain datang dari  medan pertempuran Perang Dunia I.  Saat berlayar  melintasi
Selat Inggris (English Channel) menuju front tempur (1914), seorang prajurit infantri Inggris
Thomas  Hughes  yang  didera  kerinduan  pulang  ke  rumah  menulis  sebuah  surat  untuk
istrinya.  Surat itu dimasukkannya ke dalam sebuah botol kedap air dan dilemparnya ke
lautan. Dua hari kemudian konvoi kapal mereka diserang dan Thomas Hughes dilaporkan
tewas dalam pertempuran itu.
Delapan puluh lima tahun kemudian di bulan Maret 1999, seorang nelayan menemukan
sebuah botol tua yang berisi pesan dari muara Sungai Thames. Ia membaca pesan itu 
lalu  menempuh  perjalanan  ke  Auckland,  Selandia  Baru  untuk  mengantarkan  surat  itu
secara langsung kepada putri Hughes. Putri Hughes berusia 86 tahun itu sangat terharu. Ini
adalah satu-satunya surat yang pernah diterimanya dari sang ayah, seumur hidupnya.
Kisah lain berasal dari dua tentara Australia di masa PD I. Dalam perjalanan menuju front
tempur di  Prancis,  mereka sepakat  membuat surat untuk ibunya.  Mereka memasukkan
surat itu  ke dalam botol dan melarungnya ke laut.
Kedua tentara ini dilaporkan tewas dalam pertempuran di  Prancis.  Namun pesan dalam
botol itu ditemukan 37 tahun kemudian. Botol itu terdampar di pantai Pulau Tasmania pada
tahun 1953. Surat itu diantarkan kepada kedua ibu serdadu itu dan mengenalinya sebagai
tulisan tangan asli anaknya.
Pesan lain muncul dari sebuah botol yang lolos dari medan perang Eropa-Afrika. Sebuah
pesan dalam botol ditemukan dari pantai Maine AS, 1944. Pesan itu berisi laporan singkat:
 Our ship is sinking. SOS didn't do any good. Think it's the end. Maybe this message will
get to the US some day  (Kapal kami tenggelam. SOS tidak berbalas. Kami habis. Mungkin
suatu saat nanti, pesan ini akan mencapai Amerika Serikat).
Setelah diteliti, ternyata pesan itu berasal dari kapal Perusak USS Beatty (DD-640), yang
dihantam torpedo armada Jerman di laut wilayah barat, laut Afrika dan karam tak jauh dari
selat Gibraltar pada 6 November 1943 saat Perang Dunia II.
Sebuah Penyelamatan
Tak  selamanya  pesan  dalam  botol  terlambat  tiba.  Akibat  sebuah  pesan  dalam  botol,
sekelompok  pelaku  pemberontak  di  atas  kapal  (mutiny)  ternyata  berhasil  ditangkap.
Kejadiannya bertahun 1875.
Di atas kapal layar bertiang tiga (bark) Lennie milik Canada, terjadi pemberontakan seluruh
kru terhadap sejumlah perwira kapal. Kapal itu  diambil alih dan menyisakan seorang
perwira rendah yang memahami navigasi dan sistem kemudi kapal. Ia mengarahkan kapal
menuju perairan Prancis dan mengatakan pada para pemberontak bahwa mereka berada
di wilayah Spanyol. Saat itu si juru mudi melemparkan sejumlah pesan dalam botol tentang
tragedi di atas kapal.
Ternyata  salah  satu  pesan  dalam  botol  ditemukan  otoritas  Prancis  dan  langsung
meresponnya. Masih berlayar di perairan Prancis, kapal itu  dihentikan Angkatan Laut
Prancis dan seluruh kru yang memberontak ditangkap. Para pemberontak heran, mengapa
aksi pemberontakan mereka bisa diketahui otoritas Prancis. Kekuatan sebuah pesan dalam
botol.
Pesan Ilmiah  dalam Botol
Berawal dari kebiasaan mengirimkan pesan dalam botol, akhirnya sebuah temuan ilmiah
terjadi.  Yaitu  pemetaan  aliran  arus  teluk  dan  peta  arus  laut  (Gulf  Stream  Map)  oleh
Benjamin  Franklin.  Ia  yang  pertama  kali  melakukan  pemetaan  aliran  arus  teluk  yang
melengkapi peta arus laut yang dasarnya dipakai hingga kini.
Sejumlah percobaan telah dilakukan dan menyimpulkan bahwa sangat sulit memprediksi
arah hanyut sebuah botol di laut lepas.
Ada percobaan menggunakan dua botol dilarungkan ke laut secara bersamaan dari lepas
pantai Brazil. Botol pertama hanyut selama 130 hari dan ditemukan di pantai Afrika. Botol
yang lain hanyut ke arah barat laut selama 190 hari dan terdampar di Nikaragua.
Penelitian lain, membuktikan bahwa arah botol yang terapung di laut tergantung pada
kecepatan angin dan arus laut.  Bisa saja botol itu  terapung-apung mengikuti  arah
angin,  meniupnya  seiring  gelombang  air.  Atau  terseret  arus  teluk  dan  arus  laut  yang
membawanya dengan kecepatan 4 knot sejauh 100 mil per hari.
Perjalanan botol terjauh dan terlama dalam eksperimen adalah botol yang dijuluki Flying
Dutchman  (namanya  sesuai  legenda  tua  kapal  hantu  yang  terapung  di  laut  lepas).
Dilemparkan pertama kali  dalam ekspedisi ilmiah ilmuwan Jerman pada 1929 di  wilayah
selatan Laut Hindia. Di dalamnya ada pesan singkat yang memohon penemu botol itu agar
menuliskan lokasi ditemukan botol itu dan kemudian melemparnya kembali ke laut.
Eksperimen  si  Jerman  membuktikan  bahwa  botol  pesan  itu  melambung  ke  Amerika
Selatan melintasi  Atlantik,  lalu  kembali  ke  Samudera  Hindia  dan terdampar di  perairan
Barat Australia pada 1935. Tercatat bahwa botol itu mengarungi samudera sejauh 16.000
mil  selama 2.447 hari  (sekitar  6,5  tahun) dengan kecepatan jelajah rata-rata  6  mil  laut
perhari.
Temuan paling penting dilakukan Benjamin Franklin. Ketika dia menjabat sebagai kepala
kantor  pos  Inggris  untuk  koloni  Amerika,  ia  menyadari  bahwa  para  kapten  kapal
penangkap paus mengetahui arus laut lebih baik ketimbang mitranya dari Inggris. Kapal-
kapal  Amerika  menyeberangi  Laut  Atlantik  jauh  lebih  cepat  dibandingkan  kapal-kapal
Inggris  untuk  mengantarkan  paket  pos.  Ia  pun  menyusun  sebuah  peta  berdasarkan
pengetahuan  para  pelaut  penangkap  paus  dan  informasi  yang  diperolehnya  dengan
menjatuhkan  sejumlah  botol  dengan  instruksi  tertulis  ke  dalam  arus  teluk  laut  (gulf
stream) dan meminta siapa-siapa yang menemukanya untuk mengembalikan botol-botol
itu .
Berdasarkan semua informasi itu,  ia pun mengaplikasikannya menjadi sebuah peta arus
laut. Ia pun menjadi pencipta peta Gulf Stream pertama dan menerbitkannya tahun 1770
bersama rekannya,  kapten kapal penangkap paus Timothy Folger. Kopian peta itu 
sempat hilang selama hampir 200 tahun hingga akhirnya ditemukan di Prancis.


OFFROAD BIKE  RACING  


inilah screen shot game android yang bisa dimainkan dengan android 4 keatas pada layar 10  ich kebawah  kualitas game tidak menurun sebab graphic resolusinya secara  otomatis disesuaikan layar low atau high ,pada android 4 memori 256 mb  dan  pada android 7 layar 10 inch dengan memori 1 gb  pun game ini tidak patah patah masih bisa berjalan lancar tidak perlu harus ponsel merk mahal seperti samsung,nokia,iphone,oppo,dst  , game   terbaik ini  dalam hal graphic 3d nya  berjudul  "OFFROAD BIKE  RACING  "  dengan ukuran game hanya 54,81  mb  saja bandingkan dengan game lain ,pada game ini graphic nya lebih nyata ,banyak motor kompetitor yang berlalulalang  yang bisa berjalan sendiri  dengan segala kemiripanya , mode graphicnya sesuai mirip sesungguhnya  ,tidak ada sedikitpun patah patah graphicnya  jalanya kencang,  ada  mode pilihan pengendalian mode touchscreen atau  mode gyroscope sehingga  tidak menyulitkan ponsel tidak  harus terlalu miring kiri kanan untuk mengendalikan motor,tidak nampak ada orang berjalan ,hanya 2 misi utama  yang harus diselesaikan salah satunya menghindari terjatuh kejurang ,memburu waktu dan menyelesaikan misi berjalan terjauh ,tanpa arah bolak balik ,mode jalan  searah menjadi mode utama  pilihan permainan,  demi menyelesaikan jarak terjauh  atau waktu tercepat  tanpa  mengalami jatuh maka semakin tinggi skornya  ,dashboard game yang sangat  lengkap   sehingga bisa di set mode lihat dari dalam motor atau luar motor   ,sayangnya  sangat banyak  tikungan  , jalan sempit sehingga terkesan sulit ,soal kecepatan bisa ditingkatkan dari standart 180 km/jam ,spesial game ini halus ,ada banyak pilihan menambah aksesori pada motor ,berganti motor yang lebih cepat ,mengganti pengendara  ,anda bisa mengunduhnya di google play store