zeta reticuli

Tampilkan postingan dengan label zeta reticuli. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label zeta reticuli. Tampilkan semua postingan

zeta reticuli












Pada bulan Juli 1947, sebuah pesawat asing jatuh di New Mexico dan 1 alien selamat. Alien 
itu lalu diberi nama kode EBE1 (EBE = Extraterrestrial Biological Entities / Entitas Biologis 
Ekstraterestrial). Ia ditempatkan di Los Alamos (di Laboratorium Nasional Los Alamos atau 
LANL). perlu waktu selama 1 tahun bagi pihak militer untuk dapat berkomunikasi 
dengannya. Tidak jelas bagaimana metode komunikasi yang dipakai. EBE1 mengaku 
dirinya mekanik. Ia mengaku berasal sistem bintang Zeta Reticuli, dimana ada dua 
bintang atau bintang biner yaitu Zeta 1 dan Zeta 2. Jarak antar dua bintang kira-kira 10 tahun 
cahaya. EBE1 berasal dari planet keempat di Zeta 2 bernama Sieu. Planet itu memiliki 432 hari 
dalam setahun. Sieu sepertinya sama dengan planet Serpo, namun sebutan Serpo ini tidak jelas 
awal kemunculannya. Nama Serpo berasal dari transkrip yang diterbitkan oleh AFOSI (Air Force 
Office of Special Investigation = Kantor Angkatan Udara Bagi Investigasi Khusus) berjudul 
Project Serpo, Laporan Final 8OHQD893-020 dimana dikatakan bahwa Serpo yaitu planet 
keempat dari bintang Zeta Reticuli 2.Sosok alien dalam ufologi hingga kini masih misteri, ada lebih 
dari 1 spesies alien yang mengunjungi Bumi. Bahkan ada indikasi bahwa sebenarnya 9 
spesies alien berbeda telah mengunjungi Bumi. Tahun 2006 lalu terbit sebuah buku berjudul "Exempt from Disclosure: The Black World of UFOsi   karya Robert M. Collins dan Richard C. 
Doty (Rick Doty) dan Timothy S. Cooper. Edisi revisi buku ini baru saja terbit di tahun 2008. 
Buku ini berisi  informasi  first handi   tentang UFO, alien (khususnya yang dievakuasi dari 
insiden Roswell 1947) Buku ini lebih banyak mengulas tahun-tahun antara 1940an hingga 1960an yang  berawal dari insiden Roswell 1947. 
ada pembahasan khusus tentang MJ-12, EBE/alien, MJ-12 hingga Area51. EBE1 mengaku bahwa mereka  mampu melakukan perjalanan di tata surya kita selama 
ribuan tahun dan mereka telah mengeksplorasi planet Bumi sejak 25.000 tahun lalu. Antara 
tahun itu hingga 5000 tahun yang lalu, mereka menghuni Bumi bersama  para penolong 
manusia  di area yang kini dinamakan Mongolia.  Para penolong manusia  ini ditempatkan di 
seluruh planet, sebagian merupakan koloni atau perorangan. Informasi itu berasal dari buku 
alien yang diberi judul   Yellow Book.  yang  beredar di kalangan 
intelijen.merupakan sejarah alien di jagat raya. Buku ini dibawa oleh EBE2 di 
tahun 1964. Buku ini berkaitan dengan planet alien, sistem tata surya, keadaan budaya dan 
sosial dan kehidupan alien di Bumi. Naskah asli buku ini dalam bahasa Eben, namun EBE2 
menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Perlu waktu lama untuk membacanya dan 
mungkin perlu beberapa generasi untuk memahami buku itu.
EBE1 tewas pada tahun 1950 atau 1952 oleh penyakit yang tidak diketahui.  dokter  tidak tahu  pemicunya. Pada tahun 1959 atau 1960, pemerintah AS menerima 
 sinyal komunikasi dari suatu tempat tapi tidak diketahui dari belahan jagat raya yang 
mana. Selama beberapa waktu, informasi itu dapat diterjemahkan berupa lokasi 
koordinat planet. Singkat cerita, pada April 1964, terjadi kesepakatan dengan alien tentang 
lokasi pendaratan. Waktu inilah EBE2 datang. EBE2 datang dalam rangka program pertukaran 
dengan manusia Bumi antara tahun 1964 hingga 1984. Sementara EBE3 (wanita?) datang pada 
tahun 1978 atau 1979 dan 1984 hingga 1989 atau 1993. Para alien ini ditempatkan di  
tempat berbeda di AS. Mereka diperlakukan dengan baik oleh Pemerintah AS.
EBE atau Eben tinggal di planet Sieu yang jaraknya kira-kira 350 hingga 400 tahun cahaya dan 
mereka menempuh perjalanan dari sana ke Bumi dalam waktu 90 hari ( kemudian dapat 
ditempuh lebih cepat yaitu 30 hari). Mereka memakai pesawat ruang angkasa ,EBE Sieu ini memiliki suatu pesawat induk 
yang mengorbit Bumi dan  memiliki pesawat penjelajah  ulang alik yang 
ukurannya lebih kecil untuk mendarat di Bumi. Diameternya antara 30 hingga 50 kaki dan 
ada 3 hingga 10 alien.
Pada tanggal 5 Maret 1983, EBE2 diwawancarai di oleh seorang staf LANL bernama LANL-1. 
EBE2 yaitu seorang ilmuwan yang mendampingi para ilmuwan Bumi dalam hal perjalanan ke 
ruang angkasa. Wawancara dengan EBE2 dilakukan di suatu tempat yang dinamakan Site 30 di 
bawah tanah di kompleks LANL. wawancara berlangsung kira-kira 1 jam. Dalam sesi 
wawancara itu hadir Rick Doty, dan dua warga sipil dan seorang kolonel Angkatan Udara AS 
yang tidak diketahui identitasnya.
Rick Doty, penulis buku ini, menggambarkan EBE2 bertinggi tubuh 4'9i  , mengenakan pakaian 
ketat berwarna krem. Ia tidak memiliki rambut. Ia berbicara dalam bahasa Inggris yang 
sempurna namun suaranya seperti suara mesin, mungkin suara itu berasal dari perangkat yang 
berada di depannya atau perangkat implan di tubuhnya.
Ia ditanyai sejumlah hal. Mengenai planetnya, EBE2 menjelaskannya sebagai planet yang kering 
dengan suhu 65-90 ° Fahrenheit. Dalam sehari, waktu siang berlangsung 35 jam, malam hanya 3 jam. Kemiringan orbit planet kira-kira 54 derajat. Dalam tata suryanya ada 11 
planet. Planetnya merupakan planet ketiga dari bintang Zeta 1. Bintang Zeta 2 juga punya 11 
planet. Salah 1 planet ada yang seperti Jupiter namun berukuran 1,5 kali lebih besar dari 
Jupiter. Planet itu berada di urutan ke-6 dalam tata suryanya. Hujan hanya turun sekali dalam 
1 bulan setiap tahun. Kalender tahunan mereka kira-kira sama dengan 600 hari di Bumi. 
Mereka tidak memiliki bilangan bulan. EBE2 menyatakan nama planetnya dalam bahasa Eben, 
bukan dalam bahasa Inggris. Ia tidak pernah menyebut dengan nama Serpo.
Dari keterangan yang diberikan oleh EBE1 dan EBE2, nampaknya masing-masing dari mereka 
bukan berasal dari planet yang sama, namun keduanya sama-sama menginformasikan planet 
mereka dengan nama Sieu. Padahal EBE1 mengaku ia berasal dari planet keempat di bintang 
Zeta 2 sedang EBE2 mengaku dari planet ketiga di bintang Zeta 1. Apakah ini planet 
memiliki nama yang sama? Mungkin saja. Masing-masing planet memiliki jumlah hari yang 
berbeda dalam 1 tahun. Kalender di Planet Sieu EBE1 memiliki 432 hari dalam 1 tahun, 
sementara EBE2 600 hari. Memang kalau dilihat dari ilustrasi EBE1 (yang diperoleh dari Londa 
Moulton Howe dan penggambaran oleh Rick Doty) dan EBE2  menunjukkan ras 
yang berbeda. Mungkin saja mereka yaitu 1 sekutu atau bahkan sebenarnya 1 ras 
dimana salah 1 ras merupakan hasil evolusi ras lainnya selama mendiami salah 1 planet.
Para EBE ini mendarat di Bumi tanpa ingin diketahui oleh publik 
Mereka mendarat di lokasi yang misterius.  hanya 
mendarat di lokasi tertentu dan hanya melakukan kontak dengan ilmuwan dan pejabat resmi 
pemerintah (AS) tertentu, atau karena peradaban mereka yang sangat maju sehingga mereka 
tidak dapat berkomunikasi dengan manusia. Namun sebenarnya dalam wawancara dengan 
EBE1 di tahun 1949, mereka merasa takut berada di tempat yang aneh dan memandang kita 
sebagai makhluk yang berbeda.
Pernyataan ini rasanya kontradiktif dengan pernyataan bahwa mereka telah berada di Bumi 
sejak 25 ribu tahun lampau dan mereka memiliki  para penolong manusiai   di area 
Mongolia yang mengisyaratkan bahwa mereka telah berhubungan dengan manusia. Dugaan 
saya, mungkin mereka takut dengan pemerintah AS atau  sosok yang mengendalikan 
pemerintah ASi  . EBE mungkin bukan ras alien yang jahat dan tidak mengira bahwa pesawat 
mereka akan jatuh di Roswell, AS. Di reruntuhan pesawat mereka, menurut informasi tidak 
ditemukan senjata ofensif atau senjata untuk menyerang, hanya senjata untuk bertahan atau 
defensif yang dapat menyebabkan interferensi terhadap peralatan elektronik misalnya untuk 
mencegah dari serangan pesawat lain atau rudal.
Salah 1 direktur CIA, Richard Helms, pernah memberi keterangan mengenai para EBE. Ia 
pernah menjabat sebagai Direktur kedelapan CIA tahun 1966 hingga 1973. Mr. Helms pernah 
diberi pengarahan tentang UFO di awal karirnya, tahu mengenai peristiwa Roswell dan tahu 
keterlibatan CIA dalam masalah UFO dari sekitar tahun 1950 hingga 1970an. Ia juga tahu 
keterlibatan NSA (National Security Agency = Biro Keamanan Nasional) yang memiliki program 
menangkap sinyal dari makhluk ET. Ia pernah menerbitkan biografi  A Look Over My Shoulder, 
A Life in the CIAi   yang menceritakan perjalanan hidupnya saat ia bekerja di CIA, namun di buku itu tidak menyinggung 1 pun mengenai UFO. Tapi kepada rekannya ia 
memberi suatu keterangan tentang alien / EBE (Extraterrestrial Biological Entity). Informasi 
ini  disampaikan oleh Richard Helms atau Mr.R pada Maret 1999 tentang EBE1, EBE2 dan 
EBE3 dari sebuah sumber, diterjemahkan dari buku itu, aat EBE1 masih hidup, ada kegagalan berkomunikasi antara EBE1 dan pihak militer. mereka 
gagal menanyakan EBE1 tentang perangkat CR (Crystal rectangle = kristal berbentuk empat 
persegi) atau perangkat lainnya di dalam pesawat EBE kecuali 1 perangkat yang rupanya 
perangkat komunikasi mereka. Perangkat itu berukuran kecil 12i  x 9i  x 2i   (30,5 cm x 22,9 cm x 
5,1 cm). Terdiri dari sejumlah lubang kecil, dua antena berukuran 4i   (10,2 cm) dan dua chip 
berwarna hitam. Tentunya kami waktu itu tidak tahu bahwa chip berwarna hitam itu 
merupakan chip komputer tapi kini kami telah mengetahuinya. Perangkat komunikasi itu juga 
memiliki serangkaian cahaya yang akan menyala bergantian dari kiri ke kanan saat ada sinyal 
masuk yang diterima. Cahaya akan menyala dari kanan ke kiri saat sebuah pesan dikirim.  Belakangan diketahui bahwa perangkat 
komunikasi itu terhubung ke CR dengan tube kaca kecil ( serat optik?). Tidak
ada kabel-kabel di dalam tube kaca itu (lebih mirip bahan kristal). Sejauh yang Richard Helms 
ketahui, mereka masih belum dapat mengetahui bagaimana daya dari CR mengalir ke 
perangkat komunikasi itu.  kami tidak dapat mengoperasikan perangkat komunikasi 
itu, kami memakainya untuk memproduksi sebuah perangkat yang kemudian 
dipakai untuk berkomunikasi dengan para Eben. Helms menyatakan bahwa perangkat itu 
dirahasiakan hingga akhir tahun 1970an, tapi kini pihak militer memakainya.
 EBE2 datang di tahun 1964, bukan 1974. Ia ada di sini dari tahun 1964 hingga 1984. EBE3 
datang pada tahun 1979 dan tinggal hingga tahun 1989. Informasi ini sebelumnya tidak pernah diungkap. EBE1 memiliki kekuatan psychic! Ia 
mampu memindahkan benda hanya dengan melihatnya. Ia bahkan memindahkan salah 1 
pesawat kami (pesawat tempur F-89) dari landasan pacu ke hanggar! Ia juga memiliki 
kekuatan untuk menyembuhkan. Ia menggerakkan tangan kanannya di atas luka dan luka itu 
bisa sembuh. saat di Los Alamos, EBE1 mengamati sebuah proyek konstruksi. Sebuah crane 
besar dipakai untuk mengangkat baja dari tanah ke puncak bangunan. Tiba-tiba EBE1 
menggerakkan tangan kanannya ke arah baja dan mengangkatnya ke puncak gedung! Jelas itu 
mengesankan banyak orang. Sebagaimana yang mungkin telah Anda ketahui, EBE1 dapat 
berkomunikasi dengan telepati. Namun sebenarnya ia dapat melakukan lebih dari itu. ia dapat 
membaca pikiran orang sebelum mereka menunjukkannya. Ia mampu menggali pikiran dan 
mimpi. Ironisnya, EBE2 dan EBE3 tidak memiliki kemampuan ini. EBE2 memiliki suatu 
kemampuan psychic tapi tidak dapat menyamai kemampuan EBE1.Anatomi alien 
, Book atau Buku Merahi   menjelaskan EBE sebagai makhluk (setinggi 3'4  hingga 3'8)Mereka memliki mata besar, seperti mata serangga; memiliki hidung dengan dua lubang dan mulut berukuran kecil; dan tidak memiliki gigi. EBE memiliki empat jari tanpa ibu jari ditambah 
selaput diantara jari. Kedua kakinya berukuran kecil. Kulit mereka elastis dan keras, mungkin 
karena sering terpapar sinar matahari di planet mereka. Baju yang mereka kenakan serupa 
dengan manusia, namun mereka tidak memiliki bermacam jenis pakaian. Organ-organ internal 
EBE begitu sederhana, memiliki organ seperti jantung dan paru-paru. Sistem pencernaannya 
juga sederhana.
Dalam hal makanan mereka nampaknya tidak banyak makan dan tidak terlalu memperlukan 
cairan seperti manusia. Alat pencernaannya berbeda dengan manusia, jauh lebih sederhana. 
Struktur fisiologi mereka mampu menyerap cairan dari makanan, sehingga mereka sedikit 
minum. Mereka menyukai sayuran. Es krim yaitu snack favorit mereka, khususnya es krim 
stroberi.
Kotoran mereka berupa cairan karena pencernaannya mengubah seluruh makanan menjadi 
cairan. Tubuhnya mengekstrak cairan dari setiap makanan yang dimakan. Mereka tidak susah 
memakan sayuran dan buah namun susah jika memakan daging karena mungkin mereka tidak 
memakannya di planet mereka.
Otak EBE lebih kompleks dibandingkan manusia. Ukuran rata-rata otak EBE ialah 1800 cc, lebih besar 
dibandingkan otak manusia yang 1350-1400 cc. Di otaknya ada lebih banyak lobesi   yang berbeda. 
Otak terletak di bagian depan kepala. Pendengaran EBE lebih baik dibandingkan manusia, bahkan 
mungkin lebih tajam dibandingkan anjing. Telinga terletak di bagian kecil di kedua sisi kepala.
Ada dua jenis kelamin EBE, lakikaki dan wanita yang sama seperti manusia. Organ kewanitaan EBE 
mirip dengan manusia namun ada sejumlah perbedaan di indung telurnya. Ginjal dan kandung 
kemih yaitu 1 organ. Ada organ lain yang mengekskresikan kotoran yang fungsinya 
mengubah kotoran dalam bentuk padat menjadi kotoran cair.
EBE menyukai semua jenis musik, khususnya musik Tibet, yang nampaknya mirip dengan musik 
mereka. IQ rata-rata EBE lebih dari 200. Mereka punya kemampuan menyesuaikan IQ mereka 
dengan IQ penghuni di planet yang mereka datang





Hari Senin  27 November 1978 yaitu  saat bersejarah masalah UFO
dibahas   dalam Komite Politik Khusus dari Majelis Umum
PBB dalam sidangnya yang ke-33, dengan mata acara no. 126 yang
berbunyi: Pembentukan suatu badan atau bagian dari PBB untuk
melakukan, mengkordinasikan dan menyebarluaskan hasil
penelitian UFO dan gejala-gejala yang bertalian. Dengan demikian
masalah UFO yang sebelumnya telah 31 tahun
lamanya menjadi pemberitaan dunia, akhirnya menjadi pembahasan
resmi di forum PBB. Bahwa PBB akhirnya mengangkat isu ini,
 Apakah PBB akan
bersidang untuk sesuatu yang tidak nyata? Tentu saja tidak.Masalah UFO  pertama kali diajukan ke forum PBB
pada tahun 1975 oleh Sir Eric Matthew.Gairy, Perdana Menteri
Grenada, suatu negara kecil yang terdiri dari sebuah pulau di Hindia
Barat dengan warga 100.000 jiwa. dalam perdebatan di Majelis Umum PBB tahun berikutnya, ia mengimbau negara- negara besar untuk menyediakan informasi tentang
UFO 
,lalu di dalam suratnya  14 Juli 1977,
ia mengusulkan agar di dalam acara Majelis Umum
PBB dalam sidangnya yang ke-32 dicantumkan masalah
pembentukan suatu badan  dari PBB untuk 
mengkordinasikan  peneliatian UFO Di dalam  penjelasannya
 bahwa  adanya diskusi terbuka
mengenai masalah UFO yang  sangat penting dan
besar artinya bagi umat manusia dewasa ini.
Di dalam sidang Komite Politik Khusus pada   27
 November 1978 yang dihadiri  wakil-wakil dari 147 negara
anggota PBB, delegasi Grenada menbahas  
masalah UFO  dibantu  Dr.J.Allen Hynek, Dr. Jacques Vallee, Letnan Kolonet
Penerbang Larry Coyne dan Stanton T. Friedman.
lalu, banyak negara
yang merilis dokumennya tentang UFO yang selama ini
dirahasiakan. Mengapa dirahasiakan sebab khawatir warga menjadi panik, namun yang pasti,
dokumen yang dikeluarkan oleh negara-negara ini
membuktikan bahwa selama ini mereka sebagai pihak otoritas
negara, melakukan pendataan dan penyelidikan terhadap UFO, jika memang UFO tidak ada,
mengapa mereka susah payah menyimpan puluhan ribu dokumen
tentang UFO,Mengapa  banyak mantan petinggi militer,
pejabat tinggi negara, ilmuwan , astronaut, yang buka
suara ke publik mengenai UFO ini. 

Pada  Januari 2007 , Badan Antariksa Perancis (CNES)  Buka Arsip
UFO. Laporan penampakan benda terbang aneh atau UFO , ini akan dibuka kepada publik secara online. Namun,
lembaga itu tetap merahasiakan nama-nama pelapornya untuk
mencegah gangguan orang-orang yang terlalu fanatik terhadap bukti-bukti keberadaan makhluk luar angkasa,Jacques Arnould, salah satu pejabat di CNES, mengatakan
 CNES telah mengumpulkan pernyataan dan dokumen mengenai
 UFO selama  30 tahun untuk diarsip ,Database  6.000 bukti-bukti
kehadiran UFO. Dari seluruh dokumen itu, kirakira 1.600
insiden dipublikasikan secara online untuk pertama kalinya dan
sebagian laporan dikumpulkan dari laporan resmi yang
dikeluarkan  kepolisian atau dari pilot pesawat terbang.
 dokumen UFO yang dirahasiakan oleh lembaga Pertahanan Irlandia selama
37 tahun, akhirnya dibuka. File-file yang ada berkaitan berupa benda oval dan cahaya berwarna-warni
 sejak tahun 1947.  dirilis kepada Irish
Times di bawah Freedom of Information Act ,Juru bicara Departemen
Pertahanan mengatakan bahwa sejak 1984 file-file UFO tidak lagi
diurus oleh Lembaga Pertahanan.
 Juru Bicara
pemerintah Jepang secara remi mengakui keberadaan UFO.  juru bicara
pemerintah Jepang, Sekretaris Utama Kabinet Nobutaka Machimura,
pada   18 Desember 2007. berburu keberadaan alien (UFO).  para ilmuwan bergabung dalam sebuah proyek di Nishi-Harima
Astronomical Observatory (NHAO) yang bermarkas di Sayo Town,
area Administrasi Hyogo, Jepang Timur.
 Kementrian Pertahanan Inggris  merilis ribuan dokumen mengenai laporan penampakan
UFO, mulai laporan dari pilot profesional, hingga 
ancaman obyek luar angkasa yang menghebohkan. Buku setebal
 4.500 halaman itu melaporkan kejadian mulai 1986 hingga 1992.
Militer Inggris merilisnya, perilisan laporan itu yaitu proyek 4
tahunan untuk mentransfer seluruh dokumen ke badan arsip nasional.
 pengakuan pilot Air Force
AS yang diperintah untuk menembak jatuh pesawat yang tak
teridentifikasi di atas Inggris timur, namun sebelum dia melepaskan
tembakan, obyek itu menghilang.
 1.500 halaman dokumen memuat 
penampakan UFO di beberapa t4 . Seperti di Jerman pada 17
Juni 1991. Mantan Menteri Pertahanan Inggris, Nick Pope, mengatakan bahwa sejak tahun 1950 hingga sekarang pemerintah
Inggris  menerima 10.000 lebih laporan mengenai munculnya
UFO di negeri itu.
pemerintah Kanada 
membuka ribuan dokumen menyangkut UFO ke publik. lengkap dengan analisis penyelidikan  terhadap
penampakan UFO  Sebanyak
9.500 dokumen digital antara 1947 hingga awal 1980  bisa
diakses di website Library and Archives Canada. Judul laporan itu  Canada’s UFOs: The Search for the Unknown .
 termasuk milik Departemen pertahanan, departemen perhubungan,
lembaga penelitian negara  kepolisian.  Pemerintah Argentina, Brazil. Chili dan Ekuador juga
membuka dokumen UFO mereka ke publik.
Angkatan Udara Denmark  merilis 329 halaman arsip-arsip termasuk informasi   200 kasus, Kapten Thomas Pedersen mengatakan bahwa pihak
militer merilis dokumen-dokumen itu sesudah banyak para
jurnalis yang mempertanyakannya.
arsip-arsip itu berisi  peristiwa antara tahun 1978 hingga 2002,  pada Juli 2009, Pemerintah Rusia merilis dokumen rahasia militer mengenai UFO  bahwa UFO atau makhluk asing tidak dikenal ternyata
sering ditemui di perairan. Pemerintah Swedia merilis  file UFO antara
  9 dan 10 Mei 2009. Torbjorn Sassersson, Direktur
Eksopolitik Swedia dan Redaktur Majalah Soul Travel mengatakan,
 18 ribu kasus  di Swedia  Denmark  negara-negara Nordik lainnya dan  UFO Amerika Serikat dalam mikrofilm  akan dibuka untuk umum sejak
Mei 2009. Ketua UFO Swedia Clas Svahn menjelaskan salah satu
kasus  menarik  tahun 1980. Sebuah UFO berbentuk
cerutu masuk ke dalam sebuah danau di pegunungan dan tidak pernah muncul kembali, Perintis peneliti UFO di Indonesia yaitu Marsekal Muda
TNI (Purn) J. Salatun. Beliau pendiri Dinas Penerangan
 AURI (sekarang TNI-AU). Saat menjabat sebagai ketua LAPAN,
melakukan  pendataan  UFO. Saat
wawancara dengan ANTV yang ditayangkan dalam acara Mata
Rantai pada   10 Januari 2008, beliau mengatakan, UFO
yaitu hasil karya peradaban yang lebih maju dibandingkan kita. Dan
kita itu perkembangan dunia itu   tambah maju 
nampaknya belum ada
ilmuwan di bidang astronomi, antariksa, yang mau secara serius dan terbuka
menyelidiki UFO. sebab bisa mengganggu reputasi dan karier mereka, sehingga ke publik
mereka bicara lain. 






pada   3 Mei 2019 di Yogyakarta. Kegiatan
pertama ini, yakni Indonesia UFO Network telah
mempertemukan sejumlah komunitas UFO yang berencana untuk
mengadakan sebuah kegiatan pertemuan dengan skala yang lebih
menasional. 
minimal setahun sekali,
akan bisa diadakan pertemuan bersama di mana komunitas-komunitas yang telah menjalin hubungan bisa menyampaikan hasil-hasil temuannya kepada yang lain, termasuk kepada warga,
misalnya  dokumen hasil laporan penampakan UFO, 
Tahun 2019, yaitu kali ke4 , sebuah perhelatan
dan pertemuan antara dunia seni dan Space Science, SETI (Search
for Extra-Terrestrial Intelligence) digelar oleh sebuah lembaga non-profit yang bernama ISSS (Indonesia Space Science Society)
bersama v.u.f.o.c lab, yang selalu diadakan di Kota Yogyakarta sejak
tahun 2016.Pada saat itu untuk pertama kalinya sebuah platform yang
bernama SETI, berhasil mengumpulkan banyak pakar dan ilmuwan
di bidang space science dan space exploration berbagai lembaga
penting dari beberapa negara. Payung yang menaungi kegiatan dan
platform itu yaitu HONF Foundation, sebuah laboratorium
yang bekerja dan berkarya di bidang seni, teknologi, sains, dan
sekumpulan  warga yang  
 mengembangkan kolaborasi antar lembaga,
universitas, dan komunitas-komunitas kreatif di Indonesia.
SETI  meningkatkan minat
warga terhadap Space Science, dan Astronomi dan
turunannya, termasuk Astrophysics, dan Astrobiology 
The International SETI Conference #04 2019, bekerja sama
 dengan Lembaga Indonesia Prancis, IFI - LIP, Kedutaan Besar
 Perancis, dan  dengan Program Doktor Kajian Budaya (S3), Kajian
Seni dan warga, Universitas Sanata Dharma (USD)
Yogyakarta, pada   20 - 21 Juli 2019. Bertepatan dengan
peringatan 20 tahun HONF Foundation  SETI mengundang para pembicara
 yang ahli di bidang Aerospace maupun Astrofisika, diantaranya,
Ilham Habibie (The Habibie Center), Premadi W. Premana (Institut
Teknologi Bandung - ITB dan Observatorium BOSSCHA), Yusuke
Murakami (MARS Society), dan salah satu pakar dari LAM
(Laboratoire d’Astrophysique de Marseille) yakni Frederic
Zamkotsian.
ISSS (Indonesia Space Science Society) untuk pertama kali
 pada tahun 2014 digagas oleh Venzha Christ, direktur dari institusi
bernama HONF Foundation, lembaga nirlaba yang bergerakgerak di
bidang seni dan teknologi sejak tahun 1999,  untuk 
mempelajari Space Science dan Space Exploration di Indonesia
,Pada tahun 2016, disaat Venzha Christ dipilih untuk menjadi
commision artist pada ArtJog 2016, mereka memicu sebuah International Conference,
yang mereka beri nama SETI (Search for Extra-Terrestrial
Intelligence). Sejak digelar kali pertama pada 2016, dan kali kedua
pada tahun 2017, ISSS (Indonesia Space Science Society) sudah
mampu untuk mengundang pembicara  universitas, seperti dari JAXA (Japan Aerospace Exploration
Agency), LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional),
ITB (Institut Teknologi Bandung), TNO (Thai National
Observatory), BOSSCHA Observatory (Observatorium Bosscha),
NARIT (National Astronomical Research Institute of Thailand),
ISAS (Institute of Space and Astronautical Science), 
Scientist dan Astronomer penting dari Indonesia yang banyak men-support institusi ini yaitu Ilham A. Habibie, Premana W. Premadi,
dan Gunawan Admiranto.
 SETI semakin dikenal  banyak lembaga penting dari berbagai negara di area Space
Science dan Space Exploration. Kolaborasi dan riset-riset yang
 dilakukan bersama dengan banyak lembaga terkemuka dunia, seperti
: CEOU – Center for Exploration of the Origin of the Universe,
Korea, LAM - The Laboratoire d’Astrophysique de Marseille,
Perancis, SCASS – Sharjah Center for Astronomy and Space
Science, Uni Emirat Arab (UAE), IANCU - Institute Of Astronomy,
Taiwan, NASA – National Aeronautics and Space Administration,
Amerika, ELSI – Earth Life Science Institute, Jepang, IRAM -
International Research Institute for Radio Astronomy, dan Institut
de Radioastronomie Milimetrique, Perancis.

Banyak riset, kolaborasi, dan penelitian yang sudah
dilakukan oleh Venzha Christ bersama dengan ISSS (Indonesia
Space Science Society) dan v.u.f.o.c lab yang secara berkala terus
dipresentasikan dan dibagikan kepada warga luas khususnya
di indonesia. Dunia Antariksa dan Space Science masih sangat
 minim peminat, 





Konferensi SETI digelar setiap tahun dan HONF Foundation
terus mengundang warga secara luas untuk datang dan turut
berdiskusi dan berbagi bersama dengan para ahli dan pakar di
bidangnya. SETI telah memberi dampak yang nyata bagi
perkembangan Space Science dan Space Exploration di Indonesia
,ilmuwan dan periset di bidang
Astronomi dan Space Science yang diundang sebagai pembicara
dan penanggap bisa menjadi parameter dan nantinya bakal bisa
terukur dengan jelas, dan akan turut berkontribusi aktif untuk
terciptanya keselarasan dan keseimbangan antara perkembangan
peradaban manusia di bumi dan pencapaian di bidang
Astronomi dan Space Science secara simultan.
v.u.f.o.c lab dan HONF Foundation berharap tercipta energi
baru dan kelompok-kelompok kreatif baru yang menekuni bidang
interdisipliner Seni, Astronomi, dan Space Science ke depannya,
agar kekayaan kultural dan keberagaman pengetahuan budaya
leluhur yang kaya ini tetap terjaga dan mampu terus bersaing dengan
bangsa lain.



Berdiri pada tahun 1999, komunitas yang berpijak pada area seni dan teknologi, menjadikan
HONF Foundation, yang pada awalnya hanya sebuah komunitas
yang mengatasnamakan seni media baru, kini telah berkembang
dan berwujud dengan sangat pesat yang sudah melahirkan berbagai
lab kecil dan bermacam kelompok di dalamnya. Melampaui sebuah
ekspektasi para pendirinya, HONF berubah menjadi sebuah wadah
atau platform untuk saling bertemu dan berbagi, khususnya antara
para pemikir, pekerja seni, dan para ilmuwan/scientist.Ide dibentuknya HONF diinisiasi oleh beberapa lulusan ISI
l- Institut Seni Indonesia pada awal mulanya. Mereka berasal dari
fakutas Seni Rupa dan Disain pada era 90-an, yang mencoba untuk
memicu dunia seni dan area teknologi pada saat itu bisa mempunyai
energi yang sama dan bisa saling berkolaborasi.
Tidak banyak persona atau kelompok pada saat itu yang
mengambil ranah seni dan teknologi ini sebagai pijakan untuk
berimajinasi dan berkarya. Disisi lain juga ada adanya gap
yang lebar antara para scientist yang hidup dan berpikir di dalam
lab mereka masing-masing dengan para pekerja kreatif dan pekerja
seni pada biasanya.





Sejak digelar kali pertama pada 2016, dan kali kedua pada
 tahun 2017, ISSS (Indonesia Space Science Society) sebagai 
penyelenggara Konferensi SETI sudah mampu untuk mengundang
pembicara dan pemateri dan berkolaborasi dengan banyak nama
dan lembaga-lembaga penting dan universitas, seperti dari JAXA
(Japan Aerospace Exploration Agency), LAPAN (Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional), ITB (Institut Teknologi
Bandung), TNO (Thai National Observatory), BOSSCHA
Observatory (Observatorium Bosscha), NARIT (National
Astronomical Research Institute of Thailand), ISAS (Institute of
Space and Astronautical Science), dan lain lain. Ilmuwan dan ahli
astronomi penting dari Indonesia banyak yang mendukung institusi
ini, seperti Ilham A. Habibie, Premana W. Premadi, dan Gunawan
Admiranto.
Tahun 2016, ISSS - Indonesia Space Science Society
diresmikan sebagai sebuah institusi, dan memproduksi sebuah
konferensi internasional di bidang Space Science dan SpaceExploration, bernama SETI - Search for Extra-Terrestrial
Intelligence, yang pertama di Asia Tenggara. SETI Festival ini juga
diselenggarakan setiap tahun sejak 2016 lalu. Hingga saat ini, ISSS
sudah melakukan riset dan penelitian kurang lebih di 40 institusi,
lembaga, dan universitas yang bergerakgerak pada bidang Space Science
 dan Space Exploration dari seluruh dunia. Scientist dan Astronomer
penting dari Indonesia yang banyak men-support lembaga ini yaitu
Ilham A. Habibie, Premana W. Premadi, dan Gunawan Admiranto.
Pada konferensi SETI 20-21 Juli 2019, akan hadir para
 pembicara dengan kepakaran di bidang Aerospace maupun
Astrofisika, di antaranya, Ilham Habibie (The Habibie Center),
Premadi W. Premana (Institut Teknologi Bandung - ITB dan
Observatorium BOSSCHA), Yusuke Murakami (MARS Society),
dan salah satu pakar dari LAM (Laboratoire d’Astrophysique de
Marseille), yakni Frederic Zamkotsian.


Konferensi Internasional Search for Extra-Terrestrial
Intelligence (SETI) tahun ke – 4 digelar pada Sabtu (20/7) dan
Minggu 21 (21/7) di dua t4  di Yogyakarta yakni Lembaga
Indonesia Perancis IFI – LIP Yogya dan di Universitas Sanata
Dharma (USD) Yogyakarta. Berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya, pada tahun ini di acara itu juga akan digelar
deklarasi Indonesia UFO Network  sebagai sebuah wadah
bertemunya semua komunitas dan periset di bidang Unidentified
Flying Object (UFO), Extra-Terrestrial Inteligence (ET), Space
Science, dan Space Art. Pada forum 21 Juli ini, forum juga akan
mencanangkan Hari UFO Indonesia.
Konferensi SETI dan Deklarasi Indonesia UFO Network 
yang digagas Venzha Crhist, yaitu lompatan besar bagi para
penggiat UFO Indonesia. Disadari memang bahwa Indonesia sangat
kekurangan peneliti dan penulis tentang UFO, isu UFO belum jadi
perhatian serius di intelektual, juga kalangan umum.Dengan
deklarasi Indonesia UFO Network, peneliti UFO kita bisa makinbertambah dan mendapat dukungan dari banyak stakeholder sains
lainnya.
Selain menginisiasi adanya wadah berupa Indonesia UFO
Network, seperti dikemukakan di atas, penting juga adanya hari
atau   yang diperingati sebagai Hari UFO Indonesia. Adanya
hari besar sebagai pembeda dari hari biasanya atau bisa disebut
hari nasional ini sebagai hari khusus. Tujuannya memang bisa
bermacam-macam, dari mulai mengenang jasa seorang,
memperingati sebuah kejadian sampai merayakan kemenangan.
Hari khusus bisa dirayakannya mulai dari beberapa kelompok
sampai dirayakan se-isi bumi.
Venzha mengatakan Hari UFO Indonesia penting karena
ada jarak yang sangat lebar antara para saintis di bidang luar angkasa
dan warga pada biasanya. Dan UFO, fenomena yang bisa
ditemui atau setidaknya didengar ceritanya oleh warga, bisa
mendekatkan sains luar angkasa ke warga luas. Terlebih di
Yogyakarta, pernah ada peristiwa Crop Circle di Berbah Sleman
yang sampai sekarang masih terus diperdebatkan di kalangan saintis
maupun pencari jejak UFO nasional.  Dorongannya dengan Hari UFO Indonesia, presentasi dan
hasil riset dari berbagai komunitas UFO dan intitusi bidang Space
Science dan Space Exploration bisa lebih sering diadakan dan
disebarkan pengetahuannya ke warga luas, dari anak SD sampai
orang tua ada gairah besar pada pengetahuan luar angkasa, rahasia
besar keberadaan manusia di bumi,
Hampir semua astronot itu menyaksikan
UFO. Dulu memang dirahasiakan oleh
NASA karena takut memicu
kepanikan. Tapi sekarang semua rahasia
yang mereka sembunyikan itu sudah
terbukti. peristiwa Roswell
saja baru 50 tahun lalu terbukti.
Sebelumnya itu dikatakan balon cuaca.
UFO itu akhirnya bukan hanya sekedar
mimpi atau sekedar benda-benda
metafisik atau benda-benda yang tak
tampak atau tak teraba dan sebagainya.
Tapi bagi saya UFO yaitu fenomena
sains yang wajib kita teliti sebenarnya.
Dedi Suardi, peneliti UFO ,UFO yang tampak di Indonesia identik
dengan yang tampak di negara lain. Kadang-kadang memicu masalah bagi
Pertahanan Udara kita dan sekali kita
terpaksa menembaki mereka.Marsekal Roesmin Noerjadin, Kepala Staf
Angkatan Udara (1966-1969), dalam
suratnya ke Yusuke J. Matsumura, 5 Mei
1967.Pertanyaan ini jika diajukan hari ini pasti banyak orang yang
skeptis bahkan mencibir. Tahu apa pemerintah Indonesia tentang
fenomena UFO ini? Dengan banyaknya gunjang-ganjing politik di
sosial media, orang akan ragu tentang kepedulian pemerintah tentang
hal ini. Artinya, banyak yang harus diurusi oleh pemerintah. Jadi,
untuk apa mengurusi hal yang tidak ada kejelasannya ini?

 Salah satu penulis yang sering membahas soal piring
terbang yaitu Mpu Wesi Geni (alm).
Akan tetapi, pembahasan tentang UFO tetap saja dilakukan
oleh orang-orang awam. Pihak sains yang berkarya di perguruan
 tinggi bisa dibilang tak ada yang tertarik mengintip masalah ini.
Atau mungkin membahasnya di kalangan terbatas yang saling
percaya akan adanya UFO tetapi tidak pernah secara terbuka
membicarakannya di forum-forum ilmiah. 
 LAPAN, yaitu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
LAPAN dianggap seperti NASA-nya Indonesia yang diharapkan
bisa menjadi jujukan referensi tentang UFO saat itu. Memang sangat
beralasan. Selain institusi ini yaitu Lembaga Pemerintah Non
Kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan
pemanfaatannya, di awal pendiriannya dan diketuai oleh Bapak
Marsekal Muda TNI (purn) J. Salatun (alm), yaitu seorang tokoh
yang juga dikenal sebagai bapak UFO Indonesia. Hal ini tak lepas
dari keseriusan beliau meneliti masalah UFO yang kredibel karena
dari militer angkatan udara dan karya-karya buku yang sangat
penting menjadi referensi tentang UFO di Indonesia.

 peristiwa penting yang melibatkan militer Indonesia,
yaitu penembakan terhadap UFO yang terjadi kirakira bulan
September 1964. Dalam buku UFO Salah satu dunia masa kini 
karangan Bpk. J. Salatun, UFO pernah lewat di Surabaya
mengganggu Dwikora. Muncul selama seminggu penuh mulai
  18 sampai 24 Sep 1964. Nampak dengan mata telanjang
maupun lewat radar. Muncul di area segitiga: Surabaya, Malang
dan Bangkalan. UFO-UFO itu bahkan s4  ditembaki dengan
meriam artileri pertahanan udara kita. Namun tidak ada yang jatuh.
Dikabarkan salah satu dari UFO itu juga pernah mendarat di sebelah
selatan Surabaya.
Saya ingin menyampaikan sebuah fakta kejadian. Pada tahun
1976, Prof. Dr. J. Allen Hynek (alm.), peneliti UFO yang terkenal
di Amerika Serikat datang ke Indonesia atas undangan Menteri Luar
Negeri kita waktu itu, Bapak Adam Malik (alm). Pak Adam Malik
meminta Pak Salatun jadi counter part Mr. Hynek. Pada   16 dan 20 Desember 1976, diadakan konferensi pers yang diliputi oleh
 TVRI pada   16 dan 20 Desember 1976. Liputan TVRI  
 16 Desember 1976 memberitakan tentang ceramah J. Allen Hynek
dihadapan sejumlah perwira tinggi dan pejabat teras Departemen
Hankam RI. Sementara   20 Desember 1976 di TVRI diadakan
 wawancara khusus dengan J. Allen Hynek yang menggugah
perhatian para penggemar UFO saat itu. Saat itu dianjurkan kepada
setiap orang yang menyaksikan UFO agar melaporkan kesaksiannya
 kepada pemerintah set4  atau LAPAN. Wawancara berlangsung
bersama Bapak J. Salatun dengan Willy karamoy dan juga Ir. Tony
 Hartono (alm) yang memotret sebuah UFO di lepas pantai Cilamaya,
Kerawang, Jawa Barat pada   22 September 1975.
Peristiwa di penghujung tahun 1976 itu menunjukkan bahwa
sebenarnya pemerintah Indonesia mempunyai kepedulian terhadap
 fenomena UFO ini.
Bapak Adam Malik pernah
 terpilih sebagai Ketua atau Presiden Majelis Umum Perserikatan
Bangsa Bangsa yang ke -26 pada tahun 1971. Posisi presiden PBB
ini dipilih setahun sekali. Dari informasi yang ada di internet, yang
 awalnya ditulis oleh seseorang yang bernama Steve Omar, diketahui
bahwa Pak Adam Malik mempunyai seorang asisten yang meneliti
soal UFO. Asisten ini bekerja untuk pak Adam Malik saat di PBB.
Asisten ini seorang wanita dan bernama Farida.  pernah Prof. J. Allen Hynek saat berada di Jakarta pada tahun 1976
bersama Bapak J. Salatun, memberi ceramah UFO di hadapan
sejumlah perwira tinggi dan pejabat teras Dep. Hankam RI, melakukan kontak melalui email dengan Steve Omar (tinggal di
Hawaii) dan bercerita tentang Ibu Farida ini. Melalui penelusuran
 di internet, saya menemukan sebuah cerita pengalaman seseorang
di Kanada bahwa seorang kenalan dari keluarganya yang datang ke
 rumahnya, bernama Farida, yang diketahuinya teman dari J. Allen
 Hynek, meninggal saat berada di rumahnya itu. Hal itu terjadi pada
tahun 1978. Dia menjelaskan tentang sosok Ibu Farida ini dan sesuai
dengan gambaran yang ada tentang beliau. Steve Omar sendiri tidak
 mengetahui kematian Farida dan merasa heran karena Farida
dianggapnya tiba-tiba hilang. Saya menginformasikan ke Steve
Omar bahwa Farida telah meninggal di tahun 1978. Saat itu memang
banyak pemikiran bahwa peneliti UFO sering dikabarkan meninggal
dunia secara misterius. Kisah meninggalnya Farida bisa dicari di
internet di tulisan Mikecabre yang berjudul Still Mystified, Still
Haunted .
Apa yang dilakukan oleh Farida dengan Pak Adam Malik
 di tahun 1971 hingga 1972? Di tulisan Steve Omar itu, kita
bisa mengetahui bahwa February 1972, diplomat PBB Farida, yang
menyelidiki UFO dan kontak-kontak awak UFO untuk Ketua
 Majelis Umum PBB (Adam Malik), mengatakan kepada agen-agen
departemen bahwa ia telah dihubungi oleh sebuah pesawat ruang
 angkasa yang mendarat dari planet Mars. Kontak yang dilaporkan
itu terjadi di Gurun Mojave, California, tahun 1971, dan
 diberitakan di surat kabar utama Republik Arizona. Cerita ini juga
menjadi berita utama di San Clemente Sun-Post dalam sebuah artikel
yang ditulis Fred Swegles, yang mewawancarai Presiden Nixon dan
 staffnya di Gedung Putih.
Dikemukakan oleh Steve Omar bahwa Farida mengatakan
alien itu menawarkan untuk mengangkat seorang duta besar
 bagi konfederasi antar planet mereka dalam sistem tata surya ini,
sebagai pertukaran untuk duta besar alien untuk Majelis Umum PBB,
dalam usaha untuk mengadakan hubungan diplomatik dengan Bumi
dan planet-planet lain yang dirugikan di jaman dulu karena
kekerasan terhadap Bumi. Tetapi, persyaratan-persyaratan
perdamaian ini tidak dapat diterima oleh Dewan Keamanan, dan
pertukaran itu ditolak dalam sebuah pertemuan rahasia. PakAdam Malik sendiri mendukung perjanjian dan pertukaran ini. Bu
Farida dan Pak Adam Malik merasa frustasi karena usaha-usaha
dari pihak PBB menghalang-halangi pertukaran ini, sehingga mereka
lalu mendatangi berbagai pihak dan mencoba membentuk
sebuah dewan sipil untuk menangani masalah-masalah antara orang-orang Bumi dan Konfederasi Antar Planet dalam sistem tata surya
ini.
 tampak jelas jika Pak
Adam Malik mengundang J. Allen Hynek ke Indonesia untuk
bertemu dengan Pak Salatun dan sejumlah perwira tinggi dan
pejabat teras Departemen Hankam, bukanlah hal yang hanya
dilakukan asal-asalan. Beliau pasti punya pertimbangan khusus
untuk mempelajari secara serius tentang hal ini.
Kita tahu bahwa Pak Salatun pada tahun 1982 menerbitkan
sebuah bukunya tentang UFO yang berjudul  UFO: Salah Satu
Masalah Dunia Masa Kini . Banyak orang saat ini yang membaca
judul buku ini menjadi heran, mengapa UFO dianggap sebagai
sebuah masalah? kita menelusuri ke tahun-tahun sebelum buku ini diterbitkan, tentang
apa dan bagaimana yang dilakukan oleh Bapak Adam Malik dan
kedatangan J. Allen Hynek berjumpa dengan para pejabat tinggi
militer kita, jelas hal ini sebuah masalah yang serius, tidak semua orang bisa tahu tentang apa yang
sesungguhnya diketahui oleh pemerintah Indonesia tentang UFO.
Berbagai pemerintah negara lain sudah membuka dokumen-dokumennya tentang UFO, seperti Inggris, Brazil, dan lain-lainnya.
Dokumen pelaporan tentang UFO di Indonesia bisa kita baca
sebagian di dua buku karya Pak Salatun. Saat ini juga belum ada
pensiunan pejabat tinggi militer kita yang mau berbicara terbuka
soal UFO. Mungkin fenomena ini tidak lagi dianggap penting dan
serius di Indonesia. Mungkin juga hal ini tidak menarik dibahas di
situasi ekonomi dan politik saat ini. Akan tetapi, dengan kejadian-kejadian yang ada di masa lalu itu, pemerintah Indonesia pernah
peduli dan tahu tentang keberadaan fenomena UFO ini.
Pada   1 September 2018, BETA-UFO bersama
HONF Foundation dan v.u.f.o.c menyelenggarakan seminar BETA-UFO dengan tajuk THEY ARE HERE!  yang diselenggarakan di
HONF Lab, Jalan Langenastran Lor No 16, Yogyakarta. Saat itu
dibahas tentang fenomena UFO yang termasuk sering terjadi di
Indonesia, baik kasus penampakan UFO, pendaratan, penampakan
dengan makhluk alien, USO (Unidentified Submerged Object),
kasus mutilasi ternak, penculikan oleh alien, channeling hingga crop
circle. Seminar kali ini membahas dari berbagai aspek, sebab
fenomena UFO ini sering dipersepsikan juga sebagai fenomena yang
dianggap mistis di Indonesia.
insiden di Pulau Alor, Juli 1959
 ini menjadi penting dan
perlu diangkat secara nasional dikarenakan pada bulan Juli
1959 itu, 60 tahun lalu, memang   tepatnya tidak diketahui,
dan juga peristiwa itu terjadi selama kurun waktu beberapa hari,
telah terjadi berbagai kejadian yang berhubungan dengan UFO. Jika
merujuk klasifikasi penampakan UFO menurut Prof. Allen Hynek,
maka telah terjadi berbagai peristiwa, termasuk penampakan dengan
makhluk asing yang tak dikenal, memiliki kemampuan yang bukan
seperti layaknya manusia biasa, seperti bisa melompat tinggi, kebal,
memiliki perangkat yang tidak seperti di masa itu, berpakaian unik.
Selain itu, terjadi juga peristiwa penculikan yang diduga dilakukan
mereka, dan didani dengan penampakan benda terbang aneh dipesisir pantai. Peristiwa ini dicatat dan diteliti oleh Marsekal Muda
TNI (Purn) Raden Jacob Salatun (alm), Bapak UFO Indonesia.
 ada 3 catatan yang resmi dikeluarkan oleh Bapak
J. Salatun tentang insiden di Pulau Alor itu. Yang pertama
yaitu di dalam J. Salatun Communique #1 to J. Allen Hynek (ditulis
  24 Februari 1977yang bisa dibaca di Sign Historical Group
Workshop Proceeding I, 1999. Catatan kedua bisa dibaca di buku
karya beliau yang berjudul UFO Salah Satu Masalah Dunia Masa
Kini  yang diterbitkan oleh Yayasan Idayu pada tahun 1982.
Sementara catatan ketiga yang beredar di publik yaitu ada di dalam
sebuah naskah ceramah beliau tentang UFO yang diselenggarakan
oleh Metafisika Study Club, pada   22 Agustus 1999, di Hotel
Kebayoran Jakarta. Dalam acara itu, Bapak J. Salatun
menyampaikan ceramah dengan judul Beberapa Catatan Tentang
“Misteri maraknya manusia yang diculik oleh makhluk UFO dan
fenomena UFO . Salah satu kasus yang disampaikan yaitu yang
terjadi di Pulau Alor itu.
Dalam surat Pak Salatun ke Prof Allen Hynek, yang bisa
dibaca di PROCEEDIINGS OF THE SIGN HIISTORIICAL
GROUP UFO HISTORY WORKSHOP, di sana beliau menulis:Jadi, nampaknya info dari kepala polisi ke Pak Salatun itu
sesudah ada siaran TVRI bersama antara Pak Salatun dengan Prof
Hynek. Ceramah dan wawancara di TVRI ini terjadi pada  
16 dan 20 Desember 1976.
Terjemahan dari teks:
Biarkan saya beralih ke soal penampakan sekarang, yang
sebelumnya tidak saya ketahui, dan yang yaitu panen 
wawancara TV kita. Yang terbaik dan sudah kejadian agak lama
— sudah ada sejak tahun 1959. Saya menganggapnya yang
terbaik, karena itu diduga ada dalam arsip kepolisian (saya masih
memeriksa).
Pada tahun 1959 sekelompok pulau kecil di bagian timur
Indonesia dilaporkan ada pengunjung asing selama kirakira satu
minggu berturut-turut. Mereka ditembak dengan panah oleh
warga, dan juga dengan senapan mesin ringan dan senapan
oleh polisi set4 , tanpa efek. Mereka meninggalkan jejak
kirakira 5 meter dan lalu menghilang begitu saja. saat
secara kebetulan ada seorang petani dikelilingi oleh beberapa
pengunjung asing, ia diperlakukan ramah. Dia diperlihatkan
benda bulat, logam kecil, seperti jam alarm, menunjukkan
pemandangan pedesaan yang sebaliknya dikaburkan oleh
perbukitan di kirakiranya (semacam kombinasi antara televisi dan
teropong sudut lebar). Episode itu ditutup oleh penampakan
UFO berbentuk oval berbentuk bersinar, yang meninggalkan
 area itu dengan terbang rendah di atas laut.
Pak Salatun menulis ini   February 24, 1977, berarti
diperkirakan Pak Alwi Alnadad bertemu Pak Salatun antara akhir
Desember (sesudah   20 Des) 1976 hingga awal Februari 1977Selanjutnya, di buku pak Salatun yang berjudul  UFO,
Salah Satu Masalah Dunia Masa Kini , beliau menulis tentang
“Tamu-tamu Ajaib Kebal Senjata di Pulau Alor (1959) . Isinya
sebagai berikut:
Awal bulan Juli 1959 warga Pulau Alor digemparkan oleh
munculnya kawanan manusia ajaib yang tingginya rata-rata 1,80
m, berkulit merah, berambut perak berombak, berseragam biru
tua dengan lengan panjang, bersepatu hitam dan berikat
pinggang di mana terselip tongkat berbentuk tabung dari logam.
Satu-satunya keanehan hanyalah bagian belakang kepala yang
agak tinggi yang tidak jelas penyebabnya: apakah dikarenakan
oleh bentuk leher bajunya ataukah oleh bentuk daun telinganya.
Salah seorang manusia ajaib itu pernah ada sedang
menyelidiki sesuatu, sehingga memicu kecurigaan
warga yang langsung  mengepungnya dan bahkan
menyerang dengan panah. Ternyata manusia ajaib itu kebal dan
bahkan berhasil meloloskan diri dengan jalan melompat tinggi
di atas kepala para pengepungnya untuk selanjutnya menghilang
tanpa meninggalkan jejak.
Di Pulau Pantar 6 orang manusia ajaib itu sesudah matahari
terbenam berkeliaran masuk ke dalam perkampungan warga,
yang oleh karenanya dicekam rasa takut sehingga semalam
suntuk tidak berani keluar rumah. Salah seorang manusia ajaib
yang berjenggot bahkan berani membuka jendela untuk
selanjutnya sekedar meninjau keadaan di dalam rumah.
Seorang warga perkampungan di sebelah timur kota
Kalabahi melaporkan, bahwa saat ia turun dari memanjat
pohon enau, ia dikepung oleh sekelompok manusia ajaib
berseragam biru. Mereka saling bercakap-cakap di dalam bahasa
yang tidak dimengerti oleh warga tadi. lalu salah
seorang di antara mereka tampil ke muka dan mempelihatkan
sebuah alat berbentuk bulat seperti wekker tempo dulu.
warga tadi tercengang karena melalui alat tadi ia dapat melihat pemandangan jauh di seberang sana padahal di depan
mereka terbentang hutan lebat dan bukit-bukit yang tinggi.
Seorang anak berumur 6 tahun diculik  oleh kawanan manusia
ajaib, akan tetapi 24 jam lalu ia ditemukan kembali di
tengah ladang dalam keadaan bingung. Anak ini diketahui
bernama Pangu. sesudah pulih kembali anak itu bercerita, bahwa
ia dibawa ke tengah hutan dan mengalami berbagai pemeriksaan
medis. Ia ditawari suatu makanan jenis apa pun yang ia kenal.
Terdorong oleh laporan penculikan itu Komandan Polisi Alwi
Alnadad mengerahkan kesatuan polisi yang bersenjatakan
 senjata-senjata otomatik jenis Bren, Garrand dan Thompson
untuk menyergap manusia ajaib di t4  munculnya disebelah
timur Kalabahi. Kurang lebih pukul 24.00 malam manusia ajaib
itu muncul dengan pakaian seragam birunya, dan pada jarak 13
m tembakan-tembakan dilepaskan secara serentak. Anehnya,
lalu polisi tidak berhasil menemukan setetes darah pun
yang tercecer, apalagi sesosok jenazah. Mereka hanya
menemukan pohon-pohon yang tertembus peluru dan telapak
kaki yang hanya sejauh 5 m sedang lebih jauh dari itu tidak
ada jejaknya.
sesudah peristiwa penembakan itu banyak warga Pulau Alor
telah melihat benda terbang berbentuk telur, berwarna putih
gemerlapan, terbang dengna kecepatan tinggi di atas permukaan
laut dari arah barat ke timur. Untuk seterusnya kabar tentang
manusia ajaib tidak pernah terdengar lagi.
Kasus manusia kebal di Pulau Alor ini diungkapkan kepada
penulis oleh komandan polisi set4  sendiri sesudah ia menjadi
purnawirawan 17 tahun sesudah kejadian itu. Manusia-manusia ajaib yang dihubungkan dengan UFO di tengah-tengah
warga Amerika Serikat disebut MIB , singkatan dari  Men in Black , oleh karena berpakaian serba hitam. Manusia-manusia ajaib di Pulau Alor itu dapat juga disebut MIB ,
singkatan dari Men in Blue , oleh karena berpakaian serbabiru tua. Kasus Pulau Alor menjadi semakin menarik jikadihubungkan dengan penyaksian-penyaksian UFO di wilayah
Papua Nugini pada tahun yang sama (1959). Secara geografis
kedua t4  itu hanya terpisah sejauh 1125 mil (1800 km)
dengan arah timur barat. Sesuatu aspek dari kasus Pulau Alor
ialah bahwa manusia-manusia ajaib itu tidak disaksikan masuk
keluar UFO. Hanya sesudah sebuah UFO yang berbentuk telur
,itu tampak meninggalkan Pulau Alor, maka manusia-manusia
ajaib itu tidak pernah disaksikan lagi. Di manakah UFO yang
lonjong selama seminggu itu, apakah ia hanya melakukan antar
jemput saja ataukah ia disembunyikan di suatu t4 ?
Buku ini ditulis berdasar ceramah di Gedung
Kebangkitan Nasional di Jakarta pada   30 Juni 1979.
Diterbitkan oleh Yayasan Idayu Jakarta 1982. Jadi, nampaknya apa
yang diuraikan dalam surat kepada Prof. J. Allen Hynek masih
berupa informasi awal, namun yang ditulis di buku sudah yaitu
hasil investigasi lebih lanjut.
Pada bulan Juli 1999, Pak Salatun pernah memberikan
seminar tentang UFO di Jakarta. Saya menghadirinya waktu itu dan
ada naskah  yang ditulis beliau. Dalam naskah ini juga disinggung
 tentang insiden di pulau Alor. Demikian yang tertulis di naskah:
Pada tahun 1959 makhluk UFO yang ditemui di P. Alor seperti
manusia biasa dengan roman muka yang berwarna merah dan
rambut dan jenggot berwarna perak (platinum-blond). Bagian
belakang kepalanya lancip keatas tidak tahu karena sisiran rambutnya
 atau tidak tahu karena leher bajunya seperti model Kaisar Ming dari
Kartun Flash Gordon. Mengenai tingginya menurut keterangan
bocah yang baru saja diculik: Kalah tinggi dengan dokter Jerman
yang suka datang kemari .
Tingkah-laku makhluk-makhluk UFO juga tidak kalah ganjilnya:
mereka kebal peluru, kalau jatuh dari pohon tampak melayang,
dapat melompat seperti jago kungfu yang menguasai ilmu
meringankan badan, dan dapat memicu dirinya tidak kasat mata
(kasus Alwi Alnadad, P. Alor 1959)Diduga UFO yang sama sebelumnya juga tampak di Papua
 Nugini. Pada tahun yang sama, yakni 1959, tepatnya di Papua Nugini
arah ke arah timur dari Pulau Alor, juga dilaporkan ada penampakan
UFO. Melihat  nya, nampaknya terjadi kirakira satu minggu
sebelum peristiwa di Pulau Alor.
Kejadian di Papua Nugini ini dikenal sebagai Father Gill’s
UFO Visitors  atau The Boianai Incident . Dari catatan William
B. Gill, seorang pendeta Anglikan yang ikut dalam misi di Boianai,
melihat benda terbang aneh berikut alienhumanoidnya. Saat itu Papua Nugini masih yaitu wilayah
Australia. Penampakan yang heboh  itu dilihat oleh Pastor
William Gill, bersama kirakira 25 warga set4 , termasuk guru
dan tenaga medis.  saat kejadian itu, para warga
memberi isyarat melambaikan tangan kepada alienUFO itu, dan juga mendapat respon balik.Menariknya, UFO yang
dilaporkan oleh warga set4 
berbentuk mirip seperti UFO yang
dilihat oleh warga di Pulau
 Alor, yaitu berbentuk lonjong
seperti telur, berwarna putih dan
bersinar terang. Lebih khusus lagi,
para saksi mata melihat ada kilasan
berwarna biru panjang ke arah
belakang yang keluar dari UFO itu
saat terbang, mirip contrail pada
pesawat biasa.
Tak hanya Gill dan para
anggotanya, namun ternyata ada
cukup banyak laporan di wilayah
Papua Nugini yang berada di
Father William B. Gill bagian timur pulau Papua ini.Laporan-laporan lainnya itu terjadi selama berbulan-bulan
dan berasal dari beberapa saksi-mata yang dapat dipercaya , ujar
pendeta William B. Gill.
Hal yang aneh dari laporan terbaru ini yaitu bahwa UFO
itu tampak tak hanya bergerakgerak di Boianai. Sebuah area bernama
 gunung Pudi dan gunung Nuanua, sepertinya yaitu area
paling sering dilaporkan dikunjungi oleh benda terbang aneh di tahun
yang sama.
   13 Juli 1959: UFO tampak juga di Selandia Baru
Selain di Papua Nugini, di Selandia Baru pada tahun yang
sama, tepatnya pada   13 Juli 1959, juga tampak UFO dengan
makhluknya. Seorang ibu rumah tangga bernama Ny. Frederick
Moreland, dari Blenheim, Selandia Baru, saat sedang membantu
suaminya merawat ladang seluas sembilan hektar, mengalami sebuah
peristiwa aneh.
Saat itu pukul 05.50 pagi, hari masih gelap dengan awan
mendung, Moreland pergi ke gudang untuk melakukan pemerahan
susu sapi di pagi hari. Lalu ia melihat dua cahaya hijau muncul dari
awan mendung saat melintasi padang rumput. Benda bercahaya itu
turun dengan cepat ke tanah, ke arahnya.
Dalam pernyataan tertulisnya kepada polisi set4 , dia
 mengatakan bahwa cahaya hijau sangat terang menyinari tubuhnya
dan lingkungan kirakira termasuk rumahnya. Bahkan ia tidak dapat
melihat cahaya dari lampu miliknya sendiri karena silaunya warna
hijau itu.
 lalu ia berlari ke balik pepohonan. Moreland melihat
benda berbentuk piring dengan dua sumber lampu hijau yang sangat
terang di bagian bawahnya. Ada dua deret mirip lubang-lubang jetdi sekeliling pusat obyek yang  menembakkan api berwarna
oranye  dan tampak berputar ke
arah yang berlawanan saat
benda itu melayang.
Benda itu lebarnya kirakira
 20-30 kaki dan melayang kirakira
15 kaki dari tanah. Jarak
Moreland tidak lebih dari 50 yard
darinya. Terdengar samar ada
suara dengungan saat benda itu
melayang dan udara terasa
 menghangat.
Di dalam kubahnya yang
transparan, Moreland melihat ada
dua laki-laki mengenakan pakaian
ketat dengan bahan mengkilap seperti aluminium foil dan mengenakan helm yang tersambung
langsung dari bahu mereka. Kedua sosok itu tampak seperti
berukuran normal, namun Moreland tak dapat melihat mukanya.
Makhluk itu lalu berdiri dan melihat ke arah bawah, lalu duduk
kembali.
sesudah satu atau dua menit, terdengar suara mirip jet yang
lembut namun bernada tinggi. Benda terbang itu sedikit miring,
lalu meluncur secara vertikal dengan kecepatan tinggi lalu
menghilang ke dalam awan.
Dia melaporkan bahwa sesudah benda itu hilang, tercium
bau aneh yang agak mirip bau lada dan masih tetap bertahan agak
lama sesudah benda itu pergi. Moreland tetap berdiri di pepohonan
selama beberapa menit, masih tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dia akhirnya melanjutkan pemerahan susu sapinya, tapi
tetap kepikiran dengan apa yang telah dia lihat itu. Lalu dia
kembali ke rumah dan memberi tahu suaminya apa yang telah terjadi.
Suaminya yang dipekerjakan
oleh Angkatan Udara Kerajaan
Selandia Baru, menyarankan
agar dia menelepon polisi.
Lalu sebuah
penyelidikan resmi mulai
dilakukan termasuk penyelidikan
oleh RNZAF. Laporan Ny.
Moreland mendapat liputan luas
di media dan beberapa waktu
lalu diketahui bahwa
kirakira satu jam sebelum
penampakan oleh Ny. Moreland,
seorang pria di Blenheim
bernama Roy Holdaway, juga
telah melihat benda oranye putih
melalui jendelanya.Laporan penampakan UFO di bulan Juni dan Juli 1959
  penampakan UFO yang tercatat tampak di
kawasan Papua Nugini dan Australia di kirakira bulan Juni dan Juli
1959. t dari http://thecid.com/ufo/chrono/chrono/
1959.htm
 28 Juni 1959 18:45 - Papua, Papua Nugini – Ada 8 
cakram terbang, lebih besar dari bintang, teramati dalam cuaca cerah
oleh seorang saksi pria, usia 31, selama 4  jam (Gill).
29 Juni 1959 Malam - Boianai, Papua Nugini - Beberapa
obyek dilihat oleh banyak saksi.
Pada Juli 1959 - Pennisula Timur, Papua Nugini - Sebuah
obyek tampak yang memiliki penampilan dan kinerja di luar
kemampuan pesawat umum yang dikenal. Satu obyek dilihat oleh
banyak saksi.
Pada Juli 1959 Night - Koyabagira, Papua New Guinea -
“Obyek seperti perahu di langit.  Benda tak dikenal tampak, yang
memiliki penampilan atau penampilan yang tidak biasa. Banyak
 obyek berbentuk spindel dilihat.
6 Juli 1959 00:50 - Baniara, Papua Nugini - Bulat oval
dengan obyek melingkari pita hitam, 4  lubang intip pada kubah
yang menyala di bawah garis pita gelap.
8 Juli 1959 Senja - Cockatoo River, Queensland, Australia
- Satu obyek dilihat oleh satu saksi di sungai (Nicholson).
8 Juli 1959 18:30 - Cloncurry E40M, Queensland, Australia
- Satu obyek dilihat oleh 8  saksi (Afford).
8 Juli 1959 18:37 - Karumba, Queensland, Australia - Sebuah
obyek tak dikenal tampak oleh saksi independen yang banyak, tetapidengan penampilan dan perilaku yang kemungkinan besar akan
memiliki penjelasan biasa . Satu obyek, lebih besar dari
bintang, dilihat oleh 4  saksi berpengalaman di hutan selama
enam detik (Hijau; Tanduk; Quale).
8 Juli 1959 18:50 - Port Lihou, Queensland, Australia -
warga asli dan banyak lainnya melihat benda bercahaya merah
mendarat di bukit (APRO Bulletin September 1959). Lampu malam
hari dilaporkan di pantai.
8 Juli 1959 Malam - Dogura, Papua Nugini - Nautical UFO.
Cahaya aneh di permukaan laut. Sebuah obyek dilihat. Itu bergerakgerak
dengan gerakan jatuh-daun. Satu cahaya dilihat.
8 Juli 1959 19:30 - Pulau Prince.Wales, Queensland,
Australia - Mendarat dari jarak jauh. Sebuah obyek dilihat. Itu
bergerakgerak dengan gerakan jatuh-daun. Satu obyek dilihat oleh dua
saksi di laut (Abednego).
9 Juli 1959 kirakira tahun 1900 - Dogura, Papua Nugini -
Pindah perlahan. Sebuah obyek tak dikenal tampak, tetapi dengan
penampilan dan perilaku yang kemungkinan besar akan memiliki
penjelasan biasa . Satu cahaya putih dilihat.
14 Juli 1959 - Pulau Prince.Wales, Queensland, Australia -
Insiden Aborigin.
14 Juli 1959 - Pulau Prince of Wales, Queensland, Australia
- Pemburu melaporkan pendaratan benda merah di pulau itu.
18 Juli 1959 18:30 - Oorindi E, Queensland, Australia -
Garis-garis yang berkedip menembak dengan cepat ke utara menuju
Sungai Norman. Sebuah obyek tak dikenal tampak, tetapi dengan
penampilan dan perilaku yang kemungkinan besar akan memiliki
penjelasan biasa . Satu obyek dilihat di gunung dengan
sangat singkat18 Juli 1959 18:50 - Pulau Prince Of Wales, Queensland,
Australia - Benda bercahaya merah mendarat di bukit. Pukul 6:30
malam cahaya yang berkelap-kelip melesat ke utara di atas Sungai
Norman di Corindie, Queensland, Australia. 20  menit
 lalu sebuah benda bercahaya merah mendarat di sebuah bukit
di Prince of Wales Island, Queensland. kirakira jam 8:00 malam
sebuah UFO tampak bergerakgerak di atas pegunungan di Didiwa, Papua
Nugini. Sebuah obyek dilihat. Itu bergerakgerak dengan gerakan jatuh-daun. Satu benda merah dilihat oleh saksi pria di pantai.
18 Juli 1959 20:00 - Didiwa, Papua Nugini - Di atas
pegunungan, pindah. Sebuah obyek tak dikenal tampak, tetapi
dengan penampilan dan perilaku yang kemungkinan besar akan
memiliki penjelasan biasa . Satu cahaya dilihat di gunung.
20 Juli 1959 18:00 - Papua Nugini - Di atas pegunungan,
pindah. Sebuah UFO tampak terbang di atas gunung di Papua Nugini
kirakira pukul 6 malam. Pukul 10:15 malam benda putih berbentuk
cerutu terbang ke selatan di atas jangkauan uji rudal Woomera di
Australia Selatan. Banyak orang di pangkalan militer maupun di
kota melihatnya, dan surat kabar memuat laporan itu secara luas.
Sebuah obyek tak dikenal tampak, tetapi dengan penampilan dan
 perilaku yang kemungkinan besar akan memiliki penjelasan
biasa . Satu cahaya dilihat di pantai.
21 Juli 1959 09:15 - Menapi, Papua Nugini - Melintas di
langit. Piring terbang tampak. Satu cakram perak dilihat di pantai.
 22 Juli 1959 19:45 - Porayebayebera, Papua New Guinea -
Kubah cakram di ketinggian rendah, pangkalan gelap, kubah
menyala, cahaya terang di atasnya. Pergi keluar laut. tampak oleh
putra seorang pemimpin penting, diketahui penulis sesudah 8 tahun.
23 Juli 1959 Malam - Dabora, Papua Nugini - Lampu hijau
dan putih. Sebuah obyek tak dikenal tampak, tetapi dengan penampilan dan perilaku yang kemungkinan besar akan memiliki
penjelasan biasa . Satu cahaya multi-warna teramati.
24 Juli 1959 21:00 - Menapi, Papua Nugini - Obyek
berpindah cepat. Sebuah obyek tak dikenal tampak, tetapi dengan
 penampilan dan perilaku yang kemungkinan besar akan memiliki
penjelasan biasa . Satu cahaya putih tampak dari pantai.
25 Juli 1959 19:30 - Gaiawanaki, Papua Nugini - Sinar
cahaya menyinari pria di pantai, menyala seperti siang hari. Cakram
kubah di ketinggian rendah, dasar berongga gelap, kubah yang
menyala, berjalan miring di langit.
26 Juli 1959 Malam - Banapa, Papua Nugini - bergerakgerak
menuju ke laut. Piring terbang teramati. Satu piring putih dilihat
oleh satu saksi pria (Yakawa, E).
27 Juli 1959 Malam - Banapa, Papua Nugini - bergerakgerak
menuju ke laut. Piring terbang teramati. Satu bentuk piringan putih
dilihat oleh satu saksi pria.

Investigasi insiden di Pulau Alor ini pernah dilakukan oleh
Marsekal Muda TNI (Purn) J. Salatun. Sebagai seorang peneliti
 UFO senior di masanya, dan rekam jejaknya sebagai mantan Kepala
Biro Penerangan Markas Besar Angkatan Udara (MBAU) pertama
periode tahun 1951 -1957, perintis peroketan Indonesia dan pendiri
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan
menjabat sebagai ketua LAPAN Periode 1971-1978, tentu
investigasi dilakukannya dengan teliti dan serius.
Selain itu, pemberi laporan dalam hal ini saksi peristiwa
juga yaitu orang yang mengalami langsung kejadian itu.
Terlebih lagi, yang memberikan laporan yaitu seorang mantan
kepala polisi. Tentu saja,  ini memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Pada biasanya, saksi
seperti pilot, pihak militer, polisi atau pejabat pemerintahan, akan
lebih dipercaya.
, kejadian itu tidak segera
terekam dan terpuiblikasi pada saat kejadian berlangsung. Namun
hal itu memang bisa dimaklumi karena di tahun 1959, boleh jadi
mantan kepala polisi itu, yakni Pak Alwi Alnadad, tidak tahu
harus melapor kemana, atau saat itu menganggap sebagai kasus yang
 tak dapat dituntaskan sehingga tidak dilaporkan.
Kejadian tahun 1959 itu baru diceritakan kembali kepada
Pak Salatun pada akhir tahun 1976 atau awal 1977. Itu berarti 17
tahun lebih sesudahnya. Bagi Pak Alwi Alnadad, boleh jadi meski
peristiwa itu baginya termasuk aneh dan tak dapat dijelaskan, namun
tidak akan pernah dilupakannya. Besar kemungkinan saat laporan
dilakukan Pak Alwi Alnadad sudah pensiun sehingga tanpa beban
dalam menceritakannya.
Dari apa yang dikemukakan oleh Pak Salatun, nampaknya
 tak ada tendensi Pak Alwi Alnadad mengarang cerita ini. Terlebih
memang jika kejadian ini dihubungkan dengan kasus-kasus
penampakan UFO di kirakira bulan Juni-Juli 1959, maka bisa
diketahui kalau pada masa-masa itu telah terjadi peningkatan
aktivitas benda terbang aneh dan awaknya di kirakira Indonesia
bagian Timur, Papua Nugini dan Australia hingga Selandia Baru.
Makhluk asing yang dilaporkan juga nampaknya hampir serupa,
yakni berbentuk seperti manusia, dengan pakaian atau seragam yang
khusus, tidak seperti gambaran makhluk alien jenis greys, yang
berkepala botak dan mata hitam besar yang banyak digambarkan
sesudah tahun 1980an. Gambaran makhluk asing ini di pulau Alor
ini  konsisten mirip yang dilaporkan di tahun 1950an.
Kalau melihat postur bentuk fisiknya, tipe yang tampak di
Pulau Alor ini bisa dikategorikan sebagai jenis Nordic. Deskripsinya
dengan tinggi rata-rata 1,80 m, berkulit merah, berambut perak
berombak. Saat ini ada istilah baru untuk tipe ini yaitu Tall White
Alien. Sosok yang dilaporkan sepintas tak jauh berbeda dengan
makhluk asing yang menjumpai George Adamski di tahun 1952
dan mengatakan berasal dari Venus.Memperhatikan rekam jejak baik pelapor dan penyelidik,
kejadian di Pulau Alor ini sangat bisa dipercaya. Memang sesudah
60 tahun lalu, boleh jadi akan sangat sulit untuk melakukan
investigasi kembali. Jika ada saksi mata, boleh jadi kebanyakan
 sudah meninggal dunia, kecuali kemungkinan bisa menemukan anak
yang pernah mengalami diculik itu. Saat itu dilaporkan ada
anak usia 6 tahun diculik oleh makhluk-makhluk asing itu, berarti
saat ini dia jika masih hidup berusia kirakira 66 tahun. Problemnya,
identitas dari anak itu, hanya diketahui bernama Pangu. Detail
 lain tentang dirinya masih masuk belum diketahui.Insiden di Pulau Alor ini, kalau menurut klasifikasi
penampakan UFO menurut Prof. J. Allen Hynek, telah terjadi
 serangkaian jenis penampakan UFO di wilayah pulau Alor ini. Untuk
diketahui, ada beberapa klasifikasi penampakan UFO menurut Dr.
J. Allen Hynek, seorang ahli astronomi yang semula meragukan
 UFO, namun sesudah mengkaji berbagai kasus yang ada, ia menjadi
serius untuk menelitinya lebih lanjut. Dr. Allen Hynek mendirikan
 Center for UFO Studies (CUFOS). Klasifikasi penampakan UFO
jarak dekat menurut Hynek yaitu sebagai berikut:
penampakan dekat tingkat pertama: Melihat UFO sedang
 terbang dalam jarak yang relatif cukup dekat sehingga
 cukup jelas untuk melihat bentuknya.
  penampakan dekat tingkat kedua: Melihat UFO sedang
 dalam posisi mendarat di permukaan tanah, biasanya
 ditunjang dengan bekas-bekas pendaratannya.
  penampakan dekat tingkat ketiga: Melihat UFO mendarat
dan tampak pula ufonaut (alien) yang sedang turun atau
berada di luar pesawat mereka.
penampakan dekat tingkat ke4  dan kelima dikemukakan
oleh penerus J. Allen Hynek.
  penampakan dekat tingkat ke4 : Mengalami
penampakan dengan alien, namun sebagai korban
penculikan (alien abduction). Korban penculikan oleh
alien sering tidak sadar dengan apa yang menimpa
dirinya dan mengalami perubahan psikologik atau
fisiologik yang mengganggu.
  penampakan dekat tingkat kelima: Melakukan
komunikasi dengan alien dan ikut bersama alien itu
dengan pesawat mereka secara sukarela. Beberapa kasus
kontak atau komunikasi dengan alien ini hanya berupa
kontak telepati atau melakukan perjalanan astral
bersama alien.berdasar hal ini, telah terjadi penampakan jarak dekat
tingkat pertama ketiga, ke4  dan kelima. Penampakan UFO
berbentuk oval berbentuk bersinar, yang meninggalkan area
itu dengan terbang rendah di atas laut, bisa dikategorikan
sebagai penampakan jarak dekat tingkat pertama. Sementara
peristiwa adanya seorang anak berumur 6 tahun yang diculik oleh
makhluk asing itu dan 24 jam lalu ia ditemukan kembali di
tengah ladang dalam keadaan bingung, menunjukkan sebuah kasus
alien abduction. Ini termasuk penampakan jarak dekat tingkat
ke4 . Namun ada juga penampakan jarak dekat tingkat kelima,
di mana ada seorang petani yang dikelilingi oleh beberapa
pengunjung asing dan ia diperlakukan dengan ramah, bahkan
kepadanya diperlihatkan sebuah benda bulat, logam kecil, seperti
jam alarm.
Mungkin ada yang mempertanyakan, mengapa respon polisi
begitu agresif dengan langsung menembaki pendatang asing itu?
Menjawab hal ini, nampaknya kita harus kilas balik ke kondisi
Indonesia di tahun 1959. Ingatan kita akan kembali kepada peristiwa
pemberontakan PRRI dan Permesta. Seperti kita ketahui, di bulan
April 1958 terjadi pertempuran hebat di Pulau Ambon. Tentara RI
berhasil menembak jatuh pesawat pemberontak. Pilot pesawat
selamat, meski kaki dan tulang pahanya patah. Ternyata, pilot itu
seorang warga negara Amerika bernama Allen Pope, seorang agen
CIA yang memiliki lisensi untuk civil air transport. Jadi, mengingat
situasi yang cukup genting di masa-masa itu, maka respon pihak
polisi di Pulau Alor saat mengetahui adanya pihak yang memicu
keresahan warga, maka berusaha untuk langsung menangkap
dan menembakinya.
Penyelidikan juga bisa
dilakukan mulai dari arsip kantor polisi, t4  di mana dulu Pak
Alwi Alnadad berdinas.
Pencarian kliping berita di tahun 1959 mungkin tidak ada
karena peristiwa ini nampaknya luput dari pemberitaan media.
Lokasi yang sangat jauh dan boleh dibilang terpencil saat itu,
memicu peristiwa ini tidak terliput. Berbeda dengan yang
terjadi di Papua Nugini, di mana saat itu masih yaitu bagian
dari wilayah Australia meski sudah menyatakan merdeka di tahun
1949 tapi baru dideklarasikan di tahun 1975. Saksi mata yakni
pendeta William B. Gill melaporkan tak lama lalu dan
terpublikasi di berbagai media saat itu.
Mengingat di tahun 1959 itu terjadi peningkatan aktivitas
UFO di area Indonesia Timur, mungkin juga bisa dilakukan
investigasi ke area-area kirakira Pulau Alor, seperti di Timor
hingga Papua. Namun ada satu laporan penampakan UFO di tahun
1959 yang dicatat oleh pak Salatun, namun kejadiannya di area
Tangerang.
Di tahun 1959, tepatnya Minggu   20 September 1959
jam 2 malam seorang petugas polisi penjaga lapangan terbang
Curug, dekat Tangerang yang bernama Unan menyaksikan sebuahbenda mirip kelapa yang bergerakgerak ke Utara, berwarna keputih-putihan dan berbunyi mendengung. Pada waktu yang bersamaan
sebuah patroli piket MBAU yang berkendaraan GAZ jeep
menyaksikan benda itu dari kota Jakarta. Sersan Mayor Udara
(SMU) Abdul Hakim yang memimpin patroli itu menerangkan:
“Kami sedang menuju ke Barat di Jl. Sultan Agung saat benda itu
tampak semula di langit kiri atas didepan kita. Kami mengira semula
yaitu pesawat terbang karena warnanya perak pucat seperti
aluminium. Tetapi saya segera sadar bahwa hal itu tak mungkin,
karena benda tadi mengambang dan bentuknya seperti cakram. Kami
belum s4  merasa heran lebih lama lagi, saat benda itu tiba-tiba memancarkan sinar putih yang amat terang dan sesaat itu ia
meluncur ke arah utara agak barat laut. Sinarnya yang menyerupai
neon begitu terang sehingga aspal jalan tampak mengkilau dan alam
menjadi terang dan benda-benda mempunyai bayangan di tanah.
Kami merasa takut saat ia bersinar dengan amat tiba-tiba karena
kami menyangka ia akan meledak.