mesir

Tampilkan postingan dengan label mesir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mesir. Tampilkan semua postingan

mesir













MESIR


Letak lokasi  Mesir di Afrika Utara, meskipun  Semenanjung Sinai adalah  dalam Asia Barat daya. Negara ini memiliki  pesisir pantai yaitu Laut 
Mediterranean dan Laut Merah; berbatasan dengan Libya bagian barat, Sudan  dibagian selatan, Semenanjung Gaza, Palestin dan  Israel bagian timur. Mesir Kuno  terbagi atas dua kerajaan, yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan Mesir Hilir.Berlainan  dengan kebiasaan, Mesir Hulu  berada  di selatan dan Mesir Hilir   di utara, dinamakan sungai Nil. Sungai Nil mengalir ke utara dari titik  selatan ke Mediterranean. Sungai Nil, yang adalah  tumpuan warga  negara 
itu  sudah  menjadi sumber kehidupan bagi kebudayaan Mesir sejak kebudayaan Naqada dan Zaman Batu. Kedua kerajaan membentuk Kemet tanah hitam  Gurun 
dikenal sebagai Deshret tanah merah  ,Mesir adalah  
negara tanah hitam. Libya memiliki  tanah lebih merah.Colchians adalah warga   Mesir.  berdasar fakta bahwa mereka berkulit hitam dan memiliki  rambut 
keriting , Kemet sebetulnya  tidak merujuk  kepada tanah, namun  kepada warga  negro dalam ertikata "Negara Hitam ,Mesir (bahasa Arab: مصر, Maṣr), nama resmi Republik Arab Mesir (bahasa 
Arab: Jumhūriyyat Miṣr al-ʿArabiyyah, bahasa Arab Mesir: Gomhoreyyet Maṣr el- Arabeyya) adalah sebuah negara yang sebagian besar area nya  berada  di Afrika  bagian timur laut. Mesir juga digolongkan negara maju di Afrika, Mesir  Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir meliputi  Semenanjung Sinai  (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya) sedang  sebagian besar area nya  berada  di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat,  Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan  yaitu  melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur. Mayoritas warga  Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²).  Sebagian besar daratan adalah  bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni.  Mayoritas warga  negara Mesir menganut agama agama  sedang  sisanya  menganut agama Kristen Koptik. Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di  dunia contoh  Piramid Giza,candi  Karnak,Lembah Raja dan  candi  Ramses. Di 
Luxor, sebuah kota di wilayah selatan ada   artefak kuno yang meliputi   sekitar 75% artefak kuno di seluruh dunia, Mesir sebagai  pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah. Bizantium mampu membangun kendali  di negara itu sesudah  invasi singkat Persia  pada awal abad ke-7, hingga  639-42, saat  Mesir diinvasi dan ditaklukkan oleh  Arab. saat  mereka mengalahkan tentara Bizantium di  Mesir, orang Arab membawa agama    kesana. Pada awal periode, orang Mesir  mulai membaurkan iman mereka kepercayaan adat dan praktik, yang memicu   berbagai metode ibadah berkembang hingga  hari ini. Ritus-ritus ini selamat dari ibadah  Ortodoks Koptik Alexandria.
Penguasa Muslim ditunjuk kekhalifahan   untuk tetap  menguasai Mesir  selama 6 abad berikutnya, dengan Kairo sebagai pusat kekhalifahan dibawah  Fatimiyah. Dengan berakhirnya Dinasti Ayyubiyah Kurdi, Mamluk, sebuah kasta militer Turko-Sirkasia, mengambil kendali  pada 1250 M. Pada akhir abad ke-13, 
Mesir menghubungkan Laut Merah, India, Malaya, dan Samudra Hindia. Mereka  terus memerintah negara itu hingga  penaklukan Mesir oleh Turki Utsmaniyah pada 
1517, yang sesudah nya Mesir akan menjadi provinsi dari Kesultanan Utsmaniyah.  Sekitar 40% populasi Mesir pada pertengahan abad ke-14 terbunuh oleh Kematian  Hitam, Sesudah  abad ke-15, invasi Utsmaniyah menekan sistem Mesir mengalami 
kemunduran. Militarisasi defensif merusak warga  sipil dan institusi ekonomi.  Melemahnya sistem ekonomi yang dicampur  dengan efek dari penyakit pes  yang meninggalkan Mesir yang membuat ia rentan dari invasi asing. Pedagang  Portugis mengambil alih perdagangan mereka. Mesir mengalami 6 masa kelaparan  antara 1687 dan 1731. Kelaparan 1784 memicu  kerugian yang kira-kira  seperenam dari warga nya. saat  Kerajaan Usmani yang berpusat di Turki 
berkuasa, Mesir adalah salah satu provinsi dari kerajaan ini. meski begitu  kekuasaan Turki Usmani di Mesir tidak lebih dari sekadar administrasi saja, 
sedang  seluruh kekuasaan pemerintah berada di tangan penguasa Mesir sendiri.  ini juga membuat Mesir sangat percaya diri dan lupa akan ketertinggalan 
mereka. Kebudayaan yang mereka banggakan itu ternyata tidak lagi dapat  diandalkan. Ilmu pengetahuan mereka sangat ketinggalan dilihat dari kemajuan yang 
dibawa Barat ke area  tertentu,Perancis di Mesir yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte  dimulai pada 1798. Pengusiran Peranci pada 1801 oleh tentara Utsmaniyah, Mamluk,  dan Britania ditaati  dengan 4 tahun masa anarki saat  bangsa Utsmaniyah,  Mamluk, dan Albania yang biasanya tunduk kepada Utsmaniyah saling berebut  kekuasaan, komandan resimen Albania, Muhammad Ali  (Kavalali Mehmed Ali Pasha) muncul sebagai tokoh, dan pada 1805 tanpa sepengetahuan Sultan di Istanbul, Muhammad Ali diangkat sebagai raja muda di  Mesir, Sebagian besar warga  Mesir Kuno bekerja sebagai petani. rumah   mereka terbuat dari tanah liat yang didesain untuk menjaga udara tetap dingin di  siang hari. Setiap rumah memiliki dapur dengan atap terbuka. Di dapur itu biasanya  ada  batu giling untuk menggiling tepung dan oven kecil untuk membuat roti.  Tembok dicat warna putih dan beberapa juga ditutupi dengan hiasan berupa linen  yang diberi warna. Lantai ditutupi dengan tikar buluh dilengkapi dengan furnitur  sederhana untuk duduk dan tidur.
Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan kebersihan tubuh.  Sebagian besar mandi di Sungai Nil dan memakai  sabun yang terbuat dari lemak 
hewan  dan kapur. Laki-laki bercukur untuk menjaga kebersihan, memakai  minyak wangi dan salep untuk mengharumkan dan menyegarkan kulit. Pakaian 
dibuat dengan linen sederhana yang diberi warna putih, baik wanita maupun lakilaki  di  kelas yang lebih elit memakai  wig, perhiasan, dan kosmetik. Anak-anak tidak  memakai  pakaian hingga mereka dianggap dewasa, pada usia sekitar 12 tahun,  dan pada usia ini laki-laki disunat dan dicukur. Ibu bertanggung jawab menjaga  anaknya, sedang  sang ayah  mencari nafkah.
Musik dan tarian menjadi hiburan yang paling populer bagi mereka yang mampu  membayar untuk melihatnya. Instrumen yang dipakai  antara lain seruling ,  harpa, yang mirip terompet , Pada masa Kerajaan  Baru, bangsa Mesir memainkan bel, simbal, tamborine,  drum , mengimpor  kecapi dan lira dari Asia. sistrum, instrumen musik yang biasa dipakai  dalam upacara keagamaan, Mesir Kuno mengenal  hiburan, permainan dan musik,  salah satunya adalah Senet, permainan papan yang bidaknya digerakkan dalam 
urutan acak. Selain itu mereka juga mengenal mehen. Juggling dan permainan memakai  bola , permainan gulat  seperti yang  digambarkan dalam makam Beni Hasan. Orang-orang kaya di Mesir  Kuno  gemar berburu dan berlayar untuk hiburan.
Masakan Mesir cenderung tidak berubah selama berabad-abad; Masakan Mesir  modern memiliki banyak persamaan dengan Masakan Mesir Kuno. Makanan seharihari  mengandung roti dan bir, dengan lauk berupa sayuran seperti bawang  merah dan bawang putih,   buah-buahan berbentuk biji dan ara. Wine dan daging   hanya disajikan pada perayaan tertentu, kecuali di kalangan orang kaya yang lebih sering menyantapnya. Ikan, daging, dan unggas dapat diasinkan atau  dikeringkan,   direbus atau dibakar.
 candi   bangsa Mesir Kuno yang paling terkenal antara lain: Piramida di  Giza dan candi  di Thebes. Proyek pembangunan dikelola dan didanai oleh pemerintah 
untuk  keagamaan , sebagai bentuk peringatan, maupun untuk menandakan   kekuasaan firaun. Bangsa Mesir Kuno mampu membangun struktur batu dengan 
peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.rumah  baik untuk kalangan elit maupun warga  biasa dibuat dari bahan 
yang mudah hancur seperti batu bata dan kayu, karenanya tidak ada satu pun yang  tersisa  saat ini. Kaum tani tinggal di rumah sederhana, di sisi lain, rumah kaum elit  memiliki struktur yang rumit. Beberapa istana Kerajaan Baru yang tersisa, seperti 
yang berada  di Malkata dan Amarna, menandakan  tembok dan lantai yang dipenuhi  hiasan dengan gambar pemandangan yang indah. Struktur penting seperti candi  atau  makam dibuat dengan batu agar dapat bertahan lama. candi tertua yang tersisa, seperti yang berada  di Giza, terdiri dari ruang  tunggal tertutup dengan lembaran atap yang didukung oleh pilar. Pada Kerajaan  Baru, arsitek menambahkan pilon, halaman terbuka, dan ruangan hypostyle; gaya ini  bertahan hingga periode Yunani-Romawi. Arsitektur makam tertua yang berhasil  ditemukan adalah mastaba, struktur persegi panjang dengan atap datar yang terbuat dari batu dan bata. Struktur ini  dibangun untuk menutupi ruang bawah  tanah untuk menyimpan mayat.
Bangsa Mesir Kuno menghasilkan  seni untuk berbagai tujuan. Selama 3500  tahun, seniman mengikuti bentuk artistik dan ikonografi yang dikembangkan pada 
masa Kerajaan Lama. Aliran ini memiliki metode   yang harus ditaati , memicu  bentuk aliran ini tidak mudah berubah dan terpengaruh aliran lain, Standar artistik garis sederhana, bentuk, dan area warna yang datar 
 Perpaduan  antara teks dan gambar terjalin di tembok makam dan candi , peti  mati,  patung.   memakai  batu dan kayu sebagai bahan dasar  untuk memahat. Cat diperoleh  dari bijih besi (merah dan kuning),  bijih perunggu (biru dan hijau), jelaga atau arang (hitam), dan batu kapur (putih). Cat  dicampur dengan gum arab sebagai pengikat dan ditekan (press), disimpan 
untuk lalu  diberi air saat  hendak dipakai .Firaun memakai  relief untuk  mencatat kemenangan di pertempuran, dekrit kerajaan,   keagamaan . Di masa Kerajaan Pertengahan, model kayu atau tanah liat yang menggambarkan  kehidupan sehari-hari menjadi populer untuk ditambahkan di makam.  menduplikasi aktivitas hidup di kehidupan sesudah  kematian, model ini diberi bentuk  buruh, rumah, perahu,  Meskipun bentuknya hampir homogen, kadang  mengikuti perubahan kultural atau perilaku politik. Sesudah  
invasi Hykos di Periode Pertengahan Kedua, seni dengan gaya Minoa ditemukan di  Avaris. Salah satu contoh perubahan gaya akibat adanya perubahan politik yang  menonjol adalah bentuk artistik yang dibuat pada masa Amarna: patung-patung  disesuaikan dengan gaya pemikiran keagamaan  Akhenaten. Gaya ini, yang dikenal  sebagai seni Amarna, langsung diganti dan dibuah ke bentuk tradisional sesudah  
kematian.
Kepercayaan terhadap alam  gaib dan adanya kehidupan sesudah  kematian   secara turun temurun. candi diisi oleh dewa yang memiliki  kekuatan supernatural dan menjadi tempat untuk meminta perlindungan, namun  dewa tidak selalu dilihat sebagai sosok yang baik; orang mesir percaya dewadewa perlu diberi sesajen agar tidak marah . Struktur ini dapat  berubah, tergantung siapa yang berkuasa saat  itu. dewa disembah dalam sebuah candi  yang dikelola oleh seorang imam. Di  bagian tengah candi   ada  patung dewa. candi  tidak dijadikan tempat  beribadah untuk publik, dan hanya pada hari-hari tertentu saja patung di candi  itu  dikeluarkan untuk disembah oleh warga . warga  umum beribadah memuja  patung pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang dipercaya mampu  melindungi dari marabahaya. Sesudah  Kerajaan Baru, peran firaun sebagai perantara 
spiritual mulai berkurang seiring dengan munculnya kebiasaan untuk memuja  langsung pencipta , tanpa perantara. Di sisi lain, para imam mengembangkan sistem  ramalan (oracle) untuk mengkomunikasikan langsung keinginan dewa kepada  warga . warga  mesir percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan  spiritual. Selain badan, manusia juga memiliki swt (bayangan), ba (kepribadian atau  jiwa), ka (nyawa), dan nama. Jantung dipercaya sebagai pusat dari pikiran dan emosi.  Sesudah  kematian, aspek spiritual akan lepas dari tubuh dan dapat bergerak sesuka 
hati, namun mereka membutuhkan tubuh fisik mereka (atau dapat digantikan dengan  patung) sebagai tempat untuk pulang. Tujuan utama mereka yang meninggal adalah  menyatukan kembali ka dan ba dan menjadi "arwah yang diberkahi." Untuk  mencapai kondisi itu, mereka yang mati akan diadili, jantung akan ditimbang dengan  "bulu kejujuran." Jika pahalanya cukup, sang arwah diperbolehkan tetap tinggal di  bumi dalam bentuk spiritual.
Bahasa Mesir adalah bahasa Afro-Asia yang sangat erat kaitannya  dengan  bahasa Berber, bahasa Semit, dan bahasa Beja. Bahasa ini bertahan hingga  abad ke-5 Masehi dalam bentuk bahasa Demotik dan hingga  abad ke-17 Masehi dalam bentuk bahasa Koptik. Catatan tertulis dengan bahasa Mesir dari tahun 3200 SM,  membuatnya menjadi bahasa tertua yang ditulis. Bahasa nasional Mesir saat ini  adalah bahasa Arab, yang menggantikan bahasa Koptik secara bertahap sebagai  bahasa sehari-hari selama berabad-abad sesudah  penaklukan agama  atas Mesir. Koptik 
masih dipakai  sebagai bahasa liturgi oleh ibadah Ortodoks Koptik dan ibadah  Katolik Koptik,  menjadi bahasa ibu , benda  kuno sebagai peninggalan zaman Mesir Kuno sudah  banyak  ditemukan. benda  peninggalan itu adalah  hasil  kebudayaan 
warga  mesir kuno. Kebudayaan mesir kuno ini erat kaitannya  dengan area   sungai nil dan sistem kepercayaan warga nya. mengenai  benda  peninggalan 
mesir kuno adalah sebagai berikut: 
Spinx adalah patung batu yang melukiskan seorang raja berbentuk singa dan  berkepala manusia. Spinx ini diletakkan di depan piramid. Fungsinya sebagai 
penjaga piramid dari gangguan roh jahat.
candi  adalah bangunan tempat pemujaan. Di depan candi  dibangun tugu-tugu  yang berjajar yang dinamakan  obelisk. Fungsinya selain sebagai lambang pemujaan  terhadap dewa ra juga untuk mencatat kejadian-kejadian penting.
Piramid adalah bangunan berbentuk segitiga (kerucut) yang bertingkattingkat. Bangunan ini  sebagai tempat penyimpanan mayat yang sudah   dibalsem. Piramid ini adalah  bangunan raksasa yang terbuat dari batu besar. 
Di depan piramid diletakkan patung dari batu yang berbentuk singa dan  berkepala manusia.
Mummi adalah mayat yang dibalsem dengan ramuan atau mayat yang  diawetkan. Mummi ini lalu  dimakamkan di dalam piramid. Mayat yang dibalsem jasadnya tidak rusak meskipun  sudah  berumur ribuan tahun. Pengawetan  mayat ini sejalan dengan filsafat bangsa mesir kuno, yaitu “selama manusia yang 
meninggal masih utuh jasadnya, ia akan hidup terus”.
Jenis manusia purba mesir adalah manusia kera yang dinamakan   austrolopithecan. Tingginya sekitar 115 cm. Hidupnya sekitar 1.500.000 tahun  yang lalu. Ia sudah  memakai  alat-alat dari batu dan tulang. Dan hidup  sebagai pengembara dan berpindah-pindah tempat.
warga  mesir kuno sudah  mengenal tulisan yang dinamakan  hieroglif.  Tulisan ini dituliskan pada papyrus,  lembaran  sejenis  kertas. tulisan  mesir kuno ini juga dipahatkan pada dinding  piramid, obelisk, dan lain-lain. Selain itu, manusia mesir kuno sudah   
mengenal penanggalan. Satu tahun lamanya 365 hari yang dihitung  berdasar  bintang sotis yang tampak di cakrawala saat matahari terbit.
warga mesir masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan.  bengkel atau warung  makan dan  pedagang, masih sering kita lihat menghentikan aktifitasnya saat   iqomat solat sudah  dikumandangkan. saat  mendengar iqomah azan, mereka  bergegas pergi ke mesjid untuk melakukan solat jamaah. selain itu menutup  aurat masih sangat terjaga dimesir ini. bagi kaum lakilaki , pakaian yang sering 
dipakai adalah jubah atau celana panjang. sangat jarang sekali kita temukan seorang lakilaki  yang memakai  celana pendek area  umum. begitu juga bagi kaum wanita, kebanyakan mereka masih memakai  kerudung,
bahkan masih banyak kita temukan yang memakai  cadar.  kita temukan, baik itu di terminal atau di bis kota atau di kereta api listrik ataupun  di took-toko, beberapa orang yang membawa tasbih sambil  berzikir kepada pencipta .  orang mesir termasuk orang yang suka membantu, baik yang berupa materi atau non materi. saat  kita tersesat di  jalan contoh , lalu kita bertanya, maka mereka tak sungkan-sungkan untuk 
memberi informasi, bahkan mereka tak tak segan untuk mengantarkan kita  untuk hingga  ke tujuan.  orang mesir  kadang sok tau. semangat mereka untuk membantu sangatlah besar, namun   kadang tak ditambah  informasi yang valid. maka jangan heran jika kadang  informasi yang kita terima saat  kita tanya ke orang mesir ternyata salah.  warga  mesir juga terkenal dengan nasionalisme yang tinggi. meskipun  yang 
terjadi di Mesir sebetulnya  tidak menggembirakan namun  mereka masih bangga  dengan negaranya. mereka sering menyebut mesir dengan "Ummu ad Dunya"  dan suka membanggakannya dihadapan warga asing ,Orang mesir juga terkenal sangat teguh pendirian. apa yang menurutnya benar,  maka akan ia pertahankan, apapun yang terjadi. namun  ini juga kadang  berbuah negatif, jika yang dipertentangkan adalah hal sepele. karena sikap  teguh pendirian yang berbau negatif, seorang mesir mudah sekali.tersinggung  jika prinsip dia diganggu orang lain. maka jangan heran jika orang mesir sering  terlihat adu mulut hanya karena hal sepele.orang mesir sering tidak menepati janji, jika ia  mengatakan akan datang besok contoh , maka belum tentu itu ditepati dan itu 
sudah menjadi hal lumrah di mesir,   orang mesir juga sering mengatakan  tentang waktu seenaknya saja. contoh  kita sedang menuju warung, lalu  ternyata makanan yang kita inginkan belum tersaji, lalu kita bertanya kepada  pemiliknya, kapan makanan itu siap. lalu dijawab 10 menit lagi contoh .  jangan dikira ia akan tepat 10 menit, bisa jadi itu setengah jam bahkan sampai satu jam. orang mesir susah sekali diatur. 
orang mesir susah untuk diajak disiplin dan susah untuk mentaati peraturan.  mereka lebih suka berjalan seenaknya sendiri. orang mesir adalah kurang peduli kebersihan. masih  banyak kita lihat sampah berceceran dimana-mana, meskipun  sudah  disediakan 
tempat sampah.
Selama perkembangan peradaban Mesir kuno, dari kerajaan kuno, kerajaan pertengahanm kerajaan baru, hingga ke periode penjajahan romawi, hampir tidak 
terjadi perubahan yang mendasar dalam bentuk dan gaya kostum  warga nya. Keterikatan terhadap tradisi  lebih kuat dibanding  kebutuhan   untuk menerima perubahan. Kostum yang dipakai pada awal peradaban Mesir Kuno masih sangat sederhana. Sebuah kostum bentuk kemeja atau tunika,   dinamakan Kalasiris.
  kalasiris terbuat dari katun. Tipe katun yang dipakai    bersifat tembus pandang.   berwarna putih. Bagi Fir’aun dan permaisuri,  kalasiris ini berbentuk lipit-lipit dan terbuat dari benang emas. Dan  ada  scenti (sejenis  sarung berlipit) sebagai dekorasi. Tutup kepala di zaman Mesir  Kuno beraneka ragam. Yang paling umum dikenakan oleh pendeta dan Fir’aun  adalah klaf. Klaf ini sejenis  kain yang dilipat sedemikian rupa, sehingga  membentuk segitiga,  ditambahkan mahkota dengan patung ular diatasnya. Mulai  kerajaan baru ada mahkota Ceperes dan Hemhemet. Aksesoris dan perhiasan yang  melengkapi busana Mesir Kuno biasanya terbuat dari emas dan perak ditambah 
permata.  aksesoris ini dihias dengan motif dan symbol khas mesir kuno  seperti Ureus, Papyrus, Elang, Matahari bersayap, teratai, dan motif-motif 
geometri
Orang Mesir Kuno mempertahankan seperangkat adat pemakaman yang diyakini  sebagai kebutuhan   untuk menjamin keabadian sesudah  kematian. Berbagai kegiatan  dalam adat ini adalah : proses mengawetkan tubuh melalui mumifikasi, upacara  pemakaman, dan penguburan mayat bersama barang-barang yang akan dipakai   oleh almarhum di akhirat. Sebelum periode Kerajaan Lama, tubuh mayat  dimakamkan di dalam lubang gurun, cara ini secara alami akan mengawetkan tubuh  mayat melalui proses pengeringan. Kegersangan dan kondisi gurun sudah  menjadi  keuntungan sepanjang sejarah Mesir Kuno bagi kaum miskin yang tidak mampu  mempersiapkan pemakaman seperti yang  halnya orang kaya. Orang kaya   menguburkan orang mati di kuburan batu,  mereka memanfaatkan 
mumifikasi buatan, yaitu dengan mencabut organ internal, membungkus tubuh  memakai  kain, dan meletakkan mayat ke dalam sarkofagus berupa batu empat  persegi panjang atau peti kayu. Pada permulaan dinasti keempat, beberapa bagian  tubuh mulai diawetkan secara terpisah dalam toples kanopik.
Pada periode Kerajaan Baru, orang Mesir Kuno sudah  menyempurnakan seni  mumifikasi. Teknik terbaik pengawetan mumi memakan waktu kurang lebih 70 hari  lamanya, selama waktu itu  secara bertahap dilakukan proses pengeluaran organ .internal, pengeluaran otak melalui hidung, dan pengeringan tubuh memakai   campuran garam yang dinamakan  natron. Selanjutnya tubuh dibungkus memakai  
kain, pada setiap lapisan kain itu  disisipkan jimat pelindung, mayat lalu   diletakkan pada peti mati yang dinamakan  antropoid. Mumi periode akhir diletakkan 
pada laci besar cartonnage yang sudah  dicat. Praktik pengawetan mayat asli mulai  menurun sejak zaman Ptolemeus dan Romawi, pada zaman ini warga  mesir 
kuno lebih menitik beratkan pada tampilan luar mumi.
Orang kaya Mesir dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak.  Tradisi penguburan barang mewah dan barang-barang sebagai bekal almarhum juga  berlaku pada semua warga  tanpa memandang status sosial. Pada permulaan  Kerajaan Baru, buku kematian ikut dibawa  di kuburan, bersamaan dengan patung  shabti yang dipercaya akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Sesudah   pemakaman, kerabat yang masih hidup diharapkan untuk sesekali membawa  makanan ke makam dan mengucapkan doa atas nama almarhum. Namun, Mesir sekarang sudah menjadi peradaban budaya yang sudah  berkembang pesat, kita bisa lihat sekarang ini kota Cairo yang sudah sangat modern .  Jadi sepertinya kuburan untuk orang-orang Mesir yang berupa Piramid dan  sebagainya, hanya ada pada dahulu kala, 
Meski kita seringkali melihat patung orang Mesir yang digambarkan bertubuh  kekar, nyatanya itu tidak terjadi di kenyataannya dahulu. Sesudah  para  ilmuwan meneliti tubuh dari mumi-mumi Farao Mesir, ternyata ditemukan  bahwa dulunya berat badan para Farao seringkali berlebih dan tidak sehat,  bahkan diduga menderita diabetes  akibat konsumsi bir, wine, roti dan madu  yang tinggi kadar gulanya.
Dengan ditemukannya bermacam rangka yang menandakan  pemiliknya  pernah mengalami radang sendi dan penyakit sejenis, pembangunan piramida-piramida Mesir yang sangat besar dan mengagumkan itu tentu tidak  mudah.  , penemuan bukti terbaru menandakan  bahwa  pembangunan piramida Mesir dilakukan oleh para artisan. Jika bukan oleh 
orang yang ahli dalam hal memahat, graffiti yang menandakan  kelompok  atau tim pemahat bernama lucu seperti “Drunkards of Menkaure” atau 
“Friends of Khufu” barangkali tidak akan muncul. Budak-budak Mesir  dulunya hanya bekerja sebagai pelayan istana.
 lakilaki  Mesir Kuno  wajib  bersolek Kosmetik memakai lipstik bedak  tidak mengenal perbedaan gender di jaman Mesir kuno. Dengan  para wanita yang bersolek demi penampilan, para lakilaki  Mesir juga tampil tak  kalah memukau dibanding  para wanita.  itu dilakukan sebagai bentuk  kepercayaan mereka untuk melindungi diri dari Dewa Horus dan Ra, yakni 
Dewa Matahari dalam mitologi Mesir. Kosmetik yang dipakai  berasal dari  bijih besi mineral yang digerus sehingga menjadi bahan yang dinamakan  kohl, 
yang kerap dibalurkan di atas kelopak mata dan lalu  dihiasi ornamen  yang terbuat dari kayu, tulang atau gading. Untuk wanita, mereka  memakai  henna untuk melukis tangan dan kuku-kuku mereka. Tak hanya 
itu, baik wanita maupun lakilaki  juga memakai  parfum yang terbuat dari  minyak dan kayu manis. Selain untuk menarik perhatian dan mempercantik diri, orang Mesir Kuno percaya bahwa kosmetik berfungsi pula sebagai obat  penyembuh mujarab.
Clepotra  Ratu tercantik di Kerajaan Mesir  Kuno. Meski lahir di Alexandria, ia adalah  keturunan Yunani 
Makedonia, tepatnya keturunan Ptomely I, salah satu letnan dari Raja Alexander The Great, yang memimpin kerajaan Mesir dari abad 323 hingga  30 Sebelum Masehi. Rakyat Mesir Kuno Mencintai Permainan Papan
Di malam hari usai bekerja seharian penuh, pekerja Mesir kerap bermain  board games sambil bersantai bersama rekan mereka. Permainan yang bisa 
dimainkan di atas papan dengan 30 kotak itu berupa permainan yang  dinamakan “Mehen”, “Dogs and Jackals”, dan “Senet”. Cara bermainnya  sederhana, layaknya bermain ular tangga dengan melempar dadu secara  bergiliran.  mereka sudah melakukan kegiatan ini sejak  3500 SM, didukung oleh adanya penemuan papan permainan Senet di makam  para Firaun yang memerintah di Dinasti ke-18, yakni sekitar 1333 hingga 
1324 SM.
Wanita Mesir yang pekerjaannya dilakukan 
di luar rumah mendapat upah yang setara dengan yang diterima lakilaki  pada  masa itu. Wanita di Mesir juga berhak menceraikan suaminya, bukan  selamanya terikat dengan suami seperti yang terjadi pada wanita Yunani.
Meski warga mesir kuno seringkali menganggap para Farao sebagai dewa  hidup, mereka tidak takut melakukan protes untuk miliki lingkungan kerja 
yang lebih baik. Dulu pada abad ke-12 SM, saat Farao Ramses III sedang  berkuasa, para pekerja melakukan aksi mogok dan melakukan demo untuk  meminta upah yang tidak mereka terima saat membangun menara kerajaan di  Deir el-Medina. Aksi mogok itu tercatat sebagai aksi mogok pertama dalam  sejarah.