bumi 2

Tampilkan postingan dengan label bumi 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bumi 2. Tampilkan semua postingan

bumi 2




Baterai   dari Rumput Laut

pada umumnya komponen penyimpanan energi listrik  hanya pada senyawa  berbasis karbon, yaitu grafena,namun materi  kandungan bumi ini akan  habis dimasa depan ,sehingga biaya produksinya semakin mahal, mendorong produsen baterai  mengurangi jumlah produksi dimasa depan,benar saja para  setelah mendengar keluhan itu para ahli kimia baru baru ini telah menemukan cara baru dengan menggunakan rumput laut untuk menambah daya tahan baterai ,struktur alga laut  bisa dikombinasi bersama  logam dan aluminium untuk meningkatkan kualitas baterai,sebab sumber daya bahan  rumput laut dapat diperbaharui, ekstrak rumput laut sebagai bahan prekursor dan mensintesis karbon berpori hirarkis,menciptakan nanofiber kobalt-alginat ,Fiber ini handal  dipakai untuk mendorong ketahanan panas baterai dan panas kapasitor pada baterai menambah jumlah voltase arus dan daya yang tersimpan dalam  gram baterai lithium-ionnya secara signifikan dengan menggunakan bahan rumput laut, sayangnya para ilmuwan meneliti bahwa hanya kualitas rumput laut  jenis perairan tropis saja yang mampu dipakai ,mengeksteak 10 kilogram rumput laut menjadi 1 gram senyawa kimia dapat mengandung  arus listrik

Baterai yang Diisi Penuh dalam Detik

konsep baterai dengan teknologi supercapacitor,  dapat diisi ulang hanya dalam hitungan detik, listrik yang tersimpan  bisa lebih tahan lama satu minggu,Supercapacitor memiliki  cara kerja dan kemampuan berbeda dengan baterai biasa, Baterai ini memanfaatkan lempengan dua dimensi,  yang kebanyakan memakai komposisi  graphene untuk menyimpan listrik pada baterai ini terdapat Lempengan dua dimensi yang dililitkan di sekeliling  kabel satu dimensi berukuran nano,tebal lilitan  hanya setebal beberapa atom , hasilnya elektron mampu  bergerak cepat dari  inti pusat sampai  lapisan  luar,sehingga  listrik yang  disimpanpun lebih tahan lama, dengan sintesis kimia  sederhana, komponen dasar dan komponen dua dimensi  bisa disatukan , mampu diisi ulang 20.000 kali
,20 kali lipat dibanding baterai lithium-ion lainya.




Hipotesa bintang kembar  oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.  bahwa dahulunya Tata Surya kita berwujud  dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya. 
Hipotesa kondensasi  oleh astronom Belanda  G.P. Kuiper(1905-1973) pada tahun 1950.  bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa. 
tiga orang ilmuwan yaitu, Immanuel Kant, Pierre Marquis de Laplace. dan Helmholtz,  beranggapan ada  suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa dengan  suhu yang tidak terlalu panas karena penyebarannya yang sangat terpencar. Benda itu   
sebagai awal-mula dari matahari ,  dengan (masa) yang bergaris tengah 2 bilyun mil yang berada dalam kondisi  berputar. Gerakan itu  memicu  matahari  ini  terus-menerus akan kehilangan daya energinya  akhirnya mengkerut. Akibat   pengkerutan itu , maka  akan berputar lebih  cepat lagi.  akibatnya  pada bagian ekuator kecepatannya akan semakin  meningkat dan memunculkan   gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan  dari gayaberatnya, yang semula mengimbanginya, dan memicu  sebagian dari bahan yang  berasal dari matahari  itu  terlempar. material  yang terlempar ini lalu  dalam perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan membentuk beberapa   planet namun muncul teori baru lainnya  untuk memberi   # an yang lebih baik. yaitu  teori Planetisimal oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. yaitu ada  suatu Bintang yang besar yang menyusup  dan mendekati matahari . Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk  matahari  akan terkoyak dan direnggut dari peredarannya. bumi kita ini terbentuk dari material  yang direnggut itu   lalu  memisahkan diri dari matahari .

# 2.1  pembentukan Tata Surya menurut teori Planetesimal
 


 
  
Astronomi yaitu  ilmu  kondisi  Tata Surya, bumi merupakan bagian dari Tata Surya.  bumi kita ini hanya  suatu titik yang tidak ada artinya  dalam Tata surya dibandingkan dengan benda-benda lainnya. gerak-gerik dari benda yang  didalam Tata Surya itu memiliki   keteraturan ,bahwa Bumi ini  hanya merupakan sebagian kecil saja dari kosmos, dan jauh  dari 
anggapan sebagai pusat dari segalanya. 
1. Bintang : yaitu  bintik-bintik cahaya yang nampak di angkasa. selalu berada pada kedudukannya yang sama satu pada  lainnya. Namun beberapa diantaranya 
ada yang berpindah-pindah setiap malamnya. 
2. planet :  berasal dari  bahasa Yunani   planetes  , yang berarti  berkelana. Bumi kita tergolong kedalam salah satu dari 9 planet  yang mengelilingi  matahari . 
Adapun ke-9 planet  itu  dengan urutan dari dalam (terdekat  matahari ), yaitu : (1). Mercury, (2) Venus, (3) Bumi dan (4) Mars. Keempatnya   memiliki  ukuran yang sama, dan sifatnya sangat padat sepertinya terdiri dari   batuan  . 

# 2.2 Susunan Planet-Planet yang mengelilingi matahari

unsur pembentuknya  terutama dari besi, nikel dan silikat (persenyawaan antara silika dan oksigen). Karena letaknya yang dekat dengan matahari , mereka juga dinamakan    inner  planets  .  dinamakan   terrestrial planets karena kesamaannya dengan Bumi. Dari  keempat planet itu , yang terbesar yaitu  Bumi kita. Saat pembentukannya menjadi sebesar ukuran sekarang ini, yang terjadi sekitar 4,6 bilyun tahun yang lalu, benda ini  merupakan suatu bola debu yang tidak memiliki  kehidupan, tanpa permukaan air dan 
atmosfir dan  beda dengan  sekarang. Lima berikutnya yaitu : (5) Yupiter, (6)  Saturnua, (7) Uranus, (8) Neptune dan (9) Pluto. Empat pertama dari planet  ini yaitu  
planet  yang berukuran raksasa dan memperlihatkan  Berat Jenis yang kecil.  planet  Pluto  diketemukan pada  tanggal 12. bulan ke 3 di   tahun  yang ke 1930 ,mirip  planet    terestris   lainnya. sesudah   memiliki  jarak yang hampir merata  dari matahari  kearah luar, lalu  secara tiba-tiba jarak ini berubah secara drastis, yaitu 
yang ada  antara Mars dan Yupiter. Didalam ruang itu  bergerombol  ribuan   bendabenda   yang dinamakan   asteroids atau   minor planets   yang memiliki  diameter 1 mil  hingga 490 mil. ada sekitar 1400 buah planet . 

 istilah  yang berhubungan dengan unsur Alam 
Semesta,antaralain : 
-Nebula: Benda-benda bercahaya lemah yang menyebar di langit. Bercahaya agak suram , salah satu contoh dari   galaxy   lain diluar galaxy kita. Jadi 
matahari  kita sendiri yaitu  merupakan salah satu   bintang   didalam   Milky-Way  . Dan  galaxy kita ini juga merupakan salah satu dari galaxy-galaxy yang berbentuk piring (spiral) tadi. Kedudukan dari matahari  didalam   galaxy  kira-kira berjarak 3 atau 5-nya jika  dihitung dari  pusat ke tepi dari galaxy. Didalam galaxy kita, beberapa dari bintang bergerombol  dan 
membentuk   constelation  . Seluruhnya ada 90 constelation, dan mereka ini diberi nama  mythos binatang atau obyek-obyek lainnya yang bentuknya mirip . contoh : Sagittarius  yang terletak kira-kira pada bagian pusat dari   Milky Way Galaxy  . Semua bintang didalam  galaxy kita berputar mengelilingi  suatu pusat   galactic  . Dan tata-surya kita sendiri bergerak 
dengan kecepatan  200x10 tahun untuk melengkapi satu putaran. 
-Asteroid:  material   yang yang tidak pernah berkembang menjadi planet  yang sempurna,
-Galaxy: Kumpulan-kumpulan bintang yang menyebar secara tidak merata dialam semesta.  kebanyakan memiliki  bentuk  piring , Tiap galaxy dipisahkan satu dengan lainnya oleh ruang yang tidak  ada  bintang. 
-Milky Way Galaxy:  bintang-bintang yang tampak  bergerombol ,  ini   yang dinamakan   Milky-Way  , yang 
merupakan keluarga dari bintang-bintang yang terdiri dari kira-kira 100 bilyun bintang; dan ini  yaitu  galaxy yang mana  kita berada (matahari  dan   planet nya). 
 

masalah momentum   dicoba  melalui pemakaian  
sifat  arus listrik dan medan kemagnitan. 
 ini memunculkan   perubahan  sifat   dari gas panas yaitu   awalnya gas gas diperkirakan  akan bereaksi langsung pada  tarikan gaya berat, perputaran dan tekanan. namun  didalam suatu medan magnit yang dikekalkan oleh arus  listrik (magneto hydrodinamic field), gas yang terionkan akan memiliki  kekuatan untuk  menangkis gaya-gaya itu .  Fred Hoyle pada tahun 1960 mengatakan : bahwa  magneto hydrodinamic sudah  mempengaruhi sifat daripada bahan asal didalam awan debu yang berwujud  gas yang terionkan yang berputar dengan cepat. Melalui gas-gas ini akan didapat garis-garis  gaya   magneto hydrodinamic  yang diibaratkan  mirip  dengan benang-benang elastis yang  mengikat gas-gas itu . Gas-gas yang ada  dibagian luar dari awan akan berputar lebih 
lambat dibandingkan dengan yang berada di bagian dalam sehingga akibatnya benang-benang itu 
akan cenderung   melilit dan merentang memicu  peningkatan  momentum pada bagian luar, yang   akan 
membentuk planet  dan akan mengurangi bagian tengahnya  lalu   membentuk matahari . 

abad ke 20 tiba tiba  muncul  teori  radioaktip untuk mengetahui  usia  nisbi dari berbagai batuan di Bumi. Pada tahun 1905, Ernest Rutherford berteori  sifat radioaktip dari batuan dipakai  untuk menentukan usia  nisbi dari  Bumi. , B.B. Boltwood memakai  penguraian unsur radioaktip yang  ada  dalam mineral Uranium untuk memperoleh  usia  nisbi dari beberapa mineral. Maka  muncul  geochronology  , yaitu ilmu  memperoleh  usia  secara  radiometrik pada  bentuk-bentuk geologi. Dengan  memakai  cara itu  maka dapat diketahui bahwa batuan tertua di Bumi ini berusia  3 
bilyun (milyar) tahun.  maka  diperkirakan usia  Bumi ini berkisar antara 4.5  hingga 5 milyar tahun.  

Susunan interior bumi  diketahui berdasar   sifat sifat fisika bumi (geofisika).  bumi memiliki  sifat  fisik seperti contohnya  gaya tarik (gravitasi), kemagnetan, kelistrikan, merambatkan gelombang (seismik), dan sifat fisika lainnya. Melalui sifat fisika bumi inilah para akhli geofisika mempelajari susunan bumi, yaitu contohnya  dengan  metoda pengukuran gravitasi bumi (gaya tarik bumi), sifat kemagnetan bumi, sifat penghantarkan  arus listrik, dan sifat menghantarkan gelombang seismik. Metoda seismik yaitu  salah satu metoda  dalam ilmu geofisika yang mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar di dalam bumi.  Pada dasarnya gelombang seismik dapat diurai menjadi gelombang Primer (P) atau gelombang 
Longitudinal dan gelombang Sekunder (S) atau gelombang Transversal. Sifat rambat kedua jenis 
gelombang ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari material yang dilaluinya. Gelombang P dapat 
menjalar pada material berwujud  padat maupun cair, sedang  gelombang S tidak dapat menjalar  pada materi yang berwujud  cair. perbedaan  sifat rambat kedua jenis gelombang inilah yang dipakai  untuk mengetahui jenis material dari interior bumi. 

# 2.3  rambatan gelombang P dan S didalam interior bumi yang berasal  dari suatu sumber gempa. Sifat dari rambat gelombang gempa (seismik) di dalam bumi 
diperlihatkan oleh gelombang S (warna merah) yang tidak merambat pada Inti Bumi bagian luar 
sedang  gelombang P (warna hijau) merambat baik pada Inti Bagian Luar maupun Inti Bagian 
Dalam. berdasar  sifat rambat gelombang P dan S itu , diketahui bahwa Inti  Bumi Bagian Luar berwujud  cair, sedang  Int Bumi Bagian Dalam bersifat padat. 

# 2.4  kecepatan rambat gelombang P dan S kearah interior bumi, bahwa gelombang S tidak menjalar pada bagian Inti Bumi bagian luar yang berwujud  cair (liquid), sedang  gelombag P tetap menjalar pada bagian luar Inti Bumi yang berwujud  cair, namun terjadi perubahan kecepatan rambat gelombang P dari bagian Mantel Bumi ke arah Inti Bumi bagian luar menjadi
lambat. bahwa antara Kulit Bumi dengan Mantel Luar dibatasi  oleh  material semi-plastis  sebagai tempat yang mana   kerakbumi (lempeng  bumi) bersifat mobil dan setiap lempeng saling bergerak. 

# 2.3. Rambatan gelombang Primer (P) dan 
Sekunder (S) pada interior bumi. Gelompang P 
(garis hijau) merambat pada semua bagian dari 
lapisan material bumi sedang  gelombang S 
(garis merah) hanya merambat pada bagian mantel 
dari interior bumi. 
 
Sifat rambat gelombang P dan S pada  interior bumi.  gelombang P dapat merambat  pada interior bumi baik yang berwujud  padat maupun  berwujud  cair, sedang  gelombang S tidak merambat pada Inti Bumi bagian luar yang berwujud  cair. 
Bagian-bagian utama dari Bumi yang terlihat  


# 2.5, yaitu : (1) Inti, yang terdiri dari dua  bagian. Inti bagian dalam yang bersifat padat, terdiri  dari unsur 
besi, dengan jari-jari 1216 Km., Inti bagian luar, berwujud  lelehan (cair), dengan unsur–unsur metal  memiliki  ketebalan 2270 Km; lalu  (2) Mantel Bumi setebal 2885 Km; terdiri dari batuan padat, dan  (3) Kerak Bumi, yang  ringan  merupakan   kulit luar   dari Bumi, dengan ketebalan  antara 5 hingga 40 Km. Susunan Interior Bumi : Inti Bumi Bagian Dalam (Inner Core); Inti 
Bumi Bagian Luar (Outer Core); Mantel; dan Kerak Bumi 
(Lithosphere)


Litosfir atau bagian yang padat dari Bumi, berada dibawah Atmosfir dan Samudra. 

bahwa Bumi ini lahir pada saat yang bersamaan dengan lahirnya matahari  dan  planet  lainnya, berasal dari awan yang berputar  yang terdiri dari material  berukuran  debu, dan terjadi pada kurang lebih 5 hingga 6 milyar tahun yang lalu. material  itu   lalu  saling mengikat diri, menyatu dan membentuk Litosfir. Beberapa saat sesudah  Bumi kita ini terbentuk, terjadilah proses pembentukan lelehan yang menempati bagian intinya. Lelehan  itu  lalu  mengalami proses pemisahan, yang mana  unsur yang berat yang terutama  terdiri dari besi dan nikel akan mengendap, sedang  yang ringan akan mengapung diatasnya. Sebagai akibat dari proses pemisahan itu , maka Bumi ini menjadi tidak bersifat homogen,  namun  terdiri dari beberapa lapisan konsentris yang memiliki  sifat  fisik yang berbeda. 
ada suatu zona terletak didalam mantel-Bumi yang 
berada antara kedalaman 100 dan 350 Km, bahkan dapat berlanjut hingga 700 Km., dari permukaan Bumi. Zona ini memiliki  sifat fisik yang khas, yaitu dapat berubah menjadi bersifat  lentur dan mudah mengalir. zona ini dinamakan   Astenosfir  yang lemah, panas dan dalam kondisi tertentu dapat bersifat secara berangsur sebagai aliran. Diatas zona ini, ada  lapisan Bumi yang padat dinamakan    Litosfir   (atau selaput batuan) yang 
mencakup bagian atas dari Mantel-Bumi dan  seluruh lapisan Kerak-Bumi 

# 2.6 Bagian Kerak Bumi (Selaput Batuan  Litosfir) 

litosfir terdiri dari beberapa   lempeng   atau   pelat   (karena luasnya yang lebih besar dari ketebalannya), yang bersifat tegar dan dapat bergerak dengan bebas diatas  Astenosfir yang bersifat lentur, dan dalam kondisi  tertentu dapat berubah secara berangsur 
menjadi mudah mengalir. 

 teori pemisahan benua  tahun 1929 yang pada saat itu dianggap sangat tidak masuk akal  karena bertentangan dengan fakta  yang  ada  dengan banyak bukti   pada waktu itu, bahwa saat itu  benua dan samudra merupakan bagian dari bumi yang  permanen tidak bergerak , maka teori itu  tidak dipelajari  para ilmuwan Kebumian.  Susunan dan komposisi litosfir (Kerak Benua dan Kerak Samudra) dapat diketahui dengan cara menganalisa batuan-batuan yang  tersingkap di permukaan bumi yang terjadi saat pertama kali  bumi  mulai terbentuk dari cair kemudian memadat  , dari hasil pemboran inti, maupun  aktivitas gunungapi. berdasar  analisa kimia dari contoh  batuan yang diambil di berbagai tempat di bumi, unsur kimia yang paling dominan sebagai penyusun litosfir yaitu  : udara dan air,  yang  kita kenali sebagai atmosfera dan hidrosfera. Lapisan-lapisan udara dan air ini  kita  jelaskan  sebagai selaput yang saling menutup, namun  pada batas-batas tertentu mereka ini saling bercampur. Masing-masing selaput terdiri dari bahanbahan yang khas dan didalam bahan itu sendiri juga berlangsung proses  tertentu. 
 lapisan udara ini   tidak memiliki  peranan  pada  
 geologi.   fungsi  Atmosfera yaitu : 
-Atmosfera  berfungsi sebagai pelindung dari permukaan bumi pada  pancaran sinar ultraviolet yang tiba di atas permukaan bumi  yang berlebihan.
- media perantara untuk memindahkan air dari lautan melalui proses penguapan ke daratan yang lalu  jatuh 
kembali sebagai hujan dan salju; - salah satu gaya proses pelapukan,  - sebagai pengatur  kehidupan dan suhu di atas permukaan bumi.   udara,   78%,nya  terdiri dari unsur nitrogen dan hampir 21% nya yaitu  Oxigen. Sedang sisanya yaitu  Argon (< dari 1%), CO2 hanya 0,33% saja.  gas-gas  Hidrogen dan Helium jumlahnya tidak berarti. Nitrogen  tidak mudah untuk bersenyawa dengan unsur lain, namun  ada proses  yang mana  gas-gas ini dapat bergabung menjadi senyawa nitrogen yang lalu  menjadi sangat penting artinya untuk proses  organik dalam lingkungan kehidupan biosfera. Sebaliknya  oxigen yaitu  unsur yang  aktip  bersenyawa  menyatu dengan unsur lainnya didalam suatu proses bernama oxidasi, udara  mengandung beberapa  uap-air, debu berasal dari letusan gunung-berapi dan partikel-partikel lainnya yang berasal dari kosmos. Gas-gas dan  uap-air didalam udara ini akan terlibat dalam persenyawaan kimiawi dengan material  yang 
membentuk permukaan Bumi dan air laut. 99% dari atmosfera berada di area  hingga ketinggian 29 Km. Sisanya tersebar merata sampai di ketinggian 10.000 Km. Bagian atmosfera dari ketinggian 0 sampai 15 Km dinamakan  troposfer atau selaput udara, yang mana  didalamnya  ada  perubahan  iklim, angin, hujan dan salju (perubahan cuaca). pergerakan udara  seperti angin, ini  berfungsi sebagai gaya pengikis dan pengangkut.


# 2.7 Bagian bagian dari Atmosfir (Troposfir, Stratosfir, 
Mesosfir, Termosfir, dan Eksosfir) 

 

Menempati ruang mulai dari bagian atas atmosfir hingga menembus ke kedalaman 10 Km dibawah 
permukaan Bumi, yang terdiri dari samudra, gletser, sungai dan danau, uap air dalam atmosfir dan air-tanah. Termasuk kedalam selaput ini yaitu  semua bentuk air yang berada diatas dan didekat permukaan bumi, 98 % air di bumi berada di laut dan samudra. namun  kadang menguap kemudian  masuk kedalam atmosfera dan  lalu  dijatuhkan kembali ke Bumi sebagai hujan dan salju. suatu warna biru yang ditimbulkan oleh hadirnya lautan. walau  planet  mars, venus dan  bumi diselimuti oleh awan, namun  ternyata hanya planet  bumi saja yang mendapat 
julukan   the blue planets  . Daratan, ternyata hanya menempati luas sekitar 20% saja dari seluruh 
permukaan bumi ini. Sisanya yaitu  laut dan air. Bumi ini bahkan diduga jumlah luas daratan yang  ada itu lebih kecil lagi dari yang diperkirakan. Kedalaman rata-rata laut  yaitu  hampir 4 Km. Angka ini  tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan panjangnya jari-jari Bumi yang berkisar  6400 Km.  laut tetap merupakan tempat penampungan air terbesar di Bumi ini, air ini berkembang menjadi suatu ilmu yang merupakan cabang  dari Ilmu Geologi, yaitu   Geohidrologi . Daur hidrologi yaitu  merupakan salah satu perwujudan dari hasil perkembangan ilmu itu ,
 Sifat gejolak  dari bawah kerak bumi diketahui dengan ada  gempabumi, aktifitas gunungapi dan pembentukan pegunungan (orogenesa). berdasar  ilmu , teori yang menjelaskan mengenai bumi yang bergejolak  dikenal 
dengan Tektonik Lempeng,teori tektonik lempeng  muncul saat   hipotesa Pengapungan Benua pertama kalinya oleh Alfred Wegener (1915) dalam bukunya   The Origins of Oceans and Continents   bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu  sebagai super-kontinen yang  bernama Pangaea. terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang  lalu  terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang lalu  bermigrasi 
ke posisi seperti saat ini. Bukti bukti tentang ada  super-kontinen Pangaea pada 200 juta tahun yang lalu didukung :

-ada  kecocokan bentuk formasi garis pantai yang ada di benua Amerika Selatan bagian timur dengan garis  pantai benua Afrika bagian barat, yang mana  kedua garis pantai ini dianggap  cocok  dan secara kebetulan dapat dihimpitkan  satu dengan lainnya ,

# 2.8  Wegener beranggapan  bahwa benua  itu  diatas pada awalnya yaitu  satu atas dasar kesamaan garis pantai. Atas dasar inilah lalu  Wegener mencoba untuk mencocokan semua benua  yang ada di muka bumi. 



-Diketemukannya fosil-fosil  binatang dan tumbuhan yang belum diketahui usia pasti yang  dibandingkan usia pasti  terjadinya perpindahan benua ,fosil ini diperkirakan    tersebar luas merata disemua benua,  sehingga diperkirakan saat  binatang purba  masih hidup ,masih terjadi pergerakan perpindahan benua  

# 2. 9 :

Persebaran fosil Cynognathus diketemukan hanya di benua Amerika Selatan dan benua Afrika; fosil Lystrosaurus  ada   di benua-benua  Afrika, India, dan Antartika; fosil Mesosaurus di benua  Amerika  Selatan dan Afrika,  fosil Glossopteris   di benua   Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia. 

a) Fosil Cynognathus,  reptil yang hidup  dimulai sekitar 240 juta tahun yang lalu dan  ada  di benua Amerika Selatan dan benua Afrika. 

b) Fosil Mesosaurus,  reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai yang hidup dimulai sekitar 260 juta tahun yang lalu,  ada  di benua Amerika Selatan dan benua Afrika. 

c) Fosil Lystrosaurus,  reptil yang hidup di daratan dimulai sekitar 240 juta tahun yang lalu,  ada  di benua  Afrika, India, dan Antartika. 

d) Fosil Clossopteris,  tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu,  ada   di benua  Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika.





-Jalur pegunungan Appalachian yang berada di bagian timur benua Amerika Utara dengan sebaran berarah timurlaut dan secara tiba-tiba menghilang di pantai Newfoundlands. Pegunungan yang usia nya sama dengan pegunungan Appalachian secara kebetulan saja juga bisa   ada   di British Isles dan Scandinavia. Kedua pegunungan  lahir muncul dalam waktu bersamaan sehingga  memiliki  usia yang sama  itu  jika  diperkirakan terletak  pada lokasi sebelum terjadinya  pemisahan, maka kedua pegunungan ini akan membentuk suatu satu kesatuan  jalur pegunungan ,  data data  perpindahan benus itu semua  belum cukup untuk membuktikan  hipotesa pengapungan benua  Dengan kata lain, jika suatu benua sudah  mengalami pemisahan satu dan lainnya, maka wajib  diperlukan bukti-bukti nyata bahwa struktur  geologi dan jenis batuan yang sama persis unsurnya. walau  bukti-bukti  hanya dari penampilan  geologinya  yang cocok antara benua  yang dipisahkan oleh lautan,  belum cukup untuk membuktikan bahwa daratan benua itu  sudah  mengalami pengapungan. 

mengenai ilklim purba, yang mana  pada 250 juta tahun 
yang lalu diketahui bahwa belahan bumi bagian selatan pada zaman itu terjadi iklim dingin,  ditutupi oleh lapisan es yang sangat tebal, seperti benua  Antartika, Australia, Amerika Selatan, Afrika, dan India ,

# 2.10.area  yang terkena  glasiasi di daratan Afrika ternyata menerus hingga ke area  ekuator. namun  anggapan  ini lalu  ditolak  karena selama perioda glasiasi di belahan bumi bagian selatan, di belahan bumi bagian utara beriklim tropis yang ditandai dengan 
adanya  hutan rawa tropis yang sangat luas  merupakan material asal dari endapan batubara yang  ada   di Amerika bagian timur, Eropa dan Asia.  bahwa daratan yang mengalami glasiasi berasal dari satu daratan  super-kontinen Pangaea yang terletak jauh di bagian selatan dari posisi saat ini. 


#  2.10 Sebaran lapisan es di belahan bumi bagian selatan pada 250 – 300 juta  tahun yang lalu dan  sebaran fosil Lystrosaurus  ada   di benuabenua Afrika, India, dan Antartika; fosil Glossopteris  ada   di benua  benua Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia. 

 

 hipotesa Pengapungan Benua  Wegener, periode 1930 hingga awal tahun 1950-an, dengan   bukti-bukti yang mendukung nya terlalu sedikit ,sekarang  penelitian  
penentuan Intensitas dan Arah medan magnet bumi. Setiap pemakai  kompas tahu bahwa medan magnet bumi memiliki  kutub, yaitu kutub utara dan kutub  selatan yang arahnya hampir berimpit dengan arah kutub geografis bumi. Medan magnet bumi  juga memiliki  kesamaan dengan yang dihasilkan oleh  batang magnet, yaitu menghasilkan garis-garis imaginer yang berasal dari gaya magnet bumi yang bergerak melalui  bumi dan menerus dari satu kutub ke kutub lainnya. Jarum kompas  sebagai  magnet kecil yang bebas bergerak di dalam medan magnet bumi dan  ditarik ke arah  kutub-kutub magnet bumi. untuk mengetahui medan magnet jaman purba yaitu  dengan cara  menganalisa  batuan yang mengandung mineral  yang mengandung banyak  unsur besinya  dinamakan  fosil kompas. Mineral yang kaya  unsur besi, seperti magnetite  banyak ada  dalam aliran lava yang berkomposisi basaltis. Saat suatu lava yang 
berkomposisi basaltis mendingin (menghablur) dibawah temperatur Curie (± 5800 C), maka  butiran  yang kaya  unsur besi akan mengalami magnetisasi dengan arah medan magnet yang ada pada jaman  itu. Sekali batuan itu  mendingin  maka arah kemagnetan 
(magnetisasi) yang dimilikinya akan tertinggal di dalam batuan itu . Arah kemagnetan ini  akan bertindak sebagai suatu kompas ke arah kutub magnet yang ada. Jika batuan itu  berpindah dari tempat asalnya, maka kemagnetan batuan itu  akan tetap pada arah  aslinya. Batuan batuan yang terbentuk jutaan tahun yang lalu akan merekam arah kutub magnet pada saat dan tempat yang mana  batuan itu  terbentuk, dan hal ini dikenal sebagai  Paleomagnetisme,Penelitian mengenai arah kemagnetan purba pada aliran lava yang diambil di Eropa dan Asia pada tahun 1950-an memperlihatkan  bahwa arah kemagnetan untuk batuan batuan yang berusia   muda cocok dengan arah medan magnet bumi saat ini, namun  arah kemagnetan pada aliran lava yang lebih tua ternyata memperlihatkan  arah kemagnetan yang bervariasi dengan perbedaan yang  besar. 
berdasar  hasil ploting dari posisi yang terlihat sebagai kutub magnet utara untuk benua Eurasia meng-indikasikan bahwa selama 500 juta tahun yang lalu, lokasi  dari kutub utara magnet bumi  berangsur berpindah pindah.  ini  bukti kuat bahwa kutub magnet bumi sudah  mengalami berpindahan . Perpindahan arah kutub magnet ini dinamakan   Pole Magnetic Wandering   yaitu arah kutub magnet yang berpindah pindah. Sebaliknya jika  arah kutub magnet  tetap pada posisi seperti saat ini maka  berdasar bukti batuan kaya unsur besi tadi  yang mengalami perpindahan  adalah benua nya, bahwa posisi rata-rata dari kutub kutub 
magnet erat kaitannya dengan posisi kutub geografis bumi,namun  jika posisi kutub magnet  magnet  bumi sejak penciptaan  tetap pada posisinya, tidak pernah bergeser  sedikitpun  maka yang diperkirakan telah terjadi  Pengapungan Benua. Beberapa tahun lalu , 
yang artinya muncul dampak akibat  terlalu kuatnya  pengaruh dari magnet yang dimiliki  bebatuan pada    kerak bumi bertentangan dan bertolakbelakang dengan pengaruh kemagnetan dibawah kerak bumi, semakin banyak bebatuan  dikerak bumi saja  yang mengandung unsur besi maka akan semakin kuat pengaruhnya dalam menolak gaya tarik magnet dibawah kerak bumi,
suatu kurva  dari kenampakan kutub-kutub magnet yang berpindah pindah tampak pada benua 
Amerika Utara. jika  diperbandingkan hasil dari kedua jalur perpindahan kutub magnet bumi,  baik yang ada di Amerika Utara dan Eurasia memperlihatkan kesamaan dan kemiripan dari jalur perpindahan kutub kutub magnet bumi itu  yang terpisah dengan sudut 30°


# 2.11 Dua kurva Perpindahan Arah Kutub Utara Magnet Bumi hasil analisa batuan lava yang  berasal dari dua benua, yaitu benua Amerika Utara dan benua Eropa. 
 ada  2  perbedaan dari kurva perpindahan kutub kutub magnet itu . Apakah mungkin ada 2 kutub magnet, dengan menganggap bahwa kutub memiliki  posisi yang tetap, sedangkan  benua-benua mengalami perpindahan  apakah perpindahan benua muncul  akibat digerak gerakan  oleh kekuatan 2 kekuatan medan magnet bumi yang berasal dari kerak bumi disatu sisi melawan  kekuatan medan magnet bumi yang berasal dari  bawah kerak bumi disisi lain   yang berbeda saling bertolakbelakang ,Data paleomagnetisme dari batuan batuan yang berusia  200 juta tahun di Amerika Utara dan  Eurasia memperlihatkan  ada  2 kutub magnet utara yang terletak pada jarak beberapa ribu  kilometer dari kutub geografi saat ini. Dengan cara mengembalikan ke posisi semula melalui Pengapungan Benua, maka benua-benua itu  akan menyatu sebagai bagian dari superkontinen Pangaea pada 200 juta tahun yang lalu.
perlu dipelajari kekuatan apa yang memicu perpindahan benua selain akibat faktor 2 kekuatan medan magnet bumi yang saling tolak menolak,atau berganti ganti arah medan magnetnya,

#  2.12 Kurva dari perpindahan kutub utara magnet bumi berdasar  hasil analisa arah kemagnetan 
purba yang terekam dalam batuan lava yang berasal dari hasil analisa batuan-batuan di benua Eropa dan Asia dan  batuan-batuan yang berasal dari benua Amerika Utara. Kedua kurva perpindahan kutub utara magnet bumi membentuk sudut 30° dan jika  dianggap 
arah kutub utara bumi tetap ditempatnya, maka dengan cara mennyatukan ke dua kurva  itu  dianggap  ada  perpindahan benua-benua seperti posisi  saat ini. 


# 2.6.2  Pemekaran Lantai Samudra,
 

Hipotesa pemekaran lantai samudra  pertama kalinya oleh Harry Hess (1960)  yang berjudul   Essay in geopoetry describing evidence for sea-floor  spreading  .   pemekaran lantai samudra yang terjadi di pematang tengah samudra , Guyots, dan  usia  kerak  samudra yang lebih muda dari 180 juta tahun. bahwa bagian kulit bumi yang ada didasar samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah  Samudra mengalami pemekaran yang diakibatkan oleh gaya tarikan  arus konveksi yang berada di bagian mantel bumi (astenosfir). Akibat dari 
pemekaran yang terjadi disepanjang sumbu Pematang Tengah Samudra, maka magma yang berasal dari astenosfir lalu  naik dan membeku.  Pergerakan lantai samudra (litosfir) ke arah kiri dan kanan di sepanjang sumbu pemekaran  Pematang Tengah Samudra  dipicu  oleh arus konveksi yang berasal dari lapisan mantel bumi (astenosfir). Arus konveksi  menggerak gerakan  kerak lempeng  samudra menjadi  ban berjalan.



# 2.13 pemekaran lantai samudra oleh arus konveksi yang ada di lapisan astenosfir. membentuk material baru  di Pematang Tengah Samudra  dan penyusupan lantai samudra kedalam interior bumi (astenosfir) pada zona subduksi. berdasar data  hasil pengukuran 
kemagnetan purba (paleomagnetism) dan penentuan usia  batuan , 

Kemagnetan purba yaitu  polaritas arah magnet bumi yang terekam oleh mineral yang ada dalam 
batuan saat batuan itu  membeku ,


# 2.14 Perekaman arah magnet pada batuan lava 
saat  pembentukan lava dengan selang waktu 400.000 tahun 


 bahwa mineral  yang menyusun batuan, seperti mineral magnetit  akan merekam arah magnet-bumi saat mineral itu  terbentuk, yaitu pada temperatur lebih 
kurang 5800 Celcius (temperatur Currie). Hasil riset  kemagnetan purba dicontoh  batuan yang diambil di bagian Pematang Tengah Samudra hingga ke bagian tepi benua memperlihatkan  terjadinya polaritas arah magnet bumi yang berubah rubah ,dalam selang waktu setiap 400.000 tahun sekali

 # 2.15 dan # 2.16 

Polaritas arah magnet bumi yang terekam pada batuan punggung tengah samudra  dipakai untuk merekontruksi posisi dan proses pemisahan antara benua Amerika dan Afrika yang semula  berimpit dan data ini didukung oleh hasil penentuan usia  batuan yang memperlihatkan  usia  yang  semakin muda ke arah pematang tengah samudra.  bahwa  ada hal aneh tapi nyata teraibaikan  ternyata setelah dihitung  volume bumi tetap dan tidak semakin besar  walau  dikatakan  bertambah luasnya lantai samudra dan  ini berarti bahwa  ada  bagian lain dari  kulit bumi  kerak samudra yang  masuk tenggelam  kembali ke dalam perut bumi,


# 2.15  Pematang Tengah Samudra yang berada di Samudra Atlantik

# 2.16 Proses pembentukan material baru dan periode polaritas  arah magnet bumi yang terekam pada batuan dasar  lantai samudra sejak 3.6 milyar tahun lalu (atas) hingga  saat ini (bawah) 


 

Teori tektonik lempeng yaitu   sifat kerak permukaan   bumi yang  selalu bergeser berpindah pindah  yang dipicu  oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi yang bergejolak .  pada dasarnya kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil.  lempeng-lempeng itu  terlihat pada 

# 2.18 sebagai berikut: 

1.Lempeng Pasific (Pasific plate), 

2. Lempeng Euroasia (Eurasian plate), 

3.. Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate), 

4. Lempeng Afrika (African plate), 

5. Lempeng Amerika Utara (North American plate), 

6. Lempeng Amerika Selatan (South American plate), 

7. Lempeng Antartika (Antartic plate)



dan  beberapa lempeng kecil seperti : 

1. Lempeng Nasca (Nasca plate), 

2. Lempeng Arab (Arabian plate), dan 

3.Lempeng Karibia (Caribian plate). 

4. Lempeng Philippines (Phillippines plate) 

5. Lempeng Scotia (Scotia plate) 

6. Lempeng Cocos (Cocos plate)



#  2.17 Lempeng-lempeng utama litosfir 

Batas-batas dari ke 13 lempeng itu  diatas dapat dibedakan berdasar  interaksi antara .lempengnya sebagai berikut 

# 2.18:

(1). Batas Konvergen: Batas konvergen yaitu  batas antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas lempeng konvergen  berwujud  batas Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction). 
Batas subduksi yaitu  batas lempeng  berwujud  tumbukan lempeng yang mana   salah satu  lempeng menyusup  tenggelam ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan 


# 2.19 Bawah . Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi yaitu   Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng  samudra Hindia–Australia di sebelah selatan Sumatra-Jawa-NTB dan NTT. Batas kedua 
lempeng ini berwujud  suatu zona subduksi yang ada  di laut yang berbentuk palung ,yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh lainnya  yaitu  kepulauan Philipina, sebagai hasil subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan  lempeng samudra Pasifik. Obduksi (Obduction) yaitu  batas lempeng  hasil tumbukan lempeng 
benua dengan benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan (# 2.19 Atas). Contoh batas lempeng tipe obduksi yaitu  pegunungan Himalaya yang merupakan hasil  tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia.
# 2.18 Batas-batas lempeng : Konvergen (atas), Divergen (tengah)  dan Transforms (bawah). 

# 2.19 Jenis Batas Konvergen: Obduksi (atas) dan 
Subduksi (bawah) 

(2). Batas Divergen: Batas divergen yaitu  batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini dipicu  karena ada  gaya tarik yang 
memicu  naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berwujud  lava yang   berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh jenis divergen yaitu  Punggung Tengah Samudra 
yang ada  di dasar samudra Atlantik, dan rifting yang 
 antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut merah. 
(3). Batas Transform: Batas transform yaitu  batas antar lempeng yang saling berpapasan dan  saling bergeser satu dan lainnya menghasilkan  sesar mendatar jenis Strike Slip Fault.  Contoh batas lempeng jenis transforms yaitu  patahan San Andreas di Amerika Serikat yang  merupakan pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara.
berdasar  teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak  satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng  itu  juga secara tidak langsung dipengaruhi  rotasi bumi pada sumbunya. kecepatan rotasi yang terjadi bola  bumi akan  semakin cepat ke arah ekuator. 


#2.20  prinsip-prinsip pergerakan lempeng bumi,  pada bagian kutub masuk kedalam lingkaran besar  sedang  ke arah ekuator masuk kedalam lingkaran kecil. Interaksi antar lempeng dapat saling mendekat saling menjauh dan saling berpapasan 



Tatanan tektonik yang ada disuatu area   dipengaruhi oleh posisi tektonik yang bekerja di  area  itu . interaksi antar lempeng  yang terjadi pada batas-batas lempeng konvergen, divergen dan transform akan menghasilkan 
tatanan tektonik tertentu .


# 2.21 Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Divergen, Batas Lempeng  Konvergen, dan Batas Lempeng Transform Tatanan tektonik yang terjadi pada batas lempeng konvergen, yang mana  lempeng samudra dan 
lempeng samudra saling bertemu  menghasilkan suatu rangkaian busur gunungapi yang arahnya sejajar  simetri dengan arah palung . Cekungan Busur Belakang  berkembang dibagian belakang busur gunungapi 


# 2.22  Contoh model ini yaitu  rangkaian gunungapi di kepulauan Philipina yang merupakan hasil tumbukan 
lempeng laut Philipina dengan lempeng samudra Pasifik. Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Konvergen  lempeng samudra dan  lempeng samudra,
Pada batas lempeng konvergen, yang mana  terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng 
benua

 # 2.23 maka tatanan tektoniknya dicirikan oleh Palung Prisma Akresi ,Cekungan Busur Muka  Busur Kepulauan Gunungapi  dan Cekungan Busur Belakang 
 Komponen komponen pada Zona Subduksi (lempeng samudra dan  lempeng benua) : Palung   Struktur Tinggian  atau  Prisma Akresi  Cekungan Busur Muka  Jalur Busur  Gunungapi  dan Cekungan Busur Belakang 
Contoh  dari batas lempeng konvergen, yang mana  terjadi tumbukan antara lempeng samudra  dan lempeng benua yaitu  jalur pulau-pulau: Sumatra, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, kepulauan Banda. 

# 2.24  batas konvergensi antara lempeng India-Australia dan lempeng benua Eurasia (pulau Sumatra). Kedua lempeng dibatasi oleh suatu lajur  Palung Laut 
Subduksi   merupakan hasil subduksi antara kedua lempeng itu   diatas, 

  # 2.25  tatanan tektonik pulau Sumatra yang tersusun dari  Prisma Akrasi atau Accretionary Wedge (Pulau Siemelue, P.Nias, P. Telo, P.Engganau, P. Batu, P. 
Mentawai); Cekungan Busur Luar  atau  Muka ( ); Busur Gunungapi  dan Cekungan Busur Belakang  

 #  2.24 Batas Lempeng Konvergen (Lempeng Benua India-Australia dan  Lempeng Benua Eurasia diwakili oleh pulau Sumatra) 

 #  2.25 Tatanan Tektonik Pulau Sumatra: Palung Sunda ( ), Jalur Prisma Akresi (P.Simelue, P. Nias, P. Nias, P. Enggano), Cekungan Busur Muka ( ), Jalur Gunungapi  dan Cekungan Busur Belakang   Batas lempeng konvergen yang berwujud  batas suture dapat kita lihat antara pertemuan lempeng  benua India dengan lempeng benua Eurasia. Kedua lempeng itu  dibatasi oleh suatu jalur  pegunungan Himalaya. Pada  


#  2.26 ditandai oleh garis warna biru.

 #  2.26 Zona Suture sebagai batas lempeng konvergen (Lempeng Benua India dan Lempeng Benua Eurasia) 
Tatanan tektonik pada batas lempeng Divergen, yang mana  lempeng benua mengalami pemekaran
  dengan terbentuknya laut baru dapat kita lihat terutama di Pematang Tengah Samudra (Pemisahan Benua Amerika dan Afrika), Laut Merah (Benua Afrika dan Semenanjung Sinai  atau  Jazirah Arab) dan  Rifting yang terjadi di Afrika Timur Bagian Utara 




 #  2.27 Pembentukan rift di benua Afrika Timur Bagian Utara 



permukaan bumi  digerak gerakan  oleh energi yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen) yang mengubah ubah  struktur kulit bumi melalui proses deformasi, yaitu .melalui gempabumi, volkanisme, orogenesa, dan epirogenesa. Bentuk-bentuk bentang alam yang nampak mencuat tinggi secara tiba tiba dari dataran rendah  hasil dari proses orogenesa. Kata orogenesa  berasal dari  bahasa latin, yaitu Oros = Pegunungan dan Gennao = menghasilkan. orogenesa 
berarti pembentukan pegunungan. bahwa deformasi kerakbumi (batuan)  dan pembentukan pegunungan  terjadi pada area  area  yang berada pada batas 
interaksi lempeng.  Gilbert (1890) mengatakan bahwa  orogenesa yaitu  pergeseran pergeseran yang muncul  dalam kerak  bumi yang menghasilkan rangkaian pegunungan. contoh , pegunungan   Rocky Mountain   
dan pegunungan   Cordillera   di Amerika Utara, sebagai hasil interaksi konvergen antara lempeng  Pasifik dan Lempeng Amerika Utara, dan pegunungan   Andes   di Amerika Selatan sebagai hasil  interaksi antara lempeng Pasifik (Nazca) dengan lempeng Amerika Selatan .


 #  2.28 Pembentukan pegunungan di Amerika Utara dan Amerika Selatan   hasil konvergensi lempeng

 #  2.29 Pegunungan Rocky Mountains  hasil konvergensi lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara sedang  pegunungan Andes merupakan hasil konvergensi  lempeng Pasifik (Nazca) dengan lempeng Amerika Selatan. ada  rangkaian pegunungan yang mengelilingi  laut Pasifik dinamakan  sirkum Pasifik dan yang tersebar disepanjang Mediterania. 


  #  2.34  sebaran jalur orogen di dunia (warna coklat). 

 #  2.30 Jalur Orogen di Dunia (warna coklat) : Sirkum Pasifik (Peg. Andes-Peg. Cordillera AlaskaSemenanjung-Kamsatka-Korea-Jepang-Filipina-Tasmania) dan Rangkaian Pegunungan 
Mediterania (Peg. Appalachian - Peg. Caledonia - Peg. Alpen - Peg. Himalaya - Kep. Busur  Gunungapi Indonesia-Laut Banda). 

Sifat sifat  dari  jalur orogen yaitu : 
pengaruh dari berbagai proses yang berbeda-beda, termasuk intrusi dan gejala pelengseran gaya berat, yang bekerja pada suatu bahan yang berlainan sifat dan  kedalamannya ,proses deformasi yang berlangsung berkali kali  Terdiri dari lapisan sedimen tebal yang terlipat dengan arah sumbu lipatan yang  berbeda beda

 

 #  2.31 Sumbu perlipatan yang berbeda beda dan ketidak selarasan.

 #  2.32 Pelengseran gaya berat, perlipatan dan pensesaran

orogenesa yaitu  perubahan yang terjadi secara episodik pada pola batuan. ada  suatu faktor waktu kejadian atau peristiwa, disamping juga  berlangsungnya suatu proses. ,pembentukan pegunungan  sebagai pembentukan bentuk tinggian tentang alam di permukaan bumi, sedang   peran proses pembentukan pegunungan oleh gejala perlipatan, patahan dan  pensesaran yang memicu  terbentuknya punggungan punggungan yang sempit yang 
terangkat. Setiap gejala orogenesa akan ditandai oleh suatu proses perlipatan atau pengangkatan yang 
menghasilkan gejala ketidak-selarasan bersudut. Sifat  suatu jalur orogen ditandai oleh poros lipatan yang berbeda beda dan ketidak selarasan. Orogen yang sudah  diketahui lokasi dan waktu  terjadinya,  akan diberi nama. Ada beberapa cara untuk menentukan usia 
atau waktu berlangsungnya suatu orogen, antara lain : 

Dengan cara menentukan usia  gejala 
ketidak selarasan; (b). usia  Radiometrik; (c). usia  Batuan Metamorfis; dan (d). Endapan-endapan 
produk orogen ,Zona yang mana  sudah  berlangsung terjadinya gejala orogenesa yaitu  suatu area  yang sebelumnya  merupakan  cekungan panjang, sempit yang memiliki  endapan sedimen yang tebal. 
Geosinklin yaitu  suatu struktur lekukan yang sangat sangat panjang yang mana  di dalamnya  diendapkan sedimen yang sangat tebal.

 #  2. 33  pembentukan pegunungan yang dipicu  oleh konsep  tegasan. 



 vulkanisme berasal dari kata latin vulkanismus nama dari sebuah pulau yang legendaris di  Yunani. 
Vulkanisme yaitu  lubang diatas muka Bumi yang mana    dikeluarkan bebatuan  pijar atau gas yang berasal dari bagian dalam bumi ke  permukaan, 

 #  2.34 Kerucut gunungapi yang disusun oleh perselingan  pyroclastic dan aliran lava 
 beberapa  material  yang dikeluarkan melalui lubang, sebagai  pipa kepundan, terdiri dari pecahan-pecahan batuan yang tua yang sudah  ada sebelumnya yang  membentuk tubuh gunung-berapi, maupun bebatuan yang baru samasekali yang bersumber dari 
magma di bagian yang dalam dari litosfir yang kemudian  disemburkan oleh gas yang terbebas. 
Magma itu  akan dapat keluar mencapai permukaan bumi jika  geraknya cukup cepat  melalui rekahan atau patahan dalam litosfir sehingga tidak ada waktu baginya untuk mendingin dan  membeku. ada  dua sifat dari magma yang dapat memberi  potensi untuk bertindak demikian, dan itu  yaitu  pertama kadar gas yang ada didalam magma dan yang kedua yaitu  kekentalannya. Sebab sebab terjadinya vulkanisme yaitu  diawali dengan proses pembentukan magma dalam litosfir  akibat peleburan dari batuan yang sudah ada, lalu  magma naik kepermukaan melalui rekahan, patahan dan bukaan lainnya dalam litosfir menuju dan mencapai permukaan bumi .


 #  2.35 Proses terjadinya vulkanisme melalui tumbukan lempeng yang menghasilkan magma dan lalu  naik  kepermukaan bumi melalui rekahan, patahan atau  bukaan  area -area  sepanjang batas lempeng yang mana  dua lempeng litosfir saling berinteraksi  berpotensi  terjadinya gejala vulkanisma. Gejala vulkanisma juga dapat terjadi diarea yang mana  astenosfir melalui pola rekahan dalam litosfir naik dengan  cepat dan mencapai permukaan. area seperti itu dapat diamati pada batas lempeng litosfir yang saling memisah-diri seperti pada punggung tengah samudra, atau pada litosfir yang  membentuk lantai samudra.  Tidak semua gunung-berapi yang sekarang ada dimuka Bumi ini, memperlihatkan kegiatannya 
dengan cara mengeluarkan material  dari dalam Bumi. Untuk itu gunungapi digolongkan   menjadi gunung berapi aktip, hampir berhenti dan gunung-berapi yang sudah  mati. Gunung-berapi 
yang digolongkan kedalam yang hampir mati, yaitu  gunung-gunung-berapi yang tidak  memperlihatkan kegiatannya saat ini, namun  diduga bahwa gunungapi itu kemungkinan besar masih  akan aktip dimasa mendatang. Biasanya gunung-berapi ini memperlihatkan gejala kearah  bangunnya kembali, seperti ada  sumber panas dekat permukaan yang memicu  munculnya   sumber dan uap air panas,  Gunung-berapi yang sudah  mati  yaitu  gunung-berapi 
yang sudah  lama sekali tidak aktif,

 

puing puing batuan ke permukaan Bumi, dinamakan erupsi atau erupsi gunung-berapi. Erupsi dapat digolongkan  berdasar  :

1. Jenis bahan yang dikeluarkan melalui lubang kepundan, atau lokasi dari tempat keluarnya material  dari magma. berdasar  jenis bahan yang dikeluarkan, kita mengenal   erupsi efusip jika  bahan yang dikeluarkan hampir seluruhnya terdiri dari lelehan magma  yang dinamakan  lava. sedang   erupsi piroklastik, jika  bahan yang dikeluarkan  sebagian besar terdiri dari puing puing batuan, abu dan gas. 

2. Erupsi digolongkan  berdasar  lokasi atau letak dan  bentuk dari tempat  keluarnya material  magma dari dalam Bumi. Keluarnya material  itu  dapat 
melalui suatu lubang dipermukaan Bumi yang dihubungkan dengan pipa kedalam magma, atau 
suatu rekahan yang mencapai tempat berhimpunnya magma. Untuk ini dikenali ada  2 (dua) tipe erupsi, yaitu: (1). Erupsi sentral, jika  tempat keluarnya  material  itu berwujud  lubang yang yang dihubungkan dengan pipa, atau kepundan, dan berada  di bagian tengah dari tubuh gunung-berapi; (2). Erupsi rekahan, jika  material  berasal dari  magma dikeluarkan melalui rekahan dalam kerak bumi yang bentuknya memanjang. 
Rekahan seperti itu terjadi sebagai akibat dari gejala regangan pada kerak yang sedang memisah 
diri. Bahan yang dikeluarkan melalui erupsi seperti ini biasanya  berwujud  lelehan pijar dari magma 
atau lava. umumnya   bentuk erupsi sentral yang ada  pada gunung-berapi  terutama didarat berbentuk lubang yang dihubungkan dengan pipa, ada  kemungkinan juga dapat berwujud  rekahan. biasanya  lokasi erupsi berlangsung pada bagian tengah 
puncak gunung-berapi, namun  kadang-kadang juga terjadi pada bagian lereng. Dan jika  ini yang  terjadi, maka gejala itu  dinamakan   flank   atau   lateral eruption  .  Adapula erupsi gunung-berapi terjadi pada pada bagian kaki gunung-berapi, maka erupsi seperti itu  dinamakan erupsi eksentrik atau erupsi parasitik. Erupsi yang berlangsung pada bagian puncak 
dinamakan  erupsi terminal, sedang  yang terjadi pada bagian lereng dinamakan  sub-terminal.  Keduanya sebagai erupsi puncak, yang mana  yang sub-terminal merupakan pemisahan  saja dari erupsi terminal. Erupsi puncak tidak akan memicu  penurunan pada  kedudukan  dari dapur magma, sedang  erupsi eksentrik justru akan memicu  peningkatan kegiatan gas 
dibagian puncaknya. 

Bahan piroklastika yang dikeluarkan saat terjadinya erupsi gunung-berapi, kemudian  dapat  dialirkan dari pusatnya kearea  sekitar gunung-berapi dengan media gas yang keluar bersama  piroklastik, atau melalui media air meteorik. Dengan bantuan  gas : Awan panas atau   glowing avalance   atau   nu’ee ardente  . sifat  fisik  awan panas ini  dipelajari dari erupsi gunungapi Mt.Pele’e di Kepulauan Martinique yang terjadi pada bulan Mei  1902, yang sudah  menghancurkan kota pantai St.Pierre dan menewaskan hampir 300 penduduknya. Karena  awannya maka  diberi nama   awan pijar  , yang sebetulnya    teridiri dari puing puing pijar yang mengalir  dengan kecepatan tinggi melalui lembah seperti  aliran lava atau air. Awan yang terlihat sebetulnya  yaitu  hanya debu yang naik keudara dari aliran itu  , Kecepatan laju  awan panas yang menghampiri kota St.Pierre,  mencapai 150 Km per jam, Di Indonesia  gunung-berapi yang juga   menyembur semburkan  awan panas yaitu  G. Merapi di Jawa-Tengah. Letusan dari  Gunung-berapi Soufriere yang terletak berdekatan dengan Pulau St.Vincent, juga memperlihatkan  fenomena yang sama seperti di Mt.Pele’e.  letusan Gunung Merapi di P.Jawa tahun 1930.
berdasar  penelitian pada  bahan yang diendapkan oleh awan panas, ternyata sebagian besar  puing puingnya  terdiri dari batuan yang baru membeku dari magma. Hanya sedikit  sekali, kurang dari 5% yang diperkirakan berasal dari batuan yang sudah  ada dari dinding atau pipa  kepundannya.  saat terjadi erupsi, 
beberapa  gas yang berada dalam magma membebaskan diri dan mengembang menyelimuti setiap  bagian dari puing puing  padat dan sebagain lagi mungkin magma yang masih cair dan pijar, sehingga 
dapat bergerak dengan kecepatan tinggi dan dengan suhu yang tinggi .  berbeda dengan neumann van padang mengenai hasil letusan awan panas di Gunungberapi Merapi di Jawa-Tengah pada tahun 1930. Menurutnya, sebahagian besar puing puing  yang ada  didalam awan panas yaitu  berasal dari batuan tua, dan hanya sedikit sekali  yang  merupakan lava yang baru. Demikian pula yang terjadi pada letusan gunung-berapi Stromboli pada  tahun 1930, yang mana  seluruh massa awanpanas yaitu  bebatuan pijar berasal dari dinding  kepundan. Didasarkan  cara-cara  keluarnya awan panas dari kepundan, dapat  dibedakan ada  tiga tipe, yaitu : (a) Tipe Pele’e, (b) Tipe Soufriere, dan (c) Tipe Merapi 

a. Tipe Pele’e: 
lacroaix (orang yang memberi nama   nue ardente  ), melihat ada  bukti bahwa semburan  awal dari bahan dari awan panas itu arahnya horisontal yang  memberi  tekanan  pada  awan panas yang terjadi. kemudian  dari laporan  yang dibuat oleh  f.a.perret (1930) pada letusan Gunung-berapi Pe’lee yang terjadi pada tahun 1930 walau , awan panasnya lebih kecil dari letusan tahun 1902, dia mempelajari  mekanisma gerak awan panas yang dihasilkan gunung-berapi  itu , dia yakin bahwa pembentukannya diawali oleh suatu letusan yang menyembur semburkan,bahannya melalui suatu sudut yang kecil. yaitu  letusan dari lava itu sendiri yang terarah. Sumber lava yang terkumpul dibawah kubah 
secara-diam-diam akan menghimpun energi. jika  lalu  meletus, maka ia akan  menyembur melalui bagian yang lemah dibawah kubah dan mengarah horisontal menyapu  lembah, bukit, menuruni lereng dan menyebar seperti kipas. 

b. Tipe Soufriere : 
Letusan yang terjadi pada gunung-berapi Soufriere yang melanda St.Vincent sifatnya agak  berbeda dengan yang terlihat di gunung-berapi Pe’lee. Seperti  di St.Pierre, awan panas  juga keluar dari lubang kepundan dan menuju ke lembah  disekitarnya. Sebelum   letusan, pada bagian puncak gunug-berapi ini ada  kepundan yang mana  dasarnya ditutupi oleh 
danau yang dalamnya lebih dari 150 meter. Lereng gunug-berapi ini agak landai dengan ratarata sudut 15 ° , Sifat letusannya agak berbeda dengan yang terlihat  di gunung-berapi Pe’lee. Suhunya lebih rendah dan letusannya juga agak lemah lalu  awan yang disemburkan  menuju kesegala arah (tidak pada arah tertentu seperti di St.Pierre), dan bahkan keatas 
kaldera. Bahan yang dibawanya sebhagian besar berukuran pasir dengan sedikit  yang  berukuran lebih besar jika  dibandingkan dengan gunung-berapi Pe’lee. 
material  panas disemburkan vertikal keatas dan awan panas yang jatuh lalu   menuruni lereng gunung-berapi. 

c. Tipe Merapi 
 sudah   ada  jenis  pembentukan awan panas lainnya selain dari yang dua diatas. Kubah pada kepundannya terus tumbuh dan  lerengnya menjadi tidak mantap dan mulai runtuh dan  menghasilkan guguran puing puing  pijar melalui lereng gunung-berapi itu . Gunung-gunung-berapi yang memiliki  ciri-ciri yang sama seperti di Merapi, antara lain yang terjadi pada gunung-berapi Fuego di  Guetamala, dan gunung-berapi Izalco di El Savador. Awan panas pada dasarnya sedikit sekali 
atau hampir tidak mengendapkan bahannya di bagian lereng gunung-api itu . Namun  mereka memiliki  daya pengikisan yang kuat dan mampu menoreh lembah . Pada dinding lembah akan dapat  ada   goresan-goresan sebagai akibat dari torehannya. Awan 
panas biasanya  akan mengendapkan material nya di bagian yang landai dibawah sesudah   kehilangan energinya. Endapannya terdiri dari pencampuran yang sangat lekat berwujud  bahan  berukuran halus (debu) dan bongkah-bongkah menyudut dengan garis tengah beberapa meter  dan  kadang juga ada  batu-apung didalamnya. 

Tipe-tipe erupsi gunung- berapi 

1. Erupsi efusip: Erupsi efusip berjalan tenang, tidak ditambah letusan  yang dahsyat dan  melibatkan lava yang bersifat basaltis. biasanya  tidak menghasilkan piroklastik dalam jumlah  besar. 

2. Erupsi sentral: Melalui satu lubang utama yang terletak ditengah, lava basaltis akan mengalir 
kesegala arah dalam jumlah yang hampir sama. Erupsi-erupsi yang terjadi berulang kali  lalu   membangun sebuah gunungapi yang berbentuk perisai. Gunung-berapi yang  terjadi dengan cara seperti ini dinamakan  gunung-berapi perisai. Gunung-berapi ini memiliki  
lereng yang sangat landai karena lava basaltis yang encer yang mampu mengalir dalam jarak yang jauh dari sumbernya, sehingga tidak mampu membangun kerucut yang tinggi. Contoh  klasik gunungapi tipe ini dan yang paling banyak dipelajari yaitu  gunung-berapi yang  membentuk Pulau Hawaii yang terletak di Samudra Pasifik. Pulau Hawaii sendiri terdiri dari 5 
buah gunung-berapi perisai, yang mana  yang terbesar yaitu  Mauna Kea dan Mauna Loa dengan ketinggian puncaknya masing-masing 4205 dan 4170 meter. Dasarnya terletak pada dasar  samudra yang dalamnya 5000 meter, sehingga   jika  diukur dari kakinya, 
maka ketinggiannya mencapai  9000 meter.  ini   lebih tinggi dari gunung tertinggi  di darat yaitu Mt.Everest di Pegunungan Himalaya. Mauna Loa dengan ketinggian seperti itu  merupakan tumpukan lava dari berulang kali erupsi sejak 750.000 tahun yang lalu,

 

3. Erupsi rekahan: Tipe erupsi ini   ada   di area  lantai samudra. Rekahan terjadi  sebagai akibat dari proses pemisahan pada litosfir, atau interaksi divergen lempeng litosfir,  dengan ukuran panjang hingga beberapa puluh kilometer. Contoh klasik erupsi rekahan seperti  ini  ada   di Iceland yang terletak tepat diatas punggung-tengah-Samudra Atlantik. Lava yang 
keluar dari rekahan seperti ini bersifat sangat encer, akan menyebar ke-kedua arah dari  rekahan dengan laju kecepatan hampir 20 kiliometer atau jam. Urut-urutan keluarnya lava akan  membentuk suatu dataran yang kadang tinggi dan dinamakan  dataran basalt,
Erupsi Sentral Erupsi Rekahan 

  #  2.36 Tipe erupsi gunungapi 

 erupsi rekahan yang berlangsung secara berulang-ulang  dan menghasilkan aliran basalt dalam jumlah yang sangat banyak mungkin hanya terjadi  diarea tertentu di muka Bumi. contoh  yaitu    Dataran Deccan   yang  ada  di bagian Baratlaut Jazirah India. lalu  di area  dataran Columbia di Negara Bagian Washington dan Oregon hingga ke Idaho. Dalam ukuran yang agak kecil dataran basalt  juga  ada   di selatan Vietnam, diutara Columbia Inggris dan Patagonia. Demikian pula dalam  ukuran yang lebih kecil dan berusia  lebih muda yaitu  di Afrika Selatan, Siberia Tengah,  Abyssinia, beberapa tempat di amerika Utara dan Selatan. Di Amerika Keweenawan Basalt,  mengandung endapan tembaga dalam jumlah besar. Erupsi rekahan  Iceland, yang terletak tepat diatas punggung-tengah Samudra Atlantik. Erupsi terjadi pada tanggal 8 Juni 1783 melalui rekahan  sepanjang 32 kilometer. 
Erupsi piroklastik terjadi pada magma yang kental, mengandung banyak gas dan memiliki  sifat letusan berkisar antara sedang dan sangat dahsyat. Erupsi explosip biasanya   menghasilkan piroklastika dan sedikit lava. Karena sifat magmanya yang kental maka lava yang  mengalir tidak akan dapat menempuh jarak yang jauh dari sumbernya, lubang kepundan.
Erupsi efusip yang terjadi 300-1000 meter dibawah permukaan laut  dinamakan    submarine   ,   berlangsung tenang. Lava yang dikeluarkan akan membeku dan  membentuk lava bantal.  Lava yang membeku membentuk akan membentuk lava   bantal    Bentuknya melonjong dengan ukuran kurang dari 1.5 meter dan penampang  30 Cm, dengan dasar yang mendatar dan bagian atasnya membulat. 
teori planetesimal dari chamberlin dan moulton. mengatakan   ada  suatu Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati matahari .Akibat  dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk matahari  akan terkoyak  dan direnggut dari peredarannya. Mereka berpendapat bahwa bumi kita ini terbentuk  dari material  yang direnggut itu  yang lalu  memisahkan diri dari matahari . 

teori kant, laplace, dan helmholtz yaitu  bumi berasal dari suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa bersuhu tidak terlalu panas dan penyebarannya terpencar dalam kondisi berputar dan dikenal sebagai awalmula dari matahari . Akibat perputaran itu  memicu  matahari  ini kehilangan  daya energinya dan akhirnya mengkerut. Sebagai akibat dari proses pengkerutan  itu , maka ia akan berputar lebih cepat lagi. Dalam kondisi  seperti ini, maka pada  bagian ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan memunculkan  terjadinya gaya  sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari gaya beratnya, yang semula berfungsi sebagai penyeimbang, dan memicu  sebagian dari bahan yang berasal  dari matahari  itu  terlempar. material  yang terlempar ini lalu  dalam  perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan membentuk 
beberapa  planet , salah satunya yaitu  planet  bumi. 
astronomi yaitu  ilmu  kondisi  tata surya,  bumi merupakan bagian dari Tata Surya. bumi  suatu titik yang tidak penting dalam Tata Surya dibandingkan 
dengan benda-benda lainnya,

Susunan Interior Bumi: (1) Inti, yang terdiri dari dua bagian. Inti bagian dalam yang  bersifat padat,  terdiri  dari unsur besi, dengan jari-jari .1216 Km., Inti bagian luar, berwujud  lelehan (cair), dengan unsur–unsur metal memiliki  ketebalan 2270 Km; (2) Mantel Bumi setebal 2885 Km; terdiri dari batuan padat, (3) Kerak Bumi, yang relatif ringan dan merupakan   kulit luar   dari Bumi,  dengan ketebalan berkisar antara 5 hingga 40 Km. .Kerak Bumi tersusun dari selaput batuan (litosfir), selaput udara (atmosfir), dan selaput 
air (hidrosfir). 

Orogenesa yaitu  pembentukan pegunungan yang dipengaruhi oleh konsep tegasan yang dicirikan oleh lapisan sedimen tebal yang terlipat dengan arah sumbu 
lipatan yang berbeda beda, dan  dicirikan oleh proses deformasi yang berlangsung  berkali kali dan merupakan pengaruh dari berbagai proses yang berbeda-beda, termasuk  intrusi dan gejala pelengseran gaya berat, yang bekerja pada suatu bahan yang 
berlainan sifat dan kedalamannya. 

Volkanisma  sebagai tempat atau lubang diatas muka Bumi yang mana    dikeluarkan bahan atau bebatuan yang pijar atau gas yang berasal dari  bagian dalam bumi ke permukaan, yang lalu  produknya akan disusun dan membentuk sebuah kerucut atau gunung.

Hipotesa   Continental Drift   :  suatu anggapan bahwa benua-benua yang kita kenal saat ini dahulunya bersatu dan  dikenal sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea ini 
 terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang lalu  terpecah-pecah menjadi  beberapa bagian yang lebih kecil sebagai benua-benua yang ada saat ini. 

Hipotesa   Sea Floor Spreading   : Hipotesa pemekaran lantai samudra    oleh Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang berjudul   Essay in  geopoetry describing evidence for sea-floor spreading  . Hipotesa pemekaran lantai samudra yaitu  suatu hipotesa yang menganggap bahwa bagian kulit bumi yang berada 
didasar samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah Samudra mengalami pemekaran yang diakibatkan  gaya tarikan (tensional force) yang berasal dari arus konveksi yang  berada di bagian mantel bumi (astenosfir).

Paleomagnetisme yaitu  arah-arah magnet bumi pada masa lalu yang terekam dalam batuan saat  batuan itu  terbentuk. Arah magnet bumi akan terekam oleh mineral dalam batuan saat  melewati temperatur 5800
 Celcius (Temperatur Curie). 

Teori Plate Tectonic yaitu   tentang kerak bumi (litosfir) yang bersifat  dinamis. kerak bumi tersusun dari 7 lempeng utama dan  6 lempeng yang lebih kecil yang mana  batas-batas lempeng berada pada batas divergen, batas konvergen, dan batas transform.