petir

Tampilkan postingan dengan label petir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label petir. Tampilkan semua postingan

petir












































petir 

tanda tanda kedatangan sambaran petir  sangat tidak diduga oleh para korbanya  sedang  jumlah listrik yang mengalir diberikan  kepada tubuh korbanya  hanya  sedikit,mungkinkah ini  yang mengakibatkan korbanya meninggal, ilmuwan mengungkapkan kemungkinan manusia  tersambar petir adalah 1 banding 1 miliar  orang , ilmuwan mengatakan bahwa arus aliran listrik  dari sambaran petir mengalir di luar tubuh manusia disebut efek flashover  Listrik dari petir mengalir di luar tubuh manusia ini  bereaksi dengan  tetesan
air hujan pada kulit,atau uap air dari tubuh manusia,kehilangan kesadaran adalah efek yang paling sering ditemukan  dalam kebanyakan korban sambaran petir  sepertiganya mengalami kelumpuhan sementara  pada kaki dan tangan  dan setengahnya kebanyakan sambaran petir mengakibatkan efek   listrik menghentikan jantung, jantung manusia memiliki alat pacu alami yang akan  mereset sendiri,bila berhenti  dimungkinkan bahwa petir mematikan area otak yang mengontrol pernafasan,secara alami otak tidak dapat mereset nya, sehingga oksigen dalam tubuh korban berkurang drastis dan membuat jantung terserangkembali,kemungkinan besar alat pernafasan korban  tidak mati seluruhnya sehingga bisa diselamatkan dari kematianya, 80 persen dari korban yang masih bisa hidup  setelah tersambar petir mempunyai efek jangka panjang seperti  berhalusinasi, mengalami fenomena ke alam bawah sadar saat tidur,serangan jantung,kejang kebingungan, sakit kepala, kehilangan memori,tuli ,ilmuwan mengibaratkan   komputer yang terkena sengatan listrik,  meski diluar tampak tidak terjadi apa apa namun  susunan biner  software yang mengontrol fungsi komputer telah kacau ,meskipun sama-sama arus listrik, listrik pada petir berbeda dari listrik yang mengalir dalam kabel-kabel listrik,sebab arus aliran listrik petir  ribuan  kali volume aliran listrik di kabel , untuk meneruskan narus  listril ke bumi, petir memilih  menyambar obyek  yang tinggi, bila manusia  di tengah sawah,  di atas kapal di tengah lautan terbuka   menjadi tonjolan yang  siap disambar petir,Tegangan listrik yang  ditoleransi manusia 20  mili Ampere, sedang tegangan  dari petir  26.000 Ampere, petir menyambar manusia  bila posisi manusia pada :
-side flash  bila manusia berada  terlalu dekat dengan obyek tinggi ,
-menyambarnya  langsung.  bila manusia berada di tempat terbuka tanpa obyek lebih tinggi lain  ,dekat manusia  konduksi,bila Manusia  kontak dengan logam saat petir  menyambar,
pertama petir   menyambar  dari obyek tinggi hingga ke pangkalnya lalu menghantarkan arus ke sekitarnya lewat permukaan tanah, streamer adalah mekanisme penghantaran listrik  lewat jalur khusus yang terbentuk di atmosfer, sebagai pencegahan manusia jangan berada pada jarak kurang dari 2 meter dari obyek yang tinggi jangan berada pada tempat terbuka ,Petir arusnya tetap, tetapi tegangan berubah-ubah,sedang  listrik pada umumnya sumber  tegangan tetap dan arus berubah-ubah

atasi sambaran petir 

seseorang bisa saja tersambar petir  saat menonton TV  ini memang terjadi, namun  listrik dan pesawat bukalah penyebabnya ,namun oleh karena  seseorang yang   memasang antena TV  terlalu tingilah sebagai tokoh yang memainkan peran penyebab seseorang tersambar petir saat menonton TV , arus sambaran petir melalui atau melewati   antena TV  aliran arus listrik dari petir dihantarkan melalui  kabel antena sehingga  sampai ke TV ,namun dengan   mekanisme side flash maka  seseorang  yang terlalu dekat kurang   dari dua meter   dengan  pesawat televisi ,maka seseorang itu yang akan tersambar petir,
supaya  aman dari sambaran  petir, disarankan agar  antena TV tidak  perlu dipasang tinggi-tinggi,tidak hanya itu saja rumah seharusnya  perlu dipasang penangkal petir,


namun tidak  harus penangkal petir  yang sebenarnya,  dapat diganti   pohon atau tiang yang berada di jarak pas, namun  tak terlalu jauh,selain antena TV, obyek yang sering menjadi target  sambaran petir adalah saung yang menonjol  di tengah sawah yang sangat sangat luas ,saung berfungsi  sebagai tempat  untuk beristirahat dan berlindung dari hujan , namun  justru   situlah malapetaka berasal , petir  lebih memilih menyambar saung, sehingga  siapapun  manusia yang terletak  di saung pasti terkena sambaran petir, namun bukan berarti saung harus  ditinggalkan  sendiri begitu saja saat seseorang mengetahui akan didatangi  hujan,  ada  syarat  agar  saung tidak ditinggal begitu saja , pasanglah  tiang tiang di dekat saung, namun  harus  jaraknya lebih dari 2 meter sebab bila jaraknya terlalu dekat dengan saung maka  fungsi penangkal petir akan sia sia, juga tiang jangan lebih pendek dari tinggi saung , pilihlah tiang  dari bahan berkualitas sebagai penangkal petir seperti tembaga,perunggu,aluminium agar lebih aman namun bila terpaksa  dalam keadaan darurat gunakan tiang dari bambu, 

 penemuan batu petir yang oleh orang  kemudian dikait-kaitkan dengan peristiwa gaib. Sampai pada  pemakaian pengobatan
secara instant, tentunya hal itu agak aneh. sebetulnya
fenomena batu petir bukan hal yang aneh lagi, batu petir secara ilmiah sering dinam  sebagai fulgurite
. Batu petir terbentuk saat petir menghantam permukaan bumi dan sebagian energi yang
masuk bercampur dengan kandungan dalam tanah, energi itu masuk melalui celah celah
terkecil dan terus mengalir sehingga dapat menguapkan partikel-partikel dan kandungan
mineral yang dilaluinya membentuk busa, dan akhirnya beku dan mirip sebuah kaca
alami atau kristal. Bahkan partikel dan kandungan mineral itu sering terjebak pada batuan
padas.
Batu petir memiliki panjang beberapa meter   namun struktur dan teksturnya begitu lunak
dan seperti batu apung. Jadi batu petir bukan  yaitu  batu yang jatuh dari langit akibat
sambaran petir, namun terbentuk dari proses penguapan dan pembekuan partikel tanah yang
bercampur dengan element petir. Dan tidak aneh jika batu petir direndam kedalam air maka
kandungan air itu bila diamati memakai mikroskop tampak butiran molekul
 mirip kristal salju.
Secara mitos atau legenda, batu petir adalah suatu benda yang jatuh dari langit yang turunnya
beserta kekuatan besar karena bersamaan dengan terjadinya petir. Batu petir dipercaya
sebagai batu pemberian dewa atau penguasa jagad, energi petir diyakini beberapa orang
 yaitu  sentuhan dari sang penguasa alam sehingga dapat membantu mewujudkan
keinginan seseorang. Selain itu batu petir mempunyai hubungan kuat dengan element listrik
dan api serta tanah sebagai element pembentuk manusia, aura atau cakra dalam tubuh dapat
meras  energi batu petir sehingga manusia dapat meras  ketentraman dalam batin.
 Sebuah bola api menggelinding dari langit dan kemudian bola api itu meledak saat
mengenai sebuah objek. Peristiwa itu bukan disebabkan oleh ilmu telu atau santet, 
namun bola api itu secara ilmiah sering dinam  sebagai bola petir atau Ball Lightning. Bola
 petir tidak nampak seperti sambaran petir diatas langit. Bahkan bola petir muncul mirip
bola yang bersinar misterius dan melayang horizontal di udara. Ukuran bola petir itu
 bervariasi terkadang sebesar kelereng sampai sebesar bola basket bahkan bisa lebih besar
lagi. Bola petir biasanya terbang melayang hanya beberapa meter saja di atas permukaan bumi
 bahkan bola petir dapat memantul di tanah. Fenomena ini terjadi hanya beberapa detik saja,
bola petir biasanya dapat berubah warna  namun warna yang sering nampak adalah warna
yang berasal dari element api.
Bola petir ini datang melintas dengan kecepatan tinggi melintas begitu saja, bahkan terkadang
 sesudah nampak bola petir itu hilang begitu saja tanpa memicu suara, meskipun
 berdasar pengalaman beberapa orang yang pernah melihat bola petir menyebutkan dapat
memicu led  keras. peristiwa munculnya bola petir sangat langka, kurang lebih hanya
5 ℅  saja penduduk dunia yang pernah menyaksikan peristiwa itu. beberapa ilmuwan
kejadian munculnya bola petir dikaitkan dengan petir St,Elmo Fire padahal sebetulnya bola
 petir itu  yaitu  hal yang berbeda.
 Untuk membuktikan hal itu telah banyak penelitian di laboratorium tegangan tinggi yang
mengujinya. Ada alat yang dapat mengetahui element apa saja yang terkandung pada bola
petir sehingga bisa dianalisa proses terjadinya. saat ini para ilmuwan mendapat kesimpulan
bahwa ball lightning terjadi karena pemanasan mendadak dari arah pijaran tinggi yang
memanaskan massa udara atau gas lainnya sehingga menungkatkan lumminositas,   namun
kesimpulan ini perlu dikaji kembali karena tidak ada eksperimen lain yang mendukung. 
Munculnya bola petir sudah terjadi sejak berabad abad lalu, bahkan mungkin bersamaan
dengan terbentuknya bumi dan meninggalkan kisah. Bola petir ini memang sangat aneh karena
bola petir dapat menembus apa saja tanpa merusak objek yang dilaluinya. Bisa bergerak
vertikal atau horisontal bahkan berputar seperti gangsing yang dapat meledak kapan sajaGesekan antar awan mungkin adalah inti dari terjadinya sambaran petir.   namun bagaimana
menurut legenda baik didalam negeri maupun di luar negeri ? dari tanah Jawa sering kita
dengar seorang tokoh legenda yang bernama Ki Ageng Selo yang  yaitu  cucu dari Prabu
Brawijaya. Ki Ageng Selo di yakini mempunyai kesaktian yang dapat menangkap petir, dimana
petir itu adalah perwujudan dari seorang kakek tua dan sesudah diletakkan di tanah
langsung menghilang.
Sampai saat ini banyak yang merapal mantra bahwa dirinya adalah cucu keturunannya KiAgeng Selo dengan harapan tidak terkena sambaran petir.
Lain halnya dengan legenda dinegeri Tiongkok. Bahwa petir adalah seorang dewi Khayangan
yang bebusana biru, hijau merah dan putih dengan membawa sebuag cermin yang
memancarkan dua sinar atau mereka juga percaya bahwa petir terjadi karena gesekan hawa Yi
n
dan 
Yang
,Yin
berasal dari Bumi dan 
Yang
dari langit. Dari kepercayaan Yunani dikisahkan petir akibat dari kemurkaan raja dewa yang
tinggal di sebuah gunung Olimpus "Zeus"Petir tetaplah petir !!! Mungkin inilah istilah yang tepat untuk menggambarkan petir, jangan
sampai menganggap remeh ataupun lengah terhadap petir yang siap menyambar kapan
saja dan dimana saja. Dari berita media asing di Amerika dilaporkan sedikitnya 50 orang tewas
akibat petir di sepanjang tahun.
Sedangkan diawal tahun 2011 ini diperkir  sudah lebih dari 20 orang yang tewas dan ratusan orang cedera permanen setiap tahunnya akibat petir. Orang yang terkena sambaran
petir menderita berbagai penyakit jangka panjang, gejala melemahkan, termasuk kehilangan
ingatan, gangguan penglihatan, gangguan tidur, sakit kronis, mati rasa, pusing, kekakuan pada
sendi, lekas marah, kelelahan, kejang otot 
Petir  yaitu  fenomena alam yang sangat indah, berkilat dan menyala dan  berwarna warni
bila kita lihat dengan kasat mata, Di Amerika lebih dari 25 juta sambaran atau kilatan petir
setiap tahunnya, namun dalam sebuah sambaran  yaitu  pembunuh profesional.

petir 1

Petir  melepaskan muatan listriknya ke 
bumi tanpa dapat dikendalikan dan memicu  kerusakan ,Petir terjadi karena adanya benturan antara 
awan yang bermuatan listrik positif di udara. Kilatan cahaya petir yang mengandung 
 arus listrik sangat kuat itu  dapat merusak peralatan 
elektronik. 
 walaupun  kilatan petir jatuh di area  yang agak jauh misalnya 1 km dari 
bangunan, arus listrik imbasannya tetap mengalir pada berbagai kabel tembaga 
seperti kawat penghantar listrik PT. PLN dan kabel telepon  PT. Telkom. Arus imbas 
 ini walaupun  lebih kecil namun  tetap memiliki kemampuan merusak peralatan 
 elektronik  seperti televisi ,parabola ,telepon faximile , komputer , peralatan jaringan 
komputer. 
 Petir paling kuat  menghancurkan sebab  mulai dari ribuan amper sampai 200.000 
amper atau sama dengan kekuatan yang diperlukan  untuk menyalakan 500 ribu 
lampu bohlam 100 watt. walaupun  arus petir hanya sesaat kira-kira selama 200 
micro-detik tapi hasil kerusakan yang dimuncul kan sangat luar biasa. Effek dari 
serangan langsung sangat jelas terlihat, mulai dari kerusakan bangunan, kebakaran 
sampai bahaya kematian bagi kita . Selain itu saat petir menyambar akan ada 
 loncatan muatan listrik ke benda yang bersifat konduktor disekitar pusat hantaman. loncatan ini bahkan bisa mengalir kemana-mana hingga puluhan kilometer. diperlukan penangkal petir yang sangat baik terutama untuk gedung, 
fasilitas umum dan pusat bisnis ,Semakin banyaknya pemakaian alat elektronik dan peralatan 
 tegangan rendah ,negara kita  memiliki hari guruh yang tinggi dengan jumlah sambaran petirnya yang 
banyak, 
 proteksi  peralatan telah dilakukan, namun dengan 
semakin luas, semakin banyak dan semakin canggihnya peralatan listrik dan 
elektronik yang dipakai  memicu  semakin rumitnya sistem yang diperlukan. 
 saat ini diasumsikan bahwa di lokasi yang tinggi di atas gunung atau 
menara dan degung yang menjulang tinggi ditengah-tengah area yang bebas atau 
dilahan terbuka seperti sawah, ladang, memiliki  kemungkinan sambaran lebih 
tinggi. Tempat-tempat dengan tingkat sambaran tinggi frekwensi maupun 
intensitasnya mendapat prioritas pertama untuk penanggulangannya, sedang  
tempat-tempat yang relatif kurang bahaya petirnya mendapat prioritas ke dua dengan 
pemasangan protektor yang lebih sederhana. 
Lokasi yang memiliki  nilai bisnis tinggi industri kimia, pemancar TV, 
Telekomunikasi, gedung perkantoran dengan sistem perkantoran dan industri strategis seperti hankam, bandara udara memerlukan proteksi yang dilakukan 
seoptimal mungkin, sedang  lokasi dengan nilai bisnis rendah mungkin makin 
sederhana sistem protektor yang akan dipasang. pelepasan muatan petir dapat merusak jaringan 
listrik dan peralatan elektronik yang lebih sensitif. 
seperti PABX, sistem kendali , alat-alat pemancar dan instrument dan  peralatan 
elektronik sensitif lainnya. . Salah satu pemicu  semakin tingginya 
 kerusakan peralatan elektronika karena induksi sambaran petir itu  yaitu  karena 
sangat sedikitnya informasi mengenai petir dan masalah yang dapat dimuncul kannya. 


 Terbentuknya awan dengan adanya proses menguapnya air dan terbawa oleh 
udara ke atas atmosfer. Pada area  di dataran yang lebih tinggi, tekanan atmosfer 
akan lebih rendah sehingga udara yang mengandung uap air akan mengembang 
sehingga membentuk suhu udara di sekitar dataran tinggi itu  terasa lebih sejuk, 
dingin dan bersih. Proses terjadinya awan bermuatan ini akan semakin sering jika 
semakin dekat ke katulistiwa yang berudara lembab. 
Semakin banyak terbentuknya awan bermuatan akan semakin tinggi jumlah 
sambaran petir yang terjadi. Jumlah sambaran ini  dinamakan   sebagai jumlah 
hari guruh per tahun thunder storm days. Awan yang membentuk gumpalan atau 
awan kemawang, bentuk dasar awan yaitu  datar dan batas bagian atasnya biasanya sangat tajam karena petir yang mencakup pengertian kilat, guntur atau guruh selalu 
mengikutinya yang berasal dari awan cummulonimbus yang berkembang dari awan 
kumulus yang merupakan awan kemawang. 
 
 Pusat terbentuknya petir terjadi di dalam awan guntur atau di sebut juga awan 
cummulonimbus. Cummulonimbus yaitu  awan yang membentuk gumpalan, yang 
berukuran vertikal lebih besar dari pada ukuran horizontalnya dan bagian atasnya 
tajam dan dasar dari awan itu  rata. Yang memilki ukuran tinggi dapat mencapai 
-/+14 Km dan memiliki ukuran lebar dapat mencapai -/+1,5–7,5 Km. Awan ini 
terbentuk didalam atmosfir dengan kondisi tidak setabil. 
Di dalam awan guntur ini ada  arus vertikal keatas yang kuat dan 
memicu  terjadinya pemisahan muatan sesudah  melewati pembentukan kristal 
es. Dimana muatan listrik positif ada  dibagian atas dan muatan listrik negatif 
ada  dibagian bawahnya. Disamping itu ada  juga muatan listrik positif yang 
lebih kecil didekat awan cummulonimbus yang berhubungan dengan terbentuknya 
hujan deras. 
 
 Petir merupakan kejadian alam di mana terjadi loncatan muatan listrik antara 
awan dengan bumi. Loncatan muatan listrik itu  diawali dengan mengumpulnya 
uap air di dalam awan. Ketinggian antara permukaan atas dan permukaan bawah pada 
awan dapat mencapai jarak sekitar 8 km dengan suhu  bagian bawah sekitar 0 o
 dan suhu  bagian atas sekitar -60 o
F. Akibatnya, di dalam awan itu  akan 
 terjadi kristal-kristal es.Karena di dalam awan ada  angin ke segala arah, maka kristal-kristal es 
itu  akan saling bertumbukan dan bergesekan sehingga terpisahkan antara muatan 
positif dan muatan negatif. Pemisahan muatan inilah yang menjadi sebab utama 
terjadinya sambaran petir. Pelepasan muatan listrik dapat terjadi di dalam awan, 
antara awan dengan awan, dan antara awan dengan bumi tergantung dari kemampuan 
udara dalam menahan beda potensial yang terjadi. 
Petir yang kita kenal sekarang ini terjadi akibat awan dengan muatan tertentu 
 menginduksi muatan yang ada di bumi. Bila muatan di dalam awan bertambah besar, 
maka muatan induksi pun makin besar pula sehingga beda potensial antara awan 
dengan bumi juga makin besar. Kejadian ini diikuti dengan adanya pelopor menaik dari bumi yang mendekati pelopor 
menurun. 
saat itulah terjadi  petir. Panjang kanal petir bisa 
mencapai beberapa kilometer, dengan rata-rata 5 km. Kecepatan pelopor menurun 
dari awan bisa mencapai 3% dari kecepatan cahaya sedang  kecepatan pelepasan 
 muatan balik mencapai 10% dari kecepatan cahaya. Sambaran pelopor ini menuju ke 
tanah di bumi dengan kecepatan rata-rata 10 Cm/Detik melalui lintasan zig-zag 
bercabang mengarah ke bawah. Sambaran petir ini juga membawa muatan listrik 
negatif sepanjang lintasannya ini menciptakan medan listrik dalam ruang antar ujung 
sambaran pelopor menuju ke tanah. 
 
 Bila sambaran pelopor telah mencapai ketinggian dimana tegangan tembus 
listrik setampat antara pelopor dengan suatu obyek di tanah yang dilewati, maka 
dimulailah sambaran positif ke atas melalui lintasan untuk ujung sambaran pelopor. Pertemuan ini menghasilkan arus muatan dalam saluran pelopor ke tanah yang 
dimulai dari ujung pelopor. Sambaran balik ini terlihat seperti menyambar menjalar 
ke atas seperti sambaran muatan positif. 
Di karenakan kemilau cahaya yang muncul  karena perubahan kecepatan gerak 
dari muatan. sebetulnya  yang memicu  efek ini yaitu  muatan negatif yang 
bergerak. Kemilau cahaya dari sambaran balik ini jauh lebih besar dibandingkan 
sambaran pelopor. Menjalar lebih cepat melalui saluran pelopor yang telah terionisasi 
dan berlangsung hanya dalam 100 mikro detik. Arus dari sambaran balik inilah yang 
merupakan arus utama dari suatu luah. 
Besarnya arus ini berkisar antara 5000 sampai 200.000 Ampere. Saluran 
sambaran balik ini diameternya hanya beberapa cm tapi sebagaian terbesar dari arus 
mengalir dalam saluran inti yang berdiameter beberapa mm. 
Guntur yaitu  suatu bunyi menggemuruh yang biasnya terdengar saat 
hujan, bunyi terjadi karena adanya gerakan listrik di dalam awan yang memicu  
terjadinya petir. Gerakan itu menekan dan menabrak udara disekitarnya sehingga 
memicu  bunyi. Udara yang terkena gerakan listrik lalu menabrak udara di 
dekatnya, dan begitu selanjutnya. Inilah yang memicu  bunyi menggemuruh. 
Jika petir sangat dekat, bunyi guntur akan terdengar hampir bersamaan 
petirnya. namun  jika petirnya jauh, bunyi guntur akan terdengar beberapa saat 
kemudian. Sebabnya ialah karena cahaya jauh lebih cepat rambat gelombangnya di 
dalam udara dibandingkan  bunyi. Dalam waktu satu detik, cahaya dapat mengelilingi bumi 
sebanyak 7,5 kali, namun  bunyi hanya menempuh jarak 330 meter. Itulah sebabnya 
mengapa kilatan petir terlihat sebelum bunyinya terdengar. Petir atau halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada 
musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan yang 
beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar. Perbedaan waktu 
kemunculan ini dipicu  adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan 
cahaya. Petir yaitu  gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor 
raksasa, di mana lempeng pertama yaitu  awan bisa lempeng negatif atau lempeng 
positif dan lempeng kedua yaitu  bumi dianggap netral. 
kapasitor yaitu  sebuah komponen pasif pada 
rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat energy storage. Petir terjadi 
 karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi. Proses terjadinya muatan pada 
awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia 
akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada 
salah satu sisi atas atau bawah, sedang  muatan positif berkumpul pada sisi 
sebaliknya.
 Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan 
terjadi pembuangan muatan negatif elektron dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk 
mencapai keseimbangan . Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui 
elektron yaitu  udara. saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi 
udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena 
ada keadaan itu  udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya 
isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. 
Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir 
juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Petir merupakan hasil pemisahan 
muatan listrik secara alami di dalam awan-awan badai. Di dalam awan terjadi pemisahan muatan teori menyatakan  didalam awan, 
kristal es bermuatan positif, sedang  titik-titik air bermuatan negatif. 
Mekanisme selanjutnya yaitu  perubahan  petir yang diawali dengan 
pengembangan sambaran pelopor stepped downward leader. Gerakan kebawah ini 
bertahap sampai dekat ke tanah, sehingga muatan negatif yang dibawa oleh stepped 
leader itu  memperbesar induksi muatan positif di permukaan tanah, akibatnya 
gradien tegangan antara dasar  awan dengan tanah semakin besar. bila  kedua akumulasi muatan ini saling tarik, maka muatan positif dalam 
jumlah yang besar akan bergerak ke atas menyambut gerakan stepped leader yang 
bergerak kebawah, akhirnya terjadi kontak pertemuan antara keduanya. Gerakan ke 
atas muatan positif itu  membentuk suatu streamer yang bergerak gerak  ke atas upward
movingstreamer, dikenal dengan sambaran balik return stroke yang 
menyamakan perbedaan potensial. 
 
 Keadaan alam iklim tropis negara kita  pada umumnya termasuk area  dengan 
hari petir yang tinggi setiap tahun. Karena keterbatasan data besarnya hari petir untuk 
setiap lokasi di negara kita , saat ini diasumsikan bahwa lokasi-lokasi yang tinggi 
di atas gunung atau menara yang menonjol ditengah-tengah area yang bebas seperti 
sawah ladang memiliki  kemungkinan sambaran lebih tinggi dari pada tempattempat di tengah-tengah kota yang dikelilingi bangunan tinggi lainnya. 
 Tempat-tempat dengan tingkat sambaran tinggi frekwensi maupun 
intensitasnya mendapat prioritas pertama untuk penanggulangannya, sedang  
tempat-tempat yang relatif kurang bahaya petirnya mendapat prioritas ke dua dengan 
pemasangan protektor yang lebih sederhana. Lokasi yang memiliki  nilai bisnis 
tinggi industri kimia, pemancar TV, Telkom, gedung perkantoran dengan sistem 
perkantoran dan industri strategis seperti hankam, pelabuhan udara memerlukan 
proteksi yang dilakukan seoptimal mungkin, sedang  lokasi dengan nilai bisnis 
rendah mungkin makin sederhana sistem protektor yang akan di pasang. Sambaran 
petir memiliki kemampuan merusak yang sangat hebat dan merugikan bagi obyekobyek di bumi antara lain : 
Beban mekanis karena muncul nya gaya elektodinamis sebagai akibat tingginya 
puncak arus. 
Beban termal (terjadi panas pada bagian-bagian yang dialiri oleh arus petir). . 
Beban gerak mekanis karena guntur. 
 Beban tegangan lebih karena adanya induksi dan pergeseran-pergeseran 
potensial di dalam bangunan. 
 
 Kerusakan ini biasanya langsung mudah diketahui sebabnya, karena jelas petir 
menyambar sebuah gedung dan sekaligus peralatan listrik atau elektronik yang ada di 
dalamnya ikut rusak kemungkinan memicu  kebakaran gedung, dan kerusakan 
yang parah pada peralatan PABX, kendali  AC, komputer, alat pemancar yang akan 
hancur total. 
 Kerusakan ini sulit diidentifikasi dengan jelas karena petir yang menyambar 
pada satu titik lokasi sehingga hantaran induksi melalui aliran listrik atau kabel PLN, 
telekomunikasi, pipa pam dan peralatan besi lainnya dapat mencapai 1 km dari 
tempat petir tadi terjadi. Sehingga tanpa disadari dengan tiba-tiba peralatan komputer, 
pemancar TV, radio, PABX terbakar dan rusak. 
 contoh:  Petir menyambar tiang PLN lokasi A sehingga tegangan atau 
arusnya mencapai dan merusak peralatan rumah sakit dan peralatan telekomunikasi di 
lokasi B karena jarak tiang PLN (A) ke rumah sakit dan peralatan telekomunikasi 
itu  (B) yaitu  kurang atau sama dengan 1 km. Dengan berkembangnya 
teknologi yang sangat pesat hingga kini, maka pelepasan muatan petir dapat merusak 
jaringan listrik dan peralatan elektronik yang lebih sensitif. Sambaran petir pada tempat yang jauh sudah mampu merusak sistem 
elektronika dan peralatannya, seperti instalasi komputer, perangkat telekomunikasi 
seperti PABX, sistem kendali , alat-alat pemancar dan instrument dan  peralatan 
elektronik sensitif lainnya. Untuk mengatasi masalah ini maka perlindungan yang 
sesuai harus diberikan dan dipasang pada peralatan atau instalasi terhadap bahaya 
sambaran petir langsung maupun induksinya. Salah satu pemicu  semakin tingginya 
kerusakan peralatan elektronika karena induksi sambaran petir itu  yaitu  karena 
sangat sedikitnya informasi mengenai petir dan masalah yang dapat dimuncul kannya. 
 bila  bangunan tersambar petir arus petir akan mengalir menuju tanah 
melalui konduktor pentanahan Bila arus petir ini cukup besar maka potensial terhadap 
tanah pada konduktor pentanahan tidak bisa mencapai harga yang tinggi karena 
tahanan pentanahan di usahakan sekecil mungkin (<5Ω). Potensial yang tinggi bisa 
memicu  loncatan bunga api pada bagian metal yang berhubungan dengan tanah 
di sekitar konduktor itu . Loncatan bunga api yang muncul  bisa membahayakan 
kita  dan bisa memicu  ledakan ataupun kebakaran. Pencegahan dapat di 
lakukan dengan menjauhkan bagian-bagian yang metal dari konduktor pentanahan. 
 Menurut R.H.Golde perkiraan jarak D (cm) minimal yang di perlukan untuk 
mengisolasi bagian-bagian metal itu  terhadap konduktor pentanahan agar   
tidak terjadi loncatan bunga api, 
yaitu  : 

FOTO  RUMUS  PETIR 1

Rumus ini dipakai  untuk menghitung benda-benda yang berada di sekitar 
konduktor pentanahan dari sistem pengamanan petir di Gedung PT Bhakti Wasantara 
Net Jakarta. Bila arus petir mengalir ke bumi melalui elektroda pentanahan dari sistem 
penangkal petir maka di sekitar elektrode pentanahan itu dan memiliki  rapat 
muatan listrik yang amat besar. Muatan itu kemudian akan menyebar dengan arah 
radial keluar. Aliran muatan ini memiliki  nilai yang cukup besar pada radius yang 
cukup kecil, sehingga untuk beban-beban misalnya pondasi bangunan yang berada di 
dekat elektroda itu  dapat memicu  kerusakan akibat muatan itu . 
Bila gradien tegangan yang dimuncul kan melebihi tegangan tembus dari tanah 
maka tanah akan terisolasi. Hal ini dapat memicu  bahaya ataupun kerusakan 
pada benda-benda metal yang berada di dekat elektroda pentanahan itu . Seperti 
terjadi pada pipa-pipa ledeng, pipa gas dimana loncatan api yang dimuncul kan akibat 
peristiwa tembus ini dapat memecahkan sistem perpipaan itu . Pencegahan 
kerusakan akibat muncul nya tegangan tanah ini dapat dilakukan dengan beberapa cara 
antara lain. 
Menanam elektroda pentanahan secara merata di sekeliling bangunan, 
sehingga tegangan tanah yang muncul  di sekeliling bangunan dapat diperkecil. Memperdalam pentanahan elektroda pentanahan sehingga dari arus petir dapat 
menyebar di bagian permukaan sebelah dalam dari tanah relatif lebih banyak 
dibandingkan dengan muatan yang mengalir di permukaan tanah, sehingga tegangan 
tanah di permukaan dapat diperkecil.
Menghubungkan sistem perpipaan itu  dengan elektroda pentanahan yang 
terdekat atau dengan memakai  sistem pentanahan yang berbentuk grid.
Pengadaan instalasi proteksi sambaran petir meliputi penangkal petir eksternal 
dan penangkal petir internal. Hal-hal yang berkaitan dengan sistem proteksi, 
teknologi dan biaya investasi yang diperlukan ditentukan oleh tingkat perlindungan 
penangkal petir yang diinginkan. Sedang tingkat perlindungan yang diinginkan 
ditentukan oleh jenis, tipe dan fungsi bangunan dan peralatan yang akan dilindungi 
dan  resiko yang muncul  jika terjadi kegagalan perlindungannya. 
Tingkat perlindungan suatu sistem proteksi sambaran petir dikelompokkan 
dalam tingkat perlindungan biasa atau normal, yaitu untuk bangunan biasa 
yang bila terjadi kegagalan perlindungan tidak memicu  bahaya beruntun, seperti 
bangunan perumahan, gedung- gedung. tingkat perlindungan tinggi, yaitu untuk 
bangunan atau instalasi yang lain jika terjadi kegagalan perlindungan dapat 
berbahaya bagi keselamatan jiwa, atau dapat memicu  bahaya ikutan yang lebih 
besar, seperti instalasi eksplosif mudah meledak, bangunan dengan tingkatpemakaian  tinggi dan banyak orang berada di dalamnya, instalasi komunikasi 
penting dan lain-lain. 
Tingkat Perlindungan Sangat Tinggi, yaitu untuk bangunan atau instalasi yang 
jika terjadi kegagalan perlindungan dapat memicu  bahaya ikutan yang tidak 
terkendali seperti pusat instalasi nuklir. Biaya investasi yang diperlukan untuk ketiga 
tingkat perlindungan di atas pada dasarnya terbagi dalam biaya investasi Penangkal 
Petir Eksternal dan biaya investasi Penangkal Petir Internal dan minimalisasi biaya 
total dapat dilakukan dengan menerapkan metode  bahwa penangkal petir eksternal 
merupakan bagian tak terpisahkan dari penangkal petir internal. Ada tiga jenis metode  
penting yang dimiliki oleh penangkal petir modern yaitu: 
Menciptakan elektron bebas awal yang besar sebagai streamer emission pada 
bagian puncak dari sistem penangkal petir terminal dan juga bebas radioaktif. 
Penyaluran arus petir yang sangat kedap atau tertutup terhadap obyek sekitar 
dengan memakai  terminal penerima dan kabel penghantar khusus yang 
memiliki sifat isolasi tegangan tinggi. 
memberi  jaminan keamanan terhadap obyek yang dilindungi radius 
proteksi yang luas dari intensitas sambaran dari petir. 
Yang dinamakan  Penangkal Petir Eksternal yaitu  instalasi dan alat-alat di luar 
sebuah struktur untuk menangkap dan menghantar arus petir ke sistem pembumian 
atau berfungsi sebagai ujung tombak penangkap muatan listrik/arus petir di tempat 
tertinggi. Proteksi External yang baik terdiri atas : 
1. Air Terminal atau Interseptor 
2. Down Conducto
3. Equipotensialisasi atau Grounding. 
Instalasi penangkal petir eksternal meliputi, pengadaan susunan finial penangkal 
petir, pengadaan sistem penyaluran arus petir, pembuatan sistem pentanahan yaitu 
dengan : 
Pengadaan susunan finial penangkal petir, susunan finial penangkal petir 
dapat berupa finial batang tegak, susunan finial mendatar dan finial-finial lain dengan 
memanfaatkan benda logam yang terpasang di atas bangunan seperti atap logam, 
menara logam, dll. Tingkat perlindungan yang diinginkan menentukan susunan dan 
jumlah finial, dimensi dan jenis bahan finial dan  konstruksinya dan semua ini secara 
besaran arus petir ditentukan oleh tingginya aus puncak petir (I) dan muatan arus petir 
(Q). 
Finial batang tegak, biasa dipakai  untuk bangunan atap runcing, menara 
telekomunikasi. Satu hal yang perlu dipertimbangkan untuk bangunan tinggi seperti 
menara komunikasi yaitu  adanya kemungkinan kejadian sambaran samping, yang 
berarti harus dapat diatasi  bahwa petir dapat menyambar mengenai antenaantena dari samping. Antena yang tersambar petir akan dialiri arus petir dan arus petir 
yang mengalir dapat diperkirakan besarnya berdasar sudut lindung finial terpasang, 
yang dengan demikian akan dapat diperkirakan pula resiko yang muncul . 
Finial mendatar, biasa dipakai  pada bangunan atap datar dengan 
memakai  penghantar yang dipasang mendatar, dengan memakai  atap 
bangunan atau atap tangki suatu kilang minyak. metode  yang diterapkan yaitu  
metode  sangkar Faraday. Hal yang perlu diperhatikan jika atap tangki yang berisi 
bahan mudah meledak akan dipakai  sebagai finial yaitu  ketentuan bahwa atap 
tangki tidak ada kemungkinan gas buang atau gas yang keluar dan pada atap tangki 
tidak ada kemungkinan ceceran bahan mudah meledak, atap tangki tidak memiliki lubang-lubang atau hubungan pelat-pelat, atap benar-benar dapat dijamin 
konduksinya yang baik, dan hal yang paling penting bahwa kenaikan suhu  pelat 
atap karena tersambar petir tidak mencapai suhu  nyala dari bahan bakar isi 
tangki. 
Penangkal Petir Internal berarti proteksi peralatan elektronik terhadap efek 
dari arus petir. Terutama efek medan magnet dan medan listrik pada instalasi metal 
atau sistem listrik. Proteksi Internal terdiri atas : 
1. Pencegahan sambaran langsung 
2. Pencegahan sambaran tidak langsung 
3. Equipotesialisasi 
4. Peralatan Proteksi Petir 
Implementasi metode  penangkal petir internal pada dasarnya yaitu  usaha  
menghindari terjadinya beda potensial pada semua titik di instalasi atau peralatan 
yang diproteksi di dalam bangunan. tahap -tahap  yang dapat dilakukan 
merupakan integrasi dari sarana penyama potensial, pemasangan arestor tegangan dan 
arus, perisaian dan filter. 
Biaya investasi yang diperlukan untuk pengadaan penangkal petir internal 
yaitu  sangat besar karena berbagai mekanisme dapat memicu  terjadinya beda 
potensial di dalam peralatan yang diproteksi yang dapat berupa propagasi tegangan 
lebih melalui saluran telepon, antene, supply daya listrik, pentanahan dan berbagai 
induksi elektromagnetik. 
usaha  minimisasi biaya dapat dilakukan dengan tahap  pendefinisian 
Zoning Area proteksi dan terutama dengan usaha  mengurangi menjadi sekecil mungkin semua arus atau tegangan impuls petir yang menjalar ke dalam bangunan 
dan instalasi. Pengalaman menunjukkan bahwa dengan usaha  maksimal dalam 
penyempurnaan penangkal petir eksternal dan penerapan perisaian akan dapat 
memperkecil biaya penangkal petir internal. 
Sistem pentanahan berfungsi sebagai sarana mengalirkan arus petir yang 
menyebar ke segala arah ke dalam tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam 
perancangan sistem pentanahan yaitu  tidak muncul nya bahaya tegangan tahap  dan 
tegangan sentuh. Kriteria yang dituju dalam pembuatan sistem pentanahan yaitu  
bukannya rendahnya harga tahanan tanah namun  dapat dihindarinya bahaya 
seperti itu  di depan. 
Selain itu sistem pentanahan sangat menentukan rancangan sistem penangkal 
petir internal, semakin tinggi harga tahanan pentanahan akan semakin tinggi pula 
tegangan pada penyama potensial (potential equalizing bonding) sehingga usaha  
perlindungan internalnya akan lebih berat. 
Arus sambaran petir yang mengenai finial harus secara cepat dialirkan ke 
tanah dengan pengadaan sistem penyaluran arus petir melalui jalan terpendek. 
Dimensi atau luas penampang, jumlah dan rute penghantar ditentukan oleh kuadrat 
arus impuls sesuai dengan tingkat perlindungan yang ditentukan dan  tingginya arus 
puncak petir. Resiko bahaya yang dapat dimuncul kan dari penyaluran arus petir ini 
terutama yaitu  adanya induksi elektromagnetik pada peralatan elektronik di dalam 
bangunan. Bagian terpenting dalam instalasi sistem penangkal petir yaitu  sistem 
pembumiannya. Kesulitan pada sistem pembumian biasanya karena berbagai macam 
jenis tanah. Hal ini dapat diatasi dengan menghubungkan semua metal 
Equipotensialisasi dengan elektrode tunggal yang ke arah ditanam ke dalam bumi. 
Untuk dapat mengantisipasi perkembangan peralatan listrik dan elektronika, maka 
peralatan proteksi dalam Konsep area  Proteksi yang berorientasi pada 
Electromagnetic Compatibility-EMC juga memiliki  tugas yang disesuaikan dengan 
keperluan  itu . 
pemicu  dari pada kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir terutama 
yaitu  besarnya amplitudo arus petir dan kecuraman arus petir, dimana amplitudo 
arus petir berkisar antara 5000 Ampere sampai 200.000 Ampere. Kerusakan 
bangunan yang disambar dapat berupa kerusakan thermis, contoh:  bagian yang 
tersambar terbakar dan dapat pula berupa kerusakan mekanis. contoh:  sambaran 
petir mengenai atap bangunan yang memicu  bangunan atau tembok menjadi 
retak ataupun menjadi roboh. 
Perlindungan pada bangunan terhadap sambaran petir sangat di anjurkan 
dimana akibat sambaran petir pada bangunan bukan hanya akan merusak bangunan 
itu sendiri, tapi juga pada menusia yang mendiami bangunan itu . Letak ukuran 
dan bentuk bangunan sangat mempengaruhi sukar atau mudahnya bangunan 
tersambar dan juga apakah sambaran akan memicu  kerusakan yang parah atau 
tidak. keperluan  Bangunan Akan Adanya Instalasi Penangkal Petir. 
Besarnya keperluan  suatu bangunan akan instalasi penangkal petir, ditentuan 
oleh besarnya kemungkinan kerusakan dan  bahaya yang dimuncul kan bila bangunan 
itu  tersambar petir. Besarnya keperluan  itu dapat diperhitungkan secara empiris 
berdasar  indeks-indeks yang menyatakan factor-faktor tertentu seperti 
diperlihatkan pada tabel di bawah ini. Dari Penjumlahan indeks-indeks ini akan 
diperoleh nilai perkiraan bahaya akibat sambaran petir.
Petir yaitu  suatu fenomena alam, terjadinya sering  mengikuti peristiwa
hujan baik hujan air atau hujan es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya lidah api
listrik yang bercahaya terang yang terus memanjang kearah bumi dan kemudian
diikuti suara yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk hidup.
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan
 positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian
Ionisasi ini dipicu  oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau
sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair.
Pada awalnya awan bergerak gerak  mengikuti arah angin, selama proses
bergerak gerak nya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya , dari proses
ini terlahir electron-electron bebas yang memenuhi permukaan awan. Ion bebas
menempati permukaan awan dan bergerak gerak  mengikuti angin yang berhembus, bila
awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki bedapotensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang dinamakan 
petir.
 proses ini bisa dijelaskan  secara sederhana pada sebuah penggaris plastik
yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan
kertas.
Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir
dimungkinkan terjadi karena electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu
dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar
permukaan bumi.
Kerusakan harta benda dan kematian kita  yang dipicu  oleh
sambaran petir relatif tinggi, mulai dari meninggalnya seorang petani yang sedang
bekerja di sawah sampai terhentinya produksi sebuah kilang minyak penghasil
devisa negara dipicu  oleh sambaran petir baik secara langsung maupun tidak
langsung yaitu melalui radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik
petir.
Dengan demikian ancaman sambaran petir (LEMP) pada peralatan canggih
perlu diwaspadai dan usaha  perlindungan terhadapinstalasi, bangunan yang
berisikan peralatan elektronik seperti pada industri, bank,instalasi penting, militer,
bahkan perorangan perlu ditingkatkan. Kerugian jugaberdampak terhadap
operasional sebuah perusahaan dimana sambaran petir dapatmemicu  kerusakan
yang cukup parah terhadap instrument kerja perusahaan dan memicu 
terhentinya operasional. Apalagi saat sekarang ini tidak ada satupun perusahaan
yang tidak memakai komponen yang berhubungan dengan elektronika.
Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi padadewasa ini, maka
 pelepasan muatan petir dapat merusak jaringanlistrik dan peralatan elektronika yang
sensitive. Sambaran petir padatempat yang jauh +/- 1,5 km sudah dapat merusak
 sistem elektronika dan peralatan, seperti instalasi komputer, telekomunikasi kantor
 dan instrumentasi dan  peralatan elektornik sensetif lainnya.Untuk mengatasi hal
itu , maka perlindungan yang sesuai harus diterapkan pada peralatan atau
instalasi terhadap bahaya sambaran petir secara langsung maupun tidak langsung.
Memperhatikan bahaya yang diakibatkan sambaran petir di atas, maka
system proteksi petir harus mampu melindungi fisik maupun peralatan dari bahaya
sambaran langsung (external protection) dan sambaran petir tidak langsung (internal
protection) dan  penyediaan grounding system yang memadai dan  terintegrasi
dengan baik ,kita  selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam , salah satunya
yaitu  Sambaran Petir. dan metode yang pernah dikembangkan:

Teknik penangkal petir yang sederhana dan pertama kali dikenal
 memakai  metode  yang pertama, yaitu dengan membentuk sebuah
tameng atau perisai yang berupa konduktor yang akan mengambil alih
sambaran petir. Penangkal petir semacam ini biasa dinamakan  groundwires
(kawat tanah) pada jaringan hantaran udara, sedang  pada bangunanbangunan dan perlindungan terhadap struktur, Benjamin franklin
memperkenalkan dengan sebutan lightning rod. Istilah ini tetap dipakai 
 sampai sekarang Penangkal petir konvensional sifatnya pasif, menunggu petir untuk
menyambar dengan mengandalkan posisinya yang lebih tinggi dari objek
sekitar dan  ujung runcingnya. Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir , dan
dihasilkan kesimpulan bahwa petir terjadi karena ada muatan listrik di awan
yang dihasilkan oleh proses ionisasi , maka penggagalan proses ionisasi di
lakukan dengan cara memakai Zat berradiasi. Radiun 226 dan Ameresium
241 , karena 2 bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang bisa
menetralkan muatan listrik awan.
Sedang manfaat lain yaitu  hamburan ion radiasi akan menambah
muatan pada Ujung Finial / Splitzer dan bila mana awan yang bermuatan
 besar yang tidak mampu di netralkan zat radiasi kemuadian menyambar
maka akan condong mengenai penangkal petir ini.
Keberadaan penangkal petir jenis ini sudah dilarang pemakaiannya ,
berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi
 pemakaian zat beradiasi dimasyarakat.
metode  kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian
 system penangkal petir Radioaktif , yakni menambah muatan pada ujung
finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar .
 Perbedaan dari sisten Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi
 yang dipakai. Untuk Penangkal Petir Radioaktif muatan listrik dihasilkan
dari proses hamburan zat berradiasi sedang  pada penangkal petir
 elektrostatik energi listrik dihasilkan dari Listrik Awan yang menginduksi
 permukaan bumi.
Sistem proteksi petir tidaklah dapat mencegah atau menangkal terjadinya
petir.Suatu sistem proteksi petir yang dirancang dan dipasang sesuai dengan standar,
tidak dapat menjamin proteksi terhadap bangunan gedung, kita  atau obyek
 secara mutlak. Namun demikian pemakaian  sistem proteksi petir akan mengurangi
 secara nyata resiko kerusakan yang dipicu  petir terhadap bangunan gedung yang
memiliki sistem proteksi petir.
Jenis dan lokasi sistem proteksi petir sebaiknya dipertimbangkan secara
seksama pada tahap perancangan suatu gedung baru, sehingga bagian bangunan
 gedung yang secara listrik bersifat konduktif dapat dimanfaatkan secara maksimum.
 Dengan demikian rancangan dan kontruksi instalasi secara keseluruhan akan lebih
 mudah dilakukan  dan efektivitas sistem proteksi petir dapat ditingkatkan dengan
 biaya dan usaha yang minimum.
Pemasangan penangkal petir untuk rumah yaitu  memberi  saluran
 elektris dari atas bangunan ke tanah dengan tujuan bila ada sambaran petir yang
mengenai atas bangunan maka arus petir bisa mengalir ke ground dengan baik.
tahap  pertama yang harus di lakukan yaitu  memilih jalur penurunan
kabel , ada 2 hal penting dalam pemilihan jalur kabel ini.
a) Pertama jalur terpendek dengan pertimbangan Hemat dan Tahanan kabel kecil, 
b) Kedua Sesedikit mungkin belokan agar tidak terjadi loncatan keluar jalur kabel
(Site Flasing)

Secara umum sistem proteksi petir konvensional dapat dibagi kedalam 3 bagian:
Dalam sistem proteksi petir konvensional di negara kita  Air Terminal
juga dinamakan  sebagai splitzen dan untuk orang awam di negara kita 
mengenalnya sebagai tombak penangkal petir ( walaupun seharusnya
penangkap petir bukan penangkal petir). Splitzen atau tombak ini di pasang
vertikal diatas atap bangunan dengan posisi ujung tombak yang runcing
 menghadap ke atas.
Ada 2 bentuk Tombak atau Splitzen yang pada umumnya dipasang
 dalam sistem proteksi petir konvensional di bangunan rumah atau gedung,
yang pertama berbentuk tombak lurus (yang banyak dipakai  saat ini pada
 bangunan gedung dan rumah), yang kedua berbentuk trisula (dipercaya
 beberapa orang memiliki radius penangkapan sambaran petir lebih luas dari
 yang berbentuk lurus) Kabel Konduktor dalam sistem proteksi petir konvensional
 berfungsi menghubungkan Air Terminal/tombak/splitzen ke komponen
 sistem proteksi petir lainnya dan ke sistem grounding atau sistem
 pertanahan. Jika ada sambaran petir yang tertangkap oleh air
 terminal/tombak/splitzen maka arus petir itu  akan segera disalurkan
melalui kabel konduktor itu .
 Kabel Konduktor untuk sistem proteksi petir umumnya berbahan
tembaga tanpa bungkus atau dikenal dengan sebutan Kabel BC (Bare
 Cooper). Kabel BC ini terdiri dari beberapa ukuran kabel yang dapat
 disesuaikan dengan keperluan , semakin besar ukuran kabelnya semakin
baik penyaluran arus petirnya.
Sistem grounding / pertanahan merupakan bagian dari sistem
proteksi petir konvensional yang sangat penting, di sistem grounding ini
 semua arus petir yang di salurkan oleh kabel konduktor akan di-eliminasi
 secara maksimal. maksimal atau tidaknya suatu sistem grounding dapat di
 lihat memakai  alat ukur grounding atau pertanahan, untuk wilayah
 negara kita  sesuai dengan standarisasi yang dikeluarkan oleh SNI (Standar
Nasional negara kita ) maksimal tahanan tanah yang bagus untuk
 perlindungan terhadap bangunan yaitu  harus dibawah 5 ohm (makin kecil
ukuran tahanan tanahnya semakin bagus).
Material yang dipakai  dalam sistem grounding ada beberapa
 macam, material yang biasa dipakai  yaitu  Ground Rod yang berbentuk
 seperti tongkat dengan panjang 2 meter, 3meter, atau 4meter yang nantinya
Ground Rod itu  ditanam dengan kedalaman tertentu untuk
 mendapatkan hasil tahanan tanah yang bagus. Selain Ground Rod, bisa juga
 memakai  kabel konduktor sebagai pengganti Ground Rod untuk
ditanam didalam tanah, opsi ini biasanya dipakai  untuk menghemat
 biaya. Untuk area  tidak memungkinkan memakai  Ground Rod atau
Kabel BC sistem grounding dapat dibuat memakai  Plat tembaga
dengan ukuran 1mX1m yang sudah di rangkai dengan kabel BC




Salah satu gangguan alam yang sering terjadi yaitu  sambaran petir. 
Mengingat letak geografis negara kita  yang di lalui garis khatulistiwa memicu  
negara kita  beriklim tropis, akibatnya negara kita  memiliki hari guruh rata-rata per 
 tahun sangat tinggi. Dengan demikian seluruh bangunan di negara kita  memiliki 
resiko lebih besar mengalami kerusakan akibat terkena sambaran petir. Kerusakan 
yang di muncul kan dapat membahayakan peralatan dan  kita  yang berada di
dalam bangunan itu . Untuk melindungi dan mengurangi dampak kerusakan 
 akibat sambaran petir maka harus di pasang sistem pengamanan pada bangunan 
 itu . Sistem pengamanan itu salah satunya berupa sistem penangkal petir 
 bedan  kabel penyalur (Down conductor) dan pertanahanny (Grounding system) 
 sesuai standart yang telah di tentukan.
Petir merupakan fenomena alam yang sangat indah, namun  juga 
 merupakan ancaman bagi mahluk hidup yang ada di bumi. Dengan suhu  
 sambaran melebihi panas permukaan matahari dan kekuatan benturan yang 
menyebar ke segala arah. Terjadinya petir biasanya mengikuti peristiwa hujan 
baik air atau es, peristiwa ini dimulai dengan munculnya lidah api listrik yangbercahaya terang yang terus memanjang kearah bumi dan kemudian diikuti suara 
yang menggelegar dan efeknya akan fatal bila mengenai mahluk hidup.
Ketika langit berawan, tidak semua awan yaitu  awan petir. Hanya awan 
 cumulonimbus yang menghasilkan petir. Sambaran petir terjadi karena pelepasan 
muatan listrik dari satu awan cumulonimbus ke awan lainnya atau dari awan 
 langsung ke Bumi. Pelepasan muatan antara awan yang sama atau awan dengan 
awan dinamakan  sambaran petir antar awan, sedang  pelepasan muatan antara 
 awan dengan tanah dinamakan  sambaran petir ke tanah.
Terbentuknya awan dengan adanya proses menguapnya air yang terbawa 
 oleh udara ke atmosfer. Udara disekililing kita banyak mengandung uap air. Jika 
 matahari bersinar cahanya sampai di permukaan bumi, lalu diserap oleh bumi, 
 tumbuhan, tanah, sungai dan lautan. Sehingga memicu  air menguap ke udara 
atau atmosfer. Uap air yang naik semakin lama semakin tinggi karena tekanan 
 udara di dekat permukaan bumi lebih besar dibandingkan di atmosfer bagian atas. 
 Semakin ke atas suhu atmosfer semakin dingin, maka uap air akan mengembun 
 pada debu-debu di atmosfer sehinga membentuk titik air yang sangat halus 
berukuran 2-100 mm ( 1 mm = 1/1.000.000 ). Dengan adanya debu-debu di 
atmosfer yang biasa dinamakan  aerosol , maka akan dengan mudah terjainya 
pengembunan.
Partikel-partikel yang dinamakan  aerosol inilah yang berfungsi sebagai 
 perangkap air dan selanjutnya akan membentuk titik-titik air. Kumpulan titik-titik 
air hasil dari uap air dalam udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagaiawan. Makin banyak udara yang mengembun lalu terperangkap dalam aerosol dan 
berkumpul menjadi satu, maka semakin besar awan yang terbentuk. Terjadinya petir akibat adanya perpindahan muatan negatif ke muatan 
 positif. Petir merupakan lompatan bunga api dengan volume besar antara dua 
 massa dengan muatan listrik yang berbeda. Petir terjadi minimal memiliki dua 
 sambaran. Sambaran pertama bemuatan negatif mengalir dari awan ke tanah. 
 Sambaran kilat ini biasanya memiliki percabangan yang dapat dilihat keluar dari 
 jalur kilat utama. Sambaran kedua yang bermuatan posif inilah terbentuk dari dalam jalur kilat utama yang langsung keluar menuju awan. Kilat yang terbentuk 
 turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama 
 mencapai titik permukaan bumi dalam waktu milidetik dan sambaran kedua 
dengan arah berlawan menuju awan dalam tempo 70 mikrodetik sesudah nya.
 Terjadinya guruh karena saat udara dilewati petir, terjadi pemanasan dan 
pemuaian udara dengan sangat cepat. Sehingga udara menjadi plasma dan 
 meledak menghasilkan suara yang menggelegar. sebetulnya  proses terbentuknya 
suara ini terjadi bersamaan saat terjadinya petir. Namun suara guruh baru 
 terdengar sesudah  petir terlihat. Keterlambatan suara guruh itu terjadi karena 
perbedaan kecepatan cahaya Sehingga dapat dihitung jarak antara petir dan guruh dengan berpedoman 
pada berapa lama suara guruh terdengar sesudah  petir (karena kecepatan cahaya 
 sangat cepat maka diabaikan).

Sambaran petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan 
 bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia 
bergerak gerak  terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan 
 berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada  salah satu sisi (atas atau bawah), sedang  muatan positif berkumpul pada sisi 
 sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka 
 akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau 
sebaliknya untuk mencapai keseimbangan . Pada proses pembuangan muatan ini, 
 media yang dilalui elektron yaitu  udara. saat elektron mampu menembus 
 ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Sambaran petir lebih 
 sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan itu  udara mengandung 
 kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah 
 mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka 
sambaran petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Proses perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif 
(proton) inilah yang memicu  terjadinya sambaran petir. Para ilmuwan 
menduga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang 
 biasanya dilalui. Pertama yaitu  pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan yaitu  
listrik muatan positif, sementara di bagian dasar yaitu  muatan negatip. 
sedang  di bagian tengah inilah berbaur muatan negative dengan muatan 
 positif, pada bagian inilah petir biasa berlontaran. Petir dapat terjadi antara awan 
dengan awan, dalam awan itu sendiri, antara awan dan udara, antara awan dengan 
tanah (bumi).
ada  2 teori yang mendasari proses terjadinya sambaran petir :
1. Proses Ionisasi.
2. Proses Gesekan antar awanSambaran petir merupakan peristiwa alam yaitu proses pelepasan muatan 
 listrik (Electrical Discharge) yang terjadi di atmosfer, hal ini dipicu  
 berkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik 
dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian ionisasi ini dipicu  oleh 
 perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat 
(es) menjadi cair. Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak gerak  mengikuti 
 angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan 
 bermuatan ion itu  akan memiliki beda potensial yang cukup untuk 
 menyambar permukaan bumi maka inilah yang memicu terjadinya sambaran petir.

Pada awalnya awan bergerak gerak  mengikuti arah angin, selama proses 
 bergerak gerak nya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya, dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang memenuhi permukaan awan. 
 Proses ini bisa di simulasikan secara sederhana pada sebuah penggaris plastik 
 yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan 
 kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah 
 sambara petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron bebas ini saling 
 menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk 
menyambar permukaan bumi.
Pelepasan muatan petir yang terjadi di alam ini terdiri dari berbagai jenis 
yaitu sambaran petir dari awan ke awan ( coloud to coloud ), sambaran petir dari 
awan ke tanah ( coloud to ground ), sambaran petir dalam awan ( intra coloud ), 
sambaran petir awan ke udara( coloud to air ), sambaran petir lansung dan 
sambaran petir tidak langsung.
Pusat muatan yang terjadi dalam sambaran petir jenis ini yaitu  dua jenis 
awan yang berbeda muatan. Pelepasan muatan yang terjadi menjembatani celah 
udara kosong diantara kedua awan itu . Medan-medan yang berada diantara 
awan-awan ini lebih cepat mencapai potensial gangguan. Dari pada medan-medan 
yang berada pada arah ke bumi atau sebelum area  muatan lain pada awan yang 
sama. Hal ini terjadi dimana kepadatan udara rendah, tegangan gangguan menjadi 
lebih rendah dan akibatnya gangguan akan terjadi lebih cepat. Jenis sambaran petir ini sulit diamati oleh peneliti, karena biasanya terjadi di dalam awan atau 
diantara awan-awan.walaupun  demikian penelitian tetap dilakukan karena sambaran petir jenis ini 
 berbahaya untuk penerbangan dan gangguan-gangguan radio komunikasi, radar 
dan lain-lainnya.
Sambaran petir dari awan ke tanah bukan merupakan sambaran petir yang 
sering terjadi, namun  jenis ini memiliki informasi yang paling banyak. Dengan 
berbagai cara dapat diperkirakan bahwa kilatan dari awan ke tanah tercatat hanya 
10 % dari keseluruhan kilatan petir yang terjadi. Tidak semua kilatan dari awan ke 
tanah sama modelnya. Tipe yang biasanya terjadi, dimulai dengan sambaran yang 
berjalan ke bawah awan di dekat pusat muatan negatif bagian bawah, kemudian 
mengalirkan muatan negatif ke bumi. Ada beberapa tipe lain dari kilatan awan ke tanah yang membawa muatan negatif ke bumi, dan beberapa tipe yang membawa 
muatan positif ke bumi.Tipe yang membawa muatan positif kadang-kadang terjadi dalam badai Guntur 
dengan polaritas normal ketika badai berada pada tahap disipasinya. Pada kondisi 
ini, ternyata muatan negative bagian bawah sudah dinetralisir oleh pelepasan 
muatan sebelumnya. Dan kelebihan muatan positif yang tertinggal di atas badai 
cukup untuk membangkitan medan intensitas gangguan antara muatan negatif 
 dengan bumi sehingga mengalirkan muatan positif menuju bumi.
Sambaran petir dari awan ke tanah yaitu  samabaran petir dimana 
 elektron-elektronnya mengalir dari awan ke tanah. Samabaran petir jenis ini yang 
 paling berbahaya karena dapat memyambar benda-benda tinggi seperti pohon dan 
 bangunan gedung dan  dapat memicu  kebakaran. Sambaran petir dalam awan yaitu  tipe petir yang paling umum terjadi 
 antara pusat-pusat muatan yang berlawanan pada awan yang sama, biasanya 
 kelihatan seperti cahaya yang menghambur secara kelap-kelip, kadang-kadang 
 kilat keluar dari batas awan dan seperti saluran yang bercahaya
Sambaran petir langsung yaitu  sambaran petir yang terjadi dekat atau 
mengenai suatu objek, seperti gedung perkantoran, instalansi telekomunikasi, 
tower, dan lain-lainnya. Arus atau impulse petir yang besar dapat berupa thermal 
atau mekanikal dinama suhu yang sangat tinggi ini dapat melelehkan logam atau 
 pematahkan logam. Selain itu juga dapat memicu  drop tahanan pada 
 pembumian ( grounding ).
Sambaran petir tidak langsung yaitu  sambaran yang terjadi jauh dari 
 objek sasaran,seperti gedung perkantoran, menara tower dan lainnya. namun  
sambaran ini dapat menghasilkan gelombang electromagnetic atau induksi yang 
 berbahaya melalui hantaran udara yang dapat merusak jaringan telekomunikasi 
 dan peralatan elektronik.
Sambaran petir dapat memberi  pengaruh terhadap objek-objek yang 
ada di atmosfer dan bumi. Seperti pohon, nitrogen, suara, dan listrik.
Pohon yaitu  objek yang sering menjadi penghantar petir ke tanah. Ini 
dipicu  karena pohon termasuk objek yang tinggi dan mengandung banyak air 
sebagai penghantar listrik yang baik. Jika pohon tidak sepenuhnya hancur 
biasanya tertinggal bekas luka yaitu kulit kayu yang terkelupas atau hitam akibat 
sambaran petir. Jenis pohon yang sering tersambar petir yaitu  pohon ek, pohon 
elm, dan pohon pinus.
Petir juga dapat berperan sebagai pemecah molekul nitrogen sehingga 
 nitrogen dapat bereaksi terhadap oksigen dan membentuk nitrogen oksida. 
 Nitrogen oksida dapat meyuburkan tanah dan dipakai  oleh tumbuhan sebagai 
 nutrisi dan pupuk.Suara
Petir biasanya menyambar dengan didan i suara gemuruh atau yang biasa 
 kita sebut guruh. Tekanan udara yang dipicu  oleh petir memicu  
 pengembangan udara sekitar dan memicu  sonic boom yang menghasilkan 
suara geledek.
Petir yaitu  satu bentuk listrik yang ada  di atmosfer yang berupa 
 listrik statis, dan  terdiri dari proses perpindahan elektron. Karena sifat petir yang 
terkait dengan listrik inilah jika kabel atau pembangkit listrik tersambar maka 
 akan memutuskan arus listrik.
Tempat-tempat dengan tingkat frekwensi maupun intensitas tinggi 
sambaran petirnya mendapat prioritas pertama untuk penanggulangannya. 
sedang  tempat-tempat yang relatif kurang bahaya sambaran petirnya 
mendapat prioritas ke dua dengan pemasangan protektor yang lebih sederhana. 
Lokasi yang memiliki  nilai bisnis tinggi seperti, pemancar TV, Telkom, gedung 
perkantoran, hankam, pelabuhan udara,  memerlukan proteksi yang dilakukan 
seoptimal mungkin, sedang  lokasi dengan nilai bisnis rendah mungkin makin 
sederhana sistem protektor yang akan dipasang.
Pemakaian penangkal petir sudah sangat dikenal sejak dulu untuk 
melindungi bangunan atau instalasi terhadap sambaran petir. Bagaimanapun alat 
pelindung ini hanya dapat dipakai  sebagai perlindungan gedung itu sendiri terhadap bahaya kebakaran atau kehancuran, sedang  induksi tegangan lebih 
atau arus lebih yang diakibatkan masih belum terserap sepenuhnya oleh penangkal 
petir. Induksi inilah yang bahayanya cukup besar terhadap peralatan elektronik 
yang cukup sensitif dan mahal harganya.
Sambaran petir yang terjadi pada tempat yang jauh sudah mampu merusak 
sistem elektronika dan peralatannya. Seperti instalasi komputer, perangkat 
telekomunikasi seperti PABX, sistem kendali , alat-alat pemancar dan instrument 
dan  peralatan elektronik sensitif lainnya. Untuk mengatasi masalah ini maka 
perlindungan yang sesuai harus diberikan dan dipasang pada peralatan atau 
instalasi terhadap bahaya sambaran petir langsung maupun tidak lansung. Salah 
satu pemicu  semakin tingginya kerusakan peralatan elektronika karena induksi 
 sambaran petir itu  karena sangat sedikitnya informasi mengenai petir dan 
masalah yang dapat dimuncul kannya.

Kerusakan ini biasanya langsung mudah diketahui sebabnya, karena jelas 
sambaran petir menyambar sebuah gedung dan sekaligus peralatan 
listrik/elektronik yang ada di dalamnya ikut rusak (kemungkinan memicu  
kebakaran gedung, PABX, kendali  AC, komputer, alat pemancar, dll. hancur 
total).
Kerusakan ini sulit diidentifikasi dengan jelas karena sambaran petir yang 
menyambar pada satu titik lokasi sehingga hantaran induksi melalui aliran listrik/kabel PLN, telekomunikasi, pipa pam dan peralatan besi lainnya dapat 
mencapai 1 km dari tempat sambaran petir tadi terjadi. Sehingga tanpa disadari 
dengan tiba-tiba peralatan komputer, pemancar TV, radio, PABX terbakar tanpa 
sebab yang jelas.
Sistem proteksi sambaran petir yaitu  sistem perlengkapan yang 
dipakai  untuk proteksi ruang terhadap pengaruh sambaran petir. Sistem ini 
sendiri terdiri dari sistem proteksi eksternal, internal, dan sistem pentanahan.
metode  dasar sistem proteksi eksternal pada bangunan terhadap sambaran 
petir yaitu  menyediakan sarana, dimana sarana itu  harus dapat menangkap 
arus petir dan mengalirkannya ke tanah, tanpa memicu  bahaya bagi kita  
ataupun benda yang berada didalam bangunan ataupun di sekitar bangunan. 
Sistem proteksi ini dilakukan dengan cara memasang konduktor dibagian atas 
object yang dilindungi dinamakan  dengan instalasi penyalur petir. Sistem ini harus 
dirancang dengan persyaratan tertentu antara lain, Elektroda penerima harus 
dibuat runcing dengan ketinggian dan jarak tertentu sehingga masing-masing 
elektroda penerima melindungi bangunan dengan sudut perlindungan 110 derajat.
Hantaran penurunan dan elektroda grounding minimal 2 buah pada setiap 
bangunan dan harus dipasang sejauh mungkin dari pintu bangunan. Resistansi 
grounding minimal 3 Ohm. Bila dari hasil pengukuran resistan grounding tidak 
memenuhi syarat akan dapat mengundang bahaya.Sistem proteksi internal yaitu  sistem proteksi terhadap sambaran petir 
secara tidak langsung, misalnya imbas melalui grounding listrik, menyambar 
jaringan listrik sehingga jaringan listrik bertegangan petir. Metode pengamanan 
terhadap sambaran tidak langsung dengan metode  memotong arus dan 
menyamakan tegangan dengan memasang arrester. Arester yang dipasang 
dipakai  untuk membatasi tegangan lebih, dan pada metode nya terdiri atas 
rangkaian seri. Dengan pemasangan arrester maka tegangan lebih impuls akibat 
sambaran petir secara aman akan disalurkan ke bumi.
metode  dasar sistem proteksi internal yaitu  Pembatasan Tegangan 
gunanya untuk membatasi tegangan kejut ataupun tegangan lebih menjadi 
dibawah daya tahan isolasi perangkat. Sehingga tidak terjadi spark yang 
memicu  kerusakan. Pembuangan Arus Kejut yang bersifat merusak atau 
yang diluar spek teknis perangkat, agar tidak masuk kedalam peralatan. Alat 
proteksi yang dipakai ini tidak boleh mengganggu karakteristik dari rangkaian 
listrik ataupun line data yang dilindungi , dan hanya berfungsi kalau ada tegangan 
dan arus kejut.
Sistem pentanahan berfungsi sebagai sarana mengalirkan arus petir yang 
menyebar ke segala arah ke dalam tanah. Hal yang harus diperhatikan dalam 
merancang sitem pentanahan yaitu  tidak muncul nya bahaya tegangan tahap  dan 
tegangan sentuh. Kriteria yang di harapkan dalam pembuatan sistem pentanahanyaitu  bukan rendahnya harga tahanan tanah, namun  dapat dihindarkannya 
bahaya seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Sistem pentanahan sangat menentukan rancangan sistem penagkal petir 
internal, semakin tinggi harga tahanan pentanahan pada penyama potensial 
(potensial equalizing bonding ) sehingga usaha  perlindungannya semakin sulit.
Bagian terpenting dalam instalansi sistem penangkal petir yaitu  sistem 
pembumiannya. Kesulitan sistem pembumian biasanya karena berbagai macam 
jenis tanah dan tahanan dalam tanahnya. Hal ini dapat diatasi dengan 
menghubungkan semua metal equipotensialisasi dengan elektroda tunggal yang 
ditanam di dalam tanah.