tanaman

Tampilkan postingan dengan label tanaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tanaman. Tampilkan semua postingan

tanaman















































kaktus  Haworthia


kaktus  Haworthia

 kaktus mempunyai musuh yaitu hama dan penyakit, kaktus tidak perlu  perawatan  khusus agar  tumbuh dengan baik, dalam budi daya kaktus perlu diperhatikan   pengendalian hama dan penyakit,repotting , pemupukan,  persiapan dan pemilihan pot, persiapan dan pemilihan media tanam, cara penanaman,  penyiraman,musuh musuh kaktus  dibagi  dua golongan , yaitu hama dan penyakit, hama adalah gangguan pada kaktus yang disebabkan   hewan,
penyakit adalah gangguan pada  kaktus yang disebabkan jamur, bakteri,  virus,
- Cacing
tandanya :  akar kaktus,rusak dan tak  berfungsi Akhirnya, mati, pengendalian: sebelum menanam, akar kaktus diberi Furadan atau  disterilkan dengan alkohol 70 %,
- Bekicot Keong
tandanya : Tunas-tunas kaktus  rusak bahkan kaktus  membusuk,
Pengendalian: Tangkap bekicot  lalu dibuang  dibakar.
- Semut
tandanya : Akar dan tunas muda rusak sebab   semut hidup di dalam tanah ,
Pengendalian: buang semutnya ,
-Tikus
tandanya : buah kaktus dan  batang kaktus Gymnocalycium rusak
Pengendalian: tangkap  tikus  dengan perangkap
- Kecoa tanah
tandanya :  kerusakan  bagian akar kaktus sehingga  mati.
Pengendalian: ganti media tanam kaktus dengan bahan yang sudah disterilkan
- Tungau
tandanya   permukaan tanaman berubah menjadi coklat akibat matinya  klorofil, pengendalian  : gosok batang kaktus dengan  cotton bud  yang  dicelup larutan sabun  terdiri dari 1 sendok makan detergen  dengan 1 liter air, menyemprotnya dengan  Omite 570 EC  dosis 1-2 gram/liter air,bila  serangan sudah  parah,  yang terinfeksi dibuang,
-Kutu Putih  mealy bug
tandanya  kaktus  kotor sebab  terselubung  selaput  kapas kehitaman,  Pengendalian: bersihkan  bagian yang terserang dengan  kuas,semprotkan Basudin dengan dosis 2 ml/liter air, tiap 10 hari sekali ,
- Kutu Batok
tandanya :  mengisap cairan dalam tanaman sehingga kaktus  kekuningan  seperti daun yang layu   akhirnya mati,
pengendalian:  kaktus dibuang  sebelum menular ke kaktus lain, semprot kaktus dalam larutan sabun    detergen ,
- Kutu Sisik
tandanya : permukaan batang kaktus  kotor, kutu sisik  mengundang kedatangan semut , pengendalian:  membersihkan permukaan dengan   kuas, pengendalian  semprotkan Decis 2,5 EC dengan dosis dalam kemasan,
- Kutu Wol
tandanya :ruas-ruas batang  layu dan berguguran, pengendalian: sama seperti  kutu sisik,
Haworthia adalah tanaman bandel  mirip kaktus asal Afrika Selatan ,cara  perawatanya sangat mirip kaktus , terdapat  daun yang tebal dan kaku mirip  batukebanyakan  Daun tebal, mempunyai  susunan daun yang beragam, berwarna hijau tua berhias bercak  garis putih,  tanaman ini   tingginya   3cm saja , dekat dengan famili Lyliceae ,  Haworthia tidak berkerabat dengan kaktus, haworthia seringkali terkubur pasir, haworthia dapat ditanam pada pot berukuran mungil , media tanamnya kering,  jemurlah tanaman ini beberapa hari guna  memenuhi kebutuhan  sinar matahari,  tak perlu sering menyiram , media tanam tergenang air, menyebabkan  akar  membusuk,

kekuatan pohon palem

Peter Stevens, sebagai  profesor biologi dari University of Missouri-St Louis,dan Judy Jernstedt, sebagai  profesor ilmu tanaman di University of California, mengungkapkan bahwa Pohon palem merupakan  tanaman yang tidak mudah  patah dan  tumbang bila diterjang  badai, hal ini disebabkan  karena walaupun  palem  merupakan pohon, tanaman  namun tergolong  rumput daripada digolongkan sebagai pohon ,palem tergolong 


Arecaceae yang telah pernah tumbuh sejak 100 juta tahun yang lalu populasi palem telah mencapai rata rata  188 genus dan 2.585 spesies.karena mempunyai garis keturunan  berbeda mengakibatkan palem mempunyai  perbedaan  dengan pohon pada umumnya,perbedaan inilah yang menjadi rahasia kekuatan palem  sebab  batang pohon palem  tidak terbuat dari kayu.  justru palem tersusun dari sekumpulan jaringan mirip spons yang terpencar-pencar, palem menghasilkan  jaringan spons dari sel  lentur dengan  bentuk  tidak beraturan. palem tidak memiliki  struktur konvensional sehingga palem mempunyai daya  kelenturan sehingga tidak mudah roboh diterjang angin badai .

sukulen

sukulen  hidup di kawasan  yang  jarang hujan sangat kering ,tersebar di  timur tengah, afrika, amerika selatan, australia,  sukulen berasal dari bahasa Latin, succos  atau juice tanaman ini termasuk  Kaktus dan lidah buaya , tanaman ini  menyimpan air dan makanan di dalam daun (pada Lithops dan  Haworthia) , akar (pada Ceropegia), batang (pada semua  kaktus), untuk  cadangan, sukulen bermacam-macam bentuknya  ada yang seperti bulat-bulat kecil , pohon, bertumpuk-tumpuk,  sukulen terdiri dari  60 famili dan 300 genera,seperti  Euphorbia trigona, Senecio rowieyanus, Aloe hybrid, Pachyphytum compactum crested , tanaman ini sering diserang oleh   kutu putih  , tanaman ini  tidak perlu diberi pupuk berlebihan,sebab akan bertambah subur, berikan ia fungsida seminggu sekali, sukulen tidak mampu  tumbuh lagi bila terlanjur mati,bagian bawah tanaman ini   dapat  dipotong dan ditanam lagi, sukulen juga tumbuh di semak-semak,  batang pohon sebagai epifit, bawah pohon,   tersembunyi di bawah daun kering,  ada juga sukulen yang tidak memerlukan banyak sinar matahari yaitu  Haworthia, sukulen  Echeveria, Sedum atau Crasulla bisa  dikembangbiakan  dengan menanam daunnya,  Sukulen yang bagus seperti Gasteria, Haworthia, Aloe,   sukulen yang berbunga indah seperti Plumeria ,Adenium, Euphorbia milii,
Gasteria, Haworthia atau Agave diperbanyak melalui anakan atau  tunas,  siramlah  7 hari sekali penyiraman dilakukan pagi , sore hari ketika  matahari tidak  terik, pengembangbiakan generatif,  yaitu biji sukulen disemai pada  campuran  pasir kasar dengan  sedikit humus halus ,tutup  dengan lapisan tipis , spray dengan air sampai basah , tutup dengan plastik ,
pengembangbiakan  vegetatif  yaitu melalui  okulasi,anakan, setek batang, daun,

bunga balsam

bunga balsam  Impatiens balsamina Linn tanaman impatiens  berasal dari  Asia Tenggara dan Asia Selatan    yang hidup di dataran tinggi,  nama lain  tanaman ini  Busy lizzie sebab  berbunga terus, sehingga  sangat disukai lebah dan serangga lain guna  membantu penyerbukannya,  atau nama lainya yaitu  bunga pacar air, pacar foya (Bali),  bunga jebelu (Halmahera Selatan) paruinai (Minangkabau  Sumatera Barat)Pacar cai (Sunda),
kimhong (Jakarta),  pacar banyu (Jawa),   dengan  bunga  beragam warna, peach, oranye,  salem,merah muda, merah, putih,  bentuknya daun yang bergerigi   mirip anggrek dalam ukuran kecil ,  tingginya   80 centimeter,   tanaman ini hanya tumbuh di tempat teduh dan  dekat air, tidak mampu  hidup di lingkungan  kering,media tanam untuk tanaman ini campuran tanah, kompos, sekam , cocopeat,   pupuk kandang, Begitu terkena hama, tanaman  langsung busuk,daunnya untukmencuci luka  anti-inflamasi ,  bunganya untuk obat radang kulit ,bisul, rematik,


tanaman bersinar

sebelumnya  pada 2013 ,  Glowing Plant menghimpun dana  setengah juta dolar Amerika sebagai proyek membuat tanaman bersinar  namun  gagal saat  mengedit DNA tanaman,  seperti yang tertulis pada jurnal NANO , Michael Strano, co-author penelitian    dari Massachusetts Institute of Technology (MIT)  dengan didanai oleh Departemen Energi Amerika Serikat , mengembangkan  tanaman yang mampu bersinar di kegelapan   berjam-jam sekaligus,  yang   dapat berfungsi sebagai lampu meja, tanpa  perlu di colokkan ke lisrik  cahaya berasal dari  metabolisme energi  tanaman itu sendiri, awalnya  para peneliti berusaha menanam bayam  ,selada dan kangkung dengan enzim  luciferase , yakni   yang menyebabkan  kunang-kunang bersinar, lalu  membenamkan tanaman  dalam larutan yang mengandung  luciferase dan luciferin, lalu menerapkan tekanan pada tanaman,  luciferin yakni  molekul yang bereaksi  dengan luciferase guna  menimbulkan cahaya,  campuran kimia meresap ke dalam pori-pori kecil tanaman,sehingga luciferin dan  luciferase  memicu daun untuk bersinar, hasil penelitian membuktikan bahwa   tanaman  mampu bercahaya selama 45 menit , selada air be reaksi  kuat dengan  formula kimia yang  menghasilkan kecerahan  sebanding dengan setengah  lampu LED pada  mikrowave, peneliti MIT lebih memilih memasukkan bahan kimia ke dalam tanaman dibandingkan harus mengubah DNA, namun hasil penelitian ini masih tahap awal masih perlu adanya penelitian lanjutan , 

tanaman Bryophytes 


Dr Catherine La Farge peneliti dari University of Alberta mengungkapkan bahwa  

sejak tahun 2004 , bagian  bagian es di daerah Teardrop Glacier  Kanada  ini  banyak yang  mencair , pada tahun 2012 peneliti menemukan tanaman Bryophytes yang  membeku di daratan dingin Teardrop Glacier  Kanada , Bryophytes ini terkubur sejak  tahun 1550  hingga 1850 Masehi,    ini   tanaman zaman Pleistocene sekitar 400 tahun yang  lalu , 
tanaman Bryophytes  berbeda dengan tanaman biasa sebab 
tidak memiliki   vascular tissue  seperti  tanaman  lainya ,  Vascular tissue  berguna   membantu tanaman  memompa zat cair di sekitarnya,saat  menghangatkannya dari lapisan es   Bryophytes berhasil tumbuh sendiri , tanaman ini tiba tiba tumbuh sendiri   meski   ratusan tahun membeku, juga meski para peneliti tidak berusaha menumbuhkanya kembali, 
Bryophytes  hanya sekedar  dihangatkan dengan memakai   teknik penanggalan radiokarbon, 

tanaman  Silene stenophylla



peneliti  Rusia  menemukan fosil  tanaman yang  terkubur sedalam  38 meter di  lapisan es  bertemperatur -38 C di sungai  Siberia Utara ,tanaman ini  berusia lebih dari 32 ribu tahun yang lalu  dari  era Mammoth dan kucing Saber-Tooth  , tanaman   telah  memfosil terkubur di dalam Kolyma River, Siberia, tanaman  ini  dapat kembali hidup dan tumbuh  peristiwa  ini mengakibatkan peneliti  heran , hal ini disebabkan   biji   tanaman itu  masih bertahan , peneliti dengan memanfaatkan   teknik micropropagation  horticulture technique yaitu  hanya sekedar  meletakan  biji tanaman  di lembaran tisu yang  dibasahi cairan  tertentu yang telah dipersiapkan sebelumnya , kemudian  peneliti memindahkan  biji tanaman itu  ke dalam  pot berisi  tanah dan pupuk, kemudian diberikan sinar matahari  kini tanaman itu  diberi nama  Silene stenophylla (Narrow-Leafed Campion) sebab berbunga berwarna putih, 

tanaman purba 

 seperti yang tertulis pada  American Journal of Botany Richard McCourt sebagai ahli botani   dari Drexel University, Pennsylvania, mengungkapkan bahwa  sebelumnya tanaman hijau  Lychnothamnus barbatus  pernah ditemukan dalam bentuk  fosil  di argentina ,fosil tanaman ini  dari zaman Kretaseus, zaman  yang sama dengan  fosil Tyrannosaurus rex  ,  sehingga   dianggap punah dan  akan dipajang dalam musium sebagai  tanaman prasejarah ,tanaman ini mirip  alga charales di Amerika Utara,   tanaman  ini pernah   hidup ketika  dinasaurus masih hidup pada  66 juta tahun yang lalu, pada tahun 2012 dan 2016 tanaman ini   ternyata ditemukan  di 16 danau seberang wilayah Minnesota dan  Wisconsin ,  lalu peneliti  mengambili DNA  tanaman ini untuk mengonfimasi nya, tanaman ini  ditemukan di  gumpalan terisolasi di Eropa dan Australia.penyebaran tanaman ini  terbantu  oleh sistem  menyeimbang kapal laut ,  ketika  terjadi bongkar muat kapal didermaga ,  air laut dipompa  masuk ke dalam lambung kapal guna menyeimbangkan berat  kapal,  ketika  mengangkut muatan, air dipompakan keluar  dari  lambung kapallaut, kemudian tanaman ini  menyebar  di  danau  Amerika Serikat, 

durian berbau

 Bin Tean Teh, ahli genetika peneliti dari  Duke-NUS Medical School dan National Cancer Center (NCC) di singapura  meneliti sumber  bau  durian dan  penyebab aroma durian yang sangat  menusuk hidung,dengan membanding  bandingkan DNA durian dengan berbagai macam  buah buahan  tanaman lain yang  juga mempunyai bau tajam, seperti kakao,
ada 30 spesies durian yang dapat maupun bisa dimakan juga hampir punah,menurut  peneliti   bila senyawa sulfur volatil atau VSC pada buah ini  sangat banyak dibandingkan dengan buah lain, senyawa ini adalah  senyawa bau yang diciptakan .dari gen bernama metionin gamma lyases,Gen ini   aktif  saat  buah matang sehingga menimbulkan bau,bahwa bau durian  di hutan hutan hujan sangat  menarik  penciuman hewan monyet, kera,tupai,tikus dan lainya  untuk memakannya.

tanaman  di luarangkasa 

pada tahun yang ke 2016 setelah masehi , Bunga jeruk tanaman zinnia yang terkenal paling sulit tumbuh di bumi, berhasil mekar di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS), Sebelumnya, sayur lettuce juga berhasil tumbuh di antariksa, yang ditanam dengan metode yang dibuat program Veggie NAS yang sejak  tahun 2014, Tanaman itu tumbuh di media penuh air ,pupuk, dan tanah yang disinari sinar lampu LED

 Hasil Pertanian di Luar Angkasa Dimakan

pada bulan ke delapan di tahun yang ke 2015 setelah masehi adalah Tiga astronot kimiya yui ,kjeli lindgren dan scott kelly ketika berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), menjadi pertama yang menelan banyak sayuran hasil cocok tanam di luarangkasa berbagai sayuran berhasil dimakan tentu saja setelah lulus uji kelayakan dan keamanan dengan cara menyiarkanya melalui webcast mereka memakan semua selada merah rasa sayuran hasil pertanian di antariksa seperti arugula,lebih segar,berbeda memetik sayur sayuran lalu dibungkus tisu dan asam sitrat untuk sterilisasi, Astronot di ISS sejak lama bereksperimen bertani di luarangkasa dengan modul pertanian veggie telah lama hanya menjadi eksperimen,akhirnya dimakan astronot

tanaman yang anti kontaminasi 

Megan Phillips, sebagai seorang ilmuwan lingkungan dari University of Technology Sydney (UTS) mengungkapkan bahwa  peneliti menemukan   bioteknologi bernama fitoremediasi , dengan  memanfaatkan tumbuhan alami guna  menjadikan  area  terisolasi  yang terkontaminasi  pencemaran bahan kimia  nuklir  yang berbahaya  menjadi  area bebas  bahan kimia , sehingga  aman ,  sejak  1986, pada  lokasi ledakan reaktor nuklir Chernobyl, peneliti telah memikirkan cara untuk menormalkan kembali area yang tercemar reaktor nuklir ,  sebelumnya ada  tanaman  tanaman yang   telah terbukti  sebagai tokoh utama yang memainkan peran  sebagai   pemulih  area terkontaminasi radiasi  nuklir , Mustard India  dan bunga matahari   terbukti mampu  menyerap  radionuklida, yang bernama isotop radioaktif,  tanaman tanaman ini  terbukti mampu mengakumulasi logam berat dari  tanah yang tercemar  reaktor nuklir, peneliti memilih tanaman  asli  Australia  sebab negara ini  mempunyai tanah kurang gizi, gelombang panas musiman , hujan sporadis sehingga   tanaman tidak asli  tidak mampu   bertahan,  tanaman australia  mampu  mendekontaminasi area dengan aman,  
TANAMAN  


rekayasa  genetika yaitu  proses mengidentifikasi dan mengisolasi DNA dari suatu sel hidup atau mati dan memasukkannya dalam sel hidup lainnya. rekayasa  genetika yaitu  suatu cara memanipulasi  gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. rekayasa  genetika dinamakan   pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa  genetika dipakai  DNA untuk menyatukan  sifat makhluk hidup. ini sebab  DNA dari setiap makhluk hidup memiliki  struktur yang sama, sehingga dapat direkombinasikan. lalu  DNA itu  akan mengatur sifat  makhluk hidup secara turun-temurun. rekayasa  genetika menjadi fakta  sejak tahun 1973 saat  dikembangkan metode   mengisolasi dan menyatukan  potongan-potongan DNA yang tidak sama sehingga menghasilkan molekul DNA rekombinan yang aktif. Molekul yang sudah  direkayasa  ini dapat dimasukkan kedalam sel bakteri.
rekayasa  Genetika pada mikroba  untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba itu  (contoh  mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan, tumbuhan  transgenic tahan hama dan kosmetika, dan  Pembuatan insulin kita  dari bakteri ( Sel pancreas yang mempu mensekresi Insulin digunting , potongan DNA itu disisipkan ke dalam Plasmid bakteri ) DNA rekombinan yang terbentuk menyatu dengan Plasmid disuntikkan  lagi ke vektor, jika hidup segera di kembangbiaakan. Prosedur rekayasa  genetika dengan memakai  mikroorganisme yaitu  antaralain :  Pemurnian DNA atau Isolasi gen dengan pembasmian  atau melisiskan semua sel yang mengandung gen yang ditargetkan, lalu  dipisahkan dengan sentrifuge pada kecepatan tinggi dan ditambahkan bahan kimia sehingga diperoleh  DNA murni. Ada tiga macam sumber DNA yang dapat diisolasi, yaitu antaralain : 
DNA dapat berasal dari total genom organisme yang diinginkan ,DNA yang dibuat dari mRNA yang diisolasi dari jaringan tertentu. DNA ini dapat dibuat dari mRNA dengan memakai  enzim reserve transcriptase.
DNA dibuat secara invitro dari nukleotida dan enzim polimerase DNA. mengenai  tahap-tahapnya, antara lain:  Pemecahan DNA : molekul DNA yang besar dipecah dengan memakai  gelombang ultrasonic, maka akan ditemui  fragmen random. Dengan memakai  enzim khusus bagi fragmen DNA seperti endonuklease restriksi akan diperoleh DNA intermolekuler dan intramolekuler atau hanya akan diperoleh  urutan fragmen DNA dengan urutan tertentu. agar   lebih stabil dikaitkan dengan enzim yang dinamakan  T-4 DNA ligase. Contoh endonuklease restriksi yaitu  Hind II, Bam H1 dan Eco RI. Pemindahan gen atau transfer DNA pada sel vector yang sesuai:transfer DNA ke bakteri yang hidup (cloning vector : plasmid, bakteriofage atau kosmid) dapat dengan cara, DNA asing dipaksakan berintegrasi dengan kromosom menjadi genom. Atau dengan cara gen asing dapat dikembangkan menjadi suatu bagian yang outonom molekul DNA yang sedang berkembang. Molekul DNA dinamakan  sebagai vector. Penyambungan ini memakai  enzim ligase. Memasukkan DNA rekombinan atau kimera DNA ke dalam sel inang. Sel inang yang dipakai harus seaman mungkin dan tidak bersifat patologis. Cara memasukkan DNA rekombinan kedalam sel inang dapat dilakukan dengan cara transformasi, transfeksi, DNA packaging dan micro injection.
Identifikasi atau penapisan dan seleksi DNA yang baru diperoleh dari ciri  klon rekombinan. Untuk menyeleksi DNA baru hasil rekombinan agar sesuai dengan yang diinginkan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu cara genetic, hibridasi asam nukleat dan immunokimia.
Bacillus thuringiensis (Bt) yaitu  bakteri gram positif berbentuk batang, aerobik dan membentuk spora. Banyak strain dari bakteri ini yang menghasilkan protein yang beracun bagi serangga. Sejak diketahuinya potensi dari protein Kristal atau cry Bt sebagai agen pengendali serangga, berbagai isolat Bt dengan berbagai jenis protein kristal yang dikandungnya sudah  teridentifikasi. Sampai saat ini sudah  diidentifikasi protein kristal yang beracun terhadap larva dari berbagai ordo serangga yang menjadi hama pada tumbuhan  pangan dan hortikultura. Kebanyakan dari protein kristal itu  lebih ramah lingkungan sebab  memiliki  target yang khusus  sehingga tidak mematikan serangga bukan sasaran dan mudah terurai sehingga tidak menumpuk dan mencemari lingkungan. Kristal protein yang bersifat insektisidal ini dinamakan  Î´-endoracun . Kristal ini sebetulnya  hanya   pro-racun  yang jika larut dalam usus serangga akan berubah menjadi polipeptida yang lebih pendek (27149 kd) dan  bersifat  insektisidal. biasanya  kristal Bt di alam bersifat racun  , sebab  ada-nya aktivitas proteolisis dalam system pencernaan serangga dapat mengubah Bt-protoksin  menjadi polipeptida yang lebih pendek dan bersifat racun . racun  yang sudah  aktif berinteraksi dengan sel-sel epithelium di midgut serangga. Bukti-bukti sudah  menandakan  bahwa racun  Bt ini memicu  terbentuknya pori-pori (lubang yang sangat kecil) di sel selaput  di saluran pencernaan dan mengganggu keseimbangan osmotik dari sel-sel itu . sebab  keseimbangan osmotik terganggu, sel menjadi bengkak dan pecah dan memicu  matinya serangga. contoh   bakteri Bacillus thuringiensis  yaitu  makhluk hidup mikroskopis yang diciptakan oleh Allah yang tidak hanya memberi  efek  negative yaitu menghasilkan racun bagi serangga namun  juga memberi  efek  positif yaitu kita dapat mempelajarinya dalam rekayasa  genetika.
tumbuhan  transgenik yaitu  tumbuhan  yang sudah  disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tumbuhan  yang berbeda atau makhluk hidup lainnya. penyatuan  gen asing ini untuk  memperoleh  tumbuhan  dengan sifat  yang diinginkan, contoh  pembuatan tumbuhan  yang tahan suhu tinggi, suhu rendah, kekeringan, tahan  terhadap organisme pengganggu tumbuhan , dan  kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tumbuhan  alami. Sebagian besar rekayasa   sifat tumbuhan  dilakukan untuk mengatasi kebutuhan pangan penduduk dunia yang semakin meningkat dan juga permasalahan kekurangan gizi kita  sehingga pembuatan tumbuhan  transgenik juga menjadi bagian dari pengembangbiakan  tumbuhan . Padi Mengandung provitamin A (beta karoten)  dalam jumlah tinggi Gen dari tumbuhan narsis, jagung, dan bakteri Erwinia disisipkan pada kromosom padi Jagung, kapas, kentang Tahan (tahan ) terhadap hama. Gen racun  Bt dari bakteri Bacillus thuringiensis ditransfer ke dalam tumbuhan .Tembakau Tahan terhadap cuaca dingin. Gen untuk mengatur pertahanan pada cuaca dingin dari tumbuhan  Arabidopsis thaliana atau dari sianobakteri (Anacyctis nidulans) dimasukkan ke tembakau.Proses pelunakan tomat diperlambat sehingga tomat dapat disimpan lebih lama dan tidak cepat busuk
Gen khusus yang dinamakan  antisenescens ditransfer ke dalam tomat untuk menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Selain memakai  gen dari bakteri E. coli, tomat transgenik  dibuat dengan merekayasa   gen yang sudah  dimiliknya secara alami. Kedelai Mengandung asam oleat tinggi dan tahan terhadap herbisida glifosat. sehingga   saat  disemprot dengan herbisida itu , hanya gulma di sekitar kedelai yang akan mati. Gen tahan  herbisida dari bakteri  Agrobacterium galur CP4 dimasukkan ke kedelai dan juga dipakai  teknologi molekular untuk meningkatkan pembentukan asam oleat.
Ubi jalar Tahan terhadap penyakit tumbuhan  yang dipicu  virus Gen dari selubung virus tertentu ditransfer ke dalam ,ubi jalar dan dibantu dengan teknologi peredaman gen.Pepaya tahan  terhadap virus tertentu, contohnya Papaya ringspot virus (PRSV). Gen yang menyandikan selubung virus PRSV ditransfer ke dalam tumbuhan  pepaya
 Melon Buah tidak cepat busuk. Gen baru dari bakteriofag T3 diambil untuk mengurangi pembentukan hormon etilen (hormon yang berperan dalam pematangan buah) di melon. dengan memakai  Gen dari Bacillus thuringiensis Perakitan tumbuhan  transgenic tahan hama yaitu  salah satu bidang yang memperoleh  perhatian besar dalam perbaikan tumbuhan . Perakitan tumbuhan  transgenik tahan hama biasanya  memakai  gen dari Bacillus thuringiensis (Bt).Dalam program perakitan tumbuhan  transgenik diperlukan kerja sama disiplin ilmu serangga (entomologi), kultur jaringan, biologi molekuler, dan pengembangbiakan  tumbuhan . Keterkaitan disiplin ilmu ini dalam perakitan tumbuhan  transgenic tahan hama sangat erat. Peran masing-masing disiplin ilmu dalam perakitan tumbuhan  transgenik tahan hama diuraikan berikut ini:

a. Penentuan jenis hama target dan gen tahan yang akan dipakai  Sebelum tumbuhan  transgenik dirakit, perlu dilakukan penentuan prioritas jenis atau spesies hama yang akan dikendalikan dengan tumbuhan  transgenik yang akan dirakit. maka  biasanya  akan dicari hama yang tidak memiliki  sumber gen tahan dari spesies tumbuhan  inangnya, contoh  hama penggerek batang padi, penggerek batang jagung, hama kepik, dan hama pengisap polong. Sesudah  itu ditentukan calon  gen tahan yang akan dipakai, contoh  Bt-rotoksin , proteinase inhibitor (PI) atau gen tahan lainnya , Jika pilihan jatuh pada Bt-rotoksin , lalu  ditentukan gen Bt atau gen cry yang akan dipakai . Sampai saat ini paling sedikit sudah  dikenal 6 golongan gen cry dan masing-masing gen memiliki  hama target tertentu. Untuk PI harus ditentukan kelas PI yang akan dipakai . PI yang dipakai  untuk pengendalian hama terdiri atas tiga kelas, yaitu serine PI, cysteine PI, dan aspartyl PI. Baik Bt-protoksin dan  PI dapat menghambat pertumbuhan serangga dengan mengganggu proses pencernaannya. Untuk mengetahui insektisida protein yang memiliki  potensi untuk menghambat pertumbuhan hama target dapat dilakukan ujicoba  in vitro atau in vivo. Beberapa riset  in vitro (dalam tabung uji) sudah  dilakukan untuk mengetahui pengaruh produk dari suatu gen tahan terhadap enzim  yang ada  dalam sistem pencernaan suatu jenis serangga. riset  dilakukan dengan mengekstraksi saluran pencernaan serangga untuk mengisolasi enzim enzimnya. Dari riset  ini dapat diketahui jenis enzim pencernaan yang dominan pada spesies hama itu  dan insektisida protein yang dapat dipakai untuk menghambat aktivitas pencernaan hama. riset  in vivo dapat dilakukan dengan memicu  makanan buatan atau menyemprot tumbuhan  atau bagian tumbuhan  dengan gen produk (protein) dari calon  gen, diteruskan  dengan infestasi serangga target dan pengamatan pertumbuhan serangga. Dari riset  ini dapat diketahui potensi insektisida protein dalam menghambat pertumbuhan serangga, dan  dosis yang diperlukan  untuk dapat membasmi  serangga hama dimaksud., Sesudah  ditentukan calon  gen yang akan dipakai  dalam proses transformasi, pekerjaan lalu  dapat diserahkan ke disiplin ilmu lain seperti kultur jaringan dan biologi molekuler. Peran ahli serangga (entomolog) diperlukan kembali bila  tim transformasi sudah  memperoleh  tumbuhan  putative transformant. Ahli serangga diperlukan untuk menentukan kemampuan gen yang terekspresi pada tumbuhan  transgenic dalam menahan perkembangan hama target. Pada masalah  tertentu, walau  transgen (gen yang diintroduksi ke tumbuhan ) sudah  terekspresi pada level yang tinggi pada tumbuhan  transgenik, namun keberadaannya belum mampu menghambat pertumbuhan hama target. Sesudah  dilakukan pengujian di laboratorium dan rumah kaca, riset  diteruskan  di lapangan (uji terbatas pada area  terisolasi) untuk mengetahui penampilan tumbuhan  transgenik di lapangan. Pengaruh tumbuhan  transgenic terhadap hama target dan nontarget   musuh alaminya juga harus diketahui untuk memenuhi persyaratan sebelum tumbuhan  transgenik dilepas, dan juga sebagai bahan dalam perakitan paket pengendalian hama terpadu (PHT) tumbuhan  transgenik yang akan dilepas itu .Peran entomolog lalu  diperlukan dalam menentukan paket sistem bercocok tanam tumbuhan  transgenik tahan hama. Entomolog diharapkan dapat memberi  informasi mengenai cara memantau hama yang dapat dilakukan oleh petani. Pemantauan ini penting untuk menentukan perlu atau tidaknya petani menyemprot pestisida untuk mengendalikan hama pada pertumbuhan  itu . pengawasan  juga perlu dilakukan pada musuh alami hama yang ada  pada ekosistem pertumbuhan  tumbuhan  transgenik itu. Sebagai contoh, sistem paket penanaman kentang transgenik yang mengandung gen cry 3A sudah  diajukan oleh Fieldman dan Stone (1997).
Kultur jaringan  menentukan keberhasilan proses transformasi. Kultur jaringan yaitu  gabungan antara ilmu dan seni dalam menumbuhkan sel tumbuhan , jaringan atau organ tumbuhan  dari pohon induk pada media buatan. Kultur jaringan tumbuhan  terbagi dalam dua golongan  besar, yaitu kultur unorganized tissue dan kultur organized tissue. Kultur unorganized tissue terdiri atas beberapa sistem kultur, seperti kultur kalus, kultur suspensi, kultur protoplas, dan kultur anther, sedang  kultur organized tissue terdiri atas kultur meristem, shoottip, node culture, kultur embrio dan root culture. Dalam perakitan tumbuhan  transgenik, ahli kultur jaringan diperlukan dalam penyediaan sel atau jaringan target, transformasi dan seleksi, dan  regenerasi sel atau jaringan transgenik.
Jika jenis tumbuhan  yang akan ditransformasi sudah  ditetapkan, langkah berikutnya yaitu  menentukan bagian tumbuhan  yang akan dipakai  sebagai eksplan dan  media untuk induksi kalus regenerasi atau organogenesis. Jenis media akan menentukan keberhasilan kultur jaringan dan transformasi. Media ini biasanya terdiri atas vitamin, hormon, asam amino, dan sumber energi dalam bentuk sukrosa, dan untuk media padat diperlukan agar atau gelating agent lainnya. Media yang dipakai  dalam pembentukan kalus atau undifferentiated tissues berbeda dengan media untuk pembentukan organ. ini bergantung pada komposisi hormon tumbuh auksin dan sitokinin. Untuk tumbuhan  padi, jaringan yang sangat tanggap   yaitu  sumber sel yang sangat baik untuk memperoleh  tumbuhan  transgenik padi yaitu  sel kalus dari embrio. pemakaian  selsel kalus yang sedang tumbuh aktif memperbanyak diri  dapat menjamin efisiensi transformasi yang tinggi.
Beberapa metode  transformasi yang dikenal yaitu  elektroforesis, gene-gun, dan dengan memakai  bakteri Agrobakterium. Sel atau jaringan yang sudah  tertransformasi dipisahkan dari jaringan yang tidak tertransformasi untuk menghindarkan terjadinya jaringan yang dichotume. Di samping itu, sel yang tidak tertransformasi akan tumbuh lebih baik dari sel-sel yang tertransformasi sehingga harus dibuang. Seleksi dilakukan dengan beberapa kali subkultur sehingga diyakini bahwa jaringan atau sel yang hidup atau lolos dari seleksi (diseleksi dengan media yang berisi herbisida atau antibiotik) bukan escape. Jenis agen atau bahan yang dipakai  untuk seleksi tergantung pada gen seleksi yang dipakai . Gen seleksi ini dapat berupa antibiotic seperti neomycin phosphotransferase (NPT II) yang memicu  resistensi  terhadap antibiotik kanamisin, atau gen bar yang memicu  resistensi  terhadap herbisida seperti basta (PPT) dan bialafos. Di samping selectable marker, transformasi juga dilakukan dengan menyertakan gen reporter (reporter genes). Ada beberapa reporter genes yang dipakai untuk transformasi, antara lain GUS ((β-glucoridase), LUC (luciferase), dan antosianin.
Regenerasi sel atau jaringan transgenic
Jika transformasi dilakukan dengan embriogenesis maka ahli kultur jaringan dituntut untuk dapat meregenerasikan sel atau jaringan yang sudah tertransformasi itu menjadi plantlet. Pada komoditas tertentu, regenerasi sel atau jaringan transgenik menjadi plantlet sulit dilakukan sehingga diperlukan kejelian mata untuk melihat jaringan yang embriogenik. Jaringan embriogenik yang sudah  tertransformasi ditumbuhkan pada media regenerasi untuk memperoleh  plantlet yang normal bentuknya
 ilmu biologi molekuler sangat diperlukan dalam perakitan tumbuhan  transgenik,   dalam bidang riset  berikut ini.
Konstruksi dan rekonstruksi plasmid atau vektor. Konstruksi plasmid atau vektor harus cocok untuk proses transformasi. Konstruksi diperlukan untuk memperoleh  ekspresi transgen yang tinggi atau ideal . Beberapa komponen dalam plasmid atau vector yang dapat ditukar sesuai dengan kebutuhan yaitu  promoter, gen reporter, gen seleksi, dan gen yang akan diintroduksi itu sendiri. Melalui perakitan ini diharapkan gen yang diintroduksi dapat terekspresi secara maksimum pada jaringan tumbuhan .
Konfirmasi keberadaan transgen dan  kestabilannya. Konfirmasi keberadaan dan integrasi transgen dapat dilakukan dengan polymerase chain reaction (PCR) dan Southern-blot. PCR hanya dapat menginformasikan ada atau tidaknya sekuen transgen sesuai dengan primer yang dipakai. PCR yaitu  cara yang popular dipakai  sebab  dapat menganalisa  secara cepat contoh  yang banyak jumlahnya. walau  demikian, PCR memiliki  beberapa kelemahan. contoh  yang positif PCR hanya menandakan  adanya sekuen yang homolog dengan primer dan berada pada jarak yang memungkinkan dihasilkannya produk PCR. Namun, hasil PCR tidak dapat member informasi tentang asal DNA yang teramplifikasi, apakah dari kontaminan atau dari contoh  yang diinginkan. Hasil PCR juga tidak dapat menandakan  apakah template itu  sudah terintegrasi ke dalam genom tumbuhan  atau belum. riset  menandakan  bahwa hanya 85% dari total tumbuhan  transgenic yang positif PCR juga positif mengandung DNA dan protein yang dimaksudkan. Untuk mengetahui apakah seluruh basa yang ada dalam transgen terintegrasi dalam genom tumbuhan  perlu dilakukan Southern-blot. Southern blot juga dapat menginformasikan jumlah copy gen yang terintegrasi dan pengaturan kembali pada transgen sesudah  terintegrasi dalam genom tumbuhan .
Konfirmasi ekspresi dari gen yang diintroduksi dan  kestabilannya. Sesudah  diketahui ada gen yang diintroduksi pada tumbuhan , perlu dilakukan analisa  untuk mengetahui apakah gen itu  dapat terekspresi pada tumbuhan  target. analisa  dapat dilakukan dengan dot-blot (ELISA) dan  Western-blot. Keberadaan suatu transgen pada tumbuhan  belum menandakan  bahwa gen itu  dapat terekspresi. Untuk mengekspresikan dirinya, gen perlu  seperangkat sistem untuk memulai proses ekspresi itu . Gen atau DNA di dalam nukleus harus dapat ditranskrip menjadi mRNA. lalu  mRNA ini harus dapat keluar dari nukleus ke sitoplasma yang lalu  mengadakan proses translasi untuk menghasilkan protein sesuai dengan template DNA-nya. Dalam proses ekspresi ini banyak hal yang dapat terjadi sehingga gen tidak dapat menghasilkan protein yang dimaksud. ini dikenal dengan istilah gene silencing, suatu kasus di mana berada  keberadaan sekuen DNA transgen dalam tumbuhan  transgenic namun  gen itu  tidak dapat membentuk protein yang diinginkan. Beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu nya yaitu  terjadinya metilasi DNA dan co-suppressing dari sekuen yang homolog Sesudah  gen yang diintroduksi dapat terintegrasi dan terekspresi, lalu  proses ini perlu  disiplin ilmu serangga dan pengembangbiakan  tumbuhan  untuk memastikan gen yang terekpresi pada tumbuhan  transgenik dapat berfungsi sebagai insektisida dalam pengendalian hama tertentu dan  untuk mengetahui kestabilan transgen.  Sebelum transformasi tumbuhan  dimulai, perlu ditentukan varietas (genotipe)tumbuhan  yang akan dipakai  sebagai target sel atau jaringan untuk ditransformasi. ini dipicu  tidak semua varietas tanggap  terhadap kultur jaringan. Sesudah  transgen dipastikan terkandung dalam tumbuhan  transgenik, lalu  ditentukan apakah transgen itu  diturunkan pada keturunannya mengikuti rasio Mendelian. Dalam usaha  perbaikan tumbuhan  transgenic perlu dilakukan penyilangan antara tumbuhan  transgenik dan galur elit untuk memperoleh  tumbuhan  transgenik tahan hama yang bersifat agronomi yang diinginkan . maka  dapat dipakai  metode  molekuler guna menyeleksi keturunan dari tumbuhan  transgenik, seperti seleksi restriction fragment length polymorphism (RFLP), dan random amplified polymorphic DNA-PCR (RAPD-PCR). Melalui pengembangbiakan  diharapkan dapat diperoleh tumbuhan  transgenik yang mampu bersaing dengan tumbuhan  nontransgenik, antara lain dalam potensi hasil tinggi yang dapat dicapai oleh petani.
Menentukan prioritas jenis atau spesies hama yang akan dikendalikan dengan tumbuhan  transgenik yang akan dirakit. maka  biasanya  akan dicari hama yang tidak memiliki  sumber gen tahan dari spesies tumbuhan  inangnya, contoh  hama penggerek batang padi, penggerek batang jagung, hama kepik, dan hama pengisap polong. Sesudah  itu ditentukan calon  gen tahan yang akan dipakai, contoh  Bt-rotoksin , proteinase inhibitor (PI)
Sesudah  gen yang diinginkan didapat maka dilakukan perbanyakan gen yang dinamakan  dengan istilah kloning gen. Pada tahapan kloning gen, DNA yang mengkode protein cry akan dimasukkan ke dalam vektor kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid Bacillus thuringiensi. lalu , vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri sehingga DNA itu  dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan bakteri.
bila  gen yang diinginkan sudah  diperbanyak dalam jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen itu  ke dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya yaitu  bagian daun. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, dan elektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). Berikut yaitu  penjelasan tentang beberapa metode transfer gen, diantaranya:
Metode senjata gen atau penembakan mikro-proyektil. Metode ini sering dipakai  pada spesies jagung dan padi. Untuk melakukannya, dipakai  senjata yang dapat menembakkan mikro-proyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tumbuhan . Mikro-proyektil itu  akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tumbuhan . pemakaian  senjata gen memberi  hasil yang bersih dan aman, walau  ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama penembakan berlangsung.
Metode transformasi yang diperantarai oleh Agrobacterium tumefaciens. Bakteri Agrobacterium tumefaciens dapat menginfeksi tumbuhan  secara alami sebab  memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing.Di dalam plasmid Ti ada  gen yang menyandikan sifat virulensi untuk memicu  penyakit tumbuhan  tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam tumbuhan  dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. lalu , A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid itu  ke dalam genom (DNA) tumbuhan . Sesudah  DNA asing menyatu dengan DNA tumbuhan  maka sifat  yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan.
Metode elektroporasi.Pada metode elektroporasi ini, sel tumbuhan  yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel yang kehilangan dinding sel). lalu  sel diberi kejutan listrik dengan voltase tinggi untuk membuka pori-pori membran sel tumbuhan  sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tumbuhan . lalu , dilakukan proses pengembalian dinding sel tumbuhan . Sesudah  proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk memperoleh  sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi kalus (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk akar dan tunasbila  sudah  terbentuk tumbuhan  muda (plantlet), maka dapat dilakukan pemindahan ke tanah dan sifat baru tumbuhan  dapat dilihat . rekayasa  transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit.rekayasa  tumbuhan  dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem akan memperluas area  pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan.
Makanan dapat direkayasa  agar   lebih lezat dan menyehatkan.

-Aspek Sosial atau Ekonomi
Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa  genetika sudah  memberi  ancaman persaingan serius terhadap komoditas seperti  yang dihasilkan secara konvensional. pemakaian  tebu transgenik mampu menghasilkan gula dengan derajat kemanisan jauh lebih tinggi dibandingkan  gula dari tebu atau bit biasa
-Aspek Kesehatan
1. Potensi Toksisitas Bahan Pangan
Dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan muncul bahan kimia baru yang berpotensi memicu  pengaruh toksisitas pada bahan pangan. Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam tomat, yang tidak pernah berlangsung secara alami, berpotensi memicu  risiko toksisitas yang membahayakan kesehatan.
2. Potensi memicu  Penyakit atau Gangguan Kesehatan
WHO pada tahun 1996 menyatakan bahwa munculnya berbagai jenis bahan kimia baru, baik yang ada  di dalam organisme transgenik dan  produknya, berpotensi memicu  penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi penyakit lain. Sebagai contoh, gen aad yang ada  di dalam kapas transgenik dapat berpindah ke bakteri pemicu  kencing nanah (GO), Neisseria gonorrhoeae.
 -. Aspek Lingkungan
1. Potensi Erosi Plasma Nutfah
pemakaian  tembakau transgenik sudah  memupus kebanggaan Indonesia akan tembakau Deli yang sudah  ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma nutfah tumbuhan , plasma nutfah hewan pun mengalami ancaman erosi seperti . Sebagai contoh, dikembangkannya tumbuhan  transgenik yang memiliki  gen dengan efek pestisida, contoh  jagung Bt, ternyata dapat memicu  kematian larva spesies kupu-kupu raja (Danaus plexippus) sehingga dikhawatirkan akan memicu  gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah kupu-kupu itu .
2. Potensi Pergeseran Gen
Daun tumbuhan  tomat transgenik yang tahan  terhadap serangga Lepidoptera sesudah  10 tahun ternyata memiliki  akar yang dapat mematikan mikroorganisme dan organisme tanah, contoh  cacing tanah.
3. Potensi Pergeseran Ekologi
Organisme transgenik dapat pula mengalami pergeseran ekologi. Organisme yang pada mulanya tidak tahan terhadap suhu tinggi, asam atau garam, dan  tidak dapat memecah selulosa atau lignin, sesudah  direkayasa  berubah menjadi tahan terhadap faktor  lingkungan itu .
tumbuhan  Bt yaitu  tumbuhan  transgenik yang memiliki  ketahanan terhadap hama, di mana sifat ketahanan itu  diperoleh dari bakteri Bacillus thuringiensis. Bakteri B. thuringiensis menghasilkan protein kristal Bt, atau Crystal protein (Cry) yang yaitu  protein endoracun  yang bersifat racun bagi serangga (insektisidal). Bt protein yang dihasilkan oleh gen Bt dapat meracuni hama yang menyerang tumbuhan  jagung. Gen ini bertanggung jawab dalam ketahanan terhadap serangga hama penggerek tumbuhan . Bt protein dipecah oleh suatu enzim pemecah dalam pencernaan yang bersifat alkalin dari larva serangga dan menghasilkan protein pendek yang mengikat dinding pencernaan. Pengikatan dapat memicu  kerusakan membran sel sehingga larva berhenti beraktivitas.


tanaman 

 bahwa zat pengatur tumbuh (ZPT)  berperan  dalam dunia  tanaman . Saat ini, ZPT tanaman dipakai  untuk penundaan atau  percepatan pematangan buah, perangsangan perakaran, peningkatan  peluruhan daun atau pentil buah, pengendalian perkembangan buah, 
pemberantasan gulma, pengendalian ukuran organ, 
Pada pertengahan  tahun 1800-an, ahli fisiologi tanaman    Jerman  Julius von Sachs menduga bahwa bentuk tanaman  dipicu  oleh adanya kegiatan senyawa  pembentuk organ   khusus , seperti senyawa 
 pembentuk daun , pembentuk bunga ,  usaha untuk mengisolasi senyawa sejenis  ini belum berhasil. tanaman  mengandung senyawa yang mendorong inisiasi proses  biokimia yang akhirnya memicu  pembentukan organ dan aspek tanaman  lainnya. Secara keseluruhan senyawa  itu  dinamakan  fitohormon, yang mendorong inisiasi reaksi  biokimia dan perubahan komposisi kimia dalam  tanaman . Faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu berinteraksi
dengan fitohormon dan beberapa proses biokimia selama tumbuh dan  diferensiasi berlangsung.
Istilah hormon tanaman  (fitohormon) diimbas oleh 
diketahuinya hormon pada hewan dan manusia, yaitu suatu senyawa  yang disintesis pada bagian tubuh tertentu, dan dapat ditransfer   melalui sistem aliran darah ke bagian tubuh yang lain untuk mengatur 
tanggapan  fisiologis di area  itu. Hormon tanaman  adalah senyawa  organik yang disintesis di salah satu bagian tanaman  dan dipindahkan  ke bagian lain , dan pada konsentrasi yang  rendah mampu  memicu   tanggapan  fisiologiS. , Fitting  pada tahun 1910, memakai  istilah hormon yang  terus dipakai  untuk 
memberi batasan senyawa organik khusus yang ada  secara alami  dengan fungsi pengaturan dalam tanaman , sekarang ada 5  kelompok hormon yang paling  dikenal, walaupun masih banyak lagi yang sudah pasti akan ditemukan.  meliputi auksin, giberelin,  sitokinin, asam absisatdan etilen. saat  semakin banyak hormon yang dapat dicirikan dan efek dan  
konsentrasi endogennya di teliti  , setiap hormon mempengaruhi tanggapan  pada banyak bagian tanaman .tanggapan  itu bergantung pada spesies, bagian tanaman , tahap   perkembangan,konsentrasi hormon, interaksi antar hormon yang  diketahui,dan berbagai faktor lingkungan. Istilah zat tumbuh meliputi  hormon tanaman  (alami) dan  senyawa buatan yang dapat mengubah tumbuh dan  perkembangan tanaman . Nama senyawa itu  dapat  menyatakan kegiatan fisiologisnya, contoh  zat tumbuh daun, zat  tumbuh akar, Giberelin adalah jenis hormon tumbuh yang mula-mula  ditemukan  di Jepang oleh Kurosawa pada tahun 1926. Sebelumnya,  pada 1920-an para peneliti Jepang menyelidiki suatu penyakit jamur  pada padi yang dipicu  oleh Giberelin fujikuroi. Bila  jamur  ini dikulturkan ternyata mengeluarkan suatu zat ke medium  yang dinamakan  giberelin A, yang dapat mendorong munculnya  gejala  penyakit bila disemprotkan pada tanaman sehat, dan dapat 
mendorong pemanjangan batang pada sejumlah jenis tanaman lain.  Pada tahun 1936 kristal giberelin A dapat diisolasi dari filtrate kultur jamur  ini. Baru sesudah  Perang Dunia II, para ahli dari Inggris dan 
Amerika Serikat menyadari pentingnya zat tanaman  ini.
bahwa giberelin A sebetulnya  adalah campuran dari minimal 6 jenis giberelin yang dinamakan  GA1, GA2, GA3, GA4, GA7 dan  GA9. Giberelin A3 (asam giberelin) yang paling mudah didapat dan  paling banyak dipakai  dalam penelitian. Campuran GA3 dan GA7 tersedia secara komersial  Dengan prosedur bioassay ternyata banyak ekstrak tanaman   mengandung aktivitas senyawa sejenis giberelin, sebagian berstruktur 
sama dengan yang diisolasi dari jamur  tadi, sebagian lagi  berstruktur molekul yang lain. Pada saat ini sudah  diketahui bahwa tanaman  berhijau daun mengandung GA1, GA2, GA3, GA5, GA6, GA7 dan GA8. sudah  pula diketahui adanya sekitar 40 macam struktur dan 
mungkin masih akan ditemukan lagi struktur tambahan. Giberelin ada  dalam berbagai organ seperti akar, batang, tunas, daun,  tunas  bunga, bintil akar, buah dan jaringan kalus. Di alam sudah  ditemukan lebih dari sepuluh jenis giberelin. ,giberelin ada yang ditemukan  dalam jamur  Gibberella Fujikuroi, ada yang ditemukan  pada tanaman tinggi dan  ada juga yang ditemukan  pada keduanya. Jenis giberelin yang  ditemukan  pada jamur yaitu GA1, GA2, GA3, GA4, GA7, GA9, s.d 
GA16, GA24, GA25, GA36. sedang  jenis giberelin yang ditemukan   pada tanaman derajat tinggi yaitu GA1, s.d GA9, GA13, GA17, s.d GA23,  GA26, s.d GA35.  yang terakhir yaitu giberelin yang ditemukan   pada jamur dan tanaman derajat tinggi yaitu GA1, s.d GA4, GA7, GA9,  dan GA13. Giberelin ; GA1 s.d GA5, GA7 s.d GA9, GA19, GA20, GA26,  GA27, dan GA29 ditemukan  pada Pharbitis nil, GA1, GA5, GA8, GA9,  GA13, ditemukan  pada umbi tulip, lalu  GA3, GA4, GA7,  ditemukan  pada anggur, GA18, GA19, GA20, ditemukan  pada 
pucuk bambu, GA3, GA4, GA7, ditemui  pada biji apel, lalu   GA21, dan GA22, ditemui  pada sword bean. Pada tanaman lain yaitu :  Lipinus lutens (GA18, GA23, GA28), pada pucuk tanaman jeruk dan biji  mentimun ditemukan  GA1, tebu (GA5), pisang (GA7), kacang, jagung,  barley wheat ditemukan  GA1. sedang  pada tanaman Phaseolus  coclirecus ditemukan  ; GA1, GA3 s.d GA6, GA8, GA13, GA17, dan  GA20. lalu  pada Rudbeckia bicolor ditemukan  ; GA1, GA4, GA7, 
s.d GA9. Dan yang terakhir yaitu pada Calonyction aculeatum  ditemukan  GA30, GA31, GA33, dan GA34. 
Sebagian besar GA yang dihasilkan  oleh tanaman  adalah dalam  bentuk inaktif, dan terlihat  perlu  prekursor untuk menjadi   aktif. Pada spesies tanaman  ditemui   15 macam  GA. Disamping ada  pada tanaman  ditemukan juga pada alga,  lumut dan paku, namun  tidak pernah ditemui  pada bakteri. GA ditransfer melalui xilem dan floem, tidak seperti auxin
pergerakannya bersifat tidak polar. Asetil-CoA, yang berperan penting pada proses respirasi berfungsi 
sebagai prekursor pada sintesis GA. Kemampuannya untuk  meningkatkan pertanaman  pada tanaman lebih kuat dibandingkan  dengan pengaruh yang dimunculkan  oleh auxin bila  diberikan secara 
tunggal. namun  auxin dalam jumlah yang sangat sedikit  tetap diperlukan  agar GA dapat memberi  efek  maksimal.Sebagian besar tanaman  dikotil dan sebagian kecil tanaman   monokotil akan tumbuh cepat jika diberi GA, namun  tidak pada tanaman  konifer contoh  pinus. Jika GA diberikan pada tanaman kubis tinggi tanamannya bisa mencapai 2 m. Banyak 
tanaman yang secara genetik kerdil akan tumbuh normal sesudah  diberi  GA. Efek giberelin tidak hanya mendorong perpanjangan batang,  namun  juga terlibat dalam proses regulasi perkembangan tanaman  
seperti halnya auxin. Pada beberapa tanaman pemberian GA bisa  memacu pembungaan dan mematahkan dormansi tunas  dan   biji.Disintesis pada ujung batang dan akar, giberelin menghasilkan pengaruh yang cukup luas. Salah satu efek utamanya 
adalah mendorong pemanjangan batang dan daun. Pengaruh GA  meningkatkan kerja auxin, walaupun tahap  interaksi kedua ZPT itu  belum diketahui secara pasti. Demikian juga jika  dikombinasikan dengan auxin, giberelin akan mempengaruhi 
perkembangan buah contoh  memicu  tanaman apel, anggur,  dan terong menghasilkan buah walaupun tanpa fertilisasi. bahwa giberelin dipakai  secara luas untuk menghasilkan buah anggur tanpa biji pada varietas Thompson. Giberelin memicu   ukuran buah anggur lebih besar dengan jarak antar buah yang lebih 
renggang di dalam satu gerombol. Giberelin juga berperan  dalam perkecambahan biji pada banyak tanaman. Biji-biji yang  memerlukan  kondisi lingkungan khusus untuk berkecambah seperti 
suhu rendah akan segera berkecambah bila  disemprot dengan  giberelin.  giberelin yang ada  di dalam biji merupakan  penghubung antara isyarat lingkungan dan proses metabolik yang  memicu  pertanaman  embrio. Sebagai contoh, air yang tersedia dalam jumlah cukup akan memicu  embrio pada biji rumputrumputan mengeluarkan giberelin yang mendorong perkecambahan  dengan memanfaatkan cadangan makanan yang ada  di dalam biji.  Pada beberapa tanaman, giberelin menunjukkan interaksi antagonis 
dengan ZPT lainnya contoh  dengan asam absisat yang memicu  dormansi biji. Giberelin (GAs) merupakan senyawa diterpenoid tetrasiklik  dengan rangka ent-gibberalene yang dinamakan  ent-kaurene ,
Ada 2 tipe utama GAs yaitu yang mempertahankan kerangka entkaurene dinamakan  C20-GAs atau punya atom carbon penuh yaitu 20 C  dan yang kehilangan C20 dinamakan  ent20 non-gibberelane (C19-GAs) atau 
atom carbon yang ke 20 hilang dalam metabolism. Saat ini sudah   ditemukan 89 jenis GAs, diberi nomor dari GA1-GA89. perbedaan utama pada gibereline adalah :  1. pada beberapa  gibereline memiliki  19 buah atom karbon dan yang lainnya  memiliki  20 buah atom karbon ; 2.  Grup hidroksil berada dalam  posisi 3 dan 13 (ent- gibberellene numbering system). Semua gibereline  dengan 19 atom karbon adalah monocarboxylic acid yang mengandung  COOH grup pada posisi 7 dan memiliki  sebuah lactonering. Di alam,  ditemui  pula beberapa senyawa yang di ekstrak dari tanaman. Senyawa itu  tidak mengandung gibereline atau gibberellane  structure namun  termasuk ke dalam gibereline. namun  ada  senyawa  lain yang ditemukan tanpa gibban skeleton yaitu "Steviol", namun 
aktivitasnya seperti gibereline. Macam-macam giberelin ada yang endogen mulai dari : GA1 sampai dengan GA58 contoh  GA1 pada jagung, kacang tanah, pisang,  tebu dan GA7 pada biji muda mentimun. Disamping itu ada   sintetik  adalah GA3, namun  ada juga GA4, GA7, GA9 sintettik. Sifat-sifat struktur yang diperlukan untuk aktivitas kimia giberelin  adalah : 
1. Untuk aktivitas yang tinggi diperlukan adanya cincin A, B, C, D yang  utuh dari ent-giberelin
2. Gugus karboksil (COOH) pada C7 diperlukan untuk aktivitas yang  tinggi
3. Gas yang paling atif adalah Gas yang mempunya ikatan lakton (CO--O--C/CO pada C19 dan C pada C10) pada cicin A. 
2. Jumlah dan letak dari gugusan karboksil. 
a. 1 gugus karboksil → pada C7
b. Lebih dari 1 gugus karboksil → C7, C18, C19 dan C20
3. Letak ikatan tidak jenuh pada cincin A dan ini hanya untuk C19-GAS.  Ikatan tak jenuh dapat terletak pada ∆ 1,2 ; ∆ 2,3 ; ∆ 1,10.
4. Jumlah dan letak dari gugus hidroksil :
a. 1 gugus biasanya  pada C3
b. > 1 gugus – C3 dan C13, C3 dan C1, C3 dan C16, C3 dan C2

Giberelin sebagai hormon tumbuh pada tanaman   berpengaruh pada sifat genetik (genetic dwarfism), pembuangan, penyinaran, partohenocarpy, mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan (germination) dan aspek fisiologi lainnya. Giberelin berperan  dalam mendukung perpanjangan sel (cell elongation), aktivitas kambium dan mendukung pembentukan RNA 
baru dan  sintesa protein.
a. Genetic dwarfism.
Giberelin dapat mengatasi gejala genetic dwarfism sebab  fungsi giberelin dalam pemanjangan sel, sehingga tanaman yang kerdil bisa  menjadi lebih tinggi. Genetic dwarfism adalah suatu gejala kerdil yang  dipicu  oleh adanya mutasi. Gejala ini terlihat dari memendeknya  internodus (ruas batang). Terhadap Genetic dwarfism ini, Giberelin  mampu merubah tanaman yang kerdil menjadi tinggi. ini sudah  
dibuktikan oleh Brian dan Hemming ,dilakukan penyemprotan gibberellic acid pada  berbagai varietas kacang. Hasil dari ujicoba  ini menunjukan bahwa 
gibberellic acid berpengaruh terhadap tanaman kacang yang kerdil menjadi tinggi. Mengenai hubungannya dengan cell elengation,  bahwa giberelin mendukung pengembangan dinding sel. pemakaian  giberelin akan mendukung pembentukan enzym protolictic yang akan membebaskan tryptophan sebagai asal bentuk 
dari auxin.  ini berarti bahwa kehadiran giberelin itu    meningkatkan kandungan auxin. tahap  lain menerangkan bahwa giberelin akan menstimulasi cell elengation, sebab  adanya hidrolisa  pati yang dihasilkan dari giberelin, akan mendukung terbentuknya amilase. Sebagai akibat dari proses itu , maka konsentrasi gula  meningkat yang memicu  tekanan osmotik di dalam sel menjadi  naik, sehingga ada kecenderungan sel itu  berkembang.
b. Pembungaan (flowering)
Gibberelin sebagai salah satu hormon tumbuh pada tanaman, berperan  dalam pembungaan. biasanya  giberelin tinggi  memicu  tanaman terhambat berbunga, sebaliknya tenaman  terinduksi berbunga bila  kandungan giberelinnya menurun, hal itu  tidak berlaku  untuk semua tanaman  sebab  pada berbagai tanaman pembungaanya justru perlu  kandungan giberelin tinggi.
c. Parthenocarpy dan fruit-set
Giberelin dapat Merangsang terbentuknya buah partenokarpi  seperti anggur dan tomat, sebab GA dapat merangsang pembuahan  tanpa melalui penyerbukan. Seperti auxin, giberelinpun berpengaruh  terhadap parthenocarpy.  bahwa  gibberellic acid (GA3) lebih efektif dalam terjadinya parthenocarpy  dibanding dengan auxin yang dilakukan pada blueberry. Hasil
ujicoba  lain menunjukan  bahwa GA3 dapat meningkatkan  tandan buah (fruit set) dan hasil.
d. Peranan Giberelin dalam pematangan buah (fruit ripening)Pematangan (ripening) adalah suatu proses fisiologis, yaitu terjadinya perubahan dari kondisi yang tidak menguntungkan ke suatu  kondisi yang menguntungkan, ditandai dengan perubahan tekstur, 
warna, rasa dan aroma.Dalam proses pematangan ini, giberelin berperan   yaitu mampu mengundurkan pematangan  dan pemasakan   suatu jenis buah.  penerapan   giberelin pada buah tomat dapat memperlambat pematangan buah,  sedang  gibberellic acid yang diterapkan pada buah pisang matang, 
pemasakannya dapat ditunda.
e. Mobilisasi bahan makanan selama tahap  perkecambahan ,Biji cerealia terdiri dari embrio dan endosperm. Didalam  endosperm ada  masa pati  yang dikelilingi oleh suatu  lapisan "aleuron". sedang  embrio itu sendiri merupakan suatu  bagian hidup yang suatu saat akan menjadi dewasa. Pertanaman   embrio selama perkecambahan bergantung pada persiapan bahan  makanan yang berada di dalam endosperm. Untuk   kelangsungan hidup embrio maka terjadilah penguraian secara  enzimatik yaitu terjadi perubahan pati menjadi gula yang lalu   ditranslokasikan ke embrio sebagai sumber energi untuk  pertanaman nya.  giberelin berperan  dalam proses aktivitas amilase.  ini   dibuktikan dengan memakai  GA yang memicu  aktivitas  amilase miningkat. Aktivitas enzym α-amilase dan protease di dalam endosperm juga didukung oleh GA melalui de-novo synthesis. ini 
ada hubungannya dengan terbentuknya DNA baru yang lalu   menghasilkan RNA.
f. Stimulasi aktivitas cambium dan perkembangn xylem
Giberelin berperan  dalam aktivitas kambium dan 
perkembangn xylem. penerapan  GA3 dengan konsentrasi 100, 250, dan 500 ppm mendukung terjadinya  diferensiasi xylem pada pucuk olive. Begitu juga  dengan mengadakan  penerapan  GA3 + IAA dengan konsentrasi masing-masing 250 dan 500 
ppm, maka terjadi pengaruh sinergis pada xylem. sedang  penerapan  auxin saja tidak memberi pengaruh pada tanaman.
g. Pemecahan Dormansi
Fungsi penting giberelin yang lain adalah dalam hal mematahkan  dormansi/mempercepat perkecambahan, dengan cara GA yang  dihasilkan di embrio masuk ke lapisan aleuron dan disana  menghasilkan enzim amylase. Enzim ini lalu  masuk ke  endosperm, disana merubah pati menjadi gula dan energi. Selain itu GA 
juga dapat memicu  kulit lebih permeabel terhadap air dan  udara. Dormansi adalah masa istirahat bagi suatu organ tanaman atau  biji. kemampuan biji untuk 
mengundurkan tahap  perkecambahannya hingga saat dan area  itu  menguntungkan untuk tumbuh.  terjadinya dormansi   dipicu  oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor yang  memicu  dormansi pada biji adalah: 1. tidak sempurnanya embrio  ; 2. embrio yang belum matang secara fisikologis , 3. kulit biji yang tebal (tahan 
terhadap gerakan mekanis); 4. kulit biji impermeable ,5. adanya zat  penghambat  untuk perkecambahan , GA3 dapat mmecakan dormani sebab   menstimulasi terbentuknya -amilase dan enzim hidrolitik. Prosesnya 
adalah GAs di transfer ke aleuron, disana menstimulir terbentuknya - amilase dan enzim hidrolitik  , Enzim itu disekresikan ke  endosperm mendorong hidrolisis cadangan makanan (pati menjadi gula). Jadi GAs mendorong pertanaman  biji dengan meningkatkan 
plastisitas dinding sel diikuti hidrolisis pati menjadi gula. proses itu  memicu  potensial air sel turun, air masuk ke sel dan  akhirnya sel memanjang.
Giberelin adalah zat kimia yang dikelompokan kedalam terpinoid.  Semua kelompok terpinoid terbentuk dari unit isoprene yang terdiri  dari 5 atom karbon
Unit-unit isoprene ini dapat bergabung sehingga menghasilkan  monoterpene (C-10), sesqueterpene (C-15), diterpene (C-20) dan  triterpene (C-30). Biosintesis gibereline yang ada  dalam jamur 
Gibberella Fujikuroi berproses dari Mevalonic acid sampai menjadi  giberelin.  area  sintesis adalah pada semua jaringan yang sedang tumbuh  dan jaringan yang berdiferensiasi dan  pada biji dan buah yang sedang  berkembang.  Pengangkutan polar  tidak berlaku untuk giberelin, sitokinin dan asam absisik. fitohormon  ini bergerak  melalui jaringan  pembuluh floem dan xylem dan juga melalui  system apoplas dan simplas. bahwa giberelin dan sitokinin ditranslokasikan bukan dalam bentuk  bebas. eksudat dari jaringan fluem bunga matahari, kacang kapri, anggur dan tanaman lainnya semuanya mengndung GAglukosida. Bentuk GA-glukosida ini adalah bentuk GA cadangan 
maupun GA yang ditranslokasikan. juga  didapat untuk sitokinin dan asam absisik. eksudat dari  xylem maupun fluem mengandung kedua fitohormon ini dalam  keadaan yang terikat.
Jalur biosintesis giberelin terdiri atas 4 lintasan, yaitu :
1. Jalur dari mevalonic acid (MVA) ke geranil-geranil pyrofosfat  (GGPP)
2. Siklisasi GGPP menjadi Ent-kaurene
3. Ent-kaurene menjadi GA12-aldehida
4. Jalur dai GA12-aldehida ke GAs
Jalur dari mevalonic acid ke geranil-geranil pyrofosfat (GGPP)  sampai menjadi GA12-aldehida (jalur nomor 1 –3 ) sama untuk semua  tanaman tingkat tinggi. sebab  begitu banyak GAs maka tidak ada satu  jalur khusus baik bagi GAs yang ada  pada fungi maupun yang 
ada  pada tanaman. Walaupun demikian sebagian dari jalur  biosintesa itu yaitu mulai dari MVA (C6) → ent-Kaurene → GA12
aldehida adalah sama untuk fungi maupun tanaman.
Jalur dari MVA ke GPP ada beberapa langkah yaitu aktivasi dari  MVA menjadi MVA- PP dengan enzim MVA Kinase, perlu  ATP,  MG++ atau MN++, dilanjutkan dengan pembentukan GGPP dari IPP dan  DMAP, enzimnya GGPP sintetase. sesudah  itu terjadi pembentukan  cincin (cyclization) ent-Kaurene dari GGPP. Pada tahap perubahan antkaurene menjadi GA12-aldehida tidak ada  hasil antara (intermediate) diantara kedua senyawa  itu . proses itu terjadi dari kontraksi  cincin B. Cincin B yang mula-mula terdiri dari 6 C berkontraksi menjadi  cincin B dengan 5 C + C7 diluar cincin itu . Pada jalur sesudah  GA12-aldehida menjadi Gas (GA4) menurut Wareing dan Phillips (1981),
melalui tahap   yaitu :
(1) Oksidasi dari gugus 7 Beta aldehida
(2) Hilangnya gugus 10 alpametil
(3) Pebentukan ikatan lakton antara C19 dan C10
lalu  dari GA4 ada 4 jalur untuk membentuk GA16, GA17, GA1 dan GA7 dengan proses sebagai berikut :
(1) GA4 → hidroksilasi pada C1 → GA16
(2) GA4 → hidroksilasi pada C2 → GA17
(3) GA4 → hidroksilasi pada C113 → GA1
(4) GA4 → membentuk ikatan rangkap antara C1 dan C2 (∆ 1,2) →  GA7
(5) GA7 → hidroksilasi → GA3 pada C13
Bentuk-bentuk Gas alamiah terdiri dari :
1. GAs bebas (free Gas) yaitu GAs yang tidak terikat pada glukosa dan  larut dalam methanol, terdiri dari C19-GAs atau C20-GAs mono, di  atau tri karboksilat.
2. GAS yang larut dalam air atau “bound GAS “ (Water soluble GAS).  Senyawa menyerupai GA, sangat polar dan larut dalam air. ada   pada buah, biji, umbi kentang, umbi tulip, kecambah tomat, ujungujung tunas tembakau. Bentuknya bermacam-macam terdiri dari 
sekurang-kurangnya dua atau lebih senyawa. Salah satu GAS yang  sangat polar ini adalah GA bebas yang sudah  ditentukan struktur  kinianya. GA ini dikenal dengan nama GA32 yang ada  pada biji
muda dari Prunus armeniaca (Davies, 1995). 
3. Conjugated GAs. Pada conjugated GA, GAs ini terikat pada glukosa  dalam bentuk glukosida dan glukosil ester. Glukosida merupakan  pengikatan glukosa dengan GAs melalui gugus hidroksil dari GA (GA--
O--glukosa). sedang  ester glukosil merupakan pengikatan glukosa  dengan GAs melalui gugus karboksilat (COOH) dari GA (GA--COO--glukosa).
4. Inter Konversi. GAS berbeda di dalam palensinya dan GAS yang  ada  pada tahap  perkembangan tertentu dari tanaman atau organ  tidak ada  pada tahap  perkembangan berikutnya. Di dalam  organ/tanaman terjadi interkonversi seperti : (a) Antara Free GA 
(GA6 – GA3 dan GA8), (b) Conjugated GAS → Free GAS, (c) Bound GAS → Free GAS.
ada  perbedaan antara GAs conjugated dengan auxin
conjugated, sebab  pada GAs hanya ada  dalam glukosida dan  glukosil ester, sedang  pada auxin ada  dalam bentuk glukosida, glukosil ester dan peptida. Pada auxin istilah bound auxin adalah  sinonim dengan conjugated auxin sedang  pada pada GA tidak. Pada
GA yang dinamakan  bound Giberelin adalah senyawa menyerupai GA  yang lebih polar dari GA bebas.
Metode yang dipakai  untuk melacak area  biosintesa dari  GAS antara lain :
1. Pemotongan organ diikuti pemberian GAS eksogen. Dalam ini  organ dipotong lalu diberi GAS eksogen, lalu  dibandingkan  dengan tanaman yang tidak dipotong organnya.
2. Ekstraksi lalu dilakukan determinasi.
3. Difusi. Mula-mula dipakai  untuk auxin namun  dapat 
dipakai  juga untuk GAs. Perbedaan antara ekstraksi dan difusi  adalah bahwa pada ekstraksi diketahui kadar GA pada satu waktu .tertentu. sedang  pada difusi mengetahui pembentukan kadar  GA pada suatu selang waktu (periode).
4. pemakaian  inhibitor pada GA biosintesa. pemakaian  inhibitor  dilakukan pada potongan organ lalu  dilanjutkan dengan.mengukur jumlah GAs yang terbentuk pada suatu periode waktu  dengan metode difusi. berdasar  prinsip  itu  diperoleh  bahwa GAs
dibuat : (1) di daun muda dari pucuk tunas, (2) ujung-ujung akar (3 -4 mm), dan (3) biji yang sedang berkembang ,.Pengaturan kadar GA dalam tubuh tanaman dilakukan melalui  tahap  :
a. Pengaturan sintesis in situ
b. Pembentukan Bound GAs atau Conjugated GAs. Bound GAs  dianggap sebagai GAs cadangan atau GAs simpanan, atau GAs  dalam bentuk dapat ditransfer t. Dari bound GAs dapat dilepas  GAs. Contohnya GA3-glukosida
c. Dengan interkonversi . Adanya interkonversi 
memicu  kadar GAs pada jaringan atau organ pada suatu  waktu tidak konstan. Di dalam proses biosintesis sudah  ditemukan  zat penghambat  di dalam aktivitas ini. Beberapa contoh growth  retardant yang menghambat biosintesis gibereline pada tanaman 
antara lain Amo-1618 (2-isopropil-4-dimetil-kamine-5 metil phenil-4 pipendine karboksilatmetil klorida) menghambat biosintesis gibereline  pada tanaman mentimun liar (Exhmocytis macrocarpa). Amo-1618 menghambat dalam proses perubahan dari 
Geranylgeranyl pyrophosphat ke Kaurene. Begitu pula growth  retardant CCC (2-chloroethyl) trimethyl (-amonium chloride)  memperlihatkan aktivitas yang sama dengan Amo-1618. Biosintesis  GAs dapat dihambat dengan memakai  inhibitor sintetik, yaitu :
a. AMO-1618 dan cyclosel, memblok biosintesis pada reaksi yang enzimnya ent-kaurene synthase.
b. Paklobutrazol, anzimidol dan uniconazole, memblok reaksi entkaurene menjadi ent-kaurenol

Sitokinin merupakan senyawa derifat adenin yang dicirikan oleh  kemampuannya menginduksi pembelahan sel  pada  jaringan  dengan adanya auxin, Bentuk dasar dari sitokinin adalah  adenin (6-amino purine). Adenin merupakan bentuk dasar yang 
menentukan terhadap aktifitas sitokinin. Di dalam senyawa sitokinin,  panjang rantai dan hadirnya suatu double bond dalam rantai itu   meningkatkan aktifitas zat pengatur tumbuh ini. Sitokinin alami (endogen) adalah zeatin dan dihidrozatin, sedang  sitokinin sintetik .antara lain zeatin, BA, BAP, 2-iP, IPA, PA, Kinetin, dan thidiozuron.
Struktur dan Aktivitas sitokinin yang aktif :
1. Harus ada N6 yang dapat disubstitusi
2. Aktivitas tergantung dari rantai samping dan cincin adenin.
3. Rantai samping, adanya penjenuhan ikatan rangkap bersifat  menurunkan aktivitas. Perpindahan ikatan rangkap dari ∆1,2 ke ∆  3,4 juga menurunkan aktivitas berkurang. Substitusi (adanya OH  pada C4 meningkatkan aktivitas, adanya OH pada C2 C3 atau C2 dan  C3 mengurangi aktivitas, adanya > 1 OH menurunkan aktivitas. Sitokinin yang aktif dapat dirubah menjadi tidak aktif (antagonist)  dengan cara penjenuhan rantai samping, penukaran posisi C dan N, 
dan substitusi CH3 pada 9-CH.

Sitokinin merupakan ZPT yang mendorong pembelahan 
(sitokinesis). Beberapa macam sitokinin merupakan sitokinin alami (contoh  kinetin, zeatin) dan beberapa lainnya merupakan sitokinin sintetik. Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif 
terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang dihasilkan  di  akar lalu  diangkut oleh xilem menuju sel-sel target keseluruh  tanaman.
Peranan iisiologis sitokinin meliputi :
Mendorong perluasan daun (leaf expansion), dihasilkan sebab  adanya pembesaran sel. Mendorong perkembangan kloroplast. penerapan  sitokinin eksogen  memicu  terakumulasinya klorofil dan mendorong konversi  etioplast menjadi kloroplast. ,Pembelahan sel , Pemberian sitokinin eksogen  menginduksi pembelahan sel dalam kultur jaringan bersamasama dengan adanya auxin. Secara endogen juga terjadi pada  tanaman yang  mengalami tumor Crown Gall,Morphogensesis. Dalam kultur jaringan dan Crown Gall, sitokinin menginduksi terbentuknya organ pucuk.
,Pertanaman  tunas lateral , Pemberian  sitokinin memicu  terbebasnya pucuk lateral dari pengaruh   Apical dominance ,Mendorong terbukanya stomata pada beberapa spesies, contoh   pada solanaceae,Menghambat leaf senescence ,
 bahwa sitokinin dapat  meningkatkan pembelahan, pertanaman  dan perkembangan kultur  sel tanaman. Sitokinin  menunda penuaan daun, bunga dan buah 
dengan cara mengendalikan   proses kemunduran yang 
memicu  kematian sel-sel tanaman. Penuaan pada daun  melibatkan penguraian klorofil dan protein-protein, lalu  produk  itu  diangkut oleh floem ke jaringan meristem atau bagian lain  dari tanaman yang memerlukan nya. Daun kacang jogo (Phaseolus 
vulgaris) yang ditaruh dalam wadah berair dapat ditunda penuaannya beberapa hari bila  disemprot dengan sitokinin. Sitokinin juga dapat  menghambat penuaan bunga dan buah. Penyemprotan sitokinin pada 
bunga potong dilakukan agar bunga itu  tetap segar.
Pada tanaman , efek sitokinin sering dipengaruhi oleh 
keberadaan auxin. Sitokinin yang ditransfer dari akar ke batang mampu mengaktifkan pertanaman  tunas  samping sehingga  tanaman memiliki cabang yang banyak dan menjadi rimbun. Sebagian besar tanaman  memiliki pola pertanaman  yang kompleks yaitu tunas lateralnya tumbuh bersamaan dengan tunas 
terminalnya. Pola pertanaman  ini merupakan hasil interaksi antara  auxin dan sitokinin dengan perbandingan tertentu. Sitokinin dihasilkan  
dari akar dan diangkut ke tajuk, sedang  auxin dihasilkan di kuncup  terminal lalu  diangkut ke bagian bawah tanaman . Auxin cenderung menghambat aktivitas meristem lateral yang letaknya berdekatan dengan meristem apikal sehingga membatasi 
pembentukan tunas  cabang dan fenomena ini dinamakan  dominasi  apikal. Kuncup aksilar yang ada  di bagian bawah tajuk (area   yang berdekatan dengan akar) biasanya akan tumbuh memanjang 
dibandingkan dengan tunas aksilar yang ada  dekat dengan kuncup  terminal. ini menunjukkan ratio sitokinin terhadap auxin yang lebih tinggi pada bagian bawah tanaman ..Interaksi antagonis antara auxin dan sitokinin juga merupakan  salah satu cara tanaman  dalam mengatur derajat pertanaman  akar 
dan tunas, contoh  jumlah akar yang banyak akan menghasilkan  sitokinin dalam jumlah banyak. Peningkatan konsentrasi sitokinin ini  akan memicu  sistem tunas membentuk cabang dalam jumlah 
yang lebih banyak. Interaksi antagonis ini biasanya  juga terjadi di  antara ZPT tanaman  lainnya.
 bahwa bila   dalam perbandingan sitokinin lebih besar dari auxin, maka ini akan  memperlihatkan stimulasi pertanaman  tunas dan daun. Sebaliknya  bila  sitokinin lebih rendah dari auxin, maka ini akan memicu  
stimulasi pada pertanaman  akar. sedang  bila  perbandingan  sitokinin dan auxin berimbang, maka pertanaman  tunas, daun dan  akar akan berimbang pula. namun  bila  konsentrasi sitokinin itu 
sedang dan konsentrasi auxin rendah, maka keadaan pertanaman   tobacco pith culture itu  akan berbentuk callus..sedang  dalam pembelahan sel, dikemukakan bahwa IAA dan  kinetin, bila  dipakai  secara tersendiri akan menstimulasi sintesis  DNA dalam tobacco pith culture. Dan menurut ahli itu , kehadiran IAA dan kinetin ini diperlukan dalam proses mitosis walaupun IAA lebih 
dominan pada tahap  itu . Dalam perkembangan tanaman sudah  diketahui bahwa terjadi  interaksi antara sitokinin, giberelin dan auxin. Di alam, tidak satu 
unsurpun yang berdiri sendiri. Kesemuanya berinteraksi antara satu  sama lainnya, sehingga merupakan suatu sistem. Begitu pula dengan  zat pengatur tumbuh.
Pada tanaman, zat pengatur tumbuh auxin, giberelin dan sitokinin  bekerja tidak sendiri-sendiri, namun  ketiga hormon itu  bekerja secara berinteraksi yang dicirikan dalam perkembangan tanaman.  bila  pucuk yang tumbuh di atas permukaan tanah dipotong 
lalu  dberi lanolin pada batang yang dipotong itu , maka 
pada ketiak daun tumbuh pucuk. Perlakuan lain dilakukan dengan  memotong pucuk-pucuk daun lalu  batang yang dipotong  itu  masing-masing diberi IAA, GA, GA + IAA, GA + IAA pada batang  yang dipotong dan pada pucuk yang tumbuh di ketiak daun diberi 
kinetin  Pada perlakuan yang diberi IAA pertanaman  
tunas mengalami hambatan, namun  pada perlakuan GA, pertanaman   tunas meperlihatkan adanya perpanjangan internodus pada tunas yang  tumbuh di ketiak daun. sedang  pada perlakuan pemberian GA + IAA  memperlihatkan pertanaman  stolon secara horisontal. Pada  perlakuan GA + IAA + pada batang yang terpotong lalu  diberi  perlakuan kinetin pada pucuk yang tumbuh diketiak daun menunjukkan 
pertanaman  yang normal.
Sitokinin alami disintesis di akar lalu  ditransfer t secara  akropetal ke pucuk. Disamping itu, sitokinin juga dapat disintesis pada  biji yang berkembang.
Informasi biosintesis sitokinin tidak selengkap biosintesis auxin  atau giberelin,  Prekursor biosintesis sitokinin adalah asam mevalonat  dengan jalur biosintesis , Pengaturan kadarnya dalam tubuh tanaman dilakukan melalui : 
1. Pengaturan sintesis in situ (free sitokinin/zeatin)
2. Pembentukan bound sitokinin, dengan cara :
a. Gugus hidroksil zeatin menangkap glukosa membentuk  glukosida. Konjugat ini bisa sebagai  bentuk cadangan atau bentuk  untuk transport dan sifatnya reversibel.
b. Membentuk conjugat alanin dengan menangkap 1 glukosa pada  atom C 9. Cara ini termasuk tahap  detoksifikasi, sifatnya  ireversibel
3. Degradasi dengan enzim sitokinin oksidase. Enzim ini  menghilangkan lima rantai carbon samping dengan melepas  adenin bebas.

Pengaruh sitokinin dipengaruhi oleh konsentrasi auksin. Adanya meristem apikal, maka auksin menekan pertanaman  tunas aksilar.  Meristem apikal dibuang, konsentrasi sitokinin meningkat, merangsang 
pertanaman  tunas aksilar. Sitokinin berperan dalam menghambat  pertanaman  akar melalui peningkatan konsentrasi etilen. Sitokinin  menghambat pembentukan akar lateral melalui pengaruhnya pada sel  periskel dan memblok program pengembangan pembentukan akar  lateral. tahap  kerja sitokinin:
-. Efek Anti Penuaan
Sitokinin dapat menahan penuaan beberapan organ tanaman  dengan  menghambat pemecahan protein, dengan menstimulasi RNA dan  sintesis protein, dengan memobilisasi nutrien dari jaringan di sekitarnya. 
Proses penuaan terjadi sebab  penguraian protein menjadi asam amino  oleh enzim protease, RNA-ase dan DNA-ase. Adanya sitokinin maka  kerja enzim-enzim itu  akan dihambat sehingga umur protein 
menjadi lebih panjang. Pengaruh Pemberian Sitokinin Terhadap Pertanaman  Tanaman. Selain itu, sitokinin mampu memperlambat penuaan daun dengan cara 
mempertahankan keutuhan membran tonoplas. Bila tidak, protease dari  vakuola akan merembes ke sitoplasma dan menghidrolisis protein larut 
dan  membran kloroplas dan mitokondria. bila  daun yang dibuang  dari suatu tanaman  dicelupkan ke dalam larutan sitokinin, maka daun  itu akan tetap hijau lebih lama dibanding  biasanya. Sitokinin juga 
memperlambat deteriorasi daun pada tanaman  utuh.
-Pengaturan Pembelahan Sel dan Differensiasi Sel
Bekerja bersama-sama dengan auksin, sitokinin menstimulasi pembelahan sel dan mempengaruhi lintasan differensiasi. Efek sitokinin  terhadap pertanaman  sel di dalam kultur jaringan, memberi  
petunjuk tentang bagaimana jenis ZPT ini berfungsi di dalam  tanaman . saat  satu potongan jaringan parenkhim batang  dikulturkan tanpa memakai sitokinin, maka sel itu  tumbuh .menjadi besar namun  tidak membelah. Sitokinin secara mandiri tidak 
memiliki  efek, namun  bila  sitokinin diberikan bersama-sama .dengan auksin maka sel itu  dapat membelah.
-Pengaturan Dominansi Apikal
Sitokinin, auksin, dan faktor lainnya berinteraksi dalam mengendalikan  dominansi apikal. Hipotesis yang menerangkan regulasi hormonal pada .dominansi apikal, yaitu penghambatan secara langsung, menyatakan  bahwa sitokinin dan auksin bekerja secara antagonistis dalam mengatur  pertanaman  tunas aksilar. Sitokinin masuk melalui akar ke dalam 
sistem tajuk tanaman, akan melawan kerja auksin, dengan  mengisyaratkan tunas aksilar untuk mulai tumbuh. Jadi rasio sitokinin .dan auksin merupakan faktor kritis dalam mengendalikan  pertanaman  
tunas aksilar.

Pada metode kultur jaringan, pemakaian  auksin dan sitokinin sudah banyak dipakai . Jika konsentrasi auksin lebih besar dibanding  sitokinin maka kalus akan tumbuh, dan bila konsentrasi sitokinin lebih  besar dibandingkan auksin maka tunas akan tumbuh.  sitokinin 2 ppm cenderung nyata meningkatkan jumlah 
pecah tunas, pertambahan tinggi dan jumlah daun, namun cenderung  menghambat pertambahan luas daun. sedang  pada pertambahan  diameter batang perlakuan itu  tidak berpengaruh. sesudah   berumur 4 tahun, tanaman yang diberikan sitokinin 2 ppm masih 
menunjukkan tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih baik .dibandingkan dengan tanaman lain. Penelitian embrio somatik kopi  arabika memicu  hasil induksi terbaik untuk varietas Kartika-1
secara langsung dari kultur daun muda diperoleh pada media MS  standar yang diberi 4 mg/l 2,4-D dan dikombinasikan dengan 0,1 mg/l  kinetin yang dapat menginduksi seluruh eksplan dalam waktu empat 
minggu sesudah  kultur. Penggandaan embrio somatik kopi arabika  terbaik diperoleh pada perlakuan 2 mg/l 2,4-D yang dikombinasikan  dengan 0,1 mg/l kinetin yang dapat menghasilkan embrio somatik 
terbanyak dalam waktu 6 minggu sesudah  subkultur. pada kultur invitro tanaman nilam yang diberin sitokinin BAP 1  ppm pada media MS menunjukkan perkembangan yang baik yaitu bisa  terbentuk planlet yang sempurna yang sudah memiliki akar, batang dan 
daun. Pada penelitian kultur invitro buah Makasar, pemberian sitokinin  BAP dan auksin 2,4-D berpengaruh Terhadap Pertanaman  Tanaman.  Pada berbagai taraf konsentrasi sudah  memberi  tanggapan  yang berbeda 
terhadap pertanaman  eksplan biji buah makasar. Semakin tinggi  konsentrasi BAP maupun 2,4 D maka semakin tinggi pula prosentase .pembentukan kalus. BAP 1,5 mg/l merupakan konsentrasi yang  optimal  dalam pertanaman  biji buah makasar secara invitro untuk tujuan perbanyakan. Pada tanaman Pule pandak, pemberian pupuk  organik 5 ton/ha meningkatkan pertanaman  (jumlah daun), dan hasil .(jumlah cabang akar dan diameter akar) dibanding kontrol. Pemberian 
sitokinin 100 ppm meningkatkan pertanaman  (jumlah daun, luas daun,  berat brangkasan, dan berat tanaman kering) dan hasil pule pandak.
Terjadi interaksi antara pupuk organik dan sitokinin terhadap berat  brangkasan dan berat akar pule pandak untuk umur 90 HST. Kombinasi pupuk organik 10 ton/ha dan sitokinin 100 ppm memberi  berat  basah tajuk dan berat basah akar tertinggi. Pemberian konsentrasi 
sitokinin BAP yang berbeda pada tunas pucuk jeruk kanci secara invitro, memberi  pengaruh yang berbeda terhadap prosentase eksplan yang  mengalami multiplikasi dan saat muncul tunas. Perlakuan BAP pada  konsentrasi 2,5 mg/l merupakan perlakuan terbaik terhadap prosentase  eksplan yang mengalami multiplikasi saat muncul tunas. ada   interaksi yang nyata antara BAP 2,5 mg/l dengan NAA konsentrasi 0,5 
dan 1,0 mg/l merupakan interaksi terbaik terhadap prosentase eksplan .yang membentuk kalus. Penelitian mengenai pengaruh sitokinin kinetin  terhadap tanaman bunga matahari   menunjukkan pada kombinasi 
ZPT NAA 1 mg/l + kinetin 1 mg/l memberi  hasil terbaik dalam  menginduksi terbentuknya kalus dari eksplan kotiledon tanaman  Helianthus annus L. yaitu dengan rata-rata berat basah kalus tertinggi 
sebesar 0,76620 ± 0,38226 gram.