ternak ikan

Tampilkan postingan dengan label ternak ikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ternak ikan. Tampilkan semua postingan

ternak ikan





IKAN MAS



ikan mas kelas :pisces, atau (golongan ikan yang memiliki insang sebagai alat pernafasan), subkelas : teleostei (bertulang belakang) , ordo: ostariophysi (golongan ikan yang memiliki alat keseimbangan tulang pada rongga perut bagian atas) , subordo : cyprinoidea, famili: cyprinidae, genus: cyprinus, spesies : cyprinus carpio (linne) ,cyprinus carpio, l, nama lain: karper, nama daerah:

tombro (jawatimur), lauk mas (jawa barat), sinyonya (jika sipit kuning muda) ,karper punten (jika berpunggung tinggi ,warna hijau keabua abuan), ikan mas cyprinus carpio ,yaitu ikan air tawar,ikan mas memiliki keunggulan dapat dibudidayakan dengan kawin suntik hyphofisasi, ikan mas makan apa saja omnivora  , termasuk jagung,padi padian, dapat dibudidayakan dengan sistem  air deras, keramba , jaring terapung, dalam drum ,kolam air tergenang, ikan segar mengandung karbohidrat, protein 16-24% ,lemak 0,2-2,2 % , mineral, vitamin , ikan tidak mengandung kolesterol , ikanmas berasal dari cina dan rusia , dengan bentuk badan agak memanjang pipih kesamping ,mulut berada di ujung tengah dapat disembulkan, dan lunak ,memiliki kumis 2 pasang,  kadang memiliki sungut 1 pasang, untuk membedakan ikanmas dengan koki carasius auratus dari jenis ikan hias adalah pada kumis ini, jari jari sirip punggung yang kedua mengeras seperti gergaji, sedang letak antara kedua sirip punggung dan perut berseberangan, sirip dada terletak di belakang turup insang , ikan mas tergolong sisik besar bertipe cycloid ,usus tidak terlalu panjang, jika dibandingkan dengan hewan pemakan tumbuhan aali, ikanmas tidak memiliki lambung ,juga tidak bergigi, sehingga bila mencerna makanan maka memakai pharing mengeras untuk mencerna makanan,ikanmas dibudidayakan  dan dikawinkan sepanjang tahun tanpa mengenal musim, namun di alam sungai ,danau, genangan air, ikanmas memijah pada awal musim hujan, memijah pada perairan dangkal,setelah mengalami kekeringan musim kemarau ,dan menempel kan seluruh telurnya pada  tanaman di tepi perairan, ikanmas dapat tumbuh normal jika tumbuh pada lokasi 150-1000meter diatas permukaan tanah, suhu air 20-26°c,ph air rata-rata 7-8, pertumbuhan maksimal tercapai setelah 24 bulan, sedang pertumbuhan maksimal badan dapat tercapai pada usia 36 bulan, beda dengan ikan lele lokal clarias batracus , terutama yang jantan yang mengasuh anak, ikanmas justru tidak mau merawat anaknya, setelah kawin ,ikanmas tidak menghiraukan anaknya, sehingga peternak lah yang akan merawat telur telur hingga menetas dan menjadi benih,ikanmas selalu mencari tempat yang aman terutama pada tempat yang ditumbuhi tanaman rumput, sebab telur ikan menempel  maka peternak sebelum melakukan pemijahan terlebihdahulu mencari tanaman air untuk ditanam di dasar kolam, atau dengan ijuk ,tanaman encenggondok  echornia crasipes,

pada usia muda 10cm , ikanmas makan jasad hewan atau tumbuhan yang hidup didasar kolam, misalnya molusca, trichoptera, epimidae, tubificidae, olighochaeta, chironomidae, protozoa, zooplankton, copepoda, cladocera, hewan ini disedot bersama lumpur dan sisanya dikeluarkan melalui mulut, ikanmas cari jasad renik di pematang, mengaduk aduk dasar kolam untuk mencari larva insecta, cacing , ikanmas memiliki banyak ras /strain , ras yang disukai untuk tiap daerah berbeda tergantung lingkungan masyarakat, misal masyarakat jawa tengah dan jawatimur kurang suka ikanmas  berwarna jingga dan kuning, maka dikembangkan ras baru tahun 1933 di desa punten malang jawatimur yang terkenal nama karper punten, ciri-ciri morfologi ikanmas yang ada sekarang ,antaralain:

ikan mas majalaya yaitu sisiknya hijau keabu abuan dengan tepi sisik lebih gelap ,punggung tinggi dan badan pendek, bagian kuduk atas antara kepala dan punggung menekuk, penampang melintang badan menipis ke arah punggung, lebih tipis dibandingkan ras lainnya, gerakan lambat jika diberikan makan suka berenang pada permukaan air,perbandingan antara panjang badan dengan tinggi badan antara 3:1,


ikanmas punten

sisiknya berwarna hijau gelap ,dengan potongan badan lebih pendek ,bagian punggung tinggi melebar mata agak menonjol ,gerakan lebih gesit dibandingkan ikanmas majalaya, perbandingan antara panjang badan dengan tinggi badan antara 2:1,

ikanmas taiwan

sisiknya berwarna hijau kekuningan , badan lebih panjang dibandingkan punten,dengan penampang punggung agak membulat ,mata agak menonjol ,gerakan lebih gesit dan aktif, jika diberikan makan lebih suka berada di bawah permukaan air ,perbandingan antara panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5;1,


ikanmas kancra domas 

sisiknya coklat keemasan kemerahan kecil letaknya tidak teratur,sisi  badan ada garis membujur yang merupakan batas warna, bagian punggung warnanya lebih gelap,sedang perut mengkilap keemasan  badan panjang ,gerakan aktif gesit,




ikanmas  sinyonya

sisiknya kuning muda,badan panjang, mata tidak menonjol, sedang saat dewasa bermata sipit ,gerakan lambat ,lebih suka berada dipermukaan air ,perbandingan antara panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1 ,

ikanmas karper kaca 

sisiknya berwarna putih mengkilap seperti perak , besar dan ada yang kecil atau tidak seragam , bagian yang tertutup sisik dekat sirip ,gerakan gesit,

ikanmas kumpay

sisiknya beranekaragam ada yang kuning ,merah ,abu abu ,hitam dan putih ,kadang ada yang bersisik seperti ras ikanmas  kaca ,sirip memanjang pertumbuhan lambat gerakan lambat ,dijadikan ikan hias sebab sirip nya meliuk liuk seperti selendang



cara pemijahan tradisional memakai rangsangan kelenjar hyphofise kawin suntik ,setiap sistem pemijahan memiliki ukuran kolam yang tergantung cara nya, untuk keberhasilan pemijahan harus diperhatikan agar dasar kolam tidak boleh berlumpur,tidak berbatu batu tajam keras, air jangan keruh kotor , jangan tercemar limbah sampah, oksigen cukup, kekurangan pemijahan tradisional yaitu banyak terjadi kematian benih sesudah beberapa hari menetas karena kekurangan suplai makanan yang ada dikolam, fluktuasi suhu air tidak bagus sering berubah ubah, penetasan tidak terkendali sebab tergantung situasi alam,tehnik pemijahan pada tawes dilakukan 2 cara yaitu purbaratu, awipari, nilem 3 cara yaitu magek, galunggung, tarogong, lele 2 cara yaitu paksa dan masal, ikanmas dapat dipijahkan dengan 6 cara yaitu: 

pemijahan  tradisional seperti : 



sistem hofer

dimana luas kolam pemijahan  seluas siatem dubish, namun tidak ada parit keliling, rumput sebagai penempel telur ditanam sebrlah depan aliran masuk untuk mencegah kekeruhan, ketinggian air pada pintu pemasukan yaitu rata rata 40 cm, bagian pengeluaran tinggi air  70 cm ,





sistem cimindi  

dimana tempat pemijahan dan penetasan telur menjadi satu kolam yang dibatasi oleh pematang antara dari tanah, kakaban dijepit belahan bambu sebagai penempel telur dan ditaruh di sudut kolam, jika induk telah memijah dipindah ke kolam lain / penyimpanan induk, 7 hari kemudian pematang antara dibuka seluruhnya ,hingga  benih dapat masuk ke kolam yang ukuran lebih luas ,panen benih dilakukan pada usia 2-3 minggu, 




sistem rancapaku

ini mirip sistem cimindi ,hanya pematang antara terbuat dari batu ,susunan batu diatur hingga antara batu batu ada rongga ,dasar kolam ditaburi pasir kerikil , bahan penempel telur yaitu rumput kering yang ditabur merata di permukaan kolam, setelah kolam dikeringkan beberapa hari ,pagi hari air dimasukan dan sore induk dimasukan ke kolam pemijahan , setelah memijah induk tetap dibiarkan dikolam pemijahan ,benih ikan bila kuat berenang akan berpindah melalui sela sela bebatuan  pematang ,panen benih dilakukan setelah usia 3 minggu, 




sistem dubish 

ini diperkenalkan oleh dubish dari jerman ,luas kolam pemijahan yang dipakai rata-rata 25-50m2 , pada pinggir kolam dibuat parit keliling selebar 50 cm, didalam rata-rata 35 cm,sebagai penempel telur dipakai rumput hidup misalnya cynodon dactylon pets setinggi 50  ditengah kolam, setelah induk memijah maka ditangkap dipindah ke kolam penyimpanan ,sedang penangkapan benih dilakukan setelah benih usia 5 hari, 






sistem sumatera tengah 

dimana luas kolam pemijahan yang dipakai hanya 5m2 ,bahan penempel telur yaitu ijuk yang ditaburkan dipermukaan air,setelah induk memijah ditangkap dan dipindahkan ke kolam penyimpanan induk ,sedang ijuk tetap dibiarkan ,saat benih berusia 5 hari dipindah ke kolam pendederan , 





sistem sunda 

yaitu luas kolam pemijahan rata-rata 25-30 m2 ,bagian dasar kolam sedikit berlumpur ,kolam dikeringkan 4bhari ,kemudian baru diisi air ,agar induk terangsang memijah , sebagai penempel telur maka  dipasang  kakaban yang dipasang ditengah kolam, induk siap pijah dimasukan ke kolam pada sore hari,setelah proses pemijahan selesai kakaban diangkat dipindah ke kolam penetasan, 



namun cara sistem sunda paling banyak dipakai sebab terbukti berhasil proses pemijahan dan jumlah benih yang dihasilkan banyak, sistem sunda diperbaiki pada cara penetasan telur yang dilakukan dalam kantong hapa berupa kain terilin, bermata halus uluran 2x2x2 m, sebelum telur pada kakaban ditetaskan dalam hapa terlebih dahulu direndam larutan pk kalium permanganat, beberapa menit agar telur bebas jamur penyakit , 


sistem pemijahan kawin suntik hanya cocok untuk ikan yang secara alami sulit memijah, seperti ikan mola hyphopthalmichthys molitrix , grasscarp ctenoparingodon idellus,hyphofisasi yaitu merangsang induk agar memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise kedalam tubuh ikan, induk betina yang akan dirangsang harus sudah matang telur dan cukup usia, juga pada pejantan harus sudah matang kelamin, cara untuk mengetahui matang kelamin yaitu dengan mengurut bagian perut ke arah sirip ekor, jika ikan pejantan mengeluarkan cairan warna putih sperma berarti sudah dewasa kelamin, hyphofiasi perlu ikan donor sebagai penyumbang hyphofise ,kelenjar hyphofise dapat diperoleh dengan cara memotong kepala ikan donor sampai putus, kepala ikan donor itu dibelah dari atas ke bawah sampai bagian tengkoraknya terbuka, letak kelenjar hyphofise yang sekecil merica berada dilekukan tulang dibawah otak besar, kelenjar akan tampak putih jika otak besar disingkirkan dahulu, ikan betina yang akan disuntik beratnya harus samadengan ikan donor,setelah cairan hormon disuntikan 2 kali, maka dalam waktu 6 jam induk akan  terangsang melakukan pemijahan , pemijahan dilakukan dalam bak, hyphofisasi jarang dilakukan karena ikanmas dapat mudah dikawinkan secara alami dikolam, termasuk yang mudah dikawinkan yaitu ikan tambakan helostoma temminchi, ikan lele clarias batracus, ikan nilam osteochilus hasselti, ikan tawas puntius javanicus,biaya kawin suntik mahal ,



pemijahan ikanmas

pemilihan calon induk atau induk yang akan dijodohkan harus dilakukan dengan benar, kesalahan dalam pemilihan induk dapat menghasilkan keturunan yang jelek, sehingga anakan yang didapat berjumlah sedikit, maka setiap kali akan mengawinkan ikanmas induk harus diseleksi, 


bentuk pangkal ekor harus kuat tidak memendek melengkung, perbandingan panjang pangkal ekor dengan lebar atau tingginya harus lebih panjang ,induk ikanmas yang menunjukan pangkal ekor tinggi melebihi panjangnya sebaiknya disingkirkan,



bentuk kepala induk ikanmas lebih kecil dibandingkan bagian  badannya, tutup insang normal,tidak terlalu tebal hingga terkesan  menggelembung  ,panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan, jika tidaksama mungkin  terjadi kelengkungan dan pemendekan tulang punggung, ini juga harus dihindarkan, jika  bagian tutup insang dibuka ,tidak ada bercak putih,setiap sisi ujung moncong mulut  bibir atas memiliki 2 buah kumis , jika induk ikanmas diletakan terlentang atau dimiringkan biasanya matanya digerakan atau berputar putar dan lensa mata jernih, 

sisik induk yang baik tersusun secara teratur kecuali ras karper kaca , dan ukuran relatif besar ,sisik yang tampak kusam atau tidak cerah menunjukan bahwa kurang baik kualitasnya,





bentuk badan secara keseluruhan  mulai ujung mulut sampai ujung sirip ekor harus mulus ,  badan dan sirip tidak cacat, sebab jika cacat maka dapat menurun pada anak2 nya ,garis aisik kedua sisi tubuh posisinya harus sama ,tidak ada lelukan atau patahan, 



sebagai patokan usia induk yang pantas dikawinkan rata-rata antara 1,5 -2 tahun bagi betina, seusia  ini berat nya dapat mencapai 2 kg/ekor, sedang ikanmas pejantan mencapai matang kelamin lebih muda dibandingkan betina yaitu 8 bulan, dengan berat badan 0,5 kg/ekor ,walaupun ke2 induk beratnya 2 kg dan 0,5 kg per ekor namun bila usianya masih kurang dari 1,5 -2 tahun dan 8 bulan sebaiknya dihindari ,sedang pada usia sama sedang berat lebih dari jantan 0,5 dan betina 2 kg maka dapat dijadikan induk, 




cara membedakan  kelamin jantan dan betina,yaitu:ciri-ciri pada betina yaitu pada malam hari biasanya meloncat loncat, jika perut diurut urut akan mengeluarkan cairan berwarna kuning, gerakan lambat , terutama bagian perut membesar membuncit bila  diraba terasa lembek  ciri-ciri pada jantan  yaitu  jika bagian perut diurut perlahan lahan dari depan ke arah sirip ekor akan mengeluarkan cairan warna putih sperma ,gerakan lincah, badan langsing ramping  , 

calon induk yang akan dikawinkan dari hasil seleksi yang telah di lakukan harus disediakan tempat khusus yaitu kolam pemeliharaan induk, kolam ini untuk mempercepat proses pematangan telur, penyimpanan induk yang telah dikawinkan ,  kolam pemeliharaan induk terdiri dari 2 buah, 1 kolam untuk induk jantan satu kolam lagi untuk induk betina, sistem pengairan secara paralel, kolam betina dan jantan masing-masing punya pintu masuk air sendiri, jika terpaksa boleh seri, asalkan induk betina diletakan diatas sedang jantan dibawah  , untuk mencegah perkawinan sendiri karena induk betina cepat terangsang oleh bau sperma jantan yang keluar tanpa sengaja mengikuti arus air ,  banyaknya induk yang dipelihara perkolam yaitu tergantung pakan , seekor induk mas seberat 1 kg, perlu ruang kolam seluas 5 m2 ,jika induk yang dikawinkan beratnya 5 kg maka butuh kolam seluas 25 m2, faktor yang mendukung pematangan gonada yaitu suhu air dan makanan, sebisanya suhu air 25°c, makanan diberikan yang berkadar protein 25% misalnya pelet ,diberikan teratur 2 kali sehari pagi dan sore, sebanyak 2-4% dari berat total ikan, jika induk beratnya 10  kg maka perlu pelet sebanyak 400 gram, jika berat induk 20 kg maka makanan diberikan setiap  hari sebanyak 800 gram, jika diberikan makanan tambahan usahakan kadar lemaknya sedikit , seperti menir beras,  dedak,jagung, induk yang sudah dikawinkan sebaiknya dipelihara dikolam induk agar sewaktu waktu bisa dikawinkan ulang setelah istirahat lama, antara 2-3 bulan, 

tempat induk ikanmas yang akan dipijahkan dipersiapkan dengan cara cara yaitu 


perbaikan kolam 

pematang yang bocor akibat belut ,kepiting  lingsang ,harus diperbaiki , dipadatkan , rumput yang menjalar ke dalam kolam harus dibabat, jangan sampai gundul, lumpur yang terlalu tebal, sampah limbah harus dibersihkan, saringan, papan penyekat pipa pipa, perlu diganti , jika panas musim kemarau , maka tanah dasar kolam akan kering dalam waktu 3 hari, pengeringan kolam bertujuan untuk menguapkan gas beracun hasil pembusukan yang terjadi dalam kolam, memberantas hama penyakit ,telur ikan liar , seperti ikan gabus juga mempengaruhi hasrat induk  untuk kawin, selama proses pengeringan  dasar kolam perlu diberi kapur tohor secara merata , untuk menaikan ph tanah juga untuk membasmi bibit penyakit ,dosis  kapurnya yaitu 60 gram /m2, setelah kolam kering ,air baru boleh masuk melalui saringan yang dipasang dipintu masukan,hingga air menggenangi kolam setinggi 80 cm, induk betina siap dipijah seberat 3 kg perlu ruang kolam 17 m2,  setelah persiapan lalu mulai memasang kakaban yang terbuat dari ijuk sebagai tempat menempelnya telur, sebelum ijuk dimasukan , ukuran kakaban yaiti 1x 0,5 ,1,5 x 0,5 m , cara  membuat kakaban yaitu pertama ijuk disisir dengan sikat kawat agar ijuk halus, sedang ijuk yang kasar tajam dibuang, sebab badan ikan akan terkena ijuk dan infeksi,batang bambu dipotong sesuai ukuran yaitu 1m,2m, dibelah menjadi 4 bagian dan diraut halus, hasil sisiran ijuk diletakan diantara 2 belah bambu dari pangkal hingga ujung, lalu dijepit dan dipaku , pemasangan kakaban diletakkan pada bagian tengah kolam, semua kakaban diletakan pada sebatang bambu bulat dengan diikat pada patok yang ditancapkan sampai menembus dasar kolam, kakaban yang masih baru sebaiknya direndam semalam agar kuat, selesai direndam dicuci lalu dijemur sampai kering, jumlah kakaban harus sesuai kebutuhan ,setiap kg induk betina perlu kakaban sebanyak 5 buah, saat tepat untuk memasukan induk hasil seleksi ke kolam pemijahan yaitu  pagi jam 7 agar induk cepat terangsang, perbandingan antara induk jantan dan betina yaitu 1:1 ,jika induk jantan 4 kg maka betina harus 4 kg juga , induk jantan lebih banyak dibandingkan induk betina, induk betina 3 kg maka induk jantan harus 3 kg walau jumlahnya 4 ekor, pemijahan terjadi  malam hingga  subuh,terjadi kejar kejaran antara induk, induk betina dibuahi oleh cairan sperma yang keluar dari alat kelamin induk jantan, jika permukaan kakaban penuh berisi telur, warna kuning cerah ,sedang induk tidak berhenti kawin ,maka kakaban diangkat dan dibolak balik, jika tidak mau ada yang memijah maka  dilakukan pergantian jantan, sebab mungkin jantan tidak lincah / sering dikawinkan, cara lain yaitu melarutkan telur ayam mentah kedalam kolam pemijahan, agar induk terangsang kawin, karena ikanmas tidak mau merawat anaknya maka peternak membantu penetasan telur hingga menetas menjadi benih,dengan cara: 

saat proses pemijahan berakhir dini hari ,kakaban harus diangkat dan dipindah ke kolam penetasan, untuk menghindari tumbuhnya jamur ,kakaban yang sudah berisi telur sebaiknya direndam dengan larutan obat malachite green dosis 1 gram /m3 air, perendaman kakaban dalam larutan obat paling lama 15 menit, pemindahan kakaban yang sudah berisi telur jangan sampai terlambat sebab ada kemungkinan induk akan memangsa telur telurnya kembali sebelum sempat menetas menjadi benih,setelah dilakukan perendaman ,kakaban dimasukan kedalam hapa dikolam penetasan  hapa yang biasa dipakai ini terbuat dari kain terilin ukuran 2x2x2m berbentuk 4 persegi panjang dibentangkan 2 m dari pintu pemasukan, penetasan telur yang dilakukan di hapa sangat memudahkan pengendalian juga mencegah munculnya hama predator seperti belit,ular ,kakaban diatur pada sebatang bambu utuh kurang dari 2 m sebab panjang hapa hanya 2 m  dan diatasnya ,kanan kiri diberikan bambu belah, pada palang diberikan papan, agar tenggelam dibawah permukaan air 10cm, diatas papan diberikan pemberat batu, selama penetasan usahakan sirkulasi air berjalan baik, untuk menghindari air hujan turun maka diberikan peneduh, biarkan sampai telur ikan menetas menjadi benih dalam waktu 2-3 hari, setelah telur menetas dalam waktu 2-3 hari ,selanjutnya yaitu: 

ngeprik atau mengangkat kakaban didalam hapa satu per satu pengangkatan dilakukan hati-hati agar kualitas air terjaga, pakan larva diberikan pada larva yang baru menetas ,sebab masih memiliki cadangan makanan berupa kantong kuning telur  setelah persediaan cadangam makanan habis ,bemih diberi makan kuning  telur rebus /rotifera, caranya sebutir telur ayam matang diambil kuningnya saja,lalu dihaluskan dalam air ,setelah itu makanan ini masukan dalam alat penyemprot serangga nyamuk, pemberian pakan dilakukan 5 kali sehari, penyemprotan dilakukan diatas permukaan air, sebutir kuning telur cukup untuk 10000 ekor benih, perawatan larva hingga benih berusia 5 hari ,selanjutnya benih dapat dilepas dari hapa, jumlah bening hapa yang diperoleh dari 1 kg induk betina bisa mencapai 10000 ekor,pendederan yaitu pemeliharaan benih sampai mencapai ukuran tertentu, pendederan dilakukan secara bertahap sebab benih belum mampu berenang seperti ikan yang berukuram besar , sebelum benih dimasukan ke tempat pendederan perlu disiapkan yaitu : dikeringkan dan dasar kolam dicangkul , pengeringan ini untuk memperbaiki kualitas kolam agar  gas beracun menguap , lama pengeringan dasar kolam yaitu 3 hari  untuk pengungsian ikan saat air surut atau panen perlu dibuat kemalir dengan kedalaman 20 cm lebar 30 cm, pematang yang bocor pintu keluar masuk air harus diperbaiki , pemupukan dilakukan dengan pupuk organik kotoran ayam ,pupuk tsp,urea masing-masing 500 gram,10 gram dan 16 gram, setiap meter2  luas kolam, dasar kolam yang masih becek tidak bisa kering maka ditaburi kapur tohor secukupnya,mengisi air kolam harus melewati saringan tinggi air minimal 30 cm maksimal 50 cm, biarkan air menggenang kolam dalam waktu seminggu agar memberikan kesempatan makanan alami tumbuh,jika sudah masukan air setinggi 50 cm ,saat pagi benih lepas hapa boleh dimasukan dengan kepadatannya penebaran 200 ekor/m2 luas kolam, pemasukan harus hati hati, agar oksigen mencukupi  maka setiap hari dialiri air agar kualitas air terjaga, ukuran ikan yang dicapai selama pemeliharaan 4 minggu yaitu rata-rata 3 cm,

pendederan kedua yaitu bila pendederan pertama padat penebaran 10000 ekor pada kolam 500m2 ,maka penebaran kedua menjadi 20000 ekor, ukuran benih pada pendederan kedua yaitu 3-5 cm dan lama pemeliharaan 1 bulan, sedang persiapan kolam samadengan pendederan pertama, benih yang dihasilkan pada pendederan kedua masih dilanjutkan lagi untuk mendapat benih ukuran 5-8 cm , dinamakan pendederan ke 3 dan ke 4, padat penebaran harus dikurangi sebab benih semakin besar, diberikan makanan tambahan yaitu dedak halus ,pendederan disawah yaitu sawah yang biasa dipakai untuk bertanam padi dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan, sawah yang mengandung air dan dibatasi dengan pematang galengan sebagai tempat makanan alami yang melimpah, keuntungan pemeliharaan ikan disawah yaitu pemanfaatan lebih efektif sebab selain ditanami padi juga dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan ikan,memberikan siklus pada tanah agar siklus hama terputus, menjadikan sawah lebih subur, pematang sawah diperbaiki agar tidak bocor, petak sawah dibuat kemalir/saluran dengan lebar 30 cm kedalaman 20 cm, yang mengelilingi petak, secara diagonal, saluran pemasukan pengeluaran air dilengkapi saringan untuk mencegah hewan liar masuk , penebaran benih  dilakukan 5 hari setelah padi ditanam, penebaran dilakukan pagi hari, padat penebaran benih ukuran 2-3 cm sebanyak 4-6 ekor/m2 ,jika benih yang dipakai lebih besar misalnya 3-5 cm maka kepadatannya dikurangi menjadi 3-5 ekor/m2 ,jadi jika sawah luasnya 400m2  penebaran benih masing-masing 1300-1500 ekor, ukuran ikan yang bisa dicapai selama pemeliharaan pada 4 minggu atau sebulan adalah 4-8 cm, pemberian makan dedak halus ditaburkan di atas kemalir,pemeliharaan ikan setelah panen padi  sebagai palawija yaitu dimana sawah itu tidak langsung ditanami padi lagi namun masih menunggu musim tanam berikutnya, penebaran benih  dilakukan selama tanaman padi dipanen masa pemeliharaan 30 hari, persiapan samadengan metode lainnya, bedanya pada palawija yaitu setelah padi dipanen jerami ditumpuk menjadi beberapa bagian dengan jarak antar gundukan jerami tidak kurang dari 4 m, kemudian petakan sawah diairi setelah 3 hari direndam air ,air akan berubah menjadi coklat karena proses pembusukan jerami, air ini harus dibuang dan diganti air yang baru setinggi 24 cm  lama pemeliharaan 30 hari ,dengan padat penebaran 7-10 ekor/m2 ,jika memakai benih ukuran 2-3 cm , diberikan makanan tambahan yaitu dedak halus, pendederan menghasilkan benih ikan berukuran 3-5 cm, hama nya yaitu burung ,ikan kuning,merah , disarankan memilih bibit ikan selain warna merah atau kuning agar burung tidak dapat melihat ikan yang akan dimangsanya,

mencegah lebihbaik dibandingkan mengobati ,caracara  pencegahan yaitu:

pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen, jika kolam terlanjur terjangkiti penyakit maka harus segera dikeringkan dan ditaburi kapur tohor sebanyak 500gram/m2 luas kolam, peliharalah ikan yang bebas penyakit , hindari penebaran benih ikan secara berlebihan , sistem pemasukan air yang ideal yaitu paralel tiap kolam diberikan satu pintu pemasukan air,pakan harus cukup, panen dan pemindahan bemih harus dilakukan secara hati-hati, burung,siput ,ikan seribu lebistus reticulatus peyer jangan dibiarkan masuk ke dalam kolam, hama bebeasan notonecta diatasi dengan cara : menuangkan minyak tanah  kepermukaan air 500cc/100m2 luas kolam, perlu diperhatikan bahwa ini berbahaya bagi benih karena sengatan nya menjepit badan ikan dengan taringnya hingga badan ikan robek,  hama : ucrit larva cybister  

diatasi dengan cara : hindari bahan organik menumpuk disekitar kolam ,sulit diberantas sebab dosis untuk membasmi ucrit samadengan ikan hingga ikan peliharaan dan ucrit sama sama mati,  hama kodok  lingsang ular  burung ,ikan gabus ,belut dan kepiting diatasi dengan cara :  rajin membuang telur yang mengapung ,menangkap hidup hidup dan membuang ,kolam dipagari jaring perangkap ular, pasanglah jebakan berumpan di area yang dilalui, kolam diberi penutup bambu anyaman atau tali agar burung tidak dapat masuk ke dalam kolam,hama ikan gabus memangsa benih ikan , diatasi dengan pemberian saringan pada pintu masuk, pematang yang rusak segera diperbaiki 


perlu diperhatikan bahwa hama burung  ini mengincar benih berwarna mencolok misalnya kuning merah, hama lingsang beroperasi dimalam hari, hama ular memangsa ikan kecil dan benih, hama belut sering menggali pematang dan memangsa benih ikan pemeliharaan,

penyakit pada ikan  dasarnya terdiri atas 2 jenis yaitu parasiter dan non parasiter ,parasiter disebabkan oleh parasit ,sedang non parasiter tidak disebabkan oleh parasit, ini akibat ph terlalu rendah /asam, ikan keracunan amonia asam belerang ,pestisida, penanganan yang tidak hati-hati, penyakit jenis parasiter yaitu  dengan ciri-ciri bintik putih,bengkak insang, cacing kulit, learnea,kutu ikan,

jenis penyakit: bintik putih ,  ciri-ciri : bagian tubuh kepala ,insang ,sirip tampak bintik putih , pada infeksi berat maka akan tampak lapisan putih, ikan sering menggosok gosokan badannya pada benda sekitarnya, ikan tampak lemah gerakannya, sering muncul dipermukaan, cara pencegahan dan pengobatan  : 

ikan yang sakit direndam  dalam  larutan obat methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air ) larutan ini diambil 4 cc dicampur 4 liter air selama  sehari, ikan yang sakit direndam garam dapur NaCl selama 10 menit dosis 1-3 gram/100 cc air, 

perlu diperhatikan bahwa obat yang sudah dicampur tidak bisa  disimpan dipakai ulang, setelah ikan diobati pindah ikan ke air yang baru dan bersih,

penyakit : bengkak insang dan badan bernama gembil,myxosporesis

ciri-ciri gejala pada ikan : tutup insang selalu terbuka oleh bintil putih kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan , cara pencegahan dan pengobatan  :  belum ada obat hanya pencegahan yaitu pengeringan kolam secara total ,kolam kering ditaburi kapur tohor 300 gram/m2  lalu dibiarkan selama 2 minggu, perlu diperhatikan bahwa akibat dari penyakit ini memicu kematian benih mencapai 90%, 


penyakit : cacing insang ,sirip,kulit  dactypogyrus dan gyrodactylogyrus ,ciri-ciri gejala pada ikan : badan  ikan  menjadi kurus  sisik buram, sirip ekor kadang rontok , ikan sering menggosok gosokan badan pada batu batuan disekitar kolam , pada insang terdapat pendarahan dan mengering menebal , cara pencegahan dan pengobatan  :  ikan direndam dengan larutan formalin 250 gram/m3  air  selama 15 menit  atau direndam methylene  blue 3 gram /m3 selama sehari, hindari penebaran benih terlalu banyak, penyakit ini menyerang benih kadang juga menyerang ikan dewasa, 

penyakit: lernea  , ciri ciri-ciri gejala pada ikan : parasit menempel seperti jarum menembus tutup insang ,badan , sirip dan mata, ikan tampak terluka diarea yang diserang , cara pencegahan dan pengobatan :  benih ikan yang teringeksi pada stadium awal diobati dengan formalin 25 cc/m3 selama 15 menit, pengobatan dikolam dipakai dipterex atau sumition 50 Ec ,dosis 1cc/m3 dilakukan pada sore hari, gunting lernaea jangan mencabut nya  lalu kumpulkan dan dibakar ,rendam 2 jam dengan tetracicline 250 miligram, dicampur 500 liter air ,ulangi hingga 3 kali sehari sekali,  bahwa parasit ini bagian kepalanya menembus jaringan ,badannya meliuk liuk diluar badan ikan, guntingan lernaea dapat menetas jika masuk dalam kolam,

penyakit : kutu ikan argulosis 

ciri-ciri dan gejala yang tampak pada ikan: 

badan benih dan  induk  tampak kurus sebab dihisap darahnya oleh kutu ikan, bagian kulit, sirip ,insang tampak ada bercak merah  

pencegahan dan pengobatan :

ikan yang terinfeksi direndam dalam larutan garam dapur 20 gram/liter selama 15 menit, direndam dalam larutan pk 10 ppm (10ml/m3 ) selama 30 menit,  dimandikan dengan larutan neguvon 1 gram/liter air selama 30 detik, pencegahan dilakukan dengan mengeringkan kolam sampai  dasar kolam retak ,  namun obat ini berbahaya jika mengenai  tangan peternak ikan,


penyakit : jamur saprolegniasis  ,  ciri-ciri dan gejala pada ikan : 

tubuh ikan tampak seperti kapas, penyakit ini menyerang kepala, tutup insang, sirip, telur ikan yang  diserang jamur akan tampak benang halus seperti kapas, 



cara pencegahan dan pengobatan: 

ikan direndam larutan malachite green oxalat mgo dosis 3 gram/m3  selama 30 menit, telur yang diserang direndam dengan mgo 2-3 gram/m3 air selama 1 jam,  perlu diperhatikan bahwa faktor pemercepat  jamur tumbuh yaitu adanya luka pada badan ikan, suhu kolam terlalu dingin,


penyakit : bakteri aeromonas punctata ,ciri-ciri dan gejala pada ikan :

seluruh badan ikan menjadi tidak cerah, kulit melepuh, berenang pelan, bernafas pelan, megap megap, pendarahan orgam dalam seperti hati dan ginjal, kantong empedu mengembung,

pencegahan dan pengobatan :

dilakukan penyuntikan obat chloramphenicol 10 - 15 mg/kg ikan ,streptomycin 80-100 mg/kg ikan ,terramicine 50 mg/kg ikan dicampur makanan ,berturut turut selama 7-10 hari, perlu diperhatikan : penyakit ini sangat ganas , 90 % ikan langsung mati, ikan yang terinfeksi parah harus dibakar tidak boleh dikonsumsi, 


penyakit : bakteri psedomonas flurescens 

ciri-ciri dan gejala pada ikan :

kulit ikan tampak mengalami pendarahan ,luka dikulit memborok  sirip ekor lambat laun terkikis, pendarahan pada organ dalam  ginjal hati limpa ,gejala serangan samadengan jenis bakteri lain saat  menyerang ikan, 

pencegahan dan pengobatan : 

diberikan makanan yang dicampur obat oxytetracycline 25-30 miligram/kg  pada ikan berturut turut selama 10 hari,  diberikan makanan yang bercampur obat sulafametazine 200 miligram/kg ikan perhari  ,berturut turut selama 10 hari, 


penyakit : gatal 

ciri-ciri dan gejala pada ikan : 

gerakan ikan lamban, suka menggosokan badan ke batu batu kolam , pencegahan dan pengobatan :

ikan direndam larutan formalin 150-200 ppm selama 15 menit , 150-200 ml /m4 air atau larutan malachite green oxalat 0,1 gram /m3 air selama 1 hari, perlu diperhatikan bahwa penyakit ini menyerang benih ikan .


cara cara memilih membeli ikan dipasar yaitu:

sisik melekat kuat pada kulit warnanya mengkilap kesemua sisik masih lengkap utuh ,tidak mudah kusam terkelupas.

lendir ikan jika diraba tangan terasa tipis dan bau khas ikan segar ,lendir ikan yang tebal tanda sudah tidak baik,


mata nya warna harus terang bening jernih menonjol.

insang  berwarna merah sampai merah tua cerah tidak berbau busuk,

dinding perut harus kuat jika lembek maka sudah tidak baik dikonsumsi,

daging elastis bila ditekan tidak ada bekas jari ,

warna dan bau ikan cemerlang bau ikan segar.



istilah

aklimatisasi : penyesuaian diri terhapap lingkungan,



air tawar : air dengan kadar garam dibawah 0,5 permil,


benih unggul : benih yang memiliki sifat cepat pertumbuhan, tahan penyakit, dapat beradaptasi,

bakteri ikan : organisme bersel ganda ukuran 1-5 micron hanya dapat dilihat dengan mikroskop ,

benih ikan: ikan yang masih muda ,

carnivora : pemakan  daging saja ,

ciri morfologi: ciri-ciri bentuk organisme pada bagian tampak luar saja,

drainase : sistem pembuangan air,

debit air: jumlah air yang mengalir pada saluran dinyatakan dalam satuan liter/detik,

donor ikan: ikan dipotong kepalanya dan diambil kelenjar hyphopysannya disuntikan pada kepala ikan lain agar cepat melepaskan telur,

hapa: kurungan yang terbuat dari kain terilin berbentuk 4 persegipanjang  berguna untuk menetaskan telur dan memelihara benih,

herbivora : pemakan tanaman saja,

inponding net : jaring yang ditenggelamkan dalam air pada perairan bebas pada waduk sungai danau laut untuk budidaya ikan,

kompetitor: persaingan antara hewan untuk merebut makanan ,

keramba: qadah bambu yang terbuat dari bambu belah dan kayu berbentuk 4 persegi panjang ditenggelamkan dalam kolam untuk budidaya ikan,

kurungan terapung : wadah dari jaring yang ditenggelamkan dalam air waduk danau untuk budidaya ikan

kemalir: saluran yang ada ditengah kola. secara diagonal dari pintu pemasukan  ke arah pintu pembuangan sebagai pengungsian ikan saat air kering 

kolam air deras: kolam pembesaran yang air nya mengalir terus menerus  dengan deras,

kakaban: alat untuk menempel kan telur ikan  yang terbuat dari ijuk dijepit belah bambu ,

matang telur: ikan mengandung atau hamil siap dikeluarkan melalui alat kelamin betina,

monokultur: budidaya ikan dalam satu kolam yang hanya ditebari 1 jenis ikan tanpa dicampur dengan jenis ikan lain ,

monik: bangunan pintu air terbuat dari bata yang diplester semen

omnivora: pemakan segala macam makanan,

padat penebaran: jumlah ikan yang dibudidayakan per satuan luas kolam atau volume air

pakan: makanan

ikan palawija: budidaya ikan sawah yang dilakukan setelah panen padi 

pemberokan : menampung ikan hidup untuk sementara waktu dalam kolam khusus tanpa diberikan makan , untuk ikan yang akan dikirim ke luar kota,

pemijahan: perkawinan ikan 

pembesaran ikan: budidaya ikan sampai ukuran dewasa,

pharing: ruangan sempit yang ada dibelakang hidung dan tenggorokan ikan,

pendederan : budidaya benih dari kolam penetasan sampai menjadi benih siap dibesarkan,

plankton: tanaman atau hewan kecil renik yang melayang layang dalam air 

parasit : hewan yang menumpang hidup pada hewan lain yang merugikan hewan yang ditumpanginya,

rudimentir: organ tubuh mengalami kembali kemunduran fungsi

sungut barbel: tonjolan pendek /panjang disekitar mulut  sebagai alat peraba mencari makan,

zooplankton : hewan renik kevil yang melayang layang dalam air.










 IKAN KERAPU

di indonesia ada ikan kerapu yang dinamakan juga lodi,sunu , lumpur,bebek, tidak semua pantai cocok dijadikan lahan budidaya ikan ini, pemilihan lokasi harus mempertimbangkan faktor kimia,fisika, biologi yang cocok bagi pertumbuhan ikan, efisiensi biaya operasional, perairan harus bebas dari gelombang laut yang besar dan angin,suhu air rata-rata 28-30°c ,  kencang,salinitas berkisar 15-30ppt,kandungan oksigen  rata-rata 5-8 ppm ,ph rata-rata 7,5-9 , amoniak dan nitrit <0,1 ppm, kecepatan arus tidak kencang yaitu rata-rata 20-40cm/detik, kedalaman air dari dasar kurungan pada saat surut terendah rata-rata 2+5 m atau lebih,kerangka/rakit merupakan bagian dari keramba yang berfungsi untuk menempatkan kurungan jaring yang terbuat dari kayu bambu pipa besi, bentuk dan ukuran kerangka rakit bervariasi tergantung  ukuran jaring yang dipakai ,sebuah rakit terdiri dari 4 buah kurungan jaring, pelampung  untuk mengapung kan sarana jaring, bahan pelampung terbuat dari drum plastik,besi, stylofoam, ukuran dan jumlah pelampung disesuaikan dengan besar beban dan daya, sebuah rakit bambu terdiri atas 4 kurungan apung 3x3x3 m diperlukan pelampung drum plaatik volume 200 liter sebanyak 9 buah, pelampung diikatkan pada rakit dengan tali , kurungan tempat memelihara ikan terbuat dari bahan polythylene pe , ini didasarkan atas daya tahan terhadap lingkungan juga harga relatif murah dibandingkan bahan lainnya,ukuran dan bentuk bervariasi yang dipengaruhi jenis ikan yang dibudidayakan, ukuran , kedalaman perairan ,lebar mata jaring/kurungan  disesuaikan dengan ukuran ikan yang dibudidayakan , ikan panjang ukuran 10 cm lebar mata dipakai 8 mm ,panjang ikan 10-15  cm lebar mata yang dipakai 25mm ,lebar mata dengan panjang 15-35 cm atau lebih yaitu 25-50 mm, pemasangan kurungan pada rakit dilakukan dengan cara mengikatkan ujung tali pada sudut rakit ,untuk membuat kurungan membuka ke arah bawah dipakai pemberat yang diikatkan pada ke 4 sudut tali ,ke4 pemberat yang diikatkan ke sudut bawah lalu diikatkan ke rakit untuk mempermudah

saat pengangkatan dan penggantian kurungan /pengontrolan ikan, bagian atas kurungan diberi penutup dari bahan jaring untuk mencegah lolosnya ikan /predator burung,  jaring yang kotor dapat  menghambat pertukaran air dan oksigen sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan memicu penyakit pada ikan, jangkar berfungsi untuk menahan sarana jaring kandang agar tetap pada tempat nya, jangkar terbuat dari besi /karung berisi pasir ,jangkar  harus mampu menahan kandang dari pengaruh gelombang, arus,angin, jangkar dari blok semen lebih tahan lama, tali pengikat jangkar dapat dipakai tali polythylene pe, harga ikan kerapu pada tingkat pengumpul pada tahun 1995 rata-rata  rp 10.000 -50.000/kg, ikan kerapu yang bisa dikonsumsi yaitu kerapu macan, batik, lumpur,bebek sebab harganya paling mahal, 





IKAN BARONANG

penyebaran ikan jenis ini yaitu mulai dari laut tengah ,laut merah ,samudra hindia, samudera indo australia ,pasifik barat hingga jepang, lokasi yang cocok untuk budidaya ikan baronang yaitu lokasi harus memiliki kualitas air untuk pertumbuhan ikan seperti kadar garam 27-32 ppt, suhu air 28-32 °c , oksigen rata-rata 7-8 ppm, nitrat 0,9 -3,2 ppm,fosfat 0,2 -0,5 ppm, lokasi bebas hama ikan besar yang buas juga ikan predator lainnya, bebas polusi pencemaran, kecepatan arus 20-40 cm/detik, lokasi terlindung dari pengaruh gelombang angin dan arus, budidaya ikan baronang dapat dilakukan dengan keramba jaring apung yang digantungkan pada kerangka rakit di laut, keramba jaring apung terdiri dari komponen rakit apung ,kurungan , pelampung dan jangkar, pembuatan rakit apung dilakukan terlebih dahulu dengan cara membuat kerangka sesuai ukuran yaitu 8x9m,kerangka berfungsi sebagai tempat peletakan kurungan yang berbentuk segiempat yang terbuat dari kayu,setiap unit kerangka terdiri dari 4 kurungan ,kerangka ditempatkan dilokasi budidaya dengan diberikan jangkar 4 buah agar kurungan tidak terbawa arus,kurungan dengan lebar mata jaring rata-rata 0,75-1 inch, bentuk kurungan disesuaikan dengan bentuk kerangka rakit yaitu 4 persegi dengan ukuran 4x4x4 m3 ,jaring apung yang telah dibuat dipasang pada kerangka rakit dengan cara mengikatkan pada 4 sudut bagian atad pada setiap sudut kerangka ,agar kerangka jaring apung tetap berbentuk bujursangkar ,maka pada sudut bagian bawah jaring diberikan pemberat , untuk pengapungan media budidaya diperlukan pelampung ,pelampung berupa drum plastik 200 liter, dibutuh kan 15 buah pelampung ,pelampung diikatkan dengan tali  polyethelene , jangkar berfungsi menahan sarana budidaya agar tidak bergerak akibat pengaruh gelombang arus dan angin , setiap ketamba jaring apung dipakai 4 buah jangkar , panjang tali 2kali kedalaman perairan pada saat pasang tinggi,benih ikan baronang sangat peka terhadap perubahan lingkungan seperti suhu dan salinitas  , pakan yang diberikan sebaiknya masih baru pellet dan ikan rucah segar,panen ikan dilakukan setelah masa pemeliharaan 4-6 bulan setelah penebaran bibit, panen dilakukan dengan 2 cara yaitu :panen sekaligus dengan menarik memgangkat sebagian jaring ke arah sudut sehingga akan terkumpul, panen selektif  yaitu memanen ikan tergantung ukuran tertentu, 




IKAN KAKAP PUTIH

dikenal dengan nama  talungtar, dubit tekong, cabik,pelak,petakan, cabek,pica pica , kaca kaca, salamata, ikan jenis ini tumbuh besar diperairan air tawar dan kawin di air laut, memiliki toleransi tinggi terhadap kadar garam euryhaline ,ikan ini dapat dibudidayakan di perairan tambak air tawar dan air laut, lokasi yang baik untuk budidaya yaitu daerah perairan lagoon, teluk,pantai yang terletak diantara 2 pulau selat, syarat budidayanya yaitu:

kadar garam 27-32 ppt,suhu air 28-30°c ,oksigen terlarut 7-8 ppm, kecepatan arus 20-40 cm/detik, kedalaman air rata-rata 5-7 meter, pemeliharaan ikan kakap ini dilakukan dalam keramba jaring apung ,keramba terdiri atas : 

jaring yang terbuat dari bahan jaring pe 210 d/18 dengan ukuran lebar mata 1-1,25 inch, agar ikan tidak lolos keluar, ukuran 4x4x4 m, 1 unit pembesaran 5 jaring , kerangka rakit sebagai peletakan kurungan yang terbuat dari bambu ukuran 8x9 m, pelampung untuk mengapungkan semua sarana budidaya yaitu dari drum 125 liter, sebanyak 8 buah,

perairan pantai /laut harus terlindung dari arus angin dan gelombang,ukuran benih yang akan dipelihara yaitu 50-75 gram/ekor, pakan yaitu ikan rucah, 

perakitan keramba jaring dilakukan didarat ,dengan lebih dahulu membuat kerangka rakit sesuai ukuran ,kerangka ditempatkan di tempatnya agar tidak terbawa arus oleh sebab itu diberi jangkar,jaring apung berbentuk bujursangkar dipasang pada kerangka rakit dengan cara mengikatkan ke4 sudut kerangka, untuk membuat jaring agar berbentuk bujursangkar maka pada sudut bagian bawah jaring diberikan pemberat , pilihlah benih yang berukuran 7-10 cm seberat  50 g/ekor, kemudian lakukan pemindahan benih ke dalam kurungan pembesaran ,konstruksi kurungan pembesaran yaitu 4x4x4 m3 ,bahan kurungan jaring dari polythilene dengan mesh size 3/4 inch ,D12-16  untuk pembesaran tahap pertama dan untuk tahap kedua dengan mesh size 1,25 inch d18, padat penebaran untuk tahap pertama yaitu bulan pertama dan bulan kedua ,pada kurungan pembesaran yaitu 30-35 ekor gelondong/m3 ,untuk tahap kedua yaitu bulan ketiga sampai bulan kelima ,kepadatannya diturunkan menjadi 26-30 ekor gelondong/m3 ,usaha pembesaran di lsut memerlukan waktu rata-rata 4-5 bulan, untuk dikonsumsi waktu pemeliharaan ditambah beberapa bulan dan padat penebaran diturunksn menjadi 15-20 ekor/m3, pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore dengan takaran pakan 8-10% perhari dari berat badan total ,pakan diberikan ikan rucah, selama masa pemeliharaan dilakukan pembersihan  kotoran yang menempel pada jaring yang disebabkan oleh algae,teritip, kerang, menempel organisme menggangu dan memicu kurungan menjadi tambah berat ,pembersihan kotoran dilakukan 1 bulan sekali, pencegahan menempel an dengan memelihara ikan herbivora ke dalam kurungan agar dapat memakan algae ini, untuk mencegah sifat kanibalisme  maka dilakukan pengontrolan, penggolongan ukuran dilakukan jika dari hasil pengontrolan tampak ada ikan yang tidak seragam, lama pemeliharaan mulai dari awal sampai mencapai ukuran 500g/ekor diperlukan waktu 6 bulan, panen dilakukan  dengan cara mengangkat jaring keluar rakit ,kemudian dilakukan penyerokan,harga ikan kakap putih mencapai rp  46.000/kg,




IKAN BANDENG

ikan bandeng suka bergerombol disekitar pesisir dan pulau dengan koral, ikan bandeng  muda yang baru menetas hidup  di laut untuk 2-3 minggu,lalu berpindah ke rawa rawa bakau, area payau kadang hingga ke danau , bandeng baru kembali ke laut jika sudah dewasa ,

ikan bandeng berada di asia tenggara yang d

hidup di samudera hindia menyeberang sampai samudera pasifik, ikan bandeng suka pada tambak dengan tekstur tanah berlumpur dengan banyak bahan organik /humus   , 

ikan bandeng dapat hidup pada salinitas tinggi yaitu 0-35 ppt , kualitas air yang cocok untuk budidaya bandeng di tambak adalah ph 7-8 dan kandungan oksigen > 5 ppm , suhu 25-30 ° c , 

konstruksi tambak harus kuat ,tinggi 1 m diatas pasang air laut tertinggi, lebar atas rata-rata 1 m dan tidak bocor, dasar tambak rata agak miring ke pintu air ,dibuat parit keliling atau menyilang diagonal, dengan lebar 2-4 m ,dengan kedalaman 50 , pintu air kuat tidak bocor ,petakan tambak yang memiliki pintu pemasukan dan pengeluaran air terpisah, pencangkulan pembalikan tanah dasar tambak untuk menghilang kan  senyawa dan gas beracun sisa budidaya hasil dekomposisi bahan organik dari kotoran/pakan, pengapuran bertujuan untuk menjaga ph agar stabil yaitu ph 7-8 agar mampu membunuh jamur bakteri pemicu penyakit, pengapuran dengan kapur tohor ,dolomit atau zeolit dengan dosis 500-1000 kg /ha atau 5-10 kg/100 m2,

pemupukan dengan urea 50 kg/ha dan sp -36  75 kg/ha pada peralatan tambak secara merata , lalu tambak diairi macak macak rata-rata 5 cm, dibiarkan selama 1 minggu ,penambahan air secara bertahap hari pertama setinggi 10 cm ,hari ke 2 setinggi 20 cm ,hari ketiga setinggi 30-40 cm, dan dibiarkan selama 1 minggu hingga kelekap tumbuh subur, lalu air ditambah lagi sampai 40- 50 cm, dan tambak ditebari benih ikan bandeng, sesudah plankton  tumbuh warna air hijau kecerahan sedalam 30-40 cm, nener di petakan pendederan dipindahkan ke petakan pembesaran , benih yang ditebar berukuran 5 cm  , dengan kepadatan 10.000 ekor/ha , sebelum benih ditebar dilakukan aklimatiaasi atau adaptasi suhu dan salinitas agar benih tidak stres melalui tahapan yaitu: memasukan kantong berisi nener ke dalam tambak dan biarkan selama 10-15 menit , membuka kantong plastik lalu memasukan air tambak ke dalam nya sedikit demi sedikit hingga suhu dan salinitas air dalam kantong plastik samadengan air tambak ,melepas nener perlahan ke tambak dengan cara mengangkat kantong bagian bawah ,penebaran benih dilakukan saat suhu rendah, benih ikan bandeng/ nener didapat  dari pembenih ,nener dapat ditebar langsung ke tambak pembesaran atau di dederkan lebih dahulu, cara pendederan yaitu : pendederan di bak beton yang dilengkapi pompa ,saringan ,pipa dan aerasi ,panjang 5-10 m, lebar 1-2 m, tinggi 30-40 cm , dasar bak diisi pasir halus setebal 5 cm ,ketinggian air bak 20-25 cm, pendederan di tambak dengan sistem hapa yaitu kedalaman air tambak minimal 100 cm,suhu air 25-30 ° cm

pemberantasan hama dipakai saponin sebanyak 50kg/ha , ,salinitas 20-30 ppt,ph 7,8- 8 dan oksigen 4-8 ppm, panjang hapa rata-rata 10-25 m, lebar 2-3 m, tinggi 75-100 cm, panjang 4-5 m, lebar 2 m,kedalaman 2 m,hapa kecil diisi nener 70000 ekor pada bagian atas hapa diberi peneduh,pendederan di tambak secara langsung dengan ukuran petakan bermacam macam mulai petakan 5-25 m lebar 2-5 m dengan ketinggian 20-25 cm,

selama pendederan nener diberi pakan campuran kedelai bibur ,bubuk ragi,kuning telur sebanyak 5 kali sehari, pendederan dilakukan selama sebulan,kedalaman air dipertahankan rata-rata 40  cm di atas pelataran,penggantian air dilakukan secara gravitasi pasang surut air melalui pintu air, pemupukan susulan dilakukan saat persediaan kelekap berkurang yaitu 1 bulan sesudah pendederan ,pemupukan dilakukan dengan urea rata-rata 15 kg/ha dan sp-36  10kg/ha ,mulamula air tambak disurutkan hingga 4 cm di pelataran ,lalu pupuk ditebarkan merata di pelataran tambak 2 hari kemudian air tambak ditambah hingga kedalaman 40-50 cm ,pakan tambahan diberikan saat akan panen untuk memacu pertumbuhan, 

panen bandeng dilakukan sesuai ukuran yang diinginkan yaitu 4-5 bulan atau berukuran 4-5 ekor/kg ,panen dengan alat jaring, makanan bandeng berupa lumut dan klekap , ikan bandeng mampu mencapai berat 0,6 kg pada usia 6bulan dengan pemeliharaan intensif, 




BAWAL TAWAR 

bawal air tawar dapat dibudidayakan di kolam tanah /kolam permanen, secara polikultur/ monokultur,lokasi pemeliharaan pada ketinggian 40-400 m dpl, kualitas air harus bersih juga dasar kolam berlumpur tidak keruh tidak tercemar bahan kimia beracun,limbah sampah,kedalaman kolam 80-90 cm sistem pengairan , debit air 6-12 liter/detik, ph rata-rata 7-8 , suhu air 20-29 °c,

tanah untuk kolam pemeliharaan yaitu jenis tanah liat lempung mengandung humus, dengan kemiringan 5%,kolam untuk menumbuhkan makana  alami, setelah dasar kolam kering , dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor dan dolomit, dengan dosis 24 kg per 100 m2 ini untuk meningkatkan ph tanah, juga membunuh hama patogen yang tahan dari proses pengeringan, kolam pembesaran tidak harus dipupuk, sebab makanan ikan bawal sebagian besar didapat dari makanan tambahan atau buatan, bila dipupuk maka dipakai pupuk kandang 25-50 kg /100m2 dan TSP  3 kg /100 m2 , sesudah pemupukan selesai kolam diisi air setinggi 2-4 cm, dan dibiarkan  selama 2-3 hari, kemudian ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 40-50 cm, terus diatur 80- 120 cm tergantung kepadatan ikan , jika warna air sudah hijau terang baru ikan ditebar biasanya 7-10 hari sesudah pemupukan, 

sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan agar benih ikan tidak stres saat berada dalam kolam, masukan air kolam kedalam plastik benih ,lalu benih di tebar dilepaskan dalam kolam secara peelahan lahan, pakan yaitu pelet /daun daunan, pakan diberikan 3-5 % dari berat badan diperkirakan jumlah total berat ikan  ,pemberian pakan ditebar secara langsung, panen dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan , saat itu ikan  bawal mencapai ukuran 500 gram/ekor ,dengan kepadatannya 4 ekor/m2 , dipanen dengan jaring, 



BELUT 

belut yaitu  ikan jenis air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin, belut suka makan anak ikan yang masih kecil, populer pada 1980 di indonesia,belut termasuk dalam kelas  pisces, subkelas teleostel  ordo synbranchidae, famili: synbranchoidae, genus: synbranchus,spesies : synbranchus bengalensis mc clell  belut rawa, monopterus albus zuieuw belut sawah ,macrotema caligans cant belut kali /laut, belut dalam pertumbuhan tidak memerlukan syarat iklam ,kelembapan dan geografis khusus ,ketinggian tempat budidaya bisa di tempat tinggi/rendah, air harus bersih kaya oksigen terutama untuk bibit benih yang masih kecil yaitu ukuran 1-2 cm, saat pertumbuhan dewasa tidak memilih kualitas air dan bisa hidup di air keruh, suhu udara yaitu rata-rata 25-31 °c , kualitas air harus bersih untuk pembibitan , jenis kolam budidaya belut harus dibedakan antaralain kolam induk pemijahan ,kolam pendederan untuk belut ukuran 1-2 cm, kolam belut remaja ukuran 3-5 cm, kolam pemeliharaan belut konsumsi terbagi dalam 3 tahap yang masing-masing butuh 2 bulan, yaitu untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm sampai menjadi 25-30 cm ,untuk pemeliharaan belut dengan ukuran 15-20 cm sampai menjadi 30-40 cm, jenis kolam belut samadengan kolam lainnya, hanya dibedakan berdasar ukuran ,kapasitas , daya tampung belut, ukuran induk kapasitas 6 ekor /m2 ,untuk kolam pendederan ukuran belut 1-2 cm daya tampungnya 500 ekor /m2 ,untuk kolam belut remaja ukuran 2-5 cm daya tampung 200 ekor/m2 ,untuk belut konsumsi tahap pertama ukuran 5-8 cm daya tampung nya 100 ekor/m2 ,kolam belut konsumsi tahap kedua ukuran 15- 20 cm, daya tampung nya 50 ekor/m2 hingga panjang belut pemanenan hingga didapat 30-50 cm, pembuatan kolam dengan bahan bak dinding tembok semen dengan dasar bak tidak perlu diplester,media dasar kolam ,air selalu ada , media dasar kolam terdiri dari pupuk kandang ,jerami ,sekam padi,kolam yang masih kosong pada lapisan pertama diberi sekam padi setebal 10 cm , diatasnya ditimbun pupuk kandang setebal 10 cm, lalu diatasnya ditimbun merang atau jerami kering, seluruh tebal nya 50 cm, baru air dialirkan ke dalam kolam, hingga setinggi 50 cm , media itu dibiarkan sampai menjadi lumpur sawah ,setelah itu belut di taruh dalam kolam,  jerami yang lapuk diperlukan untuk membentuk pelumpuran  yang subur dan pupuk kandang diperlukan sebagai  bahan organik,belut diberikan pakan tambahan setiap 10 hari sekali  seperti cacing ,kecoa,ulat besar ,belatung,perlu menjaga kolam agar kolam tidak beracun, panen berupa benih bibit yang dijual untuk di budidaya kan, belut untuk dikonsumsi dengan jaring atau pengeringan, 





GURAME 

gurame berasal dari perairan sunda menyebar ke thailand ,malaysia, hingga australia,  keluarga anabantidae keturunan helostoma dari bangsa labyrinthici ,kelas : pisces ,sub kelas : teleostei ,ordo: labyrinthici , sub ordo : anabantoida ,famili : anabantidae ,genus: osphronemus ,spesies : osphronemus goramy lacepede ,  pertumbuhan gurame lambat dibandingkan pertumbuhan ikan jenis tawar lain, ikan ini pipih lebar ,bagian punggung berwarna merah sawo ,bagian bawah kekuningan  keperakan, jawa menyebutnya gurami, sumatera : ikan kalau, kala, kalui, kalimantan: kalui, inggris: giant gouramy,  beratnya mencapai 5 kg, 

jenis jenis gurami yaitu gurami paris ,bastar, porselen,  angsa ,jepun, blausafir, porselen lebih unggul dalam menghasilkan telur ,jika induk bastar dalam tiap sarang hanya mampu menghasilkan 3000 butir telur maka porselen mampu menghasilkan 10000 butir telur, 

tanah yang baik untuk pemeliharaan yaitu tanah liat/lempung , cukup humus, jenis tanah ini mampu menahan massa air yang besar ,sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam sebab tidak mudah bocor, kemiringan tanah yang baik untuk kolam yaitu 5% untuk memudahkan pengairan kolam , tinggi kolam pemeliharaan yaitu pada 50-400 mdpl, air harus bersih dasar kolam tidak berlumpur,tidak tercemar bahan bahan limbah sampah, kedalaman kolam 70-100  dan sistem pengairan yang mengalir secara baik bagi gurame

,debit airnya yaitu 3 liter/detik, keasaman air ph yaitu 6-8 ph, suhu air antara 24-28 °c, jenis kolam, yang dipakai untuk budidaya yaitu : kolam penyimpanan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk ,kolam berupa kolam tanah dengan luas 10 m 2 , kedalaman minimal 50 cm kepadatannya kolam induk 20 ekor betina dan 10 ekor jantan, kolam pemijahan yaitu kolam tanah seluas 200/300 m 2 dengan kepadatannya kolam  induk  memerlukan 2-9 m2  tergantung sistem pemijahan, syarat kolam pemijahan yaitu suhu air 24-28 ° c, kedalaman air 75-100 cm , dasar kolam berpasir, ada tempat sarana menempel telur pada ijuk /ranting, kolam pendederan/ pemeliharaan benih yaitu kolam dengan luas 100m2  kedalaman air kolam 50 cm, kepadatannya 50 ekor/m2 lama pemeliharaan dalam kolam pendederan yaitu 3-4 minggu ,saat benih ikan berukuran 3-5 cm, kolam pembesaran sebagai pemeliharaan pembesaran benih selepas dari kolam pendederan antara 3-4 minggu pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm, kolam pembesaran  yaitu tempat pemeliharaan benih selesai dari kolam pendederan ,adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan kolam jaring 1m , jumlah penebaran  bibit sebaiknya 10 ekor/m2 , kolam pemberokan yaitu kolam tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan ,dengan ukuran tanah 10x10 m, buat pematangan dengan ukuran bagian atas lebarnya 0,5 m, bawah  dengan tinggi  1 m, pasang pipa bambu besar untuk memasukan dan mengeluarkan air  atur tinggi rendah agar mudah memasukan dan mengeluarkan air ,cangkul dasar kolam agar gembur, ratakan tanah dasar ,dasar kolam dibuat miring ke arah pintu air ,buat saluran ditengah kolam induk ,memanjang dari pintu masuk air ke pintu keluar lebar saluran ini 0,5 m dengan kedalaman 15 cm, keringkan kolam induk dengan pupuk kandang, yang disebarkan merata , lalu masukan air , biarkan selama seminggu ,agar pupuk hancur dan meresap membentuk lumut, tinggi air 0,75 - 1m2   , metode pembesaran secara polikultur yaitu ikan gurami dipelihara bersama ikan tawas ,mas ,nila, lele, cara ini menguntungkan sebab pertumbuhan ikan gurami yang lambat ,secara monokultur yaitu pemeliharaan gurami sendiri dengan bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan, penebaran bibit berjumlah 500 ekor dengan ukuran 10- 15 cm, diperlukan luas kolam 1000 m2, pemupukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang yang dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, untuk meningkatkan makanan alami , tahap pertama pemupukan dilakukan saat kolam dikeringkan ,saat ini pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang 8kg untuk tiap 100m2 kolam, air disisakan sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari, tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan pupuk buatan tsp atau urea sebanyak 500 gram untuk tiap 100m2 kolam, pemberian kedua pupuk ini ditebarkan merata ke tiap dasar dan sudut kolam, pakan ikan girami yaitu pelet juga daun daunan daun pepaya, keladi, daun kangkung ,ubi jalar, ketimun, labu ,dadap, daun ketela, daun genjer, jika pemberian makan dapat dilakukan teratur maka dapat dipijahkan 2 kali setahun ,selama 5 tahun, 

setiap habis panen kolam dibersihkan dikuras lalu dilakukan pemupukan agar mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga pertumbuhan ikan lebih cepat, panen dilakukan setelah ika  berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun memiliki panjang 25 cm dengan berat 0,3 kg/ekor ,sedang untuk ikan berumur 3 tahun panjangnya 35 cm dengan berat 0,7 kg/ekor, ikan berumur 4 tahun panjangnya mencapai 40 cm beratnya 1,5 kg /ekor , cara penangkapan yaitu air disurutka  sedikit demi sedikit ,panen dilakukan pagi hari ,hindari cara penangkapan yang memicu luka pada tubuh ikan, 





LELE DUMBO

lele merupakan jenis ikan air tawar , di indonesia ada 5 jenis lele yang bisa diternakan yaitu clarias batracus lele lokal, clarias melanoderma ,clarias tetysmani lele kembang, clarias niewhufi  lele lindi dan  clarias leichantur , yang paling populer yaitu clarias batracus sejak 1985 datang jenis lele dumbo clarias gariepinus yang datang dari taiwan, budidaya lele jenis ini dilakukan pada area dengan ketinggian 1-800 mdpi, persyaratan tanah dan lokasi tidak terlalu khusus, pembenihan pembesaran dapat dilakukan dikolam tanah, bak semen ,bahkan bak plastik, air bersih air sumur, suhu ideal yaitu 22-32°c , ph air ideal yaitu 6-9 , oksigen terlarut   dalam air yaitu > 1 mg/liter air, suhu akan mempengaruhi laju pertumbuhan ,laju metabolisme ikan dan nafsu makan ,dan kelarutan oksigen,pelaksanaan sebelum benih ikan lele ditebarkan dikolam pembesaran yang harus diperhatikan yaitu kolam ,persiapan kolam tanah dengan mencangkul membajak tanah dasar kolam dan meratakan, dinding kolam dibuat tembok keras, untuk tempat terlindung bagi benih ikan sekaligus permudah pemanenan maka dibuat parit dan kumbangan bak pemanenan, pemberian kapur dalam kolam untuk memberantas hama, penyakit ,memperbaiki kualitas tanah, dengan dosis 20-200 gram /m2 ,tergantung keasaman kolam untuk kolam dengan ph tendah maka diberikan kapur lebih banyak sebaliknya jika tanah sidah culup baik pemberian kapur dilakukan dikolam , pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/m2 ,urea 15 gram/m2 ,sp 3 10gram/m2 ,NH4N03 15 gr/m2 , pada pintu pemasukan dan mengeluarkan air dipasang penyaring lalu dilakukan pengisian air kolam, kolam dibiarkan selama seminggu, agar ada kesempatan tumbuh makanan alami,  pada kolam tembok semen  tidak perlu pengolahan dasar kolam perbaikan parit, perbaikan bak panen, sebab parit  dan bak untuk panen sudah permanen,

sebelum  benih ditebarkan sebaiknya benih dicuci hamakan dahulu, dengan merendam pada larutan KM5N04 kalium permanganat , atau pk dengan dosis 35 gram /m2 selama sehari atau formalin dengan dosis 25 mg/liter selama 10 menit, penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore saat udara tidak panas, sebelum ditebarkan dikolam benih diperlakukan disesuaikan dengan suhu,dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke pengangkut benih ,benih yang telah disesuaikan akan keluar dari kantong angkut benih menuju lingkungan baru yaitu kolam, jumlah benih yang ditebar 35 ekor /m2 yang berukuran 5-8 cm, makanan tambahan pelet  5% perhari dari berat total ikan, diberikan 4 kali setiap hari, komposisi makanan buatan yang dibuat dari campuran dedak halus ,bekatul, jagung, cincangan bekicot, dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran ini dibuat dalam bentuk pelet, ikan lele akan mencapai ukuran panen setelah dibesarkan srlama 140 hari,dengan berat 250-300 gram per ekor, dengan panjang 20 cm, panen dilakukan dengan menyurutkan air kolam, ikan lele akan berkumpul di kubangan, sehingga mudah ditangkap, atau memasang pipa  paralon besar didalam kolam saat air disurutkan maka ,ikan dapat tertampung dalam pipa,




IKAN PATIN

ikan patin pangasius hipothalmua yaitu jenis ikan air tawar yang ada di jawa, sumatera kalimantan, nama lain yaitu jambal ,lancang ,sodarin, 

syarat budidaya yaitu ditempat jenis tanah liat/lempung, mengandung humus,kemiringan tanah yaitu 5% , kualitas air harus bersih , dasar kolam tidak berlumpur, tidak tercemar sampah limbah, kimia beracun, suhu air yang baik yaitu 24-28 °c ,ph 6-8 , kedalaman kolam 60-100 cm, sistem pengairan yang mengalir, dapat dibudidayakan di karamba di sungai ,danau dan irigasi, persiapan kolam untuk menumbuhkan makanan alami , setelah dasar kolam benar benar kering ,dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor dan 

dolomit, dengan dosis 25 kg per 100 m2, ini untuk meningkatkan ph tanah, juga untuk membunuh kuman patogen hama yang masih tahan dari proses pengeringan, kolam pembesaran tidak g

harus dipupuk ,sebab makanan ikan ini diperoleh dari makanan buatan, jika ingin dipupuk dapat dipakai pupuk kandang 25 kg/100m2 dan TSP 3 kg /100m2 ,pupuk kandang  harus sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan, setelah pemupukan selesai kolam diisi air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman awal 50 cm, hingga 120 cm, jika warna air sudah hijau terang baru benih ikan ditebar atau sesudah 10 hari setelah pemupukan, setelah berusia  1 hingga 3 minggu anak ikan patin dipindahkan ke kolam pembesaran ,penebaran dilakukan pagi atau sore , perlu menjaga kualitas air kolam ,air harus sering diganti saat kelihatan keruh, pemberian pakan 2 kali sehari ,pada pagi dan sore ,takarannya yaiti 1/5 berat badan ikan, ikan baru bisa dipanen setelah usia 3 hingga 4 bulan, 




IKAN MAS

ikan mas cyprinus carpio l. disebut juga ikan karper/tombro, yaitu ikan termasuk famili cyprinidae ,subordo cyprinoidea    ,ordo ostariophysi  , subkelas teleostei , ikan ini berasal dari cina dan eropa dan persilangan, persilangan nya bernama mas merah, sinyonya, taiwan, majalaya, punten,kaca,kumpay,

ikan mas hidup diperairan sungai danau di area ketinggian 150 -600 mdpl,perairan dengan ph 7-8 , suhu 20-25 °c ,perairan dengan debit air tidak besar,ikan mas ini pemakan segala jenis makanan ommivora , mulai dari sayuran hingga serangga, dapat dibudidayakan di keramba ,kantongjaring apung, kolam tanah,kolam beton, kolam air deras, jika akan dibudidayakan di kantong jaring ,maka ukuran kantong jaring tidak terbatas , biasanya 9x9x2 m ,jaring polythilene no.380 d/15 ukuran 1 inch     dibeli di  toko perikanan , buat rakit yg sesuai ukuran kantong jaring,rakit dibuat dari bambu, sebagai pelampung  dibuat dari drum plastik, diberi jangkar, padat penebaran ikan dipengaruhi oleh jenis ikan ,ukuran ikan, biasanys 5-10 kg/m3 dengan ukuran awal ikan 50-100 g/ekor, sebelum penebaran dilakukan aklimstisasi , dengan cara dibiarkan terapung lalu dimasukan air sedikit demi sedikit,pada bulan pertama setiap hari pelet diberikan 4% dari berat total ikan, pada bulan kedua dikurangi memjadi 3,5 % dan bulan ketiga menjadi 3% , setiap hari ikan yang dipelihara diberi pelet sebanyak 3 kali , pagi siang sore, pakan tambahan lain yaitu dedak, tanaman air, dedaunan, sisa sisa dapur, panen dilakukan jika pemeliharaan 4-5 bulan ikan telah mencapai 500 g/ekor , 




IKAN NILA 

ada 3 jenis yaitu nila biasa oreochromis nilotica nila merah oreochromis sp, nila giff oreochromis sp, nila dari keluarga cichlidae yang hidup di daerah 0-1000 mdpl, nila merah atau ikan nirah, didatangkan pertama dari taiwan 1980   ,suhu 25- 30 °c ,  hidup di dataran rendah ,pegunungan ,di air tawar atau payau, dibudidayakan di keramba ,tambak ,kolam tanah,jaring apung, pada keramba harus dibuat terendam seluruhnya, menyediakan bahan seperti balok kayu,bambu, menggali dasar saluran sedalam 30 cm, dengan lebar disesuaikan keramba yang akan dibuat, memasang kerangka ,membuat kisi kisi dengan jarak 2 cm, keramba terendam sebagian , benih yang dipakai yaitu yang berukuran  minimal 20 gram/ekor dengan padat penebaran 20 kg/m3 , pakan tambahan yaitu dedak halus, bungkil kelapa, betas menir, jagung ,daun tales, pemberian makan setiap 3 hari , pemberian pakan dapat dengan cara ditebar , panen dilakukan setelah pemeliharaan 3-4 bulan dimana sudah mencapai ukuran 300 gram/ekor, 





IKAN KOI

ikan ini jenis ikan hias air tawar ,walaupun bukan asli dari jepang ,namun banyak dibudidayakan di jepang, di nigata 150 tahun yang lalu, pola warna tubuh koi dibedakan dalam 4 kelompok yaitu koi polos warna tunggal, koi 2 warna,koi 3 warna,koi lebih dari 3 warna,

koi dikelompkan menjadi 13 yaitu kelompok kohaku, taisho sanke, showa  sanshoku, bekko, utsurimono,asagishusui,koromono, kaearimono,ogon ,hikari moyomono,hikari utsurimono,tacho, 

koi hidup diarea perairan sungai ,danau ,genangan air di ketinggian 150-800 mdpl, perairan yang disukai yaitu perairan yang ber ph 7-8 ,suhu 20-25 °c , dengan debit air yang tidak besar,ikan koi termasuk ikan ommivora pemakan segala jenis makanan, ikan koi dibudidayakan dalam aquarium, kolam beton,yang terbaik yaitu dibudidayakan diliar rumah agar mendapat sinar matahari langsung, yang dapat memicu pertumbuhan warna ikan dan makanan alami ikan, kolam harus dikeringkan diisi air dengan ketinggian 30 cm dibiarkan selama 3 minggu agar ekosistem terbentuk ditambah tanaman air yang ditanam dalam pot lalu dimasukan dalam air ,untuk mempercepat ekosistem , kolam dibersihkan setiap 6 bulan, penggantian air dengan sistem sirkulasi, sebelum koi ditempatkan di kolam maka sebaiknya kolam diisi air lebih dahulu, seminggu  sebelum nya , aquarium sebaiknya ditempatkan diarea yang terkena sinar matahari, untuk mempercepat proses fotosintesis sehingga kandungan oksigen meningkat, dipakai aetator untuk suplai oksigen, memakai lampu 30 watt untuk membantu fotosintesis, dipasang filter untuk menjaga agar air tetap kering,pemijahan di bak 40x40x40 cm yang diisi induk koi usia 2 tahun sebanyak 1 ekor ikan koi betina dan 2 ekor jantan,kolam diberi pelindung dari pelepah daun kelapa atau tumbuhan air,setelah koi bertelur  segera pindahkan ke kolam penetasan yaitu bak venyl diameter 2m,telur akan menetas sesudah 20 hari, jika telah menetas maka harus segera diberikan pakan kutu air, plankton, daphinia, bak pembesaran dipakai bak ukuran samadengan bak penetasan , sesudah bak kering tabur kapur sirih secara merata dan biarkan 3 hari sesudah itu baru isi dengan air , perlu diberikan aerator ,filter , membudidayakan koi disawah lebih baik dibandingkan di aquarium sebab disawah tersedia makanan alami , sesudah pemeliharaan 10 bulan ,dapat dilakukan seleksi untuk mendapat koi yang berwarna menarik, koi ditaruh di bak ,pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, koi bersifat ommivora sehingga dapat diberi makan roti,ikan ,daging, kerang, tanaman, untuk pertumbuhan warna bisa dipakai pakan wortel, ganggang klorela, kubis, semangka, cabai hijau, ganggang spirulina, kepiting , udang,cacing tanah, kerang ,larva nyamuk, daphnia, gandum rebus, usahakan pakan diberikan pada waktu dan tempat yang sama untuk melatih insting ikan dan mengenali kapan diberikan pakan, pakan diberikan 2 kali sehari , 




KUDA LAUT

kuda laut atau naga laut /tangkur kuda /dundu, memiliki morfologi berbeda dengan ikan lain, sebab kepala mirip kuda , dilengkapi organ ikan, kuda laut termasuk hewan mimikri mampu berkamuflase merubah warna sesuai subtrat,dimana dia berada, warna dasar berubah ubah dari putih menjadi kuning tanah, kadang memiliki bintik atau garis terang atau gelap dimana perubahan itu tergantung pada intensitas cahaya, ikan ini hidup di padang lamun,terumbu karang, mangrove, estuaria di perairan tropis , di kedalaman 1-15 meter , musim panen dilakukan nelayan sepanjang tahun ,namun musim dimana jumlah kudalaut melimpah yaitu agustus sampai november,kuda laut jantan melahirkan anaknya, kuda laut betina menaruh telurnya di kantong yang ada diperut jantan dan dibuahi, lama jantan hamil yaiti 10 hari sampai 6 minggu tergantung suhu dan spesies perairan, sekali hamil dapat memproduksi 200 kudalaut, spesies  di indonesia ada 9, pilipina 7, vietnam 7 , thailand 6, jepang 7, amerika 4, sepanjang pantai barat afrika dan eropa 3 , laut merah dan laut india 10 , pantai australia 13, indopasifik 6, kudalaut hidup di area sub tropis dan tropis pada karang , soft buttom,sponges, alga , lamun, mangrove, estuaria,  kedalaman perairan antara 1 sampai 15 m, ikan kudalaut  h kelloggi ada di malaysia pada kedalaman 90 m, 

h minotaur ada di australia pada kedalaman 100m, h denise ada di flores pada kedalaman 90m, h.barbouri ada di terumbukarang pada kedalaman 6-10 m, h comes pada kedalaman 15-60 m pada karang lunak,

ikan kudalaut cocok diperairan tenang,terlindung dari gelombang dan laut terbuka, perairan dangkal yang ada rumput laut,mangrove dan lamun, perairan dengan suhu 29-31°c, oksigen terlarut 4-4,2 ppm, sanitasi 30-32 ppt, ph 7-8 , nitrat 0,522-2,700 ppm, fosfat 1,114- 1,900ppm, amoniak 0,021-0,023ppm, ukuran ideal betina dan jantan minimal 10 cm dengan berat  minimal 7 cm, berusia lebih dari 8 bulan, induk dipelihara dalam bak aquarium diberi pakan jembret mesopodopsis sp  ,  sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi sore,  dalam bak pemeliharaan juga disediakan bak bertengger ,karang mati,lamun buatan dari plastik , fungsi tempat bertengger ini adalah sebagai tempat istirahat yang nyaman dengan cara melilitkan ekor, perbandingan induk jantan dan induk betina yaitu 1:1 dengan kepadatannya 20 ekor ,bak pemeliharaan diberikan aerasi yang bergelembung halus dengan penggantian air 80% perhari,gonad berkembang krmbali 11 hari setelah pemijahan namun di alam terjadi produksi sepanjang tahun, larva yang keluar dari hasil penetasan telur dinamakan juwana, juwana yang dihasilkan dari pembenihan dipelihara dalam bak dengan kepadatannya 10 ekor, jika sudah berumur lebih dari 30 hari maka kepadatannya 30 ekor, pakan yang diberikan pada juwana yang berusia 1-15 hari berupa nauplii copepoda ,nauplii artemia salina baru diberikan setelah juwana berusia 14 hari, dengan kepadatannya 2 ekor/ml, frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari, dalam bak pemeliharaan ditambah pakan fitoplankton sebab dapat memperbaiki kualitas air juga sebagai pakan copepoda dan artemia, pengganti an air dilakukan setiap hari mulai hari ketiga sebanyak 50 % sampai usia 30 hari, setelah melalui tahap kritis lalu dipindahkan untuk dipelihara dalam keramba dengan masa pemeliharaan selama 4 bulan, keramba dibuat dari kain dengan diameter 0,5 mm dengan rangka kayu ulin bentuk 4 persegipanjang ukuran 4x2x2 m dan 4x2x2m , keramba diberikan pelampung dari gabus, 




UDANG WINDU

udang ini  hidup di air payau, dikenal dengan tiget prawn, dengan ukuran besar ,lokasi budidaya  ya u

yaitu sepanjang pantai beberapa meter dari atas permukaan air laut yang dapat menahan air gelombang,arus dan angin, tekstur tanah dasar yaitu lumpur liat berdebu /lumpur berpasir, dengan kandungan pasir tidak lebih dari 30%, daerah pasangsurut dengan fluktuasi pasangsurut 2 m,suhu 26-30 ° c ,salinitas 15-30 ppt, kecerahan air 25-30 cm, ph 7,5-8 , do 4-8 ppm, amonia NH3 < 0,1 ppm, h2s <0,1 ppm ,nitrat 200ppm nitrit 0,5 ppm, pertama yaitu dilakukan pembersihan tambak sebelum budidaya dilakukan, pembersihan sampah rumput dan lumpur, pemasangan pipa keluar masuk air, mencegah organisme yang tidak diinginkan agar tidak masuk maka dipasang waring pada pipa masuk keluar air, pengeringan tanah dasar dilakukan sesudah mengangkat tanah lumpur, tanah dasar tambak harus kering, untuk memperbaiki struktur tekstur tanah ,mempercepat proses mineralisasi menciptakan substrat bagi pertumbuhan udang dan pakan alami, pengeringan dilakukan sampai permukaan tanah retak retak agar dapat memberantas hama ,penyakit, mendapat proses mineralisasi bahan organik, menguatkan peletakan klekap pada tanah dasar ,menghilang kan gas beracun amoniak  , pengapuran dilakukan untuk meningkatkan ph tanah tambak, membunuh bibit hama penyakit, menyediakan zat kapur bagi udang dalam proses pengganti kulit dan mengikat butir butir lumpur halus yang melayang dalam air hingga air jernih,pemberantasan hama dilakukan sebelum penebaran benih, agar pemeliharaan udang tidak mengalami kegagalan, memberantas ikan liar didalam tambak dengan saponin, diberikan pada siang hari, pupuk urea dan tsp digunakan untuk pemupukan kolam  agar pakan alami meningkat, air didapat dari air laut ,ketinggian air yaitu 70-80 cm, tebar benur dilakukan setelah plankton tumbuh yang ditandai dengan kecerahan air  mencapai 30 cm, tahap penebaran benur yaitu: benur direndam selama 30 menit agar terjadi penyesuaian suhu antara air kolam dan dalam plastik benur, biarkan plastik terapung selama 30 menit   ,adaptasi kadar garam dilakukan dengan menambah air tambak ke dalam plastik, lalu pengeluaran benur, di area penebaran benur disekat dengan waring/ hapa ,agar mudah dalam pemberian pakan, setelah 1 minggu sekat dapat dibuka, bulan pertama kualitas air harus stabil , penambahan/penggantian air harus hati hati, mulai usia 30 hari dilakukan sampling untuk mengetahui pertumbuhan udang, udang yang normal pada usia 30 hari sudah mencapai 300 /kg , sampling selanjutnya dilakukan tiap 10 hari, produksi bahan organik terlarut yang berasal dari kotoran dan sisa pakan sudah banyak, maka air diberikan kapur zeolit setiap beberapa hari sekali dengan dosis 400 kg/ha , saat usia 60 hari keatas ,perlu dikendalikan kualitas air nya, jika air keruh secepatnya dilakukan penggantian air dan pemberian TON 1 botol/ha , jika konsentrasi bahan organik dalam tambak semakin tinggi, memicu air tambak jadi keruh dan jelek, akibatnya udang akan mati, ditandai dengan kurang nafsu makan, terdiam disudut sudut tambak, kotor sehingga terjadi kanibalisme, pakan udang alami yaitu pankton, siput kecil, cacing kecil  anak serangga, pelet, pelet udang disesuaikan usia pertumbuhan udang yaitu usia 1-10 hari pakan 01, usia 11-15 hari campuran 01 dan 02, usia 16-30 hari pakan 02, usia 30-35 campuran 02 dan 03, usia 36-50 hari pakan 03, usia 51-55 campuran 03 dan 04 dan 04s, jika memakai 04s diberikan hingga usia 70 hari, usia 55 hingga panen pakan 04 ,jika pada usia 85 hari ukuran rata rata mencapai 50 gr dipakai pakan 05 hingga panen, kebutuhan pakan awal setiap 100000 ekor yaitu 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali ditambah 1 kg hingga usia 30 hari, mulai usia itu dilakukan cek ancho dengan jumlah pakan di ancho 10% dari pakan yang diberikan, waktu angkat ancho untuk ukuran 166 adalah 3 jam ,ukuran 66 adalah 2,5 jam, ukuran 40 yaitu 2,5 jam dan kurang dari 40 yaitu 1,5 jam dari pemberian, untuk meningkat kan pertumbuhan udang perlu penambahan nutrisi lengkap maka pakan harus dicampur poc nasa  yang mengandung mineral protein lemak vitamin dengan dosis 5cc/kg pakan ,untuk usia dibawah 60 hari dan setelah itu 10cc/kg pakan hingga panen, panen dilakukan pada usia 120 hari, dengan ukuran normal 40-50 , ukuran besar kulit keras, bersih ,masih hidup, licin, alat tubuh lengkap,saat panen dengan jala tebar diambil dengan tangan dilakukan malam hari, sehingga udang tidak cepat rusak, 



UDANG VANNAMEI

udang  ini lebih tahan serangan penyakit, nafsu makan lebih tinggi, tahap terhadap lingkungan yang buruk, memerlukan pakan dengan kandungan protein 25-30% lebih rendah dibandingkan  udang windu, pakan nya lebih efisien dengan fcr 1:1,2 ,sedang fcr udang windu 1:1,6, biaya produksi udang vannamei lrbih remdah 30% , dibandingkan udang windu,

udang ini jenis penaid ,asli dari amerika latin, lokasi budidaya berada di sepanjang pantai dengan suhu rata-rata 26-28 ° c, daerah pasang surut dengan fluktuasi 2-3 meter, suhu 26-30 °c ,salinitas 15-30 ppt, kecerahan air 25-30 cm, 

ph 7,5-8 ,DO 4-8 ppm,amonia NH3 < 0,1 ppm, H2S < 0,1 ppm ,nitrat 200ppm,nitrit 0,5 ppm, 

tanah berpasir agar dapat menahan air, tekstur dasar tanah berpasir dengan kandungan pasir 20% kebawah, persiapan tambak yaitu dengan pengeringan tanah dasar tambak,pembalikan  tanah dasar , pengendapan pematang, pengapuran, pemberantasan hama , air yang dipakai yaitu  air yang sudah baik kualitasnya melalui petak pengendapan dan biofilter, guna mencegah masuknya ikan ikan liar dan crustacea maka dilakukan penyaringan air dengan saringan kasa dengan mesh ukuran 0,5- 1,0 mm, untuk menumbuhkan plankton dilakukan pemupukan dengan pupuk anorganik urea dan tsp, 

penebaran benih dilakukan pagi saat suhu dingin ,padat lebar yaitu 7 ekor/m2  dengan ukuran benih PL 13, diberikan pakan buatan , pakan segar sebanyak 2 kg setiap 2 hari, sebelum tebar sampai 2 hari setelah tebar, diberikan vitamin C yang dicampur pakan buatan dengan dosis 2gram/kg dan diikat dengan atractant minyak cumi cumi, panen dilakukan setelah udang mencapai ukuran rata-rata 10 gram/ekor ,atau berumur 60 hari dalam tambak, alat panen yaitu jaring maka panen dilakukan malam hari  agar mencegah kerusakan mutu udang,





UDANG GALAH

udang ini ukurannya besar ,ada di sumatera ,kalimantan ,jawa ,irian dan sulawesi, nama ilmiah nya yaitu macrobrachium rosenbergii , menjadi salah satu  jenis dari marga macrobrachium , budidaya dilakukan di perairan air tawar seperti kolam air tawar , lahan sawah tambak dengan kadar garam 0-10 ppt dapat dipakai sebagai lahan budidaya udang galah, dibudidayakan di dataran tinggi dan rendah rata-rata 400 mdpl, lokasi disarankan ditanah datar , air nya harus memiliki syarat  ph 7,5 - 8 , jenis air lunak dengan kesadahan 40-100 ppm  CaC03, suhu antara 28-31°c, kolam dengan ukuran 1000-3000 m2 ,kedalaman air nya antara 0,5-1,5 m, dasar kolam dibuat miring ,setiap petakan harus ada pintu pemasukan dan pengeluaran air, sebelum disebar dikolam pembesaran ,benih dimasukan dalam kolam pendederan ,padat penebaran dikolam pendederan rata-rata 100-300 ekor/10 m2, sebelum ditebar benih ,tanah dasar kolam perlu diratakan , lalu dipupuk dengan pupuk kandang 1kg/10 m2  lalu diairi ,lalu diberikan pelindung yang terbuat dari ranting pohon ,bambu ,daun kelapa, setelah 2 minggu dilakukan pemupukan susulan yaitu dengan pupuk kandang 0,25 kg/10 m2 , selain itu diberi pakan pelet yang dihaluskan 20 gram/20000ekor, lama pemeliharaan dikolam pendederan yaitu 30 hari atau jika mencapai ukuran 4 cm, cara persiapan kolam yaitu pertama kolam dikeringkan dan dibiarkan dijemur dibawah sinar matahari selama 15 hari, tanah dicangkul , perbaikan pematang saluran pemasukan pengeluaran air, kolam diisi air setinggi 15 cm, lalu dilakukan pemberantasan hama dengan akar tuba atau saponin sebanyak 300kg/ha , setelah pemberantasan hama air kolam dibiarkan menggenang dan menguap selama 2 minggu , setelah  itu air kolam dicuci  dibersihkan dengan air baru, pemupukan dengan pupuk kandang 1 ton/ha ,urea 10 kg /ha, TSP 20 kg/ha  ,kapur tohor 200 kg/ha ,setelah selesai pemupukan air dibiarkan menggenang dan menguap lagi sekitar 1 minggu ,lalu dimasukan air setinggi 100 cm, kolam lalu diberikan pelindung dari ranting pohon / daun kelapa,pakan udang ini yaitu ikan tawes, penebaran udang lebih dahulu baru kemudian menyusul benih tawes,padat penebaran tawes yaitu 1 ekor/m dengan ukuran 3-8 cm, selama pemeliharaan perlu ada penggantian air yang dilakukan setiap hari, atau 10 hari sekali, pupuk dasar sebelum penebaran benih tidak cukup untuk pakan maka sering dilakukan pemupukan susulan setiap 2 minggu sekali, dosis pupuk susulan yaitu pupuk kandang 2 ton/ha ,urea 2 kg/ha ,tsp 10 kg/ha , selain itu diperlukan penambahan pakan setelah pemeliharaan 3 bulan, seperti dedak, bungkil, sisa daging ternak, bekicot, aiput ,cacing tanah, pakan tambahan ini diberikan 2 hari sekali, dengan jumlah 5% dari berat udang didalam kolam, pagi dan sore, setelah pemeliharaan selama 6 bulan maka dapat dilakukan panen, udang ini jika dipanen dapat mencapai ukuran sampai 32 cm, 





KEPITING BAKAU

di indonesia ada 4 jenis kepiting bakau  yang bagus untuk dibudidayakan yaitu scylla serrata, s. tranquebarica, s. paramampsain, s. olivacea, 

disulawesi selatan dinamakan bukka dato,di makasar dinamakan sikuyudato,

lokasi tambak yang ideal yaitu ada di daerah pasang surut air laut dengan rata-rata pasang 1-2 m dengan elevasi lahan 0,1%, terlindung dari abrasi dan banjir, suhu air 26-32 °c   salinitas 15-30 ppt, ph air antara 7,5-8,5 , oksigen > 3ppm, amoniak < 0,1 ppm, nitrat < 200 ppm, nitrit < 0,5 ppm , BOD  < 6ppm, turbiiditas 30-40 cm ,banyak mengandung plankton, kepiting selalu berusaha melarikandiri dari tambak datang ke laut untuk memijah, kepiting senang berkelahi atau menggali tanggul /pematang , untuk mencegah agar kepiting tidak melarikandiri dari tambak maka konstruksi tambak harus kuat dan kokoh , tambak harus dipagar dengan bambu/waring, pohon disekitar tambak dibiarkan hidup agar tambak tidak terkena sinar panas matahari,mengurangi penguapan, ketinggian air dalam tambak dipertahanlan 1m, padat penebaran kepiting pada tambak pembesaran tergantung ukuran benih , benih yang memiliki ukuran lebar karapak 3-4 cm dengan berat 30-50 gram dapat ditebar dengan kepadatannya 10000 ekor/ha ,lama pemeliharaan rata-rata 4-5 bulan  , tergantung ukuran benih yang ditebarkan ,pakan berupa ikan ricah ,daging kerang, daging siput, pemberian pakan banyaknya tergantung siaa pakan yang tidak termakan,panen dilakukan setelah kepiting mencapai ukuran minimal 200 gram/ekor  atau 3-5 ekor /kg  ,panen dilakukan dengan jaring, kepiting yang sudah panen diikat tali ravia, pemeliharaan kepiting peyelur yaitu kurungan bambu, dengan uluran lebar 1-2 cm ,panjang 2 m,, atau keramba apung yang dibuat dari belahan bambu, kepiting bakau yang ditebar yaitu kepiting betina kosong atau belum bertelur belum penuh dengan berat minimal 150 gram/ekor , kepiting ditebar dengan kepadatannya 100 ekor tiap kurungan , tidak dicampur kepiting jantan, pada sistem keramba apung padat penebaran yaitu 1 ekor per kotak / 25 ekor/m2, pemeliharaan dilakukan 1-3 minggu tergantung tingkat kematangan telur yang ditebar, pakan yaitu ikan kering /segar dengan frequensi 2 kali sehari pagi dan sore, pada sistem keramba , panen dilakukan dengan memilih kepiting yang betul betul sudah matang telur ,tanda tanda kepiting yang sudah matang telur yaitu ada pembengkakan pada karapak bagian belakang dan jika bagian perut ditekan sedikit saja akan tampak telur telur warna merah kekuningan, kepiting yang siap dipanen yaiti yang beratnya rata-rata 200gram/ekor atau 4 ekor/kg, 




KIMA

kima atau kerang laut berukuran besar , cangkangnya bisa dibuat untuk perhiasan ,alat cucitangan ,asbak, di indonesia ada 7  jenis yaitu kima raksasa,kima air, kima sisik, kima besar, kima lubang, kima pasir, kima cina, kima hidup tertambat di atas pasir atau karang yang mati dengan posisi terbalik, perairan yang disenangi yaitu yang jernih  dengan salinitas tinggi dan substrat cukup, kedalaman perairan pada terumbu karang dengan kedalaman 0,5 sampai 25 meter, lokasi pemeliharaan yaitu di laut pada perairan dekat terumbu karang yang masih ada sinar cahaya matahari , sebab kima memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis zooxanthella, yang hidup bersimbiosis dengan kima  suhu perairan rata-rata 25-30 °c , oksigen terlarut rata-rata antara 75-11 ppm, salinitas rata-rata 33,4 - 37 ppt ,dan PH  rata-rata 5-9 , tehnik budidaya antaralain dengan cara tahap hatchery yaitu tahap dimana pembenihan kima dilakukan di hatchery dengan cara seleksi dan pemeliharaan induk  induk dipilih lalu disimpan dalam bak induk ,bak yang dipakai sebelum nya telah disucihamakan dengan cara di beri sabun, lalu dijemur, selama 3 hari, pemijahan induk untuk mempercepat pemijahan induk ,dilakukan dengan 4 cara yaitu:

penyuntikan dengan suspensi kelenjar gonad ,tekanan suhu ,injeksi dengan larutan serotonin dan kombinasi tekanan suhu dan injeksi dengan larutan serotonin  suhu nya yang ideal yaitu 34°c,

pemeliharaan larva setelah terjadi fertilisasi 24 jam kemudian telur akan menetas menjadi larva trocophore ,12 jam kemudian larva trocophore akan berubah menjadi veliger ,pada hari  ke3 pemeliharaan diberikan pakan alami, pada hari ke6 sampai 14 setelah fertilisasi ,larva akan berubah bentuk menjadi pedivelliger dan akan turun kedasar bak pemeliharaan dan selanjutnya bermetamorfosis menjadi juvenil, pemeliharaan juvenil yaitu saat ini juvenil dipindahkan ke bak pemeliharaan juvenil dengan kepadatannya yaitu 50000 per m2 ,penempatan bak harus mendapat banyak cahaya matahari, 

tahap pemeliharaan di laut secara terlindung yaitu tahap yang mana ini memerlukan subtrat sebagai tempat meletakan karamba dan bysus , sebagai tempat meletakan subtrat berupa benda yang memiliki permukaan keras,seperti batu , padat penebaran yaitu 25 ekor/900 cm2, 

tahap pembesaran yaitu pada tahap ini tidak memerlukan banyak perawatan, kima dianggap mampu hidup mandiri, kima dilepas dalam perairan  terumbukarang , spesies yang diminati yaitu t.crocea dan t.maxima,





KERANG HIJAU 

kerang laut ini bercangkang 2 berwarna hijau, hidup diperairan di kedalaman 1-7 m, toleransi terhadap perubahan salinitas antara 27-35 ppt  , melimpah pada musim bulan maret sampai juli, hidup di daerah pasang surut dan sub  tidal, menempel kuat bergerombol pada benda benda keras dengan benang benang byssusnya,pantai timur sumatera utara khususnya sepanjang selat malaka dan pantai utara jawa merupakan perairan yang kaya kerang hijau,lokasi yang ideal untuk budidaya yaitu yang terlindung dari arus laut yang kuat  ,ombak  ,angin,yang bisa merusak kolektor ,perairan yang kaya fitoplankton yang menjadi makanan bagi kerang hijau dan bebas limbah kimia sampah pencemaran lingkungan , kerang ini suka menempel pada substrat yang keras ,berserabut kayu, tali, badan kapal, kualitas perairan yang ideal yaitu kadar garam 27-33 ppt, suhu 26-32 °c , kecerahan perairan 3,5- 4 meter ,ph 6-8 , kedalaman air 1-7 m, budidaya dilakukan dengan metode rakit /tali rentang  , benih didapat dari alam dengan memakai alat pengumpul spat ,dengan memasang subtrat buatan ,jenis subtrat buatan yang dapat dipakaii yaitu bambu ,tali,waring, jaring bekas,metode budidaya nya yaitu: 

metode rakit ,rakit dibuat dari kayu atau bambu dengan ukuran antara 4x9m dilengkapi pelampung yang diikat dengan tali pemberat atau jangkar kedasar ,rangkaian tali dengan cangkang kerang diikatkan pada tonggak batang kayu yang melintang pada rakit, metode rak sebagai kolektor benih dan pembesaran kerang  tongkat dilapisi tar dipancang pada dasar perairan  ,larva kerang akan hidup dan tumbuh pada tongkat sampai dewasa, . metode tali rentang yang berfungsi sebagai kolektor benih sekaligus sebagai pembesaran , pelampung dipasang dengan jarak tertentu pada tali ujungnya diikat pada jangkar,metode tonggak patok sebagai kolektor sekaligus pembesaran kerang, terbuat dari bahan bambu dan kayu,tonggak ditancap ke dasar perairan dan spat kerang akan melekat ,selanjutnya tumbuh sampai dewasa, metode baki: yaitu berfungsi sebagai pembesaran kerang,kerang diletakan di keranjang dibenamkan dalam air ,yang diikatkan pada tonggak, yang dipancang di dasar bawah rakit, bahan berlubang dibuat dari jaring ,ram ayam atau plastik berlubang, 




LOLA 

yaitu keong laut atau trochus ,trocha,siput susu bundar, tergolong genus trochus ,jika lebar cangkang lebih panjang dibandingkan tingginya digolongkan dalam tectus,dengan cangkang mengkilap seperti perak , lola ditemukan dalam perairan dangkal ,ada 11 jenis kerang,lola merah ada di maluku tenggara, utara dan tengah, lola ditemukan juga di pulau kei besar, sulawesi selatan dan tenggara, kepulauan sembilan,pantai bira, kepulauan pangkep, barru,liukan loe, cara budidaya di hactchery untuk memproduksi juvenil dapat mempercepat pemijahan ,lola merah juga dapat dipindahkan , lola merah memakan tumbuhan detritus,protozoa,rotifera,rotatoria, suhu yang ideal yaitu 28-32 °c , ph antara 6-8 ,kadar garam rata-rata 26-36 ppt, oksigen terlarut rata-rata 4-8 ppm, induk lola secara bersamaan akan memijah di malam hari, pada bulan baru ,pemijahan terjadi secara alami sepanjang tahun , pemijahan terjadi dengan induk jantan yang memijah pertamakali, untuk memicu pemijahan lola dan produksi juvenil di hatchery mudah yaitu induk lola dikumpulkan dari alam lalu dimasukan ke dalam bak yang berisi air laut dengan aerasi kuat dan suhu cocok, cara pemijahan lola yaitu metode tekanan suhu ,radiasi sinar ultraviolet dan mengurut memijat gonad dengan semprotan air, cara metode tekanan suhu dipakai selama 1 jam untuk mendorong pemijahan setelah suhu dari air dinaikan 2- 3°c , saat sore, cara mengalirkan air selalu dipakai dalam pemijahan dalam pemijahan lola merah ,pemijahan juga dapat dipicu dengan suntikan potasium klorida atau hidrogen peroksida,




TERIPANG

yaitu ketimun laut ,jenis yang ada di indonesia yaitu holothuria scabra ,holothuria atra,holothuria edulis, holothuria argus,holothuria vagabunda,holothuria stichopus , 

pemilihan lokasi yang cocok yaiti kualitas air laut baik dengan ph 6,5-8 , kecerahan air laut 50 cm, kadar oksigen terlarut 4-8 ppm, suhu air 20-25 °c, salinitas 30- 33 ppt, lokasi bebas pencemaran limbah sampah bahan kimia berbahaya, kedalaman air 0,5- 2 m pada saat air surut terendah, dasar perairan harus berpasir atau pasir lumpur bercampur karang , terlindung dari ombak arus angin laut, cara budidaya yaitu cara penculture yaitu memagari area perairan pantai seluas kemampuan sehingga terisolasi dari area pantai, dibuat jaring dengan mata jaring sebesar 0,5 -1 inch, atau bambu kisi kisi, agar lokasi yang dipagari terhindar dari hewan pemangsa dan yang dibudidayakan tidak keluar dari area budidaya, pemasangan pagar untuk memelihara teripang, bak pagar bambu kisi kisi  atau jaring culup setinggi 50 -100 cm  , dari dasar perairan , luas lokasi yang ideal yaitu 500-1000m2, 

benih teripang didapat dengan cara pemungutan dari alam atau memelihara induk onduk teripang pada petak petak di dalam penculture ,teripang yang dijadikan induk yaitu yang sudah dewasa atau sudah mampu melakukan reproduksi dengan ukuran rata-rata 20-25 cm,benih teripang alam yang baik untuk dibudidayakan yaitu yang memiliki berat rata-rata 30-50 gram/ekor, atau panjang badan 5-7 , pada usia iti benih teripang sudah tahan melakukan adaptasi , pakan didapat dari alam, berupa plankton ,sisa sisa endapan karang, dedak ,pupuk kandang, dedak halus dan kotoran ayam dicampur rata dimasukan dalam kantong pelastik, kemudian direndam dalam air laut sampai campuran menjadi lengket, lalu bentuk menjadi gumpalan yang kemudian disebar merata pada kurungan,pakan diberikan sore ,sebab  siang hari teripang tidak aktif bergerak dan membenamkan diri dibawah pasir  untuk menghindari dari predator, dibandingkan malam, malam hari teripang akan aktif mencari makan,

teripang hidup bergerombol ditempat tertentu ,ukuran benih teripang sebesar 20-30 gram/ekor ,padat  penebaran antara 15-20 ekor/m2 , untuk benih teripang sebesar 40-50 gram/ekor  maka padat penebarannya rata-rata 10-15 ekor/m2, saat yang tepat untuk memulai usaha budidaya yaitu 2-3 bulan setelah waktu pemijahan di alam, benih yang berusia 2-3 bulan sudah mencapai berat 20-50 gram /ekor, panen dilakukan setelah teripang rata-rata 4-6 ekor/kg ,untuk mendapat ukuran ini maka teripang dipelihara selama 6-7 bulan, panen dilakukan pagi saat sedang surut sebelum teripang membenamkan diri, dengan memilih teripang yang berukuran besar , 





RUMPUT LAUT MERAH 

salah satu jenis rumput laut merah eucheuma cottonii ,berubah nama menjadi kappaphycus alvarezii, sebab karagian termasuk kapa karagian, rumputlaut ini tumbuh didaerah pantai terumbu, yang mendapat aliran air laut yang tetap, subtrat batu karang mati, subtrat stabil tidak ada ombak kuat ,umumnya ada di terumbu karang, kedalaman air saat surut terendah yaitu 1-30 cm, perairan dilalui arus tetap dari laut lepas sepanjang tahun, kecepatan arus rata-rata 20-40 m/menit, jauh dari muara sungai ,tidak mengandung lumpur ,airnya jernih, suhu rata-rata 27-28 °c ,salinitas 30-37 ppt, ph 6 5 -85, metode budidaya nya yaitu metode lepas dasar yang dipakai pada dasar perairan berpasir berlumpur sehingga memudahkan penancapan patok tiang pancang, metode rakit apung dilakukan pada perairan berkarang sebab pergerakan Air didominasi ombak, maka penanaman memakai rakit bambu, metode long line,memakai tali 50-100 m, yang dibentangkan  pada ujungnya diberikan jangkar dan pelampung besar , setiap 25 m diberikan pelampung drum plastik, pilih bibit rumputlaut dengan ciri-ciri bercabang banyak , rimbun, tidak ada bercak , tidak terkelupas, warna cerah, usia 25-35 hari, dikumpulkan dari perairan pantai sekitar lokasi , saat pengangkutan bibit tetap terendam dalam air laut dengan memakai kotak berlapis plastik, bibit disusun berlapis dan berselang seling antara pangkal talus dan ujung talus dan antara lapisan dibatasi dengan kain yang dibasahi air laut, jaga agar bibit tidak terkena minyak ,kehujanan dan kekeringan, bibit diikat dengan tali rafia , merentangkan tali ris yang telah berisi ikatan tanaman,pada tali ris utama posisi tanan sekiyar 30 cm diatas dasar perairan ,patok dari kayu diameter 5 cm, panjang 1 m dan runcing ujung bawahnya, jarak antara patok untuk merentangkan tali ris rata-rata 2,5 m  setiap patok yang berjajar dihubungkan dengan tali ris polythilene diameter 7mm, jarak nya antara tali rentang yaitu 20-25 cm ,bersihkan talus dari tanaman liar dan lumpur yang menempel sehingga tidak menghalangi tanaman dari sinar matahari, bersihkan tali penggantung dari sampah , perbaiki jika putus, hama rumputlaut yaitu larva bulu babi, teripang, ikan ilan herbivora seperti baronang, panen dilakukan jika untuk mendapat bibit maka pemanenan dilakukan pada usia 25-35 hari,panen untuk produksi kualitas tinggi dengan kandungan karagian banyak maka panen dilakukan pada usia 45 hari, panen dilakukan dengan mengangkat seluruh tanaman beserta tali penggantungnya,pelepasan tanaman dari tali dilakukan didarat dengan cara memotong tali, setelah panen dilakukan segera keringkan langsung menjemur  rumputlaut , dengan menggantungnya di para para agar tidak kotor tercampur tanah, sambil menjemur dilakukan pembersihan dari kotoran yang menempel pada rumputlaut , jika cuaca cerah cukup menjemur selama 4 hari, yang ditandai demgan warna ungu keputihan dilapisi kristal garam, 






RUMPUT LAUT 


rumputlaut yang ada di dunia bermacam macam, seperti gracilaria blodgetti,gracilaria arcuata, gracilaria taeniodes, gracilaria eucheumoides,gracilaria verrucosa ,gracilaria gigas ,gracilaria lichenoides,gracilaria  cahangii,gracilaria chorda ,gracilaria incurvata,gracilaria manilaensis, gracilaria textorii,gracilaria confervoides, gracilaria crasa,gracilaria dipelihara di tambak ,dengan  syarat  ph air rata-rata 7-8 , salinitas rata-rata 15-26 ppt  suhu 20-25°c, air tidak mengandung lumpur sehingga kekeruhan air masih cukup ,untuk menerima sinar matahari, dasar tambak harus terdiri dari pasir dan lumpur dengan tebal 15cm, terlindung dari arus angin , tambak dekat dengan sumber air laut atau air tawar,gracilaria dibudidayakan dengan disebar didasar tambak , metode lepas dasar atau rakit terapung dengan cara mengikatkan bibit pada tali lalu diikatkan pada patok atau rakit  , bibit diikat pada seutas tali plastik dan tali plastik ini ujungnya diikatkan pada rakit bambu ,ukuran rakit bambu yaitu 2,5 x2,5 m, 

bagian tanaman yang dipilih untuk bibit yaitu tallus yang segar ,muda,sehat,didapat dengan cara memetik dari rumpun tanaman yang sehat dengan panjang 5-10 cm, tallus harus masih elastis, memiliki banyak cabang, pangkalnya lebih besar dari cabangnya ,ujungnya berbentuk lurus mudah patah jika digigit ,bebas dari tanaman dan kotoran, bibit disebarkan merata didalam tambak saat keadaan cuaca teduh yaitu pagi atau sore, kepadatannya bibit untuk penanaman pertama rata-rata 1 ton /ha, pada 4 minggu pertama tanaman perlu nutrisi nitrogen  ,sedang 2 atau 3 minggu sebelum panen tanaman perlu banyak nutrisi fosfat, pupuk diberikan dalam bentuk pelet sebab dapat hancur perlahan terbawa air keluar, pada 4 minggu pertama diberikan 10 kg/ha pupuk nitrogen  yang ditebar bertahap, untuk 2-3 minggu kemudian diberikan 5 kg/ha pupuk fosfat dan ditebar bertahap, penebaran dilakukan saat setelah penggantian air tambak  , penggantian air minimal tiap 3 hari sekali ,pengganti an air berguna untuk mempertahankan salinitas, kedalaman air dalam tambak diatur selama 4 minggu awal ,kedalaman 30-50 cm, agar pertumbuhan cabang cepat, minggu 5-6 kedalaman rata-rata 50-80 cm dengan fungsi untuk memperlambat pertumbuhan cabang sehingga tanaman meningkatkan kandungan agar nya, saat kemarau suhu air tidak naik, jika suhu air diatas normal maka ketinggian air harus ditambah, membuang kotoran dan  tanaman lain , pembersihan saluran air ,pematang tambak,panen dilakukan setelah tanaman berusia 45-60 hari, sebelum dikeringkan hasil panen dicuci dengan air untuk menghilangkan lumpur dan kotoran ,rumputlaut dijemur dengan menggantung diatas para para, pengeringan dilakukan sampai kadar air 10 %,