gravitasi Einstein

Tampilkan postingan dengan label gravitasi Einstein. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gravitasi Einstein. Tampilkan semua postingan

gravitasi Einstein



gravitasi  Einstein 

pada 1916 Albert Einstein mengungkapkan adanya   gelombang gravitasi di semesta,semesta  ibarat kain empat dimensi,  hipotesa itu dianggap kebohongan  , 
 pada 14 September 2015,  teori gelombang gravitasi mulai terbukti,
untuk pertama kalinya  gelombang gravitasi mampu  dibuktikan,ini dinamakan kicauan semesta, namun  gelombang gravitasi bukanlah gelombang suara, 
Nobel Fisika 2016 diberikan bagi yang mampu  pembuktian keberadaan materi eksotis bagi  dunia elektronika ,pada 2017, Nobel Fisika diberikan  pada   penemu keberadaan gelombang gravitasi ,penerima Nobel Fisika 2017 yaitu Kip S Thorne, Barry C Barish dan Rainer Weiss sebagai tiga peneliti Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) Hipotesa ini kelanjutan  dari  teori relativitas umum Einsten, teori yang  dikenal luas namun  pembuktian setiap detailnya memerlukan  waktu bertahun tahun,  gelombang gravitasi ini  dibayangkan  sebagai kerutan-kerutan yang timbul oleh  sebab  adanya obyek  benda yang melewati  kain empat dimensi ini,  apabila  kerutan ini diterjemahkan  menjadi bentuk  suara, suara  akan  bunyi kresek-kresek  noise  seperti saat pencarian gelombang radio, penyebab adanya  gelombang gravitasi ini adalah sesuatu  obyek misterius yang melayang layang  di alam semesta yang berubah ubah  kecepatanya  bahkan  berubah ubah arahnya , besar kecilnya  gelombang  gravitasi muncul akibat   perubahan  pergerakan sesuatu  obyek misterius ini  bervariasi, bergantung  ukuran obyek  misterius ini, bumi  bergerak mengelilingi matahari dengan  arah juga kecepatan  yang bervariasi, meskipun pada dasarnya   konstan, bumi juga  menghasilkan gelombang gravitasi seperti obyek misterius ini, buah karya  gelombang gravitasi yang berasal dari  obyek  misterius yang  bergerak dengan arah juga  kecepatan tidak  konstan menghasilkan spasi   antara obyek  misterius dengan  planet planet disekitarnya dimana spasi ini  mengerut dan melar, Pilled Higher and Deeper (PHD) Comics  pada 2016  mencoba membantu masyarakat  awam guna mempelajari mengerti memahami  fenomena gelombang gravitasi ini ,  semesta diibaratkan sebagai  selembar alas karet ,juga ada efek gelombang gravitasi ,  gelombang gravitasi yang dihasilkan dari  2 lubang hitam dimana masing-masing lubang hitam  berukuran 36 kali dan 29 kali lebih besar dari ukuran  matahari,  semakin lama kedua lubang hitam ini  saling mendekat, dengan kecepatan putar  satu sama lain yang juga berubah  berubah , hingga  kedua lubang hitam  akhirnya menyatu, menciptakan  lubang hitam baru berukuran 62 kali massa matahari,  ini  berdasarkan hitungan fisika  yang seharusnya menciptakan  ukuran lubang hitam baru  65 massa matahari,selisih ini merupakan hasil  besaran energi gelombang gravitasi dari pergerakan  kedua lubang hitam yang  menyatu ,  teori relativitas umum merupakan penyempurnaan  teori  gravitasi Newton, pada  teori relativitas umum, gravitasi bukan   sebagai gaya namun  manifestasi  kelengkungan ruang dan waktu,  semesta bagaikan  kain empat dimensi , kelengkungan ruang waktu,  berkaitan   dengan 4  momentum  energi massa dan momentum linear  dari materi  dialamsemesta , Teori relativitas umum Einstein mempengaruhi  perambatan cahaya , waktu, geometri ruang, gerak benda ketika jatuh ,

gravitational microlensing

Albert Einstein pernah mengusulkan hipotesa   efek bernama  gravitational microlensing, pada tahun 1915,  efek ini muncul   hanya  saat  cahaya bergerak  mengelilingi medan gravitasi sebuah bintang,namun  pada 1919 tiba tiba  Arthur Eddington mencoba membuktikan perkataan Albert Einstein itu dengan cara    mengukur membanding bandingkan posisi  posisi bintang bintang  di sekeliling dekat  gerhana matahari, Arthur Eddington  menyimpulkan bahwa gravitasi mataharilah sebagai tokoh utama yang memainkan peran  membelokkan cahaya dari  bintang di sekelilingnya  sehingga menyebabkan  gugusan bintang Hyades yang  sebelumnya  berada di balik matahari menjadi  dapat dilihat oleh Arthur Eddington  , mengetahui hal ini membuat   einstein kembali membuat hipotesa lagi  bahwa  cahaya  yang berasal dari  sebuah bintang yang  sangat jauh akan  terlihat sangat  terang saat cahaya  berbelok   mengelilingi medan gravitasi bintang  di depannya, medan gravitasi  yang dikasilkan oleh bintang tersebut seakan akan  lensa pembesar raksasa yang menghasilkan efek gravitational microlensing  lingkaran cahaya ,namun semakin tinggi  jarak bintang  menjadikan efek  ini mungkin  tidak muncul,80 tahun berlalu , seperti yang tertulis pada jurnal Science ,Kailash Chandra Sahu dari Space Telescope Science Institute mengungkapkan bahwa , sebanyak 8 kali dari bulan Oktober 2013 hingga Oktober 2015 Teleskop luar angkasa  Hubble berupaya  mencoba coba  misi  mustahil . setelah meneliti proses terjadinya   bintang  mati yang berada  18 tahun cahaya dari bumi, bintang  mati yang bernama  Stein 2051B, ternyata  membelokkan cahaya dari   bintang  yang ada di belakangnya,walaupun bintang ini sangat jauh dari Stein 2051B,Sebelum  Stein 2051B ditemukan dianggap  sebagai lensa, peneliti menganalisa 5.000 bintang yang bisa  dianggap  sebagai lensa, Stein 2051B  sebagai pemenang, Stein 2051B  merupakan  bangkai bintang kerdil  putih  yang berukuran satu persen dari matahari dengan  massa  68 persen  lebih kecil dari matahari juga Stein 2051B  yang dulunya sebagai  matahari, kemudian saat ditemukan ,pada  2014 Stein 2051B telah   selaras secara asimetris dengan bintang yang jauh di belakangnya , peneliti masih kesulitan mengidentifikasi  fenomena ini, karena   pergerakan bintang bintang  di langit terlalu kecil bahkan ada bintang yang bertahun tahun bergerak beberapa meter saja, dalam penelitian ini peneliti mengibaratkan  bintang di belakang Stein 2051B  sebagai kunang-kunang,  Stein 2051B yang mewakili  bohlam  sebuah kunang-kunang bergerak dari satu sisi  ke sisi lainnya dan peneliti  sangat kesulitan  mengidentifikasi arah  gerakan  dari jarak sejauh 2.400 kilometer, ada  bohlam  lain yang lebih terang di sebelah kunang-kunang sehingga peneliti  harus  mampu mengidentifikasi pola  gerak kunang-kunang dibelakang  cahaya terang bohlam  sekitarnya, gravitasi Stein 2051B membelokkan cahaya  kunang-kunang di belakangnya,dengan memanfaatkan   cahaya yang menerpa Stein 2051B   , peneliti mengukur  massa Stein 2051B,seperti teori dari  Subrahmanyan Chandrasekhar pada tahun 1930 tentang   interaksi kuantum mekanik  atom  di  bintang,Chandrasekhar  menyatakan  bahwa radius bintang kerdil putih mengkerut dan mengecil  saat  massa bertambah  , sebelumnya  sangat keliru bila  Stein 2051B  dianggap mempunyai  pusat  inti besi dan Stein 2051B  dianggap   lebih tua usia  daripada usia  tatasurya , sebenarnya bintang kerdil putih ini  bangkai bintang  biasa,

lubang penghasil gravitasi

 peneliti  dari  LIGO sudah  pernah mendeteksi fenomena ini  pada  februari 2016  yang saat itu berusaha memahami  kebenaran kebenaran  teori gravitasi albert einstein,kali ini adalah kesempatan yang kedua yang ditujukan kepada peneliti tentang kebenaran teori gravitasi albert einstein, 2  lubang hitam  yang  bergabung menjadi satu  diluar angkasa  yang masing masing  berada pada jarak 1,3  miliar tahun cahaya dari bumi menghasilkan  gelombang gravitasi yang terdeteksi instrument proyek Laser Interferometer Gravitational-Wave  Observatory (LIGO) Gelombang gravitasi  kedua ini   ternyata  ikut membantu membuktikan kebenaran teori Einstein, gelombang gravitasi dari angkasa terdeteksi  ini  adalah merupakan gelombang gravitasi, riak alam  semesta yang salah  satunya disebabkan oleh  menyatunya dua atau lebih lubang hitam,diluar angkasa gelombang gravitasi yang dihasilkan ini lebih rendah frequensinya daripada sebelumnya, penggabungan dua lubang hitam berukuran 14 kali   lebih besar dari  Matahari, memiliki massa 36 kali atau 29 kali  lebih besar dari massa Matahari, yang telah menyatu pada  1,4 miliar tahun yang lalu,dengan hasil pencapaian ini teknologi dimasa  depan bisa mendeteksi berapa jumlah lubang hitam, menemukan  planet planet  gelap tanpa bintangnya  di alam semesta,  memungkinkan  mengintip apa yang terjadi  di masa lalu sebuah planet