Reaktor nuklir Fukushima meledak

Tampilkan postingan dengan label Reaktor nuklir Fukushima meledak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Reaktor nuklir Fukushima meledak. Tampilkan semua postingan

Reaktor nuklir Fukushima meledak



Reaktor Fukushima meledak

pada tanggal kesebelas bulan ketiga tahun yang ke  2011 Gempa bumi diikuti tsunami yang menimpa  jepang meng hancurkan tiga reaktor nuklir di Fukushima Daichi  juga melepaskan  radioaktif ke udara, tanpa korban tewas membuat  penduduk   harus dievakuasi .Enam tahun sesudahnya  wilayah ini tetap kosong ,Tokyo Electric Power Company (TEPCO), pemilik pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, masih membersihkan sisa  nuklir ,dengan  memanfaatkan robot kendali  jauh  Berkali-kali  robot-robot ini tidak berfungsi karena pengaruh radiasi radioaktif yang sangat kuat  Selama ini, robot  tidak mampu  ambil gambar  kondisi di dalam lokasi , hanya bisa  mendapat  tingkat radiasi dan pembacaan suhu, robot  terakhir  menemukan lelehan nuklir  sebagai  petunjuk  menemukan lokasi inti reaktor,ini berguna untuk efektif membersihkan nuklir secara aman  Proses pembersihan  akan memakan waktu 40 tahun

Ledakan  reaktor nuklir di Fukushima sudah  terjadi tiga kali semenjak gempa bumi  di jepang berkekuatan 9  reaktor  nuklir ini terletak 250 kilometer timur laut Tokyo, tingkat radiasi di kota Maebashi, 100 kilometer utara Tokyo, naik 10 kali lipat di atas batas normal, pada sabtu Ledakan pertama dari  di reaktor nomor 1,pada senin ledakan di reaktor nomor tiga  dan pada selasa ledakan terakhir terjadi di reaktor nomor 2 ,ilmuwan   menjelaskan analisis    ledakan reaktor Fukushima 1, bahwa Fukushima I Unit 1 adalah  PLTN berjenis BWR ( boiling water reactor). Daya listrik yang  dihasilkan mencapai 460 MW, ber daya termal 1553 MW dan asumsi efisiensi termal 30 persen. yang dibangun dan beroperasi  tahun 1970, Pada reaktor nuklir, energi dihasilkan berasal  dari reaksi fisi  pembelahan inti atom,peristiwa pembelahan ini juga  menciptakan  energi radioaktf yang akan meluruh, Jumlah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi fisi adalah jumlah keseluruhan  energi fisi dan energi peluruhan radioaktif, Besar kecilnya hasil energi dalam reaksi fisi tergantung dari besar kecilnya  proses fisi sedang Reaksi fisi dapat dikendalikan oleh control rods bila semua batang kendali dimasukkan,akibatnya reaktor mati, Pengamanan reaktor nuklir dengan  3C, yaitu  Contain  ,cool dan control ,Control ini mencegah peningkatan  energi, Cool ini mendinginkan bahan bakar, dan Contain ini menjaga bahan radioaktif agar tetap  berada di dalam reaktor,
bila semuanya gagal  mempertahankan cara terakhir  dengan pengungkung reaktor untuk mencegah lepasnya materail radioaktif, meledaknya  reaktor Fukushima  karena kegagalan pada sistem proteksi  saat  gempa  sistem kontrol masih berhasil berfungsi dengan mematikan reaktor namun  masih  terdapat sisa energi dari peluruhan radioaktif  ketika reaktor mati, masih ada 7 persen dari 107  MW, atau  1.553 MW sistem pendingin seharusnya aktif guna menyalurkan air pada  permulaan  sistem ini berfungsi sayangnya, sistem pendingin  macet  satu jam karena generator listrik mati disebabkan oleh gempa tsunami, peristiwa ini dinamakan  pendingin tetap ada tetapi  tidak mengalir  dan  panasnya pun  tidak bisa ditransfer  selanjutnya yang terjadi  Pertama, naiknya suhu pendingin menyebabkan mendidihnya air sehingga bagian atas reaktor tertutup uap air,akibatnya terjadi pelelehan keseluruhan bahan bakar  bila meleleh  bahan radioaktif akan terlepas ke sistem pendingin,  kedua yaitu  meningkatnya suhu selongsong bahan bakar , Selongsong adalah pembungkus bahan bakar  terbuat dari bahan  logam campuran Zirkonium bila  suhu naik  sampai 900 derajat celsius  maka zirkonium akan teroksidasi  air sehingga menghasilkan hidrogen,  hidrogen yang terkumpul  bereaksi dengan oksigen  mengakibatkan   ledakan hidrogen,Kekuatan ledakan cukup untuk menghancurkan bangunan tetapi  tidak sampai merusak selongsong pelindung reaktor buktinya ledakan terjadi di reaktor itu sesudah  TEPCO (Tokyo Power Electric Company) mengalirkan air laut untuk mendinginkan reaktor secara langsung.
pada 2011 Gempa  8,9 Skala Richter diikuti tsunami di pantai timur Pulau Honshu, Jepang,
menyebabkan ledakan reaktor nuklir  Fukushima, Bencana ini memberikan pelajaran tentang peningkatan keamanan PLTN Fukushima Daiichi  salah satu dari  40 PLTN yang ada di pulau Honshu,  total PLTN di Jepang  berjumlah 56, yang memasok 33 persen listrik untuk jepang,
PLTN yang meledak  termasuk  reaktor generasi awal  tipe boiling water reactor (BWR) adalah reaktor yang memakai uap air untuk menjalankan turbin.  selesai dibangun  pada 1970  dengan masa aktif 40 tahun, PLTN Fukushima mempunyai  sistem pengamanan yang modern.  dari ketahananya  terhadap akselerasi pergerakan  akibat gempa, reaktor  ini mempunyai  skala 500 gal.
sedang negara lain umumnya  150 gal.  Fukushima sudah  disetting  menahan gempa berskala 9 SR  PLTN Fukushima bersistem BWR  ini dibuat di Amerika Serikat pada  1950  Selain BWR  tipe lain, yaitu pressurized water reactor (PWR) yang memakai air tekanan tinggi guna menjalankan turbin  dan  pressurized heavy water reactor (PHWR).  Di Jepang   PWR dan BWR  jumlah berimbang sedang  di dunia,  PWR adalah yang terbesar,70 persen dari total PLTN.  terakhir PWR mempunyai generasi III plus pengembangan ke sistem   yang tidak tergantung penanganan eksternal Sistem otomatis melakukan pengamanan   BWR terbaru yaitu advanced boiling water reactor (ABWR)  dikembangkan akhir 1980 dengan sistem kontrol komputer, sistem proses otomatis ,
saat  gempa  reaksi nuklir dalam inti  otomatis berhenti ,sesuai  prosedur operasi standar
tetapi  berhentinya reaksi fisi ini,teras lokasi berjalanya  proses tidak langsung mendingin ,gedung  teras yang terendam air membanjir masih bersuhu tinggi. prosedur  yang harus dilakukan  adalah pendinginan tetap terus dilakukan dengan cara  mengalirkan air ke teras namun  padamnya aliran listrik karena gempa,masih ada  genset yang menggantikan, terdapat tiga mesin  pemompa air  Sayangnya, tiga mesin itu gagal aktif ,cara terakhir memakai  baterai cadangan yang bisa aktif 8 jam, tetapi ini tidak mampu sempurna mendinginkan teras. maka kesimpulanya dibutuhkan  perbaikan sistem cadangan pendinginan pendinginanpun, suhu di dalam reaktor tetap diatas 1.000 derajat celsius  ini menyebabkan  terjadinya reaksi air dan zirkonium  yang menciptakan  gas hidrogen sehingga suhu  ruang reaktor naik ,Ledakan timbul sebab gas hidrogen dalam reaktor bersentuhan dengan oksigen di luar  tragedi  Fukushima tergolong skala 4 sebab tidak menimbulkan pelelehan teras ,ini masih di bawah  chernobyl rusia dan Threemile Island  AS, yang masuk skala 7