rempah. 3

Tampilkan postingan dengan label rempah. 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rempah. 3. Tampilkan semua postingan

rempah 3


dikonsumsi untuk merangsang pengeluarasan air seni. Anting￾anting sering dijumpai tumbuh di pekarangan rumah dan kebun
sebagai gulma.
Daun katuk
Sauropus androgynus (L.) Merr.
Famili: Phyllanthaceae
Daun dikonsumsi sebagai sayuran yang dipercaya dapat
memperlancar ASI bagi ibu menyusui. Secara empirik, daun
katuk juga dimanfaatkan untuk penyembuhan demam,
pembersih darah, bisul dan obat luka. Daun katuk diketahui
mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin B6, vitamin
C dan vitamin D. Katuk diketahui mempunyai senyawa￾senyawa aktif, seperti alkaloid, flavonoid dan steroid. Katuk

banyak ditanam di pekarangan rumah sebagai tumbuhan  sayuran
dan di depan rumah sebagai pagar pembatas sekaligus tumbuhan 
hias.
Bandotan
Ageratum conyzoides L.
Famili: Asteraceae
Bandotan tumbuh di kebun sebagai gulma. Pengalaman empirik
menyatakan bahwa air rebusan daun bandotan bermanfaat
untuk obat demam dan cuci mata. Daun yang ditumbuk halus
dan dicampur dengan minyak kelapa digunakan untuk
mengobati memar. Secara empirik, bandotan juga dinyatakan
berguna dalam pengobatan luka kulit, rematik, sakit kepala,
gangguan pencernakan, pneumonia, radang paru-paru, tumor
dan malaria. Bandotan telah diteliti secara intensif dan
dilaporkan kaya akan senyawa kimia. Daun mengandung
tannin, alkaloid, resin dan saponin. Selain itu juga ada 
flavonoida, terpen dan polifenol. Bukti-bukti ilmiah
menjelaskan bahwa bandotan dapat bertindak sebagai
antibakteri, antiradang, dan anti hipertensi.
Beluntas
Pluchea indica (L.) Less.
Famili: Asteraceae
warga Jawa memakai ramuan daun beluntas dengan
kunyit untuk meluruhkan keringat dan menghilangkan bau
badan serta menambah nafsu makan. Secara empirik, daun
beluntas juga dikonsumsi untuk menambah nafsu makan. Daun
beluntas mengandung senyawa aktif seperti minyak atsiri,
quercetine, saponin, polifenol, alkaloid dan flavonoid. Bukti￾bukti ilmiah menjelaskan bahwa daun beluntas mempunyai sifat
antibakteri dan anti oksidan. Digunakan sebagai tumbuhan 
pagar, baik dalam pekarangan rumah maupun kebun. Dengan
mulai dikenalnya tananan pagar lainnya oleh warga,
pemanfaan beluntas sebagai tumbuhan  pagar saat ini banyak
berkurang digantikan oleh bunga sepatu hibrida, teh-tehan dan
penitian.

Daun Sirsat
Annona muricata L.
Famili: Annonaceae
Daun sirsat mengandung senyawa-senyawa lactones, seperti
annohexocina, annomuricina, annomutacina, annopentocinas,
muricoreacina, gigantetronemina, murihexocina dan javoricina.
Selain itu juga mengandung komponen isoquinoline, meliputi
antara lain anonaine, coreximine, atherospermine dan anoniine.
Komponen lipid dalam daun sirsat antara lain adalah asam
gentisic, asam lignoceric, CLA dan asam stearat. Daun sirsat
diketahui memiliki anekaragam manfaat, dan secara empirik
telah digunakan secara luas untuk menurunkan tekanan darah,
menurunkan kadar gula darah dan melebarkan pembuluh
darah. Selain itu, daun sirsat juga dikonsumsi untuk
menghambat perkembangan sel kanker, menghambat
pertumbuhan tumor, dan digunakan sebagai obat
penurun panas demam badan. Daun sirsak mempunyai efek
antibakteri, antivirus, antiparasit, antimalaria, antiinflamasi,
dan bersifat analgesik. Secara empirik, teh daun sirsak diminum
sebagai minuman dengan khasiat diuretik, penenang,
meningkatkan nafsu makan dan merelaksasikan otot polos.
Binahong
Anredera cordifolia (Ten.) Steenis
Famili: Basellaceae
Daun binahong kaya akan antioksidan, fenol, protein, dan asam
arkobat. Secara empirik, daun binahong digunakan untuk
mengobati luka pada kulit, ambeien, obat batuk, darah rendah
dan obat disentri. Teh daun binahong diminum untuk
pengobatan gatal-gatal pada kulit/eksim, gegar otak, obat gusi
berdarah, mimisan dan obat jerawat. Rebusan air daun
binahong secara empirik digunakan untuk melancarkan haid,
obat kencing manis, meningkatkan nafsu makan dan menjaga
stamina tubuh, radang ginjal, sesak nafas dan usus bengkak.

Lidah buaya
Aloe vera (L.) Burm. f.
Famili: Xanthorrhoeaceae
Cairan daun lidah buaya mengandung aloin, emodin, gum dan
minyak atsiri. Selaian itu, daun lidah buaya juga mengandung
mannosa, glukosa, silosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa serta
enzim-enzim oksidase. Daun lidah buaya digunakan untuk
berbagai macam pengobatan luar, terutama dalam
menghilangkan flek hitam pada kulit, menghilangkan dan
mengobati jerawat. Secara luas, daun lidah buaya digunakan
dalam perawatan kulit, perawatan rambut, dan pelembab kulit
dalam menjaga kecantikan. Selain itu, lidah buaya juga
digunakan digunakan dalam mengobati luka bakar dan
meredakan perih pada kulit. Daun berdaging juga dapat diolah
untuk menyembuhkan diabetes, mengobati wasir dan
melancarkan pencernakan. Lidah buaya banyak ditanam
sebagai tumbuhan  hias di pekarangan rumah, jarang tumbuh di
kebun.
Cincau
Cyclea barbata L. Miers
Famili: Menispermaceae
Daunnya diolah sebagai agar-agar (cincau) dan dikonsumsi
karena bersifat mendinginkan tubuh. Cincau juga dipecaya
dapat menurunkan tekanan darah, meredakan deman dan
meredakan nyeri perut. Kajian ilmiah menjelaskan bahwa
cincau kaya akan serat dan mengandung antioksidan. Daun
cincau mengandung protein, lemak, karbohidrat, serat kalsium
, fosfor dan besi. Daun cincau mengandung vitamin A, vitamin
B1 dan vitamin C. Selaian itu, dalam daun cincau juga
didapatkan polifenol, saponin dan flavonoid, dimetil kurin-1
dimetoidida, dan isokandrodendrin. Daun cincau mengandung
alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S,S-tentradine yang berperan
dalam mencegah penyakit kanker ginjal, antiradang, dan
menurunkan tekanan darah. Biasanya ditanam dan tumbuh liar
di pekarangan rumah.

Daun sirih
Piper betle L.
Famili: Piperaceae
Dari hasil eksplorasi senyawa yang terkandung dalam daun sirih,
didapatkan berbagai senyawa seperti kavibetol, kavicol, estragol,
hidrosikavicol, minyak atsiri, fenil propane, allylpyrokatekol,
caryophyllene, cyneole, cadinene, diastase, tannin, pati, seskuiterpena,
terpennene dan gula. Senyawa ini sangat berguna bagi kesehatan
kulit wajah. Secara empirik, daun sirih telah digunakan secara
luas dalam pengobatan asma dan radang tenggorokan. Daun
sirih yang diolah sebagai jamu sirih dan diminum dipercaya
dapat menghilangkan bau badan tak sedap, menghilangkan bau
mulut dan obat mimisan. Daun suruh secara luas juga
digunakan dalam pengobatan sakit gigi dan gusi bengkak.
Daun sirih juga digunakan dalam menyembuhkan penyakit
kulit seperti eksim kering dan eksim basah, dan mencegah serta
menghilangkan jerawat. Daun sirih tumbuh merambat di kebun
dan pekarangan rumah sebagai tumbuhan  multimanfaat. Selain
sebagai persediaan obat alam, sirih adalah bagian dari tradisi
nginang yang masih bertahan di beberapa warga
perdesaan di Pulau Jawa. Sirih di tanam di kebun dan
pekrangan rumah sebagai tumbuhan  multimanfaat.
Senggani
Melastoma malabathricum L.
Famili: Melastomataceae
Senggani tumbuh liar sebagai gulma di kebun. Senggani tidak
dibudidayakan secara khusus sebagai tumbuhan  obat. Daun
senggani berasa pahit, kaya akan flavonoid, saponin dan tannin.
Daun senggani berpotensi sebagai tumbuhan  obat, dan
pengalaman empirik menunjukkan bahwa daun senggani
digunakan sebagai obat dalam penanganan masalah pada
sistem pencernakan, seperti diare, disentri, hepatitis, dan obat
radang usus. Selain itu, daun senggani juga dikonsumsi itu juga
digunakan untuk melancarkan ASI dan obat sariawan.

Sukun
Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg
Famili: Moraceae
Sukun biasanya ditanam untuk dimanfaatkan buahnya. Namun
demikian, sejatinya daun sukun dapat dimanfaatkan sebagai
tumbuhan  obat. Daun sukun mengandung senyawa-senyawa
seperti polifenol, tannin, hidrosianat, asetilcolin, riboflavin dan
asam amino esensial. Secara empiric, daun sukun digunakan
dalam mengobati sakit ginjal, mengobati asam urat, mengobati
sakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, dan menurunkan
kadar gula. Selaian itu daun sukun bersifat antiinflamasi. Sukun
banyak tumbuh di pekarangan rumah yang berukuran luas,
dibelakang rumah atau kebun.
Pandan wangi
Pandanus amaryllifolius Roxb.
Famili: Pandanaceae
Daun pandan wangi mengandung alkaloid, saponin, flavoida,
tanin, polifenol, dan zat warna. Daun pandan wangi
mengeluarkan bau harum yang khas. Daun pandan wangi
banyak dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan penguat
aroma dalam pembuatan kue dan masakan. Daun pandan
wangi dimanfaatkan sebagai herbal untuk mengobati berbagai
penyakit, antara lain mengobati rematik, mengobati pegal linu
dan mengatasi lemah syaraf. Teh daun pandan diminum
sebagai obat sebagai penenang dan mengatasi perasaan gelisah,
menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah nafsu makan.
Untuk kecantikan, daun pandan wangi digunakan untuk
mencegah kerontokan rambut dan mencegah ketombe. Pandan
wangi bayak ditanam di pekarangan rumah dan pinggir-pinggir
pematang atau daerah sekitar aliran air tanpa naungan kanopi
dari pohon-pohon atau semak tumbuhan .

Singkong
Manihot esculenta Crantz
Famili: Euphorbiaceae
Daun singkong dikonsumsi untuk mencegah penuaan dini. Daun
singkon mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, kalsium,
fosfor, besi, karoten, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C. Daun
singkong mengandung isoflavon dan jika dikonsumsi dapat
mencegah dan menyembuhkan penyakit stroke. Daun singkong
mengandung vitamin C dan dengan demikian mengkonsumsi
daun singkong akan meningkatkan daya tahan tubuh. Konsumsi
daun singkong juga akan menyehatkan mata karena daun
singkong kaya akan vitaminA. Selain itu, konsumsi daun
singkong dapat mencega osteoporosis. Hal ini karena daun
singkong memiliki kandungan fosfor dan kalsium. tumbuhan 
singkong banyak tumbuh di kebun dan pekarangan rumah.
Singkong terutama dibudidayakan untuk diambil umbinya.
Batang singkong juga digunakan sebagai pagar dan tunas-tunas
serta daun muda yang muncul biasanya dipakai sebagai sayur.
Kelor
Moringa oleifera Lam.
Famili: Moringaceae
Daun kelor mengandung antioksidan dan berbagai jenis
vitamin, yaitu vitamin A, B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E,
K, folat (asam folat) dan biotin. Daun kelor mengandung asam
esensial, meliputi antara lain leusin, isoleusin lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, triptofan dan valin. ada  asam amino
non-esensial pada daun kelor, yaitu asam aspartat, sistin,
glutamin, glycine, alanin, arginine, histidine, proline, serine dan
tyrosine. Daun kelor diketahui kaya akan mineral, seperti
kalsium, kromium, tembaga, fluorin, besi, mangan,
magnesium, molybdenum, fosfor, kalium, natrium, selenium,
sulfur, dan seng. Daun kelor dikonsumsi untuk mencegah
diabetes, sariwan, menjaga kesehatan otak, mengatasi kulit
kering dan obat reumatik. Daun kelor yang direbus dan
dijadikan teh daun kelor bermanfaat dalam penyembuhan sesak
nafas dan demam. Kelor juga baik dalam mencegah kanker

dan hepatitis. Kelor banyak tumbuh di pekarangan dan kebun
warga di beberapa perdesaan. tumbuhan  kelor yang
ditanam disekitar rumah dipercaya memberikan kekuatan untuk
menangkal hal-hal buruk yang akan menimpa pemilik rumah.
Sosor bebek
Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers.
Famili: Crassulaceae
Daun sosor bebek diketahui memberikan efek dingin. Secara
empirik, daun sosor bebek digunakan untuk aneka
penyembuhan, seperti untuk meredakan nyeri kepala, nyeri
lambung, radang amandel, radang telinga luar, wasir dan
muntah darah. Selain itu, secara empiric daun sosor bebek juga
digunakan untuk mengobati bisul, rheumatic, disentri, diare
dan menurunkan deman. pemakaian lainnya adalah untuk
mengurangi pembengkakan. Daun sosor bebek diketahui kaya
kandungan senyawa kimia berguna seperti vitamin C,
diarabinoside, kaempferol dan glucoside. Sosor bebek biasanya
ditanam sebagai tumbuhan  hias di pekaranagn rumah.
Daun Awar-awar
Ficus septica Burm. f.
Famili: Moraceae
Daun awar-awar diketahui mengandung flavonoid genistin dan
kaempferitrin, kumarin, senyawa fenolik, pirimidin dan
alkaloid antofin, dehidrotylophorin, ficuseptin A, tylophorin,
2-Demetoksitylophorin, 14á-Hidroksiisotylopcrebin N-oxide,
saponin triterpenoid, dan sterol. Daun digunakan untuk obat
penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular
berbisa dan sesak napas. Awar-awar biasanya tumbuh liar di
kebun dan menjadi gulma.
Putri malu
Mimosa pudica L.
Famili: Fabaceae
Pengalaman empirik menunjukkan bahwa rebusan air dari daun
putri malu dapat digunakan dalam penyembuhan insomnia dan
pencegahan cacingan. Putri malu adalah gulma pada lahan￾lahan pertanian, terutama pada lahan terbuka yang terpapar
sinar matahari. Putri malu jarang dijumpai di kebun karena
dianggap sebagai tumbuhan  pengganggu.
Herba tumbuhan  obat daun di kebun-pekarangan rumah
Kebun dan pekarangan rumah adalah habitat penting dari
tumbuhan -tumbuhan  herba dengan daun berkhasiat obat. Peran penting
dari kebun dan pekarangan rumah dalam konservasi tumbuhan  obat
telah dilaporkan secara luas di berbagai dunia. Dengan demikian
kebun-pekarangan rumah adalah lokasi penting dari penyediaan
tumbuhan  obat keluarga, terutama pada area-area terpencil dimana
akses terhadap fasilitas kesehatan sangat kurang. Dengan
memperhatikan fakta ini , memelihara ekosistem kebun dan
pekarangan rumah sangat strategis dalam usaha  menciptakan
kesehatan komunitas warga, terutama dalam penyediaan
tumbuhan  obat.
Tidak semua kebun dan pekarangan rumah kaya akan tumbuhan 
herba berkhasiat obat. Untuk itu, introduksi beberapa jenis penting
dari tumbuhan  obat dalam ekosistem kebun-pekarangan rumah
menjadi sangat penting. Pemilik kebun dan pekarangan rumah
sudah semestinya mulai memperhatikan komposisi tumbuhan  kebun￾pekarangan rumah, terutama dalam memberikan ruang bagi herba
tumbuhan  obat untuk tumbuh dan berkembang biak.
Permasalahan yang banyak dihadapi saat ini adalah ancaman
pengaruh pemakaian pestisida dan obat-obatan sintetik dalam
mengendalikan serangan hama penyakit tumbuhan . Residu-residu
kimiawi ini  sering tertinggal pada permukaan daun yang akan
memberikan dampak kesehatan jika daun dikonsusi manusia.
Untuk mengatasi hal ini , mendorong kegiatan pertanian
organic dan berkelanjutan menjadi sangat penting. Selain itu, dalam
penyiapan aneka bahan obat-obatan herba dari daun tumbuhan , maka
daun harus dicuci bersih untuk menghilangkan residu pestisida.



Herba tumbuhan  obat:
rimpang dan umbi lapis
Biologi rimpang dan umbi lapis
Rimpang (rhizome) dan umbi lapis berperan penting sebagai
organ reproduksi vegetative tumbuhan  dalam rangka perbanyakan
individu tumbuhan . Dalam kondisi lingkungan tumbuh yang baik,
pertumbuhan rimpang akan sangat cepat dan menghasilkan tunas￾tunas pada ujung rimpang yang kemudian  tumbuh menjadi
tumbuhan  baru. Kondisi-kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perbanyakan rimpang antara lain adalah ketersediaan air yang
cukup, porositas dan aerasi tanah yang baik, area terbuka, tidak
ada kanopi dan ketersediaan unsur hara yang melimpah. Rimpang
akan berhenti melakukan pertumbuhan dan menjadi dorman saat
lingkungan kering, dan segera tumbuh tunas saat musim hujan atau
rimpang terpapar air atau ada dalam lingkungan lembab. Beberapa
rimpang dari tumbuhan  tertentu seperti alang-alang tahan terhadap
musing kering yang panjang dan kebakaran. Rimpang akan segera
tumbuh secara massif dan ekstensif saat hujan turun.
Rimpang dan umbi lapis berperan dalam penyimpanan hasil￾hasil dari proses metebolisme tumbuhan  sehingga pada dua jenis
bagian tumbuhan  ini  mengandung banyak senyawa aktif yang
bermanfaat bagi tubuh manusia. Rimpang adalah organ tumbuhan
mirip-akar yang tertanam dalam tanah, tumbuh secara horizontal
di bawah permukaan tanah. Rimpang mampu membentuk tunas￾tunas yang akan tumbuh menjadi tumbuhan  baru. Rimpang biasanya
dimiliki oleh tumbuhan  herbal perennial. Rimpang adalah modifikasi
dari batang yang tumbuh di dalam tanah. Hal ini antara lain
ditunjukkan dengan adanya ruas-ruas dan pelepah daun yang ada
pada rimpang. Keberadaan ruas adalah salah satu karakter dari
Rimpang tumbuhan  dengan khasiat atau digunakan sebagai
bumbu-bumbuan dikenal sebagai empon-empon. Manfaat dari
empon-empon sangat banyak, mulai dari bumbu dapur sampai
dengan materi pembuatan jamu. Contoh dari rimpang yang dirujuk
sebagai empon-empon antara lain adalah kunyit, laos, kencur, kunci
pepet, jahe dan lainnya.
Umbi lapis sejatinya adalah penebalan bagian pelepah daun
yang mengelilingi pangkal batang yang tertanan dalam tanah.
Bagian ini menebal dan membengkak karena berfungsi antara lain
sebagai organ penyimpan makanan dan hasil-hasil metabolisme bagi
tumbuhan . Umbi lapis dapat dikatakan sebagai modifikasi batang
dan daun. Umbi lapis berperan penting dalam perbanyakan
tumbuhan  secara vegetatif dengan cara memisahkan anakan-anakan
umbi (mata tunas, atau siung, lateral bud).
Keragaman spesies
Spesies-spesies tumbuhan  herba yang tumbuh dalam kebun dan
pekarangan rumah dengan khasiat obat pada organ rimpangnya
kebanyakan adalah anggota Zingiberaceae.
Jahe
Zingiber officinale Roscoe
 Famili: Zingiberaceae
Jahe ditanam sebagai tumbuhan  yang banyak memberikan
manfaat, terutama dalam seni memasak dan sebagai minuman
penghangat. Jahe ditanam disekitar rumah hanya terbatas
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jahe yang umum
dikenal oleh warga adalah jahe gajah dan jahe emprit. Jahe
mempunyai aroma yang menyegarkan. warga terutama
memanfaatkan rimpang tumbuhan  jahe yang tumbuh di kebun￾kebun. Rimpang dipisahkan dari pelepah daun dan
dikeringkan. Minuman berbahan jahe dipercaya dapat
mengobati masuk angin, perut kembung, mengobati mual dan
gangguan pencernaan. Jahe mengandung minyak atsiri
zingiberena, zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol,
filandrena dan resin yang bermanfaat untuk tubuh.
Lengkuas
Alpinia galanga (L.) Willd.
Famili: Zingiberaceae
Lengkuas atau laos tumbuh liar di kebun dibawah tajuk-tajuk
kanopi tumbuhan  Kopi dan tumbuhan kebun lainnya. tumbuhan 
laos dimanfaatkan karena kandungan rimpang yang kaya akan
saponin, tanin, flavonoida, dan minyak atsiri. Selain itu, ada 
kandungan aktif basonin, eugenol, galangan, dan galangol.
Rimpang dipisahkan dari pelepah daun dan dikeringkan.
Lengkuas tidak ditumbuhan  secara luas. Selain sebagai bahan
bumbu dapur, Laos dikenal sebagai tumbuhan  obat dan digunakan
untuk mengobati penyakit kulit (panu, kurap), sakit kepala, dan
nyeri dada. Laos ditanam di pinggir kebun sebagai pembatas.
Kencur
Kaempferia galanga L.
Famili: Zingiberaceae
Kencur merupakan terna kecil. Rimpang kencur terutama
dipakai sebagai bahan masakan karena mempunyai aroma
yang spesifik. Selaian dimanfaatkan sebagai penguat cita rasa
makanan, kencur dimanfaatkan sebagai jamu tradisional (beras
kencur). Menurut penelitian, kencur dapat menyembuhkan
batuk, flu, sakit kepala, keseleo, radang lambung, memperlancar
haid, radang telinga, membersihkan darah kotor, mata pegal,
diare, masuk angin. Rimpang dipisahkan dari daun-daunan,
dan kemudian dikering anginkan untuk disimpan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rimpang kencur
mengandung 4,14 % pati, 13,73% mineral, dan 0,02% minyak
astiri yang terdiri dari sineol, asam metal kanil dan penta
dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol,
kamphene, paraeumarin, asam anisic, dan alkaloid.
Kunyit
Curcuma domestica Valeton
Famili: Zingiberaceae
Kunyit mengandung kurkumin, desmetoksikumin dan

bisdesmetoksikurkumin. Selain itu, kunyit mengandung
berbagai minyak volatil seperti tumerone, atlantone, dan
zingiberone. Komponen lainnya adalah gula, protein dan resin.
Kunyit memberikan efek kuning cerah yang mengudang selera
pada kuah bersantan atau nasi kuning. Kunyit tidak
dibudidayakan secara luas sebagai tumbuhan  bernilai ekonomik.
Rimpang kunyit mengandung sejumlah minyak atsiri seperti
keton sesquiterpen, turmeron, tumeon, zingiberen, felandren ,
sabinen , borneol dan sineil. Rimpang kunyit diketahui telah
digunakan secara luas untuk berbagai pencegahan, pengobatan
dan penyembuan penyait, antara lain sebagai antidiabetic,
hypolipidemic, antiinflamatori, antidiare, hepatoprotective,
antiasma dan antikanker. Kunyit secara luas juga digunakan
sebagai bahan kosmetik. Kunyit tumbuh disekitar rumah
sehingga memudahkan dalam pengambilannya.
Temu Lawak
Curcuma xanthorriza Roxb.
Famili: Zingiberaceae
Temu lawak dikenal sebagai Javanese turmeric adalah tumbuhan
yang diduga asli dari hutan-hutan area negara kita dan
semenanjung Malaysia. tumbuhan  temu lawak hampir
menyerupai kunyit, namun sejatinya kedua jenis ini berbeda.
Rhizome yang tumbuh di dalam tanah digunakan sebagai obat.
Di Jawa, ramuan temu lawak digunakan sebagai jamu. Saat
ini, temu lawak banyak digunakan untuk berbagai pengobatan,
termasuk kanker. Li et al (1995) menyebutkan bahwa temu lawak
efektif dalam penyembuhan kanker dan menjaga fungsi hati
sebagai agen hepatoprotektif. Temu lawak juga digunakan
untuk pengobatan radang sendi, menyembuhkan maag dan
melancarkan pencernakan. Rhizome temu lawak mengandung
kurkuminoid dan anekaragam minyak volatile. Ekstrak dari
rimpang temu lawak bersifat antioksidan, antiinflamatori dan
imunomodulator, antimutagen and anti karsinogen,
hepatoprotektif, antiaging, estrogenic, dan anti-koagulasi.
Temu lawak banyak tumbuh disamping kanan kiri pekarangan
rumah, terutama dekat dengan dapur.

Temu kunci
Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schltr.
Famili: Zingiberaceae
Temu kunci mudah dijumpai pada beberapa titik di kebun
warga sebagai tumbuhan  liar yang tidak dibudidayakan.
Dalam keseharian, penggunaannya sangat sedikit, kebanyakan
adalah untuk menyiapkan menu tertentu. Pemanfataannya
sebagai tumbuhan  obat jarang dilaporkan, meskipun tumbuhan 
ini mempunyai potensi untuk mencegah dan menyembuhkan
masuk angin, sulit buang air kecil, keputihan, obat panas
dalam, perangsang ASI, penambah stamina tubuh dan lainnya.
Untuk bumbu dapur biasanya digunakan untuk memasak sayur
bening (Bayam, daun kelor) untuk menambah cita rasa sayur.
Kunyit putih
Curcuma zedoaria Auct.
Famili: Zingiberaceae
Diketahaui berkhasiat sebagai anti kanker. Mengandung bahan
aktif antara lain kurkuminoid, minyak atsiri, polisakarida,
zedoarin, kurdiona, kurkumol. Kurkuminoid yang telah
diketahui, meliputi kurkumin, desmektosikurkumin,
bisdemetoksikurkumin. Jarang dibudidayakan di kebun.
Tumbuh di pekarangan rumah bagian kanan, kiri atau belakang
rumah sebagai tumbuhan  obat.
Kecombrang
Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.
Famili: Zingiberaceae
Rimpang dan bunga mengandung anti oksidan, dengan
kandungan tertinggi adalah di daun. Bunga kecombang pada
beberapa kelompok warga digunakan sebagai sayuran.
Ditanam sebagai tumbuhan  ornamental, terutama saat ini banyak
di tanam di hotel-hotel dengan nuansa taman tropik. Kombinasi
daun berwarna merah kecoklatan dan hijau sangat menarik
perhatian sebagai komponen lansekap taman.


Lempuyang gajah
Zingiber zerumbet (L.) Sm.
Famili: Zingiberaceae
Analisis kimiawi mengungkap bahwa rimpang lempuyang gajah
kaya minyak atsiri sineol, dipenten, limonene, kariofilen,
arkurkumen, kadinen, kariofilenoksid dan humulenepoksid I,
II, III. Selaian itu ditemukan pula humulenol I, humulenol II,
heksahidrohumulenol II, heksahidro humulenon,
zerumbonoksid; kamfen, humulen dan zerumbon. Ditemukan
pula senyawa senyawa seperti 3",4"-diasetilafzelin yang bersifat
sitotoksik. Secara empirik rimpang digunakan dalam
pengobatan Batu ginjal, diare, dan disentri. warga Jawa
memakai rimpang lempuyang sebagai jamu penambah
nafsu makan dan penyegar. Secara empiric, lempuyang juga
digunakan untuk penyembuhan sakit kuning. Lempuyang juga
digunakan untuk penyebuhan sakit kulit. Lempuyang gajah
ditanam di halaman belakang atau samping kanan kiri rumah
sebagai persediaan bahan jamu. Jarang dimanfaatkan di kebun
sebagai tumbuhan  budidaya.
Bangle
Zingiber purpureum Roscoe
Famili: Zingiberaceae
Analisis kandungan kimia Bangle menyebutkan bahwa rimpang
bangle mengandung asam organik, lemak, gula, mineral dan
damar. Rimpang bangle kaya akan minyak atsiri seperti sineol,
pinen, dan sesquiterpen. Rimpang mempunyai karakteristik
yang khas, biasanya pahit, pedas dan mengeluarkan aroma yang
khas. Secara empirik, rimpang digunakan untuk berbagai
pengobatan, seperti penurun panas, peluruh kentut dan peluruh
dahak. Selain itu, rimpang juga digunakan sebagai jamu
pembersih darah, pencahar dan obat cacing. Catatan lainnya,
rimpang digunakan dalam pengobatan sakit kuning, penurun
deman, batuk berdahak, masuk angin, sembelit, reumatik.
Temu putih
Curcuma aeruginosa Roxb.
Famili: Zingiberaceae
Pada rimpang mengandung senyawa aktif minyak atsiri,
saponin, polifenol, flavonoid, tanin, kurkumol, kurkumenol,
isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron,
linderazulene, kurkumin, demethoxykurkumin, dan
bisdemethoxykurkumin. Selain itu, rimpang kaya akan borneol,
cineole, curcumin, camphane, zingeberene dan camphor yang
berkhasiat antikanker. Pada bagian daun ada  pati, damar,
lemak, dan minyak atsiri juga. Rimpang digunakan sebagai
jamu untuk menambah nafsu makan, mengobati cacingan dan
mengobati berbagai penyakit kulit, seperti bisul, kudis dan
kurap. Beragam manfaat kesehatan lainnya adalah mengobati
diabetes,mengatasi gangguan pencernaan , mengatasi perut
kembung, perangsang muntah dalam mengtatasi dan
mengobati keracunan dan mempelancar peredaran darah.
Secara empiric digunakan sebagai jamu untuk mengatasi haid
yang terlambat dan nyeri haid (dysmenorrhoea). warga
juga memakai rimpang temu putih untuk pengobatan
aneka ragam penyakit terkait sistem pernafasana, seperti TBC,
asma, nyeri di dada, radang saluran pernapasan
(bronkhitis) serta jantung koroner.
Temu giring
Curcuma heyneana Valeton & van Zijp
Famili: Zingiberaceae
Rimpang temu giring diketahui mengandung kurkumin,
minyak astiri, saponin, dan flavonoid serta diduga kaya
komponen kimia lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan.
Temu giring digunakan sebagai jamu dalam meningkatkan
nafsu makan dan meningkatkan fungsi sistem pencernakan,
seperti mengobati cacingan, sembelit dan disentri. Secara
empirik dikonsumsi untuk pengobatan jantung berdebar-debar.
Untuk kesehatan dan kebugaran, temu giring dikonsumsi terkait
peningkatan stamina, merawat kulit, menghilangkan jerawat,
merawat luka, koreng, cacar air, campak dan mencegah bau

badan tak sedap. Temu giring juga digunakan sebagai minuman
penenang dan mengatasi perasaan cemas.
Dringu
Acorus calamus L
Famili: Acoraceae
Analisi kimia mengungkap bahwa rimpang dringu, atau
jeringau, kaya minyak atsiri seperti eugenol, asarilaldehid, alfa￾asaron, beta asaron, kalameon, kalamediol, isokalamendiol,
dan preisokalmendiol. Selain itu ditemukan pula
akoragermakron, akonin, akorenin, akolamonin, dan
isoakolamin. Minyak atsiri lainnya yang ditemukan pada
dringu adalah siobunin, isosiobunin, dan episiobunin.
Rimpang mengandung saponin dan flavonoida. Rimpang
dringu digunakan untuk berbagai macam pengobatan, terutama
dalam sisitem pencernakan dalam meningkatkan nafsu makan,
obat cacing, diare pada anak-anak, kesehatan lambung,
menghangatkan perut, dan membersihkan kotoran dan racun
dari lambung. Untuk pengobatan luar, rimpang dringu
bermanfaat dalam pengobatan bengkak dan penyakit kulit
seperti kudis dan kurap. Rimpang secara empirik digunakan
sebagai tonik, demam, penyakit kuning, penyembuhan dan
kesehatan limpa dan bronchitis dan sakit tenggorokan lainnya.
Rimpang jeringau berkhasiat sebagai karminaif, spasmolitik
dan diaforetik yang bermanfaat untuk obat penenang. Saat ini,
minyak dringu (disebut Calamus Oil) telah dimanfaatkan oleh
berbagai industri obat-obatan, industry makanan dan minuman
secara luas.
Alang-alang
Imperata cylindrica (L.) P. Beauv.
Famili: Poaceae
Rimpang alang-alang digunakan untuk menurunkan suhu
tubuh, melancarkan urin, menghentikan pendarahan, hepatitis,
infeksi ginjal, mengurangi rasa mual dan pening dan mengobati
diare-disentri. Bukti-bukti ilmiah menyatakan bahwa rimpang
alang-alang berperan sebagai sebagai hepatoprotektor. Alang￾alang kaya akan senyawa aktif seperti arundion, skopolina,
katekol, imperanena, dan klogenat. Selain itu ada  asam
sitrat, silindrin, fernerol dan simiarenol. Alang-alang tumbuh
pada pekarangan rumah yang terlantar, atau pada kebun-kebun
sebagai gulma utama.
Bunga tasbih
Canna hybrida hort. ex Backer
Famili: Cannaceae
Analisis kimia mengungkap bahwa rimpang bunga tasbih
mengandung phenol, terpene dan coumarin, pati, glukosa,
lemak, alkaloid dan getah. Secara empirik, rimpang bunga
tasbih banyak digunakan dalam usaha menurunkan suhu tubuh
yang terlalu tinggi, batuk darah, sakit kuning, mengendalikan
tekanan darah tinggi. Secara empirik, rimpang bunga tasbih
digunakan dalam penyembuhan permasalahan kaum wanita
seperti haid terlalu banyak, keputihan dan kanker kandungan.
Rimpang juga digunakan sebagai obat untuk penyembuhan
disentri kronis dan ambient. Pemanfaatan lainnya adalah
sebagai obat kencing batu. Untuk pemanfaatan luar, rimpang
digunakan dalam pengobatan jerawat.
Kelompok umbi lapis bermanfaat
Bawang merah
Allium cepa L.
Famili: Amaryllidaceae
Bawang merah dimanfaatkan dalam bentuk umbi lapis dan daun
untuk keperluan pembuatan makanan. Bawang merah adalah
bumbu dasar bagi kebanyakan masakan yang dihidangkan.
Bawang merah mengandung beberapa komponen esensial bagi
kesehatan seperti minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin,
dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin.
Bawang putih
Allium sativum L.
Famili: Amaryllidaceae
Umbi lapis bawang putih digunakan sebagai komponen resep
dari kebanyakan makanan. Bawang putih tidak ditanam di
kebun agroforestri karena membutuhkan sinar matahari yang
kuat. Bagi warga yang tidak menanam bawang putih,
rempah ini diperoleh dari pasar. Bawang putih sangat penting
untuk aneka ragam masakan.
Daun bawang
Allium porrum L.
Famili: Amaryllidaceae
tumbuhan  bawang daun, atau bawang prey, adalah tumbuhan 
dataran tinggi. Daun bawang banyak dikonsumsi untuk
menjaga kesehatan mata, meningkatkan kesehatan wanita
hamil, menjaga kesehatan tulang, menyehatkan sistem
pencernakan, menyehatkan jantung dan mencegah diabetes.
Untuk kesehatan kulit antara lain dimanfaatkan untuk
menghilangkan jerawat, peremajaan kulit, mencegah penuaan
dini, dan kesehatan rambut. Daun bawang telah diketahui
bersifat antiinflamasi dan antihistamin
Rempah dan herba rimpang dan umbi lapis dalam kebun￾pekarangan rumah
Tumbuh-tumbuhan herba penghasil rimpang dan umbi lapis
bermanfaat sebagai rempah dan tumbuhan  obat tumbuh di kebun
secara liar sebagai gulma, sengaja ditanam sebagai tumbuhan  bernilai
ekonomi di kebun dan ditanam di polibag sebagai komponen taman.
Beberapa jenis mempunyai rimpang yang sangat kuat dan tahan
api dan kekeringan, dan segera memunculkan tunas baru saat kondisi
lingkungan menguntungkan.
Usaha budidaya tumbuhan  rempah dan herba rimpang dan
umbi lapis secara intensif terbatas pada jenis jenis tertentu seperti
jahe, bawang dan brambang. Jenis-jenis sepeti lengkuas, kunir, temu
lawak, kencur umumnya ditanam secara terbatas untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, baik sebagai komponen utama bumbu dapur
maupun cadangan materi obat-obatan tradisional. tumbuhan  yang
hampir tidak pernah di budidayakan antara lain adalah bangle dan
dringu. Kecombrang dan bunga tasbih tidak pernah ditanam karena
rimpangnya yang bermanfaat. Kecombrang dan bunga tasbih
biasanya tubuh liar sebagai tumbuhan  di sekitar aliran irigasi. Bunga
tasbih seringkali didapatkan tumbuh disekitar sungai atau lahan￾lahan yang lembab dan terbuka. Banyak diantaranya tumbuh berjejer
sepanjang jalan perdesaan. ada  beberapa varian bunga tasbih
dengan bunga yang beranekaragam



Rempah & herba dalam
wisata kesehatan-kebugaran
Diseluruh penjuru dunia, saat ini muncul perubahan sikap dan
perpektif dalam memelihara kesehatan dan kebugaran manusia.
Pandangan saat ini melihat bahwa kebutuhan kesehatan dan
kebugaran manusia tidak hanya terkait dengan pemeliharaan tubuh,
namun juga meliputi pemeliharaan jiwa, pikiran, spirit dan
lingkungan sekitar. Kesehatan tidak saja dilihat dari sisi fisiologi,
tetapi juga dalam aspek psikologi. Manusia saat ini
mempertimbangan dan memandang pemeliharaan kesehatan secara
proaktif dan holistik.
Wisata kesehatan dan kebugaran muncul sebagai salah satu
kebutuhan saat ini yang semakin meningkat. ada  beberapa
istilah yang sering dipakai oleh warga untuk menunjuk kepada
wisata kesehatan, yaitu health tourism dan wellness tourism. Sejatinya,
ada  perbedaan maksud yang diikuti oleh pendekatan teknis
dan implementasi diantara keduanya. Secara teknis, health tourism
adalah wisata kesehatan, sementara wellness tourism adalah wisata
kebugaran. Meskipun ada  perbedaan prinsip dan aspek-aspek
yang melatar-belakangi, tujuan dari wisata ini  mempunyai
maksud yang kurang lebih sama yaitu pencegahan penyembuhan,
penyakit, dan usaha  pencapaian kondisi fisik, mental dan emosional
yang lebih baik. Sejatinya, wisata kesehatan dan kebugaran adalah
tradisi kuno yang telah berkembang di berbagai kawasan.
Terkait dengan wisata kesehatan-kebugaran, penggunaan
tumbuhan  sebagai materi yang digunakan dalam usaha  menciptakan
kesehatan dan penyembuhan dapat dilacak balik sejak masa lampau.
Adalah etnobotany, ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan
tetumbuhan disekitarnya, yang mengungkap sejarah pemanfaatan
herba sebagai obat dari warga pada masa lampau. Pada tahun
2001, peneliti telah mengidentifikasi setidaknya 122 senyawa yang
digunakan dalam pengobatan modern diturunkan dari pengetahuan
etnomedika sumber daya tumbuhan. Sejumlah obat yang saat ini
digunakan dalam pengobatan modern adalah hasil dari
pengembangan etnomedika, meliputi antara lain aspirin, digitalis,
quinine, dan opium (Hakim, 2014).
Peran kebun dan pekarangan rumah dalam industri wisata
kesehatan dapat muncul dalam dua aspek penting. Pertama, kebun
dan pekarangan rumah adalah lokasi bagi penyediaan
anekaragaman material rempah dan herba untuk industri wisata
kesehatan. Kedua, kebun dan pekarangan rumah secara fisik dapat
dioptimalkan sebagai kebun penyehatan (healing garden). Terkait
dengan potensi dua aspek ini , pemahaman tentang wisata
kesehatan menjadi sangat penting.
 Sejarah wisata kesehatan
Masa awal
Jauh sebelum ilmu pengetahuan modern mengenal tentang
terapi dan penyembuhan penyakit dengan melibatkan berbagai obat￾obatan dan instrumen medis modern, sekelompok warga
dahulu telah memulai usaha  pencarian kesehatan dan penyembuhan
berbagai macam penyakit keseluruh penjuru dunia. Ini adalah cikal
bakal bagi wisata kebugaran dan kesehatan yang saat ini tumbuh
dengan pesat (Anderson 2011).
Studi tentang budaya masa lampau mendapatkan hubungan
yang sangat menarik antara agama dan kesehatan. Hubungan ini
dapat dilacak ribuan tahun yang lampau. Banyak dari warga
dahulu telah mengenal terapi berendam pada air panas yang
mengandung mineral di candi-candi atau tempat-tempat pemandian
khusus. Bangsa Sumeria (4000 SM) diketahui membuat bangunan￾bangunan sekitar air panas yang dilengkapi dengan taman untuk
terapi kebugaran dan kesehatan. Nenek moyang bangsa Yunani
adalah kelompok warga dunia pertama kali yang
memperkenalkan dan membangun konsep-konsep wisata kesehatan
yang komprehensif. Untuk menghormati dewa kesehatan, Asclepius,
Bangsa Yunani mendirikan tempat Kuil Asclepia, yang menjadi satu
dari sedikit pusat-pusat kesehatan dunia pertama. warga dari
seluruh penjuru dunia melakukan perjalanan meuju kuil ini
untuk mencari penyembuhan dari aneka ragam penyakit yang
dideritanya. Tahun 300 SM, kuil-kuil terapi kesehatan lainnya
muncul dalam wilayah kekaisaran Yunani. Salah satu fasilitas yang
disebut Epidaurus adalah yang paling terkenal; dengan layanan￾layanan yang ada meliputi antara lain gymnasium, kuil harapan
(dream temple), dan pemandian air panas. Di India, wisata kesehatan
juga tumbuh dan menjadi semakin popular seiring dengan
popularitas yoga dan ayurveda. Rempah dan herba adalah salah
satu materi penting dalam seni pengobatan ayurveda. Sejak 5000
tahun yang lalu, banyak orang tertarik pergi ke India untuk
menikmati layanan kesehatan ini  sebagai salah satu alternatif
metode menjaga kebugaran dan kesehatan. Ketika kekaisaran Roma
tumbuh menjadi salah satu kekuatan dunia, beberapa sumber air
dan kolam air panas (disebut thermae) menjadi popular diantara
para elit warga Roma. Tempat pemandian ini  tidak hanya
terkenal karena fasilitas kesehatan yang ditawarkan, tetapi juga
menjadi tempat dalam pengembangan jaringan sosial dan relasi
kegiatan-kegiatan bagi orang kaya dan para elit saat itu (SRI
International, 2013).
Abad pertengahan-Renaissance
Dengan mulai pudarnya kekuasaan dan pengaruh Roma, Asia
tumbuh menjadi salah satu destinasi tujuan wisata kesehatan. Di
Jepang, sumber air panas yang mengandung mineral (onsen) menjadi
sangat populer diantara warga warga Jepang karena aspek￾aspek kesehatan yang dimilikinya. Para kesatria memanfaatkan
metode ini untuk memulihkan kondisinya setelah melakukan tugas￾tugas dimedan perang. Dunia Islam juga mewarnai perjalanan
wisata kesehatan. Pada tahun 1248, Rumah Sakit Mansuri Hospital
didirikan di Kairo, Mesir. Dengan kapasitas rumah sakit yang dapat
menampung 8.0000 pasien, rumah sakit ini menjadi salah satu
tujuan dari orang-orang yang berharap akan kesembuhan penyakit
yang dideritanya.
Periode Renaissance (Abad 14 – 17), tidak hanya ditandai
dengan kebangkitan kembali seni dan budaya di Eropa dan Inggris,
tetapi juga masa dimana wisata kesehatan semakin tumbuh dan
berkembang. Sebuah desa yang dikenal dengan sebutan Ville d’Eaux,
menjadi sangat terkenal di Eropa tahun 1326 ketiga banyak sumber
mata air panas mengandung besi ditemukan di wilayah ini. Banyak
orang terkenal seperti Peter the Great dan Victor Hugo mengunjungi
area kebugaran di tempat ini, dan memunculkan industry spa. Kata
“spa”, diturunkan dari terminology Roman “salude per aqua”.
Kesehatan lewat air pertama kali digunakan di tempat ini.
Sepanjang abad 16, orang-orang kaya dan elit Eropa menemukan
kembali kolam-kolam air panas bangsa Roma dan mendirikan kota￾kota wisata dengan layanan spa, seperti St. Mortiz, Ville d’Eaux,
Baden Baden, Aachen dan Bath di Inggris.
Periode pasca Renaissance
Pasca periode Renaissance, aristokrat Eropa melanjutkan
tradisi spa di kolam-kolam air panas sebagai bagian dari menjaga
kebugaran tubuh dan terapi pembersihan badan. Pada tahun 1720,
Bath menjadi kota pertama di Inggris yang menjadi pusat wisata
kesehatan yang dibangun dengan memperhatikan infrastruktur
pendukung. Kota ini segera mendapatkan keuntungan teknologi,
keuangan dan aspek-aspek social lainnya. Banyak jalan dipaving,
jalan-jalan mempunyai lampu, hotel dan restoran dipercantik
sebagai bagian dari usaha  integral menjadikan Bath sebagai kota
wisata kesehatan. Pada era ini, adalah traveler bernama Michel
Eyquem de Montaigne, seorang penulis berkebangsan Perancis yang
pertama kali menulis tentang spa dan petunjuk tentang spa. Dengan
penemuan area-area baru di dunia oleh para penjelajah Eropa,
wisata kesehatan mulai berkembang di negara-negara koloni bangsa
Eropa. Selama tahun 1600an, koloni-koloni Inggris dan Belanda
mulai membanguan pondok-pondok penginapan disekitar sumber
mata air mengandung mineral yang mempunyai karakteristisk
kesehatan. Selama masa ini, penduduk asli Amerika mengadopsi
praktek kebugaran ini . Selama abad 18-19, bangsa-bangsa
Eropa dan Amerika melanjutkan perjalanannya ke tempat-tempat
terpencil dengan potensi spa dan berharap dapat menemukan
tempat-tempat bagi pemuliaan kesehatan dan penyembuhan aneka
ragam penyakit seperti tuberculosis.
Sejarah wisata kesehatan tahun 1900an sampai 1997
Sejak masa 1990an-1997, Amerika Serikat dan Eropa tidak saja
dikenal sebagai pusat indstri dan komersial, tetapi juga pusat
kesehatan dunia. Perjalanan medik untuk mencari kesehatan
terutama masih menjadi dominasi orang kaya karena
kemampuannya untuk menuju tempat-tempat dengan layanan
kesehatan yang tinggi.
• Tahun 1933, sebuah organisasi bernama American Board of
Medical Specialties (ABMS) didirikan dan menjadi payung
organisasi bagi badan-badan spesialis kesehatan di Amerika
Serikat. ABMS merancang dan memberikan pendidikan dan
kebijakan-kebijakan professional yang menjadi cetak biru bagi
standar global.
• Tahun 1958, European Union of Medical Specialties (UEMS) di
bentuk. 
• Pada tahun 1960an, India menjadi salah satu pilihan warga
Amerika untuk melakukan perjalanan medic.
Wisata kesehatan pada era 1997 dan setelahnya
Krisis ekonomi Asia pada tahun 1997 memicu krisis dan
jatuhnya mata uang di sejulah negara Asia. Dampak dari sector
wisata kesehatan cukup signifikan. Namun demikian, dibandingkan
dengan sector-sektor lainnya, sector wisata dapat secara cepat
bangkit dan tumbuh berkembang. Wisata kesehatan adalah salah
satu contributor dari perkembangan wisata di tengah-tengah krisis
ekonomi. Pada masa ini , Thailand berhasil menjadi hub dari
wisata kesehatan, khususnya terkait operasi plastic. Pada tahun
2006, diperkirakan sejumlah 150.000 warga negara Amerika serikat
melakukan perjalanan ke Asia dan Amerika latin. Pada
perkembangan kemudian , Thailand, Singapore dan India
terkareditasi oleh JCI dan diakui dunia sebagai destinasi dari wisata
kesehatan dunia (Jakca 2010).
Pada tahun 2007, julah penduduk Amerika yang melakukan
perjalanan untuk wisata kesehatan meningkat menjadi 300,000.
Pada tahun 2007, estimasi warga negara Amerika yang melakukan

perjalanan terkait wisata kesehatan diperkirakan mencapai 1 juta.
Menurut catatan statistik global, pertumbuhan wisata kesehatan
semakin meningkat. Orientasi saat ini dan masa depan tidak saja
kepada usaha  penyembuhan, tetapi usaha  pencegahan dan
menciptakan kebugaran menjadi sangat penting. Wisata kebugaran
(wellness tourism) diprediksi akan memainkan peran signifikan di
masa mendatang (Gambar 15.1).

Industri spa dan trend back to nature
pemakaian herba dalam dunia kesehatan dan pemeliharaan
vitalitas tubuh umum digunakan di negara-negara berkembang dan
non industry. pemakaian herba ini mudah terjangkau jika
dibandingkan dengan obat-obatan pabrik yang relatif mahal. World
Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 80%
populasi di negara-negara Asia dan Afrika tetap memakai herba
dalam pengobatan dan pencegahan berbagai penyakit, termasuk
dalam pemeliharaan kesehatan tubuh. Studi di Amerika
menunjukkan bahwa pemanfaatan herba di Amerika dalam
pengobatan sangat jarang, namun demikian pada dekade ini
pemanfaatan herba mulai dipertimbangkan dalam berbagai usaha 
penyembuhan dan pencegahan penyakit. Hal ini tidak lepas dari
hasil-hasil penelitian terbaru tentang manfaat pemakaian herbal
dalam penyembuhan dan pencegahan penyakit yang dilakukan oleh
berbagai peneliti dan lembaga-lembaga penelitian kesehatan global.
Obat-obat herbal juga mulai banyak tersedia dan mudah didapatkan.
Pemeliharaan keseharan dan pencegahan aneka ragam
penyakit secara aktif terlihat mulai tumbuh pesat. Saat ini, jasa￾jasa penyedia pencegahan penyakit dan kebugaran tumbuh di
berbagai tempat. Banyak diantaranya bahkan telah terintegrasi
dengan layanan-layanan lainnya, khususnya sector wisata, sehingga
muncul industri wisata baru yang dsebut sebagai wellness tourism
(wisata kebugaran). Subsektor dari wellness antara lain adalah Spa,
Complementary and Alternatif Medicine (CAM), Preventive/personalized
health, Medical tourism, Wellness tourism, Healthy eating/nutrition and
weight loss, Fitness and mind-body exercise, Beauty and anti-aging, dan
Workplace wellness. Perkiraan pasar global dari sub sector-sub sector
ini  sangat besar, sebagaimana diilustrasikan dalam table 15.1.

Myers, Sweeney and Witmer (2005) mendekripsikan kebugaran
adalah “a way of lifeoriented toward optimal health and well-being in
which thebody, mind, and spirit are integrated by the individual to live
more fully within the human and natural community”. Secara sederhana,
kebugaran adalah usaha  dan orientasi menuju kepada kesehatan
dan kesejahteraan yang optimal, dimana seorang individual
mengintegrasikan tubuh, pikiran dan semangat untuk hidup
harmonis bersama dengan komunitas manusia dan lingkungan
sekitarnya. Kebugaran adalah sebuah usaha  atau proses menciptakan
kondisi tubuh (fisik) yang lebih baik, secara psikologi berfikir positif,
kondisi psikologi dan social yang lebih baik, mengotrol dan
meminimalkan aspek-aspek internal dan eksternal yang merupakan
ancaman penyakit atau kondisi kesehatan yang buruk. Kebugaran
mencakup usaha  untuk menyehatkan kondisi fisik, mental dan
emosional secara optimum. Dengan demikian, kebugaran
mencakup dimensi pengelolaan tubuh secara jasmani dan rohani
yang dilakukan secara terintegratif.
Wisata kebugaran saat ini adalah isu yang sangat menarik
untuk dikaji. Hal ini ditunjukkan dengan usaha  berbagai ahli dalam
menterjemahkan dan memberikan konsep dalam pelaksaan wisata
kebugaran. Adam (2003) menyatakan adanya empat hal prinsip yang
harus melekat dalam kebugaran, yaitu:
(1) kebugaran adalah multidimensional,
(2) orientasi kajian dan implementasi kebugaran lebih
menitikberatkan untuk mengidentifikasi sebab-sebab kebugaran
dari pada sekedar mengetahui penyebab sakit,
(3) kebugaran adalah keseimbangan, dan
(4) kebugaran bersifat relatif, subjektif dan persepsional.
Wisatawan seringkali diketahui memilih tempat-tempat yang
dapat memenuhi ekpektasi dalam melakukan perjalanan, antara lain
adalah atraksi yang indah, ketenangan, dan lingkungan yang dapat
menurunkan tekanan psikologi dan meningkatkan kondisi psikologi.
Berdasarkan motivasinya, tujuan wisata dan program-program yang
dirancang dapat berbeda-beda (Table 15.2). Namun demikian, jelas
bahwa semangat untuk kembali ke alam dalam usaha  penyembuhan
jiwa-raga sangat pesat. Kembali ke alam dapat mempunyai beberapa
makna dan implikasi, antara lain adalah menjadikan alam sebagai
media penyembuhan dan pencegahan penyakit, dan mengkonsumsi
nutrisi-nutrisi alamiah untuk memberikan asupan gizi yang baik
dan aman bagi tubuh.
Terapi herbal adalah cara kuno dalam perawatan tubuh dalam
usaha  menciptakan kebugaran dengan cara memakai berbagai
macam jenis herba sebagai ramuan terapi. Sejak beabad-abad, ektrak
herba dipercaya dan diketahui mempunyai pengaruh positif dalam
kesehatan. Herba dapat dikonsumsi sebagai makanan bergizi dan
memberikan dampak bagi kesehatan, atau digunakan sebagai
material non konsuptif. Kombinasi dari komposisi dan takaran herba
yang tepat menjadi aspek kunci dalam pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit dan usaha  mencapai kebugaran tubuh.
Dalam kontek industri wisata kesehatan, potensi pemanfaatan
sumberdaya alam rempah dan herba saat ini dapat dikatakan sangat
prospektif. Selain kebutuhan untuk spa, terlihat bahwa industri global
terkait dengan kesehatan terkait dengan penyediaan produk-produk
kuliner yang tidak terlepas dari rempah dan herba. Selain itu, dari
Gambar 15.1 terlihat bahwa wisata kesehatan sangat erat kaitannya
dengan wisata budaya, ekowisata-pariwisata berkelanjutan, wisata
petualangan dan wisata minat khusus lainnya. Lulur (scrub) adalah
salah satu perawatan tubuh yang banyak digemari di Indonesia.
Bahan dasar lulur bermacam-macam, namun demikian secara nyata
didapatkan fakta bahwa herba adalah komponen utama dari lulur.
Lulur sangat terkenal dan digemari diantara perempuan Jawa,
menjadikan Jawa terkenal sebagai pusat tradisi lulur di Indonesia.
ada  beberapa lulur tradisional untuk memutihkan dan menjaga
kulit, antara lain adalah lulur berbahan dasar beras, lulur tomat dan
jeruk nipis, lulur kunyit, lulur kencur, lulur rimpang temu giring
dan sebagainya.
Terapis banyak memakai ramuan herbal dalam usaha 
memberikan layanan kesehatan. Terapis biasanya mempunyai
berbagai pengetahuan tentang pemanfaatan aneka jenis rempah dan
herba untuk terapi. Seringkali, usaha -usaha  menggali kekayaan
terapi dilakukan dengan cara menggali pengetahuan local
warga setempat. Terapis seringkali menanyakan keluhan￾keluhan dan harapan pasien terkait terapi yang akan dilakukan.
Terapis kemudian  mengidentifikasi dan merancang perlakuan
dengan memanfaatkan aneka ragam herbal yang telah diketahui
manfaatanya. Pemanfaatan herbal dapat tunggal, tetapi seringkali
dikombinasikan.

Kebun sebagai penghasil bahan dasar jamu
Kebun dan pekarangan rumah adalah habitat potensial bagi
beragam tumbuhan  yang menjadi bahan dasar dari pembuatan jamu
(Tabel 15.3).
Kebun sebagai atraksi wisata kesehatan dan kebugaran
Kebun dan pekarangan rumah jika dikelola dengan baik dapat
menjadi atraksi wisata kesehatan dan kebugaran. Di berbagai
belahan dunia, sejatinya pemanfaatan kebun untuk penyembuhan
dan wahana dalam mencapai kesehatan telah dikembangkan secara
luas, dan banyak diantaranya telah mengalami tranformasi bisnis.
Kebun adalah lokasi yang potensial dalam memberikan dan
memfasilitasi usaha  kebugaran karena mengandung anekaragam
tumbuhan  dalam komposisi yang dinamik.
Berbagai manfaat yang dapat dioptimalkan antara lain adalah:
3 Kegiatan berkebun (gardening) untuk untuk terapi permasalahan
terkait mentalitas. Terapi berkebun mengacu kepada aktifitas
berkebun, meliputi antara lain menanan dan memelihara
tumbuhan . Berkebun dapat menurunkan stress seseorang, dan
sebaliknya dapat meningkatkan kualitas hidup
 Ekplorasi, kebun memberikan ruang dan beragam benda yang
dapat dieksplorasi lebih lanjut. ada  beragamam flora dan
fauna yang menunjukkan gejala-gejala unik, menarik dan
merangsang orang untuk mengamati dan mengetahui lebih
jauh. Kebun memberikan ruang-ruang bebas yang memberikan
kesempatan orang untuk melakukan olah tubuh.
3 Meditasi. Banyak kebun dipergunakan untuk relaksasi dan
melepaskan segala fikiran dari hal yang menarik atau
membebani. Memanfaatkan kebun atau taman sebagai meditasi
umum dilakukan di beberapa negara, seperti Jepang sebagai
bagian dari penyegaran jiwa.
Kebun sebagai area penyehatanan sangat erat kaitannya dengan
tumbuhnya stress yang dialami populasi manusia di dunia. Menurut
European Agency for Health at Work (2011), stress adalah salah satu
masalah kesehatan serius yang sedang dihadapi oleh warga
Eropa. Dari data yang didapatkan, sebanyak 22% pekerja di Eropa
pada tahun 2005 ada dalam kondisi stress. Alam, menurut para ahli,
mampu memberikan peran penting dalam menyediakan ruang￾ruang bagi kesehatan manusia, antara lain karena kemampuannya
dalam menyembuhkan dan memulihkan kondisi kesehatan manusia
dari stress. Kebun penyehatan bagi usaha  menghindari dan
menyembuhkan stress adalah salah satu konsep yang saat ini banyak
dikaji karena memberikan banyak manfaat (Sharrad, 2012).


Healing garden:
Kebun penyehatan
Manusia, kesehatan dan tumbuhan
Kecintaan manusia terhadap alam sejatinya telah muncul sejak
lama. Dari berbagai catatan dan relief-relief, serta peninggalan
kebudayaan dan peradaban masa lalu dalam bentuk kota-kota dan
bangunan kuno selalu dijumpai taman atau kebun sebagai salah satu
ruang hijau penting dalam sistem kehidupan. Ruang hijau ini 
dapat berupa taman kota, pekarangan rumah dan kebun yang
dibentuk sebagai salah satu media manusia dalam memenuhi
kecintaan, apresiasi dan penghargaan manusia terhadap mahluk
hidup lainnya. Kecintaan manusia terhadap bentuk-bentuk dan
sistem kehidupan ini disebut sebagai biofilia. Keberadaan taman,
kebun dan pekarangan rumah dengan aneka ragam flora-fauna yang
ada di dalamnya adalah wujud dan ekpresi dari biofilia (Gaventa,
2006).
Pemanfaatan tetumbuhan dalam dunia medik dan
penyembuhan telah dikenal sejak lama. Ruang terbuka hijau seperti
taman kota dan kebun tumbuhan  terutama banyak dibangun sebagai
salah satu wahana dalam rangka menciptakan kesembuhan,
kebugaran, dan menciptakan kondisi jiwa yang segar. Berbagai
penelitian di Eropa dan Amerika saat ini semakin mengaskan bahwa
ruang terbuka hijau mempunyai peran penting dalam kesehatan.
usaha -usaha  mencapai kesehatan dan kebugaran pada era modern
ini telah memanfaatkan ruang terbuka hijau sebagai media untuk
penyembuhan dan mendorong kebugaran tubuh. Dari beberapa
jenis ruang terbuka hijau, fungsi dari pekarangan rumah dalam
usaha  penyehatan manusia belum banyak dikaji, meskipun
pengalaman empirik menunjukkan bahwa banyak diantara pasien,
penderita penyakit dan pengunjung taman merasa lebih nyaman
dalam lingkungan hunian dengan berbagai tumbuhan  yang tumbuh
disekitar rumah (Jain & Mudgal, 1999).
Teori psikologi lingkungan menjelaskan bahwa berkerja dalam
fokus dan perhatian yang serius dan intensif tanpa istirahat akan
menciptakan kelelahan mental. Konsekuensi dari kelelahan yang
terjadi secara terus menerus adalah hilangnya konsentrasi, sensitifitas
menjadi terbebani, dan memicu potensi terjadinya kesalahan￾kesalahan dalam melakukan pekerjaan (Herzog et al. 1997). Menurut
teori yang berkembang, alam dengan karakteritik khas yang
dimilikinya dapat memberikan kontibusi dalam pemulihan dan
restorasi. Para peneliti bidang psikologi lingkungan juga mengamati
bahwa ada  hubungan antara kesehatan manusia dengan akses
terhadap alam. De Vries menyatakan bahwa ada  hubungan
positif antara kesehatan dengan akses terhadap kawasan hijau.
Sejatinya, peran dan manfaat dari kebun dan pekarangan
rumah baik secara visual maupun psikis terlihat sangat nyata. Terapi
taman dan kebun saat ini telah dipelajari sebagai salah satu strategi
dalam penyembuhan penyakit dan meningkatkan aspek psikis dan
mentalitas manusia. Sejatinya, berbagai jenis ekosistem dan
lingkungan yang ada di sekitar manusia dapat berperan dalam
penyembuhan, terapi kebun-pekarangan rumah dapat memberikan
nilai lebih (Marcus & Barnes, 1999). Ekosistem dan habitat-habitat
alamiah dengan potensi penyehatan dan media olah tubuh seperti
gunung, sungai, pantai dan sebagainya menawarkan instrumen
penyehatan yang keras. Namun demikian, tidak semua orang dalam
kondisi kesehatan dan dalam masa penyembuhan dapat
memanfaatkan ekosistem ini  sebagai wahana dan instrumen
penyembuhan. Faktor-faktor geografis, aksesibilitas, sarana￾prasarana dan kondisi alamiah lainnya seringkali menjadi faktor
yang membatasi orang untuk menuju area dimaksud. Hanya orang￾orang tertentu dengan fasilitas tertentu dapat mencapai habitat
alamiah. Sebaliknya, taman, kebun dan pekarangan rumah sangat
mudah ditempuh, dijangkau dan dimanfaatkan untuk semua lapisan
umur dan dalam berbagai kondisi kesehatan sehingga memiliki
berbagai keunggulan.
Pengetahuan dan manajemen bagaimana desain yang baik
sebagaimana desain yang buruk akan mempengaruhi kesesehatan
jiwa dan raga saat ini sedang berkembang diantara arsitek dan
manajer kebun. Healing garden (dalam buku ini diterjemahkan
sebagai kebun penyehatan), menjadi salah satu objek yang
didiskusikan secara komprehensif terutama dalam dunia kesehatan
dan pengembangan-pengembangan terapi kesehatan alternatif.
Menurut Ulrich (1999), healing garden mengacu kepada kebun dengan
struktur dan fungsi yang berbeda dimana kebun ini  mempunyai
fungsi untuk mendorong restorasi jiwa-raga manusia dari stress dan
efek-efek positif lainnya terhadap pasien atau pengunjung. Untuk
menjadi healing garden, sejumlah elemen dan komponen dasar harus
dimiliki oleh kebun penyehatan, seperti adanya vegetasi yang hijau,
air dan bunga. Untuk disebut sebagai kebun penyehatan, adalah
sangat penting bahwa kebun penyehatan mempunyai efek terapi
kesehatan bagi penggunanya.
Terkait dengan usaha  pemanfaatan ekosistem kebun dalam
kesehatan, selain healing garden ada  beberapa istilah yang sering
digunakan oleh para peneliti, seperti therapeutic landscapes dan
therapeutic gardens. Kebun penyehatan berbeda dengan kebun terapi
(therapeutic landscapes), suatu istilah lain yang sering muncul dalam
dunia kesehatan. Kebun terapi didesain untuk memenuhi kebutuhan
khusus dari suatu populasi pasien dengan kebutuhan khusus. Kebun
penyehatan, sebaliknya, dibuat untuk memfasilitasi semua kalangan
warga dengan berbagai kebutuhan yang ada.
Kebun memberikan manfaat psikologi, sosial, fisik, emosional
dan spiritual bagi manusia. Secara spikologis, peran dan fungsi
menyehatkan jiwa-raga manusia yang dimiliki kebun dapat terjadi
karena kemampuan kebun dalam:
• Mencegah dan menghindarkan gejala penyakit
• Mengurangi stress atau tekanan psikologi
• Meningkatkan semua rasa dan spirit untuk menjadi lebih baik
dan penuh harapan
Gambaran peran penting dari kebun penyehatan adalah
pemandangan alamiah yang hijau, bunga-bunga dan tentunya
adalah suhu yang hangat dan bersahabat. Penelitian telah
menunjukkan bahwa sebagai besar dari kebutuhan manusia dalam
kondisi sakit dan tertekan adalah kebutuhan untuk kontak secara
langsung dengan alam. Dengan demikian, adalah sangat penting

untuk memperbanyak jumlah tumbuhan , bunga-bunga, dan elemen
air untuk menciptakan suasana alam hijau yang harmonis. Kebun￾kebun dengan intrumen buatan yang melimpah kurang efektif
sebagai media penyembuhan. Adalah sangat penting untuk
menghindari hal hal yang abstrak, yang hanya akan membuat orang
menjadi bingung. Kebun terapi untuk penyehatan jiwa idealnya
terletak dalam tempat yang sunyi, yang jauh dari keramaian dan
kebisingan. Lokasi kebun dan pekarangan rumah yang menjadi
lokasi penyembuhan idealnya juga tidak terletak dalam zona yang
terpolusi bau-bauan kurang sedap, atau penuh dengan asap dan
polutan kendaraan bermotor.
Kebun dan pekarangan rumah dapat berpotensi untuk
dipromosikan sebagai media penyehatan, antara lain karena
ekosistem ini  dapat:
3 Memberi media bagi latihan fisik pagi pasien, penderita
penyakit, atau orang-orang yang membutuhkan kegiatan fisik
khusus untuk memulihkan kondisinya. Kebun dan pekarangan
rumah memberikan ruang terbuka untuk berjalan-jalan dan
melakukan ekplorasi berbagai hal, terutama ekplorasi
anekaragam flora fauna dalam ekosistem kebun pekarangan
rumah yang tersusun dalam komposisi dinamis.
3 Menghadirkan suasana yang nyaman dan kondisi spiritual yang
baik. Bagi kebanyakan orang, menjadi bagian dari alam dan
berinteraksi dengan komponen alam akan membawa kepada
suasana kedamaian. Sejatinya, alam adalah wahana ideal bagi
pemulihan dan peningkatan jiwa manusia.
3 Menyediakan ruang bagi interaksi sosial. Aspek-aspek sosial
diketahui mendukung fungsi kekebalan tubuh dan menciptakan
mod yang lebih baik. Kebun-pekarangan rumah dapat
menciptakan intraksi ini  jika kebun-pekarangan rumah
mudah dijangkau oleh pasien, keluarga pasien, dan orang-orang
lain sehingga diantara mereka terjadi interaksi sosial yang baik
untuk meningkatkan spirit, semangat dan dengan demikian
mendorong dan menjadi sebab bagi kesembuhan.
3 Meningkatkan control rasa dan emosi. Pasien dalam ruang
tertentu, seperti rumah sakit, mempunyai banyak keterbatasan
untuk hidup dalam kondisi normal dan mendapatkan
dukungan social. Ruang rumah sakit seringkali menjadi area
yang secara tidak langsung “mengisolasi” pasien dari dunia luar
yang dibutuhkan untuk kesembuhan. Kebun dan pekarangan
rumah dapat memecahkan keterbatasan rumah sakit dengan
memberikan variasi ruang yang cukup, terbuka, nyaman, sejuk
dengan latar belakang alam dan suara-suara alam harmonis.
Terkait dengan penjelasan diatas, Patrik Grahn menjelaskan
delapan karakteristik utama dari kebun penyehatan, dimana
penjelasannya sangat erat kaitannya dengan ide bagaimana
lingkungan dapat memberikan dan mempunyai efek restoratif
terhadap visitor (Stigsdotter 2005). Delapan aspek ini  antara
lain adalah:
1) Nyaman: tempat dikarakterisaskikan dengan suasana damai
dan senyap, tidak ada gangguan baik dari perilaku warga
setempat, maupun suara-suara yang ditimbulkan oleh
warga atau kegiatan yang dilakukan warga. Suara￾suara yang dapat diijinkan adalah suara alam, seperti kicauan
burung, suara air dan insekta.
2) Alamiah: Tempat relatif alamiah, tidak banyak sentuhan
manusia. Tetumbuhan tumbuh secara alami, batu-batu
mengandung lumut, lumut kerak, paku-pakuan, tidak ada cat
dan intervensi karya manusia lainnya sedikit.
3) Kaya spesies: tempat kaya akan jenis-jenis spesies tetumbuhan,
hewan, serangga, burung.
4) Keruangan: Dapat memberikan kesan “masuk dunia lain”,
namun tetap berasosiasi dengan keseluruhan kehidupan (tidak
abstrak), seperti misalnya area hutan bambu, hutan cemara,
kebun kelapa dan sebagainya
5) Terbuka: Alam terbuka yang dapat menginjinkan visitor tinggal
dan mengekplorasi berbagai hal, terutama pemandangan alam.
6) Kebun yang menyenangkan: Tempat memberikan kesan aman,
nyaman dan terjamin dari ancaman bahaya.
7) Memberi efek gembira: Memberikan ruang bagi interaksi sosial
dan aktifitas social sehingga memungkinkan pengunjung
gembira.

Budaya: Tempat masih mempunyai unsur dan pesan budaya
yang kuat; tempat dapat menyediakan kepuasan interaksi
budaya setempat sepanjang waktu dalam masa dalam usaha 
penyembuhan.
Kebun-pekarangan rumah dapat memberikan fungsi mereduksi
stress, dan mendorong sensasi dan rasa sehat. Hal ini memungkinkan
penyembuhan dan peningkatan aspek-aspek psikologi, fisiologi,
meningkatkan kualitas perilaku seperti tidak sedih, gelisah dan mod￾mod negatif lainnya dengan perlakuan khusus. Kebun-kebun yang
terletak di perdesaan seringkali dilengkapi dengan koridor jalan yang
dapat dimanfaatkan sebagai lintasan berbagai jenis olahraga untuk
kesehatan dan melatih fisik, seperti misalnya treeking, bersepeda,
atau sekedar berjalan-jalan santai dalam lingkungan perdesaan.
Kelebihan lainnya adalah adanya peluang bagi terjadinya
komunikasi dan sosialisasi dengan warga desa yang seringkali
sangat ramah dan membantu. warga masih memelihara nilai
budaya dan memelihara spirit budaya, kebangsaan dan aspek-aspek
terkait kehidupan yang diwujudkan dalam berbagai ornamen yang
mempercantik lingkungan kebun-pekarangan sepanjang koridor,
misalnya dengan memasang umbul-umbul, bendera, penjor atau
lainnya (Gambar 16.1)

Peran indra olfaktori
usaha  meningkatkan peran kebun dan pekarangan rumah
dalam kesehatan dan pemulihan kondisi kesehatan manusia dapat
dipahami dalam kontek fisiologi manusia. Dalam hal ini,
pemahaman tentang peran dari indera pembau sangat penting. Indra
pembau (olfactory sense) dalam kontek biologi sangat penting dalam
perilaku ingesti, terutama dalam untuk menemukan sumber pangan,
menghindarkan diri dari bahaya, dan komunikasi. Bau adalah salah
satu aspek penting dalam fisiologi hewan dan manusia yang menjadi
kunci penting dari survival individu dan populasi. Begitu pentingnya
bau bagi kehidupan sehingga hewan mempunyai indera pembau
yang berfungsi untuk mengenali bau (Eccles, 1953).
Hidung adalah bagian penting dari tubuh manusia dalam
mengenali bau (Gambar 16.3). Bagian atas rongga hidung manusia
adalah daerah sensitif untuk pengenalan bau. Pengenalan bau
dimulai dari bagian belakang dari hidung, dimana jutaan neuron
sensori terletak pada satu area yang disebut epithelium olfaktori.
Secara anatomis, sel-sel pembau ini memiliki tonjolan ujung dendrit
berbentuk rambut yang terletak pada selaput lendir hidung. Ujung
lainnya dari sel-sel ini  adalah tonjolan akson yang membentuk
berkas saraf otak 1, yaitu nervus olfaktorius atau saraf olfaktori.
Saraf ini akan menembus tulang tapis, masuk ke dalam otak, dan
mangalami sinapsis dengan neuron traktus olfaktorius pada bulbus
olfaktorius. Kumpulan dari sel-sel ini mengandung protein yang
berperan sebagai reseptor yang dapat mengikat molekul protein.
Reseptor ini seperti kunci, dan untuk membuka kunci diperlukan
molekul-molekul bau yang melewati dan berinteraksi dengan
reseptor ini . Manusia mempunyai lebih kurang 450 reseptor
olfaktori yang berbeda. Setiap reseptor dapat diaktivasi oleh
molekul-molekul bau yang berbeda, dan setiap molekul bau dapat
mengkaktivasi beberapa tipe sel reseptor yang berbeda. Namun
demikian, kekuatan dalam pengikatan reseptor bau dapat sangat
bervariasi (Gilbert, 2008).
Kompleksitas reseptor dan interaksinya dengan molekul￾molekul bau dapat membantu manusia untuk mengenali berbagai
ragam sensasi bau yang ada di lingkungan sekitarnya. Sekali molekul
bau terikat dengan reseptor, hal ini akan menginisiasi adanya signal
elektrik yang bergerak dari neuron sensori menuju bulbus olfaktorius
(olfactory bulb), sebuah struktur pada bagian dasar dari forebrain. Satu
bagian penting dalam struktur ini adalah piriform cortex, segerombolan 
neuron yang terletak disebelah bulbus olfaktorius yang bekerja untuk
identifikasi bau. Informasi tentang bau ini segera pergi ke
hipotalamus. Hipotalamus melakukan transmisi informasi bau ini
kepada orbitofrontal cortex, dimana pada bagian ini sensasi bau akan
diintegrasikan dengan informasi terkait rasa. Apa yang ditangkap
sebagai bau yang mendorong timbulnya rasa adalah integrasi dari
aspek sensori ini . Dengan demikian, sistem olfaktori sangat
peting dan berperan dalam penilaian terkait bau dan cita rasa terkait
bahan-bahan yang dikonsumsi oleh manusia (Gambar 16.2) (Gilbert,
2008).
Indra pembauan adalah sistem yang dapat memproses sensor￾sensor kimiawi sehingga dapat mendeterminasi jenis-jenis bau untuk
kemudian  diambil respon dan tindakan sebagai respon dari bau
yang ditangkap oleh individu. Zat yang memiliki sifat bau biasanya
berbetuk gas. Gas dapat mencapai reseptor bau melalui udara
inspirasi. Kemampuan pembauan di karakterisasi oleh kemampuan
untuk mendeteksi dan membedakan ribuan molekul bau (odorants).
Alam kaya akan bau-bauan, dan anekaragam tumbuhan  adalah
sumber bau-bauan alami yang dapat dihasilkan baik dari material
segar maupun kering. Untuk alasan ini , pemilihan tumbuhan 
dan desaian yang baik adalah bagian penting dari kontruksi kebun
penyehatan.
Pemahaman terkait peran sensasi wangi-wangian terhadap
perilaku manusia telah diteliti oleh beberapa ahli yang menyatakan
bahwa ekposes bau wangi-wangian secara signifikan mengaktivasi
sistem syaraf simpatik dan daerah-daerah cerebral otak yang
mempengaruhi gerakan, pembicaraan dan memori. Skala-slaka
pengukuran yang diakukan menegaskan bahwa bau wangi-wangian
dapat merubah mod dengan meningkatkan vigor dan menekan
perasaan depresi. Penelitian ini mengindikasikan bahwa kontak
dengan wangi-wangian dari tumbuhan  seperti mawar yang sedang
berbunga dapat meningkatkan mod dan mendorong fungsi-fungsi
otak untuk memperkuat dan meningkatkan memori, pembicaraan
dan pergerakan, dan secara potensial mengarahkan kepada

Bau dan aroma tumbuhan 
Banyak tumbuhan  yang mengeluarkan bau-bauan untuk menarik
berbagai serangga pollinator, kebanyakan terutama adalah insekta.
Secara biologik, keberadaan bau adalah hal yang menarik bagi
insekta untuk melakukan perjalanan yang jauh dan mengenali
keberadaan bunga sehingga terjadi proses penyerbukan, bahkan di
malam hari. Bau yang dikeluarkan tumbuhan  bisa sangat bervariasi
dalam jumlah, identitas dan komponen-komponen penyusun bahan
volatilnya (Dudareva & Pichersky, 2006).
Karena bau tumbuhan  sangat krusial dalam mengundang insekta
untuk datang, maka keberadaan bau yang dihasilkan tumbuhan  sangat
penting dalam agronomi, terutama untuk meningkatkan
produkstifitas tumbuhan  budidaya. Dalam agronomi, polinasi adalah
salah satu kunci dari produkstitifas buah dan biji. Meskpiun
demikian, teknologi rekayasa tumbuhan belum menaruh perhatian
terhadap aspek bau sebagai focus dari ekplorasi dari penelitian
tumbuhan  budidaya. Saat ini, usaha -usaha  budidaya tumbuhan
banyak mempertimbangkan variasi dari performa atau penampakan
dari morfologi bunga. Para penyilang dan pemulia tumbuhan 
berusaha  untuk meningkatkan daya tarik warna, performa, dan
bentuk daun sebagai ciri dan karakter yang dikembangkan. Sedikit
sekali yang melakukan penelitian terkait bau. Dengan demikian,
seringkali selama proses rekayasa dan kontruksi kultivar-kultivar
baru, bau seringkali hilang dan sebaliknya performa tumbuhan
semakin beragam, menarik dan unggul.
Selain berperan penting dalam reproduksi, senyawa volatil
dalam tumbuhan  mempunyai peran penting dalam fungsi-fungsi
vegetatif tumbuhan . Mereka dapat menjadi aspek penarik bagi
predator alamiah, terutama herbivor, dan sebagai signal yang
mengaktivasi resistensi penyakit lewat ekspresi gen gen terkait. Bau
yang dikeluarkan tumbuhan  juga berfungsi sebagai repelen untuk
mengindari herbivore (Proctorm et al., 2006).

Secara alamiah, tumbuhan tidak menciptakan dan
mengeluarkan bau-baun untuk manusia. Manusialah yang menjadi
tertarik dengan bau bauan yang dihasilkan tumbuhan  dan memberi
apresiasi terhadap nilai-nilai estetika dari tetumbuhan yang

menghasilkan bau. Apresiasi ini mengundang dan mempengaruhi
apakah manusia akan menanam tumbuhan  ini  atau tidak.
Taman dan kebun dengan anekaragam bunga berbau wangi adalah
salah satu wujud dari strategi manusia untuk menciptakan
lingkungan dengan bau udara yang nyaman (Gambar 16.3).
Bau wewangian digunakan sebagai aromaterapi sejak lama.
Sebagai contoh, aroma rosemary digunakan secara luas dalam
aromaterapi karena memberi efek pada munculnya perasaan puas
dan efek positif pada mod dan kinerja. Aroma ini juga berperan
dalam menurunkan tingkat hormon kortisol yang merupakan
hormon pemicu stres. Aroma yang ditimbulkan juga mempengaruhi
kelancaran peredaran darah bagi yang mengisap, serta mampu
menurunkan kolesterol, mengendorkan otot dan reumatik. Dari
berbagai literatur yang didapatkan, dapat dideskripsikan bahwa
jenis-jenis tumbuhan  yang dijumpai di kebun dan pekarangan rumah
warga negara kita mempunyai potensi dalam menghasilkan
aroma yang bermanfaat dalam terapi, antara lain adalah:
3 Alang-alang, aromaterapi berbasis alang-alang dimanfaatkan
dalam kecantikan, terutama untuk menciptakan kulit yang
sehat, berkilau, eksotik dan menarik
3 Cendana, bau yang ditimbulkan dapat menstabiliasasi dan
menenangkan emosi
3 Melati, bau yang dikeluarkan bunga melati bersifat
menyegarkan
3 Kenanga, bersifat menenangkan, melegakan sesak nafas. Bau
yang ditimbulkan dipercaya dapat membangkitkan rasa cinta
3 Jeruk, aroma jeruk memberi efek menenangkan dan membuat
suasana hati lebih tenang. Aroma terapi jeruk juga dilaporkan
bermanfaat dalam mengencangkan dan menyegarkan kulit.
3 Mawar, aroma mawar dapat mengurangi stress dan
menstabilkan tubuh
3 Pippermint, menghasilkan aroma yang membantu
meningkatkan daya ingat dan kewaspadaan individu yang
menghirupnya. Aroma Peppermint bersifat menyegarkan, dan
menghidupkan kulit.
Selaian efek bau yang dapat dimanfaatakan dalam penyehatan,
beberapa tumbuhan  dapat menciptakan lingkungan bebas gangguan
serangga, terutama nyamuk. Nyamuk tidak bisa dipisahkan dari
ekosistem kebun, namun beberapa tumbuhan  diketahui berpotensi
mengusir nyamuk secara alamiah. Beberapa tanamam diketahui
efektif dalam mengusir nyamuk dan dengan demikian memberikan
fungsi komplementer dari kenyamanan usaha  penyembuhan di
alam. Bau-bauan yang dihasilkan tumbuhan  terutama mengganggu
dan tidak disukai nyamuk sehingga berperan dalam mengusir
nyamuk. Beberapa contoh diantaranya adalah kecombrang, sirih,
suren, dan bunga Tai Kotok (bunga dari Tagetes erecta dan Tagetes
patula). Tapak Dara diketahui mengandung Geraniol dan Sitronelol
yang dapat mengusir nyamuk. Kedua zat yang dimiliki tapak dara
ini  dapat dengan mudah menguap memenuhi udara. Serai
wangi, dilaporkan memiliki zat Geraniol dan Sitronelal yang tidak
disukai nyamuk. Akar wangi, mengeluarkan aroma menyengat
yang tidak disukai nyamuk, terutama Aedes aegypti. tumbuhan 
Selasih dapat dimanfaatkan untuk penolak kehadiran serangga
secara alami karena mengandung eugenol, linalool dan geraniol.
Komponen ini mudah menguap dan memicu nyamuk enggan
untuk mendekat (Cardé & Millar, 2004).
Indra visual
Pemandangan alam ditangkat sebagai image yang dapat
mempengaruhi emosi. Perawakan tumbuhan, struktur organ dan
warna adalah aspek-aspek yang dapat ditangkap indra penglihatan
dan diteruskan ke otak untuk diolah sebagai informasi yang
mempengaruhi perilaku tubuh manusia, termasuk dalam
menurunkan stress dan mencipatakan rasa tenang. Warna bunga
adalah salah satu daya tarik dari tumbuhan (Gambar 16.4). Warna
terutama dapat mempunyai makna. Berbagai tetumbuhan yang
tumbuh dalam kebun dan pekarangan rumah menghadirkan warna￾warna yang baik secara invidiual maupun secara bersama-sama
dapat menciptakan suasana yang diperlukan dalam usaha 
penyehatan psikis (Tabel 16.1)

Selaian warna tunggal, banyak tumbuhan  memberikan kesan
warna campuran dalam organ daun, bunga dan buah. Kombinasi
warna putih-hijau seringkali didapatkan pada jenis-jenis variegata.
Berbagai macam bunga juga mempunyai kombinasi warna yang
menarik, misalnya adalah bugenvile, angrek, canna, adenium,
heliconia dan sebagainya.
Tantangan dari para perencana taman adalah menyadari peran
penting warna dari berbagai jenis tumbuhan  yang diekpresikan
terutamam dalam bunga, daun dan buah; dan membawanya dalam
suatu desaian komprehensif sehingga mampu membantu manusia
dalam menciptakan suasana hati yang damai dan tenang.
Bergantung kepada luas lahan dan budaya warga, jenis-jenis
tumbuhan  yang digunakan dapat beragam. Jumlah dan jenis dari
tumbuhan  di pekaragangan rumah atau taman-taman tropic biasanya
sangat kaya dan melimpah.
Penyedia udara segar
Kebun dan tumbuhan  yang kaya akan tetumbuhan akan
menyediakan udara segar yang berguna bagi manusia. Semua jenis
tetumbuhan pada rinsipnya adalah penghasil oksigen, dan dengan
demikian memberikan dan memenuhi kebutuhan oksigen bagi
manusia. Proses fotosintesis menghasilkan oksigen yang berguna
bagi respirasi kehidupan lainnya, termasuk manusia. Sebuah
penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang signifikan antara jumlah pohon yang ada dalam
suatu area penelitian dengan estimasi jumlah oksigen yang
dihasilkan (Tabel 16.2). Tumbuh-tumbuhan dengan karakteristik
dasar seperti memiliki daun yang hijau, mengkilap, dan membentuk
tajuk yang rimbun adalah contoh-contoh tumbuhan yang
memberikan kontribusi besar dalam produksi Oksigen.

Tetumbuhan adalah kelompok organism di alam yang dapat
menyerap polutan dan bahan-bahan beracun. Karena kemampuan
metabolismenya, beberapa jenis telah digunakan sebagai tumbuhan 
indoor, terutama untuk membantu dan memurnikan udara di
rungan. Beberapa tumbuhan  indoor dari kelompok palem-paleman
meliputi antara lain Palem (Chyrsalidocarpus lutescens), Palem putri
(Rhapis excelsa), Palem phoenix (Phoenix roebelenii) dan Palem bambu
(Chamaedorea seifrizii). Jenis-jenis ficus yang umum digunakan dan
dikerdilkan sebagai tumbuhan  hias sekaligus pemurni udara ruangan
adalah beringin (Ficus benjamina), beringin karet (Ficus robusta), dan
Beringin Alii (Ficus macleilandii alii). Kelompok dracaena yang sering
digunakan adalah Dracaena Janet Craig (Dracaena deremensis), Corn
plant (Dracaena fragrans Massangeana), Dracaena warneckei
(Dracaena deremensis warneckei) dan Dragon tree (Dracaena
marginata). Jenis-jenis lain yang digunakan meliputi Kimberly queen
fern (Nephrolepis obliterata), Florists mum (Chrysanthemum
morifolium) dan Spider plant (Chlorophytum comosum). 
Potensi pengembangan kebun penyehatan
Dengan mengetahui hubungan-hubungan kesehatan, fungsi
indera dan potensi tumbuhan  yang telah diuraikan diatas, diketahui
bahwa secara teoritik segerombolan  tumbuhan  dalam kebun dan
pekarangan rumah dapat berpotensi sebagai media penyehatan.
Dengan demikian pada prinsipnya kebun dan pekarangan rumah
warga dapat ditingkatkan fungsinya sebagai kebun penyehatan
yang diintegrasikan dengan wisata kesehatan yang ada. Hal ini
terutama relevan dengan usaha  membentuk homestay di lingkungan
pemukiman warga yang kaya akan tumbuhan .
Untuk memenuhi hal ini , beberapa aspek terkait menjadi
sangat srategis untuk dilakukan oleh komunitas warga dan
keluarga warga yang memiliki kebun dan pekarangan rumah,
antara lain adalah:
3 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, termasuk nilai￾nilai budaya dan kearifan tradisional yang masih ada, terutama
kearifan local dalam kesehatan
Menciptakan warga yang paham akan industri wisata
desa, terutama dalam menciptakan sapta pesona (aman, tertib,
bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan) yang menjadi aspek
dasar dari penyelenggaraan wisata, khususnya di Indonesia
3 Mencipkan tatanan dan desain dari kebun-pekarangan rumah
yang sesuai dengan syarat kebun penyehatan dan lingkungan
yang mendukung
3 Mendorong pelaksanaan sistem-sistem pertanian organic,
terutama harus mulai meninggalkan pemakaian obat-obatan
dan pupuk kimia, untuk kemudian  beralih kepada penggunaan
pupuk organik
3 Melakukan konservasi air dan mata air untuk menjamin
ketersediaan air yang sehat
Dengan memperhatikan potensi kebun dan pekarangan rumah
warga dengan karakateristik yang kaya sesuai dengan budaya
warga, peran kebun dan pekarangan rumah dalam kesehatan
menjadi sangat penting. Potensi keragaman rempah-rempah dan
herba negara kita sangat melimpah dan perannya dalam dunia
kesehatan sangat nyata. Pemerintah dan warga perlu untuk
melakukan usaha -usaha  strategis dalam mewujudkan kebun dan
pekarangan rumah sebagai area penyehatan penting, tidak saja untuk
kepentingan warga tetapi juga bagi pengembangan usaha
diversifikasi usaha ekonomi perdesaan.