rempah 2

Tampilkan postingan dengan label rempah 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rempah 2. Tampilkan semua postingan

rempah 2


sejatinya telah digunakan sebagai
rempah dan herba setidaknya 4500 tahun yang lampau. Kunyit
adalah salah satu bahan yang tercatat dalam Ayurweda sebagai
materi alam untuk kesehatan. Pada saat ini, kunyit mendapat
perhatian para ahli karena kemampuannya untuk menyehatkan
badan (De Guzman & Siemonsma, 1999, Krup et al., 2013).
Kunyit diduga berasal dari India dan Asia Tenggara, dan
sampai saat ini kedua area ini  adalah pusat dari populasi kunyit
dunia. Kunyit adalah herba tahunan yang tubuh dan tersebar di
area tropis. Kunyit akan tumbuh dengan baik pada area dengan
kelembaban yang cukup dan panas. Kunyit sangat sensitif, terutama
pada suhu rendah. Kunyit dapat secara mudah dibudidayakan,
bahkan di kebun dan pekarangan rumah seringkali kunyit tumbuh
dengan mudah tanpa pemeliharaan. Kunyit di kebun terutama
tumbuh pada area dengan sinar matahari yang cukup-penuh. Kunyit
dapat tumbuh pada lahan-lahan tanpa irigasi yang baik. Kunyit
tidak dapat tumbuh pada tanah tergenang dan tanah masam. Kunyit
akan membentuk rimpang yang baik pada kodisi tanah yang
gembur dan ada  aerasi yang baik, dan sebaliknya akan sangat
susah tumbuh pada area tanah lempung yang padat.
Batang tumbuhan  kunyit adalah batang semu, tegak, bulat,
membentuk rimpang. Rimpang berperan penting dalam
perkembangbiakan vegetatif. Selaian itu, rimpang juga berfungsi
sebagai tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Tipe daun
kunyit adalah daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset), ujung dan
pangkal daun runcing dengan tepi daun rata. Daun memanjang
dengan pertulangan menyirip berwarna hijau pucat. Bungan kunyit
adalah bunga majemuk (De Guzman & Siemonsma, 1999).
Penelitian lapang yang dilakukan di India menyatakan bahwa
kunyit yang tumbuh lingkungan kebun tumbuh bersama-sama gulma
dari 94 tumbuhan  dikotil dan 24 tumbuhan  monokotil. Diantara
gulma-gulma ini , gulma terpenting adalah Parthenium
hysterophorus, Merremia hederacea, Merremia tridentata dan Conyza
stricta (Pragada et al., 2011). Di kebun-kebun warga, kunyit
tumbuh liar dengan anekaragam gulma, seperti rumput bandotan,
Eupathorium riparium dan Cyperus spp.
Ekonomi Kunyit
Kunyit dalam bentuk segar saat ini mempunyai harga yang
kurang menguntungkan sehingga jarang dibudidayakan oleh petani
dengan lahan terbatas. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang
dengan potensi kandungan kurkumin yang mempunyai nilai
ekonomi besar. Harga kunir basah sangat bervariasi diantara daerah
dan ketersediaan barang di pasar, namun demikian dibandingkan
dengan komoditas rempah lainnya harga kunir relatif lebih rendah.
Harga kunir basah terendah berkisar antara 2.500 per kg, dan kunir
kering dapat mencapai 15.000 per kg.
Menarik untuk diperhatikan, permintaan India akan bahan
baku kunyit akhir-akhir ini meningkat pesat. Tidak seperti di pasaran
dalam negeri, harga kunyit untuk ekport sedikit agak baik. Kunyit
kering untuk ekpor dapat dihargai 2 USD per kg kunyit kering.
Pada tahun 2008-2009, ekport kunyit dari India dilaporkan
meningkat, baik dari segi jumlah maupaun nilai transaksi yang
terjadi. Peningkatan permintaan kunyit terutama dipengaruhi oleh
pertumbuhan industri farmasi dan permintaan kunyit untuk
kesehatan. Ekspor utama kunyit di Asia terutama adalah UAE, Iran,
Bangladesh, Malaysia dan Jepang. Selain India, negara-negara
penghasil kunyit lainnya adalah negara kita dan Myanmar. Indonesia
mempunyai potensi besar sebagai pemain utama dalam
perdagangan kunyit.
Kandungan kimia dan nutritif
Kunyit saat ini dikenal sebagai salah satu rempah dan herba
berguna terutama karena kandungan kurkumin yang ada dalam
rimpang tumbuhan . Kurkumin mempunyai daya dan sifat
antiinflamantori yang kuat. Tidak seperti obat-obatan sintetik
lainnya, kurkumin tidak memberikan efek racun yang
membahayatakan tubuh. Kurkumin adalah antioksidan yang dapat
melindungi sel-sel sehat, khususnya sel-sel yang didapatkan di kolon
dari resiko kanker. Kurkumin berperan dalam mengendalikan
perkembangbiakan sel kanker dalam tubuh. Kurkumin juga
diketahui berperan dalam penurunan kolesterol dan meningkatkan
kesehatan hati (Krup et al., 2013).
Kurkumin adalah senyawa poli-fenolik yang ada  dalam
rhizome. Kurkumin adalah pigmen utama yang dapat menghasilkan
warna kuning. Uji coba in vitro yang telah dilakukan terhadap
khasiat kurkumin menyebutkan bahwa kurkumin dapat bertindak
dan mempunyai sifat sebagai sebagai anti kanker, antioksidan, anti￾artitik, anti amiloid, anti ischemic and anti inflamantori.
Selaian kurkumin, rimpang dari kunyit dapat mengandug
beragam minyak volatil, meliputi antara lain tumerone, atlantone, dan
zingiberone. Komponen lainnya adalah gula, protein, dan resin
(Akram et al., 2010). Secara lengkap, analisis terhadap nutrisi dari
rimpang kunyit yang telah dilakukan oleh USA ditampilkan dalam
Table 6.1

Pemanfaatan Kunyit
Kunyit telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam
kitab Ayurweda disebutkan bahwa kunyit adalah rimpang penting
dalam pengobatan warga. Krup et al., (2013) menjelaskan
bahwa dalam kitab Ayurweda, kunyit dimanfaatkan sebagai
Dashemani Lekhaniya (emasiasi), Kusthagna (Anti-dermatosis), dan
Visaghna (Anti racun). Sampai saat ini, India adalah negara yang
sangat aktif mengkaji dan melaporkan pemanfaatan kunyit dari suku
suku yang ada di daerahnya sebagai usaha  untuk mencari nilai￾nilai dan prospek pemakaian kunyit dalam dunia pengobaan
modern. Hal ini juga secara tidak langsung mengukuhkan India
sebagai pengguna kunyit terbesar di dunia.
Untuk pemakaian obat dalam, kunyit terkenal sebagai bahan
jamu tradisional pada warga Jawa. Berbagai laporan
menyatakan bahwa kunyit digunakan sebagai obat menurunkan
tekanan, darah, menurunkan panas deman, menghilangkan bau
badan, malaria, diare, dan gatal-gatal yang disebabkan oleh cacar
air. Selain itu juga dilaporkan digunakan sebagai pengobatan radang
gusi, keputihan, dan telat datang bulan bagai perempuan. Kunyit
diketahui mujarab dalam penyembuhan serangan Helicobacter pylori
pada sistem pencernakan, dan diketahui dapat menghambat kanker
saluran pencernakan. Curcumin dapat mengikat logam berat seperti
cadmium dan dengan demikian berperan dalam mereduksi
toksisitas jaringan yang disebabkan oleh logam berat. Kurkumin
juga dilaporkan dapat dapat melindungi jaringan otak (Akram et
al., 2010)
Kunyit telah lama dimanfaatkan dalam kesehatan dan
pemeliharaan tubuh. Dalam dunia kosmetik, kesehatan kulit dan
kecantikan, kunyit secara empiric dilaporkan untuk dimanfaatkan
sebagai bahan pengobatan luar, antara lain untuk menghilangkan
jerawat, menghilangkan noda bekas jerawat, dan mengurangi kulit
berminyak. Selain itu, kunyit secara empirik digunakan untuk
mencegah pengerutan kulit, mengencangkan kulit, mengangkat sel￾sel kulit yang mati dan melembabkan kulit kering. Kunyit juga
digunakan dalam mengatasai rambut rontok.
Selain pemakaian medik, kunyit berperan dalam seni kuliner
dan keperluan lainnya. Kurkumin memberikan efek warna kuning
pada masakan dan dapat mengundang selera. Kunyit adalah
pewarna alami untuk makanan, seperti pada nasi kuning yang telah
dikenal secara luas di Indonesia. Tepung kunir dimanfaatkan secara
luas sebagai bumbu, zat pewarna makanan dan pengawet. Berbagai
masakan tradisional di negara kita sangat bergantung kepada kunyit
sebagai salah satu komponen bumbu penting dari seni kuliner lokal.
Kunyit dalam kebun-pekarangan rumah warga
Berapa warga sengaja mengebunkan kunyit di lahan yang
dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri jamu.
Pada kelompok warga yang lain, kunyit sengaja ditanam
secukupnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama
sebagai rempah-rempah dalam penyiapan masakan sehari hari atau
dalam membuat jamu tradisional. Tidak jarang kunyit tumbuh liar
di kebun-kebun.
Kunyit biasanya ditanam disela-sela tumbuhan  pokok pada
kebun warga. Di halaman rumah, kunyit bisanya tumbuh di
samping kanan kiri atau belakang rumah, tidak jauh dari dapur
keluarga untuk memudahkan pengambilan rimpang. Budidaya dan
pemeliharaan kunyit dilakukan sederhana, antara lain dengan
melakukan pembersihan gulma sekitar rumpun tumbuhan .
Pemupukan jarang dilakukan karena anggapan warga bahwa
kunyit dapat tumbuh dengan sendirinya. Pada awal musim
penghujan, tunas-tunas kunyit tumbuh dan selama musim hujan
sampai dengan awal musim kemarau rumpun-rumpun kunyit akan
tumbuh dengan subur. Rumpun-rumpun mulai rebah saat musim
kemarau, dimana tanah menjadi sangat kering dan secara vegetatif
rimpang kunyit sudah cukup matang untuk dipanen.
Kunyit telah dipelajari secara luas sebagai salah satu rempah
dan herba berpotensi medik yang dapat berperan besar dalam
anekaragam penyembuhan penyakit. Namun demikian, apreasiasi
warga terhadap tumbuhan  kunyit dapat dikatakan rendah. Di
kebun dan pekarangan tradisional, usaha  untuk membudidayakan
kunyit kurang diminati oleh kebanyakan warga karena nilai
ekonomi kunyit yang rendah.
Kunyit sebenarnya mudah untuk dibudidayakan. Kunyit dapat
tumbuh secara liar dan memperbanyak populasinya di kebun secara
cepat. usaha  yang dapat dilakukan dalam mempertahankan
populasi kunyit di kebun adalah dengan membuat petak tertentu
dalam kebun-pekarangan rumah sebagai lokasi tumbuh dan
berkembang biak bagi kunyit. Kunyit juga dapat disosialisasikan
sebagai herba dan tumbuhan  obat keluarga yang dapat ditanam dalam
wadah-wadah plastic (polibag) pada halaman sempit.
Budidaya kunyit secara luas dapat dilakukan dengan
menggandeng industri farmasi atau industri makanan yang
membutuhkan kunyit. Saat itu, warga enggan menanam
kunyit karena jaminan pasar yang lemah. Hasil panen kunyit yang
melimpah belum tentu dapat diserap oleh pasar. Selain itu,
penanaman tanpa mengikuti prinsip-prinsip budidaya yang baik
akan menghasilkan kunyit yang tidak sesuai dengan permintaan
industri. Untuk mengatasi hal ini , perlu dilakukan pembinaan
budidaya dan kerjasama dengan industri untuk menjamin budidaya
kunyit secara baik dan berkelanjutan di warga, sehingga
meningkatkan nilai kunyit sebagai salah satu rempah dengan nilai
ekonomi yang layak untuk dibudidayakan. Dengan demikian,
pelestarian kunyit pada kebun warga dapat terjamin. Selain
itu, perbaikan pengelolaan kunyit kering perlu dipelajari dan
dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai tambah dari
kunyit.



Jahe:
Zingiber officinale Roscoe
Biologi Jahe
Jahe (Zingiber officinale), telah dikenal secara luas oleh warga
Indonesia. Jahe diduga berasal dari daerah Cina selatan, dan saat
ini dibudidayakan secara luas di daerah tropik dan sub tropik.
Sampai saat ini India adalah produsen utama jahe, dengan luas
panen sekitar 50% dari luas panen Jahe dunia. Jahe dikebunkan
secara luas di beberapa kawasan di Indonesia, termasuk dalam
perkebunan sebagai tumbuhan  tumpang sari dan tumbuhan  sela dalam
program Pengelolaan Hutan Berbasis warga. Di beberapa
tempat lainnya, jahe ditanam terbatas untuk mencukupi kebutuhan
rumah tangga. Jahe bahkan tumbuh di kebun-kebun secara liar (De
Guzman & Siemonsma. 1999; Rostiana et al., 2005; Duke et al.,
2012).
Jahe adalah herba menahun yang ditanam untuk diambil
rimpangnya. Batang semu jahe tertanan di tanah sebagai rimpang,
dan tunas-tunas serta daun keluar di atas tanah dan dapat mencapai
tinggi 75 cm. Di Indonesia, petani mengenal tiga jenis jahe, yaitu
jahe emprit (jahe putih/kuning kecil), jahe merah dan jahe gajah
(Jahe putih/kuning besar). Ketiga jenis ini  mudah dikenali dan
dibedakan secara morfologi karena penampakan rimpangnya. Jahe
emprit mempunyai rimpang yang kecil, sementara jahe gajah
mempunyai rimpang yang relatif besar. Jahe merah mudah dikenal
karena rimpangnya berwarna merah (Rostiana et al., 2005).
Jahe mempunyai daun menyirip, sempit memanjang seperti
pita, tersusun teratur dalam dua baris berseling. Bunga malai muncul
dari permukaan tanah. Bunga sangat menarik dan mudah dikenali
dengan Mahkota bunga berbentuk tabung berwarna kuning
kehijauan. Bibir mahkota bunga berwarna ungu gelap dengan
berbintik-bintik putih kekuning-kuningan. Kepala sari dari bunga
berwarna ungu dengan dua tangkai putik (De Guzman &
Siemonsma, 1999).
Bagian tumbuhan  dari Jahe terutama dimanfaatkan secara luas
adalah rimpang. Rimpang jahe dimanfaatkan sebagai rempah￾rempah dan obat-obatan sejak lama. Rhizome yang matang dan
siap panen dicirikan dengan struktur berserat dan kering. Jahe
memberikan efek panas, dan dalam masakan memberikan efek
sedap.
Jahe dapat tumbuh pada ketinggian 600 sampai 1600 m dari
permukaan laut. Jahe akan tumbuh pada kondisi suhu lingkungan
23-36 C dengan kelembaban yang cukup. Jahe dapat tumbuh dengan
bagus di bawah naungan pohon pokok, sehingga memungkinkan
jahe ditumbuhan  sebagai tumbuhan  sela. Namun demikian, paparan
sinar matahari harus cukup dan tidak boleh terlalu gelap karena
akan membatasi pertumbuhan jahe. Tanah yang terlalu basah dengan
aerasi yang buruk akan memicu rimpang jahe busuk.
Ancamana hama penyakit dari budidaya jahe antara lain adalah
penyakit Layu Bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearu.
Budidaya jahe juga menghadapai kendala dari serangan nematoda
seperti Meloidogyne sp. dan Radopholus similis. Pengedalian hama
penyakit tumbuhan  jahe seringkali dapat dilakukan dengan
mempraktekkan tata cara dan pola penanaman yang baik, memakai
bibit unggul dan memeliharan tumbuhan  secara terintegrasi.
pemakaian pestisida kimia banyak digunakan oleh petani, namun
demikian akan lebih baik jika hama dan penyakit dikendalikan secara
biologik. Pola dan manajemen penanaman adalah salah satu kunci
keberhasilan pencegahan serangan hama dan penyakit pada
budidaya jahe. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pemberian
pupuk kandang yang diperkaya dengan mikroba dekomposer
(Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae) dapat mengurangi
intensitas serangan penyakit sebesar 54% dari populasi tumbuhan  jahe
dibandingkan dengan pemberian pupuk kandang biasa (Hartati et
al., 2009).
Aspek Ekonomi Jahe
Persyaratan tumbuh jahe yang mudah dalam berbagai
ketinggian tempat dan adanya pasar jahe yang prospektif
menjadikan banyak petani menanam jahe di kebun. Saat ini, jahe
tumbuh sebagai salah satu komoditas dengan penjualan yang baik.

Jepang adalah importer Jahe terbesar tahun 2012, disusul oleh
Amerika, Belanda dan Jerman. Federasi Rusia, Jerman, Sudan,
Jepang dan Belanda adalah negara-negara yang memberikan harga
terbaik bagi komoditas jahe. negara kita termasuk salah satu pasar
yang sedang tumbuh, baik dalam kontek harga maupun kuantitas
dalam perdagangan jahe dunia (Tabel 7.1).
Secara kuantitas, pertumbuhan tahunan perdagangan dan
pasar jahe global tercatat sebesar 10% pada tahun 2008-2012. Di
Indonesia, jahe terutama diserap oleh industry makanan dan
minuman. Industri yang membutuhkan jahe antara laian adalah
pengolahan dan pengawetan ikan laut, kelompok makanan roti,
minuman, kembang gula, kecap, bumbu masak dan penyedap
masakan, kosmetik dan jamu. Diantara jenis-jenis ini , industri
jamu menyerap jahe dalam jumlah besar (BPS, 2007).
Hal ini memberikan peluang tersendiri dari budidaya jahe
diantara warga petani. Dengan luas lahan yang cukup
memadai, negara kita mempunyai potensi untuk mengejar
pertumbuhan produksi jahe sehingga mampu menjadi importer
utama jahe dunia. Potensi-potensi yang dapat dioptimalkan antara
lain adalah lahan garapan PHBM Perhutani, kebun warga dan
pekarangan rumah dan/lahan-lahan kosong sekitar rumah yang ada
di perdesaan.
Kandungan kimia dan nilai nutritif
Jahe mangandung serangkaian senyawa kimia yang berguna.
Dalam setiap 100 gr rimpang jahe mengandung nutrisi dan gizi
sebagaimana dirangkum dalam Table 7.2.
Jahe mengandung minyak esensial, antara lain adalah gingerol,
zingerone, shogaol, farnesene, dan sejumlah kecil beta-phelladrene, cineol,
dan citral. , menjelaskan bahwa senyawa-senyawa yang
ada pada rimpang jahe dapat beragam, antara lain dipengaruhi oleh
asal dan lokasi tumbuh serta jenis pemanfaatan jahe, apakah dalam
sediaan segar atau kering. Aroma yang dihasilkan oleh jahe dapat
dikenal dengan mudah. Aroma ini dihasilkan oleh senyawa volatile
yang dihasilkan oleh rimpang jahe dengan proporsi kira-kira 1%
sampai 3%. Lebih dari 50 komponen minyak telah diidentifikasi
dari rimpang jahe, antara lain adalah monoterpenoids [beta￾phellandrene, (+)-camphene, cineole,geraniol, curcumene, citral, terpineol,
borneol] dan sesquiterpenoids [alpha-zingiberene dengan kandungan
sekitar 30–70%), beta-sesquiphellandrene dengan kandungan sekitar 15–
20%, beta-bisabolene dengan kandungan sekitar 10–15%, (E-E)-alfa￾farnesene, arcurcumene, zingiberol].
Pemanfaatan jahe
Rimpang jahe sudah digunakan oleh manusia sejak lama
sebagai anti-inflamantori, peluruh kentut (carminative) dan
mempunyai daya anti-mikrobial. Total kekuatan antioksidan
sebagaimana diukur dalam oxygen radical absorbance capacity (ORAC)
dari rimpang jahe adalah sebesar 14840 µmol TE/100 g. Hal ini
menjadikan jahe sebagai herba penting dalam kesehatan.
Jahe merah mempunyai kandungan minyak atsiri tertinggi dan
digunakan untuk berbagai macam pengobatan, antara lain adalah
rematik, influenza, asma, masuk angin, dan radang tenggorokan.
Gingerol yang ada  dalam rimpang jahe dapat membantu
meningkatkan motilitas intestinal dan diketahui berperan sebagai
agen anti-inflammatory, meredakan nyeri (analgesic), anti-piretik
dan anti-bakterial. Berbagai studi melaporkan bahwa gingerol dapat
meredakan rasa mual dan dapat menyembuhkan sakit kepala dan
migraine 
Penelitian para ahli menyebutkan bahwa zingerone, suatu
senyawa kimia yang memberikan karakter pedas terhadap rimpang
jahe, sangat efektif dalam melawan E.coli yang memicu diare,
khususnya pada anak-anak. Karena itu, ada sekelompok warga
yang memanfaatkan Jahe sebagai obat diare 
Jahe secara luas juga diketahui sebagai bahan preservatif dalam
seni kuliner. Berbagai masakan tradisional memanfaatkan jahe
sebagai bumbu masak. Rimpang jahe segar atau kering yang telah
diiris-iris dapat dimasak dengan air untuk dijadikan minuman jahe
yang menghangatkan badan. Jahe juga diolah sebagai permen dan
ginger wine yang diproduksi dan dipasarkan sejak tahun 1740. Jahe
dalam industry makanan – minuman telah digunakan secara luas.
Rimpang jahe yang ditumbuk atau diiris-iris tipis adalah bahan
minuman yang menghangatkan badan. Dalam pengobatan
Ayurweda, materil jahe ini  dicampur dengan jeruk dan madu
sebagai ramuan untuk menghangatkan badan, meringankan batuk
dan sakit tenggorokan. Minuman Jahe direkomendasikan untuk
memperbaiki sistem pencernakan. warga negara kita adalah
salah satu warga dengan kreatifitas pembuatan minuman
berbasis jahe yang kaya. Bentuk-bentuk minuman berbasis jahe antara
lain disarikan dalam tabel 7.3

Jahe sebagai tumbuhan  kebun
Jahe dibudidayakan dalam kebun-kebun warga karena
nilai ekonomi yang menguntungkan. Jahe ditanam sebagai tumbuhan 
sela bersama-sama dengan jagung atau singkong. Pada sistem
agroforestri pinus, jahe juga ditanam secara luas sebagai tumbuhan 
yang dibudidayakan dalam program Pengelolaan Hutan Berbasis
warga (PHBM) yang dilaksanakan secara kemitraan oleh
Perhutani dan warga yang tinggal di sekitar hutan
(Widyaningsih & Hani, 2012). Sampai sejauh ini, penanaman jahe
dalam program PHBM dapat dikatakan berjalan dengan baik,
namun demikian pengelolaan lahan harus ditingkatkan. Hal ini
terutama terkait dengan bahaya erosi tanah dan longsor yang bisa
terjadi karena intensifikasi penanaman Jahe
Di area sekitar rumah, jahe ditanam untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. warga di negara-negara tropik
memanfaatkan jahe untuk berbagai keperluan memasak dan
pembuatan minuman untuk menyegarkan tubuh. Jahe adalah
tumbuhan  yang mudah tumbuh. Perawatan jahe di pekarangan
rumah sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua anggota
keluarga.
Manfaat jahe telah diteliti secara luas. Kultivar-kultivar jahe
juga sudah diteliti, antara lain oleh Nayak et al. (2005). Jumlah
kromosom dari seluruh kultivar yang diperiksa adalah 2n=22, dan
dijumpai adanya perbedaan formula karyotip diantara kultivar￾kultivar ini .
Jahe adalah sumberdaya penting yang harus dilindungi dari
ancaman kepunahan. Budidaya dan konservasi menghadapi
permasalahan adanya hama, seperti kepik, ulat dan kumbang.
Dalam kondisi optimal, setiap 1 hektar lahan pertanian akan mampu
menghasilkan 20 ton jahe. Namun demikian, ancaman hama dan
penyakit menjadi kendala utama dalam produksi jahe nasional.
Adapun penyakit-penyakit yang sering menyerang jahe meliputi
antara lain penyakit layu bakteri, bercak daun dan busuk rimpang.
Untuk mengendalikan hama penyakit ini , disarankan
digunakan biopestisida, antara lain adalah biopestisida berbahan
ekstrak daun sirsat.




Lada:
Piper nigrum L
Biologi lada
Lada, atau merica (Piper nigrum), adalah salah satu rempah
penting yang pernah menjadi faktor penarik warga Eropa
menjelajahi nusantara. Lada adalah tumbuhan  yang tumbuh subur
di daerah tropik. Piper nigrum, atau lada hitan, adalah tumbuhan
memanjat, termasuk dalam famili Piperaceae. Lada berkembang
biak dengan dua cara, secara generatif dengan biji dan secara
vegetatif dengan stek batang. Secara umum, perbanyakan stek
batang umum dilakukan oleh petani. Lada banyak dibudidayakan
oleh petani karena nilai ekonominya. Lada sejak lama digunakan
sebagai rempah-rempah dalam seni kuliner warga India dan
Indonesia. Lada juga dilaporkan sejak lama dimanfaatkan sebagai
tumbuhan  obat dalam mengatasi permasalahan kesehatan sehari-hari.
Lada adalah tumbuhan  yang diduga asli dari Ghats barat di
Kerala, India, dimana tumbuhan  ini tumbuh subur di pegunungan
Ghats. kemudian , lada dikultivasi di beberapa daerah tropik seperti
Indonesia, Vietnam dan Brazil karena potensi ekonominya.Lada
terutama tumbuh dan berkembang dengan baik pada wilayah tropic
lembab-panas dengan curah hujan yang cukup (antara 2.200 mm
hingga 5.000 mm per tahunnya). Lada dapat dikatakan sebagai
rempah dataran rendah dengan produksi optimal pada ketinggian
berkisar 600 m dpl. Lada akan tumbuh baik pada lingkungan dengan
kelembaban sekitar 60% hingga 93%. Lada tumbuh pada kebun￾kebun yang subur, pada kontur tanah datar dan bergelombang ringan
dengan drainase yang baik. Lada adalah tumbuhan merambat dan
dapat mencapai panjang 5 m.
Lada dapat tumbuh dengan baik dengan naungan beberapa
pohon dan relatif sedikit membutuhkan perawatan intensif sampai
tiba masa panennya. Lada banyak dibudidayakan sebagai tumbuhan
penghasil pendapatan tambahan dari sistem kebun-pekarangan
rumah pada keluarga petani di desa.
Lada adalah liana yang tumbuh merambat pada tonggak
batang tumbuhan  lain dan dapat tumbuh mencapai 4 meter. Akar
dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu akar yang tertanan dalam
tanah dan akar yang tumbuh di atas tanah. Akar yang tumbuh
ditanah berfungsi dalam penyerapan makanan dan unsur-unsur hara
lainnya. Akar ini dapat muncul dari ruas batang yang terpendam
ditanah. Jumlahnya dapat berkisar antara 20 serabut akar yang
kemudian bercabang-cabang membentuk anak akar. Kedalaman
maksimal penetrasi akar tanah dapat mencapai 10 meter. Akar yang
tumbuh diatas tanah sering disebut sebagai akar lekat atau akar
panjat. Pada setiap buku dari batang lada keluar akar yang berfungsi
untuk melekatkan batang pada tiang-tiang pemanjat misalnya adalah
tumbuhan  berkayu.
Daun tunggal tidak berpasangan, berdaging, berbentuk bulat
telur dan meruncing pada bagian ujung. ada  perbedaan daun
atas dan daun bawah, dimana daun pada batang bagian atas lebih
panjang, sedangkan daun pada batang bawah berbentuk bulat. Buah
pala berbentuk butiran-butiran kecil. Kulit buah lunak, terdiri atas
tiga lapisan yaitu epicarp, endocarp dan mesocarp. Saat muda kulit
biji berwarna hijau dan berubah menjadi kuning saat tua. Kulit biji
menutupi biji yang keras.
Perbanyak lada dapat dilakukan dengan dua cara. Secara
generatif dengan memakai biji, dan secara vegetatif dengan
stek batang. Stek batang lebih disukai oleh petani karena prosesnya
lebih mudah. Stek batang mempunyai keunggulan dimana individu
yang dibibit mempunyai karakter yang sama dengan induknya.
Petani kurang menyukai perbanyakan lewat biji karena tingkat
keberhasilan yang rendah. Selaian itu, individu yang diperbanyak
dari biji tidak menjamin mempunyai kesamaan karakter, terutama
karakter unggul dengan produktifitas tinggi, yang dimiliki induknya.
Lada hitam tidak mempunyai hubungan kekeluargaan dengan
Lombok Capsicum annuum dan C. frutescens yang merupakan anggota
dari Solanaceae. Rempah-rempah lainnya dari genus berbeda yang
dijual sebagai peppers meliputi pink pepper (Schinus molle), Guinea
pepper (Xylopia aethiopica), Szechuan pepper (Zanthoxylum piperitum)
dan Melegueta pepper (Aframomum melegueta). Lada memiliki
hubungan kekeluargaan dengan beberapa herba dan rempah lainnya,
seperti misalnya Sirih (P. betle) dan kava (P. methisticum).
Lada di Indonesia
negara kita menghasilkan lada hitam dan lada putih. Lada
hitam banyak diproduksi di Lampung yang dikenal sebagai Lada
Hitam Lampung. Lada putih secara tradisional banyak
dibudidayakan di Bangka, dikenal sebagai Lada Putih Muntok. Area
lain yang menghasilkan lada adalah Kalimantan Timur, Kalimantan
Barat, Sulawesi, Bengkulu dan Sumatera Utara.
Selama tahun 2012 negara kita diperkirakan memproduksi
sebanyak 75.000 ton lada, yang terdiri dari 55,000 ton lada hitam
dan 20.000 ton lada putih. Jika diperhatkan, produksi tahun 2012
adalah 60% lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2011 yang
mencapai 47.000 ton. Namun demikian, jika dibandingkan dengan
tahun 2003, jumlahnya masih kecil. Tujuan utama dari ekspor lada
negara kita antara lain adalah Amerika. Pasar Amerika menyerap
lada hitam sebesar (39%) dan lada putih sebesar 29%. Negara￾negara lain yang menjadi tujuan impor lada negara kita dalah
Vietnam dan India (Table 8.1)
Ekonomi Lada
Lada sejak lama menjadi rempah-reampah penting yang
diperdagangkan bangsa-banga di Asia. Lada kemudian  dikenal di
Eropa sebagai rempah-reampah penting yang dihargai sangat tinggi.
Aleksadria, Genoa dan Venice tercatat sebaga kota-kota dimana lada
diperdagangkan sebagai komoditas bernilai tiggi pada abad
pertengahan. Harga lada yang sangat tinggi mendorong penjelah
Eropa menyusuri jalan laut menuju pusat rempah-rempah. Ekplorasi
lada pertama kali dilakukan oleh Vasco da Gama yang tiba di
Malabar pada tahun 1498. Penemuan ini kemudian  memberikan
dua dampak penting dalam perdagangan rempah saat itu. Pertama,
hilangnya pamor Aleksandria, Genoa dan Venice sebagai pusat
perdagangan lada Eropa. Kedua, adalah munculnya Lisbon sebagai
pemain utama perdagangan lada yang menjadikan Portugal selama
dua abad menjadi kaya karena perdagangan lada.
Sebelum bangsa Eropa memasukkan lombok dari Amerika
sebagai rempah-rempah penting dalam seni kuliner saat ini, Lada
hitam adalah rempah-rempah utama di berbagai negara, khususnya
di area India dan Asia selatan. Lada digunakan dalam berbagai
menu masakan. (Bailey et al. 1976, Cornillez 1999, Hedrick 1919,
van Wyk 2005.). Ekplorasi fitokimia dari lada menjelaskan bahwa
lada mempunyai beragam senyawa kimia. Senyawa-senyawa
penting ini  antara lain meliputi alkaloid, lignin, neolignan dan
terpen. Dari sekitar 592 senyawa kimia yang diperoleh dari lada,
sejumlah 145 adalah alkaloid, 47 adalah lignin, 70 adalah neolignan
dan 89 termasuk terpen.

Pemanfaatan lada
Lada dapat digunakan untuk terapi dan penyembuhan luar
tubuh, dan jika dikonsumsi akan memberikan efek positif terhadap
tubuh. Peran lada terutama bekerja mempengaruhi kinerja sistem
pencernakan. Lada sejak lama telah digunakan sebaga salah satu
bahan penting sebagai bumbu dalam pengolahan makanan. Di
Eropa dan Asia, lada secara luas digunakan sebagai penyedap rasa
karena mempunyai aroma khas dan cita rasa pedas yang
memicu kelezatan makanan.
Lada dimanfaatkan sebagai bumbu masakan karena
mempunyai sifat menghangatkan dan melancarkan peredaran
darah. Secara empirik, makanan pedas yang mengandung lada baik
digunakan untuk penderita influenza. Lada baik digunakan untuk
melonggarkan saluran pernafasan. Lada banyak dimanfaatkan
sebagai tumbuhan  obat dan kuliner (Ayam lada hitam, Kepiting lada
hitam, Daging Sapi lada hitam).
Biji lada hitam mengandung mineral-mineral berharga seperti
kalium, kalsium, seng, mangan, besi dan magnesium yang berperan
penting bagi tubuh. Kalium adalah komponen penting dalam sel
dan cairan tubuh yang dapat mengontrol laju detak jantung dan
tekanan darah. Mangan digunakan oleh tubuh sebagai ko-faktor
dari enzim superoxide dismutase.
Lada dilaporkan kaya akan kandungan Pyridoxine, riboflavin,
thiamin dan niacin. Lada adalah sumber penting dari vitamin
antioksidan, seperti vitamin C dan vitamin A. Lada juga kaya akan
anti oksidan flavonoid polyphenolic seperti carotenes, cryptoxanthin, zea￾xanthin dan lycopene. Komponen komponen ini dapat membantu
tubuh untuk menghilangkan radikal bebas dari tubuh dan dengan
demikian melindungi tubuh dari kanker dan aneka penyakit.
Lada hitam dilaporkan baik dalam meningkatkan nafsu makan
karena kemampuannya untuk meningkatkan kerja sistem
pencernakan dan mengurangi anoreksia. Lada hitam mempunyai
peran dalam membantu penyerapan nutrisi oleh tubuh menjadi lebih
baik. Kandungan piperin dalam lada hitam diketahui bermanfaat
dalam kesehatan otak, terutama sebagai anti-depresi. Lada
mempunyai sifat akrminatif, dan membantu meringankan perut
kembung. Piperin dalam lada hitam diduga kuat berperan dalam
pencegahan kanker. Pencegahan kanker ini juga dimungkinkan
karena kandungan antioksidan dari lada hitam.
Lada hitam juga dignakan dalam perawatan kulit. Lulur
berbasis bahan lada hitam dapat membantu pelepasan sel-sel kulit
mati sehingga meningkatkan sirkulais nitrogen dan nutrisi bagi kulit.
Sifat antibakteri dan anti inflamasi lada berperan dalam menjaga
kulit terhindar dari infeksi kulit (Jerawat, bisul), dan menyingkirkan
ketombe.
Lada di kebun-pekarangan rumah
Lada di budidayakan di kebun dan pekarangan rumah untuk
dua alasan utama. Pertama, lada sengaja ditanam secara intensif
sebagai pendapatan keluarga petani. Lada yang dibudidayakan
sebagai tumbuhan  komoditas biasanya dipelihara secara intensif,
antara lain dilakukan pemupukan, penyiraman saat musim kering,
dan pemeliharaan tumbuhan  penyangga agar tidak mengganggu
pertumbuhan tumbuhan  lada. Lada adalah liana yang memerlukan
tumbuhan  berkayu lainnya untuk merambat.
Kedua, lada ditanam di kebun dan pekarangan rumah untuk
memenuhi kebutuhan rempah sehari-hari, khususnya untuk
kepentingan penyiapan makanan, terutama sayur. Budidaya lada
untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari ini umum dijumpai ada
beberapa warga. warga biasanya hanya menanam satu￾dua rumpun populasi lada yang tumbuh merambat pada tumbuhan 
kayu yang sengaja ditanam sebagai tumbuhan  penyangga.



Vanili:
Vanilla planifolia Andrews
Biologi Vanili
Vanili adalah salah satu rempah yang banyak dimanfaatkan
sebagai pengharum dan penguat cita rasa dan aroma makanan.
Pemanfaatan vanili dalam industri makanan dan minuman telah
dikenal secara luas di dunia. Vanila termasuk dalam famili tumbuhan 
anggrek (Orchidaceae). Vanili diduga berasal dari Meksiko, tetapi
saat ini penyebarannya telah meluas di berbagai zona tropic dan
sub tropic. Genus vanili dilaporkan mempunyai sekitar 110 spesies
yang berbeda, dimana spesies-spesies ini  terdistribusi di daerah
sub tropik dan tropik, meliputi antara lain Amerika Utara, Amerika
Selatan, Afrika dan Asia (Havkin-Frenkel & Belanger. 2011).
Dari sekian banyak angota genus Vanilla, hanya tiga jenis yang
dimanfaatkan, yaitu Vanilla planifolia Andrews, Vanilla pompona
Schieda, dan Vanilla tahitiensis JW Moore. Dari tiga jenis ini ,
Vanilla planifolia yang berasal dari Meksiko saat ini persebarannya
sangat luas, termasuk dibudidayakan secara besar-besaran di
negara kita sebagai salah satu komoditas pertanian penting. Vanilla
pompon berasal dari Meksiko dan hanya dibudidayakan terbatas di
Amerika. Vanilla tahitiensis di tumbuhkan di Tahiti, dibandingkan
dengan Vanilla planifolia mempunyai kualitas dan produktifitas yang
kurang bagus.
Semua tumbuhan  ini  adalah tumbuhan  pemanjat, tetapi
mempunyai perbedaan dalam preferensi habitat, struktur daun,
struktur bunga dan hubungannya dengan serangga dan hewan
pollinator. Batang tumbuhan  berbetuk sulur, tebal, berdaging, panjang
dan melekat pada batang pohon. tumbuhan  vanili mempunyai dua
bentuk akar, yaitu akar yang tumbuh di dalam tanah dan akar yang
keluar dari batang diatas tanah. Akar yang tumbuh di dalam tanah
berfungsi dalam penyerapan nutrisi, sementara akar yang muncul
di atas tanah berfungsi dalam melekatkan batang vanili pada pohon
penunjangnya.
Daun vanili mirip seperti kebanyakan daun anggrek, berwarna
hijau tua pipih, agak tebal, bulat memanjang dan runcing pada ujung
daunnya. Ukuran panjang daun berkisar antara 9-22 cm dengan
lebar daun berkisar antara 3,5 –7 cm. Bunga vanili sangat unik karena
hanya mekar selama beberapa jam dalam satu hari dalam satu tahun.
Bunga vanili akan muncul pada ketiak daun bagian pucuk batang
dalam bentuk tandan yang berisi sekitar 15-20 bunga. Ukuran
masing-masing bunga sekitar 4-8 cm. Bunga mengeluarkan bau
harum yang menarik serangga polinator datang dalam kaintannya
dengan polinasi. Bunga terdiri dari 3 sepal dan 3 petal, sehingga
total bunga vanili memiliki 6 daun bunga. Salah satu petal akan
berkembang menjadi bibir atau rostelum. Bunga yang mekar harus
segera mengalami polinasi. Jika terlambat maka bunga akan layu
dan gugur (Utama, 2007).
Buah vanili tergolong buah polong lunak dengan panjang
polong berkisar antara 12 – 25 cm. Polong yang masih muda
berwarna hijau dan menjadi kuning saat masak. Polong yang sudah
tua akan berwarna coklat tua dan segera pecah. Polong yang pecah
akan menampakkan biji-biji vanili hitam kecoklatan yang berbau
harum. Biji yang masih hijau tidak menghasilkan aroma. Panen
biji terbaik biasanya dilakukan setelah 6-9 bulan polinasi (De La
Cruz Medina et al., 2009).
Kondisi yang ideal bagi pertumbuhan vanili, antara lain curah
hujan 1000-3000 mm/tahun, cahaya matahari antara 30-50%, suhu
udara optimal 20-25 C dan kelembaban udara berkisar antara 60-
80%. Dengan kondisi yang optimal akan dihasilkan tumbuhan  yang
sehat dengan produktifitas yang tinggi.
Kendala dalam budidaya vanili antara lain adalah serangan
bekicot, belalang pedang, penggerek batang, ulat bulu jambul dan
ulat geni. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tumbuhan 
vanili di kebun antara lain adalah busuk pangkal batang, busuk
buah, busuk akar, busuk batang, antraknosa dan karat merah.
Aspek ekonomi Vanili
Vanili pertama kali diketahui dimanfaatkan oleh orang Indian
di Meksiko sebagai bahan campuran dan penyedap tembakau, serta
untuk campuran minuman coklat. Pada tahun 1721, vanili mulai
dikenal oleh warga Eropa. Pada tahun 1838, tumbuhan  ini
mulai dilirik dan dikembangkan oleh warga Eropa sebagai
tumbuhan  dengan prospek perdagangan yang bagus. Di Indonesia,
berbagai sumber menyebutkan bahwa introduksi vanili terjadi pada
abat 18 dengan adanya perkebunan vanili di Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Negara-negara dengan kebutuhan vanili yang banyak dan saat
ini menjadi impotir utama vanili antara lain adalah Amerika Serikat,
Perancis, Jerman, Kanada, Jepang, Inggris, Singapura, Swiss,
Australia, Denmark dan Belanda. Di negara-negara ini , vanili
digunakan dalam industri makanan, kosmetik, medik, parfum dan
sebagainya. Vanili secara luas dimanfaatkan pada industri makanan,
seperti industri susu, roti dan es krim. Selain itu, vanili juga
digunakan pada industri biskuit. Rasa “vanilla” adalah salah satu
rasa favorit makanan bagi anak-anak dan remaja.
negara kita adalah salah satu penghasil vanili di dunia (Gambar
9.1). Berdasarkan data dari Dirjen Perkebunan pada tahun 2013,
vanili banyak diproduksi di perkebunan warga di Jawa Barat,
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Selawesi Tengah, Sulawesi
Selatan, dan Sulawesi Barat. Propinsi lainnya yang menghasilkan
vanili adalah Jawa Timur.
Kandungan kimia dan nilai nutritif
Selain memberikan cita rasa dan aroma yang mempengaruhi
kelezatan makanan, vanili diketahui sangat kaya nutrisi yang
bermanfaat bagi tubuh manusia.

Biji vanili mengandung senywa-senyawa seperti vanillin, vanillic
acid, p-hydroxybenzoic acid, p-hydroxybenzaldehyde, protein, gula, serat,
lilin, resin, berbagai pigmen dan tannin, mineral dan minyak
esensial. Selain itu, biji juga mengandung sejumlah elemen seperti
eugenol, caproic acid, phenoles, phenol ether, alcohols, ester, lactones,
aliphatic dan karbohidrat aromatik serta vitispiranes.
Meskipun Pulau Jawa bukan merupakan asal dari vanili,
populasi vanili yang tumbuh di Jawa diketahui merupakan populasi
terbaik dalam menghasilkan vanili berkualitas. Java vanili
mempunyai kadar vanili tertinggi (2,75%); sementara kadar vanili
dari populasi tumbuhan  yang ditanam di Madagaskar sebagai
penghasil utama vanili dunia adalah 1,91-1,98%. Kadar vanili dari
Tahiti berkisar 1,55-2,02% sementara kadar vanili dari populasi yang
ditanam di Mexico berkisar 1,89- 1,98%.
Pemanfaatan vanili
Bagian yang diambil adalah buah polong dari tumbuhan . Buah
dikeringkan dan ditumbuk sampai menjadi bubuk siap pakai.
Namun demikian, secara empirik beberapa warga melaporkan
bahwa daun vanili mempunyai potensi sebagai tumbuhan  obat. Daun
vanili dapat berperan sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Selain
itu, daun juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi rasa mual,
memperbaiki sistem syaraf, menurunkan berat badan dan
meningkatkan fungsi otak. Vanili secara intensif juga digunakan
dalam aromaterapi sebagai usaha  penyegaran jiwa dan badan.
Vanili sebagai tumbuhan  kebun
Kontribusi perkebunan rakyat dalam mendukung produktifitas
vanili nasional sangat penting. Permasalahan yang saat ini dihadapi
oleh warga dalam budidaya vanili adalah rendahnya
produktifitas populasi vanili di kebun. Pengetahuan dan penerapan
teknologi yang rendah diduga menjadi faktor penting dari rendahnya
produktifitas vanili.
Vanili dahulu banyak ditumbuhan  oleh warga sebagai
tumbuhan  dengan nilai pendapatan yang menjanjikan, namun
demikian saat ini populasinya di kebun warga sudah turun.
Aspek keamanan karena maraknya pencurian vanili di pohon
menjadi alasan orang mulai jarang menanam vanili dalam jumlah
besar.
Ancaman hama-penyakit dari budidaya vanili di kebun antara
lain berasal dari jamur Fusarium coxysporum yang memicu
Penyakit busuk batang panili, Sclerotium rolfsii yang memicu
busuk sklerotium, Phytophthora parasitica yang memicu busuk
pucuk dan Colletrotricum gloesporioides yang memicu
antraknosa.



Sereh:
Cymbopogon nardus (L.) Rendle
Biologi Sereh
Sereh adalah rumput-rumputan yang dimanfaatkan secara luas
sebagai rempah-rempah bumbu dapur. Saat ini, penggunaannya
sebagai rempah-rempah meluas dan dapat dijumpai di Thailand,
Vietnam, Malaysia, Kamboja dan Indonesia. Di warga, sereh
juga dimanfaatkan sebagai obat, meskipun instensitasnya tidak
seperti pemanfaatan sereh sebagai rempah. pemakaian sereh
sebagai rempah dan herba berkhasiat obat juga dijumpai pada
warga yang tinggal di Afrika dan Amerika. Sereh adalah salah
satu rempah penting di negara kita (Hamid & Djisbar, 1989).
Sereh adalah anggota dari family Poaceae. Tumbuhan ini
diduga asli dari kawasan India Selatan dan Sri Lanka. Sereh tumbuh
dalam rumpun yang yang dapat tumbuh lebat, terutama dalam
tanah berpasir subur di kawasan tropik dengan curah hujan yang
sedang-tinggi. Tanah berpasir, gembur, dan tidak keras sangat
diperlukan oleh sereh dalam pertumbuhan dan perkembangbiakan
vegetatifnya. Meskipun demikian, sereh termasuk tumbuhan  yag
mudah tumbuh di lahan-lahan kebun. Sereh dapat tumbuh pada
daerah yang kurang subur dalam lingkungan tropik. Pada daerah
dengan curah hujan yang cukup sampai tinggi, sereh dapat dipanen
beberapa kali dalam setahun.
Sereh adalah tumbuhan perennial yang selalu hijau sepanjang
tahun (evergreen perennials). Daun sereh menyerupai daun rumput
dengan warna hijau terang dengan pingir daun tajam. Sereh tumbuh
membentuk rumpun yang rapat, tumbuh dari batang rimpang yang
ada di dalam tanah dan dapat tumbuh mencapai lebar 1 meter.
Pertumbuhan vegetatif sereh dilakukan dengan munculnya tunas￾tunah yang dapat dipisahkan dari rumpun induknya. Tunas sereh
cepat berkembang biak membentuk rumpun, terutama pada
lingkungan yang kaya nutrisi dan dengan aerasi udara yang baik.
Sereh termasuk tumbuhan yang cepat tumbuh (fast growing plant),
dan dengan demikian menjadi pilihan bagi perbaikan lapisan tanah.
Meskipun sereh dapat tumbuh secara lair, ada  beberapa
jenis hama yang menjadi ancaman dari sereh. Hama dan penyakit
yang sering menyerang tumbuhan  sereh adalah penyakit bintik mata
yang disebabkan oleh organisme Helminthosporium, serangan fungi
Curvularia andropogonis, kumbang Sesamia inferens, Aphid Sipha flava,
dan Nematoda akar. Selain itu, tumbuhan  juga dapat terserang klorosis
(Nethsingha & Paskaranathan, 1976).
Ekonomi sereh
Beberapa kultivar dari cymbopogon, berdasarkan asal dan
karakter minyak yang dikandungnya di budidayakan di berbagai
kawasan dunia untuk dikomersialkan. Sereh India barat (West￾Indian lemongrass atau C. citratus) adalah rempah penting yang
digunakan secara luas pada seni memasak di negara-negara Asia
Timur. Indian lemon grass (C. flexuosus) banyak digunakan sebagai
bahan parfum (Aggarwal et al., 2001).
Minyak atsiri dari sereh negara kita yang diperdagangkan
dikenal dengan sebutan Java citronella Oil”. Penemuan cairan hasil
destilasi dari sereh pertama kali dijumpai di Filipina abad ke 7. Sereh
kemudian menjadi terkenal dan menyebar ke seluruh dunia. Pada
tahun 1799, sereh dilaporkan diintroduksi ke Jamaica. Pada tahun
1917, Sereh pertama kali di tanam oleh Hood. Nilai manfaat sereh
semakin dipertimbangkan penting sehingga pada tahun 1942,
sebuah usaha  kultivasi besar-besaran dilakukan di Florida oleh US
Sugar cultivation (Nethsingha & Paskaranathan, 1976).
Kandungan nutrisi dan bahan aktif
Diantara spesies dari Famili Poaceae, sereh adalah tumbuhan
yang kaya akan bahan aktif yang bermanfaat bagi manusia (Table
10.1 ).
Pemanfaatan
Sereh mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh
manusia karena mengandung minyak esensial, bahan aktif, mineral,
vitamin dan anti oksidan penting bagi tubuh. Pada setiap 100 gr
berat basah dari Sereh mengandung 99 K.kalori dan tanpa
kandungan kolesterol. Komponen kimia dari Sereh adalah sitral atau
lemonal, sebuah aldehida yang berperan dalam bau unik serasa jeruk.
Sitral juga mempunyai sifat anti-mikroba dan anti-jamur. Bahan
sereh yang telah dikeringkan dilaporkan mengandung setidaknya
35 komponen, antara lain adalah sebanyak 16 jenis monoterpenes,
Sembilan jenis sesquiterpenes dan empat jenis komponen non￾terpeni. Monoterpenes utama meliputi citronellal, geraniol, ã-terpineol
dan cis-sabinene hydrate (3.8%). Sesquiterpenes yang dijumpai antara
lain adalah (E)-nerolidol, â-caryophyllene and germacren-4-ol. (Mahalwal
et al., 2003)
Selain sitral, sereh juga mengandung minyak esensial seperti
myrcene, citronellol, methyl heptenone, dipentene, geraniol, limonene, geranyl
acetate, nerol, dan masih banyak lainnya. Komponen-komponen
ini  sangat berperan penting dalam mengatasi iritasi, bertindak
dan mempunyai sifat sebagai insektisida, anti fungi dan antiseptik.
Daun dan batang sangat penting dalam produksi folic acid (100 g
daun dan batang memberikan kontribusi sebesar 75 µg atau 19%
RDA). Sereh juga mengandung Folat yang berperan penting dalam
pembelahan sel dan sintesis DNA.
Herba ini juga kaya akan vitamin-vitamin esensial seperti
pantothenic acid (vitamin B5), pyridoxine (vitamin B-6) dan thiamin
(vitamin B-1). Vitamin-vitamin ini  sangat diperlukan bagi
tubuh. Sereh kaya akan anti oksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Sereh kaya akan mineral dan menjadi sumber minyak penting,
seperti misalnya kalium, seng, kalsium, besi, mangan, tembaga dan
magnesium. Kalium adalah komponen utama penyusun sel dan
cairan tubuh yang berperan dalam tekanan darah. Mangan dalam
tubuh digunakan sebagai ko-faktor untuk enzim superoxide dismutase.
Sereh banyak dijumpai pada seni kuliner bangsa-bangsa Asia
Timur. Daun dan batang segar ataupun kering digunakan sebagai
bumbu dalam berbagai masakan. Di Asia Tenggara, sereh banyak
digunakan di Malaysia, Thailand, Filipina dan negara kita untuk
berbagai jenis masakan, seperti sup, Tom yum, kari, dan masakan
lainnya. Aroma yang kuat akan didapatkan dari daun dan batang
yang dihancurkan karena keluarnya minyak esensial dari tumbuhan 
sereh. Sereh adalah materi yang bersifat menyegarkan.
Citral adalah komponen yang digunakan dalam sintesis
vitamin A. Sereh adalah salah satu bahan campuran minuman.
Sereh bermanfaat dalam kesehatan sistem pencernakan. Minyak
sereh jika digunakan dalam aromaterapi akan berfungsi dalam
revitalisasi tubuh dan mengurangi gejala-gejala dan sakit kepala
(pusing) dan penyakit-penyalit terkait stress. Minyak sereh digunakan
secara luas oleh terapis dalam pemijatan dan terapi otot serta toner
kulit (Barber & Hall, 1950; Negrelle & Gomes, 2007).
Sereh dalam kebun
Sereh dalam kebun biasanya dibudidayakan untuk memenuhi
kebutuhan bumbu dapur sehari-hari. Sereh akan tumbuh pada
daerah dengan panas dan sinar matahari yang cukup. Namun
demikian, banyak warga juga mengkultivasi dalam kebun di
bawah naungan pohon dengan kanopi yang tidak lebat, atau ditanam
berjajar sebagai pagar tumbuhan .
Budidaya sereh di kebun dan pekarangan rumah cukup mudah
dilakukan. Anakan sereh dipisahkan dari rumpunnya dan ditanam
pada tempat yang sesuai. Sereh akan tumbuh subur pada tanah
gembur berpasir yang kaya bahan organic, serta mengandung aerasi
yang baik. Pada kondisi tanah berbatu, sereh juga bisa tumbuh,
dimana tunas-tunas sereh memanfaatkan celah-celah batu atau
kerikil untuk tumbuh.

Konservasi sereh
warga di perdesaan mempunyai peran penting dalam
konservasi sereh. Sereh ditanam di berbagai tempat yang
memungkinkan, seperti di bawah tegakan pohon sengon, kebun
pisang, kebun cengkeh, dan kebun kopi. Sereh di tanam dalam lahan
komplangan agroforestry di bawah tegakan pinus muda. Sereh adalah
salah satu tumbuhan  favorit petani penggarap lahan di lahan hutan
Perhutani karena daya tahan dan perawatannya yang
menguntungkan petani. Penjualan sereh juga mudah. Sereh bahkan
di tanam di pinggir jalan sebagai tumbuhan  penahan erosi dan untuk
memperindah lingkungan jalan di pemukiman (Gambar 10.1).



Herba tumbuhan  obat:
Buah
Biologi buah dan biji
Buah adalah organ reproduktif tumbuhan yang banyak
dimanfaatkan sebagai bahan obat. Secara fisiologis, buah
merupakan perkembangan dari bakal buah yang merupakan bagian
penting dari siklus reproduksi tumbuhan. Buah ini  disebut
sebagai buah sejati. Buah lainnya adalah buah semu. Polinasi dan
atau fertilisasi adalah awal dari proses pembentukan buah.
Pembentukan buah dimulai dari proses persarian kepala putik oleh
serbuk sari. Polen kemudian  berkecambah dan membentuk tabung
polen untuk mencapai bakal biji. Fertilisasai terjadi jika polen dengan
bakal biji bertemu di dalam bakal buah. Pada proses kemudian ,
bakal buah berkembang menjadi buah disertai dengan pembentukan
biji. Secara fisiologis, selama buah berkembang maka biji di
dalamnya akan ikut berkembang. Beberapa buah dapat berkembang
tanpa didahului oleh proses polinasi dan fertilisasi (disebut sebagai
Partenokarpi).
Fase perkembangan buah sendiri dapat dibedakan dalam
empat fase, meliputi antara lain fase perkembangan bakal buah, fase
pembelahan sel secara cepat, fase pertumbuhan cepat dan
penimbunan cadangan makanan, dan fase pematangan. Hasil
pembuahan yang terjadi dalam bakal buah akan menghasilkan biji.
Secara anatomi, biji terdiri dari kulit biji, hipokotil, radikula,
epikotil, plumula dan kotiledon. Kulit biji (testa) dapat terdiri dari
tiga lapisan, yaitu sarkotesta (lapisan terluar), sklerotesta (lapisan
tengah), dan endotesta (lapisan dalam). Biji mempunyai cadangan
makanan yang merupakan bekal bagi pertumbuhan embrio. Secara
kimiawi, cadangan makanan ini  sangat kaya akan zat-zat
makanan.
 Buah dapat dibedakan atas buah tunggal, buah ganda dan buah
majemuk.
3 Buah tunggal adalah buah yang berasal dan terbentuk dari satu
bunga dengan satu bakal buah.
3 Buah ganda adalah buah yang berasal dan terbentuk dari satu
bunga dengan banyak bakal buah. Pada proses kemudian ,
bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, saling lepas,
namun pada akhirnya membentuk satu satu kumpulan yang
biasa disebut buah, misalnya adalah buah sirsak.
3 Buah majemuk adalah buah yang berasal dari banyak bunga
dan banyak bakal buah yang pada akhirnya membentuk satu
buah saja, seperti pada nanas.
Nilai gizi buah
Ahli kesehatan merekomendasikan untuk rutin mengkonsumsi
buah karena dampak positif yang dihasilkan. Mengkonsumsi buah
akan memberi keuntungan, antara lain buah mengandung banyak
vitamin dan mineral, buah mengandung banyak serat, buah
mengandung berbagai antioksidan, dan buah tidak mengandung
kolesterol. Mengkonsumsi buah juga dilaporkan dapat menyegarkan
tubuh, memulihkan stamina tubuh, menghindari stress, mencegah
kanker dan beragam penyakit lainnya.
Buah sangat kaya akan nutrisi, dan masing-masing buah
mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Buah mengandung
berbagai vitamin yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Masing-msing vitamin yang terkandung dalam buah mempunyai
manfaat yang berbeda dan khas bagi tubuh manusia.
Kajian tentang nutrisi buah sangat menarik karena setiap buah
mempunyai nutrisi dan manfaat yang berbeda. Bahkan, dalam
setiap varietas dalam satu spesies tumbuhan  buah dapat mempunyai
kandungan gizi dan manfaat yang berbeda (Tabel 11.2). Dengan
demikian, menjaga tingkat diversitas tumbuhan  buah, baik jenis
maupun varietasnya dalam kebun-pekarangan rumah menjadi
sangat penting untuk menjamin kekayaan gizi dari ekosistem kebun
dan pekarangan rumah.


Keragaman spesies
Berbagai jenis tumbuhan di tanam di kebun dan pekarangan
rumah untuk diambil dan dimanfaatkan buahnya sebagai obat
penyedia nutrisi dalam pengobatan penyakit secara tradisional.
Berdasarkan habitusnya, tumbuhan  tumbuhan  penghasil buah dapat
dibedakan atas herba, semak dan pohon. Berdasarkan waktu
pemanenan hasilnya, ada  buah yang dapat dipanen berdasarkan
musim dan buah yang dapat dipanen tanpa mengenal musim. Buah
terutama kaya akan karbohidrat, vitamin, lemak, dan mineral. Buah
adalah sumber dari antioksidan alamiah yang bermanfaat bagi
kesehatan manusia. Berikut adalah keragaman jenis-jenis buah
dengan pemanfaatan sebagai rempah dan herba yang umum
dijumpai di kebun-pekarangan rumah warga.
Tomat
Solanum lycopersicum L.
Famili: Solanaceae
Ditumbuhan  di sekitar tempat tinggal. ada  berbagai jenis
kultivar tomat, termasuk tomat buah dan tomat ranti. Tomat
digunakan sebagai penyedap masakan. Bersama-sama dengan
cabai, tomat adalah penyusun utama sambal dalam masakan
tradisional. Buah tomat mengandung lycopene, lutein, vitamin
A, B1, C dan Asam Sitrat. Buah tomat telah dilaporkan dapat
membantu penyembuhan diabetes, kesehatan mata, jantung,
stroke, perawatan kulit, pencegahan kanker prostat, dan
penguatan tulang. Buah tomat mempuyai nilai ekonomi dan
mudah diserap pasar tradisional sehingga banyak
dibudidayakan di kebun atau sawah sebagai tumbuhan  tumpang
sari atau tumbuhan  pengganti padi.
Jeruk nipis
Citrus aurantiifolia (Christm.) Swingle
Famili: Rutaceae
Jeruk nipis terutama ditanam karena diambil buahnya untuk
proses penyiapan makanan dan bahan pembuat minuman.

Jeruk nipis dikenal mempunyai kandungan vitamin C yang
bermanfaat untuk kesehatan, dan digunakan untuk
menghilangkan bau amis pada ikan. Jeruk nipis ditanam di
halaman rumah sebagai komponen dari keindahan taman
rumah dan juga sebagai tumbuhan  bermanfaat. Buah jeruk nipis
mengandung asam sitrat, limonen, linalin asetat, geranil asetat,
fellandren, dan sitral.
Ketumbar
Coriandrum sativum L.
Famili: Apiaceae
Ketumbar adalah tumbuhan herba semusim yang diambil bijinya
sebagai rempah-rempah pada warga di berbagai daerah.
Ketumbar terutama digunakan untuk memasak menu-menu
tertentu. Biji ketumbar mengandung kalsium, phospor,
magnesium, zat besi, Niasin, Riboflavin dan Asam folat.
Minyak atsiri dari ketumbar yang masuk dalam tubuh
berkhasiat sebagai stimulan, penguat organ pencernaan,
merangsang enzim pencernaan, dan peningkatan fungsi hati.
Ketumbar diketahui mempengaruhi dan meningkatkan nafsu
makan.
Asam
Tamarindus indica L
Famili: Fabaceae
Asam seringkali tumbuh di kebun-pekarangan rumah pada
daerah-daerah di Pulau Jawa. Asam seringkali ditanam di
pekarangan rumah, terutama pada tepi-tepi jalan sebagai
tumbuhan  pembatas dan peneduh. Pohon asam relatif tahan
terhadap lingkungan kering dan dapat mempunyai umur
ratusan tahun. Asam kaya akan karbohidrat, kalori, protein,
lemak, kalsium, zat besi, vitamin A,vitamin B, vitamin C, air,
fosfor dan senyawa lainnya yang bermanfaat bagi tubuh
manusia. Secara empirik, asam digunakan dalam pengobatan
sariawan. Daun sinom digunakan sebagai bahan pembuatan
minuman penyegar (sinom), obat rematik, serta mengobati

demam dan batuk. Biji asam yang telah dijadikan tepung dapat
digunakan untuk mengobati diare.
Adas
Foeniculum vulgare Mill.
Famili: Apiaceae
Buah adas diolah secara luas dan dimanfaatkan dalam industri
kosmetika dan obat-obatan. Buah-biji adas secara empirik
dinyatakan bermanfaat dalam menghilangkan nyeri dan
mengurangi pembengkakan. Selain itu, konsumsi buah adas
secara empirik dinyatakan dapat memperlancar peredaran
darah, mengobati gangguan lambung, merangsang produksi
ASI dan meningkatkan nafsu makan. Bukti-bukti ilmiah
menyatakan bahwa adas dapat berfungsi sebagi analgesic. Adas
banyak tumbuh secara liar di kebun warga yang terlantar
di pegunungan Tengger-Jawa Timur, atau tumbuh pada
pematang-pematang dan area terbuka sepanjang jalan di
pegunungan Tengger menuju Bromo. Diduga adas masuk
pegunungan Tengger karena peran dari warga Eropa yang
pernah berdiam dan melakukan kegiatan pertanian atau
aktifitas lainnya di Dataran Tinggi Tengger.
Belimbing wuluh
Averrhoa bilimbi L.
Famili: Oxalidaceae
Belimbing wuluh banyak ditanam di halaman rumah sebagai
tumbuhan  hias dan tumbuhan  multi manfaat, terutama dalam
pemanfaatan sebagai tumbuhan  obat. Belimbing wuluh kaya akan
vitamin C, asam folat, glukosid, tanin, peroksida, kalsium
oksalat, sulfur dan kalium sitrat. Secara empirik, buah belimbing
wuluh dimanfaatkan dalam penyembuhan hipertensi dan
diabetes. Buah belimbing wuluh dapat dikunyah dengan sedikit
garam untuk mengobati sakit gigi. Untuk pemakaian luar, buah
belimbing wuluh yang telah dihancurkan digunakan untuk
pengobatan jerawat dan panu.

Belimbing manis
Averrhoa carambola L.
Famili: Oxalidaceae
Selain buah, bagian tubuh lain dari belimbing manis yang dapat
digunakan sebagai bahan obat adalah bunga, daun dan akar.
Buah belimbing manis kaya antioksidan sehingga digunakan
dalam pencegahan dan penyembuhan kanker. Secara empirik,
belimbing manis dikonsumsi untuk kesehatan organ dan sistem
pencernakan, mengatasi darah tinggi, menurunkan kolesterol,
dan mengatasi gangguan ginjal. Belimbing manis juga
digunakan dalam terapi kecantikan. Kandungan antioksidan,
Vitamin C dan B komplek pada belimbing manis dapat berperan
penting dalam perawatan rambut. Konsumsi belimbing manis
juga dipercaya dapat memberikan efek bagi penyehatan dan
peremajaan kulit, mengontrol kadar minyak pada kulit,
mengendalikan komedo, memperkecil pori-pori dan mencegah
jerawat.
Mengkudu
Morinda citrifolia L
Famili: Rubiaceae
Mengkudu biasanya tumbuh di samping kanan kiri dan
halaman belakang rumah. Mengkudu sejak lama dikenal sebagai
tumbuhan  bermanfaat, terutama buahnya. Daging buah
mengkudu mengandung senyawa-senyawa penting seperti
alkaloid (xeronin), polisakarida (asam glukoronat, glikosida)
dan scapoletin. Secara luas, mengkudu digunakan dalam
pengobatan dan pencegahan penyakit dengan cara
mengkonsumsi langsung maupun pemakaian luar. Mengkudu
mempunyai sifat sebagai imunomodulator, antikanker dan
antibakteri. Bukti-bukti ilmiah yang didapatkan dalam kajian
menjelaskan bahwa buah mengkudu mempunyai sifat
antipreeklamasi (anti kejang pada ibu hamil), antikolesterol,
anti hipertensi dan antidiabetes. Mengkudu dicampur dengan
laos untuk menghasilkan jamu Kudu-laos. Konsumsi buah
mengkudu, biasanya dalam bentuk jus mengkudu, secara
empiric dianjurkan dalam pengobatan stroke, jantung koroner

dan kista. Untuk pemanfaatan luar, buah mengkudu dipakai
sebagai shampo untuk membasmi ketombe pada kulit kepala.
Mengkudu ditanam sebagai tumbuhan  obat di pekarangan
rumah, dan jarang tumbuh di kebun.
Pare
Momordica charantia L.
Famili: Cucurbitaceae
Pare tumbuh liar dan ditanam pada kebun dan pekarangan
rumah. Pare seringkali dimanfaatkan sebagai sayur. Pare
mangadung senyawa-senyawa yang bersifat antitumor,
antikarsinogenetik, dan antidiabetes. Pare diketahui bermanfaat
dalam pengobatan diabetes, menurunkan berat badan, dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pare mengandung
senyawa charntin, sebuah peptida yang menyerupai insulin dan
alkaloid dalam buah pare. Senyawa ini berperan dalam
penyembuhan dan pengobatan diabetes. Pare secara empiric
digunakan dalam pengobatan asma, bronkitis dan rhinitis. Pare
mengandung banyak serat sehingga baik bagi pencernakan,
dengan demikian pare dapat mengatasi sembelit.
Manggis
Garcinia mangostana L.
Famili: Guttiferae
Buah manggis kaya akan vitamin C dan B komplek. Buah
manggis saat ini sangat terkenal sebagai herba alam dalam
penyembuhan aneka macam penyakit. Buah manggis secara
empirik dilaporkan dalam pencegahan dan penyembuhan
kanker, alzheimer dan Parkinson. Buah manggis juga
dikonsumsi untuk memperbaiki sistem pencernakan, antara lain
menjaga kesehatan usus, mengatasi diare dan sembelit. Kulit
manggis mengandung senyawa Xantone yang bersifat anti
oksidan antiinlamasi dan antialergi. Penelitian
mendemonstrasikan Garcinia mangostana mempunyai daya
antioksidan, anti tumor, antialergi, antiinflamasi dan anti virus.
Prenylated xanthones yang diisolasi dari kulit manggis secara luas

mempunyai peran sebagai antioxidan, antitumor, antiallergic,
anti-inflamatori, antibakteri, antijamur dan anti virus. Selain
dari kulit manggis, Xanthones diisolasi dari buah, batang dan
daun. Xanthones yang banyak diteliti antara lain adalah ã-
mangostins, garcinone E, 8-deoxygartanin, dan gartanin.
Alpukat
Persea Americana Mill.
Famili: Lauraceae
Buah segar dapat dikonsumsi secara langsung. Daging buah
terutama banyak digunakan dalam industri kecantikan, antara
lain sebagai masker kulit wajah, body scub, pelembab badan,
sabun mandi dan krim tabir surya. Daging buah banyak
mengandung protein, lemak jenuh dan sesqueterpenes. Selain itu,
buah alpukat mengandung vitamin A, B1 dan B2. Alpukat
ditanam di halaman pekarangan rumah sebagai tumbuhan 
peneduh dan penghasil buah. Pada sistem agroforestry kopi,
alpukat ditanam sebagai tumbuhan  peneduh kopi sekaligus
tumbuhan  penghasil buah.
Delima
Punica granatum L.
Famili: Lythraceae
Delima diketahui sebagai sumber alamiah dari asam ellagic dan
asam punicic. Delima mengandung antioksidan. Jus buah
delima mengandung asam sitrat, asam malat, glukosa, fruktosa,
maltose, vitamin A dan C. Selain itu, jus delima mengandung
mineral mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, magnesium,
natrium, dan kalium. Selaian itu, jus delima juga mengandung
tannin. Alkaloid pelletierine yang terkadung dalam buah delima
sangat toksik dan memicu kelumpuhan cacing pita, cacing
gelang, dan cacing keremi. Delima berperan dalam kesehatan
jantung, menjaga kadar gula darah, menjaga tekanan darah,
melindungi dari kanker, meningkatkan kesehatan pencernakan
dan membantu regenerasi tulang. Delima juga digunakan untuk
regenerasi sel dan menyehatkan kulit. Delima juga
dimanfaatkan untuk kesehatan kulit, antara laian dalam anti
penuaan. Selaian itu juga membantu mengobati luka dan radang
kulit. Delima kaya akan vitamin C sehingga baik dalam
pengobatan jerawat.
Pepaya
Carica papaya L.
Famili: Caricaceae
Pepaya adalah tumbuhan  yang umum dijumpai di kebun￾pekarangan rumah. Konsumsi buah pepaya dianjurkan untuk
mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke, mencegah
kanker usus besar, mengurangi resiko terjadinya radang sendi,
mengurangi resiko hipertensi, dan mencegah kanker prostat.
Pepaya mengandung papain yang berperan penting dalam
membantu proses pencernakan. Sebuah penelitian menyatakan
buah pepaya mengandung senyawa chymopapain. Senyawa ini
berfungsi membantu proses penyembuhan dan pemulihan luka
bakar. Buah pepaya mengandung pro vitamin A karotenoid,
beta karoten, vitamin-vitamin seperti B1, B2, B3, B5, B6, B9,
C, E, dan K. Vitamin C yang terkandung dalam buah papaya
sangat berperan penting dalam mencegah dan mengobati
penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh.
Nanas
Ananas comosus (L.) Merr.
Famili: Bromeliaceae
Nanas kaya akan vitamin A, B6, B12, Vitamin C dan Vitamin
D. Selain itu, buah nanas juga mengandung kalsium, besi,
mangan dan magnesium. Secara spesifik buah nanas
mengandung enzim proteolitik bromelain yang berperan dalam
pemecahan protein. Secara empiric, nanas dikonsumsi terkait
dengan usaha  mencegah hipertensi, mencegah mual, dan
menguatkan tulang. Kandungan mangan dalam buah nanas
dapat berperan sebagai ko-faktor enzim superoksida dismutase.
Enzim ini telah dilaporkan memberikan penghambaan yang
kuat bagi radikal bebas.
Sirsat
Annona muricata L.
Famili: Annonaceae
Buah sirsat kaya akan serat, karbohidrat, vitamin C, kalsium
fosfor dan senyawa senyawa fitokimia lainnya. Buah sirsat
secara empiric dipergunakan dalam penyembuhan kolesterol
asam urat, dan hipertensi. Sebuah penelitian yang dilakukan
mengidikasikan konsumsi buah sirsat dapat mencegah dan
mengobat kanker prostat, paru-paru dan pankreas. Buah sirsat
juga digunakan sebagai perbaikan sistem kekebalan tubuh
(imunitas) dan mencegah terjadinya infeksi yang berbahaya.
Jambu biji
Psidium guajava L.
Famili: Myrtaceae
Likopen yang ada  dalam jambu biji berpotensi melawan
sel kanker. Buah jambu biji kaya akan serat dan dengan
demikian baik untuk pengobatan kolesterol dan menurunkan
tekanan darah. Buah jambu biji mengandung zat astringen,
dimana astringen berperan dalam pengobatan diare. Jambu
biji banyak mengandung vitamin C yang berperan penting
sebagai antioksidan. Antioksidan lain yang dikandung buah
jambu biji adalah polivenol dan flavonoid yang mengandung
beta karoten, lutein, likopen, dan cryptoxanthin.
Terong
Solanum melongena L.
Famili: Solanaceae
Konsumsi terong diketahui menyehatkan jantung, mengurangi
berat badan, membantu pencernakan dan mengontrol kadar
gula darah. Buah terong juga diketahui mencegah diabetes.
Buah terong mengandung kalsium yang tinggi sehingga
bermanfaat bagi kesehatan tulang dan persendian. Selain itu,
buah terong kaya akan zat besi sehingga dapat membantu
penyembuhan anemia. Sebuah penelitian menegaskan bahwa
buah terong mengandung phytonutrients yang bermanfaat dalam
melindungi sel membran otak yang rusak oleh sel radikal bebas.
Konservasi tumbuhan  buah
Kebun dan pekarangan rumah adalah habitat potensial untuk
pertumbuhan anekaragam tumbuhan  buah. Iklim tropik terutama
sangat membantu bagi tumbuh dan berkembangnya aneka jenis
buah. ada  beberapa jenis buah yang dapat tumbuh pada semua
jenis kebun. Tetapi, beberapa tumbuhan  buah sangat spesifik habitat,
artinya tumbuhan  hanya dapat tumbuh pada kondisi tanah dan
klimat yang sesuai. Faktor-faktor abiotik seperti kondisi tanah,
ketinggian dan iklim yang berbeda seringkali menjadi faktor yang
mendeterminasi persebaran dan pertumbuhan tumbuhan  buah.
Beberapa tumbuhan  buah sangat khas dan terkait dengan
karateristik ekosistem, sementara lainnya bersifat toleran terhadap
berbagai tipe habitat. Sebuah kajian yang dilakukan oleh Koesrini
et al., 2007 mencatat bahwa 12 jenis rambutan, 15 jenis durian, 9
jenis mangga, 7 jenis nangka, 6 jenis jeruk, 4 jenis manggis, 2 jenis
duku dan 10 jenis tumbuhan  buah eksotis lainnya dapat tumbuh di
lahan konservasi Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sementara itu,
2 jenis rambutan, 4 jenis durian, 3 jenis mangga, 3 jenis nangka, 4
jenis jambu dan 2 jenis tumbuhan  buah eksotis lainnya dapat tumbuh
di KP Belandean, Kalimantan Selatan. Data dan informasi ini 
menunjukkan bahwa lahan gambut adalah ekosistem penting bagi
usaha  preservasi dan konservasi tumbuhan  buah-buahan. Ekosistem￾ekosisitem ini  adalah ekosistem rawa di Kalimantan Selatan.
Di Kalimantan selatan, kebun pekarangan rumah juga merupakan
habitat penting dari anekaragam tumbuhan  buah local. Di Tumbang
Danau, Kalimantan Tengah, perkebunan rakyat yang disebut Kaleka
adalah habitat bagi beragam spesies tumbuhan buah dan sejak lama
diketahui memegang peran penting dalam konservasi tumbuhan  buah
(Tabel 11.3) (Rahu et al, 2013).

Di daerah dataran rendah dan dataran tinggi pegunungan,
jenis-jenis tumbuhan  buah yang berpotensi untuk dikonservasi sangat
tinggi. Beberapa buah bahkan mempunyai kandungan gizi yang
tinggi dan telah dikonsumsi oleh warga local, tetapi belum
dipasarkan secara luas. Sebuah penjelajahan dari tim Trubus pada
yang dilaporkan dalam majalah trubus edisi Golden Edition berjudul
Surga Buah Nusantara menyebutkan setidaknya 44 spesies tumbuhan 
buah dalam rimba dan pemikiman warga tradisional yang
belum banyak dikenal, tetapi berpotensi untuk dikembangkan,
meliputi keliwent, kelinuk, gitak madu, rambai, kelili, ramania/
gandaria, binjai, dimpahung, kemayau dan lainnya. Kalimantan
adalah sumber keragaman dari durian (Trubus Golden Edition,
2015).
Konservasi tumbuhan  buah telah banyak dilakukan antara lain
dengan membuat kebun botani, kebun raya, taman buah dan
lainnya. Pada beberapa warga tradisional, aneka jenis buah
dikonservasi dalam kebun dan pekarangan rumah. Banyak
diantaranya bahkan telah berumur ratusan tahun.

warga tradisional dan yang tinggal di perdesaan
memainkan peran penting dalam konservasi tumbuhan  buah. Pada
kebun tradisional warga Dayak di Kalimantan Tengah,disebut
dengan kaleka, tumbuhan -tumbuhan  buah seperti durian, papaken,
manggis, kelapa, nangka, cempedak, langsat, tangkuhis, rambai
dan rambutan umum dijumpai. Di desa-desa Tengger, tiga kultivar
apel terkonservasi di kebun dan pekarangan rumah. Di luar
habitatnya, konservasi tumbuhan  buah dilakukan antara lain di
Mekarsari (Bogor), kebun buah Mangunan (Bantul), Kebun Buah
Naga Palangga (Makasar), Kebun Buah Batuah (Loa Janan,
Kalimantan Timur), dan Kebun Strowbery (Ciwidey, Bandung) yang
sekaligus juga berfungsi sebagai wahana wisata.

Herba tumbuhan  obat:
Bunga
Biologi bunga
Bunga adalah organ reproduktif tumbuhan yang banyak
dimanfaatkan sebagai bahan obat. Secara anatomi, bunga menarik
perhatian mahluk hidup lainya, terutama serangga, karena
mempunyai bentuk dan warna menarik serta beranekaragam.
Dibandingkan bagian tumbuhan  lainnya, bunga seringkali
mempunyai bau harum. Bunga menghasilkan madu yang menjadi
daya tarik bagi serangga untuk mendatangi bunga.
Bunga mempunyai bagian-bagian utama yaitu
1. Perhiasan bunga (periantum) yang terdiri dari Sepal/daun
kelopak, Petal/daun mahkota, Perigonium/tenda.
2. Alat kelamin yang terdiri dari stamen atau benang sari dan
Pistilum (putik) terdiri dari ovarium, stilus dan stigma.
Jika diperhatikan, tumbuhan dibagi dalam dua jenis yaitu
tumbuhan berbunga tunggal dan tumbuhan berbunga banyak.
Tumbuhan berbunga tunggal hanya menghasilkan satu bunga pada
satu tangkai. Posisinya sering terletak pada ujung batang. Pada
tumbuhan berbunga banyak, dalam satu ibu tangkai bunga akan
menghasilkan lebih dari satu bunga. Berdasarkan duduknya pada
batang, bunga dapat dibedakan atas bunga ujung batang dan yang
terletak pada ketiak daun.
Bunga adalah organ yang mudah dikenali karena warna-warni
yang dimilikinya. Warna-warni bunga biasanya dimili oleh
mahkota bunga, atau perhiasan bunga. Secara biologik, warna￾warna dari bunga ini  berfungsi untuk menarik serangga
sehingga membantu proses penyerbukan. Seringkali dalam organ
bunga ditemukan kelenjar madu, yang juga menjadi salah satu faktor
penarik serangga untuk mendatangi bunga. Bunga seringkali juga
menghasilkan bau wangi yang menarik serangga.
Dibandingkan dengan organ tumbuhan lainnya, bunga relatif
mempunyai potensi fitokimia lebih rendah dari rimpang, daun dan
buah. Namun demikian, beberapa bunga seperti rosella mempunyai
kandungan fitokimia yang tinggi pada organ bunganya. Hal ini
diduga karena peran bunga lebih banyak sebagai organ reproduktif,
dan sel-selnya tidak mengandung vakuola yang banyak mengandung
cadangan makanan atau senyawa-senyawa hasil metabolism
tumbuhan .
Keragaman jenis bunga
Bunga acalipha
Acalypha hispida Burm. f.
Famili: Euphorbiaceae
Bunga dari tumbuhan  acalipha, atau dikenal sebagai ekor kucing
dimanfaatkan dalam pengobatan muntah darah, luka berdarah,
disentri, radang usus, dan cacingan. Bunga mengandung
saponin dan tannin. Bunga kumis kucing biasanya ditanam di
pekarangan rumah sebagai tumbuhan  hias dan tumbuhan  pagar.
Bunga Matahari
Helianthus annuus L.
Famili: Asteraceae
Bunga matahari dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional,
meliputi antara lain mengobati sakit kepala dan rematik. Biji
dari bunga matahari mengandung triptofan, vitamin B dan B6.
Secara empirik, biji dari bunga matahari digunakan dalam
pengobatan disentri. Bunga matahari ditanam dalam
pekarangan rumah sebagai tumbuhan  hias.
Kenanga
Cananga odorata (Lam.) Hook. f. & Thomson
Famili: Annonaceae
Bunga kenanga berbau wangi dan jika dihirup akan memberikan
efek menenangkan. Bunga kenanga-bersama sama dengan kayu
rapet, kunci pepet, kunyit, jalawe, dan jakeling dipakai sebagai

jamu pasca melahirkan. Air rebusan kuntum bunga kenanga
dipakai sebagai obat bronchitis. Air rebusan juga diminum untuk
mengobatan sesak nafas dan mengobati malaria. Bunga kenanga
dalam bentuk perdu ditanam di halaman depan atau samping
kanan kiri rumah. Pohon kenanga yang besar tumbuh di kebun
dan ditanan terutama untuk menghasilkan kayu bangunan.
Kantil
Magnolia ×alba (DC.) Figlar
Famili: Magnoliaceae
Bunga kantil secara turun temurun dipakai sebagai pewangi
rambut dan pengharum bau badan. Air rebusan bunga secara
empiric digunakan untuk pengobatan vertigo. Air rebusan
kuntum bunga digunakan untuk mengobati perut kembung,
pengobatan sinusitis, dan dapat membantu mengobati masalah
keputihan. Selain itu, air rebusan juga diminum untuk
mengatasi peradangan saluran pernafasan, membantu
mengobati batuk, dan membantu mengatasi gangguan pada
dada.
Minyak atsiri bersifat anti bakteri. Minyat atsisiri bunga
cempaka mengandung senyawa senyawa seperti 3,7-dimetil-1,6-
Oktadien-3-ol; miristcin; 1-etenil-1-metil-2,4-bis(1-metiletenil)-
sikloheksana; etil-2-metilbutirat; 1,2-dimetoksi-4-(2-propenil)-
Benzena; Bicyclo[7.2.0]undec-4-ene, 4,11,11-trimethyl-8-
methylene; 5-(2-ropenil)-1,3-Benzodioksol; 1,2,4a,5,6,8a￾heksahidro-4,7-dimetil-1-(1-metiletil)-Naphthalene; 3,7-dimetil-
1,3,7oktatriena dan 3,7-dimetil-1,3,6-Oktatriena. Bunga kantil
umum dijumpai sebagai tumbuhan  yang ditanam di kebun
bercampur dengan tumbuhan  kayu lainnya dalam sistem kebun
campuran dan pekarangan rumah, terutama pada bagian
belakang pekarangan rumah.
Bunga sepatu
Hibiscus rosa-sinensis L.
Famili: Malvaceae
Rebusan air bunga sepatu digunakan untuk pengobatan
bronkhitis dan gonorrhea. Secara empirik, warga
mengolah kelopak bunga kembang sepatu sebagai teh untuk
berbagai penyembuhan. Kelopak bunga kembang sepatu
diketahui mempunyai antioksidan yang tinggi dan jika
dikonsumsi dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam
tubuh dan melawan sel kanker. Teh bunga sepatu dikonsumsi
untuk menambah vitalitas dan menurunkan berat badan. Teh
bunga sepatu kaya akan vitamin C sehingga bermanfaat dalam
meredakan deman dan pilek. Bunga sepatu mengandung
berbagai komponen minyak yang dapat membantu mengangkat
sel-sel kulit yang mati dan dengan demikian membantu
peremajaan kulit. Bunga sepatu banyak ditanam di pekarangan
rumah sebagai tumbuhan  ornamental dan tumbuhan  pagar.
Namun demikian, pemanfaatannya sebagai tumbuhan  obat
jarang dilaporkan oleh warga.
Soka
Ixora paludosa Kurz.
Famili: Rubiaceae
Air hasil rebusan bunga dari tumbuhan  soka digunakan untuk
mengatasi disentri homorganic dan wasir. Air rebusan bunga
soka, mawar dan daun lidah buaya digunakan untuk
pengobatan melancarkan haid tidak teratur. Air rebusan secara
empiric diminum untuk mengobati kram pada betis dan
mengobati luka memar. Manfaat lainnya, air rebusan bunga
soka digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Soka
banyak ditanam sebagai tumbuhan  ornamental pada pekarangan
rumah warga di perdesaan Pulau Jawa.
Bunga alamanda
Allamanda cathartica L.
Famili: Apocynaceae
Air rebusan daun bunga alamanda diminum untuk penawar
racun. Untuk pengobatan luar, bunga alamanda ditumbuk dan
dibalurkan pada tubuh yang terkena bisul. Penelitian kimia
mengungkap bahwa biji tumbuhan  yang terletak pada “bunga”
mengandung stearin, trlolein dan tripalmitin. Bunga alamanda
menghasilkan getah berwarna putih bersifat anti bakteri dan
antibiotic yang dapat digunakan sebagai pencegah kuman atau
bakteri. Bunga alamanda banyak ditanam di depan rumah
sebagai tumbuhan  hias. Untuk menghasilkan bunga yang banyak
dan cerah, tumbuhan  harus terpapar sinar matahari dengan
cukup. Bunga-bunga alamanda akan muncul pada kondisi
lingkungan dengan sinar matahari cukup-penuh.
Rosela
Hibiscus sabdariffa L.
Famili: Malvaceae
Bunga rosela telah diolah secara luas sebagai bunga kering untuk
pembuatan teh Rosela. Bunga rosela mempunyai efek
antipasmodik, antiseptic, dan antihelmintik. Bunga rosela
diketahui mengandung antioksidan dan dapat melawan sel
kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Teh bunga
rosela telah digunakan secara luas untuk menurunkan berat
badan dan pelangsing tubuh. Teh bunga rosela juga digunakan
untuk menurunkan tekanan darah. Bunga rosela mengandung
vitamin A dan C sehingga banyak dikonsumsi untuk
kecantikan, terutama dalam membuat kulit kencang. Rosela
sering ditanam sebagai tumbuhan  ornamental di pekarangan
rumah, namun jumlahnya tidak banyak dan menjadi tumbuhan 
ornamental yang umum dijumpai pada kebun-pekarangan
rumah.
Mawar
Rosa hybrid L.
Famili: Rosaceae
Air bunga mawar secara empirik digunakan untuk berbagai
terapi kecantikan, seperti menyehatkan kulit, menghilangkan
jerawat wajah, merawat kulit dan menjaga kesehatan rambut.
Teh mawar banyak dikonsumsi untuk kesehatan karena
mengandung antioksidan dan vitamin E, D, C, B3 dan A serta
asam sitrat. Teh mawar dikonsumsi untuk menyembuhkan
sembelit dan membantu menurunkan berat badan. Mawar
adalah tumbuhan  yang umum dijumpai di halaman depan
pekarangan rumah di perdesaaan. Bunga yang indah, menarik
dan berbau harum menjadi salah satu factor penting dari
penanaman mawar di halaman rumah.
Krisan
Chrysanthemum indicum L.
Fanili: Asteraceae
warga mengolah bunga krisan dengan cara merebus bunga
dan memisahkan airnya sebagai teh krisan. Analisis kimia
mengungkapkan bahwa teh krisan mengandung â-karoten,
Vitamin A, B dan C. Selain itu, teh krisan kaya akan mineral
seperti kalsium, kalium, magnesium dan zat besi. Secara
empirik, konsumsi teh krisan dianjurkan untuk meredakan
pilek, mengurangi nyeri sinusitis, penyembuhan flu dan deman.
Teh krisan dikonsumsi untuk penyembuhan dermatomikosis.
Teh krisan ampuh sebagai antibiotic bagi bakteri seperti
Pseudomonas aeruginosa, Shigella dysenteriae, Staphylococcus aureus,
dan Streptococcus haemolyticus B. Manfaat lain dari konsumsi
teh krisan adalah melindungi paru-paru dan penyembuhan sesak
napas, detoksifikasi hati, mengurangi resiko penyumbatan
arteri jantung dan menurunkan kadar kolesterol. Secara
empirik, teh krisan juga bermanfaat dalam menyembuhkan
jerawat, sakit kepala, dan sakit gigi ringan. Krisan jarang
tumbuh di pekarangan rumah. Krisan ditanam pada
pekarangan rumah pada desa-desa pegunungan karena krisan
akan menghasilkan bunga yang baik dalam lingkungan ini .
Melati
Jasminum sambac (L.) Aiton
Famili: Oleaceae
Bunga melati dicampur dengan teh sebagai teh melati. Teh
melati bermanfaat dalam menurunkan berat badan, mencegah
kolesterol, melancarkan air seni, mencegah flu dan pilek,
mengurangi resiko serangan kanker, penyeimbang gula darah
dan memperkecil resiko diabetes. Teh bunga melati secara
empirik dikonsumsi untuk mengeluarkan racun dari dalam
tubuh. Teh bunga melati bersifat anti stroke, memberi efek
ketenganan dan anti stress. Bunga melati juga banyak digunakan
dalam seni pengobatan aromaterapi. Melati adalah perdu yang
tumbuh di pekarangan rumah sebagai tumbuhan  ornamental.
Selain itu, melati juga ditanam sebagai tumbuhan  pagar.
Bunga pagoda.
Clerodendrum paniculatum L.
Famili: Lamiaceae
Bunga bersifat hangat, sedatif, dan memiliki cita rasa manis.
Secara empiric bunga pagoda digunakan untuk menghentikan
perdarahan (hemostatis). Bunga dan daun untuk mengobati
korengan. Bunga pagoda dapat dicampur dalam sayuran dan
dikonsumsi secara langsung untuk mengobati wasir. Bunga
pagoda adalah perdu yang banyak ditanam di halaman rumah
sebagai tumbuhan  hias karena menghasilkan bunga yang cantik.
Bunga papaya
Carica papaya L.
Famili: Caricaceae
Bunga pepaya mempunyai nilai gizi yang baik, antara lain
mengandung energi, protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu,
bunga pepaya mengadung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1
dan vitamin C. Konsumsi bunga pepaya baik bagi kesehatan,
terutama dalam meningkatkan nafsu makan, melancarkan
sistem pencernakan, melancarkan peredaran darah, mengobati
diabetes, mencegah serangan jantung dan stroke, menurunkan
kolesterol dan menurunkan berat badan. Bunga pepaya
mengandung flavonoid dan anti oksidan sehingga dapat
menangkal radikal bebas dan dengan demikian berpotensi untuk
mencegah dan mengurangi resiko kanker. Selain itu, konsumsi
bunga pepaya dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Pepaya
umum dijumpai pada kebun dan pekarangan rumah.
warga memandang bahwa pepaya adalah tumbuhan 
multifungsi, yang dapat dimanfaatkan mulai dari bunga, buah
dan daunnya.

Bunga Bougenville
Bougainvillea spectabilis Willd.
Famili: Nyctaginaceae
Bagian bunga bougenvile mengandung senyawa-senyawa
berguna seperti tannin, alkaloid, flavonoid, pinitol, betasianin,
terpenoid, senywa fenolik, steroid, saponin dan antrakuinon.
Selaian itu, bunga mengadung berbagai minyak esensial, lemak
dan protein. Secara empiric, teh dari bunga bougenvile
dipergunakan untuk menjaga keseimbangan kolesterol dan
tekanan darah, pengobatan keputihan, haid tidak teratur, dan
penyegar badan. Bunga bougenvile mangandung antioksidan
sehingga bermanfaat dalam melawan radikal bebas. Metanol
yang terkandung dalam bunga dapat berperan sebagai
antibiotic. Bunga bougenvile yang dihancurkan bersama daun
cocor bebek dapat digunakan dalam penyembuhan bisul.
Bougenvile adalah tumbuhan  yang umum dijumpai pada
pekarangan rumah. Keindahan bunganya telah menarik minat
warga untuk menanam bougenvile di halaman depan
rumah. Perbanyakan tumbuhan  mudah, antara lain dengan stek
batang.
Bunga lili
Lilium candidum L.
Famili: Liliaceae
Bunga mengandung beberapa zat kimia penting, seperti
flavonoid yang mengandung antioksidan, anti kanker, dan
membantu meremajakan kulit, karotenoid sebagai antioksidan
dan juga saponin sebagai salah satu zat penghambat
pertumbuhan kanker. Efek farmakologis yang dikandung
tumbuhan ini adalah sebagai obat batuk (antitusif) dan
penenang (sedatif). Beberapa penyakit yang bisa diatasi bunga
lily adalah batuk, bengkak dan bisul, amandel, radang saluran
nafas, radang paru-paru, asma, sakit lambung, diare kronis dan
sakit perut setelah melahirkan. Untuk kesehatan kulit, bunga
lili digunakan untuk penyembuhan jerawat, luka bakar,
meningkatkan dan menjaga viskositas dan kelembagan air di
kulit tubuh. Saat ini, ekstrak daun lili banyak digunakan dalam

treatmen melindungi kulit dari resiko kanker. Bunga lili banyak
tumbuh di halaman pekarangan rumah, terutama pada daerah
pegunungan dengan suhu relatif dingin.
Kamboja
Plumeria acuminata W. T. Aiton
Famili: Apocynaceae
Bunga kamboja direbus dan diminun sebagai teh kamboja yang
bermanfaat dalam mencegah rematik, asam urat dan
memberikan efek sejuk untuk memperbaiki sistem pencernakan.
Selaian itu, teh kamboja juga bermanfaat dalam meredakan
batuk, mengurangi demam meredakan sembelit, dan
memperlancar keluar air seni. Bunga secara empirik digunakan
dalam penyembuhan diare dan menyembuhkan sembelit. Getah
yang terkandung dalam bunga mengandung alkaloid, tanin,
flavonoid dan triterpenoid sehingga bersifat antitoksik sehingga
dapat digunakan dalam pencegahan dan pengobatan gatal-gatal
pada sela-sela jari kaki yang disebabkan oleh kuman. tumbuhan 
kamboja juga digunakan dalam pengobatan sakit gigi. Bunga
kamboja memberikan efek harum sehingga cocok digunakan
dalam aroma terapi.
Kecubung
Datura metel L.
Famili: Solanaceae
Bunga kecubung mudah dikenali karena bentuk bunga seperti
terompet. Biasanya tumbuh liar pada ekosistem kebun dan
pekarangan rumah pada daerah-daerah dengan kelembaban
yang tinggi. Kecubung diketahui mengandung senyawa￾senyawa seperti hyoscyamine, hycoscin, skopolamin, dan atropine.
Bunga dan daun digunakan sebagai obat asma. Untuk
pemakaian luar, bunga dan daun kecubung dimanfaatkan
dalam mengobati bisul dan rematik. Pemanfaatan kecubung
harus berhat-hati karena hampir semua bunga mengandung
alkaloid yang berracun.

Tahi kotok
Tagetes erecta L.
Famili: Asteraceae
Tagetes erecta adalah tumbuhan  yang memiliki bau yang khas dan
memiliki kandungan senyawa kimia seperti terpenoid, karotenoid,
tegetiin, terthienyl, helenian, serta flavoxanthin. Selain itu, tumbuhan 
ini memiliki sifat anti radang, pengencer dahak, diuretic, serta
mengatasi berbagai gangguan pencernaan. Sudah sejak lama
tumbuhan  ini dipergunakan untuk keperluan pengobatan
tradisional yaitu untuk pengobatan luar maupun dalam. Bunga
Tagetes erecta dicuci bersih dan ditumbuk sampai halus untuk
menyembuhkan luka. Bunga yang telah dikeringkan ditumbuk
dan dijadikan minuman untuk mengobati pertusis (batuk rejan),
bronkhitis (radang saluran pernafasan), radang tenggorokan,
sakit mata, sakit gigi, mual, perut kembung, hingga kejang panas
pada anak-anak.
Wijaya Kusuma
Epiphyllum oxypetalum (DC.) Haw.
Famili: Cactaceae
Secara empirik bunga Wijaya Kusuma digunakan untuk
mengatasi penyakit terkait sistem pernafasan, meliputi antara
lain tubercolosis dengan batuk dan dahak berdarah. Selain itu
digunakan dalam pengobatan sesak napas (asma) dan radang
tenggorok (faringitis). Selain itu, seduhan bunga wijaya kusuma
juga digunakan untuk mengobati nyeri lambung (gastritis) dan
muntah darah. Bunga wijaya kusuma diketahui yaitu asam sitrat
yang bermanfaat untuk tubuh. Bunga wijaya kusuma bersifat
rasa manis dan netral. Bunga wijaya kusuma bisanya ditanam
sebagi tumbuhan  hias, namun demikian populasinya saat ini
sangat jarang. Hal ini mungkin dikarenakan bunga jarang
mekar, dan hanya mekar sekali dalam satu malam saja. Bunga
wijaya kusuma berkembang dari kuncup bunga yang muncul
dari tepi daun.

Pisang
Musa ×paradisiaca L.
Famili: Musaceae
Bunga pisang, jantung pisang, diketahui kaya akan kalori,
protein, lemak dan karbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa jantung pisang mengandung vitamin A, vitamin B1,
vitamin C, fosfor, kalsium dan zat besi. Konsumsi bunga pisang
antara lain berfungsi dalam mencegah stroke, mencegah
kolesterol, menyehatkan perut. Jantung pisang kaya serat dan
demikian baik bagi diet, meningkatkan produksi sel darah dan
melancarkan siklus darah. Jantung pisang mengandung anti
oksidan sehingga bermanfaat dalam penyembuhan kanker.
Flavonoid yang ada dalam jantung pisang bermafaat dalam
mencegah penuaan dini. Pisang mengadung yodium sehingga
baik untuk penyembuhan dan mencegah penyakit gondok.
Pisang umum ditanan di samping kanan atau kiri dari rumah
pada area terbuka, atau halaman belakang rumah. Pisang juga
umum dijumpai di kebun-kebun warga.
Turi
Sesbania grandiflora (L.) Poir.
Famili: Fabaceae
Secara empiric, air dari tumbukan daun dan bunga turi
diminum untuk mengobati hidung berair, batuk dan sakit
kepala. Selaian itu bunga turi bermanfaat bagi ibu menyusui.
Bunga turi mengadung protein, lemak, karbohidrat dan
mineral-mineral seperi kalsium zat besi, magnesium, fosfor,
kalium dan natrium. Selain itu, bunga turi mengandung
vitamin C, thiamin, niasin, riboflavin dan folat yang sangat
diperlukan oleh tubuh. Turi seringkali ditanam di sepanjang
jalan atau sebagai tumbuhan  pembatas kebun.
tumbuhan  bunga dalam kebun-pekarangan rumah
Pekarangan rumah terutama adalah habitat bagi beragam jenis
tumbuhan  dengan bunga yang indah. Bunga yang indah di
pekarangan terutama berfungsi untuk meningkatkan kualitas visual
pemandangan sekitar rumah dan menyegarkan suasana lingkungan
rumah. Rumah tangga petani dengan status ekonomi dan social
lebih tinggi biasanya mempunyai koleksi-koleksi tumbuhan  berbunga
indah dengan harga mahal dibandingkan dengan keluarga petani
lainnya.
Banyak bunga menghasilkan bau harum semerbak yang
berfungsi meningkatkan ketenangan psikis dari pemilik rumah atau
orang yang ada di sekitar rumah. Termasuk dari kelompok
tumbuhan dengan bau harum yang sering ditanam di halaman
rumah adalah melati, mawar, krisan, sedap malam, kamboja,
kenanga, cempaka, kantil dan lainnya. Pada beberapa kelompok
warga, tumbuhan  berbunga harum sengaja ditanam sebagai
tumbuhan  yang bernilai ekonomi dari beberapa kegiatan upacara dan
religi.
pemakaian bunga sebagai materi herba dan rempah sangat
jarang, kecuali beberapa jenis bunga yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi seperti bunga cengkeh. Bunga-bunga yang lain hampir tidak
pernah dimanfaatkan sebagai sumber herba dan rempah.
Introduksi tumbuhan  bunga baru dan pengkayaan jenis-jenis
tumbuhan  dalam kebun pekarangan rumah dilakukan dengan
membeli tumbuhan  dari pasar bunga, barter dengan tetangga, atau
meminta bibit dari tetangga. Selain itu, ada  program-program
pemermintah yang memicu pengkayaan jenis-jenis tumbuhan 
bunga dalam kawasan pemukiman warga. Dari jenis-jenis yang
ditanam, saat ini ada  tren masuknya jenis-jenis tumbuhan  baru
dalam kebun dan pekarangan rumah warga Dalam satu sisi,
hal ini akan memperkaya jenis-jenis tumbuhan , tetapi beberapa
dampak negative masa depan perlu diwaspadai, khususnya dengan
semakin tersisihnya tumbuhan  bunga lokal dan ancaman invasi jenis￾jensi baru yang mempengaruhi ekosistem asli.



Herba tumbuhan  obat:
Daun
Biologi daun
Daun dari berbagai jenis tumbuhan sejak masa prasejarah
adalah material bahan alam penting yang dimanfaatkan manusia.
Berbagai jenis daun adalah sumber dari senyawa aktif yang
digunakan dalam seni pengobatan tradisional. Daun-daunan
digunakan sebagai sumber obat dengan berbagai cara dan metode
penyiapan, digunakan sebagai material tunggal dari satu jenis
tumbuhan atau merupakan campuran berbagai jenis daun dan/
bagian-bagian tumbuhan lainnya.
Kehidupan spiritual dan budaya warga di berbagai dunia
menaruh perhatian terhadap daun tumbuhan  sebagai representasi
kekuatan-kekuatan spiritual yang menjadi bagian tak terpisahkan
dari praktek-praktek penyembuhan penyakit secara tradisional. Di
Bali, daun digunakan dalam berbagai acara untuk melambangkan
kekuatan-kekuatan spiritual. Daun merupakan lambang utpatti
(tumbuh) dari Bethara atau Dewa Brahma. Jika ditinjau dari
warnanya, daun digunakan sebagai lambang-lambang kesaktian dari
para Bathara atau Dewa dari warga Hindu Bali.
Daun umumnya berwarna hijau, meskipun beberapa daun
dapat berwarna kuning, merah, merah kecoklatan, atau
menunjukkan kombinasi anekawarna. Daun berwarna hijau karena
adanya klorifil, pigmen warna hijau, di dalam sel-sel penyusun organ
daun. Dalam metabolism tumbuhan , peran klorofil sangat penting,
terutama dalam proses fotosintesis. Pigmen lain yang dijumpai pada
daun adalah xantofil memberikan efek warna kuning, karotenoid
yang memicu daun berwarna kuning, dan tanin yang
memberikan warna kuning keemasan. Selain itu, ada 
antosianin yang memberi warna merah atau ungu. Lingkungan,
sekitar tempat tumbuh tumbuhan, terutama pH tanah akan
memberikan pengaruh terhadap warna daun.
Peran dari vacuola yang ada dalam sel tumbuhan  sangat penting,
terutama dalam kaitannya dengan senyawa-senyawa tumbuhan
dalam daun yang banyak dimanfaatkan sebagai obat. Di bawah
mikroskop, vakuola adalah rongga besar dalam sel yang berisi
berbagai cairan bahan organik dan anorganik. Kebanyakan adalah
bahan-bahan yang dihasilkan dari hasil samping metabolism sel,
ataupun cadangan makanan sel. Sel-sel yang masih muda memiliki
vakuola yang kecil, tetapi seiring dengan perkembangan sel maka
ukuran vakuola akan membesar dan kaya akan kandungan zat di
dalamnya. Vakuola berisi senyawa-senyawa antara lain asam
organik, asam amino, dan glukosa. Selain itu ada  gas, garam￾garam kristal, dan berbagai alkaloid seperti kinin, tein, teobromin,
nikotin, kafein, solanin dan lain-lain. Setiap tumbuhan  akan memiliki
jenis dan kandungan alkaloid yang berbeda, yang memungkinkan
pemanfaatan daun sebagai material medik sangat luas.
Secara kimiawi, alkaloid adalah senyawa yang mengandung
substansi dasar nitrogen basa dalam bentuk cincin heterosiklik yang
merupakan hasil metabolism tumbuhan . Saat ini diperkirakan bahwa
dari semua jenis tembuhan berpembuluh yang diketahui, sejumlah
15-20 mengandung alkaloid. Jumlah in masih bisa bertambah
mengingat banyak tetumbuhan belum diteliti aspek metabolit
sekunder yang dikandungnya. Kebanyakan dari jenis-jenis alkaloid
yang sudah diketahui merupakan turunan asam amino seperti
fenilalanin, asam nikotin, lisin, ornitin, dan asam antranilat.
Dengan demikian, masih terbuka kesempatan bagi manusia untuk
menemukan berbagai senyawa berguna dari tetumbuhan.
Rempah dan herba daun
Seledri
Apium graveolens L.
Famili: Apiaceae
Daun pada tumbuhan  ini mengandung zat-zat yang diperlukan
oleh tubuh seperti protein, belerang, kalsium, besi, fosfor,
vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C. Seledri kaya akan
antioksidan flavonoid seperti zea xanthin, lutein, dan beta
karoten. Konsumsi seledri secara empirik bermanfaat bagi
penderita hipertensi dan rematik. Secara empiric, seledri
dimanfaatkan untuk mengobati batuk, menurunkan kolesterol,
dan mencegah rematik. Untuk kecantikan, daun seledri
dimanfaatakan untuk mengencangkan kulit, mencegah penuaan
dini, dan penyubur rambut. Daun seledri digunakan sebagai
rempah karena menghasilkan bau yang khas, sedikit langu,
manis, pedas dan menyejukkan. Daun seledri bersifat tonik.
Seledri ditanam di kebun-kebun dengan pengairan yang baik.
Di pemukiman, warga biasa menanam seledri dalam
polibag yang berfungsi sebagai tumbuhan  hias sekaligus bahan
rempah.
Salam
Syzygium polyanthum (Wight) Walp.
Famili: Myristicaceae
Daun salam digunakan dalam memasak menu-menu tertentu
(terutama masakan bersantan) karena menghasilkan bau dan
rasa yang khas. Daun salam mengandung minyak esensial
eugenol dan metil kavikol. Daun salam mengandung mineral
seperti kalium, kalsium, tembaga magnesium, mangan, seng,
besi dan selenium yang bermanfaat untuk tubuh. Daun salam
secara empiric digunakan dalam pengobatan kolesterol,
mencegah kencing manis, meredakan maag dan memperbaiki
sistem pencernakan, dan menurunkan tekanan darah tinggi.
tumbuhan  salam tumbuh di kebun-kebun warga, terutama
kebun yang dikelola dengan sistem agroforestry. Bibit-bibit
tumbuhan  baru yang ada di kebun tumbuh dari buah yang jatuh
secara alamiah di kebun, dan jarang ditanam dari sumber￾sumber pembibitan tumbuhan .
Kemangi
Ocimum americanum L.
Famili: Lamiaceae
Dikonsumsi secara segar atau dimasak bersama-sama dengan
bumbu dan sayur lainnya. Daun kemangi mengandung
flavanoid dan minyak atsiri dari golongan lnalool, eugenol,
metil khavikol, 3-karen, a-humulen, sitral dan trans-karofillen.
Aroma yang ditimbulkan oleh minyak atsiri dari daun kemangi
ini  dikatakan dapat membangkitkan nafsu makan.
Kemangi dikonsumsi untuk memerlancar aliran darah, menjaga
kesehatan jantung, mengobati sariawan, dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Ditumbuhan  di sekitar tempat tinggal sebagai
tumbuhan  penyedap masakan. tumbuhan  mudah diperbanyak
dari biji.
Jeruk purut
Citrus hystrix DC.
Famili: Rutaceae
tumbuhan  jeruk purut berupa perdu, setinggi 3 – 5 meter, dengan
tajuk yang tidak beraturan. Daun jeruk purut digunakan sebagai
bumbu dapur penyedap masakan karena memiliki aroma yang
khas. Daun jeruk purut mengandung minyak astiri citronelal
yang dominan. Sebagian kecil minyak atsiri dalam daun adalah
citronelol, nerol dan limonena. Panen daun dapat dilakukan 4-
6 bulan sekali. Daun jeruk purut secara empiric digunakan alam
meredakan stress, relaksasi, menambah stamina dan digunakan
secara luas sebagai penyedap makanan. Pada beberapa
kelompok warga, ada  budidaya tumbuhan  jeruk purut,
bahkan dalam skala yang luas. Pada kelompok warga yang
lain, jeruk purut hanya ditanam pada halaman rumah sebagai
tumbuhan  rempah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Daun Suji
Dracaena angustifolia (Medik.) Roxb.
Famili: Asparagaceae
Daun suji merupakan perdu menahun, biasanya ditanam
sebagai tumbuhan  pagar atau tumbuhan  hias. Bagian tumbuhan 
yang diambil adalah daun. Daun segar diambil dan dirajang
untuk dicampurkan pada santan atau bahan makanan sebagai
penyedap dan pewarna hijau pada makanan. Daun suji
memberikan efek menyegarkan, berbau harum dan dingin.
Daun suji ditanam dengan cara stek batang. Daun mengandung
saponin dan flavonoid. Pemanfaatannya pada warga
sebagai penyedap rasa makanan dapat dikatakan mulai jarang
dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, daun suji
mempunyai potensi lain sebagai tumbuhan  obat, antara lain
untuk disentri, beri-beri, nyeri lambung, nyeri haid, dan
penawar racun.
Kumis kucing
Orthosiphon stamineus Benth.
Sinonim: Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.
Famili: Lamiaceae
Secara empirik kumis kucing telah digunakan secara luas sebagai
herba anti hipertensi, puluruh batu kandung kemih, dan
menstabilkan gula darah. Senyawa kimia yang terkandung
dalam herba kumis kucing antara lain adalah polifenol, saponin,
sapofonin, flavonoid dan myoinositol. Nama genus tumbuhan ,
Orthosiphon, kemungkinan besar diambil dari adanya senyawa
orthosiphon glikosida yang ada dalam tumbuhan . Secara khusus,
senyawa ini mempunyai daya diuretic. Kumis kucing ditanam
sebagai tumbuhan  hias, namun banyak diantaranya tumbuh
secara liar sebagai gulma.
Meniran
Phyllanthus niruri L.
Famili: Phyllanthaceae
Daun, dan seluruh bagian tumbuhan , mempunyai efek dan
bersifat diuretik dan antiradang. Meniran secara empirik juga
dilaporkan bermanfaat sebagai pelindung hati dan pereda
deman. Herba meniran secara empirik juga dilaporkan
dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit kuning, radang usus,
dan sariawan. Ekstrak meniran mempunyai efek anti bakteri,
terutama pada Staphylococcus areus, Bacilus subtilis, Escherichia
coli dan Pseudomonas aeruginosa. Menirian mengandung
senyawa-senyawa kimia, antara lain phyllanthin, hypophyllanthin,
dan niranthin. Selain itu, meniran juga kaya akan nirurinethin,
norsecurinine, phyllanthenol dan lainnya. Kekayaan senyawa kimia

dari daun meniran memicu pemanfaatan herba meniran
dalam berbagai pengobatan sangat penting, antara lain sebagai
sebagai pelarut asam urat, imunomodulator, antioksidan, anti
diabetes, hepatorotektor, anti tuberculosis dan lainnya.
Seringkali tumbuh di pekarangan rumah dan kebun sebagai
gulma dan tidak banyak dimanfaatkan.
Jambu biji
Psidium guajava L.
Famili: Myrtaceae
Daun dimanfaatkan sebagai obat deman berdarah. Secara luas,
daun mengandung tanin yang berguna sebagai antidiare,
memicu jambu secara luas dimanfaatkan dalam
penyembuhan diare. Kajian ilmiah saat ini menjelaskan bahwa
ekstrak daun jambu dapat membasmi bakteri penyebab diare,
seperti Salmonella typii, Shigella dysentriae dan Eschericia coli.
Selain tannin, senyawa aktif lain yang ada  dalam daun
jambu biji adalah aldehid, guanine, eugenol dan quercenti.
Jambu biji ditanam sebagai tumbuhan  hias di halaman rumah,
dan jarang didapatkan tumbuh di kebun. Perkecualian adalah
kebun jambu biji yang sengaja menanan jenis-jenis jambu biji
unggul untuk memenuhi perintaan jambu biji yang saat ini
semakin meningkat sebagai buah segar atau bahan dari
minuman jus jambu.
Alpukat
Persea americana Mill.
Famili: Lauraceae
Daun alpukat mengandung senyawa-senyawa berguna yang
berperan dalam penyembuhan batu ginjal, rematik, nyeri
lambung dan sakit kepala. Daun apukat secara ilmiah telah
dibuktikan mempunyai aktifitas antibakteri, antikejang, anti
hipertensi dan anti kolesterol. Daun mengandung senyawa￾senyawa berguna seperti saponin, alkaloid, flavonoid dan
polienol. Alpukat sengaja ditanam di pekarangan rumah dan
kebun sebagai tumbuhan  peneduh dan penghasil buah. Di

berbagai daerah, alpukat adalah komponen utama dari kebun
aroforestri kopi.
Kayu Putih
Melaleuca leucadendron (L.) L., orth. var.
Sinonim: Melaleuca leucadendra (L.) L.
Famili: Myrtaceae
Daun kayu putih mempunyai rasa hangat dan pedas dan
digunakan sebagai sumber dari ekstraksi minyak kayu putih.
Analisis kimia menunjukkan bahwa daun kayu putih
mengandung cineol yang mengeluarkan aroma yang khas,
terpineol, benzaldehyde, dipentene, limonene dan pinene.
Minyak kayu putih banyak digunakan dalam pengobatan
karena mempunyai sifat antibakteri, antijamur, antivirus dan
bersifat antiseptik. pemakaian sebagai obat luar digunakan
untuk menghilangkan rasa sakit, mengeluarkan keringat, dan
karminatif. Untuk pemanfaatan luar, minyak kayu putih
digunakan untuk menyembuhkan luka gores pada kulit. Minyak
kayu putih juga dimanfaatakan sebagai Dekongestan,
ekspektoran, antineuralgik, antipiretik dan mengurangi kejang.
Kayu putih jarang ditanam di pekarangan rumah sebagai
tumbuhan  hias.
Daun Andong
Cordyline fruticosa (L.) A. Chev.
Famili: Asparagaceae
Berbagai literatur dan pengalaman empirik menyebutkan
andong bermanfaat dalam menghentikan pendarahan,
menghilangkan bengkak, mengobati TBC dan mengobati nyeri
lambung. Daun mengandung saponin, flavonoid, polisakarida,
steroida dan polifenol. Andong ditanam sebagai tumbuhan  hias
pada pekarangan rumah dan sepanjang jalan. Pada kebun,
andong ditanam sepanjang jalan di perkebunan warga
sebagai penanda jalan dan batas lahan (Gambar 13.1).

Anting-anting
Acalypha australis L.
Famili: Euphorbiaceae
Daun anting-anting mengandung saponin dan tanin.
Pengalaman empirik menyatakan bahwa daun dan batang
anting-anting digunakan sebagai antibiotik dan antiradang.
Selain itu, secara empirik juga dinyatakan anting-anting dapat
dikonsumsi