peternakan 1

Tampilkan postingan dengan label peternakan 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label peternakan 1. Tampilkan semua postingan

peternakan 1


  




































































sifat  Peternakan :
- sifat  Produksi Peternakan yaitu  faktor-faktor produksi usaha peternakan yang jumlahnya relatif banyak dan  dominansi pengaruh lingkungan yang besar. 
-sifat  sistim Usaha Peternakan terdiri dari Sistem Intensif (Modal dan teknologi tinggi dengan tenaga kerja sedikit ) dan  sistem Ektensif (Modal dan teknologi sedikit  dengan tenaga kerja tinggi). Jadi yang Intensif respon supply rendah sedang  ektensif respon suplly tinggi. 
-sifat  Ternak yaitu  wirausaha  yang dikendalikan oleh kita  dimana meliputi  4 komponen yaitu : kita  sebagai subyek, Ternak sebagai obyek, lahan  sebagai basis ekologi dan teknologi sebagai alat untuk mencapai tujuan. 
-sifat  Usaha dinamis, dimana usaha peternakan harus dikaji dengan analisis dinamis dengan referensi waktu dan penuh dengan ketidakpastian. 
-sifat  Produk peternakan yaitu  sifat  hasil utama maupun sampingan usaha peternakan. Yaitu Fragile (mudah pecah secara fisik), Perishable (mudah rusak secara kimiawi dan biologi), Quality variation ( Tingkat Variasi yang tinggi dalam 
kualitas produk) dan  Bulky ( Nilai ekonomis hasil samping berlawanan dengan hasil utama). 

 sifat  tipe ternak berdasar  pemakaian  pakan yaitu Ternak Non Ruminansia (Berperut tunggal) dan Ternak Ruminansia (Berperut ganda). sifat  Peternakan di negara kita terdiri dari  Peternakan Tradisional dengan ciri-ciri Jumlah ternak sedikit, Input teknologi rendah, Tenaga kerja Keluarga dan profit rendah , dengan ciri-ciri Jumlah ternak sedikit, Input teknologi mulai tinggi, Tenaga kerja Keluarga dan profit sedang. Diwakili peternak ayam ras dan sapi perah Peternakan Modern dengan ciri-ciri Jumlah ternak banyak, Input teknologi tinggi, Tenaga kerja khusus  bidang peternakan dan profit tinggi. sehingga ternak-ternak yang dibudidayakan oleh kita   digolongkan  menjadi 4 golongan  yaitu  Ternak Unggas (Class Aves biasanya Meat type dan Egg type) antara lain Kalkun (Melegris galopavo),  Tiktok, Ayam (Gallus  domesticus), Itik (Anas planthyrynchos), Entog (Cairina moschata), Angsa (Anser anser) , 
Aneka Ternak yaitu  ternak-ternak yang tidak dalam satu class antara lain : Kelinci (Lepus cuniculus), Lebah (Apis species), Puyuh (Coturnix coturnix), Bekicot, Walet, Kodok dll. 
Ternak Perah (Class Mamalia biasanya Milk type) antara lain Sapi Perah, Kerbau Perah, Kuda Perah, Kambing Perah dan Unta Perah. 
Ternak Potong  antara lain Ternak Potong Besar : Sapi (Bos species), Kerbau (Buballus bubalis), Kuda (Equs caballus), Keledai (Equs asinus), 
Zebra (Equs hipotigris) dan Unta (Camell dromedarius). Ternak Potong Kecil : Kambing 
(Capra species), Domba (Ovis species), Babi (sus species). 
Pedet yaitu  anak sapi yang baru lahir hingga usia  8 bulan. Selama 3-4 hari sesudah  lahir pedet harus memperoleh  kolostrum dari induknya, sebab  pedet belum memiliki  anti bodi untuk resistensi terhadap penyakit. Sesudah  dipisahkan dari induk sapi, barulah pedet dilatih mengkonsumsi suplemen makanan sedikit demi sedikit sehingga pertumbuhanya optimal   Pedet yaitu  sebutan bagi anak sapi yang baru lahir 
hingga usia  8 bulan. Pada saat lahir pedet memiliki ukuran tubuh yang kecil, namun   dengan ukuran kepala yang  relatif besar dengan kaki yang panjang. ini  dipicu  oleh sebab  proses pertumbuhan bagian tubuh yang memang berbeda-beda. Pada saat pedet lahir pencapaian berat badan baru mencapai sekitar 8%.  Secara berurutan  yang tumbuh atau  terbentuk sesudah  lahir yaitu  saraf, kerangka, dan otot yang menyelubungi seluruh kerangka.  Semua itu sudah terbentuk sejak dalam kandungan.  Kepala dan kaki yaitu  bagian tubuh yang tumbuh paling awal dibandingkan  bagan tubuh yang lain, sedang  bagian punggung pinggang dan paha baru tumbuh lalu .  Jika dibandingkan dengan ternak sapi dewasa, pedet relatif kakinya lebih tinggi dan dadanya lebih sempit. Kaki belakang lebih panjang dibandingkan  kaki depan   Badannya lebih pendek atau dangkal dan tipis  dan  ukuran kepalanya lebih pendek. Semakin bertambah usianya  semakin 
memanjang ukuran kepalanya,    pemeliharaan pedet yaitu  salah satu bagian dari proses penciptaan bibit sapi yang bermutu. Untuk itu maka  diperlukan penanganan yang benar mulai 
dari sapi itu dilahirkan sampai mencapai usia sapih/dara.  Penanganan pedet pada saat lahir : 
semua lendir yang ada dimulut dan hidung harus dibersihkan demikian pula yang ada pada 
tubuhnya memakai  handuk yang bersih. Buat pernapasan buatan bila pedet tidak bisa 
bernapas. Potong tali pusarnya sepanjang 10 cm dan diolesi dengan iodium untuk mencegah 
infeksi lalu diikat. Berikan jerami kering sebagai alas.  Beri kolostrum secepatnya paling 
lambat 30 menit sesudah  lahir .  Sesudah  lahir pedet harus segera memperoleh  kolostrum dari induknya, sebab  tingkat kematian dapat mencapai 16-20%, 3-4 hari sesudah   lahir pedet perlu memperoleh  perhatian tata cara pemeliharaan.  Khusus pada periode kolostrum pedet belum bisa mengasilkan antibody (Imonoglubulin) di minggu pertama sesudah  kelahiran dan harus memperoleh  dari kolostrum agar tahan terhadap serangan  penyakit.  Kolostrum juga berfungsi sebagai laxative (urus-urus) untuk mengeluarkan 
kotoran sisa-sisa metabolisnme.  Pemeliharaan pedet secara alami dapat dilakukan dengan 
membiarkan pedet selalu bersama induknya sampai dengan pedet disapih usia  6 – 8 bulan, 
baik saat digembalakan maupun didalam kandang  
Untuk dapat melaksanakan program pemberian pakan pada pedet, Perkembangan alat pencernaan ini yang akan menuntun bagaimana langkah-langkah  pemberian pakan yang benar. 
Sejak lahir anak sapi sudah  memiliki  4 bagian perut, yaitu : rumen (perut handuk), retikulum (perut jala), omasum (perut buku) dan abomasum (perut sejati). Pada awalnya saat sapi itu lahir hanya abomasum yang sudah  berfungsi, kapasitas abomasum sekitar 60 % dan menjadi 8 % bila nantinya sudah  dewasa. Sebaliknya untuk rumen semula 25 % berubah menjadi 80 % saat dewasa. Waktu kecil pedet hanya akan mengkonsumsi air susu melalui  oesophageal groove yaitu langsung dari krongkongan (oesophagus) ke abomasum sedikit  demi sedikit dan secara bertahap anak sapi akan mengkonsumsi calf starter (konsentrat 
untuk awal pertumbuhan yang padat akan gizi, rendah serat kasar dan bertekstur lembut) 
dan lalu  belajar menkonsumsi rumput. Pada saat kecil, alat pencernaan berfungsi  mirip seperti hewan monogastrik.   Pada saat pedet air susu yang diminum akan langsung disalurkan ke abomasum,  berkat adanya saluran yang dinamakan  ―Oesophageal groove . Saluran ini akan menutupi bila  pedet meminum air susu, sehingga susu tidak jatuh ke dalam rumen. Bila ada pakan pada baik konsentrat atau rumput, saluran itu  akan tetap membuka, sehingga pakan padat 
jatuh ke rumen. Proses membuka dan menutupnya saluran ini mengikuti pergerakan refleks. 
Semakin besar pedet, maka gerakan reflek ini semakin menghilang. Selama 4 minggu 
pertama sebetulnya pedet hanya mampu mengkonsumsi pakan dalam bentuk cair. Zat-zat makanan atau makanan yang dapat dicerna pada saat pedet yaitu  : protein  air susu casein, lemak susu atau lemak hewan lainnya, gula-gula susu (laktosa, glukosa),  vitamin dan mineral. Ia mampu memanfaatkan lemak terutama lemak jenuh seperti lemak susu, lemak hewan, namun kurang dapat memanfaatkan lemak tak jenuh contoh nya minyak 
jagung atau kedelai. Sejak usia  2 minggu sapi pedet dapat mencerna pati-patian, sesudah  itu 
secara cepat akan diikuti kemampuan untuk mencerna karbohidrat lainnya (namun tetap 
tergantung pada perkembangan rumen). Vitamin yang diperlukan  pada saat pedet yaitu  
vitamin A, D dan E. Pada saat lahir vitamin-vitamin itu  masih  sedikit yang terkandung di dalam kolostrum sehingga perlu diinjeksi ketiga vitamin itu pada saat baru lahir. perkembangan alat pencernaan dimulai sejak usia  2 minggu. 
Populasi mikroba rumennya mulai berkembang sesudah  pedet mengkonsumsi pakan kering 
dan menjilat-jilat tubuh induknya. Semakin besar pedet maka ia akan  mengkonsumsi berbagai jenis pakan dan akan menggertak komponen perutnya berkembang  dan mengalami modifikasi fungsi.  Anak sapi / pedet dibuat sedikit lapar, agar cepat 
terangsang belajar makan padatan  Pedet yang baru lahir memiliki  sedikit cadangan makanan dalam tubuhnya. Bila pemberian pakan sedikit dibatasi (dikurangi), akan memberi  kesempatan pedet menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi pakan, tanpa terlalu banyak mengalami cekaman. Tahap mencapai alat pencernaan sapi dewasa biasanya pada usia  8 minggu, namun
pada usia  8 minggu kapasitas rumen masih kecil, sehingga pedet belum dapat mencerna 
rumput atau pakan kasar lainnya secara maksimal. usia  mencapai tahapan ini   dipengaruhi oleh tipe pakannya ( yaitu berapa lama dan banyak air susu diberikan, dan   kapan mulai diperkenalkan pakan kering). Sesudah  disapih, pedet akan mampu 
memanfaatkan protein hijauan dan sesudah  penyapihan perkembangan alat pencernaan 
 cepat. Jenis bahan pakan untuk anak sapi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: Pakan cair  : kolostrum, air susu normal, milk replacer, dan pakan kering  : konsentrat pemula .  Agar pemberian setiap pakan tepat waktu dan tepat jumlah, maka sifat  nutrisi setiap pakan untuk pedet perlu diketahui sebelumnya.  pemakaian  
makanan produksi pabrik sebagai pengganti susu bias dimulai sejak sapiberusia 10 hari, lalu  diganti sesudah  mencapai usia 4 minggu . Kolostrum yaitu  air susu yang dikeluarkan dari ambing sapi yang baru melahirkan, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental dibandingkan  air susu normal. Komposisi  kolostrum dibandingkan susu sapi biasa, kolostrum lebih banyak mengandung energi, 6X  lebih banyak kandungan proteinnya, 100X untuk vitamin A dan 3X lebih kaya akan mineral  dibanding air susu normal. Juga mengandung enzym yang mampu menggertak sel-sel dalam alat pencernaan pedet supaya secepatnya dapat berfungsi (mengeluarkan enzim pencernaan). Kolostrum mengandung sedikit laktosa sehingga mengurangi resiko diare. Juga pada  kolostrum mengandung inhibitor trypsin, sehingga antibodi dapat diserap dalam bentuk 
protein.  Kolostrum kaya akan zat antibodi yang berfungsi melindungi pedet yang baru lahir 
dari penyakit infeksi. Kolostrum dapat juga menghambat perkembangan bakteri E. coli 
dalam usus pedet (sebab  mengandung laktoferin) dalam waktu 24 jam pertama.   kolostrum mengandung antibody yang membentuk kekebalan anak sapi  terhadap infeksi atau terhadap penyakit dan kolostrum juga mengandung lebih banyak 
protein dibandingkan  susu normal. Nutrisi yang baik saat pedet akan memberi  nilai positif saat lepas sapih, dara dan siap jadi bibit yang prima. Sehingga produktivitas yang optimal dapat dicapai. Pedet yang lahir dalam kondisi sehat dan  induk sehat di satukan dalam kandang bersama dengan induk dengan diberi sekat agar pergerakan pedet terbatas. Diharapkan pedet memperoleh  susu secara  ad libitum, sehingga nutrisinya terpenuhi.  Selain itu pedet dapat mulai mengenal pakan 
yang dikonsumsi  induk yang kelak akan menjadi pakan hariannya pedet itu  sesudah   lepas sapih. Perlakuan ini haruslah dalam pemantauan  yang baik sehingga dapat mengurangi  kecelakaan baik pada pedet atau induk. Pedet yang sakit, pedet dipisah dari induk dan dalam perawatan sampai sembuh  sehingga pedet siap kembali disatukan dengan induk atau induk lain yang masih menyusui. Selama pedet dalam perawatan susu diberikan oleh petugas sesuai dengan usia  dan berat badan. 


KUDA (Equus species) 
 Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) yaitu  salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini sudah  lama yaitu  salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan sudah  berperan  penting dalam 
pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh kita  dengan memakai  sadel dan dapat pula dipakai  untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa area , kuda juga dipakai  sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan sudah  dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti pemakaian  kuda untuk keperluan kita  baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM.
Kuda sudah lama berada dibumi dan menyebar  diseluruh dunia. Kuda sudah  disimpan dan 
diternak oleh kita  sejak beribu-ribu tahun sebelum masehi. Diantara bakal kuda kuno  ialah Kuda Liar Asia (ada disekitar Asia Tengah saperti Mongolia, Turkomen, Afghanistan, Mongolia ), Kuda Morgan ( USA), Tarpan, Arab ( Timur Tengah). Dari kuda-kuda kita  mulai  menjinakkannya dan menjadikannya sebagai aset yang  penting  dalam peperangan, pertunjukan,  pertandingan dan 
sebagainya.  Di Malaysia, kuda diternak dan dipelihara oleh segelintir masyarakat setempat saperti di Kelantan, di Sabah, Kuala Lumpur, Ipoh, Pulau Pinang, Johor, Pahang, Melaka, . 
 Di Kelantan dan Sabah biasanya kuda diternak untuk tujuan pertanian, pertandingan lomba kuda, pertunjukan   di Kelantan biasanya kuda diternak sebagai hobi , anak-anak muda akan menunggang kuda sebagai rekreasi Sementara di Ipoh, Kuala Lumpur, Pulau Pinang kuda dipakai  untuk tujuan 
perlombaan profesional.  
Secara sistematik antaralain :. 
Kingdom                : Animal 
Phylum                  : Chordata 
Class                     : Mamalia 
Ordo                      : Perissodoctyla 
Family                   : Equidae 
Genus                   : Equus 
Species                 : Equus hipotigris (Zebra) 
Equus asinus (Keledai) 
Equus hemionus (setengah Keledai) 
Equus caballus (Kuda) Equus caballus dibagi 
menjadi 5 macam berdasar  tempat perkembangbiakkannya, yaitu : 
1. Equus caballus germanicus (Kuda Jerman) 
2. Equus caballus occidentalis (Kuda Eropa Tengah) 
3. Equus caballus gmelini        (Kuda Eropa Timur) 
4. Equus caballus orientalis     (Kuda Asia Muka) 
5. Equus caballus mongolicus (Kuda mongol = Equus prewalsky). 
Kuda yaitu  perkataan Sanskrit, oleh sebab nya diperkirakan orang-orang Hindu yang pada permulaan perhitungan tahun Masehi datang ke negara kita dengan membawa kuda dari India. Dalam abad-abad pertama tahun Masehi orang-orang Tionghoa berulang-ulang  membawa kuda ke negara kita, demikian juga orang-orang Islam dari India datang ke negara kita sesudah orang Hindu. perlu diperhitungkan bahwa kuda-kuda 
negara kita bukan hanya berasal dari Kuda Timur Asli melainkan juga mengandung kuda Cina 
dan Mongol yang tergolong Tarpan (Equus gmelini).
Pemeliharaan kuda semula dipakai  untuk tujuan tunggang bagi  kavillah sesudah pemakaian  unta. Namun kuda sebagai ternak yang dipotong. Oleh sebab nya pada, Pada beberapa tempat seperti Banyuwangi dan Malang, kuda dipotong untuk konsumsi daging. Macam-macam kuda yang ada di negara kita, yaitu : 
  -Kuda sandel dinamakan  juga Kuda Sumba sebab  sudah sejak lama dikenal di Pulau Sumba. 
Kuda sumba yaitu  kuda yang terbaik di negara kita. Tipe daging dan tarik ringan. Ciri-ciri : 
Temperamen cerah, riang dan bertingkah laku sabar.  Tinggi 130 cm, Bagian tubuhnya bagus 
 Tubuh bagian depan lebih besar dari belakang 
 Duduk ekor tinggi.  Warna bermacam-macam, 
 -Kuda Thoroughbred  ini dibentuk di Inggris dari Arab, tipe pacu, warna bermacam-macam, sifat aktif, muka dan kaki biasanya putih, tinggi 150 – 170 cm dan berat 500 Kg. 
-Kuda Australia Bermula dari Kuda Thoroughbreed yang disebar ke Amerika, lalu  masuk ke Australia. 
Kuda yang masuk ke Australia ini dinamakan  Kuda Australia. Namun di Australia sendiri banyak 
ada kuda-kuda Inggris seperti Kuda Clydesdale (penarik berat) Kuda Percheron, berasal dari Perancis yaitu  tipe tarik Kuda Belgia, Asal Belgia tipe penarik.  Suffolk (penarik berat), Kuda Inggris (Tunggang), Kuda Poney (Pacuan), Kuda Shire (penarik beban berat), Kuda Hackney (penarik ringan)  , 
Kuda Sumbawa  ini ada di Pulau Sumbawa, ada 2 ras yaitu : Kuda Sumbawa dan Kuda Bima. 
Badan kuda bima lebih rendah dibandingkan  Kuda Sumbawa. Tinggi 1-1,25 m, temperamen sabar 
dan tipe kerja. 
-Kuda sawu ada di Pulau Sawu, yaitu  tipe tarik. 
-Kuda Timor ada di Pulau Timor, warna bermacam-macam, tinggi 1,36 m, tipe tarik 
-Kuda Flores Di Flores ada 2 ras yaitu : Kuda Manggarai dan Kuda Ngada, Tipe Tarik, warna 
biasanya  merah. 
-Kuda Sulawesi Terdiri dari Kuda Bone dan Kuda Mahar 
-Kuda-kuda jawa biasanya  kecil dan tipe tarik. 
-Kuda-kuda Aceh banyak tersebar disekitar Danau Toba, kecil, tinggi 120 cm (Kuda batak) sedang  Kuda Luar Negeri yang banyak didatangkan di negara kita, yaitu : 
Kuda Arab  Berasal dari Arabia dan sekarang banyak di Syria dan Mesir. Tipe Balap/Pacu. Lari cepat, badan relative pendek, tinggi 150-160 cm dan berat 500 Kg. 
Beberapa Istilah yang terkait dengan Ternak Kuda :
Jaguar = Panthera onca, karnivora besar yang ada di Amerika selatan. 
 Mule = hasil perkawinan antara keledai jantan dengan kuda betina atau antara domba 
black face dengan border Leicester 
 Mare = kuda betina dewasa 
 Mustang = Kuda liar dibagian barat amerika serikat yang yaitu  keturunan kuda 
spanyol. 
 Stallion = kuda jantan dewasa. 
 Sorrel = warna kuda 
 Sheen = Warna bulu yang mengkilat atau bercahaya 
 Polomino = warna kuda kuning keemasan. 
 Pony = jenis kuda yang kecil ukurannya 
Prick = kegiatan memotong ekor kuda 
 Appaloosa = Salah satu bangsa kuda yang terkenal di AS dan Inggris dan mengandung darah kuda Arab. 
 Ascheim Zondek Test = Suatu uji kebuntingan pada Kuda betina berdasar  pada 
adanya PMS (Pregnant Mare Serum) dalam darah kuda itu. Uji ini  baik hasilnya jika  diterapkan pada kuda yang usia  kebuntingannya 50 – 80 hari. 
 Bay = warna bulu kemerahan pada kuda dengan beberapa bagiannya hitam (kaki dan ekor). 
 Gelding = Kuda jantan yang dikastrasi 
 Hinny = Hasil persilangan antara kuda jantan dengan keledai betina. 
 Jack atau Jackas = keledai jantan. 
 Janet / Jenny = keledai betina 
  Burro = sejenis keledai kecil. 
 Charlier shoe = Sepatu khusus untuk kuda dilapangan rumput. 
 Cob = Kuda yang kakinya pendek. 
 Colt = Kuda jantan muda 
 Dark chestnut = Pola yang menggambarkan warna hitam kecoklatan atau mahgony 
pada kuda. 
 Filly = kuda betina muda 
 Foal = anak kuda 
 Gait = Tiap gerakan kuda yang mengarah ke depan 
Ketersediaan pakan yang baik akan menunjang kelangsungan hidup kuda sehingga pakan yaitu  faktor penting dalam peternakan kuda. Pakan utama kuda yaitu  rumput dengan berbagai jenis rumput seperti Panicum maticum dan Brachiaria 
mutica. Pakan rumput hanya cukup untuk dipakai  bagi kelangsungan hidup namun   untuk 
kuda pacu atau olahraga perlu tambahan konsentrat dan vitamin. Pakan konsentrat yaitu  
pakan tambahan energi bagi kuda. Konsentrat yang dapat diberikan antara lain konsentrat sereal yang terdiri dari gandum, jagung, produk tepung, sorgum, berbagai produk padi dan produk non sereal yang terdiri dari gula bit, rumput kering, kacang-kacangan (legum) seperti kedelai dan kacang 
Pakan kuda yang diberikan harus sesuai dengan usia  dan fungsi kuda itu . usia  kuda dapat dibagi menjadi empat golongan , yaitu 1-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, dan diatas 24 bulan. Kuda yang berusia  1-6 bulan tidak disediakan pakan khusus, sebab  masih dalam masa menyusu dengan induknya. Induk kuda yang sedang menyusui memerlukan kebutuhan pakan yang cukup banyak baik untuk induk kuda maupun anaknya. Induk 
menyusui dan induk bunting memerlukan pakan tiga kali lipat terutama untuk vitamin dan 
mineral, kacang-kacangan dan bungkil yang dapat membantu pembentukan air air susu dalam 
jumlah yang cukup. Pengaturan pemberian pakan dapat dilakukan 2-3 kali sehari yaitu pagi, 
siang, sore hari tergantung dari kuda dan  fungsi kuda itu  Sama halnya dengan kekurangan pakan, pemberian pakan yang berlebihan dalam waktu yang lama sehingga memicu  kegemukan (obesitas), juga dapat memicu  penurunan kesuburan pada induk kuda itu  sampai kepada kemajiran. Bagi induk yang sedang bereproduksi diperlukan  ransum yang berimbang agar kesuburannya tetap terjaga baik. Ransum yang berimbang artinya mengandung energi, protein, vitamin, dan mineral yang cukup dan keseimbangan yang baik. diperlukan  kadar protein 17%-18% dalam ransum  untuk induk kuda yang sedang laktasi. Sumber energi dapat dicukupi dari hijauan makanan ternak yang memadai. ―anakan kuda dengan ransum hijauan makanan ternak yang cukup  dan 1 kg biji-bijian dapat mencapai pubertas pada usia  15 bulan. Pada ternak kuda, Vitamin-vitamin yang diperlukan  untuk membantu perkembangan dan siklus reproduksi  penting agar terhindar dari infertilitas. Vitamin-vitamin ini dapat ditambahkan melalui pakan, contoh nya vitamin A,D,E, K, B  dan lain-lain. Mineral  diperlukan  oleh tubuh seperti Calcium (Ca) dan Posfor (P). 
Kadar Ca diperlukan  sedikit lebih banyak dari P di dalam ransum. Jika sebaliknya yaitu  kadar P lebih banyak dari Ca, dapat mengganggu proses reproduksi seperti metritis atau  retensi plasenta. Kebutuhan mineral jarang  seperti cobalt, selenium, indium, ferrum, cuper, mangan,  diperlukan  oleh tubuh untuk proses reproduksi. Bagi suatu 
area  yang tanahnya kekurangan mineral jarang, rumput yang dihasilkan juga langka mineral, sehingga induk hewan harus disediakan mineral jarang ini dalam ransum Pada akhir-akhir ini pemberian mineral jarang, diberikan dalam bentuk balok mineral yang dapat dijilat oleh induk kuda jika kekurangan dalam tubuhnya. 
Kuda import yang ada di negara kita, contoh nya, lingkungannya disesuaikan dengan asalnya, 
harus hidup di udara yang dingin sehingga proses reproduksi dapat berjalan normal.  Sebaliknya, kuda yang ada di negara kita pengaruh suhu lingkungan tidak terlalu mempengaruhi daya reproduksi. Di area  tropis dimana suhu udaranya panas sepanjang tahun, produktivitas dan daya reproduksi kuda  dipengaruhi oleh kondisi lingkungan khususnya suhu udara.   induk kuda yang sedang laktasi,  peka  terhadap pengaruh suhu udara yang panas. Selama musim panas angka kebuntingan akan menurun pada induk kuda yang dipelihara di luar kandang. Udara yang terlalu panas sesudah  inseminasi buatan dapat menghambat proses pembuahan sel telur, atau bila 
pembuahan dapat terjadi, dapat disusul dengan kematian embrio dini. Keadaan ini ada 
hubungannya dengan suhu uterus yang meningkat sebab  udara di luar yang panas sehingga 
akhirnya dapat mempengaruhi sel telur atau embrio dan menurunkan angka pembuahan. 
Suhu udara yang panas juga dapat meningkatkan jumlah masalah  birahi tenang atau birahi yang tidak dapat dideteksi pada induk kuda.  dengan mengukur hormon reproduksi, menandakan  bahwa induk yang sedang laktasi dihadapkan pada suhu udara yang panas dapat mengganggu siklus birahi. Suhu yang panas juga dapat memicu  penurunan  kadar hormon reproduksi seperti FSH dan LH, selain itu juga dapat memicu  penurunan 
volume dari yang mengalir ke alat reproduksi, sehingga memicu  perubahan lingkungan 
uterus yang lebih panas dan menambah kemungkinan kematian embrio.  suhu yang panas dapat menurunkan  lahir anakan kuda dan 
best plasentanya disamping memperpanjang involusi uteri dan menurunkan aktivitas ovarium 
dari induk pasca melahirkan. Usaha menanggulangi suhu yang tinggi khususnya pada 
peternakan kuda yang berada di dataran rendah dapat dilakukan dengan menanam pohon 
pelindung di sekitar kandang dan di lapangan penggembalaan. Harus dihindari adanya sinar 
matahari langsung pada tubuh induk kuda. Kandang agar dibuat sedemikian rupa, sehingga 
adanya ventilasi memicu  pergerakan angin dapat terjadi dengan leluasa dalam kandang, namun   tidak langsung mengenai tubuh kuda. Dinding kandang tidak mengarah ke timur dan  barat, namun   mengarah ke utara dan selatan. Atap kandang dibuat dari bahan yang tidak 
menyerap panas. Bila atap terbuat dari bahan metal, pada permukaan bawah atap sebaiknya dicat warna 
hitam agar panas sinar matahari dapat diserap dengan baik. Induk kuda lebih sering disiram 
  dengan air, khususnya bila udara terlalu panas, untuk menurunkan suhu tubuh. Induk kuda 
yang ditempatkan di kandang yang didinginkan suhunya, dapat meningkatkan produksi susu 
dan daya reproduksi dapat lebih baik. Penanggulangan suhu udara yang tinggi ini juga 
berlaku untuk ternak-ternak yang lain. tanda-tanda birahi pada ternak  induk kuda yaitu  adanya kemerahan, kebengkakan dan alat kelamin luar yang hangat, ditambah  lendir  yang kental dan bersih yang menggantung keluar dari alat kelamin, dan diikuti dengan tingkah laku homoseks dan suara berisik pada betina itu . Namun kadang-kadang tanda-tanda birahi ini tidak dapat dilihat dengan jelas, bahkan tidak tampak sama sekali. Bila kuda induk selalu ada dalam kandang maka dapat digolongkan sebagai kuda induk yang menderita birahi tenang. Birahi tenang ditandai adanya ovulasi pada ovarium, tanpa diikuti oleh gejala birahi secara klinis yang jelas. 
Deteksi birahi yang hanya dilakukan didalam kandang sering kali hasilnya nihil, apalagi bila hanya dilakukan sekali dalam sehari. Oleh sebab  itu, orang sering mengatakan hal yang salah, seperti birahi tenang dikatakan dipicu  oleh deteksi birahi yang tidak baik. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, deteksi birahi dapat dilakukan 3 kali sehari pada waktu pagi, tengah hari, dan menjelang malam.  Di Eropa pangamatan birahi dengan memantau kuda dengan kamera yang diarahkan ke kuda (dikandang) untuk menghindari kuda-kuda yang mudah stress. Dengan pengamatan birahi sebanyak tiga kali dalam sehari, seluruh masalah  birahi dapat dideteksi secara baik 
sehingga inseminasi buatan atau pengawinan secara alami dapat dilakukan tepat pada 
waktunya. Gejala birahi yang lebih mudah dikenal bila induk kuda berada bersama-sama di 
luar kandang atau di lapangan penggembalaan, yaitu berdiri diam jika dinaiki betina lain atau 
berusaha menaiki betina lain. Sifat homoseks ini yaitu  tanda yang paling baik pada  kuda betina sewaktu birahi. Barang kali gejala birahi macam ini tidak dapat dilihat bila induk  kuda berada di dalam kandang.  Oleh sebab  itu, induk sebaiknya dikeluarkan dari kandang bersama dengan induk 
kuda milik peternak lain agar gejala homoseksualitas atau saling menaiki dapat segera dilihat. selama musim dingin mengenai deteksi birahi terhadap 50.000  ekor induk kuda, menghasilkan hal-hal antaralain :: bila kuda betina 
tidak dikeluarkan sama sekali dari kandang, hasil deteksi birahi hanya mencapai 54%; bila 
induk kuda dikeluarkan sekali dalam sehari, hasil deteksi birahi mencapai 69 %, dan bila  induk dikeluarkan dua kali sehari, deteksi birahi mencapai 70 %. Mengeluarkan induk dari 
kandang kelapangan, walaupun singkat waktunya,  berguna bagi kesehatan induk  sebab  selain dapat memperbaiki nafsu makan, juga memperbaiki daya cerna perut, dan dapat membantu penyumbatan ambing pada waktu prows melahirkan. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Kinder dan Zalesky pada tahun 1985 membuktikan bahwa keberadaan kuda pejantan di dalam lingkungan golongan  kuda betina dapat mempengaruhi kegiatan reproduksi pada betina-betina itu . 
Hubungan antara pejantan dengan betina induk dalam suatu lapangan penggembalaan 
dapat meningkatkan derajat dari gejala birahi pada betina.    peranan saraf-saraf mata, pencium, pendengar pada betina  besar. Feromone suatu bahan kimiawi yang dihasilkan oleh pejantan diduga dikeluarkan melalui urine, feses, atau oleh kelenjar keringat, lalu  melalui udara dapat diterima 
oleh saraf pencium hewan betina, memicu  adanya respon perilaku birahi pada kuda  betina melalui mekanisme hormonal.  disarankan  untuk menempatkan pejantan di tengah-tengah kuda betina di lapangan  penggembalaan khususnya kuda betina yang baru melahirkan, agar dapat mendorong munculnya  birahi kembali pada waktu yang lebih cepat. disarankan  oleh peneliti ini agar 
perbandingan pejantan dengan betina 1:20. Khusus untuk induk yang baru melahirkan, disarankan  agar dipilih induk yang sudah  lebih dari 3 hari pasca melahirkan. 
-Waktu perkawinan yang tepat bagi hewan betina 
dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi peternak bila terjadi kebuntingan pada waktu yang tepat. Sebaliknya, waktu perkawinan yang salah cenderung memicu  gangguan reproduksi sebab  dapat menunda kebuntingan. Waktu inseminasi buatan pertama atau pengawinan alami pertama pada kuda dara yang balk pemeliharaannya, dapat dilakukan pada birahi pertama yang muncul pada usia  15-18 bulan, sedang bagi kuda-kuda dara yang kurang baik pemeliharaannya, IB pertama atau pengawinan alami baru dapat dilakukan pada 
  usia  3-4 tahun. Sesudah  melebihi usia  4 tahun pada kuda dara, perkawinan cenderung 
memicu  penurunan prestasi reproduksi. Kuda betina dara yang belum dikawinkan pada 
usia  4 tahun, cenderung terjadi siklus birahi yang tidak teratur atau terbentuknya kista  ovarium dan gangguan reproduksi yang lain.  Kuda dara yang dapat melahirkan ―anakan kuda pertama pada usia  2 tahun, akan memiliki  masa laktasi dan jangka waktu bereproduksi lebih lama dibanding dengan kuda  dara yang melahirkan ―anaan kuda pertama pada usia  4 tahun atau lebih. Sesudah   melahirkan, induk akan nenandakan  gejala birahi kembali antara minggu kedua sampai  minggu ke sepuluh, walaupun uterus belum mengalami involusi secara normal. Uterus memerlukan  waktu 3-6 minggu untuk proses involusi yaitu kembalinya 
uterus kepada keadaan normal sesudah  melahirkan. Kesuburan induk pada periode 3-6 minggu  masih  rendah dan kesuburan akan kembali normal sesudah  40-60 hari pasca 
melahirkan, di mana kira-kira 90% dari induk akan nenandakan  gejala birahi yang normal pada periode ini. Pengawinan atau IB yang dilakukan pada 40-60 hari pasca melahirkan dapat 
menghasilkan angka kebuntingan sampai 80%. Hasil ini akan sama baiknya bila pengawinan 
atau IB dilakukan pada periode 80-90 hari pasca melahirkan. Ini berarti penundaan waktu IB 
sesudah  hari ke 90 pasca melahirkan tidak mempengaruhi angka kebuntingan 
 -Kotoran kuda dalam kandang harus selalu dibersihkan. Selain kotor dan bau yang 
mengganggu estetika, kondisi kandang yang kotor tidak akan membuat kuda menjadi nyaman 
  dalam kandangnya. Kuda akan gelisah dan selalu menendang-nendang ke lantai sebab  banyak lalat dan insect. Dan yang paling parah kotoran kuda akan dimakan lagi oleh si kuda (bila kekurangan ransum). Kuda menjadi sakit dan kurus. Kecuali lantai yang berpasir, seyogyanya alas kandang dari bahan yang lembut dan menyerap air. Kalau ada gunakan serbuk gergaji yang murah dan selalu bisa diperbaharui dengan yang masih segar dan kering. 
 -Walaupun proses kelahiran berjalan secara normal, pencemaran dari berbagai jasad renik pada uterus tetap dapat terjadi. Sanitasi lingkungan khususnya kandang, pada waktu melahirkan,  menentukan tingkat pencemaran uterus sesudah  melahirkan. bahwa 90% dari induk kuda yang melahirkan, bakteri masih dapat ditemukan dalam uterus 10 hari sesudah  melahirkan. Kejadian infeksi uterus, pasca  melahirkan pada kuda cukup tinggi. Ini dipicu  kelahiran kuda biasanya  terjadi di 
kandang, sedang pada kuda yang tidak dikandang, kelahirannya terjadi dipadang penggembalaan yang sanitasinya lebih baik dibandingkan  di kandang. masalah  kelahiran yang tidak normal seperti distokia, retensi plasenta, atau pneumo vagina yaitu  pemicu  infeksi terbesar pada uterus. Demikian pula alat-alat yang dipakai dalam pertolongan kelahiran yang tidak bebas hama, yaitu  pemicu  yang lain dari infeksi uterus. Corine bacterium piogenes yang banyak ada di alam bebas termasuk di lantai kandang, yaitu  bakteri nonkhusus  yang paling sering memicu  infeksi pada  uterus. Bakteri ini akan cepat berkembang dalam rongga uterus diikuti oleh keluarnya 
kotoran dari alat kelamin induk hewan. Bakteri nonkhusus  lain yang dapat berada di dalam 
uterus yaitu  streptococcus, stafiloccocus, E.coli dan, pseudomonas aeroginosa. Bakteri-
bakteri ini dapat memicu  terjadinya peradangan pada uterus bila jumlahnya cukup  besar, atau dapat memicu  induk menderita kawin berulang artinya, bila induk kuda dikawinkan berulang kali, tidak pernah menjadi bunting walaupun birahinya jelas dan siklus birahinya berjalan secara normal. 
Pencegahan terjadinya infeksi uterus yang terbaik yaitu  dengan menyelenggarakan sanitasi 
yang tinggi dari kandang, disamping alat-alat yang dipakai untuk pertolongan kelahiran harus 
dalam keadaan bebas hama (stern). Infeksi uterus biasanya diobati dengan berbagai antibiotika atau kemoterapeutika, tergantung macamnya jasad renik yang menginfeksi. Namun perlu diingat bahwa pengobatan dengan antibiotika memiliki  resiko bila diikuti oleh resistensi bakteri atau adanya residu pada daging dan air susu. Resiko lainnya yaitu  gangguan terhadap pertahanan tubuh yang ada secara alami. Oleh sebab  itu, berbagai kemoterapeutika seperti larutan indium, natrium 
hipoklorit, atau klorheksadin sudah  banyak dipakai untuk pengobatan infeksi uterus pada kuda, dalam usaha menghindari residu antibiotika pada air susu penderita terhadap anaknya.,  antibiotika berspektrum luas sudah  banyak dipakai sebagai pengobatan  intrauteri. Hasil pengobatan terhadap infeksi uterus  bervariasi, sebab  banyak faktor yang mempengaruhi, seperti sensitivitas bakteri terhadap obat yang diberikan, dosis obat, lamanya 
pengobatan, cara pemberian obat, usia  induk kuda, status gizi, stres sebab  keadaan keliling  dan faktor pengelolaan. Pemakaian obat secara berturut-turut dalam waktu lama mungkin 
tidak ekonomis sebab  dapat mengembangkan jenis bakteri yang tahan terhadap obat itu . Pemberian obat untuk infeksi uterus biasa dilakukan dengan intra uterina sebab  
lpengobatan secara parenteral memerlukan  dosis yang lebih tinggi. Kombinasi pengobatan 
antara intrauteri dan parenteral dapat juga dilakukan terhadap infeksi uterus. 
Kuda liar Sumbawa, Susu kuda Sumbawa yaitu  susu kuda liar‟. Penggantian istilah itu  saran dari pihak Departemen Kesehatan,  Badan POM (pemantauan  Obat dan Makanan) untuk menghindari kerancuan. sebetulnya,  maksud dari kata liar‟ yaitu  sebab  kuda yang diperah 
susunya ini, mencari makan sendiri secara liar sepanjang siang hari, sedang malamnya 
dikandangkan. susu kuda, termasuk susu kuda Sumbawa, lebih cocok dikonsumsi bayi, sebab  komposisi kandungan gizinya  mendekati air susu ibu (ASI). Kadar casein, laktosa, lemak, protein, dan mineral, dan  komposisi asam lemaknya  
terdiri dari asam lemak rantai pendek yang mudah diserap. , dilihat dari komposisinya, tidak ada keistimewaan susu kuda dibandingkan 
susu lain, namun   laporan FAO dinamakan  susu kuda lebih cocok diberikan pada bayi dibandingkan susu sapi, sebab  kemiripan komposisi zat gizi susu kuda dengan ASI. Susu sapi segar tidak cocok bagi bayi sebab  kandungan casein-nya tinggi,  akan menggumpal di dalam perut bayi sehingga sulit dicerna. sedang  proses fermentasi pada susu kuda liar,  mengubah laktosa 
menjadi asam. Terjadi perubahan komponen menjadi asam lemak yang berfungsi 
melancarkan pencernaan. Proses fermentasi juga menghindari penggumpalan protein.sebab  bakteri 
pembusuk ada dimana-mana, contoh nya dari tangan orang yang memeras atau dari puting susu kuda. Bakteri pembusuk ini memicu  susu yang pagi hari diperah, sore harinya sudah busuk. sebab  itu produk fermentasi sebaiknya dipasteurisasi, atau diproses UHT (ultra high temperature). Pasteurisasi, juga berfungsi  menghilangkan bakteri TBC. (EV/V-2)  susu kuda Sumbawa  ini berasal dari kuda yang dipelihara secara ekstensif (liar) di hutan, gunung dan padang rumput di Provinsi Nusa Tenggara Barat,  di kabupaten Sumbawa, Bima,  Dompu yang akhirnya dinamakan  sebagai susu kuda Sumbawa.  kuda ini mencari 
pakannya sendiri atau dipelihara dengan umbaran sama halnya dengan peliharaan ayam kampung yang banyak kita temui di berbagai wilayah di negara kita. Untuk pemerahan dilakukan sesudah kuda dikandangkan yang pulang setiap sore hari, 
Susu kuda Sumbawa memiliki  keistimewaan yaitu tidak mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa diberi bahan pengawet apapun, dan  tahan disimpan pada suhu kamar sampai 5 bulan. Sifat ini memberi petunjuk bahwa dalam susu kuda Sumbawa terkandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri, sebagai   senyawa antimikroba alami. 
  Penampilan kuda dari arah samping dan depan  diperlukan dalam pemilihan kuda, disamping itu sebagai kuda pacu gerakan kaki  perlu diperhatikan. Di Asia beberapa pusat pacuan kuda yang penting yaitu  di Hong Kong, Makau, dan Malaysia. Di Jakarta pada tahun 1970-an dibuka gelanggang pacuan kuda di area  Pulo Mas, Jakarta Timur, namun pada tahun 1980-an ditutup seiring dengan dilarangnya kegiatan perjudian di negara kita. 
istilah pada lompa pacuan kuda 
-Track: yaitu  jalur melingkar berbentuk oval lebarnya antara 10 s/d 15 M sebagai jalur 
pacu kuda. Landasan bervariasi ada tanah hitam, tanah rumput atau pasir. Sesuai aturan 
PORDASI kuda lari mengelilingi track dengan arah searah jarum jam (kekanan). Track dibatasi oleh dua garis pembatas yaitu sebelah dalam dan sebelah luar. Kuda tidak boleh keluar dari track pacu selama lomba. 
- Stall Paddock pameran: yaitu  suatu area dilapangan pacuan kuda dimana kuda-kuda menunggu pacuan dimulai. Kuda-kuda akan berjalan  beriringan,sesuai dengan nomor punggung masing-masing, mengelilingi paddock yang  memberi  kesempatan kepada para penggemar pacuan kuda untuk  melihat  performance kuda masing-masing. Paddock pameran berada didepan tribune kehormatan dan sekaligus didepan garis finish. 
-Control Tower: yaitu   menara untuk Dewan Stewards sebagai tempat melakukan 
kontrol monitoring atas jalannya lomba. 
 - Drawing: yaitu  sebuah rapat penentuan RACE untuk suatu event pacuan. Diadakan dua 
atau tiga hari menjelang pacuan hari pertama. Bertujuan untuk menentukan masing-
masing kuda masuk pada klas dan race yang mana. Sebelum acara drawing, masing-
masing kuda akan diukur ketinggiannya oleh Dewan Juri Pacuan (aturan PORDASI). 
-Race atau  RUN: yaitu   pertandingan pacuan kuda. 
Dalam satu hari pacuan biasanya ada 10 s/d 13 race. Masing-masing kuda hanya  boleh lari pada 1 race sesuai dengan kelas yang dipilih dan aturan/ukuran kuda. Race ditentukan saat drawing. 
- Scratch: yaitu bila kuda tidak jadi ikut lomba baik dengan sukarela atau terpaksa sebab  tidak bisa masuk startgate dalam batas waktu yang sudah ditentukan. 
-Startgate: yaitu  peralatan untuk melakukan START dalam suatu lomba. Bentuknya yaitu  rangkaian besi untuk memasukkan kuda dan jockey sebelum aba-aba START 
dilakukan. Start gate berbentuk sebuah rangkaian beberapa kotak yang longgar sehingga 
kuda bisa berhenti dan menunggu untuk lepas melesat kedepan. Sebuah pintu tertutup 
rapat didepan dan akan terbuka secara bersamaan sesudah  bendera start dan tuas 
start ditekan oleh seorang start master. sebuah startgate bersifat mobil dapat 
dipindahkan sesuai garis start yang ditentukan dengan bantuan sebuah kendaraan 
penarik. 
- START Master: Start master yaitu  petugas dalam lomba pacuan sebagai pelepas kuda. 
-Gate Master: Petugas yang melakukan pekerjaan dilingkungan startgate, memasukkan kuda-kuda kedalam kotak-kotak start, menutup pintu start, memindahkan startgate 
-Dewan Stewards atau  Dewan Juri: yaitu  suatu komisi yang bertanggung jawab atas jalannya lomba pacuan. Menentukan  
siapakah pemenang suatu lomba, menentukan apakah jockey sudah  melakukan 
pelanggaran, memberi  peringatan, apakah pacuan bisa diteruskan atau diberhentikan, menentukan apakah kuda boleh dilarikan atau tidak, 
- Photo Finish: Suatu peralatan photography yang dipasang digaris finish untuk merekam kuda-kuda yang masuk garis finish.  siapakah kuda yang 
memasuki finish lebih awal bila ada dua atau lebih secara bersama memasuki garis finish. Bila tidak memakai  photo finish, bila ada kuda kuda yang secara  bersamaan memasuki garis finish maka pemenangnya yaitu  kuda yang berada di band 
paling luar. 
-Band: yaitu  garis pembatas track pacu terbuat dari kayu, fiber, beton  besi yang terangkai mengelilingi track pacu. Band dalam artinya garis 
pembatas track pacu sebelah dalam sedang  band luar yaitu  garis pembatas sebelah luar track. Band dalam dibuat setinggi 40-60 cm sedang  band luar 80-100 cm.  

SAPI POTONG
Dalam usaha ternak potong harus dipilih bibit yang dapat dipertanggung jawabkan mutunya. Perkembangan atau pertumbuhan ternak potong  ditentukan oleh proses perkembangbiakan atau aktivitas reproduksi. Untuk membahas lebih lanjut tentang ternak potong, maka perlu diketahui tentang aspek-aspek breeding, yaitu : 
Pubertas 
Pubertas atau baliq yaitu  kondisi  dimana binatang/hewan jantan atau betina proses reproduksi mulai berfungsi. 
Dewasa Kelamin. 
Dewasa kelamin yaitu  kondisi  dimana binatang/hewan jantan atau betina proses reproduksinya berfungsi secara maksimal ditandai dengan angka konsepsi yang tinggi jika  dilakukan perkawinan atau dimana jumlah spermatozoa atau ovum yang normal jauh lebih banyak.biasanya  pada ternak dewasa kelamin didahului oleh pubertas, sedang  dewasa 
tubuh didahului dengan dewasa kelamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi dewasa kelamin 
yaitu  : Makanan, Iklim , Keturunan (Genetic) 
Manajemen  Birahi (Estrus) , Seekor ternak betina akan mau menerima ternak jantan hanya pada waktu tertentu saja atau pada saat birahi saja. Oleh sebab nya mengetahui tanda-tanda birahi masing-masing ternak  diperlukan. Tanda-tanda birahi biasanya  yaitu  :  Sering diikuti dengan menaiki sesamanya.  Membiarkan dinaiki oleh temannya. 
 Berusaha mendekati atau kontak dengan pejantan.
 Ternak lebih peka dan mudah terangsang. 
 nenandakan  tingkah laku gelisah dan kurang tenang.   Dari vulva sering keluar lendir, bengkak, merah,basah (3A = Abang, abuh anget) 
 Namun tanda itu  sering juga tersembunyi dan ternak tampak biasa-biasa saja. ini  dinamakan  dengan Birahi Diam (Silent Heat). 
Siklus Birahi Ternak Siklus Birahi Lama Birahi Waktu Ovulasi 
Sapi 21 hari 16 – 18 Jam 10-15 jam sesudah birahi 
Kerbau 21 hari 16 – 18 Jam 10-15 jam sesudah birahi 
Kuda 19 – 23 hari 4 – 7 hari 1 hari sebelum / sesudah birahi 
Kambing 19 hari 39 Jam 9 – 19 jam sesudah birahi 
Domba 16 hari 30 – 36 Jam 12 – 18 jam sesudah birahi 
Babi 21 hari 2 – 3 hari 18 – 40 jam sesudah birahi 
Kemampuan Pemacek 
Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemacek pejantan yaitu  : 
 Terlalu besar,  Anggota tubuh bagian belakang terganggu,  Penis sakit , Gangguan pusat syaraf, 
 Sifat Keturunan,  Kebiasaan,  Ketakutan,  Banyak dipakai , Bekerja berat , Makanan,  
usia  ternak untuk dikawinkan 
Ternak usia  Baliq usia  Kawin Batas usia  untuk Bibit 
Sapi 8 – 10 bulan 18 – 30 bulan 12 tahun 
Kerbau 10 – 12 bulan 24 – 30 bulan 13 tahun 
Kuda 12 – 18 bulan 24 – 30 bulan 13 tahun 
Kambing 6 – 8 bulan 10 – 12 bulan 5 tahun 
Domba 6 – 8 bulan 10 – 12 bulan 5 tahun 
Babi 5 – 6 bulan 7 – 8 bulan 5 tahun 
Lama Kebuntingan. 
Ternak Lama Kebutingan ―Pengingat
Sapi 281 hari /   9 bulan 9 hari   9 bulan, 9 hari, 9 jam 
Kerbau 321 hari / 11 bulan kurang 9 hari 10 bulan, 20 hari, 30 jam 
Kuda 330 hari / 11 bulan 11 bulan, 11 jam 
Kambing 155 hari /   5 bulan   5 bulan, 5 hari, 5 jam 
Domba 155 hari /   5 bulan   5 bulan, 5 hari, 5 jam 
Babi 114 hari /   3 bulan 3 mg 3 hari   3 bulan, 3 mg, 3 hari 
Sapi (Bos species) 
Diantara sapi-sapi yang ada, maka sapi Gaur yaitu  kumpulan yang paling primitif dilihat dari bangun tengkoraknya. Sapi gaur ditandai oleh adanya gumba yang agak tinggi dan rambut yang pendek. Sapi ini hidup dalam kawanan kecil di bukit-bukit yang berimba kecil di India Utara. Oleh orang Birma sapi Gaur dipelihara setengah liar dinamakan  Sapi Gayal, untuk produksi daging dan susu. 
Sapi yang berdekatan dengan sapi Gaur yaitu  sapi banteng (Bos sondaicus = Bos Banteng) 
yang sekarang masih dalam keadaan liar di Indo China, Siam, Burma, Malaka, Borneo dan 
Jawa. Warna sapi banteng jantan yaitu  hitam, sedang  betina sawo matang. Jantan atau 
betina memiliki tanda putih (white merror dan white shocking) pada pantat dan kaki bawah. 
  
Banteng sudah  dilakukan penjinakkan ada dalam bentuk Sapi Bali, namun kurang jelas apakah penjinakkan itu  diawali di Bali atau ditempat lain. Sapi Bali dikembangbiakan murni di Bali, Jawa Timur, Timor dan Sulawesi. Secara Sistematic Zoology Lembu (Bukan sapi)  disusun antaralain :. 
Kingdom              : Animal  (Binatang) 
Phylum                : Chordata (Binatang bertulang belakang) 
Class                    : Mamalia (hewan memamah biak) 
Order                   : Artiodactila 
Family      : Bovidae 
Genus                  : Genus 
Sub Genus      :  – Bisontinae (contoh  : Bison dan Yak yang ada di Amerika) 
- Bibovinae (Banteng, Gaur dan Gayal) 
-Bubalinae (Kerbau / Buffalo) 
-Taurinae ( ada 2 species yaitu Bos Indicus dan Bos Typicus) 
Species           : Bos 
Bos Indicus (Sapi Zebu) 
Bos Indicus / Sapi Zebu / Sapi Asia berasal dari India dan yang termasuk dari jenis sapi ini 
yaitu  Sapi Ongole, Mysore, Kankrey, Hissar, Red Sindhi dan Sahiwal. biasanya  tanda-tanda sapi zebu yaitu  : Memiliki gumba yang tinggi, telinga panjang terkulai, ada gelambir, kaki panjang, Lambat dewasa, tahan panas dan mudah adaptasi. 
Bos Tipicus / Bos Taurus  
Bos Tipicus / Bos Taurus / Sapi Eropa yaitu  sapi yang tidak bergumba dengan tanduk tumbuh kolateral. 
Terbagi menjadi 4 sub species yaitu : 
-Frontasus (Bentuk sedang), contoh  : Simental 
-Branchycephalus (dengan tanduk pendek), contoh  : Hereford, Sussex, Britanny, Devon, 
-Premigenius (Sapi tipe berat dan besar), contoh  : Holstein, Dautch Belted, Shorthorn, 
Galloway, Red Polled, Aberdeen Angus, Ayrshire dll. 
- Lengifrons (Bentuk lebih kecil), contoh  : Jersey, Brown Swiss, Guernsey. 
Sapi – sapi di negara kita  ;
-Sapi Madura 
Sapi hasil persilangan antara Bos Sondaicus dengan Bos Indicus. Pada Tahun 1910 
pemerintah memurnikan sapi Madura sehingga lebih seragam. Saat ini sapi Madura sebagai ternak Potong, Kerja dan Funcy. Karkas mencapai 47,9 %.  mengenai  tanda-tanda sapi  Madura antaralain :. 
Tanduk melengkung setengah bulat dan ujung menuju kedepan. beratbadan  mencapai 350 Kg dengan tinggi rata-rata 118 cm.  Bentuk seperti banteng . Warna coklat atau sawo matang (merah bata).  Pada jantan tubuh depan lebih kuat dari tubuh bagian belakang. Bergumba kecil. 
-Sapi Bali 
Sapi Bali yaitu  banteng yang dijinakkan dengan tubuh lebih kecil dari banteng dengan beratbadan  berkisar 300 – 400 Kg. Termasuk tipe potong dengan karkas mencapai 57 %. Dibiarkan 
murni di Bali, Jawa Timur, Timor dan Sulawesi. mengenai  tanda-tanda sapi Bali antaralain :. 
ada White shocking (putih pada kaki) dan White merror (putih pada pantat), Tanduk ternak jantan tumbuh agak keluar kepala, sedang  yang betina agak kedalam. Tinggi ± 130 cm. . Bentuk seperti banteng, Warna sawo matang (merah bata) pada saat pedet. 
 ada jenis sapi perah lain seperti Sahiwal, Yamaica, Red shindi, Devon, Dexters, Milking shorthorn, Red Polled. Bangsa sapi Perah negara kita. 
Peranakan FH (PFH) Sapi ini yaitu  hasil persilangan sapi-sapi lokal dengan sapi FH, sehingga  mirip dengan sapi FH namun  produksi susu dan Bobot badannya lebih rendah dari FH. 
Red denish  ini berasal dari Denmark dan didatangkan ke negara kita untuk ditempatkan di Pulau Madura. Warna bulu merah, produksi susu 4300 liter per laktasi dengan kadar lemak 4,3 %. 
beratbadan  Jantan 850 Kg dan Betina 500 Kg. 
Sapi Grati  ini berasal dari Grati Pasuruan Jawa Timur. Sapi ini hasil persilangan antara sapi 
Madura/jawa dengan sapi FH, Ayrshire dan Jersey. Namun pada sapi grati yang menonjol yaitu  ciri-ciri sapi FH. Produksi susu 2000 liter per laktasi dan beratbadan  jantan 550 Kg dan Betina 
425 Kg. 
Sapi berdasar  nama area nya. 
Banyak sapi Lokal yang diberi nama sesuai dengan nama area  dan sapi itu  yaitu  hasil silang sapi Zebu dengan Banteng. mengenai  sapi itu  antara lain : 
-Sapi Grati. Sapi ini yaitu  hasil silang Sapi Jawa,Madura & FH. beratbadan  mencapai 300 – 500 Kg 
- Sapi Lip-Lap. yaitu  hasil silang sapi Tapanuli dengan Sapi Hissar. 
-Sapi Batak. Warna sawo matang – hitam. Tinggi 1 – 1,12 M. 
-Sapi Jawa. Sapi ini sering dinamakan  dengan PO (Peranakan Ongole). Pada betina berwarna merah muda, sedang  jantan warna sawo matang. 
- Sapi Sumatra. Sapi ini hampir sama dengan sapi Jawa, dimana tinggi jantan 1,15 M 
dan betina 1,10 M dengan ponok (gumba) besar. Warna kemerahan tua pada jantan  sedang  betina agak muda. 
- Sapi Aceh. Sapi ini seperti Ongole, dimana tinggi jantan 1,16 M dan betina 1,10 M. 
Warna kemerahan dan ada yang warna hitam. beratbadan  berkisar 250 Kg dan  dikepala 
ada tanda putih. 
-Sapi Ongole /Asal dari Madras India dan masuk ke negara kita pada abad ke – 20. Di Jawa dinamakan  dengan Sapi Benggala. yaitu  tipe kerja yang  baik, tahan panas dan biasanya untuk ternak potong . mengenai  tanda-tandanya : 
Tinggi Badan pada jantan 140 – 160 cm dan betina 130 – 140 cm,  beratbadan  Jantan 600 Kg dan Betina 450 Kg, Mata besar, tenang dan ada celak hitam. Telinga lebar, panjang dan agak menggantung.  Kaki panjang dan kuat dan  ekor panjang dan ujung lurus. Warna putih atau kehitaman dengan warna kulit kuning.  Kepala relatif pendek dan melengkung.  Tanduk pendek dan kadang-kadang hanya bungkul, dimana pada jantan tanduk lebih pendek 
-Sapi Brama 
Asal dari India dan masuk ke negara kita pada Tahun 1974. Termasuk tipe potong yang baik. 
mengenai  tanda-tandanya : Gumba besar dan telinga menggantung . Warna umum abu-abu (ada yang coklat, merah, putih atau belang) z Gelambir lebar dan  longgar dan  kaki panjang 
-Sapi Simmental 
Berasal dari Switzerland dan yaitu  tipe potong, kerja dan perah.  Warna bulu biasanya  crem, agak coklat dan sedikit merah. Ukuran tanduk kecil. beratbadan  Jantan 1150 Kg dan Betina 800 Kg. 
-Sapi Limousin 
Berasal dari Perancis dan yaitu  tipe potong. Warna bulu coklat. Tanduk pada jantan tumbuh keluar dan agak melengkung. 
-Sapi Brangus 
yaitu  hasil silang antara Brahman Betina dengan Aberdeen Angus Jantan (3/8 Brahman dan 5/8 Aberdeen Angus) dan yaitu  tipe potong. mengenai  tanda-tanda nya yaitu  : . memiliki  sifat memproduksi daging seperti A. Angus namun  kurang padat,  Tubuh lebih rata. Warna hitam dan tanduk kecil. 
-Sapi Charolais 
Berasal dari Perancis dan yaitu  sapi Perancis yang memiliki  arti penting sebagai penghasil daging yang baik. yaitu  sapi potong terbesar di dunia. mengenai  tanda-tandanya yaitu  : 
Berat Badan jantan berkisar 1000 Kg dan Betina 750 Kg, Warna crem, putih perak, kuning muda atau putih.  Tubuh padat, namun  tidak sepadat sapi Inggris. 
-Sapi Aberden Angus 
Bangsa sapi yang berasal dari Skotlandia Utara yang lalu  menjadi salah satu bangsa 
sapi yang terkenal sebagai sapi daging. Ukuran Badannya lebih kecil dibandingkan dengan 
bangsa shorthorn, bersifat masak dini. Produksi susunya cukup baik. Warna paling umum 
yaitu  hitam, sedang  yang berwarna merah dinamakan  ―Red Angus, Bangsa ini dikembangkan di Australia diberi nama Angus.Keturunan Bos Taurus dan masuk ke negara kita pada tahun 1973.. mengenai  tanda-tandanya yaitu  : beratbadan  Jantan dewasa 2000 pound (± 900 Kg) dan betina 1600 pound (± 700 Kg), Warna hitam dan tidak bertanduk , Tubuh rata, lebar, dalam, padat seperti balok. 
-Sapi Santa Gertrudis 
Berasal dari Texas USA. Sapi ini yaitu  persilangan Brahma jantan dengan Shorthorn betina (3/8 Brahma dan 5/8 Shorthorn) dan masuk ke negara kita pada Tahun 1973. mengenai  tanda-tandanya  : 
Telinga kadang-kadang rebah. beratbadan  Jantan 2000 pound dan betina 1600 pound. Warna merah tua atau merah bata. Tubuh lebih padat dan rata dari sapi Brahma. Bergelambir dan bertanduk 
-Sapi Shorthorn 
Berasal dari Inggris, yaitu  tipe pedaging yang terbesar di Inggris. mengenai  tanda-tanda nya : beratbadan  Jantan 2200 pound (± 1000 Kg) dan betina 1700 pound (± 750 Kg). Warna merah, putih atau kombinasi.  Tubuh besar, padat dan berbentuk seperti balok. 
-Sapi Hereford 
Berasal dari Hereford Inggris dan yaitu  tipe potong dengan tanda-tanda nya antaralain :. beratbadan  Jantan 1800 pound (± 850 Kg) dan betina 1450 pound (± 650 Kg).  Warna merah dengan muka, dada sisi badan,  perut bawah, bahu dan ekor putih. Tubuh rendah, lebar dan tegap 
pada sub Genus Taurinae  ada 2 species yaitu Bos Indicus dan Bos Taurus. Bos Typicus atau Bos taurus yaitu  sapi tidak bergumba, dimana ada 4 sub species yaitu : Primegenius, Longifrons, 
Frontasus dan Branchycephalus. Dari sub species Premigenius dan sub species Longifrons berkembang sapi-sapi perah yang terkenal seperti : Holstein, Jersey, Guernsey, Ayrshire dan Brown Swiss. sifat  Breed Sapi Perah 
-Holstein Berasal dari Holland (Belanda) di propinsi Holland Utara dan Friesland Barat. Breed ini berkembang dari nenek moyang bos taurus-Premigenius. Dikenal juga dengan Friesian Holstein atau Fries Holland atau Fries Holstein. yaitu  sapi terbaik memproduksi air susu. ciri-ciri nya  :Produksi susu 4500-5000 liter per laktasi dengan kadar lemak 3-4,5 %.  beratbadan  Jantan 700 – 900 Kg dan Betina 550 – 600 Kg, Lambat dewasa, tenang dan jinak.  Tak tahan panas, mudah menyesuaikan diri.   Warna belang hitam atau belang putih (kadang-kadang ada yang belang merah dan  biasanya  pada dahi ada warna putih segitiga.  Keempat kaki bagian bawah dan ekor berwarna putih.  Tanduk pendek menjurus ke depan,  
-Ayrshire  Berasal dari Ayr Barat daya Scotland. Nenek moyang Bos taurus – primegenius dan 
Longifrons. Ayrshire yaitu  breed yang berkembang lambat yakni sejak tahun 1750 M, dimana breed lain sudah berkembang dengan pesat. 
Tanda-tanda : Tanduk agak panjang dan menjurus ke atas, hampir tegak lurus dengan kepala. 
 Warna belang merah dan putih atau belang coklat dan putih. Cepat dewasa seperti Guernsey  Produksi susu 3500 liter per laktasi  beratbadan  Jantan 725 Kg dan Betina 550 Kg. 
 -Brown Swiss  ini berasal dari Awitzerland (Swiss). Nenek moyang bos taurus – Longifrons, yaitu  breed yang paling tua. Tanda-tanda :  Produksi susu 4000 – 4500 liter per laktasi (No. 2 sesudah  FH)  beratbadan  Jantan 970 Kg dan Betina 630 Kg.  Warna coklat, abu-abu muda/tua, biasanya  berwarna coklat.  Sifatnya jinak 
 -Jersey. Berasal dari Inggris Selatan. yaitu  sapi perah terkecil yang tahan panas dan cepat 
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Jersey berasal dari sapi liar dengan nenek moyang 
Bos taurus – longifrons. Tanda-tanda : 
Cepat menjadi dewasa  Produksi susu 3200 liter per laktasi dengan kadar lemak 5,3 %.  beratbadan  Jantan 500 – 650 Kg dan Betina 350 – 500 Kg. 
 Warna bulu bermacam-macam, ada yang abu-abu muda, kuning, merah, coklat tua, dan ada yang hampir hitam dimana yang jantan warna lebih tua. 
 Tanduk ukuran sedang dan agak menjurus ke atas, lebih panjang dari FH.  Kurang tenang, lebih mudah terpengaruh sekitar.  
-Guernsey,   ini lebih besar dari Jersey dengan sifat  susu seperti Jersey. ada di Pulau Guernsey  Inggris, berasal dari nenek moyang Bos Taurus – Longifrons. Tanda-tanda :  Lebih tenang dibandingkan  Jersey namun   tidak setenang FH.  Lebih cepat dewasa, namun  lebih lambat dari Jersey.  Produksi susu 2750 liter per laktasi.  beratbadan  Jantan 700 Kg dan Betina 475 Kg.  Warna Kuning tua dengan belang putih. 
 Warna putih sering pada bagian perut, muka dan bagian bawah ke-4 kaki.  Tanduk menjurus ke atas  agak condong ke depan dengan ukuran sedang.  
 Inseminasi Buatan (IB) yaitu  terjemahan dari Artificial Insemination (AI) dalam bahasa 
Inggris dan Kunstmatige Inseminatie (KI) dalam bahasa Belanda. lalu  di negara kita dikenal dengan Istilah ―Kawin Suntikatau IB. arti  IB yaitu  memasukkan atau menyampaikan semen (Spermatozoa + Cairan) ke saluran kelamin ternak betina dengan memakai  alat-alat buatan kita , jadi bukan perkawinan secara alami  dengan ternak jantan. , prosedur IB tidak hanya meliputi deposisi atau penyampaian semen ke dalam saluran kelamin ternak betina semata, namun  meliputi  : 
Seleksi dan Pemeliharaan pejantan.  Penampungan semen , Penilaian, pengenceran, penyimpanan straw. Pengangkutan dan distribusi stra, Pelaksanaan IB,  Pencatatan dan penentuan hasil IB 
 penyuluhan pada para peternak. Sehingga lebih cocok dinamakan  dengan Artificial Breeding. 
Sejarah perkembangan IB, mula-mula dicobakan pada Anjing pada tahun 1780 oleh bangsa 
Italia bernama Lazaro Spallanzani. Tahun 1890 dipakai  pertama kali untuk kuda Eropa 
oleh Drh. Perancis Repiquet untuk mengatasi kemajiran. Namun di Rusia metode IB pertama 
kali dipakai  untuk memajukan peternakan, yang dipelopori oleh Prof. Elia I. Ivannof dengan melakukan IB pada Kuda dan Domba. sedang  di negara kita pertama kali  diperkenalkan oleh Prof. B. Seit dari Denmark pada Tahun 1950 di FKH dan Lembaga  Penelitian Peternakan Bogor. Kegiatan IB mulai dilaksanakan pada tahun 1953 oleh Balai  Pembibitan Ternak di Mirit dan Sidomulyo Kec. Ungaran Kab. Semarang. Beberapa Istilah yang terkait dengan Ternak Sapi 
-Polled / Horness yaitu hewan yang secara alamiah tidak memiliki tanduk dan sifat ini 
dapat diturunkan kepada anak-anaknya. 
-. CWT  yaitu 100 lbs = 45 Kg 
-Dung yaitu feaces  
-Weaner  yaitu ternak muda yang disapih 
-Stag = sapi jantan yang dikastrasi pada usia  tua. 
- Steer / stot = sapi jantan yang dikastrasi pada usia  6 – 24 bulan. 
-Bullock = Sapi jantan yang dikastrasi pada usia  2 tahun atau lebih. 
-Meiden heifer = sapi betina dewasa namun belum pernah beranak. 
- Bull = Sapi jantan yang tidak dikastrasi. 
- Cow = Sapi betina yang sudah  beranak lebih dari satu kali. 
-Calf = Anak sapi usia  6 – 9 bulan, yang jantan dinamakan  Bull calf dan yang betina = 
heifer calf. 
-Calf crop = Anak-anak sapi yang dilahirkan oleh segolongan  sapi (herd) dalam suatu 
musim tertentu . 
- Cattalo = hasil silang antara bison jantan dengan sapi betina. Yang jantan biasanya mati pada saat lahir sedang  yang betina walaupun hidup seringkali infertile. 
-Ayrshire  salah satu bangsa sapi perah yang berasal dari skotklandia berwarna merah 
dan putih atau coklat dan putih. Sapi termasuk memiliki kemampuan merumput yang 
baik beratbadan  Jantan dewasa 650 – 900 Kg dan betina dewasa 500 – 550 Kg dengan Berat 
Lahir 34  Kg. Produksi susu 6000 Kg / tahun Kadar lemak 4 %. 
-Brahman / Brahma = Salah satu jenis sapi yang dikembangkan dari Bos indicus (zebu), suatu species yang berasal dari India. Sapi ini ditandai dengan adanya kelasa atau punuk (hump) dan  gelambir (dewlap). Warna yang paling umum yaitu  abu-abu (grey) memiliki toleransi yang tinggi terhadap panas dan  resistant terhadap caplak. Kemampuan merumputnya juga cukup bagus walau keadaan rumputnya tidak baik dan tahan berjalan jauh. Sapi Brahman berperan  penting dalam pembentukan sapi santa gertrudis yang  terkenal dan  banyak dipakai  dalam persilangan-persilangan dengan sapi sub tropis. 
-Beefalo = Suatu hasil silang (hybrid) yang mengandung darah bison (3/8 bagian) dari 
Charolais (3/8 bagian) dan darah herford (1/4 bagian). Hasil silang ini belum popular 
namun memiliki  harapan yang baik untuk dikembangkan sebagai ternak daging. Sebelumnya ada hybrid Cattalo yang persilangan serupa namun  dilakukan di Canada. 
- Beef master suatu bangsa sapi daging yang mengandung darah Zebu, shorthorn, 
-Hereford. Ini yaitu  hasil karya C. Lasater yang dimulai tahun 1908 di Texas AS. Warna  umumnya yaitu  merah tua. Strain sapi tropis yang dipakai  dalam  pembentukan sapi Beef Master yaitu  Gir, Nelore dan Guzerat (India). sebab  memiliki darah tropis, maka sapi ini memiliki daya tahan yang amat baik terhadap suhu udara yang tinggi. 
-Brahmaental = Bangsa sapi hasil persilangan antara bangsa simental (5/8 bagian) dan 
Brahman (3/8 bagian) yang dikembangkan di AS sebagai daging. 
-Brangus = Bangsa sapi yang dihasilkan dari kawin silang antara bangsa Brahman /dengan Angus sebagai hasil karya De Landelles (1951) di Rockhampton, Australia. Ditujukan untuk dikembangkan di area  tropic sebab  tahan terhadap kekeringan dan kualitas makanan yang kurang baik, disamping itu juga tahan terhadap caplak. Sapi ) ini tidak bertanduk, warnanya merah atau hitam.
-Braford = Jenis sapi yang dibentuk di Queensland Australia dengan menghimpun darah Brahman dan Hereford. Sapi ini kuat dengan ukuran badan yang besar, pertumbuhannya cepat, masak dini dan tahan terhadap caplak. Ada species yang 
bertanduk dan ada pula yang polled. Diperkirakan sapi ini akan memiliki  arti penting di masa mendatang, khususnya untuk area -area  yang beriklim tropis. 
Produksi ternak sapi pedaging sebelum di potong dapat diukur dari dimensi tubuhnya  
 Tinggi Pundak (a) : Jarak dari permukaan yang rata sampai bagian tertinggi pundak melewati  bagian scapulla secara tegak lurus, diukur dengan memakai  tongkat ukur. Panjang Badan 
(b): Jarak dari bongkol bahu (tuberositas humeri) sampai ujung tulang duduk (tuber ischii), 
diukur dengan memakai  tongkat ukur. Lingkar Dada (c) : melingkarkan pita ukur pada  bagian dada belakang bahu, diukur dengan pita ukur 
Sebelum sapi disembelih dilakukan identifikasi dengan mencatat nomor  telinga  dan sifat  khusus  sapi. Data sekunder diperoleh dengan mencatat Surat Tanda Pengiriman Ternak dari perusahaan penggemukan dan Dinas Peternakan. Sebelum disembelih, sapi dipuasakan selama 24 jam untuk mengurangi variasi bobot potong akibat isi saluran pencernaan. Sapi lalu  ditimbang dengan timbangan merek Berkel kapasitas 1000 kg (ketelitian 500 g), untuk menentukan bobot potong. Sapi yang akan disembelih digiring dengan tongkat penyetrum ke dalam cattle yard, diantri dan dicatat urutan 
nomor telinga, dimandikan denganmenyemprotkan air keseluruh permukaan tubuh. Penyembelihan, Eviscerasi dan Pembelahan karkas Secara berurut sapi dihalau masuk ke ruang pemingsanan  lalu  dipingsankan  dengan memakai  alat cash knocker yang dipukulkan tepat dipertengahan dahi di antara 
kedua kelopak mata. Penyembelihan dilakukan  dengan memotong bagian leher dekat tulang rahang bawah, sehingga vena jugularis, oesophagus dan trachea terpotong sempurna. Penusukan jantung dilakukan disekitar dada untuk mengeluarkan darah secara sempurna,  Ujung oesophagus diikat untuk mencegah cairan rumen keluar mengotori karkas. Sesudah  sapi benar-benar mati, kaki belakang sebelah kanan diikatkan dengan  rantai pada ujung katrol listrik  dan lalu  secara perlahan ditarik ke atas sampai menggantung sempurna pada rel penggantung  lalu   didorong ke tempat pengulitan  lalu  diukur tebal lemak pangkal ekor yang terdiri dari kulit dan lemak, diukur pada lokasi antara tulang ischium dengan pangkal ekor dengan memakai  kaliper Kaki belakang dilepas dengan gunting listrik  Kaki depan dan belakang dilepaskan pada sendi Carpometacarpal dan sendi Tarso-metatarsal, keempat kaki itu  ditimbang sebagai bobot kaki depan dan belakang, Penggantungan dilakukan pada tendon achilles. Kepala dilepas dari tubuh pada sendi occipito-atlantis, Pada saat ini 
usia  sapi ditentukan dengan melihat kondisi gigi, kepala ditimbang sebagai bobot kepala. 
Pengulitan dilakukan dengan membuat irisan dari anus sampai leher melewati bagian perut dan dada, juga dari arah kaki belakang dan kaki depan menuju irisan tadi. Kulit dilepas dari arah ventral perut dan dada ke arah dorsal dan punggung. Untuk mempercepat proses pengulitan dipakai  mesin penarik Hide Puller yang menarik dari 
arah hindshank ke arah leher dan foreshank, lalu  ditimbang sebagai bobot kulit. Pengeluaran isi rongga perut dan dada dilakukan dengan menyayat dinding abdomen sampai dada. Sebelumnya, rectum dibebaskan dan diikat untuk mencegah feses keluar, mengotori karkas dan mengurangi penyusutan. Pada saat ini ekor dipisahkan dari tubuh dan ditimbang. lalu  organ kelamin (penis pada jantan dan  ambing dan uterus pada betina) dikeluarkan, yang dilanjutkan dengan pengeluaran lemak abdomen dan isi perut  yang terdiri dari: lambung (rumen, retikulum, omasum dan 
abomasum), usus, limpa dan ginjal. Lambung dan usus dipisahkan dan dibersihkan  pada tempat tersendiri guna menghindari menyebarnya cairan rumen dan feses. Lemak yang menyelimuti rongga pelvis juga dikeluarkan dan ditimbang sebagai lemak pelvis. Lemak yang menyelimuti kedua buah ginjal dipisahkan dan timbang sebagai bobot 
lemak ginjal. Untuk memudahkan pengeluaran tenggorokan, paru-paru, jantung, hati dan empedu, rongga dada dibuka dengan gergaji listrik kecil merek Jarvis Brisket Jaw tepat pada bagian ventral pada tulang dada  Lemak yang menyeliputi jantung 
juga dipisahkan dan dicatat sebagai lemak jantung. 
Karkas segar lalu  dibelah simetris dengan memakai  gergaji  listrik besar merek Kent Master sepanjang tulang belakang dari sacral sampai leher  Belahan karkas dibersihkan dengan menyemprotkan air untuk menghilangkan sisa-sisa darah dan kotoran lainnya. lalu  karkas diberi label dan ditimbang dengan timbangan  
sebagai bobot karkas segar/panas sebelah kiri dan kanan. Karkas disimpan dalam chilling room pada suhu 2-5oC selama ±24 jam dengan kelembaban 85-95% dengan kecepatan pergerakan angin sekitar 0.2 m/detik. Sebelum dilakukan pembentukan potongan komersial karkas masing-
masing separuh karkas ditimbang sebagai bobot karkas dingin/layu. Selama pembentukan potongan komersial karkas dilakukan pemisahan tulang dari daging dan lemak  Potongan komersial karkas utuh  mengacu pada prosedur Australian Meat and Livestock Corporation (1991). Seperempat bagian depan meliputi chuck, blade, cuberoll, brisket dan shin. Seperempat bagian 
belakang meliputi striploin atau sirloin, tenderloin, rump, silverside, topside, knuckle, flank dan shank. Semua potongan komersial karkas utuh lalu  ditimbang dengan timbangan listrik  dan dicatat sebagai bobot potongan komersial karkas utuh. 
Batas antara seperempat bagian karkas depan dengan bagian belakang yaitu  pada ruas tulang rusuk 12 dan 13. . Pengukuran Tebal lemak, Luas Urat Daging Mata Rusuk dan Butt Shape Pengukuran karkas dilakukan terhadap belahan karkas kiri. Sebelum dilakukan pemisahan daging dari karkas dingin, terlebih dahulu dilakukan pengukuran  tebal lemak subkutan yang menutupi urat daging mata rusuk  dan  konformasi butt shape. Pengukuran tebal lemak dilakukan pada posisi ¾ dari medial ke arah lateral dengan memakai  mistar plastik transparan. . Pengukuran tebal lemak rump P8 dilakukan di area  rump yaitu pada titik perpotongan antara garis vertikal dari dorsal tuberosity dengan 3 bagian tuber ischii yang sejajar dengan tulang chine dan garis horizontal dari ujung prossesus spinosus dari tulang vertebra sacralis yang ketiga, Pengukuran luas urat daging mata rusuk ( udamaru) dilakukan pada irisan melintang otot Longissimus dorsi di antara rusuk ke 12 dan 13 dengan memakai  plastic grid . Skor Butt shape dinilai secara visual kemontokan paha  Standar skor butt shape berkisar antara E – A, dimana skor “A” nenandakan  skor penampakan kemontokan paha dengan perdagingan maksimum dan skor “E” nenandakan  skor penampakan 40 kemontokan paha dengan perdagingan minimum . Hasil sampingan dari pembentukan potongan komersial berupa trim lemak, serpihan daging (tetelan) dan tulang juga ditimbang dan dicatat sebagai   bobot trim lemak, serpihan daging dan tulang. Bobot potong yaitu  hasil penimbangan sapi sebelum disembelih dan sudah  dipuasakan 
selama ± 24 jam. Selama pemuasaan air minum disediakan secara ad libitum.  Bobot karkas panas atau segar yaitu  hasil penimbangan karkas sebelum dimasukkan ke dalam chilling room. persentase  karkas panas yaitu  perhitungan berdasar  perbandingan bobot karkas panas dengan bobot potong dikalikan 100 % .  Bobot karkas dingin atau layu yaitu  hasil penimbangan karkas sesudah  disimpan dalam  chilling room selama ± 24 jam. persentase  karkas dingin yaitu  perhitungan berdasar  perbandingan bobot karkas dingin dengan bobot potong dikalikan 100 % .  Bobot komponen karkas yaitu  bobot dari masing-masing komponen utama karkas  sesudah  dipisahkan. Komponen karkas terdiri dari daging, trim lemak dan tulang. persentase  komponen karkas yaitu  hasil perhitungan berdasar   perbandingan bobot dari masing-masing komponen karkas (daging, trim lemak dan tulang) dengan bobot karkas dingin.  
Bobot potongan komersial karkas atau wholesale cuts yaitu  bobot dari masing-masing potongan seperti: chuck, blade, cuberoll, brisket dan shin yang ada pada belahan seperempat karkas bagian depan  dan silverside, topside, knuckle, flank, striploin, tenderloin, rump, shank yang ada pada belahan seperempat karkas  bagian belakang persentase  potongan komersial karkas, 
yaitu  hasil perhitungan berdasar  perbandingan bobot dari masing-masing potongan komersial dengan bobot karkas dingin dikalikan 100 % . Tebal lemak pangkal ekor Tebal lemak pangkal ekor (TLPE) atau anal fold yaitu  hasil pengukuran 
tebal lipatan lemak pada pangkal ekor dengan dengan memakai  kaliper.  TLPE terdiri dari kulit dan lemak yang diukur pada lokasi antara tulang ischium dengan pangkal ekor. 
Tebal lemak punggung pada mata rusuk ke-12 (TLR 12) yaitu  hasil pengukuran tebal 
lemak subkutan yang menutup otot longissimus dorsi pada posisi tepat ¾ bagian irisan melintang otot longissimus dorsi sesuai petunjuk, 
Tebal lemak rump P8 yaitu  hasil pengukuran tebal lemak subkutan yang dilakukan di area  rump yaitu pada titik perpotongan antara garis vertikal dari dorsal tuberosity  dengan 3 bagian tuber ischii yang sejajar dengan tulang chine dan garis horizontal dari ujung prossesus spinosus dari tulang vertebra sacralis yang ketiga, 
Luas urat daging mata rusuk yaitu  hasil pengukuran yang dilakukan pada irisan melintang otot Longissimus dorsi di antara rusuk ke-12 dan 13. Pengukuran dilakukan dengan melukis batas luas penampang melintang otot Longissimus dorsi memakai  spidol permanen pada plastik transparan yang ditempel pada permukaan irisan otot. 
Perhitungan luas dilakukan dengan menempelkan luas lukisan tadi pada plastik grid. Satuan dari plastik grid yaitu  1 inci2 tiap 10 titik. Jumlah titik yang tercakup oleh bidang penampang melintang itu  dijadikan ukuran luas urat daging mata rusuk dalam  inchi2.  persentase  lemak ginjal, pelvis dan jantung (GPJ) yaitu  hasil perhitungan berdasar  
perbandingan dari jumlah keseluruhan bobot lemak yang menyelubungi ginjal, lemak 
pada rongga pelvis dan lemak yang menyelubungi jantung dengan bobot karkas segar dikalikan 100 % 
Pemilihan ternak sapi untuk di pelihara atau sebagai calon pengganti bibit, memerlukan keahlian  khusus, terutama untuk melatih pandangan dan  penilaian akurat. Keberhasilan pemilihan ternak sapi yang akan di pelihara   menentukan keberhasilan usaha ternak walaupun semua bangsa dan tipe sapi bisa di jadikan bibit 
pengganti, namun agar diperoleh sapi hasil yang baik diperlukan bangsa dan tipe sapi tertentu 
yang laju pertumbuhannya cukup dan mutunyapun bagus dan  memiliki  adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya.  perlu mengetahui kriteria pemilihan sapi dan pengukuran sapi, sebab pada saat peternak melakukan pemilihan diperlukan  pengalaman yaitu : 
-Setiap peternak yang akan memelihara,membesarkan ternak untuk dijadikan calon 
bibit pertama-tama harus memilih bangsa sapi yang paling disukai atau sudah  popular, 
baik jenis import maupun lokal. setiap bangsa sapi 
memiliki sifat genetik yang berbeda satu dengan yang lain, baik mengenai daging  atau  kemampuan dalam beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya dalam hal beradaptasi dengan lingkungan ini antara lain penyesuaian iklim dan pakan,  suatu bangsa sapi  diwariskan kepada  keturunannya, maka bangsa sapi tertentu harus dipilih oleh setiap peternak sesuai  tujuan   sebab peternak tidak akan mau menderita kerugian akibat factor lingkungan yang tidak menunjang. Beberapa jenis bangsa sapi potong yaitu : Bali, Madura, Chorolais  Santa Gertrudis, Ongole, Peranakan Ongole, Brahman, Limousine, Simmental, Angus, Brangus, 
 -Bangsa sapi  harus di pilih dari sapi yang benar-benar sehat. Untuk mengetahui kesehatan sapi  , peternak bisa  memperhatikan pencernaan,  pandangan keadaan tubuh, sikap dan tingkah laku, pernapasan, denyut jantung sapi. 
- Ujung hidung bersih, basah dan dingin. 
-Kuku tidak terasa panas dan bengkak bila diraba. 
-Suhu tubuh anak 39,5 C – 40 C. 
- Sapi sehat, keadaan tubuh bulat berisi, kulit lemas. 
- Tidak adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya, tidak ada tandatanda kerusakan dan 
kerontokan pada bulu (licin dan mengkilat). 
-Selaput lendir dan gusi berwarna merah muda, lebih mudah bergerak bebas. 
Sikap dan tingkah laku 
Cara minum panjang.  Sapi yang terus menerus tiduran memberi  kesan bahwa sapi itu  sakit atau mengalami kelelahan. Sapi sehat tegap. Keempat kaki memperoleh titik berat sama.  Sapi peka terhadap lingkungan (ada orang cepat bereaksi). Bila diberi pakan, mulut akan dipenuhi pakan. 
Pernafasan 
Jumlah pernafasan : Anak sapi 30/menit, Dewasa 10-30/menit. Sapi sehat bernafas dengan tenang dan teratur, kecuali ketakutan, kerja berat, udara panas dan sedang tiduran lebih cepat. 
Pencernaan. 
 Sapi sehat memamah biak dengan tenang sambil istirahat/ tiduran. Setiap gumpalan pakan di kunyah 60-70 kali.  Sapi sehat nafsu makan dan minum cukup besar.  Pembuangan kotoran dan kencing berjalan lancer  Bila gangguan pencernaan, gerak perut besar berhenti atau cepat sekali. Proses memamah biak berhenti. 
Pandangan mata. 
Sapi sehat pandangan mata cerah dan tajam. 
 Sapi sakit pandangan mata sayu. 
Seleksi calon bibit berdasar   penampilan fisik ciri luar sapi berkorelasi positif terhadap faktor genetik seperti laju pertumbuhan, mutu dan  (daging). Bentuk atau ciri sapi potong yang baik, antaralain : : -Paha sampai pergelangan penuh berisi daging. 
- Dada lebar dan dalam dan  menonjol ke depan. 
- Kaki besar, pendek dan kokoh.
-Ukuran badan panjang dan dalam, rusuk tumbuh panjang yang memungkinkan sapi mampu 
menampung jumlah makanan yang banyak. 
oBentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian depan, tengah dan belakang serasi, 
garis badan atas dan bawah sejajar. 
Dalam melakukan pemilihan calon bibit, selain menentukan jenis kelamin, usia dan bobot 
badan, pemilihan bakalan dapat dilakukan dengan  penilaian antaralain  : 
Pandangan Belakang 
 Perhatikan kelebaran pantat kedalaman otot, kelebaran dan kepenuhannya, Penilaian dilakukan pada jarak + 3,0 m 
Pandangan Depan 
 Perhatikan bentuk dan ciri kepalanya kebulatan bagian rusak, kedalaman dada dan keadan, Penilaian pada jarak + 3,0 m 
Pandangan dari samping 
 Perhatikan kedalaman tubuhnya, keadaan lutut, kekompakan bentuk tubuh. Penilaian dilakukan pada jarak 3,0-4,5m. 
Penilaian pertulangan dan  keserasian kaki depan 
Perabaan  ini untuk menentukan tingkat dan kualitas akhir melalui perabaan yang dirasakan 
melalui ketipisan, kerapatan, dan  perlemakannya. Bagian-bagian area  perabaan pada penilaian  ternak sapi Bagian pangkal ekor,  Bagian bidang bahu,  Bagian rusuk,  Bagian Tranversusprocessus pada tulang belakang,  
Penilaian itu  dilakukan pada setiap individu ternak sapi yang akan dipilih dengan cara mengisikan skor yang sesuai dengan penilaian melalui pengamatan,  penilaian itu   dilengkapi lagi dengan pengukuran bagian-bagian tubuh yaitu tinggi pundak/ gumba, panjang badan, lingkar dada dan dalam dada. Pemilihan terhadap bibit sapi potong meliputi : Sifat kualitatif dan kuantitatif Sifat Kualitatif  meliputi : 
Bentuk tubuh jantan dan betina,  Warna bulu jantan dan betina   Bentuk tanduk jantan dan betina,  
Sifat Kuantitatif meliputi: 
Lebar dada jantan dan betina, Panjang badan jantan dan betina,  Lingkar skrotum jantan, 
Berat badan jantan dan betina,  Tinggi gumba jantan dan betina,  usia  jantan dan betina, Lingkar dada jantan dan betina, 
Syarat ternak yang harus diperhatikan yaitu : 
Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu. Pusarnya bersih dan kering, bila masih lunak dan tidak berbulu menandakan bahwa pedet  masih berusia  kurang lebih dua hari.  
 memiliki  tanda telinga, artinya pedet itu  sudah  terdaftar dan lengkap silsilahnya. . Matanya tampak cerah dan bersih.  Tidak ada tanda-tanda sering butuh, terganggu pernafasannya dan  dari hidung tidak keluar lendir.  Kukunya tidak terasa panas bila diraba. . Tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya. Tidak ada adanya tanda-tanda mencret pada bagian ekor dan dubur. 
Untuk menghasilkan daging, pilihlah tipe sapi yang cocok yaitu jenis sapi Bali, sapi Brahman, sapi PO, 
dengan Ciri-ciri 
sapi potong tipe pedaging yaitu  antaralain :: 
efisiensi bahannya tinggi.  tubuh dalam, besar, berbentuk persegi empat/bola. kualitas dagingnya maksimum dan mudah dipasarkan. . laju pertumbuhannya relatif cepat. 
Pejantan yang baik memiliki ciri :
Kaki : kuat terlebih kaki belakang , Bentuk tubuh : besar kuat dan sehat, ukuran perut dan lingkar dada lebar , Bentuk kepala : besar pendek dan lebih besar dibandingkan  betina Pungung : lurus kuat dan lebar, pinggangnya pun lebar, 
Tulang rusuk : jarak antar rusuk lebar, ukuran rusuk besar dan panjang, Paha : rata antara kedua paha itu  juga cukup terpisah, 
Memilih Sapi Perah  perlu dilakukan seleksi ternak sapi yang dipelihara sesuai dengan ketentuan , meliputi : 
a.  Keadaan tubuh sapi perah betina 
Mammary sistem nenandakan  kebaikan seperti ambing : halus besar, pertautan baik, symetris, lunak dan elastis, texture ambing : lunak dan elastis, puting : uniform, panjang dan besar, tempat dan jarak baik, mammary vein panjang dan berbelit-belit dan  besar.  Gambaran    tampak vogoris dan harmonis.  menandakan  sifat  sapi perah seperti kulit sedang tebalnya dan elastis, bulu halus teratur dengan baik, jarak rusuk lebar dan melengkung dengan baik dan  lingkar dada besar. 
b.  Keadaan tubuh sapi perah jantan 
Memiliki sifat  sapi perah jantan seperti kulit longgar dan elastis, bulu halus  tidak kasar, testicle normal, symetris dengan scrotum yang normal  berada dalam kedudukan  baik, mammary vein luas, panjang dan baik, kaki depan dan kaki belakang 
baik dan  kuat  Gambaran tampak  kejantanan, harmonis dan mantap Memiliki sifat  breed. 
Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara yaitu  sapi Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark),  Droughtmaster (dari Australia) Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), 
 Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa yaitu :terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek, 
tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, tiap tahun beranak.  produksi susu tinggi,  usia  3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar dan  kaki kuat,  ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup  baik, jika  diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelokkelok, puting susu tidak lebih dari 4,  berasal dari induk,  pejantan  memiliki  keturunan produksi susu tinggi,  bentuk tubuhnya seperti baji,  matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, 
 calon induk yang baik antara lain: 
jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar, pertumbuhan ambing dan puting baik,  jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris,  sehat dan tidak cacat. 
berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi, kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,  
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria antaralain :: 
muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,  besar badannya sesuai 
dengan usia , kuat, dan memiliki  sifat-sifat pejantan yang baik, kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat, paha rata dan cukup terpisah, dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar, badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar,   sehat, 
 usia  sekitar 4- 5 tahun,  memiliki kesuburan tinggi, (daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya, ( berasal dari induk dan pejantan yang baik,  bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya 
Sapi perah yang sudah  disepakati antaralain :: 
- Lingkar dada : Betina minimal 155 cm; - Warna bulu : hitam putih/merah putih sesuai dengan sifat  sapi perah FH; - usia  : Betina minimal 15-20 bulan, jantan minimal 18 bulan; - Tinggi pundak : Betina minimal 115 cm, jantan minimal 134 cm; - Berat badan : Betina minimal 300 kg, jantan minimal 480 kg; 
Dalam melakukan seleksi bibit harus diperhatikan sifat-sifat sapi perah antaralain :: 
-Sifat kualitatif 
- melahirkan; - libido jantan; - tabiat; - kekuatan (vigor). - bentuk tubuh/eksterior; - abnormalitas/cacat; - tidak ada kesulitan
- Sifat kuantitatif 
- laju pertumbuhan sesudah  disapih; - tinggi pundak; - produksi susu; - lingkar scrotum. 
- usia  pubertas;   - melahirkan teratur; 
- berat lahir, berat sapih, berat kawin, berat dewasa; 
berdasar  kemampuan dan kualitas produksi susu tertua nya , bibit sapi perah terdiri dari bibit dasar, bibit induk dan bibit sebaran Seleksi bibit sapi perah dilakukan berdasar  performan anak dan individu calon bibit sapi perah itu , dengan memakai  kriteria seleksi antaralain :: 
Seleksi calon bibit betina dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang 
dikawinkan dengan betina unggul 70-85% dari populasi lalu  dilakukan uji performa, 
Seleksi dilakukan oleh peternak terhadap bibit ternak yang akan dikembangkan di peternakan 
Seleksi calon bibit jantan dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang 
dikawinkan dengan betina unggul 40-50% dari populasi lalu  dilakukan uji performan 
yang dilanjutkan dengan uji zuriat untuk menghasilkan proven bull . 

 
KERBAU yaitu  hewan yang termasuk lembu disamping ternak sapi, Kerbau berbeda dengan sapi sebab  kerbau  sebagai bentuk yang paling primitive  ditinjau dari tengkoraknya. Kerbau memiliki  sungut (moncong) yang lebar, kuping besar, tanduk subur pertumbuhannya, rambut jarang. Kaki dengan sepatu yang melebar disesuaikan untuk kehidupan di rawa-rawa/ tanah becek. Dari fosil-fosil yang diketemukan di Asia dianggap sebagai asal dari semua kerbau. 
Namun sejak jaman Tertier hewan ini sudah  tersebar di Afrika. Kerbau-kerbau di Afrika 
sekarang pada galibnya ada sebagai Kerbau Caffer (Syncerus caffer), yang hidup disabana Afrika Tengah dan Afrika Selatan. Hewan ini besar dan beratbadan  mencapai 1000 Kg dan tinggi gumba 1,8 m, warna hitam, dengan dasar tanduk besar bertemu kiri dan kanan. Disamping itu juga ditemui ada kerbau kecil (Syncerus nanus) tinggi 1,4 m dengan warna kuning sampai merah sawo matang. 
Kerbau Asia (Bubalus bubalis) sekarang masih hidup secara liar di India (dengan nama Arni) Arni liar hidup menyebar luas sampai Asia Kecil, Eropa Selatan dan Afrika Utara. Warna kehitaman, tanduk tidak bertemu, beratbadan  mencapai 1200 Kg, tinggi gumba 1,7 m. Bubalus bubalis ini hidup di Philipina dengan perubahan bentuk dengan nama Kerbau Mindoro (Bubalus mindoroensis). Di negara kita orang berpendapat bahwa sudah  tidak ada 
kerbau liar, sedang  kerbau-kerbau yang dianggap liar itu  sebetulnya berasal dari  kerbau yang sudah  jinak, seperti Kerbau Jalang di Banten Selatan dan Bengkulu.  Di Pulau Jawa ternak kerbau banyak ada di Pantai Utara dan semakin ke Timur semakin berkurang. Yang banyak yaitu  di Banten, Sukabumi, Bogor, Cianjur, Karawang, 
Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Bojonegoro, Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi. Tujuan pemeliharaan biasanya  yaitu  tujuan daging dan ternak kerja. Di luar Pulau Jawa ada di Sulawesi Tenggara dan Selatan.Nusa Tenggara, Flores, Sumba dan Sumbawa.  Kerbau di Sulawesi ada yang dalam bentuk kerdil tinggi 1 m 
dinamakan  dengan Anoa (Bubalus depresicornis). 
Kerbau di negara kita biasanya  beratbadan  mencapai 500 – 600 Kg dengan tinggi 120 – 130 cm, 
Kerbau yaitu  salah satu jenis ternak penting di negara kita, kegunaannya  beragam mulai dari membajak sawah, alat transportasi, sebagai sumber daging dan susu, sampai dengan kulitnya dipakai  sebagai bahan baku industri. Populasi ternak kerbau di negara kita sekitar 2,5 juta ekor. Namun populasi ternak kerbau di negara kita mengalami penurunan. Data selama tahun 1985-2001 nenandakan  bahwa populasinya menurun drastis dari 3,3 juta ekor pada tahun 1985 dan menjadi hanya 2,4 juta ekor di tahun 2001 atau 
mengalami penurunan populasi sebesar 26%. Namun , populasi ternak kerbau di Pulau Sumatera agak meningkat dari 1,1 juta ekor menjadi 1,2 juta ekor di tahun yang sama atau mengalami pertumbuhan populasi sebesar 9%. Di Sumbar, ternak kerbau sudah  dipelihara dan dimanfaatkan sejak beberapa abad yang lalu dan menjadi bagian dari adat istiadat dan usahatani masyarakat setempat, terutama dalam mengolah sawah. Ternak kerbau memiliki fungsi menjadi simbol kultur adat area  Sumbar  yaitu  wilayah Kerajaan Minangkabau di masa lalu. Sumbangan protein susunya bagi penduduk di Sumbar jauh lebih 
besar dari sumbangan protein yang berasal dari susu sapi. Data produksi susu nenandakan  
bahwa produksi susu kerbau setiap hari dapat mencapai 4.100 liter. jika  protein susu kerbau sebesar 5,26% maka setiap harinya tersedia sebanyak 216 kg protein yang berasal dari 
susu kerbau. saran  kecukupan protein hewani yaitu  55 gram/kapita/hari yang diharapkan 11 gram berasal dari protein hewani. sehingga, sumbangan protein hewani dari susu kerbau di Sumbar dapat memenuhi kebutuhan untuk 19.600 orang per hari,  di Sumbar (Kabupaten Lima 
Puluh Kota, Agam, Tanah Datar, Sawahlunto/Sijunjung dan Solok), susu kerbau diolah 
menjadi dadih, yaitu fermentasi susu memakai  tabung bambu yang  digemari sebagai makanan tradisional bernilai gizi tinggi dan hanya ditemui di Sumbar.  Ternak kerbau dipelihara sampai berusia  15-20 tahun, sesudah  induk kerbau tua dan 
tidak produktif lagi biasanya dipotong untuk tujuan konsumsi, tidak jarang sesudah  beranak lebih dari 10 kali. Namun kerbau jantan banyak dijual pada usia  yang masih relatif muda  untuk konsumsi. Rata-rata pemilikan sebanyak 2-3 ekor induk kerbau per keluarga , walaupun ada juga petani yang memiliki lebih dari 10 induk. biasanya  petani memelihara ternak miliknya sendiri, disamping ada yang memelihara kerbau orang lain dengan sistem bagi hasil, jika  sudah beranak anaknya dibagi dua antara pemilik dan pemelihara. Kalau induk 
kerbau diperah maka hasil susunya buat pemelihara. Sistem pemeliharaan ternak hanya dengan cara mengandangkan ternak pada malam hari dan digembalakan pada siang hari di sawah-sawah atau diikat pindah di kebun dan di lahan 
penggembalaan. biasanya  petani menambah rumput alam yang dipotong dan diberi dalam 
kandang di sore hari. Ternak yang dipelihara secara ikat pindah selama siang hari maka 
biasanya pada malam harinya masih diberi tambahan berupa rumput potong sekitar 20 
kg/ekor. Sedang bagi kerbau yang dikandangkan terus menerus, diberikan hijauan dua kali 
lebih banyak. Di beberapa tempat, kerbau dimandikan sekali sehari oleh anak-anak petani di 
waktu sore. Sesekali ternak kerbau juga diberi kesempatan untuk berkubang. Kerbau betina biasanya  beranak pertama kali pada usia  4 tahun dengan lama kebuntingan 10,5 bulan. Bila pakannya cukup memadai maka 3-4 bulan sesudah  melahirkan induk kerbau biasanya sudah dapat dikawinkan lagi. Sebagian petani melaporkan jarak  beranak selama 14 bulan.  biasanya  ditemui bahwa usia kebuntingan induk sekitar 2 bulan pada saat anak sudah berusia  setahun. sehingga jarak beranak menjadi 21 bulan. ini  nenandakan  bahwa tingkat reproduksi kerbau hanya mencapai 60%. jika  dikelola dengan baik maka jarak beranak dapat dipersingkat lagi, terutama dengan penyediaan pakan yang memadai bagi kebutuhan induk dan bagi produksi susunya. Petani mulai memerah susu induk jika  anak kerbau sudah berusia  lebih dari satu bulan, berarti anak sudah memperoleh  cukup susu kolostrum yang  diperlukan  di awal 
pertumbuhan anak sebab  mengandung antibodi yang tinggi. Di area  Agam dan Tanah Datar biasanya petani mulai memerah susu kerbau untuk bahan dadih sesudah  anak berusia  3-4 bulan. Petani di Alahan Panjang (Solok) mulai memerah susu kerbaunya sesudah  anak berusia  1-2 bulan. Namun di Nagari Pematang Panjang (Sijunjung) petani langsung memerah susu kerbaunya sesudah  anak berusia  satu minggu, jauh lebih awal dibanding area  lainnya dengan hasil yang memuaskan tanpa mengganggu aktivitas reproduksi induk sebab  induk dapat kawin kembali sekitar 3-4 bulan sesudah  anak lahir. Lamanya induk diperah berkisar 4- bulan walaupun ada yang memerah selama 8 bulan tergantung pada 
kondisi induk. Hasil perahan susu juga bervariasi dari satu tempat dengan yang lainnya. Hasil 
perahan harian pada waktu ini hanya mencapai 1-2 liter per ekor. Hasil perahan mulai menurun hampir bersamaan di semua area  yaitu pada bulan laktasi ke 8-10 dimana hasil perahan susu hanya sekitar 1 liter/ekor/hari.  Asia yaitu  tempat asal kerbau. 95% dari populasi kerbau di dunia ada di Asia. 
Banyak negara-negara Asia yang tergantung pada spesies ini, baik untuk daging, susu atau 
tenaga kerjanya. Pada tahun 1992 ternakan kerbau di Asia 141 juta ekor. Kadar lemak dari susu kerbau lah tinggi. Ada dua subspesies yang hidup di Asia yaitu  kerbau sungai yang dapat ditemukan di Nepal hingga di ketinggian 2.800 m, dan kerbau rawa yang hidup di dataran rendah. Kerbau dapat hidup dengan berkesan dalam masa-masa 
kekurangan pakan, yang memicu  hewan  itu tahan hidup. Kerbau sering dipakai  untuk membajak sawah, sebab  mereka dapat bergerak di atas lumpur jauh lebih baik dibandingkan  sapi. 
 Kerbau pertama kali diperkenalkan di kawasan utara Australia yang lalu  lepas dari ternakan. Status ini memicu  kerbau di Australia menjadi hewan buruan. Di pulau Melville kerbau sering dijadikan objek buruan, di tempat ini ada sekitar 4000 ekor  populasi kerbau. Kerbau juga hidup di Arnhem Land. Kerbau hidup terutama di bagian yang berair dan di musim hujan kerbau dapat menyebar dalam kawasan besar. Kerbau di Australia dapat memiliki bentuk yang berbeda dari kerbau di negara kita, darimana mereka berasal. 
Eropah dan Timur Tengah Kerbau diperkenalkan di Afrika Utara dan Timur Tengah pada sekitar tahun 600 Masihi. Di Zaman Pertengahan kerbau di bawa ke Eropah dan saat ini dapat ditemukan di Bulgaria dan Itali. Seperti di Asia kerbau di sini juga hidup di lapangan terbuka yang vegetasinya jarang. 
Mereka menjadi bahan pangan, dan  bahan investasi bagi keluarga. Di beberapa area  
mereka juga menjadi bagian dari festival tahunan. Jenis yang hidup di sini biasanya  yaitu   kerbau sungai, walau sebab  isolasi genetis mereka dapat memiliki bentuk yang berbeda. Susu kerbau ini juga dipakai  sebagai bahan keju Mozzarella. 
Di Malaysia dan negara kita, kerbau dipakai   membajak sawah. Kerbau  pernah dilaporkan mampu menewaskan harimau dengan memakai  tanduk mereka yang tajam dan besar.  
Susu dari kerbau banyak dipakai  oleh kita . Contohnya sebagai bahan keju Mozzarella. 
Daging kerbau juga yaitu  hasil eksport utama India. daging kerbau kurang disukai di Asia sebab  kekerasannya. Kulit kerbau sering dipakai  juga sebagai bahan sepatu dan topi keledar. 
  Gudel diperlukan buat merangsang milk let down. 
Kerbau selain dipakai  sebagai penghasil susu dan daging juga sering dipakai  sebab tenaganya. Di Minangkabau, Sumatra Barat, susu kerbau juga diolah menjadi dadih (sejenis yogurt). Kotoran kerbau dapat dipakai  sebagai pupuk atau bahan bakar jika dikeringkan. Dadih terbuat dari fermentasi susu kerbau. Teknologi pembuatannya  
sederhana. Sesudah  diperah, susu kerbau langsung dimasukkan ke dalam sepotong 
ruas bambu segar dan ditutup dengan daun pisang. lalu  didiamkan atau difermentasi secara alami dalam suhu ruang selama satu sampai dua hari sampai terbentuknya gumpalan. Dalam waktu 24 jam, mikrobia dari bambu akan menggumpalkan susu menjadi semacam puding atau tahu putih kekuning-kuningan, kental dan beraroma khas (kombinasi aroma susu dan bambu). Sesudah  proses fermentasi selesai, dadih dapat langsung dimakan.   dadih mengandung zat gizi sebagai 
berikut: kadar air (84,35%), protein (5,93%), lemak (5,42%), karbohidrat (3,34%). Kadar keasaman (pH) dadih yaitu  3,4. Di dalam dadih sudah berhasil diisolasi dan didentifikasi 36 strain bakteri pembentuk asam laktat.   dadih mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang potensial sebagai probiotik. Di dalam dadih ada bakteri asam laktat (salah satu jenis bakteri probiotik) yang berperan dalam pembentukan tekstur dan cita rasa. Bakteri 
asam laktat dan produk turunannya mampu mencegah munculnya  berbagai penyakit seperti 
mencegah enterik bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegah 
kanker usus, anti mutagen, anti karsinogenik dan meningkatkan daya tahan tubuh  Selain itu, dadih diduga efektif sebagai antivaginitis,  
 Secara systematic Zoology dapat disusun antaralain :. 
Kingdom        : Animal 
Phylum          : Chordata 
Class              : Mamalia 
Ordo              : Ungulata 
Family            : Bovidae 
Genus            : Bubalus 
Species          : Bubalus species 
Di Negara India yaitu  gudang kerbau, dipelihara untuk tujuan daging dan susu. Nama lain kerbau yaitu  Water buffaloes (sebab  sering mandi, Swamp buffaloes (sebab  sering berkubang), River buffaloes (sebab  sering di sungai) dan Kebo (Bahasa Jawa. Beberapa Istilah yang terkait dengan Ternak Kerbau 
 Arna = Kerbau Air (Bubalus bubalis). 
 Bubaline = Golongan kerbau yang yaitu  bagian dari genus Bos 
 Buffalo = Kerbau (Bos bubalis, bos caffer atau synerus caffer. 
Negara India yaitu  salah satu negara di dunia yang banyak melakukan penjinakkan kerbau (buffaloes). Negara lain yang memiliki ternak kerbau dalam jumlah besar yaitu  China, Thailand, Pakistan dan Philipina. Beberapa Breeds Ternak Kerbau sebagai Ternak Perah, yaitu : 
ada di hutan Gir-Kathiawar khususnya mengarah ke Jaffarabad India. Individu kerbau  sebagai  penghasil air susu sampai 15 – 18 Kg per hari dengan lemak susu (butter fat) tinggi. 
Tanda-tanda :  Tubuh : massif, relatif panjang dan tidak begitu kompak, panjang kerbau jantan mencapai 176,6 cm dan betina 160 cm, beratbadan  jantan mencapai 589,6 Kg dan betina berkisar 450 Kg, Kaki : lurus dan kuat,  Warna : hitam atau kelabu , Ambing : bentuk dan ukuran baik, vena jelas, puting susu panjang dan produksi susu 15-18 Kg ( 30-40 lbs) per hari Murrah,,  Kepala : Besar, lebar, bertanduk tipis menggantung ke leher dengan ujung  melengkung ke atas, dahinya menonjol.  Leher : kuat dan berkembang dengan baik. 
Kerbau Murrah berasal dari Punjab selatan, Haryana dan Union Terretory of Delhi India. 
Breeding yang baik dilakukan di Rohtak, Hissar, Jind, Nebha dan Patiala India. Kerbau ini  sebagai penghasil susu dan daging. Secara Individuil dapat menghasilkan air susu 22 – 27 Kg per hari. 
Tanda-tanda :
Tubuh : padat dan pendek, punggung lebar, dada berkembang baik dan lebar, ekor kecil dengan ujung warna putih, tinggi jantan 152 cm dan betina 132 cm, beratbadan  Jantan 566,9 Kg dan betina 430,9 Kg. beratbadan  anak baru lahir mencapai 32 – 35 Kg. Leher : pada jantan tebal dan panjang, pada betina tipis panjang.  Kepala : relatif kecil dan bersih, tanduk tumbuh yang mula-mula arah caudo-lateral terus membelok ke dorso-medial seterusnya ke arah medio-cranial dengan warna hitam.  Kaki : lurus pendek dan berkuku besar hitam,  Warna : hitam atau kelabu dan putih pada ujung ekor. Ambing : bentuk dan ukuran baik, vena jelas, puting susu panjang dan produksi susu 
22-27 Kg  per hari dengan butter fat 7 %. 
 Selain ke-4 breeds di atas, masih banyak kerbau-kerbau lain yang baik menghasilkan susu 
seperti kerbau Nagpuri (Ellichpuri) dengan kemampuan 5-8 Kg susu per hari. Di negara kita juga ada kerbau yang biasa diperah yaitu di Sumatra, namun tidak banyak informasi dan  belum berkembang ke luar area  juga produksi susu masih rendah. Di Medan ada kerbau Murrah yang dipelihara oleh orang India untuk dijadikan Dadih (susu kerbau yang diasamkan dengan cara dicampur gula atau madu). Produksi susu kerbau Murrah ini berkisar 2-7 liter per ekor per hari dengan masa laktasi 11 bulan Dalam rangka meninggikan fat (lemak), maka susu kerbau dicampur dengan susu sapi. Kadar butter fat susu kerbau  tinggi yaitu 9,6 % dan protein 5,26 %. Krim susu kerbau dibuat Ghee (masakan penting bagi orang India).