tanaman hias 2

Tampilkan postingan dengan label tanaman hias 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tanaman hias 2. Tampilkan semua postingan

tanaman hias 2


halaman  3


























































































































































































4. Penanaman

Untuk penanaman di lahan, sebelum bibit ditanam lahan yang sudah disiapkan 

disiram hingga  basah hingga ke bagian dalam tanah. Penyiraman awal ini 

dilakukan, sebab  awal pertumbuhan bibit akan   menentukan 

keserempakan pertumbuhan tumbuhan  Krisan. Lahan yang sudah disiram merata 

perlu disemprot dengan herbisida pra tumbuh, agar sesudah  bibit ditanam tidak 

didahului oleh tumbuhnya gulma. Sebelum ditanam setek dicelupkan ke dala 

IBA untuk meangsang pertumbuhan akar setek. Penanaman yang baik 

dianjurkan dengan populasi 64 bibit atau m2 artinya dari setiap lubang yang 

dipasang, ditanam satu tumbuhan  tepat ditengah. tengahnya sedalam 1. 2 cm 

 ukuran lubang net 12,5x12,5 cm, dalam 1 m persegi ada 64 lubang net  . 

Untuk penanaman dalam pot , pertama kali yang harus dilakukan yaitu  seleksi 

bibit, dipilih yang memiliki  tinggi yang sama, perakaran bagus, dan sehat. 

lalu  bibit dibawa ke tempat penanaman memakai  tray. Sebelum 

dilakukan penanaman, pot yang berisi media tanam disiram terlebih dahulu hingga  

jenuh air, lalu  dibuat lubang tanam berjumlah 6 lubang, 1 di tengah dan 5 di �
pinggir. Pembuatan lubang tanam memakai  kayu yang runcing dengan anjang 

10 cm an diameter 1,5 cm. Penanaman bibit dilakukan dengan memakai  bibit 

yang ketinggiannya seragam, yang ditanam pada setiap pot ada  6 bibit, satu di 

tengah dan lima dipinggir mengelilingi, dengan jarak antar lubang 4 cm ddan jarak 

dari pinggir pot 2 cm. Krisan dilakukan dengan menancapkan bibit ke tengah pot 

yang sudah berisi media tanam dan sudah siap ditanami.

5. Pemeliharaan tumbuhan 

Pemeliharaan tumbuhan  Krisan meliputi : penyiraman, penyiangan, pemupukan, 

pemangkasan, penanggulangan  hama atau penyakit

a. Penyiraman

Peran air   penting dalam pertumbuhan tumbuhan  Krisan, terutama pada 

tahap  awal pertumbuhan. jika  pada tahap  awal pertumbuhan tumbuhan  tidak 

baik, maka produktivitas akan rendah. Penyiraman Penyulaman

Dilakukan seminggu sesudah  penanaman untuk mengganti tumbuhan  yang 

rusak atau mati. Penyulaman dilakukan dengan memakai  bibit yang 

sama.

b. Penyiangan

Gulma yang mengganggu budidaya bunga Krisan yaitu  gulma jenis 

rumput. rumputan  grasses . Penyiangan tumbuhan  pertama dilakukan 2 

minggu sesudah  tanam secara manual dengan mencabut gulma, lalu  

dilakukan secara rutin tergantung keadaan  lapang. Untuk lahan yang sudah  

dilakukan pengolahan secara intensif, sebenarnya masalah gulma bisa 

ditekan, sehingga tidak dirasakan mengganggu. biasa nya gulma masih 

tumbuh ditengah. tengah pertumbuhan  Krisan dan bila pertumbuhan gulma 

sudah terlalu banyak, maka penanggulangan  gulma  penyiangan  harus segera 

dilakukan. Tumbuhan gulma biasanya terjadi pada tumbuhan  yang berumur 

sekitar 1 bulan, sehingga selama penanaman Krisan cukup dilakukan 

penyiangan sekali saja, atau disesuaikan dengan keadaan  lapang.

c. Perompesan daun�

Cara perompesan daun yaitu dengan membuang daun bagian bawah 

tumbuhan  hingga  setinggi 15 cm dari tanah. Perompesan daun bawah 

dilakukan untuk memperbaiki sirkulasi udara supaya tidak terjadi 

kelembaban yang tinggi sebab  tumbuhan  terlalu rimbun yang bisa  

mengundang hama atau penyakit. Perompesan daun terutama dilakukan jika  

ada tumbuhan  yang terkena hama atau penyakit.

d. Penyinaran tambahan

Krisan yaitu  tumbuhan  hari pendek, sehingga untuk merangsang 

pertumbuhan vegetatif harus ditambah penyinaran pada malam hari. Penam bahan sinar lampu pada malam hari dilakukan sejak bibit ditanam, sehingga 

pemasangan instalasi lampu harus sudah terpasang sebelum penanaman. 

Sinar energi untuk menambah sinar pada malam hari biasanya 

memakai  lampu pijar atau lampu TL, dengan daya antara 75 . 100 watt. 

Jumlah lampu yang dipakai  bergantung dari jumlah bedengan yang 

dibuat dan jalur lampu dipasang di antara 2 bedengan. Ketinggian lampu 

dari tanah antara 2 – 2,5 m. Pola night break  hari panjang  dan intensitas 

cahaya selama perlakuan periode hari panjang berpengaruh nyata terhadap 

pertumbuhan vegetatif dan perkembangan generatif tumbuhan  Krisan. 

keadaan  hari panjang dengan pola 7,5 menit terang–22,5 menit gelap selama 

8 hari, dan intensitas cahaya 40 lux  60 watt  bisa  dipakai  untuk 

menghasilkan bunga Krisan potong spray berkualitas sesuai dengan 

permintaan pasar.

e. Pinching

Untuk tumbuhan  pot perlu dilakukan pinching, yaitu pembuangan tunas 

pucuk antara 0,5. 2,5 cm, dilakukan secara manual memakai  tangan. 

Pinching hanya dilakukan sekali saja, yaitu pada umur 9 hari sesudah  tanam. 

f. Pewiwilan

Pewiwilan yaitu  kegiatan tambahan untuk menghilangkan atau 

membuang tunas utama yang tumbuh di tengah atau tunas yang menonjol 

sehingga tidak tumbuh merata. Kalau tunas utama sudah dibuang akan �tumbuh bunga lateral yang baik dengan ukuran yang relatif seragam. 

Pewiwilan dilakukan saat tumbuhan  berumur 8. 10 minggu.

g. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh  ZPT 

Beberapa petani ada yang memberi  ZPT Alar. Tujuan pemberian alar 

yaitu  agar bunga mekar serempak dan juga untuk menghambat 

pertumbuhan tumbuhan .. Penyemprotan alar dilakukan saat tumbuhan  berumur 

7. 8 minggu sesudah  tanam. Pemberian alar dilakukan 1. 2 kali selama periode 

tanam, yaitu pada saat calon tangkai bunga sepanjang 1 cm dan bila 

pembungaan belum serempak.

h. Pemupukan

Pemupukan terdiri atas pupuk dasar dan pupuk susulan. Pemupukan dasar 

memakai  pupuk kandang, dilakukan bersamaan dengan pengolahan 

tanah atau penyiapan edia tanam untuk pot. Untuk budidaya Krisan di lahan, 

pemupukan susulan pertama dilakukan pada umur hari sesudah  tanam, dan 

pemupukan kedua dilakukan sesudah  tumbuhan  berumur 6 minggu. Pupuk 

yang diberikan biasa nya NPK dengan cara disebar. Untuk Krisan dalam 

pot pemupukan susulan bisa diberikan dalam pot sekitar tumbuhan  atau 

diberikan pupuk cair.

6. penanggulangan  Hama dan Penyakit

Di negarakita , hama yang sering menyerang tumbuhan  Krisan yaitu  kutu daun, 

penggorok daun, hama thrips, mite, ulat. 

a. Hama Kutu Daun atau Aphids Myzus persicae 

Aphids menyerang tumbuhan  yang masih muda atau menyerang bunga. 

Aphids hidup berkoloni dalam jmlah yang banyak. Gejala serangan Aphids 

diketahui adanya kutu yang bergelombang di pucuk tumbuhan  dan 

permukaan bawah daun.Aphids ini akan mengeluarkan embun madu pada 

daun dan bila terkena debu akan menempel sehingga daun akan berwarna 

hitam.Selain itu embun madu itu  mengundang tumbuhnya jamur yang 

mengotori aun. Aphids muncul akibat kelembaban tinggi. penanggulangan  

dilakukan dengan penyemprotan insektisida.�b. Penggorok Daun atau Leaf miner  Liriomyza sp. 

Leaf miner merusak tumbuhan  engan cara menggorok daun hingga daun akan 

tampak transparan sehingga timbul garis putih yang tidak berturan pada 

daun. Leaf miner akan muncul lebih banyak di usim kemarau. 

penanggulangan nya dengan cara perompesan daun yang terserang dan 

penyemprotan insektisida.

c. Hama Thrips  Frankliniella occidentalis 

Hama Thrips menyerang pucuk daun, mahkota dan kelopak bunga. 

penanggulangan nya dengan penyemprotan insektisida. Hama Thrips muncul 

biasanya akibat cuaca panas dan kelembaban yang tinggi. Thrips ini 

menyerang dengan cara menghisap.

d. Mite

Hama ini muncul pada suhu udara panas dan kelembaban rendah. Mite 

biasanya ada  pada bagian permukaan bawah daun atau pada kelopak

daun. Gejala serangannya berwujud  titik kecil berwarna [putih lalu  akan 

menguning dan berkembang menjadi becak yang tidak beraturan. Mite ini 

mengisap cairan makanan yang memicu  daun mengering. Cara 

penanggulangan nya memakai  pestisida.

e. Ulat 

Ada 2 jenis ulat yang menyerang tumbuhan  Krisan, yaitu ulat penggerek daun 

dan ulat penggulung daun. Ulat penggerek daun menyerang daun yang tua 

dan bunga, swedangkan ulat penggulung daun menyerang pucuk muda. 

Serangan ulat akan meningkat jika  terjadi hujan dan panas secara 

bergantian. Cara penanggulangan nya dengan penyemprotan insektisida.

sedang  penyakit penting pada Krisan yaitu  penyakit karat yang dipicu  

oleh cendawan atau jamur atau fungi Puccinia horiana dan Puccinia chrysanthemum, 

penyakit busuk akar yang dipicu  oleh cendawan atau jamur atau fungi Phytium sp., 

penyakit busuk batang yang dipicu  oleh cendawan atau jamur atau fungi Rhizoctonia

sp., dan nematoda.

a. Penyakit Karat 

pemicu  penyakit karat yaitu cendawan Puccinia sp. Karat daun muncul �

jika  kelembaban tinggi dan cuaca yang berubah. ubah. Gejala penyakit 

karat tampak becak putih pada daun kelamaan berubah menjadi kuning 

kecoklatan. Bila serangan berat memicu  terhambatnya pertumbuhan 

tumbuhan  dan perkembangan bunga. penanggulangan  dilakukan dengan cara 

perompesan daun yang sakit, menjaga kebersihan dan sirkulasi udara, 

membongkar dan memusnahkan tumbuhan  yang sakit berat, dan melakukan 

penyemprotan dengan fungisida.

b. Penyakit Busuk akar 

dipicu  oleh cendawan Phytium sp. Gejala serangan tampak pada 

membusuknya akar dan pangkal batang dekat permukaan tanah, tumbuhan  

pendek, warnanya pucat, dan layu. Cara penanggulangan nya dengan dilakukan 

sterilisasi lahan dan penyemprotan memakai  fungisida.

c. Penyakit Busuk Batang

dipicu  oleh jamur Rhizoctonia sp.Gejalanya terlihat dengan busuknya 

batang pada garis permukaan tanah.Jamur ini menginfeksi bagian tumbuhan  

di bawah permukaan tanah. penanggulangan nya dengan cara pencabutan dan 

pemusnahan tumbuhan  yang terserang dan  dengan penyemprotan fungisida.

d. Nematoda

Nematodabparasit yang merusak tumbuhan  bagian akar.Gejala bisa  dilihat 

dari ketidakseragaman pertumbuhan tumbuhan  sebab  adanya kekerdilan 

tumbuhan  ditambah  dengan layunya tumbuhan  dan kering. Akar tumbuhan  yang 

terserang tampak adanya bintil. bintil dan pertumbuhannya tidak normal. 

penanggulangan nya dengan kultur teknis, menanam bibit yang bebas 

nematoda, dengan sterilisasi lahan.

Untuk mencegah serangan hama atau penyakit dilakukan secara preventif, dengan 

cara membersihkan lingkungan  sanitasi , mengontrol tingkat serangan

organisme pengganggu tumbuhan , sterilisasi lahan, menjaga sirkulasi udara 

supaya kelembaban tidak terlalu tinggi, pemberian pestisida. Penyemprotan 

pestisida awal sebagai tindakan pencegahan dilakukan pada saat tumbuhan  

berumur 2 minggu sesudah  tanam, dan selanjutnya dilakukan penyemprotan 

dengan interval 1 minggu sekali hingga  1 minggu sebelum panen. sedang  �jika  tumbuhan  sudah terserang hama atau penyakit maka dilakukan penanggulangan  

yang lebih intensif. Penyemprotan insektisida, dan fungisida antara lain 

Nuvantop, Confidon, Trigard, Samite, Proclem, Saprol, Previcure, atau lainnya 

sesuai serangan organisme pengganggu yang ada. Penyemprotan dilakukan 

berdasar  tingkat serangan dan sesuai rekomendasi.

7. Pemanenan

Krisan biasa dipanen mulai umur 90 hari sesudah  tanam  HST , namun  pada 

keadaan  tertentu baru bisa dipanen mulai umur di atas 100 HST. Waktu panen 

yang baik yaitu  pada pagi hari antara pukul 06.00. 09.00 WIB. Panen dilakukan 

secara seleksi yaitu dengan cara memilih tumbuhan  yang bunganya siap dipanen. 

Pemanenan bunga Krisan dilakukan dengan cara mencabut bunga bersama 

dengan akarnya, lalu  bagian pangkalnya dipotong memakai  gunting. 

lalu  bunga dikumpulkan 10. 20 tangkai dan dikumpulkan menjadi satu, 

lalu  dibungkus dengan kain 100. 200 tangkai. Bunga dimasukkan ke dalam 

ember yang berisi air dan siap diangkut ke ruang sesudah  panen. Lama panen 

berkisar antara 2–4 minggu dengan frekuensi panen 1 kali seminggu. Untuk jenis 

spray, kriteria bunga siap dipotong yaitu  bunga yang sudah mekar, di mana 

mahkota bunga sudah membuka semuanya. Untuk Krisan tipe sparay, bunga siap 

dipotong jika  bunga mekar sudah mencapai 75. 85% dari seluruh bunga 

dalam 1 tangkai sudah mekar penuh. Bunga yang sudah waktunya dipotong 

 tinkat kemekaran bunga 60%  harus segera dipotong, sebab  keterlambatan 

panen akan menurunkan kualitas bunga.

tuk bunga Krisan pot tipe Standar pemanenan dilakukan jika  sudah  mencapai 

umr 9. 12 minggu sesudah  tanam. Pemanenan dilakukan pada saat kemekaran 

bunga 50. 60%. Bunga Krisan yang sudah  dipanen lalu  disiram dengan air.

8. sesudah  Panen

Penanganan sesudah panen yang biasa dilakukan pada bunga Krisan yang ditanam 

di lahan yaitu  sebagai berikut :

a. Pembersihan dan penyortiran�Hasil panen bunga dibawa ke ruang sesudah  panen dan ditempatkan di atas 

meja, kain pembungkus bunga dibuka, untuk dibersihkann dan disortasi. 

Bunga dibersihkan dari daun. daun tua dan kering namun  tetap disisakan 

daun. daun di bawah bunga. Juga dilihat apakah ada hama atau penyakit. Selain 

itu dilakukan penyortiran terhadap tingkat kemekaran bunga, kelurusan 

tangkai bunga, diameter tangkai, panjang tangkai.

b. Grading

Grading yaitu n kegiatan klasifikasi bunga. Grading dilakukan 

berdasar  kriteria ukuran, tipe bunga, warna dan species. Pada saat 

grading sekaligus dilakukan pemotongan bunga dengan panjang yang 

seragam, yaitu sekitar 75 cm.

c. Pengemasan

Bunga Krisan yang sudah di grading lalu  dibungkus memakai  

kertas putih. Pembungkusan bertujuan untuk menjaga agar bunga tidak 

mengalami kerusakan sehingga kualitas bunga tetap terjaga. Cara 

membungkus yaitu dengan menggulung kertas hingga berbentuk kerucut, 

dan diberi selotif. Bunga yang sudah  dibungkus dimasukkan ke dalam wadah 

berisi air sesuai dengan grade nya masing. masing sebelum dikirim ke 

konsumen.

d. Pelabelan

Pelabelan diberikan pada kertas pembugkus, yang biasanya berisi informasi 

tentang waktu panen dan grade nya.

e. Penyimpanan

Sesudah  bunga dibungkus dan dimasukkan ke dalam waddah yang berisi air, 

maka lalu  dimasukkan ke dalam cold storage dengan suhu 5. 8

0C 

dengan kelembaban udara 70. 90%. Penyimpanan di dalam cold strorage

sebaiknya tidak lebih dari 15 hari.

f. Pengepakan

Pengepakan dilakukan jika  bunga Krisan akan dikirim ke tempat yang 

jauh. Bunga yang sudah dibungkus lalu dikemas dalam kardus. Satu kardus 

berisi 40 ikat bunga, masing. masing ikatan terdiri dari 10 tangkai bunga. �





BUDIDAYA tumbuhan  MELATI  Jasminum sambac 

Di negarakita  tumbuhan  Melati yang banyak diudidayakan sebagai simbol 

bangsa yaitu Melati putih atau Jasminum sambac, sebab  bunga ini melambangkan 

kemurnian dan kesucian. Melati putih  Jasminum sambac  sebagai tumbuhan  hias, 

yaitu  maskot flora nasional, disukai sebab  bunganya yang putih dan harum 

baunya. Jenis Melati lain yaitu  Melati gambir  J. officinale  yang banyak 

dipakai  sebagai campuran teh. 

tumbuhan  Melati yaitu  jenis tumbuhan  perdu tahunan, berbatang tegak 

atau merambat dengan bunga berbentuk seperti trompet dan harum, perennial. 

Melati bisa  tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600 

atau 800 meter di atas permukaan laut, Melati bisa  dikembangbiakkan dengan cara 

setek. Pertumbuhan tunas setek akan tampak sesudah  sekitar 6 minggu. tumbuhan  

Melati mulai berbunga pada umur 7. 12 bulan sesudah  tanam. tumbuhan  Melati 

bisa  berbunga sepanjang tahun asalkan memperoleh  cukup sinar matahari dan 

panen bunga Melati bisa  dilakukan sepanjang tahun

Bunga Melati memiliki banyak manfaat yaitu sebagai bunga tabur, 

penghias rangkaian bunga, bahan industri minyak wangi, kosmetik, parfum, 

farmasi, dan bahan campuran atau pengharum teh.

Sistematika tumbuhan  Melati

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicoyledonae

Ordo : Lamiales

Familia : Oleaceae

Genus : Jasminum

Species : Jasminum sambac Ait

Beberapa species tumbuhan  Melati yang dikenal yaitu  J. officinale, J. nudiflorum, 

J. primulinum, J. polyanthum, J. humile, J. fruticans, J. refolutum, J. parkeri, J. 

grandiflorum. �Cara Budidaya tumbuhan  Melati

1. Penyiapan Lahan atau Pembuatan Lubang Tanam

Lahan untuk pembukaan kebun Melati dibersihkan dari gulma, pepohonan 

yang tidak berguna, batu. batuan agar mudah, lalu  baru dibuat lubang 

tanam. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 2 minggu 

sebelumtanam. Ukuran lubang tanam 40X40X40 cm. Tanah yang dambil dari 

lubang tanam dicampur dengan pupuk kandang 0,5. 1 kg dan diaduk merata. 

Lubang tanam diisi kembali dengan campuran tanah dan pupuk kandang 

hingga  setengah lubang tanam. Lubang tanam dibiarkan selama sekitar 2 

minggu.

Untuk tumbuhan  Melati yang ditanam memakai  pot, maka perlu disiapkan 

media tanam yang terdiri dari tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1.

2. Penyiapan Bibit

a. Setek

tumbuhan  Melati biasa diperbanyak dengan setek. Untuk bahan setek dipilih 

dari tumbuhan  Melati yang unggul dan sudah berbunga. Dipilih beberapa 

bagian dari cabang untuk dijadikan bahan setek, dengan dipotong sepanjang 

15. 20 cm dengan 2 daun dan 2 tunas. Media semai sebaiknya mengandung 

tanah pasir. Setek diberi zat perangsang tumbuh akar rootone F. Setek 

ditancapkan pada medium semai sepertiga dari panjang setek, sebelum 

ditanam daun dikupir terlebih dahulu hingga tinggal setengahnya. 

Pesemaian bisa  dilakukan langsung pada lahan pesemaian, atau pada 

bak atau wadah pesemaian, atau boleh juga memakai  polibag kecil. Kalau 

memakai  polibag maka tiap polibag diisikan 1 setek. Tutup persemaian 

dengan sungkup berwujud  lembar plastik bening  transparan  agar udara 

tetap lembab. Setek perlu dilakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali 

sehari. Usahakan juga agar bibit setek memperoleh   sinar matahari pagi. Setek 

yang ditumbuhkan pada lahan atau wadah maka jika  sudah tumbuh atau 

sudah berakar cukup kuat bisa dipindahkan ke polibag yang berisi media 

campuran tanah, pasir dan pupuk organik  1:1:1 . Pemeliharaan bibit perlu �
terus dilakukan hingga  sekitar umur 3 bulan dan bibit sudah siap tanam di 

lapang.

b. Cangkok

tumbuhan  Melati juga bisa diperbanyak dengan cangkok. Cangkok 

merpakan metode budidaya  tumbuhan  dengan cara kulit cabang atau 

ranting dikupas melingkar sepanjang 2. 5 cm, kambium pada kayu 

dihilangkan, lalu  dibungkus dengan sabut kelapa, ijuk, atau plastik 

yang diisi dengan mos atau campuran tanah dengan kompos, sesudah  

beberapa waktu akan keluar akarnya dan bisa  ditanam sebagai tumbuhan  

baru yang sama sifatnya dengan pohon induk.

Cara mencangkok tumbuhan  Melati :

f. Dipilih cabang yang sehat dan tegak, sebesar pensil atau lebih.

g. Kulit batang dikerok sepanjang 5 cm, lalu  bersihkan lendir dari 

kayunya. Hal ini untuk memutuskan aliran makanan  hasil fotosintesis  

dari atas ke bawah.

h. Pada keratan diberi media untuk pertumbuhan akar. Mediaini 

dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik transparan. Bungkus berwujud  

sabut lebih mudah dalam penyiraman, namun pertumbuhan akar tidak 

bisa dilihat, sedang  dengan plastik jika  akan menyiram plastik 

pembungkus harus sedikit dibuka, namu dengan pembungkus plastik 

ini pertrumbuhan akar bisa diamati.

i. Sesudah  cangkok berakar segera dipotong.

j. Hasil cangkokan bisa diadaptasikan dulu pada pot sebelum ditanam di 

lapang. 

c. Rundukan  layering 

Rundukan yaitu  metode budidaya  tumbuhan  dengan cara memisahkan 

bagian tumbuhan  yang berakar dari induknya. Cara rundukan bisa dilakukan 

pada tumbuhan  yang berbatang lentur. Rundukan dilakukan dengan cara 

cabang Melati dilengkungkan hingga  masuk ke dalam tanah dengan ujung 

cabang menyembul di atas permukaan tanah. Dari bagian yang berada di �
dalam tanah ini nantinya diharapkan akan muncul akar. Pada bagian yang 

masuk ke dalam tanah sebaiknya dilukai untuk mempercepat pertumbuhan 

akar. Selain itu bagian ini diperkuat  agar tidak muncul ke permukaan tanah  

dengan pemberian penjepit yang longgar. jika  sudah muncul perakaran 

dari cabang yang ada dalam tanah, maka bisa dipotong dan dipakai  

sebagai bibit.

3. Penanaman

Sebulan sebelum tanam, bibit Melati diadaptasikan dulu di sekitar kebun. 

Untuk penanaman di lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar 

terdiri atas 3 gram TSP ditambah 2 gram KCI per tumbuhan . Bila tiap hektar 

lahan ada  sekitar 6.600 lubang tanam  jarak tanam 1X1,5 m , kebutuhan 

pupuk dasar terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Jarak tanam bisa  

bervariasi, tergantung pada kesuburan tanah dan species Melati yang ditanam, 

jarak tanam biasa nya yaitu  1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya yaitu  40 x 40 

cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm. Sebelum bibit ditanam, kantung 

plastik atau polibag dilepas, lalu  tumbuhan  diletakkan pada lubang tanam dan 

diisi tanah yang sudah dicampur pupuk kandang hingga  membumbun. Tiap 

lubang tanam ditanami satu bibit Melati. Tanah dekat pangkal batang 

bibit Melati dipadatkan pelan. pelan agar akar. akarnya kontak langsung 

dengan air tanah. lalu  disiram agar tumbuhan  tetap segar.

Untuk penanaman dalam pot, maka sebelum bibit ditanam perlu dipersiapkan 

pot dan medianya. Agar air bisa tuntas dan tidak menggenag yang bisa 

memicu  busuknya akar, maka pada dasar pot diberi pecahan genting atau batu 

bata atau kerikil guna memberi  drainase dan aerasi yang baik. lalu  

media tanam dimasukkan sedikit dulu untuk dasar penanaman. Baru sesudah  itu 

bibit ditanam dan lalu  pot diisi tanah hingga penuh 90%. Bibit yang 

ditanam bisa diambil dari lahan atau wadah pembibitan atau dari setek yang sudah 

dipindh ke polybag. Untuk yang dari polybag maka plastik kantungnya disobek 

dan bibit bedan  tanahnya ditanam.�
4. Pemeliharaan tumbuhan 

a. Penyiraman

Pada tahap  awal pertumbuhan, tumbuhan  Melati memerlukan  

ketersediaan air yang memadai. Penyiraman perlu secara kontinyu tiap 

hari hingga  tumbuhan  berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 

1. 2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan yaitu  

dengan disiram air tiap tumbuhan  hingga tanah di sekitar perakaran cukup 

basah.

b. Penyulaman

Penyulaman yaitu  mengganti tumbuhan  yang mati atau tumbuh 

abnormal dengan bibit yang baru. Teknik penyulaman prinsipnya sama 

dengan tata laksana penanaman, hanya saja dilakukan pada 

lokasi atau blok atau lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode 

penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan sesudah  tanam. 

Penyulaman seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan 

pemeliharaan tumbuhan  berikutnya dan pertumbuhan tumbuhan  menjadi 

seragam. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore 

hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu 

panas.

c. Penyiangan atau penanggulangan  gulma

Pada budidaya tumbuhan  pada Melati ada  beberapa organisme 

pengganggu tumbuhan . Salah satunya yaitu  gulma yaitu tumbuhan lain yang 

tumbuh pada lahan tumbuhan  budidaya atau tumbuhan yang tumbuh disekitar 

tumbuhan  pokok sehingga memicu  persaingan dalam memperoleh  

unsur hara, sinar matahari, oksigen, dan karbon dioksida antara tumbuhan  

pokok dengan tumbuhan  gulma. Oleh sebab  itu gulma menjadi pengganggu 

pada budidaya tumbuhan  dan bisa  mempengaruhi jumlah produksi pada 

budidaya tumbuhan  bunga Melati. Beberpa gulma yang sering ada  pada 

budidaya tumbuhan  Melati yaitu alang. alang dan rumput teki. Sehingga 

dalam budidaya tumbuhan  Melati perlu dilakukan pemeliharaan tumbuhan  

untuk mengurangi gulma. penanggulangan  gulma dilakukan baik secara �
peventif maupun kuratif. Adanya pemeliharaan dalam budidaya tumbuhan  

Melati dari gulma mampu mengurangi persaingan antara tumbuhan  Melati 

dengan gulma sehingga bisa diperoleh hasil tumbuhan  yang maksimal. 

Penyiangan bisa  dilakukan secara manual atau memakai  peralatan. 

Pada perkebunan yang luas juga dilakukan penanggulangan  gulma 

memakai  herbisida.

d. penanggulangan  hama atau penyakit

Beberapa hama yang biasa menyerang tumbuhan  Melati :

1  Hama Tunas Bunga

Hama ini menyerang tunas bunga dan dipicu  oleh Hendecasis 

duplifascialis. penanggulangan  dengan insektisida.

2  Hama Daun

Selain menyeramg daun juga bisa menyerang bunga. penanggulangan  

dengan insektisida.

Beberapa penyakit yang biasa menyerang tumbuhan  Melati :

1  Puru Mahkota  Crown Gall 

Gejala terlihat dengan adanya benjolan. benjolan pada batang tepat di atas 

permukaan tanah atau pangkal batang. Penyakit puru mahkota 

dipicu  oleh bakteri Agrobacterium termociens. penanggulangan nya 

dengan cara menyingkirkan dan membakar tumbuhan  yang sudah 

terserang. Juga bisa memakai  fungisida.

2  Busuk Bunga  Blossom Blight 

Menyerang bunga, dengan gejala tampak adanya cendawan berwarna 

kehitaman menutupi bunga. Penyakit ini dipicu  oleh cendawan 

Chronephora infindibilifera yang ada di dalam tanah. penanggulangan nya 

yaitu  dengan mengambil dan membakar bunga. bunga yang sudah 

terserang. Pencegahan dengan mengurangi kelembaban tanah pada 

kebun Melati. Bisa juga disemprot dengan fungisida.

3  Embun Hitam  Black Mildew 

Menyerang pada daun bagian atas dengan terlihatnya warna hitam pada 

permukaan daun sebelah atas. Penyakit ini dipicu  oleh cendawan �Meliola sp. penanggulangan nya dengan cara mengambil dan membakar 

daun. daun yang terserang. Juga bisa dilanjutkan dengan penyemprotan 

fungisida.

e. Pemupukan

Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan penanaman. Pemupukan 

berikutnya dilakukan setiap tiga bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang 

dipakai  untuk Melati yang ditanam di lahan atau kebun terdiri atas Urea 300. 

700 kg, TSP 300. 500 kg dan KCl 100. 200 kg atau ha untuk 1 tahun. Pemberian 

pupuk bisa  dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit di 

antara barisan tumbuhan  atau sekeliling tajuk tumbuhan  sedalam 10. 15 cm, 

lalu  ditutup dengan tanah. Pemupukan bisa  pula dengan cara 

memasukan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tumbuhan  

Melati. Waktu pemupukan yaitu  pada saat awal pertumbuhan tumbuhan , 

sebelum melakukan pemangkasan, saat berbunga, sesuai panen bunga, 

dan pada saat pertumbuhan kurang prima. 

Untuk Melati yang ditanam dalam pot pemupukan susulan pertama dimulai 

saat pertumbuhan awal berwujud  1 gram urea, 1 gram TSP, dan 0,5 gram KCl. 

Dosis itu  untuk ukuran pot 1. 2 kg tanah. Jika potnya sudah diganti 

yang lebih besar  sebab  tumbuhan  sudah tumbuh besar  maka jumlah pupuk 

juga ditingkatkan. Selain itu bisa juga diberikan pupuk daun. Waktu 

penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari  pukul 09.00  atau 

sore hari  pukul 15.30. 16.30  atau ketika matahari tidak terik 

menyengat.

f. Pemberian ZPT

Zat Pengatur Tumbuh  ZPT  bisa  dipakai  untuk mempertahankan 

dan meningkatkan produksi bunga. ZPT yang biasa dipakai  untuk 

tumbuhan  Melati yaitu  Cycocel  Chloromiguat  dan Ethrel. tumbuhan  

Melati yang di semprot dengan Cycocel dengan konsentrasi 5.000 ppm 

menghasilkan bunga 1,45 kg atau  tumbuhan . Cara pemberiannya dengan jalan 

disemprotkan pada seluruh bagian tumbuhan , terutama bagian ujung dan �tunas. tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 

ppm untuk Cycocel atau 500. 1.500 ppm bila dipakai  Ethrel.

g. Pemangkasan

tumbuhan  Melati biasa nya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa jenis 

Melati seperti species Grand Duke of Tuscany yang tipe pertumbuhannya 

tegak, sehingga perlu dilakukan pemangkasan. Pemangkasan memberi  

pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan , dan  

keindahan. Pemangkasan juga bisa meningkatkan hasil bunga Melati. 

Tinggi pemangkasan amat tergantung pada species tumbuhan  Melati. Untuk 

Melati putih  J. sambac  bisa  di pangkas pada ketinggian 75 cm dari 

permukaan tanah, sedang  jenis Melati Spanish Jasmine  J. officinale

var. grandiflorum  setinggi 90 cm dari permukaan tanah. Pemangkasan 

dilakukan jika  hasil bunga Melati sudah menurun. Biasanya hasil bunga 

Melati pada awal pemanenan masih sedikit, lalu  meningkat, dan 

akhirnya menurun lagi.

h. Penggantian pot dan media

Khusus untuk tumbuhan  yang ditanam dalam pot, maka harus dilakukan 

penggantian media secara berkala. Penggantian media juga bisa dilakukan 

bersamaan dengan penggantian pot yang lebih besar. Pot perlu disesuaikan 

dengan pertumbuhan tumbuhan  Melati. Penggantian pot dan media 

dilakukan jika  tumbuhan  Melati sudah semakin tumbuh dan akar sudah 

tertekan pertumbuhannya sebab  kesempitan ruang tumbuh, dan  media 

tanam sudah berkurang haranya. Penggantian pot dan media dilakukan 

sebagai berikut :

k. Pot dibalik dan tanah dan  tumbuhan nya dipegang, sehingga pot bisa 

ditarik dan terlepas. 

l. Sebelum ditanam kembali pada pot yang baru, maka perakaran perlu 

dipangkas dan dirapikan terutama untuk rambut akar yang memanjang. 

Selain itu bisa pula dilakukan pemangkasan tumbuhan  untuk mengurangi 

penguapan.

m. Menyiapkan media tanam baru. �

n. Dipilih pot dengan ukuran yang lebih besar.

o. tumbuhan  lalu  ditanam ke dalam pot yang baru, cara penanaman 

sama dengan penanaman awal.

5. Pemanenan

tumbuhan  Melati bisa menghasilkan bunga pada umur 10. 11 bulan. Bunga 

Melati bisa dipanen ketika bunganya masih kuncup atau setengah mekar. 

Pemetikan bunga Melati sebaiknya dilakukan pada pagi sore, yakni saat sinar 

matahari tidak terlalu terik atau suhu udara tidak terlalu panas.

Pemanenan bisa dilakukan beberapa kali. Pada awal pembungaan hasil 

bunganya masih belum banyak. 

6. sesudah  Panen

Bunga Melati yang sudah dipetik lalu  dikumpulkan dalam wadah 

lalu  dibawa ke ruang sesudah  panen yang bersuhu dingin 0. 5

0C. 

Selanjutnya didistribusikan sesuai permintaan pasar. Pengangkutan sebaiknya 

juga dipakai  mobil box berpendingin�




BUDIDAYA tumbuhan  DAHLIA  Dahlia variabilis 

tumbuhan  Dahlia yaitu  tumbuhan  hias bunga yang banyak 

dibudidayakan dan diminati, terutama untuk bunga potong. Selain diambil 

bunganya untuk bunga potong, umbi Dahlia bisa dimanfaatkan sebagai sumber 

pemanis berwujud  gula cair fruktosa. tumbuhan  tumbuh tegak, memiliki  umbi, 

dengan warna bunga beraneka macam. tumbuhan  Dahlia berasal dari Meksiko, dan 

menyebar ke berbagai Negara termasuk negarakita . 

tumbuhan  Dahlia cocok ditanam pada tanah lempung berpasir, dengan pH 6. 

8 dan menyukai  sinar matahari langsung.

Sistematika tumbuhan  Dahlia

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dycotiledonae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Dahlia

Species : Dahlia sp

Beberapa species Dahlia yang dikenal antara lain Dahlia pinnata, Dahlia variabilis, 

Dahlia coccinea, Dahlia juarezii.

Cara Budidaya tumbuhan  Dahlia

1. Penyiapan Lahan

tumbuhan  Dahlia cocok ditanam pada tanah lempung berpasir yang 

mengandung humus, gembur, dengan aerasi yang baik. tumbuhan  Dahlia bisa 

ditanam pada lahan maupun memakai  pot. Lahan yang akan ditanami 

tumbuhan  Dahlia diolah tanahnya sedalam 25. 35 cm. Dibuat bedengan dengan 

lebar 75 cm dan panjang sesuai keadaan  lapang, lalu  dibuat lubang tanam 

berukuran 20X20X20 cm dengan jarak tanam 75 cm. Tanah penggalian dari 

lubang tanam dicampur dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar, lalu  �dimasukkan menjadi an ke dalam lubang tanam, sisanya akan ditambahkan pada 

saat penanaman.

Untuk pot disiapkan media tanam berwujud  campuran tanah : pupuk : 1:1.

2. Penyiapan Bibit

budidaya  tumbuhan  Dahlia bisa dlakukan dengan cara generatif dengan 

memakai  benih atau budidaya  vegetatif dengan setek atau umbi. 

a. budidaya  dengan benih

pemakaian  biji sebagai bibit dengan cara disemaikan dahulu pada tempat 

pembibitan. Untuk lahan pesemaian berwujud  bedengan lebar 1 m dan tinggi 

50 cm panjang sesuai lahan yang ada. Bedengan berwujud  campuran humus, 

tanah, dan pupuk dengan perbandingan 1:1:1. Benih disebar merata dilahan 

pembibitan, lalu  ditutup tanah tipis. Lahan pesemaian sebaiknya 

diberi naungan. Sesudah  benih berkecambah dan berdaun sekitar 2 helai 

maka bibit bisa dipindahkan ke polybag ukuran 18X15 cm yang berisi 

campuran sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan sekam : pupuk 

kandang = 5 : 1. Sesudah  berdaun 6, maka bibit siap ditanam.

b. budidaya  tumbuhan  memakai  setek

Setek diambil dari tunas ketiak yang berukuran 7. 10 cm. Penumbuhan setek 

dilakukan pada polybag dengan media campuran sekam dan pupuk dengan 

perbandingan 6 : 1. Tempat pembibitan setek harus dipelihara 

kelembabannya, sebaiknya diberi sungkup.

c. budidaya  tumbuhan  memakai  umbi

Umbi sebagai bibit dipilih dari tumbuhan  Dahlia yang sudah berumur lebih 

dari 1 tahun. 

Lahan pembibitan harus dilakukan penyiraman rutin dan perawatan lainnya.

3. Penanaman

Umbi Dahlia dimasukkan ke dalam lubang tanam dan ditutup dengan tanah 

kembali, lalu  disiram.�Untuk penanaman dalam pot, maka bibit yang sudah siap tanam dipindah ke 

pot yang sudah disiapkan media tanamnya. Media diisikan sedikit dulu ke 

dalam pot, sebagai dasar penanaman. Bibit diletakkan tegak di tengah pt, 

lalu  tambahkan media pot hingga  volume 90%, dan disiram.

4. Pemeliharaan tumbuhan 

a. Penyulaman

Untuk memperoleh  pertumbuhan yang seragam. Penyulaman dilakukan 

segera saat   ada tumbuhan  yang rusak atau mati dan bisa  dilakukan 

hingga  tumbuhan  berumur 3 minggu. 

b. Penyiraman

Pada awal pertumbuhan penyiraman   penting diperhatikan. Tanah 

di sekitar pangkal batang hingga  titik terluar tajuk jangan hingga  

mengering. Pada saat itu, jika perlu tumbuhan  disiram 2. 3 kali sehari 

tergantung dari keadaan cuaca. Sesudah  itu penyiraman bisa  dilakukan 

setiap 5 hari. Penyiraman juga perlu dilakukan sesudah  pemberian pupuk.

c. Penjarangan bunga 

Perlu dilakukan jika jumlah bunga dalam satu tangkai terlalu banyak. 

Penjarangan bunga dilakukan untuk menjaga kualitas bunga, supaya 

diameter bunga mencapai maksimum. Pada Dahlia kaktus  putih  hanya 

satu bunga yang dibiarkan hidup pada satu tangkai, sedang  pada Dahlia 

semi kaktus bisa  5 .  6 bunga.

d. Penyiangan

Penyiangan rutin dilakukan dan atau sesuai dengan pertumbuhan gulma.

Pencegahan tumbuhnya gulma bisa  dilakukan dengan pemberian mulsa 

organik di antara tumbuhan . 

e. penanggulangan  hama atau penyakit

Hama yang biasa menyerang tumbuhan  Dahlia yaitu  :

a  Ulat tanah  Agrotis ipsilon 

Ulat menyerang umbi dan batang, dengan memotong titik tumbuh atau 

pada pangkal batang sehingga batang rebah dan layu. Cara �

penanggulangan nya dengan mengambil ulat yang menyerang. Bisa juga 

diberikan insektisida.

b  Nematoda 

Menyerang akar sehingga memicu  akar busuk dan tumbuhan  layu. 

penanggulangan nya dengan cara sterilisasi.

Penyakit yang biasa menyerang tumbuhan  Dahlia yaitu  :

a . Embun tepung

pemicu nya yaitu  jamur Oidium tingitaniun. Gejalanya yaitu  daun 

tertutup lapisan putih seperti tepung, lalu  daun akan mongering 

dan gugur. penanggulangan nya memakai  fungisida.

b . Virus

Gejalanya pertumbuhan tidak normal atau kerdil. pemicu nya virus 

CMV atau jenis lainnya. penanggulangan nya dengan cara pemakaian  

benih yang sehat. Jika tumbuhan  yang terserang sudah parah maka harus 

disingkirkan dan dibakar. 

f. Pemberian ajir atau tiang penyangga

Ketika tumbuhan  mencapai 1 m, tumbuhan  dibumbun dan disangga dengan 2 

batang bambu agar tidak rebah.

g. Pemupukan

Dilakukan setiap 10 hari sekali memakai  urea, SP. 36 dan KCl 

masing. masing 2 gram atau NPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10 

hari sesudah  pindah tanam. Pupuk diberikan di dalam larikan sejauh 15 cm 

dari pangkal batang, ditutup dengan tanah.

5. Pemanenan 

Bunga Dahlia bisa dipanen pertama kali pada umur 3 bulan sesudah  tanam. 

Bunga dipetik 2 kali seminggu hingga  4 bulan lalu . Bunga yang siap 

dipetik sudah  mekar penuh dengan diameter 10 cm. Bunga Dahlia dipetik 

dengan cara dipotong bedan  tangkai bunga sepanjang 20. 50 cm dari dasar 

bunga. �

6. sesudah  Panen

Pangkal tangkai bunga Dahlia potongan dimasukan ke dalam tube berisi cairan 

pengawet atau dibungkus dengan kapas lalu  dimasukan ke dalam 

kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam kotak karton atau 

kemasan lain yang sesuai. Satu ikatan terdiri dari 20 tangkai bunga dan 

dibungkus dengan pembungkus dari kertas khusus Sleeves. Kuntum tidak 

tertutup seludang, pangkal bunga diberi kapas basah. Pengepakan dilakukan 

dalam kotak kardus dengan kapasitas 10 ikatan. Pada bagian luar kemasan 

diberi label. Pengangkutan dilakukan dengan alat angkut bersuhu udara 7. 8

0C 

dengan kelembaban udara 60. 65 %.



BUDIDAYA tumbuhan  SEDAP MALAM  Polyanthes tuberosa 

tumbuhan  Sedap Malam memiliki  batang semu berwujud  umbi induk, yang 

berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. sedang  batang utama ada di 

tengah. Tiap rumpun tumbuhan  Sedap Malam bisa terdiri dari 1 umbi induk dan 

beberapa umbi anak. Umbi induk ukurannya lebih besar dari umbi anak dan 

berwarna putih. Umbi induk ini yang biasa dipakai  untuk budidaya  tumbuhan .

tumbuhan  Sedap Malam memiliki bentuk daun pipih memanjang, berwarna hijau 

mengkilat pada bagian atas dan hijau muda pada bagian bawah. Pada pangkal daun 

ada bintik. bintik berwarna kemerahan. Ukuran daun bunga sedap malam bisa  

mencapai hingga 60 cm. Perakaran tumbuhan  Sedap Malam berwujud  akar serabut yang 

keluar dari batang utama dan menyebar dengan radius sekitar 50 cm. Pertumbuhan 

tumbuhan  dari penanaman umbi bibit hingga  tumbuh sempurna dengan daun 

berkembang optimal sekitar 16. 20 minggu. Sesudah  tumbuhan  berumur 24. 26 

minggu, tangkai bunga Sedap Malam akan muncul dari ujung tumbuhan  berbentuk 

memanjang dan beruas. ruas. Tiap ruas ada  daun bunga dengan ukuran kecil 

pipih memanjang. Pada tangkai bunga sedap malam menempel 5. 12 kuntum bunga 

yang mekarnya tidak bersamaan, bunga pada bagian bawah akan mekar terlebih 

dahulu lalu  sesudah  itu baru bunga yang berada diatasnya mekar secara 

berurutan. Warna mahkota berwarna putih dan sedikit kemerahan dibagian ujung. 

Bunga Sedap Malam bisa dipanen sesudah  berumur 4. 5 bulan. tumbuhan  Sedap 

Malam juga memiliki  anakan. Anakan yang sudah berumur 7. 9 bulan bisa 

dijadikan bibit.

tumbuhan  Sedap Malam termasuk tumbuhan  sukulen, banyak mengandung 

air. Berasal dari Meksiko dan menyebar luas hingga  ke negarakita . Selain 

dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk pajangan, minyak atsiri dari bunga ini 

dipakai  dalam pembuatan parfum. Bunga sedap malam memiliki keunikan 

tersendiri dimana bunga ini mekar pada malam hari. tumbuhan  ini tumbuh di area  

beriklim tropis dan sub tropis. tumbuhan  Sedap Malam bisa ditanam pada berbagai 

jenis tanah, namun yang ideal yaitu  tanah Latosol dan Regosol, dengan pH 5. 7, 

tanah subur, gembur, banyak humus, aerasi dan darenase baik. Cocok ditanam pada �sinar matahari penuh, pada suhu udara 13. 270C, dengan curah hujan antara 1900. 

2500 mm atau tahun, dan ketinggian tempat 600. 1500 m dpl. 

Sistematika tumbuhan  Sedap Malam

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Amarillidales

Famili : Amarillida atau Liliaceae

Genus : Polyanthes

Spesies : Polyanthes tuberosa

Cara Budidaya tumbuhan  Sedap Malam

1. Penyiapan lahan

tumbuhan  Sedap Malam biasanya ditanam dalam bentuk kebun. Tahapan 

penyiapan lahan untuk kebun Sedap Malam sebagai berikut :

a. Lahan dibersihkan dari gulma, bebatuan, atau barang. barang yang 

mengganggu. 

b. Selanjutnya tanah diolah dengan cara dicangkul, dibajak dengan bajak atau 

traktor, atau dibalik memakai  garpu sedalam 20. 40 cm hingga gembur, 

lalu  diberi bahan organik  pupuk hijau, pupuk kandang, kompos  

sebanyak 5. 10 t atau ha

c. Dibiarkan atau dikeringanginkan 15. 30 hari, lalu  dibuat bedengan dengan 

lebar 100 cm, tinggi 20 .  30 cm, dan panjang tergantung keadaan  lahan, jarak 

antar bedengan 30. 40 cm.

d. Diantara bedengan pertumbuhan  dibuat saluran irigasi dan drainae dengan 

lebar 30. 40 cm dan kedalaman 40 cm.

e. jika  pH tanah kurang dari 5 .  7 perlu di lakukan pengapuran dengan 

Dolomit dengan dosis sekitar 1,5 ton atau ha disebarkan di atas bedengan dan 

diaduk rata dengan tanah lalu dibiarkan 1 bulan. 

f. Lahan siap untuk ditanami�Penyiapan bibit

tumbuhan  Sedap Malam diperbanyak memakai  umbi batang. Umbi 

diambil dari tumbuhan  induk yang sehat dan produktif dan sudah berumur lebih 

dari 2 tahun. Umbi lalu  dibersihkan dan dipisahkan dari rumpun 

berdasar  ukuran. Ukuran umbi sebagai benih atau bibit sebesar 1. 2 cm. 

lalu  disimpan di tempat kering dalam tampah secara merata selama 1. 2 

bulan hingga bertunas. Jika umbi sudah bertunas berarti sudah siap tanam.

3. Penanaman

Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu bedengan disiram hingga 

kapasitas lapang. Tentukan jarak tanam 20X20 cm dan buat lubang tanam 

dengan cara mengangkat tanah dengan sendok atau garpu kecil sedalam 7 .  9 cm. 

Pada setiap lubang tanam bisa  ditanam 1 umbi atau lebih dengan arah tunas 

menghadap ke atas. lalu  lubang ditutup dengan tanah kembali. Untuk 1 

areal pertumbuhan  dipilih umbi yang besarnya seragam agar pertumbuhannya 

seragam.

Beberapa petani juga memakai  mulsa pada bedengan berpa Mulsa Plastik 

Hitam Perak  MPHP . Cara memasang MPHP  Mulsa Plastik Hitam Perak  

antara lain dengan menarik kedua ujung MPHP  Mulsa Plastik Hitam Perak  

ke masing. masing ujung bedengan arah memanjang. lalu  dikuatkan 

dengan pasak bilah bambu berbentuk "U" yang ditancapkan di setiap sisi 

bedengan. Lembar MPHP ditarik ke bagian sisi kiri kanan  lebar  bedengan 

hingga rata menutup permukaan bedengan. Kuatkan dengan pasak bilah bambu 

pada setiap jarak 40 .  50 cm. Bedengan yang sudah  ditutup MPHP  Mulsa 

Plastik Hitam Perak  dibiarkan dulu selama + 5 hari. Penanaman dilakukan 

secara hati. hati agar pada lubang MPHP  Mulsa Plastik Hitam Perak  tidak

rusak. Sesudah  penanaman selesai, dilakukan penyiraman pada lubang 

tanam atau bedengan untuk menjaga kelembaban. Penyiraman dilakukan dengan 

hati. hati.�Pemeliharaan tumbuhan 

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan secara rutin, disiriam pada pagi dan sore hari, atau 

melihat keadaan  lapang. Penyiraman bisa dilakukan dengan sistem leb pada 

parit atau penyiraman memakai  gembor.

b. Penyulaman

Penyulaman dilakukan saat   ada tumbuhan  yanag mati atau rusak. 

Penyulaman sebaiknya sebelum umur 2 minggu. Cara penyulaman dengan

cara membongkar tumbuhan  yang mati lalu  digantikan dengan umbi 

bibit yang baru yang sama dengan bibit awal.

c. Penyiangan

Penyiangan dilakukan rutin secara mekanis, dengan menjombret memakai 

tangan atau  memakai  alat bantu arit, koret, dan sebagainya. Kalau 

serangan gulma cukup banyak baru diterapkan alternatif untuk disemprot 

dengan herbisida.

d. Pemupukan

Pemupukan dasar diberikan bersamaan dengan pengolahan 

tanah atau pembuatan bedengan. Pemupukan susulan dilakukan pada saat 

tumbuhan  berumur 6 memakai  urea dan TSP dengan perbandingan 1:1 

sebanyak 6 kwintal atau hektar. Pemberiannya bisa sekaligus atau secara 

bertahap susulan. jika  pemupukan dilakukan bertahap, maka jumlah 

pupuk 6 kwintal per hektar dibagi berapa kali pemberian pupuk susulan. 

Cara pemupukan dengan jalan memasukkan pupuk pada parit sedalam 10 

cm yang dibuat diantara barisan tumbuhan . Sesudah  pupuk ditaburkan, maka 

ditutup kembali dengan tanah, dan disiram.

e. penanggulangan  Hama atau Penyakit

Beberapa hama yang menyerang tumbuhan  Sedap Malam yaitu  ulat tanah 

 Agrotis ipsilon , Belalang  Valanga sp. . sedang  penyakit yang kadang 

menyerang yaitu  layu yang dipicu  oleh cendawan Fusarium sp. dan 

busuk umbi yang dipicu  oleh cendawan Botrytis sp. penanggulangan  

terpadu baik dilakukan dalam penanggulangan  hama atau penyakit itu  dengan �cara kultur teknik, fisik, dan mekanik. Bila serangan berat, juga bisa 

memakai  pestisida. 

5. Pemanenan 

Panen bunga Sedap malam sebagai bunga potong biasanya sudah bisa  

dilakukan saat tumbuhan  berumur 7. 8 bulan atau dilakukan saat 1 atau 2 kuntum 

bunga sudah  mekar. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai 

bunga dengan gunting atau pisau yang tajam dan steril atau bisa juga dengan 

menarik tangkai bunga hingga terlepas dari rumpun tumbuhan . Pemetikan bunga 

dilakukan pada waktu pagi atau sore hari. Bunga yang sudah dipetik 

dikumpulkan dan dibawa ke ruang sesudah  panen sebagai tempat menyimpan 

sedang  hasil panen. Diletakkan dalam wadah pada posisi tangkai bunga 

tercelup ke dalam wadah yang berisi air bersih. Panen bunga tidak serempak, 

sesudah  panen pertama bisa dilakukan pemanenan dengan interval 3. 7 hari 

tergantung keadaan  lapang. Masa produktif tumbuhan  sedap malam bisa 

mencapai umur 2 tahun. Setiap rumpun tumbuhan  bisa  menghasilkan bunga 3 

.  5 tangkai bunga potong.

6. sesudah  panen

Penanganan sesudah  panen dilakukan untuk menjaga kesegaran bunga bisa  

dipertahankan cukup lama. Bunga potong yang ada di ruang sesudah  

panen atau penampungan sedang  dibersihkan dari daun. daun yang masih 

menempel, lalu  dilakukan penyortiran dipisahkan bunga yang rusak, 

busuk, atau keadaannya tidak normal, selanjutnya dilakukan klasifikasi bunga. 

Bunga yang seragam  hasil klasifikasi  diikat dan tiap ikat berisi 10. 100 

tangkai bunga. Ikatan bunga dibungkus dengan kertas putih untuk menjaga 

kerusakan bunga. Bunga yang sudah diikat dimasukkan ke dalam keranjang 

atau karton yang berlubang. Selanjutnya siap dikirim ke konsumen.�

BUDIDAYA tumbuhan  GLADIOL  Gladiolus hybridus 
Bunga gladiol yaitu  komoditas bunga potong yang banyak diusahakan

petani. Kualitas bunga gladiol ditentukan antara lain oleh diameter bunga, warna 

dasar dan ketajaman warna dan  adanya keunikan tertentu pada lidah bunga 

maupun leher bunga yang berwarna mencolok. Jenis tanah yang cocok untuk 

tumbuhan  gladiol yaitu  andosol dan latosol yang subur, gembur dan banyak 

mengandung bahan organik. tumbuhan  bunga gladiol bisa  tumbuh subur diatas 

tanah dengan pH 5,5. 5,9.

Sistematika tumbuhan  Gladiol

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Iridales

Famili : Iridaceae

Genus : Gladiolus 

Spesies : Gladiolus hybridus L

Cara Budidaya tumbuhan  Gladiol

1. Penyiapan Lahan

Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma, batu. batuan, lalu  

diolah dengan cara dibajak dan dicangkul hingga  gembur. Pengolahan lahan 

sebaiknya dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Lahan selanjutnya diberi pupuk 

dasar agar tanah tidak kekurangan unsur hara. 

2. Penyiapan Bibit

tumbuhan  Gladiol bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Generatif 

memakai  biji. sedang  budidaya  vegetatif memakai  umbi. Bibit 

generatif harus berasal dari induk dengan pertumbuhan baik dan cukup umur.

budidaya  generatif gladiol dengan biji, biasanya hanya dipakai  untuk 

tujuan pemuliaan tumbuhan . Biji gladiol bisa  langsung disemai, tanpa 

mengalami masa dormansi, biji akan berkecambah sesudah  7. 12 hari. Bibit 

vegetatif yang baik yang memiliki  daya kecambah lebih dari 90%. 

budidaya  vegetatif gladiol dilakukan dengan memakai  umbi dan kultur �

jaringan. Umbi dan anakan umbi diambil dari tumbuhan  yang sudah dipanen.

Umbi tidak bisa  segera tumbuh bila ditanam meskipun pada lingkungan 

tumbuh yang cocok dan optimal, sebab  memiliki  masa dormansi. Selama 

masa dormansi umbi yang sudah  kering disimpan ditempat yang beraliran udara 

baik dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Bibit gladiol siap ditanam bila 

sudah melewati masa dormansinya dengan ciri munculnya akar berwujud  tonjolan 

kecil berwarna putih melingkar pada umbi, biasanya sesudah  3. 5 bulan. Pecahnya 

dormansi juga ditandai dengan munculnya mata tunas. Bila tunas mencapai 

tinggi 1 cm, maka umbi siap ditanam. Teknik kultur jaringan yaitu  salah 

satu cara budidaya  tumbuhan  yang bisa dilakukan. Hanya saja budidaya  

tumbuhan  melalui kultur jaringan memerlukan  ketrampilan dan peralatan 

tertentu sehingga petani kecil belum bisa memicu  bibit lewat kultur jaringanini. 

biasa nya teknik kultur jaringan dilakukan oleh perusahaan besar atau di 

tingkat penelitian..

3. Penanaman

tumbuhan  gladiol bisa  ditanam dengan sistem guludan atau tanpa guludan. Jika 

pengairan memakai  cara leb, maka penanaman sebaiknya dengan guludan 

agar air irigasi tidak merusak struktur tanah. Beberapa hal yang perlu diketahui 

dalam cara penanaman yaitu  cara dan waktu penanaman dan  jarak tanam. 

Cara penanaman dengan memicu  lubang tanam dengan cara mencangkul lahan 

dengan sedalam 10. 15 cm, bisa disesuaikan dengan besar kecilnya umbi. 

lalu  umbi ditanam. Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tumbuhan  

yang akan ditanam. Tempat penanaman gladiol harus terkena cahaya matahari 

langsung. Atap plastik yang tembus cahaya dan bersih dipakai  untuk 

menghindari kerusakan akibat hujan. Penanaman dilakukan pada waktu pagi 

atau sore, sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan.

4. Pemeliharaan tumbuhan 

a. Penyiangan�
Penyiangan gulma pada pembibitan penting sebab  gulma bisa  menutupi 

pertumbuhan bibit sehingga pertumbuhan terhambat. Penyiangan juga

dilakukan sebelum pemberian pupuk N  saat berumur sekitar 25 hari sesudah  

tanam  dan dilakukan tiga kali dalam satu siklus tumbuhan . 

b. Pemupukan

tumbuhan  gladiol memerlukan pemupukan agar tumbuhan  tumbuh cepat dan 

berproduksi dengan baik. Jumlah pupuk yang diberikan   bervariasi 

tergantung pada tekstur tanah, keadaan lingkungan, curah hujan, pengairan 

dan kandungan hara di dalam tanah. Pada tanah berpasir, diperlukan 

pemupukan lebih sering terutama pada musim penghujan. Pemupukan 

dilakukan dua kali  umur 20 hari dan 45 hari sesudah  tanam . Dosis 

pemupukan gladiol 90. 135 kg N  diberikan menjadi an dalam bentuk nitrat, 

menjadi an lagi amonium , 90. 180 kg P  sebagai P2O5  dan 110. 180 kg K 

 sebagai K2O  per hektar pada tanah berpasir. Pupuk diberikan tidak 

sekaligus, pertama saat tanam,   pupuk K dan P , sesudah  tanam membentuk 

2. 3 helai daun diberikan pupuk N sepertiga dosis. Pemberian pupuk N kedua 

dan ketiga masing. masing dilakukan pada saat mulai terbentuknya 

primordia bunga dan sesudah  panen bunga. Pupuk yang dipakai  biasanya 

TSP dan Urea, masing. masing sebanyak satu sendok teh untuk setiap tanam. 

c. Penyiraman

Pengairan harus diperhatikan sebab  drainase berpengaruh terhadap 

tumbuhan . Penyiraman dilakukan hanya jika  tanah mulai kering. 

d. penanggulangan  hama atau penyakit

Kerusakan tumbuhan  gladiol bisa  dipicu  oleh hama atau penyakit, yang 

bisa  diatasi dengan pestisida yang tepat. 

e. Pemberian Ajir

Pemberian ajir pada tumbuhan  bunga gladiol dilakukan jika  tumbuhan  

rebah atau tangkai bunga bengkok memicu  turunnya kualitas bunga. 

5. Pemanenan�tumbuhan  gladiol berbunga pada umur 60 .  80 hari sesudah  tanam. Bunga dipetik 

sebelum mekar penuh, dengan ciri warna dari 1 atau 2 floret terbawah sudah  

bisa  dilihat dengan jelas. Jika kuncup bunga dibiarkan hingga  mekar penuh,

kerusakan akan mudah terjadi terutama selama pengemasan dan pengangkutan. 

Pemotongan tangkai bunga memakai  pisau tajam dan steril supaya 

terhindar dari kontaminasi jasad renik.

6. sesudah  Panen 

Bunga potong gladiol yang dipanen dikumpulkan dan diletakan di ruangan 

sesudah  panen pada suhu udara rendah dengan posisi tegak. Sesudah  dipanen, 

dilakukan penyortiran dan penggolongan sesuai dengan ukuran. Bunga 

dibersihkan dari kotoran yang menempel, dengan hati. hati, kalau terlalu kotor 

boleh memakai  air namun  hanya diperciki atau disemprot ringan saja.

lalu  bunga dikemas. Cara pengemasan yaitu membungkus tangkai bunga 

dengan daun pisang, lalu  memasukan kedalam ember berisi air sehingga 

tangkai bunga tercelup air. sedang  bagian atas bunga dibungkus dengan 

plastik berlubang di atasnya. Untuk bunga yang akan menempuh perjalanan 

jauh bisa pula dipakai  bahan pengawet yaitu  sukrosa dan 8. 

hydroxyquinoline citrate.



BUDIDAYA tumbuhan  BUNGA MATAHARI  Helaianthus annus �
tumbuhan  Bunga Matahari yaitu  tumbuhan semusim yang berasal dari 

Mesiko, menyebar ke berbagai negara termasuk negarakita . tumbuhan  Bunga 

Matahari bisa dimanfaatkan untuk tumbuhan  hias maupun sebagai bahan baku 

industri minyak, atau bijinya bisa juga dijadikan makanan kwaci. 

tumbuhan  Bunga Matahari memiliki ketinggian 75 – 200 cm, berdaun 

tunggal berbentuk jantung dan lebar dan panjang 10. 25 cm, batangnya biasanya

ditumbuhi rambut kasar, tegak, dan jarang bercabang. Bunga maajemuk bongkol 

seperti cangkram, bunga tepi berwujud  satu daun mahkota berbentuk bulat, bulat telur, 

berwarna kuning, bunga tabung terletak di tengah. tengah titik. tumbuhan  Bunga 

Matahari termasuk tumbuhan  herba, berumur satu tahun. tumbuhan  Bunga Matahari 

menyukai  sinar matahari langsung.

Sistematika tumbuhan  Bunga Matahari

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Asterales 

Famili : Asteraceae 

Genus : Helianthus 

Spesies : Helianthus annuus, L.



Cara Budidaya tumbuhan  Bunga Matahari

1. Penyiapan Lahan

Untuk penyiapan lahan sebenarnya tumbuhan ini   sederhana, bisa ditanam 

dikeadaan  tanah yang bagaimanapun asalkan ada sinar matahari yang penuh dan 

ada air. namun  untuk penyemaian bisa  dipilih tanah yang gembur dan subur 

dan  yang sanggup untuk mengikat air dan bisa juga langsung ditanam di lahan 

permanennya.

2. Penyiapan Bibit�
Bibit yang diperlukan  untuk menanam bunga matahari ini berasal dari bunga 

pertama induknya yang sudah tua. Biji yang akan ditanam harus biji yang 

bermutu tinggi agar hasil yang dibisa  akan memuaskan.

3. Penanaman

Pembudidayaan tumbuhan  ini degan cara biji ditebarkan langsung di lapangan 

dengan kedalam 3. 8 cm dan diperlukan tempat pembibitan yang bebas gulma. 

Jarak tanam yang dipakai  biasa nya 60. 75 cm antar baris dan 20. 30 cm dalam 

baris. Selain itu jika  hanya ingin menanam sedikit cukup memakai  pot 

sebagai wahana persemaian. Waktu terbaik penanaman bunga matahari yaitu  

saat musim kemarau

4. Pemeliharaan tumbuhan 

Perawatan bunga matahari ini cukup mudah hanya diperlukan pemupukan, 

pengairan, dan pembasmian gulma. Dan penyiraman hanya diperlukan  satu hari 

sekali. Jumlah pemupukan dan pengairan hanya diperlukan  sedikit. Untuk 

penyerangan hama jarang dijumpai pada tumbuhan  ini, jadi, pembasmian hama 

dengan pestisida jarang dipakai .

5. Pemanenan

Pemanenan harus dilakukan saat bunga matahari sudah benar. benar tua. Ciri 

Bunga Matari siap dipanen yaitu  kelopak bunga mengering, tangkai bunga 

terlihat berwarna kuning kecoklatan, pohon mengeras. Selain itu biji bunga 

matahari juga akan kelihatan berwarna hitam dengan garis. garis putih atau 

sebaliknya.

6. sesudah  Panen

Biji Bunga Matahari bisa dijadikan makanan ringan kwaci, diolah menjadi 

minyak dan tepung. Kwaci biji Bunga Matahari banyak disukai sebab  

bentuknya yang lebih besar dari pada kwaci dari biji Semangka. Pengolahan biji 

bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati proses. �

proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran, penghalusan dan 

pengepresan biji dengan screw press  cold pressing . Untuk minyak, sesudah  

dihasilkan dari mesin screw press, minyak itu  harus dimurnikan terlebih 

dahulu. Proses pemurniannya meliputi degumming  penghilangan getah , 

neutralization  penghilangan asam lemak bebas , dan bleaching  penghilangan 

zat warna . Pada proses pengolahan biji Bunga Matahari ini dihasilkan hasil 

samping berwujud  kulit biji dan bungkil. Kulit biji bisa  dipakai  sebagai bahan 

bakar alternatif. Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein yang 

tinggi  31 – 37% , cocok bila dimanfaatkan sebagai tambahan pakan ternak 

terutama untuk usaha penggemukan. �


BUDIDAYA tumbuhan  BUNGA TASBIH  Canna indica, L. �tumbuhan  Bunga Tasbih berasal dari Amerika dan menyebar ke berbagai 

negara, termasuk negarakita . Di negarakita  tumbuhan  Bunga Tasbih biasa nya baru 

sebatas dimanfaatkan sebagai tumbuhan  hias. Selain C. indica sebagai tumbuhan  hias, 

ada berbagai species tumbuhan  Bunga Tasbih yang memiliki  banyak kegunaan. 

Umbinya memiliki  kandungan gizi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan 

pangan. Bunga tasbih menghasilkan umbi yang bisa  dimakan mentah atau masak, 

baik sesudah  direbus atau diolah menjadi panganan. Rimpang Bunga Tasbih

mengandung beberapa senyawa kimia seperti fenol, terpena, coumarin, dan 

alkaloid, sehingga berkhasiat sebagai antipiretik dan diuretik, dan  bermanfaat 

untuk mengobati jerawat, luka, demam, batuk, diare, panas dalam, hipertensi 

hingga hepatitis akut. Kegunaan lainnya yaitu  : tumbuhan  muda dimakan sebagai 

sayuran hijau, daunnya dipakai  pembungkus atau alas makan, daun dan 

umbinya bisa dipakai  sebagai pakan ternak  sapi , tumbuhan  dan bunganya bisa  

dijadikan sebagai tumbuhan  hias, bijinya yang hitam dan berkulit keras dipakai  

sebagai kalung atau tasbih.

tumbuhan  Bunga Tasbih sebagai tumbuhan  hias memiliki banyak variasi 

karakter berwujud  bentuk, ukuran, dan warna bunga yang menarik dan  beraneka 

ragam. Keberagaman karakter itu  sebenarnya yaitu  hasil dari 

persilangan antara beberapa spesies. Banyak ditanam di halaman atau sebagai 

ornamen taman. Banyak dipakai untuk taman kota sebab  selain warnanya yang 

menarik dengan waerna bunga yang beraneka macam, juga perawatannya mudah. 

Swelain itu tumbuhan  Bunga tasbih juga mampu menyerap polutan.

tumbuhan  Bunga Tasbih tumbuh baik pada area  dengan curah hujan 1000. 

1200 mm atau tahun. Pertumbuhan normal pada suhu di atas 100C, namun  masih bisa 

tumbuh pada suhu tinggi 30. 320C. Bunga tasbih tumbuh hingga  ketinggian 1000 m 

dpl. Tumbuh subur pada berbagai macam tanah, namun  tanah yang disukai yaitu  

lempung berpasir dan kaya humus, dengan pH 4,5. 8,0. menyenangi  tanah yang 

lembab namun  tidak dalam keadaan  air tergenang. 

Sistematika tumbuhan  Bunga Tasbih

Divisi : Spermatophyta�Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Cannaceae

Genus : Canna

Spesies : Canna indica L.

Beberapa species Bunga Tasbih lainnya yang dikenal yaitu  C. coccinae, C. 

humilis, C. limbata, C. lutea, C. glauca, C. discolor, C. orientalisroscoe, C. hibrida, 

C. iridiflora, C. nepalensis,C. warscewiczii, C. bangii, C. flaccida, C. glauca, C. 

jaegeriana, C. liliiflora, C.paniculata, C. pedunculata, C. tuerckheimi.

Cara Budidaya tumbuhan  Bunga Tasbih

1. Penyiapan Lahan

Tanah dibajak dan digarpu agar tanah menjadi gembur dan tanah terbalik 

sehingga sekaligus untuk mengendalikan gulma. Dibuat bedengan dengan lebar 

120 cm dan panjangnya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Tinggi 

bedengan 25. 30 cm dan jarak antara satu bedengan dengan bedengan lainnya 

30. 50 cm. Pupuk dasar berwujud  pupuk kandang atau kompos sebanyak 25 hingga  

30 ton atau hektar diberikan bersamaan dengan pembuatan bedengan. Pemberian 

pupuk dasar yaitu pupuk kandang ditaburkan pada permukaan bedengan 

lalu  didiamkan selama 4 – 5 hari.

2. Penyiapan bibit

tumbuhan  Bunga Tasbih bisa  diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Secara 

generatif yaitu dengan memakai  bijinya, namun   jarang dilakukan 

sebab  jumlah bijinya relatif sedikit dan umur lebih lama. budidaya  yang 

biasanya dilakukan yaitu  dengan cara vegetatif yaitu memakai  umbi. 

Umbi sebagai bahan bibit berukuran sedang dengan mata tunas 1. 2. Kebutuhan 

bibit per hektarnya kurang lebih 2 ton. Untuk mencegah kerusakan bibit akibat 

penyakit busuk umbi sebelum ditanam bisa  dilakukan pencelupan bibit pada 

larutan CuSO4 10 % .

3. Penanaman�


halaman 186 atau 181�

Penanaman tumbuhan  bunga tasbih sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan, 

yaitu antara bulan Oktober hingga  Desember. Cara penanaman dengan memicu  

lubang tanam sedalam 12,5 – 15 cm dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan jarak 

antar baris 90 cm.

4. Pemeliharaan tumbuhan 

a. Penyiangan

Kebersihan bedengan atau areal tumbuhan  dari gangguan gulma perlu sekali 

diperhatikan. Penyiangan perlu dilakukan terutama pada masa awal 

pertumbuhannya, selanjutnya dilakukan secara rutin dengan melihat keadaan  

lapang.

b. Pembumbunan

Pembumbunan yaitu  suatu usaha untuk menggemburkan tanah. Tanah 

yang gembur akan memicu  umbi yang terbentuk bisa  berkembang dengan 

leluasa. Pembumbunan bisa  dimulai pada saat tumbuhan  bunga tasbih 

berumur 2 .  2,5 bulan.

c. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore atau melihat keadaan  

lapang.

d. Pemupukan

Pemupukan pertama sebagai pupuk dasar dilakukan bersamaan dengan 

pembuatan bedengan. Pemupukan susulan memakai  NPK. Pemupukan 

susulan pertama bisa  diberikan bersamaan dengan pembumbunan.

Pemupukan berikutnya dengan cara menaburkan disekitar perakaran 

tumbuhan  setiap 6 minggu sekali atau memakai  pupuk cair.

e. penanggulangan  Hama atau Penyakit 

tumbuhan  bunga tasbih yaitu  tumbuhan  yang relatif bebas dari serangan 

hama dan penyakit. Walaupun demikian di area . area  yang sudah  

membudidayakan tumbuhan  bunga tasbih secara intensif, sering ditemui 

hama dan penyakit sebagai berikut : 

1  Belalang dan Kumbang�
Belalang dan kumbang biasanya menyerang tumbuhan  dengan memakan 

daun. daun tumbuhan  bunga tasbih, dengan demikian jumlah permukaan 

daun berkurang akibatnya fotosintesis berkurang, dan akibatnya 

pembentukan umbi pun terhambat. Untuk mengatasinya bisa  

dilakukan pemberantasan secara kimiawi, dengan insektisida 

Agrothion 50, dosis 0,6 – 2 liter atau ha 

2  Ulat Tanah  Agrotis spp. 

Ulat Agrotis ini terutama menyerang tumbuhan  muda yaitu bagian batang 

dan tangkai daun, akibatnya tumbuhan  rebah, dan tumbuhan  bisa mati. 

Cara penanggulangan nya dengan kultur teknis, yaitu dengan pembersihan 

rerumputan di sekitar tumbuhan . bisa  juga dengan mengumpulkan ulat ulat tanah itu  di siang hari, sebab  pada siang hari ulat. ulat ini 

berada di sekitar pangkal batang. Juga bisa dipakai  insektisida 

Dursban 20%E.C dengan 1 – 2 liter atau  ha.

5. Pemanenan

Pemanenan umbi tumbuhan  bunga tasbih bisa  dilakukan 4. 8 bulan sesudah  

tanam, dicabut atau digali. Ciri umbi matang yaitu  jika  potongan segitiga 

bagian terluar daun umbi berubah menjadi ungu. Panen sesudah  8 bulan bisa  

memberi  hasil yang lebih tinggi, sebab  umbi tumbuhan  bunga tasbih sudah  

mengembang secara maksimum. Hasil umbi bervariasi dari 23 ton per hektar 

pada 4 bulan menjadi 45. 50 ton per hektar pada 8 bulan, atau 85 ton per hektar 

sesudah  setahun. Umbi segar yang baru dipanen harus ditangani secara hati. hati. 

Bila akan dikonsumsi, harus dilakukan segera sesudah  panen. Bila dibiarkan lebih 

dari 10 bulan umbi bunga tasbih akan menjadi keras, kurang bisa  dikonsumsi, 

dan tepung yang dihasilkannya   rendah. Umbi yang sudah bersih bisa  

disimpan beberapa minggu pada keadaan  sejuk dan kering. 

6. sesudah  Panen

Bunga tasbih banyak dijual dalam bentuk umbi segar, sebab  umbi pada bunga 

tasbih mengandung kanji, sehingga dijadikan berbagai produk pangan. Umbi �
pada bunga tasbih bisa  diekstrak untuk diambil tepungnya dan dijadikan 

sebagai bahan makanan. Tepung bunga tasbih bisa  dibuat dengan cara 

memicu  pati yang berasal dari umbinya, dengan cara mencuci bersih atau 

mengupasnya, lalu  diparut dan diperas airnya dengan memakai  

saringan, air saringan diendapkan hingga  endapan dan airnya terpisah, sesudah  

itu endapannya dijemur di bawah sinar matahari hingga  kering, bila ingin baik 

hasilnya dilakukan penggilingan, dan siap untuk dipakai . Pati bunga tasbih 

ini bisa  dipakai  dalam pembuatan berbagai jenis makanan, soun, lem, dan 

lain – lain.


BUDIDAYA tumbuhan  KEMBANG KERTAS  Zinnia elegans �
tumbuhan  Kembang Kertas  Zinnia elegans  berasal dari Meksiko dan 

terkenal di dunia terutama di area  yang beriklim tropis. Di negarakita  Kembang 

Kertas cukup diminati sebab  mudah dibudidayakan. tumbuhan  Kembang Kertas 

yaitu  tumbuhan  yang sering dikembangkan sebagai tumbuhan  hias. Di negarakita  

tumbuhan  Kembang Kertas pada biasa nya hanya ditanam sebagai tumbuhan  hias di 

halaman atau pot saja, dan tidak dibudidayakan dalam bentuk kebun. Mudah 

tumbuh dan cepat menyebar. Pemanfaatan Kembang Kertas sebagai salah satu 

komoditas tumbuhan  hias, sebab  tumbuhan  ini memiliki bunga  , dengan 

ukuran dan warna bunganya beragam. orang  tidak begitu tertarik dengan 

tumbuhan  Kembang Kertas sebab  ukuran, bentuk dan warna Kembang Kertas 

    sederhana, sehingga bagi produsen tumbuhan  hias, Kembang Kertas 

kurang menguntungkan sebab  harga jualnya yang murah. tumbuhan  Kembang 

Kertas tidak hanya berguna untuk tumbuhan  hias saja, akan namun  tumbuhan  Kembang 

Kertas juga bisa berfungsi sebagai tumbuhan  obat. 

tumbuhan  Kembang Kertas bisa tumbuh di area  tropis dan subtropis 

dengan ketinggian hingga 1800 m. tumbuhan  Kembang Kertas batangnya berdiri 

tegak dengan tinggi 10–100 cm dengan warna kehijauan, daun berbentuk lanset 

dengan ujung daun runcing. Bunganya beraneka macam warnanya dan morfologi 

bunga juga sedikit berbeda antar species, ada yang memiliki  bunga mahkota 

melekuk ke bawah, bunga mahkota tumpuk, bunga mahkota tegak ke atas. Dari 

berbagai bentuk dan warna bunga inilah yang menarik sebagai tumbuhan  hias.

Sistematika tumbuhan  Kembang Kertas

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicoyledonae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Zinnia

Spesies : Zinnia elegans

Beberapa species tumbuhan  Kembang Kertas lainnya yang dikenal, yaitu : Z. 

Angustifolia, Z. linearis�
Cara Budidaya tumbuhan  Kembang Kertas

1. Penyiapan Lahan

tumbuhan  Kembang Kertas menyenangi  tanah liat berpasir, subur dan gembur, 

memiliki  drainase yang baik, dan  menyukai  suhu udara antara 20. 26oC, 

dan kelembaban udara 70. 80%, dengan ph5,5. 6,7. jika  tanah pHnya rendah 

bisa diberikan pengapuran dolomit. Lahan untuk budidaya tumbuhan  Kembang 

Kertas yang ideal berada pada ketinggian antara 700. 1200 m dpl. Untuk 

budidaya Kembang Kertas secara perkebunan, maka dalam rangka mendorong 

pembungaan dan agar bunga muncul serempak, biasanya ditambahkan cahaya 

atau penyinaran pada waktu tengah malam antara pukul 22.30 – 01.00. Sebagai 

patokan lampu yang dipakai  yaitu  lampu 150 watt untuk area 9 m2

dan 

lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Pemasangan lampu 

dilakukan pada tahap  vegetatif. 

2. Penyiapan Bibit

tumbuhan  Kembang Kertas bisa diperbanyak memakai  biji dan bisa juga 

memakai  setek batang. 

a. Cara budidaya  tumbuhan  Kertas Kertas memakai  biji yaitu  sebagai 

berikut:

1  Dipilih bunga yang sudah cukup tua dan berkualitas. Sesudah  

memperoleh  benih yang cocok, ambil dan potong bunganya

2  Siapkan benih Bunga Kertas yang akan disemai sebelum ditanam. Benih 

Bunga Kertas bisa dibisa kan dari indukan Bunga Kertas yang 

berkualitas, dari induk Bunga Kertas yang sudah  tua.

3  Bunga di jemur di bawah sinar matahari yang panas.

4  Sesudah  itu, ambil biji Bunga Kertas untuk dijadikan benih yang baru.

5  Jika biji sudah  kering, semai biji dengan memakai  campuran tanah, 

sekam padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1:1. Biji Bunga 

Kertas ditanam ke dalam media semai, lalu  disiram dengan air �
secukupnya. Biarkan selama kurang lebih 7 hari atau hingga  benih 

tumbuh berkecambah dan juga memiliki beberapa daun. 

6  Kira. kira bibit bisa ditanam ketika tingginya sudah  mencapai 30 cm.

b. Cara budidaya  tumbuhan  memakai  setek batang

1  Setek diambil dari batang tumbuhan  dengan cara memotong sekitar 20 cm 

dari pucuk batang. 

2  Setek ditancapkan ke dalam polybag yang berisi media semai. Disirami 

secara rutin hingga  tumbuh daun dan menjadi bibit yang bisa di tanam.

3. Penanaman

Penanaman tumbuhan  Bunga Kertas bisa memakai  2 cara yaitu penanaman 

dengan cara pembibitan atau penanaman langsung di lapang. 

a. Penanaman dengan cara pembibitan

1  Siapkan media tanam berwujud  tanah, pupuk kandang dan juga sekam padi 

dengan perbandingan yang sama yaitu 3:1:1.

2  Letakkan media tanam kedalam pot yang sudah  disiapkan.

3  Pindahkan bibit dengan cara menyobek polybag dan tanam langsung 

dengan media semainya. Hal ini dilakukan agar tidak merusak akar 

tumbuhan .

4  Siram dengan air secukupnya dan letakkan pada tempat yang sejuk namun 

tetap terkena sinar matahari.

d. Penanaman langsung di lapang memakai  biji

1  Untuk perkecambahan yang baik agar dipakai  biji dari bunga yang

berkualitas baik. Biji Bunga Kertas bisa  langsung ditaburkan di kebun. 

Taburkan benih ke media tanah yang sudah disediakan, dengan jarak 

atnam 10X10 cm. Tutup dengan tanah tipis. tipis untuk memberi  ruang 

cahaya dan menjaga benih Bunga Kertas berkecambah. Diatur atau

diusahakan agar kelembaban tanah stabil  tidak terlalu kering dan tidak 

terlalu basah .

2  Benih akan berkecambah dalam 4 hingga  7 hari dan ketika benih tumbuh 

buka penutup dan jaga tingkat kelembabannya.�
Pemeliharaan tumbuhan 

a. Penyiraman

Pada awal pertumbuhan penyiraman dilakukan secara rutin tiap hari. Pwaktu 

penyiraman yang baik yaitu  pada pagi hari. tumbuhan  Bunga Kertas 

menyukai  masa kering yaitu ketika munculnya kuncup bunga selama 3 

hingga  4 hari.

b. Pemupukan

Pemberian pupuk dilakukan pada saat tumbuhan  berumur 1 bulan. Pupuk yang 

diberikan yaitu 10 gram NPK. Pemupukan dilakukan setiap bulan dengan 

cara dibenamkan di sekitar pangkal tumbuhan . Menjelang tumbuhan  berbunga, 

bisa juga ditambahkan pupuk cair secukupnya.

c. penanggulangan  HamaPpenyakit

Hama yang biasa menyerang tumbuhan  Bunga Kertas yaitu  ulat. Biasanya 

menyerang daun dan pucuk tumbuhan  yang masih muda. Selain itu juga hama 

penggerek yang merusak bunga. Untuk mengatasi kedua hama ini bisa 

dengan cara manual dengan cara mengambil langsung dan bisa memakai  

insektisida jika  sudah diambang batas. Penyakit yang sering timbul yaitu  

yang dipicu  oleh cendawan berwarna putih keabu. abuan, yang biasanya 

menempel pada daun. penanggulangan  penyakit ini bisa memakai  

fungisida.

d. Pemangkasan

Daun. daun yang tua pada tumbuhan  Bunga Kertas perlu dibersihkan untuk 

menjaga tumbuhan  agar menarik dan hal ini bisa  mendorong Bunga Kertas 

untuk bisa  lebih mekar.

e. Pemberian Penopang atau Ajir

tumbuhan  yang sudah cukup besar bisa diberi penyangga dengan kayu model 

Y agar tumbuhan  tidak roboh. 

5. Pemanenan�
Pemanenan Bunga Kertas dilakukan ketika bunga masih dalam keadaan 

setengah mekar. Cara pemanenan bisa dengan memotong tangkai tumbuhan  atau 

dengan cara dicabut seluruh tumbuhan . Pemotongan Bunga Kertas dilakukan 

dengan memotong tangkai bunga dengan memakai  gunting steril sepanjang 

60. 80 cm atau dengan menyisakan tunggul batang setinggi 20. 30 cm dari 

permukaan tanah.

6. sesudah  Panen

Bunga yang sudah dipetik dari pohon lalu  tangkainya dimasukkan 

kedalam air yang dicampur larutan pengawet seperti sukrosa dan lain 

sebagainya. Perendaman diberlakukan terhadap Bunga Kertas sebagai bunga 

potong. Hal ini dilakukan sebab  bunga akan cepat layu hanya dalam beberapa 

hari saja. namun  jika  pemakaian nya untuk tumbuhan  obat, tumbuhan  langsung 

diolah sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu direndam�

BUDIDAYA tumbuhan  GERBERA  Gerbera jamesonii 

tumbuhan  Gerbera berasal dari Afrika Selatan, dan menyebar ke berbagai 

negara, termasuk negarakita . tumbuhan  Gerbera yaitu  tumbuhan  tahunan, yang 

artinya tumbuhan  ini bisa  tumbuh dan menghasilkan anakan dan berbunga terus 

menerus sepanjang tahun secara bergantian dari rumpun anakan. Bunga Gerbera 

memiliki warna yang beragam, yaitu merah, kuning, merah muda, orange, dan hijau 

kekuning. kuningan. Keindahan dari warna yang bervariasi dan bentuk mahkota 

dari Gerbera menjadi daya tarik tersendiri sehingga permintaan akan bunga potong 

Gerbera terus meningkat. Saat dijadikan rangkaian bunga Gerbera bisa  

ditempatkan sebagai bunga utama maupun bunga pelengkap yang bisa  

dikombinasikan dengan bunga. bunga lain seperti mawar, snap dragon, dan 

anggrek.

tumbuhan  Gerbera di negarakita  bisa  ditanam mulai dari dataran rendah 

hingga dataran tinggi, namun area  yang paling baik untuk pengembangan 

tumbuhan  ini yaitu  dataran tinggi yang beriklim sejuk pada ketinggian 560. 1400 m 

di atas permukaan laut, dengan suhu minimum antara 13,7. 18oC dan suhu 

maksimum 19,5. 30oC dan  curah hujan 1900. 2800 mm. Tanah yang baik untuk 

tumbuhan  Gerbera yaitu  tanah lempung yang berpasir, gembur, dan kaya akan 

bahan organik, dengan drainase yang baik, dan kemasaman tanah  pH  6.0. 6.5. 

tumbuhan  Gerbera bisa ditanam di lahan atau sebagai tumbuhan  pot. 

Sistematika tumbuhan  Gerbera

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicoyledonae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Gerbera

Species : Gerbera jamesonii�


hal 195�
Cara Budidaya tumbuhan  Gerbera

1. Penyiapan Lahan

a. Tanah bakal lahan budidaya Gerbera diolah dengan kedalaman 25 cm. 

b. Sesudah  itu, dibuat bedengan. bedengan dengan panjang 20 m, lebar 1,2 m dan 

jarak antar bedengan 50 cm. 

c. Bedeng lalu  ditambahkan pupuk kandang sebanyak 2 kg atau m2

dan sekam 

mentah sebanyak 8 kg atau m2

, dicampur hingga merata dengan tanah.

d. lalu  dilakukan sterilisasi tanah, dan bedengan ditutupi memakai  

mulsa plastik hitam perak  MPHP . Bedengan dibiarkan selama 13 hari. 

Sesudah  itu MPHP dibuka dan dibiarkan selama 1 hari. 

e. Sesudah  sterilisasi tanah, pupuk dasar bisa  diberikan dengan cara ditebar 

pada permukaan bedengan. Pupuk dasar yang diberikan yaitu pupuk NPK 

sebanyak 200 g atau m2

.

f. Penyiraman yang cukup juga dilakukan sesudah  pemberian pupuk dasar untuk 

melarutkan pupuk sehingga pupuk lebih cepat terserap ke dalam tanah. 

g. Sesudah  pemberian pupuk dasar dan penyiraman, lahan siap ditanami.

2. Penyiapan Bibit

Bibit tumbuhan  Gerbera berasal dari anakan. Anakan bisa  diperoleh dari

tumbuhan  induk yang masih produktif. Adapun syarat tumbuhan  induk yang 

dipilih memiliki pertumbuhan yang cepat, jumlah produksi bunga banyak, 

dan berasal dari rumpun sehat yang terbebas dari serangan Organisme

Pengganggu tumbuhan   OPT . tumbuhan  induk yang akan dijadikan bahan

tanam dibongkar, lalu  dipisah atau dibagi menjadi beberapa bagian. 

Sesudah  anakan dipisahkan dari induknya maka anakan itu  dirompes 

daunnya dan disisakan 3 daun yang lalu  daun itu  dan akarnya 

dipangkas guna menghindari penguapan yang berlebihan pada tumbuhan  baru 

dan merangsang pertumbuhan akar dan daun. Sesudah  dipotong akar dan 

daunnya, maka anakan itu  dicuci dengan air mengalir hingga tidak ada 

tanah yang menempel. lalu  anakan yang sudah  dicuci direndam dalam 

larutan fungisida selama 15 menit guna mencegah penyebaran penyakit. Dan �
bibit ditanam pada lahan pembibitan dengan memakai  media tanam 

sekam bakar dan dilakukan penyiraman rutin. Sesudah  anakan berumur 1 

bulan maka siap ditanam di lapang.

 

3. Penanaman

Penanaman bibit dilakukan secara manual, yaitu dengan membenamkan akar 

tumbuhan  hingga pangkal batang dengan keadaan tumbuhan  tegak. Sebelum 

dilakukan penanaman dibuat lubang tanam dengan memakai  tugal 

dengan jarak tanam 40x40 cm. Sesudah  dilakukan penanaman maka dilakukan 

penyiraman agar keadaan  tanah tetap lembab dan kebutuhan air oleh tumbuhan  

bisa  tercukupi.

 

4. Pemeliharaan tumbuhan 

a. Penyiraman

Penyiraman setiap 1 minggu sekali jika saat musim penghujan, pada saat 

musim kemarau dilakukan penyiraman 2 kali seminggu.

b. Penyulaman

Penyulaman dilakukan jika tumbuhan  ada yang mati atau pertumbuhannya

tidak baik. Penyulaman bisa  dilakukan saat tumbuhan  sudah  berumur 1 bulan

sesudah  tanam. Bibit tumbuhan  yang akan disulam berasal dari tumbuhan  yang 

pertumbuhannya baik yaitu rumpun tumbuhan  yang sudah  memiliki banyak

anakan. 

c. Perompesan

Perompesan yaitu  salah satu kegiatan pemeliharaan dengan membuang

daun. daun tua tumbuhan  pada rumpun yang terlalu rimbun dan juga daun. daun 

yang terserang OPT. 

d. Penyiangan dan Pendangiran Tanah

Kegiatan penyiangan dilakukan secara fisik yaitu dengan mencabut dan 

membuang gulma, dilakukan secara rutin memakai  alat bantu cungkil 

agar memudahkan pencabutan akar. 

e. Penggemburan Tanah�
Penggemburan tanah bisa  dilakukan dengan 2 cara yaitu pendangiran dan

penjugilan. Pendangiran dilakukan pada tanah yang tidak terlalu padat

sedang  penjugilan biasanya dilakukan pada tanah. tanah yang padat. 

Penggemburan tanah perlu dilakukan agar porositas tanah bisa  meningkat

sehingga aerasi dan draenase tanah lebih baik, dan sistem perakaran tumbuhan 

menjadi lebih optimal. Penggemburan tanah biasanya dilakukan bersamaan

dengan pembubunan.

f. Pemupukan

Pemberian pupuk pada tumbuhan  Gerbera bisa  dilakukan dengan 2 cara, yaitu

sebagai berikut :

1  Pupuk Cair

Pemberian pupuk cair pada tumbuhan  Gerbera yang dipakai  ada 4 

macam yaitu NPK Mutiara, Hidrokarat, KNO3, dan MgSO4. Pupuk. pupuk

itu  dilarutkan dalam 1 liter air dengan dosis NPK Mutiara 0,75 g atau l. 1


Hidrokarat 0,5 g atau l. 1

, KNO3 0,5 g atau l. 1

, dan MgSO4 0,3 g atau l. 1

. Sesudah  pupuk

diaduk rata dan larut, larutan pupuk itu  dimasukkan kedalam tandon. 

Pemberian pupuk cair dilakukan sebanyak 2 kali per minggunya dengan 

volume 10. 11 l atau m2

.

2  Pupuk Padat

Pupuk padat pada tumbuhan  Gerbera diberikan dengan membenamkan

pupuk didalam lubang yang sudah  ditugal disamping tumbuhan . Pupuk yang 

diberikan secara tugal yaitu  pupuk NPK dengan dosis 4 g per 2 rumpun. 

Pupuk tugal diberikan 3 bulan sekali dengan lubang pupuk yang berbeda beda tempatnya. 

g. penanggulangan  Hama dan Penyakit

penanggulangan  hama penyakit dilakukan secara manual, mekanik dan kimia. 

Secara manual yaitu dengan membuang tumbuhan  yang sudah  terserang OPT, 

secara mekanik yaitu pemakaian  sticky trap dan secara kimia yaitu

penyemprotan rutin. Penyemprotan pestisida dilakukan sebanyak 3 kali per 

minggu atau disesuaikan dengan keadaan  lapang. Hama yang ada  pada�
tumbuhan  Gerbera yaitu  leaf miner, thrips, aphid, mite, kumbang tanah, 

kumbang moncong, dan ulat. sedang  penyakit yang ada  pada tumbuhan  

Gerbera yaitu  tepung yang dipicu  oleh jamur dan serangan nematoda.

Untuk hama thrips penanggulangan  yang dilakukan memakai  pestisida 

Confidor 200 SL, Sanfidor 200 SL, Agrimec 18 EC, dan Pounce 20 EC. 

Untuk hama ulat memakai  pestisida Dipel, Decis, proclaim 5 SG, Done, 

Prevathon, dan Dursband 200 EC. Untuk hama leaf miner memakai  

pestisida Spontan 400 SL dan yellow sticky trap. Untuk hama Kumbang 

memakai  pestisida metamidofos dan light trap. Untuk penyakit tepung 

penanggulangan  yang dilakukan memakai  pestisida Benlate, Bayleton 250 

EC, Folicur 25 WP, Rubigan, Antracol, Sidazeb, dan Trivia.

5. Pemanenan

tumbuhan  Gerbera yaitu  tumbuhan  tahunan yang bisa  berbunga sepanjang 

tahun. Oleh sebab  itu, tumbuhan  ini bisa  dipanen setiap hari jika jumlah 

tumbuhan  banyak. tumbuhan  yang siap dipanen bunganya yaitu tumbuhan  yang 

kuntum bunganya sudah  mekar penuh atau mencapai tingkat kemekaran 80 % 

dan memiliki 1. 2 lingkar cincin benang sari. Pemanenan dilakukan secara 

manual dengan cara memutar dan mencabut tangkai bunga dari batang lalu  

memasukkan ke dalam air dan tempat teduh agar bunga tetap segar. Pemanenan 

bisa  dilakukan 2,5. 3 bulan sesudah  tanam dengan bahan tanam bibit dari anakan. 

Namun jika memakai  bahan tanam bibit dari biji, pemanenan bisa  

dilakukan 6. 8 bulan sesudah  tanam.

6. sesudah  Panen

sesudah  panen Gerbera ada  4 tahap yaitu pengumpulan, penyortiran dan 

grading dan  packing. Pengumpulan yaitu  memasukkan bunga yang sudah  

dipanen ke dalam ember. Penyortiran yaitu  membersihkan bunga dari sisa 

kotoran di lahan yang terbawa dan pembuangan helai mahkota yang cacat. 

Sesudah  itu dilakukan grading atau pengelompokan bunga berdasar  panjang 

tangkai. ada  2 grade yaitu grade P dengan panjang tangkai >60 cm dan � grade L dengan panjang tangkai 30—60 cm. Sesudah  disortir dan 

digolongkan , tumbuhan  diikat menjadi 1 buket yang berisi 10 tangkai 

lalu  dipacking dengan kertas. Untuk menghindari bunga cepat layu dan 

tidak segar, sesudah  dipanen dan dikirim ke kantor pemasaran, bunga disimpan 

di tempat yang sejuk dan pangkal batang bunga direndam dalam air. Air 

rendaman itu  diganti 3—4 hari sekali.

BUDIDAYA tumbuhan  SNAPDRAGON  Antirrhinum majus 

Di negarakita  Snapdragon  Antirrhinum majus  lebih dikenal dengan nama 

Mulut Naga sebab  kemiripan bunganya yang mirip  kepala naga. Bunga 

Snapdragon memiliki aneka warna putih, kuning, orange, pink, merah tua. yang 

cantik ketika mekar. Namun keadaan  ini berbeda ketika bunga Snapdragon sudah  

mati, bunga ini akan berubah bentuk seperti tulang kepala manusia. sebab  

keunikan itulah, banyak orang  percaya bunga Snapdragon memiliki kekuatan 

supranatural. Bunga Snapdragon sudah  diteliti mengandung zat anthocyanin yang

berperan penting menghambat tumor dan kanker. tumbuhan  ini juga kaya akan 

flavonoid, dan senyawa fenol, sehingga memiliki kemampuan menyerap radikal 

perosokil, superoksida, hidrogen peroksida, radikal hidroksil, dan singlet 

oksigen. tumbuhan  Snapdragon dipakai  sebagai tumbuhan  hias.

Snapdragon, juga bisa dipakai sebagai bunga rangkai. 

Sistematika tumbuhan  Bunga Snapdragon

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Asteridae

Ordo : Lamiales

Famili : Plantaginaceae

Genus : Antirrhinum

Species : Antirrhinum majus

Cara Budidaya tumbuhan  Bunga Snapdragon

1. Penyiapan Lahan

Pengolahan lahan yang di lakukan ialah tanah digemburkan terlebih dahulu lalu 

di buat bedengan dengan ukuran 1,2 m x 11,5 memakai  cangkul atau traktor 

lalu di beri pupuk dasar berwujud  petroganik sebagai bahan organik dan disiram 

dengan air hingga lembab. Sesudah  itu di beri insektidisa dengan cara ditaburkan 

langsung pada tanah, fungsinya untuk membunuh hama dan patogen yang ada 

di dalam tanah.�
2. Penyiapan Bahan Tanam

tumbuhan  Bunga Snapdragon diperbanyak memakai  benih. Benih 

disemaikan dahulu sebelum ditanam. Benih biasanya masih dibeli, lalu  

dibibitkan.

3. Penanaman

Sebelum dilakukan penanaman bibit yang ada  di dalam tray disiram terlebih 

dahulu untuk memudahkan pengambilan bibit Snapdragon. Pengambilan bibit 

Snapdragon dilakukan dengan hati. hati memakai  pinset agar akar tetap 

utuh. Bibit Snapdragon berukuran kecil dan   mudah patah sehingga bibit 

harus disiram terlebih dahulu sebelum diambil untuk mengurangi resiko bibit 

patah dan untuk melembabkan bibit. Lubang tanam Snapdragon tidak terlalu 

dalam sekitar 1 ruas jari tangan atau ± 1 cm. Sesudah  ditanam bibit lalu  

disiram dengan hati. hati agar tumbuhan  tidak layu.

4. Pemeliharaan tumbuhan 

Perawatan bunga   diperlukan dalam budidaya tumbuhan  Snapdragon. 

Perawatan bunga bisa  berpengaruh pada produktivitas tumbuhan  dan kualitas 

maupun kuantitas produksi bunga yang dihasilkan. 

a. Penyiraman 

Pada bibit tumbuhan  Snapdragon yang baru ditanam dilakukan penyiraman 

secara intensif setiap hari selama kurang lebih satu minggu. Hal ini dilakukan 

sebab  bibit yang baru ditanam masih   rentan dan perlu melakukan 

beradaptasi dengan lingkungan, sehingga untuk proses pertumbuhannya 

  memerlukan  pengairan yang intensiif. Penyiraman bibit dilakukan 

dengan memakai  sprayer untuk meminimalisir kerusakan pada tumbuhan . 

Sesudah  tumbuhan  berumur 1 minggu sesudah  tanam, penyiraman bisa  

dilakukan setiap seminggu 2. 3 kali, tergantung dengan cuaca. jika  musim 

panas  kemarau  dilakukan penyiraman 3 kali dalam seminggu dan jika  

musim penghujan dilakukan penyiraman 2 kali dalam seminggu atau sesuai 

keadaan  lapan�

b. Penyiangan 

Penyiangan yaitu  kegiatan membersihkan gulma atau tumbuhan lain 

yang ada  pada area bedengan tempat budidaya tumbuhan  Snapdragon. 

Penyiangan dilakukan untuk mengurangi terjadinya kometisi antara tumbuhan  

budidaya dengan tumbuhan pengganggu Penyiangan gulma pada budidaya 

tumbuhan  Snapdragon dilakukan secara manual dengan memakai  tangkil, 

dan juga tangan. Penyiangan gulma dilakukan secara hati. hati dan teliti agar 

tidak melukai atau merusak tumbuhan  utama dan tumbuhan  tidak mengalami 

stress. Stress pada tumbuhan  bisa  memicu  perlambatan dalam proses 

pertumbuhan dan perkembangannya. Selain untuk meminimalisir terjadinya 

kompetisi antara tumbuhan  utama dengan tumbuhan pengganggu, penyiangan 

dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan area bedengan dan juga 

kebun produksi. Penyiangan harus dilakukan secara rutin.

c. Pewiwilan

Pewiwilan dilakukan yaitu dengan mengambil tunas pada ketiak daun yang 

muncul dibawah cabang utama dan hanya menyisakan satu cabang utama. 

Pewiwilan dilakukan agar aliran nutrisi terfokus pada cabang utama sehingga 

pertumbuhan vegetatif akan terjadi secara optimal. Pewiwilan dilakukan pada 

tumbuhan  yang berumur 2 – 3 minggu. Pewiwilan dilakukan sesering mungkin 

sebab  tunas pada tumbuhan  Snapdragon   cepat muncul. Pewiwilan 

dilakukan dengan memetik tunas yang ada di ketiak daun tumbuhan  

memakai  tangan. 

d. Pengaturan Jaring

Jaring dipakai  sebagai jarak tanam tumbuhan  Snapdragon yang di tancapkan 

pada sudut bedengan. Pemasangan jaring pada Snapdragon dilakukan untuk 

menopang tumbuhan  Snapdragon agar tumbuh dengan tegak dan untuk 

menghindari agar tumbuhan  tidak tumbuh membengkok. Jaring yang 

dipakai  pada tumbuhan  Snapdragon yaitu sebanyak 3 jaring. Ketika bunga 

sudah mulai tinggi, maka jaring akan diturunkan hingga tingginya sesuai 

dengan tinggi tumbuhan  Snapdragon.

e. Pemotongan tunas�
Pemotongan tunas pada bunga ke 2 dilakukan dengan cara memotong tunas 

sehingga hanya menyisakan 1 tunas utama agar pertumbuhan Snapdragon 

terfokus pada 1 tunas. Dalam pemotongan tunas dipilih tunas yang paling 

baik, namun jika  bunga ke 2 ukuran batangnya kecil maka tidak perlu 

dipelihara lagi akan namun  di di cabut. Pemotongan tunas pada bunga ke 2 

dilakukan untuk menghemat penanaman bibit baru. Kualitas bunga 

Snapdragon masih cukup baik dan layak di panen pada bunga ke 2, namun 

pada bunga ke 3 kualitas bunga sudah menurun. 

f. Pemupukan

Pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan pupuk CANTIK  Calcium 

Ammonium Nitrate  dan pupuk mutiara  NPK  dengan perbandingan 2 : 1. 

lalu  pupuk di campur rata dan di tabur secara manual ke tumbuhan . 

Pupuk di tabur dekat dengan area perakaran tumbuhan  dan hindari terkena 

daun. Sesudah  itu dilakukan penyiraman pada lahan yang sudah  di pupuk. 

g. penanggulangan  Hama Dan Penyakit tumbuhan 

Hama dan penyakit sering kali merugikan secara ekonomis . Tindakan 

pencegahan dan penanggulangan  dilakukan untuk bisa  menekan kerugian yang 

akan terjadi jika  tumbuhan  terserang hama dan penyakit. Beberapa hama 

dan penyakit yang menyerang bunga Snapdragon yaitu  sebagai berikut: 

thrips, mites, ulat, busuk batang.

penanggulangan  memakai  pestisida, untuk hama thrips dan mites 

penanggulangan nya memakai  Agrimec, pegasus dan Confidor. sedang  

untuk ulat memakai  petrofur dan prevathon. penanggulangan  untuk busuk 

batang yaitu memakai  dithen sebanyak 0,5 gr atau liter dan dilarutkan ke 

dalam 200 liter air lalu di semprotkan ke tumbuhan  Snapdragon. Aplikasi 

penanggulangan  dilakukan 2 minggu sekali. 

5. Pemanenan

Pemanenan bunga Snapdragon hampir dilakukan setiap hari. Pemanenan 

dilakukan pada bunga yang sempurna, bagus dan tidak cacat. Bunga yang 

dipanen yaitu  bunga yang sudah mekar sempurna dan  memiliki  batang �

yang tegak dan kuat sehingga bunga potong tahan lama. Bunga di potong dengan 

ukuran ± 80 cm lalu di rompes sekitar 15. 20 cm sesudah  itu di bawa ke ruang

6. sesudah panen

Kegiatan sesudah  panen meliputi:

a. Penyortiran

Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bunga berdasar  warnanya. 

lalu  daun yang kering atau yang terserang hama di bersihkan dan dan 

daun pada pangkal bunga di buang. 

b. Penggolongan

Penggolongan bunga Snapdragon didasarkan pada keadaan  bunga dengan 

penampilan baik, sehat, dan bebas dari hama penyakit. Sesudah  disortir 

lalu  diikat. Setiap ikat terdiri atas 5 tangkai bunga.

c. Pengemasan bunga

Pengemasan bunga dilakukan dengan cara membungkus bunga yang sudah  

disortir dan diikat dengan memakai  plastik agar terlihat rapi dan cantik. 

Pengemasan juga bisa  dilakukan dengan memakai  kertas, yaitu bunga 

di taruh di atas kertas lalu  kertas di gulung dan di rekatkan dengan 

isolasi. Sesudah  itu bunga diletakkan pada bak penyimpanan yang berisi air. �
Di negarakita  tumbuhan  bunga Lisianthus  Eustoma grandisflorum . belum 

banyak dikenal. tumbuhan  Lisianthus tergolong tumbuhan  baru jika  dibandingkan 

dengan Mawar, Anyelir, dan Krisan. Lisianthus bisa  ditanam sebagai tumbuhan  pot 

dalam ruangan atau dibudidayakan sebagai bunga potong. Ada juga yang 

memajangnya di rumah untuk mempercantik ruangan. Lisianthus dinikmati sebagai 

bunga hias, sedang  sebagai bunga potong bisa dipakai  dalam berbagai 

keperluan, untuk dekorasi hotel, restoran, dan acara perkawinan. Bunga Lisianthus 

disenangi kupu. kupu dan lebah. Lisianthus memiliki kualitas sebagai bunga potong 

ideal sebab  memiliki tangkai bunga yang panjang, bunga yang menarik dan umur 

tahap  life yang lama. Bunga Lisianthus sesudah dipotong bisa  bertahan hingga tiga 

minggu, sehingga bisa cukup lama untuk menghias ruangan.

tumbuhan  Lisianthus memiliki  sistem perakaran serabut yang tersusun 

dari akar. akar serabut kecil yang berbentuk benang dan mampu menembus tanah 

hingga kedalaman 10. 15 cm. Tinggi tumbuhan  lLsianthus bisa  mencapai 60. 100 

cm. Batang tumbuhan  berbentuk bulat dengan ukuran yang sama dari pangkal hingga  

ujung dengan permukaan yang licin dan berwarna hijau. Arah tumbuh batang tegak 

lurus dan membentuk percabangan yang menggarpu. Lisianthus memiliki daun 

duduk  sessilis  yang terdiri dari helaian daun tipis dan lunak yang langsung 

melekat atau duduk pada batang tanpa tangkai. berdasar  susunan tulang daun, 

daun Lisianthus termasuk dalam daun. daun yang bertulang melengkung. Susunan 

daun Lisianthus yaitu pada buku tumbuhan  ada  dua daun yang berhadap hadapan dan pada buku berikutnya kedua daunnya membentuk silang dengan daun daun sebelumnya atau sesudah nya. Lisianthus memiliki warna bunga yang beraneka 

ragam, yaitu putih, kuning, krem, hijau, merah muda, biru, ungu, dan bi. warna. 

Bunga Lisianthus yaitu  bunga yang lengkap dan sempurna. Tangkai bunga 

memiliki penampang bulat dan berwarna hijau seperti batang utama. Dasar bunga 

Lisianthus berbentuk rata, yaitu bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar 

bunga.

tumbuhan  Lisianthus menyenangi sinar matahari, paling cocok tumbuh di 

dalam ruangan atau tempat dengan iklim hangat, tumbuh subur pada udara sejuk, 

sehingga tumbuhan  bunga ini ccok ditanam di area  dataran tinggi. tumbuhan  �
Lisianthus bisa  tumbuh pada ketinggian antara 950. 1500 m dpl. tumbuhan  ini 

memerlukan  kelembaban yang tinggi yaitu antara 70. 80% dengan pH tanah 6,5. 

7. Suhu optimum untuk pertumbuhan tumbuhan  Lisianthus yaitu pada malam hari 

berkisar antara 15. 18ºC dan pada siang hari 18. 23ºC. tumbuhan  Lisianthus 

yaitu  tumbuhan  bunga yang memerlukan  hari panjang dalam proses 

pertumbuhan dan pembungaannya. Panjang penyinaran tumbuhan  bunga Lisianthus 

mencapai 16 jam atau hari. negarakita  yaitu  negara dengan iklim tropis, dimana 

panjang hari siangnya selama 12 jam, sehingga untuk membudidayakan tumbuhan  

Lisianthus memerlukan tambahan penyinaran pada malam hari selama 4 jam. 

Pertumbuhan tumbuhan  terutama pada proses pembungaan dipengaruhi oleh 

fotoperiode atau panjang hari dan  fitrokrom. Fitokrom yaitu sejenis pigmen yang 

berperan penting pada respon pertumbuhan tumbuhan  terhadap panjang hari. 

Sekarang mulai banyak orang yang menanam bunga Lisianthus sebab  

  memiliki  prospek yang bagus, permintaan terus meningkat dari tahun 

ke tahun. Permintaan itu  akan terus meningkat baik di pasar dalam negeri 

maupun pasar internasional. Kesulitan pengembangan tumbuhan  Lisianthus antara 

lain sebab  benih atau bibit Lisianthus sulit dibisa kan dan harga jual bunga 

Lisianthus di negarakita  masih cukup mahal. Permasalahan yang lain yaitu  waktu 

panen Lisianthus yang tergolong lama dan  kurangnya pengetahuan tentang cara 

budidaya Lisianthus. 

Sistematika tumbuhan  Bunga Lisianthus :

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Gentianales

Famili : Gentianaceae

Genus : Eustoma

Spesies : Eustoma grandiflorum  Raf. 

Cara Budidaya Tanamn Lisianthus

1. Penyiapan Lahan�


 Pengolahan lahan yang dilakukan pada budidaya tumbuhan  Lisianthus yaitu 

dengan menggemburkan tanah lalu  dicampurkan dengan bahan organik. 

Sama halnya dengan tumbuhan  bunga dalam pot, penyiapan media tanam yang 

sesuai akan menjadikan tumbuhan  tumbuh dengan optimum dan menghasilkan 

bunga yang sempurna. Komposisi media tanam yang dipakai  untuk tumbuhan  

bunga dalam pot memiliki perbandingan 1:1:1:1 yaitu campuran antara tanah, 

pupuk dasar  pupuk kandang , sekam bakar dan cocopeat. Pupuk kandang 

memiliki kandungan bahan organik yang baik, sehingga akan membantu 

pertumbuhan tumbuhan  sebab  memiliki kandungan hara yang banyak. Sekam 

padi berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga aerasi dan 

drainase di media tanam menjadi lebih baik. sedang  cocopeat memiliki  

sifat  yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat dan 

mengandung hara esensial. Pada penanaman di lahan, sebelum penanaman 

terlebih dahulu dilakukan pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 1,2 m dan 

panjang sesuai panjang greenhouse. Jarak antar bedeng sepanjang 40 cm rata 

dengan bedeng.

2. Penyiapan bibit

Media yang dipakai  untuk penyemaian yaitu  campuran cocopeat dengan 

media dengan perbandingan 3:2. Benih disemai di atas permukaan media, bukan 

dibenamkan. Perkecambahan biasanya berlangsung selama 10. 20 hari. 

Pembibitan Lisianthus memerlukan suhu antara 15. 18 ºC. Perkecambahan 

Lisianthus memerlukan  kelembaban yang tinggi dengan suhu yang rendah. 

Paranet bisa  dipakai  untuk menjaga suhu dan kelembaban pada lokasi 

penyemaian, pembibitan. 

3. Penanaman

Penanaman bibit Lisianthus biasanya dilakukan ketika bibit sudah berumur 1. 

1½ bulan atau sudah  memiliki minimal 6 helai daun. Untuk tumbuhan  yang akan 

ditanam dalam pot, maka persiapan media pot sudah harus dilakukan. 

Penanaman di lahan dilakukan pada saat cahaya matahari tidak terlalu terik, �

yaitu pagi atau  sore hari, agar tumbuhan  tidak mudah layu. Jarak tanam 

lisianthus yaitu  12,5 cm x 12,5 cm. Penanaman dilakukan dengan cara 

membenamkan bibit ke dalam lubang tanam sedemikian rupa sehingga seluruh 

akar dan leher akar  pangkal batang  tertimbun tanah, dengan posisi bibit tegak.. 

4. Pemeliharaan tumbuhan 

a. Pembuatan naungan

tumbuhan  Lisianthus memerlukan  air yang memadai, namun  tidak tahan 

terhadap terpaan air hujan sehingga perlu dilakukan pembuatan rumah plastik 

untuk tempat budidaya.

b. Pemasangan Lampu

Penyinaran paling baik yaitu pada waktu malam hari antara pukul 22.30. 

01.00 dengan lampu pijar 70 watt untuk areal 4 m² dan dipasang dengan tinggi 

2 m diatas permukaan tanah. Pemasangan lampu dilakukan pada saat tumbuhan  

2. 8 minggu sesudah  tanam untuk mendorong pembentukan bunga

c. Penyiraman

Pada awal penanaman, penyiraman dilakukan secara intensif dan hati. hati 

selama satu minggu, sebab  bibit muda masih rentan dan memerlukan  

adaptasi dengan lingkungan pertumbuhan .

d. Penyulaman

tumbuhan  Lisianthus yang mati harus segera disulam. Penyulaman 

memakai  bibit yang sama dengan tumbuhan  yang ditanam. Cara 

penyulaman dengan membongkar tumbuhan  yang rusak dan menggantinya 

dengan tumbuhan  yang baru.

e. Pemupukan

Pupuk dasar NPK diberikan pada awal penanaman dengan perbandingan 8 : 

3,5 : 6,5 sebanyak 5 kg atau 100 m². lalu  dilakukan pemupukan 

memakai  NPK setiap sebulan sekali.

f. Penyemprotan zat penghambat

Pada tumbuhan  hias dalam pot, tinggi tumbuhan  Lisianthus disesuaikan dengan 

ukuran pot yaitu antara 20. 40 cm, sedang  pada dasarnya Lisianthus �
memiliki  tinggi tumbuhan  antara 60. 90cm sehingga perlu dilakukan 

pengaturan pertumbuhan dengan memakai  zat penghambat pertumbuhan 

g. Penyiangan

Pembersihan gulma di sela. sela tumbuhan  dilakukan secara intensif pada tahap  

awal pertumbuhan tumbuhan , yaitu selama 1 bulan awal, biasanya dilakukan 2 

hingga 3 kali. Pembersihan dilakukan manual dengan cara mencabut gulma

atau  mengeruk lapisan lumut memakai  tangan.

h. penanggulangan  Hama dan Penyakit

Lisianthus tidak rentan terhadap serangga, namun bisa  diserang oleh kutu 

daun, leaf miner, larva Lepidoptera, dan hama thrips. Penyakit yang biasa 

menyerang yaitu  serangan busuk akar, hawar botrytis, bercak daun, downy 

mildew, busuk batang. penanggulangan  organisme pengganggu tumbuhan  bisa  

dilakukan secara mekanis atau kimiawi.

i. Pemangkasan 

Pemangkasan atau pinching yaitu  teknik pemotong atau membuang 

pucuk terminal dari bibit asal. Pemangkasan bertujuan untuk membentuk 

tumbuhan  yang kokoh dan tegar, memperbanyak percabangan, menghindari 

terjadinya dominasi pucuk apikal dan  meningkatkan jumlah bunga pada 

tumbuhan . Selain itu pemangkasan pucuk atau pinching juga bisa  mendorong 

terbentuknya daun sebagai sumber fotosintesis yang lebih banyak untuk 

mendukung pertumbuhan tumbuhan .

5. Panen

Pada tumbuhan  lisianthus, lamanya periode mekar bunga pertama dengan yang 

kedua lebih lama dibandingkan dengan periode mekar bunga kedua dengan

ketiga. Sehingga bunga pertama dipanen terlebih dahulu untuk dijual, sesudah  

bunga kedua dan ketiga mekar tumbuhan  baru dipanen. Pemanenan lisianthus 

dilakukan dengan cara mencabut tumbuhan  hingga ke akarnya. Pemanenan 

lisianthus dilakukan dengan syarat ada  minimal 2 bunga kembar yang mekar 

dan 2 kuntum bunga yang siap mekar dalam satu tumbuhan , yaitu bunga kedua 

dan ketiga. biasa nya pemanenan dilakukann pada saat tumbuhan  berumur 11. 14�minggu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari, saat udara masih sejuk. 

Panen dilakukan saat ada  dua bunga yang mekar bersamaan

6. sesudah  Panen

tumbuhan  yang sudah  dipanen dikumpulkan dan ditempatkan dalam wadah. 

Wadah disimpan di tempat yang teduh dan aman, sehingga terhindar dari 

percikan air atau kotoran lainnya. Sesudah  pengumpulan selesai, tumbuhan  

diangkut ke tempat sortasi. lalu  dilakukan pengelompokkan bunga 

didasarkan keadaan bunga yaitu tingkat kemekarannya dan keadaan tangkainya 

meliputi panjang pendek dan besar kecilnya. Sesudah  itu dilakukan pemotongan

pada pangkal batangnya memakai  gunting yang tajam sekaligus 

pembersihan daun disekitar pangkal batangnya. Bunga selanjutnya diikat dengan 

memakai  karet sebanyak 5 atau 10 tangkai per ikat. Bunga. Selanjutnya 

dibungkus dengan memakai  plastik pembungkus transparan. Sesegera 

mungkin sesudah  dibungkus bunga dimasukkan ke dalam air yang sudah diberi 

larutan pengawet Untuk pengiriman jarak jauh, bunga dikemas dalam dus karton. 

Pada pangkal batang tumbuhan  diberi kapas yang sudah dibasahi sebelumnya 

memakai  larutan berpengawet. Satu dus karton bisa  diisi hingga 10 ikat, 

dengan posisi ditidurkan.�












ulasan  game : crime car driving

inilah screen shot game android yang bisa dimainkan dengan android 4 keatas pada anddroid 7 layar 10 inch dengan memori 1 gb  pun game ini tidak patah patah masih bisa berjalan lancar , game   terbaik buatan mh  dalam hal graphic 3d nya berjudul  "crime car driving"  dengan ukuran game hanya 49,27 mb  saja bandingkan dengan game lain ,pada game ini graphic nya lebih nyata ,banyak mobil yang berlalulalang  yang bisa berjalan sendiri, namun tidak nampak ada orang berjalan ,banyak misi misi yang harus diselesaikan salah satunya mengejar mobil  hingga mampu menghentikan laju kendaraanya ,mengejar mobil  menabraknya,menabrak sebanyak banyaknya dengan mobil anda, slalom,mengikuti helikopter,mengikuti petunjuk arah yang ada dalam da
shboard ,melewati jalur jalur yang ditentukan dan masih banyak lagi yang lain ,kontrol yang nyaman sebab bisa diatur dikendalikan tangan kiri atau kanan  tanpa gyroscope , anda bisa mengunduhnya di google play store