Gunung Api Meletus

Tampilkan postingan dengan label Gunung Api Meletus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gunung Api Meletus. Tampilkan semua postingan

Gunung Api Meletus



Gunung Api Meletus

gunung api merupakan  saluran  batuan panas cair yang berasal  dari bawah tanah yang dinamakan  magma,saluran  menyebabkan  magma keluar dari kerak lapisan padat terluar  bumi ke permukaan bumi,saluran berbentuk kaldera,  kerucut atau perisai , bawah gunung berapi terdapat   waduk besar berisi batuan cair magma , gerakan  dipicu  proses yang terjadi di bawah, di dalam,  di atas  waduk magma, gerakan magma yang meningkat  dalam gunung berapilah yang mengakibatkan  letusan , gunung berapi yang ada  di zona subduksi ,subduksi yaitu zona  lempeng bumi yang  bertemu, mengakibatkan  suatu lempeng bergerak  di bawah lempeng yang lain, gunung berapi yang ada  di zona subduksi secara  terus menerus memperoleh  injeksi batuan cair baru ke dalam ruang magma,  pada  bawah ruang magma , panas inti bumi mencairkan sebagian batuan  menjadi magma baru,kemudian batu cair segar ini  masuk ke ruang magma, ketika  ruang , telah  terisi dengan jumlah  tertentu, tidak mampu  menampung magma baru,maka kelebihannya  dikeluarkan melalui letusan gunung berapi, proses letusan gunung berapi,  ini  terjadi dalam siklus, gunung Agung  Bali meletus  pada 1963 , 120 tahun sesudah  letusan sebelumnya pada 1843 bersiklus 54 tahunan,   gunung Papandayan   Jawa Barat, yang terletak  di atas pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng   Eurasia bersiklus 20 tahunan , kecepatan Lempeng Indo-Australia yang masuk  di bawah Lempeng Eurasia adalah  7 sentimeter per tahun,  periode waktu antara letusan bergantung pada seberapa cepat batu meleleh,  dipengaruhi  kecepatan lempeng dalam menabrak lempeng lain, Bumi mempunyai   zona subduksi ,  lempeng subduksi  bergerak pada  kecepatan konstan  10 sentimeter per tahun, aktivitas  dalam ruang magma mengakibatkan  letusan, dalam ruang ini, magma akan mengkristal sebab  suhu menurun, lalu magma menjadi lebih berat daripada batuan panas semi-cair sehingga magma tenggelam ke dasar ruang magma,sehingga  mendorong sisa magma ke atas, menambah tekanan di penutup ruang ,   letusan terjadi ketika  tutup tidak  dapat  menahan tekanan,  Hal inilah yang  terjadi pada  sebuah siklus , di dalam ruang magma  ,ketika percampuran dalam  ruang  magma yang bercampur dengan batuan sekitarnya,ini dinamakan  asimilasi,ketika  magma bergerak, asimilasi  berinteraksi dengan bebatuan lain dalam  ruang magma , gunung berapi memiliki  jalur  magma  guna mengalir ke permukaan,bila  jalurnya tidak ada, maka magma  masuk ke lokasi  yang tekanannya lebih rendah, ini yang mengakibatkan   dinding yang mengelilingi ruangan runtuh,ibarat  menjatuhkan batu  ke dalam ember berisi  air  menyebabkan  percikan air dari ember,  percikan magma yang dikarenakan   dinding ruang runtuh  mengakibatkan   letusan,
letusan terjadi oleh sebab  turunya  tekanan di atas ruang magmaini terjadi karena, mencairnya es di puncak  gunung berapi  atau berkurangnya kerapatan bebatuan di atas ruang magma ,  topan yang melalui  gunung berapi saat   kritis  memperhebat kekuatan letusan ,batu yang menutupi ruang magma  perlahan lahan  menjadi lunak  oleh sebab   komposisi mineral yang berubah ubah,   kerapatan batuan penutup  yang berkurang menyebabkan gunung tidak mampu  menahan tekanan dari magma,
penyebab  perubahan mineralogi yaitu gunung berapi memiliki  celah di permukaan yang menyebabkan  air meresap bercampur  magma,menyebabkan  perubahan komposisi  batuan oleh sebab  larutan hidrotermal , batuan menjadi lunak  dan  letusan terjadi, bila  lava atau batu piroklastik keluar melalui sisi gunung berapi, gravitasi mengakibatkan  bagian gunung berapi  runtuh, mengakibatkan  lenyapnya tekanan penutup ,Letusan  terjadi   setelah keruntuhan terjadi, pemanasan global mengakibatkan letusan dengan cara mengakibatkan  gletser di atas gunung berapi meleleh,ketika  es di atas gunung meleleh, tekanan di atas ruang magma berkurang ,magma  naik guna  mendapat  keseimbangan baru lalu  letusan terjadi,pada 2010 , letusan  Gunung Eyjafjallajökull di Islandia  dipicu oleh gletser yang  mencair,  Pada 1991, Gunung Pinatubo di Filipina meletus saat  topan Yunya melanda gunung berapi ,pinatubo telah aktif , namun  topan  memperhebat kekuatan ledakan, kecepatan  angin  topan mengakibatkan  daerah di atas gunung berapi aktif akan  kehilangan tekanan udara  kemudian    udara di atas gunung berapi tersapu ke jalur topan,maka letusan pun terjadi,



 GUNUNG PADANG, JAWA 
BARAT, 14 OKTOBER 2012

sesudah  mengalami penundaan sejak September, akhirnya ekspedisi BETA-UFO ke Gunung 
Padang 
Rizki Afriono, penggagas perjalanan ini.
Pagi itu Sabtu 13 oktober 2012 kami kru BETA-UFO Depok berkumpul di rumah Ranggi 
Ragatha selaku koordinator BETA-UFO area Depok.
sekitar pukul 5:15 itu, 15 menit lebih cepat dari jadwal yang disepakati.
Kedua teman aku  yang masih satu kampus lalu  menyusul datang. Mereka yaitu  Chris 
Karras , Riska Maria. Koordinator acara ini Rizki Afriono, datang dengan berjalan kaki karena 
lokasi rumah yang berdekatan dengan rumah Ranggi Ragatha.Perjalanan dimulai sekitar jam 6 pagi menuju Bogor untuk menemput seorang rekan lainnya 
yaitu Subhan N' Haque, anggota  BETA-UFO Depok yang lokasi rumahnya paling jauh 
. Dari Bogor kami menuju Cianjur dengan waktu perjalanan ekitar 4,5 jam.
Kami lantas menuju rumah Pak Nanang, salah satu  (Juru Pelihara) Situs Gunung 
Padang, lalu beristrirahat di sana hingga jam 2, diselingi 
penyusunan koordinator lokasi, rencana pembuatan rompi, dan struktur organisasi BETA-UFO 
Depok. sesudah  itu kami lalu melakukan exsplorasi pertama ke lokasi, beberapa anggota seperti kehabisan nafas, 
kecapaian, karena tingginya lokasi,Hal pertama yang kami saksikan di atas permukaan Gunung Padang ini yaitu  banyaknya 
tumpukan batu yang tersusun  berantakan. Batu-batu ini memiliki sisi segilima 
(pentagonal) berwarna abu-abu dan terlihat  dibuat dengan tangan. Namun pendapat aku  ini 
 disangah oleh pak Nanang,  aku  percaya ini buatan alam karena dulunya di sini itu 
gunung berapi,.Gunung padang memiliki 5 lantai berbeda, dan anehnya tingkat 5 yaitu tingkat tertinggi malah 
berumur lebih tua ketimbang tingkat yang di bawah. Pengunjung hari itu beragam, beberapa biksu. Koordinator perjalanan kami Rizki Afriono memulai perbincangan dengan para 
biksu ini. sesudah  2 jam berada di lokasi, tepat jam 4 sore kamipun melangkah turun, kembali ke rumah 
 kamipun beristirahat sembari mendengarkan kisah-kisah 
menarik sekitar Gunung Padang. Pak Nanang,  beranak satu ini banyak bercerita 
pengalamannya menjadi Juru Pelihara. Kira-kira 70 % ucapan pak Nanang yaitu  mengenai hal 
spiritual.
 bahwa ada kemungkinan situs Gunung Padang ini di masa 
lampau yaitu  tempat berkumpul/bertemunya orang  penting  Dari cerita ini  dapat aku  simpulkan kemungkinan banyak pihak yang 
keberatan atas rencana penggalian Gunung Padang untuk membuktikan adanya piramida raksasa 
yang terkubur. Namun a tak menutup kemungkinan adanya piramida yang 
bersemayam didalamnya,  Keunikan lain dari Gunung Padang yaitu  serba 5 ,  mulai dari 5 lantai, lalu bentuk batu yang memiliki 5 sisi poligonal, susunan situs Gunung Padang yang menggambarkan rasi bintang Pleiades.
Hal ini dibuktikan dengan menarik garis lurus antara gunung-gunung di sekitar Gunung Padang, 
dimana hasilnya akan mirip seperti rasi bintang Pleiades.  penggambaran pola antara Stonehenge di Inggris, 
Piramida di Mesir, dan kini di Gunung Padang.
 ekspedisi keduapun dimulai. Di tengah dinginnya malam, 
bermodalkan senter, kamera dan  handycam, tim kecil yang terdiri atas Pak Nanang, 6 kru 
BETA-UFO dan 3 Wartawan Kompas berjalan menuju lokasi.
 Dari sini pak Nanang mulai 
menjelaskan sejarah lantai demi lantai:
Lantai pertama yang dinamakan  juga sebagai  Pamuka Lawang ditandai dengan 2 buah batu 
menyerupai tiang yang berdiri miring. Di teras ini ada   Gunung Masigit yang berada di 
tengah-tengah lokasi, sebuah ruangan dengan dolmen, dan dua buah batu gamelan atau Sound 
Stone. Tempat ini memiliki tumpukan batu paling banyak dibanding lantai/teras yang lain.
Selanjutnya di lantai/teras ke-dua, ada  batuan yang dinamakan   Eyang Mahkota Dunia. 
Awalnya Pak Nanang tidak mengerti kenapa dinamakan demikian, namun pada suatu malam saat 
Pak Nanang datang kemari sambil berdiam dan merenung, ia mendengar suatu bisikan yang 
mengatakan bahwa  Mahkota Dunia yaitu  kehormatan dunia. manusia yang memperoleh 
kehormatan di dunia bukanlah orang  yang memiliki kekayaan, namun  orang yang berbagi 
dari hasil kekayaan itu  untuk orang lain.Berbeda dengan teras lainnya, untuk masuk ke teras ke-dua ini kami harus memutar terlebih 
dahulu dan masuk melalui Selatan. Di teras ini juga ada   Batu Kursi yang dipakai  
sebagai tempat untuk bermusyawarah, dan  Batu Lumbung sebagai lambang kesejahteraan.
Dari Batu Kursi ini jika kita menghadap ke Gunung Gede atau arah Utara, kita dapat melihat 
diantaranya rasi bintang Pleiades, Orion, Virgo, yang jika kita kaitkan dengan budaya nenek 
moyang, maka rasi bintang itu  memiliki banyak fungsi, antara lain: menentukan musim 
panen, musim tanam, bencana, arah mata angin dan lain-lain.
Di lantai/teras ke-tiga, ada batu yang dinamakan   Kramat Tungga , yaitu batu dengan legok atau 
cetakan seperti kujang pada permukaannya. Kramat berarti tempat dan tunggal yaitu  satu. 
sedang  kujang menurut budaya sunda artinya sesuatu untuk dipegang atau  peganglah! . 
Filosofi dari teras ini yaitu  untuk mengingatkan manusia kepada Yang Satu (pencipta alam). Batu 
legok lainnya yaitu   Tapak Maung : sebuah batu besar dengan legok atau cetakan tapak kaki 
harimau.
Di teras ke-empat ada   Bandung Tungga atau  Batu Gendong . Bandung berarti agung dan 
Tungga berarti satu. Filosofi dari batu ini yaitu  agungkan Yang Satu (pencipta alam).
Beberapa kali aku  melihat pengunjung mencoba untuk mengangkat batu itu , karena banyak 
yang berpikiran kalau berhasil mengangkat batu itu  maka keinginan mereka akan terkabul., batu itu  yaitu  sebuah sambutan , yaitu untuk menuju ke teras 
ke-lima manusia harus kuat terlebih dahulu, dan sudah  selesai menjalani proses dari teras 
pertama hingga teras ke-empat.
Tim kami tak memperoleh kesempatan untuk mengangkat batu ini karena ia sudah  tidak ada. Karena 
banyak sekali pengunjung yang  semena-mena , mencoba mengangkat namun tidak kuat, 
akhirnya batu itu sering dibanting-banting. Hal ini dikhawatirkan dapat merusak batu itu , 
sehingga akhirnya ia disembunyikan pak Nanang. Teras ke-lima atau teras terakhir dinamakan  juga sebagai  Tempat Singgasana , sekaligus sebagai 
tempat akhir peribadatan. Disini ada  sebuah tempat duduk yang dinamakan  sebagai  Batu 
Pandaringan , batu panjang yang terbaring, dan menghadap lurus ke arah 5 gunung (Gunung 
Batu, Pasir Pogor, Gunung Kencana, Gunung Gede dan Gunung Pangrango). Singgasana ini 
dipakai  sebagai tempat berdoa ke arah Gunung Gede.
Dapat dibayangkan saat jaman dahulu, sebuah gunung dianggap sebagi kekuatan yang besar, 
dapat memberikan kesuburan di area sekitarnya sekaligus bisa memberikan bencana akibat 
letusannya Selain pertemuan dengan biksu dan wartawan kompas disana kami juga bertemu seorang musafir 
dari Yogyakarta. Dia berjalan kaki menyusuri sungai, entah apa yang dicarinya namun di 
perjalanannya ia berujar sering mengunjungi tempat-tempat spiritual seperti: makam leluhur, 
para wali dan lain-lain. serba lima dari Pak Nanang:
 Situs Gunung Padang diapit oleh lima sungai, yaitu s.Cipanggulaan, S. Cikuta, S. 
Ciwangun, S. Pasir Malang, dan S. Cimanggu. Sungai ini mengalir di tiap sisi di kaki 
bukit Gunung Padang.
ada  lima teras di Puncak bukit Gunung padang.
Tiap teras dihubungkan oleh lima lima anak tangga kecil.
Ternyata, sekitar 95% sudut batu itu yaitu  segi lima.
Dikelilingi oleh lima bukit, yaitu Karuhun, Pasir Emped, Pasir Malati, Pasir Malang, dan 
Pasir Batu. ( Pasir , bahasa Sunda, artinya  bukit ).
 Orientasinya tegak lurus ke lima gunung secara sejajar, yaitu Gunung Pasir Pogor, 
Gunung Cikencana, Gunung Pangrango, Gunung Gede, dan Gunung Batu.
Selain itu banyak istilah yang aku  baru tau seperti MAUNG berarti  Manusia 
Unggul , BATU berarti  Bahan Tulisan , dan Jabal Nur = Gunung Cahaya = Gunung Padang.
Ke-dua, hubungan dengan situs purbakala lainnya:
Subhan N’Haque mencoba mengaitkan bentuk bangunan Gunung Padang dengan 
Stongehenge di Inggris dan Piramida di Mesir,  disini ada  batu gendong, yang dahulu 
berfungsi sebagai jam, sama fungsinya dengan batu Stonehenge. Lalu tampilan susunan batunya 
juga sama, bentuk batu lurus tegak ke atas juga memiliki kesamaan, juga sama-sama 
mengambarkan rasi bintang Pleiades  seperti Piramida Mesir sebagai 
miniatur rasi bintang yang sama.  Umur Gunung Padang kan 
lebih tua dari mereka, bangunan yang sekarang ini yaitu  hasil rekonstruksi juga, 
usianya saja sudah duabelasribuan tahun, sehingga ada kemungkinan 
kegunaan awalnya mungkin difungsikan untuk mengubur si Maung (Manusia Unggul), 
selayaknya fungsi piramida untuk mengubur raja-raja Mesir. Lalu pada masa selanjutnya sesudah  
terlupakan dan ditemukan kembali, karena posisinya tinggi maka difungsikan sebagai sarana 
pemujaan terhadaap dewa maupun sang Hyang (pencipta alam yang satu).
Selain itu karena letaknya ideal untuk observasi langit, lantas dibuatkan pula observatorium 
untuk ilmu perbintangan, dengan fungsi untuk menentukan musim panen, musim tanam, 
bencana, arah mata angin dan lain-lain.
lalu  dengan memanfaatkan bunyi dari batuan, pengamat di atas gunung dapat dengan 
mudah mengabarkan masyarakat melalui bunyi-bunyian dari batu, dan melalui pos-pos tertentu 
kabar ini diteruskan ke segala penjuru jagat. Fungsi ini terus berkembang 






gunung berapi bawah laut

Dan Slayback, spesialis penginderaan jarak jauh di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA. desember 2014, gunung berapi bawah laut Hunga Tonga  yang menjulang   1.609 meter  di atas permukaan laut , di pasifik selatan  meletus,  Saat gunung ini meletus akhir 2014 lalu, magma panas  yang berasal dari dalam perut bumi bercampur  dengan air laut yang dingin,  menghamburkan  abu dan batu ,  hamburkan  abu dan batu  menumpuk di  puncak gunung berapi , membentuk pulau baru yang terletak  di antara dua pulau tua , pulau dengan tinggi 121,92 meter dari permukaan laut  terletak  45 kilometer dari ibu kota Tonga, Nuku'alofa,  gelombang air laut  pelan  pelan membentuk pulau baru  itu , pulau baru  itu diberinama  Hunga Tonga-Hunga Ha'apai ,pulau baru ini diapit 2 pulau tua , 
 letusan gunung api di bawah laut mempengaruhi geologis dan  geografis area erupsi menyebabkan  pulau baru, hal  ini  memberi  pengertian  yang sama seperti  di  planet lain selain bumi, Pulau Hunga Tonga-Hunga Ha'apai  akan mampu  bertahan selama 30 tahun, Januari 2015,  satelit  memotret pulau ini, April 2015, arus laut   masuk ke danau kawah dalam pulau,kemudian bentukan yang mirip  jembatan  terbentuk antara pulau itu,   gundukan pasir terbentuk sehingga air tidak dapat  masuk, dengan terus memantau  perubahan pulau hunga tonga-Hunga Ha'apai dari waktu ke waktu, peneliti  mampu mempelajari  seberapa dalam air di Mars saat  gunung-gunungnya meletus,  bagaimana pulau di Mars terkikis lebih dari 1 miliar tahun yang lalu