kosmologi 2

Tampilkan postingan dengan label kosmologi 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kosmologi 2. Tampilkan semua postingan

kosmologi 2















































 Astronomi  p a d a  tahap     i n i  tidak mengerti 
mengapa awan debu dan gas antar bintang ini collapse dan membentuk bintang, karena awan-awan ini dingin dan kerapatan molekulnya rendah (kurang lebih satu atom per cm³). namun  pada Visuddhi Magga dengan tepat  mengatakan bahwa terjadi kondensasi sehingga hujan. ( bahwa keadaan 
yang sangat dingin mencegah kondensasi, sesudah  
lama berlalu, bekas galaksi lebih hangat, sehingga 
uapnya terkondensasi)  Visuddhi Magga 
 menyatakan  bahwa sesudah  air hujan mencapai alam Brahma maka muncul  angin dari bawah dan dari sekeliling air (cairan) itu, menekan dan 
membulatkannya seperti setetes air di atas daun teratai. para  Astronot di luar angkasa yang 
menuangkan air, namun air itu tidak tumpah, lalu membulat  bagai bola dan melayang-layang 
karena berada di tempat yang hampir tanpa gravitasi, demikian juga dengan setiap benda cair yang 
berada di luar angkasa, termasuk cairan yang berkumpul dari uap nebula. Pada pemampatan oleh 
gravitasi dan rotasi maka cairan yang sangat besar ini menjadi  bagian yang lebih kecil dan padat. 
 yang dimaksud dengan pembulatan Satu antara kappa  yaitu  batasan umur manusia dari rata-rata 10 
tahun lalu naik menjadi rata-rata tak terhingga, lalu 
kembali lagi menjadi rata rata 10 tahun lamanya.
itu yaitu  pembentukan matahari, bumi dan planet planet yang lain yang berada di Tata-surya kita (GAMBAR  5.6.X ). Visuddhi Magga tidak menyatakan bahwa bumi kita bulat karena belum dapat diterima pada jaman itu, namun dengan perumpamaan air di daun teratai itu di atas maka jelaslah bahwa secara tidak langsung Visuddhi Magga menyatakan bahwa bumi kita dan planet-planet yang berada di tata-surya bentuknya bulat. Bandingkan  dengan dengan teori yang dianut oleh para astronom (GAMBAR  5.7 X )
Jadi pernah dalam suatu masa bumi, bulan, planet planet yang lain berada dalam keadaan cair. dinamakan   dalam Maha Parinibbana Sutta bahwa yang berada  di dalam bumi yaitu  benda yang bersifat cair. Ini  menyatakan bahwa hanya kerak bumi yang padat,  sedang di bawah lapisan kerak bumi bersifat cair  memang cairan magma dari dalam bumi merupakan  campuran dari unsur besi, belerang, oksigen , Dalam Abhidhamma Pitaka dan dalam Sutta Pitaka dinamakan  bahwa lamanya umur suatu masa diukur dengan Kappa.  Ada tiga macam kappa, yaitu Maha kappa, Asankheyya kappa dan Antara kappa. Lamanya satu maha Kappa lebih dari satu mil kubik biji mustard ,yang diambil sebiji setiap 100 tahun.
Hanya untuk menyegarkan ingatan anda kembali, 
sudah dikatakan sebelumnya bahwa Satu maha kappa  terdiri dari 4 asankheyya kappa, sedang satu 
asankheyya kappa terdiri dari 20 antara kappa.
Antara kappa yaitu  lamanya waktu yang diperlukan 
dalam evolusi manusia dari umur rata-rata manusia 10 tahun, naik hingga tak terhitung, lalu turun lagi hingga  umur manusia menjadi rata-rata 10 tahun. Berapakah  usia alam semesta menurut Buddhis? usia alam semesta menurut Buddhis berada diluar jangkauan persepsi manusia awam dan bila terus dipikirkan dapat membuat manusia gila,
 apa yang terjadi, pada waktu sedang duduk bemeditasi. Mungkin tidak ada seorangpun yang menyadari bahwa ia bergerak dengan kecepatan yang luar biasa.Bumi kita berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 km/jam kecepatan yang dianggap sebagai kecepatan supersonik. Selain itu bumi kita juga ber revolusi mengelingi matahari dengan kecepatan 30 km/detik (sama dengan 108.000 km/jam) atau sama dengan 1/10.000 kali kecepatan cahaya. Matahari bedan  bumi mengelilingi pusat Galaksi Bimasakti dengan kecepatan  220 km detik. Yang lebih hebat lagi, Galaksi Bimasakti kita bergerak ke arah gugus bintang (konstelasi) Leo  dengan kecepatan 540 km detik. Kecepatan Galaksi Bimasakti ini lebih dari 1/600  kecepatan cahaya. Jarak antara Anyer ke Panarukan berjarak kurang lebih 1.000 km, berarti kecepatan Galaksi Bimasakti menempuh ‘jarak Antara Anyer ke Panarukan hanya dalam waktu 2 detik saja , letak suatu tempat secara relatif selalu berhubungan dengan jarak dan kecepatan.Sejak jaman dahulu kala semua semua kepercayaan dan semua keyakinan selalu mempertanyakan eksistensi surga ‘terlepas dari percaya atau tidak, mereka berperkiraan  mengenai bentuk, ukuran, dimana tempatnya dan sebagainya.
Bila kita menyimak anggapan bahwa surga berada di 
langit maka ada hal yang kurang tepat dari anggapan 
itu. sebab yang kita sebut langit yaitu  bagian 
terluar dari atmosfir yang memecah cahaya? sehingga hanya warna biru yang nampak di  latar-belakang angkasa. Penjelajahan luar angkasa dan 
pengamatan teleskop membuktikan bahwa tidak ada 
surga tiga dimensi seperti yang diduga semula. Hasil 
dari observasi teleskop membuktikan bahwa tidak ada istana-istana megah yang dimaksud dalam kitab-kitab suci. para Astronaut yang kembali dari angkasa luar tidak pernah membawa malaikat atau bidadari, bahkan alien pun juga tidak, mengapa demikian?
Kemungkinan besar surga bersifat kasat mata dan 
berada pada dimensi keempat, sehingga tidak terlihat 
dengan peralatan biasa yang hanya dipakai  untuk mengobservasi benda-benda tiga dimensi (ini juga 
perkiraan ). bumi kita berputar pada porosnya, anggaplah bumi seperti sebuah bola yang berputar, bila kita berdiri pada permukaan sebuah bola 
besar menghadap ke arah matahari pada pukul 12 siang, sebelah kiri kita yaitu  barat dan sebelah kanan kita yaitu  timur.,Sesudah  12 jam berlalu tepat pukul 12 malam posisi kita sudah  berada dibalik bola bumi (GAMBAR  6.1X .) arah kiri  yang semula yaitu  
barat sekarang menjadi  timur, dan sebaliknya 
arah kanan yang semula timur menjadi barat.
selama bumi berputar pada saat tertentu kita berada dibawah, dan sesudah  lewat 12 jam kita kembali berada diatas. Efek Rotasi paling sedikit pada arah utara dan selatan namun juga tetap melenceng karena posisi  bumi pada waktu ber-rotasi tidak tegak lurus terhadap matahari.Bila kita menunjuk pada suatu arah misalnya utara dan ditarik garis lurus mengikuti permukaan bumi maka sudah jelas kita akan tiba kembali di tempat yang sama, tidak ada satu tempat pun di muka bumi yang merupakan pusat, dan secara bersamaan semua titik di permukaan bumi juga merupakan pusat.suatu pemikiran lazim yang dianut oleh orang orang jaman dahulu kala, sebelum ditemukannya kompas, teleskop dan lain lain.
Jadi sebetulnya konsep surga yang berada pada  arah 
tertentu  merupakan ciptaan orang-orang primitif di 
jaman dahulu dan untuk konsumsi pemikiran orang orang primitif jaman dahulu, sebelum penjelajahan 
Marcopolo dan Columbus, juga sebelum disebar 
luaskannya teori Heliosentris Copernicus oleh Galileo 
Gallilei. dari buku Attakatha dinamakan  bahwa, alam surga Catumaharajika dan alam surga Tavatimsa berkaitan secara langsung dengan bumi dan ikut bergerak bersama bumi (surga yang merupakan tempat tinggal mereka juga ikut bergerak), contohnya pohon-pohon yang merupakan tempat tinggal dewa pohon, rumah-rumah , tempat ibadah , goa-goa ,
sebagainya, yang merupakan tempat tinggal mereka. 
Semua ini juga ikut berputar mengikuti rotasi burni.
Alam-alam dewa Yama, Tusita, Nimmanarati. 
Parinimmitta Vasavati dan  alam Brahma tidak berkaitan secara langsung dengan bumi sehingga kemungkinan tidak ikut ber-rotasi, namun karena di dalam salah satu sutta dikatakan bahwa setiap tatasurya memiliki 31 alam kehidupannya masing-masing, dalam Astronomi bahwa setiap tatasurya selalu berputar mengelilingi pusat Galaksi, maka kemungkinan besar ke 31 alam juga ikut bergerak mengikuti perputaran Galaksi. Galileo Gallilei sesudah  mengaku bersalah dihadapan dewan kepercayaan saat  bangkit berbisik  Eppur si muove  Ia tetap bergerak (maksudnya bumi). Galileo mungkin belum pernah memperoleh kesempatan membaca kitabsuci, bila ia pernah membaca kitabsuci mungkin ia akan mengatakan  Wah ternyata surga juga ikut bergerak lho . Kehidupan termasuk alam dewa brahma juga ikut berputar mengelilingi pusat Galaksi, dan bila benar galaksi Bimasakti bergerak ke arah konstelasi Leo, maka surga dan alam Brahma juga bergerak bersama dengan Galaksi Bimasakti ke arah konstelasi Leo dengan kecepatan tinggi.
 galaksi berkelompok dan dinamakan sebagai gugus (cluster). Hal ini, secara terminologi tidak benar. Gugus yaitu  kelompok bintang dan bukan kelompok galaksi. Gugus dibedakan atas dua macam yaitu gugus bola (globular cluster) dan gugus galaksi (galactic Cluster). Mungkin penulis artikel salah dalam mengartikan istilah gugus galaksi sebagai sebuah galaksi. Galaksi bukan gugus galaksi. Gugus galaksi maupun gugus bola yaitu  anggota dari sebuah galaksi.Gugus yaitu  kumpulan bintang yang jumlahnya bisa ribuan atau bahkan hanya puluhan saja, sebagian besar anggotanya yaitu  bintang muda yang letaknya tersebar dan tidak simetris. Oleh karena itu gugus galaksi sering juga dinamakan sebagai gugus terbuka ,sedang gugus bola diperkirakan yaitu  evolusi lanjut dari gugus galaksi, karena anggotanya sebagian besar yaitu  bintang-bintang tua dan bentuknya lebih simetris (menyerupai bola) dan  padat jarak antar bintangnya relatif pendek).
Bagaimana dengan kelompok galaksi? Sejauh ini 
aku  tidak ingat pernah mendengar atau membaca 
tentang pengelompokan dari sekumpulan galaksi. Yang aku  ingat yaitu  ada area-area tertentu di langit 
yang ditemukan banyak sekali galaksi, dan ada yang 
miskin galaksi di bagian yang lain. Jadi aku  tegaskan 
sekali lagi bahwa gugus yaitu  bukan kelompok galaksi, tapi gugus yaitu  kelompok bintang. Gugus-gugus dan segala isinya, debu maupun materi yang lain berkumpul membentuk sebuah galaksi. Dalam sebuah galaksi bisa ada jutaan gugus.lalu  meninjau tentang simulasi komputer oleh 
Alan Toomre (GAMBAR  7.1 X ) jelas bahwa simulasi 
itu tidak bisa mewakili sebuah galaksi, karena 
anggotanya yang berjumlah relatif tak berarti (350 titik  massa), dibandingkan dengan anggota galaksi, dan  umumya juga relatif terlalu singkat (800.000 tahun)  dibandingkan dengan umur evolusi galaksi.
Jadi aku  menyimpulkan bahwa  obyek  yang ditulis 
sebagai  galaksi  dalam artikel itu sebenarnya  yaitu  
gugus bintang, dan bukan galaksi dalam terminologi 
yang benar. Sebagai gambaran:Jika kita berbicara mengenai tata surya, maka planet yaitu  sebuah titik.
Jika kita berbicara mengenai gugus, maka tata surya 
yaitu  sebuah titik.Jika kita berbicara mengenai galaksi, maka gugus yaitu  sebuah titik.
Jadi, jika kita berbicara mengenai galaksi, maka tata 
surya tidak ada artinya, sehingga kurang pantas jika tata  surya di bahas dalam kelas galaksi, apalagi planet bumi  yang mungil ini. waktu evolusi dalam kelas galaksi.Mungkin matahari sudah berjumlah tujuh dan Bumi sudah  lebur sebelum tata surya kita ini sempat mengitari pusat galaksi bima sakti (Milky Way) sejauh 1/2 putaran. Dan waktu tidak terjadi tumbukan sekalipun, umur fisik matahari juga tidak sampai sejauh itu.
mempelajari astronomi menyadarkan bahwa 
80% ilmu astronomi yaitu  hasil khayalan manusia, 
19% yaitu  hasil eksak (matematika), dan sisanya 1% 
yaitu  yang sudah  terbukti kebenarannya. Maklumlah, 
teknologi manusia sampai saat ini hanya bisa sampai 
ke planet tetangga. Seringkali sebuah  astronomi 
mempunyai lebih dari satu solusi. lalu , solusi solusi itu diadu (adu ini ), dan yang paling logis (dalam kelas para ilmuwan) dan ada pembuktian materinya yaitu   Sang Pemenang  ini lalu  yang diterima awam sebagai  kebenaran .cluster dalam bahasa Inggris bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia arti harfiahnya yaitu  gugus atau kumpulan.Perlu dibedakan bila pokok persoalan yang dibicarakan mengenai Galaksi, yang kami maksud dengan gugus galaksi (cluster of galaxies), yaitu  merupakan kumpulan dari beberapa galaksi, contohnya gugus galaksi yang ada di konstelasi Virgo, Leo, Corona Borealis  . sedang (galactic cluster) penulis lebih cenderung menerjemahkannya sebagai gugus tatasurya. Memang bila  kita berbicara mengenai tatasurya  ada dua macam kelompok tatasurya, yaitu (Galactic Cluster) dan (Globular Cluster), namun pokok pembahasan yang kami maksud yaitu  sekumpulan galaksi yang membentuk kelompok dalam skala yang lebih luas, sesuai dengan artikel yang sudah  dimuat, sekumpulan galaksi berkelompok membentuk gugus (cluster of galaxies), gugus ini membentuk gugus yang lebih besar lagi yang dinamakan gugus super (super cluster), bimasakti tempat kita dilahirkan merupakan anggota dari gugus galaksi yang dinamakan The Local Group (Grup Lokal), dan 
merupakan sebuah kumpulan galaksi yang berjumlah lebih dari 24 buah yang sudah ditemukan sejauh ini 
. Local group sendiri merupakan  anggota gugus super, dengan Virgo terletak dekat pusatnya. Gugus super kita bergaris tengah antara 25 sampai 50 Mega parsec, sedang galaksi Bimasakti kita garis tengahnya hanya kurang lebih 30 Kilo parsec 
(1 mega parsec = 100 kilo parsec; 1 parsec = 3,26 tahun cahaya).penterjemahan yang tepat dari Galactic cluster bukanlah gugus galaksi, namun 
lebih tepat bila dinamakan gugus tatasurya, karena galactic cluster memang merupakan kumpulan tatasurya yang membentuk gugus.
lalu  menanggapi komentar anda mengenai 
simulasi komputer oleh Allan Toomre, simulasi itu 
memang tidak mewakili keadaan yang sebetulnya, 
namun tujuan simulasi hanya untuk melihat kemiripan 
dengan apa yang terlihat pada pasangan Galaksi The 
 antennae , the  mice , begitu juga umur, umur 
yang tertera hanya sebuah perkiraan, (ratusan juta 
tahun bagi perhitungan tahun dalam kitabsuci terlalu singkat, bandingkan dengan hitungan kappa). Selain 
itu detail simulasi itu tidak tersebar luas, sehingga kita 
tidak mengetahui parameter-parameter apalagi yang 
dipakai  oleh mereka.
Menyimak artikel-artikel yang dimuat sebelumya, 
mungkin ada yang beranggapan penulis hanya mencari  hal-hal yang sejalan dengan astronomi, padahal tidak selalu pandangan Buddhis sesuai dengan Astronomi.  Pada usia bumi dan matahari umpamanya, ada perbedaan besar mengenai perkiraan umur bumi, matahari, galaksi, dan alam semesta, umur alam semesta menurut  kitabsuci secara tidak langsung dikatakan jauh lebih tua dibandingkan  yang diduga oleh para ahli Astronomi, (menurut Astronomi usia bumi berdasar  perhitungan usia batu-batuan yang ditemukan paling sedikit 4,5 milyar tahun) sedang  menurut kitab suci kepercayaan Buddha jauh lebih lama dibandingkan  itu. Kelemahan cara perhitungan dengan menghitung peluruhan radio aktif unsur uranium isotop 238 (U23 8) ialah, bagaimana bila U238 sudah  meluruh seluruhnya menjadi Pb206 selama puluhan  milyar tahun? Sehingga para ahli hanya menemukan Pb206, dan yang lebih buruk lagi, bagaimana bila ternyata batu-batuan yang lebih tua lagi tak dapat ditemukan karena sudah  musnah tergiling menjadi debu? sebetulnya 
umur bumi tidak diketahui awalnya, para ahli hanya 
menemukan batuan yang tertua. Dalam kitab suci 
kepercayaan Buddha, alam semesta tidak dinamakan  
awalnya, galaksi musnah, terbentuk dan musnah kembali begitu seterusnya, sebesar apakah alam semesta? Tidak  dikatakan ada ujung dari alam semesta. Dikatakan bahwa ruang (alam semesta tak terukur luasnya). kepercayaan Buddha mengatakan bahwa ada milyaran tatasurya lain, ada milyaran matahari lain.Jangankan milyaran matahari lain, pada masa itu bila kita mengemukakan bahwa ada lebih dari satu matahari di alam semesta saja, sudah dianggap ide sirik,  Apakah ide lebih dari satu 
matahari masuk diakal, untuk ukuran pengetahuan 
manusia pada jaman itu, yang hanya menganggap 
bahwa bumi dan langit inilah alam semesta?, sehingga  ada pandangan yang menganggap bahwa bintang bintang yang nampak di angkasa hanyalah penghias langit. Untunglah sejalan dengan kemajuan teknologi, yaitu dengan ditemukannya teleskop, terjadilah hal yang sebaliknya. Hal yang sebelumnya dianggap absurd sekarang malah terbukti benar.
Contoh lain lagi, sebelum diluncurkannya Sojoumer 
dan Viking, gambaran Astronomi mengenai keadaan 
permukaan Mars hanya merupakan  perkiraan  
intelektual  namun sesudah  diluncurkannya Viking, 
bahkan yang terakhir Sojoumer, ternyata lalu  
sebagian besar yang menjadi perkiraan para ahli terbukti kebenarannya.Pada tahun 1931 seorang astrofisikawan dan pendeta bernama Georges Lemaitre yang berasal dari Belgia  bahwa alam semesta yang menurut Hubble berkembang mengambil arah yang berlawanan, yaitu ia beranggapan bahwa awal dari perkembangan 
itu yaitu  suatu benda dengan kerapatan tak terbatas 
yang lalu  berkembang hingga menjadi besar 
seperti sekarang ini. Ialah pencetus awal teori bigbang, lalu  yang terjadi yaitu  gayung bersambut dan ide ini berkembang.Sekarang ini para kosmolog sudah  sampai pada tahap merekonstruksi bagaimana bentuk interaksi awal alam semesta sesuai teori bigbang. Seperti yang sudah  
diterangkan sebelumnya, Bigbang (dentuman besar) 
bukanlah seperti ledakan bom, namun bigbang yaitu  
bagaikan mengembangnya sebuah balon, menurut para ahli kosmologi, bigbang tidak terjadi di suatu tempat, namun bigbang yaitu  pengembangan materi dan ruang yang kita lihat. Untuk lebih memahami mengenai nBigbang ada baiknya kita mempelajari kronologis pembentukan alam semesta menurut versi
Para  Bigbangist  .(GAMBAR 9.1X .).
Para ahli kosmologi mengirangira pada 0,0001 
detik awal dentuman, alam semesta dipenuhi oleh 
photon (partikel sinar) berenergi tinggi, dengan 
suhu  diatas 1.000.000.000.000 (satu trilyun) derajat 
Kelvin dan kerapatan lebih dari 50 juta ton per cm 
kubik. Pernah dilansir di kompas bahwa Dr. Stephen 
Hawking ahli astrofisika terkenal mengatakan bahwa 
sesudah  mengutak-atik angka secara matematis, ia dapat menarik kesimpulan bahwa bigbang awal berukuran kira-kira sebesar bola tenis, pendapat mengenai ukuran massa/kerapatan awal big bang selalu berubah, bila  pendapat diatas dihitung maka kerapatan massa awal alam semesta bisa dihitung, yaitu kurang lebih volume bola tenis dalam cm kubik, dikalikan dengan 50 juta ton, 
3.14 X 5cm X 5cm X 50 juta ton = 3,925 milyar ton
Bila dibandingkan dengan massa yang ada di alam 
semesta sekarang ini berbeda jauh,sedang massa 
bumi saja 59.760 miliar ton ,jumlah materi/massa yang ada di alam semesta sekarang jauh lebih besar dan energinya anda dapat hitung sendiri 
dengan persamaan Einstein yang terkenal yaitu E = MC². Nampaknya dua pernyataan ini tidak sinkron.
Lantas bagaimana partikel cahaya berubah menjadi 
massa? Prosesnya yaitu, bila dua buah photon berenergi sangat tinggi (photon sinar gamma) bertumbukan, akan menghasilkan partikel materi dan partikel anti-materi, namun bila partikel materi dan anti-materi bertumbukan kembali, maka materi akan kembali berubah menjadi photon berenergi tinggi, yaitu photon sinar gamma. Awal alam semesta merupakan sop energi yang bolak balik dari photon jadi partikel dan dari partikel berbalik menjadi photon kembali. Sementara ini  berlangsung terus, alam semesta mengembang, dengan demikian 
frekuensi gelombang sinar gamma menurun, sebagai 
akibatnya maka energi photonnyapun menurun (energi sinar gammanya sudah  turun dibawah energi proton atau netron). Dengan demikian maka sinar gamma tidak mampu menghasilkan proton dan neutron, sehingga partikel bergabung dengan anti partikel dan mengubah massa menjadi photon, bila tidak ada yang tersisa maka alam semesta ini hanya terbentuk dari cahaya, namun menurut mekanika kuantum ada sebagian kecil partikel normal yang tersisa (tidak kena anti partikel), setiap  milyar proton yang musnah oleh anti proton, tersisa satu proton yang tidak memperoleh anti partikel, demikian 
seterusnya, hingga  akhirnya kita hidup dalam alam 
semesta normal yang sangat sulit menemukan anti 
partikel.Dari usia 0,0001 detik sampai usia 4 detik, ekspansi big bang menghasilkan pasangan elektron-positron (positron yaitu  elektron yang bermuatan positif) yang 1800 kali lebih kecil dibandingkan  proton dan netron, jadi sampai usia empat detik ekspansi big bang menghasilkan elektron, proton dan neutron.Pada usia 3 menit proton dan neutron bergabung membentuk deuterium, yaitu inti atom hidrogen berat, dan pada menit berikutnya terjadi reaksi penggabungan lagi (fusi) yang mengubah deuterium menjadi helium. Sesudah itu untuk sementara atom lebih berat tak dapat  terbentuk.Sesudah  usia alam semesta mencapai 30 menit, alam semesta menjadi agak dingin, reaksi nuklir sudah  terhenti,  25 %  massa berubah menjadi helium, sedang  sisanya berbentuk proton, yaitu inti unsur hidrogen. Unsur-unsur lebih berat belakangan akan terbentuk oleh nukleo sintesis (pembentukan inti) dalam bintang bintang besar.Usia sejuta tahun bagi manusia sangatlah panjang, namun bagi alam semesta usia ini dianggap bagaikan usia bayi, alam semesta masih dipenuhi radiasi, sinar gamma 
masih berinteraksi dengan materi, gas terionisasi, sebab suhu masih terlalu panas bagi nukleus untuk menangkap elektron dan membentuk atom netral. Lewat sejuta tahun alam semesta sudah  cukup dingin (3000 derajat kelvin), sehingga nukleus atom sudah  mampu mengikat elektron untuk membentuk atom netral, radiasi juga sudah  bebas berkelana di seluruh alam semesta yang sedang berkembang.
Sekarang alam semesta tidak lagi didominasi oleh 
radiasi, materi sudah  bebas berkelana dalam pengaruh gravitasi, alam semesta sekarang didominasi oleh materi.Inilah rekonstruksi awal pembentukan alam semesta yang dipercaya oleh  mainstream   astronomer. Kelihatannya rekonstruksi sejarah bigbang sangat logis, namun para kosmologis tetap tidak bisa menjawab banyak hal. :
- Di alam semesta ada atom helium yang sangat banyak, ini  menandakan bahwa banyak galaksi yang sudah  mati dimasa yang lalu dalam jangka waktu yang lama sekali,   berapakah sebetulnya usia galaksi? Tentu seharusnya lebih kecil dibandingkan  
usia bigbang, mengapa usia galaksi 
demikian pendek,
- Apa yang memicu bola bigbang mendingin sehingga bisa mengembang?  apakah bola energi dan materi sebelum mulai mengembang stabil untuk sementara waktu sebelum mengembang atau malah bola energi dan materi bigbang tidak pernah stabil? Mengapa materi yang tadinya homogen, akhirnya 
mengelompok membentuk nebula dan akhirnya 
melahirkan gugus-gugus galaksi dan gugus gugus super?
Galaksi berputar pada pusat massa gugus sehingga ada yang menjauh dan ada yang mendekat, bila benar alam semesta mengembang secara homogen seharusnya semua galaksi menjauhi pusat titik tertentu yang dianggap merupakan pusat alam semesta. Memang menurut teori bigbang dikatakan bahwa jagad r a y a berkembang serentak, bagai balon demikian para Bigbangist berkelit, namun balonpun juga memiliki titik pusat kan? Sebagai bukti, perkembangan galaksi  searah menjauhi bumi,
 dan mengapa cluster of galaxies maupun super 
cluster dikecualikan? maksudnya mengapa 
tidak konsisten dengan bigbang? mengapa 
arah gerakannya ada yang tidak sesuai dengan 
prediksi teori Bigbang?
- Galaksi bimasakti memerlukan 200 juta tahun 
untuk ber-revolusi satu kali, bila umur alam semesta hanya sekitar 10 milyar tahun maka Galaksi bimasakti hanya sempat ber-revolusi 50 kali dari awal terbentuk hingga sekarang. Sangat meragukan apakah 50 kali revolusi cukup untuk membentuk semua tatasurya yang ada di galaksi?
- Dalam astronomy, ekspansi (pergerakan galaksi 
yang menjauh) dianggap dimulai diluar kumpulan 
g a l a k s i l o k a l (500.000 parsecs), karena cara 
y a n g   d i p a k a i  yaitu  cara  g e s e r  m e r a h 
(redshift). ini   m e n u n j u k k a n  bahwa bila  
redshift benar  dipicu  efek  Doppler maka
ekspansi juga benar, namun bila  redshift ternyata 
bukan dari efek Doppler atau efek Doppler nya 
salah dimengerti, maka teori ekspansi juga 
harus gugur dengan sendirinya, karena logika 
yang mendasarinya tidak benar atau mungkin 
hanya sebagian benar (bila terbukti redshift juga 
dipicu  oleh hal lain).
- Teori yang tak terbantahkan yaitu  bahwa ada 
galaksi yang sudah , sedang dan akan terbentuk, 
bila  alam semesta berasal dari bigbang, maka seharusnya dianggap bahwa bumi yaitu  pusat alam semesta, karena semua observasi yang kita lakukan 
yaitu  dari bumi, dengan demikian semua galaksi yang tampak menjauh relatif terhadap bumi, maka bumi secara tidak langsung merupakan pusat alam 
semesta (GAMBAR 9.2X .). Seharusnya  otomatis tahap pembentukan galaksi juga berbanding lurus dengan jarak relatifnya terhadap bumi anggaplah bumi berada di  pusat lingkaran. faktanya tidaklah demikian, mengapa tahap  tahap  perkembangan galaksi ini tersebar secara acak di seluruh jagat  ? dan 
bentuknya tidak sesuai dengan nilai redshiftnya?
-Kelemahan mendasar dari teori-teori awal alam 
semesta, yaitu , hasil observasi yang dilakukan 
tidak ada yang cocok dengan model yang ada sekarang ini, sehingga diperlukan alternatif 
model alam semesta yang sesuai dengan hasil 
observasi.
- contoh ketidak sinkronan  antara model dan 
hasil observasi  d i t u n j u k k a n   d e n g a n   d a t a 
m e n g e n a i  OH471, yang bila k e c e p a t a n n y a 
dihitung dengan  hukum Hubble  m e m i l i k i 
kecepatan 90% kecepatan cahaya, jadi sangat sedikit 
sekali mengalami  p e r u b a h a n  k e c e p a t a n 
d i b a n d i n g k a n  dengan kecepatan  galaksi pada awal  bigbang, apakah gaya berkembang 
bigbang tak pernah berhenti? 
-Dimanakah ada tempat di alam semesta yang stabil? bila dianggap bigbang yaitu  pengembangan maka seharusnya ada suatu tempat yang dianggap sudah  berhenti perkembangannya, setidaknya tempat yang 
paling statis dianggap paling dekat dengan pusat 
bigbang (ingatlah bahwa pusat roti kismis yang 
paling sedikit mengembang).
- Quasar memiliki redshift yang besar sehingga 
berdasar  hukum Hubble seharusnya merupakan benda terjauh, namun mengapa ada quasar yang nampaknya sangat dekat dengan galaxy biasa, dan bahkan nampaknya berhubungan karena kelihatannya ada jembatan materi yang menghubungkan? sedang 
redshiftnya besar yang menandakan bahwa ia 
quasar (contohnya objek Markarian 205 GAMBAR 
11.1X ).
- Galaksi-galaksi yang berasal dari lokal grup 
kita dan juga dari gugus super Virgo dan gugus super Hydra-centaurus nampaknya bergerak ke arah yang sama, bila perumpamaan balon atau roti kismis yang dipakai  seharusnya arah kedua gugus super ini 
berbeda, lantas gaya dari arah manakah yang 
memicunya? Apakah gaya sisa bigbang sudah  tidak berpengaruh terhadap pergerakan gugus-gugus super ini? Bila dianggap gaya Bigbang sudah  berhenti, tidak seharusnya ketiga gugus super ini bergerak kearah yang sama.
- para ahli astronomi menganggap bahwa alam 
semesta mengembang sesuai dengan hasil 
pengamatan, ini bila  anggapan  efek doppler 
benar maka arah perkembangan selalu menjauhi 
bumi dan semua galaksi galaksi yang berdekatan 
juga ikut menjauh, namun ternyata bukti yang 
mendukung bahwa antara galaksi satu dan 
galaksi lain ternyata ada yang saling mendekat, 
hasil perhitungan  y a n g   d i p a k a i  yaitu  geser merah  yang berasal dari  efek doppler, ini jika dianggap efek  doppler benar (GAMBAR 9.6X )
Akhir alam semesta versi Astronomi Ada pertemuan 
tentu ada bubaran, ada pembentukan tentu selayaknya ada juga kemusnahan   ini dinamakan kiamat, kapankah dan bagaimanakah 
terjadinya kiamat?  menurut versi astronomi, Ada dugaan bahwa para ahli astronomi mengirangira kemungkinan alam semesta terbuka, datar atau tertutup, (GAMBAR  9.5 X) kelengkungan 
alam semesta yang menentukan salah satu dari ketiga  bentuk yang sudah  diterangkan tergantung dari kerapatan ambang kritis alam semesta yang besarnya yaitu ,  4 (10-³Âº)gram/cm3  Bila kerapatan alam semesta lebih kecil dari ambangkritis maka alam semesta akan melengkung  negatif dan terbuka. Pada alam semesta terbuka, alam semesta akan mengembang selamanyakarena gravitasi pusat alam semesta tak akan dapat menahan pengembangan alam semesta,Bila kerapatan sama dengan ambang kritis maka alam semesta akan datar, dalam alam semesta datar, alam semesta juga akan mengembang terus sampai akhirnya berhenti sesudah  waktu yang tak terbatas karena gravitasi pusat alam semesta akan tidak memiliki pengaruh sesudah  melewati jarak tertentu.
Bila kerapatan lebih besar dari ambang kritis
maka alam semesta akan melengkung positif 
dan tertutup, dalam alam semesta yang tertutup 
medan gravitasi yang muncul dalam bentuk 
lengkung ruang-waktu, akan mampu menghentikan 
perkembangan alam semesta, akhirnya medan 
gravitasi mengatasi perkembangan alam semesta, 
dan alam semesta kembali menciut dan menekan 
materi dan energi kembali menjadi materi 
energi berkerapatan tinggi seperti sebelum alam 
semesta mengembang. Akhir alam semesta yang 
merupakan kebalikan dari Bigbang in dinamakan Big 
Crunch, bila terjadi big crunch semua yang ada di 
alam semesta akan terhisap kembali dan dirubah 
menjadi energi kembali seperti awal bigbang.
Sesudah mengembang dan menciut mungkinkah 
mengembang kembali? Ada teori yang menganggap 
demikian, teori ini dinamakan oscillating universe theory (teori alam semesta kembang-ciut?) mereka yang  percaya teori ini menganggap bahwa alam semesta sudah  berulang-kali mengembang dan menciut, jika terjadi demikian tentu alam semesta bertambah  lama bertambah kecil dan akhirnya proses kembang ciut terhenti, namun tidak ada alasan teoritis yang  mendukung dan bisa menerangkan bagaimana big  crunch bisa menjadi big bang kembali.
berapakah kerapatan alam semesta? Tidak mudah 
untuk menghitung kerapatan alam semesta, walaupun kita dapat saja mencoba-coba untuk menghitung galaksi yang ada diarea tertentu. Menghitung volume area itu dan mengalikannya dengan massa rata-rata galaksi lalu dibagi dengan volume, namun ini  juga tidak akurat, karena massa galaksi tidak dapat diukur secara pasti, juga banyak galaksi yang terlalu kecil dan tak dapat dilihat walaupun letaknya berdekatan dengan kita, perhitungan coba-coba menghasilkan kerapatan 
5 X 10-31gram/cm³. Hanya sepuluh %  ambang 
kritis sehingga alam semesta tak akan menciut dengankerapatan seperti itu.
Jumlah perhitungan coba-coba diatas belum 
memasukkan faktor materi yang tak terdeteksi 
seperti yang sudah  disinggung dalam artikel yang 
lalu, Sekarang tentu pertanyaan sentralnya yaitu , 
berapakah kerapatan alam semesta? Tidak mudah 
untuk menghitung kerapatan alam semesta, walaupun kita dapat saja mencoba-coba untuk menghitung galaksi yang ada diarea tertentu. Menghitung volume area itu dan mengalikannya dengan massa rata-rata galaksi lalu dibagi dengan volume, namun ini  juga tidak akurat, karena massa galaksi tidak dapat diukur secara pasti, juga banyak galaksi yang terlalu kecil dan tak dapat dilihat walaupun galaksi memiliki massa lebih besar 
dari yang terlihat, galaksi dikelilingi oleh korona,korona galaksi ini tidak bercahaya, dan tentu 
saja tidak terlihat, jadi oleh para ahli astronomi dinamakan saja materi gelap (dark matter lih 
GAMBAR  5.2X .), karena materi ini bukan gas panas yang bisa dideteksi dengan teropong sinar-X, juga bukan gas dingin yang dapat diteropong dengan teropong infra merah, materi gelap ini bukan materi normal.Ada dugaan bahwa materi gelap terbentuk dari neutrino yang selama ini dianggap tak memiliki massa, namun penyelidikan terakhir mengirangira bahwa neutrino memiliki massa yang sangat kecil, berbagai  teoritisi mengusulkan nama partikel penyusun yang  berbeda, namun  bersifat subatomik, 
axion, photino, WIMP(partikel massa terikat lemah) 
beberapa diantara partikel subatomik ini belum dapat 
dibuktikan. Untuk sementara para ahli beranggapan bahwa alam semesta terbuka, sebab materi gelap juga dianggap belum cukup mendukung teori semesta tertutup, tidak akan terjadi  Big crunch . sebetulnya  masih banyak lagi fakta-fakta yang bertentangan dengan teori big crunch diantaranya sebagai berikut :
- Allan Sandage dari observatorium Hale, Gustav 
Tamman dari Universitas Basel Swiss, Amos 
Yahil dari SUNY (state university of New york) 
di Stony Brook, berpendapat bahwa massa yang 
ada kurang dari tetapan ambang kritis, sehingga 
alam semesta dianggap terbuka. Studi garis emisi 
deuterium yang dilakukan olch Diego A. Cesarsky 
dan Allan T.Moffett juga memperlihatkan bahwa 
tidak ada cukup massa untuk membuat alam 
semesta jatuh ke dalam big crunch.
- Pergerakan galaksi dalam gugusnya tidak sama 
arah dan kecepatannya (acak), galaksi yang 
berada dalam satu gugus yang satu nampak 
mendekat, dan yang lain nampak menjauh, para 
ahli menganggap galaksi berrotasi pada pusat 
massa gugus, ada juga binary galaksi, astronomer 
tidak begitu yakin dengan jarak galaksi-galaksi 
yang terjauh, ini lah yang tidak dimengerti 
oleh para kosmologis bila mercka tetap berpegang 
pada teori bigbang, karena bila arah gaya dari 
bigbang hanya berasal dari satu titik pusat maka 
sepantasnyalah bila arah dan kecepatannya 
juga sama, namun mengapa acak, bahkan saling 
bertumbukan diantaranya seperti NGC 4038 dan 
NGC 4039 ,
- Radio galaksi yang sangat jauh dan samar, jauh lebih banyak jumlahnya dibandingkan  yang dekat. 
Sir Martin Ryle berpendapat karena radio galaksi 
lebih banyak sebelumnya dibandingkan  sekarang, 
masuk diakal bila anggapan  bigbang dipakai, namun 
tak dapat dipungkiri ada kemungkinan lain, 
yaitu: alam semesta tak terkirakan jauhnya, 
maka distribusi galaksi yang   
merata, membuat galaksi-galaksi yang jauh dan 
nampak samar lebih banyak, karena tak dapat 
dibantah bahwa galaksi semakin jauh dari bumi 
semakin samar nampaknya dan semakin sukar 
diamati (GAMBAR  9.6 X .)
- kerapatan materi antar galaksi memiliki kerapatan 
1000 ion/m3, hanya 1/1000 kerapatan gas antar 
bintang di galaksi Bimasakti, kerapatan gas antar 
bintang hanya 1/100.000.000 kerapatan udara 
dipermukaan laut yang besarnya 10-²¹Kg/m3, 
kerapatan materi mempengaruhi kecepatan dan 
frekuensi cahaya. Sebesar apakah pengaruhnya 
terhadap redshift?
- Menurut teori relativitas umum, benda berat 
yang bergerak akan memancarkan gelombang 
gravitasi yang dapat membelokkan arah sinar, 
sekecil apapun pengaruh gravitasi tentu ada 
gangguan yang diakibatkannya. sedang kita 
ketahui bahwa cahaya dari galaksi yang jauh 
dalam perjalanannya melewati berbagai galaksi 
dengan segala isinya, maka tentu akan mengalami 
berbagai macam gangguan, termasuk absorbsi 
oleh debu antar bintang dan materi antar galaksi, 
mungkin ini juga salah satu pemicu fenomena 
geser-merahSudah lama penulis tidak menulis mengenai 
perbandingan kosmologi Buddhis dengan astronomi, 
hampir satu dekade berlalu sejak penulis menurunkan 
pertama kali tulisan mengenai perbandingan antara 
kosmologi Buddhis dan kosmologi menurut Astrono mi. Ilmu pengetahuan sudah  berkembang lebih jauh, 
Fakta pengamatan yang ada di lapangan mulai mem buktikan bahwa observasi akan semakin membuktikan 
bahwa Astronomi akan semakin mendekatkan diri 
pada kosmologi versi Buddhis, ini ditandai dengan 
penemuan  yang menguatkan perkiraan penulis, yang 
tertera dalam teori kosmologi Buddhis, yaitu:
 Bumi tempat kita berdiam bukan tempat satu satunya di alam semesta, sesuai dengan yang di katakan oleh Sang Buddha dalam cuplikan Ananda 
Vagga:  Ananda, apakah kamu pernah mendengar mengenai seribu sistim tatasurya kecil?  
Y.A. Ananda karena belum pernah mendengar hal 
itu lalu memohon penjelasan dari Sang Buddha, 
berikut penjelasan Sang Buddha:
  Sejauh bulan dan matahari bergerak pada orbitnya dan menerangi semua penjuru dengan cahay anya hingga mencapai seribu sistem tatasurya. Pada 
seribu sistem tatasurya ada seribu bulan, seribu
matahari, seribu Sineru raja semua gunung, seribu 
jambudipa, seribu aparayojana, seribu utara Kuru, 
seribu Pubbavideha, empat ribu samudra besar, 
empat ribu maharaja, seribu surga catumaharajika, seribu surga tavatimsa, seribu surga Yama, seribu 
surga Tusita, seribu surga Nimanarati, seribu surga 
Parinimmita Vasavatti, dan seribu alam Brahma
 Inilah yang dinamakan seribu tatasurya kecil, 
sistem yang terdiri dari seribu kali seribu tatasurya 
kecil ini dinamakan dvisahassa culanika loka dhatu. 
Seribu kali sistem dvisahassa culanika loka dhatu ini 
dinamakan tisahassa culanika loka dhatu. 
 Nah Ananda, jika Tathagata (Sang Buddha 
Gotama) menginginkan Ia dapat membuat agar 
suaranya terdengar melalui seluruh tatasurya ini 
bahkan lebih jauh lagi Jika Ia mau.. 
Keterangan lebih lanjut mengenai bagaimanakah se benarnya gambaran Buddhist mengenai alam semesta  ini juga dapat ditemui pada bagian lain dari Anguttara  Nikaya pada bagian kelompok tujuh (Sattaka Nipata)  buku ke empat (bagian dari kitabsuci), yang selain  menerangkan mengenai kemusnahan  bumi, juga men erangkan mengenai proses yang terjadi. Dalam buku Visuddhi Magga (jalan kesucian) juga diterangkan lebih lengkap mengenai kemusnahaan bumi yang ter jadi dalam tiga cara, yaitu air, api dan angin. i 
  Pada tahun 1995 ditemukan planet mengorbit 
pada bintang yang sama dengan matahari kita oleh 
team dari Swiss yaitu, Michek Mayor dan Didier Que loz dari Geneva, mereka mengumumkan bahwa mer eka menemukan objek yang berputar dekat dengan 
bintang Pegasi 51. Ukuran planet ini paling sedikit 
separuh dan tidak lebih dari dua kali dari massa Ju piter. Mereka sudah  mengamati secara tidak langsung, memakai cara kecepatan radial (radial velocity method). Pengumuman ini menandai dimulainya banjir penemuan . Tiga bulan lalu , team yang dipimpin oleh Geoffrey W.Marcy dan Paul Butler dari universi tas negeri San Fransisco (San Fransisco state university) dan Universitas California di Berkeley, memastikan  penemuan  dari Swiss dan malah menemukan dua  planet lagi. Pada akhir abad 20, beberapa lusin planet sudah  ditemukan, banyak diantaranya merupakan hasil  pengamatan terhadap tatasurya - tatasurya terdekat  selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.  ( Jet Propulsion Laboratory /NASA) Mungkin dianggap aneh tapi nyata, bahwa semakin  tinggi teknologi, penemuan yang terjadi 
semakin mendekatkan ilmu pengetahuan kearah 
kosmologi Buddhis, Ini hanya awal, Masih diperlukan 
bukti lebih jauh, yaitu: menurut kosmologi Buddhis 
tatasurya yang lain juga memiliki struktur yang seha rusnya tidak terlalu beda dengan tatasurya kita.
Sementara ini planet planet yang ditemukan baru 
berupa planet seukuran Jupiter, untuk menemukan planet seukuran bumi masih diperlukan peralatan atau  cara atau teleskop yang lebih canggih.
sebetulnya masih banyak fakta-fakta lain yang sudah  
ditulis berkenaan dengan kedekatan kedua teori kos mologi ,penemuan ini se makin menguatkan konfirmasi sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitabsuci.  2003 Keck Interferometer, yang dapat menggabungkan dua telescope, untuk menghilangkan 
gangguan atmosfir dengan adaptor optik tertentu. 
Ini ditujukan untuk mencari cakram debu disekeliling yang dapat memberi sinyal terjadi pembentukan 
planet, dan langsung melihat pada planet raksasa.
 2006 Large Binocular Telescope, cermin kembarnya akan mencari cakram debu dan untuk mencari planet seukuran Jupiter yang baru terbentuk
 2009 Space Interferometry Mission (SIM), SIM 
akan menggabungkan cahaya dari berbagai teles kop untuk memetakan bintang bintang dan mencari 
planet planet yang ukurannya hampir sebesar bumi.
 2014-2020 Terestrial Planet Finder (TPF), misi 
luar angkasa dua bagian, TPF akan mendeteksi 
cahaya yang berasal dari planet seukuran bumi, dan 
mencoba mencari tahu tanda-tanda bisa dihuni.
 2025? Life Finder, Life finder yang akan ditempatkan di luar angkasa akan mencari tahu bumi 
yang sudah  ditemukan apakah ada tanda-tanda akti-vitas biologis  cobalah untuk meneropong 
kunang-kunang yang menutupi mercu suar sejauh 3000 mil dalam keadaan cuaca berkabut tipis. penemuan planet di tatasurya lain ini walaupun membuka cakrawala pemikiran baru bahwa tatasurya kita mungkin parallel bentuk dan susunannya namun masih belum menjawab pertanyaan 
apakah ada kita-kita yang lain di alam semesta ini?
Jawaban untuk ini  terletak pada mampukah kita 
menemukan planet seperti bumi? Dalam usaha untuk 
menghilangkan rasa keingin-tahuan manusia yang 
besar, NASA merencanakan program eksplorasi luar 
angkasa hingga tahun 2025, sehubungan dengan pen carian kehidupan ekstra terestrial dari tatasurya lain.
menurut pemahaman teori astronomi   mungkin saja alam semesta mengkerut kembali pada poin dengan kerapatan tak terbatas (big crunch) atau alam semesta mengembang kembali tak terhingga jauhnya hingga akhirnya kekuatan berkem bang bigbang menjadi lenyap dan galaksi kita tersesat sendirian di ruang hampa entah-berantah.Dua kemungkinan akhir alam semesta seperti inilah yang memicu para ilmuwan memeriksa segala kemungkinan. Ternyata secara mengejutkan sekali dari hasil pengujian terlihat bahwa alam semesta seharusnya tak mengembang atau mengkerut seperti big crunch karena alam semesta sangat datar.ini  sudah  diketahui sejak lama oleh para astrono mer, untuk menutupi celah kelemahan teori mereka maka mereka menambahkan teori tambahan yaitu pengembangan ruang-waktu terjadi dengan mendadak, karena terbentur pada pilihan antara beberapa  fakta yaitu:
- Para ahli percaya bahwa alam semesta berkembang karena melihat dari fenomena geser merah 
yang mereka anggap berasal dari effek Doppler, teta pi pembuktian di lapangan ternyata berbeda karena 
adanya materi gelap (dark matter), sebelumnya mer eka menganggap ruang antar bintang kosong tanpa 
materi..
-Materi gelap atau (dark matter) yang merupakan 
bagian terbesar alam semesta yaitu 90 %  memicu perhitungan mengenai alam semesta mendekati datar yang berarti alam semesta nampak nya statik.
 Para ahli astronomi mungkin juga dipengaruhi 
oleh pihak yang mengharapkan suatu model alam 
semesta yang berasal dari suatu awal tunggal, oleh 
karena mereka tetap lebih menyukai pilihan pertama. 
namun bagaimana mengatasi masalah kedataran yang dipicu  oleh materi gelap? selain itu adalagi ma salah horizon (horizon problem) yang dipicu  oleh 
homogenitas suhu radiasi latar belakang primordial
pada berbagai arah, padahal suhu radiasi ini berasal 
dari dua tempat yang berlawanan arah dan mereka 
belum sempat menyamakan suhunya.
 Kedua problem ini tidak merupakan pengha lang bagi mereka yang lebih menyukai ide mengenai 
perkembangan alam semesta, oleh karena itu mereka 
mengembangkan model penyempurnan dari yang su dah ada, maka berkembanglah teori penyempurnaan bigbang, yaitu bahwa alam semesta pada awalnya 
berkembang luar biasa cepat, teori inilah yang be lakangan kita kenal dengan teori inflationary universe.
 Adakah alternatif lain? sebetulnya ada, sudah 
kita pelajari sebelumnya bahwa para ahli percaya bah wa redshift hanya dipicu  oleh efek Doppler, namun 
ada bukti yang tak terbantahkan bahwa debu dan gas 
antar bintang dan dark matter bisa memicu gel ombang frekuensinya bertambah rendah. Memang 
bila kita mendengar sirene kita mengerti bahwa dari 
frekuensi kita tahu bahwa ambulans datang mendekat  atau menjauh, inilah prinsip efek doppler, efek dop pler juga dipakai  pada radar ultrasonik polisi untuk mengukur kecepatan kendaraan saat  sedang berjalan. kita harus mengerti prinsip radar 
ultrasonik yang dipakai  polisi, radar ultrasonik 
juga memakai prinsip Doppler, yaitu terjadi 
penurunan atau kenaikan panjang gelombang sesuai 
dengan posisi relatif sumber gelombang terhadap pen gamat, bila lebih jauh maka gelombang lebih panjang,  dan jika posisi relatif lebih pendek maka gelombang suara juga lebih pendek. Perbandingan penurunan  panjang gelombang terhadap waktu inilah yang meng gambarkan kecepatan perpindahan posisi objek. Lihat diagram prinsip kerja radar polisi, Bila kita per hatikan diagram itu merupakan rekaman dari A 
sampai K mewakili panjang gelombang sumber yang 
sampai ke pendengar. Umpamanya kita merekam pan jang gelombang sumber A lalu  matikan peman car lalu pindah lagi keposisi D misalnya walaupun gelombang yang dipancarkan tetap sama, namun pen dengar akan mendengarkan di frekuensi yang berbeda (lebih rendah) begitu juga bila sumber pemancar kita  matikan lagi lalu pindahkan ke posisi yang lebih jauh lagi misalnya K lalu hidupkan lagi di gelombang yang sama maka gelombang suara yang diterima pasti akan lebih rendah lagi.
diagram prinsip kerja radar polisi, anggap kumpulan data diatas sebagai data digital, bukan data
analog, jadi setiap panjang gelombang yang dipancarkan mewakili jarak tertentu. tidak tergantung 
waktu. Angka-angka disini hanya sekedar illustrasi bukan mewakili angka yang sebetulnyasekali ini kita hidupkan terus-menerus lalu kita geser kan menjauh kearah K maka kita mendengar suaranya 
makin lama makin rendah, sebetulnya ini dipicu  
jarak yang bertambah lama tambah jauh , dari sinilah 
kita mengambil kesimpulan bahwa objek menjauh, 
sebetulnya inilah yang terjadi pada efek Doppler.
Sekarang bila kita hubungkan dengan fenomena geser 
merah, Hubble sudah  mengambil kesimpulan yang 
mungkin kurang tepat dengan mengatakan bahwa 
fenomena penurunan kearah spektrum gelombang 
infra merah yaitu  dipicu  objek yang diamati 
menjauh (berhubungan dengan kecepatan) , padahal 
dari contoh diagram diatas jelas nampak bahwa penu runan frekuensi terjadi bukan karena pemancar gel ombangnya menjauh namun dipicu  oleh sumber
pemancar terletak lebih jauh, jadi dengan gamblang 
bisa kita katakan bahwa fenomena geser merah berkai tan dengan jarak, bukan dengan kecepatan. sedang kecepatan rambat gelombang tergantung medium perambatanuntuk illustrasi tambahan, bayangkan anda melempar kan batu ke atas permukaan air, panjang gelombang  rambat yang terjadi diatas permukaan air tergantung  dari jarak, bukan kecepatan pengamat atau sumber  pemancar suara, coba perhatikan gambar berikut:Jadi jika mengkaji anggapan  para ahli astronomi 
bahwa galaksi menjauh berdasar  redshift agaknya 
kurang tepat, karena redshift dengan jelas menerang kan bahwa fenomena itu yaitu  posisi relatif moment to moment sumber gelombang terhadap pengamat.
Jadi bila kita anggap bahwa galaksi memancarkan
Pada objek yang bergerak, bila gelombang 
yang dipancarkan frekuensinya tetap, peruba han frekuensi terjadi bukan karena pemancar 
gelombangnya menjauh atau mendekat namun 
dipicu  oleh posisi sumber pemancar yang 
berubah menjadi lebih jauh atau lebih dekat.
sinar dengan intensitas yang sama maka redshift akan  proporsional sesuai dengan jaraknya, ini diluar faktor  lain seperti kerapatan gas dan debu antar bintang. semakin jauh letak galaksi dari kita maka spektrum gelombang yang kita terima akan
semakin kearah merah, atau redshiftnya akan semakin  tinggi, oleh karena redshift dipicu  oleh jarak bu kan kecepatan, maka redshift bukan dipicu  oleh 
perubahan kecepatan dan karena itu tidak mengem bang seperti Bigbang.bahwa usaha para ilmuwan yang  berusaha menemukan planet yang dapat didiami seperti bumi tak akan sia-sia, mereka akan menemukan  bahwa di setiap tatasurya selain matahari pasti ada  planetnya, bahkan bukan hanya itu, di antara planet yang sudah  ditemukan itu juga akan ditemukan kehidupan seperti di Bumi.
 teori yang yang dikembangkan terakhir yang  menggabungkan relativitas umum dan mekanika kuantum. Untuk menjawab dua masalah tak terpecahkan dalam teori bigbang, yaitu masalah kedataran (flatness), alam semesta nampak datar, sudah diterangkan sebelumnya bahwa alam semesta memiliki kerapatan 10 %  dari kerapatan kritis, bila di tambah materi gelap sekalipun, kerapatannya malah mendekati datar. Masalahnya, mengapa alam semesta demikian datar? Masalah lainnya dengan teori bigbang yaitu , mengapa radiasi latar belakang primordial hampir sama di semua arah? Mari kita telaah  apa yang dimaksud dengan radiasi latar belakang  primordial, yaitu radiasi awal yang diyakini berasal dari  bigbang (GAMBAR  9.1 X ).
Pada tahun 1965 Arno A. Penzias dan Robert W. 
Wilson yang bekerja di laboratorium perusahaan 
telepon Bell saat  sedang menguji sistem penerima 
radio menemukan desis radio tingkat rendah pada pesawat penerima mereka, pada mulanya mereka 
menyangka sinyal ini dipicu  oleh sepasang merpati 
yang bersarang di antena tanduk (horn antenna) yang 
mereka gunakan. Sesudah  dibersihkan ternyata desis 
itu tetap ada, sinyal radio ini dipicu  oleh radiasi 
sumber tubuh hitam (black body) yang suhu nya 
hanya 6 derajat Kelvin, atau 3 derajat diatas 0 derajat 
mutlak. Pada saat yang hampir bersamaan Robert 
Dicke, P.J.E. Peebles, David Roll and David Wilkinson 
dari universitas Princeton, mengembangkan teori 
yang menyatakan bahwa sisa radiasi yang berasal dari  bigbang cukup kuat untuk dideteksi. Sesudah  mendengar  teori Dicke, maka mereka menganggap sinyal inilah  yang berasal dari sisa-sisa radiasi bigbang, membuat  mereka memperoleh hadiah nobel untuk bidang fisika  pada tahun 1978 Bila kita melihat radiasi latar belakang yang datang dari dua tempat di angkasa yang letaknya  terpisah lebih dari satu derajat, maka kita melihat dua bagian big bang yang tidak berhubungan saat  radiasi dipancarkan, jadi kedua tempat itu tak ada waktu untuk menyamakan suhu nya, namun mengapa alam semesta big bang sama suhu nya di semua arah?, ini dinamakan masalah cakrawala (Horizon problem), sebab kedua tempat itu terletak di luar cakrawala perjalanan-cahaya.
Untuk menjawab kedua masalah itu teori baru 
dikembangkan yang merupakan penyempurnaan dari 
teori big bang untuk menjawab masalah masalah itu 
dan masalah lain yang melibatkan fisika subatomik yang  dinamakan alam semesta berkembang 
yang merupakan perkembangan lebih jauh teori bigbang, menurut teori ini pada waktu alam semesta masih sangamuda, alam semesta berkembang jauh lebih ekstrim kecepatannya dibandingkan  yang diramalkan oleh teori big bang (100 kali lipat kecepatan cahaya) Untuk mengerti alam semesta berkembang kita harus mengetahui bahwa para ahli fisika hanya mengenal 4 macam gaya, yaitu gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya kuat dan gaya lemah. Gaya gravitasi kita semua sudah  tahu, gaya elektromagnetik bayangkan saja sifat-sifat 
magnet, gaya kuat mengikat inti atom, dan gaya lemah  melibatkan macam-macam pelapukan radioaktif. Para ahli berusaha mempersatukan semua gaya ini, melanjutkan usaha James clerk maxwell seabad yang Ialu yang berusaha menggabungkan gaya elektrik dan gaya magnetik menjadi efek gabungan yang sekarang dinamakan gaya elektromagnetik, para ahli sudah  menemukan cara menggabungkan gaya-gaya ini  yang dinamakan (grand unified theory) atau disingkat  GUT. Hasil penyelidikan para ahli terhadap teori GUT membuat kesimpulan bahwa alam semesta berkembang dan mendingin sampai 1/10³ detik? sesudah   big bang gaya-gaya yang ada di alam mulai berpisah satu 
sama lain, dan melepaskan energi luar biasa besarnya,
dan alam semesta mengembang secara luar biasa hingga secara mendadak membuat alam semesta berkembang hingga sejuta trilyun-trilyun kali, alam semesta kita yang awalnya hanya sebesar atom lalu  membesar  hingga kira-kira sebesar buah lobi-lobi, jadi menurut teori ini alam semesta hampir datar karena berkembang mendadak pada awalnya, dan masalah cakrawala  dipicu  oleh karena pada awalnya alam semesta hanya sebesar atom jadi memiliki banyak waktu untuk menyamakan suhu  sebelum berkembang Untuk mendukung teori bigbang para teoritikus menciptakan teori aneh bahwa alam semesta yang  sepenuhnya kosong materi mungkin menjadi tidak  stabil dan langsung menjadi lapuk dan dalam prosesnya melepaskan pasangan partikel sampai menjadi penuh oleh keadaan padat dan panas yang dinamakan bigbang, sesudah  teori baru ini dikembangkan, kosmologis beranggapan bahwa alam semesta terbentuk oleh fluktuasi kebetulan ruang-waktu, menurut ahli fisika  Frank Wiczyk,  alasan terbentuknya sesuatu dari ketidak adaan yaitu  karena ketidak adaan itu tidak stabil. Nampaknya jalan pemikiran para ahli astrofisika modern agak bergeser dari pendahulu-pendahulu mereka, yang beranggapan ada suatu sebab utama (prima causa), cuma bedanya bila para ahli jaman dahulu hanya berhenti pada prima causa sedang para ahli jaman sekarang tidak puas berhenti sampai disitu, mereka mencoba lebih jauh, prima causa mereka anggap berasal dari  ketidak adaan , (suatu ungkapan yang berusaha meng-ilmiahkan sesuatu yang tidak ilmiah, yang nampaknya berasal dari rasa putus asa?) 
-. Kecepatan perkembangan bigbang lebih besar dari cahaya Science hanya memprediksi bahwa, jagad   
memiliki awal, namun  tak dapat memprediksi 
bagaimana jagad   semestinya dimulai, untuk 
menyesuaikan antara teori dan observasi maka 
para ahli mengirangira bahwa awalnya bigbang berkembang luar biasa cepat, bahkan sampai 100 
kali kecepatan cahaya, bukankah prediksi ini 
bertentangan dengan pernyataan Einstein yang 
mengatakan bahwa tak ada yang dapat bergerak 
lebih cepat dari cahaya?
-Bigbang menganggap bumi sebagai pusat Alam semesta?Kita semua mengetahui bahwa semua observasi yang dilakukan terhadap pergerakan yang 
ada di alam semesta dilakukan dari bumi, sehingga kecepatan perkembangan dan sebagainya sebetulnya dihitung relatif terhadap bumi, maksudnya bila memang alam semesta mengembang dan galaksi dan  gugusnya  bergerak menjauh, dan kecepatan pergerakan 
juga dihitung relatif terhadap pengamat di 
bumi, maka pernyataan ini sebetulnya secara 
tidak langsung memperlihatkan seolah-olah 
bumi yaitu  pusat dari pergerakan, dan dengan 
demikian selama masih memegang teori bigbang 
maka masih terjebak pada anggapan bahwa pusat 
alam semesta yaitu  bumi (walaupun para ahli 
astronomi sebagian besar berusaha menolak 
mati-matian anggapan ini) dengan berdalih 
bahwa perkembangan bumi yaitu  seperti 
perkembangan roti kismis atau seperti balon (GAMBAR  11.1X ) namun bila semua benda menjauh 
seperti kismis pada roti yang dipanggang tentu 
anggapan  ini akan kuat bila didukung data bahwa 
semua benda saling menjauh satu sama lain,nyatanya kita tak dapat menghitung pergerakan 
galaksi-galaksi yang terjauh, apakah benar 
mereka menjauh satu sama lain?
-Mengapa cahaya optikal hanya terbatas? beberapa macam teleskop yang dipakai  para ahli astronomi untuk mengamati alam semesta, yang umum ada dua, yaitu teleskop optikal dan teleskop radio. Batas kemampuan teleskop optikal yaitu  10 milyar tahun cahaya, artinya seberapa besarpun lensa teleskop yang dibuat hanya dapat melihat benda langit hingga sejauh  10 milyar tahun cahaya, walaupun jarak efektif 
observasi lebih pendek lagi yaitu hanya sampai 2 
milyar tahun cahaya. Untuk dapat meneropong 
lebih jauh lagi maka dibuatlah teleskop radio 
untuk menangkap gelombang radio yang  dipancarkan oleh bintang bintang yang berada di 
angkasa, lalu dipetakan kembali menjadi bentuk 
gambaran bintang itu. Benda terjauh yang 
bisa ditangkap oleh teleskop radio berjarak tak 
lebih dari 20 milyar tahun cahaya, lebih jauh dari itu tidak dapat terdeteksi oleh gelombang radio. 
Jadi jelas sekali bahwa sebetulnya para ahli tidak 
mengetahui secara jelas berapakah sebetulnya 
luas alam semesta.
- Lebih dekat ke bumi lebih sedikit gelombang radio, lebih jauh lebih banyak, mengapa?Sumber radio di alam semesta yang dapat diamati oleh pengamat di bumi jumlahnya lebih sedikit per unit volume pada sumber terdekat, dibandingkan  yang jauh, dikarenakan semakin dekat ke bumi semakin sedikit penghalang, sedang pada galaxy yang jauh terhalang oleh gas dan debu antar ruang (salah satu faktor utama yang harus diperhatikan disini yaitu  dark matter atau materi gelap yang masih menjadi teka-teki mengenai sifat alamiahnya) sehingga gelombang 
optik yang dipancarkan berubah menjadi  gelombang radio, oleh karena itu teleskop radio dapat mendeteksi milyaran galaksi yang jauh yang tidak terlihat pada teleskop optik,  bahwa dark matter yang merupakan 
kumpulan materi terbesar di alam semesta yaitu 
90 %  dari seluruh jumlah materi yang ada di alam semesta. Dark matter bertindak bagai lensa atau prisma yang luar biasa besarnya yang menyerap dan menurunkan energi sinar optikal yang dipancarkan sehingga frekwensi  gelombangnya juga turun menjadi gelombangradio. Hanya baru belakangan ini para astronomer memperhitungkan dark matter pada perhitungan astronomi dan memakainya sebagai 
gravitational lens raksasa, sedang pada sistem  terdahulu para astronomer dan astrofisikawan menganggap bahwa ruang antar gas kurang signifikan pada perhitungan pergerakan benda yang sangat jauh seperti galaksi-galaksi yang terjauh, dan model alam semesta yang ada sekarang ini masih berdasar  anggapan  bahwa ruangan antar galaksi bersifat  hampa ,sehingga tak berpengaruh pada 
penyerapan energi terhadap frekwensi gelombang 
(yang juga sesuai letaknya) sehingga mereka 
memperhitungkan redshift hanya sebagai akibat 
efek pergerakan. namun redshift untuk galaksi terjauh berasal dari penyerapan materi antar ruang dan dark matter bukan dari pergerakan.
- Gas dan debu menyerap energi sinar  dan menurunkan frekwensinya Seperti yang kita ketahui bahwa perjalanan sinar dipengaruhi oleh media perambatan contoh yang kasat mata yaitu  prisma, seperti yang kita ketahui bahwa sinar yang merambat melalui prisma diuraikan menjadi komponen warnanya, demikian juga dengan alam semesta yang terisi oleh gas dan debu antar ruang (interstellar 
matter)yang berfungsi seperti prisma yang besarnya luar biasa yang memiliki kerapatan rendah.
P a d a   p e n g a m a t a n   langsung kita dapat 
melihat dengan jelas  bahwa area yang  b a n y a k    m e l e w a t i       d e b u     a n t a r r u a n g memancarkan sinyal   g e l o m b a n g      r a d i o 
paling besar, contohnya  p u s a t     g a l a k s i    k i t a 
yang memancarkan  gelombang radio yang 
kuat, karena pancaran gelombang dari pusat galaksi harus melewati  gas dan debu antar ruang yang lebih padat untuk  sampai pada kita. 

- Quasar mungkin tidak sejauh yang diperkirakan
 ini  juga menjelaskan mengapa pusat galaksi kita merupakan pemancar gelombang radio yang kuat karena sinar dari pusat galaksi di serap oleh gas dan debu antar ruang, inilah mungkin pemicu yang dapat menjelaskan mengapa quasar? Makarian 205 memiliki redshift yang tinggi walaupun jaraknya relatif dekat (GAMBAR  11.2.X ) nampak makarian 205 letaknya  berdekatan dengan pusat galaksi NGC 4319 yang tentu saja debu dan gasnya nampaknya  sangat tebal. Perlu diketahui bahwa gambaran yang diterima oleh teleskop radio tidak sejelas teleskop optik, sampai sekarang quasar tetap menjadi kontroversi yang membingungkan para ahli, karena keterbatasan sarana pengamat, sebagian besar para ahli menganggap bahwa quasar yaitu  pusat galaksi yang sangat jauh dan bersinar sangat terang, namun ada juga para ahli  yang beranggapan bahwa quasar tidak sejauh yang dianggap selama ini.
-Mengapa penyebaran galaksi berkelompok? Sinyal radio yang ditangkap oleh pengamat COBE  (COsmic Background Explorer) membuktikan bahwa sinyal yang berasal dari radiasi latar  belakang primordial ternyata hampir sama di semua arah, (hampir homogen) bila bigbang  demikian homogen mengapa penyebaran galaksi  sekarang nampak berkelompok?. Inilah yang aneh, bila dari pengamatan seharusnya galaksi memiliki region yang sama diarah tertentu, 
maksudnya yaitu tahap  perkembangannya seharusnya sama, maksudnya begini, bila kita 
melihat ada galaksi yang memiliki redshift 5  relatif terhadap bumi, maka seharusnya galaksi  yang ada dalam gugus itu tahap nya hampir  sama semua, dan bila kita melihat kearah area  dengan redshift tinggi seharusnya galaksi disana  cenderung spiral (galaksi muda karena dekat dengan bigbang tahap akhir) dan bila dekat  dengan galaksi kita seharusnya cenderung ellips,  (karena dekat dengan awal bigbang tahap awal) namun nyatanya tidak demikian. Bentuk galaksi 
tidak beraturan, ada yang ellips maupun spiral.
- Paradoks Olber,bila kita meneropong ke segala arah maka nampak  bahwa setiap ruang di angkasa terisi dengan  galaksi secara merata, sehingga dengan anggapan   setiap benda di angkasa memancarkan cahaya  maka seharusnya malam hari terang benderang  diterangi cahaya dan akhirnya memanaskan bumi kita, namun mengapa malam hari gelap dan  mengapa alam semesta sangat dingin?
Olbers beranggapan bahwa langit gelap sebab awan 
materi di luar angkasa menyerap radiasi dari 
bintang bintang yang jauh, namun medium antar 
bintang ini juga akan bertambah panas dan awan 
gas antar bintang juga akan bertambah terang 
dan bercahaya. Para ahli kosmologi beranggapan bahwa Olbers  salah karena berdasar  dua anggapan  yang  tidak benar yaitu alam semesta tidak statik dan 
tidak sangat tua. Bila dikatakan bahwa alam 
semesta tidak statik alasan itu bisa diterima, 
namun menganggap bahwa alam semesta tercipta 
melalui perkembangan Bigbang beberapa milyar 
tahun yang lalu agak sulit diterima, karena anggapan  
ini hanya benar bila  teori bigbang benar,  sedang teori Bigbang tidak semua orang sepakat karena dasar anggapan nya tak dapat diterima. Karena banyak kelemahan.Melihat banyak keraguan dan pertanyaan terhadap  teori bigbang sesudah  berlalu sekian lama wacana ini  berkembang, mungkin perlu dibuat sebuah model  alam semesta yang baru yang dapat menjadi alterna tif para ahli kosmologi, namun model baru ini belum memperoleh kesempatan diuji, pengujian yang akan  menentukan apakah model yang baru ini lebih benar  atau tidak. Model alam semesta baru ini tidak menjanjikan pasti Lebih baik dari teori bigbang (yang memiliki banyak  kelemahan), karena mengutip kata-kata Prof. Michael  Seeds,  anggapan  yang beralasan kadang-kadang mem bawa pada hasil yang kurang bisa diterima , 
Awal dari semua teori mengenai bigbang dimulai dari 
teori yang belakangan diadopsi menjadi hukum, yaitu hukum Hubble. Padahal hukum Hubble belum 
tentu benar, atau mungkin hanya sebagian benar, awal 
hukum Hubble dimulai saat  para ahli menemukan bahwa pada benda angkasa atau galaksi terrjauh spektrum sinar yang diterimanya bergeser kearah merah, ini yaitu  fenomena yang dinamakan fenom ena geser merah. Fakta yang tak terbantahkan mengenai fenomena geser merah yaitu  bahwa 
ada korelasi yang kuat antara fenomena geser merah dengan jarak galaksi,  yaitu jarak kita dengan galaksi-galaksi  lain proporsional dengan efek geser 
merahnya. Para ahli sudah  mencoba menghitung 
kecepatan perputaran galaksi dengan efek doppler.  bahwa efek geser merah yaitu  akibat efek Doppler namun nampaknya tidak demikian,  Coba perhatikan GAMBAR  11.2 X . bila  gambar ini tidak salah letak maka nampaknya ada kesalahan anggapan ,  coba banding kan dengan GAMBAR  11.3,X  menjelaskan  area merah  yang dianggap  area yang menjauh, jelas 
sekali bahwa bila  gambar galaksi itu tidak  salah letak maka ada kesalahan anggapan , (bagian merah 
sebetulnya bukan menjauh namun memang lebih 
jauh demikian juga warna biru bukan mendekat namun Semua kosmologi berdasar  satu fakta tunggal yaitu bahwa  spektrum semua galaksi men gandung geser merah yang sesuai dengan jaraknya
memang lebih dekat). Seharusnya karena sebelah kanan galaksi menjauh (dilihat dari gambar nampaknya berlawanan arah jarum jam), maka sesuai dengan efek Doppler seharus nya bagian kanan menjadi merah dan bagian galaksi sebelah kiri berputar mendekat sehingga seharusnya 
warna-nya menjadi biru seperti ilustrasi GAMBAR  11.4X . fakta  ini didukung oleh  prof Michael Seeds profes sor Emeritus Franklin university, yang mengatakan  bahwa semua kosmologi berdasar  fakta tunggal,  yaitu  spektrum galaksi memiliki nilai geser merah  yang proporsional dibandingkan dengan jaraknya .  Lantas apakah redshift berdasar  efek Doppler?  belum tentu, karena setiap gelombang yang merambat melalui media selalu kehilangan energinya, sehingga  frekuensinya semakin menurun dan bergeser kearah  spektrum merah dan bahkan berubah menjadi gelombang radio, inilah sebabnya mengapa pusat galaksi  kita merupakan pemancar gelombang radio yang kuat, karena harus melewati area debu dan gas antar bintang yang rapat.
Dalam keadaan sehari-hari, bisa kita lihat bahwa jika 
kita menepuk air maka frekuensinya semakin menu run bila semakin jauh dari pusat pemancar gelombang (bekas tepukan kita). Demikian juga terjadi pada sinar  yang jelas bersifat gelombang, jadi bila geser merah pada galaksi bukan dari efek doppler maka alam semesta tidak berkembang, namun juga tidak statis, karena selalu berubah, modelnya yaitu  demikian:
-alam semesta tidak terbentuk secara seragam, 
pembentukan alam semesta terjadi secara parsial, 
maksudnya pembentukan dan kemusnahan  yang
terjadi pada galaksi tidak seragam, satu galaksi 
musnah dan yang lain terbentuk, demikianlah 
berlangsung terus-menerus, tidak serempak 
seperti pada model bigbang kemusnahan  yang 
nanti terjadi yaitu  kemusnahan  galaksi bukan 
hanya kemusnahan  bumi. Ada tiga cara kemusnahan  galaksi, diantaranya yaitu karena api (mungkin fisisuper nuklir?), karena air dan karena angin (mungkin karena tumbukan). 
-Berbagai macam galaksi yang ditemukan sebetulnya mewakili periode galaksi pada berbagai tahap  seperti gelembung air pada permukaan air yang mendidih, ada yang terbentuk, ada yang matang, ada yang pecah dan lenyap kembali, selalu terjadi demikian sejak jaman tak terhitung
-Tidak ada materi dibagian manapun di alam 
semesta yang abadi atau tidak mengalami 
perubahan. (satu-satunya yang abadi yaitu  
perubahan itu sendiri)
-Alam semesta nampak seperti mengembang 
karena sinar yang kita terima sudah mengalami 
redshift yaitu perubahan intensitas frekwensi 
gelombang 
-Dalam kondisi kerapatan yang sama maka 
semakin jauh gelombang  maka akan  semakin kehilangan energi dan dengan demikian  maka panjang gelombangnya (penurunan 
frekuensi) akan bertambah.
- Dark matter kemungkinan yaitu  bekas kemusnahan  
galaksi, yang menyerap sinar sehingga area itu 
menjadi gelap. Dark matter kemungkinan menyerap energi sinar yang pada akhirnya akan dipakai  lagi unuk pembentukan galaksi lagi.  Dark matter tidak menjadi panas sesudah  menyerap sinar, karena prosesnya terjadi pada suhu sangat rendah.
-Awal terbentuknya dan luas alam semesta tidak 
diketahui
-Alam semesta tak akan mengembang atau menciut 
seperti yang digambarkan pada teori bigbang.