halaman 3
4. Penanaman
Untuk penanaman di lahan, sebelum bibit ditanam lahan yang sudah disiapkan
disiram hingga basah hingga ke bagian dalam tanah. Penyiraman awal ini
dilakukan, sebab awal pertumbuhan bibit akan menentukan
keserempakan pertumbuhan tumbuhan Krisan. Lahan yang sudah disiram merata
perlu disemprot dengan herbisida pra tumbuh, agar sesudah bibit ditanam tidak
didahului oleh tumbuhnya gulma. Sebelum ditanam setek dicelupkan ke dala
IBA untuk meangsang pertumbuhan akar setek. Penanaman yang baik
dianjurkan dengan populasi 64 bibit atau m2 artinya dari setiap lubang yang
dipasang, ditanam satu tumbuhan tepat ditengah. tengahnya sedalam 1. 2 cm
ukuran lubang net 12,5x12,5 cm, dalam 1 m persegi ada 64 lubang net .
Untuk penanaman dalam pot , pertama kali yang harus dilakukan yaitu seleksi
bibit, dipilih yang memiliki tinggi yang sama, perakaran bagus, dan sehat.
lalu bibit dibawa ke tempat penanaman memakai tray. Sebelum
dilakukan penanaman, pot yang berisi media tanam disiram terlebih dahulu hingga
jenuh air, lalu dibuat lubang tanam berjumlah 6 lubang, 1 di tengah dan 5 di �
pinggir. Pembuatan lubang tanam memakai kayu yang runcing dengan anjang
10 cm an diameter 1,5 cm. Penanaman bibit dilakukan dengan memakai bibit
yang ketinggiannya seragam, yang ditanam pada setiap pot ada 6 bibit, satu di
tengah dan lima dipinggir mengelilingi, dengan jarak antar lubang 4 cm ddan jarak
dari pinggir pot 2 cm. Krisan dilakukan dengan menancapkan bibit ke tengah pot
yang sudah berisi media tanam dan sudah siap ditanami.
5. Pemeliharaan tumbuhan
Pemeliharaan tumbuhan Krisan meliputi : penyiraman, penyiangan, pemupukan,
pemangkasan, penanggulangan hama atau penyakit
a. Penyiraman
Peran air penting dalam pertumbuhan tumbuhan Krisan, terutama pada
tahap awal pertumbuhan. jika pada tahap awal pertumbuhan tumbuhan tidak
baik, maka produktivitas akan rendah. Penyiraman Penyulaman
Dilakukan seminggu sesudah penanaman untuk mengganti tumbuhan yang
rusak atau mati. Penyulaman dilakukan dengan memakai bibit yang
sama.
b. Penyiangan
Gulma yang mengganggu budidaya bunga Krisan yaitu gulma jenis
rumput. rumputan grasses . Penyiangan tumbuhan pertama dilakukan 2
minggu sesudah tanam secara manual dengan mencabut gulma, lalu
dilakukan secara rutin tergantung keadaan lapang. Untuk lahan yang sudah
dilakukan pengolahan secara intensif, sebenarnya masalah gulma bisa
ditekan, sehingga tidak dirasakan mengganggu. biasa nya gulma masih
tumbuh ditengah. tengah pertumbuhan Krisan dan bila pertumbuhan gulma
sudah terlalu banyak, maka penanggulangan gulma penyiangan harus segera
dilakukan. Tumbuhan gulma biasanya terjadi pada tumbuhan yang berumur
sekitar 1 bulan, sehingga selama penanaman Krisan cukup dilakukan
penyiangan sekali saja, atau disesuaikan dengan keadaan lapang.
c. Perompesan daun�
Cara perompesan daun yaitu dengan membuang daun bagian bawah
tumbuhan hingga setinggi 15 cm dari tanah. Perompesan daun bawah
dilakukan untuk memperbaiki sirkulasi udara supaya tidak terjadi
kelembaban yang tinggi sebab tumbuhan terlalu rimbun yang bisa
mengundang hama atau penyakit. Perompesan daun terutama dilakukan jika
ada tumbuhan yang terkena hama atau penyakit.
d. Penyinaran tambahan
Krisan yaitu tumbuhan hari pendek, sehingga untuk merangsang
pertumbuhan vegetatif harus ditambah penyinaran pada malam hari. Penam bahan sinar lampu pada malam hari dilakukan sejak bibit ditanam, sehingga
pemasangan instalasi lampu harus sudah terpasang sebelum penanaman.
Sinar energi untuk menambah sinar pada malam hari biasanya
memakai lampu pijar atau lampu TL, dengan daya antara 75 . 100 watt.
Jumlah lampu yang dipakai bergantung dari jumlah bedengan yang
dibuat dan jalur lampu dipasang di antara 2 bedengan. Ketinggian lampu
dari tanah antara 2 – 2,5 m. Pola night break hari panjang dan intensitas
cahaya selama perlakuan periode hari panjang berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan vegetatif dan perkembangan generatif tumbuhan Krisan.
keadaan hari panjang dengan pola 7,5 menit terang–22,5 menit gelap selama
8 hari, dan intensitas cahaya 40 lux 60 watt bisa dipakai untuk
menghasilkan bunga Krisan potong spray berkualitas sesuai dengan
permintaan pasar.
e. Pinching
Untuk tumbuhan pot perlu dilakukan pinching, yaitu pembuangan tunas
pucuk antara 0,5. 2,5 cm, dilakukan secara manual memakai tangan.
Pinching hanya dilakukan sekali saja, yaitu pada umur 9 hari sesudah tanam.
f. Pewiwilan
Pewiwilan yaitu kegiatan tambahan untuk menghilangkan atau
membuang tunas utama yang tumbuh di tengah atau tunas yang menonjol
sehingga tidak tumbuh merata. Kalau tunas utama sudah dibuang akan �tumbuh bunga lateral yang baik dengan ukuran yang relatif seragam.
Pewiwilan dilakukan saat tumbuhan berumur 8. 10 minggu.
g. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh ZPT
Beberapa petani ada yang memberi ZPT Alar. Tujuan pemberian alar
yaitu agar bunga mekar serempak dan juga untuk menghambat
pertumbuhan tumbuhan .. Penyemprotan alar dilakukan saat tumbuhan berumur
7. 8 minggu sesudah tanam. Pemberian alar dilakukan 1. 2 kali selama periode
tanam, yaitu pada saat calon tangkai bunga sepanjang 1 cm dan bila
pembungaan belum serempak.
h. Pemupukan
Pemupukan terdiri atas pupuk dasar dan pupuk susulan. Pemupukan dasar
memakai pupuk kandang, dilakukan bersamaan dengan pengolahan
tanah atau penyiapan edia tanam untuk pot. Untuk budidaya Krisan di lahan,
pemupukan susulan pertama dilakukan pada umur hari sesudah tanam, dan
pemupukan kedua dilakukan sesudah tumbuhan berumur 6 minggu. Pupuk
yang diberikan biasa nya NPK dengan cara disebar. Untuk Krisan dalam
pot pemupukan susulan bisa diberikan dalam pot sekitar tumbuhan atau
diberikan pupuk cair.
6. penanggulangan Hama dan Penyakit
Di negarakita , hama yang sering menyerang tumbuhan Krisan yaitu kutu daun,
penggorok daun, hama thrips, mite, ulat.
a. Hama Kutu Daun atau Aphids Myzus persicae
Aphids menyerang tumbuhan yang masih muda atau menyerang bunga.
Aphids hidup berkoloni dalam jmlah yang banyak. Gejala serangan Aphids
diketahui adanya kutu yang bergelombang di pucuk tumbuhan dan
permukaan bawah daun.Aphids ini akan mengeluarkan embun madu pada
daun dan bila terkena debu akan menempel sehingga daun akan berwarna
hitam.Selain itu embun madu itu mengundang tumbuhnya jamur yang
mengotori aun. Aphids muncul akibat kelembaban tinggi. penanggulangan
dilakukan dengan penyemprotan insektisida.�b. Penggorok Daun atau Leaf miner Liriomyza sp.
Leaf miner merusak tumbuhan engan cara menggorok daun hingga daun akan
tampak transparan sehingga timbul garis putih yang tidak berturan pada
daun. Leaf miner akan muncul lebih banyak di usim kemarau.
penanggulangan nya dengan cara perompesan daun yang terserang dan
penyemprotan insektisida.
c. Hama Thrips Frankliniella occidentalis
Hama Thrips menyerang pucuk daun, mahkota dan kelopak bunga.
penanggulangan nya dengan penyemprotan insektisida. Hama Thrips muncul
biasanya akibat cuaca panas dan kelembaban yang tinggi. Thrips ini
menyerang dengan cara menghisap.
d. Mite
Hama ini muncul pada suhu udara panas dan kelembaban rendah. Mite
biasanya ada pada bagian permukaan bawah daun atau pada kelopak
daun. Gejala serangannya berwujud titik kecil berwarna [putih lalu akan
menguning dan berkembang menjadi becak yang tidak beraturan. Mite ini
mengisap cairan makanan yang memicu daun mengering. Cara
penanggulangan nya memakai pestisida.
e. Ulat
Ada 2 jenis ulat yang menyerang tumbuhan Krisan, yaitu ulat penggerek daun
dan ulat penggulung daun. Ulat penggerek daun menyerang daun yang tua
dan bunga, swedangkan ulat penggulung daun menyerang pucuk muda.
Serangan ulat akan meningkat jika terjadi hujan dan panas secara
bergantian. Cara penanggulangan nya dengan penyemprotan insektisida.
sedang penyakit penting pada Krisan yaitu penyakit karat yang dipicu
oleh cendawan atau jamur atau fungi Puccinia horiana dan Puccinia chrysanthemum,
penyakit busuk akar yang dipicu oleh cendawan atau jamur atau fungi Phytium sp.,
penyakit busuk batang yang dipicu oleh cendawan atau jamur atau fungi Rhizoctonia
sp., dan nematoda.
a. Penyakit Karat
pemicu penyakit karat yaitu cendawan Puccinia sp. Karat daun muncul �
jika kelembaban tinggi dan cuaca yang berubah. ubah. Gejala penyakit
karat tampak becak putih pada daun kelamaan berubah menjadi kuning
kecoklatan. Bila serangan berat memicu terhambatnya pertumbuhan
tumbuhan dan perkembangan bunga. penanggulangan dilakukan dengan cara
perompesan daun yang sakit, menjaga kebersihan dan sirkulasi udara,
membongkar dan memusnahkan tumbuhan yang sakit berat, dan melakukan
penyemprotan dengan fungisida.
b. Penyakit Busuk akar
dipicu oleh cendawan Phytium sp. Gejala serangan tampak pada
membusuknya akar dan pangkal batang dekat permukaan tanah, tumbuhan
pendek, warnanya pucat, dan layu. Cara penanggulangan nya dengan dilakukan
sterilisasi lahan dan penyemprotan memakai fungisida.
c. Penyakit Busuk Batang
dipicu oleh jamur Rhizoctonia sp.Gejalanya terlihat dengan busuknya
batang pada garis permukaan tanah.Jamur ini menginfeksi bagian tumbuhan
di bawah permukaan tanah. penanggulangan nya dengan cara pencabutan dan
pemusnahan tumbuhan yang terserang dan dengan penyemprotan fungisida.
d. Nematoda
Nematodabparasit yang merusak tumbuhan bagian akar.Gejala bisa dilihat
dari ketidakseragaman pertumbuhan tumbuhan sebab adanya kekerdilan
tumbuhan ditambah dengan layunya tumbuhan dan kering. Akar tumbuhan yang
terserang tampak adanya bintil. bintil dan pertumbuhannya tidak normal.
penanggulangan nya dengan kultur teknis, menanam bibit yang bebas
nematoda, dengan sterilisasi lahan.
Untuk mencegah serangan hama atau penyakit dilakukan secara preventif, dengan
cara membersihkan lingkungan sanitasi , mengontrol tingkat serangan
organisme pengganggu tumbuhan , sterilisasi lahan, menjaga sirkulasi udara
supaya kelembaban tidak terlalu tinggi, pemberian pestisida. Penyemprotan
pestisida awal sebagai tindakan pencegahan dilakukan pada saat tumbuhan
berumur 2 minggu sesudah tanam, dan selanjutnya dilakukan penyemprotan
dengan interval 1 minggu sekali hingga 1 minggu sebelum panen. sedang �jika tumbuhan sudah terserang hama atau penyakit maka dilakukan penanggulangan
yang lebih intensif. Penyemprotan insektisida, dan fungisida antara lain
Nuvantop, Confidon, Trigard, Samite, Proclem, Saprol, Previcure, atau lainnya
sesuai serangan organisme pengganggu yang ada. Penyemprotan dilakukan
berdasar tingkat serangan dan sesuai rekomendasi.
7. Pemanenan
Krisan biasa dipanen mulai umur 90 hari sesudah tanam HST , namun pada
keadaan tertentu baru bisa dipanen mulai umur di atas 100 HST. Waktu panen
yang baik yaitu pada pagi hari antara pukul 06.00. 09.00 WIB. Panen dilakukan
secara seleksi yaitu dengan cara memilih tumbuhan yang bunganya siap dipanen.
Pemanenan bunga Krisan dilakukan dengan cara mencabut bunga bersama
dengan akarnya, lalu bagian pangkalnya dipotong memakai gunting.
lalu bunga dikumpulkan 10. 20 tangkai dan dikumpulkan menjadi satu,
lalu dibungkus dengan kain 100. 200 tangkai. Bunga dimasukkan ke dalam
ember yang berisi air dan siap diangkut ke ruang sesudah panen. Lama panen
berkisar antara 2–4 minggu dengan frekuensi panen 1 kali seminggu. Untuk jenis
spray, kriteria bunga siap dipotong yaitu bunga yang sudah mekar, di mana
mahkota bunga sudah membuka semuanya. Untuk Krisan tipe sparay, bunga siap
dipotong jika bunga mekar sudah mencapai 75. 85% dari seluruh bunga
dalam 1 tangkai sudah mekar penuh. Bunga yang sudah waktunya dipotong
tinkat kemekaran bunga 60% harus segera dipotong, sebab keterlambatan
panen akan menurunkan kualitas bunga.
tuk bunga Krisan pot tipe Standar pemanenan dilakukan jika sudah mencapai
umr 9. 12 minggu sesudah tanam. Pemanenan dilakukan pada saat kemekaran
bunga 50. 60%. Bunga Krisan yang sudah dipanen lalu disiram dengan air.
8. sesudah Panen
Penanganan sesudah panen yang biasa dilakukan pada bunga Krisan yang ditanam
di lahan yaitu sebagai berikut :
a. Pembersihan dan penyortiran�Hasil panen bunga dibawa ke ruang sesudah panen dan ditempatkan di atas
meja, kain pembungkus bunga dibuka, untuk dibersihkann dan disortasi.
Bunga dibersihkan dari daun. daun tua dan kering namun tetap disisakan
daun. daun di bawah bunga. Juga dilihat apakah ada hama atau penyakit. Selain
itu dilakukan penyortiran terhadap tingkat kemekaran bunga, kelurusan
tangkai bunga, diameter tangkai, panjang tangkai.
b. Grading
Grading yaitu n kegiatan klasifikasi bunga. Grading dilakukan
berdasar kriteria ukuran, tipe bunga, warna dan species. Pada saat
grading sekaligus dilakukan pemotongan bunga dengan panjang yang
seragam, yaitu sekitar 75 cm.
c. Pengemasan
Bunga Krisan yang sudah di grading lalu dibungkus memakai
kertas putih. Pembungkusan bertujuan untuk menjaga agar bunga tidak
mengalami kerusakan sehingga kualitas bunga tetap terjaga. Cara
membungkus yaitu dengan menggulung kertas hingga berbentuk kerucut,
dan diberi selotif. Bunga yang sudah dibungkus dimasukkan ke dalam wadah
berisi air sesuai dengan grade nya masing. masing sebelum dikirim ke
konsumen.
d. Pelabelan
Pelabelan diberikan pada kertas pembugkus, yang biasanya berisi informasi
tentang waktu panen dan grade nya.
e. Penyimpanan
Sesudah bunga dibungkus dan dimasukkan ke dalam waddah yang berisi air,
maka lalu dimasukkan ke dalam cold storage dengan suhu 5. 8
0C
dengan kelembaban udara 70. 90%. Penyimpanan di dalam cold strorage
sebaiknya tidak lebih dari 15 hari.
f. Pengepakan
Pengepakan dilakukan jika bunga Krisan akan dikirim ke tempat yang
jauh. Bunga yang sudah dibungkus lalu dikemas dalam kardus. Satu kardus
berisi 40 ikat bunga, masing. masing ikatan terdiri dari 10 tangkai bunga. �
BUDIDAYA tumbuhan MELATI Jasminum sambac
Di negarakita tumbuhan Melati yang banyak diudidayakan sebagai simbol
bangsa yaitu Melati putih atau Jasminum sambac, sebab bunga ini melambangkan
kemurnian dan kesucian. Melati putih Jasminum sambac sebagai tumbuhan hias,
yaitu maskot flora nasional, disukai sebab bunganya yang putih dan harum
baunya. Jenis Melati lain yaitu Melati gambir J. officinale yang banyak
dipakai sebagai campuran teh.
tumbuhan Melati yaitu jenis tumbuhan perdu tahunan, berbatang tegak
atau merambat dengan bunga berbentuk seperti trompet dan harum, perennial.
Melati bisa tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600
atau 800 meter di atas permukaan laut, Melati bisa dikembangbiakkan dengan cara
setek. Pertumbuhan tunas setek akan tampak sesudah sekitar 6 minggu. tumbuhan
Melati mulai berbunga pada umur 7. 12 bulan sesudah tanam. tumbuhan Melati
bisa berbunga sepanjang tahun asalkan memperoleh cukup sinar matahari dan
panen bunga Melati bisa dilakukan sepanjang tahun
Bunga Melati memiliki banyak manfaat yaitu sebagai bunga tabur,
penghias rangkaian bunga, bahan industri minyak wangi, kosmetik, parfum,
farmasi, dan bahan campuran atau pengharum teh.
Sistematika tumbuhan Melati
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicoyledonae
Ordo : Lamiales
Familia : Oleaceae
Genus : Jasminum
Species : Jasminum sambac Ait
Beberapa species tumbuhan Melati yang dikenal yaitu J. officinale, J. nudiflorum,
J. primulinum, J. polyanthum, J. humile, J. fruticans, J. refolutum, J. parkeri, J.
grandiflorum. �Cara Budidaya tumbuhan Melati
1. Penyiapan Lahan atau Pembuatan Lubang Tanam
Lahan untuk pembukaan kebun Melati dibersihkan dari gulma, pepohonan
yang tidak berguna, batu. batuan agar mudah, lalu baru dibuat lubang
tanam. Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 2 minggu
sebelumtanam. Ukuran lubang tanam 40X40X40 cm. Tanah yang dambil dari
lubang tanam dicampur dengan pupuk kandang 0,5. 1 kg dan diaduk merata.
Lubang tanam diisi kembali dengan campuran tanah dan pupuk kandang
hingga setengah lubang tanam. Lubang tanam dibiarkan selama sekitar 2
minggu.
Untuk tumbuhan Melati yang ditanam memakai pot, maka perlu disiapkan
media tanam yang terdiri dari tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1.
2. Penyiapan Bibit
a. Setek
tumbuhan Melati biasa diperbanyak dengan setek. Untuk bahan setek dipilih
dari tumbuhan Melati yang unggul dan sudah berbunga. Dipilih beberapa
bagian dari cabang untuk dijadikan bahan setek, dengan dipotong sepanjang
15. 20 cm dengan 2 daun dan 2 tunas. Media semai sebaiknya mengandung
tanah pasir. Setek diberi zat perangsang tumbuh akar rootone F. Setek
ditancapkan pada medium semai sepertiga dari panjang setek, sebelum
ditanam daun dikupir terlebih dahulu hingga tinggal setengahnya.
Pesemaian bisa dilakukan langsung pada lahan pesemaian, atau pada
bak atau wadah pesemaian, atau boleh juga memakai polibag kecil. Kalau
memakai polibag maka tiap polibag diisikan 1 setek. Tutup persemaian
dengan sungkup berwujud lembar plastik bening transparan agar udara
tetap lembab. Setek perlu dilakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali
sehari. Usahakan juga agar bibit setek memperoleh sinar matahari pagi. Setek
yang ditumbuhkan pada lahan atau wadah maka jika sudah tumbuh atau
sudah berakar cukup kuat bisa dipindahkan ke polibag yang berisi media
campuran tanah, pasir dan pupuk organik 1:1:1 . Pemeliharaan bibit perlu �
terus dilakukan hingga sekitar umur 3 bulan dan bibit sudah siap tanam di
lapang.
b. Cangkok
tumbuhan Melati juga bisa diperbanyak dengan cangkok. Cangkok
merpakan metode budidaya tumbuhan dengan cara kulit cabang atau
ranting dikupas melingkar sepanjang 2. 5 cm, kambium pada kayu
dihilangkan, lalu dibungkus dengan sabut kelapa, ijuk, atau plastik
yang diisi dengan mos atau campuran tanah dengan kompos, sesudah
beberapa waktu akan keluar akarnya dan bisa ditanam sebagai tumbuhan
baru yang sama sifatnya dengan pohon induk.
Cara mencangkok tumbuhan Melati :
f. Dipilih cabang yang sehat dan tegak, sebesar pensil atau lebih.
g. Kulit batang dikerok sepanjang 5 cm, lalu bersihkan lendir dari
kayunya. Hal ini untuk memutuskan aliran makanan hasil fotosintesis
dari atas ke bawah.
h. Pada keratan diberi media untuk pertumbuhan akar. Mediaini
dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik transparan. Bungkus berwujud
sabut lebih mudah dalam penyiraman, namun pertumbuhan akar tidak
bisa dilihat, sedang dengan plastik jika akan menyiram plastik
pembungkus harus sedikit dibuka, namu dengan pembungkus plastik
ini pertrumbuhan akar bisa diamati.
i. Sesudah cangkok berakar segera dipotong.
j. Hasil cangkokan bisa diadaptasikan dulu pada pot sebelum ditanam di
lapang.
c. Rundukan layering
Rundukan yaitu metode budidaya tumbuhan dengan cara memisahkan
bagian tumbuhan yang berakar dari induknya. Cara rundukan bisa dilakukan
pada tumbuhan yang berbatang lentur. Rundukan dilakukan dengan cara
cabang Melati dilengkungkan hingga masuk ke dalam tanah dengan ujung
cabang menyembul di atas permukaan tanah. Dari bagian yang berada di �
dalam tanah ini nantinya diharapkan akan muncul akar. Pada bagian yang
masuk ke dalam tanah sebaiknya dilukai untuk mempercepat pertumbuhan
akar. Selain itu bagian ini diperkuat agar tidak muncul ke permukaan tanah
dengan pemberian penjepit yang longgar. jika sudah muncul perakaran
dari cabang yang ada dalam tanah, maka bisa dipotong dan dipakai
sebagai bibit.
3. Penanaman
Sebulan sebelum tanam, bibit Melati diadaptasikan dulu di sekitar kebun.
Untuk penanaman di lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar
terdiri atas 3 gram TSP ditambah 2 gram KCI per tumbuhan . Bila tiap hektar
lahan ada sekitar 6.600 lubang tanam jarak tanam 1X1,5 m , kebutuhan
pupuk dasar terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Jarak tanam bisa
bervariasi, tergantung pada kesuburan tanah dan species Melati yang ditanam,
jarak tanam biasa nya yaitu 1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya yaitu 40 x 40
cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm. Sebelum bibit ditanam, kantung
plastik atau polibag dilepas, lalu tumbuhan diletakkan pada lubang tanam dan
diisi tanah yang sudah dicampur pupuk kandang hingga membumbun. Tiap
lubang tanam ditanami satu bibit Melati. Tanah dekat pangkal batang
bibit Melati dipadatkan pelan. pelan agar akar. akarnya kontak langsung
dengan air tanah. lalu disiram agar tumbuhan tetap segar.
Untuk penanaman dalam pot, maka sebelum bibit ditanam perlu dipersiapkan
pot dan medianya. Agar air bisa tuntas dan tidak menggenag yang bisa
memicu busuknya akar, maka pada dasar pot diberi pecahan genting atau batu
bata atau kerikil guna memberi drainase dan aerasi yang baik. lalu
media tanam dimasukkan sedikit dulu untuk dasar penanaman. Baru sesudah itu
bibit ditanam dan lalu pot diisi tanah hingga penuh 90%. Bibit yang
ditanam bisa diambil dari lahan atau wadah pembibitan atau dari setek yang sudah
dipindh ke polybag. Untuk yang dari polybag maka plastik kantungnya disobek
dan bibit bedan tanahnya ditanam.�
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiraman
Pada tahap awal pertumbuhan, tumbuhan Melati memerlukan
ketersediaan air yang memadai. Penyiraman perlu secara kontinyu tiap
hari hingga tumbuhan berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan
1. 2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan yaitu
dengan disiram air tiap tumbuhan hingga tanah di sekitar perakaran cukup
basah.
b. Penyulaman
Penyulaman yaitu mengganti tumbuhan yang mati atau tumbuh
abnormal dengan bibit yang baru. Teknik penyulaman prinsipnya sama
dengan tata laksana penanaman, hanya saja dilakukan pada
lokasi atau blok atau lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode
penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan sesudah tanam.
Penyulaman seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan
pemeliharaan tumbuhan berikutnya dan pertumbuhan tumbuhan menjadi
seragam. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore
hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu
panas.
c. Penyiangan atau penanggulangan gulma
Pada budidaya tumbuhan pada Melati ada beberapa organisme
pengganggu tumbuhan . Salah satunya yaitu gulma yaitu tumbuhan lain yang
tumbuh pada lahan tumbuhan budidaya atau tumbuhan yang tumbuh disekitar
tumbuhan pokok sehingga memicu persaingan dalam memperoleh
unsur hara, sinar matahari, oksigen, dan karbon dioksida antara tumbuhan
pokok dengan tumbuhan gulma. Oleh sebab itu gulma menjadi pengganggu
pada budidaya tumbuhan dan bisa mempengaruhi jumlah produksi pada
budidaya tumbuhan bunga Melati. Beberpa gulma yang sering ada pada
budidaya tumbuhan Melati yaitu alang. alang dan rumput teki. Sehingga
dalam budidaya tumbuhan Melati perlu dilakukan pemeliharaan tumbuhan
untuk mengurangi gulma. penanggulangan gulma dilakukan baik secara �
peventif maupun kuratif. Adanya pemeliharaan dalam budidaya tumbuhan
Melati dari gulma mampu mengurangi persaingan antara tumbuhan Melati
dengan gulma sehingga bisa diperoleh hasil tumbuhan yang maksimal.
Penyiangan bisa dilakukan secara manual atau memakai peralatan.
Pada perkebunan yang luas juga dilakukan penanggulangan gulma
memakai herbisida.
d. penanggulangan hama atau penyakit
Beberapa hama yang biasa menyerang tumbuhan Melati :
1 Hama Tunas Bunga
Hama ini menyerang tunas bunga dan dipicu oleh Hendecasis
duplifascialis. penanggulangan dengan insektisida.
2 Hama Daun
Selain menyeramg daun juga bisa menyerang bunga. penanggulangan
dengan insektisida.
Beberapa penyakit yang biasa menyerang tumbuhan Melati :
1 Puru Mahkota Crown Gall
Gejala terlihat dengan adanya benjolan. benjolan pada batang tepat di atas
permukaan tanah atau pangkal batang. Penyakit puru mahkota
dipicu oleh bakteri Agrobacterium termociens. penanggulangan nya
dengan cara menyingkirkan dan membakar tumbuhan yang sudah
terserang. Juga bisa memakai fungisida.
2 Busuk Bunga Blossom Blight
Menyerang bunga, dengan gejala tampak adanya cendawan berwarna
kehitaman menutupi bunga. Penyakit ini dipicu oleh cendawan
Chronephora infindibilifera yang ada di dalam tanah. penanggulangan nya
yaitu dengan mengambil dan membakar bunga. bunga yang sudah
terserang. Pencegahan dengan mengurangi kelembaban tanah pada
kebun Melati. Bisa juga disemprot dengan fungisida.
3 Embun Hitam Black Mildew
Menyerang pada daun bagian atas dengan terlihatnya warna hitam pada
permukaan daun sebelah atas. Penyakit ini dipicu oleh cendawan �Meliola sp. penanggulangan nya dengan cara mengambil dan membakar
daun. daun yang terserang. Juga bisa dilanjutkan dengan penyemprotan
fungisida.
e. Pemupukan
Pemupukan dasar dilakukan bersamaan dengan penanaman. Pemupukan
berikutnya dilakukan setiap tiga bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang
dipakai untuk Melati yang ditanam di lahan atau kebun terdiri atas Urea 300.
700 kg, TSP 300. 500 kg dan KCl 100. 200 kg atau ha untuk 1 tahun. Pemberian
pupuk bisa dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit di
antara barisan tumbuhan atau sekeliling tajuk tumbuhan sedalam 10. 15 cm,
lalu ditutup dengan tanah. Pemupukan bisa pula dengan cara
memasukan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tumbuhan
Melati. Waktu pemupukan yaitu pada saat awal pertumbuhan tumbuhan ,
sebelum melakukan pemangkasan, saat berbunga, sesuai panen bunga,
dan pada saat pertumbuhan kurang prima.
Untuk Melati yang ditanam dalam pot pemupukan susulan pertama dimulai
saat pertumbuhan awal berwujud 1 gram urea, 1 gram TSP, dan 0,5 gram KCl.
Dosis itu untuk ukuran pot 1. 2 kg tanah. Jika potnya sudah diganti
yang lebih besar sebab tumbuhan sudah tumbuh besar maka jumlah pupuk
juga ditingkatkan. Selain itu bisa juga diberikan pupuk daun. Waktu
penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 atau
sore hari pukul 15.30. 16.30 atau ketika matahari tidak terik
menyengat.
f. Pemberian ZPT
Zat Pengatur Tumbuh ZPT bisa dipakai untuk mempertahankan
dan meningkatkan produksi bunga. ZPT yang biasa dipakai untuk
tumbuhan Melati yaitu Cycocel Chloromiguat dan Ethrel. tumbuhan
Melati yang di semprot dengan Cycocel dengan konsentrasi 5.000 ppm
menghasilkan bunga 1,45 kg atau tumbuhan . Cara pemberiannya dengan jalan
disemprotkan pada seluruh bagian tumbuhan , terutama bagian ujung dan �tunas. tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000
ppm untuk Cycocel atau 500. 1.500 ppm bila dipakai Ethrel.
g. Pemangkasan
tumbuhan Melati biasa nya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa jenis
Melati seperti species Grand Duke of Tuscany yang tipe pertumbuhannya
tegak, sehingga perlu dilakukan pemangkasan. Pemangkasan memberi
pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan , dan
keindahan. Pemangkasan juga bisa meningkatkan hasil bunga Melati.
Tinggi pemangkasan amat tergantung pada species tumbuhan Melati. Untuk
Melati putih J. sambac bisa di pangkas pada ketinggian 75 cm dari
permukaan tanah, sedang jenis Melati Spanish Jasmine J. officinale
var. grandiflorum setinggi 90 cm dari permukaan tanah. Pemangkasan
dilakukan jika hasil bunga Melati sudah menurun. Biasanya hasil bunga
Melati pada awal pemanenan masih sedikit, lalu meningkat, dan
akhirnya menurun lagi.
h. Penggantian pot dan media
Khusus untuk tumbuhan yang ditanam dalam pot, maka harus dilakukan
penggantian media secara berkala. Penggantian media juga bisa dilakukan
bersamaan dengan penggantian pot yang lebih besar. Pot perlu disesuaikan
dengan pertumbuhan tumbuhan Melati. Penggantian pot dan media
dilakukan jika tumbuhan Melati sudah semakin tumbuh dan akar sudah
tertekan pertumbuhannya sebab kesempitan ruang tumbuh, dan media
tanam sudah berkurang haranya. Penggantian pot dan media dilakukan
sebagai berikut :
k. Pot dibalik dan tanah dan tumbuhan nya dipegang, sehingga pot bisa
ditarik dan terlepas.
l. Sebelum ditanam kembali pada pot yang baru, maka perakaran perlu
dipangkas dan dirapikan terutama untuk rambut akar yang memanjang.
Selain itu bisa pula dilakukan pemangkasan tumbuhan untuk mengurangi
penguapan.
m. Menyiapkan media tanam baru. �
n. Dipilih pot dengan ukuran yang lebih besar.
o. tumbuhan lalu ditanam ke dalam pot yang baru, cara penanaman
sama dengan penanaman awal.
5. Pemanenan
tumbuhan Melati bisa menghasilkan bunga pada umur 10. 11 bulan. Bunga
Melati bisa dipanen ketika bunganya masih kuncup atau setengah mekar.
Pemetikan bunga Melati sebaiknya dilakukan pada pagi sore, yakni saat sinar
matahari tidak terlalu terik atau suhu udara tidak terlalu panas.
Pemanenan bisa dilakukan beberapa kali. Pada awal pembungaan hasil
bunganya masih belum banyak.
6. sesudah Panen
Bunga Melati yang sudah dipetik lalu dikumpulkan dalam wadah
lalu dibawa ke ruang sesudah panen yang bersuhu dingin 0. 5
0C.
Selanjutnya didistribusikan sesuai permintaan pasar. Pengangkutan sebaiknya
juga dipakai mobil box berpendingin�
BUDIDAYA tumbuhan DAHLIA Dahlia variabilis
tumbuhan Dahlia yaitu tumbuhan hias bunga yang banyak
dibudidayakan dan diminati, terutama untuk bunga potong. Selain diambil
bunganya untuk bunga potong, umbi Dahlia bisa dimanfaatkan sebagai sumber
pemanis berwujud gula cair fruktosa. tumbuhan tumbuh tegak, memiliki umbi,
dengan warna bunga beraneka macam. tumbuhan Dahlia berasal dari Meksiko, dan
menyebar ke berbagai Negara termasuk negarakita .
tumbuhan Dahlia cocok ditanam pada tanah lempung berpasir, dengan pH 6.
8 dan menyukai sinar matahari langsung.
Sistematika tumbuhan Dahlia
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dycotiledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Dahlia
Species : Dahlia sp
Beberapa species Dahlia yang dikenal antara lain Dahlia pinnata, Dahlia variabilis,
Dahlia coccinea, Dahlia juarezii.
Cara Budidaya tumbuhan Dahlia
1. Penyiapan Lahan
tumbuhan Dahlia cocok ditanam pada tanah lempung berpasir yang
mengandung humus, gembur, dengan aerasi yang baik. tumbuhan Dahlia bisa
ditanam pada lahan maupun memakai pot. Lahan yang akan ditanami
tumbuhan Dahlia diolah tanahnya sedalam 25. 35 cm. Dibuat bedengan dengan
lebar 75 cm dan panjang sesuai keadaan lapang, lalu dibuat lubang tanam
berukuran 20X20X20 cm dengan jarak tanam 75 cm. Tanah penggalian dari
lubang tanam dicampur dengan pupuk kandang sebagai pupuk dasar, lalu �dimasukkan menjadi an ke dalam lubang tanam, sisanya akan ditambahkan pada
saat penanaman.
Untuk pot disiapkan media tanam berwujud campuran tanah : pupuk : 1:1.
2. Penyiapan Bibit
budidaya tumbuhan Dahlia bisa dlakukan dengan cara generatif dengan
memakai benih atau budidaya vegetatif dengan setek atau umbi.
a. budidaya dengan benih
pemakaian biji sebagai bibit dengan cara disemaikan dahulu pada tempat
pembibitan. Untuk lahan pesemaian berwujud bedengan lebar 1 m dan tinggi
50 cm panjang sesuai lahan yang ada. Bedengan berwujud campuran humus,
tanah, dan pupuk dengan perbandingan 1:1:1. Benih disebar merata dilahan
pembibitan, lalu ditutup tanah tipis. Lahan pesemaian sebaiknya
diberi naungan. Sesudah benih berkecambah dan berdaun sekitar 2 helai
maka bibit bisa dipindahkan ke polybag ukuran 18X15 cm yang berisi
campuran sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan sekam : pupuk
kandang = 5 : 1. Sesudah berdaun 6, maka bibit siap ditanam.
b. budidaya tumbuhan memakai setek
Setek diambil dari tunas ketiak yang berukuran 7. 10 cm. Penumbuhan setek
dilakukan pada polybag dengan media campuran sekam dan pupuk dengan
perbandingan 6 : 1. Tempat pembibitan setek harus dipelihara
kelembabannya, sebaiknya diberi sungkup.
c. budidaya tumbuhan memakai umbi
Umbi sebagai bibit dipilih dari tumbuhan Dahlia yang sudah berumur lebih
dari 1 tahun.
Lahan pembibitan harus dilakukan penyiraman rutin dan perawatan lainnya.
3. Penanaman
Umbi Dahlia dimasukkan ke dalam lubang tanam dan ditutup dengan tanah
kembali, lalu disiram.�Untuk penanaman dalam pot, maka bibit yang sudah siap tanam dipindah ke
pot yang sudah disiapkan media tanamnya. Media diisikan sedikit dulu ke
dalam pot, sebagai dasar penanaman. Bibit diletakkan tegak di tengah pt,
lalu tambahkan media pot hingga volume 90%, dan disiram.
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyulaman
Untuk memperoleh pertumbuhan yang seragam. Penyulaman dilakukan
segera saat ada tumbuhan yang rusak atau mati dan bisa dilakukan
hingga tumbuhan berumur 3 minggu.
b. Penyiraman
Pada awal pertumbuhan penyiraman penting diperhatikan. Tanah
di sekitar pangkal batang hingga titik terluar tajuk jangan hingga
mengering. Pada saat itu, jika perlu tumbuhan disiram 2. 3 kali sehari
tergantung dari keadaan cuaca. Sesudah itu penyiraman bisa dilakukan
setiap 5 hari. Penyiraman juga perlu dilakukan sesudah pemberian pupuk.
c. Penjarangan bunga
Perlu dilakukan jika jumlah bunga dalam satu tangkai terlalu banyak.
Penjarangan bunga dilakukan untuk menjaga kualitas bunga, supaya
diameter bunga mencapai maksimum. Pada Dahlia kaktus putih hanya
satu bunga yang dibiarkan hidup pada satu tangkai, sedang pada Dahlia
semi kaktus bisa 5 . 6 bunga.
d. Penyiangan
Penyiangan rutin dilakukan dan atau sesuai dengan pertumbuhan gulma.
Pencegahan tumbuhnya gulma bisa dilakukan dengan pemberian mulsa
organik di antara tumbuhan .
e. penanggulangan hama atau penyakit
Hama yang biasa menyerang tumbuhan Dahlia yaitu :
a Ulat tanah Agrotis ipsilon
Ulat menyerang umbi dan batang, dengan memotong titik tumbuh atau
pada pangkal batang sehingga batang rebah dan layu. Cara �
penanggulangan nya dengan mengambil ulat yang menyerang. Bisa juga
diberikan insektisida.
b Nematoda
Menyerang akar sehingga memicu akar busuk dan tumbuhan layu.
penanggulangan nya dengan cara sterilisasi.
Penyakit yang biasa menyerang tumbuhan Dahlia yaitu :
a . Embun tepung
pemicu nya yaitu jamur Oidium tingitaniun. Gejalanya yaitu daun
tertutup lapisan putih seperti tepung, lalu daun akan mongering
dan gugur. penanggulangan nya memakai fungisida.
b . Virus
Gejalanya pertumbuhan tidak normal atau kerdil. pemicu nya virus
CMV atau jenis lainnya. penanggulangan nya dengan cara pemakaian
benih yang sehat. Jika tumbuhan yang terserang sudah parah maka harus
disingkirkan dan dibakar.
f. Pemberian ajir atau tiang penyangga
Ketika tumbuhan mencapai 1 m, tumbuhan dibumbun dan disangga dengan 2
batang bambu agar tidak rebah.
g. Pemupukan
Dilakukan setiap 10 hari sekali memakai urea, SP. 36 dan KCl
masing. masing 2 gram atau NPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10
hari sesudah pindah tanam. Pupuk diberikan di dalam larikan sejauh 15 cm
dari pangkal batang, ditutup dengan tanah.
5. Pemanenan
Bunga Dahlia bisa dipanen pertama kali pada umur 3 bulan sesudah tanam.
Bunga dipetik 2 kali seminggu hingga 4 bulan lalu . Bunga yang siap
dipetik sudah mekar penuh dengan diameter 10 cm. Bunga Dahlia dipetik
dengan cara dipotong bedan tangkai bunga sepanjang 20. 50 cm dari dasar
bunga. �
6. sesudah Panen
Pangkal tangkai bunga Dahlia potongan dimasukan ke dalam tube berisi cairan
pengawet atau dibungkus dengan kapas lalu dimasukan ke dalam
kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam kotak karton atau
kemasan lain yang sesuai. Satu ikatan terdiri dari 20 tangkai bunga dan
dibungkus dengan pembungkus dari kertas khusus Sleeves. Kuntum tidak
tertutup seludang, pangkal bunga diberi kapas basah. Pengepakan dilakukan
dalam kotak kardus dengan kapasitas 10 ikatan. Pada bagian luar kemasan
diberi label. Pengangkutan dilakukan dengan alat angkut bersuhu udara 7. 8
0C
dengan kelembaban udara 60. 65 %.
�
BUDIDAYA tumbuhan SEDAP MALAM Polyanthes tuberosa
tumbuhan Sedap Malam memiliki batang semu berwujud umbi induk, yang
berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. sedang batang utama ada di
tengah. Tiap rumpun tumbuhan Sedap Malam bisa terdiri dari 1 umbi induk dan
beberapa umbi anak. Umbi induk ukurannya lebih besar dari umbi anak dan
berwarna putih. Umbi induk ini yang biasa dipakai untuk budidaya tumbuhan .
tumbuhan Sedap Malam memiliki bentuk daun pipih memanjang, berwarna hijau
mengkilat pada bagian atas dan hijau muda pada bagian bawah. Pada pangkal daun
ada bintik. bintik berwarna kemerahan. Ukuran daun bunga sedap malam bisa
mencapai hingga 60 cm. Perakaran tumbuhan Sedap Malam berwujud akar serabut yang
keluar dari batang utama dan menyebar dengan radius sekitar 50 cm. Pertumbuhan
tumbuhan dari penanaman umbi bibit hingga tumbuh sempurna dengan daun
berkembang optimal sekitar 16. 20 minggu. Sesudah tumbuhan berumur 24. 26
minggu, tangkai bunga Sedap Malam akan muncul dari ujung tumbuhan berbentuk
memanjang dan beruas. ruas. Tiap ruas ada daun bunga dengan ukuran kecil
pipih memanjang. Pada tangkai bunga sedap malam menempel 5. 12 kuntum bunga
yang mekarnya tidak bersamaan, bunga pada bagian bawah akan mekar terlebih
dahulu lalu sesudah itu baru bunga yang berada diatasnya mekar secara
berurutan. Warna mahkota berwarna putih dan sedikit kemerahan dibagian ujung.
Bunga Sedap Malam bisa dipanen sesudah berumur 4. 5 bulan. tumbuhan Sedap
Malam juga memiliki anakan. Anakan yang sudah berumur 7. 9 bulan bisa
dijadikan bibit.
tumbuhan Sedap Malam termasuk tumbuhan sukulen, banyak mengandung
air. Berasal dari Meksiko dan menyebar luas hingga ke negarakita . Selain
dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk pajangan, minyak atsiri dari bunga ini
dipakai dalam pembuatan parfum. Bunga sedap malam memiliki keunikan
tersendiri dimana bunga ini mekar pada malam hari. tumbuhan ini tumbuh di area
beriklim tropis dan sub tropis. tumbuhan Sedap Malam bisa ditanam pada berbagai
jenis tanah, namun yang ideal yaitu tanah Latosol dan Regosol, dengan pH 5. 7,
tanah subur, gembur, banyak humus, aerasi dan darenase baik. Cocok ditanam pada �sinar matahari penuh, pada suhu udara 13. 270C, dengan curah hujan antara 1900.
2500 mm atau tahun, dan ketinggian tempat 600. 1500 m dpl.
Sistematika tumbuhan Sedap Malam
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Amarillidales
Famili : Amarillida atau Liliaceae
Genus : Polyanthes
Spesies : Polyanthes tuberosa
Cara Budidaya tumbuhan Sedap Malam
1. Penyiapan lahan
tumbuhan Sedap Malam biasanya ditanam dalam bentuk kebun. Tahapan
penyiapan lahan untuk kebun Sedap Malam sebagai berikut :
a. Lahan dibersihkan dari gulma, bebatuan, atau barang. barang yang
mengganggu.
b. Selanjutnya tanah diolah dengan cara dicangkul, dibajak dengan bajak atau
traktor, atau dibalik memakai garpu sedalam 20. 40 cm hingga gembur,
lalu diberi bahan organik pupuk hijau, pupuk kandang, kompos
sebanyak 5. 10 t atau ha
c. Dibiarkan atau dikeringanginkan 15. 30 hari, lalu dibuat bedengan dengan
lebar 100 cm, tinggi 20 . 30 cm, dan panjang tergantung keadaan lahan, jarak
antar bedengan 30. 40 cm.
d. Diantara bedengan pertumbuhan dibuat saluran irigasi dan drainae dengan
lebar 30. 40 cm dan kedalaman 40 cm.
e. jika pH tanah kurang dari 5 . 7 perlu di lakukan pengapuran dengan
Dolomit dengan dosis sekitar 1,5 ton atau ha disebarkan di atas bedengan dan
diaduk rata dengan tanah lalu dibiarkan 1 bulan.
f. Lahan siap untuk ditanami�Penyiapan bibit
tumbuhan Sedap Malam diperbanyak memakai umbi batang. Umbi
diambil dari tumbuhan induk yang sehat dan produktif dan sudah berumur lebih
dari 2 tahun. Umbi lalu dibersihkan dan dipisahkan dari rumpun
berdasar ukuran. Ukuran umbi sebagai benih atau bibit sebesar 1. 2 cm.
lalu disimpan di tempat kering dalam tampah secara merata selama 1. 2
bulan hingga bertunas. Jika umbi sudah bertunas berarti sudah siap tanam.
3. Penanaman
Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu bedengan disiram hingga
kapasitas lapang. Tentukan jarak tanam 20X20 cm dan buat lubang tanam
dengan cara mengangkat tanah dengan sendok atau garpu kecil sedalam 7 . 9 cm.
Pada setiap lubang tanam bisa ditanam 1 umbi atau lebih dengan arah tunas
menghadap ke atas. lalu lubang ditutup dengan tanah kembali. Untuk 1
areal pertumbuhan dipilih umbi yang besarnya seragam agar pertumbuhannya
seragam.
Beberapa petani juga memakai mulsa pada bedengan berpa Mulsa Plastik
Hitam Perak MPHP . Cara memasang MPHP Mulsa Plastik Hitam Perak
antara lain dengan menarik kedua ujung MPHP Mulsa Plastik Hitam Perak
ke masing. masing ujung bedengan arah memanjang. lalu dikuatkan
dengan pasak bilah bambu berbentuk "U" yang ditancapkan di setiap sisi
bedengan. Lembar MPHP ditarik ke bagian sisi kiri kanan lebar bedengan
hingga rata menutup permukaan bedengan. Kuatkan dengan pasak bilah bambu
pada setiap jarak 40 . 50 cm. Bedengan yang sudah ditutup MPHP Mulsa
Plastik Hitam Perak dibiarkan dulu selama + 5 hari. Penanaman dilakukan
secara hati. hati agar pada lubang MPHP Mulsa Plastik Hitam Perak tidak
rusak. Sesudah penanaman selesai, dilakukan penyiraman pada lubang
tanam atau bedengan untuk menjaga kelembaban. Penyiraman dilakukan dengan
hati. hati.�Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara rutin, disiriam pada pagi dan sore hari, atau
melihat keadaan lapang. Penyiraman bisa dilakukan dengan sistem leb pada
parit atau penyiraman memakai gembor.
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan saat ada tumbuhan yanag mati atau rusak.
Penyulaman sebaiknya sebelum umur 2 minggu. Cara penyulaman dengan
cara membongkar tumbuhan yang mati lalu digantikan dengan umbi
bibit yang baru yang sama dengan bibit awal.
c. Penyiangan
Penyiangan dilakukan rutin secara mekanis, dengan menjombret memakai
tangan atau memakai alat bantu arit, koret, dan sebagainya. Kalau
serangan gulma cukup banyak baru diterapkan alternatif untuk disemprot
dengan herbisida.
d. Pemupukan
Pemupukan dasar diberikan bersamaan dengan pengolahan
tanah atau pembuatan bedengan. Pemupukan susulan dilakukan pada saat
tumbuhan berumur 6 memakai urea dan TSP dengan perbandingan 1:1
sebanyak 6 kwintal atau hektar. Pemberiannya bisa sekaligus atau secara
bertahap susulan. jika pemupukan dilakukan bertahap, maka jumlah
pupuk 6 kwintal per hektar dibagi berapa kali pemberian pupuk susulan.
Cara pemupukan dengan jalan memasukkan pupuk pada parit sedalam 10
cm yang dibuat diantara barisan tumbuhan . Sesudah pupuk ditaburkan, maka
ditutup kembali dengan tanah, dan disiram.
e. penanggulangan Hama atau Penyakit
Beberapa hama yang menyerang tumbuhan Sedap Malam yaitu ulat tanah
Agrotis ipsilon , Belalang Valanga sp. . sedang penyakit yang kadang
menyerang yaitu layu yang dipicu oleh cendawan Fusarium sp. dan
busuk umbi yang dipicu oleh cendawan Botrytis sp. penanggulangan
terpadu baik dilakukan dalam penanggulangan hama atau penyakit itu dengan �cara kultur teknik, fisik, dan mekanik. Bila serangan berat, juga bisa
memakai pestisida.
5. Pemanenan
Panen bunga Sedap malam sebagai bunga potong biasanya sudah bisa
dilakukan saat tumbuhan berumur 7. 8 bulan atau dilakukan saat 1 atau 2 kuntum
bunga sudah mekar. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai
bunga dengan gunting atau pisau yang tajam dan steril atau bisa juga dengan
menarik tangkai bunga hingga terlepas dari rumpun tumbuhan . Pemetikan bunga
dilakukan pada waktu pagi atau sore hari. Bunga yang sudah dipetik
dikumpulkan dan dibawa ke ruang sesudah panen sebagai tempat menyimpan
sedang hasil panen. Diletakkan dalam wadah pada posisi tangkai bunga
tercelup ke dalam wadah yang berisi air bersih. Panen bunga tidak serempak,
sesudah panen pertama bisa dilakukan pemanenan dengan interval 3. 7 hari
tergantung keadaan lapang. Masa produktif tumbuhan sedap malam bisa
mencapai umur 2 tahun. Setiap rumpun tumbuhan bisa menghasilkan bunga 3
. 5 tangkai bunga potong.
6. sesudah panen
Penanganan sesudah panen dilakukan untuk menjaga kesegaran bunga bisa
dipertahankan cukup lama. Bunga potong yang ada di ruang sesudah
panen atau penampungan sedang dibersihkan dari daun. daun yang masih
menempel, lalu dilakukan penyortiran dipisahkan bunga yang rusak,
busuk, atau keadaannya tidak normal, selanjutnya dilakukan klasifikasi bunga.
Bunga yang seragam hasil klasifikasi diikat dan tiap ikat berisi 10. 100
tangkai bunga. Ikatan bunga dibungkus dengan kertas putih untuk menjaga
kerusakan bunga. Bunga yang sudah diikat dimasukkan ke dalam keranjang
atau karton yang berlubang. Selanjutnya siap dikirim ke konsumen.�
BUDIDAYA tumbuhan GLADIOL Gladiolus hybridus
�
Bunga gladiol yaitu komoditas bunga potong yang banyak diusahakan
petani. Kualitas bunga gladiol ditentukan antara lain oleh diameter bunga, warna
dasar dan ketajaman warna dan adanya keunikan tertentu pada lidah bunga
maupun leher bunga yang berwarna mencolok. Jenis tanah yang cocok untuk
tumbuhan gladiol yaitu andosol dan latosol yang subur, gembur dan banyak
mengandung bahan organik. tumbuhan bunga gladiol bisa tumbuh subur diatas
tanah dengan pH 5,5. 5,9.
Sistematika tumbuhan Gladiol
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Iridales
Famili : Iridaceae
Genus : Gladiolus
Spesies : Gladiolus hybridus L
Cara Budidaya tumbuhan Gladiol
1. Penyiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma, batu. batuan, lalu
diolah dengan cara dibajak dan dicangkul hingga gembur. Pengolahan lahan
sebaiknya dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Lahan selanjutnya diberi pupuk
dasar agar tanah tidak kekurangan unsur hara.
2. Penyiapan Bibit
tumbuhan Gladiol bisa diperbanyak secara generatif maupun vegetatif. Generatif
memakai biji. sedang budidaya vegetatif memakai umbi. Bibit
generatif harus berasal dari induk dengan pertumbuhan baik dan cukup umur.
budidaya generatif gladiol dengan biji, biasanya hanya dipakai untuk
tujuan pemuliaan tumbuhan . Biji gladiol bisa langsung disemai, tanpa
mengalami masa dormansi, biji akan berkecambah sesudah 7. 12 hari. Bibit
vegetatif yang baik yang memiliki daya kecambah lebih dari 90%.
budidaya vegetatif gladiol dilakukan dengan memakai umbi dan kultur �
jaringan. Umbi dan anakan umbi diambil dari tumbuhan yang sudah dipanen.
Umbi tidak bisa segera tumbuh bila ditanam meskipun pada lingkungan
tumbuh yang cocok dan optimal, sebab memiliki masa dormansi. Selama
masa dormansi umbi yang sudah kering disimpan ditempat yang beraliran udara
baik dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Bibit gladiol siap ditanam bila
sudah melewati masa dormansinya dengan ciri munculnya akar berwujud tonjolan
kecil berwarna putih melingkar pada umbi, biasanya sesudah 3. 5 bulan. Pecahnya
dormansi juga ditandai dengan munculnya mata tunas. Bila tunas mencapai
tinggi 1 cm, maka umbi siap ditanam. Teknik kultur jaringan yaitu salah
satu cara budidaya tumbuhan yang bisa dilakukan. Hanya saja budidaya
tumbuhan melalui kultur jaringan memerlukan ketrampilan dan peralatan
tertentu sehingga petani kecil belum bisa memicu bibit lewat kultur jaringanini.
biasa nya teknik kultur jaringan dilakukan oleh perusahaan besar atau di
tingkat penelitian..
3. Penanaman
tumbuhan gladiol bisa ditanam dengan sistem guludan atau tanpa guludan. Jika
pengairan memakai cara leb, maka penanaman sebaiknya dengan guludan
agar air irigasi tidak merusak struktur tanah. Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam cara penanaman yaitu cara dan waktu penanaman dan jarak tanam.
Cara penanaman dengan memicu lubang tanam dengan cara mencangkul lahan
dengan sedalam 10. 15 cm, bisa disesuaikan dengan besar kecilnya umbi.
lalu umbi ditanam. Jarak tanam disesuaikan dengan morfologi tumbuhan
yang akan ditanam. Tempat penanaman gladiol harus terkena cahaya matahari
langsung. Atap plastik yang tembus cahaya dan bersih dipakai untuk
menghindari kerusakan akibat hujan. Penanaman dilakukan pada waktu pagi
atau sore, sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan.
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiangan�
Penyiangan gulma pada pembibitan penting sebab gulma bisa menutupi
pertumbuhan bibit sehingga pertumbuhan terhambat. Penyiangan juga
dilakukan sebelum pemberian pupuk N saat berumur sekitar 25 hari sesudah
tanam dan dilakukan tiga kali dalam satu siklus tumbuhan .
b. Pemupukan
tumbuhan gladiol memerlukan pemupukan agar tumbuhan tumbuh cepat dan
berproduksi dengan baik. Jumlah pupuk yang diberikan bervariasi
tergantung pada tekstur tanah, keadaan lingkungan, curah hujan, pengairan
dan kandungan hara di dalam tanah. Pada tanah berpasir, diperlukan
pemupukan lebih sering terutama pada musim penghujan. Pemupukan
dilakukan dua kali umur 20 hari dan 45 hari sesudah tanam . Dosis
pemupukan gladiol 90. 135 kg N diberikan menjadi an dalam bentuk nitrat,
menjadi an lagi amonium , 90. 180 kg P sebagai P2O5 dan 110. 180 kg K
sebagai K2O per hektar pada tanah berpasir. Pupuk diberikan tidak
sekaligus, pertama saat tanam, pupuk K dan P , sesudah tanam membentuk
2. 3 helai daun diberikan pupuk N sepertiga dosis. Pemberian pupuk N kedua
dan ketiga masing. masing dilakukan pada saat mulai terbentuknya
primordia bunga dan sesudah panen bunga. Pupuk yang dipakai biasanya
TSP dan Urea, masing. masing sebanyak satu sendok teh untuk setiap tanam.
c. Penyiraman
Pengairan harus diperhatikan sebab drainase berpengaruh terhadap
tumbuhan . Penyiraman dilakukan hanya jika tanah mulai kering.
d. penanggulangan hama atau penyakit
Kerusakan tumbuhan gladiol bisa dipicu oleh hama atau penyakit, yang
bisa diatasi dengan pestisida yang tepat.
e. Pemberian Ajir
Pemberian ajir pada tumbuhan bunga gladiol dilakukan jika tumbuhan
rebah atau tangkai bunga bengkok memicu turunnya kualitas bunga.
5. Pemanenan�tumbuhan gladiol berbunga pada umur 60 . 80 hari sesudah tanam. Bunga dipetik
sebelum mekar penuh, dengan ciri warna dari 1 atau 2 floret terbawah sudah
bisa dilihat dengan jelas. Jika kuncup bunga dibiarkan hingga mekar penuh,
kerusakan akan mudah terjadi terutama selama pengemasan dan pengangkutan.
Pemotongan tangkai bunga memakai pisau tajam dan steril supaya
terhindar dari kontaminasi jasad renik.
6. sesudah Panen
Bunga potong gladiol yang dipanen dikumpulkan dan diletakan di ruangan
sesudah panen pada suhu udara rendah dengan posisi tegak. Sesudah dipanen,
dilakukan penyortiran dan penggolongan sesuai dengan ukuran. Bunga
dibersihkan dari kotoran yang menempel, dengan hati. hati, kalau terlalu kotor
boleh memakai air namun hanya diperciki atau disemprot ringan saja.
lalu bunga dikemas. Cara pengemasan yaitu membungkus tangkai bunga
dengan daun pisang, lalu memasukan kedalam ember berisi air sehingga
tangkai bunga tercelup air. sedang bagian atas bunga dibungkus dengan
plastik berlubang di atasnya. Untuk bunga yang akan menempuh perjalanan
jauh bisa pula dipakai bahan pengawet yaitu sukrosa dan 8.
hydroxyquinoline citrate.
�
BUDIDAYA tumbuhan BUNGA MATAHARI Helaianthus annus �
tumbuhan Bunga Matahari yaitu tumbuhan semusim yang berasal dari
Mesiko, menyebar ke berbagai negara termasuk negarakita . tumbuhan Bunga
Matahari bisa dimanfaatkan untuk tumbuhan hias maupun sebagai bahan baku
industri minyak, atau bijinya bisa juga dijadikan makanan kwaci.
tumbuhan Bunga Matahari memiliki ketinggian 75 – 200 cm, berdaun
tunggal berbentuk jantung dan lebar dan panjang 10. 25 cm, batangnya biasanya
ditumbuhi rambut kasar, tegak, dan jarang bercabang. Bunga maajemuk bongkol
seperti cangkram, bunga tepi berwujud satu daun mahkota berbentuk bulat, bulat telur,
berwarna kuning, bunga tabung terletak di tengah. tengah titik. tumbuhan Bunga
Matahari termasuk tumbuhan herba, berumur satu tahun. tumbuhan Bunga Matahari
menyukai sinar matahari langsung.
Sistematika tumbuhan Bunga Matahari
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus annuus, L.
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Matahari
1. Penyiapan Lahan
Untuk penyiapan lahan sebenarnya tumbuhan ini sederhana, bisa ditanam
dikeadaan tanah yang bagaimanapun asalkan ada sinar matahari yang penuh dan
ada air. namun untuk penyemaian bisa dipilih tanah yang gembur dan subur
dan yang sanggup untuk mengikat air dan bisa juga langsung ditanam di lahan
permanennya.
2. Penyiapan Bibit�
Bibit yang diperlukan untuk menanam bunga matahari ini berasal dari bunga
pertama induknya yang sudah tua. Biji yang akan ditanam harus biji yang
bermutu tinggi agar hasil yang dibisa akan memuaskan.
3. Penanaman
Pembudidayaan tumbuhan ini degan cara biji ditebarkan langsung di lapangan
dengan kedalam 3. 8 cm dan diperlukan tempat pembibitan yang bebas gulma.
Jarak tanam yang dipakai biasa nya 60. 75 cm antar baris dan 20. 30 cm dalam
baris. Selain itu jika hanya ingin menanam sedikit cukup memakai pot
sebagai wahana persemaian. Waktu terbaik penanaman bunga matahari yaitu
saat musim kemarau
4. Pemeliharaan tumbuhan
Perawatan bunga matahari ini cukup mudah hanya diperlukan pemupukan,
pengairan, dan pembasmian gulma. Dan penyiraman hanya diperlukan satu hari
sekali. Jumlah pemupukan dan pengairan hanya diperlukan sedikit. Untuk
penyerangan hama jarang dijumpai pada tumbuhan ini, jadi, pembasmian hama
dengan pestisida jarang dipakai .
5. Pemanenan
Pemanenan harus dilakukan saat bunga matahari sudah benar. benar tua. Ciri
Bunga Matari siap dipanen yaitu kelopak bunga mengering, tangkai bunga
terlihat berwarna kuning kecoklatan, pohon mengeras. Selain itu biji bunga
matahari juga akan kelihatan berwarna hitam dengan garis. garis putih atau
sebaliknya.
6. sesudah Panen
Biji Bunga Matahari bisa dijadikan makanan ringan kwaci, diolah menjadi
minyak dan tepung. Kwaci biji Bunga Matahari banyak disukai sebab
bentuknya yang lebih besar dari pada kwaci dari biji Semangka. Pengolahan biji
bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati proses. �
proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran, penghalusan dan
pengepresan biji dengan screw press cold pressing . Untuk minyak, sesudah
dihasilkan dari mesin screw press, minyak itu harus dimurnikan terlebih
dahulu. Proses pemurniannya meliputi degumming penghilangan getah ,
neutralization penghilangan asam lemak bebas , dan bleaching penghilangan
zat warna . Pada proses pengolahan biji Bunga Matahari ini dihasilkan hasil
samping berwujud kulit biji dan bungkil. Kulit biji bisa dipakai sebagai bahan
bakar alternatif. Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein yang
tinggi 31 – 37% , cocok bila dimanfaatkan sebagai tambahan pakan ternak
terutama untuk usaha penggemukan. �
BUDIDAYA tumbuhan BUNGA TASBIH Canna indica, L. �tumbuhan Bunga Tasbih berasal dari Amerika dan menyebar ke berbagai
negara, termasuk negarakita . Di negarakita tumbuhan Bunga Tasbih biasa nya baru
sebatas dimanfaatkan sebagai tumbuhan hias. Selain C. indica sebagai tumbuhan hias,
ada berbagai species tumbuhan Bunga Tasbih yang memiliki banyak kegunaan.
Umbinya memiliki kandungan gizi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan
pangan. Bunga tasbih menghasilkan umbi yang bisa dimakan mentah atau masak,
baik sesudah direbus atau diolah menjadi panganan. Rimpang Bunga Tasbih
mengandung beberapa senyawa kimia seperti fenol, terpena, coumarin, dan
alkaloid, sehingga berkhasiat sebagai antipiretik dan diuretik, dan bermanfaat
untuk mengobati jerawat, luka, demam, batuk, diare, panas dalam, hipertensi
hingga hepatitis akut. Kegunaan lainnya yaitu : tumbuhan muda dimakan sebagai
sayuran hijau, daunnya dipakai pembungkus atau alas makan, daun dan
umbinya bisa dipakai sebagai pakan ternak sapi , tumbuhan dan bunganya bisa
dijadikan sebagai tumbuhan hias, bijinya yang hitam dan berkulit keras dipakai
sebagai kalung atau tasbih.
tumbuhan Bunga Tasbih sebagai tumbuhan hias memiliki banyak variasi
karakter berwujud bentuk, ukuran, dan warna bunga yang menarik dan beraneka
ragam. Keberagaman karakter itu sebenarnya yaitu hasil dari
persilangan antara beberapa spesies. Banyak ditanam di halaman atau sebagai
ornamen taman. Banyak dipakai untuk taman kota sebab selain warnanya yang
menarik dengan waerna bunga yang beraneka macam, juga perawatannya mudah.
Swelain itu tumbuhan Bunga tasbih juga mampu menyerap polutan.
tumbuhan Bunga Tasbih tumbuh baik pada area dengan curah hujan 1000.
1200 mm atau tahun. Pertumbuhan normal pada suhu di atas 100C, namun masih bisa
tumbuh pada suhu tinggi 30. 320C. Bunga tasbih tumbuh hingga ketinggian 1000 m
dpl. Tumbuh subur pada berbagai macam tanah, namun tanah yang disukai yaitu
lempung berpasir dan kaya humus, dengan pH 4,5. 8,0. menyenangi tanah yang
lembab namun tidak dalam keadaan air tergenang.
Sistematika tumbuhan Bunga Tasbih
Divisi : Spermatophyta�Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna indica L.
Beberapa species Bunga Tasbih lainnya yang dikenal yaitu C. coccinae, C.
humilis, C. limbata, C. lutea, C. glauca, C. discolor, C. orientalisroscoe, C. hibrida,
C. iridiflora, C. nepalensis,C. warscewiczii, C. bangii, C. flaccida, C. glauca, C.
jaegeriana, C. liliiflora, C.paniculata, C. pedunculata, C. tuerckheimi.
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Tasbih
1. Penyiapan Lahan
Tanah dibajak dan digarpu agar tanah menjadi gembur dan tanah terbalik
sehingga sekaligus untuk mengendalikan gulma. Dibuat bedengan dengan lebar
120 cm dan panjangnya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Tinggi
bedengan 25. 30 cm dan jarak antara satu bedengan dengan bedengan lainnya
30. 50 cm. Pupuk dasar berwujud pupuk kandang atau kompos sebanyak 25 hingga
30 ton atau hektar diberikan bersamaan dengan pembuatan bedengan. Pemberian
pupuk dasar yaitu pupuk kandang ditaburkan pada permukaan bedengan
lalu didiamkan selama 4 – 5 hari.
2. Penyiapan bibit
tumbuhan Bunga Tasbih bisa diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Secara
generatif yaitu dengan memakai bijinya, namun jarang dilakukan
sebab jumlah bijinya relatif sedikit dan umur lebih lama. budidaya yang
biasanya dilakukan yaitu dengan cara vegetatif yaitu memakai umbi.
Umbi sebagai bahan bibit berukuran sedang dengan mata tunas 1. 2. Kebutuhan
bibit per hektarnya kurang lebih 2 ton. Untuk mencegah kerusakan bibit akibat
penyakit busuk umbi sebelum ditanam bisa dilakukan pencelupan bibit pada
larutan CuSO4 10 % .
3. Penanaman�
halaman 186 atau 181�
Penanaman tumbuhan bunga tasbih sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan,
yaitu antara bulan Oktober hingga Desember. Cara penanaman dengan memicu
lubang tanam sedalam 12,5 – 15 cm dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan jarak
antar baris 90 cm.
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiangan
Kebersihan bedengan atau areal tumbuhan dari gangguan gulma perlu sekali
diperhatikan. Penyiangan perlu dilakukan terutama pada masa awal
pertumbuhannya, selanjutnya dilakukan secara rutin dengan melihat keadaan
lapang.
b. Pembumbunan
Pembumbunan yaitu suatu usaha untuk menggemburkan tanah. Tanah
yang gembur akan memicu umbi yang terbentuk bisa berkembang dengan
leluasa. Pembumbunan bisa dimulai pada saat tumbuhan bunga tasbih
berumur 2 . 2,5 bulan.
c. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore atau melihat keadaan
lapang.
d. Pemupukan
Pemupukan pertama sebagai pupuk dasar dilakukan bersamaan dengan
pembuatan bedengan. Pemupukan susulan memakai NPK. Pemupukan
susulan pertama bisa diberikan bersamaan dengan pembumbunan.
Pemupukan berikutnya dengan cara menaburkan disekitar perakaran
tumbuhan setiap 6 minggu sekali atau memakai pupuk cair.
e. penanggulangan Hama atau Penyakit
tumbuhan bunga tasbih yaitu tumbuhan yang relatif bebas dari serangan
hama dan penyakit. Walaupun demikian di area . area yang sudah
membudidayakan tumbuhan bunga tasbih secara intensif, sering ditemui
hama dan penyakit sebagai berikut :
1 Belalang dan Kumbang�
Belalang dan kumbang biasanya menyerang tumbuhan dengan memakan
daun. daun tumbuhan bunga tasbih, dengan demikian jumlah permukaan
daun berkurang akibatnya fotosintesis berkurang, dan akibatnya
pembentukan umbi pun terhambat. Untuk mengatasinya bisa
dilakukan pemberantasan secara kimiawi, dengan insektisida
Agrothion 50, dosis 0,6 – 2 liter atau ha
2 Ulat Tanah Agrotis spp.
Ulat Agrotis ini terutama menyerang tumbuhan muda yaitu bagian batang
dan tangkai daun, akibatnya tumbuhan rebah, dan tumbuhan bisa mati.
Cara penanggulangan nya dengan kultur teknis, yaitu dengan pembersihan
rerumputan di sekitar tumbuhan . bisa juga dengan mengumpulkan ulat ulat tanah itu di siang hari, sebab pada siang hari ulat. ulat ini
berada di sekitar pangkal batang. Juga bisa dipakai insektisida
Dursban 20%E.C dengan 1 – 2 liter atau ha.
5. Pemanenan
Pemanenan umbi tumbuhan bunga tasbih bisa dilakukan 4. 8 bulan sesudah
tanam, dicabut atau digali. Ciri umbi matang yaitu jika potongan segitiga
bagian terluar daun umbi berubah menjadi ungu. Panen sesudah 8 bulan bisa
memberi hasil yang lebih tinggi, sebab umbi tumbuhan bunga tasbih sudah
mengembang secara maksimum. Hasil umbi bervariasi dari 23 ton per hektar
pada 4 bulan menjadi 45. 50 ton per hektar pada 8 bulan, atau 85 ton per hektar
sesudah setahun. Umbi segar yang baru dipanen harus ditangani secara hati. hati.
Bila akan dikonsumsi, harus dilakukan segera sesudah panen. Bila dibiarkan lebih
dari 10 bulan umbi bunga tasbih akan menjadi keras, kurang bisa dikonsumsi,
dan tepung yang dihasilkannya rendah. Umbi yang sudah bersih bisa
disimpan beberapa minggu pada keadaan sejuk dan kering.
6. sesudah Panen
Bunga tasbih banyak dijual dalam bentuk umbi segar, sebab umbi pada bunga
tasbih mengandung kanji, sehingga dijadikan berbagai produk pangan. Umbi �
pada bunga tasbih bisa diekstrak untuk diambil tepungnya dan dijadikan
sebagai bahan makanan. Tepung bunga tasbih bisa dibuat dengan cara
memicu pati yang berasal dari umbinya, dengan cara mencuci bersih atau
mengupasnya, lalu diparut dan diperas airnya dengan memakai
saringan, air saringan diendapkan hingga endapan dan airnya terpisah, sesudah
itu endapannya dijemur di bawah sinar matahari hingga kering, bila ingin baik
hasilnya dilakukan penggilingan, dan siap untuk dipakai . Pati bunga tasbih
ini bisa dipakai dalam pembuatan berbagai jenis makanan, soun, lem, dan
lain – lain.
�
BUDIDAYA tumbuhan KEMBANG KERTAS Zinnia elegans �
tumbuhan Kembang Kertas Zinnia elegans berasal dari Meksiko dan
terkenal di dunia terutama di area yang beriklim tropis. Di negarakita Kembang
Kertas cukup diminati sebab mudah dibudidayakan. tumbuhan Kembang Kertas
yaitu tumbuhan yang sering dikembangkan sebagai tumbuhan hias. Di negarakita
tumbuhan Kembang Kertas pada biasa nya hanya ditanam sebagai tumbuhan hias di
halaman atau pot saja, dan tidak dibudidayakan dalam bentuk kebun. Mudah
tumbuh dan cepat menyebar. Pemanfaatan Kembang Kertas sebagai salah satu
komoditas tumbuhan hias, sebab tumbuhan ini memiliki bunga , dengan
ukuran dan warna bunganya beragam. orang tidak begitu tertarik dengan
tumbuhan Kembang Kertas sebab ukuran, bentuk dan warna Kembang Kertas
sederhana, sehingga bagi produsen tumbuhan hias, Kembang Kertas
kurang menguntungkan sebab harga jualnya yang murah. tumbuhan Kembang
Kertas tidak hanya berguna untuk tumbuhan hias saja, akan namun tumbuhan Kembang
Kertas juga bisa berfungsi sebagai tumbuhan obat.
tumbuhan Kembang Kertas bisa tumbuh di area tropis dan subtropis
dengan ketinggian hingga 1800 m. tumbuhan Kembang Kertas batangnya berdiri
tegak dengan tinggi 10–100 cm dengan warna kehijauan, daun berbentuk lanset
dengan ujung daun runcing. Bunganya beraneka macam warnanya dan morfologi
bunga juga sedikit berbeda antar species, ada yang memiliki bunga mahkota
melekuk ke bawah, bunga mahkota tumpuk, bunga mahkota tegak ke atas. Dari
berbagai bentuk dan warna bunga inilah yang menarik sebagai tumbuhan hias.
Sistematika tumbuhan Kembang Kertas
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicoyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Zinnia
Spesies : Zinnia elegans
Beberapa species tumbuhan Kembang Kertas lainnya yang dikenal, yaitu : Z.
Angustifolia, Z. linearis�
Cara Budidaya tumbuhan Kembang Kertas
1. Penyiapan Lahan
tumbuhan Kembang Kertas menyenangi tanah liat berpasir, subur dan gembur,
memiliki drainase yang baik, dan menyukai suhu udara antara 20. 26oC,
dan kelembaban udara 70. 80%, dengan ph5,5. 6,7. jika tanah pHnya rendah
bisa diberikan pengapuran dolomit. Lahan untuk budidaya tumbuhan Kembang
Kertas yang ideal berada pada ketinggian antara 700. 1200 m dpl. Untuk
budidaya Kembang Kertas secara perkebunan, maka dalam rangka mendorong
pembungaan dan agar bunga muncul serempak, biasanya ditambahkan cahaya
atau penyinaran pada waktu tengah malam antara pukul 22.30 – 01.00. Sebagai
patokan lampu yang dipakai yaitu lampu 150 watt untuk area 9 m2
dan
lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Pemasangan lampu
dilakukan pada tahap vegetatif.
2. Penyiapan Bibit
tumbuhan Kembang Kertas bisa diperbanyak memakai biji dan bisa juga
memakai setek batang.
a. Cara budidaya tumbuhan Kertas Kertas memakai biji yaitu sebagai
berikut:
1 Dipilih bunga yang sudah cukup tua dan berkualitas. Sesudah
memperoleh benih yang cocok, ambil dan potong bunganya
2 Siapkan benih Bunga Kertas yang akan disemai sebelum ditanam. Benih
Bunga Kertas bisa dibisa kan dari indukan Bunga Kertas yang
berkualitas, dari induk Bunga Kertas yang sudah tua.
3 Bunga di jemur di bawah sinar matahari yang panas.
4 Sesudah itu, ambil biji Bunga Kertas untuk dijadikan benih yang baru.
5 Jika biji sudah kering, semai biji dengan memakai campuran tanah,
sekam padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1:1. Biji Bunga
Kertas ditanam ke dalam media semai, lalu disiram dengan air �
secukupnya. Biarkan selama kurang lebih 7 hari atau hingga benih
tumbuh berkecambah dan juga memiliki beberapa daun.
6 Kira. kira bibit bisa ditanam ketika tingginya sudah mencapai 30 cm.
b. Cara budidaya tumbuhan memakai setek batang
1 Setek diambil dari batang tumbuhan dengan cara memotong sekitar 20 cm
dari pucuk batang.
2 Setek ditancapkan ke dalam polybag yang berisi media semai. Disirami
secara rutin hingga tumbuh daun dan menjadi bibit yang bisa di tanam.
3. Penanaman
Penanaman tumbuhan Bunga Kertas bisa memakai 2 cara yaitu penanaman
dengan cara pembibitan atau penanaman langsung di lapang.
a. Penanaman dengan cara pembibitan
1 Siapkan media tanam berwujud tanah, pupuk kandang dan juga sekam padi
dengan perbandingan yang sama yaitu 3:1:1.
2 Letakkan media tanam kedalam pot yang sudah disiapkan.
3 Pindahkan bibit dengan cara menyobek polybag dan tanam langsung
dengan media semainya. Hal ini dilakukan agar tidak merusak akar
tumbuhan .
4 Siram dengan air secukupnya dan letakkan pada tempat yang sejuk namun
tetap terkena sinar matahari.
d. Penanaman langsung di lapang memakai biji
1 Untuk perkecambahan yang baik agar dipakai biji dari bunga yang
berkualitas baik. Biji Bunga Kertas bisa langsung ditaburkan di kebun.
Taburkan benih ke media tanah yang sudah disediakan, dengan jarak
atnam 10X10 cm. Tutup dengan tanah tipis. tipis untuk memberi ruang
cahaya dan menjaga benih Bunga Kertas berkecambah. Diatur atau
diusahakan agar kelembaban tanah stabil tidak terlalu kering dan tidak
terlalu basah .
2 Benih akan berkecambah dalam 4 hingga 7 hari dan ketika benih tumbuh
buka penutup dan jaga tingkat kelembabannya.�
Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiraman
Pada awal pertumbuhan penyiraman dilakukan secara rutin tiap hari. Pwaktu
penyiraman yang baik yaitu pada pagi hari. tumbuhan Bunga Kertas
menyukai masa kering yaitu ketika munculnya kuncup bunga selama 3
hingga 4 hari.
b. Pemupukan
Pemberian pupuk dilakukan pada saat tumbuhan berumur 1 bulan. Pupuk yang
diberikan yaitu 10 gram NPK. Pemupukan dilakukan setiap bulan dengan
cara dibenamkan di sekitar pangkal tumbuhan . Menjelang tumbuhan berbunga,
bisa juga ditambahkan pupuk cair secukupnya.
c. penanggulangan HamaPpenyakit
Hama yang biasa menyerang tumbuhan Bunga Kertas yaitu ulat. Biasanya
menyerang daun dan pucuk tumbuhan yang masih muda. Selain itu juga hama
penggerek yang merusak bunga. Untuk mengatasi kedua hama ini bisa
dengan cara manual dengan cara mengambil langsung dan bisa memakai
insektisida jika sudah diambang batas. Penyakit yang sering timbul yaitu
yang dipicu oleh cendawan berwarna putih keabu. abuan, yang biasanya
menempel pada daun. penanggulangan penyakit ini bisa memakai
fungisida.
d. Pemangkasan
Daun. daun yang tua pada tumbuhan Bunga Kertas perlu dibersihkan untuk
menjaga tumbuhan agar menarik dan hal ini bisa mendorong Bunga Kertas
untuk bisa lebih mekar.
e. Pemberian Penopang atau Ajir
tumbuhan yang sudah cukup besar bisa diberi penyangga dengan kayu model
Y agar tumbuhan tidak roboh.
5. Pemanenan�
Pemanenan Bunga Kertas dilakukan ketika bunga masih dalam keadaan
setengah mekar. Cara pemanenan bisa dengan memotong tangkai tumbuhan atau
dengan cara dicabut seluruh tumbuhan . Pemotongan Bunga Kertas dilakukan
dengan memotong tangkai bunga dengan memakai gunting steril sepanjang
60. 80 cm atau dengan menyisakan tunggul batang setinggi 20. 30 cm dari
permukaan tanah.
6. sesudah Panen
Bunga yang sudah dipetik dari pohon lalu tangkainya dimasukkan
kedalam air yang dicampur larutan pengawet seperti sukrosa dan lain
sebagainya. Perendaman diberlakukan terhadap Bunga Kertas sebagai bunga
potong. Hal ini dilakukan sebab bunga akan cepat layu hanya dalam beberapa
hari saja. namun jika pemakaian nya untuk tumbuhan obat, tumbuhan langsung
diolah sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu direndam�
BUDIDAYA tumbuhan GERBERA Gerbera jamesonii
tumbuhan Gerbera berasal dari Afrika Selatan, dan menyebar ke berbagai
negara, termasuk negarakita . tumbuhan Gerbera yaitu tumbuhan tahunan, yang
artinya tumbuhan ini bisa tumbuh dan menghasilkan anakan dan berbunga terus
menerus sepanjang tahun secara bergantian dari rumpun anakan. Bunga Gerbera
memiliki warna yang beragam, yaitu merah, kuning, merah muda, orange, dan hijau
kekuning. kuningan. Keindahan dari warna yang bervariasi dan bentuk mahkota
dari Gerbera menjadi daya tarik tersendiri sehingga permintaan akan bunga potong
Gerbera terus meningkat. Saat dijadikan rangkaian bunga Gerbera bisa
ditempatkan sebagai bunga utama maupun bunga pelengkap yang bisa
dikombinasikan dengan bunga. bunga lain seperti mawar, snap dragon, dan
anggrek.
tumbuhan Gerbera di negarakita bisa ditanam mulai dari dataran rendah
hingga dataran tinggi, namun area yang paling baik untuk pengembangan
tumbuhan ini yaitu dataran tinggi yang beriklim sejuk pada ketinggian 560. 1400 m
di atas permukaan laut, dengan suhu minimum antara 13,7. 18oC dan suhu
maksimum 19,5. 30oC dan curah hujan 1900. 2800 mm. Tanah yang baik untuk
tumbuhan Gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, gembur, dan kaya akan
bahan organik, dengan drainase yang baik, dan kemasaman tanah pH 6.0. 6.5.
tumbuhan Gerbera bisa ditanam di lahan atau sebagai tumbuhan pot.
Sistematika tumbuhan Gerbera
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicoyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Gerbera
Species : Gerbera jamesonii�
hal 195�
Cara Budidaya tumbuhan Gerbera
1. Penyiapan Lahan
a. Tanah bakal lahan budidaya Gerbera diolah dengan kedalaman 25 cm.
b. Sesudah itu, dibuat bedengan. bedengan dengan panjang 20 m, lebar 1,2 m dan
jarak antar bedengan 50 cm.
c. Bedeng lalu ditambahkan pupuk kandang sebanyak 2 kg atau m2
dan sekam
mentah sebanyak 8 kg atau m2
, dicampur hingga merata dengan tanah.
d. lalu dilakukan sterilisasi tanah, dan bedengan ditutupi memakai
mulsa plastik hitam perak MPHP . Bedengan dibiarkan selama 13 hari.
Sesudah itu MPHP dibuka dan dibiarkan selama 1 hari.
e. Sesudah sterilisasi tanah, pupuk dasar bisa diberikan dengan cara ditebar
pada permukaan bedengan. Pupuk dasar yang diberikan yaitu pupuk NPK
sebanyak 200 g atau m2
.
f. Penyiraman yang cukup juga dilakukan sesudah pemberian pupuk dasar untuk
melarutkan pupuk sehingga pupuk lebih cepat terserap ke dalam tanah.
g. Sesudah pemberian pupuk dasar dan penyiraman, lahan siap ditanami.
2. Penyiapan Bibit
Bibit tumbuhan Gerbera berasal dari anakan. Anakan bisa diperoleh dari
tumbuhan induk yang masih produktif. Adapun syarat tumbuhan induk yang
dipilih memiliki pertumbuhan yang cepat, jumlah produksi bunga banyak,
dan berasal dari rumpun sehat yang terbebas dari serangan Organisme
Pengganggu tumbuhan OPT . tumbuhan induk yang akan dijadikan bahan
tanam dibongkar, lalu dipisah atau dibagi menjadi beberapa bagian.
Sesudah anakan dipisahkan dari induknya maka anakan itu dirompes
daunnya dan disisakan 3 daun yang lalu daun itu dan akarnya
dipangkas guna menghindari penguapan yang berlebihan pada tumbuhan baru
dan merangsang pertumbuhan akar dan daun. Sesudah dipotong akar dan
daunnya, maka anakan itu dicuci dengan air mengalir hingga tidak ada
tanah yang menempel. lalu anakan yang sudah dicuci direndam dalam
larutan fungisida selama 15 menit guna mencegah penyebaran penyakit. Dan �
bibit ditanam pada lahan pembibitan dengan memakai media tanam
sekam bakar dan dilakukan penyiraman rutin. Sesudah anakan berumur 1
bulan maka siap ditanam di lapang.
3. Penanaman
Penanaman bibit dilakukan secara manual, yaitu dengan membenamkan akar
tumbuhan hingga pangkal batang dengan keadaan tumbuhan tegak. Sebelum
dilakukan penanaman dibuat lubang tanam dengan memakai tugal
dengan jarak tanam 40x40 cm. Sesudah dilakukan penanaman maka dilakukan
penyiraman agar keadaan tanah tetap lembab dan kebutuhan air oleh tumbuhan
bisa tercukupi.
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Penyiraman
Penyiraman setiap 1 minggu sekali jika saat musim penghujan, pada saat
musim kemarau dilakukan penyiraman 2 kali seminggu.
b. Penyulaman
Penyulaman dilakukan jika tumbuhan ada yang mati atau pertumbuhannya
tidak baik. Penyulaman bisa dilakukan saat tumbuhan sudah berumur 1 bulan
sesudah tanam. Bibit tumbuhan yang akan disulam berasal dari tumbuhan yang
pertumbuhannya baik yaitu rumpun tumbuhan yang sudah memiliki banyak
anakan.
c. Perompesan
Perompesan yaitu salah satu kegiatan pemeliharaan dengan membuang
daun. daun tua tumbuhan pada rumpun yang terlalu rimbun dan juga daun. daun
yang terserang OPT.
d. Penyiangan dan Pendangiran Tanah
Kegiatan penyiangan dilakukan secara fisik yaitu dengan mencabut dan
membuang gulma, dilakukan secara rutin memakai alat bantu cungkil
agar memudahkan pencabutan akar.
e. Penggemburan Tanah�
Penggemburan tanah bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu pendangiran dan
penjugilan. Pendangiran dilakukan pada tanah yang tidak terlalu padat
sedang penjugilan biasanya dilakukan pada tanah. tanah yang padat.
Penggemburan tanah perlu dilakukan agar porositas tanah bisa meningkat
sehingga aerasi dan draenase tanah lebih baik, dan sistem perakaran tumbuhan
menjadi lebih optimal. Penggemburan tanah biasanya dilakukan bersamaan
dengan pembubunan.
f. Pemupukan
Pemberian pupuk pada tumbuhan Gerbera bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu
sebagai berikut :
1 Pupuk Cair
Pemberian pupuk cair pada tumbuhan Gerbera yang dipakai ada 4
macam yaitu NPK Mutiara, Hidrokarat, KNO3, dan MgSO4. Pupuk. pupuk
itu dilarutkan dalam 1 liter air dengan dosis NPK Mutiara 0,75 g atau l. 1
,
Hidrokarat 0,5 g atau l. 1
, KNO3 0,5 g atau l. 1
, dan MgSO4 0,3 g atau l. 1
. Sesudah pupuk
diaduk rata dan larut, larutan pupuk itu dimasukkan kedalam tandon.
Pemberian pupuk cair dilakukan sebanyak 2 kali per minggunya dengan
volume 10. 11 l atau m2
.
2 Pupuk Padat
Pupuk padat pada tumbuhan Gerbera diberikan dengan membenamkan
pupuk didalam lubang yang sudah ditugal disamping tumbuhan . Pupuk yang
diberikan secara tugal yaitu pupuk NPK dengan dosis 4 g per 2 rumpun.
Pupuk tugal diberikan 3 bulan sekali dengan lubang pupuk yang berbeda beda tempatnya.
g. penanggulangan Hama dan Penyakit
penanggulangan hama penyakit dilakukan secara manual, mekanik dan kimia.
Secara manual yaitu dengan membuang tumbuhan yang sudah terserang OPT,
secara mekanik yaitu pemakaian sticky trap dan secara kimia yaitu
penyemprotan rutin. Penyemprotan pestisida dilakukan sebanyak 3 kali per
minggu atau disesuaikan dengan keadaan lapang. Hama yang ada pada�
tumbuhan Gerbera yaitu leaf miner, thrips, aphid, mite, kumbang tanah,
kumbang moncong, dan ulat. sedang penyakit yang ada pada tumbuhan
Gerbera yaitu tepung yang dipicu oleh jamur dan serangan nematoda.
Untuk hama thrips penanggulangan yang dilakukan memakai pestisida
Confidor 200 SL, Sanfidor 200 SL, Agrimec 18 EC, dan Pounce 20 EC.
Untuk hama ulat memakai pestisida Dipel, Decis, proclaim 5 SG, Done,
Prevathon, dan Dursband 200 EC. Untuk hama leaf miner memakai
pestisida Spontan 400 SL dan yellow sticky trap. Untuk hama Kumbang
memakai pestisida metamidofos dan light trap. Untuk penyakit tepung
penanggulangan yang dilakukan memakai pestisida Benlate, Bayleton 250
EC, Folicur 25 WP, Rubigan, Antracol, Sidazeb, dan Trivia.
5. Pemanenan
tumbuhan Gerbera yaitu tumbuhan tahunan yang bisa berbunga sepanjang
tahun. Oleh sebab itu, tumbuhan ini bisa dipanen setiap hari jika jumlah
tumbuhan banyak. tumbuhan yang siap dipanen bunganya yaitu tumbuhan yang
kuntum bunganya sudah mekar penuh atau mencapai tingkat kemekaran 80 %
dan memiliki 1. 2 lingkar cincin benang sari. Pemanenan dilakukan secara
manual dengan cara memutar dan mencabut tangkai bunga dari batang lalu
memasukkan ke dalam air dan tempat teduh agar bunga tetap segar. Pemanenan
bisa dilakukan 2,5. 3 bulan sesudah tanam dengan bahan tanam bibit dari anakan.
Namun jika memakai bahan tanam bibit dari biji, pemanenan bisa
dilakukan 6. 8 bulan sesudah tanam.
6. sesudah Panen
sesudah panen Gerbera ada 4 tahap yaitu pengumpulan, penyortiran dan
grading dan packing. Pengumpulan yaitu memasukkan bunga yang sudah
dipanen ke dalam ember. Penyortiran yaitu membersihkan bunga dari sisa
kotoran di lahan yang terbawa dan pembuangan helai mahkota yang cacat.
Sesudah itu dilakukan grading atau pengelompokan bunga berdasar panjang
tangkai. ada 2 grade yaitu grade P dengan panjang tangkai >60 cm dan � grade L dengan panjang tangkai 30—60 cm. Sesudah disortir dan
digolongkan , tumbuhan diikat menjadi 1 buket yang berisi 10 tangkai
lalu dipacking dengan kertas. Untuk menghindari bunga cepat layu dan
tidak segar, sesudah dipanen dan dikirim ke kantor pemasaran, bunga disimpan
di tempat yang sejuk dan pangkal batang bunga direndam dalam air. Air
rendaman itu diganti 3—4 hari sekali.
�
BUDIDAYA tumbuhan SNAPDRAGON Antirrhinum majus
Di negarakita Snapdragon Antirrhinum majus lebih dikenal dengan nama
Mulut Naga sebab kemiripan bunganya yang mirip kepala naga. Bunga
Snapdragon memiliki aneka warna putih, kuning, orange, pink, merah tua. yang
cantik ketika mekar. Namun keadaan ini berbeda ketika bunga Snapdragon sudah
mati, bunga ini akan berubah bentuk seperti tulang kepala manusia. sebab
keunikan itulah, banyak orang percaya bunga Snapdragon memiliki kekuatan
supranatural. Bunga Snapdragon sudah diteliti mengandung zat anthocyanin yang
berperan penting menghambat tumor dan kanker. tumbuhan ini juga kaya akan
flavonoid, dan senyawa fenol, sehingga memiliki kemampuan menyerap radikal
perosokil, superoksida, hidrogen peroksida, radikal hidroksil, dan singlet
oksigen. tumbuhan Snapdragon dipakai sebagai tumbuhan hias.
Snapdragon, juga bisa dipakai sebagai bunga rangkai.
Sistematika tumbuhan Bunga Snapdragon
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Plantaginaceae
Genus : Antirrhinum
Species : Antirrhinum majus
Cara Budidaya tumbuhan Bunga Snapdragon
1. Penyiapan Lahan
Pengolahan lahan yang di lakukan ialah tanah digemburkan terlebih dahulu lalu
di buat bedengan dengan ukuran 1,2 m x 11,5 memakai cangkul atau traktor
lalu di beri pupuk dasar berwujud petroganik sebagai bahan organik dan disiram
dengan air hingga lembab. Sesudah itu di beri insektidisa dengan cara ditaburkan
langsung pada tanah, fungsinya untuk membunuh hama dan patogen yang ada
di dalam tanah.�
2. Penyiapan Bahan Tanam
tumbuhan Bunga Snapdragon diperbanyak memakai benih. Benih
disemaikan dahulu sebelum ditanam. Benih biasanya masih dibeli, lalu
dibibitkan.
3. Penanaman
Sebelum dilakukan penanaman bibit yang ada di dalam tray disiram terlebih
dahulu untuk memudahkan pengambilan bibit Snapdragon. Pengambilan bibit
Snapdragon dilakukan dengan hati. hati memakai pinset agar akar tetap
utuh. Bibit Snapdragon berukuran kecil dan mudah patah sehingga bibit
harus disiram terlebih dahulu sebelum diambil untuk mengurangi resiko bibit
patah dan untuk melembabkan bibit. Lubang tanam Snapdragon tidak terlalu
dalam sekitar 1 ruas jari tangan atau ± 1 cm. Sesudah ditanam bibit lalu
disiram dengan hati. hati agar tumbuhan tidak layu.
4. Pemeliharaan tumbuhan
Perawatan bunga diperlukan dalam budidaya tumbuhan Snapdragon.
Perawatan bunga bisa berpengaruh pada produktivitas tumbuhan dan kualitas
maupun kuantitas produksi bunga yang dihasilkan.
a. Penyiraman
Pada bibit tumbuhan Snapdragon yang baru ditanam dilakukan penyiraman
secara intensif setiap hari selama kurang lebih satu minggu. Hal ini dilakukan
sebab bibit yang baru ditanam masih rentan dan perlu melakukan
beradaptasi dengan lingkungan, sehingga untuk proses pertumbuhannya
memerlukan pengairan yang intensiif. Penyiraman bibit dilakukan
dengan memakai sprayer untuk meminimalisir kerusakan pada tumbuhan .
Sesudah tumbuhan berumur 1 minggu sesudah tanam, penyiraman bisa
dilakukan setiap seminggu 2. 3 kali, tergantung dengan cuaca. jika musim
panas kemarau dilakukan penyiraman 3 kali dalam seminggu dan jika
musim penghujan dilakukan penyiraman 2 kali dalam seminggu atau sesuai
keadaan lapan�
b. Penyiangan
Penyiangan yaitu kegiatan membersihkan gulma atau tumbuhan lain
yang ada pada area bedengan tempat budidaya tumbuhan Snapdragon.
Penyiangan dilakukan untuk mengurangi terjadinya kometisi antara tumbuhan
budidaya dengan tumbuhan pengganggu Penyiangan gulma pada budidaya
tumbuhan Snapdragon dilakukan secara manual dengan memakai tangkil,
dan juga tangan. Penyiangan gulma dilakukan secara hati. hati dan teliti agar
tidak melukai atau merusak tumbuhan utama dan tumbuhan tidak mengalami
stress. Stress pada tumbuhan bisa memicu perlambatan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Selain untuk meminimalisir terjadinya
kompetisi antara tumbuhan utama dengan tumbuhan pengganggu, penyiangan
dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan area bedengan dan juga
kebun produksi. Penyiangan harus dilakukan secara rutin.
c. Pewiwilan
Pewiwilan dilakukan yaitu dengan mengambil tunas pada ketiak daun yang
muncul dibawah cabang utama dan hanya menyisakan satu cabang utama.
Pewiwilan dilakukan agar aliran nutrisi terfokus pada cabang utama sehingga
pertumbuhan vegetatif akan terjadi secara optimal. Pewiwilan dilakukan pada
tumbuhan yang berumur 2 – 3 minggu. Pewiwilan dilakukan sesering mungkin
sebab tunas pada tumbuhan Snapdragon cepat muncul. Pewiwilan
dilakukan dengan memetik tunas yang ada di ketiak daun tumbuhan
memakai tangan.
d. Pengaturan Jaring
Jaring dipakai sebagai jarak tanam tumbuhan Snapdragon yang di tancapkan
pada sudut bedengan. Pemasangan jaring pada Snapdragon dilakukan untuk
menopang tumbuhan Snapdragon agar tumbuh dengan tegak dan untuk
menghindari agar tumbuhan tidak tumbuh membengkok. Jaring yang
dipakai pada tumbuhan Snapdragon yaitu sebanyak 3 jaring. Ketika bunga
sudah mulai tinggi, maka jaring akan diturunkan hingga tingginya sesuai
dengan tinggi tumbuhan Snapdragon.
e. Pemotongan tunas�
Pemotongan tunas pada bunga ke 2 dilakukan dengan cara memotong tunas
sehingga hanya menyisakan 1 tunas utama agar pertumbuhan Snapdragon
terfokus pada 1 tunas. Dalam pemotongan tunas dipilih tunas yang paling
baik, namun jika bunga ke 2 ukuran batangnya kecil maka tidak perlu
dipelihara lagi akan namun di di cabut. Pemotongan tunas pada bunga ke 2
dilakukan untuk menghemat penanaman bibit baru. Kualitas bunga
Snapdragon masih cukup baik dan layak di panen pada bunga ke 2, namun
pada bunga ke 3 kualitas bunga sudah menurun.
f. Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan pupuk CANTIK Calcium
Ammonium Nitrate dan pupuk mutiara NPK dengan perbandingan 2 : 1.
lalu pupuk di campur rata dan di tabur secara manual ke tumbuhan .
Pupuk di tabur dekat dengan area perakaran tumbuhan dan hindari terkena
daun. Sesudah itu dilakukan penyiraman pada lahan yang sudah di pupuk.
g. penanggulangan Hama Dan Penyakit tumbuhan
Hama dan penyakit sering kali merugikan secara ekonomis . Tindakan
pencegahan dan penanggulangan dilakukan untuk bisa menekan kerugian yang
akan terjadi jika tumbuhan terserang hama dan penyakit. Beberapa hama
dan penyakit yang menyerang bunga Snapdragon yaitu sebagai berikut:
thrips, mites, ulat, busuk batang.
penanggulangan memakai pestisida, untuk hama thrips dan mites
penanggulangan nya memakai Agrimec, pegasus dan Confidor. sedang
untuk ulat memakai petrofur dan prevathon. penanggulangan untuk busuk
batang yaitu memakai dithen sebanyak 0,5 gr atau liter dan dilarutkan ke
dalam 200 liter air lalu di semprotkan ke tumbuhan Snapdragon. Aplikasi
penanggulangan dilakukan 2 minggu sekali.
5. Pemanenan
Pemanenan bunga Snapdragon hampir dilakukan setiap hari. Pemanenan
dilakukan pada bunga yang sempurna, bagus dan tidak cacat. Bunga yang
dipanen yaitu bunga yang sudah mekar sempurna dan memiliki batang �
yang tegak dan kuat sehingga bunga potong tahan lama. Bunga di potong dengan
ukuran ± 80 cm lalu di rompes sekitar 15. 20 cm sesudah itu di bawa ke ruang
6. sesudah panen
Kegiatan sesudah panen meliputi:
a. Penyortiran
Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bunga berdasar warnanya.
lalu daun yang kering atau yang terserang hama di bersihkan dan dan
daun pada pangkal bunga di buang.
b. Penggolongan
Penggolongan bunga Snapdragon didasarkan pada keadaan bunga dengan
penampilan baik, sehat, dan bebas dari hama penyakit. Sesudah disortir
lalu diikat. Setiap ikat terdiri atas 5 tangkai bunga.
c. Pengemasan bunga
Pengemasan bunga dilakukan dengan cara membungkus bunga yang sudah
disortir dan diikat dengan memakai plastik agar terlihat rapi dan cantik.
Pengemasan juga bisa dilakukan dengan memakai kertas, yaitu bunga
di taruh di atas kertas lalu kertas di gulung dan di rekatkan dengan
isolasi. Sesudah itu bunga diletakkan pada bak penyimpanan yang berisi air. �
Di negarakita tumbuhan bunga Lisianthus Eustoma grandisflorum . belum
banyak dikenal. tumbuhan Lisianthus tergolong tumbuhan baru jika dibandingkan
dengan Mawar, Anyelir, dan Krisan. Lisianthus bisa ditanam sebagai tumbuhan pot
dalam ruangan atau dibudidayakan sebagai bunga potong. Ada juga yang
memajangnya di rumah untuk mempercantik ruangan. Lisianthus dinikmati sebagai
bunga hias, sedang sebagai bunga potong bisa dipakai dalam berbagai
keperluan, untuk dekorasi hotel, restoran, dan acara perkawinan. Bunga Lisianthus
disenangi kupu. kupu dan lebah. Lisianthus memiliki kualitas sebagai bunga potong
ideal sebab memiliki tangkai bunga yang panjang, bunga yang menarik dan umur
tahap life yang lama. Bunga Lisianthus sesudah dipotong bisa bertahan hingga tiga
minggu, sehingga bisa cukup lama untuk menghias ruangan.
tumbuhan Lisianthus memiliki sistem perakaran serabut yang tersusun
dari akar. akar serabut kecil yang berbentuk benang dan mampu menembus tanah
hingga kedalaman 10. 15 cm. Tinggi tumbuhan lLsianthus bisa mencapai 60. 100
cm. Batang tumbuhan berbentuk bulat dengan ukuran yang sama dari pangkal hingga
ujung dengan permukaan yang licin dan berwarna hijau. Arah tumbuh batang tegak
lurus dan membentuk percabangan yang menggarpu. Lisianthus memiliki daun
duduk sessilis yang terdiri dari helaian daun tipis dan lunak yang langsung
melekat atau duduk pada batang tanpa tangkai. berdasar susunan tulang daun,
daun Lisianthus termasuk dalam daun. daun yang bertulang melengkung. Susunan
daun Lisianthus yaitu pada buku tumbuhan ada dua daun yang berhadap hadapan dan pada buku berikutnya kedua daunnya membentuk silang dengan daun daun sebelumnya atau sesudah nya. Lisianthus memiliki warna bunga yang beraneka
ragam, yaitu putih, kuning, krem, hijau, merah muda, biru, ungu, dan bi. warna.
Bunga Lisianthus yaitu bunga yang lengkap dan sempurna. Tangkai bunga
memiliki penampang bulat dan berwarna hijau seperti batang utama. Dasar bunga
Lisianthus berbentuk rata, yaitu bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar
bunga.
tumbuhan Lisianthus menyenangi sinar matahari, paling cocok tumbuh di
dalam ruangan atau tempat dengan iklim hangat, tumbuh subur pada udara sejuk,
sehingga tumbuhan bunga ini ccok ditanam di area dataran tinggi. tumbuhan �
Lisianthus bisa tumbuh pada ketinggian antara 950. 1500 m dpl. tumbuhan ini
memerlukan kelembaban yang tinggi yaitu antara 70. 80% dengan pH tanah 6,5.
7. Suhu optimum untuk pertumbuhan tumbuhan Lisianthus yaitu pada malam hari
berkisar antara 15. 18ºC dan pada siang hari 18. 23ºC. tumbuhan Lisianthus
yaitu tumbuhan bunga yang memerlukan hari panjang dalam proses
pertumbuhan dan pembungaannya. Panjang penyinaran tumbuhan bunga Lisianthus
mencapai 16 jam atau hari. negarakita yaitu negara dengan iklim tropis, dimana
panjang hari siangnya selama 12 jam, sehingga untuk membudidayakan tumbuhan
Lisianthus memerlukan tambahan penyinaran pada malam hari selama 4 jam.
Pertumbuhan tumbuhan terutama pada proses pembungaan dipengaruhi oleh
fotoperiode atau panjang hari dan fitrokrom. Fitokrom yaitu sejenis pigmen yang
berperan penting pada respon pertumbuhan tumbuhan terhadap panjang hari.
Sekarang mulai banyak orang yang menanam bunga Lisianthus sebab
memiliki prospek yang bagus, permintaan terus meningkat dari tahun
ke tahun. Permintaan itu akan terus meningkat baik di pasar dalam negeri
maupun pasar internasional. Kesulitan pengembangan tumbuhan Lisianthus antara
lain sebab benih atau bibit Lisianthus sulit dibisa kan dan harga jual bunga
Lisianthus di negarakita masih cukup mahal. Permasalahan yang lain yaitu waktu
panen Lisianthus yang tergolong lama dan kurangnya pengetahuan tentang cara
budidaya Lisianthus.
Sistematika tumbuhan Bunga Lisianthus :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Gentianaceae
Genus : Eustoma
Spesies : Eustoma grandiflorum Raf.
Cara Budidaya Tanamn Lisianthus
1. Penyiapan Lahan�
Pengolahan lahan yang dilakukan pada budidaya tumbuhan Lisianthus yaitu
dengan menggemburkan tanah lalu dicampurkan dengan bahan organik.
Sama halnya dengan tumbuhan bunga dalam pot, penyiapan media tanam yang
sesuai akan menjadikan tumbuhan tumbuh dengan optimum dan menghasilkan
bunga yang sempurna. Komposisi media tanam yang dipakai untuk tumbuhan
bunga dalam pot memiliki perbandingan 1:1:1:1 yaitu campuran antara tanah,
pupuk dasar pupuk kandang , sekam bakar dan cocopeat. Pupuk kandang
memiliki kandungan bahan organik yang baik, sehingga akan membantu
pertumbuhan tumbuhan sebab memiliki kandungan hara yang banyak. Sekam
padi berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga aerasi dan
drainase di media tanam menjadi lebih baik. sedang cocopeat memiliki
sifat yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat dan
mengandung hara esensial. Pada penanaman di lahan, sebelum penanaman
terlebih dahulu dilakukan pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 1,2 m dan
panjang sesuai panjang greenhouse. Jarak antar bedeng sepanjang 40 cm rata
dengan bedeng.
2. Penyiapan bibit
Media yang dipakai untuk penyemaian yaitu campuran cocopeat dengan
media dengan perbandingan 3:2. Benih disemai di atas permukaan media, bukan
dibenamkan. Perkecambahan biasanya berlangsung selama 10. 20 hari.
Pembibitan Lisianthus memerlukan suhu antara 15. 18 ºC. Perkecambahan
Lisianthus memerlukan kelembaban yang tinggi dengan suhu yang rendah.
Paranet bisa dipakai untuk menjaga suhu dan kelembaban pada lokasi
penyemaian, pembibitan.
3. Penanaman
Penanaman bibit Lisianthus biasanya dilakukan ketika bibit sudah berumur 1.
1½ bulan atau sudah memiliki minimal 6 helai daun. Untuk tumbuhan yang akan
ditanam dalam pot, maka persiapan media pot sudah harus dilakukan.
Penanaman di lahan dilakukan pada saat cahaya matahari tidak terlalu terik, �
yaitu pagi atau sore hari, agar tumbuhan tidak mudah layu. Jarak tanam
lisianthus yaitu 12,5 cm x 12,5 cm. Penanaman dilakukan dengan cara
membenamkan bibit ke dalam lubang tanam sedemikian rupa sehingga seluruh
akar dan leher akar pangkal batang tertimbun tanah, dengan posisi bibit tegak..
4. Pemeliharaan tumbuhan
a. Pembuatan naungan
tumbuhan Lisianthus memerlukan air yang memadai, namun tidak tahan
terhadap terpaan air hujan sehingga perlu dilakukan pembuatan rumah plastik
untuk tempat budidaya.
b. Pemasangan Lampu
Penyinaran paling baik yaitu pada waktu malam hari antara pukul 22.30.
01.00 dengan lampu pijar 70 watt untuk areal 4 m² dan dipasang dengan tinggi
2 m diatas permukaan tanah. Pemasangan lampu dilakukan pada saat tumbuhan
2. 8 minggu sesudah tanam untuk mendorong pembentukan bunga
c. Penyiraman
Pada awal penanaman, penyiraman dilakukan secara intensif dan hati. hati
selama satu minggu, sebab bibit muda masih rentan dan memerlukan
adaptasi dengan lingkungan pertumbuhan .
d. Penyulaman
tumbuhan Lisianthus yang mati harus segera disulam. Penyulaman
memakai bibit yang sama dengan tumbuhan yang ditanam. Cara
penyulaman dengan membongkar tumbuhan yang rusak dan menggantinya
dengan tumbuhan yang baru.
e. Pemupukan
Pupuk dasar NPK diberikan pada awal penanaman dengan perbandingan 8 :
3,5 : 6,5 sebanyak 5 kg atau 100 m². lalu dilakukan pemupukan
memakai NPK setiap sebulan sekali.
f. Penyemprotan zat penghambat
Pada tumbuhan hias dalam pot, tinggi tumbuhan Lisianthus disesuaikan dengan
ukuran pot yaitu antara 20. 40 cm, sedang pada dasarnya Lisianthus �
memiliki tinggi tumbuhan antara 60. 90cm sehingga perlu dilakukan
pengaturan pertumbuhan dengan memakai zat penghambat pertumbuhan
g. Penyiangan
Pembersihan gulma di sela. sela tumbuhan dilakukan secara intensif pada tahap
awal pertumbuhan tumbuhan , yaitu selama 1 bulan awal, biasanya dilakukan 2
hingga 3 kali. Pembersihan dilakukan manual dengan cara mencabut gulma
atau mengeruk lapisan lumut memakai tangan.
h. penanggulangan Hama dan Penyakit
Lisianthus tidak rentan terhadap serangga, namun bisa diserang oleh kutu
daun, leaf miner, larva Lepidoptera, dan hama thrips. Penyakit yang biasa
menyerang yaitu serangan busuk akar, hawar botrytis, bercak daun, downy
mildew, busuk batang. penanggulangan organisme pengganggu tumbuhan bisa
dilakukan secara mekanis atau kimiawi.
i. Pemangkasan
Pemangkasan atau pinching yaitu teknik pemotong atau membuang
pucuk terminal dari bibit asal. Pemangkasan bertujuan untuk membentuk
tumbuhan yang kokoh dan tegar, memperbanyak percabangan, menghindari
terjadinya dominasi pucuk apikal dan meningkatkan jumlah bunga pada
tumbuhan . Selain itu pemangkasan pucuk atau pinching juga bisa mendorong
terbentuknya daun sebagai sumber fotosintesis yang lebih banyak untuk
mendukung pertumbuhan tumbuhan .
5. Panen
Pada tumbuhan lisianthus, lamanya periode mekar bunga pertama dengan yang
kedua lebih lama dibandingkan dengan periode mekar bunga kedua dengan
ketiga. Sehingga bunga pertama dipanen terlebih dahulu untuk dijual, sesudah
bunga kedua dan ketiga mekar tumbuhan baru dipanen. Pemanenan lisianthus
dilakukan dengan cara mencabut tumbuhan hingga ke akarnya. Pemanenan
lisianthus dilakukan dengan syarat ada minimal 2 bunga kembar yang mekar
dan 2 kuntum bunga yang siap mekar dalam satu tumbuhan , yaitu bunga kedua
dan ketiga. biasa nya pemanenan dilakukann pada saat tumbuhan berumur 11. 14�minggu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari, saat udara masih sejuk.
Panen dilakukan saat ada dua bunga yang mekar bersamaan
6. sesudah Panen
tumbuhan yang sudah dipanen dikumpulkan dan ditempatkan dalam wadah.
Wadah disimpan di tempat yang teduh dan aman, sehingga terhindar dari
percikan air atau kotoran lainnya. Sesudah pengumpulan selesai, tumbuhan
diangkut ke tempat sortasi. lalu dilakukan pengelompokkan bunga
didasarkan keadaan bunga yaitu tingkat kemekarannya dan keadaan tangkainya
meliputi panjang pendek dan besar kecilnya. Sesudah itu dilakukan pemotongan
pada pangkal batangnya memakai gunting yang tajam sekaligus
pembersihan daun disekitar pangkal batangnya. Bunga selanjutnya diikat dengan
memakai karet sebanyak 5 atau 10 tangkai per ikat. Bunga. Selanjutnya
dibungkus dengan memakai plastik pembungkus transparan. Sesegera
mungkin sesudah dibungkus bunga dimasukkan ke dalam air yang sudah diberi
larutan pengawet Untuk pengiriman jarak jauh, bunga dikemas dalam dus karton.
Pada pangkal batang tumbuhan diberi kapas yang sudah dibasahi sebelumnya
memakai larutan berpengawet. Satu dus karton bisa diisi hingga 10 ikat,
dengan posisi ditidurkan.�
�