Maret 09, 2022
Home »
kosmologi 2
» kosmologi 2
kosmologi 2
Maret 09, 2022
kosmologi 2
Astronomi p a d a tahap i n i tidak mengerti
mengapa awan debu dan gas antar bintang ini collapse dan membentuk bintang, karena awan-awan ini dingin dan kerapatan molekulnya rendah (kurang lebih satu atom per cm³). namun pada Visuddhi Magga dengan tepat mengatakan bahwa terjadi kondensasi sehingga hujan. ( bahwa keadaan
yang sangat dingin mencegah kondensasi, sesudah
lama berlalu, bekas galaksi lebih hangat, sehingga
uapnya terkondensasi) Visuddhi Magga
menyatakan bahwa sesudah air hujan mencapai alam Brahma maka muncul angin dari bawah dan dari sekeliling air (cairan) itu, menekan dan
membulatkannya seperti setetes air di atas daun teratai. para Astronot di luar angkasa yang
menuangkan air, namun air itu tidak tumpah, lalu membulat bagai bola dan melayang-layang
karena berada di tempat yang hampir tanpa gravitasi, demikian juga dengan setiap benda cair yang
berada di luar angkasa, termasuk cairan yang berkumpul dari uap nebula. Pada pemampatan oleh
gravitasi dan rotasi maka cairan yang sangat besar ini menjadi bagian yang lebih kecil dan padat.
yang dimaksud dengan pembulatan Satu antara kappa yaitu batasan umur manusia dari rata-rata 10
tahun lalu naik menjadi rata-rata tak terhingga, lalu
kembali lagi menjadi rata rata 10 tahun lamanya.
itu yaitu pembentukan matahari, bumi dan planet planet yang lain yang berada di Tata-surya kita (GAMBAR 5.6.X ). Visuddhi Magga tidak menyatakan bahwa bumi kita bulat karena belum dapat diterima pada jaman itu, namun dengan perumpamaan air di daun teratai itu di atas maka jelaslah bahwa secara tidak langsung Visuddhi Magga menyatakan bahwa bumi kita dan planet-planet yang berada di tata-surya bentuknya bulat. Bandingkan dengan dengan teori yang dianut oleh para astronom (GAMBAR 5.7 X )
Jadi pernah dalam suatu masa bumi, bulan, planet planet yang lain berada dalam keadaan cair. dinamakan dalam Maha Parinibbana Sutta bahwa yang berada di dalam bumi yaitu benda yang bersifat cair. Ini menyatakan bahwa hanya kerak bumi yang padat, sedang di bawah lapisan kerak bumi bersifat cair memang cairan magma dari dalam bumi merupakan campuran dari unsur besi, belerang, oksigen , Dalam Abhidhamma Pitaka dan dalam Sutta Pitaka dinamakan bahwa lamanya umur suatu masa diukur dengan Kappa. Ada tiga macam kappa, yaitu Maha kappa, Asankheyya kappa dan Antara kappa. Lamanya satu maha Kappa lebih dari satu mil kubik biji mustard ,yang diambil sebiji setiap 100 tahun.
Hanya untuk menyegarkan ingatan anda kembali,
sudah dikatakan sebelumnya bahwa Satu maha kappa terdiri dari 4 asankheyya kappa, sedang satu
asankheyya kappa terdiri dari 20 antara kappa.
Antara kappa yaitu lamanya waktu yang diperlukan
dalam evolusi manusia dari umur rata-rata manusia 10 tahun, naik hingga tak terhitung, lalu turun lagi hingga umur manusia menjadi rata-rata 10 tahun. Berapakah usia alam semesta menurut Buddhis? usia alam semesta menurut Buddhis berada diluar jangkauan persepsi manusia awam dan bila terus dipikirkan dapat membuat manusia gila,
apa yang terjadi, pada waktu sedang duduk bemeditasi. Mungkin tidak ada seorangpun yang menyadari bahwa ia bergerak dengan kecepatan yang luar biasa.Bumi kita berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 km/jam kecepatan yang dianggap sebagai kecepatan supersonik. Selain itu bumi kita juga ber revolusi mengelingi matahari dengan kecepatan 30 km/detik (sama dengan 108.000 km/jam) atau sama dengan 1/10.000 kali kecepatan cahaya. Matahari bedan bumi mengelilingi pusat Galaksi Bimasakti dengan kecepatan 220 km detik. Yang lebih hebat lagi, Galaksi Bimasakti kita bergerak ke arah gugus bintang (konstelasi) Leo dengan kecepatan 540 km detik. Kecepatan Galaksi Bimasakti ini lebih dari 1/600 kecepatan cahaya. Jarak antara Anyer ke Panarukan berjarak kurang lebih 1.000 km, berarti kecepatan Galaksi Bimasakti menempuh ‘jarak Antara Anyer ke Panarukan hanya dalam waktu 2 detik saja , letak suatu tempat secara relatif selalu berhubungan dengan jarak dan kecepatan.Sejak jaman dahulu kala semua semua kepercayaan dan semua keyakinan selalu mempertanyakan eksistensi surga ‘terlepas dari percaya atau tidak, mereka berperkiraan mengenai bentuk, ukuran, dimana tempatnya dan sebagainya.
Bila kita menyimak anggapan bahwa surga berada di
langit maka ada hal yang kurang tepat dari anggapan
itu. sebab yang kita sebut langit yaitu bagian
terluar dari atmosfir yang memecah cahaya? sehingga hanya warna biru yang nampak di latar-belakang angkasa. Penjelajahan luar angkasa dan
pengamatan teleskop membuktikan bahwa tidak ada
surga tiga dimensi seperti yang diduga semula. Hasil
dari observasi teleskop membuktikan bahwa tidak ada istana-istana megah yang dimaksud dalam kitab-kitab suci. para Astronaut yang kembali dari angkasa luar tidak pernah membawa malaikat atau bidadari, bahkan alien pun juga tidak, mengapa demikian?
Kemungkinan besar surga bersifat kasat mata dan
berada pada dimensi keempat, sehingga tidak terlihat
dengan peralatan biasa yang hanya dipakai untuk mengobservasi benda-benda tiga dimensi (ini juga
perkiraan ). bumi kita berputar pada porosnya, anggaplah bumi seperti sebuah bola yang berputar, bila kita berdiri pada permukaan sebuah bola
besar menghadap ke arah matahari pada pukul 12 siang, sebelah kiri kita yaitu barat dan sebelah kanan kita yaitu timur.,Sesudah 12 jam berlalu tepat pukul 12 malam posisi kita sudah berada dibalik bola bumi (GAMBAR 6.1X .) arah kiri yang semula yaitu
barat sekarang menjadi timur, dan sebaliknya
arah kanan yang semula timur menjadi barat.
selama bumi berputar pada saat tertentu kita berada dibawah, dan sesudah lewat 12 jam kita kembali berada diatas. Efek Rotasi paling sedikit pada arah utara dan selatan namun juga tetap melenceng karena posisi bumi pada waktu ber-rotasi tidak tegak lurus terhadap matahari.Bila kita menunjuk pada suatu arah misalnya utara dan ditarik garis lurus mengikuti permukaan bumi maka sudah jelas kita akan tiba kembali di tempat yang sama, tidak ada satu tempat pun di muka bumi yang merupakan pusat, dan secara bersamaan semua titik di permukaan bumi juga merupakan pusat.suatu pemikiran lazim yang dianut oleh orang orang jaman dahulu kala, sebelum ditemukannya kompas, teleskop dan lain lain.
Jadi sebetulnya konsep surga yang berada pada arah
tertentu merupakan ciptaan orang-orang primitif di
jaman dahulu dan untuk konsumsi pemikiran orang orang primitif jaman dahulu, sebelum penjelajahan
Marcopolo dan Columbus, juga sebelum disebar
luaskannya teori Heliosentris Copernicus oleh Galileo
Gallilei. dari buku Attakatha dinamakan bahwa, alam surga Catumaharajika dan alam surga Tavatimsa berkaitan secara langsung dengan bumi dan ikut bergerak bersama bumi (surga yang merupakan tempat tinggal mereka juga ikut bergerak), contohnya pohon-pohon yang merupakan tempat tinggal dewa pohon, rumah-rumah , tempat ibadah , goa-goa ,
sebagainya, yang merupakan tempat tinggal mereka.
Semua ini juga ikut berputar mengikuti rotasi burni.
Alam-alam dewa Yama, Tusita, Nimmanarati.
Parinimmitta Vasavati dan alam Brahma tidak berkaitan secara langsung dengan bumi sehingga kemungkinan tidak ikut ber-rotasi, namun karena di dalam salah satu sutta dikatakan bahwa setiap tatasurya memiliki 31 alam kehidupannya masing-masing, dalam Astronomi bahwa setiap tatasurya selalu berputar mengelilingi pusat Galaksi, maka kemungkinan besar ke 31 alam juga ikut bergerak mengikuti perputaran Galaksi. Galileo Gallilei sesudah mengaku bersalah dihadapan dewan kepercayaan saat bangkit berbisik Eppur si muove Ia tetap bergerak (maksudnya bumi). Galileo mungkin belum pernah memperoleh kesempatan membaca kitabsuci, bila ia pernah membaca kitabsuci mungkin ia akan mengatakan Wah ternyata surga juga ikut bergerak lho . Kehidupan termasuk alam dewa brahma juga ikut berputar mengelilingi pusat Galaksi, dan bila benar galaksi Bimasakti bergerak ke arah konstelasi Leo, maka surga dan alam Brahma juga bergerak bersama dengan Galaksi Bimasakti ke arah konstelasi Leo dengan kecepatan tinggi.
galaksi berkelompok dan dinamakan sebagai gugus (cluster). Hal ini, secara terminologi tidak benar. Gugus yaitu kelompok bintang dan bukan kelompok galaksi. Gugus dibedakan atas dua macam yaitu gugus bola (globular cluster) dan gugus galaksi (galactic Cluster). Mungkin penulis artikel salah dalam mengartikan istilah gugus galaksi sebagai sebuah galaksi. Galaksi bukan gugus galaksi. Gugus galaksi maupun gugus bola yaitu anggota dari sebuah galaksi.Gugus yaitu kumpulan bintang yang jumlahnya bisa ribuan atau bahkan hanya puluhan saja, sebagian besar anggotanya yaitu bintang muda yang letaknya tersebar dan tidak simetris. Oleh karena itu gugus galaksi sering juga dinamakan sebagai gugus terbuka ,sedang gugus bola diperkirakan yaitu evolusi lanjut dari gugus galaksi, karena anggotanya sebagian besar yaitu bintang-bintang tua dan bentuknya lebih simetris (menyerupai bola) dan padat jarak antar bintangnya relatif pendek).
Bagaimana dengan kelompok galaksi? Sejauh ini
aku tidak ingat pernah mendengar atau membaca
tentang pengelompokan dari sekumpulan galaksi. Yang aku ingat yaitu ada area-area tertentu di langit
yang ditemukan banyak sekali galaksi, dan ada yang
miskin galaksi di bagian yang lain. Jadi aku tegaskan
sekali lagi bahwa gugus yaitu bukan kelompok galaksi, tapi gugus yaitu kelompok bintang. Gugus-gugus dan segala isinya, debu maupun materi yang lain berkumpul membentuk sebuah galaksi. Dalam sebuah galaksi bisa ada jutaan gugus.lalu meninjau tentang simulasi komputer oleh
Alan Toomre (GAMBAR 7.1 X ) jelas bahwa simulasi
itu tidak bisa mewakili sebuah galaksi, karena
anggotanya yang berjumlah relatif tak berarti (350 titik massa), dibandingkan dengan anggota galaksi, dan umumya juga relatif terlalu singkat (800.000 tahun) dibandingkan dengan umur evolusi galaksi.
Jadi aku menyimpulkan bahwa obyek yang ditulis
sebagai galaksi dalam artikel itu sebenarnya yaitu
gugus bintang, dan bukan galaksi dalam terminologi
yang benar. Sebagai gambaran:Jika kita berbicara mengenai tata surya, maka planet yaitu sebuah titik.
Jika kita berbicara mengenai gugus, maka tata surya
yaitu sebuah titik.Jika kita berbicara mengenai galaksi, maka gugus yaitu sebuah titik.
Jadi, jika kita berbicara mengenai galaksi, maka tata
surya tidak ada artinya, sehingga kurang pantas jika tata surya di bahas dalam kelas galaksi, apalagi planet bumi yang mungil ini. waktu evolusi dalam kelas galaksi.Mungkin matahari sudah berjumlah tujuh dan Bumi sudah lebur sebelum tata surya kita ini sempat mengitari pusat galaksi bima sakti (Milky Way) sejauh 1/2 putaran. Dan waktu tidak terjadi tumbukan sekalipun, umur fisik matahari juga tidak sampai sejauh itu.
mempelajari astronomi menyadarkan bahwa
80% ilmu astronomi yaitu hasil khayalan manusia,
19% yaitu hasil eksak (matematika), dan sisanya 1%
yaitu yang sudah terbukti kebenarannya. Maklumlah,
teknologi manusia sampai saat ini hanya bisa sampai
ke planet tetangga. Seringkali sebuah astronomi
mempunyai lebih dari satu solusi. lalu , solusi solusi itu diadu (adu ini ), dan yang paling logis (dalam kelas para ilmuwan) dan ada pembuktian materinya yaitu Sang Pemenang ini lalu yang diterima awam sebagai kebenaran .cluster dalam bahasa Inggris bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia arti harfiahnya yaitu gugus atau kumpulan.Perlu dibedakan bila pokok persoalan yang dibicarakan mengenai Galaksi, yang kami maksud dengan gugus galaksi (cluster of galaxies), yaitu merupakan kumpulan dari beberapa galaksi, contohnya gugus galaksi yang ada di konstelasi Virgo, Leo, Corona Borealis . sedang (galactic cluster) penulis lebih cenderung menerjemahkannya sebagai gugus tatasurya. Memang bila kita berbicara mengenai tatasurya ada dua macam kelompok tatasurya, yaitu (Galactic Cluster) dan (Globular Cluster), namun pokok pembahasan yang kami maksud yaitu sekumpulan galaksi yang membentuk kelompok dalam skala yang lebih luas, sesuai dengan artikel yang sudah dimuat, sekumpulan galaksi berkelompok membentuk gugus (cluster of galaxies), gugus ini membentuk gugus yang lebih besar lagi yang dinamakan gugus super (super cluster), bimasakti tempat kita dilahirkan merupakan anggota dari gugus galaksi yang dinamakan The Local Group (Grup Lokal), dan
merupakan sebuah kumpulan galaksi yang berjumlah lebih dari 24 buah yang sudah ditemukan sejauh ini
. Local group sendiri merupakan anggota gugus super, dengan Virgo terletak dekat pusatnya. Gugus super kita bergaris tengah antara 25 sampai 50 Mega parsec, sedang galaksi Bimasakti kita garis tengahnya hanya kurang lebih 30 Kilo parsec
(1 mega parsec = 100 kilo parsec; 1 parsec = 3,26 tahun cahaya).penterjemahan yang tepat dari Galactic cluster bukanlah gugus galaksi, namun
lebih tepat bila dinamakan gugus tatasurya, karena galactic cluster memang merupakan kumpulan tatasurya yang membentuk gugus.
lalu menanggapi komentar anda mengenai
simulasi komputer oleh Allan Toomre, simulasi itu
memang tidak mewakili keadaan yang sebetulnya,
namun tujuan simulasi hanya untuk melihat kemiripan
dengan apa yang terlihat pada pasangan Galaksi The
antennae , the mice , begitu juga umur, umur
yang tertera hanya sebuah perkiraan, (ratusan juta
tahun bagi perhitungan tahun dalam kitabsuci terlalu singkat, bandingkan dengan hitungan kappa). Selain
itu detail simulasi itu tidak tersebar luas, sehingga kita
tidak mengetahui parameter-parameter apalagi yang
dipakai oleh mereka.
Menyimak artikel-artikel yang dimuat sebelumya,
mungkin ada yang beranggapan penulis hanya mencari hal-hal yang sejalan dengan astronomi, padahal tidak selalu pandangan Buddhis sesuai dengan Astronomi. Pada usia bumi dan matahari umpamanya, ada perbedaan besar mengenai perkiraan umur bumi, matahari, galaksi, dan alam semesta, umur alam semesta menurut kitabsuci secara tidak langsung dikatakan jauh lebih tua dibandingkan yang diduga oleh para ahli Astronomi, (menurut Astronomi usia bumi berdasar perhitungan usia batu-batuan yang ditemukan paling sedikit 4,5 milyar tahun) sedang menurut kitab suci kepercayaan Buddha jauh lebih lama dibandingkan itu. Kelemahan cara perhitungan dengan menghitung peluruhan radio aktif unsur uranium isotop 238 (U23 8) ialah, bagaimana bila U238 sudah meluruh seluruhnya menjadi Pb206 selama puluhan milyar tahun? Sehingga para ahli hanya menemukan Pb206, dan yang lebih buruk lagi, bagaimana bila ternyata batu-batuan yang lebih tua lagi tak dapat ditemukan karena sudah musnah tergiling menjadi debu? sebetulnya
umur bumi tidak diketahui awalnya, para ahli hanya
menemukan batuan yang tertua. Dalam kitab suci
kepercayaan Buddha, alam semesta tidak dinamakan
awalnya, galaksi musnah, terbentuk dan musnah kembali begitu seterusnya, sebesar apakah alam semesta? Tidak dikatakan ada ujung dari alam semesta. Dikatakan bahwa ruang (alam semesta tak terukur luasnya). kepercayaan Buddha mengatakan bahwa ada milyaran tatasurya lain, ada milyaran matahari lain.Jangankan milyaran matahari lain, pada masa itu bila kita mengemukakan bahwa ada lebih dari satu matahari di alam semesta saja, sudah dianggap ide sirik, Apakah ide lebih dari satu
matahari masuk diakal, untuk ukuran pengetahuan
manusia pada jaman itu, yang hanya menganggap
bahwa bumi dan langit inilah alam semesta?, sehingga ada pandangan yang menganggap bahwa bintang bintang yang nampak di angkasa hanyalah penghias langit. Untunglah sejalan dengan kemajuan teknologi, yaitu dengan ditemukannya teleskop, terjadilah hal yang sebaliknya. Hal yang sebelumnya dianggap absurd sekarang malah terbukti benar.
Contoh lain lagi, sebelum diluncurkannya Sojoumer
dan Viking, gambaran Astronomi mengenai keadaan
permukaan Mars hanya merupakan perkiraan
intelektual namun sesudah diluncurkannya Viking,
bahkan yang terakhir Sojoumer, ternyata lalu
sebagian besar yang menjadi perkiraan para ahli terbukti kebenarannya.Pada tahun 1931 seorang astrofisikawan dan pendeta bernama Georges Lemaitre yang berasal dari Belgia bahwa alam semesta yang menurut Hubble berkembang mengambil arah yang berlawanan, yaitu ia beranggapan bahwa awal dari perkembangan
itu yaitu suatu benda dengan kerapatan tak terbatas
yang lalu berkembang hingga menjadi besar
seperti sekarang ini. Ialah pencetus awal teori bigbang, lalu yang terjadi yaitu gayung bersambut dan ide ini berkembang.Sekarang ini para kosmolog sudah sampai pada tahap merekonstruksi bagaimana bentuk interaksi awal alam semesta sesuai teori bigbang. Seperti yang sudah
diterangkan sebelumnya, Bigbang (dentuman besar)
bukanlah seperti ledakan bom, namun bigbang yaitu
bagaikan mengembangnya sebuah balon, menurut para ahli kosmologi, bigbang tidak terjadi di suatu tempat, namun bigbang yaitu pengembangan materi dan ruang yang kita lihat. Untuk lebih memahami mengenai nBigbang ada baiknya kita mempelajari kronologis pembentukan alam semesta menurut versi
Para Bigbangist .(GAMBAR 9.1X .).
Para ahli kosmologi mengirangira pada 0,0001
detik awal dentuman, alam semesta dipenuhi oleh
photon (partikel sinar) berenergi tinggi, dengan
suhu diatas 1.000.000.000.000 (satu trilyun) derajat
Kelvin dan kerapatan lebih dari 50 juta ton per cm
kubik. Pernah dilansir di kompas bahwa Dr. Stephen
Hawking ahli astrofisika terkenal mengatakan bahwa
sesudah mengutak-atik angka secara matematis, ia dapat menarik kesimpulan bahwa bigbang awal berukuran kira-kira sebesar bola tenis, pendapat mengenai ukuran massa/kerapatan awal big bang selalu berubah, bila pendapat diatas dihitung maka kerapatan massa awal alam semesta bisa dihitung, yaitu kurang lebih volume bola tenis dalam cm kubik, dikalikan dengan 50 juta ton,
3.14 X 5cm X 5cm X 50 juta ton = 3,925 milyar ton
Bila dibandingkan dengan massa yang ada di alam
semesta sekarang ini berbeda jauh,sedang massa
bumi saja 59.760 miliar ton ,jumlah materi/massa yang ada di alam semesta sekarang jauh lebih besar dan energinya anda dapat hitung sendiri
dengan persamaan Einstein yang terkenal yaitu E = MC². Nampaknya dua pernyataan ini tidak sinkron.
Lantas bagaimana partikel cahaya berubah menjadi
massa? Prosesnya yaitu, bila dua buah photon berenergi sangat tinggi (photon sinar gamma) bertumbukan, akan menghasilkan partikel materi dan partikel anti-materi, namun bila partikel materi dan anti-materi bertumbukan kembali, maka materi akan kembali berubah menjadi photon berenergi tinggi, yaitu photon sinar gamma. Awal alam semesta merupakan sop energi yang bolak balik dari photon jadi partikel dan dari partikel berbalik menjadi photon kembali. Sementara ini berlangsung terus, alam semesta mengembang, dengan demikian
frekuensi gelombang sinar gamma menurun, sebagai
akibatnya maka energi photonnyapun menurun (energi sinar gammanya sudah turun dibawah energi proton atau netron). Dengan demikian maka sinar gamma tidak mampu menghasilkan proton dan neutron, sehingga partikel bergabung dengan anti partikel dan mengubah massa menjadi photon, bila tidak ada yang tersisa maka alam semesta ini hanya terbentuk dari cahaya, namun menurut mekanika kuantum ada sebagian kecil partikel normal yang tersisa (tidak kena anti partikel), setiap milyar proton yang musnah oleh anti proton, tersisa satu proton yang tidak memperoleh anti partikel, demikian
seterusnya, hingga akhirnya kita hidup dalam alam
semesta normal yang sangat sulit menemukan anti
partikel.Dari usia 0,0001 detik sampai usia 4 detik, ekspansi big bang menghasilkan pasangan elektron-positron (positron yaitu elektron yang bermuatan positif) yang 1800 kali lebih kecil dibandingkan proton dan netron, jadi sampai usia empat detik ekspansi big bang menghasilkan elektron, proton dan neutron.Pada usia 3 menit proton dan neutron bergabung membentuk deuterium, yaitu inti atom hidrogen berat, dan pada menit berikutnya terjadi reaksi penggabungan lagi (fusi) yang mengubah deuterium menjadi helium. Sesudah itu untuk sementara atom lebih berat tak dapat terbentuk.Sesudah usia alam semesta mencapai 30 menit, alam semesta menjadi agak dingin, reaksi nuklir sudah terhenti, 25 % massa berubah menjadi helium, sedang sisanya berbentuk proton, yaitu inti unsur hidrogen. Unsur-unsur lebih berat belakangan akan terbentuk oleh nukleo sintesis (pembentukan inti) dalam bintang bintang besar.Usia sejuta tahun bagi manusia sangatlah panjang, namun bagi alam semesta usia ini dianggap bagaikan usia bayi, alam semesta masih dipenuhi radiasi, sinar gamma
masih berinteraksi dengan materi, gas terionisasi, sebab suhu masih terlalu panas bagi nukleus untuk menangkap elektron dan membentuk atom netral. Lewat sejuta tahun alam semesta sudah cukup dingin (3000 derajat kelvin), sehingga nukleus atom sudah mampu mengikat elektron untuk membentuk atom netral, radiasi juga sudah bebas berkelana di seluruh alam semesta yang sedang berkembang.
Sekarang alam semesta tidak lagi didominasi oleh
radiasi, materi sudah bebas berkelana dalam pengaruh gravitasi, alam semesta sekarang didominasi oleh materi.Inilah rekonstruksi awal pembentukan alam semesta yang dipercaya oleh mainstream astronomer. Kelihatannya rekonstruksi sejarah bigbang sangat logis, namun para kosmologis tetap tidak bisa menjawab banyak hal. :
- Di alam semesta ada atom helium yang sangat banyak, ini menandakan bahwa banyak galaksi yang sudah mati dimasa yang lalu dalam jangka waktu yang lama sekali, berapakah sebetulnya usia galaksi? Tentu seharusnya lebih kecil dibandingkan
usia bigbang, mengapa usia galaksi
demikian pendek,
- Apa yang memicu bola bigbang mendingin sehingga bisa mengembang? apakah bola energi dan materi sebelum mulai mengembang stabil untuk sementara waktu sebelum mengembang atau malah bola energi dan materi bigbang tidak pernah stabil? Mengapa materi yang tadinya homogen, akhirnya
mengelompok membentuk nebula dan akhirnya
melahirkan gugus-gugus galaksi dan gugus gugus super?
Galaksi berputar pada pusat massa gugus sehingga ada yang menjauh dan ada yang mendekat, bila benar alam semesta mengembang secara homogen seharusnya semua galaksi menjauhi pusat titik tertentu yang dianggap merupakan pusat alam semesta. Memang menurut teori bigbang dikatakan bahwa jagad r a y a berkembang serentak, bagai balon demikian para Bigbangist berkelit, namun balonpun juga memiliki titik pusat kan? Sebagai bukti, perkembangan galaksi searah menjauhi bumi,
dan mengapa cluster of galaxies maupun super
cluster dikecualikan? maksudnya mengapa
tidak konsisten dengan bigbang? mengapa
arah gerakannya ada yang tidak sesuai dengan
prediksi teori Bigbang?
- Galaksi bimasakti memerlukan 200 juta tahun
untuk ber-revolusi satu kali, bila umur alam semesta hanya sekitar 10 milyar tahun maka Galaksi bimasakti hanya sempat ber-revolusi 50 kali dari awal terbentuk hingga sekarang. Sangat meragukan apakah 50 kali revolusi cukup untuk membentuk semua tatasurya yang ada di galaksi?
- Dalam astronomy, ekspansi (pergerakan galaksi
yang menjauh) dianggap dimulai diluar kumpulan
g a l a k s i l o k a l (500.000 parsecs), karena cara
y a n g d i p a k a i yaitu cara g e s e r m e r a h
(redshift). ini m e n u n j u k k a n bahwa bila
redshift benar dipicu efek Doppler maka
ekspansi juga benar, namun bila redshift ternyata
bukan dari efek Doppler atau efek Doppler nya
salah dimengerti, maka teori ekspansi juga
harus gugur dengan sendirinya, karena logika
yang mendasarinya tidak benar atau mungkin
hanya sebagian benar (bila terbukti redshift juga
dipicu oleh hal lain).
- Teori yang tak terbantahkan yaitu bahwa ada
galaksi yang sudah , sedang dan akan terbentuk,
bila alam semesta berasal dari bigbang, maka seharusnya dianggap bahwa bumi yaitu pusat alam semesta, karena semua observasi yang kita lakukan
yaitu dari bumi, dengan demikian semua galaksi yang tampak menjauh relatif terhadap bumi, maka bumi secara tidak langsung merupakan pusat alam
semesta (GAMBAR 9.2X .). Seharusnya otomatis tahap pembentukan galaksi juga berbanding lurus dengan jarak relatifnya terhadap bumi anggaplah bumi berada di pusat lingkaran. faktanya tidaklah demikian, mengapa tahap tahap perkembangan galaksi ini tersebar secara acak di seluruh jagat ? dan
bentuknya tidak sesuai dengan nilai redshiftnya?
-Kelemahan mendasar dari teori-teori awal alam
semesta, yaitu , hasil observasi yang dilakukan
tidak ada yang cocok dengan model yang ada sekarang ini, sehingga diperlukan alternatif
model alam semesta yang sesuai dengan hasil
observasi.
- contoh ketidak sinkronan antara model dan
hasil observasi d i t u n j u k k a n d e n g a n d a t a
m e n g e n a i OH471, yang bila k e c e p a t a n n y a
dihitung dengan hukum Hubble m e m i l i k i
kecepatan 90% kecepatan cahaya, jadi sangat sedikit
sekali mengalami p e r u b a h a n k e c e p a t a n
d i b a n d i n g k a n dengan kecepatan galaksi pada awal bigbang, apakah gaya berkembang
bigbang tak pernah berhenti?
-Dimanakah ada tempat di alam semesta yang stabil? bila dianggap bigbang yaitu pengembangan maka seharusnya ada suatu tempat yang dianggap sudah berhenti perkembangannya, setidaknya tempat yang
paling statis dianggap paling dekat dengan pusat
bigbang (ingatlah bahwa pusat roti kismis yang
paling sedikit mengembang).
- Quasar memiliki redshift yang besar sehingga
berdasar hukum Hubble seharusnya merupakan benda terjauh, namun mengapa ada quasar yang nampaknya sangat dekat dengan galaxy biasa, dan bahkan nampaknya berhubungan karena kelihatannya ada jembatan materi yang menghubungkan? sedang
redshiftnya besar yang menandakan bahwa ia
quasar (contohnya objek Markarian 205 GAMBAR
11.1X ).
- Galaksi-galaksi yang berasal dari lokal grup
kita dan juga dari gugus super Virgo dan gugus super Hydra-centaurus nampaknya bergerak ke arah yang sama, bila perumpamaan balon atau roti kismis yang dipakai seharusnya arah kedua gugus super ini
berbeda, lantas gaya dari arah manakah yang
memicunya? Apakah gaya sisa bigbang sudah tidak berpengaruh terhadap pergerakan gugus-gugus super ini? Bila dianggap gaya Bigbang sudah berhenti, tidak seharusnya ketiga gugus super ini bergerak kearah yang sama.
- para ahli astronomi menganggap bahwa alam
semesta mengembang sesuai dengan hasil
pengamatan, ini bila anggapan efek doppler
benar maka arah perkembangan selalu menjauhi
bumi dan semua galaksi galaksi yang berdekatan
juga ikut menjauh, namun ternyata bukti yang
mendukung bahwa antara galaksi satu dan
galaksi lain ternyata ada yang saling mendekat,
hasil perhitungan y a n g d i p a k a i yaitu geser merah yang berasal dari efek doppler, ini jika dianggap efek doppler benar (GAMBAR 9.6X )
Akhir alam semesta versi Astronomi Ada pertemuan
tentu ada bubaran, ada pembentukan tentu selayaknya ada juga kemusnahan ini dinamakan kiamat, kapankah dan bagaimanakah
terjadinya kiamat? menurut versi astronomi, Ada dugaan bahwa para ahli astronomi mengirangira kemungkinan alam semesta terbuka, datar atau tertutup, (GAMBAR 9.5 X) kelengkungan
alam semesta yang menentukan salah satu dari ketiga bentuk yang sudah diterangkan tergantung dari kerapatan ambang kritis alam semesta yang besarnya yaitu , 4 (10-³Âº)gram/cm3 Bila kerapatan alam semesta lebih kecil dari ambangkritis maka alam semesta akan melengkung negatif dan terbuka. Pada alam semesta terbuka, alam semesta akan mengembang selamanyakarena gravitasi pusat alam semesta tak akan dapat menahan pengembangan alam semesta,Bila kerapatan sama dengan ambang kritis maka alam semesta akan datar, dalam alam semesta datar, alam semesta juga akan mengembang terus sampai akhirnya berhenti sesudah waktu yang tak terbatas karena gravitasi pusat alam semesta akan tidak memiliki pengaruh sesudah melewati jarak tertentu.
Bila kerapatan lebih besar dari ambang kritis
maka alam semesta akan melengkung positif
dan tertutup, dalam alam semesta yang tertutup
medan gravitasi yang muncul dalam bentuk
lengkung ruang-waktu, akan mampu menghentikan
perkembangan alam semesta, akhirnya medan
gravitasi mengatasi perkembangan alam semesta,
dan alam semesta kembali menciut dan menekan
materi dan energi kembali menjadi materi
energi berkerapatan tinggi seperti sebelum alam
semesta mengembang. Akhir alam semesta yang
merupakan kebalikan dari Bigbang in dinamakan Big
Crunch, bila terjadi big crunch semua yang ada di
alam semesta akan terhisap kembali dan dirubah
menjadi energi kembali seperti awal bigbang.
Sesudah mengembang dan menciut mungkinkah
mengembang kembali? Ada teori yang menganggap
demikian, teori ini dinamakan oscillating universe theory (teori alam semesta kembang-ciut?) mereka yang percaya teori ini menganggap bahwa alam semesta sudah berulang-kali mengembang dan menciut, jika terjadi demikian tentu alam semesta bertambah lama bertambah kecil dan akhirnya proses kembang ciut terhenti, namun tidak ada alasan teoritis yang mendukung dan bisa menerangkan bagaimana big crunch bisa menjadi big bang kembali.
berapakah kerapatan alam semesta? Tidak mudah
untuk menghitung kerapatan alam semesta, walaupun kita dapat saja mencoba-coba untuk menghitung galaksi yang ada diarea tertentu. Menghitung volume area itu dan mengalikannya dengan massa rata-rata galaksi lalu dibagi dengan volume, namun ini juga tidak akurat, karena massa galaksi tidak dapat diukur secara pasti, juga banyak galaksi yang terlalu kecil dan tak dapat dilihat walaupun letaknya berdekatan dengan kita, perhitungan coba-coba menghasilkan kerapatan
5 X 10-31gram/cm³. Hanya sepuluh % ambang
kritis sehingga alam semesta tak akan menciut dengankerapatan seperti itu.
Jumlah perhitungan coba-coba diatas belum
memasukkan faktor materi yang tak terdeteksi
seperti yang sudah disinggung dalam artikel yang
lalu, Sekarang tentu pertanyaan sentralnya yaitu ,
berapakah kerapatan alam semesta? Tidak mudah
untuk menghitung kerapatan alam semesta, walaupun kita dapat saja mencoba-coba untuk menghitung galaksi yang ada diarea tertentu. Menghitung volume area itu dan mengalikannya dengan massa rata-rata galaksi lalu dibagi dengan volume, namun ini juga tidak akurat, karena massa galaksi tidak dapat diukur secara pasti, juga banyak galaksi yang terlalu kecil dan tak dapat dilihat walaupun galaksi memiliki massa lebih besar
dari yang terlihat, galaksi dikelilingi oleh korona,korona galaksi ini tidak bercahaya, dan tentu
saja tidak terlihat, jadi oleh para ahli astronomi dinamakan saja materi gelap (dark matter lih
GAMBAR 5.2X .), karena materi ini bukan gas panas yang bisa dideteksi dengan teropong sinar-X, juga bukan gas dingin yang dapat diteropong dengan teropong infra merah, materi gelap ini bukan materi normal.Ada dugaan bahwa materi gelap terbentuk dari neutrino yang selama ini dianggap tak memiliki massa, namun penyelidikan terakhir mengirangira bahwa neutrino memiliki massa yang sangat kecil, berbagai teoritisi mengusulkan nama partikel penyusun yang berbeda, namun bersifat subatomik,
axion, photino, WIMP(partikel massa terikat lemah)
beberapa diantara partikel subatomik ini belum dapat
dibuktikan. Untuk sementara para ahli beranggapan bahwa alam semesta terbuka, sebab materi gelap juga dianggap belum cukup mendukung teori semesta tertutup, tidak akan terjadi Big crunch . sebetulnya masih banyak lagi fakta-fakta yang bertentangan dengan teori big crunch diantaranya sebagai berikut :
- Allan Sandage dari observatorium Hale, Gustav
Tamman dari Universitas Basel Swiss, Amos
Yahil dari SUNY (state university of New york)
di Stony Brook, berpendapat bahwa massa yang
ada kurang dari tetapan ambang kritis, sehingga
alam semesta dianggap terbuka. Studi garis emisi
deuterium yang dilakukan olch Diego A. Cesarsky
dan Allan T.Moffett juga memperlihatkan bahwa
tidak ada cukup massa untuk membuat alam
semesta jatuh ke dalam big crunch.
- Pergerakan galaksi dalam gugusnya tidak sama
arah dan kecepatannya (acak), galaksi yang
berada dalam satu gugus yang satu nampak
mendekat, dan yang lain nampak menjauh, para
ahli menganggap galaksi berrotasi pada pusat
massa gugus, ada juga binary galaksi, astronomer
tidak begitu yakin dengan jarak galaksi-galaksi
yang terjauh, ini lah yang tidak dimengerti
oleh para kosmologis bila mercka tetap berpegang
pada teori bigbang, karena bila arah gaya dari
bigbang hanya berasal dari satu titik pusat maka
sepantasnyalah bila arah dan kecepatannya
juga sama, namun mengapa acak, bahkan saling
bertumbukan diantaranya seperti NGC 4038 dan
NGC 4039 ,
- Radio galaksi yang sangat jauh dan samar, jauh lebih banyak jumlahnya dibandingkan yang dekat.
Sir Martin Ryle berpendapat karena radio galaksi
lebih banyak sebelumnya dibandingkan sekarang,
masuk diakal bila anggapan bigbang dipakai, namun
tak dapat dipungkiri ada kemungkinan lain,
yaitu: alam semesta tak terkirakan jauhnya,
maka distribusi galaksi yang
merata, membuat galaksi-galaksi yang jauh dan
nampak samar lebih banyak, karena tak dapat
dibantah bahwa galaksi semakin jauh dari bumi
semakin samar nampaknya dan semakin sukar
diamati (GAMBAR 9.6 X .)
- kerapatan materi antar galaksi memiliki kerapatan
1000 ion/m3, hanya 1/1000 kerapatan gas antar
bintang di galaksi Bimasakti, kerapatan gas antar
bintang hanya 1/100.000.000 kerapatan udara
dipermukaan laut yang besarnya 10-²¹Kg/m3,
kerapatan materi mempengaruhi kecepatan dan
frekuensi cahaya. Sebesar apakah pengaruhnya
terhadap redshift?
- Menurut teori relativitas umum, benda berat
yang bergerak akan memancarkan gelombang
gravitasi yang dapat membelokkan arah sinar,
sekecil apapun pengaruh gravitasi tentu ada
gangguan yang diakibatkannya. sedang kita
ketahui bahwa cahaya dari galaksi yang jauh
dalam perjalanannya melewati berbagai galaksi
dengan segala isinya, maka tentu akan mengalami
berbagai macam gangguan, termasuk absorbsi
oleh debu antar bintang dan materi antar galaksi,
mungkin ini juga salah satu pemicu fenomena
geser-merahSudah lama penulis tidak menulis mengenai
perbandingan kosmologi Buddhis dengan astronomi,
hampir satu dekade berlalu sejak penulis menurunkan
pertama kali tulisan mengenai perbandingan antara
kosmologi Buddhis dan kosmologi menurut Astrono mi. Ilmu pengetahuan sudah berkembang lebih jauh,
Fakta pengamatan yang ada di lapangan mulai mem buktikan bahwa observasi akan semakin membuktikan
bahwa Astronomi akan semakin mendekatkan diri
pada kosmologi versi Buddhis, ini ditandai dengan
penemuan yang menguatkan perkiraan penulis, yang
tertera dalam teori kosmologi Buddhis, yaitu:
Bumi tempat kita berdiam bukan tempat satu satunya di alam semesta, sesuai dengan yang di katakan oleh Sang Buddha dalam cuplikan Ananda
Vagga: Ananda, apakah kamu pernah mendengar mengenai seribu sistim tatasurya kecil?
Y.A. Ananda karena belum pernah mendengar hal
itu lalu memohon penjelasan dari Sang Buddha,
berikut penjelasan Sang Buddha:
Sejauh bulan dan matahari bergerak pada orbitnya dan menerangi semua penjuru dengan cahay anya hingga mencapai seribu sistem tatasurya. Pada
seribu sistem tatasurya ada seribu bulan, seribu
matahari, seribu Sineru raja semua gunung, seribu
jambudipa, seribu aparayojana, seribu utara Kuru,
seribu Pubbavideha, empat ribu samudra besar,
empat ribu maharaja, seribu surga catumaharajika, seribu surga tavatimsa, seribu surga Yama, seribu
surga Tusita, seribu surga Nimanarati, seribu surga
Parinimmita Vasavatti, dan seribu alam Brahma
Inilah yang dinamakan seribu tatasurya kecil,
sistem yang terdiri dari seribu kali seribu tatasurya
kecil ini dinamakan dvisahassa culanika loka dhatu.
Seribu kali sistem dvisahassa culanika loka dhatu ini
dinamakan tisahassa culanika loka dhatu.
Nah Ananda, jika Tathagata (Sang Buddha
Gotama) menginginkan Ia dapat membuat agar
suaranya terdengar melalui seluruh tatasurya ini
bahkan lebih jauh lagi Jika Ia mau..
Keterangan lebih lanjut mengenai bagaimanakah se benarnya gambaran Buddhist mengenai alam semesta ini juga dapat ditemui pada bagian lain dari Anguttara Nikaya pada bagian kelompok tujuh (Sattaka Nipata) buku ke empat (bagian dari kitabsuci), yang selain menerangkan mengenai kemusnahan bumi, juga men erangkan mengenai proses yang terjadi. Dalam buku Visuddhi Magga (jalan kesucian) juga diterangkan lebih lengkap mengenai kemusnahaan bumi yang ter jadi dalam tiga cara, yaitu air, api dan angin. i
Pada tahun 1995 ditemukan planet mengorbit
pada bintang yang sama dengan matahari kita oleh
team dari Swiss yaitu, Michek Mayor dan Didier Que loz dari Geneva, mereka mengumumkan bahwa mer eka menemukan objek yang berputar dekat dengan
bintang Pegasi 51. Ukuran planet ini paling sedikit
separuh dan tidak lebih dari dua kali dari massa Ju piter. Mereka sudah mengamati secara tidak langsung, memakai cara kecepatan radial (radial velocity method). Pengumuman ini menandai dimulainya banjir penemuan . Tiga bulan lalu , team yang dipimpin oleh Geoffrey W.Marcy dan Paul Butler dari universi tas negeri San Fransisco (San Fransisco state university) dan Universitas California di Berkeley, memastikan penemuan dari Swiss dan malah menemukan dua planet lagi. Pada akhir abad 20, beberapa lusin planet sudah ditemukan, banyak diantaranya merupakan hasil pengamatan terhadap tatasurya - tatasurya terdekat selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. ( Jet Propulsion Laboratory /NASA) Mungkin dianggap aneh tapi nyata, bahwa semakin tinggi teknologi, penemuan yang terjadi
semakin mendekatkan ilmu pengetahuan kearah
kosmologi Buddhis, Ini hanya awal, Masih diperlukan
bukti lebih jauh, yaitu: menurut kosmologi Buddhis
tatasurya yang lain juga memiliki struktur yang seha rusnya tidak terlalu beda dengan tatasurya kita.
Sementara ini planet planet yang ditemukan baru
berupa planet seukuran Jupiter, untuk menemukan planet seukuran bumi masih diperlukan peralatan atau cara atau teleskop yang lebih canggih.
sebetulnya masih banyak fakta-fakta lain yang sudah
ditulis berkenaan dengan kedekatan kedua teori kos mologi ,penemuan ini se makin menguatkan konfirmasi sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitabsuci. 2003 Keck Interferometer, yang dapat menggabungkan dua telescope, untuk menghilangkan
gangguan atmosfir dengan adaptor optik tertentu.
Ini ditujukan untuk mencari cakram debu disekeliling yang dapat memberi sinyal terjadi pembentukan
planet, dan langsung melihat pada planet raksasa.
2006 Large Binocular Telescope, cermin kembarnya akan mencari cakram debu dan untuk mencari planet seukuran Jupiter yang baru terbentuk
2009 Space Interferometry Mission (SIM), SIM
akan menggabungkan cahaya dari berbagai teles kop untuk memetakan bintang bintang dan mencari
planet planet yang ukurannya hampir sebesar bumi.
2014-2020 Terestrial Planet Finder (TPF), misi
luar angkasa dua bagian, TPF akan mendeteksi
cahaya yang berasal dari planet seukuran bumi, dan
mencoba mencari tahu tanda-tanda bisa dihuni.
2025? Life Finder, Life finder yang akan ditempatkan di luar angkasa akan mencari tahu bumi
yang sudah ditemukan apakah ada tanda-tanda akti-vitas biologis cobalah untuk meneropong
kunang-kunang yang menutupi mercu suar sejauh 3000 mil dalam keadaan cuaca berkabut tipis. penemuan planet di tatasurya lain ini walaupun membuka cakrawala pemikiran baru bahwa tatasurya kita mungkin parallel bentuk dan susunannya namun masih belum menjawab pertanyaan
apakah ada kita-kita yang lain di alam semesta ini?
Jawaban untuk ini terletak pada mampukah kita
menemukan planet seperti bumi? Dalam usaha untuk
menghilangkan rasa keingin-tahuan manusia yang
besar, NASA merencanakan program eksplorasi luar
angkasa hingga tahun 2025, sehubungan dengan pen carian kehidupan ekstra terestrial dari tatasurya lain.
menurut pemahaman teori astronomi mungkin saja alam semesta mengkerut kembali pada poin dengan kerapatan tak terbatas (big crunch) atau alam semesta mengembang kembali tak terhingga jauhnya hingga akhirnya kekuatan berkem bang bigbang menjadi lenyap dan galaksi kita tersesat sendirian di ruang hampa entah-berantah.Dua kemungkinan akhir alam semesta seperti inilah yang memicu para ilmuwan memeriksa segala kemungkinan. Ternyata secara mengejutkan sekali dari hasil pengujian terlihat bahwa alam semesta seharusnya tak mengembang atau mengkerut seperti big crunch karena alam semesta sangat datar.ini sudah diketahui sejak lama oleh para astrono mer, untuk menutupi celah kelemahan teori mereka maka mereka menambahkan teori tambahan yaitu pengembangan ruang-waktu terjadi dengan mendadak, karena terbentur pada pilihan antara beberapa fakta yaitu:
- Para ahli percaya bahwa alam semesta berkembang karena melihat dari fenomena geser merah
yang mereka anggap berasal dari effek Doppler, teta pi pembuktian di lapangan ternyata berbeda karena
adanya materi gelap (dark matter), sebelumnya mer eka menganggap ruang antar bintang kosong tanpa
materi..
-Materi gelap atau (dark matter) yang merupakan
bagian terbesar alam semesta yaitu 90 % memicu perhitungan mengenai alam semesta mendekati datar yang berarti alam semesta nampak nya statik.
Para ahli astronomi mungkin juga dipengaruhi
oleh pihak yang mengharapkan suatu model alam
semesta yang berasal dari suatu awal tunggal, oleh
karena mereka tetap lebih menyukai pilihan pertama.
namun bagaimana mengatasi masalah kedataran yang dipicu oleh materi gelap? selain itu adalagi ma salah horizon (horizon problem) yang dipicu oleh
homogenitas suhu radiasi latar belakang primordial
pada berbagai arah, padahal suhu radiasi ini berasal
dari dua tempat yang berlawanan arah dan mereka
belum sempat menyamakan suhunya.
Kedua problem ini tidak merupakan pengha lang bagi mereka yang lebih menyukai ide mengenai
perkembangan alam semesta, oleh karena itu mereka
mengembangkan model penyempurnan dari yang su dah ada, maka berkembanglah teori penyempurnaan bigbang, yaitu bahwa alam semesta pada awalnya
berkembang luar biasa cepat, teori inilah yang be lakangan kita kenal dengan teori inflationary universe.
Adakah alternatif lain? sebetulnya ada, sudah
kita pelajari sebelumnya bahwa para ahli percaya bah wa redshift hanya dipicu oleh efek Doppler, namun
ada bukti yang tak terbantahkan bahwa debu dan gas
antar bintang dan dark matter bisa memicu gel ombang frekuensinya bertambah rendah. Memang
bila kita mendengar sirene kita mengerti bahwa dari
frekuensi kita tahu bahwa ambulans datang mendekat atau menjauh, inilah prinsip efek doppler, efek dop pler juga dipakai pada radar ultrasonik polisi untuk mengukur kecepatan kendaraan saat sedang berjalan. kita harus mengerti prinsip radar
ultrasonik yang dipakai polisi, radar ultrasonik
juga memakai prinsip Doppler, yaitu terjadi
penurunan atau kenaikan panjang gelombang sesuai
dengan posisi relatif sumber gelombang terhadap pen gamat, bila lebih jauh maka gelombang lebih panjang, dan jika posisi relatif lebih pendek maka gelombang suara juga lebih pendek. Perbandingan penurunan panjang gelombang terhadap waktu inilah yang meng gambarkan kecepatan perpindahan posisi objek. Lihat diagram prinsip kerja radar polisi, Bila kita per hatikan diagram itu merupakan rekaman dari A
sampai K mewakili panjang gelombang sumber yang
sampai ke pendengar. Umpamanya kita merekam pan jang gelombang sumber A lalu matikan peman car lalu pindah lagi keposisi D misalnya walaupun gelombang yang dipancarkan tetap sama, namun pen dengar akan mendengarkan di frekuensi yang berbeda (lebih rendah) begitu juga bila sumber pemancar kita matikan lagi lalu pindahkan ke posisi yang lebih jauh lagi misalnya K lalu hidupkan lagi di gelombang yang sama maka gelombang suara yang diterima pasti akan lebih rendah lagi.
diagram prinsip kerja radar polisi, anggap kumpulan data diatas sebagai data digital, bukan data
analog, jadi setiap panjang gelombang yang dipancarkan mewakili jarak tertentu. tidak tergantung
waktu. Angka-angka disini hanya sekedar illustrasi bukan mewakili angka yang sebetulnyasekali ini kita hidupkan terus-menerus lalu kita geser kan menjauh kearah K maka kita mendengar suaranya
makin lama makin rendah, sebetulnya ini dipicu
jarak yang bertambah lama tambah jauh , dari sinilah
kita mengambil kesimpulan bahwa objek menjauh,
sebetulnya inilah yang terjadi pada efek Doppler.
Sekarang bila kita hubungkan dengan fenomena geser
merah, Hubble sudah mengambil kesimpulan yang
mungkin kurang tepat dengan mengatakan bahwa
fenomena penurunan kearah spektrum gelombang
infra merah yaitu dipicu objek yang diamati
menjauh (berhubungan dengan kecepatan) , padahal
dari contoh diagram diatas jelas nampak bahwa penu runan frekuensi terjadi bukan karena pemancar gel ombangnya menjauh namun dipicu oleh sumber
pemancar terletak lebih jauh, jadi dengan gamblang
bisa kita katakan bahwa fenomena geser merah berkai tan dengan jarak, bukan dengan kecepatan. sedang kecepatan rambat gelombang tergantung medium perambatanuntuk illustrasi tambahan, bayangkan anda melempar kan batu ke atas permukaan air, panjang gelombang rambat yang terjadi diatas permukaan air tergantung dari jarak, bukan kecepatan pengamat atau sumber pemancar suara, coba perhatikan gambar berikut:Jadi jika mengkaji anggapan para ahli astronomi
bahwa galaksi menjauh berdasar redshift agaknya
kurang tepat, karena redshift dengan jelas menerang kan bahwa fenomena itu yaitu posisi relatif moment to moment sumber gelombang terhadap pengamat.
Jadi bila kita anggap bahwa galaksi memancarkan
Pada objek yang bergerak, bila gelombang
yang dipancarkan frekuensinya tetap, peruba han frekuensi terjadi bukan karena pemancar
gelombangnya menjauh atau mendekat namun
dipicu oleh posisi sumber pemancar yang
berubah menjadi lebih jauh atau lebih dekat.
sinar dengan intensitas yang sama maka redshift akan proporsional sesuai dengan jaraknya, ini diluar faktor lain seperti kerapatan gas dan debu antar bintang. semakin jauh letak galaksi dari kita maka spektrum gelombang yang kita terima akan
semakin kearah merah, atau redshiftnya akan semakin tinggi, oleh karena redshift dipicu oleh jarak bu kan kecepatan, maka redshift bukan dipicu oleh
perubahan kecepatan dan karena itu tidak mengem bang seperti Bigbang.bahwa usaha para ilmuwan yang berusaha menemukan planet yang dapat didiami seperti bumi tak akan sia-sia, mereka akan menemukan bahwa di setiap tatasurya selain matahari pasti ada planetnya, bahkan bukan hanya itu, di antara planet yang sudah ditemukan itu juga akan ditemukan kehidupan seperti di Bumi.
teori yang yang dikembangkan terakhir yang menggabungkan relativitas umum dan mekanika kuantum. Untuk menjawab dua masalah tak terpecahkan dalam teori bigbang, yaitu masalah kedataran (flatness), alam semesta nampak datar, sudah diterangkan sebelumnya bahwa alam semesta memiliki kerapatan 10 % dari kerapatan kritis, bila di tambah materi gelap sekalipun, kerapatannya malah mendekati datar. Masalahnya, mengapa alam semesta demikian datar? Masalah lainnya dengan teori bigbang yaitu , mengapa radiasi latar belakang primordial hampir sama di semua arah? Mari kita telaah apa yang dimaksud dengan radiasi latar belakang primordial, yaitu radiasi awal yang diyakini berasal dari bigbang (GAMBAR 9.1 X ).
Pada tahun 1965 Arno A. Penzias dan Robert W.
Wilson yang bekerja di laboratorium perusahaan
telepon Bell saat sedang menguji sistem penerima
radio menemukan desis radio tingkat rendah pada pesawat penerima mereka, pada mulanya mereka
menyangka sinyal ini dipicu oleh sepasang merpati
yang bersarang di antena tanduk (horn antenna) yang
mereka gunakan. Sesudah dibersihkan ternyata desis
itu tetap ada, sinyal radio ini dipicu oleh radiasi
sumber tubuh hitam (black body) yang suhu nya
hanya 6 derajat Kelvin, atau 3 derajat diatas 0 derajat
mutlak. Pada saat yang hampir bersamaan Robert
Dicke, P.J.E. Peebles, David Roll and David Wilkinson
dari universitas Princeton, mengembangkan teori
yang menyatakan bahwa sisa radiasi yang berasal dari bigbang cukup kuat untuk dideteksi. Sesudah mendengar teori Dicke, maka mereka menganggap sinyal inilah yang berasal dari sisa-sisa radiasi bigbang, membuat mereka memperoleh hadiah nobel untuk bidang fisika pada tahun 1978 Bila kita melihat radiasi latar belakang yang datang dari dua tempat di angkasa yang letaknya terpisah lebih dari satu derajat, maka kita melihat dua bagian big bang yang tidak berhubungan saat radiasi dipancarkan, jadi kedua tempat itu tak ada waktu untuk menyamakan suhu nya, namun mengapa alam semesta big bang sama suhu nya di semua arah?, ini dinamakan masalah cakrawala (Horizon problem), sebab kedua tempat itu terletak di luar cakrawala perjalanan-cahaya.
Untuk menjawab kedua masalah itu teori baru
dikembangkan yang merupakan penyempurnaan dari
teori big bang untuk menjawab masalah masalah itu
dan masalah lain yang melibatkan fisika subatomik yang dinamakan alam semesta berkembang
yang merupakan perkembangan lebih jauh teori bigbang, menurut teori ini pada waktu alam semesta masih sangamuda, alam semesta berkembang jauh lebih ekstrim kecepatannya dibandingkan yang diramalkan oleh teori big bang (100 kali lipat kecepatan cahaya) Untuk mengerti alam semesta berkembang kita harus mengetahui bahwa para ahli fisika hanya mengenal 4 macam gaya, yaitu gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya kuat dan gaya lemah. Gaya gravitasi kita semua sudah tahu, gaya elektromagnetik bayangkan saja sifat-sifat
magnet, gaya kuat mengikat inti atom, dan gaya lemah melibatkan macam-macam pelapukan radioaktif. Para ahli berusaha mempersatukan semua gaya ini, melanjutkan usaha James clerk maxwell seabad yang Ialu yang berusaha menggabungkan gaya elektrik dan gaya magnetik menjadi efek gabungan yang sekarang dinamakan gaya elektromagnetik, para ahli sudah menemukan cara menggabungkan gaya-gaya ini yang dinamakan (grand unified theory) atau disingkat GUT. Hasil penyelidikan para ahli terhadap teori GUT membuat kesimpulan bahwa alam semesta berkembang dan mendingin sampai 1/10³ detik? sesudah big bang gaya-gaya yang ada di alam mulai berpisah satu
sama lain, dan melepaskan energi luar biasa besarnya,
dan alam semesta mengembang secara luar biasa hingga secara mendadak membuat alam semesta berkembang hingga sejuta trilyun-trilyun kali, alam semesta kita yang awalnya hanya sebesar atom lalu membesar hingga kira-kira sebesar buah lobi-lobi, jadi menurut teori ini alam semesta hampir datar karena berkembang mendadak pada awalnya, dan masalah cakrawala dipicu oleh karena pada awalnya alam semesta hanya sebesar atom jadi memiliki banyak waktu untuk menyamakan suhu sebelum berkembang Untuk mendukung teori bigbang para teoritikus menciptakan teori aneh bahwa alam semesta yang sepenuhnya kosong materi mungkin menjadi tidak stabil dan langsung menjadi lapuk dan dalam prosesnya melepaskan pasangan partikel sampai menjadi penuh oleh keadaan padat dan panas yang dinamakan bigbang, sesudah teori baru ini dikembangkan, kosmologis beranggapan bahwa alam semesta terbentuk oleh fluktuasi kebetulan ruang-waktu, menurut ahli fisika Frank Wiczyk, alasan terbentuknya sesuatu dari ketidak adaan yaitu karena ketidak adaan itu tidak stabil. Nampaknya jalan pemikiran para ahli astrofisika modern agak bergeser dari pendahulu-pendahulu mereka, yang beranggapan ada suatu sebab utama (prima causa), cuma bedanya bila para ahli jaman dahulu hanya berhenti pada prima causa sedang para ahli jaman sekarang tidak puas berhenti sampai disitu, mereka mencoba lebih jauh, prima causa mereka anggap berasal dari ketidak adaan , (suatu ungkapan yang berusaha meng-ilmiahkan sesuatu yang tidak ilmiah, yang nampaknya berasal dari rasa putus asa?)
-. Kecepatan perkembangan bigbang lebih besar dari cahaya Science hanya memprediksi bahwa, jagad
memiliki awal, namun tak dapat memprediksi
bagaimana jagad semestinya dimulai, untuk
menyesuaikan antara teori dan observasi maka
para ahli mengirangira bahwa awalnya bigbang berkembang luar biasa cepat, bahkan sampai 100
kali kecepatan cahaya, bukankah prediksi ini
bertentangan dengan pernyataan Einstein yang
mengatakan bahwa tak ada yang dapat bergerak
lebih cepat dari cahaya?
-Bigbang menganggap bumi sebagai pusat Alam semesta?Kita semua mengetahui bahwa semua observasi yang dilakukan terhadap pergerakan yang
ada di alam semesta dilakukan dari bumi, sehingga kecepatan perkembangan dan sebagainya sebetulnya dihitung relatif terhadap bumi, maksudnya bila memang alam semesta mengembang dan galaksi dan gugusnya bergerak menjauh, dan kecepatan pergerakan
juga dihitung relatif terhadap pengamat di
bumi, maka pernyataan ini sebetulnya secara
tidak langsung memperlihatkan seolah-olah
bumi yaitu pusat dari pergerakan, dan dengan
demikian selama masih memegang teori bigbang
maka masih terjebak pada anggapan bahwa pusat
alam semesta yaitu bumi (walaupun para ahli
astronomi sebagian besar berusaha menolak
mati-matian anggapan ini) dengan berdalih
bahwa perkembangan bumi yaitu seperti
perkembangan roti kismis atau seperti balon (GAMBAR 11.1X ) namun bila semua benda menjauh
seperti kismis pada roti yang dipanggang tentu
anggapan ini akan kuat bila didukung data bahwa
semua benda saling menjauh satu sama lain,nyatanya kita tak dapat menghitung pergerakan
galaksi-galaksi yang terjauh, apakah benar
mereka menjauh satu sama lain?
-Mengapa cahaya optikal hanya terbatas? beberapa macam teleskop yang dipakai para ahli astronomi untuk mengamati alam semesta, yang umum ada dua, yaitu teleskop optikal dan teleskop radio. Batas kemampuan teleskop optikal yaitu 10 milyar tahun cahaya, artinya seberapa besarpun lensa teleskop yang dibuat hanya dapat melihat benda langit hingga sejauh 10 milyar tahun cahaya, walaupun jarak efektif
observasi lebih pendek lagi yaitu hanya sampai 2
milyar tahun cahaya. Untuk dapat meneropong
lebih jauh lagi maka dibuatlah teleskop radio
untuk menangkap gelombang radio yang dipancarkan oleh bintang bintang yang berada di
angkasa, lalu dipetakan kembali menjadi bentuk
gambaran bintang itu. Benda terjauh yang
bisa ditangkap oleh teleskop radio berjarak tak
lebih dari 20 milyar tahun cahaya, lebih jauh dari itu tidak dapat terdeteksi oleh gelombang radio.
Jadi jelas sekali bahwa sebetulnya para ahli tidak
mengetahui secara jelas berapakah sebetulnya
luas alam semesta.
- Lebih dekat ke bumi lebih sedikit gelombang radio, lebih jauh lebih banyak, mengapa?Sumber radio di alam semesta yang dapat diamati oleh pengamat di bumi jumlahnya lebih sedikit per unit volume pada sumber terdekat, dibandingkan yang jauh, dikarenakan semakin dekat ke bumi semakin sedikit penghalang, sedang pada galaxy yang jauh terhalang oleh gas dan debu antar ruang (salah satu faktor utama yang harus diperhatikan disini yaitu dark matter atau materi gelap yang masih menjadi teka-teki mengenai sifat alamiahnya) sehingga gelombang
optik yang dipancarkan berubah menjadi gelombang radio, oleh karena itu teleskop radio dapat mendeteksi milyaran galaksi yang jauh yang tidak terlihat pada teleskop optik, bahwa dark matter yang merupakan
kumpulan materi terbesar di alam semesta yaitu
90 % dari seluruh jumlah materi yang ada di alam semesta. Dark matter bertindak bagai lensa atau prisma yang luar biasa besarnya yang menyerap dan menurunkan energi sinar optikal yang dipancarkan sehingga frekwensi gelombangnya juga turun menjadi gelombangradio. Hanya baru belakangan ini para astronomer memperhitungkan dark matter pada perhitungan astronomi dan memakainya sebagai
gravitational lens raksasa, sedang pada sistem terdahulu para astronomer dan astrofisikawan menganggap bahwa ruang antar gas kurang signifikan pada perhitungan pergerakan benda yang sangat jauh seperti galaksi-galaksi yang terjauh, dan model alam semesta yang ada sekarang ini masih berdasar anggapan bahwa ruangan antar galaksi bersifat hampa ,sehingga tak berpengaruh pada
penyerapan energi terhadap frekwensi gelombang
(yang juga sesuai letaknya) sehingga mereka
memperhitungkan redshift hanya sebagai akibat
efek pergerakan. namun redshift untuk galaksi terjauh berasal dari penyerapan materi antar ruang dan dark matter bukan dari pergerakan.
- Gas dan debu menyerap energi sinar dan menurunkan frekwensinya Seperti yang kita ketahui bahwa perjalanan sinar dipengaruhi oleh media perambatan contoh yang kasat mata yaitu prisma, seperti yang kita ketahui bahwa sinar yang merambat melalui prisma diuraikan menjadi komponen warnanya, demikian juga dengan alam semesta yang terisi oleh gas dan debu antar ruang (interstellar
matter)yang berfungsi seperti prisma yang besarnya luar biasa yang memiliki kerapatan rendah.
P a d a p e n g a m a t a n langsung kita dapat
melihat dengan jelas bahwa area yang b a n y a k m e l e w a t i d e b u a n t a r r u a n g memancarkan sinyal g e l o m b a n g r a d i o
paling besar, contohnya p u s a t g a l a k s i k i t a
yang memancarkan gelombang radio yang
kuat, karena pancaran gelombang dari pusat galaksi harus melewati gas dan debu antar ruang yang lebih padat untuk sampai pada kita.
- Quasar mungkin tidak sejauh yang diperkirakan
ini juga menjelaskan mengapa pusat galaksi kita merupakan pemancar gelombang radio yang kuat karena sinar dari pusat galaksi di serap oleh gas dan debu antar ruang, inilah mungkin pemicu yang dapat menjelaskan mengapa quasar? Makarian 205 memiliki redshift yang tinggi walaupun jaraknya relatif dekat (GAMBAR 11.2.X ) nampak makarian 205 letaknya berdekatan dengan pusat galaksi NGC 4319 yang tentu saja debu dan gasnya nampaknya sangat tebal. Perlu diketahui bahwa gambaran yang diterima oleh teleskop radio tidak sejelas teleskop optik, sampai sekarang quasar tetap menjadi kontroversi yang membingungkan para ahli, karena keterbatasan sarana pengamat, sebagian besar para ahli menganggap bahwa quasar yaitu pusat galaksi yang sangat jauh dan bersinar sangat terang, namun ada juga para ahli yang beranggapan bahwa quasar tidak sejauh yang dianggap selama ini.
-Mengapa penyebaran galaksi berkelompok? Sinyal radio yang ditangkap oleh pengamat COBE (COsmic Background Explorer) membuktikan bahwa sinyal yang berasal dari radiasi latar belakang primordial ternyata hampir sama di semua arah, (hampir homogen) bila bigbang demikian homogen mengapa penyebaran galaksi sekarang nampak berkelompok?. Inilah yang aneh, bila dari pengamatan seharusnya galaksi memiliki region yang sama diarah tertentu,
maksudnya yaitu tahap perkembangannya seharusnya sama, maksudnya begini, bila kita
melihat ada galaksi yang memiliki redshift 5 relatif terhadap bumi, maka seharusnya galaksi yang ada dalam gugus itu tahap nya hampir sama semua, dan bila kita melihat kearah area dengan redshift tinggi seharusnya galaksi disana cenderung spiral (galaksi muda karena dekat dengan bigbang tahap akhir) dan bila dekat dengan galaksi kita seharusnya cenderung ellips, (karena dekat dengan awal bigbang tahap awal) namun nyatanya tidak demikian. Bentuk galaksi
tidak beraturan, ada yang ellips maupun spiral.
- Paradoks Olber,bila kita meneropong ke segala arah maka nampak bahwa setiap ruang di angkasa terisi dengan galaksi secara merata, sehingga dengan anggapan setiap benda di angkasa memancarkan cahaya maka seharusnya malam hari terang benderang diterangi cahaya dan akhirnya memanaskan bumi kita, namun mengapa malam hari gelap dan mengapa alam semesta sangat dingin?
Olbers beranggapan bahwa langit gelap sebab awan
materi di luar angkasa menyerap radiasi dari
bintang bintang yang jauh, namun medium antar
bintang ini juga akan bertambah panas dan awan
gas antar bintang juga akan bertambah terang
dan bercahaya. Para ahli kosmologi beranggapan bahwa Olbers salah karena berdasar dua anggapan yang tidak benar yaitu alam semesta tidak statik dan
tidak sangat tua. Bila dikatakan bahwa alam
semesta tidak statik alasan itu bisa diterima,
namun menganggap bahwa alam semesta tercipta
melalui perkembangan Bigbang beberapa milyar
tahun yang lalu agak sulit diterima, karena anggapan
ini hanya benar bila teori bigbang benar, sedang teori Bigbang tidak semua orang sepakat karena dasar anggapan nya tak dapat diterima. Karena banyak kelemahan.Melihat banyak keraguan dan pertanyaan terhadap teori bigbang sesudah berlalu sekian lama wacana ini berkembang, mungkin perlu dibuat sebuah model alam semesta yang baru yang dapat menjadi alterna tif para ahli kosmologi, namun model baru ini belum memperoleh kesempatan diuji, pengujian yang akan menentukan apakah model yang baru ini lebih benar atau tidak. Model alam semesta baru ini tidak menjanjikan pasti Lebih baik dari teori bigbang (yang memiliki banyak kelemahan), karena mengutip kata-kata Prof. Michael Seeds, anggapan yang beralasan kadang-kadang mem bawa pada hasil yang kurang bisa diterima ,
Awal dari semua teori mengenai bigbang dimulai dari
teori yang belakangan diadopsi menjadi hukum, yaitu hukum Hubble. Padahal hukum Hubble belum
tentu benar, atau mungkin hanya sebagian benar, awal
hukum Hubble dimulai saat para ahli menemukan bahwa pada benda angkasa atau galaksi terrjauh spektrum sinar yang diterimanya bergeser kearah merah, ini yaitu fenomena yang dinamakan fenom ena geser merah. Fakta yang tak terbantahkan mengenai fenomena geser merah yaitu bahwa
ada korelasi yang kuat antara fenomena geser merah dengan jarak galaksi, yaitu jarak kita dengan galaksi-galaksi lain proporsional dengan efek geser
merahnya. Para ahli sudah mencoba menghitung
kecepatan perputaran galaksi dengan efek doppler. bahwa efek geser merah yaitu akibat efek Doppler namun nampaknya tidak demikian, Coba perhatikan GAMBAR 11.2 X . bila gambar ini tidak salah letak maka nampaknya ada kesalahan anggapan , coba banding kan dengan GAMBAR 11.3,X menjelaskan area merah yang dianggap area yang menjauh, jelas
sekali bahwa bila gambar galaksi itu tidak salah letak maka ada kesalahan anggapan , (bagian merah
sebetulnya bukan menjauh namun memang lebih
jauh demikian juga warna biru bukan mendekat namun Semua kosmologi berdasar satu fakta tunggal yaitu bahwa spektrum semua galaksi men gandung geser merah yang sesuai dengan jaraknya
memang lebih dekat). Seharusnya karena sebelah kanan galaksi menjauh (dilihat dari gambar nampaknya berlawanan arah jarum jam), maka sesuai dengan efek Doppler seharus nya bagian kanan menjadi merah dan bagian galaksi sebelah kiri berputar mendekat sehingga seharusnya
warna-nya menjadi biru seperti ilustrasi GAMBAR 11.4X . fakta ini didukung oleh prof Michael Seeds profes sor Emeritus Franklin university, yang mengatakan bahwa semua kosmologi berdasar fakta tunggal, yaitu spektrum galaksi memiliki nilai geser merah yang proporsional dibandingkan dengan jaraknya . Lantas apakah redshift berdasar efek Doppler? belum tentu, karena setiap gelombang yang merambat melalui media selalu kehilangan energinya, sehingga frekuensinya semakin menurun dan bergeser kearah spektrum merah dan bahkan berubah menjadi gelombang radio, inilah sebabnya mengapa pusat galaksi kita merupakan pemancar gelombang radio yang kuat, karena harus melewati area debu dan gas antar bintang yang rapat.
Dalam keadaan sehari-hari, bisa kita lihat bahwa jika
kita menepuk air maka frekuensinya semakin menu run bila semakin jauh dari pusat pemancar gelombang (bekas tepukan kita). Demikian juga terjadi pada sinar yang jelas bersifat gelombang, jadi bila geser merah pada galaksi bukan dari efek doppler maka alam semesta tidak berkembang, namun juga tidak statis, karena selalu berubah, modelnya yaitu demikian:
-alam semesta tidak terbentuk secara seragam,
pembentukan alam semesta terjadi secara parsial,
maksudnya pembentukan dan kemusnahan yang
terjadi pada galaksi tidak seragam, satu galaksi
musnah dan yang lain terbentuk, demikianlah
berlangsung terus-menerus, tidak serempak
seperti pada model bigbang kemusnahan yang
nanti terjadi yaitu kemusnahan galaksi bukan
hanya kemusnahan bumi. Ada tiga cara kemusnahan galaksi, diantaranya yaitu karena api (mungkin fisisuper nuklir?), karena air dan karena angin (mungkin karena tumbukan).
-Berbagai macam galaksi yang ditemukan sebetulnya mewakili periode galaksi pada berbagai tahap seperti gelembung air pada permukaan air yang mendidih, ada yang terbentuk, ada yang matang, ada yang pecah dan lenyap kembali, selalu terjadi demikian sejak jaman tak terhitung
-Tidak ada materi dibagian manapun di alam
semesta yang abadi atau tidak mengalami
perubahan. (satu-satunya yang abadi yaitu
perubahan itu sendiri)
-Alam semesta nampak seperti mengembang
karena sinar yang kita terima sudah mengalami
redshift yaitu perubahan intensitas frekwensi
gelombang
-Dalam kondisi kerapatan yang sama maka
semakin jauh gelombang maka akan semakin kehilangan energi dan dengan demikian maka panjang gelombangnya (penurunan
frekuensi) akan bertambah.
- Dark matter kemungkinan yaitu bekas kemusnahan
galaksi, yang menyerap sinar sehingga area itu
menjadi gelap. Dark matter kemungkinan menyerap energi sinar yang pada akhirnya akan dipakai lagi unuk pembentukan galaksi lagi. Dark matter tidak menjadi panas sesudah menyerap sinar, karena prosesnya terjadi pada suhu sangat rendah.
-Awal terbentuknya dan luas alam semesta tidak
diketahui
-Alam semesta tak akan mengembang atau menciut
seperti yang digambarkan pada teori bigbang.