Oktober 06, 2023
Home »
peternakan 1
» peternakan 1
peternakan 1
Oktober 06, 2023
peternakan 1
sifat Peternakan :
- sifat Produksi Peternakan yaitu faktor-faktor produksi usaha peternakan yang jumlahnya relatif banyak dan dominansi pengaruh lingkungan yang besar.
-sifat sistim Usaha Peternakan terdiri dari Sistem Intensif (Modal dan teknologi tinggi dengan tenaga kerja sedikit ) dan sistem Ektensif (Modal dan teknologi sedikit dengan tenaga kerja tinggi). Jadi yang Intensif respon supply rendah sedang ektensif respon suplly tinggi.
-sifat Ternak yaitu wirausaha yang dikendalikan oleh kita dimana meliputi 4 komponen yaitu : kita sebagai subyek, Ternak sebagai obyek, lahan sebagai basis ekologi dan teknologi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
-sifat Usaha dinamis, dimana usaha peternakan harus dikaji dengan analisis dinamis dengan referensi waktu dan penuh dengan ketidakpastian.
-sifat Produk peternakan yaitu sifat hasil utama maupun sampingan usaha peternakan. Yaitu Fragile (mudah pecah secara fisik), Perishable (mudah rusak secara kimiawi dan biologi), Quality variation ( Tingkat Variasi yang tinggi dalam
kualitas produk) dan Bulky ( Nilai ekonomis hasil samping berlawanan dengan hasil utama).
sifat tipe ternak berdasar pemakaian pakan yaitu Ternak Non Ruminansia (Berperut tunggal) dan Ternak Ruminansia (Berperut ganda). sifat Peternakan di negara kita terdiri dari Peternakan Tradisional dengan ciri-ciri Jumlah ternak sedikit, Input teknologi rendah, Tenaga kerja Keluarga dan profit rendah , dengan ciri-ciri Jumlah ternak sedikit, Input teknologi mulai tinggi, Tenaga kerja Keluarga dan profit sedang. Diwakili peternak ayam ras dan sapi perah Peternakan Modern dengan ciri-ciri Jumlah ternak banyak, Input teknologi tinggi, Tenaga kerja khusus bidang peternakan dan profit tinggi. sehingga ternak-ternak yang dibudidayakan oleh kita digolongkan menjadi 4 golongan yaitu Ternak Unggas (Class Aves biasanya Meat type dan Egg type) antara lain Kalkun (Melegris galopavo), Tiktok, Ayam (Gallus domesticus), Itik (Anas planthyrynchos), Entog (Cairina moschata), Angsa (Anser anser) ,
Aneka Ternak yaitu ternak-ternak yang tidak dalam satu class antara lain : Kelinci (Lepus cuniculus), Lebah (Apis species), Puyuh (Coturnix coturnix), Bekicot, Walet, Kodok dll.
Ternak Perah (Class Mamalia biasanya Milk type) antara lain Sapi Perah, Kerbau Perah, Kuda Perah, Kambing Perah dan Unta Perah.
Ternak Potong antara lain Ternak Potong Besar : Sapi (Bos species), Kerbau (Buballus bubalis), Kuda (Equs caballus), Keledai (Equs asinus),
Zebra (Equs hipotigris) dan Unta (Camell dromedarius). Ternak Potong Kecil : Kambing
(Capra species), Domba (Ovis species), Babi (sus species).
Pedet yaitu anak sapi yang baru lahir hingga usia 8 bulan. Selama 3-4 hari sesudah lahir pedet harus memperoleh kolostrum dari induknya, sebab pedet belum memiliki anti bodi untuk resistensi terhadap penyakit. Sesudah dipisahkan dari induk sapi, barulah pedet dilatih mengkonsumsi suplemen makanan sedikit demi sedikit sehingga pertumbuhanya optimal Pedet yaitu sebutan bagi anak sapi yang baru lahir
hingga usia 8 bulan. Pada saat lahir pedet memiliki ukuran tubuh yang kecil, namun dengan ukuran kepala yang relatif besar dengan kaki yang panjang. ini dipicu oleh sebab proses pertumbuhan bagian tubuh yang memang berbeda-beda. Pada saat pedet lahir pencapaian berat badan baru mencapai sekitar 8%. Secara berurutan yang tumbuh atau terbentuk sesudah lahir yaitu saraf, kerangka, dan otot yang menyelubungi seluruh kerangka. Semua itu sudah terbentuk sejak dalam kandungan. Kepala dan kaki yaitu bagian tubuh yang tumbuh paling awal dibandingkan bagan tubuh yang lain, sedang bagian punggung pinggang dan paha baru tumbuh lalu . Jika dibandingkan dengan ternak sapi dewasa, pedet relatif kakinya lebih tinggi dan dadanya lebih sempit. Kaki belakang lebih panjang dibandingkan kaki depan Badannya lebih pendek atau dangkal dan tipis dan ukuran kepalanya lebih pendek. Semakin bertambah usianya semakin
memanjang ukuran kepalanya, pemeliharaan pedet yaitu salah satu bagian dari proses penciptaan bibit sapi yang bermutu. Untuk itu maka diperlukan penanganan yang benar mulai
dari sapi itu dilahirkan sampai mencapai usia sapih/dara. Penanganan pedet pada saat lahir :
semua lendir yang ada dimulut dan hidung harus dibersihkan demikian pula yang ada pada
tubuhnya memakai handuk yang bersih. Buat pernapasan buatan bila pedet tidak bisa
bernapas. Potong tali pusarnya sepanjang 10 cm dan diolesi dengan iodium untuk mencegah
infeksi lalu diikat. Berikan jerami kering sebagai alas. Beri kolostrum secepatnya paling
lambat 30 menit sesudah lahir . Sesudah lahir pedet harus segera memperoleh kolostrum dari induknya, sebab tingkat kematian dapat mencapai 16-20%, 3-4 hari sesudah lahir pedet perlu memperoleh perhatian tata cara pemeliharaan. Khusus pada periode kolostrum pedet belum bisa mengasilkan antibody (Imonoglubulin) di minggu pertama sesudah kelahiran dan harus memperoleh dari kolostrum agar tahan terhadap serangan penyakit. Kolostrum juga berfungsi sebagai laxative (urus-urus) untuk mengeluarkan
kotoran sisa-sisa metabolisnme. Pemeliharaan pedet secara alami dapat dilakukan dengan
membiarkan pedet selalu bersama induknya sampai dengan pedet disapih usia 6 – 8 bulan,
baik saat digembalakan maupun didalam kandang
Untuk dapat melaksanakan program pemberian pakan pada pedet, Perkembangan alat pencernaan ini yang akan menuntun bagaimana langkah-langkah pemberian pakan yang benar.
Sejak lahir anak sapi sudah memiliki 4 bagian perut, yaitu : rumen (perut handuk), retikulum (perut jala), omasum (perut buku) dan abomasum (perut sejati). Pada awalnya saat sapi itu lahir hanya abomasum yang sudah berfungsi, kapasitas abomasum sekitar 60 % dan menjadi 8 % bila nantinya sudah dewasa. Sebaliknya untuk rumen semula 25 % berubah menjadi 80 % saat dewasa. Waktu kecil pedet hanya akan mengkonsumsi air susu melalui oesophageal groove yaitu langsung dari krongkongan (oesophagus) ke abomasum sedikit demi sedikit dan secara bertahap anak sapi akan mengkonsumsi calf starter (konsentrat
untuk awal pertumbuhan yang padat akan gizi, rendah serat kasar dan bertekstur lembut)
dan lalu belajar menkonsumsi rumput. Pada saat kecil, alat pencernaan berfungsi mirip seperti hewan monogastrik. Pada saat pedet air susu yang diminum akan langsung disalurkan ke abomasum, berkat adanya saluran yang dinamakan ―Oesophageal groove . Saluran ini akan menutupi bila pedet meminum air susu, sehingga susu tidak jatuh ke dalam rumen. Bila ada pakan pada baik konsentrat atau rumput, saluran itu akan tetap membuka, sehingga pakan padat
jatuh ke rumen. Proses membuka dan menutupnya saluran ini mengikuti pergerakan refleks.
Semakin besar pedet, maka gerakan reflek ini semakin menghilang. Selama 4 minggu
pertama sebetulnya pedet hanya mampu mengkonsumsi pakan dalam bentuk cair. Zat-zat makanan atau makanan yang dapat dicerna pada saat pedet yaitu : protein air susu casein, lemak susu atau lemak hewan lainnya, gula-gula susu (laktosa, glukosa), vitamin dan mineral. Ia mampu memanfaatkan lemak terutama lemak jenuh seperti lemak susu, lemak hewan, namun kurang dapat memanfaatkan lemak tak jenuh contoh nya minyak
jagung atau kedelai. Sejak usia 2 minggu sapi pedet dapat mencerna pati-patian, sesudah itu
secara cepat akan diikuti kemampuan untuk mencerna karbohidrat lainnya (namun tetap
tergantung pada perkembangan rumen). Vitamin yang diperlukan pada saat pedet yaitu
vitamin A, D dan E. Pada saat lahir vitamin-vitamin itu masih sedikit yang terkandung di dalam kolostrum sehingga perlu diinjeksi ketiga vitamin itu pada saat baru lahir. perkembangan alat pencernaan dimulai sejak usia 2 minggu.
Populasi mikroba rumennya mulai berkembang sesudah pedet mengkonsumsi pakan kering
dan menjilat-jilat tubuh induknya. Semakin besar pedet maka ia akan mengkonsumsi berbagai jenis pakan dan akan menggertak komponen perutnya berkembang dan mengalami modifikasi fungsi. Anak sapi / pedet dibuat sedikit lapar, agar cepat
terangsang belajar makan padatan Pedet yang baru lahir memiliki sedikit cadangan makanan dalam tubuhnya. Bila pemberian pakan sedikit dibatasi (dikurangi), akan memberi kesempatan pedet menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi pakan, tanpa terlalu banyak mengalami cekaman. Tahap mencapai alat pencernaan sapi dewasa biasanya pada usia 8 minggu, namun
pada usia 8 minggu kapasitas rumen masih kecil, sehingga pedet belum dapat mencerna
rumput atau pakan kasar lainnya secara maksimal. usia mencapai tahapan ini dipengaruhi oleh tipe pakannya ( yaitu berapa lama dan banyak air susu diberikan, dan kapan mulai diperkenalkan pakan kering). Sesudah disapih, pedet akan mampu
memanfaatkan protein hijauan dan sesudah penyapihan perkembangan alat pencernaan
cepat. Jenis bahan pakan untuk anak sapi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: Pakan cair : kolostrum, air susu normal, milk replacer, dan pakan kering : konsentrat pemula . Agar pemberian setiap pakan tepat waktu dan tepat jumlah, maka sifat nutrisi setiap pakan untuk pedet perlu diketahui sebelumnya. pemakaian
makanan produksi pabrik sebagai pengganti susu bias dimulai sejak sapiberusia 10 hari, lalu diganti sesudah mencapai usia 4 minggu . Kolostrum yaitu air susu yang dikeluarkan dari ambing sapi yang baru melahirkan, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental dibandingkan air susu normal. Komposisi kolostrum dibandingkan susu sapi biasa, kolostrum lebih banyak mengandung energi, 6X lebih banyak kandungan proteinnya, 100X untuk vitamin A dan 3X lebih kaya akan mineral dibanding air susu normal. Juga mengandung enzym yang mampu menggertak sel-sel dalam alat pencernaan pedet supaya secepatnya dapat berfungsi (mengeluarkan enzim pencernaan). Kolostrum mengandung sedikit laktosa sehingga mengurangi resiko diare. Juga pada kolostrum mengandung inhibitor trypsin, sehingga antibodi dapat diserap dalam bentuk
protein. Kolostrum kaya akan zat antibodi yang berfungsi melindungi pedet yang baru lahir
dari penyakit infeksi. Kolostrum dapat juga menghambat perkembangan bakteri E. coli
dalam usus pedet (sebab mengandung laktoferin) dalam waktu 24 jam pertama. kolostrum mengandung antibody yang membentuk kekebalan anak sapi terhadap infeksi atau terhadap penyakit dan kolostrum juga mengandung lebih banyak
protein dibandingkan susu normal. Nutrisi yang baik saat pedet akan memberi nilai positif saat lepas sapih, dara dan siap jadi bibit yang prima. Sehingga produktivitas yang optimal dapat dicapai. Pedet yang lahir dalam kondisi sehat dan induk sehat di satukan dalam kandang bersama dengan induk dengan diberi sekat agar pergerakan pedet terbatas. Diharapkan pedet memperoleh susu secara ad libitum, sehingga nutrisinya terpenuhi. Selain itu pedet dapat mulai mengenal pakan
yang dikonsumsi induk yang kelak akan menjadi pakan hariannya pedet itu sesudah lepas sapih. Perlakuan ini haruslah dalam pemantauan yang baik sehingga dapat mengurangi kecelakaan baik pada pedet atau induk. Pedet yang sakit, pedet dipisah dari induk dan dalam perawatan sampai sembuh sehingga pedet siap kembali disatukan dengan induk atau induk lain yang masih menyusui. Selama pedet dalam perawatan susu diberikan oleh petugas sesuai dengan usia dan berat badan.
KUDA (Equus species)
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) yaitu salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini sudah lama yaitu salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan sudah berperan penting dalam
pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh kita dengan memakai sadel dan dapat pula dipakai untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa area , kuda juga dipakai sebagai sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan sudah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti pemakaian kuda untuk keperluan kita baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM.
Kuda sudah lama berada dibumi dan menyebar diseluruh dunia. Kuda sudah disimpan dan
diternak oleh kita sejak beribu-ribu tahun sebelum masehi. Diantara bakal kuda kuno ialah Kuda Liar Asia (ada disekitar Asia Tengah saperti Mongolia, Turkomen, Afghanistan, Mongolia ), Kuda Morgan ( USA), Tarpan, Arab ( Timur Tengah). Dari kuda-kuda kita mulai menjinakkannya dan menjadikannya sebagai aset yang penting dalam peperangan, pertunjukan, pertandingan dan
sebagainya. Di Malaysia, kuda diternak dan dipelihara oleh segelintir masyarakat setempat saperti di Kelantan, di Sabah, Kuala Lumpur, Ipoh, Pulau Pinang, Johor, Pahang, Melaka, .
Di Kelantan dan Sabah biasanya kuda diternak untuk tujuan pertanian, pertandingan lomba kuda, pertunjukan di Kelantan biasanya kuda diternak sebagai hobi , anak-anak muda akan menunggang kuda sebagai rekreasi Sementara di Ipoh, Kuala Lumpur, Pulau Pinang kuda dipakai untuk tujuan
perlombaan profesional.
Secara sistematik antaralain :.
Kingdom : Animal
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Perissodoctyla
Family : Equidae
Genus : Equus
Species : Equus hipotigris (Zebra)
Equus asinus (Keledai)
Equus hemionus (setengah Keledai)
Equus caballus (Kuda) Equus caballus dibagi
menjadi 5 macam berdasar tempat perkembangbiakkannya, yaitu :
1. Equus caballus germanicus (Kuda Jerman)
2. Equus caballus occidentalis (Kuda Eropa Tengah)
3. Equus caballus gmelini (Kuda Eropa Timur)
4. Equus caballus orientalis (Kuda Asia Muka)
5. Equus caballus mongolicus (Kuda mongol = Equus prewalsky).
Kuda yaitu perkataan Sanskrit, oleh sebab nya diperkirakan orang-orang Hindu yang pada permulaan perhitungan tahun Masehi datang ke negara kita dengan membawa kuda dari India. Dalam abad-abad pertama tahun Masehi orang-orang Tionghoa berulang-ulang membawa kuda ke negara kita, demikian juga orang-orang Islam dari India datang ke negara kita sesudah orang Hindu. perlu diperhitungkan bahwa kuda-kuda
negara kita bukan hanya berasal dari Kuda Timur Asli melainkan juga mengandung kuda Cina
dan Mongol yang tergolong Tarpan (Equus gmelini).
Pemeliharaan kuda semula dipakai untuk tujuan tunggang bagi kavillah sesudah pemakaian unta. Namun kuda sebagai ternak yang dipotong. Oleh sebab nya pada, Pada beberapa tempat seperti Banyuwangi dan Malang, kuda dipotong untuk konsumsi daging. Macam-macam kuda yang ada di negara kita, yaitu :
-Kuda sandel dinamakan juga Kuda Sumba sebab sudah sejak lama dikenal di Pulau Sumba.
Kuda sumba yaitu kuda yang terbaik di negara kita. Tipe daging dan tarik ringan. Ciri-ciri :
Temperamen cerah, riang dan bertingkah laku sabar. Tinggi 130 cm, Bagian tubuhnya bagus
Tubuh bagian depan lebih besar dari belakang
Duduk ekor tinggi. Warna bermacam-macam,
-Kuda Thoroughbred ini dibentuk di Inggris dari Arab, tipe pacu, warna bermacam-macam, sifat aktif, muka dan kaki biasanya putih, tinggi 150 – 170 cm dan berat 500 Kg.
-Kuda Australia Bermula dari Kuda Thoroughbreed yang disebar ke Amerika, lalu masuk ke Australia.
Kuda yang masuk ke Australia ini dinamakan Kuda Australia. Namun di Australia sendiri banyak
ada kuda-kuda Inggris seperti Kuda Clydesdale (penarik berat) Kuda Percheron, berasal dari Perancis yaitu tipe tarik Kuda Belgia, Asal Belgia tipe penarik. Suffolk (penarik berat), Kuda Inggris (Tunggang), Kuda Poney (Pacuan), Kuda Shire (penarik beban berat), Kuda Hackney (penarik ringan) ,
Kuda Sumbawa ini ada di Pulau Sumbawa, ada 2 ras yaitu : Kuda Sumbawa dan Kuda Bima.
Badan kuda bima lebih rendah dibandingkan Kuda Sumbawa. Tinggi 1-1,25 m, temperamen sabar
dan tipe kerja.
-Kuda sawu ada di Pulau Sawu, yaitu tipe tarik.
-Kuda Timor ada di Pulau Timor, warna bermacam-macam, tinggi 1,36 m, tipe tarik
-Kuda Flores Di Flores ada 2 ras yaitu : Kuda Manggarai dan Kuda Ngada, Tipe Tarik, warna
biasanya merah.
-Kuda Sulawesi Terdiri dari Kuda Bone dan Kuda Mahar
-Kuda-kuda jawa biasanya kecil dan tipe tarik.
-Kuda-kuda Aceh banyak tersebar disekitar Danau Toba, kecil, tinggi 120 cm (Kuda batak) sedang Kuda Luar Negeri yang banyak didatangkan di negara kita, yaitu :
Kuda Arab Berasal dari Arabia dan sekarang banyak di Syria dan Mesir. Tipe Balap/Pacu. Lari cepat, badan relative pendek, tinggi 150-160 cm dan berat 500 Kg.
Beberapa Istilah yang terkait dengan Ternak Kuda :
Jaguar = Panthera onca, karnivora besar yang ada di Amerika selatan.
Mule = hasil perkawinan antara keledai jantan dengan kuda betina atau antara domba
black face dengan border Leicester
Mare = kuda betina dewasa
Mustang = Kuda liar dibagian barat amerika serikat yang yaitu keturunan kuda
spanyol.
Stallion = kuda jantan dewasa.
Sorrel = warna kuda
Sheen = Warna bulu yang mengkilat atau bercahaya
Polomino = warna kuda kuning keemasan.
Pony = jenis kuda yang kecil ukurannya
Prick = kegiatan memotong ekor kuda
Appaloosa = Salah satu bangsa kuda yang terkenal di AS dan Inggris dan mengandung darah kuda Arab.
Ascheim Zondek Test = Suatu uji kebuntingan pada Kuda betina berdasar pada
adanya PMS (Pregnant Mare Serum) dalam darah kuda itu. Uji ini baik hasilnya jika diterapkan pada kuda yang usia kebuntingannya 50 – 80 hari.
Bay = warna bulu kemerahan pada kuda dengan beberapa bagiannya hitam (kaki dan ekor).
Gelding = Kuda jantan yang dikastrasi
Hinny = Hasil persilangan antara kuda jantan dengan keledai betina.
Jack atau Jackas = keledai jantan.
Janet / Jenny = keledai betina
Burro = sejenis keledai kecil.
Charlier shoe = Sepatu khusus untuk kuda dilapangan rumput.
Cob = Kuda yang kakinya pendek.
Colt = Kuda jantan muda
Dark chestnut = Pola yang menggambarkan warna hitam kecoklatan atau mahgony
pada kuda.
Filly = kuda betina muda
Foal = anak kuda
Gait = Tiap gerakan kuda yang mengarah ke depan
Ketersediaan pakan yang baik akan menunjang kelangsungan hidup kuda sehingga pakan yaitu faktor penting dalam peternakan kuda. Pakan utama kuda yaitu rumput dengan berbagai jenis rumput seperti Panicum maticum dan Brachiaria
mutica. Pakan rumput hanya cukup untuk dipakai bagi kelangsungan hidup namun untuk
kuda pacu atau olahraga perlu tambahan konsentrat dan vitamin. Pakan konsentrat yaitu
pakan tambahan energi bagi kuda. Konsentrat yang dapat diberikan antara lain konsentrat sereal yang terdiri dari gandum, jagung, produk tepung, sorgum, berbagai produk padi dan produk non sereal yang terdiri dari gula bit, rumput kering, kacang-kacangan (legum) seperti kedelai dan kacang
Pakan kuda yang diberikan harus sesuai dengan usia dan fungsi kuda itu . usia kuda dapat dibagi menjadi empat golongan , yaitu 1-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, dan diatas 24 bulan. Kuda yang berusia 1-6 bulan tidak disediakan pakan khusus, sebab masih dalam masa menyusu dengan induknya. Induk kuda yang sedang menyusui memerlukan kebutuhan pakan yang cukup banyak baik untuk induk kuda maupun anaknya. Induk
menyusui dan induk bunting memerlukan pakan tiga kali lipat terutama untuk vitamin dan
mineral, kacang-kacangan dan bungkil yang dapat membantu pembentukan air air susu dalam
jumlah yang cukup. Pengaturan pemberian pakan dapat dilakukan 2-3 kali sehari yaitu pagi,
siang, sore hari tergantung dari kuda dan fungsi kuda itu Sama halnya dengan kekurangan pakan, pemberian pakan yang berlebihan dalam waktu yang lama sehingga memicu kegemukan (obesitas), juga dapat memicu penurunan kesuburan pada induk kuda itu sampai kepada kemajiran. Bagi induk yang sedang bereproduksi diperlukan ransum yang berimbang agar kesuburannya tetap terjaga baik. Ransum yang berimbang artinya mengandung energi, protein, vitamin, dan mineral yang cukup dan keseimbangan yang baik. diperlukan kadar protein 17%-18% dalam ransum untuk induk kuda yang sedang laktasi. Sumber energi dapat dicukupi dari hijauan makanan ternak yang memadai. ―anakan kuda dengan ransum hijauan makanan ternak yang cukup dan 1 kg biji-bijian dapat mencapai pubertas pada usia 15 bulan. Pada ternak kuda, Vitamin-vitamin yang diperlukan untuk membantu perkembangan dan siklus reproduksi penting agar terhindar dari infertilitas. Vitamin-vitamin ini dapat ditambahkan melalui pakan, contoh nya vitamin A,D,E, K, B dan lain-lain. Mineral diperlukan oleh tubuh seperti Calcium (Ca) dan Posfor (P).
Kadar Ca diperlukan sedikit lebih banyak dari P di dalam ransum. Jika sebaliknya yaitu kadar P lebih banyak dari Ca, dapat mengganggu proses reproduksi seperti metritis atau retensi plasenta. Kebutuhan mineral jarang seperti cobalt, selenium, indium, ferrum, cuper, mangan, diperlukan oleh tubuh untuk proses reproduksi. Bagi suatu
area yang tanahnya kekurangan mineral jarang, rumput yang dihasilkan juga langka mineral, sehingga induk hewan harus disediakan mineral jarang ini dalam ransum Pada akhir-akhir ini pemberian mineral jarang, diberikan dalam bentuk balok mineral yang dapat dijilat oleh induk kuda jika kekurangan dalam tubuhnya.
Kuda import yang ada di negara kita, contoh nya, lingkungannya disesuaikan dengan asalnya,
harus hidup di udara yang dingin sehingga proses reproduksi dapat berjalan normal. Sebaliknya, kuda yang ada di negara kita pengaruh suhu lingkungan tidak terlalu mempengaruhi daya reproduksi. Di area tropis dimana suhu udaranya panas sepanjang tahun, produktivitas dan daya reproduksi kuda dipengaruhi oleh kondisi lingkungan khususnya suhu udara. induk kuda yang sedang laktasi, peka terhadap pengaruh suhu udara yang panas. Selama musim panas angka kebuntingan akan menurun pada induk kuda yang dipelihara di luar kandang. Udara yang terlalu panas sesudah inseminasi buatan dapat menghambat proses pembuahan sel telur, atau bila
pembuahan dapat terjadi, dapat disusul dengan kematian embrio dini. Keadaan ini ada
hubungannya dengan suhu uterus yang meningkat sebab udara di luar yang panas sehingga
akhirnya dapat mempengaruhi sel telur atau embrio dan menurunkan angka pembuahan.
Suhu udara yang panas juga dapat meningkatkan jumlah masalah birahi tenang atau birahi yang tidak dapat dideteksi pada induk kuda. dengan mengukur hormon reproduksi, menandakan bahwa induk yang sedang laktasi dihadapkan pada suhu udara yang panas dapat mengganggu siklus birahi. Suhu yang panas juga dapat memicu penurunan kadar hormon reproduksi seperti FSH dan LH, selain itu juga dapat memicu penurunan
volume dari yang mengalir ke alat reproduksi, sehingga memicu perubahan lingkungan
uterus yang lebih panas dan menambah kemungkinan kematian embrio. suhu yang panas dapat menurunkan lahir anakan kuda dan
best plasentanya disamping memperpanjang involusi uteri dan menurunkan aktivitas ovarium
dari induk pasca melahirkan. Usaha menanggulangi suhu yang tinggi khususnya pada
peternakan kuda yang berada di dataran rendah dapat dilakukan dengan menanam pohon
pelindung di sekitar kandang dan di lapangan penggembalaan. Harus dihindari adanya sinar
matahari langsung pada tubuh induk kuda. Kandang agar dibuat sedemikian rupa, sehingga
adanya ventilasi memicu pergerakan angin dapat terjadi dengan leluasa dalam kandang, namun tidak langsung mengenai tubuh kuda. Dinding kandang tidak mengarah ke timur dan barat, namun mengarah ke utara dan selatan. Atap kandang dibuat dari bahan yang tidak
menyerap panas. Bila atap terbuat dari bahan metal, pada permukaan bawah atap sebaiknya dicat warna
hitam agar panas sinar matahari dapat diserap dengan baik. Induk kuda lebih sering disiram
dengan air, khususnya bila udara terlalu panas, untuk menurunkan suhu tubuh. Induk kuda
yang ditempatkan di kandang yang didinginkan suhunya, dapat meningkatkan produksi susu
dan daya reproduksi dapat lebih baik. Penanggulangan suhu udara yang tinggi ini juga
berlaku untuk ternak-ternak yang lain. tanda-tanda birahi pada ternak induk kuda yaitu adanya kemerahan, kebengkakan dan alat kelamin luar yang hangat, ditambah lendir yang kental dan bersih yang menggantung keluar dari alat kelamin, dan diikuti dengan tingkah laku homoseks dan suara berisik pada betina itu . Namun kadang-kadang tanda-tanda birahi ini tidak dapat dilihat dengan jelas, bahkan tidak tampak sama sekali. Bila kuda induk selalu ada dalam kandang maka dapat digolongkan sebagai kuda induk yang menderita birahi tenang. Birahi tenang ditandai adanya ovulasi pada ovarium, tanpa diikuti oleh gejala birahi secara klinis yang jelas.
Deteksi birahi yang hanya dilakukan didalam kandang sering kali hasilnya nihil, apalagi bila hanya dilakukan sekali dalam sehari. Oleh sebab itu, orang sering mengatakan hal yang salah, seperti birahi tenang dikatakan dipicu oleh deteksi birahi yang tidak baik. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, deteksi birahi dapat dilakukan 3 kali sehari pada waktu pagi, tengah hari, dan menjelang malam. Di Eropa pangamatan birahi dengan memantau kuda dengan kamera yang diarahkan ke kuda (dikandang) untuk menghindari kuda-kuda yang mudah stress. Dengan pengamatan birahi sebanyak tiga kali dalam sehari, seluruh masalah birahi dapat dideteksi secara baik
sehingga inseminasi buatan atau pengawinan secara alami dapat dilakukan tepat pada
waktunya. Gejala birahi yang lebih mudah dikenal bila induk kuda berada bersama-sama di
luar kandang atau di lapangan penggembalaan, yaitu berdiri diam jika dinaiki betina lain atau
berusaha menaiki betina lain. Sifat homoseks ini yaitu tanda yang paling baik pada kuda betina sewaktu birahi. Barang kali gejala birahi macam ini tidak dapat dilihat bila induk kuda berada di dalam kandang. Oleh sebab itu, induk sebaiknya dikeluarkan dari kandang bersama dengan induk
kuda milik peternak lain agar gejala homoseksualitas atau saling menaiki dapat segera dilihat. selama musim dingin mengenai deteksi birahi terhadap 50.000 ekor induk kuda, menghasilkan hal-hal antaralain :: bila kuda betina
tidak dikeluarkan sama sekali dari kandang, hasil deteksi birahi hanya mencapai 54%; bila
induk kuda dikeluarkan sekali dalam sehari, hasil deteksi birahi mencapai 69 %, dan bila induk dikeluarkan dua kali sehari, deteksi birahi mencapai 70 %. Mengeluarkan induk dari
kandang kelapangan, walaupun singkat waktunya, berguna bagi kesehatan induk sebab selain dapat memperbaiki nafsu makan, juga memperbaiki daya cerna perut, dan dapat membantu penyumbatan ambing pada waktu prows melahirkan. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Kinder dan Zalesky pada tahun 1985 membuktikan bahwa keberadaan kuda pejantan di dalam lingkungan golongan kuda betina dapat mempengaruhi kegiatan reproduksi pada betina-betina itu .
Hubungan antara pejantan dengan betina induk dalam suatu lapangan penggembalaan
dapat meningkatkan derajat dari gejala birahi pada betina. peranan saraf-saraf mata, pencium, pendengar pada betina besar. Feromone suatu bahan kimiawi yang dihasilkan oleh pejantan diduga dikeluarkan melalui urine, feses, atau oleh kelenjar keringat, lalu melalui udara dapat diterima
oleh saraf pencium hewan betina, memicu adanya respon perilaku birahi pada kuda betina melalui mekanisme hormonal. disarankan untuk menempatkan pejantan di tengah-tengah kuda betina di lapangan penggembalaan khususnya kuda betina yang baru melahirkan, agar dapat mendorong munculnya birahi kembali pada waktu yang lebih cepat. disarankan oleh peneliti ini agar
perbandingan pejantan dengan betina 1:20. Khusus untuk induk yang baru melahirkan, disarankan agar dipilih induk yang sudah lebih dari 3 hari pasca melahirkan.
-Waktu perkawinan yang tepat bagi hewan betina
dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi peternak bila terjadi kebuntingan pada waktu yang tepat. Sebaliknya, waktu perkawinan yang salah cenderung memicu gangguan reproduksi sebab dapat menunda kebuntingan. Waktu inseminasi buatan pertama atau pengawinan alami pertama pada kuda dara yang balk pemeliharaannya, dapat dilakukan pada birahi pertama yang muncul pada usia 15-18 bulan, sedang bagi kuda-kuda dara yang kurang baik pemeliharaannya, IB pertama atau pengawinan alami baru dapat dilakukan pada
usia 3-4 tahun. Sesudah melebihi usia 4 tahun pada kuda dara, perkawinan cenderung
memicu penurunan prestasi reproduksi. Kuda betina dara yang belum dikawinkan pada
usia 4 tahun, cenderung terjadi siklus birahi yang tidak teratur atau terbentuknya kista ovarium dan gangguan reproduksi yang lain. Kuda dara yang dapat melahirkan ―anakan kuda pertama pada usia 2 tahun, akan memiliki masa laktasi dan jangka waktu bereproduksi lebih lama dibanding dengan kuda dara yang melahirkan ―anaan kuda pertama pada usia 4 tahun atau lebih. Sesudah melahirkan, induk akan nenandakan gejala birahi kembali antara minggu kedua sampai minggu ke sepuluh, walaupun uterus belum mengalami involusi secara normal. Uterus memerlukan waktu 3-6 minggu untuk proses involusi yaitu kembalinya
uterus kepada keadaan normal sesudah melahirkan. Kesuburan induk pada periode 3-6 minggu masih rendah dan kesuburan akan kembali normal sesudah 40-60 hari pasca
melahirkan, di mana kira-kira 90% dari induk akan nenandakan gejala birahi yang normal pada periode ini. Pengawinan atau IB yang dilakukan pada 40-60 hari pasca melahirkan dapat
menghasilkan angka kebuntingan sampai 80%. Hasil ini akan sama baiknya bila pengawinan
atau IB dilakukan pada periode 80-90 hari pasca melahirkan. Ini berarti penundaan waktu IB
sesudah hari ke 90 pasca melahirkan tidak mempengaruhi angka kebuntingan
-Kotoran kuda dalam kandang harus selalu dibersihkan. Selain kotor dan bau yang
mengganggu estetika, kondisi kandang yang kotor tidak akan membuat kuda menjadi nyaman
dalam kandangnya. Kuda akan gelisah dan selalu menendang-nendang ke lantai sebab banyak lalat dan insect. Dan yang paling parah kotoran kuda akan dimakan lagi oleh si kuda (bila kekurangan ransum). Kuda menjadi sakit dan kurus. Kecuali lantai yang berpasir, seyogyanya alas kandang dari bahan yang lembut dan menyerap air. Kalau ada gunakan serbuk gergaji yang murah dan selalu bisa diperbaharui dengan yang masih segar dan kering.
-Walaupun proses kelahiran berjalan secara normal, pencemaran dari berbagai jasad renik pada uterus tetap dapat terjadi. Sanitasi lingkungan khususnya kandang, pada waktu melahirkan, menentukan tingkat pencemaran uterus sesudah melahirkan. bahwa 90% dari induk kuda yang melahirkan, bakteri masih dapat ditemukan dalam uterus 10 hari sesudah melahirkan. Kejadian infeksi uterus, pasca melahirkan pada kuda cukup tinggi. Ini dipicu kelahiran kuda biasanya terjadi di
kandang, sedang pada kuda yang tidak dikandang, kelahirannya terjadi dipadang penggembalaan yang sanitasinya lebih baik dibandingkan di kandang. masalah kelahiran yang tidak normal seperti distokia, retensi plasenta, atau pneumo vagina yaitu pemicu infeksi terbesar pada uterus. Demikian pula alat-alat yang dipakai dalam pertolongan kelahiran yang tidak bebas hama, yaitu pemicu yang lain dari infeksi uterus. Corine bacterium piogenes yang banyak ada di alam bebas termasuk di lantai kandang, yaitu bakteri nonkhusus yang paling sering memicu infeksi pada uterus. Bakteri ini akan cepat berkembang dalam rongga uterus diikuti oleh keluarnya
kotoran dari alat kelamin induk hewan. Bakteri nonkhusus lain yang dapat berada di dalam
uterus yaitu streptococcus, stafiloccocus, E.coli dan, pseudomonas aeroginosa. Bakteri-
bakteri ini dapat memicu terjadinya peradangan pada uterus bila jumlahnya cukup besar, atau dapat memicu induk menderita kawin berulang artinya, bila induk kuda dikawinkan berulang kali, tidak pernah menjadi bunting walaupun birahinya jelas dan siklus birahinya berjalan secara normal.
Pencegahan terjadinya infeksi uterus yang terbaik yaitu dengan menyelenggarakan sanitasi
yang tinggi dari kandang, disamping alat-alat yang dipakai untuk pertolongan kelahiran harus
dalam keadaan bebas hama (stern). Infeksi uterus biasanya diobati dengan berbagai antibiotika atau kemoterapeutika, tergantung macamnya jasad renik yang menginfeksi. Namun perlu diingat bahwa pengobatan dengan antibiotika memiliki resiko bila diikuti oleh resistensi bakteri atau adanya residu pada daging dan air susu. Resiko lainnya yaitu gangguan terhadap pertahanan tubuh yang ada secara alami. Oleh sebab itu, berbagai kemoterapeutika seperti larutan indium, natrium
hipoklorit, atau klorheksadin sudah banyak dipakai untuk pengobatan infeksi uterus pada kuda, dalam usaha menghindari residu antibiotika pada air susu penderita terhadap anaknya., antibiotika berspektrum luas sudah banyak dipakai sebagai pengobatan intrauteri. Hasil pengobatan terhadap infeksi uterus bervariasi, sebab banyak faktor yang mempengaruhi, seperti sensitivitas bakteri terhadap obat yang diberikan, dosis obat, lamanya
pengobatan, cara pemberian obat, usia induk kuda, status gizi, stres sebab keadaan keliling dan faktor pengelolaan. Pemakaian obat secara berturut-turut dalam waktu lama mungkin
tidak ekonomis sebab dapat mengembangkan jenis bakteri yang tahan terhadap obat itu . Pemberian obat untuk infeksi uterus biasa dilakukan dengan intra uterina sebab
lpengobatan secara parenteral memerlukan dosis yang lebih tinggi. Kombinasi pengobatan
antara intrauteri dan parenteral dapat juga dilakukan terhadap infeksi uterus.
Kuda liar Sumbawa, Susu kuda Sumbawa yaitu susu kuda liar‟. Penggantian istilah itu saran dari pihak Departemen Kesehatan, Badan POM (pemantauan Obat dan Makanan) untuk menghindari kerancuan. sebetulnya, maksud dari kata liar‟ yaitu sebab kuda yang diperah
susunya ini, mencari makan sendiri secara liar sepanjang siang hari, sedang malamnya
dikandangkan. susu kuda, termasuk susu kuda Sumbawa, lebih cocok dikonsumsi bayi, sebab komposisi kandungan gizinya mendekati air susu ibu (ASI). Kadar casein, laktosa, lemak, protein, dan mineral, dan komposisi asam lemaknya
terdiri dari asam lemak rantai pendek yang mudah diserap. , dilihat dari komposisinya, tidak ada keistimewaan susu kuda dibandingkan
susu lain, namun laporan FAO dinamakan susu kuda lebih cocok diberikan pada bayi dibandingkan susu sapi, sebab kemiripan komposisi zat gizi susu kuda dengan ASI. Susu sapi segar tidak cocok bagi bayi sebab kandungan casein-nya tinggi, akan menggumpal di dalam perut bayi sehingga sulit dicerna. sedang proses fermentasi pada susu kuda liar, mengubah laktosa
menjadi asam. Terjadi perubahan komponen menjadi asam lemak yang berfungsi
melancarkan pencernaan. Proses fermentasi juga menghindari penggumpalan protein.sebab bakteri
pembusuk ada dimana-mana, contoh nya dari tangan orang yang memeras atau dari puting susu kuda. Bakteri pembusuk ini memicu susu yang pagi hari diperah, sore harinya sudah busuk. sebab itu produk fermentasi sebaiknya dipasteurisasi, atau diproses UHT (ultra high temperature). Pasteurisasi, juga berfungsi menghilangkan bakteri TBC. (EV/V-2) susu kuda Sumbawa ini berasal dari kuda yang dipelihara secara ekstensif (liar) di hutan, gunung dan padang rumput di Provinsi Nusa Tenggara Barat, di kabupaten Sumbawa, Bima, Dompu yang akhirnya dinamakan sebagai susu kuda Sumbawa. kuda ini mencari
pakannya sendiri atau dipelihara dengan umbaran sama halnya dengan peliharaan ayam kampung yang banyak kita temui di berbagai wilayah di negara kita. Untuk pemerahan dilakukan sesudah kuda dikandangkan yang pulang setiap sore hari,
Susu kuda Sumbawa memiliki keistimewaan yaitu tidak mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa diberi bahan pengawet apapun, dan tahan disimpan pada suhu kamar sampai 5 bulan. Sifat ini memberi petunjuk bahwa dalam susu kuda Sumbawa terkandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri, sebagai senyawa antimikroba alami.
Penampilan kuda dari arah samping dan depan diperlukan dalam pemilihan kuda, disamping itu sebagai kuda pacu gerakan kaki perlu diperhatikan. Di Asia beberapa pusat pacuan kuda yang penting yaitu di Hong Kong, Makau, dan Malaysia. Di Jakarta pada tahun 1970-an dibuka gelanggang pacuan kuda di area Pulo Mas, Jakarta Timur, namun pada tahun 1980-an ditutup seiring dengan dilarangnya kegiatan perjudian di negara kita.
istilah pada lompa pacuan kuda
-Track: yaitu jalur melingkar berbentuk oval lebarnya antara 10 s/d 15 M sebagai jalur
pacu kuda. Landasan bervariasi ada tanah hitam, tanah rumput atau pasir. Sesuai aturan
PORDASI kuda lari mengelilingi track dengan arah searah jarum jam (kekanan). Track dibatasi oleh dua garis pembatas yaitu sebelah dalam dan sebelah luar. Kuda tidak boleh keluar dari track pacu selama lomba.
- Stall Paddock pameran: yaitu suatu area dilapangan pacuan kuda dimana kuda-kuda menunggu pacuan dimulai. Kuda-kuda akan berjalan beriringan,sesuai dengan nomor punggung masing-masing, mengelilingi paddock yang memberi kesempatan kepada para penggemar pacuan kuda untuk melihat performance kuda masing-masing. Paddock pameran berada didepan tribune kehormatan dan sekaligus didepan garis finish.
-Control Tower: yaitu menara untuk Dewan Stewards sebagai tempat melakukan
kontrol monitoring atas jalannya lomba.
- Drawing: yaitu sebuah rapat penentuan RACE untuk suatu event pacuan. Diadakan dua
atau tiga hari menjelang pacuan hari pertama. Bertujuan untuk menentukan masing-
masing kuda masuk pada klas dan race yang mana. Sebelum acara drawing, masing-
masing kuda akan diukur ketinggiannya oleh Dewan Juri Pacuan (aturan PORDASI).
-Race atau RUN: yaitu pertandingan pacuan kuda.
Dalam satu hari pacuan biasanya ada 10 s/d 13 race. Masing-masing kuda hanya boleh lari pada 1 race sesuai dengan kelas yang dipilih dan aturan/ukuran kuda. Race ditentukan saat drawing.
- Scratch: yaitu bila kuda tidak jadi ikut lomba baik dengan sukarela atau terpaksa sebab tidak bisa masuk startgate dalam batas waktu yang sudah ditentukan.
-Startgate: yaitu peralatan untuk melakukan START dalam suatu lomba. Bentuknya yaitu rangkaian besi untuk memasukkan kuda dan jockey sebelum aba-aba START
dilakukan. Start gate berbentuk sebuah rangkaian beberapa kotak yang longgar sehingga
kuda bisa berhenti dan menunggu untuk lepas melesat kedepan. Sebuah pintu tertutup
rapat didepan dan akan terbuka secara bersamaan sesudah bendera start dan tuas
start ditekan oleh seorang start master. sebuah startgate bersifat mobil dapat
dipindahkan sesuai garis start yang ditentukan dengan bantuan sebuah kendaraan
penarik.
- START Master: Start master yaitu petugas dalam lomba pacuan sebagai pelepas kuda.
-Gate Master: Petugas yang melakukan pekerjaan dilingkungan startgate, memasukkan kuda-kuda kedalam kotak-kotak start, menutup pintu start, memindahkan startgate
-Dewan Stewards atau Dewan Juri: yaitu suatu komisi yang bertanggung jawab atas jalannya lomba pacuan. Menentukan
siapakah pemenang suatu lomba, menentukan apakah jockey sudah melakukan
pelanggaran, memberi peringatan, apakah pacuan bisa diteruskan atau diberhentikan, menentukan apakah kuda boleh dilarikan atau tidak,
- Photo Finish: Suatu peralatan photography yang dipasang digaris finish untuk merekam kuda-kuda yang masuk garis finish. siapakah kuda yang
memasuki finish lebih awal bila ada dua atau lebih secara bersama memasuki garis finish. Bila tidak memakai photo finish, bila ada kuda kuda yang secara bersamaan memasuki garis finish maka pemenangnya yaitu kuda yang berada di band
paling luar.
-Band: yaitu garis pembatas track pacu terbuat dari kayu, fiber, beton besi yang terangkai mengelilingi track pacu. Band dalam artinya garis
pembatas track pacu sebelah dalam sedang band luar yaitu garis pembatas sebelah luar track. Band dalam dibuat setinggi 40-60 cm sedang band luar 80-100 cm.
SAPI POTONG
Dalam usaha ternak potong harus dipilih bibit yang dapat dipertanggung jawabkan mutunya. Perkembangan atau pertumbuhan ternak potong ditentukan oleh proses perkembangbiakan atau aktivitas reproduksi. Untuk membahas lebih lanjut tentang ternak potong, maka perlu diketahui tentang aspek-aspek breeding, yaitu :
Pubertas
Pubertas atau baliq yaitu kondisi dimana binatang/hewan jantan atau betina proses reproduksi mulai berfungsi.
Dewasa Kelamin.
Dewasa kelamin yaitu kondisi dimana binatang/hewan jantan atau betina proses reproduksinya berfungsi secara maksimal ditandai dengan angka konsepsi yang tinggi jika dilakukan perkawinan atau dimana jumlah spermatozoa atau ovum yang normal jauh lebih banyak.biasanya pada ternak dewasa kelamin didahului oleh pubertas, sedang dewasa
tubuh didahului dengan dewasa kelamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi dewasa kelamin
yaitu : Makanan, Iklim , Keturunan (Genetic)
Manajemen Birahi (Estrus) , Seekor ternak betina akan mau menerima ternak jantan hanya pada waktu tertentu saja atau pada saat birahi saja. Oleh sebab nya mengetahui tanda-tanda birahi masing-masing ternak diperlukan. Tanda-tanda birahi biasanya yaitu : Sering diikuti dengan menaiki sesamanya. Membiarkan dinaiki oleh temannya.
Berusaha mendekati atau kontak dengan pejantan.
Ternak lebih peka dan mudah terangsang.
nenandakan tingkah laku gelisah dan kurang tenang. Dari vulva sering keluar lendir, bengkak, merah,basah (3A = Abang, abuh anget)
Namun tanda itu sering juga tersembunyi dan ternak tampak biasa-biasa saja. ini dinamakan dengan Birahi Diam (Silent Heat).
Siklus Birahi Ternak Siklus Birahi Lama Birahi Waktu Ovulasi
Sapi 21 hari 16 – 18 Jam 10-15 jam sesudah birahi
Kerbau 21 hari 16 – 18 Jam 10-15 jam sesudah birahi
Kuda 19 – 23 hari 4 – 7 hari 1 hari sebelum / sesudah birahi
Kambing 19 hari 39 Jam 9 – 19 jam sesudah birahi
Domba 16 hari 30 – 36 Jam 12 – 18 jam sesudah birahi
Babi 21 hari 2 – 3 hari 18 – 40 jam sesudah birahi
Kemampuan Pemacek
Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemacek pejantan yaitu :
Terlalu besar, Anggota tubuh bagian belakang terganggu, Penis sakit , Gangguan pusat syaraf,
Sifat Keturunan, Kebiasaan, Ketakutan, Banyak dipakai , Bekerja berat , Makanan,
usia ternak untuk dikawinkan
Ternak usia Baliq usia Kawin Batas usia untuk Bibit
Sapi 8 – 10 bulan 18 – 30 bulan 12 tahun
Kerbau 10 – 12 bulan 24 – 30 bulan 13 tahun
Kuda 12 – 18 bulan 24 – 30 bulan 13 tahun
Kambing 6 – 8 bulan 10 – 12 bulan 5 tahun
Domba 6 – 8 bulan 10 – 12 bulan 5 tahun
Babi 5 – 6 bulan 7 – 8 bulan 5 tahun
Lama Kebuntingan.
Ternak Lama Kebutingan ―Pengingat
Sapi 281 hari / 9 bulan 9 hari 9 bulan, 9 hari, 9 jam
Kerbau 321 hari / 11 bulan kurang 9 hari 10 bulan, 20 hari, 30 jam
Kuda 330 hari / 11 bulan 11 bulan, 11 jam
Kambing 155 hari / 5 bulan 5 bulan, 5 hari, 5 jam
Domba 155 hari / 5 bulan 5 bulan, 5 hari, 5 jam
Babi 114 hari / 3 bulan 3 mg 3 hari 3 bulan, 3 mg, 3 hari
Sapi (Bos species)
Diantara sapi-sapi yang ada, maka sapi Gaur yaitu kumpulan yang paling primitif dilihat dari bangun tengkoraknya. Sapi gaur ditandai oleh adanya gumba yang agak tinggi dan rambut yang pendek. Sapi ini hidup dalam kawanan kecil di bukit-bukit yang berimba kecil di India Utara. Oleh orang Birma sapi Gaur dipelihara setengah liar dinamakan Sapi Gayal, untuk produksi daging dan susu.
Sapi yang berdekatan dengan sapi Gaur yaitu sapi banteng (Bos sondaicus = Bos Banteng)
yang sekarang masih dalam keadaan liar di Indo China, Siam, Burma, Malaka, Borneo dan
Jawa. Warna sapi banteng jantan yaitu hitam, sedang betina sawo matang. Jantan atau
betina memiliki tanda putih (white merror dan white shocking) pada pantat dan kaki bawah.
Banteng sudah dilakukan penjinakkan ada dalam bentuk Sapi Bali, namun kurang jelas apakah penjinakkan itu diawali di Bali atau ditempat lain. Sapi Bali dikembangbiakan murni di Bali, Jawa Timur, Timor dan Sulawesi. Secara Sistematic Zoology Lembu (Bukan sapi) disusun antaralain :.
Kingdom : Animal (Binatang)
Phylum : Chordata (Binatang bertulang belakang)
Class : Mamalia (hewan memamah biak)
Order : Artiodactila
Family : Bovidae
Genus : Genus
Sub Genus : – Bisontinae (contoh : Bison dan Yak yang ada di Amerika)
- Bibovinae (Banteng, Gaur dan Gayal)
-Bubalinae (Kerbau / Buffalo)
-Taurinae ( ada 2 species yaitu Bos Indicus dan Bos Typicus)
Species : Bos
Bos Indicus (Sapi Zebu)
Bos Indicus / Sapi Zebu / Sapi Asia berasal dari India dan yang termasuk dari jenis sapi ini
yaitu Sapi Ongole, Mysore, Kankrey, Hissar, Red Sindhi dan Sahiwal. biasanya tanda-tanda sapi zebu yaitu : Memiliki gumba yang tinggi, telinga panjang terkulai, ada gelambir, kaki panjang, Lambat dewasa, tahan panas dan mudah adaptasi.
Bos Tipicus / Bos Taurus
Bos Tipicus / Bos Taurus / Sapi Eropa yaitu sapi yang tidak bergumba dengan tanduk tumbuh kolateral.
Terbagi menjadi 4 sub species yaitu :
-Frontasus (Bentuk sedang), contoh : Simental
-Branchycephalus (dengan tanduk pendek), contoh : Hereford, Sussex, Britanny, Devon,
-Premigenius (Sapi tipe berat dan besar), contoh : Holstein, Dautch Belted, Shorthorn,
Galloway, Red Polled, Aberdeen Angus, Ayrshire dll.
- Lengifrons (Bentuk lebih kecil), contoh : Jersey, Brown Swiss, Guernsey.
Sapi – sapi di negara kita ;
-Sapi Madura
Sapi hasil persilangan antara Bos Sondaicus dengan Bos Indicus. Pada Tahun 1910
pemerintah memurnikan sapi Madura sehingga lebih seragam. Saat ini sapi Madura sebagai ternak Potong, Kerja dan Funcy. Karkas mencapai 47,9 %. mengenai tanda-tanda sapi Madura antaralain :.
Tanduk melengkung setengah bulat dan ujung menuju kedepan. beratbadan mencapai 350 Kg dengan tinggi rata-rata 118 cm. Bentuk seperti banteng . Warna coklat atau sawo matang (merah bata). Pada jantan tubuh depan lebih kuat dari tubuh bagian belakang. Bergumba kecil.
-Sapi Bali
Sapi Bali yaitu banteng yang dijinakkan dengan tubuh lebih kecil dari banteng dengan beratbadan berkisar 300 – 400 Kg. Termasuk tipe potong dengan karkas mencapai 57 %. Dibiarkan
murni di Bali, Jawa Timur, Timor dan Sulawesi. mengenai tanda-tanda sapi Bali antaralain :.
ada White shocking (putih pada kaki) dan White merror (putih pada pantat), Tanduk ternak jantan tumbuh agak keluar kepala, sedang yang betina agak kedalam. Tinggi ± 130 cm. . Bentuk seperti banteng, Warna sawo matang (merah bata) pada saat pedet.
ada jenis sapi perah lain seperti Sahiwal, Yamaica, Red shindi, Devon, Dexters, Milking shorthorn, Red Polled. Bangsa sapi Perah negara kita.
Peranakan FH (PFH) Sapi ini yaitu hasil persilangan sapi-sapi lokal dengan sapi FH, sehingga mirip dengan sapi FH namun produksi susu dan Bobot badannya lebih rendah dari FH.
Red denish ini berasal dari Denmark dan didatangkan ke negara kita untuk ditempatkan di Pulau Madura. Warna bulu merah, produksi susu 4300 liter per laktasi dengan kadar lemak 4,3 %.
beratbadan Jantan 850 Kg dan Betina 500 Kg.
Sapi Grati ini berasal dari Grati Pasuruan Jawa Timur. Sapi ini hasil persilangan antara sapi
Madura/jawa dengan sapi FH, Ayrshire dan Jersey. Namun pada sapi grati yang menonjol yaitu ciri-ciri sapi FH. Produksi susu 2000 liter per laktasi dan beratbadan jantan 550 Kg dan Betina
425 Kg.
Sapi berdasar nama area nya.
Banyak sapi Lokal yang diberi nama sesuai dengan nama area dan sapi itu yaitu hasil silang sapi Zebu dengan Banteng. mengenai sapi itu antara lain :
-Sapi Grati. Sapi ini yaitu hasil silang Sapi Jawa,Madura & FH. beratbadan mencapai 300 – 500 Kg
- Sapi Lip-Lap. yaitu hasil silang sapi Tapanuli dengan Sapi Hissar.
-Sapi Batak. Warna sawo matang – hitam. Tinggi 1 – 1,12 M.
-Sapi Jawa. Sapi ini sering dinamakan dengan PO (Peranakan Ongole). Pada betina berwarna merah muda, sedang jantan warna sawo matang.
- Sapi Sumatra. Sapi ini hampir sama dengan sapi Jawa, dimana tinggi jantan 1,15 M
dan betina 1,10 M dengan ponok (gumba) besar. Warna kemerahan tua pada jantan sedang betina agak muda.
- Sapi Aceh. Sapi ini seperti Ongole, dimana tinggi jantan 1,16 M dan betina 1,10 M.
Warna kemerahan dan ada yang warna hitam. beratbadan berkisar 250 Kg dan dikepala
ada tanda putih.
-Sapi Ongole /Asal dari Madras India dan masuk ke negara kita pada abad ke – 20. Di Jawa dinamakan dengan Sapi Benggala. yaitu tipe kerja yang baik, tahan panas dan biasanya untuk ternak potong . mengenai tanda-tandanya :
Tinggi Badan pada jantan 140 – 160 cm dan betina 130 – 140 cm, beratbadan Jantan 600 Kg dan Betina 450 Kg, Mata besar, tenang dan ada celak hitam. Telinga lebar, panjang dan agak menggantung. Kaki panjang dan kuat dan ekor panjang dan ujung lurus. Warna putih atau kehitaman dengan warna kulit kuning. Kepala relatif pendek dan melengkung. Tanduk pendek dan kadang-kadang hanya bungkul, dimana pada jantan tanduk lebih pendek
-Sapi Brama
Asal dari India dan masuk ke negara kita pada Tahun 1974. Termasuk tipe potong yang baik.
mengenai tanda-tandanya : Gumba besar dan telinga menggantung . Warna umum abu-abu (ada yang coklat, merah, putih atau belang) z Gelambir lebar dan longgar dan kaki panjang
-Sapi Simmental
Berasal dari Switzerland dan yaitu tipe potong, kerja dan perah. Warna bulu biasanya crem, agak coklat dan sedikit merah. Ukuran tanduk kecil. beratbadan Jantan 1150 Kg dan Betina 800 Kg.
-Sapi Limousin
Berasal dari Perancis dan yaitu tipe potong. Warna bulu coklat. Tanduk pada jantan tumbuh keluar dan agak melengkung.
-Sapi Brangus
yaitu hasil silang antara Brahman Betina dengan Aberdeen Angus Jantan (3/8 Brahman dan 5/8 Aberdeen Angus) dan yaitu tipe potong. mengenai tanda-tanda nya yaitu : . memiliki sifat memproduksi daging seperti A. Angus namun kurang padat, Tubuh lebih rata. Warna hitam dan tanduk kecil.
-Sapi Charolais
Berasal dari Perancis dan yaitu sapi Perancis yang memiliki arti penting sebagai penghasil daging yang baik. yaitu sapi potong terbesar di dunia. mengenai tanda-tandanya yaitu :
Berat Badan jantan berkisar 1000 Kg dan Betina 750 Kg, Warna crem, putih perak, kuning muda atau putih. Tubuh padat, namun tidak sepadat sapi Inggris.
-Sapi Aberden Angus
Bangsa sapi yang berasal dari Skotlandia Utara yang lalu menjadi salah satu bangsa
sapi yang terkenal sebagai sapi daging. Ukuran Badannya lebih kecil dibandingkan dengan
bangsa shorthorn, bersifat masak dini. Produksi susunya cukup baik. Warna paling umum
yaitu hitam, sedang yang berwarna merah dinamakan ―Red Angus, Bangsa ini dikembangkan di Australia diberi nama Angus.Keturunan Bos Taurus dan masuk ke negara kita pada tahun 1973.. mengenai tanda-tandanya yaitu : beratbadan Jantan dewasa 2000 pound (± 900 Kg) dan betina 1600 pound (± 700 Kg), Warna hitam dan tidak bertanduk , Tubuh rata, lebar, dalam, padat seperti balok.
-Sapi Santa Gertrudis
Berasal dari Texas USA. Sapi ini yaitu persilangan Brahma jantan dengan Shorthorn betina (3/8 Brahma dan 5/8 Shorthorn) dan masuk ke negara kita pada Tahun 1973. mengenai tanda-tandanya :
Telinga kadang-kadang rebah. beratbadan Jantan 2000 pound dan betina 1600 pound. Warna merah tua atau merah bata. Tubuh lebih padat dan rata dari sapi Brahma. Bergelambir dan bertanduk
-Sapi Shorthorn
Berasal dari Inggris, yaitu tipe pedaging yang terbesar di Inggris. mengenai tanda-tanda nya : beratbadan Jantan 2200 pound (± 1000 Kg) dan betina 1700 pound (± 750 Kg). Warna merah, putih atau kombinasi. Tubuh besar, padat dan berbentuk seperti balok.
-Sapi Hereford
Berasal dari Hereford Inggris dan yaitu tipe potong dengan tanda-tanda nya antaralain :. beratbadan Jantan 1800 pound (± 850 Kg) dan betina 1450 pound (± 650 Kg). Warna merah dengan muka, dada sisi badan, perut bawah, bahu dan ekor putih. Tubuh rendah, lebar dan tegap
pada sub Genus Taurinae ada 2 species yaitu Bos Indicus dan Bos Taurus. Bos Typicus atau Bos taurus yaitu sapi tidak bergumba, dimana ada 4 sub species yaitu : Primegenius, Longifrons,
Frontasus dan Branchycephalus. Dari sub species Premigenius dan sub species Longifrons berkembang sapi-sapi perah yang terkenal seperti : Holstein, Jersey, Guernsey, Ayrshire dan Brown Swiss. sifat Breed Sapi Perah
-Holstein Berasal dari Holland (Belanda) di propinsi Holland Utara dan Friesland Barat. Breed ini berkembang dari nenek moyang bos taurus-Premigenius. Dikenal juga dengan Friesian Holstein atau Fries Holland atau Fries Holstein. yaitu sapi terbaik memproduksi air susu. ciri-ciri nya :Produksi susu 4500-5000 liter per laktasi dengan kadar lemak 3-4,5 %. beratbadan Jantan 700 – 900 Kg dan Betina 550 – 600 Kg, Lambat dewasa, tenang dan jinak. Tak tahan panas, mudah menyesuaikan diri. Warna belang hitam atau belang putih (kadang-kadang ada yang belang merah dan biasanya pada dahi ada warna putih segitiga. Keempat kaki bagian bawah dan ekor berwarna putih. Tanduk pendek menjurus ke depan,
-Ayrshire Berasal dari Ayr Barat daya Scotland. Nenek moyang Bos taurus – primegenius dan
Longifrons. Ayrshire yaitu breed yang berkembang lambat yakni sejak tahun 1750 M, dimana breed lain sudah berkembang dengan pesat.
Tanda-tanda : Tanduk agak panjang dan menjurus ke atas, hampir tegak lurus dengan kepala.
Warna belang merah dan putih atau belang coklat dan putih. Cepat dewasa seperti Guernsey Produksi susu 3500 liter per laktasi beratbadan Jantan 725 Kg dan Betina 550 Kg.
-Brown Swiss ini berasal dari Awitzerland (Swiss). Nenek moyang bos taurus – Longifrons, yaitu breed yang paling tua. Tanda-tanda : Produksi susu 4000 – 4500 liter per laktasi (No. 2 sesudah FH) beratbadan Jantan 970 Kg dan Betina 630 Kg. Warna coklat, abu-abu muda/tua, biasanya berwarna coklat. Sifatnya jinak
-Jersey. Berasal dari Inggris Selatan. yaitu sapi perah terkecil yang tahan panas dan cepat
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Jersey berasal dari sapi liar dengan nenek moyang
Bos taurus – longifrons. Tanda-tanda :
Cepat menjadi dewasa Produksi susu 3200 liter per laktasi dengan kadar lemak 5,3 %. beratbadan Jantan 500 – 650 Kg dan Betina 350 – 500 Kg.
Warna bulu bermacam-macam, ada yang abu-abu muda, kuning, merah, coklat tua, dan ada yang hampir hitam dimana yang jantan warna lebih tua.
Tanduk ukuran sedang dan agak menjurus ke atas, lebih panjang dari FH. Kurang tenang, lebih mudah terpengaruh sekitar.
-Guernsey, ini lebih besar dari Jersey dengan sifat susu seperti Jersey. ada di Pulau Guernsey Inggris, berasal dari nenek moyang Bos Taurus – Longifrons. Tanda-tanda : Lebih tenang dibandingkan Jersey namun tidak setenang FH. Lebih cepat dewasa, namun lebih lambat dari Jersey. Produksi susu 2750 liter per laktasi. beratbadan Jantan 700 Kg dan Betina 475 Kg. Warna Kuning tua dengan belang putih.
Warna putih sering pada bagian perut, muka dan bagian bawah ke-4 kaki. Tanduk menjurus ke atas agak condong ke depan dengan ukuran sedang.
Inseminasi Buatan (IB) yaitu terjemahan dari Artificial Insemination (AI) dalam bahasa
Inggris dan Kunstmatige Inseminatie (KI) dalam bahasa Belanda. lalu di negara kita dikenal dengan Istilah ―Kawin Suntikatau IB. arti IB yaitu memasukkan atau menyampaikan semen (Spermatozoa + Cairan) ke saluran kelamin ternak betina dengan memakai alat-alat buatan kita , jadi bukan perkawinan secara alami dengan ternak jantan. , prosedur IB tidak hanya meliputi deposisi atau penyampaian semen ke dalam saluran kelamin ternak betina semata, namun meliputi :
Seleksi dan Pemeliharaan pejantan. Penampungan semen , Penilaian, pengenceran, penyimpanan straw. Pengangkutan dan distribusi stra, Pelaksanaan IB, Pencatatan dan penentuan hasil IB
penyuluhan pada para peternak. Sehingga lebih cocok dinamakan dengan Artificial Breeding.
Sejarah perkembangan IB, mula-mula dicobakan pada Anjing pada tahun 1780 oleh bangsa
Italia bernama Lazaro Spallanzani. Tahun 1890 dipakai pertama kali untuk kuda Eropa
oleh Drh. Perancis Repiquet untuk mengatasi kemajiran. Namun di Rusia metode IB pertama
kali dipakai untuk memajukan peternakan, yang dipelopori oleh Prof. Elia I. Ivannof dengan melakukan IB pada Kuda dan Domba. sedang di negara kita pertama kali diperkenalkan oleh Prof. B. Seit dari Denmark pada Tahun 1950 di FKH dan Lembaga Penelitian Peternakan Bogor. Kegiatan IB mulai dilaksanakan pada tahun 1953 oleh Balai Pembibitan Ternak di Mirit dan Sidomulyo Kec. Ungaran Kab. Semarang. Beberapa Istilah yang terkait dengan Ternak Sapi
-Polled / Horness yaitu hewan yang secara alamiah tidak memiliki tanduk dan sifat ini
dapat diturunkan kepada anak-anaknya.
-. CWT yaitu 100 lbs = 45 Kg
-Dung yaitu feaces
-Weaner yaitu ternak muda yang disapih
-Stag = sapi jantan yang dikastrasi pada usia tua.
- Steer / stot = sapi jantan yang dikastrasi pada usia 6 – 24 bulan.
-Bullock = Sapi jantan yang dikastrasi pada usia 2 tahun atau lebih.
-Meiden heifer = sapi betina dewasa namun belum pernah beranak.
- Bull = Sapi jantan yang tidak dikastrasi.
- Cow = Sapi betina yang sudah beranak lebih dari satu kali.
-Calf = Anak sapi usia 6 – 9 bulan, yang jantan dinamakan Bull calf dan yang betina =
heifer calf.
-Calf crop = Anak-anak sapi yang dilahirkan oleh segolongan sapi (herd) dalam suatu
musim tertentu .
- Cattalo = hasil silang antara bison jantan dengan sapi betina. Yang jantan biasanya mati pada saat lahir sedang yang betina walaupun hidup seringkali infertile.
-Ayrshire salah satu bangsa sapi perah yang berasal dari skotklandia berwarna merah
dan putih atau coklat dan putih. Sapi termasuk memiliki kemampuan merumput yang
baik beratbadan Jantan dewasa 650 – 900 Kg dan betina dewasa 500 – 550 Kg dengan Berat
Lahir 34 Kg. Produksi susu 6000 Kg / tahun Kadar lemak 4 %.
-Brahman / Brahma = Salah satu jenis sapi yang dikembangkan dari Bos indicus (zebu), suatu species yang berasal dari India. Sapi ini ditandai dengan adanya kelasa atau punuk (hump) dan gelambir (dewlap). Warna yang paling umum yaitu abu-abu (grey) memiliki toleransi yang tinggi terhadap panas dan resistant terhadap caplak. Kemampuan merumputnya juga cukup bagus walau keadaan rumputnya tidak baik dan tahan berjalan jauh. Sapi Brahman berperan penting dalam pembentukan sapi santa gertrudis yang terkenal dan banyak dipakai dalam persilangan-persilangan dengan sapi sub tropis.
-Beefalo = Suatu hasil silang (hybrid) yang mengandung darah bison (3/8 bagian) dari
Charolais (3/8 bagian) dan darah herford (1/4 bagian). Hasil silang ini belum popular
namun memiliki harapan yang baik untuk dikembangkan sebagai ternak daging. Sebelumnya ada hybrid Cattalo yang persilangan serupa namun dilakukan di Canada.
- Beef master suatu bangsa sapi daging yang mengandung darah Zebu, shorthorn,
-Hereford. Ini yaitu hasil karya C. Lasater yang dimulai tahun 1908 di Texas AS. Warna umumnya yaitu merah tua. Strain sapi tropis yang dipakai dalam pembentukan sapi Beef Master yaitu Gir, Nelore dan Guzerat (India). sebab memiliki darah tropis, maka sapi ini memiliki daya tahan yang amat baik terhadap suhu udara yang tinggi.
-Brahmaental = Bangsa sapi hasil persilangan antara bangsa simental (5/8 bagian) dan
Brahman (3/8 bagian) yang dikembangkan di AS sebagai daging.
-Brangus = Bangsa sapi yang dihasilkan dari kawin silang antara bangsa Brahman /dengan Angus sebagai hasil karya De Landelles (1951) di Rockhampton, Australia. Ditujukan untuk dikembangkan di area tropic sebab tahan terhadap kekeringan dan kualitas makanan yang kurang baik, disamping itu juga tahan terhadap caplak. Sapi ) ini tidak bertanduk, warnanya merah atau hitam.
-Braford = Jenis sapi yang dibentuk di Queensland Australia dengan menghimpun darah Brahman dan Hereford. Sapi ini kuat dengan ukuran badan yang besar, pertumbuhannya cepat, masak dini dan tahan terhadap caplak. Ada species yang
bertanduk dan ada pula yang polled. Diperkirakan sapi ini akan memiliki arti penting di masa mendatang, khususnya untuk area -area yang beriklim tropis.
Produksi ternak sapi pedaging sebelum di potong dapat diukur dari dimensi tubuhnya
Tinggi Pundak (a) : Jarak dari permukaan yang rata sampai bagian tertinggi pundak melewati bagian scapulla secara tegak lurus, diukur dengan memakai tongkat ukur. Panjang Badan
(b): Jarak dari bongkol bahu (tuberositas humeri) sampai ujung tulang duduk (tuber ischii),
diukur dengan memakai tongkat ukur. Lingkar Dada (c) : melingkarkan pita ukur pada bagian dada belakang bahu, diukur dengan pita ukur
Sebelum sapi disembelih dilakukan identifikasi dengan mencatat nomor telinga dan sifat khusus sapi. Data sekunder diperoleh dengan mencatat Surat Tanda Pengiriman Ternak dari perusahaan penggemukan dan Dinas Peternakan. Sebelum disembelih, sapi dipuasakan selama 24 jam untuk mengurangi variasi bobot potong akibat isi saluran pencernaan. Sapi lalu ditimbang dengan timbangan merek Berkel kapasitas 1000 kg (ketelitian 500 g), untuk menentukan bobot potong. Sapi yang akan disembelih digiring dengan tongkat penyetrum ke dalam cattle yard, diantri dan dicatat urutan
nomor telinga, dimandikan denganmenyemprotkan air keseluruh permukaan tubuh. Penyembelihan, Eviscerasi dan Pembelahan karkas Secara berurut sapi dihalau masuk ke ruang pemingsanan lalu dipingsankan dengan memakai alat cash knocker yang dipukulkan tepat dipertengahan dahi di antara
kedua kelopak mata. Penyembelihan dilakukan dengan memotong bagian leher dekat tulang rahang bawah, sehingga vena jugularis, oesophagus dan trachea terpotong sempurna. Penusukan jantung dilakukan disekitar dada untuk mengeluarkan darah secara sempurna, Ujung oesophagus diikat untuk mencegah cairan rumen keluar mengotori karkas. Sesudah sapi benar-benar mati, kaki belakang sebelah kanan diikatkan dengan rantai pada ujung katrol listrik dan lalu secara perlahan ditarik ke atas sampai menggantung sempurna pada rel penggantung lalu didorong ke tempat pengulitan lalu diukur tebal lemak pangkal ekor yang terdiri dari kulit dan lemak, diukur pada lokasi antara tulang ischium dengan pangkal ekor dengan memakai kaliper Kaki belakang dilepas dengan gunting listrik Kaki depan dan belakang dilepaskan pada sendi Carpometacarpal dan sendi Tarso-metatarsal, keempat kaki itu ditimbang sebagai bobot kaki depan dan belakang, Penggantungan dilakukan pada tendon achilles. Kepala dilepas dari tubuh pada sendi occipito-atlantis, Pada saat ini
usia sapi ditentukan dengan melihat kondisi gigi, kepala ditimbang sebagai bobot kepala.
Pengulitan dilakukan dengan membuat irisan dari anus sampai leher melewati bagian perut dan dada, juga dari arah kaki belakang dan kaki depan menuju irisan tadi. Kulit dilepas dari arah ventral perut dan dada ke arah dorsal dan punggung. Untuk mempercepat proses pengulitan dipakai mesin penarik Hide Puller yang menarik dari
arah hindshank ke arah leher dan foreshank, lalu ditimbang sebagai bobot kulit. Pengeluaran isi rongga perut dan dada dilakukan dengan menyayat dinding abdomen sampai dada. Sebelumnya, rectum dibebaskan dan diikat untuk mencegah feses keluar, mengotori karkas dan mengurangi penyusutan. Pada saat ini ekor dipisahkan dari tubuh dan ditimbang. lalu organ kelamin (penis pada jantan dan ambing dan uterus pada betina) dikeluarkan, yang dilanjutkan dengan pengeluaran lemak abdomen dan isi perut yang terdiri dari: lambung (rumen, retikulum, omasum dan
abomasum), usus, limpa dan ginjal. Lambung dan usus dipisahkan dan dibersihkan pada tempat tersendiri guna menghindari menyebarnya cairan rumen dan feses. Lemak yang menyelimuti rongga pelvis juga dikeluarkan dan ditimbang sebagai lemak pelvis. Lemak yang menyelimuti kedua buah ginjal dipisahkan dan timbang sebagai bobot
lemak ginjal. Untuk memudahkan pengeluaran tenggorokan, paru-paru, jantung, hati dan empedu, rongga dada dibuka dengan gergaji listrik kecil merek Jarvis Brisket Jaw tepat pada bagian ventral pada tulang dada Lemak yang menyeliputi jantung
juga dipisahkan dan dicatat sebagai lemak jantung.
Karkas segar lalu dibelah simetris dengan memakai gergaji listrik besar merek Kent Master sepanjang tulang belakang dari sacral sampai leher Belahan karkas dibersihkan dengan menyemprotkan air untuk menghilangkan sisa-sisa darah dan kotoran lainnya. lalu karkas diberi label dan ditimbang dengan timbangan
sebagai bobot karkas segar/panas sebelah kiri dan kanan. Karkas disimpan dalam chilling room pada suhu 2-5oC selama ±24 jam dengan kelembaban 85-95% dengan kecepatan pergerakan angin sekitar 0.2 m/detik. Sebelum dilakukan pembentukan potongan komersial karkas masing-
masing separuh karkas ditimbang sebagai bobot karkas dingin/layu. Selama pembentukan potongan komersial karkas dilakukan pemisahan tulang dari daging dan lemak Potongan komersial karkas utuh mengacu pada prosedur Australian Meat and Livestock Corporation (1991). Seperempat bagian depan meliputi chuck, blade, cuberoll, brisket dan shin. Seperempat bagian
belakang meliputi striploin atau sirloin, tenderloin, rump, silverside, topside, knuckle, flank dan shank. Semua potongan komersial karkas utuh lalu ditimbang dengan timbangan listrik dan dicatat sebagai bobot potongan komersial karkas utuh.
Batas antara seperempat bagian karkas depan dengan bagian belakang yaitu pada ruas tulang rusuk 12 dan 13. . Pengukuran Tebal lemak, Luas Urat Daging Mata Rusuk dan Butt Shape Pengukuran karkas dilakukan terhadap belahan karkas kiri. Sebelum dilakukan pemisahan daging dari karkas dingin, terlebih dahulu dilakukan pengukuran tebal lemak subkutan yang menutupi urat daging mata rusuk dan konformasi butt shape. Pengukuran tebal lemak dilakukan pada posisi ¾ dari medial ke arah lateral dengan memakai mistar plastik transparan. . Pengukuran tebal lemak rump P8 dilakukan di area rump yaitu pada titik perpotongan antara garis vertikal dari dorsal tuberosity dengan 3 bagian tuber ischii yang sejajar dengan tulang chine dan garis horizontal dari ujung prossesus spinosus dari tulang vertebra sacralis yang ketiga, Pengukuran luas urat daging mata rusuk ( udamaru) dilakukan pada irisan melintang otot Longissimus dorsi di antara rusuk ke 12 dan 13 dengan memakai plastic grid . Skor Butt shape dinilai secara visual kemontokan paha Standar skor butt shape berkisar antara E – A, dimana skor “A” nenandakan skor penampakan kemontokan paha dengan perdagingan maksimum dan skor “E” nenandakan skor penampakan 40 kemontokan paha dengan perdagingan minimum . Hasil sampingan dari pembentukan potongan komersial berupa trim lemak, serpihan daging (tetelan) dan tulang juga ditimbang dan dicatat sebagai bobot trim lemak, serpihan daging dan tulang. Bobot potong yaitu hasil penimbangan sapi sebelum disembelih dan sudah dipuasakan
selama ± 24 jam. Selama pemuasaan air minum disediakan secara ad libitum. Bobot karkas panas atau segar yaitu hasil penimbangan karkas sebelum dimasukkan ke dalam chilling room. persentase karkas panas yaitu perhitungan berdasar perbandingan bobot karkas panas dengan bobot potong dikalikan 100 % . Bobot karkas dingin atau layu yaitu hasil penimbangan karkas sesudah disimpan dalam chilling room selama ± 24 jam. persentase karkas dingin yaitu perhitungan berdasar perbandingan bobot karkas dingin dengan bobot potong dikalikan 100 % . Bobot komponen karkas yaitu bobot dari masing-masing komponen utama karkas sesudah dipisahkan. Komponen karkas terdiri dari daging, trim lemak dan tulang. persentase komponen karkas yaitu hasil perhitungan berdasar perbandingan bobot dari masing-masing komponen karkas (daging, trim lemak dan tulang) dengan bobot karkas dingin.
Bobot potongan komersial karkas atau wholesale cuts yaitu bobot dari masing-masing potongan seperti: chuck, blade, cuberoll, brisket dan shin yang ada pada belahan seperempat karkas bagian depan dan silverside, topside, knuckle, flank, striploin, tenderloin, rump, shank yang ada pada belahan seperempat karkas bagian belakang persentase potongan komersial karkas,
yaitu hasil perhitungan berdasar perbandingan bobot dari masing-masing potongan komersial dengan bobot karkas dingin dikalikan 100 % . Tebal lemak pangkal ekor Tebal lemak pangkal ekor (TLPE) atau anal fold yaitu hasil pengukuran
tebal lipatan lemak pada pangkal ekor dengan dengan memakai kaliper. TLPE terdiri dari kulit dan lemak yang diukur pada lokasi antara tulang ischium dengan pangkal ekor.
Tebal lemak punggung pada mata rusuk ke-12 (TLR 12) yaitu hasil pengukuran tebal
lemak subkutan yang menutup otot longissimus dorsi pada posisi tepat ¾ bagian irisan melintang otot longissimus dorsi sesuai petunjuk,
Tebal lemak rump P8 yaitu hasil pengukuran tebal lemak subkutan yang dilakukan di area rump yaitu pada titik perpotongan antara garis vertikal dari dorsal tuberosity dengan 3 bagian tuber ischii yang sejajar dengan tulang chine dan garis horizontal dari ujung prossesus spinosus dari tulang vertebra sacralis yang ketiga,
Luas urat daging mata rusuk yaitu hasil pengukuran yang dilakukan pada irisan melintang otot Longissimus dorsi di antara rusuk ke-12 dan 13. Pengukuran dilakukan dengan melukis batas luas penampang melintang otot Longissimus dorsi memakai spidol permanen pada plastik transparan yang ditempel pada permukaan irisan otot.
Perhitungan luas dilakukan dengan menempelkan luas lukisan tadi pada plastik grid. Satuan dari plastik grid yaitu 1 inci2 tiap 10 titik. Jumlah titik yang tercakup oleh bidang penampang melintang itu dijadikan ukuran luas urat daging mata rusuk dalam inchi2. persentase lemak ginjal, pelvis dan jantung (GPJ) yaitu hasil perhitungan berdasar
perbandingan dari jumlah keseluruhan bobot lemak yang menyelubungi ginjal, lemak
pada rongga pelvis dan lemak yang menyelubungi jantung dengan bobot karkas segar dikalikan 100 %
Pemilihan ternak sapi untuk di pelihara atau sebagai calon pengganti bibit, memerlukan keahlian khusus, terutama untuk melatih pandangan dan penilaian akurat. Keberhasilan pemilihan ternak sapi yang akan di pelihara menentukan keberhasilan usaha ternak walaupun semua bangsa dan tipe sapi bisa di jadikan bibit
pengganti, namun agar diperoleh sapi hasil yang baik diperlukan bangsa dan tipe sapi tertentu
yang laju pertumbuhannya cukup dan mutunyapun bagus dan memiliki adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. perlu mengetahui kriteria pemilihan sapi dan pengukuran sapi, sebab pada saat peternak melakukan pemilihan diperlukan pengalaman yaitu :
-Setiap peternak yang akan memelihara,membesarkan ternak untuk dijadikan calon
bibit pertama-tama harus memilih bangsa sapi yang paling disukai atau sudah popular,
baik jenis import maupun lokal. setiap bangsa sapi
memiliki sifat genetik yang berbeda satu dengan yang lain, baik mengenai daging atau kemampuan dalam beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya dalam hal beradaptasi dengan lingkungan ini antara lain penyesuaian iklim dan pakan, suatu bangsa sapi diwariskan kepada keturunannya, maka bangsa sapi tertentu harus dipilih oleh setiap peternak sesuai tujuan sebab peternak tidak akan mau menderita kerugian akibat factor lingkungan yang tidak menunjang. Beberapa jenis bangsa sapi potong yaitu : Bali, Madura, Chorolais Santa Gertrudis, Ongole, Peranakan Ongole, Brahman, Limousine, Simmental, Angus, Brangus,
-Bangsa sapi harus di pilih dari sapi yang benar-benar sehat. Untuk mengetahui kesehatan sapi , peternak bisa memperhatikan pencernaan, pandangan keadaan tubuh, sikap dan tingkah laku, pernapasan, denyut jantung sapi.
- Ujung hidung bersih, basah dan dingin.
-Kuku tidak terasa panas dan bengkak bila diraba.
-Suhu tubuh anak 39,5 C – 40 C.
- Sapi sehat, keadaan tubuh bulat berisi, kulit lemas.
- Tidak adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya, tidak ada tandatanda kerusakan dan
kerontokan pada bulu (licin dan mengkilat).
-Selaput lendir dan gusi berwarna merah muda, lebih mudah bergerak bebas.
Sikap dan tingkah laku
Cara minum panjang. Sapi yang terus menerus tiduran memberi kesan bahwa sapi itu sakit atau mengalami kelelahan. Sapi sehat tegap. Keempat kaki memperoleh titik berat sama. Sapi peka terhadap lingkungan (ada orang cepat bereaksi). Bila diberi pakan, mulut akan dipenuhi pakan.
Pernafasan
Jumlah pernafasan : Anak sapi 30/menit, Dewasa 10-30/menit. Sapi sehat bernafas dengan tenang dan teratur, kecuali ketakutan, kerja berat, udara panas dan sedang tiduran lebih cepat.
Pencernaan.
Sapi sehat memamah biak dengan tenang sambil istirahat/ tiduran. Setiap gumpalan pakan di kunyah 60-70 kali. Sapi sehat nafsu makan dan minum cukup besar. Pembuangan kotoran dan kencing berjalan lancer Bila gangguan pencernaan, gerak perut besar berhenti atau cepat sekali. Proses memamah biak berhenti.
Pandangan mata.
Sapi sehat pandangan mata cerah dan tajam.
Sapi sakit pandangan mata sayu.
Seleksi calon bibit berdasar penampilan fisik ciri luar sapi berkorelasi positif terhadap faktor genetik seperti laju pertumbuhan, mutu dan (daging). Bentuk atau ciri sapi potong yang baik, antaralain : : -Paha sampai pergelangan penuh berisi daging.
- Dada lebar dan dalam dan menonjol ke depan.
- Kaki besar, pendek dan kokoh.
-Ukuran badan panjang dan dalam, rusuk tumbuh panjang yang memungkinkan sapi mampu
menampung jumlah makanan yang banyak.
oBentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bagian depan, tengah dan belakang serasi,
garis badan atas dan bawah sejajar.
Dalam melakukan pemilihan calon bibit, selain menentukan jenis kelamin, usia dan bobot
badan, pemilihan bakalan dapat dilakukan dengan penilaian antaralain :
Pandangan Belakang
Perhatikan kelebaran pantat kedalaman otot, kelebaran dan kepenuhannya, Penilaian dilakukan pada jarak + 3,0 m
Pandangan Depan
Perhatikan bentuk dan ciri kepalanya kebulatan bagian rusak, kedalaman dada dan keadan, Penilaian pada jarak + 3,0 m
Pandangan dari samping
Perhatikan kedalaman tubuhnya, keadaan lutut, kekompakan bentuk tubuh. Penilaian dilakukan pada jarak 3,0-4,5m.
Penilaian pertulangan dan keserasian kaki depan
Perabaan ini untuk menentukan tingkat dan kualitas akhir melalui perabaan yang dirasakan
melalui ketipisan, kerapatan, dan perlemakannya. Bagian-bagian area perabaan pada penilaian ternak sapi Bagian pangkal ekor, Bagian bidang bahu, Bagian rusuk, Bagian Tranversusprocessus pada tulang belakang,
Penilaian itu dilakukan pada setiap individu ternak sapi yang akan dipilih dengan cara mengisikan skor yang sesuai dengan penilaian melalui pengamatan, penilaian itu dilengkapi lagi dengan pengukuran bagian-bagian tubuh yaitu tinggi pundak/ gumba, panjang badan, lingkar dada dan dalam dada. Pemilihan terhadap bibit sapi potong meliputi : Sifat kualitatif dan kuantitatif Sifat Kualitatif meliputi :
Bentuk tubuh jantan dan betina, Warna bulu jantan dan betina Bentuk tanduk jantan dan betina,
Sifat Kuantitatif meliputi:
Lebar dada jantan dan betina, Panjang badan jantan dan betina, Lingkar skrotum jantan,
Berat badan jantan dan betina, Tinggi gumba jantan dan betina, usia jantan dan betina, Lingkar dada jantan dan betina,
Syarat ternak yang harus diperhatikan yaitu :
Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu. Pusarnya bersih dan kering, bila masih lunak dan tidak berbulu menandakan bahwa pedet masih berusia kurang lebih dua hari.
memiliki tanda telinga, artinya pedet itu sudah terdaftar dan lengkap silsilahnya. . Matanya tampak cerah dan bersih. Tidak ada tanda-tanda sering butuh, terganggu pernafasannya dan dari hidung tidak keluar lendir. Kukunya tidak terasa panas bila diraba. . Tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya. Tidak ada adanya tanda-tanda mencret pada bagian ekor dan dubur.
Untuk menghasilkan daging, pilihlah tipe sapi yang cocok yaitu jenis sapi Bali, sapi Brahman, sapi PO,
dengan Ciri-ciri
sapi potong tipe pedaging yaitu antaralain ::
efisiensi bahannya tinggi. tubuh dalam, besar, berbentuk persegi empat/bola. kualitas dagingnya maksimum dan mudah dipasarkan. . laju pertumbuhannya relatif cepat.
Pejantan yang baik memiliki ciri :
Kaki : kuat terlebih kaki belakang , Bentuk tubuh : besar kuat dan sehat, ukuran perut dan lingkar dada lebar , Bentuk kepala : besar pendek dan lebih besar dibandingkan betina Pungung : lurus kuat dan lebar, pinggangnya pun lebar,
Tulang rusuk : jarak antar rusuk lebar, ukuran rusuk besar dan panjang, Paha : rata antara kedua paha itu juga cukup terpisah,
Memilih Sapi Perah perlu dilakukan seleksi ternak sapi yang dipelihara sesuai dengan ketentuan , meliputi :
a. Keadaan tubuh sapi perah betina
Mammary sistem nenandakan kebaikan seperti ambing : halus besar, pertautan baik, symetris, lunak dan elastis, texture ambing : lunak dan elastis, puting : uniform, panjang dan besar, tempat dan jarak baik, mammary vein panjang dan berbelit-belit dan besar. Gambaran tampak vogoris dan harmonis. menandakan sifat sapi perah seperti kulit sedang tebalnya dan elastis, bulu halus teratur dengan baik, jarak rusuk lebar dan melengkung dengan baik dan lingkar dada besar.
b. Keadaan tubuh sapi perah jantan
Memiliki sifat sapi perah jantan seperti kulit longgar dan elastis, bulu halus tidak kasar, testicle normal, symetris dengan scrotum yang normal berada dalam kedudukan baik, mammary vein luas, panjang dan baik, kaki depan dan kaki belakang
baik dan kuat Gambaran tampak kejantanan, harmonis dan mantap Memiliki sifat breed.
Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara yaitu sapi Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark), Droughtmaster (dari Australia) Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis),
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa yaitu :terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek,
tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, tiap tahun beranak. produksi susu tinggi, usia 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar dan kaki kuat, ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, jika diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelokkelok, puting susu tidak lebih dari 4, berasal dari induk, pejantan memiliki keturunan produksi susu tinggi, bentuk tubuhnya seperti baji, matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik,
calon induk yang baik antara lain:
jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar, pertumbuhan ambing dan puting baik, jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, sehat dan tidak cacat.
berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi, kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,
Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria antaralain ::
muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar, besar badannya sesuai
dengan usia , kuat, dan memiliki sifat-sifat pejantan yang baik, kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat, paha rata dan cukup terpisah, dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar, badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, sehat,
usia sekitar 4- 5 tahun, memiliki kesuburan tinggi, (daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya, ( berasal dari induk dan pejantan yang baik, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya
Sapi perah yang sudah disepakati antaralain ::
- Lingkar dada : Betina minimal 155 cm; - Warna bulu : hitam putih/merah putih sesuai dengan sifat sapi perah FH; - usia : Betina minimal 15-20 bulan, jantan minimal 18 bulan; - Tinggi pundak : Betina minimal 115 cm, jantan minimal 134 cm; - Berat badan : Betina minimal 300 kg, jantan minimal 480 kg;
Dalam melakukan seleksi bibit harus diperhatikan sifat-sifat sapi perah antaralain ::
-Sifat kualitatif
- melahirkan; - libido jantan; - tabiat; - kekuatan (vigor). - bentuk tubuh/eksterior; - abnormalitas/cacat; - tidak ada kesulitan
- Sifat kuantitatif
- laju pertumbuhan sesudah disapih; - tinggi pundak; - produksi susu; - lingkar scrotum.
- usia pubertas; - melahirkan teratur;
- berat lahir, berat sapih, berat kawin, berat dewasa;
berdasar kemampuan dan kualitas produksi susu tertua nya , bibit sapi perah terdiri dari bibit dasar, bibit induk dan bibit sebaran Seleksi bibit sapi perah dilakukan berdasar performan anak dan individu calon bibit sapi perah itu , dengan memakai kriteria seleksi antaralain ::
Seleksi calon bibit betina dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang
dikawinkan dengan betina unggul 70-85% dari populasi lalu dilakukan uji performa,
Seleksi dilakukan oleh peternak terhadap bibit ternak yang akan dikembangkan di peternakan
Seleksi calon bibit jantan dipilih dari hasil perkawinan 1-5% pejantan terbaik yang
dikawinkan dengan betina unggul 40-50% dari populasi lalu dilakukan uji performan
yang dilanjutkan dengan uji zuriat untuk menghasilkan proven bull .
KERBAU yaitu hewan yang termasuk lembu disamping ternak sapi, Kerbau berbeda dengan sapi sebab kerbau sebagai bentuk yang paling primitive ditinjau dari tengkoraknya. Kerbau memiliki sungut (moncong) yang lebar, kuping besar, tanduk subur pertumbuhannya, rambut jarang. Kaki dengan sepatu yang melebar disesuaikan untuk kehidupan di rawa-rawa/ tanah becek. Dari fosil-fosil yang diketemukan di Asia dianggap sebagai asal dari semua kerbau.
Namun sejak jaman Tertier hewan ini sudah tersebar di Afrika. Kerbau-kerbau di Afrika
sekarang pada galibnya ada sebagai Kerbau Caffer (Syncerus caffer), yang hidup disabana Afrika Tengah dan Afrika Selatan. Hewan ini besar dan beratbadan mencapai 1000 Kg dan tinggi gumba 1,8 m, warna hitam, dengan dasar tanduk besar bertemu kiri dan kanan. Disamping itu juga ditemui ada kerbau kecil (Syncerus nanus) tinggi 1,4 m dengan warna kuning sampai merah sawo matang.
Kerbau Asia (Bubalus bubalis) sekarang masih hidup secara liar di India (dengan nama Arni) Arni liar hidup menyebar luas sampai Asia Kecil, Eropa Selatan dan Afrika Utara. Warna kehitaman, tanduk tidak bertemu, beratbadan mencapai 1200 Kg, tinggi gumba 1,7 m. Bubalus bubalis ini hidup di Philipina dengan perubahan bentuk dengan nama Kerbau Mindoro (Bubalus mindoroensis). Di negara kita orang berpendapat bahwa sudah tidak ada
kerbau liar, sedang kerbau-kerbau yang dianggap liar itu sebetulnya berasal dari kerbau yang sudah jinak, seperti Kerbau Jalang di Banten Selatan dan Bengkulu. Di Pulau Jawa ternak kerbau banyak ada di Pantai Utara dan semakin ke Timur semakin berkurang. Yang banyak yaitu di Banten, Sukabumi, Bogor, Cianjur, Karawang,
Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Demak, Kudus, Bojonegoro, Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi. Tujuan pemeliharaan biasanya yaitu tujuan daging dan ternak kerja. Di luar Pulau Jawa ada di Sulawesi Tenggara dan Selatan.Nusa Tenggara, Flores, Sumba dan Sumbawa. Kerbau di Sulawesi ada yang dalam bentuk kerdil tinggi 1 m
dinamakan dengan Anoa (Bubalus depresicornis).
Kerbau di negara kita biasanya beratbadan mencapai 500 – 600 Kg dengan tinggi 120 – 130 cm,
Kerbau yaitu salah satu jenis ternak penting di negara kita, kegunaannya beragam mulai dari membajak sawah, alat transportasi, sebagai sumber daging dan susu, sampai dengan kulitnya dipakai sebagai bahan baku industri. Populasi ternak kerbau di negara kita sekitar 2,5 juta ekor. Namun populasi ternak kerbau di negara kita mengalami penurunan. Data selama tahun 1985-2001 nenandakan bahwa populasinya menurun drastis dari 3,3 juta ekor pada tahun 1985 dan menjadi hanya 2,4 juta ekor di tahun 2001 atau
mengalami penurunan populasi sebesar 26%. Namun , populasi ternak kerbau di Pulau Sumatera agak meningkat dari 1,1 juta ekor menjadi 1,2 juta ekor di tahun yang sama atau mengalami pertumbuhan populasi sebesar 9%. Di Sumbar, ternak kerbau sudah dipelihara dan dimanfaatkan sejak beberapa abad yang lalu dan menjadi bagian dari adat istiadat dan usahatani masyarakat setempat, terutama dalam mengolah sawah. Ternak kerbau memiliki fungsi menjadi simbol kultur adat area Sumbar yaitu wilayah Kerajaan Minangkabau di masa lalu. Sumbangan protein susunya bagi penduduk di Sumbar jauh lebih
besar dari sumbangan protein yang berasal dari susu sapi. Data produksi susu nenandakan
bahwa produksi susu kerbau setiap hari dapat mencapai 4.100 liter. jika protein susu kerbau sebesar 5,26% maka setiap harinya tersedia sebanyak 216 kg protein yang berasal dari
susu kerbau. saran kecukupan protein hewani yaitu 55 gram/kapita/hari yang diharapkan 11 gram berasal dari protein hewani. sehingga, sumbangan protein hewani dari susu kerbau di Sumbar dapat memenuhi kebutuhan untuk 19.600 orang per hari, di Sumbar (Kabupaten Lima
Puluh Kota, Agam, Tanah Datar, Sawahlunto/Sijunjung dan Solok), susu kerbau diolah
menjadi dadih, yaitu fermentasi susu memakai tabung bambu yang digemari sebagai makanan tradisional bernilai gizi tinggi dan hanya ditemui di Sumbar. Ternak kerbau dipelihara sampai berusia 15-20 tahun, sesudah induk kerbau tua dan
tidak produktif lagi biasanya dipotong untuk tujuan konsumsi, tidak jarang sesudah beranak lebih dari 10 kali. Namun kerbau jantan banyak dijual pada usia yang masih relatif muda untuk konsumsi. Rata-rata pemilikan sebanyak 2-3 ekor induk kerbau per keluarga , walaupun ada juga petani yang memiliki lebih dari 10 induk. biasanya petani memelihara ternak miliknya sendiri, disamping ada yang memelihara kerbau orang lain dengan sistem bagi hasil, jika sudah beranak anaknya dibagi dua antara pemilik dan pemelihara. Kalau induk
kerbau diperah maka hasil susunya buat pemelihara. Sistem pemeliharaan ternak hanya dengan cara mengandangkan ternak pada malam hari dan digembalakan pada siang hari di sawah-sawah atau diikat pindah di kebun dan di lahan
penggembalaan. biasanya petani menambah rumput alam yang dipotong dan diberi dalam
kandang di sore hari. Ternak yang dipelihara secara ikat pindah selama siang hari maka
biasanya pada malam harinya masih diberi tambahan berupa rumput potong sekitar 20
kg/ekor. Sedang bagi kerbau yang dikandangkan terus menerus, diberikan hijauan dua kali
lebih banyak. Di beberapa tempat, kerbau dimandikan sekali sehari oleh anak-anak petani di
waktu sore. Sesekali ternak kerbau juga diberi kesempatan untuk berkubang. Kerbau betina biasanya beranak pertama kali pada usia 4 tahun dengan lama kebuntingan 10,5 bulan. Bila pakannya cukup memadai maka 3-4 bulan sesudah melahirkan induk kerbau biasanya sudah dapat dikawinkan lagi. Sebagian petani melaporkan jarak beranak selama 14 bulan. biasanya ditemui bahwa usia kebuntingan induk sekitar 2 bulan pada saat anak sudah berusia setahun. sehingga jarak beranak menjadi 21 bulan. ini nenandakan bahwa tingkat reproduksi kerbau hanya mencapai 60%. jika dikelola dengan baik maka jarak beranak dapat dipersingkat lagi, terutama dengan penyediaan pakan yang memadai bagi kebutuhan induk dan bagi produksi susunya. Petani mulai memerah susu induk jika anak kerbau sudah berusia lebih dari satu bulan, berarti anak sudah memperoleh cukup susu kolostrum yang diperlukan di awal
pertumbuhan anak sebab mengandung antibodi yang tinggi. Di area Agam dan Tanah Datar biasanya petani mulai memerah susu kerbau untuk bahan dadih sesudah anak berusia 3-4 bulan. Petani di Alahan Panjang (Solok) mulai memerah susu kerbaunya sesudah anak berusia 1-2 bulan. Namun di Nagari Pematang Panjang (Sijunjung) petani langsung memerah susu kerbaunya sesudah anak berusia satu minggu, jauh lebih awal dibanding area lainnya dengan hasil yang memuaskan tanpa mengganggu aktivitas reproduksi induk sebab induk dapat kawin kembali sekitar 3-4 bulan sesudah anak lahir. Lamanya induk diperah berkisar 4- bulan walaupun ada yang memerah selama 8 bulan tergantung pada
kondisi induk. Hasil perahan susu juga bervariasi dari satu tempat dengan yang lainnya. Hasil
perahan harian pada waktu ini hanya mencapai 1-2 liter per ekor. Hasil perahan mulai menurun hampir bersamaan di semua area yaitu pada bulan laktasi ke 8-10 dimana hasil perahan susu hanya sekitar 1 liter/ekor/hari. Asia yaitu tempat asal kerbau. 95% dari populasi kerbau di dunia ada di Asia.
Banyak negara-negara Asia yang tergantung pada spesies ini, baik untuk daging, susu atau
tenaga kerjanya. Pada tahun 1992 ternakan kerbau di Asia 141 juta ekor. Kadar lemak dari susu kerbau lah tinggi. Ada dua subspesies yang hidup di Asia yaitu kerbau sungai yang dapat ditemukan di Nepal hingga di ketinggian 2.800 m, dan kerbau rawa yang hidup di dataran rendah. Kerbau dapat hidup dengan berkesan dalam masa-masa
kekurangan pakan, yang memicu hewan itu tahan hidup. Kerbau sering dipakai untuk membajak sawah, sebab mereka dapat bergerak di atas lumpur jauh lebih baik dibandingkan sapi.
Kerbau pertama kali diperkenalkan di kawasan utara Australia yang lalu lepas dari ternakan. Status ini memicu kerbau di Australia menjadi hewan buruan. Di pulau Melville kerbau sering dijadikan objek buruan, di tempat ini ada sekitar 4000 ekor populasi kerbau. Kerbau juga hidup di Arnhem Land. Kerbau hidup terutama di bagian yang berair dan di musim hujan kerbau dapat menyebar dalam kawasan besar. Kerbau di Australia dapat memiliki bentuk yang berbeda dari kerbau di negara kita, darimana mereka berasal.
Eropah dan Timur Tengah Kerbau diperkenalkan di Afrika Utara dan Timur Tengah pada sekitar tahun 600 Masihi. Di Zaman Pertengahan kerbau di bawa ke Eropah dan saat ini dapat ditemukan di Bulgaria dan Itali. Seperti di Asia kerbau di sini juga hidup di lapangan terbuka yang vegetasinya jarang.
Mereka menjadi bahan pangan, dan bahan investasi bagi keluarga. Di beberapa area
mereka juga menjadi bagian dari festival tahunan. Jenis yang hidup di sini biasanya yaitu kerbau sungai, walau sebab isolasi genetis mereka dapat memiliki bentuk yang berbeda. Susu kerbau ini juga dipakai sebagai bahan keju Mozzarella.
Di Malaysia dan negara kita, kerbau dipakai membajak sawah. Kerbau pernah dilaporkan mampu menewaskan harimau dengan memakai tanduk mereka yang tajam dan besar.
Susu dari kerbau banyak dipakai oleh kita . Contohnya sebagai bahan keju Mozzarella.
Daging kerbau juga yaitu hasil eksport utama India. daging kerbau kurang disukai di Asia sebab kekerasannya. Kulit kerbau sering dipakai juga sebagai bahan sepatu dan topi keledar.
Gudel diperlukan buat merangsang milk let down.
Kerbau selain dipakai sebagai penghasil susu dan daging juga sering dipakai sebab tenaganya. Di Minangkabau, Sumatra Barat, susu kerbau juga diolah menjadi dadih (sejenis yogurt). Kotoran kerbau dapat dipakai sebagai pupuk atau bahan bakar jika dikeringkan. Dadih terbuat dari fermentasi susu kerbau. Teknologi pembuatannya
sederhana. Sesudah diperah, susu kerbau langsung dimasukkan ke dalam sepotong
ruas bambu segar dan ditutup dengan daun pisang. lalu didiamkan atau difermentasi secara alami dalam suhu ruang selama satu sampai dua hari sampai terbentuknya gumpalan. Dalam waktu 24 jam, mikrobia dari bambu akan menggumpalkan susu menjadi semacam puding atau tahu putih kekuning-kuningan, kental dan beraroma khas (kombinasi aroma susu dan bambu). Sesudah proses fermentasi selesai, dadih dapat langsung dimakan. dadih mengandung zat gizi sebagai
berikut: kadar air (84,35%), protein (5,93%), lemak (5,42%), karbohidrat (3,34%). Kadar keasaman (pH) dadih yaitu 3,4. Di dalam dadih sudah berhasil diisolasi dan didentifikasi 36 strain bakteri pembentuk asam laktat. dadih mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang potensial sebagai probiotik. Di dalam dadih ada bakteri asam laktat (salah satu jenis bakteri probiotik) yang berperan dalam pembentukan tekstur dan cita rasa. Bakteri
asam laktat dan produk turunannya mampu mencegah munculnya berbagai penyakit seperti
mencegah enterik bakteri patogen, menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, mencegah
kanker usus, anti mutagen, anti karsinogenik dan meningkatkan daya tahan tubuh Selain itu, dadih diduga efektif sebagai antivaginitis,
Secara systematic Zoology dapat disusun antaralain :.
Kingdom : Animal
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Ungulata
Family : Bovidae
Genus : Bubalus
Species : Bubalus species
Di Negara India yaitu gudang kerbau, dipelihara untuk tujuan daging dan susu. Nama lain kerbau yaitu Water buffaloes (sebab sering mandi, Swamp buffaloes (sebab sering berkubang), River buffaloes (sebab sering di sungai) dan Kebo (Bahasa Jawa. Beberapa Istilah yang terkait dengan Ternak Kerbau
Arna = Kerbau Air (Bubalus bubalis).
Bubaline = Golongan kerbau yang yaitu bagian dari genus Bos
Buffalo = Kerbau (Bos bubalis, bos caffer atau synerus caffer.
Negara India yaitu salah satu negara di dunia yang banyak melakukan penjinakkan kerbau (buffaloes). Negara lain yang memiliki ternak kerbau dalam jumlah besar yaitu China, Thailand, Pakistan dan Philipina. Beberapa Breeds Ternak Kerbau sebagai Ternak Perah, yaitu :
ada di hutan Gir-Kathiawar khususnya mengarah ke Jaffarabad India. Individu kerbau sebagai penghasil air susu sampai 15 – 18 Kg per hari dengan lemak susu (butter fat) tinggi.
Tanda-tanda : Tubuh : massif, relatif panjang dan tidak begitu kompak, panjang kerbau jantan mencapai 176,6 cm dan betina 160 cm, beratbadan jantan mencapai 589,6 Kg dan betina berkisar 450 Kg, Kaki : lurus dan kuat, Warna : hitam atau kelabu , Ambing : bentuk dan ukuran baik, vena jelas, puting susu panjang dan produksi susu 15-18 Kg ( 30-40 lbs) per hari Murrah,, Kepala : Besar, lebar, bertanduk tipis menggantung ke leher dengan ujung melengkung ke atas, dahinya menonjol. Leher : kuat dan berkembang dengan baik.
Kerbau Murrah berasal dari Punjab selatan, Haryana dan Union Terretory of Delhi India.
Breeding yang baik dilakukan di Rohtak, Hissar, Jind, Nebha dan Patiala India. Kerbau ini sebagai penghasil susu dan daging. Secara Individuil dapat menghasilkan air susu 22 – 27 Kg per hari.
Tanda-tanda :
Tubuh : padat dan pendek, punggung lebar, dada berkembang baik dan lebar, ekor kecil dengan ujung warna putih, tinggi jantan 152 cm dan betina 132 cm, beratbadan Jantan 566,9 Kg dan betina 430,9 Kg. beratbadan anak baru lahir mencapai 32 – 35 Kg. Leher : pada jantan tebal dan panjang, pada betina tipis panjang. Kepala : relatif kecil dan bersih, tanduk tumbuh yang mula-mula arah caudo-lateral terus membelok ke dorso-medial seterusnya ke arah medio-cranial dengan warna hitam. Kaki : lurus pendek dan berkuku besar hitam, Warna : hitam atau kelabu dan putih pada ujung ekor. Ambing : bentuk dan ukuran baik, vena jelas, puting susu panjang dan produksi susu
22-27 Kg per hari dengan butter fat 7 %.
Selain ke-4 breeds di atas, masih banyak kerbau-kerbau lain yang baik menghasilkan susu
seperti kerbau Nagpuri (Ellichpuri) dengan kemampuan 5-8 Kg susu per hari. Di negara kita juga ada kerbau yang biasa diperah yaitu di Sumatra, namun tidak banyak informasi dan belum berkembang ke luar area juga produksi susu masih rendah. Di Medan ada kerbau Murrah yang dipelihara oleh orang India untuk dijadikan Dadih (susu kerbau yang diasamkan dengan cara dicampur gula atau madu). Produksi susu kerbau Murrah ini berkisar 2-7 liter per ekor per hari dengan masa laktasi 11 bulan Dalam rangka meninggikan fat (lemak), maka susu kerbau dicampur dengan susu sapi. Kadar butter fat susu kerbau tinggi yaitu 9,6 % dan protein 5,26 %. Krim susu kerbau dibuat Ghee (masakan penting bagi orang India).