Juni 2022

bahasa asembler 2















Pada baris pertama pelajar memperoleh alamat efektif dari "Kal" dan disimpan pada DX. lalu pelajar simpan nilai DX yang menunjuk pada offset "Kal" ini pada variabel Stacks. Sehingga pada saat pelajar hendak mencetak 'Kal' untuk kedua kalinya, pelajar tinggal mengambil nilai dari variabel Stacks dengan perintah "MOV DX,Stacks". .Kini akan pelajar lihat bagaimana memakai stack yang sebetulnya untuk tugas ini. .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses Kal DB 'LANG LING LUNG $' Ganti DB 13,10,'$' Stacks DW ? Proses: LEA DX,Kal PUSH DX MOV AH,09 INT 21h LEA DX,Ganti INT 21h POP DX INT 21h Exit : INT 20h END TData program Operasi Stack Dengan perintah "PUSH", pelajar menyimpan nilai register DX pada stack, lalu pada perintah "POP" pelajar mangambil keluar nilai yang disimpan itu dari stack. Dari program ini dapat dilihat bagaimana stack menggantikan varibel pada program yang dipakai untuk menyimpan nilai pada register DX. Kini lihatlah bagaimana program yang memakai pengulangan didalam pengulangan dengan memanfaatkan stack ini. Dalam bahasa Pascal program nya akan tampak seperti berikut: For i:= 10 DownTo 1 Do For j:= 5 DownTo 1 Do For s:= 3 DownTo 1 Do Begin End Dalam bahasa assembler akan tampak seperti: MOV CX,10 i: PUSH CX MOV CX,5 j: PUSH CX MOV CX,3 s: LOOP s POP CX LOOP j POP CX LOOP i Stack dapat pelajar bayangkan sebagai sebuah tabung yang panjang. sedang nilai pada register dapat dibayangkan berbentuk koin yang dapat dimasukkan dalam tabung itu . Untuk memasukkan nilai suatu register pada stack, dipakai perintah push dengan syntax: PUSH Reg16Bit contoh : pada perintah: MOV AX,12 MOV BX,33 MOV CX,99 PUSH AX ; Simpan nilai AX pada stack PUSH BX ; Simpan nilai BX pada stack PUSH CX ; Simpan nilai CX pada stack Maka pada stack akan tampak seperti: <<<< Gbr142.PIX >>>>> gambar kode Penyimpanan Nilai Pada Stack Dari gambar kode dapat kita lihat bahwa nilai yang terakhir dimasukkan(99) akan terletak pada puncak tabung stack. Untuk mengambil keluar koin nilai pada tabung stack, dipakai perintah.pop dengan syntax: POP Reg16Bit Perintah POP akan mengambil koin nilai pada stack yang paling atas dan dimasukkan pada Reg16Bit. Dari sini dapat kita lihat bahwa data yang terakhir dimasukkan akan menjadi yang pertama dikeluarkan. Inilah sebabnya operasi stack dinamankan LIFO(Last In First Out). contoh : , untuk mengambil nilai dari register AX, BX dan CX .yang disimpan pada stack harus dilakukan pada register CX dahulu barulah BX.dan AX, seperti: POP CX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke CX POP BX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke BX POP AX ; Ambil nilai pada puncak stack, masukkan ke AX Perhatikan: Bila kita terbalik dalam mengambil nilai pada stack dengan POP AX lalu POP BX dan POP CX, maka nilai yang akan kita dapatkan pada register AX, BX dan CX akan terbalik. Sehingga register AX akan bernilai 99 dan CX akan bernilai 12. TRIK: ,, data tidak bisa dicopykan antar segment atau memory. Untuk menyalinkan data antar segment atau memory kita harus memakai register general purpose sebagai perantaranya, seperti: MOV AX,ES ; Untuk menyamakan register MOV DS,AX ; ES dan DS Dengan adanya stack, kita bisa memakai nya sebagai perantara,.sehingga akan tampak seperti: PUSH ES ; Untuk menyamakan register POP DS ; ES dan DS PUSF dan POPF, seperti dengan perintah PUSH dan POP. Perintah PUSFdipakai untuk menyimpan nilai dari flags register pada stack sedang POPF dipakai untuk mengambil nilai pada stack dan disimpan pada flags register. Kedua perintah ini dipakai tanpa operand: PUSHF ; Simpan nilai Flags pada stack POPF ; Ambil nilai pada stack Perintah PUSHF dan POPF dipakai untuk menyelamatkan kondisi dari flag pada perubahan. PUSHF dan POPF biasanya dipakai pada operasi yang sangat mementingkan nilai pada flag ini, seperti pada operasi aritmatika. MASUKAN DARI KEYBOARD Keyboard yaitu sarana bagi pelajar untuk berkomunikasi dengan program .Pada bagian ini akan pelajar lihat bagaimana caranya untuk menanggapi masukan dari keyboard. namun sebelumnnya kita tentunya harus mengerti sedikit mengenai beberapa hal penting yang berkaitan dengan keyboard itu. Prosesor pada keyboard mendeteksi setiap penekanan atau pelepasan tombol pada keyboard. Prosesor ini menterjemahkan setiap sinyal yang terjadi berdasar posisi tertentu menjadi apa yang dinamakan kode Scan. Dengan demikian tombol "A" dan "B" akan memiliki kode Scan yang berbeda sebab posisinya memang berbeda. Lain halnya untuk tombol "A" dan "a" yang ada pada posisi yang sama, akan memiliki kode Scan yang sama. Kode Scan ini biasanya tidak berguna bagi pelajar . pelajar biasanya hanya memakai kode ASCII dan Extended yaitu hasil terjemahan dari kode scan oleh keyboard handler. Kode ASCII yaitu kode yang melambangkan suatu huruf baik berupa huruf,angka, atau simbol-simbol grafik. contoh angka "1" akan dilambangkan dengan kode ASCII 49. Untuk kode ASCII ini bisa kita lihat pada lampiran. Kode ASCII sudah menyediakan sebanyak 256 huruf dengan beberapa huruf kontrol, contoh #10 untuk pindah baris dan #13 untuk Enter yang akan menggerakkan kursor kesamping kiri. namun fungsi yang sudah disediakan ini tidak mampu untuk menampilkan ataupun mendeteksi tombol fungsi contoh F1, F2, F3 dan Home. Tombol kombisasi juga tidak dapat dideteksi oleh huruf ASCII , contoh penekan tombol shif ditambah tombol F1, penekanan Ctrl .ditambah tombol Home, dan lain-lain. Penekanan pada tombol-tombol fungsi dan tombol kombinasi akan menghasilkan kode ASCII 0. sebab alasan diatas maka diciptakanlah suatu kode yang dinamakan sebagai kode EXTENDED. Kode Extended ini dapat mendeteksi penekanan pada tombol-tombol fungsi atau tombol kombinasi. Untuk kode extended bisa kita lihat pada lampiran. Interupsi dari BIOS, yaitu interupsi 16h servis 0 dapat dipakai untuk memperoleh masukan satu huruf dari keyboard. Hasil dari pembacaan huruf fungsi ini akan diletakkan pada register AX. Bila terjadi penekanan pada tombol biasa maka byte rendah dari AX, akan menandakan kode ASCII dari tombol itu dan byte tnggi dari AX akan berisi kode Scan dari tombol itu . Bila yang ditekan yaitu tombol khusus(extended) yang akan menghasilkan kode ASCII 0 maka byte rendah dari register AX akan menghasilkan kode ASCII 0 dan byte tinggi dari AX akan akan berisi kode extended dari tombol itu . ; INTERUPSI 16h ; ; Input: OutPut: ; ; AH = 0 bila tombol biasa, maka: ; ; AL = ASCII ; ; AH = SCAN ; ; ; ; bila Tombol khusus, maka ; ; AL = 00 ; ; AH = Extended ; ; ; ;\========================================/; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses T_ASCII DB 13,10,'Ini yaitu tombol ASCII : $' T_Extended DB 13,10,'Ini yaitu tombol Extended $' Proses : MOV AH,0 ; Servis Input satu huruf INT 16h ; lakukan PUSH AX ; Simpan hasil pembacaan pada stack CMP AL,00 ; Apakah ini huruf extended ? JE Extended ; Ya !, Lompat ke Extended ASCII: LEA DX,T_ASCII ; Ambil alamat efektif T_ASCII MOV AH,09 ; Servis cetak kalimat INT 21h ; Cetak kalimat ! POP AX ; Ambil kembali nilai AX pada stack MOV DL,AL ; Ambil kode ASCII yang ditekan MOV AH,2 ; Servis cetak huruf INT 21h ; Cetak huruf ! CMP AL,'Q' ; Apakah yang ditekan huruf 'Q' ? JE exit ; Ya !, lompat ke Exit CMP AL,'q' ; Apakah yang ditekan huruf 'q' ? JE exit ; Ya !, lompat ke Exit JMP Proses ; Lompat ke Proses Extended: LEA DX,T_Extended ; Ambil alamat efektif T_Extended MOV AH,09 ; Servis cetak kalimat INT 21h ; Cetak kalimat ! JMP Proses ; Lompat ke Proses exit: INT 20h ; Kembali ke DOS ! END TData program Menunggu masukan satu huruf dari Keyboard Bila kita menekan tombol extended, seperti penekanan tombol anak panah,.F1, F2 dan sebagainya maka pada layar akan ditampilkan : Ini yaitu tombol Extended Bila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tombol apa yang ditekan maka kode extendednya bisa dilihat pada register AH. sedang bila yang ditekan yaitu tombol biasa, seperti huruf 'S' maka pada layar akan ditampilkan: Ini yaitu tombol ASCII : S program akan selesai bila kita menekan tombol "q" atau "Q". Dengan fungsi 11h dari interupsi 16h, pelajar bisa mendeteksi pada penekanan tombol,seperti seperti yang dilakukan oleh fungsi keypressed pada bahasa pascal. Fungsi ini akan mendeteksi keyboard buffer, bila pada keyboard buffer ada suatu tombol maka ia akan membuat zerro flags menjadi nol<0> dan register AL berisi kode ASCII dari huruf itu sedang register AH akan berisi kode Scan dari tombol itu . Sebaliknya bila pada keyboard buffer tidak ada huruf maka zerro flags akan bernilai satu <1>. Keyboard buffer yaitu suatu penampung yang dipakai untuk menampung setiap penekanan tombol pada keybaord. Daya tampung normal dari keyboard buffer yaitu 15 huruf . bila keyboard buffer sudah penuh, speaker akan mengeluarkan tanda berupa suara beep. ; Input: OutPut: ; ; AH = 1 bila Ada tombol yang ditekan ; ; ZF = 0 dan ; ; AL = kode ASCII ; ; AH = Scan Code ; ; ; ; bila Tidak ada penekanan Tombol ; ; ZF = 1 ; ; ; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses Kal0 DB 'Tekan sembarang tombol untuk berhenti ! ' DB 13,10,'$' Proses : MOV AH,1 ; Servis untuk mengecek buffer keyboard INT 16h ; lakukan ! JNZ EXIT ; bila ada tombol yang ditekan, lompat ; Ke EXIT MOV AH,09 ; Servis untuk cetak kalimat LEA DX,Kal0 ; Ambil alamat efektif Kal0 INT 21h ; Cetak kalimat ! JMP Proses ; Lompat ke Proses exit : INT 20h ; Kembali ke DOS ! END TData program Membuat fungsi Keypressed Bila program dijalankan, maka pada layar akan ditampilkan tulisan: Tekan sembarang tombol untuk berhenti ! Tulisan ini akan ditampilkan terus sampai kita menekan sembarang tombol. Pada program -program sebelumnya pelajar hanya bisa memperoleh masukan satu .huruf pada keybaord, bagaimana bila diinginkan masukan berupa suatukalimat? Untuk itu DOS sudah menyedikannya. Interupsi 21h servis ke 0Ah, dipakai untuk memperoleh masukan dari keyboard lebih dari satu huruf . sedang aturan pemakainya yaitu: INPUT OUTPUT AH = 0Ah Buffer yang berisi string DS:DX= Buffer hasil masukan dari keyboard Untuk memakai fungsi ini kita harus menyediakan sebuah buffer untuk .menampung hasil masukan dari keyboard. kita bisa membuat sebuah buffer seperti: Buffer DB X,Y,Z DUP(?) Pada byte pertama yang pelajar gambarkan sebagai "X", dipakai sebagai tanda dari banyaknya huruf yang dapat dimasukkan dari keyboard ditambah 1. Seperti bila kita memberi nilai 23, maka huruf maksimum yang dapat dimasukkan yaitu 22 huruf , sebab satu huruf lagi dipakai khusus oleh tombol Enter(0Dh). Pada byte kedua yang pelajar gambarkan sebagai "Y" ,dipakai oleh fungsi ini sebagai indikator banyaknya huruf yang sudah diketikkan oleh user(Tombol Enter<0dh> tidak akan dihitung). kita bisa memberi tanda "?" untuk byte kedua ini, sebab nilainya akan diisi secara otomatis nantinya. Pada byte ketiga yang pelajar gambarkan sebagai "Z" inilah yang nantinya yaitu awal dari masukan string akan ditampung. kita harus menyediakan banyaknya byte yang dibutuhkan, sesuai dengan byte pertama("X"). ; INTERUPSI 21h ; ; Input: ; ; AH = 0Ah ; ; DS:DX = Penampung dengan spesifikasi: ; ; Byte 1 = Maksimum huruf yang dapat dimasukkan ; ; Byte 2 = Akan dijadikan Indikator banyaknya ; ; huruf yang dimasukkan ; ; Byte 3 keatas = Tempat hasil masukan ditampung ; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses T_Enter EQU 0Dh Kal0 DB 'Ketikkan satu Kalimat : $' Kal1 DB 13,10,'Kalimat pada buffer : $' Buffer DB 23,?,23 DUP(?) Proses : MOV AH,09 LEA DX,Kal0 INT 21h ; Cetak kalimat Kal0 MOV AH,0Ah ; Servis Input kalimat LEA DX,Buffer ; DX menunjuk pada offset Buffer INT 21h ; Input kalimat ! MOV AH,09 LEA DX,Kal1 INT 21h ; Cetak kalimat Kal1 LEA BX,Buffer+2 ; BX menunjuk byte ke 3 Buffer Ulang: CMP BYTE PTR [BX],T_Enter ; Apakah huruf Enter? JE EXIT ; Ya! Lompat ke Exit MOV DL,[BX] ; Masukkan huruf pada DL MOV AH,02 ; Servis cetak huruf INT 21h ; Cetak huruf INC BX ; BX := BX+1 JMP Ulang ; Lompat ke Ulang EXIT: INT 20h ; Kembali ke DOS ! END TData program Masukan string dari Keyboard,Contoh dari hasil eksekusi program sesudah memperoleh masukan dari keyboard: Ketikkan satu Kalimat : Equasoft Kalimat pada buffer : Equasoft sedang proses yang dilakukan pada program yaitu: MOV AH,09 LEA DX,Kal0 INT 21h Pertama-tama cetak kalimat Kal0 dengan servis 9 interupsi 21h, sesudah itu: MOV AH,0Ah LEA DX,Buffer INT 21h Pada bagian inilah pelajar meminta masukan dari keyboard, dengan DX.menunjuk pada buffer yang dipakai sebagai penampung. MOV AH,09 LEA DX,Kal1 INT 21h Sesudah itu cetaklah kalimat pada Kal1 LEA BX,Buffer+2 Dengan perintah ini maka BX akan menunjuk pada byte ke 3, atau awal.masukan string dari keyboard. agar lebih jelas, nilai pada buffer sesudah memperoleh masukan yaitu: Offset BX=Offset+2 _ _ +---+---+---+---+---+---+---+---+---+---+---+ | 9 | 8 | E | q | u | a | s | o | f | t | 0D| +---+---+---+---+---+---+---+---+---+---+---+ Sesudah BX mnunjuk pada huruf pertama hasil masukan, maka: CMP BYTE PTR [BX],T_Enter JE EXIT Periksalah, apakah huruf yang ditunjukkan BX yaitu 0D(Enter)? Bila ya, berarti akhir dari masukan. ,disini, bahwa pelajar memakai BYTE PTR. Bila tidak dipakai , assembler akan bingung apakah pelajar ingin membandingkan isi alamat BX sebanyak 1 byte atau lebih dengan T_Enter. MOV DL,[BX] MOV AH,02 INT 21h Bila bukan huruf enter, maka ambil huruf itu dan masukkan pada register DL untuk dicetak. INC BX JMP Ulang Tambahlah BX denga satu sehingga BX akan menunjuk pada huruf selanjutnya. Proses dilanjutkan sampai ketemu tanda 0D atau huruf Enter. Procedure yaitu suatu alat bantu yang sangat berguna. Dengan procedure suatu program yang besar bisa diselesaikan dengan lebih mudah. Proses pencarian kesalahanpun akan lebih mudah bila dipakai procedure. Untuk membuat procedure bisa kita pakai bentuk seperti pada gambar ini NamaP PROC NEAR/FAR +---------+ | program | +---------+ RET NamaP ENDP ------------------------------------------------------------- gambar kode Model Procedure "NamaP" yaitu nama dari procedure yang pelajar diartikan sendiri. Untuk memudahkan nama untuk procedure bisa kita diartikan sesuai dengan fungsi dari procedure itu , seperti CLS untuk procedure yang tugasnya menghapus layar. Dibelakang kata "PROC" kita harus memilih bentuk dari procedure itu , yaitu "NEAR" atau "FAR". Bentuk "NEAR" dipakai bila procedure .itu nantinya dipanggil oleh program yang letaknya masih satu segment dari procedure itu . Pada program COM yang terdiri atas satu segment, pelajar akan selalu memakai bentuk "NEAR". Sebaliknya bentuk "FAR" ini dipakai bila procedure dapat dipanggil dari segment lain. Bentuk ini akan pelajar pakai pada program EXE. Perintah "RET(Return)" dipakai untuk mengembalikan Kontrol program pada sipemanggil procedure. Pada bentuk NEAR perintah RET ini akan memPOP atau mengambil register IP dari stack sebagai alamat loncatan menuju program pemanggil procedure. sedang pada bentuk "FAR" perintah RET akan mengambil register IP dan CS dari stack sebagai alamat loncatan menuju program pemanggil procedure. Alamat kembali untuk procedure disimpan pada stack pada saat procedure itu dipanggil dengan perintah "CALL", dengan syntax: CALL NamaP Perintah Call ini akan menyimpan register IP saja bila procedure yang dipanggil berbentuk "NEAR". Bila procedure yang dipanggil berbentuk "FAR", maka perintah "CALL" akan menyimpan register CS dan IP. Sebagai contoh dari pemakaian procedure akan pelajar lihat pada program yang mencetak huruf dengan procedure. .MODEL SMALL .CODE ORG 100h Proses : CALL Cetak_Kar ; Panggil Cetak_Kar INT 20h Cetak_Kar PROC NEAR MOV AH,02h MOV DL,'S' INT 21h ; Cetak huruf RET ; Kembali kepada si pemanggil Cetak_Kar ENDP ; END Procedures END Proses program memakai Procedure Bila program dijalankan, maka pada layar akan ditampilkan huruf "S". Untuk membuat sebuah procedure ingatlah untuk menyimpan semua register yang dipakai oleh procedure itu dan mengembalikan semua isi register pada akhir procedure. ini dilakukan untuk menjaga agar program utama yang memakai procedure itu tidak menjadi kacau nantinya. Sebagai contohnya bisa kita lihat pada program .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses Kar DB ? Klm DB 'BATMAN SI MANUSIA KELELAWAR ' ; 28 huruf Proses : MOV CX,28 ; Banyaknya pengulangan XOR BX,BX ; Addressing Mode Ulang : MOV DL,Klm[BX] MOV Kar,DL CALL Cetak_Kar ; Panggil Cetak_Kar INC BX LOOP Ulang INT 20h Cetak_Kar PROC NEAR PUSH AX ; Simpan semua register PUSH DX ; Yang dipakai MOV AH,02h MOV DL,Kar INT 21h ; Cetak huruf POP DX ; Kembalikan semua register POP AX ; Yang disimpan RET ; Kembali kepada si pemanggil Cetak_Kar ENDP ; END Procedures END TData program memakai Procedure Bila program dijalankan, maka pada layar akan ditampilkan: BATMAN SI MANUSIA KELELAWAR Pada procedure pelajar tidak bisa memakai parameter, inilah salah satu kelemahan dari procedure yang sangat berarti. Untuk memakai parameter kita harus memakai MACROS. MACRO Macro hampir sama dengan procedure, yang dapat membantu kita dalam membuat program yang besar. Dengan Macro kita tidak perlu memakai perintah "CALL" dan kita juga bisa memakai parameter dengan mudah. Suatu ciri dari pemprograman bahasa tingkat tinggi! Macro yaitu lebih mudah dibuat daripada procedure. Untuk membuat Macro bisa kita pakai bentuk seperti pada gambar kode --------------------------------------------------------------- NamaM MACRO [P1,P2,,] +------------+ | program | +------------+ ENDM --------------------------------------------------------------- gambar kode Model Macro "P1" dan "P2" yaitu parameter yang bisa kita pakai pada macro. Parameter ini berbentuk optional, artinya bisa dipakai ataupun tidak. agar lebih jelas bisa kita lihat pada program MAC1 yang memakai macro ini untuk mencetak huruf . Cetak_Kar MACRO Kar MOV CX,3 MOV AH,02 MOV DL,Kar Ulang : INT 21h ; Cetak huruf LOOP Ulang ENDM ; End Macro ;-----------------------------------; ; program : MAC1.ASM ; ; Fungsi : memakai Macro ; ; Untuk mencetak ; ; huruf 'SSS' ; ;-----------------------------------; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h Proses: Cetak_Kar 'S' ; Cetak Huruf S INT 20h END Proses program 17.1. memakai Macro (88) Dari program MAC1 bisa kita lihat betapa mudahnya untuk memakai macro. Pada procedure, setiap kali pelajar memanggilnya dengan perintah CALL maka program akan melompat pada procedure itu , sehingga setiap procedure hanya ada satu kali saja pada program . Lain halnya dengan Macro, setiap terjadi pemanggilan pada macro atau dapat dikatakan secara kasar, setiap pelajar memanggil macro dengan menuliskan nama macronya dalam program , maka seluruh isi macro akan dipindahkan pada program yang memanggilnya. sehingga bila pada program kita memanggil suatu macro sebanyak 10 kali maka macro itu akan disisipkan 10 kali pada program . ini lah yang memicu program yang memakai macro ukuran program nya menjadi lebih besar. namun ini juga yang memicu program yang memakai macro lebih cepat daripada procedure, sebab pada procedure komputer harus melakukan lompatan namun pada macro tidak perlu. Pada macro kita bisa memakai label seperti biasa. namun kita harus ingat, sebab setiap pemanggilan Macro akan memicu seluruh isi macro itu disisipkan pada program , maka pada macro yang didalamnya memakai label hanya dapat dipanggil sebanyak satu kali. Bila kita memakai ya lebih dari satu kali maka akan terjadi "**Error** Symbol already defined elsewhere: ULANG" sebab dianggap pelajar memakai label yang sama. Untuk menghindari hal itu, pakai lah directif LOCAL. Dengan directif LOCAL assembler akan membedakan label itu setiap kali terjadi pemanggilan pada nya. Cetak_Kar MACRO Kar LOCAL Ulang ; Label 'Ulang' jadikan Local MOV CX,3 MOV AH,02 MOV DL,Kar Ulang: INT 21h ; Cetak huruf LOOP Ulang ENDM ; End Macro ;-----------------------------------; ;-----------------------------------; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h Proses: Cetak_Kar 'P' ; Cetak Huruf P Cetak_Kar 'C' ; Cetak Huruf C INT 20h END Proses program . memakai Perintah LOCAL Bila pelajar sering memakai suatu fungsi seperti mencetak kalimat padasetiap program yang pelajar buat, tentu saja akan sangat membosankan sebab setiap kali pelajar harus membuat fungsi yang sama. Dengan macro kita bisa menghindari hal itu dengan membuat suatu pustaka macro. Pustaka itu bisa kita simpan dengan suatu nama, contoh 'pustaka.mcr'. File yang tersimpan yaitu dalam bentuk ASCII, tanpa perlu di compile. Cetak_Kar MACRO Kar ; Macro untuk mencetak MOV AH,02 ; huruf MOV DL,Kar INT 21h ENDM Cetak_Klm MACRO Klm ; Macro untuk mencetak LEA DX,Klm ; kalimat MOV AH,09 INT 21h ENDM program Pustaka.MCR Sesudah program kita ketikkan, simpanlah dengan nama 'PUSTAKA.MCR'. kita bisa memakai macro pada file pustaka.mcr dengan hanya manambahkan kata: INCLUDE PUSTAKA.MCR contoh : bisa kita lihat pada program yang memakai file pustaka.mcr ini untuk mencetak kalimat dan huruf . INCLUDE PUSTAKA.MCR ; pakai file PUSTAKA.MCR .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses Kal0 DB 'pemakaian PUSTAKA MACRO $' Proses: Cetak_Klm Kal0 ; Cetak Kalimat Kal0 Cetak_Kar 'Y' ; Cetak Huruf 'Y' INT 20h END TData program memakai Pustaka.MCR Sesudah program kita jalankan, maka pada layar akan ditampilkan: pemakaian PUSTAKA MACRO Y Banyak pro dan kontra mengenai macro dan procedure ini. Sebagian pelajar menganggap macro akan merugikan program , namun banyak juga yang menganggap macro yaitu pemecahan yang tepat dalam pemprograman assembler yang terkenal sulit untuk dipakai . Kini apa yang akan kita pakai ? Macro ataukah procedure ? Untuk itu marilah pelajar lihat dahulu perbedaan antara procedure dan macro ini. - Procedure tidak memperpanjang program , sebab hanya muncul sekali saja pada program . - Macro akan muncul pada program setiap terjadi pemanggilan pada macro, sehingga macro akan memperpanjang program . - Untuk memakai procedure kita harus memanggilnya dengan perintah CALL dan dalam procedure diakhiri dengan RET. - Macro bisa kita pakai dengan memanggil langsung namanya dan pada macro tidak perlu diakhiri dengan RET. - Procedure akan memperlambat program , sebab setiap pemanggilan pada procedure, komputer harus melakukan lompatan. - Macro tidak memperlambat program sebab komputer tidak perlu melakukan lompatan. - Pada procedure kita tidak bisa memakai parameter secara langsung. Bila kita ingin memakai parameter bisa dengan melalui stack atau register. - Macro dengan mudah bisa memakai parameter, suatu ciri bahasa tingkat tinggi. - Macro lebih mudah dibuat dan dipakai daripada procedure. Sesudah melihat perbedaan-perbedaan itu , kapankah pelajar memakai procedure dan kapankah memakai macro ? - bila fungsi itu jarang dipanggil, pakai lah MACRO sebab macro tidak memperlambat proses. - bila fungsi itu sering dipanggil, pakai lah PROCEDURE sebab procedure tidak memperbesar program . - bila fungsi itu kecil, pakai lah MACRO. sebab pengaruh pada besarnya program hanya sedikit dan program akan lebih cepat. - bila fungsi itu besar, pakai lah PROCEDURE. sebab procedure tidak memperbesar program . OPERASI PADA LAYAR Layar dapat dikat akan menjadi media yang menarik untuk dibahas, sebab pada layar ini tampilan program bisa dijadikan semenarik mungkin. Pada bagian ini yang paling penting dan harus kita kuasai yaitu bagian yang menerangkan mengenai memory layar yang dipakai sebagai data ditampilkan gambar/teks dilayar. Pada layar disediakan suatu buffer atau memory yang mencatat tentang apa yang akan ditampilkan dilayar. Komputer akan membaca data pada memory layar untuk memperbaharui tampilan pada layar yang dilakukan kurang lebih 70 kali setiap detiknya. Cepatnya penulisan kembali gambar kode pada layar ini dinamakan sebagai "refresh rate". Pada layar monitor monokrom(tidak berwarna), alamat memory yang dipakai sebagai buffer dipakai lokasi memory dimulai pada alamat B000h:0000. Pada monitor berwarna dipakai lokasi memory mulai alamat B800h:0000. Untuk pembahasaan pelajar selanjutnya akan selalu dipakai alamat buffer layar berwarna(B800h). Pada modus teks, setiap saat komputer akan selalu melihat pada alamat B800h:0000 sebanyak satu byte untuk menampilkan huruf ASCII pada posisi kolom 0 dan baris 0. lalu alamat B800h:0001 dipakai sebagai atribut dari posisi kolom 0 dan baris 0. Alamat B800h:0002 dipakai sebagai data untuk menampilkan huruf ASCII pada posisi kolom 1 dan baris 0. Dan alamat B800h:0003 dipakai sebagai data untuk menampilkan atribut dari posisi kolom 1 baris 0. Demikian seterusnya memory layar dipakai (Lihat gambar kode 18.1). <<< Gbr181.PIX >>> gambar kode 18.1. pemakaian Memory Layar Untuk Menampilkan Teks Dan Atributnya Dari sini sudah dapat pelajar ketahui bahwa sebuah huruf pada saat ditampilkan dimonitor memakai 2 byte, yang mana byte pertama dipakai untuk kode ASCII-nya dan byte berikutnya dipakai untuk atribut dari huruf itu . sebab pada mode default, layar teks dibagi menjadi 80 kolom dan 25 baris(80*25), maka memory yang dibutuhkan untuk satu layar yaitu: 80 * 25 * 2 = 4000 Byte Dengan alamat memory yang dipakai secara berurutan ini, yang mana teks akan menempati offset genap dan atribut menempati offset ganjil, alamat dari posisi huruf atau atribut bisa dihitung dengan memakai rumus: Offset huruf = (Baris * 160) + (Kolom * 2) Offset Atribut = (Baris * 160) + (Kolom * 2)+1 sehingga bila pelajar ingin menampilkan huruf 'S' pada posisi kolom 40 dan baris 12 maka alamat yang dipakai yaitu: (12*160)+(40*2)=2000, atau tepatnya B800h:2000. Untuk menampilkan atribut pada posisi kolom 40 dan baris 12 maka alamat yang dipakai yaitu:(12*160)+(40*2)+1=2001, atau tepatnya B800h:2001. contoh : bisa kita lihat pada program 18.1. yang akan menampilkan huruf "S" pada posisi kolom 40 dan baris 12 dengan atributnya 95. Tulis_Kar MACRO X,Y,Kar,Attr MOV AX,0B800h MOV ES,AX ; ES Menunjuk pada segment layar MOV AH,Y MOV AL,160 MUL AH ; Hitung offset baris MOV BX,AX ; Simpan hasilnya pada BX MOV AH,X MOV AL,2 MUL AH ; Hitung offset kolom ADD BX,AX ; Tambahkan hasilnya pada BX MOV AL,Kar ; AL=huruf yang akan ditampilkan MOV AH,Attr ; AH=Atribut yang akan ditampilkan MOV ES:[BX],AL ; Tampilkan huruf dan atributnya MOV ES:[BX+1],AH ; pada posisi kolom X dan baris Y ENDM ;---------------------- .MODEL SMALL .CODE ORG 100h Proses : Tulis_Kar 40 12 'S' 95 ; Tulis huruf 'S' dengan ; no atribut 95 pada posisi INT 20h ; kolom 40 dan baris 12 END Proses program Menuliskan langsung pada memory layar Dengan mengertinya kita pada program ini maka banyak program menarik yang dapat kita hasilkan, seperti program rontok, menu sorot, shadow dan lain sebagainya. Pada bagian ini akan pelajar lihat, bagaimana caranya menggeser geser tulisan dengan mengakses memory layar secara langsung dengan program rontok. program rontok yaitu program yang akan membersihkan layar dengan cara menjatuhkan atau merontokkan huruf pada layar satu persatu. Delay MACRO PUSH CX ; Macro ini dipakai untuk XOR CX,CX ; menunda program , dan Loop1: LOOP Loop1 ; hanya melakukan looping POP CX ENDM Geser MACRO PosY PUSH AX PUSH BX PUSH CX ; Simpan semua register yang dipakai XOR CX,CX MOV AL,26 SUB AL,PosY MOV CL,AL ; CX=banyaknya pergeseran kebawah Loop2: MOV AL,BYTE PTR ES:[BX] ; AL=huruf pada layar MOV BYTE PTR ES:[BX+160],AL ; Geser ke bawah Hilang: MOV BYTE PTR ES:[BX],' ' ; Hapus huruf ; sebelumnya Delay ; delay, agar bisa ; tampak ADD BX,160 ; Menuju baris selanjutnya LOOP Loop2 ; Ulangi ke Loop2 POP CX POP BX POP AX ; Kembalikan semua register yang dipakai ENDM ;/===========================/ .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses PosY DB ? Proses: MOV AX,0B800h MOV ES,AX ; ES mencatat segment layar MOV BX,3998 ; Posisi huruf 80,25 MOV CX,25 ; Banyaknya pengulangan baris UlangY : MOV PosY,CL ; PosY mencatat posisi baris PUSH CX ; CX mencatat posisi Y MOV CX,80 ; Banyaknya pengulangan Kolom UlangX : CMP BYTE PTR ES:[BX],33 ; Apakah ada huruf ; pada layar ? JB Tdk ; Lompat ke Tdk, bila tidak ada Geser PosY ; Geser huruf itu ke bawah Tdk : SUB BX,2 ; BX menunjuk huruf selanjutnya LOOP UlangX ; Proses 80 kali untuk kolom POP CX ; Ambil posisi Y LOOP UlangY ; Ulangi dan ganti baris ke atas EXIT: INT 20h END TData program 18.2. Merontokkan huruf pada layar Bila program 18.2 dijalankan, maka semua huruf pada layar akan dirontokkan satu persatu sampai habis. <<< Gbr182.PIX >>> gambar kode 18.2. Hasil eksekusi program 18.2. sedang penjelasan program nya yaitu: Delay MACRO PUSH CX XOR CX,CX Loop1: LOOP Loop1 POP CX ENDM Macro ini dipakai untuk menunda program . Dengan menolkan CX, maka looping yang akan diperoleh menjadi FFFFh kali, sebab pengurangan 0 dengan 1 akan akan menghasilkan nilai -1 atau FFFFh. Geser MACRO PosY PUSH AX PUSH BX PUSH CX Pada macro inilah nantinya huruf-huruf pada layar akan digeser. Untuk itu simpanlah semua register yang dipakai oleh macro ini sebab pada program utama, register-register juga dipakai . XOR CX,CX MOV AL,26 SUB AL,PosY MOV CL,AL Ini yaitu bagian dari macro geser yang akan menghitung banyaknya pergeseran kebawah yang akan dilakukan, dengan melihat posisi dari huruf yang digeser pada variabel "PosY". Loop2: MOV AL,BYTE PTR ES:[BX] MOV BYTE PTR ES:[BX+160],AL Hilang: MOV BYTE PTR ES:[BX],' ' Delay ADD BX,160 LOOP Loop2 Bagian inilah yang akan menggeser geser tulisan pada layar. Register BX ditambah dengan 160 untuk mengakses baris dibawahnya. POP CX POP BX POP AX ENDM Pada akhir macro, kembalikanlah semua register yang sudah disimpan pada awal macro. Ingat urutannya harus terbalik. Pada program utama: .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses PosY DB ? Pertama-tama siapkanlah sebuah variabel untuk menampung posisi dari baris yang sedang diakses. Proses: MOV AX,0B800h MOV ES,AX MOV BX,3998 MOV CX,25 Register ES, pelajar pakai sebagai penunjuk segment layar, yaitu pada segment B800h. Register BX yang nantinya akan pelajar pakai sebagai penunjuk offset dari ES diberi nilai 3998. sehingga pasangan ES:BP akan menunjuk pada huruf dipojok kanan bawah atau posisi 79,24. UlangY : MOV PosY,CL PUSH CX MOV CX,80 UlangX : CMP BYTE PTR ES:[BX],33 JB Tdk Geser PosY Tdk : SUB BX,2 LOOP UlangX POP CX LOOP UlangY EXIT: INT 20h END TData lalu lakukanlah proses dengan melihat apakah ada huruf atau tidak. ini dapat dilakukan dengan membandingkannya dengan kode ASCII 33, bila data pada buffer layar dibawah ASCII 33 artinya tidak ada huruf pada layar. bila ada huruf pada layar maka proses geser dilakukan, sebaliknya bila tidak ada huruf proses akan menuju pada posisi selanjutnya dan melakukan hal yang sama. BIOS menyediakan suatu fungsi yang dapat dipakai untuk mengulung layar dengan batasan yang pelajar tentukan. sedang aturan pemakaian dari interupsi ini yaitu: INPUT: AH = Diisi dengan 6 untuk menggulung layar keatas, untuk menggulung layar kebawah diisi dengan 7. AL = Banyaknya pergeseran yang akan dilakukan. bila diisi dengan nol, maka seluruh isi window akan dihapus. CH = Posisi baris kiri atas window CL = Posisi kolom kiri atas window DH = Posisi baris kanan bawah window DL = Posisi kolom kanan bawah window BH = Atribut yang akan mengisi hasil penggulungan window Sesudah semuanya kita persiapkan lakukan lah interupsi 10h. kita bisa membersihkan layar dengan fungsi ini dengan meletakkan 0 pada register AL, dan membuat window pada posisi 0,0 dan 79,24. DELAY MACRO ; Macro untuk menunda program LOCAL Ulang PUSH CX XOR CX,CX Ulang: LOOP Ulang POP CX ENDM Scrool MACRO X1,Y1,X2,Y2,Arah PUSH CX MOV AH,Arah ; Servis Gulung keatas atau kebawah MOV AL,1 ; Jumlah Baris MOV CL,X1 ; Kolom kiri atas MOV CH,Y1 ; Baris kiri Atas MOV DL,X2 ; Kolom kanan bawah MOV DH,Y2 ; Baris kanan bawah MOV BH,01000111b ; Atribut hasil penggulungan INT 10h POP CX ENDM ;/========================/; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses G_Atas EQU 6 ; Servis untuk menggulung ke atas G_Bawah EQU 7 ; Servis untuk menggulung ke bawah Proses: MOV CX,7 Ulang: Scrool 20 7 60 14 G_Bawah delay LOOP Ulang INT 20h END TData program 18.3. Mengulung layar Bila program 18.3. kita jalankan, maka pada layar akan tampak seperti gambar kode 18.2. <<< Gbr183.PIX >>> gambar kode 18.3. Hasil eksekusi program 18.3. Untuk memindahkan posisi kursor, seperti dengan perintah GOTOXY pada pascal, bisa kita pakai interupsi dari BIOS. Interupsi yang dipakai yaitu interupsi 10h dengan aturan pemakaian: INPUT: AH = 2 DH = Posisi Baris(00-24) DL = Posisi Kolom(00-79) BH = Halaman layar(0=default) sedang contoh dari pemakaian fungsi ini dalam bentuk macro yaitu: GOTOXY MACRO X,Y MOV AH,02 XOR BX,BX MOV DH,Y MOV DL,X INT 10h (100) ENDM seperti dengan fungsi WhereX dan WhereY dalam pascal, didalam assembler kita juga bisa mengetahui posisi dari kursor. Untuk itu sudah tersedia interupsi 10h dari BIOS dengan aturan pemakaian: INPUT: OUTPUT: AH = 03 DH = Posisi Baris BH = Halaman Layar(0=default) DL = Posisi Kolom sedang contoh pemakaian fungsi ini dalam bentuk macro bisa kita lihat sebagai berikut: WherePos MACRO X,Y MOV AH,03 MOV BH,0 MOV X,DL MOV Y,DH ENDM Dewasa ini, menu-menu yang disabila n oleh program yang besar hampir semuanya dalam bentuk menu sorot. Kini dengan sedikit pengetahuan mengenai memory layar akan pelajar buat suatu menu sorot yang sederhana. Menu ini bisa dikembangkan atau dipakai untuk program yang kita buat. Cls MACRO ; Macro untuk menghapus layar MOV AX,0600h XOR CX,CX MOV DX,184Fh MOV BH,10 ; Atribut Hijau diatas hitam INT 10h ENDM GotoXY MACRO X,Y ; Macro untuk memindahkan kursor MOV AH,02 XOR BX,BX MOV DH,Y MOV DL,X INT 10h ENDM SimpanL MACRO ; Macro untuk menyimpan seluruh LOCAL Ulang ; isi layar monitor MOV AX,0B800h MOV ES,AX MOV CX,4000 XOR BX,BX Ulang: MOV AL,ES:[BX] MOV Layar[BX],AL INC BX LOOP Ulang ENDM BalikL MACRO ; Macro untuk mengembalikan semua LOCAL Ulang ; isi layar yang sudah disimpan MOV CX,4000 XOR BX,BX Ulang: MOV AL,Layar[BX] MOV ES:[BX],AL INC BX LOOP Ulang ENDM Sorot MACRO X,Y ; Macro untuk membuat sorotan LOCAL Ulang ; pada menu MOV BL,Y MOV AL,160 MUL BL MOV BX,AX MOV AL,X MOV AH,2 MUL AH ADD BX,AX INC BX ; Alamat warna pada posisi X,Y MOV CX,25 ; Panjangnya sorotan Ulang: MOV BYTE PTR ES:[BX],4Fh ; Atribut sorotan ; putih diatas merah ADD BX,2 LOOP Ulang ENDM Readkey MACRO ; Macro untuk membaca masukan dari MOV AH,00 ; keyboard. INT 16h ; hasilnya AH=Extended, AL=ASCII ENDM MenuL MACRO String ; Macro untuk mencetak menu MOV AH,09 LEA DX,String INT 21h ENDM ;/=======================/; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData: JMP Proses Layar DB 4000 DUP (?) Menu DB 9,9,'+=============================+',13,10 DB 9,9,'| »»» MENU SOROT ««« |',13,10 DB 9,9,'+=============================+',13,10 DB 9,9,'| |',13,10 DB 9,9,'| 1. Pilihan pertama |',13,10 DB 9,9,'| 2. Pilihan Kedua |',13,10 DB 9,9,'| 3. Pilihan Ketiga |',13,10 DB 9,9,'| 4. Pilihan Keempat |',13,10 DB 9,9,'| |',13,10 DB 9,9,'+=============================+$' PosX DB 22 ; Posisi kolom mula-mula PosY DB 12 ; Posisi baris mula-mula Panah_Atas EQU 72 ; Kode tombol panah atas Panah_Bawah EQU 80 ; Kode tombolpanah bawah TEnter EQU 0Dh ; Kode tombol Enter Proses : Cls ; Hapus layar GotoXY 0 8 ; kursor = 0,8 MenuL Menu ; gambar kode menu SimpanL ; Simpan isi layar Ulang : BalikL ; Tampilkan isi layar yang ; disimpan Sorot PosX,PosY ; Sorot posisi X,Y Masukan: Readkey ; Baca masukan dari keyboard CMP AH,Panah_Bawah ; Panah bawah yang ditekan ? JE Bawah ; Ya! lompat bawah CMP AH,Panah_Atas ; Panah atas yang ditekan ? JE CekY ; Ya, lompat CekY CMP AL,TEnter ; Tombol enter yang ditekan ? JNE Masukan ; Bukan, lompat ke ulangi JMP Selesai ; Ya, lompat ke selesai CekY : CMP PosY,12 ; Apakah sorotan paling atas ? JE MaxY ; Ya! lompat ke MaxY DEC PosY ; Sorotkan ke atas JMP Ulang ; Lompat ke ulang MaxY : MOV PosY,15 ; PosY=Sorotan paling bawah JMP Ulang ; lompat ke ulang Bawah : CMP PosY,15 ; apakah sorotan paling bawah ? JE NolY ; Ya! lompat ke NolY INC PosY ; Sorotkan ke bawah JMP Ulang ; Lompat ke ulang NolY : MOV PosY,12 ; Sorotan paling atas JMP Ulang ; Lompat ke ulang Selesai: INT 20h END TData program 18.4. Membuat Menu Sorot Bila program 18.4. dijalankan, maka kita akan memperoleh suatu menu sorot yang menarik, seperti pada gambar kode 18.4. <<< Gbr184.PIX >>> gambar kode 18.4. Hasil eksekusi program 18.4. sudah pelajar bahas bahwa pada normalnya satu layar memakai 4000 byte memory. namun memory yang disediakan untuk layar ini sebetulnya malah beberapa kali lipat lebih banyak dari 4000 byte, sebab nya terciptalah apa yang dinamakan 'paging' atau halaman tampilan layar. Banyaknya halaman tampilan ini sangat bervariasi sebab tergantung jumlah memory yang tersedia dan jumlah memory yang dipakai oleh satu halaman tampilan. Untuk alamat awal dari masing-masing halaman tampilan bisa kita lihat pada gambar kode 18.5. +----------+--------------+ | Halaman | 80 X 25 | +----------+--------------+ | 0 | B800:0000h | | 1 | B800:1000h | | 2 | B800:2000h | | 3 | B800:3000h | | 4 | B800:4000h* | | 5 | B800:5000h* | | 6 | B800:6000h* | | 7 | B800:7000h* | +----------+--------------+ Ket : * tidak berlaku pada CGA gambar kode 18.5. Alamat Awal Halaman Tampilan Untuk mengakses memory halaman tampilan yang lain pada modus teks, rumus yang sudah pelajar buat terdahulu bisa kita perbaharui menjadi: Offset huruf = (Baris * 160)+(Kolom * 2) + (Halaman*1000h) Offset Atribut = (Baris * 160)+(Kolom * 2)+1+(Halaman*1000h) Secara default halaman tampilan yang dipakai yaitu halaman tampilan ke 0, yang beralamat awal pada B800:0000h. Untuk merubah halaman tampilan yang aktif ini bisa kita pakai servis 5 dari interupsi 10h. sedang aturan pemakaian servis ini yaitu: INPUT: AH = 5 AL = Nomor halaman tampilan yang akan diaktifkan Delay MACRO Rep ; Macro ini untuk menunda program LOCAL Ulang PUSH CX MOV DX,Rep SUB CX,CX Ulang: LOOP Ulang DEC DX CMP DX,0 JNZ Ulang POP CX ENDM Ak_Page MACRO No ; Macro ini dipakai untuk MOV AH,5 ; mengaktifkan halaman layar MOV AL,No INT 10h ENDM ;/========================/; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses Kal0 DB 'INI yaitu HALAMAN TAMPILAN KE 2 ',13,10 DB ' DENGAN ALAMAT AWAL B800:1000h !!! $' Proses: Ak_Page 2 ; Aktifkan halaman layar yang ke 2 MOV AH,09 ; LEA DX,Kal0 ; Tulis kalimat pada halaman ke 2 INT 21h ; MOV CX,3 ; Banyaknya pengulangan Ulang: Ak_Page 2 ; Aktifkan halaman ke 2 Delay 100 Ak_Page 0 ; Aktifkan halaman ke 0 Delay 100 LOOP Ulang INT 20h END Tdata program 18.5. Halaman Layar Bila program 18.5. kita jalankan, maka dapat kita lihat perpindahan halaman aktif dari halaman tampilan 0 (default DOS) dan halaman tampilan 2. Catatan: Bila kita melakukan CLS dengan DOS, maka hanya halaman tampilan aktif yang akan terhapus, sedang data pada halaman tampilan yang lain akan tetap. Pada modus teks, huruf tersusun atas titik-titik yang dinamakan pixel. Pixel-pixel yang membentuk huruf - huruf ini disimpan dalam tabel. pada EGA ada 4 buah tabel, sedang pada VGA ada 8 buah tabel huruf (Masing- masing 8 KB). huruf yang ditampilkan pada layar monitor diambil dari tabel-tabel yang membentuk huruf ini. Secara default tabel yang akan dipakai yaitu tabel ke nol(0). Bila monitor kita yaitu monitor EGA keatas, maka bentuk huruf bisa diubah dengan mengubah isi dari tabel yang menyusun huruf ini. Untuk itu BIOS sudah menyediakan interupsi 10h, service 11h, subservis 00 untuk keperluan ini. sedang aturan dari pemakaiannya yaitu: INPUT: AH = 11h AL = 00h CX = Jumlah bentuk huruf yang akan diganti DX = Kode ASCII huruf awal yang akan diganti BL = Nomor tabel huruf yang diubah BH = Jumlah byte perhuruf ES:BP = Alamat buffer pola huruf ;/================================/; .MODEL SMALL .CODE ORG 100h TData : JMP Proses Tabel DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 10011001b ; _ __ _ DB 11111111b ; ________ DB 10011001b ; _ __ _ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00011000b ; __ DB 00001000b ; _ Proses : MOV AX,1100h ; Servis MOV DX,'A' ; huruf ASCII awal yang akan diganti MOV CX,1 ; Banyaknya huruf yang akan diganti MOV BL,0 ; Nomor blok pemuatan huruf MOV BH,16 ; Jumlah byte perhuruf LEA BP,Tabel ; Lokasi tabel INT 10h INT 20h END TData program 18.6. Merubah bentuk huruf Bila program 18.6. dijalankan, maka semua huruf "A" akan akan segera berubah bentuknya menjadi berbentuk pedang(gambar kode 18.6.). <<<< Gbr186.PIX >>>> gambar kode 18.6. Hasil eksekusi program 18.6. Huruf-huruf yang dipakai akan kembali normal, bila dilakukan pergantian mode. Cobalah kita buat sebuah program yang akan mengganti mode layar dan lihatlah hasil yang akan terjadi sesudah membaca bagian 18.10 dibawah ini. Suatu subsistem video bisa memiliki lebih dari satu mode video, namun hanya satu mode yang dapat aktif pada satu saat. Banyaknya mode video yang ada pada suatu jenis subsistem tergantung pada adapter yang dipakai. Makin canggih adapter yang dipakai, makin banyak pula mode video yang didukungnya. Untuk lebih jelasnya mengenai mode video ini dapat dilihat pada gambar kode 18.7. +------+--------+---------+-----------+----------+----------+ | Mode | Teks/ | Jumlah | Resolusi | Sistem | Jumlah | | | Grafik | Warna/ | | Video | Halaman | | | | Mono | | | Tampilan | +------+--------+---------+-----------+----------+----------+ | 00h | T | Gray | 40X 25 | CMEV | 8 | | 01h | T | 16 | 40X 25 | CMEV | 8 | | 02h | T | Gray | 80X 25 | CMEV | 8 | | 03h | T | 16 | 80X 25 | CMEV | 8 | | 04h | G | 4 | 320X200 | CMEV | 1 | | 05h | G | Gray | 320X200 | CMEV | 1 | | 06h | G | 2 | 640X200 | CMEV | 1 | | 07h | T | Mono | 80X 25 | DEV | 8 | | 0Dh | G | 16 | 320X200 | EV | 8 | | 0Eh | G | 16 | 640X200 | EV | 4 | | 0Fh | G | Mono | 640X350 | EV | 2 | | 10h | G | 16 | 640X350 | EV | 2 | | 11h | G | Mono | 640X480 | MV | 1 | | 12h | G | 16 | 640X480 | V | 1 | | 13h | G | 256 | 320X200 | MV | 1 | +------+--------+---------+-----------+----------+----------+ Ket. C = CGA (Color Graphics Adapter) M = MCGA (Memory Controller Card Array) D = MDA (Monochrome Display Adapter) E = EGA (Enchanced Graphics Adapter) V = VGA (Video Graphics Array) gambar kode 18.7. Tabel Mode Video

serangga 1
































































































































































































































































































































halaman 1



Invertebrata yaitu  golongan  binatang  yang tidak bertulang  belakang, invertebrata termasuk   90% spesies binatang  yang diketahui. Invertebrata menempati hampir setiap habitat bumi, mulai dari air mendidih yang dilepaskan oleh lubang sembur hidrotermal laut dalam hingga  ke tanah  antartika yang berbatu dan beku. Invertebrata beradaptasi dengan   bermacam macam , dari  spesies yang hanya terdiri dari sel-sel lapisan ganda yang pipih hingga spesiesspesies lain dengan kelenjar pemintal sutra, duri-duri yang berputar, lusinan kaki  yang berbuku, atau tantakel yang ditutupi dengan mangkok penghisap.
Di negara Australia Timur,  peneliti  menemukan pulau kecil, yang mana  sekitarnya di kelilingi  batu karang yang meluas ke Samudra  Pasifik Selatan. binatang  bercangkang berlimpah di perairan hangat dekat pantai 
pulau, area  Samoa, Fiji, Tonga, dan Tahiti. Di pulau-pulau itu  ada   lebih dari 200 jenis moluska predator cone snail (conus)yang hidup selama jutaan  tahun. 
 geographicus 
 peneliti  Universitas Utah menemukan gen yang berevolusi dalam pembentukan  konotoksin memiliki  akar purba. Pada binatang Cone snail, gen nya mengodekan  enzim karboksilase gamma glutamil (GGC). Geon itu mulai muncul pada nenek 
moyang biasanya  siput, serangga, dan vertebrata. 
 Dari  ribuan   binatang  yang sudah  dinamai,  binatang  termasuk cone snail yaitu  invertebrata.  Invertebrata muncul  jauh  sebelum vertebrata dan hidupnya yang sejak lama sudah  membuktikan seberapa  baik invertebrata ini beradaptasi terhadap lingkungannya.
Ada  beberapa filum yang ada  pada keanekaragaman invertebrata, yaitu :
Calcarea dan Silicea(Sejenis Spons)  dinamakan  spons. Jumlah spesies ini ada  100  spesies, Spons yaitu  binatang  sesil yang tidak memliki jaringan sejati yang hidup  sebagai pemakan suspensi, yang menjebak partikel-partikel dalam saluran  internal dalam tubuhnya.

- Placozoa (Seekor Plakozoa)
 # FOTO  Placozoa
Spesies filum ini tidak terlihat seperti binatang  yang terdiri dari beberapa  ribu sel yang tersusun dalam lempeng yang berlapis ganda,jumlah spesies ini ada 
1 spesies yang dapat bereproduksi dengan membelah menjadi 2 personal  atau  bertunas, melepaskan banyak personal  multiseluler.
-Cnidaria (Seekor Ubur-Ubur)
 # FOTO  .Cnidaria
berjumlah 100 spesies, yang termasuk cnidaria yaitu koral, uburubur, dan hidra. berbentuk  tubuh diploblastik yang bersimetri radial.  binatang  ini memiliki  rongga gastrovaskular yang berperan sebagai mulut sekaligus anus.

- Ctenophora (Ubur-Ubur Sisir)
 # FOTO   Ctenophora
steemit berjumlah 100 spesies, yang bersifat diploblastik dan bersimetri radial seperti knidaria. binatang  ini memiliki  didalamnya delapan “sisir” silia yang mendorong binatang  melintasi air.jika  ada 
binatang  kecil yag bersentuhan   dengan tentakel bebarapa ubur-ubur sisir, sel yang  paling khusus  menyebur terbuka, menutup mangsa dengan benang-benang yang  lengket.
- Acoela
 # FOTO   Acoela
Acoela nama dari cacing pipih aselomata (LM), binatang  ini memiliki  jumlah 100 spesies,  yaitu  sebuah garis keturunan terpisah yang yang berdivegensi sebelum ketiga klad utama bilateria.

- Platyhelminthes
 # FOTO   Platyhelminthes
binatang  ini berjumlah 20 spesies, yang tidak berongga   tubuh atau organ untuk sirkulasi. Cacing pipih laut memilki simetri bilateral dan  fugsi saraf pusat yang mengolah informasi dari struktur indra.

- Rotifera
 # FOTO  .Rotifera
Seekor binatang  rotifera (LM) ini berjumlah 40 spesies, yang  berukuran mikroskopik, rotifer dan memiliki sistemorgan paling khusus , termasuk  saluran pencernaan. Rotifer memakan binatang  mikroorganisme yang tersuspensi  didalam air.

- Ectoprocta 
 # FOTO   Ectoprocta
binatang  ini berjumlah 45 spesies,  dikenal sebagai 
briozoayang hidup sebagai koloni sesil dan ditutupi eksoskeleton yang keras.

- Brachiopoda 
 # FOTO   Brachiopoda
binatang  ini berjumlah 35 spesies , yang disangka kima atau  moluska. namun  binatang  ini bertangkai  unik yang menambatkan mereka dengan subsratnya.

- Acanthocephala
 # FOTO   Acantocephala
binatang  ini berjumlah 10 spesies, nama dari binatang  cacing  berkepala duri sebab  berkait melengkung pada probosis di ujung anterior tubuh. binatang  ini juga menginfeksi kepiting lumpur New Zealand memaksa 
inangnya bergerak gerak  ke area  pantai yang lebih jelas.

- Cycliophora
 # FOTO  . Cycliophora
binatang  ini berjumlah 1 spesies,  berbentuk vas 
Jantan membuahi  betina yang masih berkembang didalam tubuh induk. Betina yang terfertilisasi 
lalu  meloloskan diri, mendiami bagian lain dari tubuh lobster, dan  melepaskan keturunannya.

- Nemertea
 # FOTO   Nemertea
binatang  berjumlah 90 spesies,  memiliki saluran pencernaan dan sistem sirkulasi tertutup tempat darah ditampung di dalam pembuluh  
sehingga berbeda dari cairan di dalam rongga tubuh.

- Mollusca
 # FOTO  . Moluska
binatang  ini berjumlah 930 spesies, termasuk keong, kima, cumicumi, dan gurita. Yang berbadan  lunak yang pada banyak spesies dilindungi  oleh cangkang yang keras.

- Annelida
 # FOTO  . Annelida
binatang  ini berjumlah 160 spesies, annelida di kenal sebagai  cacing tanah, filum ini hidup dilaut dan di perairan tawar. Annelida atau cacing  beruas, dibedakan dari cacing yang lain sebab  memiliki ruas-ruas tubuh.

- Loricifera
 # FOTO  . Loricifera
binatang  ini berjumlah 10 spesies, menghuni dasar laut dalam. binatang  ini dapat mengelurkan atau 
memasukkan kepala, leher, dan toraksnya dari lorika, kantong yang terbentuk  dari 6 lempeng yang mengelilingi perut .

- Priapula
binatang  ini berjumlah 16 spesies, yaitu  cacing dengan probosis  yang besar dan membulat di ujung anterior. binatang  ini juga meliang di dalam  sedimen dasar laut dengan panjang sekitar 0,5 mm sampai 20 cm.

- Tardigrada 
 # FOTO   Tardigrada
binatang  ini memiliki 80 spesies,  sebagai beruang air 
yang disebab kan berbadan  yang bulat mungil, tonjolan montok, dan  langkah yang berat dan lambat.Pada kondisi yang buruk akan terjadi tahap   dormansi, yang saat  itu akan terjadi pada suhu rendah -272̊C.  sebagian  ada yang hidup di laut atau perarian tawar ada juga yang lain hidup di tanaman   atau binatang . Sebanyak 1000  ekor tardigrada dapat ditemukan pada satu meter persegi lumut.

- Onychopora (Cacing Velvet)
Pada zaman dahulu binatang  ini hidup di perairan yang dalam, dan memiliki 110 spesies. saat  terjadinya ledakan Kambium akhirnya  binatang  ini berhasil mengolonisasi ke daratan. Sekarang binatang  ini hidup di hutanhutan lembab.
- Nematoda (Cacing Gilig)
 # FOTO  Nematoda
binatang  ini termasuk parasit pada tanaman  dan binatang , binatang  ini  berjumlah 250 spesies sangat melimpah dan beraneka ragam di tanah .dan di habitat-habitat akuatik.

- Artropoda (Kalajengking)
 # FOTO    Artropoda
Pada spesies ini memiliki eksoskeleton yang  beruas dan tonjolan berbuku,  pada binatang  ini memiliki 1.000 spesies.

- Hemichordata (Cacing Acorn)
binatang  ini memliki  85 spesies yang hidup di dalam lumpur atau di bawah bebatuan, ukuran panjang dari binatang  ini yaitu  2 m, binatang  ini bersifat  mirip kordata-kordata lainnya.

- Echinodermata(Bulu Babi)
 # FOTO   Echinodermata
binatang  ini berjumlah 70 spesies di dunia, dan termasuk ke dalam  binatang  akuatik dalam klad deuterostom yang bersimetri bilateral saat  masa 
larva.  bergerak gerak  dengan memakai  kanal internal.

- Chordata (Tunikata)
 # FOTO  . Tunikata
 binatang  ini  vertebrata namun  termasuk ke dalam binatang   invertebrata, yaitu : lanselet, tunikata, hagfish.

Asal-usul pada invertebrata yaitu  binatang  yang bertingkat tinggi,  Pada zaman purba  kala, binatang  Cephalopod dan Bratchiopod yaitu  jumlah binatang  yang paling  besar jumlahnya namun  kedua golongan  ini sangat menurun , Akibatnya Mollusca berkembang sangat tinggi hingga sampai sekarang ,kita bisa melihat bahwa penyusutan pada jumlah secara 
cepat Bratchiopod, dan fakta  Cephalopod yaitu  binatang  yang anehnya  masih  hidup hingga sampai sekarang ini dan  bisa dilihat di sekitar kita.  sudah  banyak perubahan yang terjadi pada  binatang  invertebrata ini.   penggolongan    menunjukkan hubungan kekerabatan (relationship), taxsonomi berasal dari bahasa yunani yaitutaxis= susunan dan  nomos= aturan atau hukum. Taxsonomi yaitu  teori dan praktek penggolongan  pada penemuan binatang  invertebrata, pemberian nama dan penyusunan dalam penggolongan   yang pokok, yaitu: KOFGS (Kingdom, Ordo, Famili, Genus, Species). Menurut Linnaeus ada 4 prinsip penggolongan  yang di temukannya 
dalam bidang, yaitu :  1. Bahasa Latin 2. Sistem Binomial  3. Ciri Berpasangan 4. Hubungan Struktural
Aristoteles yang menggolongkan  binatang  menjadi 
dua golongan , yaitu: Anaima dan Enaima. Sehingga ia dijuluki sebagai “Bapak  Zoologi
phylum porifera  ini tinggal di dalam laut yang dalam, kata  porifera berasal dari bahasa latin yaitu kata poros= lubang kecil dan ferre=  membawa yang artinya “binatang  yang berbadan  berpori” dinamakan  
spons menetap di dasar perairan seperti air laut dan air tawar, warnanya beraneka  ragam, mirip  tanaman  dan dapat berubah-ubah. sifat  porifera, yaitu: tubuhnya bersel banyak yang tersusun atas 2 lapis (dipoblastik), 
simetri radial atau asimetri, membentuk jaringan yang belum sempurna, dan  ada  gelatin (mesenkim). biasanya  porifera memiliki  rangka dalam dan 
berkembangbiak secara kawin yang dilakukan dengan sel telur dan sel  spermatozoid larvanya berbulu getar dan dapat berenang-renang dan tak kawin 
hanya bisa bertunas.

# FOTO   Tipe Saluran Air Pada Porifera

berdasar  proses kompleksitas tipe saluran air pada porifera dibedakan menjadi 3, yaitu tipe akson, tipe sikon, tipe leukon. Tipe askon yaitu  tipe  yang paling sederhana saluran air yang dimulai dari ostia 
menuju spongocoelkeluar melalui oskulum. Tipe sikon terbagi menjadi 2, yaitu:  inkruen dan radial. Pertama air masuk melalui ostia menuju ke saluran inkruen. 
melalui porosit, air dari saluran inkruen menuju ke saluran radial terus ke  spongocoel dan akhirnya keluar melalui oskulum, Porifera banyak menghasilkan schleroblast hasil dari sekresi yang berwujud   silika dan karbonat berbentuk  yang bermacam-macam, seperti monakson,  tetrakson, poliakson, heksakson, dan benang-benang spongin. Dalam tubuh 
porifera berstruktur  yang sangat penting yaitu spikula.
penggolongan  filum binatang  invertebrata

1. Porifera
Kelas Porifera terbagi atas 3 kelas, yaitu:Demospongiae, Hexatinellidae,  Calcareae.
Kelas Demospongiae 

penggolongan 
Contoh : Spongia sp.

 # FOTO  Spongia sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Demospongiae
Ordo : Dyctyoceratida
Family : Spongidae
Genus : Spongia
Spesies : Spongia sp.

2. Coelenterata
Kelas Coelenterata ada 2, yaitu : Ctenopora, dan Cnidaria.

Kelas Ctenopora

 penggolongan  
Contoh : Tentaculata
Kingdom : Animalia
Phylum : Ctenopora
Class : Tentaculata 
 Eschscholtz
Ordo : Cestida, Cydippida
 # FOTO   Tentaculata
3. Platyhelminthes
Kelas Platyhelminthes terbagi menjadi 3 kelas, yaitu : Turbellaria,  Trematoda, Cestoda.
Kelas Turbellaria

 penggolongan  
Contoh : Planaria 
 # FOTO   Planaria

Kingdom : Animalia
Phylum : Platyhelminthes
Class : Rhabditophora
Ordo : Tricladida
Subordo : Continenticola
Family : Planariidae
Genus : Planaria
Spesies : P.torva
4. Nematoda
 kelas dari Nematoda ,antaralain : Adenophorea, dan 
Secernentea.
Kelas Adenophorea
 penggolongan  
Contoh : Trichuris Vulpis

 # FOTO  Trichuris Vulpis

Kingdom : Animalia
Ordo : Enoplida
Subordo : Trichurata
Class :Nemathoda
Famili : Trichuridae 
Phylum : Nematelmintes
Genus : Trichuris
Spesies : Trichuris vulpis 

5. Annelida
Kelas Annelida terdiri dari 3 kelas, yaitu: Polychaetae, Oligochaeta, dan  Hirudinea.
Kelas Hirudinea
 penggolongan  
Contoh : Cacing Tanah
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Ordo : Haplotaxida
Class : Clitellata
Subclass : Oligochaeta
Family : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Spesies : Lumbricus terrestris
 Lumbricus rubellus
 Lumbricus castaneu

 # FOTO   CacingTanah
6. Molusca
Kelas Molusca terdiri dari 5 kelas, yaitu  Polyplacophora, Scapopoda,  Grastopoda, Cephalopoda, Pelechipoda.
Kelas Molusca

 penggolongan  
Contoh : Cephalopoda

 # FOTO   Ccephalopoda

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Cephalopoda
Ordo : Teuthoidea
Famili : Loliginidea
Genus : Loligo
Spesies : Loligo pealii

7. Arthropoda
Kelas Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu: Hexapoda, Arachnoidea,  Myriapoda, Crustacea
Kelas Malacostraca 

penggolongan

Contoh : Kepiting

 # FOTO  Kepiting

Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Ordo : Decapoda
Subordo : Pleocyemata
Class : Malacostraca

8. Echinodermata
Kelas Echinodermata terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: Asteroidean,  Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, Crinoidea.
Kelas Echinodermata

 penggolongan 
Contoh : Crinoidea
 # FOTO   Crinoidea

Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Ordo : Articulata
Class : Crinoidea
Genus : Matacrinus
Spesies : Metacrinus rotundus

9. Scyphozoa
Kelas Scyphozoa penggolongan 
Contoh : Ubur-Ubur (Aurelia Aurita)

 # FOTO  Ubur-Ubur

Phylum : Coelenterata
Clasis : Scyphozoa
Ordo : Decomedusae
Sub ordo : Simaeostomae
Famili : Auriidae
Genus : Aurelia
Spesies : Aurelia aurita

 Protozoa
Protozoa yaitu  binatang   yang temasuk bersel tunggal, protozoa  berstruktur  yang lebih majemuk dibandingkan  sel tunggal binatang  multiselular  dan meskipun hanya terdiri satu sel, namun protozoa termasuk organisme  sempurna, sebab  sifat strukturnya itu, menamakan protozoa sebagai aselular namun  keseluruhan organisme itu dibungkus 
oleh plasma membran. Sama seperti sifat sel binatang , biasanya  protozoa  berdinding selaput plasma tipis. Protozoa hanya dapat hidup dari zat-zat organik 
yang yaitu  konsumen dalam komunitas, mereka memakai  bakteri atau  mikroorganisme lain  sisa-sisa organisme.

 # FOTO  . Protozoa

Struktur Protozoa
Dengan memakai mikroskop elektron dapat dilihat bahwa sitoplasma terdiri dari dua bagian. Bagian paling luar tampak homogen dan jernih (hyalin) yang dinamakan  ektoplasma, dan bagian dalamnya dinamakan  endoplasma. Di dalam endoplasma 
terlihat benda – benda semacam butir – butir dan serabut benang halus yang  ternyata yaitu  materi yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, garam 
mineral, dan  organel. Protozoa juga termasuk mikroorganisme, yang berukuran  atau 
besarnya antara 3 mikron sampai 100 mikron. Protozoa hidup sebagai penghuni di  tempat berair atau basah, jika keadaan kering akan berubah atau membuat cyste 
(kristal).Contoh tempat hidup protozoa yaitu hidup di dalam air tawar, dalam air  laut, tanah yang lembab atau di dalam tubuh binatang . Contoh protozoa yaitu Ciliata  Sprirostomum sp yang berukuran 3 mm, dan sporozoa gigantea yang berukuran 16  mm
biasanya  protozoa bersel satu, namun  ada beberapa spesies yang  membentuk koloni. Kebanyakan di dalam satu sel memiliki  satu inti, namun  dari beberapa spesies secara generatif berkonjugasi sebab  personal  jantan dan betina  tidak jelas perbedaannya. Bentuk tubuh protozoa ada yang selalu berubah – ubah 
ada juga yang tetap bentuknya seperti bentuk bola atau bentuk bulat panjang  dengan atau tidak dengan memakai  suatu flagel atau silia ,Protozoa tidak memiliki organ sejati seperti alat pencernaan dan alat 
reproduksi seperti  metazoa. namun   protozoa yang berukuran  mikroskopis dan terdiri dari satu sel mampu  melakukan kegiatan biologis seperti bergerak gerak , makan, bernafas, dan reproduksi. proses  itu  dilakukan di dalam sel, yaitu organel seperti vakuola 
kontraktil.

 # FOTO 2. Struktur Protozoa

 # FOTO   Silia, Pseudopod, Flagel

Ciri-Ciri Protozoa
Sel dilindungi oleh pelindung sel sederhana
Tidak memiliki  organ atau jaringan, namun  ada beberapa yang memiliki beberapa organ khusus,
Terdiri dari satu sel, beberapa berkoloni,
7Menampilkan seluruh simetri, bentuk berubah atau tetap (oval, sperikal), bergerak gerak  dengan kaki semu, flagel, silia, ,Tidak memiliki  lapisan tubuh,Kebanyakan berukuran mikroskopis, Hidup bebas, dapat bersifat mutualisme, komensalisme, parasitisme.,Simbiosis mutualisme yaitu  interaksi antara dua personal  yang saling  menguntungkan. Simbiosis komensalisme yaitu  bentuk interaksi di antara  dua personal  yang tidak saling menguntungkan maupun merugikan. 
Simbiosis parasitisme yaitu  interaksi yang merugikan sebab  satu spesies  beruntung sebab  memperoleh  makanan dari spesies yang ditumpanginya dan 
spesies itu  akan menderita kerugian akibatnya,
 bergerak gerak  bebas, beberapa menetap,Reproduksi seksual berwujud  Konjugasi, Reproduksi Aseksual : pembelahan, tunas, dan Kista,Holozoik, holofitik, saprozoik, saprofitik, intrasel (vakuola makanan).
  Holozoik yaitu  suatu sifat makhluk hidup yang mengambil  makanan dari lingkungan sekitar dalam bentuk padat atau  pemakan organisme,  Holofitrik yaitu  organisme yang dapat membuat makanannya  sendiri (autotrof).  Saprozoik yaitu  suatu makhluk hidup yang mengambil  makanan dari organisme yang sudah  mati.  Saprofitik yaitu  suatu sifat makhluk hidup yang mengambil  makanan dari sisa makhluk lain yang sudah mati,  Intrasel yaitu  proses perubahan zat makanan dari molekul  kompleks menjadi molekul sederhana dengan bantuan enzim  didalam sel organisme,Pernafasan atau pertukaran oksigen dengan karbondioksida yang berlangsung  dengan cara difusi sebab  adanya perbedaan tekanan gas di dalam sel dan di luar  sel. Protozoa bergerak gerak  dengan memakai  kaki palsu atau kaki semu  (pseudopodia), cilia, atau flagela. Pseudopodia berasal dari penjuluran sitoplasma,  yang bersifat sementara terutama untuk berpindah tempat atau makan. Gerakan ini  muncul  akibat adanya kontraksi protoplasma memanjang dan memendek secara  lambat,Protozoa memiliki 3 macam cara makan, yaitu autotrof, heterotrop, dan  amfitrop. Autotrop yaitu  cara makan protozoa yang dapat mensintesis makanan  sendiri seperti  tanaman   dengan jalan fotosintesis. Banyak flagelata  yang bersifat autotrof. Protozoa memperoleh  makanannya dengan cara menelan  benda padat, atau memakan organisme lain seperti bakteri, jamur atau protozoa  lain bersifat heterotrof, itu untuk protozoa yang tdak dapat melakukan fotosintesis.  Protozoa yang bersifat autotrof dan heterotrof dinamakan  amfitrof.  Protozoa yang bersifat heterotrof memiliki dinding sel yang terdiri dari suatu  membran tipis, cara yang dilakukan saat mengambil makanannya yaitu dengan  cara membungkus makanan lalu  menelannya ke dalam sitoplasma. Cara ini  dinamakan  fagositosis.pada protozoa yang berdinding tebal (pelikula) cara yang  dilakukan saat mengambil makanannya yaitu dengan cara mengambil mangsanya  dengan memakai  mulut sel yang dinamakan  cytostome,  dilengkapi  cilia untuk mengalirkan air hingga bila ada makanan yang lewat dapat ditangkap  dan dimasukkan ke dalam sitoplasma.
Makanan yang sudah masuk ke dalam sitoplasma bersama air akan  ditempatkan dalam suatu rongga kecil yang dinamakan  gastriola atau vakuola 
makanan. Makanan yang ada di dalam gastriola dicerna secara enzimatis. Dan  hasil pencernaannya disebarkan ke seluruh bagian protoplasma dengan proses  pynocytose, sedang  sisa makanan yang sudah dicerna dibuang melalui lubang  sementara pada membran sel, pada flagelata dan ciliata ada kalanya ada  lubang permanen yang dinamakan  cytopyge atau cytoproct. Air yang berlebih dalam  sel akan dikeluarkan oleh organel yang dinamakan  vakuola kontraktril dengan  gerakan sistol dan diastolnya. Didalam suatu sel protozoa biasanya ada   beberapa vakuola kontraktil yang terdekat dengan dinding sel. Vakuola kontraktil 
pada protozoa yang hidup di air tawar berkembang dengan baik, sedang  yang  dilaut kurang berkembang dengan baik.

 # FOTO   Pencernaan Protozoa

Protozoa memiliki 2 cara dalam berkembang biak, yaitu dilakukan secara  aseksual maupun seksual. Reproduksi secara Aseksual dilakukan dengan cara 
membelah diri menjadi dua atau banyak, dan pertunasan (budding), eksternal atau  internal. Pembelahan menjadi 2 dapat terjadi secara melintang atau membujur,  sedang  pembelahan menjadi banyak biasanya dimulai dari inti sel, lalu   diikuti pembelahan personal . Protozoa air tawar yang hidup secara bebas sebagian  besar memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap kondisi  lingkungan yang buruk dan ekstrim, salah satu caranya yaitu dengan membentuk  siste (cyst) yang tahan terhadap kekeringan, dingin atau panas. Sebagian spesies 
protozoa air tawar dilindungi oleh selubung sebagai rumah atau cangkang yang  terbuat dari selulosa atau fosfoprotein, contoh  pada Arcella26

 # FOTO   Reproduksi Protozoa

penggolongan  Protozoa
1. Kelas Rhizopoda/Sarcodina
 Rhizopoda bergerak gerak  dengan menjadikan protoplasma sebagai kaki semu (pseudopodia; pseudo=semu, pous=kaki) dan bergerak gerak  dengan gerakan amoeboid.
Rhizopoda hidup di air tawar, di laut dan yaitu  parasit pada binatang  dan  kita . Rhizopoda berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri.  Salah satu contoh spesies Rhizopoda    yaitu  Amoeba  proteus. Amoeba berhabitat di tempat basah dan berair.Tubuhnya tersusun atas  kulit luar (ektoplasma) dan selaput luar yang dinamakan  plasmolemma. Bagian dalam  pada tubuh Amoeba dinamakan  endoplasma yang di dalamnya ada  inti, rongga  makanan, rongga berdenyut, bagian plasmagel, bagian plasmasol, dan butiranbutiran lemak.
berdasar  cara hidupnya Amoeba dibagi menjadi 2 :
-Ento Amoeba, yang yaitu  kebalikan dari Ecto Amoeba. Amoeba ini  hidup di dalam tubuh organisme lain, contohnya Entamoeba dysenteries di  usus halus dan Entamoeba coli di usus tebal.
-Ecto Amoeba, yang yaitu  amoeba yang hidup di luar tubuh organisme  atau makhluk hidup, contohnya Amoeba proteus

 # FOTO   Amoeba proteus

Contoh lain spesies dari kelas Rhizopoda :
- Radiolaria (Lichnaspis giltochii), sama seperti Heliozoa rangka luar  Radiolaria juga tersusun dari kersik, bercelah-celah sebagai tempat keluarnya 
pseudopodia dan rangka luar yang sudah  kosong dan mengendap yaitu   tanah radiolaria yang dimanfaatkan sebagai alat penggosok,
- Heliozoa (Actinophrys sol), memiliki rangka luar yang tersusun dari kersik,  memiliki celah-celah teratur untuk tempat keluarnya pseudopodia dan hidup  di air tawar.
-Arcella vulgaris, tubuhnya tersusun dari rangka luar yang tersusun dari kitin  dan ada  di air tawar.
-. Difflugia corona, rangka luarnya mengandung pasir dan berhabitat di air  tawar.
-. Foraminifera (Globigerina bulloides), rangka luar terdiri dari zat kapur dan  memiliki celah-celah tempat keluarnya benang-benang protoplasma sebagai 
kaki semu (pseudopodia).

Kelas Flagellata/ Mastigophora
berbentuk  tubuh yang tetap tanpa adanya rangka luar, tubuhnya  dilindungi oleh suatu selaput fleksibel yang dinamakan  pellicle, dan di bagian luar  ada  selaput plasma. Flagellata memiliki alat gerak berwujud  bulu cambuk  (flagrum=mastix). Flagellata hidup di air tawar, di laut, atau parasit bagi  organisme lain. Berkembang biak secara vegetatif dengan membelah diri. Bentuk  yang paling biasanya  dari flagellata yaitu  Euglena. Euglena berbadan  yang  tumpul di bagian depan dan runcing di bagian belakang. Di dalam protoplasma  ada  nukleus, kloroplast dengan pyrenoid dan pada bagian depan ada   bintik mata (stigma) yang berwarna merah dan  rongga yang berdenyut. Pada 
keadaan yang tidak menguntungkan dirinya biasanya Euglena dapat membentuk  kista.
Contoh-contoh Flagellata :
- Volvox globator, hidup di air tawar, yaitu  koloni dari beribu-ribu  binatang  bersel satu dengan memiliki  masing-masing 2 flagel,
- Trypanosoma, memiliki 1 flagel dan yaitu  parasit pada binatang / kita  yang memicu  penyakit tidur.
- Euglena viridis (berklorofil) dan Astasia sp (tidak berklorofil). Jika  Euglena viridis (bewarna hijau) dipelihara dan diberi streptomysin, warna  hijau akan menghilang. Kedua protozoa ini dapat ditemukan di air tawar.
- Noctiluca scintilluca/ Noctiluca miliaris, berhabitat di laut, memiliki 2  flagel panjang dan pendek dan sering bersimbiosis dengan alga

Kelas Cilliata/ Infusoria
Cilliata berhabitat di air tawar yang di dalamnya banyak mengandung bakteri  atau zat-zat organik. Ciliata berbentuk  seperti sandal (cenela) dan memiliki  bagian tumpul di depan dan meruncing di belakang. Respirasi dan ekskresi  berlangsung pada permukaan tubuhnya (selaput plasma). Walaupun biasanya   Cilliata hidup di air tawar namun  ada juga yang hidup di tempat lain, contoh   pada usus tebal kita  yang dapat menimbulkan gangguan pada perut.
Cilliata bergerak gerak  memakai  silia untuk mencari makan. Silia itu   dapat menutupi seluruh permukaan sel. Ciliata memiliki Ciri khas yaitu adanya  keberadaan dua tipe nukleus yaitu mikronukleus yang kecil dan makronukleus  yang besar. biasanya  satu sel memiliki 1 nukleus atau lebih dari masingmasing tipe. Cilliata biasanya  berreproduksi secara aseksual melalui pembelahan  biner, saat  makronukleus yang sudah ada sebelumnya hancur dan makronukleus  yang baru terbentuk dari mikronukleus sel.
Contoh-contoh Cilliata :
-Vorticella campanula (peritricha), berbentuk  yang spiral dan  bertangkai lurus dan  hidup pada suatu tempat.
-Stylonychia mytilus (Hypotricha) memiliki silia yang bergolongan ,bentuknya seperti spiral siput, berhabitat di dasar kolam dan bergerak gerak  dengan  cara merayap dan  biasanya banyak ditemui  pada daun yang terendam air.
- Podophrya collini, memiliki silia saat  masih muda dan saat dewasa  berubah menjadi tentakel untuk menghisap zat-zat dari tubuh mangsanya.
-Paramecium caudatum, Paramecium sudah  memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil 
(Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan  , dan regenerasi.
-Didinium nasutum (Holotricha), spesies yang satu ini yaitu  predator di ekosistem perairan ,
-Stentor coeruleus, spesies ini biasanya tidak berpindah-pindah alias menetap,  dan hanya berpindah tempat pada suatu waktu

Kelas Sporozoa
Sporozoa kurang begitu dikenal  dibandingkan dengan protozoa  lainnya, sebab  binatang  ini tidak ada  pada kolam ataupun perairan.Sporozoa   yaitu  protozoa parasit yang disekitar kehidupannya yang rumit 
senantiasa melibatkan pembentukan spora yang terjangkit.Parasit yang paling  penting di kalangan sporozoa yaitu  Plasmodium vivax, yaitu sumber pemicu   penyakit malaria yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles.

Keterangan penggolongan  Protozoa
Kelas Rhizopoda/ Amoebozoa

 # FOTO  Taksonomi
a. Arcella vulgaris

  # FOTO  Arcella vulgaris
 
Kingdom: Protista
Filum : Amoebozoa
Kelas : Tubulinea
Ordo : Arcellinida
Famili : Arcellidae
Genus : Arcella
Spesies : Arcella vulgaris
b. Difflugia corona

  # FOTO  Difflugia corona

Kingdom : Protista
Filum : Amoebozoa
Kelas : Tubulinea
Ordo : Arcellinida
Famili : Difflugidae
Genus : Difflugia
Spesies : Difflugia corona

c. Globigerina bulloides (Foraminera)

  # FOTO   Globigerina bulloides
 
Kingdom : Protista
Filum : Foraminera
Kelas : Rotaliata
Ordo : Globigerinida
Famili : Globigerinacea
Genus : Globigerina
Spesies : Globigerina  bulloides

d. Actinophyrs sol (Heliozoa)

 # FOTO   Actinophrys sol

Kingdom : Protista
Filum : Ochrophyta
Kelas :  Actinochryssophyceae
Ordo : Actinoprida
Famili : Actinophryidae
Genus : Actinophrys
Spesies : Actinophrys sol

Lichanaspis giltochii (Radiolaria)
 # FOTO   Lichnaspis glitochii
Kingdom : Protista
Filum : Retaria
Subfilum : Radiolaria
Kelas : Polycystinea
Ordo : Nassellaria
Famili : Theopridae
Genus : Lichnaspis
Spesies : Lichnaspis  giltochii

 Kelas Flagellata/Mastigophora

 # FOTO  Taksonomi

a. Euglena viridis

 # FOTO    Euglena viridis

Kingdom : Protista
Filum : Euglenozoa
Kelas : Euglenophyceae
Ordo : Euglenales
Famili : Euglenaceae
Genus : Euglena
 Spesies : Euglena viridis


b. Noctiluca scintilluca

 # FOTO   Noctiluca scintilluca

Kingdom : Protista
Filum : Dinoflagellata
Kelas : Dinophyceae
Ordo : Noctilucales
Famili : Noctilucaceae
Genus : Noctiluca 
 Spesies : Noctiluca scintilluca

c. Volvox globator

 # FOTO   Volvox globator

Kingdom : Protista
Filum : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chlamydomonadales
Famili : Volvocaceae
Genus :Volvox
 Spesies :Volvox globator

d. Trypanosoma

 # FOTO   trypanosoma

Kingdom : Protista
Filum : Euglenozoa
Kelas : Kinetoplastea
Ordo : Trypanosomatida
Famili : Trypanosomatidae
Genus : Trypanosoma
 Spesies :Trypanosoma brucei

Kelas Cilliata/ Infusoriag

  # FOTO  Taksonomi

a. Paramecium caudatum

 # FOTO    Paramecium caudatum

Kingdom : Protista
Filum : Ciliaphora
Kelas : Oligohymenophorea
Ordo : Peniculida
Famili : Parameciidae
Genus : Paramecium
 Spesies :Paramecium caudatum

b. Didinium nasatum

 # FOTO   Didinium nasutum

Kingdom : Protista
Filum : Ciliaphora
Kelas : Litostomatea
Ordo : Haptorida
Famili : Didiniidae
Genus : Didinium
 Spesies :Didinium nasutum

c. Stentor coeruleus

 # FOTO   Stentor coeruleus

Kingdom : Protista
Filum : Ciliophora
Kelas : Heterotrichea
Ordo : Heterotrichida
Famili : Stentoridae
Genus : Stentor
 Spesies :Stentor coeruleus

d. Vorticella campanula

 # FOTO   Vorticella campanula
 
Kingdom : Protista
Filum : Ciliaphora
Kelas : Oligohymenophorea
Ordo : Sessilida
Famili : Vorticellidae
Genus : Vorticella
 Spesies : Vorticella campanula

. Stylonychia mytilus

  # FOTO    Stylonchia mytilus

Kingdom : Protista
Filum : Ciliaphora
Kelas : Spirotrichea
Ordo : Sporadotrichida
Famili : Oxytrichidae
Genus : Stylonychia
 Spesies :Stylonychia mytilus

f. Podophrya collini

  # FOTO   Podophyra collini

Kingdom : Chromista
Filum : Ciliaphora
Kelas : Phyllopharyngea
Ordo : Exogenida 
Famili : Podophryidae
Genus : Podophrya
 Spesies :Podophrya collini

 Kelas Sporozoa

 # FOTO  Taksonomi

a. Plasmodium vivax

 # FOTO   Plasmodium vivax

Kingdom : Protista
Filum : Apicomplexa
Kelas : Aconoidasida
Ordo : Haemosporida
Famili : Plasmodiidae
Genus : Plasmodium
 Spesies :Plasmodium vivax

FILUM PORIFERA
 Porifera
Kata Porifera berasal dari bahasa Latin yaitu (porus=pori,  fer=membawa).34Filum porifera yang dikenal dengan spons yaitu  binatang  yang  memiliki  sel banyak (metazoa) paling sederhana atau primitif sebab kumpulan  sel-selnya belum terorganisir dengan baik dan  belum memiliki  organ maupun  jaringan . Meskipun porifera tergolong sebagai binatang ,namun  kemampuannya  dalam bergerak gerak  sangat kecil dan hidupnya bersifat menetap. Awal mulanya  porifera dianggap sebagai sejenis tanaman . namun  pada tahun 1765 porifera  dinyatakan sebagai binatang  sesudah  ditemukannya   adanya aliran air yang 
terjadi didalam tubuh porifera itu . Dari 100 spesies porifera sebagian  besarnya hidup di laut dan yang hidup di air tawar hanya 15 spesies, semuanya 
termasuk kedalam famili dari spongillidae. biasanya  porifera dapat  ditemukan di perairan jernih, dangkal, dan menempel di substrat. Beberapa jenis 
lainnya menetap di dasar perairan yang berpasir atau berlumpur

 # FOTO  Forifera

Tubuh porifera berstruktur  diplobalstik (memiliki dua lapisan) yaitu:
-. Lapisan luar yaitu lapisan epidermis. Terdiri dari pinakosit, memiliki  bentuk sel-sel polygonal yang tersusun secara merapat.
-  Lapisan dalam, yaitu koanosit. sedang  fungsi dari sel koanosit yaitu   sebagai organ respirasi dan  mengatur mengenai pergerakan air. ada   juga mesophyl (mesoglea) yaitu antara lapisan luar dan lapisan dalam. sedang  didalam mesoglea memiliki  beberapa organel yaitu: 
-Porosit / miosit ada  disekitar bagian pori dan fungsinya untuk 
membuka dan menutup pori.
- Skleroblast yang berfungsi untuk membentuk spikula.
- Spikula yaitu  sebagai unsur pembentuk tubuh.
- Gelatin protein matrik,
-Amubosit yang berfungsi untuk transportasi O2 dan zat-zat  makanan, ekskresi dan  sebagai penghasil gelatin.
-Arkeosit yaitu sel amubosit yang tumpul dan juga dapat membentuk 
sel-sel reproduktif.
Habitat Porifera
Pada tahap  dewasa bersifat sesil (menetap pada suatu tempat tanpa mengadakan  perpindahan), dan berkoloni. Habitat biasanya  air laut dan ada yang di air tawar seperti pada (famili spongilidae).
 Ciri-ciri Porifera
Tubuhnya berpori,diploblastik,simetri radial,tersusun atas sel-sel yang bekerja  secara mandiri (belum ada koordinasi antar sel yang satu dengan sel yang 
lainnya). Bentuk tubuh: kipas, jambangan bunga, batang globuar, genta, terompet,  dan lain-lain. Warna tubuh:kelabu,kuning,merah,biru,hitam,putih keruh,coklat,  jingga (sering berubah tergantung tempat sinar),memiliki  rongga sentral (spongecoel),hidup secara heterotrof, makanannya yaitu  bakteri dan plankton.
 manfaat  Porifera
Porifera berperan dari segi ekonomi secara tidak langsung. Porifera memiliki  bermacam-macam bentuk dan  warna yang indah, dapat membentuk karang atau 
taman laut yang menakjubkan. di dalam tubuh porifera mengandung zat yang bermanfaat  dalam bidang farmasi diantaranya yaitu anti inflamasi dan anti tumor. sedang   beberapa jenis dari kelas Demospongia dapat dipakai  sebagai bahan spons  untuk mandi. Contohnya dari jenis Eusongia sp.  porifera sebagai bahan pengawet buah dan makanan. Porifera  tertentu mengandung zat antikanker dalam tubuhnya ,contohnya African spirastrellaspinispirulifera dari Afrika yang menghasilkan zat spongiastin. Dipermukaan  tubuh porifera ada  zat beracun yang dipakai  sebagai perlindungan dirinya. kemampuan 
porifera sebagai insektisida alami. Senyawa kalihinol A dalam tubuh porifera  dapat menjadi senyawa anti malaria juga menghambat pertumbuhan   mikroba,anti 
jamur,sitotoksik,antelmintik,dan anti fouling.  porifera 
juga dapat dipakai  sebagai obat kontrasepsi (KB) ,
Sistem reproduksi Porifera
Filum porifera memiliki dua sifat yaitu monosious (hermafrodit) dan diosious. Reproduksi porifera terbagi atas dua cara yaitu: perkembangbiakan seksual dan 
aseksual.

- Aseksual 
Secara aseksual, perkembangbiakan ini dapat dilakukan dengan:biasanya  porifera yang hidup di air tawar melakukan cara dengan  membentuk kuncup ke arah dalam sebagai penyesuaian diri terhadap  lingkungan yang kurang menguntungkan baginya. Memisahkan diri dari induknya dan hidup sebagai personal  baru dengan membentuk tunas atau kuncup ke arah bagian luar.
-Perkembangbiakan seksual
Pada cara ini belum dilakukan dengan memakai  alat kelamin khusus baik  ovum maupun spermatozoid. sedang  ovum atau spermatozoid yang berkembang 
melalui sel-sel amubosit khusus dinamakan   arkeosit. Mesoglea yaitu   istilah dari ovum yang belum atau sudah  dibuahi oleh sel spermatozoid yang tetap 
tinggal di dalam tubuh induknya. Zigot akan mengadakan pembelahan secara  berulang, sesudah  terjadinya pembuahan sampai pada akhirnya membentuk larva  berambut getar yang dinamakan  juga dengan amphiblastula yang akan tiba di 
lingkungan eksternal, ia akan berenang-renang mencari lingkungan yang dapat  menjamin kelangsungan hidup dengan rambut getarnya yang kaya dengan O2 dan 
zat-zat makanan. Larva porifera ini lalu  akan berubah menjadi  parenchymula. Jika parenchymula menemukan tempat yang sesuai untuk  melekatkan diri, ia akan menempel pada sebuah objek tertentu dan lalu  akan  muncul sebagai personal  baru. 
 # FOTO   Reproduksi Porifera

Proses pencernaan makanan
Porifera memiliki 2 sifat yaitu: bersifat holozik(mengambil makanan dari  lingkungan sekitar dalam bentuk padat),dan saprozoik(mengambil makanan dari  organisme yang sudah mati). Makanan yang sudah masuk pada tubuh porifera  akan diubah menjadi bentuk bagian terkecil yaitu partikel. Partikel-partikel  makanan itu  akan menempel pada kolar dan lalu  mikrovili-mikrovili  koanosit bekerja sebagai filter. Sesudah  makanan itu  disaring oleh filter,  vakuola akan mengoolah makanan melalui bantuan berwujud  enzym-enzym  pencernaan yaitu karbohidase, protease, dan lipase. Sesudah  itu, vakuola  melakukan gerakan siklosis yaitu dengan mengedarkan sari-sari makanan didalam  sel koanosit itu. Pada tahap akhir ini, zat-zat makanan itu  akan disalurkan  secara difusi dan osmosis oleh amubosit menuju sel-sel tubuh. 

 # FOTO   Proses Pencernaan Porifera

 Sistem pernafasan 
Porifera memiliki  alat pernafasan, sedang  alat pernafasan itu antaralain : : (1) sel-sel pinakosit (yaitu  sel yang terletak pada bagian luar), dan koanosit (yaitu  sel yang terletak pada bagian dalam). sedang  prosesnya  yaitu kedua sel itu  bertugas untuk menangkap oksigen yang lalu  akan  disalurkan keseluruh tubuh porifera sesuai dengan fungsi dari sel-sel amubosit.

 # FOTO   Sistem Pernafasan Porifera

penggolongan 
ada  4 kelas pada filum porifera, yaitu Calcarea, Hexactinellida,  Demosponiae, dan Sclerospongae. 
--Kelas Calcarea 
Pada kelas ini bersifat  istik yaitu:Spikul berbentuk seperti kapur,  memiliki tipe monaxon, triaxon atau tetraxon; memiliki  bagian permukaan  tubuh yang berbulu; kelas ini berwarna gelap; sedang  tingginya sekitar  kurang dari 15 cm. Pada kelas ini terbagi dalam 2 ordo yaitu: 
- Ordo Heterocoela
Pada ordo ini, memiliki ciri dengan tipe syconoid atau leuconoid; ada   dinding tubuh dengan struktur yang tebal contoh  ada  pada jenis Scypha.
-. Ordo Homocoela
yaitu  ordo yang bertipe  asconoid; memiliki dinding tubuh  yang tipis; contoh pada bagian ordo ini yaitu Leucosolenia dan Clathrina.
 # FOTO    Clathrina sp

-- Kelas Hexactinellida 
Pada kelas ini memiliki ciri-ciri yaitu: Spons seperti kaca, spikul dengan  bentuk silikat, hexaticnal, sebagian berbentuk seperti pada pagar, beberapa jenis 
lainnya seperti kaca; bertipe  seperti syconoid; sedang  bentuk tubuh pada  kelas ini silindris, datar atau bertangkai; tingginya mencapai 90 cm; dapat 
ditemukan di laut dengan kedalaman sekitar 90 cm sampai 5000 m. 
-Ordo Amphidiscophora
Pada ordo ini memiliki Spikul dengan ukuran yang kecil dan  memiliki   kait-kait pada kedua bagian setiap ujungnya. contoh  ada  pada  Hyalunema.
- Ordo Hexasterophora
memiliki  sifatnya  sepeti Spikul berukuran kecil dengan hexactinal;  contoh pada ordo ini yaitu: Euplectella aspergillum (venus’s flower basket)

 # FOTO    Hexactinellida

-- Kelas Demospongiae
memiliki  sifatnya  yaitu ada  Spikul dengan bentuk silikat,  memiliki  serat seperti spons atau tidak ada sama sekali; jika ada  spikul,  spikulnya berbentuk monaxon atau tetraxon dengan memiliki tipe leuconoid.
1. Subkelas Tetractinellida
Spikulnya berbentuk  tetraxon atau kadang tidak ada;memiliki  bentuk  tubuh seperti bulat atau datar dengan tanpa adanya percabangan; hidup dan 
ada  diperairan yang dangkal. 
  Ordo Choristida
Dengan sifatnya  memiliki Spikul berbentuk tetraxon, ada dua macam  ukuran yaitu besar dan kecil. Contoh pada ordo ini yaitu  Thenea dan  Geodia.
  Ordo Mixospongia 
Pada ordo ini ada  ciri tidak ada  spikul; berbentuk  tubuh yang sederhana namun  tanpa kerangka. contoh  Oscarella.
  Ordo Carnosa 
sedang  ciri-cirinya memiliki  Spikul dengan bentuk tetraxon, memiliki  ukuran hampir sama dengan yang lain. Contohnya ada  pada Plakina,  Plakortis.

2. Subkelas Monaxonida
memiliki  ciri-ciri Spikul monaxon; kadang  berserat seperti pada  spons; berbentuk  tubuh yang sangat beragam; ada  di tepi pantai, yang  memiliki kedalaman hingga 45 m; ada  sebagian jenis sampai pada tingkat 
terdalam hingga 5,5 km; jumlahnya sangat banyak dan mudah untuk ditemukan. 
Pada subkelas ini, ada  beberapa ordo yaitu:
  Ordo Poecilosclerida
Ciri-cirinya dengan memiliki Spikul yang berukuran besar dengan diikat  pada serat spons seperti jala seperti pada microciani.
  Ordo Hadromerida 
memiliki  ciri-ciri seperti: Spikul besar dengan terpisah; beberapa contoh  dari ordo ini : Suberites dan Cliona (spons pengebor).
  Ordo Halichondrida
Memiliki ciri-ciri dengan memiliki  Spikul yang besar dan memiliki serat  seperti spons. Contphnya Halichondrida.
  Ordo Haplosclerida
ada  Spikul dengan ukuran yang besar, biasanya  tidak ada yang  memiliki  spikul berukuran kecil ,yaitu  spons didalam air tawar  spongilla dan spons laut. Contohnya seperti pada haliclona. 
--Subkelas keratos
yaitu  bagian dari ordo dictyoceratida. Rangka terdiri dari serat spons  yang memiliki kandungan zat tanduk didalamnya dan tidak memiliki  spikul, berbentuk  tubuh yang bulat, kadang  ukurannya besar kecil, sedang   warna pada bagian ini gelap kebanyakan hitam, contoh pada bagian subkelas ini
yaitu : spons daun (phyllospongia), spons busa (euspongia) dan spons kuda (hippospongia). 

 # FOTO  Demospongiae

. Kelas sclerospongiae 
corraline sponges (Karang spon). Ini berbeda dari spons kelas yang lain,  rangka CaCO3 yang dihasilkan oleh spons karang (aragonit) terjalin di dalam  serat-serat spons sampai terlihat hampir sama dengan batu koral. Kelas ini  memiliki  ciri Spikul silikat, monoxan; yaitu  jaringan yang hidup yang  berbentuk lapisan tipis mengelilingi rangka kapur, sedang  ukurannya memiliki 
diameter 1m; lebih banyak ditemui  pada sekitar area  terumbu karang yang  memiliki  continental slope di jamaika; seperti ceretoporella,merlia,dan 
storomatospongia.Dari ke empat kelas pada porifera itu ,kelas ini ada  90% dari  45-50 spesies,pada jumlah keseluruhan spesies yang ada didunia. Kelas itu  terbagi menjadi 3 subkelas,13 ordo,71 famili dan  1005 genera, walaupun  genera yang masih tersedia berjumlah 507 genera, 481 genera ada  di dalam 
perairan laut dan 26 genera lainnya ada  di air tawar. Kelas Demospongiae ini  yaitu  sejenis spons yang paling banyak ditemui  dan  tersebar secara luas. Juga 
bagian jenisnya yang sangat beraneka ragam 

Taksonomi Porifera.

1. Kelas Calcarea

  # FOTO   Leucosolenia

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Leucosolenida
Famili : Leucosoleniidae
Genus : Leucosolenia
Spesies:Leucosolenia variabilitas

  # FOTO   Clathrina

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Clathrinida
Famili : Clathrinidae
Genus : Clathrina
Spesies :Clarina clathrus
Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Calcarea
Ordo : Syconosa
Famili : Schypadeae
Genus : Scypha
Spesies : Scypha sp

Kelas Hexactinellida

  # FOTO   Euplectella aspergillum

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Hexactinellida
Ordo : Lyssacinosidea
Famili : Euplectellidae
Genus : Euplectella 
Spesies:Euplectella aspergillum

  # FOTO   Hyalunema conus

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Hexactinellida
Ordo : Amphidiscosida
Famili : Hyalunematidae
Genus :Hyalunema
Spesies :Hyalunema conus

Kelas Demospongiae

 # FOTO    Oscarella sp.A

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Homosclrophonida
Famili : plakinidae
Genus : Oscarella
Spesies : Oscarella sp

 # FOTO    Plakina monolopha

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Homoscleromorfha
Ordo : Homosclerophorida
Famili : Plakinidae
Genus :Plakina
Spesies :Plakina monolopha sp

 # FOTO   Thenea muricata

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Choristida
Famili : Theneidae
Genus :Thenea
Spesies :Thenea muricata

 # FOTO   Cliona celata

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Hadromerida
Famili : Clionaide
Genus :Clino
Spesies :Cliona celata sp

 # FOTO   Halichondrida panicea

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Halichondrida
Famili : Halichondridae
Genus :Halichondria
Spesies :Halichondrida panicea sp

 # FOTO    Microciona 

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo :Poecilosclerida
Famili : Microcianidae
Genus :Microciani Armata
Spesies :Microciani Armata sp

 # FOTO    Haliclona

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo : Haplosclerida
Famili : Chalinidae
Genus :Haliclona
Spesies :Haliclona sp

 # FOTO   Phyllospongia lamellosa

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Demospongiae
Ordo :Dictyoceratida
Famili : Thorectidae
Genus :Phyllospongia
Spesies :Phyllospongia lamellosa sp

Kelas Sclerospongiae

 # FOTO   Ceretoporella nicholsoni

Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas :Sclerospongiae
Ordo : Agelasida
Famili : Astroscleridae
Genus :Ceretoporella
Spesies : Ceretoporella nicholsoni

Filum Coelenterata
 Salah satu binatang  dari Filum Coelenterata
Coelenterata atau  Cnidaria berasal dari bahasa 
Latin yaitu koilos yang berarti selom atau rongga tubuh, dan enteron yang berarti  usus. yaitu  sebagai rongga tubuh yang berfungsi sebagai usus. sedang  Cnidaria berasal dari bahasa Yunani yaitu  cnidae yang berarti sengat, Coelenterata yaitu  suatu binatang  invertebrata yang hidup  berada di laut. Ukuran tubuhnya paling besar dibandingkan dengan  binatang  invertebrata lainnya, baik yang soliter maupun yang berbentuk koloni.  Coelenterata yang hidupnya melekat di dasar perairan dinamakan  polip, dan  yang berenang bebas dinamakan  medusa. Coelenterata  dinamakan  juga  binatang  berongga.  nama  binatang  berongga sebetulnya tidak tepat sebab  Coelenterata yaitu  binatang  yang  tidak berongga  tubuh yang sebetulnya , yang dimiliki hanyalah sebuah  rongga sentral yang dinamakan  coelenteron (rongga gastrovaskuler, yaitu rongga yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan). Filum Coelenterata terdiri dari  empat kelas. Tiga kelas knidoblast  dimasukkan ke dalam golongan  Cnidaria (terdiri dari kelas hydrozoa, scyphozoa,  dan kelas anthozoa), sedang  satu kelas lagi yang tidak memiliki knidoblast  dinamakan  golongan  Acnidaria (kelas Ctenophora).Coelenterata termasuk ke dalam binatang  dipoblastik yang berarti memiliki  dua lapisan tubuh, yaitu lapisan ektoderm atau epidermis, dan endoderm atau  lapisan gastrodermis.

 # FOTO   Struktur Tubuh Coelenterata

--. Lapisan Ektoderm
Lapisan ektoderm tersusun oleh:
- Sel cnidosit yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh, sebab  dilengkapi  alat penyengat (nematokist) dan menghasilkan racun yang dinamakan   cnidoblast.
-. Sel interstital yang berfungsi untuk membentuk sel gamet, sel tunas, sel  cnidosit dan untuk regenerasi.
-. Sel epithelliomusculer yang berfungsi untuk kontraksi otot dan  penyokong tubuh.
-  Sel sensoris yang berfungsi sebagai alat peraba.
-- Lapisan Mesoglea
Lapisan ini ada  di antara epidermis dan gastrodermis. Lapisan mesoglea yaitu  lapisan yang tidak tersusun oleh sel dan berisi gelatin.
--. Lapisan Gastrodermis
Lapisan ini yaitu  lapisan dalam yang berbatasan dengan rongga  gastrovaskuler, yang mana  lapisan gastrodermis tersusun oleh: Sel gastrodermis (kelenjar) yang dilengkapi flagel dan berfungsi  untuk enzim pencernaan. Sel sensoris. Sel epithelliomusculer
ciri-ciri coelenterata
-. Coelenterata berbentuk  tubuh polip dan medusa. Polip yaitu  bentuk  tubuh yang berbentuk tabung atau silindris dengan mulut di atas dan  
dilengkapi tentakel yang mengarah ke atas, yang mana  biasanya polip menempel  di dasar perairan, sehingga tidak bisa bergerak gerak  bebas. Berkebalikan dengan 
polip, medusa yaitu  bentuk tubuh seperti mangkok yang bisa bergerak gerak  bebas dengan mulut di bagian bawah dan  tentakel yang mengarah ke bawah.

 # FOTO   Bentuk dari polip dan medusa

-  Coelenterata termasuk binatang  bersel banyak, simetris radial.
-  Jenis kelamin: monoecious atau dioecious, larvanya dinamakan  planula.
- Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epitelliomuskuler yang ada  pada lapisan ektoderm dan pada bagian dasar gastrodermis.
-. Rangka luar tersusun dari zat kapur atau kitin.
-  Coelenterata yaitu  multiseluler pertama yang membentuk jaringan sebetulnya . Sel-sel penyusun tubuhnya sudah  berkembang dan terdiferensiasi 
membentuk 4 jaringan dasar, yaitu jaringan epitel sebagai pelindung, jaringan musculer untuk bergerak gerak , jaringan ikat atau jaringan penyokong, dan  jaringan saraf yang biasanya ditemukan pada binatang  tingkat tinggi. Oleh  sebab  itu, Coelenterata diartikan  sebagai metazoa yang memiliki  struktur jaringan dasar.
-. Tubuh Coelenterata terdiri dari  dua lapisan, yaitu lapisan epidermis dan .gatrodermis. sebab  kedua lapisan inilah yang membuat Coelenterata 
termasuk ke dalam binatang  dipoblastik. Di antara dua lapisan itu  ada   matrix gelatin yang dinamakan  lapisan mesoglea, yang mana pada lapisan ini tidak 
ada  sel sama sekali.
- Coelenterata memiliki sistem saraf difusi atau menyebar yang berwujud  sel  sensoris, namun  belum memiliki saraf pusat. Sel-sel sensoris tersebar di  lapisan epidermis dan gastrodermis.47
-. Coelenterata memiliki mulut yang dikelilingi oleh tentakel. 
Sistem Respirasi, Transportasi, dan Eksresi
Coelenterata belum memiliki alat atau organel yang berfungsi untuk  respirasi, transportasi, dan ekskresi. Sebagai gantinya, Coelenterata memakai  
permukaan tubuh untuk respirasi dan ekskresi. sedang  untuk transportasi  memakai  rongga gastrovaskuler. Jadi rongga gastrovaskuler berfungsi  ganda, selain sebagai saluran pencernaan juga sebagai sistem transportasi
Sistem Reproduksi
Reproduksi pada Coelenterata terjadi secara seksual dan aseksual. yang mana  reproduksi sekseualnya terjadi pada stadium polip sedang  reproduksi 
aseksualnya terjadi pada stadium medusa. Pada stadium polip, pertumbuhanya  dilakukan dengan cara pertunasan , pembelahan atau  pencabikan telapak kaki. Pada perkembangbiakan ini, suatu tunas terjadi dari 
dinding tubuh yang menonjol keluar diikuti perluasan rongga gastrovaskuler. Berbeda dari stadium polip, pada stadium medusa sel telur atau sel sperma 
sebagian besar dihasilkan dari sel interstisial yang mengelommpok sehingga  memnbentuk ovari atau testis.
 Habitat
Hampir semua Coelenterata hidup di perairan, baik di air tawar maupun air  laut. Dari 100 spesies sebagian besar hidup di laut, dan beberapa jenis yang  hidup di air tawar seperti hydra dan jellyfish.
 # FOTO  Salah satu contoh Coelenterata dalam bentuk polip yang hidup di dasar perairan

Sistem Pencernaan
Coelenterata belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Sistem  pencernaannya hanya terdiri dari mulut dan rongga usus atau   rongga gastrovaskuler. Coelenterata tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan  akan dikeluarkan melalui mulut. Proses pencernaan Coelenterata terjadi secara  intraseluler dan ekstraseluler. Flagel yang berada disekeliling mulutnya berfungsi  untuk menangkap makanan. Coelenterata yang berbentuk polip bersifat pasif,  yang berarti hanya menunggu dan menangkap makanan yang datang kepadanya.

 # FOTO   Sistem pencernaan pada salah satu binatang  dari Flum Coelenterata

 # FOTO    Reproduksi pada Coelenterata

 penggolongan  coelenterata
Awalnya, Coelentara digolongkan  ke dalam tiga kelas yaitu: Hydrozoa,  Scyphozoa, dan Anthozoa. Namun sekarang, Coelenterata terbagi menjadi dua  filum yaitu Cnidaria dan Ctenophora. Pembagian ini dilakukan berdasar  ada  tidaknya sel cnidoblast (penyengat) pada bagian tubuh. Filum Cnidaria terbagi  menjadi tiga kelas, yaitu: Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. sedang   Ctenophora yaitu  Coelenterata yang tidak memiliki sel cnidoblast  (Acnidaria).
1. Kelas Hydrozoa
Hydrozoa memiliki beberapa sifatnya , di antaranya:
Mulut dikelilingi oleh tentakel yang terdiri dari  6 atau 7 buah tentakel  tergantung spesiesnya dengan panjang 1-20 mm. Permukaan mulut  dinamakan  ujung oral, dan permukaan tempat melekatkan diri dinamakan  ujung  aboral.
berbentuk  tubuh seperti tabung dengan panjang 5-10 mm. Dengan garis tengah kurang lebih 2 mm.
Hidup berbentuk polip.
 Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan pembentukan tunas dan  seksual dengan pembentukan testis di bagian atas dan ovarium di bagian 
bawah yang mana  akan terjadi persatuan antara spermatozoid  dengan  ovummembentuk zigotyang akhirnya tumbuh menjadi personal  baru. biasanya  Hydrozoa terdiri dari  polip dominan yang membentuk kolonikoloni kecil atau mungkin seluruh koloni hanya terdiri dari polip. Cara  pembentukan tunaas hanya dilakukan oleh beberapa jenis polip yang membentuk 
medusa. Medusa berbentuk an serupa laci dalam payung yang biasa dinamakan   dengan velum. Contohnya: Hydra sp., Obelia sp., dan Gonionemus sp.

a. Hydra sp. 
Tubuh seperti tabung dengan mulut dibagian ujung yang bebas dan dikelilingi  tentakel dimiliki oleh hydra yang berbentuk polip. Hydra hidup di air tawar, dan 
kadang  ditemui  menempel pada tanaman . Reproduksi Hydra secara seksual  dan aseksual. Seksual dengan membentuk gamet yang berwujud  ovum dan sperma.  Pada tahap ini fertilisasi terjadi di dalam ovarium yang mana  zigot akan berkembang 
menjadi larva bersilia yang dinamakan  planula. Sesudah  itu, planula akan menempel  menjadi polip. sedang  secara aseksual dilakukan dengan membentuk tunas  yang akan memisahkan diri dengan induknya lalu  menempel di tempat lain.  Hydra ada yang memiliki dua alat kelamin dalam satu personal  yang biasanya  yaitu  Hydra yang bersifat hemafrodit, dan ada juga yang memiliki alat  kelamin terpisah.

 # FOTO    Hydra sp.

b. Obelia sp. 
Tubuh berbentuk polip dan medusa, habitatnya di laut dangkal. Bentuk  polip dari Obelia sp. seperti tanaman . Pada Obelia sp.ada  dua jenis polip,  yang pertama yaitu polip hydrant yang memiliki tentakel sehingga berfungsi  untuk mengambil dan mencerna makanan. Yang kedua yaitu polip gonangium yang berfungsi membentuk tunas sebagai alat reproduksi vegetatif.
 # FOTO   Obelia sp.

Daur Hidup Obelia sp.
Daur hidup pada Obelia sp. memiliki pergiliran keturunan antara bentuk polip  dan medusa yang terjadi secara aseksual atau vegetatif dan seksual atau generatif.  Pada reproduksi vegetatif,yang terjadi yaitu  polip gonangium akan melepaskan  tunas menjadi medusa muda. Lalu sesudah  itu masuk ke reproduksi generatif yang  mana sesudah  dewasa medusa akan menghasilkan gamet. Untuk fertilisasi ovum 
Obelia sp. memerlukan  sperma dari medusa yang berbeda walaupun Obelia sp.  berumah satu. Fertilisasi ini terjadi di luar tubuh yang mana zigot akan 
berkembang menjadi planula. Lalu planula ini akan berenang untuk menemukan  tempat yang cocok yang lalu  dia akan menempel dan menetap menjadi 
polip baru.

 # FOTO   Medusa dari Obelia sp.
 # FOTO   Daur Hidup Obelia sp.

c. Gonionemus sp. 
Gonionemus sp. hidup di dalam air pasang surut dan yaitu  hidrozot dengan bentuk medusa yang besar. Medusa pada kelas ini sama dengan medusa 
pada Obelia sp. Gonionemus sp. banyak dipakai  dalam praktikum lab sebab   ukurannya dan bersifatnya  lengkap. Berbeda dari Hydra sp. dan Obelia sp., 
generasi polip Gonionemus sp., berjumlah yang sedikit, bahkan sering kali  tidak ada generasi polip. Dalam  , Gonionemus sp. berbeda dengan Hydra 
sp., sebab Hydra sp. tidak ada stadium medusa, sedang  pada Gonionemus sp. sedikit (tidak ada) polip, dan maka  Gonionemus sp. berkembang biak  secara seksual. Stadium medusa berukuran sebesar ubur-ubur, dengan velum sempit.  Pinggiran medusa halus, yang mana  gonad berada pada saluran radial.

 # FOTO   Gonionemus sp.

2. Kelas Scyphozoa
Salah satu contoh spesies dari kelas Scyphozoa yaitu  Aurelia aurita  atau  “Moon Jellyfish”.

 # FOTO    Aurelia aurita

a. sifatnya  Aurelia aurita
Aurelia aurita yaitu  binatang  yang bersifat soliter, memiliki diameter  berkisar antara 7,5-30 cm yang bentuknya seperti payung yang tidak begitu  cembung. Reproduksinya hampir sama dengan Obelia sp. yang bermetagenesis  atau mengalami pergiliran keturunan antara tahap  polip dengan tahap  medusa. Pada 
tengah-tengah permukaan tubuh Aurelia aurita pada bagian sebelah bawah  ada  kerongkongan yang menggantung ke bawah yang dinamakan  manubrium, 
yang pada ujungnya ada  lubang mulut, yang mana setiap sisi mulutnya  dilengkapi tangan mulut sebanyak empat buah. Rongga mulut bersambungan  dengan manubrium dan bermuara ke rongga perut yang terdiri dari  sebuah rongga  sentral dan empat buah kantung gastrik. Masing-masing kantung gastrik  dilengkapi dengan tentakel internal endodermal lengkap dengan nematokistnya  yang dapat dipakai  untuk melumpuhkan mangsa.
b. Sistem Pencernaan Makanan Aurelia aurita Sistem pencernaan Aurelia aurita terdiri dari  pencernaan intrasel dan  ekstrasel. Pada pencernaan ekstrasel, flagel akan menyapu zooplankton yang melekat atau terkumpul di bawah tubuh dan lalu  akan ditangkap oleh  tangan mulut untuk dimasukkan ke dalam mulut yang mana bulu-bulu getar yang  berada pada tangan mulut cukup selektif untuk memilih makanan. Sesudah  bahan  makanan dapat maka lalu  akan dimasukkan ke dalam rongga gastrovaskuler  melalui manbrium. Di dalam rongga itu , makanan yang belum mati akan 
dilumpuhkan oleh nematokist, yang lalu  makanan akan dicerna dengan  bantuan enzim yag dihasilkan oleh sel-sel kelenjar. Berbeda pada pencernaaan  ekstrasel, pada pencernaan intrasel zat-zat makanan yang belum berubah bentuk  menjadi molekul-molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di dalam vakuola  makanan

 # FOTO   Struktur tubuh Aurelia aurita

c. Sistem Saraf Aurelia aurita Susunan saraf terdiri dari  tiga, yaitu; jaringan saraf utama, jaringan saraf 
difus, dan delapan buah ganglia rhopalia.
d. Sistem Pernafasan dan Ekskesi Aurelia aurita
Sistem pernafasan dan ekskresi dilakukan secara difusi-osmosis yang  langsung melalui seluruh permukaan tubuh.

e. Alat Indera Aurelia aurita
Alat indera terdiri dari : 
 Celah Olfaktorius, berfungsi sebagai alat bantu pembau untuk  menyeleksi makanan. Tentakulokist/rhopalia, yang berfungsi sebagai indera  keseimbangan,dan mengendalikan  ritme gerak mengembang kempisnya  badan payung pada waktu berenang. Oselli, berfungsi sebagai pembeda antara gelap dan terang.
f. Sistem Reproduksi Aurelia aurita
Aurelia auritamemiiliki organ kelamin terpisah dan proses fertilisasinya  terjadi di dalam rongga enteron betina. Zigot yang yaitu  hasil peleburan dari ovum dengan spermatozoid lalu  akan dikeluarkan dari dalam tubuh  betina melalui mulutnya dan berkembang menjadi planula. Planula ini akan  mengembara, yang lalu  akan mengikatkan diri pada suatu substrat di dasar  laut. saat  itu rambut-rambut getarnya akan lepas dan tumbuh menjadi polip baru yang dinamakan  skipistoma. jika  sudah  mencapai ukuran maksimal, 
skipistoma akan mengalami strobilasi. lalu , ruas-ruas strobila yang sudah   tua akan melepaskan diri dan berenang-berenang bebas untuk hidup menjadi uburubur/medusa muda dan lalu  menjadi dewasa.
 
# FOTO   Siklus hidup Aurelia aurita

3. Kelas Anthozoa
Anthozoa  dinamakan  juga  anemon laut yang berbentuk    seperti bunga  dinamakan  mawar laut.  Hickman (1967) membagi anemon laut menjadi tiga bagian, yaitu:  oradisc(keping mulut), co-lumn (badan), dan bae (pangkal/dasar). Dunn (1981) membaginya ke dalam empat bagian, yaitu: keping mulut, badan, pangkal, dan tentakel-tentakelnya.

 # FOTO   Anthozoa atau Anemon Laut

sepanjang hidup Anthozoa hanya sebagai sesil atau bentuk polip yang  menempel di dasar perairan, Anthozoa tidak berbentuk  medusa itulah yang 
memicu  mengapa ia hanya hidup di dasar perairan. Anthozoa memiliki  bentuk tubuh berbentuk silinder pendek, dengan salah satu ujungnya yang bebas 
ada  mulut yang dikelilingi tentakel. Sifonoglipa yaitu  gullet atau  kerongkongan yang bersekat   unttuk menghubungkan mulut dan  usus. Jenis Anthozoa   yaitu  Metridium marginatum, Tubiphora  musica, Euplexaura antipathies (akar bahar), dan Pleurobranchia.
4. Kelas Ctenophora
Ctenophora berarti  mengandung sisir. yaitu  lempengan  berjumlah 8 yang berbentuk  seperti sisir dan tersusun oleh silia yang .menyatu. Contoh dari Ctenophora yaitu  ubur-ubur sisir. Ctenophora bergerak gerak   dengan silia. berbentuk  tubuh mirip  medusa Cnidaria dan dilengkapi  dengan sepasang tentakel panjang yang mengandung koloblas (sel laso). Koloblas  yaitu  sel-sel lengket yang berfungsi membantu menangkap makanan.

 # FOTO   Ctenophora

sifatnya  Ctenophora: 
-. Sistem saraf terdiri dari organ sensoris yang terletak di bagian aboral  dengan plexus sub epidermal yang tersusun masuk ke bagian bawah dari  kedelapan lempengan pasir.
-Tidak bersifat sesil dan polimorfisme.
-. Reproduksi monoecious, gonad dibentuk oleh lapisan endodermal, yang  terletak di dinding saluran pencernaan makanan. Larvanya dinamakan  
kidippid.
- Habitat Ctenophra berada di laut dan biasanya  nampak di permukaan  laut yang dalam.
-. Simetri radial, yang mana  susunan saluran internal dan posisi tentakel terletak  antara kombinasi dua simetri.
-  Bentuk tubuh elipsoidal dan sperikal dengan delapan lempengan sisir di  permukaan eksternal tubuhnya.
-. Susunan tubuh terdiri dari  lapisan dalam dan lapisan luar yang mana di  antara keduanya ada  mesoglea. Lapisan mesoglea terdiri dari  serabutserabut otot dan sel-sel yang tersebar, oleh sebab  itu  dianggap 
triploblastik.
- Tidak memiliki  nematokist kecuali Euchiora rubra, namun  memiliki sel  adesiv.
-. Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, stomodeum, lambung, dan  beberapa jenis saluran.

penggolongan  coeleterata

 # FOTO  Taksonomi

Hydra oligactis
Kingdom : Animalia
Divisi : Coelenterata
Kelas : Hydrozoa
Ordo : Anthoathecata
Famili : Hydridae
Genus : Hydra
Spesies : H. oligactis 
Obelia geniculata
Kingdom : Animalia
Divisi : Coelenterata
Kelas : Hydrozoa
Ordo : Leptothecata
Famili : Campanulariidae
Genus : Obelia
Spesies : O. geniculata 
Gonionemus vertens
Kingdom : Animalia
Divisi : Coelenterata
Kelas : Hydrozoa
Ordo : Limnomedusae
Famili : Olindiisae
Genus : Gonionemus
Spesies : G. vertens

PLATYHELMINTHES

Fillum platyhelminthes termasuk golongan  binatang  yang tidak memiliki 
 tulang belakang(invertebrata) pertama yang langsung dapat memperlihatkan 

pembentukan lapisan dasar ketiga yaitu, mesodermis. Dengan adanya lapisan 
 mesodermis pada embrio ini membantu terbentuknya sebagian 
 besar sistem organ pada golongan  platyhelminthes ini dan pada golongan golongan  binatang  lainnya. Dengan terbentuknya 

mesodermis dan sistem organ yang dibantu dengan mesodermis, maka terjadilah 
 keadaan simetri bilateral dan akan ada  dua area , yaitu anterior dan 
 fosterior. Tubuh bagian anterior yaitu  bagian tubuh yang pertama kali akan 
 menghadapi lingkungan pada waktu berjalan, memiliki  paling banyak alat 

indera dibandingkan bagian fosterior.
 Fillum platyhelminthes yaitu  salah satu fillum yang paling primitif 
 diantara semua fila invertebrata. Fillum platyhelminthes dapat mengalami 
 perubahan  bentuk, mulai dari bentuk planuloid yang diradial menjadi 

bentuk bilateral yang kompleks. Kata Platyhelminthes sendiri berasal dari bahasa 
Yunani, yaitu Platy: Pipih dan Helminthes: Cacing. biasanya  tubuh cacing 

ini berbentuk pipih dorso-pentral.Filum platyhelminthes ini  memiliki 4 
 kelas, yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda, dan Cestoda. Namun, hanya 
 pada kelas Turbellaria saja yang bisa hidup dengan bebas, sedang  pada ketiga 
 kelas yang lain mereka hidup sebagai parasit pada inang yang lainnya. 
 struktur tubuh platyhelminthes 

--. Memiliki panjang tubuh sekitar 5-25 mm yang mana  bagian tubuh sebelah 
 dorsal lebih gelap dibandingkan  sebelah venital.

--  Pada dorsal ada  bintik mata yang berfungsi untuk membedakan gelap 
 dan terang sedang  pada bagian venteral ada  lubang mulut yang mana  
 lubang mulut ini berhubungan dengan kerongkongan yang dindingnya 
 dilengkapi dengan otot, daging, sirkular, dan longitudinal. 
--Tubuh platyhelminthes berbentuk  yang pipih atau tipis. Tubuhnya 
 terdiri dari perut, punggung, ujung kepala dan ujung ekor. Proglotid
 yaitu  platyhelminthes yang memiliki bagian tubuh yang beruas-ruas. 

namun  ada juga beberapa jenis platyhelmintes yang tubuhnya lurus tak 
 beruas.Panjang tubuhnya ada yang sekitar 2 cm sampai ada yang 
 sepanjang 10 meter.
--. Struktur tubuh platyhelminthes memiliki bagian kepala berbentuk segitiga 
dengan tonjolan seperti dua keping yang terletk disisi lateral yang 
 dinamakan Aurikel .


 ciri-ciri platyhelminthes

- Tribloblastik

Pada lapisan embrional platyhelminthes sendiri tersusun atas 3 lapis, 
yaitu lapisan epidermis, lapisan mesodermis, dan lapisan endoderm. Di setiap 

lapisan akan berkembang dan mengalami deferensiasi menjadi jaringan dan 
organ(tidak dapat kembali kebentuk semula).

- Habitat di Air

Sebagian besar platyhelminthes ini memang hidup sebagai parasit. Ada 
yang berwujud  Ekoparasit dan Endoparasit, ekoparasit yaitu  parasit yang hidup 

dengan cara menempel(menumpang) ditubuh bagian luar makhluk hidup lain. 
sedang  endoparasit yaitu  parasit yang hidup didalam tubuh makhluk 

hidup lain. 
-Multiseluler 

Platyhelminthes yaitu  binatang  multiseluler atau bersel banyak. 
Bahkan seluruh sel-sel yang menyusun tubuhnya sudah  membentuk jaringan 
 dan organnya tersendiri.Oleh sebab  itu, platyhelminthes termasuk organisme 
yang   memiliki organisasi tingkat organ, meskipun bentuk 
 organ yang dimiliki masih sangat sederhana.

-Simetris Bilateral

Platyhelminthes termasuk binatang  simetris bilateral. Sehingga bagian 
tubuhnya bisa dibagi menjadi dua bagian yang sama besar, melalui garis 
sumbu tubuh.


 sistem tubuh platyhelminthes

-Sistem Respirasi  dan  Transparansi Belum Ada

Pada proses pertukaran oksigen dan karbondioksida pada Fillum 
platyhelminthes dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh atau kulit, 
 sebab  belum memiliki alat respirasi yang khusus, mereka sering  berespirasi 
 melalui kulit tubuhnya yang lembab. Sama halnya dengan sistem transportasi, 
 sebab  belum memiliki alat transportasi yang khusus, maka proses pengangkutan 
 zat di dalam tubuh terjadi dari sel ke sel secara difusi.


 # FOTO   Sistem Respirasi dan  Transparansi Platyhelminthes


-- Sistem Reproduksi 

Platyhelminthes  menghasilkan 2 macam gamet. Alat 

penghasil gamet betina yaitu  ovum, saluran ovum, dan kelenjar kuning telur. 
sedang  alat penghasil gamet jantan yaitu  testis, pori genetalia dan penis.66


 # FOTO   Sistem Reproduksi Platyhelminthes

--. Sistem Pencernaan Belum Sempurna


 # FOTO   Sistem Pencernaan Platyhelminthes


Sistem pencernaan platyhelmintes terdiri dari  mulut dan usus, namun 
platyhelminthes sendiri belum memiliki anus atau bagian khusus sebagai tempat 

pengeluaranya. Pltyhelmintes yang hidup bebas contohnya yaitu  planaria, didalam mulutnya juga ada  faring yang dapat dijulurkan keluar. sedang  

platyhelminthes yang hidup sebagai parasit, dmulutnya ada  alat hisap. 


-- Sistem Eksresi


 # FOTO   Sistem Eksresi Platyhelminthes


Alat eksresi pada platyhelmintes ini biasa dinamakan    sel api 
 sebab  bentuk selnya seperti nyala pentol korek api. Sel-sel api terletak dibagian 
 dorsal dan disusun secara berderet. Sistem eksresi platyhelminthes dilengkapi oleh 
 saluran memanjang dan sel api sebagai pori atau lubang keluarnya pengganti anus

--. Sistem Saraf

Sistem saraf platyhelminthes dinamakan  sistem saraf tangga tali. Pada sistem 
 saraf ini  terdiri dari  sepasang ganglion otak dan serabut saraf. 
 Ganglion otak akan memanjang mulai dari bagian anterior sampai kebagian 
posterior. serabut saraf yang keluar dari ganglion otak akan saling 
 berhubungan dan membentuk seperti anak tangga.


 # FOTO   Sistem Saraf Platyhelminthes

penggolongan  platyhelminthes

Kelas Turbelaria

Turbellaria artinya tongkat, jadi  cacing ini  cacing tongkat. Golongan cacing pada kelas 
 ini bergerak gerak  dengan memakai  otot dibantu dan oleh bulu-bulu getar yang 
 ada  pada diseluruh permukaan tubuh. Contoh dari kelas 
ini yaitu  Pseudobiceros bedfordi,Pseudoceros dimidiatus, dan Planaria. 
Planaria hidup dengan temperatur 17-23 ° C dan dengan ketinggian antara 800-
 1900m dpl. Tubuh planaria juga tersusun dari beberapa bagian cranial, trunchus 
 dan caudal. Bagian cranial ada  pada bagian kepala dan sepasang eye spot 
 yang berfungsi sebagai fotoreseptor. Dan sepasang Aurikel yang terletak dibagian 
 lateral tubuh bagian cranial. Planaria juga yaitu  jenis binatang  tribloblastik
 aselomata dengan tubuh palanaria tersusun solid tanpa adanya coelo


 # FOTO    Planaria


coelom. Semua ruangan yang terletak diantara organ viseral tersusun oleh 
 mesenkim, atau parenkim. organ reprosukdi planaria yang 
 tinggal di peraian di Gunung Slamat belum pernah di teliti sama sekali.Bentuk 

tubuh Turbellaria ini   lonjong bahkan hampir panjang, pipih dan 
tidak memiliki  ruas . kadang  pada bagian kepala turbellaria 
 ada  tonjolan, berbentuk tentakel atau pelebaran sisi kepala, cacing ini juga 
 dinamakan  Aurikel. berwarna tubuh   hitam, coklat , 
kelabu,  merah  atau  hijau disebabkan bersimbiosis dengan 
 ganggang. Kelas ini  berukuran  0,5 mm-60 mm, biasanya  10 

mm. Sebagian Turbellaria memilih habitat hidup didasar laut, pada pasir, lumpur, 
dibawah batu karang dan ganggang. Namun ada juga spesies yang pelagis. 

Spesies air tawar biasanya berada dekat substrat; jenis turbellaria yang besar 
 hampir mirip lintah kecil baik bentuk maupun warna tubuhnya, sedang  yang 

mikroskiopis atau yang kecil memiliki  bentuk, ukuran, dan tingkah laku separti 
Ciliata. Jenis darat selalu ada  ditempat lembab. Turbellaria biasanya , terutama jenis Tricladida yaitu  fotonegatif, mereka   bersembunyi di 
 bawah batu atau sampah pada siang hari dan mencari makan pada malam hari. 
kebanyakan  hidup di area  topis. Lingkungan Tubelaria air tawar 
 terbatas, namun  beberapa spesies dari genus  yang dapat hidup pada 

lingkungan dengan kandungan oksigen yang cukup rendah. 



 # FOTO   Sistem Eksresi Turbellaria


-. Sistem Eksresi

Hampir semua kelas Turbellaria memiliki saluran bercabang-cabang 
 kecuali pada Acoela. Tubuh mereka terdiri dari sebuah sel cekung seperti bola 

lampu, dan didalamnya juga ada  cilia. namun  juga membentuk beberapa 
saluran kapiler dengan beberapa flame bulb. Didalam tubuh juga ada  cairan 
 tubuh dan sel ameboid yang bebas. Juga ada  rongga yang berisi cairan tubuh 
 dan berfungsi sebagai sistem organ yang sederhana untuk peredaran makanan, 
 pertukaran gas dan eksresi.

 # FOTO   Sistem Pencernaan Turbellaria
-. Sistem Pencernaan

Alat pencernaan turbellaria terdiri dari mulut yang letaknya berada dibagian 
perut, dilengkapi faring yang bisa dijulurkan keluar. Dari mulut ada  usus 
 yang bercabang tiga, yang mana  tiga cabang dari usus itu menuju ke tubuh bagian 
samping dan yang satu menuju kebagian anterior. Enteron atau usus pada sisitem 
 pencernaan Turbellaria terdiri dari mulut, pharynx dan rongga gastrovaskuler. 
 Turbellaria tidak memiliki anus, dinding usus turbellaria hanya terdiri dari satu 
 lapisan sel yang terdiri dari  beberapa sel phagocyte dan sel kelenjar. Pada 
 turbellaria kecil memiliki usus berbentuk kantung sederhana, berbeda dengan 
 jenis acoela yang tidak berongga  usus yang tetap, namun  sel-sel ususnya 
membentuk massa sinsitial. Pelebaran dan percabangan lateral dialami pada usus 
 jenis turbellaria yang lebih besar, untuk memperluas 
 permukaan dinding usus dalam hal pencernaan dan penyerapan makanan, juga 

sebagai imbalan atas ketiadaan sistem transportasi makanan(sistem pereedaran 
darah). 
-. Sistem Saraf  dan  Alat Indera

Filum ini memilki jenis saraf bermacam ragam . Berbentuk jala saraf seperti 
pada coelenterata, dan pada turbellaria air mulai tertata menjadi beberapa pasang 
 benang saraf. Turbellaria juga memiliki sepasang bintik mata, namun ada juga 
yang memiliki dua pasang atau lebih bintik mata. Turbellaria juga memiliki sel 
peraba dan sel chemoreceptor.

# FOTO   Trematoda


 Kelas Trematoda

Trematoda yaitu  salah satu dari beberapa kelas pada platyhelimthes. 
 trematoda atau  cacing daun, 
tubuhnya  mirip  selembar daun. Tubuh trematoda dilapisi oleh 
sejenis kutikula namun tidak bercilia. Trematoda berorgan  pencernaan yang terdiri dari mulut, faring dan esofagus yang bercabang dua dan  
 memiliki saluran pencernaan yang dinamakan  gastrovaskuler. Pada bagian mulut 
trematoda  dilengkapi dengan alat penghisap dan kait yang juga berfungsi 
 untuk menghisap sari makanan dari usus inangnya. ada  dua esofagus 
 bercabang-cabang 
 jumlahnya sangat banyak, sehingga  mirip  percambangan ranting jika 

diperhatikan. Trematoda memiliki alat eksresi berwujud  sel api atau penyembur yang diteruskan ke saluran eksresi yang memanjang kearah posterior, sedang  

sistem saraf yang dimiliki oleh trematoda tidak berkembang dengan cukup baik. 
 Cara bereproduksi trematoda terjadi secara seksual dan bersifat hermaprodit. 
 Cacing dewasa akan bertelur disaluran empedu dan kantong empedu inangnya. 
 lalu  seluruh telur-telur trematoda akan dibawa menuju ke usus halus dan 
 usus besar bersama cairan empedu. Sesudah  berada diusus besar, telur cacing 
 trematoda akan dikeluarkan bersama feses inangnya. Hampir seluruh golongan 
 trematoda hidup sebagai ekoparasit maupun endoparasit pada binatang  dan kita . 

Contohnya dihati domba dan dihati sapi bahkan hati kita . Contoh trematoda 
 yaitu  Fasciola hepatica, Fasciola gigantic, Paragonimus, 
Clonorchis sinensis, Schitosoma manso dan Schitosoma japonicum.


 # FOTO   Struktur Tubuh Trematoda


 # FOTO   Sistem Pencernaan-Sistem Reproduksi Trematoda

-Sistem Reproduksi

Setiap personal  dapat menghasilkan ratusan  telur, dan telur itu  
 akan dikeluarkan ke usus dan akan dikeluarkan melalui feses. 
jika  telur sampai akan menetas dan menjadi miracidium. lalu  akan 
bergerak gerak  ketubuh inangnya, diluar tubuh inangnya, cacing bisa bertahan hidup 
selama 8 jam. Sesudah  berada 2 minggu dalam tubuh inangnya(siput) akan menjadi 

sporoystyang akam menghasilkan redia-redia. Mereka memiliki  alat gerak 
berwujud  ekor untuk membuatnya bergerak gerak  dan menempel pada tanaman  lain,
-Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan makanan pada trematoda ini sangat sederhana, hanya 
 berwujud  mulut, faring, esofagus, dan usus yang terdiri dari  2 cabang utama yang 
mengarah ke anterior dan posterior. Dan cabang utama itu akan memiliki cabang 
 utama seperti Planaria. Tidak memiliki sistem sirkulasi untuk bahan makanan 
yang diedarakan oleh saluran pencernaan makanan itu sendiri.




 # FOTO     Monogenea (Neobenedenia)

Kelas Monogenea 


Jenis cacing platyhelminthes dari kelas Monogenea yaitu  
 platyhelimnthes yang hidup ekoparasit atau parasit yang hidup dengan cara 
 menempel  (menumpang) ditubuh bagian luar makhluk hidup lainnya. Cacing 
 dewasa pada kelas monogenea berukuran 0,2 sampai 0,5 mm dan sangat mudah 

dikenal dengan adanya alat penempel posterior yang dinamakan  opisthaptor, yang 
 dilengkapi oleh beberapa duri, kait, jangkar dan alat penghisap. Adakalanya 
 disekitar mulut juga ada  alat penghisap. Kebanyakan monogenea hidup 
 sebagai ekoparasit atau menumpang pada ikan laut dan ikan air tawar, dan 
beberapa ada yang berperan sebagai ekoparasit pada amphibi, reptil, dan 
 avertebrata lainnya. Sebagai ekoparasit, monogenea  menempel pada 
permukaan tubuh, sirip, rongga mulut dan insang makhluk hidup lainnya   hermafrodit dan terjadi pertukaran sperma atau pembuahan sendiri. 
 Pada pembuahan didalam dapat menghasilkan sejenis kapsul yang berisi 

ratusan embrio. Gyrodactylus berukuran 1 mm dan sering   merugikan 
organisme yang hidup didalam dikolam pembenihan ikan, sebab  mereka 
berkembang biak dengan sangat cepat. Larva yang berada didalamnya juga sudah 
mengandung larva ketiga dan mungkin juga larva keempat. Kebanyakan ini 

monogenea memakan lendir dan sel-sel pada permukaan tubuh insang yang 
mereka temui.
 Contohnya seperti Neobenedenia dan Gyrodactylus salaris

 # FOTO   Cestoda

 Kelas Cestoda

Golongan Cestoda yaitu  golongan platyhelminthes  jenis cestoda    yaitu  Taenia sollium dan 
Taenia saginata.Kedua cacing ini berstruktur  tubuh  hampir sama, 
 Cuma berbeda jenis hospesnya. Taenia sollium dan Taenia saginata  dinamakan  cacing pita. Disebab kan kedua cacing ini berbentuk  tubuh yang 
mirip seperti pita, dan berwarna putih kekuningan. Cestoda  tidak memiliki 
sistem pencernaan yang khusus, sebab  makanan yang mereka konsumsi akan 
langsung diserap  dari inangnya dalam bentuk sari makanan. Cestoda memiliki 
bagian tubuh yang terdiri dari bagian kepala, leher, srobila dan tubuh yang 
 panjang. Scoleks pada cestoda dilengkapi dengan 4 sukcer yang masingmasing berfungsi untuk menghisap makanan dari usus inangnya. Strobila yaitu  
 bagian pada cestoda yang terletak dibawah leher, yaitu  area  atau bagian 
yang berfungsi untuk menghasilkan masakan. Dibawah strobila yaitu  bagian 
 tubuh yang panjang dan beruas-ruas. Dan pada setiap ruas dinamakan  proglotid. 
Stronila  dapat membebaskan 1 atau lebih proglotid gravid setiap 
 harinya. Masing-masing proglotid itu  dilengkapi dengan alat kelamin jantan 

dan alat kelamin betina. Semakin jauh dari kepala, struktur tubuh proglotid akan semakin besar dan dewasa. Taenia sollium dan Taenia saginata yaitu  

cacing parasit pada usus halus kita . namun  mereka tidak akan langsung 
 menginfeksi usus kita  secara langsung tanpa memakai  perantara, 
 sebelum menginfeksi kita , keduanya masuk dalam hospes(inang perantara, Taenia sollium sebagai hospesnya yaitu  babi, sedang  Taenia saginata sebagai 
 hospesnya yaitu  sapi. 

Taksonomi Platyhelminthes



Kelas Turbellaria


 # FOTO   Pseudoceros dimidiatus

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas: Turbellaria

Ordo : Polycladida

Famili : Pseudocerotidae

Genus : Pseudocerotidae

Spesies : Pseudobiceros Dimidiatus

 # FOTO     Planaria

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Turbellaria

Ordo : Tricladida

Famili : Planariidae

Genus : Planaria

Spesies : Planaria Tigrina


 # FOTO  . Pseudobiceros bedfordi

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Turbellaria

Ordo : Polycladida

Famili : Pseudocerotidae

Genus : Pseudocerotidae

Spesies : Pseudobiceros Bedfordi

Kelas Trematoda


 # FOTO    Schistosoma mansoni
Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Trematoda

Ordo : Strigeidida

Famili : Schistosomatidae

Genus : Schistosoma

Spesies : Schistosoma Mansoni

 # FOTO  .Schistosoma japonicum

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Trematoda

Ordo : Strigeidida

Famili : Schistosomatidae

Genus : Schistosoma

Spesies : Schistosoma Japonicum


 # FOTO   Paragonimus


Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Trematoda

Ordo : Plagiorchiida

Famili : Troglotrematidae

Genus : Paragonimus

Spesies :Planaria Westermani


  # FOTO   Fasciola Hepatica

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Trematoda

Ordo : Digenea

Famili : Fasciolidae

Genus : Fasciola

Spesies : Fasciola Hepatica


 # FOTO   Clonorchis
Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Trematoda

Ordo : Opisthorchiida

Famili : Opisthorchiidae

Genus : Clonorchis

Spesies : Clonorchis Sinensis


Kelas Cestoda


 # FOTO  .Taenia Solium

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Cestoda

Ordo : Cyclophyllidea

Famili : Taeniidae

Genus : Taenia

Spesies : Taenia Solium

 # FOTO   Taenia Saginata

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Cestoda

Ordo : Cyclophyllidea

Famili : Taeniidae

Genus : Taenia

Spesies : Taenia Saginata


Kelas Monogenea


 # FOTO   Gyrodactylus salaris

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Monogenea

Ordo : Monopisthoctylea

Famili : Gyrodactylidae

Genus : Gyrodactylus

Spesies : Gyrodactylus Salaris

 # FOTO  .Neobenedenia


Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Monogenea

Ordo : Monopisthoctylea

Famili : Capsalidae

Genus : Neobenedenia

Spesies : N. Melleni


 Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes atau  Aschelminthes. Berasal dari 

kata Nema = benang; helmin = cacing.  thelminthes yaitu  golongan  
cacing benang/gelang. Anggota golongan  cacing ini   berbentuk bulat 
panjang dan  tidak bersegmen, oleh sebab  itu cacing ini dinamakan  juga cacing 
gillig. Aschel= gilig/bulat dan helmin = cacing. 
Struktur Tubuh 

Tubuh cacing gelang dilapisi oleh kutikula yang keras; seiring pertumbuhan   
cacing, kutikula lama dilepaskan secara periodik dan kutikula baru disekresikan 
dengan ukuran yang lebih besar. Otot dinding tubuhnya seluruhnya terdiri dari  otot longitudinal dan kontraksinya menghasilkan gerakan kesana sini.

Cacing gelang yaitu  binatang  triploblastik pseudoselomata. 
Triploblastik artinya yaitu  tubuhnya tersusun atas tiga lapisan yaitu ektoderm, 
mesoderm, dan endoderm. sedang  pseudoselomata berarti susunan tubuhnya 
terdiri dari  sebuah rongga semu.   disebabkan perkembangan oleh lapisan 

mesodermnya yang sudah  berkembang membentuk lapisan luar dan lapisan dalam 
sehingga terbentuk selom atau rongga antara mesoderm dengan endoderm. 
 # FOTO   skema tubuh triplobastik. (a) Triploblastik Aselomata (b) Triploblastik 

Pseudoselomata (c) Triploblastik Selomata.

 sifatnya  Nemathelminthes

Cacing gelang yaitu  cacing bilateral tidak bersegmen dengan bentuk tubuh 
berwujud  silinder yang dilapisi kutikula. Faring muskular berfungsi untuk 
menghisap makanan dan sistem pencernaannya sudah sempurna. Hampir semua 
 dari 200 spesies yang sudah  dinamai berukuran kurang dari 5 mm, namun  ada  satu pengecualian khusus yang hidup sebagai parasit dalam sperma paus 
yang dapat berukuran 13 m. Cacing gelang memiliki kutikula yang kaya akan 
kolagen yang secara berulang akan berganti saat  binatang  bertumbuh. Cacing ini 
digolongan kan secara tradisional dengan rotifera sebagai pseudocoelomata. 

Bagaimanapun, banyak cacing gelang kecil yang tidak berongga  tubuh. 
Kemiripan gen dan  kharakteristik kutikula yang berganti secara periodik 
menyatakan bahwa cacing ini berkerabat dengan serangga. 
Berbeda dengan anelida, cacing gelang tidak berbadan  yang beruasruas. Tubuh cacing gilig silindris memiliki panjang yang berkisar kurang dari 1 
mm hingga lebih dari 1 m, dengan keadaan sering kali meruncing di ujung 
posterior dan tumpul dibagian anterior. Cacing gelang sudah memiliki saluran 
 pencernaan yang baik, walaupun mereka tidak memiliki sistem sirkulasi. Nutrien 
ditranspor keseluruh tubuh melalui cairan di dalam pseodocoelom. 
 jika tidak ada makhluk hidup lain 
yang tersisa di bumi selain nematoda, mereka akan menjaga perwajahan dan 
banyak ciri-ciri planet ini. Cacing-cacing Nemathelminthes yang hidup bebas 

memegang peran penting dalam dekomposisi dan daur nutrien, Nematoda parasitik memiliki alat molekular luar biasa yang memungkinkan 
 mengarahkan kembali beberapa fungsi seluler inangnya sehingga 
mampu menghindari ancaman dari sistem kekebalan inangnya. Nematoda parasit 
pada tanaman  menginjeksi molekul-molekul yang menginduksi perkembangan 

sel-sel akar, yang lalu  menyuplai nutrien ke parasit. 
Salah satu contoh filum nemathelminthes yaitu  cacing Caenirhabnitis 
elegans ,Cacing ini memiliki jenis jaringan mirip binatang  kompleks, 
namun  bersifat transparan, hanya tersusun dari 969 sel tubuh, dan bereproduksi 
secara cepat. Genomnya 1/3 ukuran gen kita dengan sifat  seperti itu, tiap sel 
mudah untuk dipantau selama perkembangannya. 


 # FOTO   rangka tubuh Caenirhabnitis elegans

  ciri-ciri nemathelminthes :

Sistem cardiovascular terdiri dari dari pipa-pipa muscular dan tidak 
memiliki jantung
, seks terpisah 

Reproduksi seksual melalui fertilisasi internal 

,Habitatnya di air tawar, laut, parasit pada binatang , kita , tanaman , tempattempat lembab, tanah, dan lumpur,Hidup bebas maupun sebagai parasit
,
Bentuk tubuh silinder atau  bulat licin
, Tidak bersegmen
,Tubuhnya dilapisi oleh kutikula
Tidak memiliki sistem respirasi khusus dan organ ekskresinya hanya 
berwujud  saluran dan sel-sel glanduler
,Sistem pencernaan sempurna, terdiri dari mulut, esofagus, intestinum dan 
anus
, Sistem saraf terdiri dari ganglion cerebrale dan berkas saraf longitudinal
,

Bilateral simetris
 yaitu  binatang  triploblastik pseudocoelomata
,Berukuran dari 1 mm s/d 13 m (yaitu sebagai parasit dalam sperma paus)
, runcing dibagian posterior dan tumpul dibagian anterior
,Betina selalu lebih besar dari jantan
,ada  lebih dari 250 spesies
,