billy meier alien mahluk luarangkasa 3

billy meier alien mahluk luarangkasa 3







halaman 3

sekarang belum dijelaskan untuk apa ada dalam balok batu yang

beratnya 10 ton. Batu ubin yang sudah aus, yang panjangnya 16 ½ kaki dan merupakan satu potong batu

tanpa sambungan juga tidak membantu memecahkan teka-teki yang ada di Tiahuanaco itu. Saluran air

yang terbuat dari batu sepanjang 6 kaki dan lebar 1 ½ kaki, ada bertebaran di atas lantai bagaikan

mainan.

Tebaran benda-benda itu pasti disebabkan oleh bencana alam yang dahsyat. Penemuan ini sudah mengejutkan

kita karena hasil karyanya yang begitu cermat. Apakah nenek moyang kita di Tiahuanaco tidak dapat berbuat

sesuatu yang lebih baik dari pada menghabiskan waktu bertahun tahun memicu saluran seperti itu tanpa

peralatan sedemikian cermatnya, sehingga kalau dibanding kan maka saluran air kita yang modern dan terbuat

dari beton itu seolah-olah hanyalah hasil pekerjaan yang ceroboh belaka?

Di halaman kuil yang sekarang sudah dipugar, ada sekumpulan patung kepala campur aduk, yang kalau

diperhatikan dari dekat yaitu merupakan kumpulan dari berbagai ras; karena sebagian mukanya ada yang

berbibir tipis, ada yang berbibir tebal; sebagian ada yang berhidung panjang, ada yang berhidung lengkung;

sebagian ada yang berkuping tipis bagus, ada yang berkuping tebal; sebagian berwajah lembut, ada yang

wajahnya ber sudut-sudut. Dan sebagian dari kepala-kepala itu berhelm aneh. Apakah bentuk-bentuk wajah

yang tak dikenal ini dimaksudkan untuk mencoba mengajarkan pesan kepada kita bahwa kita tidak dapat

dan tidak akan mengerti karena dicegah oleh sikap kita yang keras kepala dan berprasangka?.

Salah satu keajaiban arkeologi dari Amerika Selatan ialah Gerbang Monolitas Matahari di Tia huanaco yaitu

suatu patung raksasa yang tingginya hampir 10 kaki, lebarnya 16 ½ kaki, dipahat dari satu balok batu tunggal.

Beratnya ditaksir lebih dari 10 ton.  4puluh 8 buah bujursangkar yang disusun dalam tiga deretan,

mengapit patung yang menandakan dewa terbang. Apakah yang diceritakan legenda tentang kota

Tiahuanaco yang misterius itu?

Alkisah, dikatakan orang bahwa sebuah kapal ruang angkasa terbuat dari emas pernah datang dari bintang; di

dalamnya ada seorang wanita yang bernama Oryana, yang akan melaksanakan tugas di bumi ini yaitu

menjadi Ibu Agung. Oryana hanya  memiliki  4 jari yang di sela-selanya berselaput seperti jari-jari kaki

bebek. Ibu Agung Oryana melahirkan 70 orang anak bumi, sesudah itu ia kembali ke bintang  tempat asalnya.

Memang di Tiahuanaco ditemukan pahatan-pahatan batu karang yang menandakan makhluk hidup yang

berjari  4. Abadnya tak dapat di tentukan. Tiada seorang pun dan dari abad mana pun yang sudah kita

ketahui pernah melihat Tiahuanaco dalam keadaan utuh.

Rahasia apakah yang disembunyikan kota ini? Pesan apakah yang dikirim dari dunia lain, yang menanti

pemecahannya pada dataran tinggi di Bolivia itu? Tidak ada penjelasan yang masuk akal tentang awal dan

akhir kebudayaan ini. ini sudah tentu tidak akan menghentikan    arkeologis memicu ketentuan

yang berani dan berkeyakinan pribadi menetapkan bahwa  tempat re runjunjungan tertinggi itu sudah berusia 3.000 tahun.

Mereka menentukan zaman ini berdasar    patung yang menggelikan terbuat dari tanah dan yang

tak mungkin  memiliki sangkut paut dengan zaman monilit. Para sarjana mempermudah sesuatunya demi

kepentingan mereka. Mereka persatukan    pecahan-pecahan tembikar, men cari dan meneliti

kebudayaan dari satu atau dua zaman yang berdekatan, lalu label dipasang pada penemuan yang sudah

dipersatukan tadi, dan maka cocoklah segala sesuatunya pada pola pemikiran yang sudah disetujui.

Cara ini nyata sekali lebih mudah dari pada mencoba gagasan tentang adanya suatu keterampilan tehnik yang

diperlukan di suatu zaman,atau gagasan tentang adanya wisatawan ruang angkasa dari zaman yang sudah

lama silam. Percobaan gagasan demikian dianggap hanya akan mempersulit persoalan, tanpa guna.

Kita juga jangan melupakan Sacsahuaman! Di sini aku  tidak mengingatkan anda kembali kepada sistem

pertahanan Inca yang fantastis, yang terletak    kaki di atas Cuzco sekarang; juga tidak kepada balok balok monolit yang berat semuanya lebih dari 100 ton; juga tidak kepada dinding-dinding teras yang

panjangnya lebih dari 1.500 kaki, dan lebarnya 54 kaki, yang di depannya sekarang para wisatawan suka

memicu foto untuk suvenir. aku  menunjukkan Sacsahuaman yang tidak dikenal, yang terletak hanya

setengah mil atau lebih dari benteng Inca yang terkenal itu.

Khayalan kita tak mampu memahami sumber tehnik apa yang sudah dipakai nenek moyang kita untuk

menambang karang-karang monolit seberat 100 ton lebih sebuah, lalu mengangkutnya dan

mengolahnya di  tempat yang jauh dari tambang.

namun jika kita dihadapkan kepada suatu balok yang beratnya ditaksir 20.000 ton, maka khayalan kita yang

sudah dibuat agak jemu oleh kemajuan teknik zaman sekarang, mendapat kejutan yang paling dahsyat. Pada

perjalanan pulang dari pertahanan Sacsahuaman, di dalam suatu kawah gunung,    ratus yard jauhnya

dari benteng, pengunjung dapat melihat sesuatu yang bentuknya aneh. Itu yaitu suatu balok batu tunggal

sebesar rumah bertingkat  4. Balok itu sudah dihias sempurna sekali dengan seni yang paling tinggi;

 memiliki anak-anak tangga dan jalan-jalan melandai, dan di hiasi dengan spiral-spiral dan lubang-lubang.

Pembentukan balok batu yang belum pernah terjadi sebelumnya sudah tentu tidak hanya sekelumit kegiatan di

waktu santai belaka bagi sekelumit orang-orang Inca, bukan?

Adakah kemungkinan bahwa kegiatan itu untuk maksud yang belum dapat dijelaskan? Pemecahan teka-teki

itu dipersulit lagi oleh kenyataan bahwa balok itu berdiri hanya terbalik alias ter jungkir. Jadi anak-anak tangga

itu menurun dari atap; lubang-lubangnya menghadap kejurusan yang berlainan. Bagaikan lekukan-lekukan

pada granat. Cekungan-cekungan yang aneh, yang dibentuk seperti kursi tampak seperti melayang di udara.

Siapa yang dapat membayangkan bahwa tangan manusia, usaha menusialah yang menggali, mengangkut,

lalu membentuk balok batu ini? Kekuatan apakah yang sudah menjungkirbalikkannya? Kekuatan raksasa

semacam apakah yang dipekerjakan di sini? Dan untuk maksud apa?

Masih dalam keadaan keheran-heranan karena batu yang aneh bentuknya itu, hanya 900 Yard dari sana,

pengunjung akan menemukan vitrifikasi karang, yaitu perubahan karang menjadi semacam kaca yang hanya

mungkin dapat terjadi dengan jalan melabur batu pada suhu yang  tinggi. Para pengunjung diberi tahu

dengan tepat bahwa batu karang itu diturunkan ke bawah oleh gletsiergletsier. Keterangan ini menggelikan.

Gletsier seperti halnya dapat mengalir, akan mengalir ke bawah hanya ke satu sisi saja. Sifat zat ini hampir

tidak mungkin berubah justru pada saat terjadinya vitrifikasi. Bagaimanapun, tak dapat diterima akal, bahwa

gletsier mengalir turun ke enam arah yang berbeda-beda di atas areal sekitar 18.000 yard persegi.

Sacsahuaman dan Tiahuanaco menyembunyikan banyak sekali misteri pra sejarah. Keterangan-keterangan

yang beredar tentang misteri itu  dangkal dan tidak meyakinkan. Selain itu vitrifikasi pasir ada pula

di gurun Gobi di sekitar  tempat arkeologis tua di Irak. Siapakah yang dapat menjelaskan mengapa vitrifikasi

pasir ini sama benar dengan vitrifikasi yang terjadi di Gurun Nevada yang disebabkan oleh ledakan atom?

Bilakah akan dikerjakan sesuatu yang menentukan untuk memberi jawaban yang meyakinkan kepada

teka-teki prasejarah itu? Di Tiahuanaco ada bukit-bukit buatan yang pejunjungan tetumbuhan, yang

permukaannya rata benar, seluas 4.748 yard persegi. Agaknya  mungkin bahwa di bawahnya

tersembunyi bangunan-bangunan. Selama belum digali orang parit sepanjang deretan bukit-bukit itu, misteri itu

tidak akan terpecahkan. Tak dapat di sangkal bahwa uang yaitu kurang. Namun demikian para wisatawan

sering melihat prajurit-prajurit dan para perwira yang nyata-nyata tidak mengerti pekerjaan apa yang berguna

dan harus dikerjakan. Apa salahnya kalau penggalian dilakukan oleh satu kompi tentara di bawah pengawasan

seorang akhli?

Uang tersedia untuk sekian banyak hal lain di dunia. Penelitian lah penting bagi masa depan. Selama

masa silam kita belum terungkap maka naskah catatan untuk masa depan tetap kosong. Tak dapatkah masa

silam menolong kita mencapai pemecahan teknis, di mana untuk pertama kalinya pemecahan itu sudah ada di

zaman purbakala?

Jika dorongan untuk menemukan masa silam kita tidak cukup merangsang untuk menggerakkan pekerjaan

penelitian modern yang mendalam, barangkali mistar hitung dapat dipakai. Sebegitu jauh, pada segala

peristiwa belum ada seorang sarjanapun yang pernah diminta supaya memakai pesawat terbang modern

untuk menyelidiki radiasi di Tiahuanaco, di Sacsahuaman, Sodom yang ada dalam dongeng, atau di Gurun

Gobi. transkrip-transkrip dongeng, atau yang bertulisan kuno dan lembaran sejarah dari naskah tertua tentang

manusia; menceriterakan tanpa kecuali tentang para dewa yang mengendarai kapal sorga, para dewa yang

datang dari bintang, yang  memiliki senjata yang mengerikan, dan kembali lagi ke bintang asalnya. Mengapa

kita tidak mencari dewa tua itu? Para astronom radio kita mengirim isyarat-isyarat ke alam semesta untuk

mengadakan kontak dengan ilmuwan-ilmuwan yang belum dikenal. Mengapa kita tidak lebih dulu

mencari atau tidak sekaligus jejak-jejak dari para ilmuwan yang belum dikenal di bumi kita yang lebih

dekat? Bila kita tidak meraba-raba dengan membabi buta dalam kegelapan, jejak-jejak itu dapat dilihat oleh

semua orang.

Kira-kira 2.000 tahun sebelum zaman kita, orang-orang Sumeria sudah mulai mencatat masa lampau rakyatnya

yang gemilang. Sampai sekarang kita masih belum mengetahui dari mana orang ini berasal. Tapi kita

mengetahui bahwa orang Sumeria ini membawa kebudayaan yang sudah maju dan tinggi, yang mereka

paksakan kepada rakyat Semit yang masih setengah biadab. Kita juga tahu bahwa mereka selalu mencari

dewa mereka di puncak-puncak gunung, dan jika tidak ada puncak gunung di area itu, mereka menduduki

dan mendirikan gunung-gunung buatan pada dataran-dataran rendah. Astronomi mereka sudah berkembang

luar biasa. Observatorium mereka sudah mencapai perkiraan rotasi bulan yang hanya berbeda 0,4 detik dari

perkiraan masa sekarang.

Di samping syair kepahlawanan yang menakjubkan dari Gilgamesh, mereka sudah meninggalkan sesuatu yang

sensasionil sekali. Tentang syair kepahlawanan itu nanti akan aku  ceritakan lebih banyak lagi. Di atas bukit

Kuyunjik (dahulu Ni niveh) ada suatu perhitungan dengan hasil akhirnya yang dalam notasi kita ialah:

195.995.200.000.000. Suatu bilangan terdiri dari 5 be las angka. Keturunan dari kebudayaan Barat kita;

Junani, yang sering dinamakan sebagai sudah belajar secara intensif, tak pernah meningkat di atas 10.000 selama

masa jayanya peradaban mereka. Segala yang di luar itu dengan se derhana dilukiskan sebagai tak terbatas .

Tulisan-tulisan kuno memberi kehormatan secara harafiah dengan jenjang kehidupan yang fantastis

kepada orang Sumeria. Jadi, ke10 raja permulaan seluruhnya memerintah selama 456.000 tahun,

sedang kedua puluh raja yang mendapat tugas sulit untuk membangun negara kembali sesudah banjir,

masih tetap dapat mempertahankan tampuk pimpinan pemerintahan seluruhnya selama 24.510 tahun 3 bulan

3 ½ hari.

Ada masa    tahun yang tak dapat di mengerti oleh cara berpikir kita sekalipun nama-nama dari semua

penguasa tercantum pada daftar panjang, dan secara rapi diabadikan pada materai dan mata uang. Apakah

yang akan terjadi bila di sini pun kita memberanikan diri membuka tutup mata kita dan melihat pada hal yang

tua dengan mata yang segar masa kini?

Mari kita misalkan bahwa astronot-astronot asing sudah mengunjungi wilayah orang Sumeria ribuan tahun yang

lalu. Misalnya lagi bahwa mereka sudah meletakkan dasar-dasar peradaban dan kebudayaan rakyat. Dan

lalu mereka kembali ke planet asal mereka sesudah memberi stimulan untuk perkembangan ini.

lalu mari kita memicu dalil bahwa kepenasaran mendorong mereka kembali kepada pemandangan

pekerjaan yang mereka rintis setiap seratus tahun bumi sekali untuk mencek hasil dari eksperimen mereka.

Menurut patokan harapan ke kehidupan kita masa sekarang, para astronot itu dengan mudah sekali dapat

lolos dari kepunahan selama 500 tahun bumi lagi. Menurut teori relativitas, para astronot itu selama

penerbangan pulang pergi dalam pesawat ruang angkasa yang terbang dengan kecepatan cahaya, hanya

mungkin dapat hidup selama  4 puluh tahun. Selama abad itu orang-orang Sumeria mungkin sudah

membangun menara, piramida-piramida, dan rumahrumah dengan segala kelengkapannya; mungkin sudah

berkorban kepada para dewa mereka dan menantikan kedatangannya kembali. Dan sesudah beratus-ratus

tahun bumi, para dewa itu betul-betul datang kembali. Dan lalu datanglah banjir, dan sesudah banjir

maka datanglah kapal dewa turun dari langit sekali lagi , demikian ditulis dalam tulisan kuno bangsa Sumeria.

Dalam bentuk apakah bangsa Sumeria itu mengkhayalkan dan menandakan dewa mereka Mitologi

bangsa Sumeria dan    lembaran sejarah dan gambaran bangsa Akadia memberi keterangan

tentang ini. dewa bangsa Sumeria tidak Antrophormophis dan tiap simbol dari seorang dewa juga ada

 komunikasinya dengan sebuah bintang.

Dalam lembaran sejarah bergambar bangsa Akadia, bintang-bintang dilukiskan seperti yang mungkin akan

digambarkan oleh manusia sekarang. Satu-satunya hal yang luar biasa ialah bahwa bintang-bintang ini

dikelilingi oleh planet-planet dari berbagai ukuran. Bagaimana bangsa Sumeria yang tidak  memiliki teknik

pengamatan langit seperti yang kita miliki sekarang mengetahui bahwa sebuah bintang yang tak berubah

t 4nya  memiliki    planet? Banyak ada corat-coret yang menandakan orang dengan

bintang di kepalanya, sedang yang lainnya meng gambarkan orang sedang mengendarai bola bersayap  p.

Ada pula suatu gambar yang sesaat akan mengingatkan orang pada suatu model dari atom yaitu suatu

lingkaran terdiri dari bola-bola yang disusun berdekatan dengan yang lain yang memancar, namun tidak dikitari

oleh sinar.

Jika kita melihat pusaka dari bangsa Sumeria dengan mata ruang angkasa , pusaka itu pejunjungan dengan

pernyataan dan teka-teki; di samping itu, bagian-bagian yang dalam dan yang aneh-aneh dari langit semakin

berkurang artinya.

Berikut ini yaitu sebagian dari yang aneh-aneh pada bidang geografi yang sama.

1. Gambar-gambar Spiral dari 6.000 tahun yang lalu di Geoy Tepe, suatu hal yang jarang terjadi.

2. Suatu industri batu api, yang dipercaya sudah berusia 40.000 tahun di Gar Kobeh.

3. Penemuan-penemuan serupa di Baradostian ditaksir sudah berusia 30.000 tahun.

4. Benda-benda dari batu, pusara-pusara dan perlengkapan-perlengkapan dari batu di Tepe Asiab dari

13.000 tahun yang lalu.

5. Kotoran yang sudah membatu. mungkin bukan kotoran manusia, ditemukan di  tempat yang sama.

6. Alat-alat dan pengukir-pengukir batu ditemukan di Karim, Shahir. Senjatasenjata, geretan dan alat lain

ditemukan dari galian diBarda Balka. Kerangka-kerangka orang dewasa dan kanak-kanak ditemukan

dalam gua di Shandiar. Kerangka-kerangka ini ditetapkan dengan metoda (-14) berasal kira-kira dari

45.000 sebelum masehi.

Daftar itu dapat diperluas lagi, dan tiap fakta mungkin memperkuat penentuan bahwa di wilayah geografis

Tumer kira-kira 40.000 tahun yang lalu pernah hidup suatu campuran orang-orang primitif. namun tiba-tiba

dengan alasan yang sampai saat ini tak dapat dijelaskan, bangsa Sumeria muncul di sana dengan

astronominya, dengan kebudayaannya dan teknologinya.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari kehadiran para pengunjung yang tidak dikenal sebelumnya, yang datang

dari langit masih bersifat spekulatif. Kita dapat mengkhayalkan bahwa para dewa ini mengumpulkan orang orang yang setengah biadab di Tumer itu, di sekitar para dewa, dan memindahkan pengetahuannya kepada

mereka.

Patung kecil maupun besar di musium menunjukkan adanya campuran ras, ada yang bermata terbelalak, ada

yang dahinya menonjol, ada yang bibirnya tipis, ada yang hidungnya panjang dan lurus. Suatu gambaran yang

sukar sekali untuk di cocokkan ke dalam sistem pemikiran yang skematis, dan konsepsinya tentang orang orang primitif. Para pengunjung dari langit di zaman pur bakala yang baru saja silam?

Di Libanon ada batu karang yang mirip kaca, yang dinamakan tekstite, di mana sudah ditemukan isotop

alumunium yang radioaktif.

Di Mesir dan Irak ditemukan lensa-lensa kristal yang sudah dipotong, yang kalau sekarang hanya mungkin

dilakukan dengan memakai oksida sesium; dengan perkataan lain suatu oksida yang harus dibuat

dengan proses kimia elektrolitis.

Di Helwan ada sehelai kain, suatu tenunan yang sedemikian halusnya sehingga kalau sekarang hanya

mungkin bisa ditenun oleh suatu pabrik tekstil yang  memiliki kecakapan teknis dan pengalaman.

Batere-batere kering, yang bekerja berdasar prinsip-prinsip galiano dipamerkan di Museum Baghdad. Di

t 4 itu juga pengunjung dapat melihat elemen-elemen listrik dengan elektroda-elektroda dan elektrolit yang

tak dikenal.

Di area pegunungan Kohistan di Asia, suatu lukisan dalam gua, menandakan posisi bintang bintang

yang tepat, seperti keadaannya pada 1.000 tahun yang lalu. Venus dan bumi dihubung kan dengan   

garis.

Perhiasan-perhiasan terbuat dari platina yang dilebur ditemukan di dataran tinggi Peruvia.

Bagian-bagian dari sabuk yang dibuat dari alumunium ada di sebuah makam di Fung Yen Cina.

Di Delhi ada pilar kuno terbuat dari besi, namun tidak rusak oleh phosphat, belerang, atau oleh efek cuaca.

Urutan-urutan aneh dari kemustahilan  ini seharusnya memicu kita menjadi penasaran dan gelisah. Dengan

alat dan intuisi apa penghuni gua yang masih primitif itu dapat menandakan bintang-bintang dalam

posisinya yang tepat itu? Di bengkel presisi manakah lensa itu di potong? Bagaimana orang pada waktu itu

dapat melebur dan mencetak platina, yang bertitik lebur 1.800º C itu? Dan bagaimana orang-orang Cina kuno

dapat memicu alumunium,   logam yang harus diekstraksikan dari bauxite dengan tek nik kimiawi yang

 rumit. Pertanyaan-pertanyaan yang mustahil, namun apakah ini berarti bahwa kita tidak perlu

menanyakannya?

Oleh karena kita tidak bersedia untuk menerima atau membenarkan bahwa sebelum teknologi dan

kebudayaan kita sendiri pernah ada teknologi dan kebudayaan yang lebih tinggi dan lebih sempurna, maka

yang tertinggal hanyalah tentang kunjungan dari angkasa luar. Selama arkeologi disalurkan seperti yang sudah

dijalankan sampai sekarang, kita tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk menemukan apakah masa

lampau kita yang samar-samar itu benar-benar samar ataukah cerah sekali.

Suatu tahun arkeologi utopi sudah tiba saatnya di mana para arkeologis, para akhli fisika, para kimiawan, para

geologis, para akhli metalurgi; para akhli dari segala cabang ilmu pengetahuan ini harus memusatkan daya

upaya kepada satu-satunya pertanyaan : Benarkah nenek moyang kita pernah menerima kunjungan dari

angkasa luar? . Sebagai contoh misalnya, seorang akhli metalurgi mungkin dapat menerangkan dengan cepat

dan singkat betapa rumitnya memproduksikan alumunium. Apakah tidak masuk di akal bahwa seorang akhli

fisika dapat   mengenali suatu rumus dalam suatu lukisan pada batu karang? Seorang kimiawan dengan

perkakas-perkakasnya yang  sempurna mungkin dapat memperkuat asumsi bahwa tugu dibuat dari

batu karang dengan jalan membasahi seratan-seratan kayu atau memakai asam-asam yang tak dikenal.

Para geologis harus menjawab sederetan pertanyaan-pertanyaan tentang hal apa yang penting dari endapan endapan pada Abad Es. Team bagi tahun arkeologis utopia, selayaknya pula meliputi sekelompok penyelam

yang akan menyelidiki Laut Mati, apakah di dasarnya ada bekas-bekas ledakan atom yang radioaktif di

atas Sodom dan Gommorah.

Mengapa perpustakaan tertua itu malah adanya dalam perpustakaan rahasia dunia? Apakah sebetulnya yang

ditakuti orang? Apakah mereka cemas akan kebenaran yang sampai sekarang masih dilindungi dan ditutupi

selama beribu-ribu tahun akhirnya terungkap?

Penelitian dan kemajuan tak akan dapat di tarik mundur. Selama 4.000 tahun orang Mesir menganggap dewa

mereka sebagai makhluk hidup yang sebetulnya. Dalam Abad pertengahan, kita sudah memberantas Sihir 

dari semangat ideologi kita yang menyala-nyala. Kepercayaan orang Yunani bahwa mereka dapat meramalkan

masa depan dari isi perut angsa, sekarang sudah sama kunonya dengan keyakinan dari orang yang

ultrakonservatif bahwa nasionalisme masih  memiliki arti yang paling penting.

Kita harus memperbaiki seribu satu macam kesalahan tentang masa lampau. Keyakinan diri sendiri yang

sudah usang itu, sebetulnya hanyalah suatu penyakit kepala batu yang sudah parah sekali. Di meja

konferensi,para sarjana ortodoks masih diliputi oleh khayalan bahwa sesuatu harus dibuktikan sebelum orang

yang serius dapat atau boleh melihatnya.

Di masa lampau siapa saja yang mengajukan suatu pendapat baru yang orisinil pasti menerima hinaan dan

siksaan batin dari tempat ibadah dan rekan-rekannya. Orang mengira bahwa sesuatu akan menjadi mudah dengan

sendirinya. Sekarang sudah tidak ada lagi kutukan, dan api pada tiang penyiksa sudah tidak dijalankan. Yang

menjadi halangan sekarang hanyalah tinggal caranya, yaitu cara yang tidak spektakuler, sekalipun hampir

tidak begitu menghalangi kemampuan. Sekarang segala sesuatunya sudah agak beradab tidak cerewet 

seperti dulu-dulu. Teori-teori yang terlalu berani dan gagasan yang tak dapat ditolelir,   dibungkam atau

diberangus oleh ungkapan-ungkapan seperti:

1. Bertentangan dengan peraturan ! (selalu yang baik).

2. Kurang klasik (harus berkesan).

3. Terlalu revolusioner !(tidak ada duanya dalam efek menghambatnya).

4. Universitas-Universitas tak akan sependapat! (bersifat menghukum).

5. Orang lain sudah pernah mencobanya !(namun apakah berhasil).

6. Kita dapat melihat manfaatnya ! (justru itulah adanya).

7. Itu belum pernah dibuktikan !(itulah yang justru harus dibuktikan).

5 ratus tahun yang lalu seorang sarjana berteriak di dalam sidang peradilan: Hanya orang gila yang

mengatakan bahwa dunia itu mungkin bentuknya bulat. Sebab kalau demikian segala apa yang ada di belahan

bawahnya akan berjajunjungan tertinggi ke dalam ruang kekosongan, kehampaan! . sedang yang lain memperkuatnya

dengan mengatakan: Tidak ada dinamakan dalam kitab, bahwa bumi berputar mengelilingi matahari! Karena itu

setiap ketetapan demikian, pasti perbuatan setan! .

Agaknya sudah merupakan ciri khas zaman itu, bahwa setiap gagasan baru dihadapi dengan kepicikan. namun

di ambang abad ke duapuluh satu mendatang ini pekerja penelitian harus sudah siap dengan kenyataan,

dengan realitas. Ia harus berkeinginan kuat untuk mengubah hukum dan pengetahuan yang sudah

berabadabad lamanya dianggap  keramat. namun oleh pengetahuan baru disangsikan kebenarannya

sekalipun ada sepasukan tentara yang berusaha menggagalkannya.Dunia baru harus ditundukkan demi

kebenaran dan realitas.

Dua puluh tahun yang lalu setiap orang dari kalangan ilmiawan membicarakan satelit, tampaknya bagaikan

sedang melakukan bujunjungan diri dalam arti akademis. Sekarang sudah tidak terhitung ba nyaknya satelit buatan

manusia yang mengitari planet-planet lain, mengitari matahari bersama-sama planet alamiah, mendarat di

bulan; memotret planet venus, mars; dan dengan radio mengirimkan potret-potret yang prima ke bumi, tentang

pemandangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. saat potret-potret itu dikirim ke bumi dalam tahun

1958, tenaga yang dibuttchkan untuk itu hanyalah 0,000,000,000,000,000,01watt Suatu jumlah yang tak

terkatakan lagi kecilnya.

Sekarang semua itu sudah tidak dianggap luar biasa. Kata mustahil sekarang harus secara harafiah mustahil

ada, dengan perkataan lain para sarjana harus tidak mengenal mustahil . Setiap orang yang sekarang tidak

mau menerima kenyataan ini besok akan tergilas oleh kenyataan itu sendiri. Oleh karena itu mari kita

berpegang teguh kepada teori yang menetapkan bahwa beribu-ribu tahun yang lalu, bumi kita pernah

dikunjungi oleh astronot-astronot dari planet lain yang jauh sekali.

Kita mengetahui bahwa nenek moyang kita yang dungu dan primitif itu tidak mengetahui apa yang harus

mereka lakukan dengan teknologi yang   yang dibawa oleh para astronot itu.Para astronot itu dianggap

 dewa yang datang dari bintang-bintang lain dan disembahnya. Para astronot itu tak dapat berbuat lain,

kecuali menerima saja dengan sabar pendewaan itu. Para astronot itu di planetnya sendiri barangkali sekali sekali mau menerima penghormatan yang berupa sanjungan itu.

Sebagian bumi kita masih dihuni oleh orang-orang yang masih primitif yang masih menganggap senapan

mesin sebagai senjata setan. sedang pesawat udara jet sebaliknya. Mungkin mereka anggap sebagai

kendaraan malaikat. Suara yang ke luar dari pesawat penerima radio mungkin dianggapnya suara dewa.

Orang-orang primitif terakhir ini pun akan mewariskan kesan-kesan mereka secara turun-temurun dalam

hikayatnya, tentang kemajuan teknik yang kita sendiri mengganggapnya sebagai sesuatu yang sudah

seharusnya demikian. Mereka masih menandakan dewa mereka dan kapal-kapal ajaib yang datang dari

langit dengan corat coret pada batu karang di dinding gua. Dengan cara ini mereka sudah menyimpan apa yang

kita capai sekarang. Gambar-gambar dalam gua di Kohistan Perancis, di Sahara dan Peru, di Amerika Utara,

dan Rhodesia Selatan maupun yang di Chili; semuanya membenarkan teori kita.

Henry Lhote seorang sarjana Perancis, menemukan    ribu lukisan dinding dengan cat di Tassili Zahara, yaitu tentang bintang dan orang yang diantaranya ada orang berpakaian indah namun pendek. Orang

itu dilukis membawa tongkat yang diujungnya ada kotak yang sukar dijelaskan. Berdekatan dengan

gambar bintang-bintang ada makhluk yang memakai semacam pakaian menyelam. Makhluk ini yang oleh

Lhote di sebut dewa Mars, tingginya 18 kaki. Kalau semua gambar-gambar itu harus cocok dengan pola

pemikiran kuno, maka orang-orang yang mewariskan gambar-gambar itu kepada kita tidak mungkin

keadaannya seprimitif yang kita duga. namun bagaimana pun juga, untuk memicu gambar setinggi 18 kaki itu

orang pasti sudah memakai peran cah, sebab tanah di dalam gua itu dalam jutaan tahun terakhir ini tidak

ada tanda-tanda pernah di garuk atau digali.

Tanpa melebih-lebihi khayalan, aku  mendapat kesan bahwa dewa Mars itu sudah dibuat dengan

memakai pakaian menyelam (jadi waktu itu gua dan sekitarnya masih terendam dalam air) atau dengan

memakai pakaian terbang. Di pundaknya, dewa Mars itu memikul semacam helm yang dihubungkan

dengan batang tubuhnya oleh semacam penyambung. Pada helm itu ada banyak lubang atau celah

seperti lubang hidung atau lubang mulut. Gambar ini memang unik namun gambar-gambar yang aneh seperti ini

banyak pula ada di Tassili.

Di  tempat-t 4 lain seperti Amerika Serikat, di Tulare suatu area di California, ada pula gambar gambar serupa. aku  juga ingin percaya bahwa seniman-seniman primitif itu tidak teram pil dan bahwa hanya

cara itulah yang dapat mereka lakukan dalam menandakan  makhluk atau benda-benda. namun

dalam hal dewa Mars itu bagaimana mungkin bagi penghuni gua yang masih setengah beradab itu untuk

menandakan manusia sesempurna itu. Jadi mungkin gambar itu sudah dibuat oleh seniman-seniman yang

cukup cakap untuk melukiskan apa yang benar-benar sudah mereka lihat, bukan khayalan. Di propinsi Inyo di

California, ada gambar suatu bentuk geometris yang mirip mistar hitung berangka ganda. Para

arkeologis berpendapat bahwa gambar itu melukiskan angka-angka dari para dewa. Di Siyak, Perancis, pada

jambangan tembikar ada gambar binatang yang tak diketahui orang dari jenis apa yang  memiliki

tanduk tegak lurus dan besar sekali. Betapa tidak aneh binatang itu? Ke dua tanduknya  memiliki spiral spiral yang menuju ke kiri dan kanan. Kalau anda ingin mengetahui bagaimana gambar itu rupanya,

bayangkan saja dua batang logam yang dibungkus dengan isolasi pos lain seperti yang sering kita lihat di

gardu-gardu PLN. Apakah yang dikatakan para arkeologis tentang itu? Dengan mudahnya mereka

mengatakan bahwa gambar itu yaitu simbol dari pada dewa.Dewa-dewa itu tinggi nilainya. Orang lain menerangkan bahwa sebagian besar mungkin segala yang tidak diketahuinya benar-benar dilakukan dengan cara menghubungkannya dengan yang gaib-gaib saja. Di alam yang serba gaib ini orang memperoleh ketentraman batin dan dapat hidup damai. Setiap patung kecil, setiap benda hasil budaya yang terkumpulkan, setiap benda hasil penyatuan pecahan-pecahan barang purbakala, selalu mereka hubungkan-hubungkan dengan sesuatu kepercayaan atau sebangsanya. namun kalau ada sesuatu benda yang tidak cocok dengan ketentuan agama yang ada, sekalipun dengan paksa dicocok cocokkan, maka disulaplah suatu cara pemujaan orang sinting, seperti halnya tukang sulap menyulap kelinci dari dalam kayu. Maka terpecahlah persoalannya. namun bagaimana kalau gambar-gambar dinding di Tassili, atau di Amerika Serikat atau di Perancis benar benar mereproduksikan apa yang pernah dilihat orang-orang primitif? Apa yang harus kita ka takan, jika spiral

pada tanduk dewa Mars itu benar-benar menandakan antena, tepat seperti apa yang dilihat orang-orang

primitif pada dewa yang tidak dikenalnya? Apakah tidak mungkin bahwa apa yang seharusnya tidak ada,

kenyataannya memang pernah ada?Jadi, seorang semi beradab yang namun cukup terampil untuk memicu lukisan-lukisan dinding, sebetulnya

tak mungkin setengah beradab.Gambar dinding yang melukiskan wanita putih di Brandenberg, Afrika Selatan,mungkin gambar dari abad ke 20 ini. Wanita itu bercelana ketat, memakai sarung tangan tali, kaos kaki dan selop. Wanita itu tidak sendirian, di belakangnya ada seorang lelaki kurus membawa tongkat berduri, ia memakai helm yang berkelap

menadah sinar matahari. Dengan mudah gambar ini dianggap gambar modern, namun yang menjadi persoalan ialah bahwa gambar itu ada dalam gua. Semua dewa yang digambarkan pada lukisan dalam gua di Swedia dan Norwegia berkepala sama dan aneh. Para arkeologis menyebutnva kepala binatang. namun apakah tidak menggelikan kalau ada umat yang menyembah kepala binatang. Dan apakah tidak menggelikan kalau ada umat yang me nyembah makhluk yang juga mereka sembelih untuk dimakan? Kita sering melihat kapal terbang dan lebih sering lagi yang berantena khas. Patung-patung berpakaian berat ada lagi di Val Camonica, Brescia Itali. Patung-patung itu juga bertanduk. aku  bukan hendak bersikeras menyatakan bahwa para penghuni gua Itali itu bepergian pulang pergi antara Itali dan Amerika Utara atau Swedia, atau antara Sahara dan Spanyol untuk mengajarkan pembawaan dan daya cipta mereka. Namun demikian pertanyaan tetap mengiang di telinga : Mengapa manusia primitif di berbagai  tempat yang berjauhan satu sama lain dan masing-masing bebas dari satu sama lain, memicu

patung-patung yang serupa ; yaitu makhluk berpakaian berat dan berantena di kepalanya. Kalau patung patung demikian itu hanya ada di suatu  tempat, aku  tidak akan membuang-buang waktu untuk mempersoalkannya. namun, seperti dikatakan di atas, benda-benda ganjil dan aneh itu ada hampir

dimana-mana. sesudah kita melihat jauh ke belakang ke masa silam kita dengan pandangan zaman sekarang dan memakai fantasi zaman teknologi sekarang untuk mengisi jurang pemisah antara kedua zaman itu, maka kerudung yang menyelubungi kegelapan mulailah tersingkap,


Kira-kira pada awal abad ini terjadi suatu penemuan yang menggemparkan, yaitu penemuan lembaran lembaran hikayat terbuat dari tanah liat, yang memuat sanjak kepahlawanan yang  ekspresif. Benda benda itu milik perpustakaan Raja Asria, Ashurbanipal. Sanjak itu ditulis dalam bahasa Akadia. sesudah itu

ditemukan lagi salinan keduanya yang berasal dari raja Murabi.sudah terbukti dengan nyata bahwa versi asli dari sanjak kepahlawanan Gilgamesh itu berasal dari bangsa Sumeria, suatu bangsa yang asal-usulnya tidak dikenal, namun pernah meninggalkan bilangan yang terdiri dari 5 belas angka itu dan astronomi yang sudah maju. Jelas juga kiranya bahwa garis besar dari sanjak kepahlawanan Gilgamesh itu sejajar dengan kitab kitab tentang Kejadian. Lembaran hikayat pertama yang ditemukan di Kuyunjik ada komunikasinya dengan pembangunan tembok sekeliling Uruk oleh pahlawan Gilgamesh. Lembaran hikayat itu dapat dibaca bahwa Dewa dari Sorga hidup dalam istana negara yang  memiliki banyak lumbung dan bahwa pengawal istana berjaga-jaga di atas tembok itu. Dari hikayat itu dapat diketahui pula bahwa Gilgamesh yaitu balatentara yang tubuhnya dua pertiga dewa dan sepertiga manusia. Para pengarak yang datang ke Uruk dan menatap pada Gilga mesh, menggigil ketakutan karena

wajahnya jauh dari tampan dan gagah. Dengan perkataan lain, keterangan pertama dari hikayat itu sekali lagi mengandung gagasan tentang keturunan campuran antara dewa dan manusia. Lembaran ke dua dari hikayat itu menceriterakan bahwa seorang tokoh lain, yaitu Enkidu sudah diciptakan oleh

seorang dewi  dari sorga bernama Auru. Enkidu diterangkan terperinci sekali dalam hikayat itu. Badannya berbulu lebat, bajunya dari kulit binatang, makanannya rumput dan minumannya air dari  tempat minum ternak. Ia suka bersenang-senang di bawah air terjun yang deras. saat Gigamesh, raja dari Uruk mendengar tingkahlaku Enkidu yang aneh ini, ia menyarankan supaya Enkidu dikasih wanita cantik agar dia ke luar dari lingkungan ternak. Enkidu yang tak berdosa itu sudah terjebak oleh muslihat raja, dan hidup bersama dengan wanita setengah dewi yang cantik jelita selama enam hari enam malam.