ROMAWI
kebanyakan sumber ditulis berasal dari legenda. ini dipicu pada
tahun 390 SM, orang Galia menyerang Roma dan menghancurkan semua
transkrip sejarah, sehingga tidak ada transkrip sejarah dari masa kerajaan. berdasar artefak yang ditemukan pada situs Romawi di sungai
Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda itu sudah ada di sana sekitar
1400 SM. sedang ilmuwan mengandalkan mitos yang ada untuk
menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski ada
tumpang tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi,
namun ada beberapa tempat dan tokoh yang dinamakan kan dalam sejarah yang
memiliki kesamaan dengan legenda.
Menurut legenda, Kota Roma didirikan pada tahun 753 SM oleh suku
orang lokal yang sudah membangun perkemahan di tujuh bukit di sekeliling
Roma. Tempat itu di sekitar Bukit Palatine di sepanjang sungai Tiber di Italia Tengah. area itu subur , Roma didirikan
oleh kakak beradik cucu Raja Numitor, Romulus dan Remus. Namun mereka
bertikai hingga Remus terbunuh sehingga Romulus menjadi raja Roma yang
pertama. ada tujuh bukit yang mengelilingi Roma
yang nantinya dijadikan pusat perdagangan yang didirikan pada tahun 625 SM
,Warga Roma terdiri atas orang Sabin dan Latin yang bersatu
membangun sebuah kota. namun mereka merasa bahwa mereka adalah
orang Romawi. Sebagai penduduk baru, mereka berusaha untuk menjadi
yang lebih baik dari yang lainnya. Mereka memperoleh berbagai pemikiran
baru mengenai tradisi dan penduduk dari orang Etruska, dan para
pedagang dari Yunani dan Kartago. orang Etruska sendiri memiliki
tradisi yang mengambil dari orang Yunani, di antaranya adalah huruf
atau abjad, baju dan dewa yang mereka sembah adalah Dewa Yunani. ini memicu tradisi Yunani menjadi sama dengan tradisi Romawi, bahkan
orang Romawi mengambil alih tradisi -tradisi itu menjadi tradisi
utama orang Romawi.Legenda mengisahkan ada tujuh raja yang memerintah Romawi
selama 240 tahun.8 Raja-raja itu adalah:
1. Romulus
Romulus adalah satu-satunya raja Romawi yang tidak dipilih penduduk sebab ia merupakan raja pertama sekaligus pendiri Romawi.
2. Numa Pompilius
adalah orang Sabin yang dipilih sebab reputasinya
sebagai orang yang adil dan beriman. Numa memerintah selama 43
tahun dan meninggal secara alami
3. Tullus Hostilius
adalah raja yang lebih suka berperang dibanding
mengurusi masalah keagamaan. Dia membangun tempat baru untuk
senat, Curia Hostilia, yang bertahan sampai 500 tahun sesudah
kematiannya.
4. ,sesudah kematian Tullus Hostilius yang misterius, senat Romawi
memilih cucu Numa Pompilius, Ancus Marcius sebagai raja. Seperti kakeknya, Ancus Marcius lebih suka perdamaian dan hanya berperang
jika dia diserang. Dia melakukan kesepakatan damai dengan kerajaan
tetangga Roma dan memicu mereka bersekutu dengan Roma. Dia
banyak membangun infrastruktur, seperti penjara pertama Roma,
pelabuhan, pabrik garam, membangun jembatan pertama yang melalui
sungai Tiber. Dia memimpin selama 25 tahun dan meninggal secara
alami seperti kakeknya.
5. Tarquinius Priscus
merupakan keturunan Etruska dan diadopsi oleh
Ancus Marcius. Dalam masa pemerintahannya, dia memenangkan
banyak pertempuran , menambahkan 100 anggota dari suku Etruska ke
dalam senat, membangun kuil Jupiter, Circus Maximus (arena balap
kereta kuda), mendirikan Forum Romawi, mengadakan kompetisi
olahraga Romawi. Dia menjadi raja selama 25 tahun, dia dibunuh oleh
anak kandung Ancus Marcius.
6. Tarquinius Priscus digantikan oleh menantunya, Servius Tullius. Servius
adalah raja Roma kedua yang merupakan keturunan Etruska.
mendirikan Dewan Centuria dan Dewan Suku. membangun kuil
Diana dan tembok yang mengelilingi tujuh bukit di Roma. Dia
memerintah selama 44 tahun lalu dibunuh oleh putrinya (Tullia)
dan menantunya (Tarquinius Superbus).Tarquinius Superbus
Tarquinius Superbus anak dari Tarquinius Priscus dan menantu Servius
Tullius. Tarquinius Superbus juga adalah orang Etruska. Masa
pemerintahan Tarquinius Superbus diisi dengan kekejaman dan teror
sehingga penduduk memberontak padanya. Kekuasaan Tarquinius Superbus
berakhir pada 509 SM, sekaligus menandai berakhirnya pengaruh
Etruska di Romawi dan pembentukan Republik. sedang Tarquinius
.Superbus melarikan diri ke kota Tusculum dan lalu ke Cumae, di
mana ia meninggal dunia pada 496 SM.
Masa pemerintahan di bawah pimpinan raja pada saat itu tidak sama
dengan kebanyakan. ini dipicu raja tidak memiliki kekuasaan
mutlak, mereka harus menghadapi satu majelis pejabat . Majelis itu
memiliki suara untuk memilih raja maupun menentukan apa yang dapat
dilakukan oleh raja, terutama dalam pertempuran .Cara pemilihan raja pada saat itu adalah saat seorang raja mati,
maka memasuki masa interregnum. Kekuasaan tertinggi negara berpindah ke
Senat, yang bertanggung jawab untuk mencari raja baru. Senat akan
berkumpul dan menunjuk salah satu anggotanya sendiri untuk
bertugas selama lima hari dengan tujuan mengusulkan raja berikutnya.berlanjut ke senator lainnya dan akan terus berlanjut sampai raja yang baru terpilih. sesudah interrex menemukan calon yang cocok, ia akan
mengusulkannya pada Senat untuk dipertimbangkan. Jika Senat
menyetujuinya, interrex akan mengusulkan kepada Majelis Curiate dan
melakukan pemilihan oleh penduduk Romawi, menerima atau menolaknya. Raja
terpilih harus menjalani upacara keagamaan yang dipimpin oleh seorang
Augur sekaligus pemberian kewenangan dari Majelis Curiate.
Adanya pemerintahan yang kejam oleh raja ketujuh Romawi,
akhirnya pada tahun 509 SM, para kaum elit pejabat dapat menggulingkan
monarki dan mendirikan pemerintahan baru republik yang diperintah oleh kaum patricia (kaum penguasa). Roma menjadi
republik pertama dalam sejarah dunia.
Pada tahun 270 SM, mereka berhasil menguasai sebagian besar
area Italia. awalnya Romawi tidak bermaksud menjadi kekuatan
imperialis raksasa, mereka hanya melindungi diri dan memerangi tetangga
yang ingin ikut campur dalam permasalahan mereka.12 Dengan alasan itu ,
orang Romawi terlibat dalam beberapa pertempuran , di antaranya Perang
Punik, yaitu bentrok dengan Kartago akibat sengketa dagang di laut
Mediterania. Namun sebab Romawi memiliki Jenderal Perang yang
pemberani bernama Scipio, sehingga Romawi dapat memenangkan
petempuran di Kartago dan mendirikan kota-kota baru. Mereka juga
memberikan ketentraman, kemakmuran kepada penduduk taklukan yang mau bekerja sama. ini menjadikan
Romawi mampu menjadi pusat dunia Barat, mengambil alih peran Yunani
dalam kurun waktu 500 tahun13 dan menjadi kekuatan yang dominan di Eropa
dalam waktu kurang dari 200 tahun.14
sesudah sistem monarki berakhir, Romawi memiliki beberapa jabatan
atau lembaga baru yang masing-masing menangani persoalan yang dulunya di
bawah wewenang seorang Raja. Jabatan atau lembaga itu 15 adalah
sebagai berikut.
-Diktator
Diktator memiliki jabatan yang mirip dengan raja, namun masa
jabatannya terbatas, yaitu enam bulan Diktator memiliki wewenang penuh atas masalah-masalah sipil dan militer. Kekuasaannya mutlak
sehingga hanya berlaku pada masa-masa darurat. Diktator Romawi
dipilih secara bebas, biasanya berasal dari jajaran konsul.
-Rex Sacrorum dan Pontifex Mazimus
Rex Sacrorum adalah pejabat agama tertinggi di republik secara de
jure yang mengadakan pengorbanan tahunan untuk Jupiter. sedang
Pontifex Maximmus adalah pejabat agama tertinggi secara de facto
yang memegang sebagian besar wewenang keagamaan. Selain itu,
seorang Pontifex juga memiliki kekuasaan untuk menunjuk dan
mengangkat pejabat-pejabat keagamaan, bahkan mengangkat seorang Rex Sacrorum dan memperoleh hampir seluruh kewenangan
keagamaan Romawi.
-Konsul
Konsul terdiri dari dua orang yang menggantikan kepemimpinan raja.
Konsul dipilih untuk masa jabatan satu tahun 16 dan konsul dapat
membatalkan konsul yang lain. Pada awalnya, konsul memiliki
kekuasaan seperti raja, namun lalu dikurangi dengan adaya
hakim-hakim yang memegang wewenang tertentu, misal Praetor
(Otoritas Yudisial) dan Censor (hak melakukan sensus).
Romawi hampir memiliki raja kembali sesudah terpilihnya Gaius
Julius Caesar sebagai Pontifex Maximus dan Diktator seumur hidup yang
memberinya kekuasaan lebih banyak dibandingkan raja-raja terdahulu. 18 Julius
Caesar adalah seorang jenderal yang sangat kuat dan ambisius dan juga salah
satu Jenderal Triumvirat , ia menundukan orang Celtik dan Gaul. Jauh
sebelum Caesar lahir, Republik Romawi dipenuhi dengan perang saudara,
kudeta kekuatan militer, korupsi dan ketidakpuasan terhadap dewan
Senat sebagai pusat pemerintahan. Di bawah pimpinan Julius Caesar, Romawi mulai mewujudkan mimpinya dan berhasil menguasai hampir setengah Eropa.
Namun, Caesar memicu suatu yang merusak tatanan politik Romawi sendiri dengan memicu hukum sendiri berdasar pemikirannya,
menganggap dirinya sebagai Konsul dan Diktator.
ini memicu para
tetua berpikir tentang adanya ancaman dari Caesar. Mengetahui hal itu ,
Caesar melakukan kudeta dan menyerang pemerintahan Romawi.
Kemenangan penyerangan yang dilakukannya memicu Caesar menjadi
penguasa Romawi dan menciptakan jabatan Kaisar (baru terealisasi oleh
Octavianus). 21 Pengangkatannya sebagai diktator Romawi seumur hidup,
memicu kemarahan kaum Republik sehingga mereka membunuh Caesar pada
tahun 44 SM.
Gaius Julius Caesar Octavianus adalah penggantinya. Octavianus
merupakan anak angkat sekaligus keponakan Julius Caesar. Bukan hanya
jabatan yang besar yang ia warisi, ia juga harus menyelesaikan masalah yang ditimbulkan pamannya, memperoleh perlawanan dari para
pesaingnya dan mengungkap pembunuhan pamannya. sesudah mengungkap
pembunuhan Caesar, ia membagi area pemerintahan kepada Triumvirat
yang ia bentuk (Triumvirat kedua). namun salah satu Triumvirat
(Antonius) dikabarkan akan memberikan kota Roma kepada Ratu Mesir (Cleopatra) sehingga sehingga pertempuran (Pertempuran Actium pada 31
SM). Kemenangan berada di tangan Octavianus. lalu Octavianus
kembali ke Romawi dan mendeklarasikan dirinya sebagai Kaisar Romawi (29
M) dengan berbagai gelar baru, termasuk Imperator dan Kaisar Augustus
(Augustus Caesar) pada 27 M.
Dengan pendeklarasian ini, maka Kekaisaran
Romawi yang dibangun selama 7 abad, resmi berdiri tepat pada tahun 27 SM.
Selama periode antara 28 SM dan 12 SM, Augustus memperoleh
konsuler kekaisaran dan kekuasaan Tribun penduduk , dicampur dengan
posisi Pontifex Maximus dan Princeps Senatus sehingga memicu Augustus
menjadi sangat berkuasa. Augustus lalu mendirikan Kekaisaran Romawi,
ini adalah awal dari masa Principatus.
Meskipun menjadi kekaisaran,
lembaga-lembaga republik masih tetap ada sampai masa Dominatus, bahkan
Kaisar tetap berbagi gelar konsul sampai era Bizantium. Pada masa
pemerintahan Augustus, Kekaisaran Romawi mengalami masa keemasan. Hal
ini dapat dilihat dengan adanya perluasan area , kedamaian dan kemakmuran
ekonomi terasa di seluruh penjuru kekaisaran.
.Namun pada abad ketiga Masehi, kekaisaran dihadapkan pada krisis
dimana serangan orang bar-bar, perang saudara, dan hiperinflasi terjadi
dalam waktu yang bersamaan dan terus menerus dan hampir memicu runtuhnya Kekaisaran Romawi. Selain itu, sejak meninggalnya Augustus
tanpa menunjuk penerus kekaisaran memicu banyak kekacauan saat
pergantian kekuasaan terjadi. ini dipicu Augustus sendiri tidak
memiliki anak untuk diwarisi tahta.
Hingga ada 26 kaisar
yang menggantikan. Perseteruan ini berakhir pada masa pemerintahan
Diocletian berkuasa.
Pada tahun 14 M, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di
Roma. Agama Kristen mempertobatkan mereka yang belum percaya, ini
berbeda dengan agama sebelumnya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
awalnya kedatangan agama ini bisa ditoleransi oleh orang-orang
Romawi, tetapi lambat laun mereka mereka mulai khawatir agama itu
akan memecah belah persatuan orang Romawi. Orang-orang Romawi mulai
menganiaya dan menindas orang-orang yang beragama Kristen. Keadaan ini
lalu berubah saat Constantinus yang memeluk Kristen berkuasa.
Constantinus mengambil langkah untuk menyelamatkan orang-orang Kristen
dari kehancuran.
Pada masa pemerintahan Diocletian, ia memahami bahwa kekuasan
Romawi terlalu besar dan luas. ini memicu terhambatnya kabar
dari pusat ke area terpencil dan kurangnya pengawasan dan penjagaan dari serangan orang lain. Berawal dari hal itu , maka Diocletian memutuskan
untuk membagi kekaisaran menjadi dua, yaitu :
1. Kekaisaran Romawi Barat dengan ibukota Milan. di bawah pimpinan
Diocletian, dan
2. Kekaisaran Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia di bawah
pimpinan sahabat Diocletian, Maximian.
sesudah kekaisaran dibagi menjadi dua, masing-masing area
memiliki Augustus sebagai pemimpin utama. Setiap Augustus memilih
Caesar (kaisar muda sebagai pembantu urusan administratif dan sebagai
penerus kekaisaran jika Augustus meninggal dunia). Diocletian memilih
.Galerius sebagai Caesar Romawi Barat dan Maximian memilih Constantius
Chlorus sebagai Caesar Romawi Timur. Pemerintahan seperti ini berhasil
.mencegah kehancuran Romawi dan setiap penurunan kekuasaan pun
berlangsung damai. Setiap Caesar di barat dan timur menggantikan Augustus
dan mengangkat Caesar baru. Galerius mengangkat keponakannya Maximinus,
dan Constantius mengangkat Flavius Valerius Severus sebagai Caesar nya.
.Namun keadaan berubah saat Constantius Chlorus meninggal pada tanggal
25 Juli 306. Pasukan Constantius di area Eboracum segera mengangkat
Constantine, anak Constantius, sebagai Augustus. Dan pada bulan agustus
.pada tahun yang sama, Galerius memutuskan untuk mengangkat Severus
menjadi Augustus.
Selain itu, ada pula beberapa orang yang
menginginkan anak dari Maximian, Maxentius menjadi Augustus (28 Oktober
306) yang didukung oleh kaum Praetorian. ini memicu Kekaisaran
memiliki 5 pemimpin: Empat Augustus (Galerius, Constantine, Severus dan
Maxentius dan seorang Caesar (Maximinus).
Dan pada tahun 307, Maximian juga memproklamirkan dirinya
sebagai Augustus, bersebelahan dengan anaknya Maxentius. Namun tidak
disetujui oleh Galerius dan Severus, sehingga sehingga perang saudara di
area Italia. Serverus terbunuh di tangan Maxentius pada tanggal 16
September 307 M. Maximinus dan Maxentius berusaha memikat
Constantine untuk bekerjasama dengan cara menjodohkan Constantine dengan
Fausta, anak Maximian sekaligus kakak kandung Maxentius. Keadaan
semakin rumit saat Domitius Alexander, Vicarius (semacam Gubernur) dari
kabupaten Afrika memproklamirkan diri sebagai Augustus pada 308 M.
Dengan keadaan yang demikian kacau itu , maka diadakan
Kongres Carnuntum yang dihadiri oleh Diocletian, Maximian, dan Galerius
yang menghasilkan keputusan:
Constantine mendapat pengakuan, namun jabatannya di turunkan
,menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi Bagian Barat
.Maxentius tidak diakui, kepemimpinannya dianggap ilegal
,Licinius menggantikan Maximian sebagai Augustus di Kekaisaran
Romawi area Barat
,. Galerius menjadi Augustus di Kekaisaran Romawi area Timur
,. Maximinus menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi area Timur. Maximian dipecat
,
Namun Maximinus menuntut agar gelarnya sebagai Augustus
dikembalikan dan memproklamirkan dirinya kembali sebagai Augustus pada
tanggal 1 Mei 310 M yang diikuti oleh Maximian yang memproklamairkan
dirinya kembali untuk yang ketiga kalinya, menjadi Augustus. Namun
Maximian tewas dibunuh oleh Constantine pada bulan Juli 310 M. Hingga
akhir tahun 310 M, Kekaisaran Romawi masih dipimpin oleh 4 Augustus
resmi (Galerius, Maximinus, Constantine, dan Licinius) dan seorang Augustus
ilegal (Maxentius).
Galerius tewas pada bulan Mei 311 M meninggalkan Maximinus
sebagai penguasa tunggal Kekaisaran Romawi area Timur. Disaat
bersamaan, Maxentius mendeklarasikan perang terhadap Constantine, sebagai
balas dendam sebab membunuh ayahnya. Namun ia tewas dalam suatu
pertempuran melawan Constantine pada tanggal 28 Oktober 312 M. ini
memicu menyisakan 3 Augusti (kata jamak dari Augustus): Maximinus,
Constantine, dan Licinius. Licinius lalu menikahi Constantia, adik Constantine, untuk
mengikat persahabatan dengan Constantine. Pada bulan Agustus 313 M,
Maximinus tewas menyisakan Licinius dan Constantine. Mereka akhirnya
sepakat membagi 2 area Kekaisaran Romawi, Constantine di Kekaisaran
Romawi Bagian Barat, dan Lucinius di Kekaisaran Romawi Bagian Timur.
Pembagian kekuasaan ini berlangsung selama sepuluh tahun. Pada tahun 324
M, terjadi pertempuran antara dua Augusti yang tersisa terjadi dan berakhir
dengan kekalahan Lucinius, menjadikan Constantine sebagai penguasa
tunggal di seluruh Kekaisaran Romawi. Ia memutuskan memindahkan pusat
pemerintahan ke kota kuno Byzantium dan mengubah namanya menjadi Nova
Roma (namun dilalu hari, kota ini dikenal dengan Constantinople, kota
Constantine). Constantinople atau Konstantinopel terus menjadi pusat
pemerintahan Constantine yang agung sampai kematiannya pada tanggal 22
Mei 337 M.
Kekuasaan Romawi kembali terbagi menjadi dua saat Theodosius I
meninggal pada tahun 395 M. Ia membagi dua kekaisaran untuk kedua
putranya. Romawi Barat dengan ibukota Milan di bawah pimpinan Arcadius
dan Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel di bawah pimpinan
Honorius. Kekaisaran Timur terhindar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi
oleh Barat pada abad ketiga dan keempat. Romawi Barat lalu runtuh
pada tahun 476 M
akibat serangan dari orang Barbar dari Eropa utara. Lain
halnya Romawi Timur, sebab memiliki tradisi urban yang lebih mapan dan
sumber daya finansial yang lebih kuat, sehingga mampu menghentikan
penyerang dengan upeti dan menyewa pasukan -pasukan bayaran. Theodosius II
memperkuat tembok Konstantinopel, sehingga kota itu aman dari
serangan-serangan; tembok itu tidak dapat ditembus hingga tahun 1453
oleh pasukan itu di bawah pimpinan Sultan Mahmud II atau lebih dikenal
sebagai hamid Al Fatih, Sultan Turki Utsmani. Kekaisaran Romawi
Timur ini lalu dinamakan sebagai Kekaisaran Byzantium yang
merupakan kelanjutan dari Kekaisaran Romawi dalam Zaman Pertengahan.
Begitu banyak anasir-anasir kekaisaran Romawi lama, sehingga tidak dapat
.dipastikan kapan kekaisaran Romawi berakhir dan kapan Byzantium lahir.
Henry S. Lucas dalam bukunya Sejarah Peradaban Barat: Abad Pertengahan
menyebutkan bahwa dari segi pemerintahan, masa transisi itu adalah
masa pemeruintahan Justianus, yakni 527 hingga 565 M.
Pada tahun 14 M, Mazhab-mazhab agama Masehi ini mulai terpecah belah menjadi
beberapa sekte dan kelompok yang berbeda dari zaman ke zaman. Setiap
kelompok memiliki pandangan dan dasar agama sendiri yang bertentangan
antara kelompok yang satu dengan lainnya. Pertentangan antar kelompok
itu memicu adanya permusuhan pribadi yang terbawa sebab moral dan jiwa yang sudah lemah sehingga cepat sekali berada dalam
ketakutan, mudah terlibat dalam fanatisma yang buta dan dalam kebekuan.
Pertentangan antara pemeluk agama yang terjadi pada setiap umat
itu menandai bahwa umat itu mengalami kemunduran. namun
keadaan itu tidak mempengaruhi posisi kerajaan Romawi yang tetap
berdiri kuat dan tangguh itu . kelompok itu hidup di
bawah satu naungan tetapi tidak sampai memunculkan polemik teologi atau
sampai memasuki pertemuan-pertemuan yang pernah diadakan guna
menyelesaikan suatu permasalahan. Keputusan yang sudah diambil oleh suatu
kelompok tidak langsung mengikat kelompok lainnya. Dan semua kelompok
itu di bawah perlindungan kerajaan. Sikap saling menyesuaikan diri di
bawah naungan imperium itu yang memicu penyebaran agama
Masehi tetap berjalan dan dapat diteruskan dari Mesir hingga Ethiopia.Masa menjelang kelahiran agama itu , keadaan negara-negara maju
dengan pemerintahan yang kuat dan ilmu pengetahuan yang berkembang maju,
dapat dikatakan sebagai pusat peradaban kemajuan industri dan kesusastraan.
Negara yang demikian itu, biasanya adalah negara yang kehilangan
kepercayaan dan kepribadiannya, bahkan dapat dikatakan tidak ada orang
baik yang mengajak pada jalan yang benar. ini juga tidak jauh berbeda
dengan keadaan di Romawi Timur yang sangatlah kacau. ini dipicu sebab tingginya pajak yang harus dipikul oleh penduduk . Sehingga penduduk nya
sendiri pun mengharapkan adanya kedatangan orang lain untuk menjajah
negeri itu. Dalam kitab “Civilisation Past and Present” pernah dinamakan kan
tentang adanya pertikaian dan kerusakan dan kecenderungan penduduk
Romawi Timur untuk berfoya-foya yang akan membawa pada tingkat
kebiadaban dan kekerasan.penduduk Romawi Timur pada saat itu, memang lebih condong
pada aliran kebatinan. Mereka tidak segan bertikai satu sama lain antar umat
beragama. Selain itu, mereka juga senang dengan kesenangan dunia dan
hiburan. contoh , dibangunnya stadion besar yang dapat menampung 80.000
penonton yang di dalamnya sering diadakan pertandingan gulat antara dua
orang dan terkadang antara orang dengan binatang buas. Tak jarang dalam
permainan itu terjadi pertumpahan darah. Mereka sangat menyenangi
uang dan kekerasan. Pembesar-pembesar mereka gemar pada segala sesuatu
yang cabul dan berfoya-foya, suka berbuat maker jahat, sering berbuat kejahatan.Pada tahun 610 M, Heraklius memegang tampuk kekuasaan Romawi
Timur. Heraklius berasal dari keluarga Yunani yang dilahirkan di area
Kibozshiya (Yunani) dan dibesarkan di kota Carthage (Tunisia). Ayahnya merupakan seorang penguasa Romawi yang berkuasa di Afrika.Pada awal
masa pemerintahannya, kerajaan Romawi dalam masa yang sangat buruk,
kelaparan terjadi di mana-mana, tersebar penyakit menular, kefakiran dan
perekonomian juga sangat merosot.
Namun, pada tahun 616 M, terjadi perubahan besar.Heraklius
berubah menjadi seorang pemimpin yang bersemangat dan berkemauan keras
untuk berjuang. ini mendorongnya untuk melakukan penyerangan ke
pusat pemerintahan Persia guna mengembalikan kehormatan orang dan
negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat
kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang memperoleh kejayaan sebelumnya,
yang tampak sangat kuat tak terkalahkan itu pada akhirnya harus
mengalami kekalahan besar dalam pertempuran ini hingga hampir tumbang.
Kaisar Heraklius kembali ke negerinya dan memasuki
Konstantinopel sebagai pahlawan agung pada tahun 625 M. lalu ia pun
menuju Baitul Maqdis pada tahun 627 M untuk mengembalikan Salib suci
yang dirampas oleh orang Persia. Kaisar Heraklius pun disambut dengan
hamparan permadani dan taburan bunga oleh penduduk Yerusalem. Pada perayaan kemenangannya itulah, surat junjungan sampai kepadanya. saat
Kaisar Heraklius memerintah kerajaan Romawi Timur, kekuasaannya hampir
separuh dari bumi. Kekuasaannya sangatlah luas hingga mencapai tiga benua,
yaitu Eropa, Asia dan Afrika. Kerajaan Romawi Timur ini menggantikan
kejayaan yang pernah dicapai kerajaan Romawi Kuno.