David Learmount, editor konsultasi di Flight Global, Philip Butterworth-Hayes sebagai sistem penerbangan,Philip Baum, editor Aviation Security,Hans Kjall dari Nordic Safety Analysis Group International mengungkapkan bahwa sebab tidak adanya sinyal darurat yang diterima militer Mesir sebelum kejadian bisa menguatkan teori ini, bila terjadi perkelahian di dalam kokpit, sehingga memang menyebabkan tidak terkirimnya sinyal darurat ,saat terjadi perkelahian , yang diutamakan adalah bagaimana mempertahankan kendali bukan mengirim sinyal darurat, walaupun hingga kini penyebab jatuhnya EgyptAir MS804, belum dapat dipastikan namun ada dugaan, seperti yang terjadi pada tahun 1976 pilot pesawat penumpang mencoba menjauhkan pesawat itu dari pantai di Kuba usai lepas landas dari Barbados, Pada 2000, pesawat British Airways penerbangan 2069 dari London menuju Nairobi , seorang penumpang menerobos masuk ke dalam kokpit sehingga pesawat turun dari ketinggian 3.000 meter, namun untung saja penumpang dapat diatasi sehingga pesawat normal kembali, peristiwa kecelakaan pesawat terbang tengah malam yang jatuh ke Samudera Atlantik dalam perjalanan dari Brasil ke Perancis pada 2009 yang dialami Air France penerbangan 447 , dimana saat itu terjadi kesalahan informasi , terjadi badai, terjadi kesalahan kendali dari pilot sebab pilot mengantuk , bahwa pesawat itu jatuh oleh karena ada masalah teknis , oleh sebab pesawat itu berbelok dengan sangat tajam sehingga dicurigai terjadi keributan dalam kokpit pesawat,kemungkinan telah terjadi kerusakan sehingga pilot berupaya untuk mengendalikan pesawat , namun biar bagaimanapun juga kemungkinan yang paling masuk akal adalah hanya kepada para pilot kokpit pesawat itu yang terkena hantaman sebuah obyek terbang terbang tidak dikenal secara mendadak sehingga pilot tidak sempat mengirim sinyal darurat sehingga pesawat perlahan lahan jatuh , namun sangat tidak mungkin bila pesawat itu terkena sasaran tembakan rudal , namun, peluang untuk dihantam rudal sangat tidak mungkin , karena , pesawat melintas di atas Laut Tengah , hanya sistem persenjataan rudal yang sangat canggih yang diitembakan dari laut saja yang mampu menghantam pesawat itu, namun tidak mungkin menyalahkan kesalahan teknis sebagai penyebabnya karena , ada 3 sistem pengendali pesawat, bila semua ketiga sistem pengendali pesawat rusak seorang pilot masih mampu mengendalikan pesawat sehingga pesawat terbang lurus, bila sistem navigasi otomatis pesawat rusak maka pilot yang membuat manuver secara keliru maka pesawat akan jatuh, Jean-Paul Troadec, sebagai mantan Direktur Biro Investigasi dan Analisis Penerbangan Perancis, dalam sebuah wawancara jaringan radio Europe 1 , Gerard Feldzer, pakar Perancis mengungkapkan bahwa Kamis 19 mei 2016 pagi pesawat Airbus 320 buatan tahun 2003 milik maskapai EgyptAir MS804 jatuh di Laut Tengah,menyusul dugaan dugaan yang bermunculan dari para ahli , terkait pesawat yang terbang dari Paris, Perancis, menuju Kairo, Mesir, dugaan mulai dari serangan teroris, serangan UFO,serangan penumpang,serangan rudal, kesalahan pilot hingga kerusakan sistem, pesawat Airbus 320 adalah pesawat yang sudah tidak asing lagi sebab tergolong masih baru buatan tahun 2003 yang dilengkapi sistem keamanan tercanggih dan modern , sehingga kualitas nya sudah tidak diragukan lagi ,.sebagai pesawat kelas menengah yang dimanfaatkan banyak maskapai kelas dunia , . EgyptAir sebagai maskapai penerbangan terpercaya yang memiliki izin memasuki wilayah Eropa,jadi tidak mungkin pesawat ditembak jatuh, EgyptAir sedang berada di ketinggian 37.000 kaki saat menghilang dari radar, ketinggian 37.000 kaki terlalu tinggi bagi senjata peluncur rudal yang digunakan teroris ,. kawasan di utara mesir, seperti Israel merupakan salah satu area yang paling termonitor di dunia, sehingga skenario kapal jatuh oleh sebab ditembak sangat tidak mungkin, . kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas pengeboman pesawat penumpang A321 milik Rusia, dalam perjalanan dari resor Mesir, Sharm el-Sheikh, menuju St Petersburg, Rusia, diperkirakan 224 penumpang dan kru pesawat tewas dalam peristiwa itu, pesawat meledak ketika terbang di wilayah Mesir, pesawat jatuh di Gurun Sinai, sebelum pesawat Airbus 320 itu dinyatakan hilang dari radar pada kamis 19 mei 2016 pagi ,pihak militer mesir belum menerima sinyal darurat dari pesawat EgyptAir ,