tiga minggu arkeologis meneliti Taman Nasional Gua Niah yang berada di bagian timur Sarawak, negara bagian Malaysia di pesisir utara pulau pulau borneo (nama internasional untuk Kalimantan) membentang di garis khatulistiwa, Asia Tenggara,Gua Niah yang luas sebab berada dalam bukit batu kapur luas di tengah taman nasional, ada 21 gua di jaringan gua utama dengan 6 pintu masuk, gua yang paling besar adalah West Mouth Lobang Kualar dengan tinggi 60 meter, guna menelusuri sejarah manusia berumur 20.000 tahun , menemukan peralatan batu dan batuan yang hangus, tulang manusia,tulang rusa dan ternak liar , pada abad ke-19 di borneo,Alfred Wallace, penemu teori evolusi lewat seleksi alam, mengembangkan idenya ,sarawak mempunyai warisan kebudayaan hingga tahun 1970, pulau ini terkenal akan pemburu kepalanya, 46.000 tahun yang lalu ,manusia modern yang paling awal menempati serawak sesudah melakukan perjalanan dari Afrika, borneo diperkirakan sebagai pulau tempat manusia purba mulai menjelajah di sepanjang Asia Tenggara yang akhirnya menempati Australia dan New Guinea , ruangan dalam Gua Niah dipenuhi kelelawar dan burung walet, pada abad ke-19 untuk pertama kali nya, potensi Gua Niah dalam memahami asal mula manusia saat Wallace memperkenalkan gua ini kepada Thomas Henry Huxley,Huxley mengatur ekspedisi eropa pertama ke Gua Niah,yang dipimpin oleh Alfred Hart Everett pada 1878 hingga 1879 dan kembali ke Inggris , 100 tahun sesudah itu, yaitu pada 1954 Tom Harrison dan Barbara Harrison memimpin penggalian arkeologis pertama , penggalian kompleks Gua Niah berlangsung selama 13 tahun hingga tahun 1967, pada 1958 menemukan tengkorak Dalam yaitu tengkorak yang tidak utuh, yang berusia 35 ribu tahun, total 270 rangkaian kerangka manusia dari kawasan komplek West Mouth, sebagian besar berasal dari masa pertanian awal Neolitik, 2000 hingga 4000 tahun yang lalu, setelah Harrison, pada 1970 arkeolog malaysia menggali kompleks di West Mouth juga menemukan kuburan Zaman Besi, 500 hingga 2.000 tahun yang lalu, pada 1970 arkeolog kedua dari malaysia menggali di kompleks Gua Bercat juga menemukan kuburan Zaman Besi ,mereka menemukan banyaknya lukisan yang menghiasi dinding gua serta peti mati berbentuk kapal , arkeolog ketiga dari Cambridge University guna penelitian ulang temuan Harrison, dengan menggunakan teknik geologi modern, sesudah 6 tahun Departemen Museum Sarawak, pada November 2017 relawan mahasiswa dari Sri Lanka ,Australia, Malaysia memulai arkeologinya di Gua Pedagang, di luar kompleks Gua Besar, Gua Pedagang dengan lebar 30 meter , panjang 190 meter, tinggi 15 meter peneliti pada 1956 Harrison pernah menggali lubang kecil di pintu masuk Gua Pedagang namun tidak berhasil menemukan apa pun , selama 3 minggu, menggali 2 kotak di tengah gua, ber jarak 20 meter, tiap kotak berukuran 1 x1 meter, di kotak pertama, peneliti menggali sedalam dua meter ,pada kotak kedua,peneliti menggali sedalam 1,8 meter hingga membentur dasar batu kapur gua sehingga tidak mampu menggali lebih dalam, di kotak pertama, pada lapisan Palaeolitik peneliti menemukan tengkorak manusia beserta bagian tulang kaki, pada lapisan berbeda,menemukan tulang rusa juga hewan lainya, kulit kerang laut yang dibawa ke dalam gua oleh manusia , peralatan batu yang dibuat di gua,
stalaktit atau speleothem
seperti yang tertulis pada jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology ,Prof Stinnesbeck dari Institute of Earth Science, Heidelberg University , Prof. Dr. Wolfgang Stinnesbeck sebagai peneliti Jerman-Meksiko mengungkapkan bahwa stalaktit merupakan batuan kapur yang tercipta dari tetesan larutan air kapur gua yang lembap, peneliti juga meneliti stalaktit yang mengalami pengapuran di bawah air, formasi berbentuk lonceng ini berkembang dibantu oleh ganggang dan bakteri , dengan bentuk dan ukuran pertunbuhan yang unik yang bernama Hells Bells di gua El Zapote, dekat Puerto Morelos di Semenanjung Yucatan, Meksiko, mikroba dalam siklus nitrogen, yang aktif berperan dalam proses pengendapan kalsit sebab fungsi mikroba dalam meningkatkan pH (tingkat keasaman),stalaktit atau speleothem diciptakan melewati proses fisikokimia atau proses saat air berkomposisi karbonat tinggi mengering, air membentuk ujung runcing sebab air menetes ke lantai gua, formasi di gua El Zapote dengan panjang hingga 2 meter berbentuk kerucut yang berongga dengan penampang oval, tapal kuda, bulat, Stalaktit terbentuk pada area tanpa cahaya matahari yang bearad dekat pangkalan air tawar tepat di atas zona air asin beracun yang mengandung sulfida dan oksigen , peneliti yang menganalisa dengan uranium-thorium guna mengukur usia kalsium karbonat maka mengindikasikan bahwa formasi Hell Bells ini terbentuk di bawah air, sejak zaman purba, menunjukan bahwa kawasan ini sudah terendam selama ribuan tahun,terbentuknya struktur berongga ini berhubungan dengan kondisi fisik dan biokimia dekat haloklin, yaitu lapisan yang memisahkan air asin dan air tawar ,
Lopez-Garzia dari Pusat Riset Sains Nasional Perancis ,Penelope Boston, astrobiolog dan Direktur NASA Astrobiologi Institute mengungkapkan bahwa di gua kristal Naica di Meksiko, dengan lingkungannya yang gelap gulita tanpa ada cahaya matahari , sangat asam , dengan kelembaban lebih dari 99 persen,dengan suhu sekitar 45 hingga 65 derajat celcius, peneliti menemukan kehidupan mikroba yang terperangkap dalam kristal,mikroba itu telah hidup lebih dari 50.000 tahun, mikroba ini tidak identik dengan mikroba lain yang bermukim dalam gua-gua atau tempat lainnya,selama ribuan tahun,mikroba mengalami dormansi ,yang mampu bertahan hidup hanya dalam kantung cairan pada struktur kristal,