fosil burung Anchiornis
seperti yang tertulis pada Paleontology,Evan T. Saitta, penulis penelitian ini juga mahasiswa doktoral University of Bristol, Inggris mengungkapkan bahwa peneliti menemukan fosil Anchiornis, spesies burung sepanjang 35 centimeter dari kepala ke ekor sebesar merpati bersayap 4 yang pernah hidup 160 juta tahun yang lalu, Anchiornis yang artinya hampir burung , ini mempunyai cakar diujung sayapnya, memiliki bulu panjang di keempat sayapnya, Anchiornis mampu memanjat pohon dan bergelantungan , Anchiornis mempunyai bulu pendek lebat kecil yang menutupi punggung dan lehernya, Anchiornis ini tidak mampu terbang seperti burung saat ini , Anchiornis meluncur turun dari pepohonan mirip seekor tupai , bulu-bulu Anchiornis yang pendek tidak seefisien bulu burung saat ini sebagai isolator dan anti-air, anchiornis mempunyai bulu mirip dengan bulu burung saat ini , namun bulu anchiornis ini tidak mempunyai struktur aerodinamika melengkung yang membuatnya mampu terbang, peneliti mampu menentukan warna Anchiornis sebab adanya pigmen melanin pada kulit, rambut, bulu, yang terfosilkan ,
Katerina Johnson sebagai penulis dan mahasiswa doktoral, peneliti dari Oxford University,
keragaman bulu pada bermacam macam jenis dinosaurus bukan burung, sebagai spesies awal burung, bagaimana birung berevolusi,Bulu terbentuk dari keratin,keratin inilah yang juga membentuk sisik, bulu dan cakar mempunyai evolusioner secara bersama sama ,evolusi lah yang telah mengubah sisik-sisik menjadi bulu,burung modern mempunyai sisik pada kaki, namun ini merupakan bulu yang dimodifikasi sebab dinosaurus dan burung awal tertutup bulu, hingga kaki kemudian sisik muncul di kaki burung.,namun bagaimana cakar dapat bertransformasi,peneliti belum mengetahuinya,
Kulindadromeus merupakan rangka dinosaurus baru yang ditemukan di Siberia Di tahun 2014, yang memiliki filamen bulu, juga ada yang menumbuhkan sisik ,dinosaurus berasal dari keturunan yang berbeda dari nenek moyang burung, namun ini menandakan bahwa struktur mirip bulu telah berevolusi , peneliti dengan gen pengembangan bulu lalu mencampurkan ke embrio ayam dan buaya yang masih berkembang, beberapa gen yang mengendalikan perkembangan tingkat aktivitas gen ini menunjukkan perubahan,
memodifikasi gen ini, peneliti menciptakan sisik baru. namun bukan bulu buaya,ini membuktikan bahwa perubahan gen mengakibatkan perubahan dari sisik buaya menjadi bulu yang mirip nenek moyang bukan burung modifikasi gen pada ayam menghasilkan berbagai bentuk bulu, termasuk yang terlihat pada berbagai dinosaurus.
di antaranya sesuai teori bulu dan sisik yang selama ini berkembang.
pada mulanya,pada 2014 resin ini dibeli direktur Hupoge Amber Museum Kota Tengchong, China, bernama guang chen lalu Chen memberikan kepada Lida Xing, arkeolog University of Geosciences Beijing china, melalui CT Scan peneliti meneliti resin getah yang membatu berumur 99 juta tahun dari Myanmar yang di dalamnya terdapat spesimen bayi burung paling lengkap dari masa dinosaurus, tampak adanya persebaran bulu-bulu juga adanya lembaran kulit transparan yang menghubungkan banyak daerah tubuh burung ini, fosil ini akan di pasang di Shanghai Museum of Natural History Burung ini tergolong burung bergigi Enantiornithes, burung ini mempunyai cakar pada sayapnya, Tulang pada pergelangan kakinya tidak mirip burung sekarang, kini resin telah menunjukkan dengan jelas dan detail