Hipotesa bintang kembar oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. bahwa dahulunya Tata Surya kita berwujud dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Hipotesa kondensasi oleh astronom Belanda G.P. Kuiper(1905-1973) pada tahun 1950. bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
tiga orang ilmuwan yaitu, Immanuel Kant, Pierre Marquis de Laplace. dan Helmholtz, beranggapan ada suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa dengan suhu yang tidak terlalu panas karena penyebarannya yang sangat terpencar. Benda itu
sebagai awal-mula dari matahari , dengan (masa) yang bergaris tengah 2 bilyun mil yang berada dalam kondisi berputar. Gerakan itu memicu matahari ini terus-menerus akan kehilangan daya energinya akhirnya mengkerut. Akibat pengkerutan itu , maka akan berputar lebih cepat lagi. akibatnya pada bagian ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan memunculkan gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari gayaberatnya, yang semula mengimbanginya, dan memicu sebagian dari bahan yang berasal dari matahari itu terlempar. material yang terlempar ini lalu dalam perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan membentuk beberapa planet namun muncul teori baru lainnya untuk memberi # an yang lebih baik. yaitu teori Planetisimal oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. yaitu ada suatu Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati matahari . Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk matahari akan terkoyak dan direnggut dari peredarannya. bumi kita ini terbentuk dari material yang direnggut itu lalu memisahkan diri dari matahari .
# 2.1 pembentukan Tata Surya menurut teori Planetesimal
Astronomi yaitu ilmu kondisi Tata Surya, bumi merupakan bagian dari Tata Surya. bumi kita ini hanya suatu titik yang tidak ada artinya dalam Tata surya dibandingkan dengan benda-benda lainnya. gerak-gerik dari benda yang didalam Tata Surya itu memiliki keteraturan ,bahwa Bumi ini hanya merupakan sebagian kecil saja dari kosmos, dan jauh dari
anggapan sebagai pusat dari segalanya.
1. Bintang : yaitu bintik-bintik cahaya yang nampak di angkasa. selalu berada pada kedudukannya yang sama satu pada lainnya. Namun beberapa diantaranya
ada yang berpindah-pindah setiap malamnya.
2. planet : berasal dari bahasa Yunani planetes , yang berarti berkelana. Bumi kita tergolong kedalam salah satu dari 9 planet yang mengelilingi matahari .
Adapun ke-9 planet itu dengan urutan dari dalam (terdekat matahari ), yaitu : (1). Mercury, (2) Venus, (3) Bumi dan (4) Mars. Keempatnya memiliki ukuran yang sama, dan sifatnya sangat padat sepertinya terdiri dari batuan .
# 2.2 Susunan Planet-Planet yang mengelilingi matahari
unsur pembentuknya terutama dari besi, nikel dan silikat (persenyawaan antara silika dan oksigen). Karena letaknya yang dekat dengan matahari , mereka juga dinamakan inner planets . dinamakan terrestrial planets karena kesamaannya dengan Bumi. Dari keempat planet itu , yang terbesar yaitu Bumi kita. Saat pembentukannya menjadi sebesar ukuran sekarang ini, yang terjadi sekitar 4,6 bilyun tahun yang lalu, benda ini merupakan suatu bola debu yang tidak memiliki kehidupan, tanpa permukaan air dan
atmosfir dan beda dengan sekarang. Lima berikutnya yaitu : (5) Yupiter, (6) Saturnua, (7) Uranus, (8) Neptune dan (9) Pluto. Empat pertama dari planet ini yaitu
planet yang berukuran raksasa dan memperlihatkan Berat Jenis yang kecil. planet Pluto diketemukan pada tanggal 12. bulan ke 3 di tahun yang ke 1930 ,mirip planet terestris lainnya. sesudah memiliki jarak yang hampir merata dari matahari kearah luar, lalu secara tiba-tiba jarak ini berubah secara drastis, yaitu
yang ada antara Mars dan Yupiter. Didalam ruang itu bergerombol ribuan bendabenda yang dinamakan asteroids atau minor planets yang memiliki diameter 1 mil hingga 490 mil. ada sekitar 1400 buah planet .
istilah yang berhubungan dengan unsur Alam
Semesta,antaralain :
-Nebula: Benda-benda bercahaya lemah yang menyebar di langit. Bercahaya agak suram , salah satu contoh dari galaxy lain diluar galaxy kita. Jadi
matahari kita sendiri yaitu merupakan salah satu bintang didalam Milky-Way . Dan galaxy kita ini juga merupakan salah satu dari galaxy-galaxy yang berbentuk piring (spiral) tadi. Kedudukan dari matahari didalam galaxy kira-kira berjarak 3 atau 5-nya jika dihitung dari pusat ke tepi dari galaxy. Didalam galaxy kita, beberapa dari bintang bergerombol dan
membentuk constelation . Seluruhnya ada 90 constelation, dan mereka ini diberi nama mythos binatang atau obyek-obyek lainnya yang bentuknya mirip . contoh : Sagittarius yang terletak kira-kira pada bagian pusat dari Milky Way Galaxy . Semua bintang didalam galaxy kita berputar mengelilingi suatu pusat galactic . Dan tata-surya kita sendiri bergerak
dengan kecepatan 200x10 tahun untuk melengkapi satu putaran.
-Asteroid: material yang yang tidak pernah berkembang menjadi planet yang sempurna,
-Galaxy: Kumpulan-kumpulan bintang yang menyebar secara tidak merata dialam semesta. kebanyakan memiliki bentuk piring , Tiap galaxy dipisahkan satu dengan lainnya oleh ruang yang tidak ada bintang.
-Milky Way Galaxy: bintang-bintang yang tampak bergerombol , ini yang dinamakan Milky-Way , yang
merupakan keluarga dari bintang-bintang yang terdiri dari kira-kira 100 bilyun bintang; dan ini yaitu galaxy yang mana kita berada (matahari dan planet nya).
masalah momentum dicoba melalui pemakaian
sifat arus listrik dan medan kemagnitan.
ini memunculkan perubahan sifat dari gas panas yaitu awalnya gas gas diperkirakan akan bereaksi langsung pada tarikan gaya berat, perputaran dan tekanan. namun didalam suatu medan magnit yang dikekalkan oleh arus listrik (magneto hydrodinamic field), gas yang terionkan akan memiliki kekuatan untuk menangkis gaya-gaya itu . Fred Hoyle pada tahun 1960 mengatakan : bahwa magneto hydrodinamic sudah mempengaruhi sifat daripada bahan asal didalam awan debu yang berwujud gas yang terionkan yang berputar dengan cepat. Melalui gas-gas ini akan didapat garis-garis gaya magneto hydrodinamic yang diibaratkan mirip dengan benang-benang elastis yang mengikat gas-gas itu . Gas-gas yang ada dibagian luar dari awan akan berputar lebih
lambat dibandingkan dengan yang berada di bagian dalam sehingga akibatnya benang-benang itu
akan cenderung melilit dan merentang memicu peningkatan momentum pada bagian luar, yang akan
membentuk planet dan akan mengurangi bagian tengahnya lalu membentuk matahari .
abad ke 20 tiba tiba muncul teori radioaktip untuk mengetahui usia nisbi dari berbagai batuan di Bumi. Pada tahun 1905, Ernest Rutherford berteori sifat radioaktip dari batuan dipakai untuk menentukan usia nisbi dari Bumi. , B.B. Boltwood memakai penguraian unsur radioaktip yang ada dalam mineral Uranium untuk memperoleh usia nisbi dari beberapa mineral. Maka muncul geochronology , yaitu ilmu memperoleh usia secara radiometrik pada bentuk-bentuk geologi. Dengan memakai cara itu maka dapat diketahui bahwa batuan tertua di Bumi ini berusia 3
bilyun (milyar) tahun. maka diperkirakan usia Bumi ini berkisar antara 4.5 hingga 5 milyar tahun.
Susunan interior bumi diketahui berdasar sifat sifat fisika bumi (geofisika). bumi memiliki sifat fisik seperti contohnya gaya tarik (gravitasi), kemagnetan, kelistrikan, merambatkan gelombang (seismik), dan sifat fisika lainnya. Melalui sifat fisika bumi inilah para akhli geofisika mempelajari susunan bumi, yaitu contohnya dengan metoda pengukuran gravitasi bumi (gaya tarik bumi), sifat kemagnetan bumi, sifat penghantarkan arus listrik, dan sifat menghantarkan gelombang seismik. Metoda seismik yaitu salah satu metoda dalam ilmu geofisika yang mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar di dalam bumi. Pada dasarnya gelombang seismik dapat diurai menjadi gelombang Primer (P) atau gelombang
Longitudinal dan gelombang Sekunder (S) atau gelombang Transversal. Sifat rambat kedua jenis
gelombang ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari material yang dilaluinya. Gelombang P dapat
menjalar pada material berwujud padat maupun cair, sedang gelombang S tidak dapat menjalar pada materi yang berwujud cair. perbedaan sifat rambat kedua jenis gelombang inilah yang dipakai untuk mengetahui jenis material dari interior bumi.
# 2.3 rambatan gelombang P dan S didalam interior bumi yang berasal dari suatu sumber gempa. Sifat dari rambat gelombang gempa (seismik) di dalam bumi
diperlihatkan oleh gelombang S (warna merah) yang tidak merambat pada Inti Bumi bagian luar
sedang gelombang P (warna hijau) merambat baik pada Inti Bagian Luar maupun Inti Bagian
Dalam. berdasar sifat rambat gelombang P dan S itu , diketahui bahwa Inti Bumi Bagian Luar berwujud cair, sedang Int Bumi Bagian Dalam bersifat padat.
# 2.4 kecepatan rambat gelombang P dan S kearah interior bumi, bahwa gelombang S tidak menjalar pada bagian Inti Bumi bagian luar yang berwujud cair (liquid), sedang gelombag P tetap menjalar pada bagian luar Inti Bumi yang berwujud cair, namun terjadi perubahan kecepatan rambat gelombang P dari bagian Mantel Bumi ke arah Inti Bumi bagian luar menjadi
lambat. bahwa antara Kulit Bumi dengan Mantel Luar dibatasi oleh material semi-plastis sebagai tempat yang mana kerakbumi (lempeng bumi) bersifat mobil dan setiap lempeng saling bergerak.
# 2.3. Rambatan gelombang Primer (P) dan
Sekunder (S) pada interior bumi. Gelompang P
(garis hijau) merambat pada semua bagian dari
lapisan material bumi sedang gelombang S
(garis merah) hanya merambat pada bagian mantel
dari interior bumi.
Sifat rambat gelombang P dan S pada interior bumi. gelombang P dapat merambat pada interior bumi baik yang berwujud padat maupun berwujud cair, sedang gelombang S tidak merambat pada Inti Bumi bagian luar yang berwujud cair.
Bagian-bagian utama dari Bumi yang terlihat
# 2.5, yaitu : (1) Inti, yang terdiri dari dua bagian. Inti bagian dalam yang bersifat padat, terdiri dari unsur
besi, dengan jari-jari 1216 Km., Inti bagian luar, berwujud lelehan (cair), dengan unsur–unsur metal memiliki ketebalan 2270 Km; lalu (2) Mantel Bumi setebal 2885 Km; terdiri dari batuan padat, dan (3) Kerak Bumi, yang ringan merupakan kulit luar dari Bumi, dengan ketebalan antara 5 hingga 40 Km. Susunan Interior Bumi : Inti Bumi Bagian Dalam (Inner Core); Inti
Bumi Bagian Luar (Outer Core); Mantel; dan Kerak Bumi
(Lithosphere)
Litosfir atau bagian yang padat dari Bumi, berada dibawah Atmosfir dan Samudra.
bahwa Bumi ini lahir pada saat yang bersamaan dengan lahirnya matahari dan planet lainnya, berasal dari awan yang berputar yang terdiri dari material berukuran debu, dan terjadi pada kurang lebih 5 hingga 6 milyar tahun yang lalu. material itu lalu saling mengikat diri, menyatu dan membentuk Litosfir. Beberapa saat sesudah Bumi kita ini terbentuk, terjadilah proses pembentukan lelehan yang menempati bagian intinya. Lelehan itu lalu mengalami proses pemisahan, yang mana unsur yang berat yang terutama terdiri dari besi dan nikel akan mengendap, sedang yang ringan akan mengapung diatasnya. Sebagai akibat dari proses pemisahan itu , maka Bumi ini menjadi tidak bersifat homogen, namun terdiri dari beberapa lapisan konsentris yang memiliki sifat fisik yang berbeda.
ada suatu zona terletak didalam mantel-Bumi yang
berada antara kedalaman 100 dan 350 Km, bahkan dapat berlanjut hingga 700 Km., dari permukaan Bumi. Zona ini memiliki sifat fisik yang khas, yaitu dapat berubah menjadi bersifat lentur dan mudah mengalir. zona ini dinamakan Astenosfir yang lemah, panas dan dalam kondisi tertentu dapat bersifat secara berangsur sebagai aliran. Diatas zona ini, ada lapisan Bumi yang padat dinamakan Litosfir (atau selaput batuan) yang
mencakup bagian atas dari Mantel-Bumi dan seluruh lapisan Kerak-Bumi
# 2.6 Bagian Kerak Bumi (Selaput Batuan Litosfir)
litosfir terdiri dari beberapa lempeng atau pelat (karena luasnya yang lebih besar dari ketebalannya), yang bersifat tegar dan dapat bergerak dengan bebas diatas Astenosfir yang bersifat lentur, dan dalam kondisi tertentu dapat berubah secara berangsur
menjadi mudah mengalir.
teori pemisahan benua tahun 1929 yang pada saat itu dianggap sangat tidak masuk akal karena bertentangan dengan fakta yang ada dengan banyak bukti pada waktu itu, bahwa saat itu benua dan samudra merupakan bagian dari bumi yang permanen tidak bergerak , maka teori itu tidak dipelajari para ilmuwan Kebumian. Susunan dan komposisi litosfir (Kerak Benua dan Kerak Samudra) dapat diketahui dengan cara menganalisa batuan-batuan yang tersingkap di permukaan bumi yang terjadi saat pertama kali bumi mulai terbentuk dari cair kemudian memadat , dari hasil pemboran inti, maupun aktivitas gunungapi. berdasar analisa kimia dari contoh batuan yang diambil di berbagai tempat di bumi, unsur kimia yang paling dominan sebagai penyusun litosfir yaitu : udara dan air, yang kita kenali sebagai atmosfera dan hidrosfera. Lapisan-lapisan udara dan air ini kita jelaskan sebagai selaput yang saling menutup, namun pada batas-batas tertentu mereka ini saling bercampur. Masing-masing selaput terdiri dari bahanbahan yang khas dan didalam bahan itu sendiri juga berlangsung proses tertentu.
lapisan udara ini tidak memiliki peranan pada
geologi. fungsi Atmosfera yaitu :
-Atmosfera berfungsi sebagai pelindung dari permukaan bumi pada pancaran sinar ultraviolet yang tiba di atas permukaan bumi yang berlebihan.
- media perantara untuk memindahkan air dari lautan melalui proses penguapan ke daratan yang lalu jatuh
kembali sebagai hujan dan salju; - salah satu gaya proses pelapukan, - sebagai pengatur kehidupan dan suhu di atas permukaan bumi. udara, 78%,nya terdiri dari unsur nitrogen dan hampir 21% nya yaitu Oxigen. Sedang sisanya yaitu Argon (< dari 1%), CO2 hanya 0,33% saja. gas-gas Hidrogen dan Helium jumlahnya tidak berarti. Nitrogen tidak mudah untuk bersenyawa dengan unsur lain, namun ada proses yang mana gas-gas ini dapat bergabung menjadi senyawa nitrogen yang lalu menjadi sangat penting artinya untuk proses organik dalam lingkungan kehidupan biosfera. Sebaliknya oxigen yaitu unsur yang aktip bersenyawa menyatu dengan unsur lainnya didalam suatu proses bernama oxidasi, udara mengandung beberapa uap-air, debu berasal dari letusan gunung-berapi dan partikel-partikel lainnya yang berasal dari kosmos. Gas-gas dan uap-air didalam udara ini akan terlibat dalam persenyawaan kimiawi dengan material yang
membentuk permukaan Bumi dan air laut. 99% dari atmosfera berada di area hingga ketinggian 29 Km. Sisanya tersebar merata sampai di ketinggian 10.000 Km. Bagian atmosfera dari ketinggian 0 sampai 15 Km dinamakan troposfer atau selaput udara, yang mana didalamnya ada perubahan iklim, angin, hujan dan salju (perubahan cuaca). pergerakan udara seperti angin, ini berfungsi sebagai gaya pengikis dan pengangkut.
# 2.7 Bagian bagian dari Atmosfir (Troposfir, Stratosfir,
Mesosfir, Termosfir, dan Eksosfir)
Menempati ruang mulai dari bagian atas atmosfir hingga menembus ke kedalaman 10 Km dibawah
permukaan Bumi, yang terdiri dari samudra, gletser, sungai dan danau, uap air dalam atmosfir dan air-tanah. Termasuk kedalam selaput ini yaitu semua bentuk air yang berada diatas dan didekat permukaan bumi, 98 % air di bumi berada di laut dan samudra. namun kadang menguap kemudian masuk kedalam atmosfera dan lalu dijatuhkan kembali ke Bumi sebagai hujan dan salju. suatu warna biru yang ditimbulkan oleh hadirnya lautan. walau planet mars, venus dan bumi diselimuti oleh awan, namun ternyata hanya planet bumi saja yang mendapat
julukan the blue planets . Daratan, ternyata hanya menempati luas sekitar 20% saja dari seluruh
permukaan bumi ini. Sisanya yaitu laut dan air. Bumi ini bahkan diduga jumlah luas daratan yang ada itu lebih kecil lagi dari yang diperkirakan. Kedalaman rata-rata laut yaitu hampir 4 Km. Angka ini tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan panjangnya jari-jari Bumi yang berkisar 6400 Km. laut tetap merupakan tempat penampungan air terbesar di Bumi ini, air ini berkembang menjadi suatu ilmu yang merupakan cabang dari Ilmu Geologi, yaitu Geohidrologi . Daur hidrologi yaitu merupakan salah satu perwujudan dari hasil perkembangan ilmu itu ,
Sifat gejolak dari bawah kerak bumi diketahui dengan ada gempabumi, aktifitas gunungapi dan pembentukan pegunungan (orogenesa). berdasar ilmu , teori yang menjelaskan mengenai bumi yang bergejolak dikenal
dengan Tektonik Lempeng,teori tektonik lempeng muncul saat hipotesa Pengapungan Benua pertama kalinya oleh Alfred Wegener (1915) dalam bukunya The Origins of Oceans and Continents bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang lalu terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang lalu bermigrasi
ke posisi seperti saat ini. Bukti bukti tentang ada super-kontinen Pangaea pada 200 juta tahun yang lalu didukung :
-ada kecocokan bentuk formasi garis pantai yang ada di benua Amerika Selatan bagian timur dengan garis pantai benua Afrika bagian barat, yang mana kedua garis pantai ini dianggap cocok dan secara kebetulan dapat dihimpitkan satu dengan lainnya ,
# 2.8 Wegener beranggapan bahwa benua itu diatas pada awalnya yaitu satu atas dasar kesamaan garis pantai. Atas dasar inilah lalu Wegener mencoba untuk mencocokan semua benua yang ada di muka bumi.
-Diketemukannya fosil-fosil binatang dan tumbuhan yang belum diketahui usia pasti yang dibandingkan usia pasti terjadinya perpindahan benua ,fosil ini diperkirakan tersebar luas merata disemua benua, sehingga diperkirakan saat binatang purba masih hidup ,masih terjadi pergerakan perpindahan benua
# 2. 9 :
Persebaran fosil Cynognathus diketemukan hanya di benua Amerika Selatan dan benua Afrika; fosil Lystrosaurus ada di benua-benua Afrika, India, dan Antartika; fosil Mesosaurus di benua Amerika Selatan dan Afrika, fosil Glossopteris di benua Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia.
a) Fosil Cynognathus, reptil yang hidup dimulai sekitar 240 juta tahun yang lalu dan ada di benua Amerika Selatan dan benua Afrika.
b) Fosil Mesosaurus, reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai yang hidup dimulai sekitar 260 juta tahun yang lalu, ada di benua Amerika Selatan dan benua Afrika.
c) Fosil Lystrosaurus, reptil yang hidup di daratan dimulai sekitar 240 juta tahun yang lalu, ada di benua Afrika, India, dan Antartika.
d) Fosil Clossopteris, tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu, ada di benua Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika.
-Jalur pegunungan Appalachian yang berada di bagian timur benua Amerika Utara dengan sebaran berarah timurlaut dan secara tiba-tiba menghilang di pantai Newfoundlands. Pegunungan yang usia nya sama dengan pegunungan Appalachian secara kebetulan saja juga bisa ada di British Isles dan Scandinavia. Kedua pegunungan lahir muncul dalam waktu bersamaan sehingga memiliki usia yang sama itu jika diperkirakan terletak pada lokasi sebelum terjadinya pemisahan, maka kedua pegunungan ini akan membentuk suatu satu kesatuan jalur pegunungan , data data perpindahan benus itu semua belum cukup untuk membuktikan hipotesa pengapungan benua Dengan kata lain, jika suatu benua sudah mengalami pemisahan satu dan lainnya, maka wajib diperlukan bukti-bukti nyata bahwa struktur geologi dan jenis batuan yang sama persis unsurnya. walau bukti-bukti hanya dari penampilan geologinya yang cocok antara benua yang dipisahkan oleh lautan, belum cukup untuk membuktikan bahwa daratan benua itu sudah mengalami pengapungan.
mengenai ilklim purba, yang mana pada 250 juta tahun
yang lalu diketahui bahwa belahan bumi bagian selatan pada zaman itu terjadi iklim dingin, ditutupi oleh lapisan es yang sangat tebal, seperti benua Antartika, Australia, Amerika Selatan, Afrika, dan India ,
# 2.10.area yang terkena glasiasi di daratan Afrika ternyata menerus hingga ke area ekuator. namun anggapan ini lalu ditolak karena selama perioda glasiasi di belahan bumi bagian selatan, di belahan bumi bagian utara beriklim tropis yang ditandai dengan
adanya hutan rawa tropis yang sangat luas merupakan material asal dari endapan batubara yang ada di Amerika bagian timur, Eropa dan Asia. bahwa daratan yang mengalami glasiasi berasal dari satu daratan super-kontinen Pangaea yang terletak jauh di bagian selatan dari posisi saat ini.
# 2.10 Sebaran lapisan es di belahan bumi bagian selatan pada 250 – 300 juta tahun yang lalu dan sebaran fosil Lystrosaurus ada di benuabenua Afrika, India, dan Antartika; fosil Glossopteris ada di benua benua Amerika Selatan, Afrika, India, Antartika, dan Australia.
hipotesa Pengapungan Benua Wegener, periode 1930 hingga awal tahun 1950-an, dengan bukti-bukti yang mendukung nya terlalu sedikit ,sekarang penelitian
penentuan Intensitas dan Arah medan magnet bumi. Setiap pemakai kompas tahu bahwa medan magnet bumi memiliki kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan yang arahnya hampir berimpit dengan arah kutub geografis bumi. Medan magnet bumi juga memiliki kesamaan dengan yang dihasilkan oleh batang magnet, yaitu menghasilkan garis-garis imaginer yang berasal dari gaya magnet bumi yang bergerak melalui bumi dan menerus dari satu kutub ke kutub lainnya. Jarum kompas sebagai magnet kecil yang bebas bergerak di dalam medan magnet bumi dan ditarik ke arah kutub-kutub magnet bumi. untuk mengetahui medan magnet jaman purba yaitu dengan cara menganalisa batuan yang mengandung mineral yang mengandung banyak unsur besinya dinamakan fosil kompas. Mineral yang kaya unsur besi, seperti magnetite banyak ada dalam aliran lava yang berkomposisi basaltis. Saat suatu lava yang
berkomposisi basaltis mendingin (menghablur) dibawah temperatur Curie (± 5800 C), maka butiran yang kaya unsur besi akan mengalami magnetisasi dengan arah medan magnet yang ada pada jaman itu. Sekali batuan itu mendingin maka arah kemagnetan
(magnetisasi) yang dimilikinya akan tertinggal di dalam batuan itu . Arah kemagnetan ini akan bertindak sebagai suatu kompas ke arah kutub magnet yang ada. Jika batuan itu berpindah dari tempat asalnya, maka kemagnetan batuan itu akan tetap pada arah aslinya. Batuan batuan yang terbentuk jutaan tahun yang lalu akan merekam arah kutub magnet pada saat dan tempat yang mana batuan itu terbentuk, dan hal ini dikenal sebagai Paleomagnetisme,Penelitian mengenai arah kemagnetan purba pada aliran lava yang diambil di Eropa dan Asia pada tahun 1950-an memperlihatkan bahwa arah kemagnetan untuk batuan batuan yang berusia muda cocok dengan arah medan magnet bumi saat ini, namun arah kemagnetan pada aliran lava yang lebih tua ternyata memperlihatkan arah kemagnetan yang bervariasi dengan perbedaan yang besar.
berdasar hasil ploting dari posisi yang terlihat sebagai kutub magnet utara untuk benua Eurasia meng-indikasikan bahwa selama 500 juta tahun yang lalu, lokasi dari kutub utara magnet bumi berangsur berpindah pindah. ini bukti kuat bahwa kutub magnet bumi sudah mengalami berpindahan . Perpindahan arah kutub magnet ini dinamakan Pole Magnetic Wandering yaitu arah kutub magnet yang berpindah pindah. Sebaliknya jika arah kutub magnet tetap pada posisi seperti saat ini maka berdasar bukti batuan kaya unsur besi tadi yang mengalami perpindahan adalah benua nya, bahwa posisi rata-rata dari kutub kutub
magnet erat kaitannya dengan posisi kutub geografis bumi,namun jika posisi kutub magnet magnet bumi sejak penciptaan tetap pada posisinya, tidak pernah bergeser sedikitpun maka yang diperkirakan telah terjadi Pengapungan Benua. Beberapa tahun lalu ,
yang artinya muncul dampak akibat terlalu kuatnya pengaruh dari magnet yang dimiliki bebatuan pada kerak bumi bertentangan dan bertolakbelakang dengan pengaruh kemagnetan dibawah kerak bumi, semakin banyak bebatuan dikerak bumi saja yang mengandung unsur besi maka akan semakin kuat pengaruhnya dalam menolak gaya tarik magnet dibawah kerak bumi,
suatu kurva dari kenampakan kutub-kutub magnet yang berpindah pindah tampak pada benua
Amerika Utara. jika diperbandingkan hasil dari kedua jalur perpindahan kutub magnet bumi, baik yang ada di Amerika Utara dan Eurasia memperlihatkan kesamaan dan kemiripan dari jalur perpindahan kutub kutub magnet bumi itu yang terpisah dengan sudut 30°
# 2.11 Dua kurva Perpindahan Arah Kutub Utara Magnet Bumi hasil analisa batuan lava yang berasal dari dua benua, yaitu benua Amerika Utara dan benua Eropa.
ada 2 perbedaan dari kurva perpindahan kutub kutub magnet itu . Apakah mungkin ada 2 kutub magnet, dengan menganggap bahwa kutub memiliki posisi yang tetap, sedangkan benua-benua mengalami perpindahan apakah perpindahan benua muncul akibat digerak gerakan oleh kekuatan 2 kekuatan medan magnet bumi yang berasal dari kerak bumi disatu sisi melawan kekuatan medan magnet bumi yang berasal dari bawah kerak bumi disisi lain yang berbeda saling bertolakbelakang ,Data paleomagnetisme dari batuan batuan yang berusia 200 juta tahun di Amerika Utara dan Eurasia memperlihatkan ada 2 kutub magnet utara yang terletak pada jarak beberapa ribu kilometer dari kutub geografi saat ini. Dengan cara mengembalikan ke posisi semula melalui Pengapungan Benua, maka benua-benua itu akan menyatu sebagai bagian dari superkontinen Pangaea pada 200 juta tahun yang lalu.
perlu dipelajari kekuatan apa yang memicu perpindahan benua selain akibat faktor 2 kekuatan medan magnet bumi yang saling tolak menolak,atau berganti ganti arah medan magnetnya,
# 2.12 Kurva dari perpindahan kutub utara magnet bumi berdasar hasil analisa arah kemagnetan
purba yang terekam dalam batuan lava yang berasal dari hasil analisa batuan-batuan di benua Eropa dan Asia dan batuan-batuan yang berasal dari benua Amerika Utara. Kedua kurva perpindahan kutub utara magnet bumi membentuk sudut 30° dan jika dianggap
arah kutub utara bumi tetap ditempatnya, maka dengan cara mennyatukan ke dua kurva itu dianggap ada perpindahan benua-benua seperti posisi saat ini.
# 2.6.2 Pemekaran Lantai Samudra,
Hipotesa pemekaran lantai samudra pertama kalinya oleh Harry Hess (1960) yang berjudul Essay in geopoetry describing evidence for sea-floor spreading . pemekaran lantai samudra yang terjadi di pematang tengah samudra , Guyots, dan usia kerak samudra yang lebih muda dari 180 juta tahun. bahwa bagian kulit bumi yang ada didasar samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah Samudra mengalami pemekaran yang diakibatkan oleh gaya tarikan arus konveksi yang berada di bagian mantel bumi (astenosfir). Akibat dari
pemekaran yang terjadi disepanjang sumbu Pematang Tengah Samudra, maka magma yang berasal dari astenosfir lalu naik dan membeku. Pergerakan lantai samudra (litosfir) ke arah kiri dan kanan di sepanjang sumbu pemekaran Pematang Tengah Samudra dipicu oleh arus konveksi yang berasal dari lapisan mantel bumi (astenosfir). Arus konveksi menggerak gerakan kerak lempeng samudra menjadi ban berjalan.
# 2.13 pemekaran lantai samudra oleh arus konveksi yang ada di lapisan astenosfir. membentuk material baru di Pematang Tengah Samudra dan penyusupan lantai samudra kedalam interior bumi (astenosfir) pada zona subduksi. berdasar data hasil pengukuran
kemagnetan purba (paleomagnetism) dan penentuan usia batuan ,
Kemagnetan purba yaitu polaritas arah magnet bumi yang terekam oleh mineral yang ada dalam
batuan saat batuan itu membeku ,
# 2.14 Perekaman arah magnet pada batuan lava
saat pembentukan lava dengan selang waktu 400.000 tahun
bahwa mineral yang menyusun batuan, seperti mineral magnetit akan merekam arah magnet-bumi saat mineral itu terbentuk, yaitu pada temperatur lebih
kurang 5800 Celcius (temperatur Currie). Hasil riset kemagnetan purba dicontoh batuan yang diambil di bagian Pematang Tengah Samudra hingga ke bagian tepi benua memperlihatkan terjadinya polaritas arah magnet bumi yang berubah rubah ,dalam selang waktu setiap 400.000 tahun sekali
# 2.15 dan # 2.16
Polaritas arah magnet bumi yang terekam pada batuan punggung tengah samudra dipakai untuk merekontruksi posisi dan proses pemisahan antara benua Amerika dan Afrika yang semula berimpit dan data ini didukung oleh hasil penentuan usia batuan yang memperlihatkan usia yang semakin muda ke arah pematang tengah samudra. bahwa ada hal aneh tapi nyata teraibaikan ternyata setelah dihitung volume bumi tetap dan tidak semakin besar walau dikatakan bertambah luasnya lantai samudra dan ini berarti bahwa ada bagian lain dari kulit bumi kerak samudra yang masuk tenggelam kembali ke dalam perut bumi,
# 2.15 Pematang Tengah Samudra yang berada di Samudra Atlantik
# 2.16 Proses pembentukan material baru dan periode polaritas arah magnet bumi yang terekam pada batuan dasar lantai samudra sejak 3.6 milyar tahun lalu (atas) hingga saat ini (bawah)
Teori tektonik lempeng yaitu sifat kerak permukaan bumi yang selalu bergeser berpindah pindah yang dipicu oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi yang bergejolak . pada dasarnya kerak-bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil. lempeng-lempeng itu terlihat pada
# 2.18 sebagai berikut:
1.Lempeng Pasific (Pasific plate),
2. Lempeng Euroasia (Eurasian plate),
3.. Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate),
4. Lempeng Afrika (African plate),
5. Lempeng Amerika Utara (North American plate),
6. Lempeng Amerika Selatan (South American plate),
7. Lempeng Antartika (Antartic plate)
dan beberapa lempeng kecil seperti :
1. Lempeng Nasca (Nasca plate),
2. Lempeng Arab (Arabian plate), dan
3.Lempeng Karibia (Caribian plate).
4. Lempeng Philippines (Phillippines plate)
5. Lempeng Scotia (Scotia plate)
6. Lempeng Cocos (Cocos plate)
# 2.17 Lempeng-lempeng utama litosfir
Batas-batas dari ke 13 lempeng itu diatas dapat dibedakan berdasar interaksi antara .lempengnya sebagai berikut
# 2.18:
(1). Batas Konvergen: Batas konvergen yaitu batas antar lempeng yang saling bertumbukan. Batas lempeng konvergen berwujud batas Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction).
Batas subduksi yaitu batas lempeng berwujud tumbukan lempeng yang mana salah satu lempeng menyusup tenggelam ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan
# 2.19 Bawah . Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi yaitu Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng samudra Hindia–Australia di sebelah selatan Sumatra-Jawa-NTB dan NTT. Batas kedua
lempeng ini berwujud suatu zona subduksi yang ada di laut yang berbentuk palung ,yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh lainnya yaitu kepulauan Philipina, sebagai hasil subduksi antara lempeng samudra Philipina dengan lempeng samudra Pasifik. Obduksi (Obduction) yaitu batas lempeng hasil tumbukan lempeng
benua dengan benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan (# 2.19 Atas). Contoh batas lempeng tipe obduksi yaitu pegunungan Himalaya yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia.
# 2.18 Batas-batas lempeng : Konvergen (atas), Divergen (tengah) dan Transforms (bawah).
# 2.19 Jenis Batas Konvergen: Obduksi (atas) dan
Subduksi (bawah)
(2). Batas Divergen: Batas divergen yaitu batas antar lempeng yang saling menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini dipicu karena ada gaya tarik yang
memicu naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berwujud lava yang berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh jenis divergen yaitu Punggung Tengah Samudra
yang ada di dasar samudra Atlantik, dan rifting yang
antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk laut merah.
(3). Batas Transform: Batas transform yaitu batas antar lempeng yang saling berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya menghasilkan sesar mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas lempeng jenis transforms yaitu patahan San Andreas di Amerika Serikat yang merupakan pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua Amerika Utara.
berdasar teori tektonik lempeng, lempeng-lempeng yang ada saling bergerak satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng itu juga secara tidak langsung dipengaruhi rotasi bumi pada sumbunya. kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan semakin cepat ke arah ekuator.
#2.20 prinsip-prinsip pergerakan lempeng bumi, pada bagian kutub masuk kedalam lingkaran besar sedang ke arah ekuator masuk kedalam lingkaran kecil. Interaksi antar lempeng dapat saling mendekat saling menjauh dan saling berpapasan
Tatanan tektonik yang ada disuatu area dipengaruhi oleh posisi tektonik yang bekerja di area itu . interaksi antar lempeng yang terjadi pada batas-batas lempeng konvergen, divergen dan transform akan menghasilkan
tatanan tektonik tertentu .
# 2.21 Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Divergen, Batas Lempeng Konvergen, dan Batas Lempeng Transform Tatanan tektonik yang terjadi pada batas lempeng konvergen, yang mana lempeng samudra dan
lempeng samudra saling bertemu menghasilkan suatu rangkaian busur gunungapi yang arahnya sejajar simetri dengan arah palung . Cekungan Busur Belakang berkembang dibagian belakang busur gunungapi
# 2.22 Contoh model ini yaitu rangkaian gunungapi di kepulauan Philipina yang merupakan hasil tumbukan
lempeng laut Philipina dengan lempeng samudra Pasifik. Tatanan Tektonik pada Batas Lempeng Konvergen lempeng samudra dan lempeng samudra,
Pada batas lempeng konvergen, yang mana terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng
benua
# 2.23 maka tatanan tektoniknya dicirikan oleh Palung Prisma Akresi ,Cekungan Busur Muka Busur Kepulauan Gunungapi dan Cekungan Busur Belakang
Komponen komponen pada Zona Subduksi (lempeng samudra dan lempeng benua) : Palung Struktur Tinggian atau Prisma Akresi Cekungan Busur Muka Jalur Busur Gunungapi dan Cekungan Busur Belakang
Contoh dari batas lempeng konvergen, yang mana terjadi tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua yaitu jalur pulau-pulau: Sumatra, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, kepulauan Banda.
# 2.24 batas konvergensi antara lempeng India-Australia dan lempeng benua Eurasia (pulau Sumatra). Kedua lempeng dibatasi oleh suatu lajur Palung Laut
Subduksi merupakan hasil subduksi antara kedua lempeng itu diatas,
# 2.25 tatanan tektonik pulau Sumatra yang tersusun dari Prisma Akrasi atau Accretionary Wedge (Pulau Siemelue, P.Nias, P. Telo, P.Engganau, P. Batu, P.
Mentawai); Cekungan Busur Luar atau Muka ( ); Busur Gunungapi dan Cekungan Busur Belakang
# 2.24 Batas Lempeng Konvergen (Lempeng Benua India-Australia dan Lempeng Benua Eurasia diwakili oleh pulau Sumatra)
# 2.25 Tatanan Tektonik Pulau Sumatra: Palung Sunda ( ), Jalur Prisma Akresi (P.Simelue, P. Nias, P. Nias, P. Enggano), Cekungan Busur Muka ( ), Jalur Gunungapi dan Cekungan Busur Belakang Batas lempeng konvergen yang berwujud batas suture dapat kita lihat antara pertemuan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia. Kedua lempeng itu dibatasi oleh suatu jalur pegunungan Himalaya. Pada
# 2.26 ditandai oleh garis warna biru.
# 2.26 Zona Suture sebagai batas lempeng konvergen (Lempeng Benua India dan Lempeng Benua Eurasia)
Tatanan tektonik pada batas lempeng Divergen, yang mana lempeng benua mengalami pemekaran
dengan terbentuknya laut baru dapat kita lihat terutama di Pematang Tengah Samudra (Pemisahan Benua Amerika dan Afrika), Laut Merah (Benua Afrika dan Semenanjung Sinai atau Jazirah Arab) dan Rifting yang terjadi di Afrika Timur Bagian Utara
# 2.27 Pembentukan rift di benua Afrika Timur Bagian Utara
permukaan bumi digerak gerakan oleh energi yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen) yang mengubah ubah struktur kulit bumi melalui proses deformasi, yaitu .melalui gempabumi, volkanisme, orogenesa, dan epirogenesa. Bentuk-bentuk bentang alam yang nampak mencuat tinggi secara tiba tiba dari dataran rendah hasil dari proses orogenesa. Kata orogenesa berasal dari bahasa latin, yaitu Oros = Pegunungan dan Gennao = menghasilkan. orogenesa
berarti pembentukan pegunungan. bahwa deformasi kerakbumi (batuan) dan pembentukan pegunungan terjadi pada area area yang berada pada batas
interaksi lempeng. Gilbert (1890) mengatakan bahwa orogenesa yaitu pergeseran pergeseran yang muncul dalam kerak bumi yang menghasilkan rangkaian pegunungan. contoh , pegunungan Rocky Mountain
dan pegunungan Cordillera di Amerika Utara, sebagai hasil interaksi konvergen antara lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara, dan pegunungan Andes di Amerika Selatan sebagai hasil interaksi antara lempeng Pasifik (Nazca) dengan lempeng Amerika Selatan .
# 2.28 Pembentukan pegunungan di Amerika Utara dan Amerika Selatan hasil konvergensi lempeng
# 2.29 Pegunungan Rocky Mountains hasil konvergensi lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara sedang pegunungan Andes merupakan hasil konvergensi lempeng Pasifik (Nazca) dengan lempeng Amerika Selatan. ada rangkaian pegunungan yang mengelilingi laut Pasifik dinamakan sirkum Pasifik dan yang tersebar disepanjang Mediterania.
# 2.34 sebaran jalur orogen di dunia (warna coklat).
# 2.30 Jalur Orogen di Dunia (warna coklat) : Sirkum Pasifik (Peg. Andes-Peg. Cordillera AlaskaSemenanjung-Kamsatka-Korea-Jepang-Filipina-Tasmania) dan Rangkaian Pegunungan
Mediterania (Peg. Appalachian - Peg. Caledonia - Peg. Alpen - Peg. Himalaya - Kep. Busur Gunungapi Indonesia-Laut Banda).
Sifat sifat dari jalur orogen yaitu :
pengaruh dari berbagai proses yang berbeda-beda, termasuk intrusi dan gejala pelengseran gaya berat, yang bekerja pada suatu bahan yang berlainan sifat dan kedalamannya ,proses deformasi yang berlangsung berkali kali Terdiri dari lapisan sedimen tebal yang terlipat dengan arah sumbu lipatan yang berbeda beda
# 2.31 Sumbu perlipatan yang berbeda beda dan ketidak selarasan.
# 2.32 Pelengseran gaya berat, perlipatan dan pensesaran
orogenesa yaitu perubahan yang terjadi secara episodik pada pola batuan. ada suatu faktor waktu kejadian atau peristiwa, disamping juga berlangsungnya suatu proses. ,pembentukan pegunungan sebagai pembentukan bentuk tinggian tentang alam di permukaan bumi, sedang peran proses pembentukan pegunungan oleh gejala perlipatan, patahan dan pensesaran yang memicu terbentuknya punggungan punggungan yang sempit yang
terangkat. Setiap gejala orogenesa akan ditandai oleh suatu proses perlipatan atau pengangkatan yang
menghasilkan gejala ketidak-selarasan bersudut. Sifat suatu jalur orogen ditandai oleh poros lipatan yang berbeda beda dan ketidak selarasan. Orogen yang sudah diketahui lokasi dan waktu terjadinya, akan diberi nama. Ada beberapa cara untuk menentukan usia
atau waktu berlangsungnya suatu orogen, antara lain :
Dengan cara menentukan usia gejala
ketidak selarasan; (b). usia Radiometrik; (c). usia Batuan Metamorfis; dan (d). Endapan-endapan
produk orogen ,Zona yang mana sudah berlangsung terjadinya gejala orogenesa yaitu suatu area yang sebelumnya merupakan cekungan panjang, sempit yang memiliki endapan sedimen yang tebal.
Geosinklin yaitu suatu struktur lekukan yang sangat sangat panjang yang mana di dalamnya diendapkan sedimen yang sangat tebal.
# 2. 33 pembentukan pegunungan yang dipicu oleh konsep tegasan.
vulkanisme berasal dari kata latin vulkanismus nama dari sebuah pulau yang legendaris di Yunani.
Vulkanisme yaitu lubang diatas muka Bumi yang mana dikeluarkan bebatuan pijar atau gas yang berasal dari bagian dalam bumi ke permukaan,
# 2.34 Kerucut gunungapi yang disusun oleh perselingan pyroclastic dan aliran lava
beberapa material yang dikeluarkan melalui lubang, sebagai pipa kepundan, terdiri dari pecahan-pecahan batuan yang tua yang sudah ada sebelumnya yang membentuk tubuh gunung-berapi, maupun bebatuan yang baru samasekali yang bersumber dari
magma di bagian yang dalam dari litosfir yang kemudian disemburkan oleh gas yang terbebas.
Magma itu akan dapat keluar mencapai permukaan bumi jika geraknya cukup cepat melalui rekahan atau patahan dalam litosfir sehingga tidak ada waktu baginya untuk mendingin dan membeku. ada dua sifat dari magma yang dapat memberi potensi untuk bertindak demikian, dan itu yaitu pertama kadar gas yang ada didalam magma dan yang kedua yaitu kekentalannya. Sebab sebab terjadinya vulkanisme yaitu diawali dengan proses pembentukan magma dalam litosfir akibat peleburan dari batuan yang sudah ada, lalu magma naik kepermukaan melalui rekahan, patahan dan bukaan lainnya dalam litosfir menuju dan mencapai permukaan bumi .
# 2.35 Proses terjadinya vulkanisme melalui tumbukan lempeng yang menghasilkan magma dan lalu naik kepermukaan bumi melalui rekahan, patahan atau bukaan area -area sepanjang batas lempeng yang mana dua lempeng litosfir saling berinteraksi berpotensi terjadinya gejala vulkanisma. Gejala vulkanisma juga dapat terjadi diarea yang mana astenosfir melalui pola rekahan dalam litosfir naik dengan cepat dan mencapai permukaan. area seperti itu dapat diamati pada batas lempeng litosfir yang saling memisah-diri seperti pada punggung tengah samudra, atau pada litosfir yang membentuk lantai samudra. Tidak semua gunung-berapi yang sekarang ada dimuka Bumi ini, memperlihatkan kegiatannya
dengan cara mengeluarkan material dari dalam Bumi. Untuk itu gunungapi digolongkan menjadi gunung berapi aktip, hampir berhenti dan gunung-berapi yang sudah mati. Gunung-berapi
yang digolongkan kedalam yang hampir mati, yaitu gunung-gunung-berapi yang tidak memperlihatkan kegiatannya saat ini, namun diduga bahwa gunungapi itu kemungkinan besar masih akan aktip dimasa mendatang. Biasanya gunung-berapi ini memperlihatkan gejala kearah bangunnya kembali, seperti ada sumber panas dekat permukaan yang memicu munculnya sumber dan uap air panas, Gunung-berapi yang sudah mati yaitu gunung-berapi
yang sudah lama sekali tidak aktif,
puing puing batuan ke permukaan Bumi, dinamakan erupsi atau erupsi gunung-berapi. Erupsi dapat digolongkan berdasar :
1. Jenis bahan yang dikeluarkan melalui lubang kepundan, atau lokasi dari tempat keluarnya material dari magma. berdasar jenis bahan yang dikeluarkan, kita mengenal erupsi efusip jika bahan yang dikeluarkan hampir seluruhnya terdiri dari lelehan magma yang dinamakan lava. sedang erupsi piroklastik, jika bahan yang dikeluarkan sebagian besar terdiri dari puing puing batuan, abu dan gas.
2. Erupsi digolongkan berdasar lokasi atau letak dan bentuk dari tempat keluarnya material magma dari dalam Bumi. Keluarnya material itu dapat
melalui suatu lubang dipermukaan Bumi yang dihubungkan dengan pipa kedalam magma, atau
suatu rekahan yang mencapai tempat berhimpunnya magma. Untuk ini dikenali ada 2 (dua) tipe erupsi, yaitu: (1). Erupsi sentral, jika tempat keluarnya material itu berwujud lubang yang yang dihubungkan dengan pipa, atau kepundan, dan berada di bagian tengah dari tubuh gunung-berapi; (2). Erupsi rekahan, jika material berasal dari magma dikeluarkan melalui rekahan dalam kerak bumi yang bentuknya memanjang.
Rekahan seperti itu terjadi sebagai akibat dari gejala regangan pada kerak yang sedang memisah
diri. Bahan yang dikeluarkan melalui erupsi seperti ini biasanya berwujud lelehan pijar dari magma
atau lava. umumnya bentuk erupsi sentral yang ada pada gunung-berapi terutama didarat berbentuk lubang yang dihubungkan dengan pipa, ada kemungkinan juga dapat berwujud rekahan. biasanya lokasi erupsi berlangsung pada bagian tengah
puncak gunung-berapi, namun kadang-kadang juga terjadi pada bagian lereng. Dan jika ini yang terjadi, maka gejala itu dinamakan flank atau lateral eruption . Adapula erupsi gunung-berapi terjadi pada pada bagian kaki gunung-berapi, maka erupsi seperti itu dinamakan erupsi eksentrik atau erupsi parasitik. Erupsi yang berlangsung pada bagian puncak
dinamakan erupsi terminal, sedang yang terjadi pada bagian lereng dinamakan sub-terminal. Keduanya sebagai erupsi puncak, yang mana yang sub-terminal merupakan pemisahan saja dari erupsi terminal. Erupsi puncak tidak akan memicu penurunan pada kedudukan dari dapur magma, sedang erupsi eksentrik justru akan memicu peningkatan kegiatan gas
dibagian puncaknya.
Bahan piroklastika yang dikeluarkan saat terjadinya erupsi gunung-berapi, kemudian dapat dialirkan dari pusatnya kearea sekitar gunung-berapi dengan media gas yang keluar bersama piroklastik, atau melalui media air meteorik. Dengan bantuan gas : Awan panas atau glowing avalance atau nu’ee ardente . sifat fisik awan panas ini dipelajari dari erupsi gunungapi Mt.Pele’e di Kepulauan Martinique yang terjadi pada bulan Mei 1902, yang sudah menghancurkan kota pantai St.Pierre dan menewaskan hampir 300 penduduknya. Karena awannya maka diberi nama awan pijar , yang sebetulnya teridiri dari puing puing pijar yang mengalir dengan kecepatan tinggi melalui lembah seperti aliran lava atau air. Awan yang terlihat sebetulnya yaitu hanya debu yang naik keudara dari aliran itu , Kecepatan laju awan panas yang menghampiri kota St.Pierre, mencapai 150 Km per jam, Di Indonesia gunung-berapi yang juga menyembur semburkan awan panas yaitu G. Merapi di Jawa-Tengah. Letusan dari Gunung-berapi Soufriere yang terletak berdekatan dengan Pulau St.Vincent, juga memperlihatkan fenomena yang sama seperti di Mt.Pele’e. letusan Gunung Merapi di P.Jawa tahun 1930.
berdasar penelitian pada bahan yang diendapkan oleh awan panas, ternyata sebagian besar puing puingnya terdiri dari batuan yang baru membeku dari magma. Hanya sedikit sekali, kurang dari 5% yang diperkirakan berasal dari batuan yang sudah ada dari dinding atau pipa kepundannya. saat terjadi erupsi,
beberapa gas yang berada dalam magma membebaskan diri dan mengembang menyelimuti setiap bagian dari puing puing padat dan sebagain lagi mungkin magma yang masih cair dan pijar, sehingga
dapat bergerak dengan kecepatan tinggi dan dengan suhu yang tinggi . berbeda dengan neumann van padang mengenai hasil letusan awan panas di Gunungberapi Merapi di Jawa-Tengah pada tahun 1930. Menurutnya, sebahagian besar puing puing yang ada didalam awan panas yaitu berasal dari batuan tua, dan hanya sedikit sekali yang merupakan lava yang baru. Demikian pula yang terjadi pada letusan gunung-berapi Stromboli pada tahun 1930, yang mana seluruh massa awanpanas yaitu bebatuan pijar berasal dari dinding kepundan. Didasarkan cara-cara keluarnya awan panas dari kepundan, dapat dibedakan ada tiga tipe, yaitu : (a) Tipe Pele’e, (b) Tipe Soufriere, dan (c) Tipe Merapi
a. Tipe Pele’e:
lacroaix (orang yang memberi nama nue ardente ), melihat ada bukti bahwa semburan awal dari bahan dari awan panas itu arahnya horisontal yang memberi tekanan pada awan panas yang terjadi. kemudian dari laporan yang dibuat oleh f.a.perret (1930) pada letusan Gunung-berapi Pe’lee yang terjadi pada tahun 1930 walau , awan panasnya lebih kecil dari letusan tahun 1902, dia mempelajari mekanisma gerak awan panas yang dihasilkan gunung-berapi itu , dia yakin bahwa pembentukannya diawali oleh suatu letusan yang menyembur semburkan,bahannya melalui suatu sudut yang kecil. yaitu letusan dari lava itu sendiri yang terarah. Sumber lava yang terkumpul dibawah kubah
secara-diam-diam akan menghimpun energi. jika lalu meletus, maka ia akan menyembur melalui bagian yang lemah dibawah kubah dan mengarah horisontal menyapu lembah, bukit, menuruni lereng dan menyebar seperti kipas.
b. Tipe Soufriere :
Letusan yang terjadi pada gunung-berapi Soufriere yang melanda St.Vincent sifatnya agak berbeda dengan yang terlihat di gunung-berapi Pe’lee. Seperti di St.Pierre, awan panas juga keluar dari lubang kepundan dan menuju ke lembah disekitarnya. Sebelum letusan, pada bagian puncak gunug-berapi ini ada kepundan yang mana dasarnya ditutupi oleh
danau yang dalamnya lebih dari 150 meter. Lereng gunug-berapi ini agak landai dengan ratarata sudut 15 ° , Sifat letusannya agak berbeda dengan yang terlihat di gunung-berapi Pe’lee. Suhunya lebih rendah dan letusannya juga agak lemah lalu awan yang disemburkan menuju kesegala arah (tidak pada arah tertentu seperti di St.Pierre), dan bahkan keatas
kaldera. Bahan yang dibawanya sebhagian besar berukuran pasir dengan sedikit yang berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan gunung-berapi Pe’lee.
material panas disemburkan vertikal keatas dan awan panas yang jatuh lalu menuruni lereng gunung-berapi.
c. Tipe Merapi
sudah ada jenis pembentukan awan panas lainnya selain dari yang dua diatas. Kubah pada kepundannya terus tumbuh dan lerengnya menjadi tidak mantap dan mulai runtuh dan menghasilkan guguran puing puing pijar melalui lereng gunung-berapi itu . Gunung-gunung-berapi yang memiliki ciri-ciri yang sama seperti di Merapi, antara lain yang terjadi pada gunung-berapi Fuego di Guetamala, dan gunung-berapi Izalco di El Savador. Awan panas pada dasarnya sedikit sekali
atau hampir tidak mengendapkan bahannya di bagian lereng gunung-api itu . Namun mereka memiliki daya pengikisan yang kuat dan mampu menoreh lembah . Pada dinding lembah akan dapat ada goresan-goresan sebagai akibat dari torehannya. Awan
panas biasanya akan mengendapkan material nya di bagian yang landai dibawah sesudah kehilangan energinya. Endapannya terdiri dari pencampuran yang sangat lekat berwujud bahan berukuran halus (debu) dan bongkah-bongkah menyudut dengan garis tengah beberapa meter dan kadang juga ada batu-apung didalamnya.
Tipe-tipe erupsi gunung- berapi
1. Erupsi efusip: Erupsi efusip berjalan tenang, tidak ditambah letusan yang dahsyat dan melibatkan lava yang bersifat basaltis. biasanya tidak menghasilkan piroklastik dalam jumlah besar.
2. Erupsi sentral: Melalui satu lubang utama yang terletak ditengah, lava basaltis akan mengalir
kesegala arah dalam jumlah yang hampir sama. Erupsi-erupsi yang terjadi berulang kali lalu membangun sebuah gunungapi yang berbentuk perisai. Gunung-berapi yang terjadi dengan cara seperti ini dinamakan gunung-berapi perisai. Gunung-berapi ini memiliki
lereng yang sangat landai karena lava basaltis yang encer yang mampu mengalir dalam jarak yang jauh dari sumbernya, sehingga tidak mampu membangun kerucut yang tinggi. Contoh klasik gunungapi tipe ini dan yang paling banyak dipelajari yaitu gunung-berapi yang membentuk Pulau Hawaii yang terletak di Samudra Pasifik. Pulau Hawaii sendiri terdiri dari 5
buah gunung-berapi perisai, yang mana yang terbesar yaitu Mauna Kea dan Mauna Loa dengan ketinggian puncaknya masing-masing 4205 dan 4170 meter. Dasarnya terletak pada dasar samudra yang dalamnya 5000 meter, sehingga jika diukur dari kakinya,
maka ketinggiannya mencapai 9000 meter. ini lebih tinggi dari gunung tertinggi di darat yaitu Mt.Everest di Pegunungan Himalaya. Mauna Loa dengan ketinggian seperti itu merupakan tumpukan lava dari berulang kali erupsi sejak 750.000 tahun yang lalu,
3. Erupsi rekahan: Tipe erupsi ini ada di area lantai samudra. Rekahan terjadi sebagai akibat dari proses pemisahan pada litosfir, atau interaksi divergen lempeng litosfir, dengan ukuran panjang hingga beberapa puluh kilometer. Contoh klasik erupsi rekahan seperti ini ada di Iceland yang terletak tepat diatas punggung-tengah-Samudra Atlantik. Lava yang
keluar dari rekahan seperti ini bersifat sangat encer, akan menyebar ke-kedua arah dari rekahan dengan laju kecepatan hampir 20 kiliometer atau jam. Urut-urutan keluarnya lava akan membentuk suatu dataran yang kadang tinggi dan dinamakan dataran basalt,
Erupsi Sentral Erupsi Rekahan
# 2.36 Tipe erupsi gunungapi
erupsi rekahan yang berlangsung secara berulang-ulang dan menghasilkan aliran basalt dalam jumlah yang sangat banyak mungkin hanya terjadi diarea tertentu di muka Bumi. contoh yaitu Dataran Deccan yang ada di bagian Baratlaut Jazirah India. lalu di area dataran Columbia di Negara Bagian Washington dan Oregon hingga ke Idaho. Dalam ukuran yang agak kecil dataran basalt juga ada di selatan Vietnam, diutara Columbia Inggris dan Patagonia. Demikian pula dalam ukuran yang lebih kecil dan berusia lebih muda yaitu di Afrika Selatan, Siberia Tengah, Abyssinia, beberapa tempat di amerika Utara dan Selatan. Di Amerika Keweenawan Basalt, mengandung endapan tembaga dalam jumlah besar. Erupsi rekahan Iceland, yang terletak tepat diatas punggung-tengah Samudra Atlantik. Erupsi terjadi pada tanggal 8 Juni 1783 melalui rekahan sepanjang 32 kilometer.
Erupsi piroklastik terjadi pada magma yang kental, mengandung banyak gas dan memiliki sifat letusan berkisar antara sedang dan sangat dahsyat. Erupsi explosip biasanya menghasilkan piroklastika dan sedikit lava. Karena sifat magmanya yang kental maka lava yang mengalir tidak akan dapat menempuh jarak yang jauh dari sumbernya, lubang kepundan.
Erupsi efusip yang terjadi 300-1000 meter dibawah permukaan laut dinamakan submarine , berlangsung tenang. Lava yang dikeluarkan akan membeku dan membentuk lava bantal. Lava yang membeku membentuk akan membentuk lava bantal Bentuknya melonjong dengan ukuran kurang dari 1.5 meter dan penampang 30 Cm, dengan dasar yang mendatar dan bagian atasnya membulat.
teori planetesimal dari chamberlin dan moulton. mengatakan ada suatu Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati matahari .Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk matahari akan terkoyak dan direnggut dari peredarannya. Mereka berpendapat bahwa bumi kita ini terbentuk dari material yang direnggut itu yang lalu memisahkan diri dari matahari .
teori kant, laplace, dan helmholtz yaitu bumi berasal dari suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa bersuhu tidak terlalu panas dan penyebarannya terpencar dalam kondisi berputar dan dikenal sebagai awalmula dari matahari . Akibat perputaran itu memicu matahari ini kehilangan daya energinya dan akhirnya mengkerut. Sebagai akibat dari proses pengkerutan itu , maka ia akan berputar lebih cepat lagi. Dalam kondisi seperti ini, maka pada bagian ekuator kecepatannya akan semakin meningkat dan memunculkan terjadinya gaya sentrifugal. Gaya ini akhirnya akan melampaui tarikan dari gaya beratnya, yang semula berfungsi sebagai penyeimbang, dan memicu sebagian dari bahan yang berasal dari matahari itu terlempar. material yang terlempar ini lalu dalam perjalanannya juga berputar mengikuti induknya, juga akan mengkerut dan membentuk
beberapa planet , salah satunya yaitu planet bumi.
astronomi yaitu ilmu kondisi tata surya, bumi merupakan bagian dari Tata Surya. bumi suatu titik yang tidak penting dalam Tata Surya dibandingkan
dengan benda-benda lainnya,
Susunan Interior Bumi: (1) Inti, yang terdiri dari dua bagian. Inti bagian dalam yang bersifat padat, terdiri dari unsur besi, dengan jari-jari .1216 Km., Inti bagian luar, berwujud lelehan (cair), dengan unsur–unsur metal memiliki ketebalan 2270 Km; (2) Mantel Bumi setebal 2885 Km; terdiri dari batuan padat, (3) Kerak Bumi, yang relatif ringan dan merupakan kulit luar dari Bumi, dengan ketebalan berkisar antara 5 hingga 40 Km. .Kerak Bumi tersusun dari selaput batuan (litosfir), selaput udara (atmosfir), dan selaput
air (hidrosfir).
Orogenesa yaitu pembentukan pegunungan yang dipengaruhi oleh konsep tegasan yang dicirikan oleh lapisan sedimen tebal yang terlipat dengan arah sumbu
lipatan yang berbeda beda, dan dicirikan oleh proses deformasi yang berlangsung berkali kali dan merupakan pengaruh dari berbagai proses yang berbeda-beda, termasuk intrusi dan gejala pelengseran gaya berat, yang bekerja pada suatu bahan yang
berlainan sifat dan kedalamannya.
Volkanisma sebagai tempat atau lubang diatas muka Bumi yang mana dikeluarkan bahan atau bebatuan yang pijar atau gas yang berasal dari bagian dalam bumi ke permukaan, yang lalu produknya akan disusun dan membentuk sebuah kerucut atau gunung.
Hipotesa Continental Drift : suatu anggapan bahwa benua-benua yang kita kenal saat ini dahulunya bersatu dan dikenal sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea ini
terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang lalu terpecah-pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil sebagai benua-benua yang ada saat ini.
Hipotesa Sea Floor Spreading : Hipotesa pemekaran lantai samudra oleh Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang berjudul Essay in geopoetry describing evidence for sea-floor spreading . Hipotesa pemekaran lantai samudra yaitu suatu hipotesa yang menganggap bahwa bagian kulit bumi yang berada
didasar samudra Atlantik tepatnya di Pematang Tengah Samudra mengalami pemekaran yang diakibatkan gaya tarikan (tensional force) yang berasal dari arus konveksi yang berada di bagian mantel bumi (astenosfir).
Paleomagnetisme yaitu arah-arah magnet bumi pada masa lalu yang terekam dalam batuan saat batuan itu terbentuk. Arah magnet bumi akan terekam oleh mineral dalam batuan saat melewati temperatur 5800
Celcius (Temperatur Curie).
Teori Plate Tectonic yaitu tentang kerak bumi (litosfir) yang bersifat dinamis. kerak bumi tersusun dari 7 lempeng utama dan 6 lempeng yang lebih kecil yang mana batas-batas lempeng berada pada batas divergen, batas konvergen, dan batas transform.