Angkor Wat
Para arkeolog dari Otoritas Aspara, sebuah organisasi pemerintah pengelola Taman Angkor,menggali tanah dibawah bekas komplek rumah sakit kuno di Angkor Wat, Kamboja menemukan sebuah patung besar berumur 800 tahun dengan kondisi setengah baik,Rumah sakit ini adalah satu dari empat rumah sakit yang dibangun di area Angkor Wat oleh Raja Jayavarman VII pada abad ke-12, yang juga membangun 98 rumah sakit lain yang menyebar di Kerajaan Khmer yang menjangkau sampai Laos , Vietnam dan thailand berukuran dua meter dengan berat 200 kilogram ,pada kedalaman 40 sentimeter di bawah tanah,ditemukan juga patung yang menggambarkan Buddha Pengobatan, benda-benda peninggalan pada kompleks itu dibangun dari abad ke-9 hingga ke-15 telah dirusak beberapa kali disebabkan oleh pertama dari Jayavarman VIII yang ingin merubah agama Buddha menjadi agama Brahmana,jayavarman memerintahkan patung-patung Buddha di kompleks itu dihancurkan. kedua oleh rezim Khmer Merah, dan sesudah rezim ini jatuh, terjadi pencurian besar-besaran di kompleks itu,walaupun sebagian dari kedua tangan dan kakinya patung telah hilang, namun ornamen dari tubuhnya masih ada, patung ini mendeskripsikan tokoh penjaga yang biasanya ada di depan pintu utara komplek Angkor Thom, wakil jenderal direktur Otoritas Apsara, mengungkapkan bahwa Raja Javarman VII mempunyai program sosial yang besar, keempat rumah sakit rumah sakit ini berisi patung-patung dewa, dan yang paling berharga adalah Buddha Pengobatan.namun tidak ada seorang pun yang berhasil mempelajari dan menggali benda benda bersejarah itu,
Lukisan Kuno Angkor Wat saat melakukan ekskavasi Angkor Wat yang usianya 300 tahun lebih muda dari Borobudur itu.pada tahun 2010 ,arkeolog dari Australia National University di Canberra, yang mengungkap lukisan tersembunyi telah menemukan 200 lukisan tersembunyi di dinding Angkor Wat,pada kuil Buddha Kamboja, berlokasi di bagian atas kuil,yang dilewati wisatawan dan pada dinding tempat lukisan yang diungkap sebenarnya pada dinding yang sering dilewati ribuan wisatawan,Salah satu lukisan menggambarkan Hanoman,dilihat dengan bantuan teknik pengolahan citra secara digital. Lukisan-lukisan yang ditemukan arkeolog ini tidak kasatmata, tanda lukisan, berupa pigmen merah, arkeolog memotret beberapa sisi dinding di mana pigmen merah tanda lukisan yang ada, hasil pemotretan lalu diolah dengan teknik decorrelationstrecth analysis, Teknik ini bisa mengungkap perbedaan warna yang sangat samar dan juga pernah dipakai NASA untuk mengolah citra Mars, Selain terdapat lukisan Hanoman, ada juga lukisan gajah,para dewa, pinpeat, instrumen musik tradisional Khmer, dan kapal ,lukisan lukisan ini dikategorikan sebagai grafiti yang sangat skematik bertujuan menghiasi dinding kuil,
diduga lukisan ini dibuat pada masa kerRajaan King Ang Chan dalam upaya untuk merestorasi candi antara tahun 1528 hingga 1566. Restorasi dilaksanakan saat Angkor Wat berubah fungsi,dari tempat pemujaan dewa Wisnu umat Hindu sampai menjadi tempat ziarah umat Buddha. arkeolog dari Universitas Waseda, Jepang, menemukan ratusan kanal di Angkor Wat yang merupakan salah satu candi tertua di Asia Tenggara ,penemuan kanal ini dapat mengungkap misteri pembuatannya,arkeolog menemukan banyak tambang batu dan jalur yang dipakai untuk membangun Angkor Wat pada mulanya angkor wat dibangun untuk Dewa Wisnu dalam Agama Hindu. namun pada abad 14, kuil dipakai oleh penganut agama Budha,Angkor Wat dibangun pada abad ke 12 oleh raja Rawa Suryawarman II dari Kerajaan Khmer,angkor wat dibangun di kawasan seluas 200 hektar di kota Angkor, kawasan Kamboja.,Angkor Wat tersusun dari 5 sampai 10 juta potongan batu ada yang beratnya 1500 kilogram,Batu batu ini berasal dari tambang batu di gunung kulen dan gunung lain dekat Angkor Wat, Jarak antara tambang batu dan Angkor sangat jauh,sebelumnya arkeolog menduga batu ini diangkut ke Danau Tonle Sap melewati kanal lalu memakai perahu dayung melintasi sungai melawan arus sungai hingga sampai di lokasi tujuan pembangunan candi, tetapi hasil penelitian selanjutnya mengungkapkan , ternyata cara pengangkutan batu sangat berbeda setelah menemukan 50 tambang batu di sepanjang tanggul pada kaki Gunung Kulen. dan berdasar pengamatan data satelit, arkeolog menemukan kanal kanal yang menghubungkan angkor wat dan lokasi tambang,dengan Jarak antara lokasi Angkor Wat dan tambang batu pada ratusan kanal itu sekitar 37 kilometer,Sedang bila jarak yang harus ditempuh jika melawan arus melewati sungai mencapai 90 kilometer.
berdasar penelitian Mary Beth Day, pakar limnologi dari Universitas Cambridge di Inggris mengungkapkan bahwa Angkor, sebagai kota tua di Kamboja, adalah lokasi candi candi angkor wat dan lokasi kerajaan Khmer yang berjaya pada abad 9 hingga abad 15 diperkirakan runtuh karena bencana kekeringan, sebelumnya Angkor mempunyai sistem penyaluran air melalui dam baray penampung air,parit dan kanal yang berguna untuk mencegah dari kekeringan. ada penurunan level air,populasi Angkor telah tumbuh pesat pada waktu itu sehingga tanah telah ditekan oleh karena pemakaian yang agresif, sedimen yang dikirim ke dam pada masa Angkor berjaya lebih lapuk dibandingkan sedimen yang dikirimkan setelah jaman keruntuhan angkor, Tanah dimanfaatkan secara agresif untuk pertanian, turunya level air ,pemanfaatan tanah berlebihan dan sedimen mengakibatkan sistem penyaluran air tak berfungsi ,menyebabkan terjadi bencana kekeringan.