ikan porpoise
Erwin Kompanje, seorang peneliti di Natural History Museum dan Erasmus MC University Medical Center di Rotterdam, Belanda, yang menulis tentang penemuan ikan ini mengungkapkan bahwa Seekor ikan porpoise berkepala dua baru saja terjaring oleh
kapal nelayan di Laut Utara, Belanda menjaring ikan porpoise berkepala 2 , porpoise ini telah mati saat ditangkap oleh sebab nelayan ketakutan maka nelayan melemparkannya kembali ke laut, porpoise baru lahir tampak dari tanda adanya rambut di area hidung, pusar yang terbuka, sirip punggung yang masih lembek dan bentuk mulut yang seperti paruh,porpoise ini memiliki panjang 70 sentimeter,dengan berat 6 kilogram.
porpoise ini mempunyai 2 kepala yang sempurna pada 1 tubuh yang sempurna dengan 2 sirip dada,penyatuan mulai terjadi pada bagian perut dan pinggang sehingga ikan porpoise inj hanya mempunyai 1 kelamin jantan ,ikan porpoise ini sebagai kembar siam dan penggabungan terjadi di antara 2 embrio yang berkembang dengan baik. penelitian ini baru pertama kali dalam lumba lumba dan porpoise, terjadinya cetacea kembar normal 1 dalam 200 oleh karena tubuh induknya yang tidak mempunyai cukup ruang untuk dua janin,meskipun penyebab kematian porpoise berkepala 2 ini tidak diketahui namun dilihat dari kondisinya, kemungkinan ikan ini tidak dapat berenang, dan jantungnya juga menyatu sehingga tidak berfungsi sempurna.
halaman 1
sumber:
http://www.glsc.usgs.gov/greatlakescopepods/Detail.php?GROUP=ParasitedanSPECIES=Ergasilus%20versicolor
http:// www.sciencefish.com/index.php?option=com_contentdan view=articledan id=7dan Itemid=19
FOTO Parasit yang terdeteksi a. Centrocestus, b. Trichodina, c. Dactylogyrus, d. Oodinium, e. Gyrodactylus, f. argulus, dan g. Ichtyophthirius multifilis
FOTO Beberapa jenis ikan hias air tawar; a. synodontis, b. mas koki, c. simpilum, d. neon tetra, dan e. Red fin albino
Beberapa parasit yang biasa ditemukan pada organ dalam dan organ luar .ikan air laut dapat dilihat pada FOTO bawah sedang beberapa patogen yang menginfeksi ikan air tawar dapat dilihat pada bawah berikut :
FOTO Beberapa Ektoparasit yang Menginfeksi Ikan Laut
FOTO Beberapa Endoparasit yang Menginfeksi Ikan Air Laut
FOTO Beberapa Parasit yang Menginfeksi Ikan Mas
FOTO Beberapa Parasit yang Menginfeksi Ikan Nila
FOTO ekor ikan yang terinfeksi saprolegnia fungus
FOTO Vorticela sp
FOTO Hama Kerang Bakau/Temburung (Thelescosium thleskium) dan Ikan yang Ditemukan di Tambak dan Menjadi Sumber Penyakit WSSV.
FOTO Karapas Udang yang Terinfeksi WSSV (A) dan Karapas Udang Normal (B), dan Rod Shape Virus yang Menjadi pemicu WSSV
FOTO Icthyopthirius multifilis
FOTO Benedenia sp
FOTO Thallus Rumput Laut yang Terinfeksi Penyakit ice-ice
FOTO Gyrodactylussp
FOTO Siklus Hidup I. multifilis
FOTO Tricodina sp. (a) terlihat Ventral, (b) terlihat Atas
FOTO Ichthobodo sp
FOTO Dactylogyrus sp.
FOTO menjelaskan Ichthyobodo bergerak aktif ke kiri dan kanan (flickering).
FOTO Bentuk Spora Henneguya sp. (kiri) dan Myxobolussp. (kanan)
FOTO Chalimussp
FOTO Epistylissp.
FOTO Brooklynella hostiles
FOTO Oodinium sp.
FOTO Siklus Hidup Oodonium sp
FOTO Cryptocaryon irritaans
FOTO Siklus Cliptocarion irritant
FOTO Uronema marinum
FOTO Ergasilus versicolor
FOTO Caligussp.
FOTO Diplectanum sp.
FOTO Lepeophteirussp.
hampir 75 persen sediaan ikan hias air tawar berasal dari negeri kita . Dan setidaknya 363 jenis ikan hias air tawar negeri kita sudah diekspor ke berbagai tempat di bumi. Budidaya ikan ini amat potensial
- Ikan Arwana Scleropages sp.
Ikan yang satu berikut sangat populer di Nusantara. Bahkan pelawak pun memakai nama arwana sebab kepopuleran ikan ini. Ikan ini dipercaya dapat mendatangkan rezeki bagi yang memeliharanya.
Ikan ini punya banyak sebutan panggilan mulai dari ikan naga, ikan payang, siluk, silok,kalikasa, kalasa hingga khayangan. Ikan arwana memiliki potongan tubuh yang besar ditambah sisiknya yang menarik. golongan ikan purba ini punya telur sejumlah telur burung puyuh. Saking terkenalnya, ikan arwana dapat dijual dengan harga megah. Ikan arwana jenis Superior Red Albino terjual dengan harga Rp. 1 Milyar pada negeri kita Pets Plants Aquatic Expo (IPPAE) tahun 2010. Serius ya! Ikan Arwana tergolong binatang arkais yang tetap hidup hingga saat ini dan saat ini ikan itu adalah ikan yang dilindungi. Ikan Arwana termasuk ikan predator atau dapat di kira ikan galak sebab memakan ikan-ikan mungil, serangga, loncek dan beberapa amfibi. Ikan ini gak terlihat diantaranya predator lain sebab lekuk-lekuk badannya luar biasa indah bila berenang pada aquarium. Macam spesies yang beragam menambah daya tarik untuk memelihara pemangsa yang mono ini contoh nya saja Ikan Arwana Lugu, Ikan Arwana emas, dan Ikan Arwana Irian ditemukannya pun berbeda beda tersebar di Asia Tenggara. Ikan Arwana tertinggi ditemukan khususnya di Nusantara sebab pemastian alam yang
cocok untuk habitat kehidupan ikan berikut.
Ciri-ciri Ikan Arwana:
Tubuhnya pipih dan punggungnya latar, hampir setia dari kawah hingga sirip punggung, bentuk mulutnya menuju keatas dan memiliki sesetel sungut pada bibir lembah. Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya cukup kokoh, banyak giginya 15-17. .Panjang Arwana dewasa, jurang 30-80 centimeter. Sisiknya berukuran besar dan permukaanya mengkilap. Bentuk sisiknya melingkar. Warnanya sangat beranekaragam, antara berbeda perak, hitam,.emas, dan merah. Arwana hijau (Green Arowana), Arwana hitam (Black Arowana), Arwana perak(Silver Arowana), Arwana kuning (Golden Arowana), dan Arwana warna merah (Red
Arowana). Arwana berma di bagi lagi menjadi tiga spesies, yaitu merah biasa (Red Banjar), arwana kuning (Arwana Golden Red) dan benar merah (Super Red). Secara morfologis (ciri-ciri fisik), .Tubuhnya pipih dan punggungnya datar, hampir lurus dari moncong hingga sirip punggung., Urutan lateral / gurat sosok yang terletak di samping kiri dan kanan tubuh arwana panjangnya antara 20-24 cm. Wujud mulutnya menghadap keatas dan memiliki serasi sungut di bibir bawah. Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya kukuh. Giginya berjumlah 15-17. Bagian insangnya
dilengkapi ditambah penutup insang. Letak sirip punggungnya menempel dengan awal sirip (caudal). Sirip anusnya panjang dari dibanding burit (dorsal), hampir mencapai sirip perut (ventral). Panjang arwana
dewasa amat variatif, renggangan 30-80 centimeter.
Bentuk badannya gepeng dan bersisik raksasa meliuk-liuk menawan saat berenang di akuarium. Ditambah tumbuhnya dua sungut di pucuk bibir lembah membuat ikan ini seolaholah naga. Sebab itu, tidak mengherankan jika sebagian warga menyebutnya dengan kimliong / ikan naga emas. Layaknya naga, arwana juga dianggap sebagai logo keberhasilan, kekuatan,.dan kejayaan.
- Ikan Koi (Cyprinus carpio L)
Ikan berikut pertama kali dipopulerkan di Jepang sekitar 1820-an. Para penangkar di Jepang mampu merekayasa strain ikan mas sebagai ikan yang
memiliki korelasi warna warna merah dan murni yang memikat mata. efek persilangan inilah yang di kenal ikan koi. Ikan koi memerlukan kamar gerak yang luas, maka , ikan itu lebih pas dipelihara
di kolam dibanding di akuarium. Sebetulnya ikan koi yaitu ikan raka hasil simpangan dari bermacam-macam warna ikan mas (karper). perkembangan zaman ikan itu dikembangbiakan jadi banyak rupa
warna dan pola rona yang super menarik.
Perselisihan antara macam ikan koi berdasar figur warna ikan, sisik ikan dan yang lain. Hal itu membuat ikan koi turun jauh kian unik dan unik dipadankan jenis ikan koi yang sebelumnya. .banyak orang yang menjadikan ikan koi ini sebagai ikan hias dan tidak
mengkonsumsinya. Banyak sekali jenis-jenis ikan koi termahal dan terbaik yang disusun dalam klasifikasi ikan koi Dalam masing-masing kelas ada beberapa sub kategori yang jenisnya pula cukup banyak.
Klasifikasi ikan koi yang biasa terdiri atas ikan koi Gosanke, Shiro, Utsurimono, Asagi, Tancho, Hikarimono, Goromo, Hikarimoyo, Matsuba, dan Kawarimono.
Ikan koi Kohaku yaitu jenis ikan koi yang memiliki l
ragam warna ,.Pola merah dinamakan Hi. Hi harus tebal ditambah tepi yang baik. Ada berbagai perbedaan motif warna ikan koi . Ada yang putus, terselip yang besar dan merauk. Ikan Koi Kohaku memiliki pola yang tidak susut dan memiliki warna putih bagai salju dan warna berma gelap.
-. Ikan Cupang (Betta sp)
Ikan ini hanya ditemui di negara-negara Asia Tenggara termasuk berkembang cukup baik di negeri kita . Ikan itu juga gampang beradaptasi di lingkungannya. Padahal volume air sedikit dan juga sedikit oksigen, ikan cupang mampu hidup. Habitat asli ikan cupang di rawa-rawa tropis. Ikan ini memiliki bentuk yang
bermacamragam dan warna yang indah. Ikan ini tidak hanya
dijadikan ikan hias, Ciri-ciri biasa ikan cupang aduan antaralain seperti badannya full pressed body (ramping),
jika dilihat dengan seksama ada cekungan halus dibandingkan ujung badan hingga sebelah perut, kecil-kecil tebal , bentuk dahi seperti ikan arwana. Gelang-gelang bibir tebel, jari-jari sirip ekor siluman rapat (jari-jari sirip yang besar rentan terserang jamur, saat sirip terkoyak atau luka), pembawaannya low profile
(santai namun waspada). Salah satu species ikan cupang yang menawan yaitu ikan cupang serit.
Masyarakat khususnya para penghobi ikan cupang yang berawal dari Nusantara bisa lumayan berbangga,
Ikan cupang serit jadi mendunia sebab variasi keindahannya. Ikan hias air tawar ini dikenal.sebagai crown tail atau termuda mahkota sebab jika dibalik menghadap ke atas serit-serit dalam ekornya bakal terlihat laksana mahkota baginda. Jenis ikan cupang serit memiliki banyak varian.
- Ikan Koki (Carrasius auratus)
Ikan koki dipercaya berasal atas negeri China dan di Jepang. Ikan ini adalah satu klan dengan ikan mas.
Rupa ikan raka koki terlalu banyak dan bentuknya memiliki keunggulan masing-masing. Mutu dari species ikan mas koki berbeda-beda. Mulai dari ribuang hingga ratusan ribu. ada beberapa jenis ikan mas koki yang belum pernah kamu lihat. Contohnya ikan mas koki buble eye. Dari namanya , sudah dipastikan bahwa penammakanan ikan yang mono ini luar biasa menggemaskan. Jenis ikan mas koki berikut bubble eye atau emas ,mata gelembung disebab kan posisi
matanya tertutup sebab gelembung. Ikan mas koki ini benar unik, namun jika tidak merawatnyamelembung yang menutupi matanya akan pecah. Ikan koki ataupun ikan mas koki pupuler di negeri kita ditambah berbagai versi baru yang ada saat ini. Ikan mas koki bisa bersirip panjangm benjo-benjol, pendet dan bulat.
di bagian matanya menonjol ditambah sisik warna -warna seperti putih metalik, kuning, kekuningn, hitam, hijau, ataupun gabungan mulai warna-warna ini. Kandungan pigmen yang bertentangan menentukan corak warni itu.
- Ikan Lou Han (Flowerhorn)
Ikan ini biasa dengan sebutan Flowerhorn dalam bahasa Inggris. Ikan yang termasuk dinasti Cichild berikut memiliki petunjuk akan sisiknya yang mempesona ,Juga terlihat lucu sebab ada jendulan
Ikan hias air tawar ini memang pernah menjadi ikan hias primadona di negeri kita di awal tahun milenium.
namun yang uniknya saat itu, sebagian besar orang belum terbuka mengenai species ikan louhan apa yang mereka pelihara. Memang cukup unik trend ikan louhan saat itu. Ikan itu tidak dapat ditemukan dalam alam bebas. Pasalnya, ikan ini dari
persilangan dibandingkan berbagai macam ikan Cichlid. Ikan itu juga dapat menjadi pemangsa yang bernafsu jika dibuang ke danau terbuka. Ikan hias air tawar adalah produk hiburan yang sejak krisis moneter memiliki nilai ekonomis yang makin nyata. Bisnis ikan hias air tawar cukup baik perannya dalam memberi devisa pada negara, namun jika dibandingkan dengan kebutuhan ikan hias dunia nilainya masih relatif kecil.
Kebutuhan pasar Uni Eropa dipasok oleh Singapura sebanyak 50 %, sedang negeri kita hanya memasok 9%, padahal sebagian besar dari ikan yang dipasok oleh Singapura berasal dari negeri kita . keadaan ini terjadi selain dari adanya dukungan pemerintah pada fasilitas transportasi, juga pada kualitas produk itu sendiri dan kurangnya perhatian terhadap pengembangan ikan hias memicu ekspor ikan hias mengalami penurunan , Salah satu yang mempengaruhi kualitas ikan hias yaitu adanya infeksi penyakit. Seiring dengan perkembangan budidayanya, adanya penyakit pada ikan hias juga turut
berkembang. Penyakit adalah salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh pembudidaya ikan. Terlebih lagi bila sistem budidaya ikan itu sudah mencapai tahapan budidaya intensif. Infeksi penyakit dengan intensitas serangan yang tinggi akan memicu kerugian yang signifikan. Selain memicu wabah yang mematikan infeksi penyakit juga akan menurunkan nilai jual ikan hidup. Agen pemicu penyakit infeksius dapat dipicu oleh organisme patogen dari golongan bakteri,
parasit, jamur, dan virus. Patogen parasitik jarang memicu wabah penyakit yang sporadis, namun pada intensitas penyerangan yang tinggi dapat memicu kerugian ekonomi yang signifikan sebab dapat memicu kematian. Di samping itu, infeksi parasit juga dapat menurunkan bobot, performance dan menurunkan ketahanan tubuh ikan dan akan dimanfaatkan sebagai port of entry bagi penginfeksi sekunder oleh patogen lain seperti jamur dan bakteri. Beberapa jenis parasit yang biasa ditemukan pada ikan hias yaitu dari golongan Digenea (Metacercaria dari Ascocotyle), Monogenoidea, Diniflagellida (Piscinoodinium pillulare), Chiliophora (Trichodina maculata, Ichtyophthirius multifiliis, Chilodonella sp.), Nematoda (Camallanus maculatus), dan Crustacea (Lernaea cyprinacea, Argulus).
melihat agen patogen pada budidaya ikan hias dari golongan cyprinidae, cyclidae,catfish, dan characidae dilakukan dari lokasi budidaya ikan hias ,contoh diambil dengan variasi usia . metode pengambilan contoh untuk pengawasan kesehatan dilakukan secara acak, sedang saat ada serangan penyakit dengan memilih binatang secara tidak acak yang menunjukan gejala klinis. Metode pengambilan contoh ke lapangan untuk survey kesehatan ikan dan diagnosa wabah
penyakit diperlukan peralatan di antaranya; mikroskop dengan objective 10x, 20x, 40x, dan 100x, dissecting kit, slide glass dan cover glass, Salin 0,845% steril, Davidson’s AFA dan10% buffered formalin, pippet dan bulb, boks contoh , pensil marker, kamera foto, dan buku panduan identifikasi parasit. pemantauan ektoparasit dilakukan dari kulit (lendir), sirip dan insang. contoh diambil dengan cara membuat sediaan wet-mount yang kemudian dilihat dengan mikroskop. Argulus dapat dilihat secara langsung ,adanya penyakit pada ikan hias berkembang. Berbagai jenis pemicu penyakit yang menginfeksi ikan antara lain bakteri, virus,
jamur, dan parasit. berdasar hasil identifikasi dan inventarisasi dari beberapa jenis ikan hias air
tawar (mas koki, kapiat albino, red fin albino, platydoras, synodontis, sympilum, dan neon tetra)ditemukan adanya beberapa patogen parasitik. Ektoparasit ditemukan lebih banyak pada ikan mas koki golongan cyprinid Pada Carassius auratus (mas koki) paling banyak ditemukan parasit dibandingkan dengan ikan dari golongan ciprinid lainnya dengan total prevalensi (93,3%), kemudian Paracherodon innesi (75%), Platydoras costatus (60%), Epalzeorhyncos frenatum (16,7%), Synodontis (14,5%), Sympilum (1,7%) ,
Hasil dari sediaan wet-mount dari lendir, sirip, dan insang parasit yang terdeteksi antara lain
Dactylogyrus, Gyrodactylus, Centrocestus, Trichodina, Oodinium, Ichtyophthirius, dan Argulus Parasit yang terdeteksi itu adalah jenis patogen yang berpotensi dapat memicu masalah pada budidaya ikan hias. Parasit yang paling banyak yaitu monogenea Dactylogyrus sekitar 20,08% terinfeksi oleh jenis ini ,
Protozoa
Parasit dari golongan protozoa yang terdeteksi di antaranya Oodinium spp. (Dinoflagelata),Trichodina sp. dan Ichthyophthirius multifiliis (Ciliata) dengan prevalensi paling tinggi pada infeksi Oodinium yaitu 10,04%.Oodinium lebih dikenal dengan penyakit velvet adalah ektoparasit yang menginfeksi ikan pada kulit dan insang. Akibat yang dimunculkan oleh parasit ini ikan mengalami anoreksia, dan terjadi perdarahan pada insang. Tingginya kejadian penyakit velvet ini diduga sebab adanya pergantian musim dari kemarau ke penghujan sehingga kualitas air cenderung tidak stabil dan ikan mengalami stres sehingga parasit dengan mudah menginfeksi ikan. Ikan yang terinfeksi Oodinium
dengan keadaan yang sudah parah pada kulitnya akan terlihat lapisan seperti bludru.
Trichodina adalah protozoa berciliata yang memicu iritasi pada organ yang terinfeksinya.jika serius infeksi Trichodina akan memicu luka borok , seperti Trichodina, Ichthyophthirius multifiliis adalah parasit protozoa bercilia adalah pemicu penyakit yang dinamakan Ich atau white spot disease . Penyakit ini
sering terjadi baik pada ikan hias maupun pada ikan konsumsi
Monogenea Trematoda Parasit monogenea yang terdeteksi yaitu Gyrodatylus spp. dan Dactylogyrus spp. Dactylogyrus dinamakan parasit insang, sebab parasit ini hanya akan terlihat pada insang. sedang Gyrodactylus ada pada kulit dan sirip. Morbiditas dan mortalitas bisa terjadi dipicu oleh parasit ini. ini dipicu dengan adanya sanitasi yang kurang terjaga dan kualitas air yang tidak baik untuk ikan. Penyebaran bisa terjadi dengan adanya kontak langsung antar ikan,
Digenea Trematoda Centrocestus adalah trematoda yang menginfeksi ikan sebagai inang pertama, untuk inang keduanya parasit ini ditemukan juga pada burung pemangsa ikan , Metacercaria dari Centrocestus terdeteksi pada golongan ikan cyprinid ,
Copepoda Argulus atau dinamakan kutu ikan sebab bentuk dari parasit ini seperti kutu yang menempel
pada kulit ikan. menginfeksi kulit parasit ini juga pada insang ,Dari contoh yang diperiksa 33,98% terinfeksi parasit. Infestasi parasit yang paling banyak yang
memiliki tingkat prevalensi tinggi antara lain: Oodinium spp. (Dinoflagelata), Trichodina sp., dan
Ichthyophthirius multifiliis (Ciliata), Gyrodatylus spp. dan Dactylogyrus spp. (Monogenea), Argulus sp.
(Copepoda), dan Centrocestus sp. (Trematoda).
Kunci untuk meminimalkan adanya infeksi penyakit pada budidaya ikan hias yaitu dengan budidaya ikan yang baik antara lain: pengaturan induk dan benih, pengaturan makanan , pengaturan lingkungan, pengaturan kesehatan, dan pengaturan produk.
negeri kita termasuk negara yang kaya akan sumberdaya ikan hias sesudah Amerika Selatan. Jumlah spesies ikan hias yang lebih dari 300 jenis
34%-nya berada di negeri kita , Produksi ikan hias air tawar di negeri kita dari budidaya juga dari tangkapan alam. luar Jawa,Sumatera, dan Kalimantan adalah area yang banyak diambil ikannya dan memang area ini adalah area yang kaya akan spesies ikannya. Ikan-ikan introduksi juga cukup banyak yang diperdagangkan, bahkan sebagian besar sudah banyak
dibudidayakan, sedang ikan introduksi malah sebaliknya jenis yang sudah dibudidayakan hampir 80% jauh lebih banyak dibandingkan yang belum. Sampai saat ini, tercatat ada lebih dari seratus jenis ikan tangkapan alam yang diekspor melalui beberapa eksportir yang ada di kota kota besar . Ikan-ikan ini berasal dari perairan Sumatera, khususnya selatan, Kalimantan, Sulawesi maupun Irian. Jawa area pesisir selatan masih ada walau sedikit. Ikan-ikan ini didatangkan setiap musim dengan jumlah yang tak terbatas. Saat musim inilah harga ikan menjadi turun atau murah. maka sebetulnya yang paling diuntungkan tentu pedagang. Pemintaan pasar yang terus meningkat menjadikan orang menangkap ikan besar-besaran. Ikan yang ditangkap dalam jumlah yang banyak dan dalam penampungan yang terlalu padat akan memicu banyak kematian. Persentase dari hasil tangkapan dan yang terjual yaitu yang hidup sebetulnya amatlah tidak seimbang. Banyak ikan mati sia-sia baik dalam penampungan dan selama transportasi dan menjadi tidak bernilai. Ikan yang dianggap tidak ekonomis saat itu dibuang dan mati ditempat penampungan, padahal di masa mendatang ikan itu akan berharga. contoh ikan julung-julung bahkan siput dan udang kali atau udang kecil yang dulu tidak ada harganya sekarang juga diperdagangkan sebagai ikan hias.
Informasi dan data yang diambil dari daftar beberapa
eksportir di area kota kota besar diperoleh ada 141 jenis ikan hias air tawar alam yang saat ini masuk dalam daftar ekspor mereka. Ikan didatangkan saat musim tangkapan dan akan ditampung untuk di ekspor ke negara pengimpor dalam jumlah dan waktu sesuai permintaan. Dari ratusan jenis yang terdaftar saat ini beberapa jenis makin sulit diperoleh atau jarang ada. contoh ikan Rasbora, menurut para eksportir sudah mulai banyak berkurang di alamnya. Botia Sumatera juga sudah sangat sedikit. Berbagai jenis malah sudah mulai punah dan sudah jarang ditemukan lagi. Ikan blackshark, balashark, dan beberapa jenis puntius sudah banyak yang tidak ada lagi di daftar para eksportir. Dari Familia Anabantidae ikan Betta atau cupang adalah yang terpopuler. Adanya conggres dan klub-klub Betta baik lokal maupun internasional membuat ikan ini sangat digemari. walau hasil budidaya sudah banyak dengan varietas yang unik namun cupang alam tetap banyak diminati dan harganya cukup tinggi, membuat ikan ini selalu digemari. juga ikan sepat batik (Sphaerichthys sp.) yang warnanya sangat unik ini banyak permintaannya. Ikan ini sangat rentan dan mudah sakit sehingga kematian dalam penampungan cukup tinggi. Sepat mutiara, biru (Trichogaster sp.) juga ada dalam.daftar ekspor, namun ikan ini sudah banyak yang membudidayakan sehingga tidak semuanya mengandalkan dari tangkapan alam. Dari Familia Bagridae, Balitoridae, Chandidae maupun Channidae belum ada satu jenispun yang dibudidayakan,
sehingga semua masih diambil dari alam. Ikan Chandaranga yang sangat terkenal sebab sering dipakai dalam percobaan pewarnaan (sebab ikan ini transparan) adalah ikan yang cukup laku, dan belum ada yang membudidayakannya. Familia Cobitidae, adalah familia dimana jenis Botia sebagai primadona ikan hias air tawar berada. Ikan ini diambil dari alam sangat intensif. setiap eksportir menampung ikan ini satu juta ekor pertahun dan terjual habis.
Diarea kota kota besar tidak kurang dari 30 eksportir,
belum lagi ikan yang keluar dari area asal langsung
ke Singapura. Dapat dibayangkan jumlah yang dikuras
dari alam setiap tahunnya. walau ikan botia saat ini
sudah dapat dibudidayakan, namun masih terbatas di
instansi penelitian. Belum ada budidaya, Familia Cyprinidae didominasi oleh jenis Puntius dan Rasbora. Spesies ikan ini sangat banyak dan di daftar para eksportir juga selalu ada. 2 tahun yang lalu (2006-2007) masih mudah untuk mendatangkan ikan-ikan ini dari Sumatera dan Kalimantan. Namun saat ini (2009) menurut para eksportir sudah mulai susah untuk memperolehnya . Jenis lain yang sangat populer yaitu ikan golongan Rainbow atau dari familia Melanotaenia. Sangat diburu oleh para hobiis. sebab asalnya dari Papua dan habitatnya yang susah dijangkau sehingga ikan ini secara teori masih aman dari kepunahan.
dari Familia Osteoglosidae yaitu Arwana. Nilainya
yang sangat mahal terutama yang Super Red ,Sudah banyak dibudidayakan, namun keberadaanya di alam sebagai plasma nutfah dan sumber asli genetika
perlu dilestarikan.Jenis lain yaitu Siluridae, Tetraodontidae dan Toxotidae juga ikan yang cukup diminati. Ikan Datniodes atau jenis Tiger Fish saat ini cukup banyak dicari dengan tren untuk dipelihara bersama ikan pari (Portamotrygon sp.) Dari harga ikan yang kecil-kecil seperti Rasbora yang hanya sekitar Rp. 6000,-/ekor sampai Arwana yang bisa mencapai Rp. 10 juta/ekor walau nilai per ekornya kecil namun
jumlahnya sangat banyak. Penurunan produksi di alam yang terus terjadi tentu sangat disayangkan, sebab akan menurunkan pula devisa dan Sumber Daya Ikan Hias ini. Belum lagi spesies non ikan yang saat ini mulai banyak pula diperjual belikan seperti Cherax sp. dan udang kecil (Caridina sp.) yang jumlahnya sekitar 8 spesies. Kerusakan alam akibat polusi, perusakan hutan yang memicu penurunan jumlah dan kualitas air, maupun penangkapan yang berlebih akan menghabiskan semua sumber daya perairan tawar. adanya banjir yang terus menerus terjadi juga menurunkan produksi sebab nelayan tidak me ndapatkan ikan tangkapan. ada 183 jenis ikan introduksi yang sudah masuk ke negeri kita ,Sekian banyak ikan introduksi justru sudah banyak yang dibudidayakan di negeri kita . Iklim negeri kita yang tropik cocok untuk ikan-ikan ini sebab kebanyakan
datang dari area tropik pula. area budidaya yang
paling besar yaitu area kota kota besar , sebab disini
pula perdagangan, para eksportir dan importir ikan
hias berada. biasanya para importir dan eksportir
yang tahu dan mengerti kebutuhan dan pasar ikan hias
dunia dengan tren yang baru akan mendatangkan ikanikan dari negeri asalnya dan memberikannya pada
peternak untuk ditangkarkan. Produksinya akan kembali
kepada para eksportir yang akan mengekspornya ke
seluruh penjuru negeri yang memerlukan . Jenis yang
belum dibudidayakan yaitu adalah ikan yang diimpor
dan direekspor kenegara lainnya. Jenis paling banyak yaitu dari Familia Characidae, Cichlidae, Cyprinidae dan jenis ikan Catfish. Jenis lain yang juga cukup banyak dikembang biakkan yaitu Familia Poecilidae dan sedikit dari familia Anabantidae dan Notopteriidae.
Familia Characidae yang banyak adalah ikan-ikan
kecil dari jenis tetra. Berpuluh jenis tetra sudah berhasil
dikembangbiakkan oleh para peternak di daerah
kota kota besar , Namun sesuai dengan hukum pasar ikan yang dulunya mahal dengan banyaknya peternak yang berhasil menghasilkan jenis tetra ini maka harga yang menukik jatuh membuat saat ini beberapa jenis tetra mulai ditinggalkan, contoh black tetra, blue eyes dan neon tetra. Familia Cichlidae adalah jenis yang amat banyak dibudidayakan di negeri kita . Jenis yang berukuran sedang seperti diskus dan maanvis sudah berpuluh tahun para peternak membudidayakannya. Peternak ikan jenis ini tersebar ke seluruh kota kota besar . Malahan ikan diskus sudah banyak para hobiis mengadakan conggres dengan berbagai varietas dari hasil hibridisasi yang mereka kerjakan. Sampai saat inipun diskus yang dijuluki The King of Aquarium ini masih tetap digemari dan banyak peternak yang mengembangbiakkannya. Siklid lain yang sangat digemari yaitu ikan Lou Han yang sempat berjaya
pada tahun 2000 an. Jenis lain mungkin tidak terlalu
terkenal seperti jenis diatas namun cukup banyak pula yang menternakkannya, seperti Oscar, Auratus,
beberapa jenis dari genus Cichlasoma, Cyphlotilapia,
Dari familia Cyprinidae ikan koi dan koki yang sudah puluhan tahun dibudidayakan disini. varietas yang semakin bermacamragam , Ekspor ikan koki ke Singapura kebanyakan yaitu ukuran kecil-kecil. Jenis Redfin shark juga sudah banyak dibudidayakan terutama yang albino. Jenis Catfish seperti Red Tail Catfish, Tiger Catfish juga sudah banyak dipijahkan para peternak. Demikian pula catfish kecil berbagai macam Corydoras sudah lama para peternak mengembangbiakkan ikan ini. Ikan pari dari familia Portamotrygon yang berasal dari Amerika Latin (Sungai Amazon) juga sudah dibudidayakan di negeri kita walau masih terbatas beberapa orang saja sebab harganya yang mahal.
Domestikasi sebagai cara untuk mempertahankan
plasma nutfah dapat dilakukan dalam tempat budidaya, tempat-tempat penelitian. Dapat pula dilakukan di tempat-tempat wisata air seperti Taman Akuarium Air Tawar, juga tempat Agrowisata area .
budidaya adalah salah satu cara untuk mempertahankan produksi. walau sebetulnya tidak dapat atau mungkin tidak akan mampu berpacu dengan kerusakan atau pemusnahan setiap spesies mengingat banyaknya spesies yang ada di alam. namun masih adalah satu-satunya cara yang paling bagus untuk diterapkan, selain dapat memenuhi kebutuhan secara berkesinambungan juga dapat tetap melestarikan sumber daya ikan. Biaya untuk memulai dengan penelitian tentu mahal terutama untuk ikan yang langka, namun hasilnya akan jelas. Tidak akan ada ikan yang terbuang percuma, sebab ikan budidaya biasanya juga lebih dapat bertahan hidup
dibandingkan ikan liar. Banyak strain baru yang dapat
dihasilkan dari budidaya dan ini akan diperoleh pula nilai tambah ,Hobiis ikan menghendaki ikan jenis baru, dan para ahli genetika saat ini dapat merekayasa ikan hias ini.diperlukan riset yang lama dan terus menerus, SDM dan dana yang tidak sedikit. Apalagi bagi ikan murah seperti beberapa jenis rasbora yang sebetulnya memang tidak layak sebagai komoditas usaha; sebab harganya yang murah sehingga para peternak malas untuk membudidayakannya. Kemungkinan
hanya melalui restocking jenis ini bisa terselamatkan.
Harus d ilakukan pemilihan prioritas jenis dengan
membuat daftar -nya. Ironinya jenis ikan hias introduksi yang dibudidayakan lebih banyak dari yang alami atau asli. walau mudah dimengerti sebab tentunya perhitungan secara ekonomi ikan-ikan yang didatangkan atau introduksi lebih memiliki nilai ekonomi dibandingkan ikan alam. Apalagi sudah tentu para importir tak akan memilih ikan yang tidak bernilai.
ini lah yang membuat jenis ikan hias alam banyak
yang akhirnya punah atau hilang dari peredaran.
contoh ikan Black Shark atau irengan yang dulu di Jawa
dan Sumatera amat banyak, sekarang sudah tak ada sama sekali, ikan Balashark dari Sungai Batang Hari saat ini juga sudah tidak ada, Balashark yang beredar di pasaran yaitu dari Thailand. Secara alami, biota-biota perairan itu melakukan hubungan antara dua organisme baik dalam satu spesies maupun berbeda spesies, dimana interaksi itu berlangsung permanen berdasar hubungan saling menguntungkan atau pun tidak. berdasar bentuk-bentuk interaksi itu, hubungan (simbiosis) digolongankan dalam beberapa tipe, yaitu
- Inquilinisme terjadi saat salah satu spesies memanfaatkan tempat tinggal spesies lainnya seperti sarang burung, sarang lebah, sarang semut
-Mutualisme adalah hubungan yang sangat dekat antara dua spesies dimana satu sama lain tidak dapat hidup sendiri atau terpisah (saling memerlukan satu dengan yang lainnya). Contohnya yaitu tumbuhan
lumut, kombinasi alga dan jamur yang menyelubungi tumbuhan lumut tidak dapat hidup jika dipisahkan.
-Parasitisme adalah hubungan, salah satu menjadi parasit dengan memanfaatkan inangnya seperti menjadikan inang sebagai habitat dan sumber makanan. Parasit hidup pada inangnya. Tubuh inang menjadi lingkungan primer bagi parasit, sedang lingkungan hidup inang menjadi lingkungan sekunder bagi parasit. Hubungan parasitisme ini adalah
hubungan yang permanen. Parasit tidak memicu kematian secara langsung terhadap inang, sebab dia tidak memakan inang sekaligus namun hanya memanfaatkan sebagian dari tubuh inang ( sebagai sumber makanan maupun sebagai tempat tinggal).
-Komensalisme, semua organisme saling berbagi makanan yang sama. ini saling menguntungkan antara satu sama lain. Contohnya yaitu antara hiu dan ikan remora (Echeneis remora), ikan remora selalu berenang bersama hiu, menempel pada kulit hiu dengan sucker, dan memakan sisa-sisa makanan hiu.
-Epioiky, terjadi saat salah satu binatang tinggal di tubuh binatang lainnya, dan yang terakhir menyediakan makanan untuk yang lain. Contohnya yaitu remis atau tritip yang menempel pada moluska atau kepiting, anemon laut yang tumbuh pada kepiting dan sebagainya. Epioiky ini dapat berkembang
menjadi menjadi parasitisme dan adalah bentuk hubungan yang dapat mengawali terjadinya ekternal parasit.
-Endoiky adalah gerombolan binatang yang hidup di dalam tubuh binatang lainnya seperti dalam insang, mantel, paru-paru dan sebagainya. Hubungan itu hanya terjadi pada bagian tertentu saja, dan dapat berkembang menjadi internal parasit. Contohnya ikan Mediterranean Carapus acus dengan timunitas laut (Holothuria tubulosa). Dalam keadaan berbahaya, ikan akan bersembunyi di dalam kloaca timunitas laut. Tidak hanya itu, timunitas laut tidak hanya menjadi tempat persembunyian, melainkan ikan Mediterranean juga
memakan gonad dan pohon-pohon pernapasan pada timunitas laut tanpa memicu gangguan pada timunitas laut sebab organ yang dimakan adalah organ yang mudah beregenerasi.
Hama adalah organisme yang mengganggu dan memangsa, dan biasanya yaitu predator mulai dari tingkatan larva sampai ikan dewasa. Hama berukuran lebih besar dari ikan yang dimangsa dan tidak bersifat menular seperti penyakit. Hama tidak selalu mematikan, namun luka yang dimunitas culkannya dapat meningkatkan kerentanan ikan terhadap patogen.
contoh hama yang sering menjadi masalah pada budidaya yaitu katak, ular, burung, larva serangga dan ikan-ikan liar yang bersifat karnivor atau pemangsa.
Patogen yaitu organisme yang dapat memicu penyakit dan terdiri atas dua golongan yaitu :
-- patogen fakultatif (oportunistik): Sebagian besar patogen ikan termasuk ke dalam golongan ini. Patogen fakultatif adalah organisme yang normal ditemukan di perairan dan dapat hidup tanpa inang, dan
memicu penyakit hanya jika ada keadaan yang mendukung seperti menurunnya daya tahan tubuh ikan sebab stress yang dipicu oleh lingkungan, perawatan , memijah dan lain-lain. Faktor lain yaitu keadaan
lingkungan yang mendukung perkembangbiakan patogen seperti kandungan oksigen yang rendah dan kandungan bahan organik tinggi. Patogen yang
termasuk ke dalam golongan ini yaitu berbagai jenis protozoa seperti Trichodina sp, cacing Dactylogyrus sp dan jamur Saprolegnia sp, bakteri seperti
Aeromonas hydrophila, dan Vibrio harveyii.
--patogen obligat: yaitu patogen yang tidak dapat hidup lama di perairan tanpa inang dan bisa memicu penyakit pada ikan yang sehat saat keadaan lingkungan bagus. Sifat ini dijadikan metoda pengendalian penyakit tanpa memakai bahan kimia. Beberapa patogen yang termasuk ke dalam
golongan patogen obligat yaitu protozoa Ichtyopthirius multifilis, berbagai jenis virus patogen pada ikan dan bakteri seperti Renibacterium salmoninarum,
Yersinia ruckery, Aeromonas salmonicida salmonicida.
Infeksi adalah proses masuknya patogen pada inang dan dapat memicu inang mengalami sakit ataupun tidak. Sakit diartikan sebagai berkurang atau hilangnya rasa nyaman pada tubuh. bahwa sakit juga diartikan sebagai proses morbid keadaan tubuh atau bagiannya dan adanya tanda klinis yang menandakan keadaan fisiologi dan histologi yang tidak normal. Penyakit dapat bersifat infeksi (bisa menular dari satu inang ke inang lainnya) atau noninfeksi. Penyakit infeksi biasanya dipicu oleh parasit yaitu parasitik (protozoa, cacing, krustacea), bakteri, virus, jamur cendawan. sedang penyakitt non infeksius, dipicu oleh lingkungan, nutrisi dan genetik. Lamanya sakit dapat
berkisar dari waktu singkat dan mematikan (akut) sampai kronis dimana gejala klinis tidak terlihat jelas dan hanya dapat dideteksi dengan nekropsi atau
memakai uji khusus pada waktu yang tepat.
biasanya bakteri dan parasit yang mampu memicu penyakit yang serius pada ikan yaitu organisme
yang normal ditemukan di lingkungan perairan dan bersifat patogen oportunis. walau mereka ada di suatu lingkungan perairan penyakit bisa saja tidak terjadi. munculnya penyakit adalah akibat dari interaksi kompleks antara inang (ikan) yang rentan, patogen yang virulen dan lingkungan dimana kedua faktor itu bertemu dalam satu waktu. Pemahaman terhadap
proses-proses yang terjadi selama interaksi sangat penting jika mempelajari diagnosa, pencegahan dan pengobatan. Salah satu dari tanda yang paling awal bahwa suatu penyakit sedang menyerang ikan yaitu laju kematian yang meningkat secara nonkhusus . Ikan yang mati pada tahap ini bisa saja yang sangat rentan
terhadap patogen yang ada atau bisa juga yang paling rentan terhadap keadaan lingkungan yang buruk sehingga memicu terjadinya epizootik.
peranan masing masing faktor munculnya penyakit ikan :
--Inang
Jika inang tidak rentan, penyakit tidak akan muncul. ini lah yang menjadi dasar kegiatan immunisasi pada manusia. namun kerentanan terhadap suatu penyakit ditentukan tidak hanya oleh kekebalan namun kebiasaan pengaturan budidaya lebih menentukan. Contohnya makanan dengan kualitas yang bagus dan pasokan air yang bersih akan dapat mencegah sumber penyakit yang potensial seperti menghindari pemasukan ikan baru dari panti benih yang lain. Salah satu factor yang meningkatkan kerentanan inang yaitu
adanya luka, borok, sisik lepas maupun sirip gripis baik akibat penanganan yang kurang baik ataupun sebab parasit, ataupun juga stress sebab transportasi
dan perawatan , dan kualitas air yang tidak baik.
Dalam tubuh ikan, mekanisme pertahanan bermacamragam . Pertama yaitu kulit, sisik dan membran lendir menghalangi masuknya racun, parasit, bakteri
dan virus. tingkatan kemudian bersifat fisiologi yaitu bekerjanya sel-sel fagosit, penghindaran (avoidance mechanisms), kemampuan hati untuk mendetoksifikasi
racun/ kimia dari air dan makanan, penyimpanan beberapa logam dalam tulang, reaksi jaringan lokal. Garis pertahanan terakhir yaitu yang bersifat khusus
melawan virus, bakteri dan parasit. Bekerjanya sistem kekebalan pada ikan tidak terlepas dari pengaruh faktor lingkungan perairan. Oleh sebab itu kedua faktor
di atas harus didiagnosa secara menyeluruh. Hal hal yang menentukan kerentanan ikan yaitu spesies, usia , keadaan nutrisi, keadaan fisiologi dan kepadatan.
-- Lingkungan
Inang dan patogen dapat hidup dalam lingkungan (perairan) yang sama, dan berinteraksi tanpa munculnya penyakit. namun jika salah satu dari ke 3
faktor itu berubah sehingga hubungan ketiganya juga berubah, penyakit bisa muncul dan menyebar. menjelaskan sebagai timbangan dimana keadaan lingkungan diibaratkan anak timbangan tambahan
yang bisa bergeser ke salah satu faktor. Pergeseran itu bisa mempengaruhi inang secara positif atau negatif. pemicu ketidakseimbangan ini harus ditentukan jika kita ingin mengembangkan pengertian tentang ketiga faktor dan peranan yang dimainkan masing-masing. Berbagai perubahan kualitas air yang mendadak atau mencapai keadaan ekstrim akan memicu stress bagi
ikan yang tentu saja akan menurunkan daya tahan ikan. Demikian juga berbagai bahan pencemar yang ada di peraiaran akan memiliki pengaruh negatif pada sistim kekebalan yang akhirnya meningkatkan kerentanan ikan terhadap patogen. Berbagai penyakit yang ditemukan pada ikan budidaya seperti penyakit yang dipicu oleh protozoa Trichodina, udang berpendar (kunang-kunang) dan bercak putih yang biasanya muncul jika kandungan bahan organik di perairan tinggi dan kualitas air menurun. Pada serangan ringan, penggantian air dapat mengatasi masalah penyakit ini.
--Patogen
Virulensi (patogenisitas) menandakan tingkat keganasan patogen dan kemampuannya dalam memicu penyakit yang sifatnya relatif terhadap
dosis dan waktu. Patogen ikan biasanya adalah agen biologis yang terdiri atas cacing, protozoa, jamur, virus dan bakteri. Untuk itu harus diketahui sifat patogen, cara penyebaran, jalan masuk ke tubuh ikan (port entry) dan fasilitas budidaya, cara menghindari dan cara mengobatinya. Beberapa patogen bersifat obligat yang memiliki virulensi tinggi seperti parasit protozoa pemicu penyakit bintik putih Ichtyopthirius multifilis. Berbagai jenis virus juga adalah patogen obligat namun dengan virulensi bermacamragam . Beberapa bakteri patogen yang ditemukan di negeri kita seperti Aeromonas hydrophila yaitu patogen fakultatif
dengan virulensi bermacamragam . Selain virulensi, faktor lain dari patogen yang menentukan muncul penyakit yaitu viabilitas, strain, intensitas ,. Dalam berbagai keadaan, ikan dapat hidup sehat walau dalam
perairan itu selalu saja ada patogen fakultatif. biasanya hanya jika stress lingkungan terjadi yang memicu keseimbangan ‘timbangan’ bergeser ke
arah penyakit dan patogen memiliki kesempatan untuk berkembang biak dengan cepat. Jika ikan tidak dapat menyesuaikan diri dengan cepat, atau jika tindakan untuk memperbaiki keadaan tidak dilakukan, penyakit bisa terjadi. Jika kematian yang merugikan mulai terjadi, kita harus bertindak cepat. Dengan mengembalikan kualitas air kekeadaan yang optimal dan memakai obat-obatan yang tepat keseimbangan inang dan patogen dapat dikembalikan. Parasit yaitu organisme hidup diatas atau didalam organisme lain,
dikenal sebagai induk semang atau inang. Parasit bisa berupa golongan binatang maupun tumbuhan; berupa virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, antropoda.
biasanya parasit dibedakan menjadi dua berdasar organ targetnya yaitu ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit yaitu golongan parasit yang hidup di
luar atau di permukaan tubuh inang. sedang endoparasit yaitu golongan parasit yang selama hidupnya atau sebagian dari siklus hidupnya ada di dalam tubuh inang. juga , dikenal juga istilah vektor yaitu golongan binatang atau tumbuhan yang menjadi pembawa agen parasit. Ektoparasit yaitu masalah yang sering ditemukan menjadi kendala budidaya ikan. walau jarang menjadi wabah, namun infeksinya dapat terjadi sepanjang tahun. Perbedaan ektoparasit dan
endoparasit yaitu habitat hidup parasit di dalam tubuh inang. Ektoparasit ditemukan pada anatomi luar tubuh ikan: kulit, mukosa, sisik, sirip, operkulum, mata, insang, hidung. sedang endoparasit biasanya ditemukan pada organ hati, saluran pencernaan, ginjal, jantung, daging, dan organ dalam lainnya.
saat terjadi sebuah peristiwa kematian atau sakitnya binatang budidaya, maka perlu dilakukan suatu pemeriksaan. Untuk ketepatan pemeriksaan perlu
dilakukan persiapan contoh binatang budidaya yang akan diperiksa. Agar hasil pemeriksaan tidak terjadi kerusakan contoh dan benar-benar menjelaskan
keadaan ikan maupun perairan maka perlu dilakukan pemilihan ikan contoh dan penanganan ikan contoh sebelum dibawa ke laboratorium untuk pemeriksanaan
lebih lanjut. beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu :
Penanganan ikan
Jika ikan hidup, maka ikan diletakkan dalam kantong plastik yang berisi air dan diberi oksigen. Dan jika ikan mati, maka sebaiknya ikan disimpan dalam termos es atau dalam wadah yang berisi es (pendingin), untuk mengurangi kerusakan jaringan. biasanya parasit tidak berparasit pada berbagai jenis binatang ,
artinya hanya memerlukan inang khusus . Hidup parasitik itu bukanlah hidup sembarangan, melainkan hidup berpreferensi. parasit itu biasanya memiliki inang pilihan atau inang khusus . Secara alami parasit
itu menandakan derajat preferensi inang, disamping juga derajat preferensi jaringan tubuhnya sebagai habitat parasit. Derajat preferensi inang itu yaitu
produk adaptasi biologis yang diperoleh induknya dan diturunkan kepada keturunannya. Diduga derajat preferensi inang dapat berubah, makin tingginya
derajat preferensi inang itu dapat memicu perubahan pola penyebaran .penyakit atau perubahan pola penularan penyakit yang dipicu oleh parasit.
Pemilihan ikan , ikan yang akan dikirim untuk diperiksa terdiri atas:.Ikan yang baru saja mati, kematian tidak lebih dari 1-2 jam ,Ikan yang keadaan nya sehat sebagai pembanding.Ikan yang diduga terinfeksi penyakit yaitu ikan menandakan gejala sakit
seperti berenang lemah, adanya luka, sisik lepas, berlendir.
Setiap parasit memiliki adaptasi khusus untuk hidup pada tubuh inang termasuk morfologi dan fisiologi adaptasi. Adaptasi parasit yaitu keseluruhan sifat binatang yang dapat membatu dalam
populasi untuk hidup, tumbuh dan bereproduksi menjadi lebih banyak, di bawah keadaan yang ada pada habitatnya.
-- Adaptasi pada Indera Penglihatan Parasit
Organ penglihatan parasit biasanya disesuaikan dengan organ target tempatnya hidup pada inang. Beberapa hal yang dapat dijabarkan mengenai
indera penglihatan parasit yaitu antaralain :
Monogenea: sebagai indera penglihatan, monogenea memiliki pigmen mata (biasanya 2 pasang)
Digenea trematoda memiliki 1 pasang mata pada tahap larva (miracidium dan cercaria) yang hidup di luar inang, dan tahap lainnya tidak memiliki alat
pelengkap fotosintesis. Cestoda, nematoda dan acanthocephala alat penglihatannya terbatas bahkan
tidak memiliki alat penglihat. Organ sensori internal parasit biasanya tersebar pada tubuh parasit seperti
pada sucker, nematoda labia, dan pada ekor (nematoda jantan).
--. Adaptasi pada Mekanisme Pernapasan Parasit
Mekanisme pernapasan parasit belum dipelajari secara mendetail sejauh ini. biasanya parasit belum memiliki alat pernapasan khusus . mengenai mekanisme pernapasan parasit yaitu : Parasit tidak memiliki organ respirator secara khusus, pertukaran gas terjadi
pada permukaan tubuh. Copepod cenderung terjadi pernapasan pada struktur permukaan tubuhnya.
contoh nya berbagai struktur seperti grapelike bublles pada bagian ujung posterior thorax Pennella, Lernaeolophus dan jenis Chondracanthus biasanya
memiliki berbagai macam papillae dan proses pernafasan terjadi pada bagian thorax. Ektoparasit memakai oksigen terlarut dalam air, sedang endoparasit memperoleh energi dari dekomposisi glikogen dalam sel, mengeluarkan karbondioksida dan asam lemak.
--Adaptasi Morfologi Parasit
Adaptasi morfologi adalah adaptasi berupa bentuk parasit dan perlengkapan yang dimilikinya untuk dapat hidup di dalam tubuh inang. Yang termasuk adaptasi morfologi antara lain bentuk tubuh yang tergantung pada lokasi tempat parasit itu hidup dalam inang
Adaptasi morfologi yaitu penyesuaian yang ditambah dengan perubahan atau rekayasa dari salah satu atau beberapa, atau bahkan semua bagian atau bagian-bagian alat tubuh sehingga bagian-bagian tubuh itu menjadi tertentu baik bentuk maupun sifatnya atau fungsinya. rekayasa itu terjadi agar supaya parasit memperoleh kemampuan untuk dapat mengikuti segala persyaratan untuk hidup dalam tubuh inang.
Adaptasi ektoparasit yang menempel pada permukaan tubuh inang. Bentuk tubuh parasit yang menempel pada permukaan tubuh inang biasanya memiliki bentuk:
Tubuh yang pipih (clypeate). Flattened dorso-ventrally (rata pada bagian perut). Slightly concave (cekung) pada salah satu sisi dan convex (cembung) pada
sisi lainnya. Cekung pada sisi pelekat. Memiliki cakram penghisap. Parasit-parasit ini sulit dihilangkan atau dibersihkan dengan air, namun bisa dilepaskan dengan cara abrasi contohnya ciliata (chilodonella, Trichodina), branchiura, copepods (Lepeophtheirus, Caligus), trematoda (Tristoma, Entobdella, Calicotyle).
Adaptasi parasit yang hidup di dalam intra-intestinal, biasanya memiliki bentuk sebagai berikut:
Biasanya berbentuk elongated (memanjang), ribbon-like yaitu seperti pita (cestoda), silinder atau spindle-shape atau gelondong (nematoda, acanthocephala).
Bentuknya bulat pipih untuk memudahkan bergerak di dalam usus Adaptasi parasit pada iang seperti adanya keanekaragaman hook (pengkait), suckers (penghisap) dan clamps (alat penjepit) pada monogenea. Cestoda memiliki sucker yang komplek strukturnya.
beberapa cacing memiliki sucker, ring dan hook, Tetrarhynchidea (pada ikan air laut) memiliki 4 probosces yang panjang yang ditutup oleh hook
Acantocephala memiliki proboscis yang dibungkus dengan sederetan hook yang kuat Parasit copepods: pada bagian cephalotorax memiliki organ pengait seperti anchor untuk menempel pada inang (Lernaea, Lernaeocera, Sphyrion, Pennella), memiliki retained yang dapat dipakai untuk berpindah dari satu tempat
ketempat lain, juga memiliki hook pada antena, maxilliped dan appendages (Cecrops, Caligus).
Adaptasi endoparasit dalam tubuh inang, biasanya memiliki bentuk yang menyesuaikan dengan keadaan di dalam tubuh inang. Adaptasi bentuk biasanya
berupa: Parasit yang hidup dalam usus seperti cestoda dan acanthocephala menempel pada saluran pencernaan. Sumber makanan menjadi hal penting,
penyerapan osmotik dilakukan oleh permukaan tubuh parasit ini yang nbanyak mengandung kutikula (membungkus permukaan tubuhnya). Elektron mikroskopik mengungkapkan kegunaan cuticle (selaput luar) pada cestoda yang dibungkus dengan karakter microvilli yang sangat membantu meningkatkan absorbansi pada permukaan.
-- Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang terkait dengan fisiologi tubuh parasit untuk dapat hidup di dalam inang. Adaptasi fisiologi sangat bergantung dengan tempat parasit hidup. Beberapa parasit yang hidup di dalam saluran pencernaan ikan biasanya menghasilkan enzyme anti enzy pencernaan
dengan tujuan untuk menetralisir, agar parasit tidak ikut tercerna saat inang mencerna makanan. Beberapa parasit juga membungkus dirinya dengan
asam amino yang sama dengan asam amino inang dengan tujuan agar tidak kenali sebagai benda asing. Cacing schistomiasis melakukan Penyamaran
antigenik (antigenic mimicry) yaitu parasit cacing dewasa dapat memperoleh antigenik jaringan inang untuk menyelubungi dirinya sehingga sistem imunitas
inang gagal mengusir parasit cacing itu .
Secara alamiah, adanya parasit pada inang akan mengganggu sistem dalam tubuh inang yang bekerja. Inang akan melakukan berbagai cara untuk
mengeliminasi adanya parasit dengan banyak cara. Parasit dalam usus memanfatkan enzim pencernaan yang dihasilkan oleh inang. Hanya sebagian kecil saja yang mampu hidup dalam usus yaitu dengan memiliki kemampuan menatralisir enzim yang dihasilkan inang, contoh nya dengan menghasilkan bahan mucoproteid. Adaptasi parasit lainnya pada tubuh inang untuk menyesuaikan .dengan tubuh inang yaitu jaringan tubuh parasit dan inang harus memiliki komposisi asam amino yang sama. Contohnya asam amino pada cestoda (Hymenolepis diminuta) dan inang (tikus) menandakan ada kesamaan 20 jenis
asam amino
Penyebaran parasit dari satu inang ke inang yang lain dalam satu populasi, dilakukan dengan cara yang beraneka ragam tergantung pada spesies .dari parasit itu sendiri. Cara invansi parasit pada inang, dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu melalui kontak secara langsung, saluran pencernaan, phoresis (memerlukan perantara/binatang pembantu) atau dengan cara
menembus permukaan kulit.
-Phoresis memerlukan Perantara/binatang Pembantu
Transportasi parasit ini dilakukan dari satu inang ke inang lain melalui binatang lain. Cara ini biasanya dipakai untuk jenis parasit darah contohnya yaitu jenis Tripanosoma, parasit branchiura memindahkan larva .nematoda Skrjabillanus dari satu ikan ke ikan yang lain dalam satu populasi. Cercaria menujukkan sifat adaptasi yaitu kemampuan menembus
kulit ikan dan kemudian tumbuh dan berkembang dalam jaringan inang. Bagian yang terdiri dari mulut dilengkapi dengan sucker yang memiliki stylets
untuk menusuk kulit. Kelenjar dalam alat penusuk menghasilkan enzim proteolytic yang dapat merusak jaringan inang, dan ini yang menjadi .sarana migrasi dari cercaria.
-Menembus Permukaan Kulit,Cara lain yang bisa dilakukan oleh cercaria dari Digenea trematoda dengan menyerang jaringan kulit hingga berkembang menjadi tahap berikutnya yaitu metacercaria.
--Kontak Langsung
Invansi parasit terjadi melalui kontak secara langsung antara terjadi pada ikan sehat dengan ikan yang sudah terinvansi parasit terlebih dahulu. Padat penebaran yang tinggi pada budidaya ikan menjadi salah satu pemicu penyebaran parasit melalui cara ini. Cara ini biasanya dipakai untuk penyebaran larva parasit dan kadang juga parasit dewasa (dipakai oleh
parasit yang memiliki siklus hidup yang sederhana), contohnya yaitu parasit ciliata, Trematoda monogenea, copepoda, isopoda, branchiurans.
--Melalui Saluran Pencernaan
Invansi parasit melalui saluran pencernaan ini biasanya dilakukan sesudah tahap invasif dari parasit (telur, larva, spora) yang masuk ke dalam inang bersama makanan. Biasanya dilakukan oleh parasit yang memiliki siklus hidup yang kompleks, contohnya yaitu jenis protozoa seperti Coccidiomorpha dan Cnidesporidia, Digenea trematoda, cestoda, nematoda
dan acantocephala.
Dalam hubungan antara parasit dan inang, maka sebetulnya tidak menjadi tujuan parasit untuk merusak alat tubuh inang, apalagi sampai memicu kematian inang. Parasit memerlukan jaminan makanan dan tempat hidup untuk kelangsungan jenisnya. Terutama untuk jenis endoparasit jika inangnya sakit atau sampai mati, maka dia tidak memperoleh jaminan makan.Ada korelasi atau hubungan positif antara luasnya sebaran inang dan jenis parasit dengan kerugian yang dimunculkan oleh parasit. Makin luas jenis parasit dan inang, maka makin tinggi kerugian yang dimunculkan oleh parasit
itu . Kerusakan yang dimunculkan dengan adanya parasit pada inang itu bertingkat tergantung pada jenis parasit, usia parasit jenis dan usia inang, perawatan inang, penyebaran geografis dari parasit. saat keadaan normal, sistem dalam tubuh inang terjadi secara
normal, adanya parasit memicu efek yang beragam pada tubuh inang, efek yang ditimbukan oleh parasit pada inang antara antara lain:
dapat berupa kerusakan secara mekanik, kekurangan makanan dan efek keracunan.
- Kekurangan Makanan
Parasit biasanya memakan makanan yang ada dalam tubuh inang (parasit dalam usus) atau mengambil sebagian nutrisi pada inang. efek pada inang
memicu anemia. menandakan bahwa investasi dari
Lernaeocera obtusa memicu penurunan kadar hemoglobin (Hb) dan jumlah lemak dalam hati. Diphyllobathrium latum pada usus manusia memicu
hilangnya vitamin B12 (44 %). Parasit lain mengambil vitamin A, B komplek, C dari inangnya. Parasit
kadang memakan darah atau jaringan pada inang, yang dapat memicu hemoglobin ikan yang terinvestasi oleh Lernaeocera branchialis menjadi menurun
dari 30-40 % menjadi 20-22 %. Jumlah total eritrosit menurun dari 902.500/mm menjadi 847.500/mm. juga , adanya kronik hypochromatic dan hemolitik dan
juga basofil dan polychromatic eritrosit meningkat, granulosit (heterofil dan basofil) yang biasanya ditemukan menyertai pendarahan dan radang insang.
-Toxic dan Lytic Effects
Hasil dari metabolisme parasit dan sekresi dari kelenjar parasit dapat bersifat toxik bagi inang, contoh nya cercaria menghasilkan enzim proteolytic yang dapat menghancurkan jaringan inang juga menjadi sarana perpindahan cercaria dalam tubuh inang. Argulus memiliki kelenjar venom pada bagian stylet yang dipakai untuk menusuk kulit masuk ke dalam aliran darah dan cairan tubuh. ini memicu iritasi pada kulit dan menghasilkan radang. Nematoda (Anisakis) menghasilkan racun, yang dapat memicu asma dan
parasit Kudoa (Myxobolidae), menghasilkan enzym proteolitik yang dapat memicu otot daging menjadi lembek.
-Kerusakan Secara Mekanik
Di samping merugikan inang sebab mengambil sebagian makanan atau menghisap darah, atau menghisap cairan tubuh, makan atau merusak jaringan
tubuh inang, maka parasit yang bertubuh besar atau parasit yang berkumpul sebagai gumpalan benda asing dalam tubuh inang dapat memicu munculnya gangguan mekanik. Parasit yang memiliki organ penyerang (hooks, clamps, suckers) bisa memicu kerusakan pada jaringan inang, yaitu :
Kerusakan pada usus akibat parasit antara lain: pengerasan pada usus, lemahnya gerakan peristaltik dan pencernaan terhambat, contohnya : Triaenophorus menghambat usus ikan. Ligula menghambat
perkembangan gonad sama halnya efek yang
dimunculkan oleh Amphilina foliacea pada iikan sturgeons. Kerusakan pada kulit dan insang ikan, contohnya : Sucker dan probosces dari digenea, cestoda dan acanthocephala memicu kerusakan pada mukosa usus. Cercaria dari trematoda menembus kulit dan memicu kerusakan jaringan dan bisa menyebar ke jaringan lain. Kerusakan ini dapat menjadi media perpindahan larva nematoda
Sistem pertahanan inang terhadap parasit seperti binatang vetebrata lainnya, ikan memiliki sistem kekebalan/imunitas, hanya berbeda dengan vertebrata lainnya yaitu pada organ pembentuknya. Sistem imunitas ini berfungsi untuk melawan berbagai macam penyakit, yang antaralain : sistem pertahanan khusus dan tidak khusus . bahwa tanggapan imunitas khusus memerlukan stimulasi terlebih dahulu dan bersifat khusus terhadap agen penginduksinya, keberadaanya dalam tubuh sangat berfluktuasi. tanggapan tidak khusus bersifat biasa dan keberadaanya bersifat permanen dalam tubuh ikan ,Sistem pertahanan nonkhusus disusun dari penghalang fisik dan kimia
(mukus, kulit sisik dan insang) dan pertahanan seluler (sel makrofag, lekosit seperti monosit, neutrofil, eosinofil dan basofil) terhadap serangan patogen.
Salah satu dari kebanyakan pertahanan tidak khusus biasa dari ikan yaitu sekresi jumlah mukus yang berlimpah selama keadaan stres, terutama sebab
penangkapan dan penanganan. Mukus ikan yang menyelimuti permukaan tubuh, insang dan ada
juga pada lapisan mukosa usus berperan menjerat mikroorganisme yang secara potensial membahayakan material asing dengan lisosim dan
enzim proteolitik lain , bahwa mukus juga mengandung antibodi (pertahanan khusus ), aglutinin alamiah dan
lisin yang berkemampuan mengeleminir patogen.
Kulit dan sisik ikan berperan dalam perlindungan mekanik terhadap infasi patogen melalui penebalan kutikel ataupun hiperplasia sel-sel malphigi ,Reaksi peradangan juga dapat terjadi disekitar situs masuknya
patogen, dalam ini komponen lainnya yang berperan dalam proses pertahanan seluler seperti leukosot akan membanjiri situs untuk memfagosit patogen yang ada itu .Jika mikroorganisme menembus penghalang fisik dari kulit dan sisik melalui abrasi atau memotong, pengenalan pengganggu asing memicu reaksi peradangan. Jaringan makrofag dan sirkulasi migrasi monosit ke tempat fagositis dan menghancurkan pengganggu. Neutropil dan lekosit lainnya juga
tertarik ke abrasi, dimana mereka melepas enzim destruktif yang bertindak pada mikroorganisme target.
tanggapan imunitas khusus dirangsang bereaksi terhadap antigen tunggal yang adalah komponen patogen. Jika garis pertahanan pertama tidak berhasil, mikroorganisme memperoleh kendali secara cepat, berkembang, dan membunuh ikan. Namun, jika ada waktu yang cukup untuk aktifasi tanggapan imunitas khusus , tanggapan itu dapat menolong ikan selama paparan primer dan berikutnya. Pertahanan tubuh khusus dilakukan oleh antibodi yang adalah
tanggapan humoral. Ikan hanya memiliki satu kelas Ig yaitu IgM ,, dengan berat molekulnya 700 kDa dan koefisien sedimentasi 16 S. IgM ini adalah makrobglobulin, kestabilan struktur molekulnya dilakukan oleh rantai J. Klasifikasi Ig didasarkan atas sifat fisika-kimia, kandungan karbohidrat dan komposisi asam amino molekul Ig , Imonoglobulin (Ig) ini selain ada dalam plasma darah juga ditemukan pada mukus, usus, cairan empedu dan dalam telur ikan mas , Infeksi parasit adalah infeksi yang merangsang lebih dari satu mekanisme pertahanan, yaitu kedua tanggapan imunitas humoral dan seluler sekaligus.
Makin besar ukuran parasit yang menyerang, makin banyak jumlah dan jenis antigennya yang akan membangkitkan tanggapan imunitas tubuh. Infeksi parasit biasanya berlangsung kronis, antigen selalu beredar di dalam tubuh sehingga terjadi perangsangan terus menerus. tanggapan imunitas seluler lebih efektif menghadapi protozoa intraseluler, sebaliknya antibodi efektif untuk parasit .ekstraseluler dalam darah atau jaringan (contoh, malaria dan tripanosoma)
sebab antibodi tidak dapat melintasi membran sel inang untuk mencapai parasit intraseluler.
Ada sel yang berperan lebih banyak saat infeksi parasit yaitu sel eosinofil yang adalah sel penghuni jaringan, adanya dalam aliran darah sedikit, pada membran selnya ada resptor IgG, IgE, IgM, C3b dan di dalam
sitoplasmanya ada tiga butir-butir: fosfatase asam dan arilsulfatase, butir primer, butir sekunder. Butir sekunder memiliki mayor basic protein (MBP) yang bersifat beracun terhadap parasit dan produksi histamin, eosinophil cationic neurotoxin (EDN), eosinophil peroksidase (EPO), yang keduanya bisa membunuh parasit. Parasit di dalam tubuh inang juga melakukan perlawanan terhadap serangan dari sistem imunitas . Cara parasit menghindar dari sistem imunitas yaitu dengan cara-cara antaralain :
- Supresi tanggapan imunitas : antigen yang dilepaskan parasit dapat mengganggu tanggapan imunitas inang dengan mekanisme sebagai berikut:
Pengikatan dengan antibodi sehingga tidak dapat menyerang parasitnya Memblok sel-sel efektor melalui pembentukan kompleks imunitas ,Menginduksi toleransi sel B dan sel T Aktivasi poliklonal banyak dihasilkan IgM dan IgG yang tidak khusus Aktivasi sel-sel supresor,
-Subversi sistem imunitas ,
-Keanekaragaman antigenik (antigenic variation) : parasit memiliki gen antigen permukaan yang munculnya tergantung aktivitas masing-masing gen yang adalah hasil adaptasinya, contoh plasmodium pemicu malaria.
- Penyamaran antigenik (antigenic mimicry): cacing dewasa bisa memperoleh antigenik jaringan inang untuk menyelubungi dirinya sehingga sistem imunitas
inang gagal mengusir cacing, contoh Schistomiasis
-Hidup di dalam makrofag dengan cara:
Mencegah fusi lisosom dan fagosom Tahan terhadap pembunuhan dengan enzim Menghindari lisosom masuk ke sitoplasma makrofag
A..Faktor internal yang berkaitan dengan serangan parasit pada biotik yaitu faktor yang berkaitan dengan pribadi ikan itu sendiri sebagai inang. keadaan kesehatan ikan berperan penting dalam dapat tidaknya parasit menginvasi inang. Infeksi biasanya dimulai saat ada
ketidakseimbangan antara lingkungan, parasit dan ikan sebagai inang. Ikan sebagai inang memiliki kendali untuk menjadikan infeksi menjadi sakit atau tidak. infeksi yaitu patogen pada inang yang bisa atau tidak
memicu penyakit sedang sakit/penyakit : penyimpangan dari keadaan normal atau keadaan sehat. Penyimpangan keadaan sebagai akibat dari infeksi patogen, defisiensi nutrisi, toxicant, lingkungan atau genetik Faktor internal yang mempengaruhi parasit pada biota akuatik antara lain :
-Jenis dan usia Ikan
Jenis dan usia ikan juga berpengaruh terhadap tingkat investasi parasit. Ikan yang berusia lebih muda atau ukuran benih dan juvenil lebih rentan terinfeksi parasit dan memicu sakit dibandingkan dengan ikan dewasa,
sebab terkait dengan kesiapan dari sistem pertahan tubuhnya. Ada jenis-jenis ikan yang cenderung lebih resisten terhadap serangan penyakit dibandingkan
dengan jenis ikan lainnya. Ikan yang bersisik biasanya lebih tahan terhadap serangan ektoparasit dibandingkan dengan ikan yang tidak bersisik. Hasil riset menyatakan bahwa ikan yang berusia lebih tua biasanya jenis patogen yang menginfeksi lebih sedikit dibandingkan dengan ikan yang berusia lebih muda.
Artinya jenis patogen yang menginfeksi ikan berusia lebih muda biasanya lebih banyak atau lebih beragam dibandikan ikan yang berusia lebih tua pada jenis
yang sama.
- Aktivitas Ikan
Aktivitas ikan juga secara tidak langsung berpengaruh terhadap tingkat kesehatan ikan dan juga serangan parasit. Salah satu cara penyebaran penyakit
yaitu melalui kontak dengan ikan yang terinfeksi sehingga ikan-ikan dengan aktivitas tinggi cenderung lebih sering berinteraksi dengan ikan lain yang
memicu lebih mudah terinfeksi penyakit infeksius. juga , ikan-ikan yang beruaya seperti ikan salmon cenderung akan lebih sering terinfeksi parasit sebab habitatnya yang luas, dari daratan hingga lauatan yang luas.
-Genetika
Genetik berperan dalam susunan komponen sistem
imunitas ikan. Jaringan limfoloid ikan adalah jaringan yang bertanggungjawab terhadap sistem imunitas ikan. Susunan jaringan limfoloid yang tidak sempurna
atau yang mengalami kelainan akan lebih memicu ketahan tubuh, atau sistem imunitas ikan tidak sempurna. Perbedaan jenis ikan biasanya juga
berpengaruh terhadap elemen sistem imunitas nya. adanya komponen sistem imunitas pada biota akutik menjadi penentu dalam sistem pertahan tubuh terhadap serangan patogen maupun keadaan lingkungan. Ada beberapa patogen yang ditemukan hampir disemua jenis ikan air tawar namun juga ada patogen khusus yang ditemukan hanya pada jenis ikan tertentu. Ikan nila biasanya memiliki sistem pertahanan tubuh yang baik sehingga jenis patogen yang ditemukan tidak sebanyak pada ikan jenis mas.
-Nutrisi
Nutrisi juga mempengaruhi kesehatan ikan, makanan yang seimbang antara nutrien, mineral, protein, lemak, karbohidrat sesuai denga kebutuhan si ikan sangat penting agar tidak terjadi mall nutrisi. sebab ada penyakit non infeksius yang dipicu sebab kekurangan ataupun kelebihan nutrisi. Ikan yang kekurangan vitamin A pada makanan nya cenderung mengalami eksoptalmia (mata menonjol) pada mata, eksoptalmia juga dapat terjadi sebab faktor infeksi patogen namun dengan keadaan yang berbeda. Jika eksoptalmia yang dipicu oleh patogen yaitu sebab pembesaran atau hiperplasia pada sel choroid mata, sedang jika kekurangan vitamin A biasanya dipicu sebab adanya
hiperplasia pada pembuluh darah di mata. Nutrisi dalam makanan sangat berpengaruh terhadap status kesehatan suatu organisme. makanan yang masuk
kedalam tubuh dimanfaatkan untuk metabolisme tubuh, salah satunya yaitu proses ketahanan tubuh, sehingga makanan yang seimbang sesuai dengan yang
diperlukan akan menunjang proses dalam tubuh (sistem pertahanan tubuh akan berfungsi dengan baik).
B..Faktor eksternal yaitu faktor luar (dari ikan) yang berpengaruh terhadap tingkat patogenitas dari parasit itu maupun faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan ikan sebagai inang, sebab sistem ketahanan ikan sangat berpengaruh terhadap kemampuan parasit menginfestasinya. saat keadaan ikan sebagai inang dalam keadaan baik maka, dia akan mampu menghalau masuknya parasit dalam tubuhnya. Faktor ekternal yang berpengaruh terhadap keadaan kesehatan ikan antara lain, lingkungan, vektor dan parasit itu sendiri. Parasit biasanya berada dalam suatu perairan dan biasanya memiliki waktu-waktu tertentu untuk memulai menginfeksi inang, dan faktorfaktor eksternal yang berpengaruh terhadap tingkat infestasi dari parasit terhadap inang yaitu :