Teori evolusi mengatakan bahwa makhluk hidup di muka bumi tercipta sebagai akibat dari peristiwa kebetulan dan muncul dengan sendirinya dari keadaan alamiah. Teori ini bukan hukum ilmiah yang sudah terbukti. teori ini yaitu pandangan hidup materialis yang dijejalkan ke dalam manusia oleh kaum Darwinis. prinsip teori ini yang sudah digugurkan oleh fakta ilmiah di segala bidang yaitu metode mempengaruhi dan propaganda, yang terdiri atas tipuan, kepalsuan, kontradiksi, kecurangan, ilusi
Teori evolusi diajukan sebagai hipotesa rekaan di tengah isi pemahaman ilmiah abad ke19 yang masih terbelakang, yang hingga hari ini belum pernah didukung oleh penemuan ilmiah apa pun. Sebaliknya, semua metode yang bertujuan membuktikan kebenaran teori ini justru berakhir dengan pembuktian ketidakabsahannya., bahkan sekarang, masih banyak orang beranggapan bahwa evolusi yaitu fakta yang sudah terbukti kebenarannya layaknya gaya tarik bumi atau hukum benda terapung.
Sebab, teori evolusi sebetulnya berbeda dari yang diterima manusia selama ini. Oleh sebab itu, orang tidak tahu betapa buruknya landasan teori ini; Para evolusionis hanya mengandalkan hipotesa yang tak terbukti, penuh prasangka dan tak sesuai fakta,
foto khayal, metide yang mempengaruhi , dusta yang tak terhitung jumlahnya, Kini, paleontologi cabang geologi yang mempelajari kehidupan pra-sejarah melalui fosil . genetika, biokimia dan biologi molekuler sudah membuktikan bahwa tak mungkin makhluk hidup tercipta akibat kebetulan atau muncul
dengan sendirinya , Sel hidup,, yaitu struktur paling kompleks yang ditemukan manusia. bahwa satu sel hidup saja memiliki struktur dan berbagai sistem rumit dan saling terkait, yang jauh lebih kompleks dibandingkan sebuah kota besar. Struktur kompleks seperti ini hanya dapat berfungsi jika masing-masing
bagian penyusunnya muncul secara bersamaan dan dalam keadaan sudah berfungsi sepenuhnya. Jika tidak, struktur itu tidak akan berfungsi , dan semakin lama akan rusak dan musnah. Tak mungkin semua bagian penyusun sel itu berkembang secara kebetulan dalam jutaan tahun, seperti pernyataan teori evolusi. Oleh sebab itulah, rancangan yang begitu kompleks dari sebuah sel saja, sudah jelas-jelas menandakan bahwa Tuhan-lah yang menciptakan makhluk hidup. kaum materialis mencoba terus memaksakan teori evolusi yang berisi dusta bahwa manusia tidak diciptakan, namun muncul atas faktor kebetulan dan berevolusi dari jenis binatang dan , dengan segala cara, berusaha mempertahankan teori evolusi agar tetap hidup. Kaum materialis meninggalkan akal sehat dan nalar, dan mempertahankan omong-kosong ini di
setiap kesempatan, walaupun bukti ilmiah dengan jelas sudah menghancurkan teori evolusi dan menegaskan fakta penciptaan.sebetulnya sudah dibuktikan bahwa yaitu mustahil jika sel hidup yang pertama atau bahkan satu saja dari berjuta-juta molekul protein dalam sel itu dapat muncul atas faktor kebetulan. Ini bukan saja ditunjukkan melalui berbagai percobaan dan pengamatan, melainkan juga melalui perhitungan probabilitas secara matematis. , evolusi gugur di langkah pertama,yaitu dalam menjelaskan kemunculan sel hidup yang pertama.
Sel, satuan terkecil makhluk hidup, tidak mungkin muncul secara kebetulan dalam keadaan primitif tanpa kendali di saat Bumi masih muda seperti yang dipaksakan kaum evolusionis kepada kita agar percaya. Jangankan dalam keadaan demikian,
dalam laboratorium tercanggih di abad ini sekali pun, hal itu mustahil terjadi. Asam asam amino, yaitu satuan pembentuk berbagai protein penyusun sel hidup, tak mampu dengan sendirinya membentuk organel-organel di dalam sel seperti mitokondria, ribosom, membran sel, ataupun retikulum endoplasma apalagi membentuk sebuah sel yang utuh. Oleh sebab itu, pernyataan bahwa sel pertama
terbentuk secara kebetulan melalui proses evolusi, hanyalah hasil rekaan yang sepenuhnya didasarkan pada daya khayal.Sel hidup, yang sampai kini masih mengandung banyak rahasia, yaitu satu di antara
sekian banyak kesulitan utama yang dihadapi teori evolusi.Dilema mengkhawatirkan lainnya dari sudut pandang evolusionis yaitu molekul DNA yang ada di dalam inti sel hidup, sebuah sistem kode yang terdiri dari 3,5 miliar satuan berisi semua rincian makhluk hidup. DNA pertama kali ditemukan
melalui kristalografi sinar-X pada akhir tahun 1940-an dan awal 1950-an, dan merupakan sebuah molekul raksasa dengan rancangan yang luar biasa. Selama
bertahun-tahun, Francis Crick, pemenang hadiah Nobel, mempercayai teori evolusi molekuler. Namun pada akhirnya, ia sendiri pun harus mengakui bahwa molekul yang begitu rumit tak mungkin muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba sebab kebetulan,
sebagai hasil dari sebuah proses evolusi:
Seseorang yang jujur, dengan pemahaman keilmuan yang ada sekarang, saat ini hanya dapat mengatakan bahwa asal mula kehidupan nampak bagaikan sebuah keajaiban,Evolusionis berkebangsaan Turki, Profesor Ali Demirsoy, terpaksa memberi pengakuan antaralain: :sebetulnya, kemungkinan terbentuknya sebuah protein dan asam nukleat DNA-RNA yaitu di luar batas perhitungan. Lebih jauh lagi, peluang munculnya suatu rantai protein yaitu sedemikian kecilnya , dinamakan astronomis tidak mungkin,Homer Jacobson, Profesor Emeritus di bidang Ilmu Kimia, mengatakan kemustahilan munculnya kehidupan akibat faktor kebetulan, antaralain: : untuk reproduksi energi dan untuk pengambilan bagian-bagian dari lingkungan sekitar, urutan pertumbuhan, dan mekanisme efektor yang menerjemahkan instruksi menjadi pertumbuhan semua itu harus ada secara serentak pada saat itu [saat awal munculnya kehidupan]. Kemungkinan kombinasi semua peristiwa itu secara kebetulan tampaknya sungguh luar biasa kecil,Catatan fosil pun menyajikan fakta lain, yang menjadi kekalahan telak bagi teori evolusi. Dari seluruh fosil yang sudah ditemukan selama ini, tidak ada satu pun bentuk antara bentuk peralihan yang ditemukan, yang
seharusnya ada jika makhluk hidup berevolusi tahap demi tahap dari spesies yang sederhana menjadi spesies yang lebih kompleks, seperti yang dinyatakan oleh teori evolusi. Jika makhluk seperti itu ada, seharusnya jumlahnya banyak sekali, berjuta-juta, bahkan bermiliar-miliar. Lebih dari itu, sisa dan kerangka makhluk semacam itu haruslah ada dalam catatan fosil. Kalau bentuk-bentuk antara ini benar-benar ada, jumlahnya akan melebihi jumlah spesies binatang yang kita kenal di masa kini. Seluruh dunia akan penuh dengan fosil makhluk itu ,Para evolusionis mencari bentuk-bentuk ini di semua penelitian fosil yang sudah dilakukan sejak abad ke19. namun , sama sekali tidak ditemukan jejak-jejak makhluk perantara ini, meskipun pencarian sudah dilakukan selama 150 tahun. catatan fosil menandakan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dan dalam wujud sempurna, bukan melalui sebuah proses dari bentuk primitif menuju tahap yang lebih maju, seperti yang dinyatakan teori evolusi.Kaum evolusionis sudah berusaha keras untuk membuktikan kebenaran teori mereka. Namun nyatanya, dengan tangannya sendiri, mereka justru sudah membuktikan bahwa proses evolusi mustahil , ilmu pengetahuan modern mengungkapkan fakta yang tak mungkin disangkal berikut ini: Kemunculan makhluk hidup bukan akibat faktor kebetulan yang buta, melainkan hasil ciptaan Tuhan. bagaimana makhluk hidup muncul di muka Bumi, maka ada 2 jawaban yang berbeda:
Pertama, makhluk hidup muncul melalui proses evolusi. berdasar pernyataan teori evolusi, kehidupan dimulai dengan sel yang pertama. Sel pertama ini muncul sebab faktor kebetulan, atau sebab faktor pembentukan mandiri , yang secara hipotetis dinamakan sebut sebagai suatu hukum alam. berdasar faktor kebetulan dan hukum alam ini pula, sel hidup ini lalu berkembang dan berevolusi, dan dengan mengambil bentuk-bentuk yang berbeda, menghasilkan berjuta-juta spesies makhluk hidup di Bumi.Jawaban kedua yaitu Penciptaan . Semua makhluk hidup ada sebab diciptakan oleh Pencipta yang cerdas. saat kehidupan yang berjuta-juta bentuknya yang tak mungkin muncul secara kebetulan itu pertama kali diciptakan, makhluk hidup sudah memiliki rancangan yang lengkap, sempurna dan unggul, sama seperti yang dimilikinya sekarang. Ini dibuktikan secara jelas dan nyata, yang mana makhluk hidup paling sederhana sekali pun sudah memiliki struktur dan sistem kompleks, yang mustahil tercipta sebagai akibat dari faktor kebetulan dan keadaan alam , Gambar diambil dari buku berjudul The Book of Life, terbit tahun 2001, yang disunting di bawah pengawasan mendiang Stephen Jay Gould beliau yaitu salah satu evolusionis terkemuka di dunia Gambar ini menjelaskan di zaman apa muncul golongan binatang tertentu. Di sebelah kiri, tercantum berbagai periode geologis, dimulai 2.500 juta tahun yang lalu. Kolom yang berwarna menandakan filum binatang utama. Warna-warni pada kolom mengacu kepada beberapa periode yang berbeda Bila kita teliti gambar ini, tampak jelas keajaiban yang terjadi di Zaman Kambrium. Sebelum
Zaman Kambrium, hanya ada satu filum yaitu Cnidaria, yang mencakup ubur-ubur dan koral namun di Zaman Kambrium, tiba-tiba saja muncul 13 filum yang berbeda.Gambar ini berlawanan dengan teori evolusi, sebab berdasar teori evolusi, jumlah filum makhluk hidup bertambah secara bertahap, seperti bertambahnya percabangan pada sebatang pohon.Kaum evolusionis yang membuat gambar ini mencoba menghindari celah ini dengan bercerita tentang mata rantai teoritis . Kita dapat melihat adanya garis-garis berwarna pucat di bagian dasar gambar, yang menghubungkan kotak-kotak berwarna , filum asli yang fosilnya sudah ditemukan Ini yaitu kaitan-kaitan hasil rekaan yang harus ada untuk membuktikan kebenaran teori evolusi, namun sampai kini belum pernah terbukti.Jika teori evolusi memang benar, dan kaitan itu bukan khayal belaka, maka fosil binatang peralihan haruslah ditemukan. Meskipun sudah 150 tahun diteliti, fosil itu ternyata hanya impian, sehingga terbukti bahwa teori evolusi tak lain khayalan belaka.Di luar kedua alternatif ini, tidak ada pernyataan atau hipotesa lainnya tentang asal muasal makhluk hidup. berdasar peraturan logika, jika satu jawaban untuk sebuah pertanyaan yang hanya memiliki dua alternatif jawaban terbukti salah, jawaban yang kedua pasti benar. Ini merupakan salah satu kaidah paling mendasar dalam logika, dinamakan sebagai inferensi disjunktif modus tollendo ponens , jika terbukti bahwa makhluk hidup di Bumi tidak berevolusi melalui kebetulan, seperti pernyataan para evolusionis, jelaslah bahwa makhluk hidup yaitu karya sang Pencipta. Para ilmuwan pendukung teori evolusi sepakat akan tidak
adanya alternatif ketiga. Salah satunya, Douglas Futuyma, mengatakan :Organisme hanya mungkin muncul di muka bumi dalam wujud sudah terbentuk sempurna, atau tidak. Jika tidak, berarti organisme
sudah terbentuk dari spesies pendahulunya melalui suatu proses perubahan. Jika organisme muncul dalam wujud sudah terbentuk sempurna, pastilah organisme itu diciptakan oleh suatu kecerdasan mahakuasa.Catatan fosil memberi jawaban kepada Futuyma yang evolusionis itu. Paleontologi menandakan bahwa semua jenis makhluk
hidup muncul di Bumi pada saat berlainan, sekaligus dalam sekejap dan dalam wujud yang sudah sempurna terbentuk.Semua hasil penggalian dan penelitian selama seratus tahun atau lebih, menandakan bahwa bertentangan dengan ide
kaum evolusionis- makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dalam wujud sempurna tanpa cacat, atau makhluk hidup sudah diciptakan . Bakteri, protozoa, cacing, moluska, dan makhluk laut tak bertulang belakang lainnya, artropoda, ikan, amfibi, reptil, unggas, dan mamalia, semua muncul seketika , lengkap dengan sistem dan organ yang kompleks. Tidak ada fosil yang dapat dinamakan sebagai makhluk transisi atau tahap perantara. Paleontologi menampilkan pesan yang sama dengan cabang ilmu lainnya: Makhluk hidup tidak berevolusi, namun diciptakan. Sebagai hasilnya, pada saat kaum evolusionis mencoba membuktikan teori mereka yang tidak berdasar fakta itu, mereka justru membuktikan kebenaran penciptaan dengan tangan mereka sendiri.
Robert Carroll, seorang ahli paleontologi vertebrata dan seorang evolusionis yang gigih, mengakui bahwa keinginan kaum Darwinis tidak dipenuhi oleh penemuan di bidang fosil:Meskipun, selama lebih dari seratus tahun sejak meninggalnya Darwin sudah dilakukan usaha pengumpulan yang intensif,
catatan fosil belum juga menghasilkan gambaran mata rantai transisi yang tak terhingga jumlahnya, seperti yang ia harapkan. Jenis makhluk hidup dibagi-bagi oleh para ahli biologi menjadi golongan utama, seperti tumbuhan, binatang , jamur, . golongan utama ini kemudian dibagi lagi menjadi filum dari kata phylum atau phyla Saat menelaah berbagai filum ini, haruslah diingat bahwa setiap filum memiliki struktur fisik yang amat berlainan. binatang jenis Artropoda serangga, laba-laba, dan makhluk
lainnya yang kakinya beruas-ruas misalnya, yaitu satu filum tersendiri, dan semua binatang dalam filum ini memiliki struktur dasar fisik yang sama. Filum Chordata meliputi binatang yang memiliki notochord atau sumsum tulang belakang kolumna spinalis Semua binatang berukuran besar, seperti ikan, unggas, reptil, dan mamalia yang kita kenal sehari-hari, tergolong ke dalam sub-filum Chordata yang dinamakan vertebrata. ada sekitar 35 filum binatang , termasuk Moluska, yang meliputi binatang bertubuh lunak, seperti siput dan gurita, dan Nematoda, yang mencakup cacing berukuran kecil. Ciri terpenting filum ini, seperti sudah kita sebutkan tadi, yaitu ada nya ciri-ciri fisik yang amat berbeda. Kategori di bawah filum memiliki rancangan tubuh yang mirip , namun satu filum amatlah berbeda dari filum lainnya.Jadi, bagaimana perbedaan ini muncul ?Pertama, di tinjau hipotesa Darwinis. Darwinisme mengatakan bahwa makhluk hidup berkembang dari satu nenek moyang yang sama, dan variasi muncul sesudah melalui beberapa perubahan kecil. Jika benar , artinya makhluk hidup yang pertama haruslah memiliki bentuk yang sama dan sederhana. Dan berdasar teori ini pula, perbedaan di antara, dan meningkatnya kerumitan makhluk hidup, harus terjadi secara paralel seiring dengan waktu.satu nenek moyang yang sama, dan variasi muncul sesudah melalui beberapa perubahan kecil. artinya makhluk hidup yang pertama haruslah memiliki bentuk yang sama dan sederhana. Dan berdasar teori ini pula, perbedaan di antara, dan meningkatnya kerumitan makhluk hidup, harus terjadi secara paralel seiring dengan waktu.berdasar Darwinisme, kehidupan haruslah berupa sebatang pohon, dengan sebuah akar bersama, yang bagian atasnya berkembang menjadi cabang-cabang yang berbeda. Hipotesa ini
terus-menerus ditekankan asal Darwinis, di mana gambaran tentang pohon silsilah kehidupan seringkali dipakai . berdasar konsep pohon ini, awalnya harus muncul satu filum, lalu berbagai filum lain perlahan-lahan muncul, dengan perubahan kecil dan dalam tenggang waktu yang amat panjang.
Itulah pernyataan teori evolusi. namun , benarkah itu yang terjadi? Sama sekali tidak. Sebaliknya, binatang sudah berwujud amat kompleks dan saling berlainan sejak saat pertama kali muncul di Bumi.Semua filum binatang yang sudah kita ketahui muncul di saat yang sama, di tengah tenggang waktu geologis yang dikenal sebagai Zaman Kambrium. Zaman Kambrium yaitu periode waktu dalam ilmu geologi, yang lamanya diperkirakan kurang-lebih 65 juta tahun, sekitar 570 hingga 505 juta tahun yang silam. namun ,
kemunculan mendadak berbagai golongan utama binatang terjadi pada tahap yang jauh lebih singkat di masa Zaman Kambrium ini, yang dinamakan dengan ledakan Kambrium . Stephen C. Meyer, P. A. Nelson, dan Paul Chien, dalam sebuah artikel yang
didasarkan pada penelitian literatur terperinci di tahun 2001, mengatakan ledakan Kambrium terjadi dalam sepenggal waktu geologis yang sangat sempit, yang lamanya tak lebih dari 5 juta Hallucigenia: Salah satu makhluk yang tiba-tiba muncul di Zaman Kambrium. Seperti banyak fosil dari Zaman Kambrium lainnya, makhluk ini memiliki duri keras dan tajam di punggungnya, untuk melindungi diri dari serangan. hal yang tidak bisa dijelaskan kaum evolusionis yaitu bagaimana binatang seperti ini bisa memiliki sistem pertahanan yang begitu berdaya-guna, padahal tak ada binatang pemangsa di sekitarnya. tidak adanya binatang pemangsa menandakan bahwa duri ini tidak mungkin muncul sebagai akibat seleksi alam.Banyak binatang tak bertulang belakang invertebrata kompleks,
seperti bintang laut dan ubur-ubur, secara tiba-tiba muncul sekitar 500 juta tahun yang silam tanpa moyang evolusioner sebagai pendahulu. , binatang itu diciptakan. Mereka tidak tampak berbeda dari binatang yang hidup sekarang.Sebelum itu, tak ada sedikit pun catatan fosil tentang makhluk hidup, selain yang bersel tunggal dan sedikit makhluk bersel
majemuk yang amat primitif. Semua filum binatang muncul serentak dalam wujud sempurna, dalam tenggang waktu singkat Ledakan Kambrium Lima juta tahun yaitu amat singkat dalam istilah geologi!
Dalam bebatuan Kambrium ditemukan fosil-fasil dari makhluk makhluk yang amat berbeda, seperti siput, trilobita, spons, ubur-ubur, bintang laut, kerang, .
Kebanyakan makhluk pada lapisan ini memiliki sistem yang rumit dan struktur yang maju, misalnya mata, insang, dan sistem sirkulasi, yang persis sama dengan yang ada pada contoh binatang di zaman modern. Semua truktur ini sangatlah maju dan sangat berlainan satu dengan yang lain.Richard Monastersky, seorang staf penulis jurnal Science News, mengatakan tentang ledakan Kambrium, yang
merupakan perangkap maut bagi teori evolusi:
Setengah miliar tahun silam, beragam jenis binatang yang amat kompleks, yang kita lihat sekarang, tiba-tiba muncul. Saat itu, tepat di awal Zaman Kambrium di Bumi, sekitar 550 juta tahun yang lalu, menandai ledakan evolusioner yang mengisi penuh lautan dengan berbagai makhluk kompleks pertama di dunia.
Phillip Johnson, seorang profesor Universitas California di Berkeley, yang juga salah seorang kritikus
Darwinisme paling menonjol di dunia, menjabarkan pertentangan antara Darwinisme dengan kebenaran
paleontologis ini:Teori Darwinisme meramalkan adanya sebuah kerucut peningkatan keragaman , yang mana organisme hidup pertama, atau spesies binatang pertama, secara bertahap dan terus menerus menjadi beragam dan menciptakan tingkat taksonomi yang lebih tinggi. Namun catatan fosil binatang lebih mirip kerucut yang terbalik, yaitu banyak filum yang berada di jenjang awal, dan sesudah itu semakin berkurang. Seperti ide Phillip Johnson, yang sudah terjadi bukan terbentuknya berbagai filum secara bertahap. Jauh dibandingkan itu, semua filum muncul serentak, dan bahkan ada yang punah dalam periode selanjutnya. Munculnya makhluk hidup yang beragam dalam wujud sempurna dan seketika , merupakan bukti penciptaan, seperti juga diakui oleh evolusionis Futuyma. sudah kita saksikan, semua penemuan ilmiah yang ada sudah
mengatakan bahwa pernyataan teori evolusi yaitu salah, dan mengungkapkan kebenaran dari penciptaan.Salah satu binatang tak bertulang belakang kompleks yang tiba-tiba muncul di
Zaman Kambrium sekitar 550 juta tahun yang silam yaitu fosil trilobita di atas. Salah satu ciri trilobita yang membingungkan kaum evolusionis yaitu struktur mata majemuknya yang kompleks. Pada mata trilobita yang amat kompleks ini, ada sistem lensa majemuk. Sistem ini persis sama dengan sistem pada binatang di zaman sekarang seperti laba-laba, lebah dan lalat. Fakta bahwa sekitar 500
juta tahun silam, struktur mata yang begitu rumit muncul secara tiba-tiba, sudah cukup untuk mengantarkan teori evolusioner yang berdasar
faktor kebetulan masuk ke dalam keranjang sampah.
Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan kapan manusia pertama kali muncul di Bumi, kita harus
meninjau kembali catatan fosil. Catatan ini menandakan bahwa umat manusia di bumi sudah berusia jutaan tahun. Penemuan ini terdiri atas kerangka dan tengkorak kepala manusia, dan jejak peninggalan berbagai bangsa yang hidup di zaman yang berbeda. Salah satu peninggalan manusia tertua yaitu jejak kaki yang ditemukan oleh ahli paleontologi terkenal, Mary Leakey, tahun 1977 di area Laetoli, Tanzania.Peninggalan ini amat menghebohkan dunia ilmiah. berdasar riset, usia lapisan tempat jejak kaki ini ditemukan yaitu 3,6 juta tahun. Russell Tuttle, yang menyaksikan jejak kaki itu, menulis:Jejak kaki itu mungkin berasal dari seorang Homo sapiens yang bertubuh kecil, tanpa alas kaki… Ciri morfologis yang dapat dikenali pada kaki makhluk yang meninggalkan jejak itu tak bisa dibedakan dengan kaki manusia modern. Penelitian objektif atas jejak kaki itu mengungkapkan pemilik kaki yang sebetulnya. 20 buah tapak kaki itu, yang sudah menjadi fosil, berasal dari manusia modern yang berusia 10 tahun, dan 27 buah tapak kaki lainnya berasal dari manusia yang bahkan lebih muda. ini dihasilkan oleh ahli paleoantropologi terkenal seperti Don Johnson dan Tim White, yang memeriksa tapak kaki penemuan Mary Leakey. White mengungkapkan pikirannya:Jangan keliru … tapak kaki itu seperti berasal dari manusia modern. Jika tapak kaki itu tampak di pantai California masa kini, dan anak berusia 4 tahun ditanyai tentangnya, ia akan langsung menjawab bahwa ada orang yang lewat di sana. Anak itu tak akan mampu membedakannya dengan ratusan tapak kaki lainnya yang ada di pantai. Anda juga tak akan bisa.Jejak-jejak kaki ini menyulut sebuah perdebatan penting di kalangan evolusionis. Sebab, bila mereka menerima ide bahwa jejak kaki itu berasal dari manusia, artinya khayalan evolusionis tentang proses peralihan dari kera menuju manusia harus gugur. namun di titik ini, pola pikir evolusionis yang dogmatis muncul lagi. Sekali lagi, para ilmuwan evolusionis meninggalkan cara berpikir ilmiah demi membela praduga mereka. berdasar mereka, jejak kaki di Laetoli itu berasal dari makhluk mirip kera. Russell Tuttle, satu di antara para evolusionis yang mempertahankan pernyataan ini, menulis: , jejak kaki berusia 3,5 juta tahun di situs G Laetoli mirip jejak manusia modern yang tidak beralas kaki. Tidak ada tanda bahwa hominid Laetoli yaitu biped makhluk
yang berjalan di atas dua kaki yang lebih rendah dibandingkan kita. Jika jejak kaki G itu tidak demikian
tua usianya, kita akan mengira bahwa makhluk yang menghasilkannya yaitu genus kita, Homo….
Yang pasti, kita akan mengesampingkan anggapan bahwa jejak kaki Laetoli itu berasal dari jenis Lucy, Australopithecus afarensis.Peninggalan manusia tertua lainnya yaitu reruntuhan pondok batu, yang ditemukan oleh Louis Leakey tahun 1970-an di area Olduvai Gorge. Reruntuhan pondok itu berada pada lapisan berusia 1,7 juta tahun. Sudah diketahui bahwa struktur bangunan seperti ini, mirip dengan yang
masih ada di Afrika masa kini, hanya mampu dihasilkan oleh Homo sapiens, atau , manusia modern. Yang terungkap dari reruntuhan ini yaitu , manusia hidup satu zaman dengan makhluk yang dianggap para evolusionis sebagai makhluk mirip kera, yang mereka anggap nenek moyangnya.
Sebuah tulang rahang manusia berusia 2,3 juta tahun, yang ditemukan di area Hadar di Ethiopia,
menandakan bahwa manusia sudah ada di Bumi jauh lebih lama dibandingkan yang diperkirakan para evolusionis. Salah satu fosil manusia tertua dan paling sempurna yaitu KNM-WT 1500, yang juga dikenal sebagai kerangka Anak Turkana .
Fosil berusia 1,6 juta tahun itu digambarkan oleh evolusionis Donald Johanson antaralain: :
Dia tinggi kurus, bentuk tubuh dan proporsi tungkainya mirip bangsa Afrika yang tinggal di sekitar katulistiwa zaman sekarang. Walaupun masih muda, tungkai anak ini hampir sama dengan ukuran rata-rata lelaki dewasa kulit putih di Amerika Utara.
Disimpulkan, itu yaitu fosil seorang anak lelaki berusia 12 tahun, yang di masa dewasa akan mencapai tinggi 1,83 m. Alan Walker, ahli paleoantropologi Amerika, berkata bahwa beliau ragu apakah ahli patologi berkemampuan standar akan mampu membedakan kerangka fosil itu dengan manusia modern. Tentang tengkorak kepala, Walker menulis bahwa beliau tertawa melihatnya, sebab mirip betul dengan manusia Neanderthal. Satu fosil manusia yang paling menarik perhatian yaitu fosil yang ditemukan di Spanyol tahun 1995. Fosil itu ditemukan di sebuah gua bernama Gran Dolina di area Atapuerca, Spanyol, oleh 3 ahli paleoantropologi berkebangsaan Spanyol dari Universitas Madrid. Fosil itu berupa anak lelaki berusia 11 tahun yang sepenuhnya mirip manusia modern. Padahal, anak itu
meninggal 800.000 tahun silam. Fosil ini mengguncang keyakinan Juan Luis Arsuaga Ferreras, pemimpin penggalian Gran Dolina. Ferreras berkata:
Kami menduga sesuatu yang amat besar, yang luar biasa kau tahu, sesuatu yang primitif… Kami duga, anak dari masa 800.000 tahun yang silam akan seperti Anak Turkana. namun yang kami temukan yaitu wajah yang sepenuhnya modern… Bagi aku , ini
amat spektakuler inilah yang mengejutkan kita. Sesuatu yang amat tak terduga seperti itu. Bukan menemukan fosil; menemukan fosil juga tak terduga, dan tak apa-apa. namun hal yang paling spektakuler yaitu menemukan sesuatu, yang kita duga hanya ada di masa kini, dari masa lalu. Ini semacam menemukan sesuatu seperti seperti menemukan tape recorder di
Gran Dolina. Sangat mengejutkan. Kita tidak mengharapkan menemukan kaset dan tape recorder di zaman Pleistocene Bawah. Menemukan wajah modern dari masa 800.000 tahun silam yaitu hal yang sama. Kami sangat terkejut melihatnya.
sudah kita lihat, penemuan fosil sudah mengungkap pernyataan evolusi manusia sebagai sebuah dusta. Oleh media tertentu, pernyataan itu disajikan seolah itu fakta yang sudah terbukti. Padahal, yang ada cuma teori fiktif. Para ilmuwan evolusionis
menerima hal ini, dan mengakui bahwa pernyataan evolusi manusia tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Sejak awal abad ke-20, kaum evolusionis sudah menjelaskan manusia Neanderthal suatu bangsa manusia yang sudah punah sebagai makhluk setengah-kera. Selama berpuluh-puluh tahun, gambar manusia Neanderthal di atas dipakai sebagai propaganda oleh kaum evolusionis. namun sejak tahun 1980-an, mitos ini mulai runtuh. berdasar kajian fosil dan jejak peradaban Neanderthal, tampak bahwa mereka bukan makhluk setengah-kera.
Misalnya, jarum berusia 26.000 tahun ini yaitu bukti bahwa manusia Neanderthal yaitu manusia beradab yang sudah mampu menjahit. Sebagai akibatnya, majalah terbitan evolusionis, seperti National Geographic, terpaksa menjelaskan mereka sebagai manusia beradab, Walaupun selama 150 tahun sudah dilakukan penelitian yang merupakan bentuk
propaganda evolusionis tentang asal usul manusia, fosil yang ditemukan menandakan bahwa manusia pertama muncul secara tiba-tiba di Bumi, tanpa
moyang mirip kera . Ketiga hipotesa yang berbeda pada halaman ini, yaitu gambar tiga skenario evolusionis yang saling bertentangan Stephen Jay Gould, The Book of Life, 2001 Bila kita lihat , tampak ada sebuah tanda tanya di depan Homo erectus, yang ditampilkan sebagai bangsa manusia pertama di Bumi. Alasannya yaitu , tak ada makhluk mirip kera yang bisa ditunjukkan oleh kaum
evolusionis sebagai nenek moyang manusia . Spesies yang tampak pada gambar, yang tak ada kaitan dengan manusia, sebetulnya yaitu spesies kera yang sudah punah. Asal usul manusia, seperti kita lihat di sini, yaitu misteri bagi kaum evolusionis, sebab asal usul manusia sama sekali bukan evolusi melainkan kreasi penciptaan ,Misalnya, dengan berkata Kita muncul tiba-tiba dalam catatan fosil , ahli paleontologi evolusionis C. A. Villie, E. P. Solomon dan P. W. Davis mengakui bahwa manusia muncul seketika , atau , tanpa nenek moyang evolusioner.
Mark Collard dan Bernard Wood, dua ahli antropologi evolusionis terpaksa berkata, hipotesa filogenetis yang ada tentang evolusi manusia tampaknya sukar dipercaya. dalam tulisan mereka tahun 2000.
Setiap penemuan fosil baru semakin menyulitkan
para evolusionis, walaupun ada surat kabar yang
senang memasang berita utama seperti Mata rantai
yang hilang sudah ditemukan. Fosil tengkorak
kepala yang ditemukan tahun 2001, yang dinamai
Kenyanthropus platyops yaitu contoh paling
mutakhir. Ahli paleontologi evolusionis Daniel E.
Lieberman dari Jurusan Antropologi Universitas
Washington berkata dalam artikel jurnal ilmiah
terkenal, Nature, tentang Kenyanthropus platyops:
Sejarah evolusi manusia yaitu rumit dan belum
terpecahkan. Sekarang tampaknya akan semakin
membingungkan dengan ditemukannya spesies dan
genus lain, dari masa 3,5 juta tahun silam… Sifat
Kenyanthropus platyops menimbulkan segala
macam pertanyaan, tentang evolusi manusia
umumnya dan perilaku spesies ini khususnya. Contohnya, mengapa makhluk ini memiliki kombinasi yang tak biasa, yaitu gigi kecil dengan wajah lebar pipih, dan lengkung tulang pipi yang ada di bagian anterior? Semua spesies hominin lain, yang dikenal
memiliki wajah besar dan tulang pipi mirip , bergigi besar-besar. aku duga, K. platyops pada tahun-tahun mendatang akan berperan sebagai perusak suasana , menyoroti kebingungan yang dihadapi oleh penelitian tentang hubungan evolusioner antara makhluk hominin.Bukti yang menghancurkan pernyataan teori evolusi tentang asal-usul manusia yaitu fosil baru Sahelanthropus tchadensis yang digali di negara Chad di Afrika Tengah, musim panas 2002.Fosil itu sudah mengacaukan dunia Darwinisme. Jurnal kelas dunia, Nature, mengakui bahwa Tengkorak kepala yang baru ditemukan dapat menghapus ide kita tentang evolusi manusia.
Daniel Lieberman dari Universitas Harvard berkata [Penemuan] ini akan memiliki dampak besar Alasannya: walaupun fosil itu berumur lebih dari 7 juta tahun, strukturnya lebih mirip manusia berdasar kriteria yang sering dipakai kaum evolusionis dibandingkan dengan spesies kera Australopithecus berusia 5 juta tahun yang dianggap sebagai moyang tertua umat manusia Ini menandakan , mata rantai antara spesies kera yang sudah punah, berdasar kriteria kemiripannya dengan manusia yang sangat subjektif dan penuh praduga, sepenuhnya yaitu khayal belaka.John Whitfield, dalam artikelnya Oldest Member of Human Family Found Anggota Tertua Keluarga Manusia sudah Ditemukan dalam jurnal Nature edisi 11 Juli 2002, memperkukuh ide ini mengutip Bernard Wood, ahli antropologi evolusionis dari Universitas George Washington: saat aku mulai kuliah kedokteran tahun 1963, evolusi manusia tampak bagai tangga, katanya [Bernard Wood]. Tangga itu mulai dari kera, dan meningkat menuju manusia, melalui tahap-tahap perantara, makhluk yang semakin jauh dari rupa kera. Sekarang, evolusi manusia mirip semak-semak. Ada sekumpulan fosil makhluk hominid… Bagaimana hubungan antara makhluk itu , dan yang mana, kalau memang ada, merupakan nenek moyang manusia, masih diperdebatkan.ide Henry Gee, editor senior Nature dan ahli paleoantropologi terkemuka, tentang fosil kera yang baru ditemukan sungguh perlu dibahas . Dalam tulisannya yang diterbitkan The Guardian, Gee mengulas tentang debat seputar fosil itu dan menulis:
Apa pun hasilnya, tengkorak kepala itu menegaskan bahwa ide lama tentang mata rantai yang hilang yaitu omong kosong, sekarang harusnya sudah jelas, bahwa ide mata rantai yang hilang, yang dari awal memang amat lemah, sama sekali tak bisa dilanjutkan, penemuan yang semakin banyak itu menghasilkan fakta yang menghapus teori evolusi, bukan menguatkan . Jika proses evolusi demikian memang sudah terjadi, seharusnya banyak ditemukan jejaknya, dan setiap penemuan baru seharusnya memperkuat teori ini. Dalam The Origin of Species, Darwin mengatakan bahwa ilmu pengetahuan akan berkembang ke sana. Dalam pandangan Darwin, satu-satunya hambatan teorinya dalam catatan fosil yaitu tidak adanya penemuan fosil. Darwin berharap, penelitian masa mendatang akan menghasilkan penemuan fosil yang tak terhitung jumlahnya, yang akan mendukung teorinya. namun satu per satu penemuan ilmiah sudah membuktikan impian Darwin sama sekali tak berdasar.Penemuan terkait dengan manusia, mengungkapkan kebenaran , kini terungkap bahwa pernyataan evolusionis bahwa nenek moyang manusia yaitu makhluk mirip kera
yaitu hasil khayalan luar biasa. sebab itu, mustahil spesies kera itu bisa menjadi nenek moyang manusia.
, catatan fosil membuktikan bahwa manusia muncul di Bumi berjuta-juta tahun yang lalu, dalam wujud tepat sama dengan manusia sekarang, dan bahwa manusia sudah menghuni Bumi sekian lamanya tanpa perkembangan evolusi sedikit pun. Jika kaum evolusionis memang jujur dan ilmiah, seharusnya di titik ini mereka sudah membuang proses khayal tentang kera menjadi manusia ini ke tempat sampah. Bila mereka tidak meninggalkan pohon silsilah palsu ini, jelaslah bahwa evolusi bukan teori yang dipertahankan atas nama ilmu pengetahuan, melainkan dogma yang terus dihidupkan di hadapan berbagai fakta ilmiah.Banyak asal evolusionis yang dari waktu ke waktu mengatakan bahwa manusia
dan kera memiliki kesamaan sebesar 99% pada informasi genetis keduanya, dan bahwa ini bukti evolusi. Pernyataan evolusionis ini terpusat pada monyet , dan mengatakan bahwa jenis kera inilah yang terdekat dengan manusia, dan oleh sebab itu
ada hubungan kekerabatan di antara keduanya. Namun, ini bukti palsu yang diajukan kaum evolusionis yang memanfaatkan ketidaktahuan orang awam ,Pernyataan tentang adanya kesamaan 99% yaitu propaganda menyesatkan,Sudah sekian lamanya kaum evolusionis menyebarluaskan tesis yang belum terbukti- yang mengatakan bahwa ada
sedikit perbedaan genetis antara manusia dan monyet . Dalam setiap bahan bacaan evolusionis, kalimat kita 99% sama persis dengan monyet atau hanya 1% DNA yang menjadikan kita
manusia . Walaupun belum ada perbandingan yang pasti antara genom manusia dan monyet , ideologi Darwinis mendorong mereka untuk percaya bahwa ada sangat sedikit perbedaan di antara kedua spesies itu. penelitian tahun 2002 mengungkapkan bahwa propaganda evolusionis dalam masalah ini seperti dalam banyak masalah lainnya yaitu sepenuhnya tidak benar. Manusia dan monyet tidaklah 99% sama seperti kata dongeng
evolusionis. Kesamaan genetis ternyata tak sampai 95%. Dalam berita CNN.com berjudul Manusia, monyet lebih berbeda dibandingkan yang diduga , dikatakan: ada perbedaan yang lebih banyak antara monyet dan manusia dibandingkan yang semula dipercayai , demikian berdasar sebuah penelitian genetis.Para ahli biologi sudah lama mempercayai bahwa gen manusia dan monyet sekitar 98,5% sama
persis. namun Roy Britten, seorang biologiwan di California Institute of Technology, berkata dalam sebuah penelitian yang diterbitkan minggu ini bahwa cara baru pembandingan gen memperlihatkan bahwa kesamaan genetis antara manusia dan monyet hanyalah sekitar 95 % .Britten mengambil kesimpulan ini berdasar sebuah program komputer yang
membandingkan 780.000 dari 3 miliar pasang basa dari heliks DNA manusia dengan yang ada pada monyet . Ia menemukan lebih banyak ketidakcocokan dibandingkan yang ditemukan para peneliti sebelumnya, dan menyimpulkan bahwa sedikitnya 3,9 % basa DNA yaitu berbeda.Ini membuatnya berkesimpulan bahwa ada sekitar 5% perbedaan genetis mendasar antara kedua spesies. New Scientist, sebuah majalah ilmiah terkemuka sekaligus pendukung gigih Darwinisme, melaporkan hal yang sama berikut, dalam tulisan yang berjudul Perbedaan DNA manusia dengan monyet kini tiga kali lebih besar :Ternyata kita lebih berbeda dibandingkan dugaan semula, demikian berdasar hasil perbandingan terkini atas DNA manusia dan monyet . sudah lama dipercayai bahwa kita memiliki 98,5 % kesamaan bahan genetis dengan saudara terdekat
kita. Sekarang, tampaknya ini tidak benar. Nyatanya, kita memiliki kesamaan bahan genetik tak sampai 95%, yang berarti peningkatan tiga kali lipat dalam hal variasi antara kita dengan monyet .Ahli biologi Boy Britten, dan para evolusionis lain, terus mempelajari hasil itu berdasar teori evolusi, walau sebetulnya tidak ada alasan ilmiah untuk itu. Teori evolusi tidak didukung oleh catatan fosil maupun data genetis atau
biokimia. Sebaliknya, bukti menandakan bahwa berbagai makhluk hidup muncul di Bumi secara tiba-tiba tanpa adanya nenek moyang evolusioner, dan bahwa sistem kompleks pada makhluk hidup itu membuktikan adanya rancangan cerdas .
, protein-portien dasar seperti yang sudah ada di atas yaitu molekul vital yang mirip dan umum dijumpai bukan saja pada monyet , melainkan juga pada banyak makhluk hidup yang amat berbeda. Struktur protein pada semua spesies ini amat mirip dengan protein pada manusia. analisa genetis yang diterbitkan dalam New Scientist mengungkapkan 75% kesamaan antara DNA cacing nematoda dan DNA manusia.,Hal ini sama sekali tidak berarti bahwa perbedaan antara cacing itu dengan manusia hanya sebesar 25%,Sebaliknya, dalam sebuah penemuan lain yang juga sudah terbit di media, dinyatakan bahwa hasil pembandingan antara gen lalat buah genus Drosophila dengan gen manusia menandakan kesamaan sebesar 60%.Bila makhluk hidup selain manusia dikaji, tampak tidak ada hubungan molekuler seperti yang dikemukakan para evolusionis.Fakta ini menandakan bahwa konsep kesamaan bukan bukti evolusi. Tentu saja wajar jika tubuh manusia memiliki kesamaan molekuler dengan makhluk hidup lainnya, sebab molekul penyusun tubuh makhluk hidup yaitu sama, air dan udara yang dikonsumsi yaitu sama, makanan makhluk hidup tersusun dari molekul yang sama. Tentu saja, metabolisme makhluk hidup, dan dengan begitu sekaligus susunan genetisnya, akan mirip satu sama lain. namun hal ini bukan bukti bahwa makhluk hidup berasal dari satu nenek
moyang. Kesamaan materi ini bukan hasil proses evolusi, melainkan hasil kesamaan rancangan , yaitu makhluk hidup diciptakan berdasar satu rencana yang sama. semua bangunan di dunia ini terbuat dari bahan yang mirip batu-bata, besi, semen, . namun tidak berarti satu bangunan berevolusi dari bangunan lainnya. Bangunan-bangunan itu didirikan secara terpisah dengan memakai material yang sama. Demikian juga dengan makhluk hidup.Namun, tentu saja struktur makhluk hidup yang kompleks itu tidak bisa dibandingkan dengan apa yang ada pada jembatan.Makhluk hidup tidak tercipta sebagai hasil peristiwa-peristiwa kebetulan tanpa disengaja, seperti pernyataan teori evolusi, namun merupakan hasil ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, saat mereka sudah tersudut, ada di antara para pendukung teori evolusi yang mengandalkan kata-kata: kalau pun penemuan ilmiah masa kini tidak menegaskan kebenaran evolusi, teori ini akan terbukti dengan perkembangan ilmu yang terjadi di masa yang akan datang. Ini yaitu titik awal pengakuan kekalahan kaum evolusionis di arena ilmiah. para pendukung evolusi, mengakui bahwa berbagai penemuan di bidang ilmiah tidak mendukung teori kami. Oleh sebab itulah, tidak ada alternatif lain bagi kami selain menunda masalah ini ke masa depan. namun ilmu pengetahuan tidak bekerja dengan cara berpikir seperti demikian. Seorang ilmuwan seharusnya tidak lebih dahulu mempercayai sebuah teori secara buta, sambil berharap, suatu saat nanti, bukti atas kebenaran teori itu akan muncul. Ilmu pengetahuan memeriksa semua bukti yang ada, lalu menyimpulkannya. sebab itu, para ilmuwan seharusnya menerima adanya fakta rancangan atau fakta penciptaan, yang sudah
dibuktikan secara ilmiah.namun propaganda dan bujukan evolusionis masih mampu mempengaruhi orang, terutama yang tidak begitu paham tentang teori ini. teori evolusi tidak dapat menjelaskan tentang kehidupan. Pertanyaan tentang munculnya sel pertama yaitu persoalan sulit yang paling mematikan bagi pendukung teori evolusi. Hasil berbagai penelitian yang berkenaan dengan hal ini menandakan bahwa kemunculan sel pertama tidak
dapat dijelaskan oleh konsep kebetulan . Fred Hoyle mengatakan hal itu antaralain: :Peluang munculnya makhluk hidup dengan cara ini yaitu sebanding dengan peluang angin tornado yang menyapu lahan penimbunan barang bekas dan kemudian merakit sebuah pesawat Boeing 747 dari material yang ada di dalamnya.Pernyataan sel hidup terbentuk secara kebetulan yaitu sama anehnya dengan pernyataan pesawat jet terbentuk secara
kebetulan ,Rancangan sel hidup jauh lebih sempurna dibandingkan pesawat jet yang diciptakan oleh insinyur terbaik dengan teknologi paling mutakhir, dalam pabrik tercanggih,contoh terkenal dari
William Paley, dan bayangkanlah seseorang yang seumur hidupnya belum pernah melihat jam dinding. Orang itu hidup di pulau terpencil, dan suatu hari menemukan sebuah jam dinding. Bagi orang yang belum pernah melihat sebuah jam dinding dari jarak 100 meter, dia tidak bisa menentukan apa benda itu sebetulnya, dan mungkin tidak bisa membedakannya dari fenomena alam lain yang disebabkan oleh angin, pasir dan tanah. Namun saat orang itu semakin dekat, hanya dengan melihatnya, dia akan menyadari bahwa jam itu yaitu hasil suatu rancangan. saat
lebih dekat lagi, dia tidak akan ragu sedikit pun. Tahap berikutnya, mungkin dia memeriksa berbagai bagian dari jam itu , dan juga sentuhan seni yang tampak jelas padanya. saat dia membuka tutup mesin jam dan melihat nya, dia akan melihat bahwa di dalam jam itu ada akumulasi pengetahuan yang lebih besar,
dibandingkan dengan apa yang terlihat dari luar. Benda ini yaitu hasil kecerdasan. Evolusionis abad ke-19, yang beranggapan bahwa sel yaitu suatu gumpalan mungil karbon, berada pada situasi yang sama dengan orang yang melihat jam dinding dari jarak 100 meter seperti dalam cerita di atas. namun di masa kini, sangatlah sulit untuk menemukan satu pun ilmuwan yang tidak mengakui bahwa masing-masing bagian dari sel yaitu sebuah hasil karya dan seni dan rancangan yang sangat hebat. Bahkan pada membran dari sebuah sel yang kecil, yang memiliki sifat penyaring selektif , ada kecerdasan dan rancangan yang luar biasa. Membran itu mengenali berbagai atom, protein, dan molekul yang berada di sekelilingnya, seolah-olah memiliki pikirannya
sendiri. Membran hanya akan membiarkan partikel-partikel yang dibutuhkan masuk ke dalam sel. Tidak seperti jam dinding tadi yang kecerdasan
rancangannya masih terbatas organisme hidup yaitu bukti kecerdasan dan rancangan yang menakjubkan.
Penelitian-penelitian atas struktur makhluk hidup yang semakin mendalam dan luas ini, yang sejauh ini baru saja mengungkapkan sebagian kecil dari rancang-bangun dan fungsinya, bukan membuktikan evolusi, melainkan memungkinkan kita untuk memahami kebenaran penciptaan dengan lebih baik.
Kaum evolusionis beride , bahwa satu spesies dapat berubah menjadi spesies lain, melalui mutasi dan seleksi alam. Seluruh penelitian yang sudah dilakukan dan berkaitan dengan masalah ini, menandakan bahwa kedua mekanisme tidak memiliki pengaruh evolusioner yang demikian. Colin Patterson, seorang ahli paleontologi senior
Museum Natural History di London, menekankan fakta : Tak ada yang pernah menghasilkan satu spesies melalui mekanisme seleksi alam. Tidak seorang pun hampir pernah menghasilkannya, dan kebanyakan debat neo-Darwinisme sekarang yaitu seputar masalah ini,Penelitian tentang mutasi menandakan bahwa proses itu tidak bersifat evolusioner. Ahli genetika dari Amerika, B. G. Ranganathan, berkata:Pertama, mutasi sejati amat jarang terjadi di alam ini. Kedua, kebanyakan mutasi yaitu berbahaya, sebab perubahan struktur gen terjadi secara acak, bukan teratur. Perubahan acak apa pun pada sistem dengan tingkat keteraturan tinggi akan merusak, bukan memperbaiki. Contohnya, bila gempa bumi menghapus sebuah struktur yang teratur, misalnya sebuah gedung, akan terjadi perubahan acak dalam kerangka bangunan itu yang, dalam segala kemungkinan, tidak akan memunculkan perbaikan., apa yang dinamakan dalam teori evolusi sebagai mekanisme pembentuk spesies baru, sebetulnya sama sekali tidak berdampak dan justru merusak. Sekarang, kita memahami bahwa kedua
mekanisme ini yang diajukan di saat ilmu dan teknologi belum mencapai tingkat yang cukup tinggi untuk membuktikan ketidakabsahan ide yang hanya merupakan khayal ini tidak memiliki pengaruh perkembangan maupun evolusi.
Fosil juga menandakan bahwa makhluk hidup tidaklah muncul sebagai akibat proses evolusi. Makhluk hidup muncul secara tiba-tiba, sebagai hasil rancangan yang sempurna. Semua fosil yang sudah ditemukan menegaskan hal ini. Niles Eldredge, ahli paleontologi dari Universitas Harvard dan pengawas di American Museum of Natural History menjelaskan bahwa tak mungkin fosil yang dapat ditemukan di masa depan akan dapat mengubah keadaan ini:
Catatan fosil meloncat-loncat, dan semua bukti yang ada menandakan bahwa catatan itu benar adanya: celah-celah yang kita lihat menandakan kejadian sebetulnya dalam sejarah makhluk hidup bukan artefak catatan fosil yang tidak lengkap. Robert Wesson, seorang pakar asal Amerika lain, mengatakan dalam bukunya Beyond Natural Selection di tahun 1991, bahwa celah-celah dalam catatan fosil yaitu nyata dan luar biasa . Ia menjelaskan Celah-celah dalam catatan fosil itu memang sungguhan. Ketiadaan catatan akan percabangan yang penting sungguh luar biasa. Spesies biasanya ada dalam keadaan tetap, atau nyaris tetap, untuk jangka waktu yang lama;
jarang terlihat adanya evolusi suatu spesies menjadi spesies yang baru, atau tidak pernah terlihat adanya evolusi suatu genus menjadi genus yang baru.
Yang ada yaitu pergantian satu oleh yang lain, dan perubahan bisa dikatakan berlangsung mendadak.
, sesudah sekitar 150 tahun berlalu sejak pertama kalinya teori evolusi diusulkan, sejak itu pula
penemuan di bidang ilmiah selalu menandakan fakta yang menentangnya. Semakin diteliti, semakin
banyak bukti yang menandakan penciptaan yang sempurna, dan kian dipahami bahwa kemunculan makhluk hidup dan variasinya akibat faktor kebetulan yaitu mustahil. Setiap penelitian mengungkapkan bukti baru akan adanya rancangan pada makhluk hidup, sehingga fakta penciptaan semakin jelas. Sejak masa Darwin, setiap dasawarsa yang berlalu kian mengungkapkan ketidakabsahan teori evolusi.
, kemajuan ilmiah tidak mendukung teori evolusi. Oleh sebab itu, perkembangan di masa depan juga tak
akan mendukung, malah akan semakin memperjelas ketidakabsahan teori ini.Tidak benar jika dikatakan bahwa evolusi yaitu sesuatu yang belum bisa dijawab atau diterangkan oleh ilmu pengetahuan. Juga tidak benar bahwa evolusi bisa dibuktikan di masa yang akan datang. Ilmu pengetahuan modern sudah menyangkal teori evolusi di segala bidang, dan menandakan bahwa dari sudut pandang mana pun, proses evolusi mustahil terjadi.