laba-laba makan kadal
blogger spesial dunia flora fauna yang sudah tidak asing lagi Loret Setters dari Holopaw, Florida, pun kerap melihat dengan mata sendiri seekor katak pohon besar kuba yang menjadi obyek bahan berita nya tiba tiba berada di rahang laba-laba peloncat,
Jeff Hollenbeck, peneliti amatir laba-laba peloncat regal betina tengah menelan kadal Caronina anole (Anolis carolinensis) di Provinsi Marion,Thomas C. Jones, ahli ekologi perilaku di East Tennessee State University mengungkapkan bahwa
seperti biasa katak bersama kadal memasukkan laba-laba ke dalam menu daftar makanan asupan mereka ,
pada umumnya arakhnida atau laba-laba tercipta sebagai asupan makanan yang lezat bagi para predatornya seperti kadal ,biawak, bunglon atau reptil ,vertebrata dan amfibi lain, namun laba laba ini berbeda , di Florida, laba-laba peloncat regal dengan panjang tubuh satu inci ini sebagai satu satunya laba-laba terbesar di dunia dari jenis peloncat laba-laba peloncat regal Phidippus regius hanya dengan memiliki berat kurang dari sepersepuluh ons saja sudah berani beraninya menghadapi katak dan kadal obesitas yang mencapai 3 kali lipat beratnya laba laba peloncat , laba laba ini dalam keterangan resminya siap melawan hewan besar mirip katak pohon Kuba, kontingen wakil dari Karibia,
laba-laba Pikacho
laba laba durhana
Jonathan Pruitt ahli ekologi dari University of California, Santa Barbara dan Trine Bilde, ahli biologi dan psikologi hewan dari Aarhus University di Denmark mengungkapkan bahwa membuat anak mudah mempunyai anak susah , membesarkanya menyekolahkanya menikahkanya ini tidak hanya nyata nyata terjadi pada dunia orang orang miskin tertentu saja namun juga berlaku di dunia binatang ,contohnya saja seperti kasus yang pernah dialami laba-laba beludru dengan nama asli Stegodyphus dumicola ini, walaupun sang ibu kandung telah bersusah payah melahirkanya merawatnya mendidiknya namun tetap saja anak-anak nya rupanya tidak mau tahu dan terjadilah peristiwa pembunuhan yang menjadi korban adalah ibunya sendiri ,motivasi pembunuhan ini adalah masalah kelaparan dan kehabisan persediaan makanan, namun saksi lain dari peneliti justru mengatakan bahwa induk lah yang menyerahkan dirinya kepada mereka untuk dijadikan bahan makanan bagi anak-anaknya sendiri. tidak cukup hanya sampai disitu saja, peneliti memperkirakan bahwa jika laba-laba gadis betina wanita sebagai anggota keluarga yang belum menikah akan membantu ibunya mengganti peran tugas sebagai ibu pada anggota keluarganya,kasus ini dinamakan matriphagy ,tidak adanya tanda tanda kekerasan pada korban maupun suara kegaduhan yang mencurigakan dan tidak adanya penyerangan perlawanan dari korban. justru ibu nya yang mengundang anak-anaknya agar bersedia membunuhnya dan menyuruh anak anaknya memakan jasadnya, tim yang dipimpin bilde melakukan rekonstruksi ulang di tkp yang melibatkan 200 eksperimen selama 10 minggu penelitian guna mempelajari kasus unik ini,rekontruksi ini mengikutsertakan ibu induk laba-laba, anak gadis laba-laba betina yang belum menikah yang waktu kejadian sedang berada di sarang yang terisolasi,lalu peneliti meneliti bagaimana proses terjadinya, latar belakang keluarga laba-laba itu sejak merawat bayi anak anaknya, memberi makan anak anaknya, hingga puncaknya pada peristiwa kanibalisme ini, berdasarkan hipotesis keterangan saksi peneliti dilapangan , tim bilde mengungkapkan bahwa ini bentuk mekanisme evolusi, Semakin banyak gen yang menyebar ke generasi turunan masa yang akan datang justru semakin baik, dengan mengorbankan dirinya sendiri sebagai makanan merupakan solusi evolusioner . pengorbanan si induk laba-laba ini tak memilih. S dumicola tampak bodoh untuk mengetahui milik siapa anak anak di tempat tinggal mereka. yang jelas induk ibu memperlakukan menganggap anak anak itu sama saja. induk ibu tidak bisa membedakan antara anak anaknya atau anak anak milik yang lain. alasannya kemungkinan karena laba-laba beludru termasuk spesies laba-laba sosial,mereka serumah dalam satu koloni yang terdiri dari banyak kerabat dekat.
laba laba keibuan
Alireza Zamani dari University of Tehran, Iran mengungkapkan bahwa peneliti menemukan spesies laba-laba baru di pegunungan Provinsi Kerman, Iran yang sangat mirip dengan Aragog,tokoh dalam harry potter karya jk rowling , nama aslinya Lycosa aragogi, sayangnya tidak seraksasa seperti Aragog, peneliti mengungkapkan bahwa tubuh laba laba Lycosa aragogi, bila diukur tanpa kaki panjangnya 2,6 sentimeter, laba laba Lycosa aragogi, mempunyai 2 garis bulu setae hitam dan 3 berwarna putih pada bagian atas tubuhnya yang dinamakan cephalotarax. Setae hitam juga terdapat di perut dan mulutnya . laba laba Lycosa aragogi, diselimuti dengan setae putih dan hitam ,laba laba Lycosa aragogi satu,keluarga dengan laba-laba serigala jumbo, laba laba Lycosa aragogi tidak pernah membangun jaring ,sebab memiliki liang sendiri, laba laba Lycosa aragogi hanya berburu pada malam hari dan muncul dari dalam liangnya di jam 12 tengah malam ,oleh sebab itu dia memiliki ketajaman penglihatan terbaik dari yang terbaik dibandingkan daripada jenis laba-laba lain,4 dari 8 mata laba laba Lycosa aragogi, memiliki ekstra jaringan yang dinamakan organ tapetum yang berada di belakang retina,sesudah berkas cahaya diterima oleh mata, berkas cahaya ini memantulkan tapetum kembali ke retina mata sehingga mengakibatkan mata laba laba Lycosa aragogi bersinar dimalam hari, oleh karena matanya yang bersinar membuat peneliti mudah menemukan laba laba Lycosa aragogi, terdapatnya karakteristik laba laba Lycosa aragogi, yang sangat unik yaitu sifat keibuan ,sebab laba laba Lycosa aragogi, selalu membawa bawa telur telur kadang mengekspos bayi laba-laba ke cahaya matahari agar sehat, setelah lahir , induknya tetap menggendong , memberi makan beberapa minggu pertama.
laba laba taring merah
Mark Wong ahli ekologi dan Penjelajah Muda National Geographic sebagai penyandang gelar Ph.D. dari Australian National University di Canberra, di dalam pertualanganya untuk memecahkan misteri laba-laba Atrax sutherlandi, di hutan hujan rimba Tallaganda di New South Wales, Australia. setelah berbulan bulan bahkan 5 tahun keluar masuk hutan rimba seluruh dunia,dalam upaya pencarian laba laba Atrax sutherlandi ,dalam kawasan pedalaman mark akhirnya menemukan liang sarang Atrax sutherlandi yang terkenal sebagai laba-laba jaring corong Australia,yang bertaring merah,ini merupakan penemuan sekali dalam seumur hidupnya sebab laba laba yang panjangnya 5 sentimeter ini dianggap telah punah. mark menusuki liang itu dengan tongkatnya dan merasa senang hasil temuanya yang diharap harapkan, laba laba Atrax sutherlandi, mempunyai perut plum,merah atau coklat tua, taring dan punggung merah atau hitam mengkilap, Amber Beavis ahli laba-laba yang juga peneliti senior di Regional Australia Institute,wadah pemikiran independen di Canberra, mengungkapkan bahwa semua laba laba memiliki variasi warna ada lebih banyak warna daripada bentuk, Wong bersama laba-laba berwarna luar biasa yang baru ditemukannya itu ke laboratorium, sayangnya tidak mampu bertahan hidup dalam perjalananya ia meninggal dunia,meski begitu wong telah berjasa membantu melestarikan hewan hewan yang telah punah,laba laba A. sutherlandi memiliki mutasi genetik sehingga warna tubuhnya sangat menakjubkan ,umumnya laba laba ini hidup di kegelapan malam , telah ditakdirkan sebagai mahluk penyendiri dengan penglihatan yang buruk, sehingga hanya menghabiskan waktunya di liang bawah tanahnya,dan kadang kadang dia keluar sesekali untuk menemui pasanganya, laba laba ini melapisi liang dengan membran tipis jaring yang mampu bergetar sehingga apabila ada mangsanya berjalan di depan pintu masuk. setelah mengetahui ada getaran dari mangsanya maka laba laba ini bergerak cepat dalam sekejap menemui mangsanya di luar liangnya, pada umumnya yang sudah menjadi takdir manusia meyakini laba laba sebagai mahluk yang paling menakutkan,bahkan para peneliti sering menjerit bila tanpa diduga menemukan laba laba ini adalah naluri alami terhadap phobia ketakutan.
laba laba takut mati
kodok tak bernyanyi
Kodok Anaxyrus boreas punya cara reproduksi unik yang tak dimiliki jenis lain di Amerika Serikat dan Meksiko , A boreas jantan tidak memilikk pita suara yang dapat mengeluarkan nyanyian penarik perhatian lawan jenis,