Januari 2022

perumpamaan peribahasa




 perumpamaan  

bagai siang dan malam : 2 hal yang bertentangan sehingga tidak bisa disatukan, bagai kambing yang dimandikan  : malas kerja karena kurang senang dengan kerjanya, 

seperti telur diujung tanduk: kondisi sulit ,

seperti rabuk dengan api: kondisi yang mudah bisa dipertemukan

seperti pinang dibelah dua: 2 hal yang sangat sama,

seperti orang buta kehilangan tongkat: kondisi sangat susah

seperti 15 dengan tengah 30 : hal yang mirip,

seperti lampu kekurangan minyak: kehidupan  kaum miskin tambah lama tambah miskin,

seperti kuda lepas dari pingitan : gembira karena lepas dari larangan,

seperti kucing membawakan lidi: dalam ketakutan,

seperti kucing dengan anjing : orang yang tidak pernah damai,

seperti kejatuhan bulan : dapat untung luar biasa,

seperti katak di bawah  tempurung: orang yang rendah pengetahuannya,

seperti gunting makan di ujung: tampak suci namun tiba tiba melakukan kejahatan,

seperti durian dengan mentimun : penguasa bermusuhan dengan orang miskin,

seperti bunga dadap sungguh merah berbau tidak:

sesuatu yang terlihat indah namun biasa biasa saja,

seperti biduk dikayuh hilir : menyuruh orang yang pergi,

seperti bergantung di rambut sehelai: cemas akibat harapan yang lemah

bagai batu jatuh  ke lubuk: orang yang meninggal kan tempatnya dan tidak kembali lagi

bagai cacing kepanasan: mengeluh nya orang kesusahan,

bagai ayam termakan rambut: bunyi nafas orang yang sesak, 

bagai aur bambu dengan tebing: pasutri yang saling cinta tidak pernah cerai,

bagai anjing mengunyah tulang: selalu mengeluh,

bagai anak ayam kehilangan induk:

susah akibat pisah dengan idaman nya,

bagai harimau menyembunyikan kuku:

menyembunyikan kekuatannya,

bagai gadis jolong bersubang:  jadi sombong akibat kenyataan ,

harimau mati meninggalkan belang,gajah mati meninggalkan gading: orang terkenal yang mati walau sudah lama masih di ingat kebaikannya,


gajah mati karena semut: penguasa dikalahkan kaum lemah, 

gajah berjuang sama gajah pelanduk mati ditengah tengah : jika penguasa berperang rakyatnya menderita,

biar lambat asal selamat , tak lari gunung dikejar: mengerjakan sesuatu hendaknya pelan agar selamat, 

bagai mendapat durian runtuh: dapat untung tanpa disangka,

bagai mencencang air tak putus: melakukan sesuatu yang mustahil, 

bagai kumbang putus tali: lancar

bagai ayam bertelur di padi : orang bahagia karena tidak kekurangan 

bagai air di daun talas : tidak tetap hati


peribahasa

yang sejengkal tidak dapat jadi sehasta:

takdir yang maha pencipta tidak dapat diubah 

yang dikejar tiada dapat yang dikandung berceceran:

mengejar untung gagal justru kehilangan yang ada

timbang berat sebelah : perbuatan yang tidak adil

tertungging bagai kodok dalam lubang:

menderita  kesusahan,

titian bisa lapuk janji bisa mungkir: jangan percaya janji janji karena janji belum pasti ditepati,

tangan singkap hendak mengulur: orang lemah menolong orang kuat

tidak lekang oleh panas tidak lapuk oleh hujan:

tegar walau banyak kesusahan,

tambah air tambah sagu: tambah kerja tambah penghasilan,

turutkan rasa binasa turutkan hati mati : 

menuruti hafa nafsu yang merugikan 

terapung sama hanyut terendam sama basah : seia sekata sehina semalu 


tangan mencencang  bahu memikul: berani berbuat berani tanggung jawab, 

takut titi lalu tumpah : takut merugi sedikit jadi merugi banyak ,

tidak ada gading yang retak : segala seauatu tidak ada yang sempurna ,

siang berpanas malam berembun: terlalu miskin

setitik menjadi laut, sekapal menjadi gunung: harta yang banyak asalnya dari sedikit,

setinggi tingginya terbang bangau hinggapnya ke kubangan juga: sejauh merantau akhirnya kembali juga,

setail tiga uang: sama saja

sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tidak berguna : segala sesuatu hendaknya dipikir dahulu jangan sampai menyesal kemudian,

sepandai pandai tupai melompat sekali akan gagal juga : sebaik baiknya orang akan salah juga perbuatan nya,

seorang makan cempedak semua kena getahnya : seorang berbuat salah yang lain dipersalahkan,

samahal mahalnya gading kalau patah tidak berharga : setinggi tingginya derajat orang bila bersalah akan turun derajatnya ,

sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui: 2 3 pekerjaan dapat diselesaikan dalam sekali waktu,

sekali lancung ke ujian seumur orang tak akan percaya : sekali berbuat curang seterusnya tidak dipercaya

seikat jadi kuat bercerai menjadi gulai: jika bersatu tentu akan kuat

sehari selembar benang setahun selembar kain: barang banyak asalnya dari barang sedikit juga,

seekor kerbau berkubang semua kena luluknya: yang salah satu yang lain disalahkan

sedia payung sebelum hujan: siap menghadapi sesuatu

sebelum hujan sediakan payung: bersedia sebelum datang bahaya,

sebab nilai setitik rusak susu sebelanga: karena kesalahan yang kecil maka rugi besar,

sayang ibu sepanjang jalan ,sayang anak sepanjang penggalan: kasih ibu pada anak tidak sebanding kasih sayang anaknya,

sambil berdiang nasi masak: mengerjakan pekerjaan yang  mudah.

rendah gunung tinggi harapan: harapan setinggi gunung.

raja adil raja disembah raja lalim raja disanggah : raja adil disayang raja lalim dilawan rakyatnya.

pucuk dicita ulam tiba: dapat sesuatu yang lebih dari yang diharapkan,

pikir itu pelita hati : pikir dan akal itu adalah saling terkait,

pikir dahulu pendapatan sesal kemudian tidak berguna:  segala nya sebaiknya dipikir dahulu jangan tergesa gesa bertindak,

pandai berminyak air: pandai pura pura.

panas setahun dihapus oleh hujan sehari: kebaikan hilang akibat sedikit kesalahan,

panas hari lupa kacang akan kulitnya: setelah senang senang lupa asalnya,

pagar makan tanaman : penjaganya malah yang mencuri, orang . mengantuk disorongkan bantal:

orang susah dapat kesenangan orang sakit dapat obat,

orang buta diberi bersuluh : tindakan tidak bermanfaat,

ombak kecil jangan diabaikan : jangan memandang rendah sesuatu yang kecil.

murah di mulut mahal di timbangan : 

suka berjanji tapi tidak pernah ditepati,

menjilat air liur: yang sudah dibuang dipungut mencabut janji,

menjemur sementara hari panas  : berbuat saat ada kesempatan,

mengukur sama panjang menimbang sama berat : berbuat hendaknya dengan adil,

menegakan benang basah: kerja yang sia sia.

mencari jejak dalam air: kerja yang sia sia.

menari diladang orang: bersenang senang tanpa memikirkan kerugian orang.

mempertinggi  tempat jatuh: menambah hukuman diri sendiri,

meminta dedak kepada orang mengubik: minta bantuan kepada orang lemah.

membasuh muka dengan air liur: menambah banyak kejelekan.

mati kesturi karena baunya : merugi akibat kelebihannya.

malu bertanya sesat dijalan: akibat tidak bertanya mendapat kesulitan.

maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tidak sampai: cita cita besar tetapi tidak ada daya.

makan nasi serasa lilin ,minum air serasa duri:

sedih tidak enak makan minum,

lubuk akal tepian ilmu: orang pandai tempat bertanya, 

lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya:

tiap negara ada aturan sendiri sendiri.

laba sama dibagi rugi sama diterjuni: sama sama untung/ sama sama rugi.

kalau tidak ada api tidak mungkin ada asap:

kalau tidak ada kejadian tidak mungkin ada berita.

kalah jadi abu menang jadi arang: dalam bertengkar siapapun yang menang atau kalah akan merugi.

kemana kelok lilin kesana kelok loyang:

meminjamkan uang dengan ingin ambil untung tidak mungkin dihalangi.

kalah membeli menang memakai: beli dengan harga mahal namun barangnya awet.

katak hendak jadi lembu: meniru orang kaya dan pandai namun dirinya binasa.

kecil termanja manja besar terbawa bawa: kebiasaan  kecil  dilanjutkan saat dewasa.

kw bukit sama mendaki ke lurah sama turun: 

senang susah ditanggung bersama.

kalau kail panjang sejengkal dalam laut hendak diduga: jika tidak mampu jangan melakukan sesuatu yang berat.


jika pandai meniti buih selamat badan diseberang: kerja keras tercapai cita citanya.

jauh dimata dekat dihati :  walaupun jauh tidak lupa yang ditinggalkan.

jauh berjalan banyak dilihat lama hidup banyak dirasa:  makin jauh merantau makin tua makin berpengalaman.

jatuh ditimpa tangga: kesialan yang datang berulang ulang.

jangan dilawan  buaya menyelam air:

tidak mungkin orang miskin bermusuhan dengan yang kaya.

intan itu biarpun keluar dari mulut anjing sekalipun intan juga: nasihat baik walau diucapkan orang terhina tetap berguna.

ingat sebelum kena hemat sebelum habis: waspada dan menyiapkan untuk masa depan.

indah kabar dari rupa: kabar lebih bagus dibanding kenyataan.

ilmu yang tidak dengan amal seperti pohon tidak berbuah: ilmu jika tidak dipakai tidak ada gunanya

ibarat menggenggam bara terasa panas dilepaskan: melakukan sesuatu setelah susah ditinggalkan.

ia sepanjang hari janji sehabis bulan  :

tidak pernah menepati janji.

hidup segan mati tidak hendak: hidup sengsara.

harimau mati meninggalkan belang  gajah mati meninggalkan gading: orang yang mati yang dikenang kebaikannya.

harapkan gintir di langit air ditempayan dicurahkan:

mengharap keuntungan lebih besar namun belum tentu  keuntungan yang kecil dibuang.

harapkan burung terbang tinggi punai di tangan dilepaskan: mengharap keuntungan lebih besar namun belum tentu  keuntungan yang kecil dibuang.

hancur badan dikandung tanah budi baik dikenang juga: walau susah mati kebaikan tidak bisa dilupakan .

guru kencing berdiri murid kencing berlari:

perbuatan guru yang jelek akan ditiru lebih jelek lagi oleh murid muridnya.

gajah dikepolak mata tidak tampak kuman diseberang lautan tampak: kesalahan sendiri yang besar tidak tampak namun kesalahan orang lain walau kecil saja diketahui.

duduk seperti kucing melompat seperti harimau: orang yang tampak lemah namun cekatan dalam kerja.

duduk dibawah bawah mandi dihilir hilir: merendahkan diri.

ditetak air tak putus: kerja yang mustahil.

ditepuk air didulang terpercik muka sendiri:

menceritakan keburukan keluarga sama saja memalukan diri sendiri.

disangka panas  sampai petang kiranya hujan tengah hari:  dikira enak hidupmu sampai tua ternyata celaka di tengah usia.

diluar bagai madu didalam bagai empedu: tipu daya jahat selalu dimulai perkataan lembut.

dilihat rupa dimakan rasa : apa yang dilakukan hendaknya  baik rupa dan enak rasanya.

dibawa tidur keluh kesah dibawa duduk rasa tidak senang: sedih akibat banyak yang dipikirkan.

datang tampak muka pergi tampak punggung: datang dan pergi harus dengan sopan santun.

daripada berputih tulang lebih baik berputih mata: daripada menanggung malu lebih baik mati.

dalam laut dapat diduga dalam hati siapa tau: 

tidak dapat mengetahui maksud orang.

cepat kaki ringan tangan: bersedia menolong.

burung membadai diatas merendah diharap jangan : jangan berharap pada orang yang dicela.

buruk muka cermin dibelah: kita yang salah orang lain yang dipersalahkan.

besar pasak daripada tiang: pendapatan lebih besar dari penghasilan.

besar kapal besar gelombang: makin tinggi derajat makin besar kekayaan makin besar juga bahaya.bertanam tebu dibibir: manis kata berbeda dengan hati.

bersatu kita teguh bercerai kita jatuh:

jika bersatu akan kuat jika bertengkar akan lemah.

bermain air basah bermain api hangus: tiap perbuatan ada akibatnya.

berlayar sampai ke pulau berjalan sampai ke batas: kerja hendak nya sampai  selesai.

berkata peliharakan lidah: kerja harus hati hati.

berjenjang naik bertangga turun: adat itu menuruti daerah masing masing.

berjalan peliharakan kaki berkata peliharakan lidah : kerja sesuatu itu harus hati hati.

bergantung di akar lapuk: berharap bantuan dari orang tidak mampu.

berdikit dikit lama lama jadi bukit: ilmu yang didapat lama lama bertambah.

berat sama dipikul ringan sama dijinjing:

susah senang sama sama ditanggung.

berapa berat mata memandang berat juga bahu memikul: lebih berat yang melakukan daripada melihatnya saja.

berani karena benar takut karena salah: berani berdasar kebenaran jika salah harus jangan melakukan nya.

berakit rakit kehulu berenang renang ketepian: 

bekerja keras dahulu baru memetik hasilnya.

belum bertaji sudah berkokok: belum berkuasa sudah menyombongkan kekuasa anya .

belum bergigi hendak mengigit :

anggap berkuasa sesuatu padahal tidak .

belum beranak sudah ditimang: anggap berkuasa pada  sesuatu padahal tidak .

bayang bayang sepanjang badan : perbuatan harus sesuai kekuatan.

barangsiapa menggali lubang jatuh sendiri ke dalamnya: bila ingin mencelakakan orang lain ia sendiri yang akan mendapat celaka.

ayam bertelur dalam padi mati kelaparan: orang kaya kesulitan uang juga.

asal itik pulang ke pelimbahan asl ayam pulang ke lesung: adat pusaka tidak berubah ubah.

asam di gunung garam di laut bertemu dalam belanga : jika jodoh biarpun jauh akan bertemu juga.

anjing menyalak tidak mengigit : pengancam biasanya tidak berani.

anak kambing tak akan jadi anak harimau: anak miskin tidak akan jadi orang bangsawan.

anak dipangku kemenakan dibimbing: 

melakukan pekerjaan dengan baik.

anak dipangku dilepaskan beruk di rimba disusukan: tidak mengurusi urusan sendiri urusan orang lain dikerjakan.

air tenang menghanyutkan : pendiam namun berilmu tinggi.

air susu dibalas air tuba : kebaikan dibalas kejahatan.

air jernih ikannya jinak: negara yang teratur rakyatnya aman.

air cucuran atap jatuh nya ke pelimbahan juga: tingkah laku anak meniru  orang tuannya.

air beriak tanda tak dalam: orang sombong tapi tidak pandai.

ada udang dibalik batu: ada maksud tersembunyi.

adat tua menanggung garam : orang tua menanggung cobaan.

adat teluk timbunan kapal: orang miskin minta bantuan oramg kaya.

adat sepanjang jalan cupak sepanjang betung:

negara berdiri diatas aturannya.

adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh: dari orang baik tak akan mengeluarkan kata kata tidak sopan.

ada gula ada semut: orang kaya dikerumuni orang yang ingin ikut kaya.